Anda di halaman 1dari 13

Perencanaa

Anudit
Kelompok
Table Of Contents

Alya Salma Zahrani Annisa Nurul Aini Naufal Fawwaz Kurnianto


08010221004 08010221007 08010221026
PERENCAN
AAN
Prinsip-prinsip yang mendasari standar auditing AICPA
menunjukkan: “Auditor harus merencanakan pekerjaan dan
memsupervisi setiap asisten secara memadai.”

Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan


penugasan dengan tepat:
 Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat
dan mencukupi pada situasi yang dihadapi.
 Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar.
 Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klien.
Ada 2 istilah
resiko
01. 02.

Resiko Audit yang Dapat Resiko Inheren


Diterima
adalah ukuran seberapa besar auditor adalah ukuran penilaian auditor atas
bersedia menerima bahwa laporan kemungkinan adanya salah saji yang
keuangan akan salah saji secara material material dalam suatu saldo akun sebelum
setelah audit diselesaikan dan pendapat mempertimbangkan keefektifan
wajar tanpa pengecualian telah pengendalian internal.
dikeluarkan.
MENERIMA KLIEN DAN MELAKSANAKAN
PERENCANAAN AUDIT
Perencanaan audit awal (initial audit planning) melibatkan empat hal, yang semuanya harus
dilakukan lebih dulu dalam audit
01. Auditor memutuskan apakah akan menerima klien baru atau terus
melayani klien yang sekarang.
02. Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau
membutuhkan audit.
03. Untuk menghindari kesalapahaman, auditor harus memahami
syarat-syarat penugasan yang ditetapkan klien.
04. Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan, termasuk staff
penugasan dan setiap spesialis audit yang diperlukan.
MEMAHAMI BISNIS
DAN INDUSTRI KLIEN
Sifat bisnis dan industri klien mempengaruhi rasio
bisnis klien dan risiko salah saji material dalam
laporan keuangan. Auditor mempertimbangkan
beberapa faktor yang telah meningkatkan
pentingnya pemahaman atas bisnis dan industri
klien dengan meggunakan suatu pendekatan sistem
stragtegis untuk memahami bisnis klien.
Beberapa faktor telah meningkatkan arti
penting dari pemahaman atas bisnis dan
industri klien:
klien telah
Teknologi informasi Teknologi informasi
memperluas
yang menghubungkan mempengaruhi proses Semakin pentingnya
operasinya secara
perusahaan klien internal yang modal manusia dan
global yang sering
dengan pelanggan dan meningkatkan mutu aktiva berwujud
kali melalui joint
pemasok utama. dan ketepatan waktu lainnya.
venture / aliansi
informasi akuntansi.
strategis.
MENILAI RESIKO BISNIS
Auditor menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dari pemahaman strategis atas

KLIEN
bisnis dan industri klien untuk menilai risiko bisnis klien (client business risk), yaitu risiko
bahwa klien akan gagal dalam mencapai tujuannya. Risiko bisnis klien dapat timbul dari banyak
faktor yang mempengaruhi klien dan lingkungannya, seperti teknologi baru yang mengikis
keunggulan kompetitif klien, atau klien gagal melaksanakan strateginya sebaik pesaing. Perhatian
utama auditor tertuju pada risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan yang
disebabkan oleh risiko bisnis klien. Manajemen adalah sumber utama untuk mengidentifikasi
risiko bisnis klien. Dalam perusahaan publik, manajemen harus melaksanakan evaluasi yang
menyeluruh atas risiko bisnis klien yang relevan yang mempengaruhi pelaporan keuangan agar
mampu meyakinkan laporan keuangan kuartalan dan tahunan, dan untuk mengevaluasi efektivitas
pengendalian dan prosedur pengungkapan.
MELAKSANAKAN
PROSEDUR ANALITIS
PENDAHULUAN
Auditor melaksanakan prosedur analitis pendahuluan untuk memahami
dengan lebih baik bisnis klien dan untuk menilai risiko bisnis klien. Salah satu
prosedur bisnis tersebut membandingkan rasio klien dengan benchmark
industri atau pesaing untuk mengindikasikan kinerja perusahaan. Pengujian
pendahuluan seperti itu dapat mengungkapkan perubahan yang tidak biasa
dalam rasio yang dibandingkan dengan tahun sebelumnya, atau dengan rata-
rata industri, sehingga membantu auditor mengidentifikasi area yang
mengalami kenaikan risiko salah saji yang membutuhkan perhatian lebih
lanjut selama audit.
PROSEDUR
ANALITIS
Auditor melaksanakan prosedur analitis pendahuluan untuk
memahami dengan lebih baik bisnis klien dan untuk menilai risiko bisnis klien.
Salah satu prosedur bisnis tersebut membandingkan rasio klien dengan
benchmark industri atau pesaing untuk mengindikasikan kinerja perusahaan.
Pengujian pendahuluan seperti itu dapat mengungkapkan perubahan yang tidak
biasa dalam rasio yang dibandingkan dengan tahun sebelumnya, atau dengan
rata-rata industri, sehingga membantu auditor mengidentifikasi area yang
mengalami kenaikan risiko salah saji yang membutuhkan perhatian lebih lanjut
selama audit.
JENIS PROSEDUR
ANALITIS
Biasanya auditor membandingkan saldo dan rasio
klien dengan saldo dan rasio yang diharapkan dengan
menggunakan satu atau lebih jenis prosedur analitis berikut.
Dalam setiap kasus, auditor membandingkan data klien
dengan :
 Data industri.
 Data periode sebelumnya yang serupa.
 Hasil yang diharapkan yang ditentukan klien.
 Hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor.
 Hasil yang diharapkan dengan menggunakan data
nonkeuangan.
.
RASIO
KEUANGAN
YANG UMUM
Analisis keuangan yang umum dapat mengidentifikasi secara
efektif bidang permasalahan yang mungkin, di mana auditor dapat
melakukan analisis tambahan dan pengujian audit, serta bidang
permasalahan yang dihadapi perusahaan di mana auditor dapat memberikan
bantuan lainnya. Ketika menggunakan rasio ini, auditor harus memastikan
untuk melakukan perbandingan yang tepat. Perbandingan yang paling
penting adalah bagi perusahaan tersebut dalam tahun-tahun terdahulu dan
terhadap rata-rata industri atau perusahaan serupa untuk tahun yang sama.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai