ABSTRAK
Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui fee audit, risiko audit, risiko bisnis
auditor, mempengaruhi keputusan penerimaan klien di Kantor Akuntan Publik XX &
Rekan Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei.
Populasi penelitian meliputi semua auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
XX dan Rekan Jakarta. Demikian dengan sampel penelitian disebarkan ke seluruh auditor,
patner yang ada di KAP XX dan Rekan Jakarta dan manajer yang memiliki wewenang
dalam keputusan penerimaan klien. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah total sampling dan analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi yang
digunakan dalam metede penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fee audit, risiko audit, dan risiko bisnis
auditor secara parsial, risiko audit, risiko bisnis auditor berpengaruh signifikan terhadap
keputusan penerimaan nasabah dan secara simultan fee audit, risiko audit, risiko bisnis
auditor berpengaruh signifikan terhadap keputusan penerimaan klien auditor.
Kata Kunci: fee audit, risiko audit, risiko bisnis auditor, keputusan penerimaan klien.
1
RISET & JURNAL AKUNTANSI e –ISSN : 2548-9224
Volume 2 Nomor 1 Agustus 2017 p–ISSN : 2548-7507
Skandal akuntansi yang terjadi pada dalam kenyataan (in fact) maupun
perusaan besar di Amerika Serikat penampilan (in appearance). Independen
termasuk perusahaan energi terbesar dalam kenyataan ditunjukkan dengan
Enron Corporation, mengakibatkan kemampuan auditor bersikap bebas, jujur
dampak yang negatif bagi profesi dan objektif dalam penugasan audit.
akuntan. Kasus KAP Arthur Andersen Independen dalam penampilan dilihat
yang sudah melanggar kode etik yang dari pandangan pihak lain terhadap
seharusnya menjadi pedoman dan standar auditor dalam pelaksaan audit. Pada
ketentuan dalam melaksanakan tugas dan setiap perikatan, KAP memiliki tanggung
bukan untuk dilanggar dengan jawab profesional terhadap masyarakat,
memanipulasi laporan keuangan dengan klien, dan anggota profesi akuntan
baik dari pihak Enron maupun KAP lainnya, demikian juga dalam
Arthur. Peran auditor sangatlah penting penugasannya KAP harus dapat
dalam pengendalian kontrol perusahaan mempertahankan independensi,
serta sebagai pendeteksi kecurangan. objektivitas dan integritas dengan
Auditor seharusnya bias bersikap bersifat bebas dari konflik kepentingan
independen, menjunjung tingi dan memiliki sikap mental independen.
independensi profesionalisme dan tidak
melakukan pelanggaran kode etik Dalam dunia KAP terdapat persaingan
profesimaupun masyarakat. Pihak yang ketat antar kantor akuntan untuk
manajemen Enron dan WorlCom telah mendapatkan klien. Namun bukan berarti
melakukan berbagai pelanggaran praktek KAP menerima begitu saja setiap klien
bisnis yang sehat dan praktek bisnis yang tanpa mempertimbangkan risiko terkait
sehat dan keluar dari prinsip Good perikatan. Sebelum menerima perikatan
Corporate Governance. Dan keduanya dengan klien, Kantor Akuntan Publik
mengalami kehancuran yang sangat harus melakukan penyelidikan awal
tragis dan menghancurkan kredibilitas sebelum memutuskan keterlibatan
Enron dan KAP Arthur Andersen. (Arens, 2005: 273). Dalam proses
Akuntan publik harus dapat penerimaan klien, Standar Profesional
mengutamakan sikap profesional Akuntan Publik mengharuskan auditor
skeptism juga meningkatkan memperoleh pemahaman bisnis klien dan
kewaspadaan dalam setiap perikatan jasa yang akan dilakukan untuk setiap
untuk dapat mengatasi risiko terkait perikatan. Pemahaman ini akan
perikatan. Salah satu tahap penting membantu KAP dalam mengurangi
dalam perikatan adalah keputusan berbagai potensi risiko baik dari sisi
penerimaan klien. Dengan memperketat auditor maupun sisi klien.
proses seleksi calon klien maka KAP
dapat meminimalkan tingkat risiko yang Keputusan penerimaan klien dianggap
mungkin akan dihadapi di masa yang sebagai langkah penting sebelum
akan datang. memulai perikatan. Proses seleksi calon
klien dengan berbagai prosedur awal
KAP merupakan tempat penyediaan harus benar-benar dilakukan untuk
jasa oleh profesi akuntan publik yang menjamin bahwa KAP telah mengambil
bekerja bagi masyarakat berdasarkan keputusan yang tepat. Dalam prosesnya
Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). harus dipastikan bahwa KAP telah
Dalam IAI ( 2001: 220.1) auditor mematuhi aturan Standar Profesional
diharuskan bersikap independen, artinya Akuntan Publik yang ditetapkan yaitu
tidak mudah dipengaruhi, karena ia sebagaimana auditor harus menerapkan
melaksanakan pekerjaannya untuk Standar Pengendalian Mutu KAP dan
kepentingan umum. Independen baik Aturan Etika Profesi. Standar
2
RISET & JURNAL AKUNTANSI e –ISSN : 2548-9224
Volume 2 Nomor 1 Agustus 2017 p–ISSN : 2548-7507
3
RISET & JURNAL AKUNTANSI e –ISSN : 2548-9224
Volume 2 Nomor 1 Agustus 2017 p–ISSN : 2548-7507
4
RISET & JURNAL AKUNTANSI e –ISSN : 2548-9224
Volume 2 Nomor 1 Agustus 2017 p–ISSN : 2548-7507
5
RISET & JURNAL AKUNTANSI e –ISSN : 2548-9224
Volume 2 Nomor 1 Agustus 2017 p–ISSN : 2548-7507
6
RISET & JURNAL AKUNTANSI e –ISSN : 2548-9224
Volume 2 Nomor 1 Agustus 2017 p–ISSN : 2548-7507
Populasi penelitian ini adalah seluruh Ringkasan hasil analisis regresi linier
auditor, patner dan manajer KAP XX dan berganda pada tabel di atas diuraikan
Rekan Jakarta sebanyak 51 auditor. sebagai berikut :
Sampel penelitian adalah auditor yang a. Konstanta (α)
bekerja di dalam KAP yang mempunyai Nilai konstanta (a) adalah sebesar
wewenang dalam menentukan keputusan 0,472, artinya jika semua variabel
penerimaan klien, dalam hal ini auditor bebas = 0, maka nilai dari tingkat
senior, rekan partner, dan manajer penerimaan klien adalah sebesar
0,472.
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
7
RISET & JURNAL AKUNTANSI e –ISSN : 2548-9224
Volume 2 Nomor 1 Agustus 2017 p–ISSN : 2548-7507
8
RISET & JURNAL AKUNTANSI e –ISSN : 2548-9224
Volume 2 Nomor 1 Agustus 2017 p–ISSN : 2548-7507
9
RISET & JURNAL AKUNTANSI e –ISSN : 2548-9224
Volume 2 Nomor 1 Agustus 2017 p–ISSN : 2548-7507
10