Anda di halaman 1dari 8

PROSES PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT

Tugas Mata Kuliah Audit dan Assurances

Dosen: Rita Yuniarti, Dr., S.E., M.M., Ak., CA.

Disusun oleh:

Kelompok 7

NOPELLIAN ANNISA KURNIA - 51622220014


RAHADIAN ADHA - 51622220037

Kelas: B-2

Program Magister Akuntansi


Sekolah Pascasarjana Widyatama
2023
BAB I
KAJIAN LITERATUR

Penerimaan Perikatan Audit Perikatan (engagement) adalah kesepakatan


dua pihak untuk mengadakan suatu ikatan perjanjian. Dalam perikatan audit, klien
yang memerlukan jasa auditing mengadakan suatu ikatan perjanjian dengan
auditor. Dalam ikatan perjanjian tersebut, klien menyerahkan pekerjaan audit atas
laporan keuangan kepada auditor dan auditor sanggup untuk melaksanakan
pekerjaan audit tersebut berdasarkan kompetensi profesionalnya.
Didalam memutuskan apakah suatu perikatan audit dapat diterima atau
tidak, auditor menempuh suatu proses yang terdiri dari enam tahap berikut ini :
1. Mengevaluasi integritas manajemen.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen. Audit atas laporan
keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat ats laporan keuangan
yang
disajikan oleh manajemen. Oleh karena itu untuk dapat menerima
perikatan
audit auditor berkepentingan untuk mengevaluasi integritas manajemen,
agar auditor mendapatkan keyakinan bahwa manajemen perusahaan klien
dapat dipercaya, sehingga laporan keungan yang diaudit bebas dari salah
saji material sebagai akibat dari adanya integritas manajemen. Berbagai
cara yang dapat ditempuh oleh auditor dalam mengevaluasi
integritas manajemen adalah :
a) Melakukan komunikasi dengan auditor terdahulu
b) Meminta keterangan kepada pihak ketiga
c) Melakukan review terhadap pengalaman auditor terdahulu / masa
lalu dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan.
2. Mengidentifikasi keaadaan khusus dan risiko luar biasa
Berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan oleh auditor tentang kondisi

4
khusus dan risiko luar biasa yang mungkin berdampak terhadap
penerimaan
perikatan audit dari calon klien dapat diketahui dengan cara :
a) Mengindentifikasi pemakai laporan audit. Bapepam, badan
pengatur (regulatory body), bank dan lembaga keuangan lain,
pemegang saham dan pasar modal adalah pemakai utama laporan
audit.
b) Mendapatkan informasi tentang stabilitas keuangan dan legal calon
klien di masa depan.
c) Mengevaluasi kemungkinan dapat atau tidaknya laporan keuangan
calon klien diaudit.
3. Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit
Standar umum yang pertama berbunyi sebagai berikut :
“Audit harus dilaksanakanoleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor“. Oleh karena itu sebelum
auditor menerima suatu perikatan audit, ia harus mempertimbangkan
apakah ia dan anggota tim auditnya memiliki kompetensi memadai untuk
menyelesaikan perikatan tersebut, sesuai dengan standar auditing yang
telah ditetapkan oleh IAI. Umumnya pertimbangan tersebut dilakukan
dengan mengidentifikasikan anggota kunci tim audit dan
mempertimbangkan perlunya mencari bantuan dari spesialis dalam
pelaksanaan audit.
4. Menilai independensi.
5. Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan kecermatan dan keseksamaan.
6. Membuat surat perikatan audit
Surat perikatan audit dibuat oleh auditor untuk kliennya yang berfungsi
untuk mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan auditor atas
penunjukkan oleh klien, tujuan dan lingkup audit, lingkup tanggung jawab
yang dipikul oleh auditor bagi kliennya, kesepakatan tentang reproduksi
laporan keuangan auditan, serta bentuk laporan yang akan diterbitkan oleh

5
auditor. Baik auditor maupun kliennya berkepentingan terhadap surat
perikatan audit, karena dalam surat tersebut berbagai kesepakatan penting
tentang perikatan audit didokumentasikan sehingga dapat dicegah
terjadinya kesalahpahaman yang mungkin timbul antara auditor dengan
kliennya
BAB II
KAJIAN JURNAL
Tabel 2.1 Hasil Review Jurnal
Item Review Hasil Review Jurnal
Judul Pengaruh Risiko Perikatan Terhadap Keputusan
Penerimaan Klien
Nama Penulis Andriadi Fauzi Ramdhani
Nama Jurnal Jurnal Ilmiah MEA
Tahun dan halaman Volume 4, Nomor 1 tahun 2020 halaman 248-256
Latar Belakang Belakangan ini, di Indonesia terjadi kasus manipulasi
laporan keuangan yang dilakukan oleh beberapa
perusahaan yang turut menyeret akuntan publik dan
kantor akuntan publik pada kasus tersebut. Salah
satunya adalah kasus pemalsuan data dan manipulasi
laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen SNP
Finance. Akuntan publik tersebut sebagai auditor
dinilai telah gagal melakukan tugasnya untuk
melakukan audit atas laporan keuangan kliennya,
karena tidak mampu mendeteksi manipulasi pada
laporan keuangan yang diauditnya.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa pengaruh
risiko bisnis klien, risiko audit, dan risiko bisnis auditor
terhadap keputusan penerimaan klien di kantor akuntan
publik di Bandung
Novelty Penelitian Sampel penelitian dan periode data penelitian
Grand Theory Theory Stakeholder
Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah untuk
memeriksa pengaruh risiko bisnis klien, risiko audit,
dan risiko bisnis auditor terhadap keputusan
penerimaan di kantor akuntan publik di Bandung
Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah risiko bisnis
klien, risiko audit dan risiko bisnis auditor, sedangkan
variable terikat dalam penelitian ini adalah keputusan
penerimaan klien
Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif denga
menggunakan data primer yang diperoleh

6
menggunakan kuisioner sebagai instrumen
pengumpulan data
Populasi dan sampel Populasi penelitian ini adalah kantor akuntan publik di
Kota Bandung, sampel penelitian ini menggunakan
samping jenuh. Setiap partner atau manajer mewakili
kantor akuntan public tempatnya bekerja untuk mengisi
kuisoner.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko bisnis klien
tidak memiliki dampak signifikan pada keputusan
penerimaan klien di firma akuntan public. Namun, baik
risiko audit maupun risiko bisnis auditor memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
penerimaan klien. Secara bersamaan, risiko bisnis
klien, risiko audit, dan risiko bisnis auditor secara
signifikan mempengaruhi keputusan penerimaan klien
di firma akuntan publik
Kesimpulan Hasil pengujian menunjukkan, risiko bisnis klien tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
penerimaan klien. Sedangkan, risiko audit dan risiko
bisnis auditor berpengaruh signifikan terhadap
keputusan penerimaan klien. Secara simultan risiko
bisnis klien, risiko audit, dan risiko bisnis auditor
berpengaruh signifikan terhadap keputusan penerimaan
klien.

kuntansi manajemen adalah


salah satu bidang
akuntansi yang bertujuan
menyajikan laporan-laporan
untuk tujuan dan
kepentingan pihak internal

7
perusahaan dalam
melaksanakan suatu proses
manajemen yan terdiri atas
sebuah
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan serta
pengendalian.
Dalam makalah diatas,
telah dijelaskan beberapa
ruang lingkup Akuntansi
Manajemen mulai dari
Pengertian akuntansi
manajemen, perbedaan
akuntansi

8
manajemen dengan
akuntansi keuangan sampai
pada konsep dasar
manajemen dan
konsep biaya.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai