Rencana Strategis Dinas PKPLH

Rencana Strategis Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup

Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2021
LAMPIRAN VII
PERATURAN BUPATI TRENGGALEK
NOMOR 36 TAHUN 2018
TENTANG
RENCANA STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH TAHUN 2016-2021
RENCANA STRATEGIS DINAS PERUMAHAN,

KAWASAN PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2016-2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan daerah yang berkelanjutan memerlukan
perencanaan yang berkualitas. Perencanaan yang berkualitas mampu
menjawab permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah
daerah baik saat ini maupun antisipasi masa mendatang. Perencanaan
yang berkualitas adalah perencanaan yang efektif, yaitu mampu
memecahkan permasalahan berdasarkan prioritas yang telah
ditetapkan sesuai dengan tahapan pencapaian hasil. Di samping itu
perencanaan juga harus komprehensif, bersinergi dan konsisten.
Perencanaan yang berkualitas merupakan perencanaan yang
parsitipatif, melibatkan seluruh pemangku kepentingan; transparan
dan akuntabel, terbuka dan menerapkan pendekatan keadilan dan
pemerataan.
Dalam rangka mewujudkan good governance, maka diharuskan
kepada pemerintah secara konsisten dan optimal melaksanakan tugas
pokok, fungsi, dan kinerja. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan
pemerintah lebih berhasil guna, berdaya guna, serta
bertanggungjawab sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai dan
sebagai bentuk upaya transparansi keuangan terhadap publik sehingga
perencanaan yang berkualitas sangat diperlukan.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,
maka Perangkat Daerah (PD) berkewajiban menyusun perencanaan
strategis dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) sebagai
penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD).
BAB I PENDAHULUAN I-1
PARAF KOORDINASI
drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG
ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

Demikian pula amanat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015,
pada Pasal 272 ayat (2) yang berbunyi : “Rencana Strategis perangkat
daerah memuat tujuan, sasaran. Program dan kegiatan pembangunan
dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan/atau
urusan pemerintahan pilihan, sesuai dengan tugas dan fungsi
perangkat daerah”, maka penyusunan Renstra Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten
Trenggalek berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek tahun 2016–2021.
Renstra Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek Tahun 2016–2021
merupakan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Dokumen
ini menggambarkan proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang
ada atau yang mungkin timbul.
Renstra juga menjadi instrumen untuk melakukan pengukuran
kinerja Dinas PKPLH dalam melaksanakan tugas dan fungsi
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 17 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, serta
Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 35 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Dinas Daerah.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek melakukan evaluasi
pelaksanaan RPJMD Tahun 2016-2021 pada setiap periode. Dalam
perkembangannya sejak RPJMD diundangkan, terdapat perubahan
asumsi kondisi makro ekonomi dan sosial yang merupakan dampak
dari krisis ekonomi global yang berpengaruh signifikan terhadap
perekonomian Kabupaten Trenggalek serta adanya perubahan
kebijakan nasional sehingga berpengaruh terhadap capaian target
kinerja pembangunan daerah. Dengan demikian perlu dilakukan
perubahan terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 9
Tahun 2016 tentang RPJMD Tahun 2016-2021.
Sebagai konsekuensi terhadap adanya Perubahan RPJMD
Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2021, maka Dinas PKPLH
Kabupaten Trenggalek harus menyesuaikan dan menyelaraskan
sehingga disusunlah Perubahan Rencana Strategis Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Tahun 2016-2021.
1.2. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Perubahan Renstra Dinas PKPLH Kabupaten
Trenggalek didasarkan pada :
PARAF KOORDINASI

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1965;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
10. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangan;
11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
12. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2005–2025;
PARAF KOORDINASI


tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun
2011-2031;
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014-2019;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 14 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Trenggalek Tahun 2005 – 2025;
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Trenggalek Tahun
2012 – 2032;
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek
Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2016-2021.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya Perubahan Renstra Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek
Tahun 2016-2021 adalah :
1. menyelaraskan dengan Perubahan RPJMD Kabupaten Trenggalek
Tahun 2016-2021;
2. sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup dalam kurun waktu 5
(lima) tahun yakni tahun 2016 s.d. tahun 2021; dan
3. sebagai pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja (Renja) yang
merupakan dokumen perencanaan tahunan;
Adapun tujuan disusunnya dokumen Perubahan Rencana
Strategis Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan
Hidup Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2021 adalah untuk
menjamin keberlanjutan pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun
ke tahun.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Perubahan Renstra Dinas Perumahan,
Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek
adalah sebagai berikut:
PARAF KOORDINASI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERUMAHAN, KAWASAN

PERMUKIMAN, DAN LINGKUNGAN HIDUP
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan
Hidup Kabupaten Trenggalek
2.2. Sumber Daya Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman,
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Trenggalek
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan
Hidup Kabupaten Trenggalek
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS

PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN, DAN LINGKUNGAN
HIDUP
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Trenggalek
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah
Propinsi
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Memuat tentang Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Memuat tentang Strategi dan Arah Kebijakan Jangka
Menengah Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek
PARAF KOORDINASI

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP
PARAF KOORDINASI

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS

PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN, DAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 17
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Trenggalek, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan
Lingkungan Hidup (PKPLH) merupakan salah satu Perangkat Daerah
yang melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah yakni menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perumahan dan kawasan permukiman, dan urusan pemerintahan di
bidang lingkungan hidup. Adapun sesuai dengan ketentuan dalam
Bagian Keempat Pasal 8 (2) Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 35
Tahun 2016 Dinas PKPLH dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam
melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
tanggung jawab Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek, maka dalam
Peraturan Bupati TrenggalekNomor 35 Tahun 2016 pasal 158 (1)
disebutkan bahwa Dinas PKPLH “mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan
permukiman, dan bidang lingkungan hidup”. Sedangkan Pasal 158
(2) menyebutkan bahwa Dinas PKPLH mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang
perumahan dan kawasan permukiman, dan bidang lingkungan
hidup;
b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan
pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman, dan
bidang lingkungan hidup;
c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan bidang perumahan
dan kawasan permukiman, dan bidang lingkungan hidup;
d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan
urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan
permukiman, dan bidang lingkungan hidup;
e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan
pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman, dan
f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan bidang
perumahan dan kawasan permukiman, dan bidang lingkungan
hidup;
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH II - 1
PARAF KOORDINASI

g. pembinaan UPTD;
h. pelaksanaan administrasi urusan pemerintahan bidang perumahan
dan kawasan permukiman, dan bidang lingkungan hidup;
i. penyusunan perjanjian kinerja;
j. penetapan dan pelaksanaan standar pelayanan dan standar
operasional prosedur;
k. pelaksanaan survei kepuasan masyarakat secara periodik;
l. pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,
ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah
tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan, dan kearsipan;
m. pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional;
n. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan
o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Adapun struktur organisasi Dinas PKPLH berdasarkan Peraturan
Bupati Trenggalek Nomor 35 Tahun 2016 dapat digambarkan
sebagaimana bagan di bawah ini :
PARAF KOORDINASI

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN, DAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TRENGGALEK
KEPALA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT
SUB BAG UMUM DAN SUB BAG PERENCANAAN DAN

SUB BAG KEUANGAN
KEPEGAWAIAN PELAPORAN
BIDANG AIR MINUM DAN SANITASI BIDANG PERUMAHAN DAN BIDANG KEBERSIHAN DAN BIDANG PERLINDUNGAN DAN
PERMUKIMAN PERMUKIMAN PERTAMANAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
SEKSI PERENCANAAN TEKNIS DAN SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI PERENCANAAN DAN

SEKSI PERUMAHAN
PENGENDALIAN SISTEM PENGKAJIAN LINGKUNGAN
SEKSI PENGAWASAN DAN

SEKSI PENGELOLAAN
SEKSI PENYELENGGARAAN SPAM SEKSI PERMUKIMAN PENGENDALIAN DAMPAK
SAMPAH
LINGKUNGAN
SEKSI PEMELIHARAAN DAN

SEKSI AIR LIMBAH DOMESTIK DAN SEKSI PENYEDIAAN DAN SEKSI PENGELOLAAN
PEMULIHAN LINGKUNGAN DAN
DRAINASE REHABILITASI RUMAH RUANG TERBUKA HIJAU
SUMBER DAYA ALAM
UPT DINAS
PARAF KOORDINASI

2.2. SUMBER DAYA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN, DAN

LINGKUNGAN HIDUP
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas PKPLH
Kabupaten Trenggalek didukung oleh sumber daya aparatur
sebanyak 248 (dua ratus empat puluh sembilan) orang dengan
rincian :
a. 101 (seratus sata) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
b. 147 (seratus empat puluh tujuh) orang tenaga penunjang
kegiatan.
Apabila dilihat dari tingkat jabatannya komposisi sumber
daya aparatur Dinas PKPLH adalah sebagai berikut :
a. Pejabat Struktural Eselon IIb : - Orang
b. Pejabat Struktural Eselon IIIa : 1 Orang
c. Pejabat Struktural Eselon IIIb : 4 Orang
d. Pejabat Struktural Eselon IVa : 12 Orang
e. Fungsional Umum (Staf) : 84 Orang
f. Tenaga Penunjang Kegiatan : 147 Orang
Ditinjau dari tingkat pendidikan, keadaan Pegawai Negeri
Sipil di Dinas PKPLH sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.2
Jumlah PNS Dinas PKPLH
Berdasarkan Tingkat Pendidikan per 31 Desember 2017
NO. PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLAH

1. Pasca Sarjana / S 2 3 Orang
2. Sarjana / S 1 20 Orang
3. Diploma IV / D IV 2 Orang
4. Diploma III / D III 2 Orang
5. SMA / Sederajat 42 Orang
6. SMP / sederajat 16 Orang
7. SD / Sederajat 16 Orang
JUMLAH 101 Orang
Adapun berdasarkan golongannya, keadaan Pegawai Negeri

Sipil di Dinas PKPLH sebagaimana tabel di bawah ini :
PARAF KOORDINASI

Tabel 2.3
Jumlah PNS Dinas PKPLH
Berdasarkan Golongan per 31 Desember 2017
NO. GOLONGAN JUMLAH

1. Golongan IV 4 Orang
2. Golongan III 24 Orang
3. Golongan II 48 Orang
4. Golongan I 25 Orang
JUMLAH 101 Orang
Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa PNS di Dinas

PKPLH Kabupaten Trenggalek sebagian besar adalah golongan II
dengan tingkat pendidikan SMA/sederajat ditambah dengan
tingkat pendidikan di bawahnya yang telah memenuhi
persyaratan. Hal ini mengingat struktur organisasi dan fungsi
yang membutuhkan PNS dengan kualifikasi jenjang
kepangkatan dan tingkat pendidikan tersebut.
Namun demikian dipandang perlu adanya kesempatan
kepada staf untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi sehingga dapat meningkatkan kapasitas aparatur di
Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek. Di masa-masa mendatang
diharapkan peningkatan kapasitas tersebut akan dapat
memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas PKPLH itu
sendiri.
2.2.2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung aktivitas pelaksanaan
tugas dan fungsi Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek tergambar
pada tabel berikut :
PARAF KOORDINASI

Tabel 2.4
Daftar Barang Inventaris Dinas PKPLH
per 31 Desember 2017
Luas/ Tahun Kondisi

No. Nama Barang Merk/Tipe
Jumlah Perolehan (B,RR,RB)
A. TANAH
1. Tanah Kantor - 2.760 M² 1995 Baik
Dinas PKPLH
2. Tanah Aloon- - 16.400 1982 Baik
aloon M²
B. PERALATAN DAN MESIN
1. Station Toyota 1 Unit 1992 Rusak Ringan
Wagon
2. Station Isuzu 1 Unit 1996 Rusak Ringan
Wagon
3. Station Toyota 1 Unit 2002 Baik
Wagon
4. Station Toyota 1 Unit 2014 Baik
Wagon
5. Pick Up Mitsubishi 1 Unit 1987 Rusak Ringan
7. Pick Up Toyota 1 Unit 2003 Baik
8. Pick Up TBR54 2 Unit 2014 Baik
9. Light Truck Isuzu 1 Unit 1991 Rusak Berat
10. Light Truck Mitsubishi 1 Unit 2008 Rusak Ringan
11. Dump Truck Isuzu 1 Unit 1991 Rusak Berat
12. Dump Truck Daihatsu 1 Unit 1993 Baik
13. Dump Truck Daihatsu 1 Unit 1996 Baik
14. Dump Truck Toyota 1 Unit 2006 Baik
15. Dump Truck Hino 1 Unit 2014 Baik
16 Dump Truck Hino 2 Unit 2016 Baik
17. Arm Rool Daihatsu 1 Unit 1997 Baik
18. Arm Rool Isuzu 1 Unit 2000 Baik
19. Arm Rool Toyota 1 Unit 2003 Baik
20. Buldoser Hitachi 1 Unit 2000 Rusak Ringan
21. GL Max Honda 1 Unit 2001 Baik
22. GL Max Honda 1 Unit 2004 Baik
23. GL 100 Honda 1 Unit 1992 Baik
24. GL Honda 1 Unit 1992 Rusak Berat
25. Win Honda 1 Unit 1990 Rusak Ringan
26. Win Honda 1 Unit 1992 Rusak Berat
32. Kaze R Kawasaki 2 Unit 2002 Rusak Ringan
34. Shogun Suzuki 1 Unit 2001 Rusak Ringan
35. A 100 Suzuki 1 Unit 1982 Rusak Berat
34. Supra X 125 Honda 1 Unit 2008 Baik
PARAF KOORDINASI

Luas/ Tahun Kondisi

D
35. Thunder Suzuki 1 Unit 2008 Baik
36. Vega Yamaha 1 Unit 2006 Baik
37. GS Suzuki 2 Unit 1999 Rusak Ringan
38. Motor Roda 3 Tossa 1 Unit 2011 Baik
39. Motor Roda 3 Tossa 2 Unit 2012 Baik
40. Station Toyota 1 Unit 1996 Rusak Ringan
Wagon
41. Station Isuzu 1 Unit 2013 Baik
Wagon
43. Pick Up Mitsubishi 1 Unit 2013 Baik
44. Mobil Lab Isuzu 1 Unit 2008 Baik
Del Van
45. Mobil Tangki Toyota 1 Unit 1990 Rusak Ringan
47. Win Honda 1 Unit 1996 Baik
48. RC 100 S Suzuki 3 Unit 1999 Rusak Ringan
49. Kharisma Honda 2 Unit 2005 Baik
52. GL Honda 1 Unit 2007 Baik
53. Supra Fit X Honda 2 Unit 2008 Baik
54. Mio Yamaha 1 Unit 2016 Baik
55. Motor Roda 3 Viar 1 Unit 2014 Baik
56. Motor Roda 3 Viar 1 Unit 2016 Baik
57. Meja Kursi - 1 Set 1993 Baik
Tamu
58. Kursi Putar - 1 Unit 1993 Rusak Berat
59. Kursi Lipat Sanken 2 Unit 1994 Rusak Berat
60. Kursi Lipat Cotasa 1 Unit - Rusak Berat
61. Kursi Lipat - 1 Unit - Rusak Berat
Biasa
62. Almari Kayu - - - Baik
63. Almari Kayu - 2 Unit 2004 Baik
64. Almari Besi - 1 Unit 1993 Baik
65. Almari Kaca - 1 Unit 1999 Baik
Kayu
66. Almari - 1 Unit 2013 Baik
67. Almari - 1 Unit 2014 Baik
68. Filing Kabinet Besi - 1993 Rusak Berat
69. Filing Kabinet Plastik 1 Unit 1998 Rusak Ringan
70. Filing Kabinet Besi 1 Unit 2001 Rusak Ringan
71. Filing Kabinet Besi 6 Unit 2014 Baik
72. Filing Kabinet Besi 8 Unit 2015 Baik
73. Filing Kabinet Besi - 1993 Rusak Berat
74. Laptop Besi 1 Unit 1999 Baik
75. Laptop Phillips 1 Unit 2003 Baik
76. Laptop Acer 1 Unit 2004 Baik
77. Laptop Toshiba 1 Unit 2007 Baik
78. Scanner Canon 1 Unit 2014 Baik
PARAF KOORDINASI

Luas/ Tahun Kondisi

79. Printer Canon 1 Unit 2007 Baik
Pixma
82. Printer - 2 Unit 2012 Baik
87. Faximile Besi- 1 Unit 2003 Rusak Berat
Plastik
88. Faximile Besi- 1 Unit 2013 Baik
Plastik
89. Korden Kain 1 Unit 1994 Rusak Berat
90. Gordyn Kain 86 Unit 2015 Baik
91. Televisi Besi 1 Unit 1995 Rusak Berat
92. Pompa Air Besi 1 Unit 1995 Rusak Berat
93. Pompa Air Besi 1 Unit 2015 Baik
94. Pompa Air Shimizu 2 Unit 2016 Baik
95. Theodolit - 1 Unit 2001 Baik
96. Salon Kayu 1 Unit 2001 Baik
97. Sound System - 1 Unit 2014 Baik
98. Sound System - 1 Unit 2016 Baik
99. Tangga Aluminium 1 Unit 2005 Rusak Berat
100. Kompor Gas Besi 1 Unit 2006 Baik
101. Dispenser Plastik 1 Unit 2006 Rusak Berat
102. Secale Mett Aluminium 1 Unit 2007 Rusak Berat
103. Office Conack Plastik 1 Unit 2007 Rusak Berat
104. Mist Blower - 1 Unit 2014 Baik
105. Perajang Besi 1 Unit 2014 Rusak Berat
Sampah
106. Conveyor Pembuang 1 Unit 2007 Rusak Berat
an
107. Conveyor Feelder 1 Unit 2007 Rusak Berat
108. Conveyor Kompos 1 Unit 2007 Rusak Berat
109. Conveyor Besi 1 Unit 2014 Rusak Berat
110. Conveyor Pemilah 1 Unit 2014 Rusak Berat
111. Papan Pengumum 1 Unit 1993 Baik
an
112. Papan Data Kayu 1 Unit 2014 Baik
113. Papan Billboard 2 Unit 2009 Baik
Reklame
114. Papan Running 1 Unit 2014 Baik
Reklame Text
115. Camera Sony DSC 1 Unit 2007 Rusak Berat
Digital
116. Kamera Nikon 2 Unit 2010 Baik
L110
117. Kamera - 2 Unit 2013 Baik
118. Note Book Toshiba 1 Unit 2007 Baik
M600
PARAF KOORDINASI

Luas/ Tahun Kondisi

L645
L645
121. Note Book - 5 Unit 2012 Baik
125. Timbangan Duduk 1 Unit 2014 Baik
126. Timbangan - 1 Unit 2014 Baik
Truk
127. Timbangan Tipe 1 Unit 2014 Baik
Truk Jembatan
128. Hand Sprayer - 1 Unit 2014 Rusak Berat
129. Eskavator - 1 Unit 2013 Baik
130. Generator - 1 Unit 2013 Baik
131. Kompresor 1 HP 1 Unit 2008 Baik
132. Rotari Screen - 1 Unit 2007 Rusak Berat
133. Bak Kontainer - - 2006 Rusak Berat
134. Bak Kontainer Besi 1 Unit 2006 Baik
139. Kontainer - 4 Unit 2014 Baik
142. Gerobak Tossa 2 Unit 2009 Rusak Ringan
Motor
143. Gerobak - 7 Unit 2010 Rusak Ringan

Sampah
Sampah
Sampah
146. Gerobak - 14 Unit 2014 Baik
Sampah
Sampah
148. GPS, Meteran - 1 Unit 2013 Baik
D.
149. Hammer Teset - 2 Unit 2013 Baik
150. Besi Gancu - - 2007 Rusak Berat
151. Dongkrak Buaya 3T 1 Unit 2008 Baik
152. Gerinda Makito 1 Unit 2008 Baik
9523B
153. Grease Yamada 1 Unit 2008 Baik
Lubricator
154. Impact Kawasaki 1 Unit 2008 Rusak Berat
Wrench
155. Kunci Britool 1 Unit 2008 Rusak Berat
Moment EVT
PARAF KOORDINASI

Luas/ Tahun Kondisi

156. Mesin Las - 1 Unit 2012 Baik
157. Bak - - 2007 Rusak Berat
Komposting
158. Mesin Jahit Pengemasa 2 Unit 2007 Rusak Berat
n
159. Mesin Kompos - 2007 Rusak Berat
Pagayak
160. Mesin Kompos 1 Unit 2014 Baik
Pengayak
161. Mesin Kompos 1 Unit 2015 Baik
Pengayak
162. Mesin Pengolaha 1 Unit 2012 Baik
Pencacah n
163. Mesin Plastik 1 Unit 2015 Baik
Pencacah
164. Mesin Organik 2 Unit 2014 Baik
Pencacah
165. Mesin Organik 1 Unit 2015 Baik
Pencacah
166. Mesin Pencuci Pengepak 1 Unit 2015 Baik
167. Mesin Pencuci Plastik 65 Unit 2013 Baik
168. Mesin Pencuci Plastik 1 Unit 2015 Baik
169. Mesin Fixed 1 Unit 2007 Rusak Berat

Pengering
170. Mesin Limbah 1 Unit 2012 Baik
Pengolah
171. Mesin Press Plastik - 2007 Rusak Berat
172. Pencacah Besar 1 Unit 2014 Baik
Plastik
173. Pencacah Sedang 2 Unit 2014 Baik
Plastik
174. Perajang - 1 Unit 2007 Rusak Berat
Sampah
175. AC Split Nasional - - Rusak Berat
176. AC Panasonic 1 Unit 2011 Baik
177. AC - 4 Unit 2013 Baik
178. AC Polytron 3 Unit 2016 Baik
179. Brankas - - - Rusak Berat
180. CCTV - 1 Unit 2015 Baik
181. Komputer Samsung - 2003 Rusak Berat
182. Disel - - 2004 Rusak Berat
Penyemprot
183. Filing Kabinet Besi 1 Unit 1993 Rusak Ringan
184. Filing Kabinet Besi 4 Unit 2013 Rusak Berat
185. Flaskdisk, - 1 Set 2009 Rusak Berat
Mouse,
Keyboard,
Harddisk
186. Handycam - 2 Unit 2014 Baik
187. Flaskdisk, - 1 Set 2010 Rusak Berat
Mouse,
PARAF KOORDINASI

Luas/ Tahun Kondisi

Keyboard,
Harddisk,
Speaker
188. Kipas Angin - 2 Unit 2012 Baik
189. Blower - 2 Unit 2014 Baik
190. Komposter - 175 Unit 2014 Baik
191. Komposter - 60 Unit 2015 Baik
192. Komputer/PC - 1 Unit 2013 Baik
193. LCD/Infocus - 2 Unit 2012 Baik
194. Mesin Foto - 1 Unit 2012 Rusak Berat
Kopi
195. Meja-Kursi - 1 Set 2010 Baik
Tamu
196. Kursi Kerja Eselon III 6 Unit 2013 Baik
197. Kursi Rapat - 148 Unit 2013 Baik
198. Kursi Kerja - 40 Unit 2014 Baik
199. Kursi Pejabat - 3 Unit 2015 Baik
200. Kursi Kayu - 3 Unit 2016 Baik
201. Lemari Besi 5 Unit 2015 Baik
202. Lemari Kayu 4 Unit 2015 Baik
203. Meja Kerja - 4 Unit 2013 Baik
204. Meja - 2 Unit 2013 Baik
Resepsionis
206. Meja Rapat - 4 Unit 2014 Baik
207. Meja - 2 Unit 2015 Baik
Komputer
208. Taplak Meja - 8 Unit 2015 Baik
210. Meja Rapat Pimpinan 1 Unit 2016 Baik
211. Meja Rapat Peserta 1 Unit 2016 Baik
212. Mesin Absensi - 1 Unit 2015 Rusak Ringan
213. Mesin Cuci NLG 1 Unit 2008 Rusak Berat
Mobil
214. Mesin Hitung Casio 4 Unit 2009 Rusak Berat
215. Mesin - 3 Unit 2015 Baik
Pemotong
Rumput
216. Mesin - 1 Unit 2014 Rusak Berat
Penghancur
Kertas
217. Vacum - 1 Unit 2015 Baik
Cleaner
218. Pengeras - 1 Unit 2013 Baik
Suara
219. Peralatan - 1 Unit 2009 Rusak Berat
Jaringan
Internet
220. Terpal Plastik - 2007 Baik
223. Pompa Air Shimizu 2 Unit 2016 Baik
PARAF KOORDINASI

Luas/ Tahun Kondisi

224. Rak Piring - 1 Unit 2014 Baik
225. Rak Kayu - - 2004 Rusak Berat
226. Tempat - 65 Unit 2010 Baik
Sampah/
Tong Sampah
Sampah/
Tong Sampah
Sampah/
Tong Sampah
229. Tempat Besi 2 Unit 2015 Baik
Sampah
Puntung
Rokok
230. Tong Sampah - 162 Unit 2014 Baik
Berkaki
Berkaki
Berkaki
Tanpa Kaki
235. UPS - 1 Unit 2009 Rusak Berat
236. UPS/Stabilize - 1 Unit 2010 Baik
r
237. Telepon - 1 Unit 2013 Baik
238. Tower Antene 17 Meter 1 Unit 2008 Rusak Berat
239. Kereta Dorong Arco 2 Unit 2011 Rusak Ringan
Sampah
241. Generator Yamaha 1 Unit 2009 Baik
242. Mesin Diesel Honda 1 Unit 2010 Baik
Gerinda
244. Gergaji Mesin Chainsaw 1 Unit 2011 Rusak Berat
245. Gergaji Mesin Chainsaw 2 Unit 2012 Rusak Berat
246. Gergaji Mesin Chainsaw 2 Unit 2013 Rusak Ringan
247. Gergaji Mesin Sthill 4 Unit 2015 Baik
Besar
248. Gergaji Mesin Sthill 4 Unit 2015 Baik
Kecil
249. Mesin Jet Multipro 1 Unit 2015 Baik
Cleaner
250. Mesin Ketik Olympia 1 Unit 2009 Baik
251. Mesin Sthill 2 Unit 2008 Rusak Berat
Pemotong
Rumput
252. Mesin Honda 1 Unit 2012 Baik
Pemotong
Rumput
PARAF KOORDINASI

Luas/ Tahun Kondisi

Pemotong
Rumput
Pemotong
Rumput
255. Mesin Honda 2 Unit 2015 Baik
Pemotong
Rumput
Pemotong
Rumput
257. GPS Garmin M. 1 Unit 2013 Baik
258. Biopori Besi 20 Unit 2015 Baik
259. Lemari Besi Brother 1 Unit 2004 Baik
260. Lemari Arsip Kayu 1 Unit 2015 Baik
261. Lemari Kayu 1 Unit 2015 Baik
262. Lemari Kaca Kayu-Kaca 1 Unit 2008 Baik
263. Lemari Besar Kayu 2 Unit 2008 Baik
264. Lemari Asam EBA 1 Unit 2006 Baik
265. Filling 4 Laci 4 Unit 2008 Baik
Cabinet
266. Filling 2 Laci 1 Unit 2008 Baik
Cabinet
267. Brankas Brother 1 Unit 2008 Baik
268. Alat Krisbow 1 Unit 2016 Baik
Penghancur
Kertas
269. Papan - 1 Unit 2011 Rusak Ringan
Informasi
270. Papan - 1 Unit 2014 Baik
Informasi
271. Pembatas Kayu 1 Unit 2008 Baik
Ruang
272. Meja Biro - 2 Unit 2008 Baik
273. Meja-Kursi - 1 Set 2008 Baik
Tamu
274. Kursi Putar Besar 1 Unit 2008 Baik
275. Kursi Putar Kecil 2 Unit 2008 Baik
276. Kursi Putar - 3 Unit 2014 Baik
277. Kursi Lipat - 11 Unit 2014 Baik
278. Tong Sampah Isi 3 60 Unit 2012 Rusak Berat
279. Tong Sampah Isi 2 40 Unit 2012 Rusak Berat
Sampah
282. Komposter - 25 Unit 2012 Rusak Berat
283. AC 1,5 PK Panasonic 1 Unit 2008 Baik
284. AC 1 PK Panasonic 1 Unit 2008 Baik
285. AC ¾ PK Panasonic 1 Unit 2008 Baik
286. Kipas Angin Maspion 5 Unit 2010 Baik
287. Sound Sistem Fostex 1 Set 2016 Baik
288. Tangga Lipat - 2 Unit 2011 Baik
PARAF KOORDINASI

Luas/ Tahun Kondisi

289. Handycam Sony 1 Unit 2009 Rusak Berat
290. Korden Kain 1 Set 2010 Baik
291. PC HP 1 Unit 2008 Baik
Compaq
292. PC Acer 3 Unit 2008 Baik
293. PC HP Vp 15s 2 Unit 2008 Baik
294. Laptop Sony 1 Unit 2009 Baik
297. Laptop HP 1 Unit 2015 Baik
299. Printer Epson LQ 1 Unit 2004 Baik
300. Printer Epson LX 1 Unit 2008 Baik
301. Printer HP Laser 1 Unit 2008 Rusak Berat
Jet
302. Printer Canon 3 Unit 2009 Rusak Berat
303. Printer HP Laser 1 Unit 2012 Baik
Jet
306. UPS Prolink 4 Unit 2012 Baik
307. UPS ICA 3 Unit 2016 Baik
308. LCD Toshiba 1 Unit 2008 Baik
309. LCD DELL 1 Unit 2009 Baik
310. Kamera Sony 1 Unit 2009 Rusak Ringan
Digital
311. Kamera Canon 1 Unit 2015 Baik
Digital
312. Screen - 1 Unit 2009 Baik
Projector
313. Faximile Panasonic 1 Unit 2009 Baik
314. Voice Sony, 1 Unit 2015 Baik
Recorder Digital
315. PH Meter Eutech 1 Unit 2006 Baik
Ecos.
316. PH Meter Lamotte 1 Unit 2006 Baik
317. Kondukto- Hanna 1 Unit 2006 Baik
meter
318. Turbidity Lamotte 1 Unit 2006 Baik
Meter
319. Current Meter Flowwatch 1 Unit 2006 Baik
320. Spectrophoto Lovibond 1 Unit 2006 Baik
M.
321. Portable Wildco 1 Unit 2006 Baik

Water
Sampler
322. Stopwatch Hanhart 1 Unit 2006 Baik
323. Theodolit Horizone 1 Unit 2006 Baik
324. Ice Box EBA 1 Unit 2006 Baik
325. Saliny Meter Eutech 1 Unit 2006 Baik
PARAF KOORDINASI

Luas/ Tahun Kondisi

326. Niskin Wildco 1 Unit 2006 Baik
327. Refrigerator Toshiba 1 Unit 2006 Baik
328. BOD Lovibond 1 Unit 2006 Baik
Incubator
329. Pemanas Air Memmert 1 Unit 2006 Baik
330. Hot Plate Heidilp 1 Unit 2006 Baik
331. Timbangan Ohaus 1 Unit 2006 Baik
Analisis 3130
332. Timbangan Ohaus 1 Unit 2006 Baik
Teknis 710-TO
333. Desikator Duran 1 Unit 2006 Baik
Vacum
334. Perangkat Simax 1 Unit 2006 Baik
Titrasi
335. Furnace Thermolyn 1 Unit 2006 Baik
e
336. Magnetic Heidolp 1 Unit 2006 Baik
Stirer
337. Centrifuge Hettich 1 Unit 2006 Baik
338. Kyhdalh Duran 1 Unit 2006 Baik
339. Blender/ Waring 1 Unit 2006 Baik
Mixer
340. Alat Destruksi Isopad 1 Unit 2006 Baik
341. Oven Memmert 1 Unit 2006 Baik
342. Alat Destilasi GFL 1 Unit 2006 Baik
343. Acrator Germany 1 Set 2006 Baik
344. PH Meter Lutron 1 Unit 2007 Baik
345. DO Meter Lutron 1 Unit 2007 Baik
346. Conductor Lutron 1 Unit 2007 Baik
347. Turbidimeter Euech 1 Unit 2007 Baik
348. Photometer Lamotte 1 Unit 2007 Baik
349. Sound Level PCE 1 Unit 2013 Baik
M.
350. Alat Uji Debu Huz-Dust 1 Unit 2014 Baik
351. Alat HSM 1 Unit 2017 Baik
Penghancur Shredder
Kertas 225.2
352. Alat Olympia 1 Unit 2017 Baik

Penghancur PS-15C
Kertas
353. Notebook ASUS 1 Unit 2017 Baik
X441UA-
WX099D
354. Notebook HP PAV 1 Unit 2017 Baik
X360
355. Printer HP Office 1 Unit 2017 Baik
Jet 200
G-4000
357. Scanner Canon 2 Unit 2017 Baik
PARAF KOORDINASI

Luas/ Tahun Kondisi

P-20811
358. Dump Truck Mitsubishi 1 Unit 2017 Baik
359. Amroll Mitsubishi 1 Unit 2017 Baik
360. Pick Up Isuzu 1 Unit 2017 Baik
361. Gerobak Bahan 25 Unit 2017 Baik
Sampah Besi
362. Aerator Nanrong 3 Unit 2017 Baik
Limbah
363. Kontainer Bahan 8 Unit 2017 Baik
Sampah Besi
Secara umum, sarana dan prasarana pendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas PKPLH Kabupaten
Trenggalek sudah cukup memadai. Berdasarkan data di atas
dari 363 jenis peralatan dan mesin yang dimiliki Dinas PKPLH
terdapat 268 jenis atau 73,83% yang berada dalam kondisi baik;
34 jenis atau 9,37% dalam kondisi rusak ringan; dan 61 jenis
atau 16,80% dalam kondisi rusak berat. Dalam hal
pemanfaatan peralatan dan mesin dalam kondisi rusak ringan
disediakan perawatan yang cukup sedangkan untuk peralatan
dan mesin yang rusak berat perlu dipertimbangkan
kemanfaatannya.
2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS PERUMAHAN, KAWASAN

Pelayanan yang diselenggarakan oleh Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek tidak
terlepas dari pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM Dinas PKPLH disusun
mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang serta Peraturan Menteri Perumahan
Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota.
Berdasarkan peraturan tersebut Dinas PKPLH Kabupaten
Trenggalek menyelenggarakan SPM pelayanan dasar berikut :
1. Penyediaan Air Minum;
2. Penyediaan Sanitasi;
PARAF KOORDINASI

3. Penanganan Permukiman Kumuh;

4. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);
5. Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH); dan
6. Penanganan Lingkungan yang Sehat dan Aman yang Didukung
dengan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU).
Dengan memperhatikan kondisi wilayah dan kemampuan
keuangan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, maka dalam pelaksanaan
SPM tidak sepenuhnya mampu mengikuti ketentuan dalam peraturan
menteri tersebut. Adapun kebijakan pelaksanaan SPM Dinas PKPLH
yang telah disusun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun yakni tahun
2015 sampai dengan 2019, indikator capaiannya sebagaimana tabel di
bawah ini :
Tabel 2.5
Indikator dan Target SPM Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek
Tahun 2015 s.d. 2019
Jenis Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

No. Pelayanan Indikator Satuan Formula 2015 2016 2017 2018 2019
Dasar (%) (%) (%) (%) (%)
1. Penyediaan Persentase % (Jumlah 16,09 20,81 25,53 30,25 34,98
Air Minum penduduk Pendu penduduk
perdesaan duk yang
yang terlayani /
mendapat Jumlah
kan akses penduduk)
air bersih x 100%
2. Penyediaan Persentase % (Jumlah 50 60 70 80 90
Sanitasi penduduk Pendu penduduk
yang duk terlayani
terlayani /
sistem air Jumlah
limbah pendu duk)
x 100%
Persentase % (Jumlah 28,57 42,86 57,14 71,43 85,71
pengangku Pendu penduduk
t an duk terlayani /
sampah Jumlah
pendu duk
yang harus
terla yani)
x 100%
Persentase % (Jumlah 80,06 81,64 85,60 89,95 94,73
penduduk Pendu penduduk
yang duk terlayani /
terlayani Jumlah
jaringan penduduk
drainase yang harus
terla yani)
x 100%
3. Penangan an Persentase % (Luasan 1,5 20 20 20 20
Permukim an luasan kawasan
Kumuh kawasan kumuh
Perkotaan kumuh yang terta
yang ngani
tertangani /
Luasan
kawasan
PARAF KOORDINASI

Jenis Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun

No. Pelayanan Indikator Satuan Formula 2015 2016 2017 2018 2019
Dasar (%) (%) (%) (%) (%)
kumuh) x
100%
4. Penyediaan Persentase % (Luasan 37,03 49,62 62,22 74,81 87,41
Ruang tersediany RTH publik
Terbuka a luasan yang
Hijau (RTH) RTH tersedia
Publik publik /
Luasan
RTH publik
yang
direnca
nakan) x
100%
5. Penangan an Persentase % (Jumlah 40,32 45,16 58,87 72,58 86,29
Rumah rumah RTLH terta
Tidak Layak tidak layak ngani
Huni (RTLH) huni yang /
tertangani Jumlah
RTLH) x
100%
6. Lingkungan Persentase % (Jalan 30,35 39,36 54,29 69,37 84,61

yang Sehat jalan lingkung
dan Aman lingkungan an yang di
yang dalam bangun
Didukung kondisi /
dengan baik Jalan
Prasarana, lingkung
Sarana, dan an yang
Utilitas direnca
Umum (PSU) nakan) x
100%
Secara teknis perhitungan pencapaian target SPM dari tahun 2015

sampai dengan tahun 2019 adalah :
Tabel 2.6
Perhitungan Pencapaian Target SPM
Tahun 2015 s.d. 2019
Target
Jenis s.d. s.d. s.d. s.d. s.d.
sampai
No. Pelayanan Formula Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
dengan
Dasar 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun 2019
1. Penyediaan (Jumlah 797.275 jiwa 128.282 165.912 203.544 241.176 278.887

Air Minum penduduk yang jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
terlayani
/
Jumlah pendu
duk) x 100%
2. Penyediaan (Jumlah 797.275 jiwa 398.638 478.365 558.093 637.820 717.548
Sanitasi penduduk yang jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
PARAF KOORDINASI

Target
Jenis s.d. s.d. s.d. s.d. s.d.
sampai
No. Pelayanan Formula Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
dengan
Dasar 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun 2019
terlayani
/
Jumlah pendu
duk) x 100%
(Jumlah 143.839 41.094 61.649 82.189 102.744 123.284
penduduk jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
terlayani
/
Jumlah
penduduk yang
harus
terlayani) x 100%
(Jumlah 25.765 20.628 21.035 22.055 23.176 24.408
penduduk jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
terlayani
/
Jumlah
penduduk yang
harus
terlayani) x 100%
3. Penangan an (Luasan 82,34 1,24 16,47 16,47 16,47 16,47
Permukim an kawasan Ha Ha Ha Ha Ha Ha
Kumuh kumuh yang
Perkotaan tertangani
/
Luasan
kawasan
kumuh) x
100%
4. Penyediaan (Luasan RTH 36,87 13,65 18,29 22,94 27,58 32,22
Ruang publik yang Ha Ha Ha Ha Ha Ha
Terbuka tersedia
Hijau (RTH) /
Publik Luasan RTH
publik yang
direncanakan)
x 100%
5. Penangan an (Jumlah RTLH 3.301 1.331 1.490 1.943 2.395 2.848
Rumah tertangani Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Tidak Layak /
Huni (RTLH) Jumlah RTLH)
x 100%
6. Lingkungan (Jalan lingkung 230.086 69.946 90.562 124.914 159.611 194.676
yang Sehat an yang m¹ m¹ m¹ m¹ m¹ m¹
dan Aman dibangun /
yang Jalan lingkung
Didukung an yang
dengan direnca nakan)
Prasarana, x 100%
Sarana, dan
Utilitas
Umum (PSU)
Adapun kinerja pelayanan Dinas PKPLH terhadap capaian SPM

bagian tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.7
Kinerja Pelayanan Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek
Berdasarkan Capaian SPM Tahun 2015 s.d. 2017
PARAF KOORDINASI

Target
Reali Reali
Jenis sampai Capaia Target s.d. Target s.d.
sasi s.d. Capaia sasi s.d. Capaia
No. Pelayanan dengan n SPM Tahun Tahun
Tahun n SPM Tahun n SPM
Dasar Tahun 2015 2016 2017
2016 2017
2019
1. Penyediaan 797.275 16,09% 165.912 147.509 18,50% 203.544 162.444 20,37%
Air Minum jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
(20,81%) (25,53%)
2. Penyediaan 797.275 50% 478.365 402.488 50,48% 558.093 572.432 71,80%
Sanitasi jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
(60%) (70%)
143.839 28,57% 61.649 71.920 50% 82.189 89.381 62,14%
jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
(42,86%) (57,14%)
25.765 80,06% 21.035 jiwa 21.248 82,47% 22.055 jiwa 27.584 107,06
jiwa (81,64%) jiwa (85,60%) jiwa %
3. Penangan an 82,34 1,5% 16,47 17,70 21,50% 16,47 43,87 53,28%
Permukim an Ha Ha Ha Ha Ha
Kumuh (20%) (20%)
Perkotaan
4. Penyediaan 36,87 37,03% 18,29 18,29 49,62% 22,94 23,08 62,60%
Ruang Ha Ha Ha Ha Ha
Terbuka (49,62%) (62,22%)
Hijau (RTH)
Publik
5. Penangan an 3.301 40,32% 1.490 2.011 60,92% 1.943 2.966 89,85%
Rumah Unit Unit Unit Unit Unit
Tidak Layak (45,16%) (58,87%)
Huni (RTLH)
6. Lingkungan 230.086 30,35% 90.562 90.562 39,36% 124.914 109.990 47,80%
yang Sehat m¹ m¹ m¹ m¹ m¹
dan Aman (39,36%) (54,29%)
yang
Didukung
dengan
Prasarana,
Sarana, dan
Utilitas
Umum (PSU)
Berdasarkan tabel-tabel di atas disampaikan beberapa hal sebagai

berikut :
1.) Kinerja pelayanan Dinas PKPLH untuk beberapa jenis pelayanan

sampai dengan tahun 2017 belum mencapai target yang
diharapkan, antara lain penyediaan air minum dengan target
pelayanan terhadap 203.544 jiwa atau 25,53% dari jumlah
penduduk masih tercapai 20,37% atau 162.444 jiwa; dan
lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan
Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) dengan target jalan
lingkungan dalam kondisi baik sepanjang 124.914 m¹ atau
54,29% dari target yang ditetapkan tercapai sebesar 47,80% atau
109.990 m¹.
Sedangkan kinerja pelayanan Dinas PKPLH untuk jenis pelayanan
yang lain dapat mencapai target bahkan melampaui.
PARAF KOORDINASI

2.) Pada tahun-tahun berikutnya diperlukan dukungan penuh dari

Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk mendukung tercapainya
dua pelayanan di atas. Hal ini mengingat keduanya merupakan
pelayanan dasar yang menjadi hak masyarakat dan menjadi
program prioritas pada RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun
2016-2021.
3.) Penyediaan sanitasi khususnya pada indikator persentase
penduduk yang terlayani jaringan drainase sampai dengan tahun
2017 telah melampaui target RPJMD yaitu pelayanannya telah
mencakup 107,06% dari jumlah penduduk yang ditetapkan.
Demikian pula penanganan RTLH telah tercapai cukup signifikan
yaitu 89,85% dari 3.301 unit RTLH yang harus tertangani atau
sebanyak 2.966 unit. Hal ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak baik dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi
Khusus (DAK) maupun pemerintah daerah yang didukung dengan
Program GERTAK.
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS

PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN, DAN LINGKUNGAN HIDUP
Indikator keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten
Trenggalek tentunya dipengaruhi oleh keberhasilan pelaksanaan
pelayanan kepada masyarakat yang antara lain menjadi tugas dan
fungsi Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek. Dinas PKPLH sebagai salah
satu pelaksana pemerintahan tentunya mengalami berbagai tantangan
dan memiliki peluang-peluang yang dapat dikembangkan untuk
menyelenggarakan pelayanan.
Tantangan yang dihadapi oleh Dinas PKPLH dalam melaksanakan
tugas dan fungsi antara lain :
1. Menyelenggarakan urusan wajib pelayanan dasar yang harus
diberikan kepada masyarakat.
Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi Dinas PKPLH
mengingat penyelenggaraan pelayanan dasar harus mengacu pada
SPM yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
SPM tersebut belum tentu sepenuhnya dapat dilaksanakan oleh

pemerintah daerah sehingga diperlukan kebijakan khusus dengan
memperhatikan kondisi wilayah dan kemampuan keuangan
pemerintah daerah.
2. Penyediaan data base yang belum memadai.
Agar dapat melaksanakan tugas secara optimal sangat diperlukan
adanya data base yang akurat. Dalam rangka pencapaian SPM,
Dinas PKPLH memerlukan dukungan data base terkait sumber
mata air, akses air bersih, sanitasi dasar, drainase, RTH publik di
perkotaan, RTLH, dan jalan lingkungan yang harus ditangani.
PARAF KOORDINASI

Sampai dengan saat ini data base yang dapat disusun adalah data
base perumahan (RTLH) dan master plan drainase untuk 3
kecamatan. Namun untuk data base yang lain belum ada
perencanaan sehingga sangat diperlukan dukungan untuk
penyusunannya.
3. Penumbuhan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat.
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sudah
dilakukan oleh berbagai Perangkat Daerah terkait melalui berbagai
media. Namun sampai dengan saat ini masyarakat masih belum
memahaminya. Salah satu hal yang sering diabaikan masyarakat
adalah masih maraknya aktivitas membuang sampah di
sembarang tempat, khususnya di sungai-sungai dan lahan-lahan
yang kosong. Perilaku ini berdampak pada terbentuknya kawasan-
kawasan kumuh dan berpengaruh pada capaian Program Adipura.
4. Pemerataan akses air bersih.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk
menjamin kelangsungan hidupnya. Keberadaan sumber mata air
mempunyai peranan penting dalam upaya pelayanan penyediaan
akses air bersih. Namun demikian mengingat sebagian besar
wilayah di Kabupaten Trenggalek adalah pegunungan dengan
medan yang cukup terjal, menjadi tantangan tersendiri dalam
pemerataan pelayanan akses air bersih ini. Padahal sesuai dengan
RPJMN pada tahun 2019 pelayanan penyediaan akses air bersih
harus tercapai 100%.
5. Penyediaan akses sanitasi dasar yang belum optimal.

Akses sanitasi dasar di Kabupaten Trenggalek untuk pilar STOP
BABS (Buang Air Besar Sembarangan) tercapai 94,11%, sementara
target sesuai dengan RPJMN pada tahun 2019 adalah 100%. Hal
ini menjadi tantangan tersendiri mengingat masih ada sekitar
13.491 KK belum terlayani. Selain itu pelayanan pengelolaan
limbah domestik skala kabupaten, baik berupa Instalasi
Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) atau Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik (SPALD) skala perkotaan belum terlaksana. Hal
ini berpengaruh pada kualitas baku mutu buangan air limbah
domestik sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 68 Tahun 2016.
6. Penanganan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang belum optimal.
Dalam penyediaan RTH publik di perkotaan pemerintah daerah
telah mengalokasikan dari APBD maupun mengajukan pada Dana
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Selain itu juga
PARAF KOORDINASI

merangkul perusahaan yang ada di Trenggalek melalui program

Corporate Social Responcibility (CSR). Namun demikian dalam hal
pemeliharaan belum bisa optimal antara lain disebabkan besarnya
biaya yang diperlukan untuk operasional/pemeliharaannya. Di sisi
lain terkait dengan penyediaan RTH terbentur dengan terbatasnya
tanah aset yang dikuasai oleh Pemda Trenggalek.
7. Terbatasnya jangkauan pelayanan pengangkutan sampah.
Pengangkutan sampah di wilayah kecamatan masih mengalami
kesulitan karena tidak dapat dijangkau oleh kendaraan angkut
yang ada. Sedangkan untuk pembangunan Tempat Penampungan
Sementara (TPS) maupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) juga
terkendala dalam hal penentuan lokasinya.
8. Penumbuhan kesadaran masyarakat untuk pengelolaan sampah.
Sampah di masyarakat tidak sepenuhnya menjadi barang
buangan percuma. Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi
pupuk dan sampah anorganik dapat diolah kembali melalui
aktivitas 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Pemda Trenggalek telah
menyosialisasi aktivitas 3R ini namun belum ada dampak
signifikan terhadap pengurangan volume sampah yang diangkut
ke TPA.
9. Minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait
pelestarian lingkungan hidup.
Eksploitasi sumber daya alam yang semakin meningkat dan tidak
diiringi dengan tindakan pelestarian mengakibatkan alam sulit
bahkan hampir tidak mungkin untuk dipulihkan seperti semula.
Ditambah lagi dengan penegakan hukum bidang lingkungan yang
lemah, menambah terpuruknya kondisi lingkungan.
Dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, terdapat
peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Dinas PKPLH dalam
rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsinya, antara lain :
1. Adanya kesempatan bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan
SPM sesuai dengan kemampuan keuangan pemerintah daerah
sehingga target SPM juga dapat disesuaikan.
2. Adanya komitmen dari pemerintah daerah untuk mendukung
penyusunan data base yang dibutuhkan oleh Dinas PKPLH. Untuk
itu secara bertahap penyusunan data base ini dapat dilaksanakan
sesuai dengan prioritas kebutuhan.
3. Adanya dukungan dana dari pemerintah maupun pemerintah
propinsi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil
Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), maupun Bantuan Keuangan
(BK) Propinsi yang cukup membantu capaian kinerja pelayanan
Dinas PKPLH.
4. Adanya dukungan program dan kegiatan beserta pendanaan yang
dibutuhkan dalam rangka sosialisasi, pembinaan, operasional,
PARAF KOORDINASI

maupun pemeliharaan terkait dengan pemberdayaan masyarakat

dan optimalisasi capaian kinerja Dinas PKPLH.
5. Adanya kewajiban bagi pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam
program Corporate Social Responsibility (CSR) dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan pelestarian lingkungan. Demikian pula adanya
kelompok-kelompok masyarakat pemerhati lingkungan juga bisa
dilibatkan secara langsung dalam aktivitas pelestarian lingkungan
hidup.
PARAF KOORDINASI

Strategis Dinas Perumahan,
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN, DAN
LINGKUNGAN HIDUP
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI PELAYANAN DINAS PERUMAHAN, KAWASAN
Dalam melaksanakan urusan pemerintahan tentunya tidak
terlepas dari berbagai permasalahan. Namun demikian pemerintah
daerah dituntut mampu menyelesaikannya demi memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat. Demikian pula Dinas PKPLH
yang menangani urusan di Bidang Perumahan dan Permukiman serta
Bidang Lingkungan Hidup. Permasalahan yang dihadapi Dinas PKPLH
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya antara lain :
1. Belum optimalnya pemanfaatan lahan untuk RTH;
2. Belum optimalnya pengelolaan dan pengembangan SPAM;
3. Belum optimalnya layanan sistem air limbah permukiman;
4. Belum optimalnya penyediaan drainase perkotaan;
5. Belum optimalnya sistem dan pengelolaan persampahan;
6. Belum optimalnya Prasarana Sarana dan Utilitas umum (PSU)
permukiman;
7. Belum optimalnya penyediaan rumah layak huni dan terjangkau
bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
8. Masih banyaknya Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
9. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha
terhadap pengelolaan lingkungan hidup;
10. Belum optimalnya penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM
11. Belum optimalnya pengawasan pentaatan serta penegakan hukum
pengelolaan lingkungan hidup kepada pelaku usaha/kegiatan;
12. Belum optimalnya pengelolaan dan pemantauan dampak
lingkungan untuk kegiatan yang dilakukan instansi pemerintah;
13. Minimnya upaya pengendalian pencemaran lingkungan dari
kegiatan usaha skala kecil;
14. Belum optimalnya pemantauan kualitas lingkungan hidup (air,
udara, dan lahan) sehingga data dan informasi lingkungan hidup
tidak cukup tersedia;
15. Banyaknya sumber mata air yang berkurang debitnya maupun
yang mati pada musim kemarau;
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS III - 1
PARAF KOORDINASI

16. Belum optimalnya penanggulangan dan pemulihan kerusakan

lingkungan hidup; dan
17. Belum optimalnya pengelolaan keanekaragaman hayati.
3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN

WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
Visi merupakan cita-cita atau gambaran masa depan yang hendak
diraih dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yakni pada periode ini untuk
tahun 2016 s.d. 2021. Adapun misi adalah cara atau tindakan yang
akan dilaksanakan dalam mewujudkan visi. Sedangkan program
merupakan pedoman langkah-langkah teknis sebagai dasar penentuan
kegiatan yang akan dilaksanakan guna mewujudkan visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Visi, misi, dan program
kerja kepala daerah dan wakil kepala daerah harus selaras dengan visi,
misi, dan program nasional.
Visi Pembangunan Nasional tahun 2015 s.d. 2019 adalah :
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Visi ini diwujudkan
melalui 7 (tujuh) Misi Pembangunan yaitu :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati
diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju,
dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Visi dan misi tersebut dituangkan dalam sasaran yang disebut
Nawacita sebagai berikut :
1. Prioritas Dimensi Pembangunan: Revolusi Mental :
 Peningkatan kepatuhan dan penegakan hukum dan reformasi
birokrasi pemerintahan.
 Perkuatan kelembagaan politik dan reformasi birokrasi
pemerintahan.
 Peningkatan kemandirian ekonomi dan daya saing bangsa.
 Pembangunan pendidikan yang berkualitas dan kebudayaan
yang memacu daya cipta dan inovasi.
PARAF KOORDINASI

 Pemanfaatan modal sosial dan modal budaya.

 Pengembangan kepribadian dan peneguhan jati diri bangsa.
 Peningkatan peran lembaga sosial, agama, keluarga dan media
publik.
2. Prioritas Dimensi Pembangunan: Kedaulatan Pangan
 Perluasan 1 juta ha lahan sawah baru.
 Perluasan pertanian lahan kering 1 juta ha di luar Jawa.
 Rehabilitasi jaringan irigasi untuk 3 juta ha lahan sawah.
 Pembangunan pasar.
 Penyediaan kapal pengangkut ternak.
 Pengendalian konversi lahan.
 Pemulihan kualitas kesuburan lahan yang airnya tercemar.
 1.000 Desa Mandiri Benih.
 Pembangunan gudang dengan fasilitas pengolahan pasca panen
di tiap sentra produksi.
 Bank Pertanian dan UMKM.
 Peningkatan kemampuan petani.
 Pengendalian impor pangan.
 Reforma agraria 9 juta ha.
 1.000 Desa Pertanian Organik.
 Peningkatan produksi ikan dan garam.
3. Prioritas Dimensi Pembangunan: Kemaritiman :
 Pemberian akses modal, sarana produksi, infrastruktur,
teknologi dan pasar.
 Pembangunan 100 sentra perikanan.
 Pembangunan 24 pelabuhan perikanan strategis.
 Pemberantasan illegal, unregulated, unreported fishing.
 Peningkatan produksi di kawasan overfishing.
 Keamanan laut, daerah perbatasan.
 Pengamanan SDA dan ZEE.
 Kawasan konservasi perairan berkelanjutan 20 juta ha.
 Penambahan kawasan konservasi 700 ha.
 Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir.
 Best aqua-culture practices untuk komoditas unggulan.
 Mendesain tata ruang wilayah pesisir dan laut.
 Peningkatan produksi perikanan (40-50 juta ton pertahun di
2019).
 Pelabuhan dan armada perintis.
4. Sasaran Nawacita Prioritas Dimensi Pembangunan:
Kedaulatan Energi :
 Tata kelola industri Migas dan Energi.
 Percepatan pembangunan pembangkit listrik.
 Peningkatan penggunaan batu bara dan gas.
 Realokasi subsidi BBM ke biofuel.
PARAF KOORDINASI

 Peningkatan kapasitas tangki.

 Pembangunan energi baru dan terbarukan.
 Iklim investasi migas yang kondusif.
 Pengalihan transportasi berbasis BBM ke gas.
 Sistem fiskal yang fleksibel.
 Peningkatan produksi minyak bumi, memperpanjang sumur
tua.
 Pengendalian impor minyak.
 Pembangunan kilang minyak.
5. Prioritas Dimensi Pembangunan: Industri/Kawasan Industri :
 Penyediaan lahan kawasan industri.
 Ketersediaan SDA.
 Konektivitas: Jalan, Pelabuhan Laut dan Bandara, dan Jaringan
Komunikasi.
 Ketersediaan energi, air.
 Insentif fiskal dan non fiskal.
 Iklim investasi (PTSP).
 Perda-perda bermasalah.
 Penyediaan tenaga kerja terampil.
 Sosialisasi mental kewirausahaan.
 Science dan Techno Park.
6. Prioritas Dimensi Pembangunan: Pariwisata :
 Akses transportasi.
 Akses informasi dan komunikasi.
 Pengembangan budaya lokal.
 Pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata.
 Kualitas SDM masyarakat lokal.
 Ekonomi kreatif berbasis eco-tourism.
 Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lokasi pariwisata.
 Kebijakan anggaran pembangunan pariwisata.
 Peningkatan jumlah investor nasional.
7. Prioritas Dimensi Pembangunan : Kawasan Perbatasan :
 Penyiapan lahan dan kebijakan tata ruang.
 Penguatan infrastruktur diplomasi dan perundingan
 Koordinasi dan peningkatan sarpras hankam batas darat dan
batas laut.
 Peran serta dalam menjaga kedaulatan negara, termasuk
penegasan status warga negara.
 Penyusunan regulasi dan perdagangan lintas batas negara.
 Pengembangan Custom Imigration, Quarantine, Security (CIQS)
terpadu.
 Memperkuat koordinasi kelembagaan BNPP.
 Penyedia pelayanan pendidikan, kesehatan dan perumahan.
PARAF KOORDINASI

 Peningkatan nilai tambah dan daya saing produk serta

penyediaan sarpras termasuk investasi, ekspor-impor.
 Percepatan penyediaan infrastruktur dasar.
Adapun Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Dr.
EMIL ELESTIANTO DARDAK, M.Sc. dan H. MOCHAMAD NUR ARIFIN
Tahun 2016-2021 adalah :
A. Visi
”TERWUJUDNYA KABUPATEN TRENGGALEK YANG MAJU, ADIL,
SEJAHTERA, BERKEPRIBADIAN, BERLANDASKAN IMAN DAN
TAKWA”.
Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut :

a. “MAJU” berarti terwujudnya masyarakat Trenggalek yang
berdaya saing dan mampu mengoptimalkan potensi daerah,
dengan didasari produktivitas, kreativitas dan inovasi serta
menampilkan keunggulan dan prestasi;
b. “ADIL” berarti terwujudnya kesempatan yang sama bagi setiap
masyarakat Trenggalek untuk berpartisipasi dan menikmati
hasil-hasil pembangunan sesuai dengan peran dan fungsinya;
c. “SEJAHTERA” berarti terwujudnya masyarakat Trenggalek
yang terpenuhi kebutuhan pokok/dasarnya secara lahir dan
batin dalam berbagai aspek dan memiliki rasa aman, damai dan
tenteram;
d. “BERKEPRIBADIAN” berarti terwujudnya masyarakat
Trenggalek yang menjunjung identitas dan budaya yang baik,
memiliki kepercayaan diri dan etos kerja yang baik, serta
prinsip kebersamaan dan gotong royong sebagai watak
masyarakat trenggalek; dan
e. “IMAN DAN TAKWA” berarti terwujudnya tatanan masyarakat
Trenggalek yang berlandaskan pada pengamalan nilai-nilai
agama sebagai karakter manusia yang berakhlak mulia.
B. Misi
Untuk mewujudkan visi di atas, disusunlah 7 (tujuh) misi
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kinerja birokrasi yang bersih, kompeten dan
profesional, demi pembangunan yang efektif dan efisien, serta
pelayanan prima kepada masyarakat dalam pemenuhan
pelayanan dasar khususnya kesehatan dan pendidikan;
2. Meningkatkan pembangunan sektor pertanian serta sektor
produktif lain, melalui peningkatan produktivitas berbasis
teknologi tepat guna dan akses terhadap sarana produksi,
PARAF KOORDINASI

serta memberikan perlindungan terhadap masyarakat untuk

mewujudkan tata niaga yang adil dan menyejahterakan;
3. Mewujudkan perluasan layanan infrastruktur transportasi dari
skala regional hingga tingkat desa, infrastruktur pertanian
termasuk yang menunjang pengembangan pariwisata dan
kawasan selatan Trenggalek;
4. Meningkatkan penciptaan lapangan kerja bagi SDM terdidik di
sektor pertanian dan sektor produktif lain serta meningkatkan
daya tarik investasi industri dengan memperhatikan
kelestarian alam, ekonomi kerakyatan dan tatanan sosial
masyarakat;
5. Meningkatkan sinergitas pembangunan Trenggalek dengan
meningkatkan peran serta berbagai pihak;
6. Meningkatkan pengembangan karakter masyarakat yang
berkepribadian sebagai pilar pembangunan Trenggalek dengan
berlandaskan iman dan takwa; dan
7. Meningkatkan keberpihakan pemerintah dalam mengentaskan
masalah kemiskinan bagi masyarakat yang berpenghasilan
rendah.
Perwujudan visi dan misi pembangunan Kabupaten
Trenggalek Tahun 2016-2021 adalah melalui pelaksanaan program-
program pembangunan berdasarkan Undang-Undang 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 yang dijabarkan dalam program-program pembangunan
daerah.
Program pembangunan daerah ini merupakan program

prioritas untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka
menengah daerah. Program prioritas pembangunan selain terdiri
dari program yang dilaksanakan oleh unit Perangkat Daerah, juga
dapat dilaksanakan melalui program lintas perangkat daerah dan
program kewilayahan. Pada perubahan RPJMD Kabupaten
Trenggalek Tahun 2016-2021 program lintas perangkat daerah dan
program kewilayahan sebagaimana rincian berikut :
a) Program Lintas Perangkat Daerah, mencakup :
1) SMART REGENCY, terdiri atas :
a. Reformasi Birokrasi,
b. Wajar 12 Tahun,
PARAF KOORDINASI

c. Gerbang Angkasa Biru (Gerakan Perbaikan Gizi dan

Pendampingan Upaya Akselerasi Penurunan angka
Kematian dan Kesakitan Ibu dan Bayi Baru Lahir),
d. Gema Melekat (Gerakan Bersama Menuju Trenggalek
Sehat),
e. Gencar (Generasi Gemar Baca dan Pintar),
f. Kabupaten Layak Anak (KLA),
g. P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkoba), dan
h. Penanggulangan Bencana.
2) PERTANIAN TERPADU PLUS, terdiri atas :
a. Pengembangan Pertanian Terpadu, dan
b. Revitalisasi Dilem Wilis.
3) TRENGGALEK MEMBANGUN, terdiri atas :

a. Trenggalek Menuju 100-0-100,
b. Beauty City,
c. Trenggalek My Darling (Masyarakat Sadar Lingkungan),
dan
d. Pengembangan Destinasi Wisata.
4) TRENGGALEK GEMILANG, terdiri atas :
a. Gemilang (Gerakan Mutu Industri Cemerlang),
b. Pasar Rakyat Mandiri, dan
c. Kakao Land dan Rumah Coklat.
5) GERTAK, terdiri atas :
a. Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan, dan
b. Desa Adopsi dan Ngantor di Desa.
b) Program Kewilayahan, mencakup :
1) Segitiga Pembangunan Wilayah (Kota Perdagangan Baru
Panggul-Pusat Kota Trenggalek-Kota Maritim Baru Prigi),
2) Pengembangan Kawasan Agropolitan/Minapolitan,
3) Pengembangan Kawasan Perdagangan,
4) Pengembangan Kawasan Strategis Bendungan Tugu dan
Bendungan Bagong,
5) Pembangunan Jalan Lintas Selatan,
6) Pengembangan Kawasan Selingkar Wilis,
7) Pengembangan Desa Wisata, dan
8) Pengembangan Kawasan Strategis Pedesaan.
3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PERANGKAT DAERAH

PROPINSI
3.3.1. TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
PARAF KOORDINASI

Visi Kementarian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat, seperti tertuang dalam Renstra Tahun 2015-2019
adalah :
“TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL DALAM MENDUKUNG
INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”.
Adapun untuk mewujudkan visi tersebut, dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun ditetapkan beberapa misi yaitu :
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air
termasuk sumber daya maritim untuk mendukung
ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energy,
guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
dalam rangka kemandirian ekonomi;
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk

mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas,
efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi
penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus
pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan
perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur
dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur
untuk semua’;
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum
dan perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran
didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk
keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di
kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan
perdesaan, dalam kerangka NKRI;
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi
sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan,
kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk
mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang
terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang
tepat, dan pengawasan yang ketat.
3.3.2 TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

DAN KEHUTANAN
Seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.39/Menlhk/-
PARAF KOORDINASI

Setjen/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019
dinyatakan bahwa visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berpedoman
pada visi dan misi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019.
Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019 adalah :
“TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI
DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”.
Sedangkan Misi yang diemban untuk memenuhi visi
yang telah dirumuskan tersebut adalah :
(1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi
dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan;
(2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan
demokratis berlandaskan negara hukum;
(3) Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan
memperkuat jati diri sebagai Negara maritim;
(4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,
maju dan sejahtera;
(5) Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing;
(6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan
nasional; dan
(7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan.
Berdasarkan visi dan misi pembangunan nasional
tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
merumuskan tujuan pembangunan Tahun 2015-2019 yaitu :
“MEMASTIKAN KONDISI LINGKUNGAN BERADA PADA
TOLERANSI YANG DIBUTUHKAN UNTUK KEHIDUPAN
MANUSIA DAN SUMBERDAYA BERADA RENTANG POPULASI
YANG AMAN, SERTA SECARA PARALEL MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK MEMBERIKAN
SUMBANGAN BAGI PEREKONOMIAN NASIONAL”.
Berdasarkan tujuan pembangunan ini, peran utama
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015-
2019 yang akan diusung adalah :
(1) Menjaga kualitas LH yang memberikan daya dukung,
pengendalian pencemaran, pengelolaan DAS,
keanekaragaman hayati serta pengendalian perubahan
iklim;
PARAF KOORDINASI

(2) Menjaga luasan dan fungsi hutan untuk menopang

kehidupan, menyediakan hutan untuk kegiatan sosial,
ekonomi rakyat, dan menjaga jumlah dan jenis flora dan
fauna serta endangered species;
(3) Memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan,
dan merawat keseimbangan ekosistem dan keberadaan
sumberdaya.
Selanjutnya, untuk memastikan peran pembangunan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dirumuskan
sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Sasaran strategis ini akan menjadi panduan dan
mendorong arsitektur kinerja tahun 2015-2019.
Sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Tahun 2015-2019 adalah :
(1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan
daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan
masyarakat, dengan indikator kinerja Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka
pada tahun 2014 sebesar 63,42.
Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang
akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan;
(2) Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan
hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan, dengan
indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH
terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang
akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu
maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar)
dan eksport; dan
(3) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan
keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai
sistem penyangga kehidupan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja
derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun.
Kinerja ini merupakan agregasi berbagai penanda
(penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan dan lahan,
peningkatan populasi spesies terancam punah,
peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh
para pihak, penurunan konsumsi bahan perisak ozon, dan
lain-lain).
3.3.3. TELAAHAN RENSTRA DINAS PERUMAHAN RAKYAT,

KAWASAN PERMUKIMAN, DAN CIPTA KARYA PROPINSI
JAWA TIMUR
PARAF KOORDINASI

Sejalan dengan peran serta masyarakat di dalam

pembangunan perumahan dan pemukiman, pemerintah
propinsi khususnya Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman, dan Cipta Karya mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab untuk melakukan pembinaan dan
pembimbingan yang meliputi berbagai aspek terkait antara lain
tata ruang, prasarana lingkungan, komponen dan bahan
bangunan, jasa konstruksi dan rancang bangun, kelembagaan,
SDM, dan peraturan perundangan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya
menetapkan visi :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT SEJAHTERA MELALUI
PEMBANGUNAN BIDANG KECIPTA KARYAAN YANG
BERKEMBANG DAN BERKELANJUTAN DENGAN DUKUNGAN
KONSISTENSI PENATAAN RUANG YANG DINAMIS”.
Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam misi berikut :
1. Melaksanakan penyusunan program dan anggaran
pembangunan bidang cipta karya dan tata ruang;
2. Melaksanakan perencanaan tata ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang;
3. Melaksanakan pengembangan perumahan di perkotaan dan
di pedesaan;
4. Melaksanakan pembinaan teknis, pembangunan, pengelolaan
bangunan gedung serta pembinaan jasa.
3.3.4. TELAAHAN RENSTRA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROPINSI

JAWA TIMUR
Dalam rangka mewujudkan hak masyarakat untuk
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
sebagaimana amanah dari Undang Undang Lingkungan Hidup
Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 5 ayat (1) serta untuk mendukung
tujuan pembangunan Jawa Timur, maka Visi pengelolaan
lingkungan hidup di Jawa Timur adalah:
"TERWUJUDNYA LINGKUNGAN HIDUP JAWA TIMUR YANG
BAIK DAN SEHAT".
Perumusan Misi Pengelolaan Lingkungan Hidup
diarahkan untuk membangun kebersamaan antara pihak
pemerintah sebagai regulator, pihak swasta sebagai kontributor
pencemaran, pihak akademisi sebagai penghasil teknologi dan
solusi ilmiah, serta pihak masyarakat yang berperan dalam
bentuk perilaku berwawasan lingkungan dan sebagai
pengendali/pengontrol pelaksanaan pengelolaan lingkungan
PARAF KOORDINASI

hidup. Dengan demikian Misi Badan Lingkungan Hidup Provinsi

Jawa Timur adalah :
"BERSAMA MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA
ALAM DI JAWA TIMUR".
Mengingat bahwa permasalahan lingkungan merupakan
suatu permasalahan kompleks yang ditimbulkan oleh berbagai
aktivitas manusia baik aktifitas yang terorganisir dalam skala
besar seperti kegiatan industri dan kegiatan usaha yang lain,
maupun permasalahan sosial kemasyarakatan yang tidak
terorganisir namun sudah menjadi bagian dari pola hidup
masyarakat karena terkait dengan faktor ekonomi dan sosial
budaya seperti penebangan hutan secara liar, pembuangan
sampah secara sembarangan, emisi kendaraan bermotor dan
lain lain, serta lemahnya kontrol dari pihak pemerintah
sehingga mengakibatkan adanya pemanfaatan lahan yang tidak
sesuai dengan peruntukannya maka penyelesaian masalah
tidak akan dapat terwujud tanpa adanya kerja sama dan
partisipasi dari semua pihak.
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN

LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 15 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Trenggalek Tahun
2012-2032 Pasal 6 menyebutkan bahwa “Penataan Ruang Kabupaten
Trenggalek bertujuan untuk mewujudkan kabupaten sebagai kawasan
agribisnis, industri, minapolitan, dan pariwisata yang produktif dan
berkelanjutan”. Dalam Perda tersebut juga menjelaskan bahwa rencana
struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang
wilayah kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan
yang berhierarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem
jaringan prasarana wilayah terutama jaringan transportasi.
Rencana struktur ruang kabupaten mengakomodasi rencana
struktur ruang wilayah nasional, rencana struktur ruang wilayah
provinsi dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah
kabupaten sekitar yang berbatasan. Rencana struktur ruang
kabupaten berfungsi sebagai :
1) arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang
memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan
perdesaan di sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten;
dan
PARAF KOORDINASI

2) sistem jaringan prasarana wilayah yang menunjang

keterkaitannya serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan
yang ada dalam wilayah kabupaten, terutama pada pusat-pusat
kegiatan/perkotaan yang ada.
Adapun rencana struktur ruang wilayah kabupaten terdiri dari
sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana wilayah. Lebih
lanjut rencana sistem pusat kegiatan terdiri dari sistem perkotaan dan
sistem perdesaan, sedangkan rencana sistem jaringan prasarana
wilayah terdiri dari sistem prasarana utama dan sistem prasarana
lainnya.
Pada prinsipnya, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Trenggalek merupakan rumusan keinginan dan harapan pemerintah
dan masyarakat Kabupaten Trenggalek terhadap situasi dan kondisi
sosial, ekonomi dan fisik yang terjadi dan berkembang di dalam
wilayahnya sampai dengan tahun 2032. Untuk mencapai situasi dan
kondisi yang diinginkan, diperlukan kerja keras dan pengerahan
seluruh sumber daya yang dimiliki. Namun, disadari bahwa
sumberdaya yang dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten
Trenggalek sangatlah terbatas. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan
pembangunan yang rasional, masuk akal, disesuaikan dengan
kemampuan yang ada, tetapi juga memenuhi kebutuhan yang paling
dirasakan oleh sebagian besar masyarakat.
Dalam mewujudkan perwilayahan pengembangan telah diambil

kebijaksanaan perwilayahan Kabupaten Trenggalek yang dibagi 1 (satu)
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan 2 (dua) Pusat Kegiatan Lokal Promosi
(PKLp), dimana masing-masing PKLp memiliki fungsi sesuai dengan
potensi yang dimilikinya, serta arahan kegiatan utama berdasarkan
kegiatan yang dominan yang mungkin dikembangkan di wilayah
pengembangan masing-masing.
Adapun rencana sistem perwilayahan di Kabupaten Trenggalek
beserta fungsi dan arahan kegiatan utamanya adalah sebagai berikut :
1) Pengembangan dan pemantapan Perkotaan Trenggalek sebagai
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau sebagai ibukota kabupaten, PKL
Trenggalek mempunyai fungsi wilayah sebagai pusat
pemerintahan, perdagangan dan jasa regional, pengembangan
permukiman, pelayanan sosial dan pertumbuhan wilayah
kabupaten.
2) Pengembangan perkotaan Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp)
yaitu perkotaan Watulimo dan perkotaan Durenan dengan uraian
sebagai berikut :
PARAF KOORDINASI

 PKLp Watulimo mempunyai fungsi wilayah sebagai

pengembangan permukiman, perdagangan dan jasa skala lokal,
pelayanan sosial dan pemerintahan, perikanan, industri dan
pariwisata.
 PKLp Durenan mempunyai fungsi wilayah sebagai
pengembangan permukiman, perdagangan dan jasa skala lokal,
pelayanan sosial dan pemerintahan, serta industri.
3) Pengembangan perkotaan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yaitu
perkotaan Panggul dan perkotaan Kampak dengan uraian sebagai
berikut :
 PPK Panggul mempunyai fungsi wilayah sebagai pengembangan
permukiman, pelayanan sosial dan pemerintahan, perdagangan
dan jasa skala lokal, pariwisata dan industri.
 PPK Kampak mempunyai fungsi wilayah sebagai pelayanan
sosial dan pemerintahan, perdagangan dan jasa skala lokal.
Rencana fungsi pusat pelayanan sistem perdesaan dikembangkan
melalui peningkatkan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi berbasis pertanian. Strategi pengelolaannya dengan
mengintensifkan keterkaitan desa-kota melalui pengembangan
Kawasan Agropolitan.
Kegiatan pokok yang dilakukan untuk pengelolaan kawasan
perdesaan melalui pemantapan dan pengembangan Kawasan
Agropolitan dan Minapolitan yang strategis dan potensial serta
pemantapan kelembagaan masyarakat dan pemerintahan desa dalam
pengelolaan kegiatan pertanian, kelautan, perikanan, agrobisnis, dan
agroindustri. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) diarahkan di
beberapa desa di Kabupaten Trenggalek diantaranya :
1. Desa Masaran, Kecamatan Bendungan.
2. Desa Duren, Kecamatan Tugu.
3. Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan.
4. Desa Pogalan, Kecamatan Pogalan.
5. Desa Ngrayun, Kecamatan Gandusari.
6. Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh.
7. Desa Sidomulyo, Kecamatan Pule.
8. Desa Watuagung, Kecamatan Dongko.
9. Desa Ngulungwetan, Kecamatan Munjungan.
Untuk sistem jaringan prasarana wilayah meliputi :
1. Sistem jaringan transportasi, terdiri atas transportasi darat dan
laut. Jaringan transportasi darat dilakukan peningkatan peran
dan fungsi jalan kabupaten, pengembangan jalan provinsi
nasional, pengembangan jaringan prasarana angkutan jalan
(terminal).
PARAF KOORDINASI

2. Sistem jaringan energi, terdiri atas jaringan pipa minyak, jaringan

transmisi tenaga listrik, jaringan tenaga listrik dan pengembangan
energi alternatif.
3. Sistem jaringan sumber daya air, terdiri atas wilayah sungai
(Daerah Aliran Sungai dan Waduk), sistem jaringan irigasi, sistem
jaringan air baku air bersih dan sistem pengendalian banjir.
4. Sistem jaringan telekomunikasi, terdiri atas pengembangan
jaringan kabel telepon dan internet tersebar di seluruh kecamatan
dan jaringan nir kabel melalui penyediaan infrastruktur
pengadaan dan pengelolaan menara Based Transciever Station
(BTS) Bersama di seluruh kecamatan.
5. Sistem jaringan prasarana lainnya, berupa sistem jaringan
prasarana lingkungan meliputi sistem jaringan persampahan, air
minum, pengelolaan limbah, drainase dan jalur/ruang evakuasi
bencana.
Sedangkan kawasan strategis merupakan kawasan yang di
dalamnya berlangsung kegiatan dengan kriteria memiliki potensi
ekonomi cepat tumbuh, memiliki sektor unggulan yang dapat
menggerakkan pertumbuhan ekonomi, memberikan perlindungan
keseimbangan tata guna air, memiliki prioritas tinggi terhadap
peningkatan kualitas lingkungan hidup. Kawasan Strategis di
Kabupaten Trenggalek meliputi kawasan strategis ekonomi yaitu
Kawasan Strategis Pariwisata, Kawasan Strategis Agropolitan dan
Minapolitan, Kawasan Strategis Segitiga Emas Durenan, Serta
Kawasan Strategis Bendungan Tugu. Kawasan strategis lingkungan
hidup yang meliputi kawasan hutan lindung, kawasan perlindungan
setempat, kawasan pantai berhutan bakau dan kawasan lindung karst.
Kawasan strategis lainnya meliputi kawasan pertahanan dan
keamanan serta kawasan strategis sempadan JLS.
Tabel 3.1
Kawasan Strategis di Kabupaten Trenggalek
Kawasan
No. Jenis Keterangan
Strategis
1. Kawasan Kawasan  KAD Golekpawon.
Strategis Kerjasama Kerjasama pembangunan
Kepentingan Regional daerah di wilayah perbatasan
Pertumbuhan Kabupaten Ponorogo,
Ekonomi Trenggalek, Pacitan, Wonogiri.
 KAD Selingkar Wilis.
Kerjasama Pengembangan
Wilayah di Selingkar Gunung
Wilis oleh 6 Kabupaten meliputi
Kabupaten Tulungagung,
Trenggalek, Ponogoro, Madiun,
PARAF KOORDINASI

Kawasan
Strategis
Kediri dan Nganjuk.
Kawasan  Membentuk link wisata
Pariwisata nasional;
 Mengembangkan promosi
wisata, kalender wisata,
pertunjukan budaya, kerjasama
wisata, dan peningkatan sarana-
prasarana wisata;
 Obyek wisata alam berupa
pantai, gua, pemandian,
pegunungan serta Obyek wisata
sejarah dan budaya.
Kawasan Optimalisasi pemanfaatan lokasi
Segitiga strategis Kota Durenan yang berada
Emas di Tiga Kutub pertumbuhan yaitu
Durenan ibukota Kabupaten Trenggalek,
ibukota Kabupaten Tulungagung
dan kawasan wisata Watulimo.
Kawasan Penyediaan air irigasi, air baku,

Bendungan pengendalian banjir kali Keser,
Tugu potensi perikanan dan pariwisata.
Mengairi sawah penduduk seluas
4.203 Ha yang meliputi wilayah
Kecamatan Tugu, Kecamatan
Karangan, Kecamatan Pogalan,
Kecamatan Gandusari serta
Kecamatan Durenan.
Kawasan Pengembangan Perikanan Tangkap

Minapolitan di Kecamatan Munjungan, Panggul,
Watulimo.
Pengembangan Perikanan Budidaya
di Kecamatan
Bendungan/Kecamatan Lain.
Kawasan Potensi unggulan di sektor
Agropolitan pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan dan hortikultura.
Pengembangan di desa2 Kecamatan
Bendungan dan Watulimo.
PARAF KOORDINASI

Kawasan
Strategis
2. Kawasan Kawasan Rencana luasan kawasan hutan
Strategis Fungsi Hutan lindung sebesar 17.620 ha yang
dan Daya Lindung tersebar di seluruh kecamatan.
Dukung
Lingkungan
Hidup
Kawasan Sepanjang kiri-kanan sungai atau
Perlindunga saluran irigasi primer, yang
n Setempat mempunyai manfaat untuk
Sempadan mempertahankan kelestarian fungsi
Sungai sungai.
Pada kawasan DAS, disyaratkan
hulu sampai hilir minimal 30%
harus dihijaukan.
Kawasan Kawasan sepanjang pantai yang
Perlindunga mempunyai manfaat untuk
n Setempat mempertahankan kelestarian fungsi
Sempadan pantai. Kriteria penetapan
Pantai sempadan pantai adalah daratan
sepanjang tepian pantai minimal
100 meter dari titik pasang tertinggi
ke arah darat.
Kawasan Secara administrasi kawasan karst
Lindung ini mencakup Gua Lowo di
Karst Kecamatan Watulimo dan Pelang.
Ruang Salah satu indikator keberhasilan
Terbuka pembangunan yang berbasis
Hijau (RTH) ekologis minimal 30% dari luas
kawasan perkotaan.
3. Kawasan Pembangun Pengembangan Jalan Lintas Selatan
Strategis an Jalan (JLS) di Kecamatan Watulimo,
Lainnya Lintas Kecamatan Munjungan dan
Selatan Kecamatan Panggul dapat memicu
(JLS) perkembangan kawasan terbangun
di sekitarnya.
Kawasan yang perlu mendapat
perhatian adalah sepanjang
sempadan jalan sebesar 20 meter.
Sumber : RTRW Kab. Trenggalek Tahun 2012-2032
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PARAF KOORDINASI

Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat

KLHS adalah serangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan
partisipatif untuk memastikan bahwa kaidah pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan atau
program.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) harus dilakukan
pemerintah daerah sebelum memberikan izin pengelolaan lahan. Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Pembuatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) ditujukan untuk memastikan penerapan prinsip pembangunan
suatu wilayah, serta penyusunan kebijakan dan program pemerintah.
KLHS juga merupakan salah satu pilihan alat bantu melalui
perbaikan kerangka pikir (framework of thinking) perencanaan tata
ruang wilayah dan perencanaan pembangunan daerah untuk
mengatasi persoalan lingkungan hidup yang bertujuan untuk
mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan di dalam kebijakan, rencana dan program yang tertuang
dalam rencana tata ruang maupun rencana pembangunan sehingga
kebijakan, rencana dan program tersebut dapat disempurnakan.
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Isu strategis merupakan kesimpulan terhadap permasalahan-
permasalahan yang dihadapi Perangkat Daerah dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya. Saat ini Dinas PKPLH melaksanakan beberapa
urusan pemerintahan yakni urusan pekerjaan umum, urusan
perumahan dan permukiman, serta urusan lingkungan hidup.
Mengingat urusan yang ditangani cukup kompleks dan
keseluruhannya merupakan urusan wajib baik berkaitan langsung
maupun tidak langsung dengan pelayanan dasar, maka isu-isu
strategis tersebut hendaklah mendapatkan perhatian yang sungguh-
sungguh.
Hasil identifikasi permasalahan-permasalan pada Dinas PKPLH
dikelompokkan sesuai dengan urusan sebagai berikut :
1. Urusan Perumahan dan Permukiman.
Beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu :
a.) Belum optimalnya pemanfaatan lahan untuk RTH. Hal ini
disebabkan belum adanya data base yang akurat, di samping
kebutuhan operasional dan pemeliharaan yang tidak sedikit
sehingga penyediaan RTH terkendala.
b.) Belum optimalnya pengelolaan dan pengembangan SPAM. Hal
ini disebabkan belum adanya data base yang akurat, di
samping topografi wilayah Kabupaten Trenggalek yang
PARAF KOORDINASI

mayoritas adalah pegunungan. Selain itu SPAM ini menjadi

salah satu pendukung Program 100-0-100, yakni 100%
pelayanan terhadap penyediaan air bersih bagi masyarakat.
c.) Belum optimalnya layanan sistem air limbah permukiman.
Hal ini lebih disebabkan kurangnya dukungan dari
masyarakat akan pentingnya sanitasi. Sedangkan sanitasi ini
menjadi salah satu pendukung tercapainya Program 100-0-
100 yakni 100% pelayanan sanitasi dasar artinya tidak ada
lagi masyarakat yang buang air besar sembarangan.
d.) Belum optimalnya penyediaan drainase perkotaan. Hal ini
disebabkan belum adanya data base yang akurat sehingga
pelaksanaan pembangunan drainase sering kali hanya
sebatas sebagai pemerataan pelayanan.
e.) Belum optimalnya sistem dan pengelolaan persampahan. Hal
ini disebabkan tuntutan pelayanan pengangkutan sampah
yang semakin meluas, tidak hanya di wilayah perkotaan
sementara sarana dan prasarana pendukung masih terbatas.
Di samping itu dukungan masyarakat terhadap pengelolaan
sampah melalui Program 3R (Reuse, Reduce, Recycle) belum
dirasakan pengaruhnya.
f.) Belum optimalnya prasarana dan sarana utilitas umum (PSU)
permukiman. Hal ini disebabkan belum adanya data base
jalan lingkungan yang akurat sehingga pelaksanaan
pembangunan/peningkatan jalan lingkungan sering kali
hanya sebatas sebagai pemerataan pelayanan.
g.) Belum optimalnya penyediaan rumah layak huni dan
terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Hal ini terjadi lebih sebagai akibat tumbuhnya rumah-rumah
liar di tanah aset negara baik secara sengaja maupun tidak
sehingga pemerintah mendapatkan tugas baru untuk
menyediakan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
sebagai tempat tinggal sementara sehingga masyarakat
tersebut dapat menyiapkan tempat tinggal di tanah hak
mereka.
h.) Masih banyaknya Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hal ini
disebabkan belum tersedianya data base yang akurat
sehingga penanganan RTLH belum optimal dan tepat sasaran.
Pelaksanaan penanggulangan RTLH saat ini masih sebagai
upaya pemerataan pelayanan. Namun demikian data base
perumahan tahap I untuk 7 (tujuh) kecamatan sudah
tersusun, dan pada tahun 2017 juga direncanakan
PARAF KOORDINASI

penyusunan data base perumahan tahap II untuk 7 (tujuh)

kecamatan yang lain.
2. Urusan Lingkungan Hidup.
Inti permasalahan yang dihadapi untuk urusan lingkungan hidup
dapat disarikan menjadi 3 faktor, yaitu :
a.) Faktor Alam.
Pada musim kemarau di wilayah Kabupaten Trenggalek
sering terjadi kekeringan karena banyak sumber mata air
berkurang debitnya atau bahkan mati.
b.) Faktor Masyarakat/Pelaku Usaha.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha
terhadap pengelolaan lingkungan menyebabkan upaya
pengendalian pencemaran lingkungan tidak berjalan sehingga
terjadi kerusakan lingkungan hidup.
c.) Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur.
SDM Aparatur sangat berperan dalam hal pengawasan
pentaatan serta penegakan hukum pengelolaan lingkungan
hidup, pemantauan dampak lingkungan oleh pelaku usaha
maupun aktivitas instansi pemerintah, pemantauan kualitas
lingkungan hidup (air, udara, dan lahan), dan pengelolaan
keanekaragaman hayati.
Mengingat pentingnya tugas SDM Aparatur lingkungan hidup
ini, maka sangat dibutuhkan SDM yang memiliki keahlian
dan kompetensi. Demikian pula peran Dinas PKPLH dalam
pengelolaan lingkungan hidup sudah seharusnya
ditingkatkan, didukung dengan sarana dan prasarana serta
instrumen hukum yang jelas.
Dari permasalahan-permasalahan di atas dapat dibagi menjadi 3
(tiga) isu strategis yakni :
1. Dukungan Program 100-0-100 untuk penyediaan SPAM dan
sanitasi dasar, serta pemenuhan kebutuhan RTH Publik
Perkotaan dan pelayanan pengangkutan sampah.
2. Dukungan Program 100-0-100 untuk kawasan kumuh, serta
penyediaan rumah layak huni bagi MBR dan penanganan RTLH.
3. Peningkatan SDM pengelola lingkungan hidup dan peningkatan
peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Untuk menentukan prioritas isu-isu strategis pada Dinas PKPLH
diberikan bobot penilaian yang ditetapkan dengan pertimbangan atau
kriteria berikut :
Tabel 3.2
BOBOT KRITERIA PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
No. Kriteria Bobot
PARAF KOORDINASI

1. Memiliki pengaruh besar/signifikan terhadap 40

pencapaian sasaran Renstra Kementerian atau Renstra
Dinas/Badan Propinsi Jawa Timur yang terkait
2. Merupakan tugas dan fungsi Dinas PKPLH 10
3. Dampak yang ditimbulkan terhadap pelayanan publik 30
4. Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 20
Total 100
Selanjutnya terhadap isu-isu strategis tersebut diberikan penilaian

sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 3.3
SKOR HASIL PENILAIAN ISU-ISU STRATEGIS
KRITERIA TOTAL PRIORITA

NO. ISU STRATEGIS
1 2 3 4 SKOR S
1. Dukungan Program 40 10 30 20 100 1
100-0-100 untuk
penyediaan SPAM dan
sanitasi dasar, serta
pemenuhan kebutuhan
RTH Publik Perkotaan
dan pelayanan
pengangkutan sampah.
2. Dukungan Program 30 10 30 20 90 2
100-0-100 untuk
kawasan kumuh, serta
penyediaan rumah layak
huni bagi MBR dan
penanganan RTLH.
3. Peningkatan SDM 20 10 30 20 80 3
pengelola lingkungan
hidup dan peningkatan
peran serta masyarakat
dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
Berdasarkan tabel di atas, isu strategis kesatu menjadi prioritas

pertama mengingat isu ini mencakup 3 (empat) pelayanan dasar yakni
penyediaan air bersih (SPAM), penyediaan sistem air limbah (sanitasi),
penyediaan RTH, dan pelayanan pengangkutan sampah. Sedangkan isu
kedua menjadi prioritas kedua dengan mencakup 2 (dua) pelayanan
dasar yakni penanganan kawasan kumuh, dan penanganan RTLH yang
berkorelasi dengan penyediaan rumah layak huni. Adapun isu ketiga
PARAF KOORDINASI

menjadi priotiras terakhir mengingat isu ini lebih mengarah pada

peningkatan kapasitas aparatur dan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup sebagai salah satu tugas dan fungsi
Dinas PKPLH.
PARAF KOORDINASI

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 pada pasal 272 ayat (2), mengamanatkan
bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran,
program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan
tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Dalam dokumen RPJMD
Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2021 juga telah dirumuskan tujuan dan
sasaran pembangunan daerah untuk mendukung visi dan misi daerah.
Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu
perangkat daerah yang mendukung tercapainya Misi ke-3 dan Misi ke-4,
yakni :
MISI ke-3
Mewujudkan peningkatan perluasan layanan infrastruktur transportasi
dari skala regional hingga tingkat desa, infrastruktur pertanian,
termasuk yang menunjang pengembangan pariwisata dan kawasan
selatan Trenggalek..
Misi ini dijabarkan dalam tujuan “Meningkatkan Pembangunan,
Pemeliharaan, dan Layanan Infrastruktur Utamanya yang Menunjang
Pengembangan Pariwisata dan Kawasan Strategis”.
MISI ke-4
Meningkatkan penciptaan lapangan kerja bagi SDM terdidik serta
meningkatkan daya tarik investasi industri dengan memperhatikan
kelestarian alam, ekonomi kerakyatan dan tatanan sosial masyarakat.
Dengan tujuan “Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup dan
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana”.
Secara rinci tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas PKPLH

Kabupaten Trenggalek dikaitkan dengan RPJMD Kabupaten Trenggalek
Tahun 2016-2021 dirumuskan pada tabel 4.1 dan table 4.2 berikut :
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN IV - 1
PARAF KOORDINASI

Tabel 4.1
Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran pada RPJMD dengan Tujuan dan Sasaran Strategis Jangka Menengah
pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup
RPJMD KAB TRENGGALEK RENSTRA
Misi Tujuan Sasaran Pembangunan Daerah Tujuan Sasaran Strategis
1 2 3 4 5
MISI 1 : Meningkatkan kinerja birokrasi Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Meningkatnya kualitas tata kelola Meningkatkan penyelenggaraan Meningkatnya tata kelola
yang bersih, kompeten dan profesional pemerintahan daerah yang bersih, pemerintahan dan pelayanan publik pemerintahan daerah yang bersih, efektif, pemerintahan yang efektif dan
dalam memberikan pelayanan prima kompeten dan profesional, demi efisien, produktif dan profesional efisien
kepada masyarakat pembangunan yang efektif dan efisien
serta pelayanan publik
MISI 3 : Mewujudkan peningkatan Meningkatkan kualitas pembangunan, Meningkatnya kualitas sarana dan Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Meningkatnya Luasan Ruang
perluasan layanan infrastruktur, pemeliharaan dan layanan infrastuktur prasarana permukiman serta Sarana dan Prasarana Permukiman, Terbuka Hijau (RTH) Publik di
utamanya yang menunjang pengembangan utamanya yang mendukung aksesibilitas air bersih dan sanitasi Pelayanan Air Bersih dan Sanitasi, serta Perkotaan
pariwisata dan kawasan strategis pengembangan pariwisata dan kawasan Peningkatan Luasan Ruang Terbuka
strategis Hijau (RTH) Publik di Perkotaan
Meningkatnya Pemenuhan
Kebutuhan Pelayanan Air Bersih
dan Sanitasi
Meningkatnya Sarana dan
Prasarana Permukiman yang
Sehat dan Aman
MISI 4 : Meningkatkan penciptaan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup Meningkatnya perlindungan dan Meningkatkan Perlindungan dan Meningkatnya Peran Serta
lapangan kerja bagi SDM terdidik serta pengelolaan lingkungan hidup Pengelolaan Lingkungan Hidup Masyarakat dalam Perlindungan
meningkatkan daya tarik investasi industri dan Pengelolaan Lingkungan
dengan memperhatikan kelestarian alam, Hidup
ekonomi kerakyatan dan tatanan sosial
masyarakat
IV | 2
Tabel 4.2 Tujuan dan Sasaran Strategis Jangka Menengah pada Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2021
Kondisi Kinerja
Kondisi Target Capaian Kondisi Kinerja
masa transisi
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Formula Indikator Kinerja pada pada akhir
awal periode periode
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11
Meningkatkan penyelenggaraan Hasil Penilaian SAKIP dari Menunjukkan nilai hasil evaluasi SAKIP C CC B B BB BB BB A
pemerintahan daerah yang bersih, Inspektorat oleh Inspektorat
efektif, efisien, produktif dan
profesional
Meningkatnya tata kelola Persentase temuan BPK/APIP (Jumlah temuan BPK/APIP yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemerintahan yang efektif dan yang ditindaklanjuti ditindaklanjuti / Jumlah temuan) x
efisien 100%
Nilai evaluasi SAKIP dari Menunjukkan nilai hasil evaluasi SAKIP C CC B B BB BB BB A

Inspektorat oleh Inspektorat
Meningkatkan Pemenuhan Persentase rata-rata capaian (Persentase ketersediaan lahan untuk 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kebutuhan Sarana dan Prasarana indikator tujuan Ruang Terbuka Hijau + Persentase
Permukiman, Pelayanan Air Bersih masyarakat yang mendapat layanan air
dan Sanitasi, serta Peningkatan bersih + Persentase rumah tidak layak
Luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) huni yang tertangani) / 3
Publik di Perkotaan
Meningkatnya Luasan Ruang Persentase luasan RTH publik di (Jumlah luasan RTH publik yang 37,03% 49,62% 62,60% 74,81% 87,41% 100% 100% 100%
Terbuka Hijau (RTH) Publik di perkotaan tersedia / Jumlah luasan RTH publik
Perkotaan yang direncanakan) x 100%
Meningkatnya Pemenuhan Persentase penduduk perdesaan (Jumlah penduduk perdesaan yang 16,09% 20,81% 22,68% 30,25% 34,98% 39,70% 39,70% 39,70%
Kebutuhan Pelayanan Air Bersih yang mendapatkan akses air terlayani air bersih / Jumlah penduduk
dan Sanitasi bersih (797.275)) x 100%
Meningkatnya Sarana dan Persentase rumah tidak layak (Jumlah rumah tidak layak huni yang 40,32% 45,16% 89,85% 92,58% 96,29% 100% 100% 100%
Prasarana Permukiman yang huni yang tertangani tertangani / Jumlah rumah tidak layak
Sehat dan Aman huni (3.301 RTLH)) x 100%
Persentase luasan kawasan (Luasan kawasan kumuh yang 1,50% 21,50% 74,78% 83,18% 92,58% 100% 100% 100%
kumuh yang tertangani tertangani / Jumlah luasan kawasan
kumuh) x 100%
Meningkatkan Perlindungan dan Indeks Kualitas Udara Hasil pengukuran kualitas air 36,67 poin 45,83 poin 55,83 poin 46,20 poin 46,40 poin 46,60 poin 46,60 poin 46,80 poin
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Air Hasil pengukuran kualitas udara 95,19 poin 95,59 poin 80,79 poin 95,67 poin 95,71 poin 95,75 poin 95,75 poin 95,79 poin
Indeks Tutupan Vegetasi Hasil pengukuran tutupan vegetasi 61,53 poin 61,53 poin 62,00 poin 63,00 poin 64,00 poin 65,00 poin 65,00 poin 65,00 poin
Meningkatnya Peran Serta Persentase penyelesaian kasus (Jumlah pengaduan yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Masyarakat dalam Perlindungan lingkungan ditindaklanjuti / Jumlah pengaduan
dan Pengelolaan Lingkungan yang masuk) x 100%
Hidup
IV | 3
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Sebagai upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

dalam RPJMD, maka Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek menetapkan
beberapa strategi serta kebijakan teknis sebagaimana tabel berikut :
Tabel 5.1
Rumusan Strategi dan Kebijakan Dinas PKPLH Tahun 2016-2021
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

(1) (2) (3) (4)
1.1 Meningkatkan 1.1.1 Meningkat 1.1.1.1 Meningkat 1.1.1.1.1 Peningkatan
Kualitas nya kan Luasan RTH
Pembangun Kualitas Ketersediaan Publik di
an, Sarana dan Lahan untuk Perkotaan
Pemeliharaan, Prasarana RTH Publik di 1.1.1.1.2 Penyediaan Data
dan Layanan Permukima Perkotaan Base RTH
Infrastruktur n serta 1.1.1.1.3 Pengelolaan RTH
Utamanya Aksesibilita Publik Kawasan
yang s Air Bersih Perkotaan
Mendukung dan 1.2.1.1 Meningkat 1.2.1.1.1 Penyediaan Data
Pengembang Sanitasi kan Cakupan Base Pengelolaan
an Pariwisata Layanan Air Air Bersih
dan Kawasan Bersih 1.2.1.1.2 Dukungan
Strategis Program Nasional
100-0-100
1.2.1.1.3 Peningkatan
Cakupan Layanan
Air Bersih
1.2.1.2 Meningkat 1.2.1.2.1 Penyediaan Data
kan Cakupan Base Pengelolaan
Layanan Air Air Limbah
Limbah 1.2.1.2.2 Peningkatan
Cakupan Layanan
Air Limbah
Akses Sarana dan
Prasarana Air
Limbah Sistem
Komunal
Layanan Drainase
Penyediaan 1.2.1.3.2 Peningkatan
Drainase Cakupan Layanan
Penyediaan
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN V-1
PARAF KOORDINASI


(1) (2) (3) (4)
Drainase
Layanan Persampahan
Pengelolaan 1.2.1.4.2 Peningkatan
Persampah Layanan
an Pengangkutan
Sampah
Infrastruktur
Pengelolaan
Sampah
1.2.2.1 Meningkat 1.2.2.1.1 Peningkatan
kan Penyediaan
Lingkungan Prasarana Sarana
Permukiman Utilitas
yang Sehat 1.2.2.1.2 Peningkatan
dan Aman Rumah Sehat dan
Aman
1.2 Meningkatkan 1.2.1 Meningkat 1.2.1.1 Menurunkan 1.2.1.1.1 Pengawasan
Kualitas nya Dampak terhadap
Lingkungan Perlindung Pencemaran Pentaatan Hukum
Hidup an dan dan/atau Lingkungan Hidup
Pengelolaa Kerusakan 1.2.1.1.2 Pemantauan
n Lingkungan terhadap Kualitas
Lingkunga Akibat Lingkungan Hidup
n Hidup Kegiatan/ 1.2.1.1.3 Penyelenggaraan
Usaha Gerakan
Masyarakat Sadar
Lingkungan (My
Darling)
1.2.1.1.4 Manajemen Bank
Sampah dan Bio
Engineering
1.2.1.1.5 Green Investment
1.2.1.1.6 Penyelesaian
Kasus Hukum
Lingkungan
dengan
Pengenaan Sanksi
Administri
1.2.1.2 Meningkat 1.2.1.2.1 Penyediaan
kan Kualitas Sarana dan
Aparatur dan Prasarana
Pelayanan Pelayanan Publik
Publik di di Bidang
Bidang Perlindungan dan
Perlindungan Pengelolaan
PARAF KOORDINASI


(1) (2) (3) (4)
dan Lingkungan Hidup
Pengelolaan 1.2.1.2.2 Peningkatan
Lingkungan Kapasitas
Hidup Kelembagaan
Bidang
Lingkungan Hidup
1.2.1.3 Meningkat 1.2.1.3.1 Pengembangan

kan Akses Media Komunikasi
Informasi dan Fasilitasi
Lingkungan Upaya Penyebaran
Hidup, Informasi
Kesadaran Lingkungan dan
dan Peran Tindak Lanjut
Serta Pengaduan
Masyarakat Masyarakat
dalam 1.2.1.3.2 Pembinaan dan
Perlindungan Pemberian
dan Dukungan kepada
Pengelolaan Masyarakat
Lingkungan Pemerhati dan
Hidup Pengelola
Lingkungan dalam
Melakukan Upaya
Perlindungan dan
Pelestarian Alam
1.2.1.4 Meningkat 1.2.1.4.1 Reklamasi
kan Upaya terhadap
Pemulihan Kerusakan
Kerusakan Lingkungan,
Lingkungan Rehabilitasi, dan
dan Lahan Reboisasi Lahan
Kritis serta Kritis dan Sumber
Pelestarian Mata Air
Sumber Mata
Air
1.2.1.5 Meningkat 1.2.1.5.1 Pelestarian
kan Tanaman Langka
Konservasi
Keaneka
ragaman
Hayati
PARAF KOORDINASI

BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Langkah operasional dalam mewujudkan visi dan misi serta

mencapai tujuan dan sasaran maupun strategi dan kebijakan harus
dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi Dinas PKPLH
Kabupaten Trenggalek. Kemudian sebagai pengendali pelaksanaan program
dan kegiatan, ditetapkan suatu indikator kinerja baik kinerja program
maupun kinerja kegiatan. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan
suatu program dan kegiatan, baik kuantitatif maupun kualitatif yang secara
khusus dinyatakan sebagai pencapaian tujuan yang dapat menggambarkan
skala atau tingkatan yang digunakan sebagai alat kegiatan pemantauan dan
evaluasi.
Program merupakan instrumen pelaksanaan kebijakan yang berisi 1
(satu) atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas PKPLH Kabupaten
Trenggalek. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah beserta perubahannya Dinas PKPLH Kabupaten
Trenggalek menyelenggarakan 2 (dua) urusan yaitu Urusan Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Urusan Lingkungan Hidup.
Sebagaimana perangkat daerah yang lain, dalam rangka pelaksanaan tugas
rutin Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek juga menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan Umum/Non Urusan.
Rencana program prioritas Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek sangat
terkait dengan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengingat tugas
dan fungsinya sebagai penyelenggaran urusan wajib baik yang terkait
langsung dengan pelayanan dasar maupun tidak terkait langsung dengan
pelayanan dasar. Rencana program dan kegiatan tersebut disusun untuk
kurun waktu 5 (lima) tahun yakni tahun 2016-2021 dengan rincian sebagai
berikut :
A. Bidang Urusan Pemerintahan Umum/Non Urusan.

Merupakan bidang urusan yang mencakup program-program yang
bersifat pelayanan internal dalam rangka pelaksanaan tugas rutin
kedinasan, yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri atas 1 (satu)
kegiatan yakni :
a.) Penyediaan Jasa Kantor dan Peningkatan Pelayanan
Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, terdiri atas 3
(tiga) kegiatan yakni :
a.) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN VI - 1
PARAF KOORDINASI

b.) Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kantor.

c.) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Kantor.
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, terdiri atas 2 (dua) kegiatan yakni :
a.) Pengelolaan Keuangan dan Barang Perangkat Daerah.
b.) Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pelaporan Perangkat
Daerah dan Reformasi Birokrasi.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, terdiri atas 1
(satu) kegiatan yakni :
a.) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur.
B. Bidang Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan

Dasar.
Merupakan bidang urusan yang mencakup program-program
pelayanan wajib yang berkaitan dengan pelayanan kebutuhan dasar
masyarakat yaitu Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman, meliputi :
1. Program Pengembangan Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH), terdiri
atas 4 (empat) kegiatan, yakni :
a.) Pendampingan/Fasilitasi Kegiatan Ruang Terbuka Hijau.
b.) Pembangunan/Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
c.) Pengelolaan/Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
d.) Pembangunan/Renovasi Trotoar.
2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Perpipaan/Non
Perpipaan Perdesaan, terdiri atas 6 (enam) kegiatan yakni :
a.) Pendampingan/Fasilitasi Kegiatan Bidang Air Minum.
b.) Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan.
c.) Perluasan Infrastruktur Air Minum Perdesaan di Lokasi
PAMSIMAS.
d.) Pembangunan/Peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum
(DAK).
e.) Penyediaan Sarana Prasarana Air Bersih Daerah Rawan Air
(Non Perpipaan).
f.) Rehabilitasi Sarana dan Prasaraana Air Bersih Perdesaan.
3. Program Pengembangan dan Pengelolaan Sanitasi, terdiri atas 5
(lima) kegiatan yakni :
a.) Pendampingan/Fasilitasi Kegiatan Bidang Sanitasi.
b.) Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar.
c.) Pembangunan Drainase Lingkungan.
d.) Pembangunan Prasarana Sanitasi (DAK).
e.) Pemeliharaan/Operadional Sarana Prasarana Sanitasi.
4. Program Pengembangan dan Pengelolaan Persampahan, terdiri atas 8
(delapan) kegiatan yakni :
a.) Pendampingan/Fasilitasi Kegiatan Bidang Persampahan.
PARAF KOORDINASI

b.) Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan.

c.) Pemeliharaan/Operasional Prasarana dan Sarana Persampahan.
d.) Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan.
e.) Peningkatan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
f.) Pembangunan/Penyediaan Sarana dan Prasarana TPA dan TPS.
g.) Pemeliharaan TPA dan TPS.
h.) Eksploitasi Tegakan di Kawasan Hutan yang Dikerjasamakan
untuk Pembangunan TPA.
5. Program Pengembangan dan Peningkatan Kawasan Perumahan dan
Permukiman, terdiri atas 8 (delapan) kegiatan yakni :
a.) Pendampingan/Fasilitasi Kegiatan Bidang Perumahan dan
Permukiman.
b.) Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
c.) Peningkatan Kualitas Perumahan dan Permukiman (DAK).
d.) Penanggulangan Perumahan dan Permukiman Kumuh.
e.) Pembangunan dan Peningkatan Jalan Lingkungan.
f.) Perumahan dan Kawasan Permukiman (Sisa DAK).
g.) Pembangunan/Renovasi/Rehabilitasi Rumah Korban Bencana
Alam.
h.) Penyelenggaraan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
C. Bidang Urusan Pemerintahan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan

Pelayanan Dasar.
Merupakan bidang urusan yang mencakup program-program
pelayanan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan kebutuhan
dasar masyarakat, yaitu Urusan Lingkungan Hidup, meliputi :
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup, terdiri atas 6 (enam) kegiatan yakni :
a.) Pendampingan/Fasilitasi Kegiatan Bidang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
b.) Penyelenggaraan Pelayanan Dokumen Lingkungan dan Perijinan
Bidang Lingkungan Hidup.
c.) Fasilitasi dan Koordinasi Program Adipura.
d.) Pemantauan Kualitas Lingkungan.
e.) Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan
Lingkungan Hidup bagi Kegiatan/Usaha.
f.) Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan oleh
Kegiatan Usaha Skala Kecil.
2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, terdiri
atas 1 (satu) kegiatan yakni :
a.) Konservasi Daerah Sumber Air dan Lahan Kritis.
3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup, terdiri atas 2 (dua) kegiatan yakni :
PARAF KOORDINASI

a.) Penyusunan Laporan Indeks Kualitas Pengelolaan Lingkungan

Hidup Daerah (IKPLHD).
b.) Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Program dan kegiatan yang direncanakan oleh Dinas PKPLH

Kabupaten Trenggalek pada Perubahan Renstra Tahun 2016-2021 turut
mendukung beberapa program prioritas pada Perubahan RPJMD Kabupaten
Trenggalek Tahun 2016-2021 dalam program lintas perangkat daerah
yaitu:
1. PROGRAM TRENGGALEK MEMBANGUN.
Program ini didukung dengan penyelenggaraan urusan wajib pelayanan
dasar yakni Trenggalek Menuju 100-0-100 yang mencakup 100%
penyediaan air bersih, 0% kawasan kumuh, dan 100% penyediaan
sistem sanitasi. Selain itu juga dengan penyelenggaraan Beauty City
melalui kegiatan Penataan Kota Cantik dan penyediaan Ruang Terbuka
Hijau (RTH) publik di perkotaan.
Program ini didukung pula dengan penyelenggaraan urusan wajib non
pelayanan dasar yakni Trenggalek My Darling (Masyarakat Sadar
Lingkungan) melalui kegiatan Program Kali Bersih (Prokasih),
penyelenggaraan Sekolah Adiwiyata dan Desa Berseri, serta Gerakan
Penanaman Sejuta Pohon.
2. PROGRAM GERTAK.
Program ini didukung dengan kegiatan rehabilitasi RTLH bagi
masyarakat berpenghasilan rendah melalui Program Pengembangan
dan Peningkatan Kawasan Perumahan dan Permukiman sebagai salah
satu unsur Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan.
Adapun rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok

sasaran, dan pendanaan indikatif pada Perubahan Renstra Dinas PKPLH
Kabupaten Trenggalek Tahun 2016–2021 dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
PARAF KOORDINASI

Rencana Strategis Dinas Perumahan
Tabel 6.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek
Indikator Data Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kondisi Kinerja Capaian Unit Kerja
Kinerja Kinerja Indikator Program Pada Tahun Perangkat
Indikator Sasaran Program dan Kondisi Kinerja pada Akhir
Tujuan Pada Pada Sasaran (Outcome ) Awal Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Daerah Lokasi
Tujuan Strategis Kegiatan Periode Renstra
Awal Akhir Strategis dan Perencana Penanggung
Periode Periode Kegiatan an (Tahun Jawab
(Output ) 2015) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp.
Meningkatkan Hasil Meningkat Persentase 100% 10.985.300.237 - - - - - - - - 100% - - -

Penyelenggaraa Penilaian nya tata Temuan
n Pemerintahan SAKIP dari Kelola BPK/APIP
Daerah Yang Inspektorat Pemerinta yang
Bersih, Efektif, han yang ditindak
Efisien, efektif dan lanjuti
Produktif, dan efisien
Profesional
Nilai
evaluasi
SAKIP dari
Inspek
torat
Program Pelayanan Persentase 100% 100% 854.467.887 - - - - - - - - 100% 854.467.887 - - Dinas PU
Administrasi layanan Perkimsih
Perkantoran operasional
dan
administrasi
perkantoran
Penyediaan Jasa Jumlah 100% 854.467.887 - - - - - - - - 100% 854.467.887 - -

Kantor dan kegiatan jasa
Peningkatan kantor dan
Pelayanan pelayanan
Administrasi administrasi
Perkantoran perkantoran
yang
dilaksana
kan
Program Persentase 100% 100% 9.650.799.850 - - - -- - - - - 100% 9.650.799.850 - - Dinas PU

Peningkatan Sarana nilai aset Perkimsih
dan Prasarana dalam
Aparatur kondisi baik
Pemeliharaan Jumlah 100% 350.799.850 - - - -- - - - - 100% 350.799.850 - -

rutin/berkala paket
sarana dan pemelihara
prasarana kantor an sarana
dan
prasarana
kantor
Pengadaan Jumlah 100% 9.300.000.000 - - - - - - - - 100% 9.300.000.000 - -
Peralatan dan pengadaan
Perlengkapan peralatan
kantor dan
perleengkap
an kantor
Program Jumlah 100% 100% 341.205.500 - - - - - - - - 100% 341.205.500 - - Dinas PU

Peningkatan dokumen Perkimsih
Pengembangan perencana
Sistem Pelaporan an, pengang
Capaian Kinerja dan garan, serta
Keuangan administrasi
pengelolaan
keuangan
dan barang
yang
dihasilkan
VI | 5

Pengelolaan Jumlah 4 dok 156.525.500 - - - - - - - - 4 dok 156.525.500 - -

Keuangan dan pengelolaan
Barang Perangkat keuangan
Daerah dan barang
Penyusunan Jumlah 7 dok 184.680.000 - - - - - - - - 7 dok 184.680.000 - -

Dokumen Dokumen
Perencanaan, Perencanaan
Pelaporan dan
Perangkat Daerah Pelaporan
dan Reformasi yang disusun
Birokrasi
Program Persentase 100% 100% 138.827.000 - - - - - - - - 100% #VALUE! - - Dinas PU
Peningkatan aparatur Perkimsih
Kapasitas yang telah
Sumberdaya mengikuti
Aparatur bimtek/
diklat
Orientasi Jumlah 100% 138.827.000 - - - - - - - - 100% # VALUE! - -

Peningkatan Kinerja Aparatur
Karyawan yang
mengikuti
Bimtek/
diklat
Meningkat kan Meningkat Persentase
Penyeleng nya Ketersedia
garaan Penataan Luasan an
Ruang Ruang Informasi
Terbuka mengenai
Hijau Rencana
(RTH) Tata
Publik Ruang
Perkotaan (RTR) Program Persentase 100% 100% 1.221.709.500 - - - - - - - - 100% 1.221.709.500 - - -
Pengembangan luasan RTH
Kawasan Ruang publik di
Terbuka Hijau (RTH) perkotaan
Pembangunan/ Luasan RTH 0,5 ha 450.000.000 - - - - - - - - 0,5 ha 450.000.000 - -

Peningkatan Ruang publik yang
Terbuka Hijau dibangun
(RTH)
Pengelolaan/ Luasan 0,56 ha 150.000.000 - - - - - - - - 0,56 ha 150.000.000 - -

Pemeliharaan kawasan
Ruang Terbuka RTH publik
Hijau (RTH) yang
terkelola/
mendapat
kan
perawatan
Pemeliharaan/ Luasan 500 m 450.000.000 - - - - - - - - 500 m 450.000.000 - -

Rehabilitasi Trotoar trotoar yang
mendapat
kan pemeliha
raan
Penyusunan Jumlah 1 50.000.000 - - - - - - - - 1 50.000.000 - -

Dokumen Ruang dokumen dokumen dokumen
Terbuka Hijau RTH yang
(RTH) Publik disusun
Penghijauan Bibit 121.709.500 - - - - - - - - Bibit 121.709.500 - -

Kawasan Tepi Jalan Tanaman Tanaman
Perkotaan Tepi Tepi
Jalan di Jalan di
Kec. kec.
Trengga Trenggale
lek k
VI | 6

Program Dokumen 2 dok 4 dok 600.000.000 - - - - - - - - 4 dok 600.000.000 - -

Perencanaan, RTBL yang
Pemanfaatan, dan tersusun
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang

Rencana Tata RTBL yang
Bangunan dan disusun
Lingkungan (RTBL)
Penyusunan Jumlah 3 Perbup 150.000.000 - - - - - - - - 3 Perbup 150.000.000 - -

Rancangan rancangan
Peraturan Bupati Perbup
Terkait Perda terkait Perda
Bangunan Gedung bangunan
dan RTBL gedung dan
RTBL yang
disusun
Fasilitasi Pokja Jumlah 24 BA 50.000.000 - - - - - - - - 24 BA 50.000.000 - -

Pemanfaatan dan berita acara
Pengendalian rapat pokja
Pemanfaatan Ruang P3R BKPRD
BKPRD yang
diterbitkan
Sosialisasi Perda Jumlah 14 30.000.000 - - - - - - - - 14 30.000.000 - -

Bangunan Gedung Sosialisasi Kecamat Kecamat
an an
Survey, Pemetaan Data 1 Dok 190.000.000 - - - - - - - - 1 Dok 190.000.000 - -
dan Pendataan bangunan
Bangunan Gedung gedung
Monitoring dan Jumlah 170 Bgn 30.000.000 - - - - - - - - 170 Bgn 30.000.000 - -

Pemantauan IMB monitoring
dan
pemantauan
IMB
Program 91,65 139.714.000 - - - - - - - - 91,65 139.714.000 - -

Pengelolaan Areal
Pemakaman
Pemeliharaan Jumlah 91,65 139.714.000 - - - - - - - - 91,65 139.714.000 - -
Sarana dan pemeliharaan
Prasarana sarana dan
Pemakaman prasarana
pemakaman
Meningkat Persentase
nya Kesesuai
Penyeleng an
garaan Penyeleng
Bangunan garaan
Gedung, Bangunan
Penataan Gedung
Bangunan
Program Persentase 47% 63% 2.500.000.000 - - - - - - - - 63% 2.500.000.000 - -
dan
Pembangunan/ kesesuaian
Lingkung
Rehabilitasi/ penyelengga
an
Renovasi Gedung raan
Pemerintah dan bangunan
Sarana Prasarana gedung
Gedung Pemerintah
Pembangunan/ Jumlah 94 unit 9 Unit 1.000.000.000 - - - - - - - - 9 Unit 1.000.000.000 - -

Renovasi Gedung gedung
Negara negara yang
dibangun/
direnovasi
VI | 7

Pembangunan/ Jumlah 40 unit 5 Unit 500.000.000 - - - - - - - - 5 Unit 500.000.000 - -

Renovasi Rumah rumah dinas
Dinas yang
dibangun/
direnovasi
Pembangunan/ Jumlah 3 Unit 3 Unit 500.000.000 - - - - - - - - 3 Unit 500.000.000 - -

Renovasi Pagar dan pagar/
Paving paving yang
dibangun/
direnovasi
Pemeliharaan/ Jumlah 40 unit 2 unit 446.000.000 - - - - - - - - 2 unit 446.000.000 - -

Rehabilitasi Rumah rumah dinas
Dinas yang
mendapat
pemelihara
an
DED Gedung Jumlah DED 1 Dok 54.000.000 - - - - - - - - 1 Dok 54.000.000 - -

kantor yang disusun
Meningkat kan Meningkat Persentase

pemenuh an nya masyara
kebutuhan pemenuh kat yang
sarana dan an mendapat
prasarana kebutuhan layanan air
permukim an pelayanan bersih/ air
serta pelayanan air bersih minum
air bersih dan dan yang aman
sanitasi sanitasi Persentase
rumah
tidak layak
huni yang
tertangani
Persentase
luasan
kawasan
kumuh
yang
tertangani
Program Persentase 20,81% 3.213.589.350 - - - - - - - - 20,81% 3.213.589.350 - -

Pengembangan dan penduduk
Pengelolaan perdesaan
Jaringan yang
Perpipaan/Non mendapat
Perpipaan Perdesaan kan akses
air minum
yang aman
Pembangunan Jumlah 23.000 804.357.350 - - - - - - - - 23.000 804.357.350 - -
sarana dan perrpipaan/ jiwa jiwa
prasarana air bersih broncapter
perdesaan ing yang
dibangun
Pembangunan Jumlah 10.000 1.000.000.000 - - - - - - - - 10.000 1.000.000.000 - -

Sistem Penyediaan perpipaan/ jiwa jiwa
Air Minum broncapter
(DAK_IPD) ing yang
dibangun

Sistem Penyediaan Perrpipaan/ jiwa jiwa
Air Minum Broncapter
(DAK_Reguler) ing yang
dibangun
Fasilitasi Jumlah 30 100.000.000 - - - - - - - - 30 100.000.000 - -

Pembinaan pembinaan kelompok kelompok
BPSPAM dan tentang air
HIPPAM minum yang
difasilitasi
VI | 8

Pendampingan Terlaksana 15.435 150.000.000 - - - - - - - - 15.435 150.000.000 - -

Program nya jiwa jiwa
Pengembangan pendamping
SPAM IKK an terhadap
Bendungan program
pengembang
an SPAM IKK
Fasilitasi Program Jumlah 10.000 150.000.000 - - - - - - - - 10.000 150.000.000 - -

PAMSIMAS layanan jiwa jiwa
fasilitasi
program
PAMSIMAS
Pembangunan Jumlah 1 Unit 9.232.000 - - - - - - - - 1 Unit 9.232.000

Sistem Penyediaan SPAM yang
Air Minum (Sisa dibangun
Dana DAK 2015)
Program Persentase 50% 60% 6.032.278.094 - - - - - - - - 60% 6.032.278.094 -

Pengembangan dan penduduk
Pengelolaan Sanitasi yang
terlayani
jaringan
sanitasi/
drainase
yang
memadai
Penyediaan Sarana Jumlah 10.650 1.032.278.094 - - - - - - - - 10.650 1.032.278.094
air Bersih dan sarana jiwa jiwa
sanitasi dasar sanitasi/
MCK yang
dibangun

Prasarana Sanitasi sarana jiwa jiwa
(DAK_IPD) sanitasi/
MCK yang
dibangun

Prasarana Sanitasi sarana jiwa jiwa
(DAK_Reguler) sanitasi/
MCK yang
dibangun
Fasilitasi Program Jumlah 1 Kali 100.000.000 - - - - - - - - 1 Kali 100.000.000 - -

Sanitasi Masyarakat kegiatan
(SANIMAS) program
SANIMAS
yang
difasilitasi
Pembangunan Jumlah 9.050 m' 1.000.000.000 - - - - - - - - 9.050 m' 1.000.000.000 - -

Drainase panjang
Lingkungan drainase
lingkungan
yang
dibangun

Dokumen Drainase dokumen
drainase
yang disusun
Program Persentase 29% 43% 5.000.000.000 - - - - - - - - 43% 5.000.000.000 - -

Pengembangan dan pengangkut
Pengelolaan an dan
Persampahan pengelolaan
sampah
VI | 9

Penyediaan Jumlah 6 jenis 900.000.000 - - - - - - - - 6 jenis 900.000.000 - -

Prasarana dan tersedianya
Sarana Pengelolaan sarana dan
Persampahan prasarana
pengelolaan
persampah
an
Pemeliharaan/ Jumlah 1 unit 900.000.000 - - - - - - - - 1 unit 900.000.000 - -

Operasional pemelihara
Prasarana dan an/operasi
Sarana onal
Persampahan prasarana
dan sarana
persampah
an
Pengembangan Jumlah 1 paket 150.000.000 - - - - - - - - 1 paket 150.000.000 - -

Teknologi pengembang
Pengolahan an teknologi
Persampahan pengolahan
persampah
an yang
dilaksana
kan
Peningkatan Jumlah 1 paket 1.500.000.000 - - - - - - - - 1 paket 1.500.000.000 - -

Pengembangan fasilitas
Kinerja Pengelolaan petugas
Persampahan kebersihan
yang
diberikan
Pembangunan TPS/ Jumlah 10 unit 500.000.000 - - - - - - - - 10 unit 500.000.000 - -
Sarana dan TPS/TPST
Prasarana TPS yang
dibangun/
direnovasi
Pembangunan/ Jumlah 1 unit 500.000.000 - - - - - - - - 1 unit 500.000.000 - -

Penyediaan Sarana sarana dan
dan Prasarana TPA prasarana
TPA yang
dibangun
Pendampingan Jumlah 1 paket 150.000.000 - - - - - - - - 1 paket 150.000.000 - -

Pembangunan TPS pendamping
3R (Reuse, Reduce, an TPS 3R
Recycle)
Pelaksanaan Jumlah 1 paket 300.000.000 - - - - - - - - 1 paket 300.000.000 - -

Kerjasama Kawasan kerjasama
Hutan antara
perhutani
dan Pemkab
Trenggalek
Penyusunan Jumlah 1 Dok 100.000.000 - - - - - - - - 1 Dok 100.000.000,00 - -

Dokumen dokumen
Persampahan persampah
an yang
disusun
Meningkat Program Persentase 36,66% 45,16% 7.703.509.600 7.703.509.600 - -

nya sarana Pengembangan dan lingkungan
dan Peningkatan yang sehat
prasarana Kawasan Perumahan dan aman,
permukim dan Permukiman dan
an sehat berkurang
dan aman nya jumlah
rumah tidak
layak huni
VI | 10

Pembangunan Jumlah 1 123.985.000 1 123.985.000 - -

Sistem Informasi/ informasi/ dokumen dokumen
Database database
Perumahan yang disusun
Rehabilitasi Rumah Jumlah 210 1.000.000.000 310 1.000.000.000 - -

Tidak Layak Huni rehabilitasi rumah rumah
(RTLH) rumah tidak
layak huni
Penanganan Jumlah 100 Rmh 1.000.000.000 100 Rmh 1.000.000.000 - -

Kualitas rehabilitasi
Lingkungan rumah tidak
Perumahan dan layak huni
Permukiman
(DAK_IPD)
Penanggulangan Jumlah 16,23 800.000.000 16,23 800.000.000 - -
Perumahan dan penang
Permukiman gulangan
Kumuh perumahan
dan
permukiman
kumuh
Pendampingan Jumlah 1 Kali 100.000.000 1 Kali 100.000.000 - -

Program pendampinga
Peningkatan n program
Kualitas Kawasan peningkatan
Permukiman kualitas
Kumuh (P2KKP) kawasan
permukiman
kumuh
(P2KKP)
Fasilitasi Program Jumlah 1 Paket 100.000.000 1 Paket 100.000.000 - -

Pengembangan fasiitasi
Infrastruktur Sosial program
Ekonomi Wilayah Pengembang
(PISEW) an Infrastruk
tur Sosial
Ekonmi
Wilayah
(PISEW)
Pembangunan dan Jumlah 51,812 2.000.000.000 51,812 2.000.000.000 - -

Peningkatan Jalan panjang jalan m2 m2
Lingkungan lingkungan
yang
dibangun
Pembangunan Jumlah 197 m2 250.000.000 197 m2 250.000.000 - -

Tembok Penahan luasan
Bangunan tembok
penahan
bangunan
Pendampingan Jumlah 1 Paket 100.000.000 1 Paket 100.000.000 - -

Program Kota pendamping
Tanpa Kumuh an program
(KOTAKU) KOTAKU
Pendampingan / Jumlah 1 Paket 75.000.000 1 Paket 75.000.000 - -

Fasilitasi Bantuan pendamping
Stimulan an program
Perumahan BSPS
Swadaya (BSPS)
VI | 11

Perumahan dan Jumlah 2 Paket 304.524.600 2 Paket 304.524.600 - -

Kawasan pendamping
Permukiman (Sisa an
DAK 2015) perumahan
dan kawasan
permukiman
Pembangunan Jumlah 1 Paket 600.000.000 1 Paket 600.000.000 - -

Tembok Penahan pembangun
Bangunan (Akibat an tembok
Bencana Alam) penahan
bangunan
Fasilitasi Kota Jumlah 1 Paket 50.000.000 1 Paket 50.000.000 - -

Kompak Cerdas fasilitasi kota
kompak
cerdas
Pembangunan Jumlah 2 Paket 200.000.000 200.000.000 - -

Gapura Lingkungan gapura yang
dibangun
Pembangunan Jumlah 61 Paket 1.000.000.000 1.000.000.000 - -

Tembok Penahan tembok
jalan Pedesaan penahan
jalan
pedesaan
yang
dibangun
Program Persentase 100% 1.310.151.280 - - - - - - - - 100% 1.310.151.280 - - Kantor
Pengendalian pemantauan Lingkungan
Pencemaran dan status mutu Hidup
Perusakan air
Lingkungan Hidup
Penyelenggaraan Jumlah 100 250.000.000 - - - - - - - - 100 250.000.000 - -

Pelayanan rekomendasi SPPL, 10 SPPL, 10
Dokumen dokumen dokumen dokumen
Lingkungan dan lingkungan/ UKL-UPL, UKL-UPL,
Perijinan bidang izin 8 Izin 8 Izin
Lingkungan Hidup lingkungan PPLH, 1 PPLH, 1
dan izin Dokumen Dokumen
PPLH KLHS KLHS
Fasilitasi dan penilaian 2 kali 560.151.280 - - - - - - - - 2 kali 560.151.280 - -

Koordinasi Program kelurahan sosiali sosialisasi
Adipura untuk sasi, 6 , 6 buku
Adipura buku isian fisik
isian fisik Adipura
Adipura
VI | 12

Pemantauan Terpantau Peman 250.000.000 - - - - - - - - 4 Jenis 250.000.000 - -

Kualitas nya Kualitas tauan (Peman
Lingkungan Lingkungan Kualitas tauan
(Air dan air Kualitas
Udara) sungai, air
kualitas sungai,
air kualitas
embung, air
kualitas embung,
air kualitas
sumur, air
kualitas sumur,
air laut, kualitas
dan air laut,
peman dan
tauan peman
kualitas tauan
udara kualitas
ambien udara
ambien).
Pembinaan dan Pengawasan 25 Lokasi 250.000.000 - - - - - - - - 25 Lokasi 250.000.000 - -

Pengawasan terhadap
Pelaksanaan lokasi
Pengelolaan kegiatan/
Lingkungan Hidup usaha,
bagi Pembinaan
Kegiatan/Usaha teknis
pengelolaan
lingkungan
terhadap
pelaku
kegiatan/
usaha ,
Rapat
pembahasan
permasalah
an
lingkungan
Program Pemenuhan 100% (6 100% 362.727.650 - - - - - - - - 100% 362.727.650 - -

Peningkatan informasi dokumen
Kualitas dan Akses pengelolaan SLHD)
Informasi Sumber lingkungan
daya Alam dan hidup
Lingkungan Hidup
Penyusunan Jumlah 40 buku 69.177.650 - - - - - - - - 40 buku 69.177.650 - -

Laporan Status laporan data, 40 data, 40
Lingkungan Hidup SLHD buku buku
Daerah (SLHD) laporan laporan
dan 10 dan 10
buku buku
MPH MPH
Fasilitasi dan Terciptanya 16 293.550.000 - - - - - - - - 16 293.550.000 - -

Koordinasi kawasan sekolah sekolah
Penilaian Program sekolah
Adiwiyata (Sekolah adiwiyata
Berbudaya yang teduh,
Lingkungan) hijau, dan
berwawasan
lingkungan
hidup
VI | 13

Meningkat kan Nilai N/A B Meningkat Nilai C CC B B BB BB BB A

Kualitas Tata Evaluasi nya Tata Evaluasi
Kelola Pemerin SAKIP dari Kelola SAKIP dari
tahan dan Inspek Pemerin Inspek
Dinas
Pelayanan torat tahan yang torat
PKPLH
Publik Efektif dan
Efisien
Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Temuan
BPK/APIP
yang
Ditindak
lanjuti
Program Pelayanan Persentase 95,00% 96,50% - 96,50% 1.061.093.637 96,50% 1.442.718.000 96,50% 1.476.200.000 96,50% 1.476.200.000 96,50% 5.456.211.637 96,50% 1.500.000.000
Administrasi Kecukupan
Perkantoran Penyediaan
Jasa Kantor
dan
Pelayanan
Administra
si
Perkantor
an
Penyediaan Jasa Jumlah 21 Jenis - - 28 Jenis 1.061.093.637 28 Jenis 1.442.718.000 28 Jenis 1.476.200.000 28 Jenis 1.476.200.000 28 Jenis 5.456.211.637 28 Jenis 1.500.000.000
Kantor dan Jenis Jasa
Peningkatan Kantor dan
Pelayanan Pelayanan
Administrasi Administrasi
Perkantoran Perkantoran
yang
Terlayani
Program Persentase 97,24% 99,50% - 99,50% 204.120.650 99,50% 247.500.000 99,50% 250.000.000 99,50% 350.000.000 99,50% 1.051.620.650 99,50% 350.000.000
Peningkatan Sarana Nilai Aset
dan Prasarana dalam
Aparatur Kondisi
Baik
Pengadaan Jumlah 8 Jenis - - 3 Jenis 80.000.000 5 Jenis 70.000.000 1 Jenis 70.000.000 2 Jenis 100.000.000 5 Jenis 320.000.000 4 Jenis 100.000.000
Peralatan dan Jenis
Perlengkapan Pengadaan
Kantor Peralatan
dan
Perlengkap
an Kantor
Pemeliharaan Jumlah 15 Jenis - - 15 Jenis 124.120.650 15 Jenis 127.500.000 15 Jenis 130.000.000 15 Jenis 150.000.000 15 Jenis 531.620.650 15 Jenis 150.000.000
Rutin/Berkala Jenis Sarana
Sarana dan dan
Prasarana Kantor Prasarana
Kantor yang
Dipelihara
VI | 14

Pengadaan Jumlah - - - - - 1 Unit 50.000.000 1 Unit 50.000.000 1 Unit 100.000.000 3 Unit 200.000.000 3 Unit 100.000.000
Kendaraan Kendaraan
Dinas/Operasional Dinas/
Kantor Operasional
yang
Diadakan
Program Persentase - 100% - - - 100% - 100% 198.500.000 100% 198.500.000 100% 397.000.000 100% 198.500.000
Peningkatan Sumber
Kapasitas Daya
Sumberdaya Aparatur
Aparatur yang
Ditingkat
kan
Kapasitas
nya
Peningkatan Jumlah - - - - - - - 50 Orang 198.500.000 50 Orang 198.500.000 50 Orang 397.000.000 100% 198.500.000
Kapasitas Sumber Aparatur
Daya aparatur yang
mengikuti
diklat/bimte
k/sosialisasi
peningkatan
Persentase 100% 100% - 100% 224.095.000 100% 208.700.000 100% 223.800.000 100% 223.800.000 100% 880.395.000 100% 223.800.000
Program
Peningkatan Ketersedia
Pengembangan an
Sistem Pelaporan Dokumen
Capaian Kinerja dan Perencana
Keuangan an dan
Pelaporan
Perangkat
Daerah
Pengelolaan Jumlah - - - 2 140.000.000 2 120.000.000 2 123.800.000 2 123.800.000 2 507.600.000 4 obyek 123.800.000

Keuangan dan Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen
Barang Perangkat Laporan
Daerah Keuangan
dan Barang
yang
Disusun
VI | 15

Penyusunan Jumlah - - - 8 84.095.000 8 88.700.000 8 100.000.000 8 100.000.000 8 372.795.000 8 100.000.000

Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokume
Perencanaan, Perencana n
Pelaporan an,
Perangkat Daerah Pelaporan
dan Reformasi Perangkat
Birokrasi Daerah dan
Reformasi
Birokrasi
yang
Disusun
Meningkat kan Persentase 40,32% 100% Meningkat Persentase Program Persentase 40,32% 45,16% - 58,87% 22.771.075.663 92,58% 17.209.099.000 96,29% 18.201.500.000 100,00% 20.201.500.000 100,00% 78.383.174.663 100% 24.201.500.000
Pemenuh an Rumah nya Sarana Rumah Pengembangan dan Rumah
Kebutuhan Tidak dan Tidak Peningkatan Tidak
Sarana dan Layak Huni Prasarana Layak Kawasan Perumahan Layak Huni
Prasarana yang Permukim Huni yang dan Permukiman yang
Permukim an, Tertangani an yang Tertangani Tertangani
Pelayanan Air Sehat dan
Bersih dan Aman
Persentase Persentase 1,50% 21,50% - 41,50% 83,18% 92,58% 100,00% 100,00% 100%
Sanitasi, serta
Luasan Luasan
Peningkat an Kawasan
Kawasan
Luasan Ruang Kumuh
Kumuh
Terbuka Hijau yang
yang
(RTH) Publik di Tertangani
Tertangani
Perkotaan
Persentase 30,35% 39,36% - 54,29% 69,37% 84,61% 99,95% 99,95% 100%

Jalan
Lingkung
an dalam
Kondisi
Baik
Rehabilitasi Rumah Jumlah 84 Rumah - - 160 1.600.000.000 140 1.600.000.000 100 1.600.000.000 100 1.600.000.000 500 6.400.000.000 140 2.000.000.000
Tidak Layak Huni Rehabilitasi Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah
(RTLH) Rumah Tidak
Layak Huni
Penanggulangan Jumlah - - - 8 Lokasi 1.100.000.000 8 Lokasi 800.000.000 8 Lokasi 1.100.000.000 8 Lokasi 1.100.000.000 8 Lokasi 4.100.000.000 8 Lokasi 2.400.000.000
Perumahan dan Sarana dan
Permukiman Prasarana
Kumuh Penang
gulangan
Perumahan
dan
Permukiman
Kumuh
Pembangunan dan Jumlah 86 Lokasi - - 60 Lokasi 5.996.075.663 60 Lokasi 2.579.099.000 60 Lokasi 3.000.000.000 60 Lokasi 4.625.000.000 240 16.200.174.663 60 6.025.000.000
Peningkatan Jalan Jalan Lokasi Lokasi
Lingkungan Lingkungan
yang
Dibangun/
Ditingkatkan
Peningkatan Jumlah - - - 455 7.175.000.000 455 7.175.000.000 455 7.175.000.000 455 7.175.000.000 1.820 28.700.000.000 455 7.175.000.000
Kualitas Perumah Rumah yang Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah
an Swadaya (DAK) Ditingkatkan
Kualitasnya
VI | 16

Renovasi/ Jumlah - - - 13 Unit 2.720.000.000 5 Unit 1.000.000.000 5 Unit 1.225.000.000 5 Unit 1.500.000.000 28 Unit 6.445.000.000 10 Unit 2.400.000.000
Rehabilitasi Rumah Rumah
Korban Bencana Korban
Alam Bencana
Alam yang
Dibangun/
Direnovasi/
Direhabili
tasi
Perumahan dan Jumlah - - - 1 Unit 10.000.000 - - - - - - - - 1 Unit 10.000.000

Kawasan RTLH/Jalan
Permukiman (Sisa Lingkungan
DAK) yang
Dibangun/
Ditingkatkan
Penyelenggaraan Jumlah - - - 3 Jenis 1.000.000.000 3 Jenis 900.000.000 3 Jenis 900.000.000 3 Jenis 1.000.000.000 3 Jenis 3.800.000.000 3 jenis 1.000.000.000
TNI Manunggal Penyelengga
Membangun Desa raan TMMD
(TMMD)
Pendampingan/ Jumlah - - - 7 Kali 3.170.000.000 7 Kali 3.155.000.000 7 Kali 3.201.500.000 7 Kali 3.201.500.000 7 Kali 12.728.000.000 5 Kali 3.191.500.000
Fasilitasi Kegiatan Pendamping
Bidang Perumahan an/ Fasilitasi
dan Permukiman Kegiatan
Bidang
Perumahan
dan
Permukiman
Ketersedia 13,65 Ha 36,87 Ha Meningkat Persentase Program Persentase 37,03% 49,62% - 62,22% 7.283.633.535 74,81% 3.706.680.000 87,41% 6.000.000.000 100,00% 10.000.000.000 100,00% 26.990.313.535 100% 12.000.000.000
an Lahan nya Luasan Pengembangan/ Luasan RTH
untuk Luasan RTH Pengelolaam Ruang Publik di
Ruang Ruang Publik di Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan
Terbuka Terbuka Perkotaan
Hijau (RTH) Hijau
(RTH)
Publik di
Perkotaan
Pembangunan/ Luasan RTH - - - 4 Lokasi 1.600.000.000 5 Lokasi 1.000.000.000 5 Lokasi 1.600.000.000 5 Lokasi 2.000.000.000 19 Lokasi 6.200.000.000 3 Lokasi 3.000.000.000
Peningkatan Ruang Publik yang
Terbuka Hijau Dibangun/
(RTH) Ditingkatkan
Pengelolaan/ Luasan RTH 1 Lokasi - - 7 Lokasi 1.183.633.535 7 Lokasi 956.680.000 7 Lokasi 1.025.000.000 7 Lokasi 2.500.000.000 7 Lokasi 5.665.313.535 7 Lokasi 2.500.000.000
Pemeliharaan Publik yang
Ruang Terbuka Dikelola/
Hijau (RTH) Dipelihara
Pembangunan/ Luasan - - - 5 lokasi 4.500.000.000 2 lokasi 1.500.000.000 2 lokasi 3.000.000.000 2 lokasi 5.000.000.000 5 Lokasi 14.000.000.000 4 Lokasi 6.000.000.000
Renovasi Trotoar Trotoar yang
Dibangun/
Direnovasi
Pendampingan/ Jumlah - - - - - 5 Kali 250.000.000 5 Kali 375.000.000 5 Kali 500.000.000 5 Kali 1.125.000.000 1 Kali 500.000.000
Ruang Terbuka an/Fasilitasi
Hijau Kegiatan
Ruang
Terbuka
Hijau (RTH)
VI | 17

Masyara kat 345.300 797.275 Meningkat Persentase Program Persentase 16,09% 20,81% - 25,53% 6.472.373.450 30,25% 11.004.245.000 34,98% 12.300.000.000 39,70% 13.300.000.000 39,70% 43.026.618.450 44,42% 14.300.000.000
yang Jiwa Jiwa nya Penduduk Pengembangan dan Penduduk
Mendapat Pemenuh Perdesaan Pengelolaan Perdesaan
Layanan Air an yang Jaringan yang
Bersih Kebutuh Mendapat Perpipaan/Non Mendapat
an Pelayan kan Akses Perpipaan Perdesaan kan Akses
an Air Air Bersih Air Bersih
Bersih dan
Sanitasi
Pembangunan Jumlah 4 Lokasi - - 5 Lokasi 1.551.643.450 5 Lokasi 2.000.000.000 5 Lokasi 2.100.000.000 5 Lokasi 2.500.000.000 20 8.151.643.450 5 Lokasi 2.700.000.000
Sarana dan Perpipaan/ Lokasi
Prasarana Air Broncapter
Bersih Perdesaan ing yang
Dibangun
Perluasan Jumlah - - - 400 SR 800.000.000 400 SR 1.100.000.000 400 SR 1.400.000.000 400 SR 1.700.000.000 1.600 5.000.000.000 400 SR 2.000.000.000
Infrastruktur Air Sarana dan Sambung
Minum Pedesaan di Prasarana an
Lokasi PAMSIMAS Pendukung Rumah
Kegiatan Air
Minum
Perdesaan di
Lokasi
PAMSIMAS
Penyediaan Sarana Jumlah - - - - - 5 Lokasi 1.000.000.000 5 Lokasi 1.100.000.000 5 Lokasi 1.100.000.000 15 Lokasi 3.200.000.000 5 Lokasi 1.400.000.000
Prasarana Air Broncapter
Bersih Daerah ing yang
Rawan Air (Non Dibangun
Perpipaan)
Rehabilitasi Sarana Jumlah - - - - - 10 Lokasi 1.004.245.000 10 Lokasi 1.100.000.000 10 Lokasi 1.100.000.000 30 Lokasi 3.204.245.000 10 1.300.000.000
dan Prasarana Air Broncapter Lokasi
Bersih Perdesaan ing yang
Direhabili
tasi/Dipeliha
ra
Pembangunan/ Jumlah 8 Lokasi - - 7 Lokasi 3.656.000.000 5 Lokasi 5.000.000.000 5 Lokasi 5.700.000.000 5 Lokasi 6.000.000.000 22 Lokasi 20.356.000.000 5 Lokasi 6.000.000.000
Peningkatan Sistem Broncapter
Penyediaan Air ing yang
Minum (DAK) Dibangun
Penyusunan Jumlah 1 50.000.000

Dokumen Air Dokumen air dokumen
Bersih/Air Minum bersih/ air
minum yang
disusun
Pendampingan/ Jumlah 1 Kali - - 4 Kali 464.730.000 6 Kali 850.000.000 6 Kali 900.000.000 6 Kali 900.000.000 6 Kali 3.114.730.000 4 Kali 900.000.000
Bidang Air Minum an/Fasilitasi
Kegiatan
Bidang Air
Minum
Program Persentase 28,57% 42,86% - 57,14% 9.134.326.882 71,43% 9.155.177.000 85,71% 7.250.000.000 100% 13.780.000.000 100% 37.169.663.882 100% 13.780.000.000
Pengembangan dan Penduduk
Pengelolaan yang
Persampahan Terlayani
Pengang
kutan
Sampah
Penyediaan Jumlah 5 Jenis - - 5 Jenis 2.000.000.000 5 jenis 2.000.000.000 5 jenis 1.000.000.000 5 jenis 2.000.000.000 5 jenis 7.000.000.000 5 jenis 2.000.000.000
Prasarana dan Sarana dan
Sarana Pengelolaan Prasarana
Persampahan Pengelolaan
Persampah
an yang
Tersedia
VI | 18

Pemeiharaan/ Jumlah 2 Jenis - - 4 Jenis 1.500.000.000 4 Jenis 1.500.000.000 4 Jenis 1.250.000.000 4 Jenis 2.700.000.000 4 Jenis 6.950.000.000 4 Jenis 2.700.000.000
Operasional Pemelihara
Prasarana dan an/Operasi
Sarana onal
Persampahan Prasarana
dan Sarana
Persampah
an
Pengembangan Jumlah 3 Jenis - - 3 Jenis 150.000.000 3 Jenis 150.000.000 3 Jenis 150.000.000 3 Jenis 300.000.000 3 Jenis 750.000.000 3 jenis 300.000.000
Teknologi Teknologi
Pengolahan Pengolahan
Persampahan Persampah
an yang
Dikembang
kan
Peningkatan Jumlah 4 Jenis - - 7 Jenis 2.584.326.882 7 Jenis 2.605.177.000 7 Jenis 2.500.000.000 7 Jenis 2.880.000.000 7 Jenis 10.569.503.882 5 Jenis 2.880.000.000
Pengembangan Fasilitas bagi
Kinerja Pengelolaan Petugas
Persampahan Kebersihan
Pembangunan/ Jumlah 17 Unit - - 10 Unit 2.500.000.000 7 Unit 1.450.000.000 7 Unit 4.500.000.000 37 Unit 8.450.000.000 5 unit 4.500.000.000
Penyediaan Sarana Sarana dan
dan Prasarana TPA Prasarana
dan TPS TPA dan TPS
yang
Dibangun/
Disediakan
Pembangunan TPS Jumlah 6 Unit 1.153.915.000

/ Sarana dan Sarana dan
Prasarana TPS Prasarana
TPS yang
Dibangun
Pembangunan/ Jumlah 5 Unit 995.925.000

Penyediaan Sarana Sarana dan
dan Prasarana TPA Prasaana
TPA yang
Dibangun
Pemeliharaan TPA Jumlah - - - - - 2 Jenis 350.160.000 2 Jenis 250.000.000 2 Jenis 500.000.000 2 Jenis 1.100.160.000 2 Jenis 500.000.000
dan TPS Pemelihara
an TPA dan
TPS
Eksploitasi Tegakan Jumlah - - - - - 2000 - 2000 250.000.000 2000 500.000.000 6000 750.000.000 2000 500.000.000
di Kawasan Hutan Tegakan di Batang Batang Batang Batang Batang
yang Kawasan
Dikerjasamakan Hutan yang
untuk Dikerjasama
Pembangunan TPA kan
Pendampingan/ Jumlah - - - 2 Kali 400.000.000 2 Kali 400.000.000 2 Kali 400.000.000 2 Kali 400.000.000 8 Kali 1.600.000.000 2 Kali 400.000.000
Bidang an/Fasilitasi
Persampahan Kegiatan
Bidang
Persampah
an
VI | 19

Persentase Program Persentase 50% 60% - 70% 15.568.375.900 80% 13.127.506.000 90% 6.200.000.000 100% 6.525.000.000 100% 41.420.881.900 100% 8.525.000.000
Penduduk Pengembangan dan Penduduk
yang Pengelolaan Sanitasi yang
Terlayani Terlayani
Sistem Sistem Air
Sanitasi Limbah
Persentase 80,06% 81,64% - 85,60% 89,95% 94,73% 100% 100% 100%

Penduduk
yang
Terlayani
Sistem
Jaringan
Drainase
Penyediaan Sarana Jumlah 3 Unit - - 29 Unit 4.073.110.000 28 Unit 3.500.000.000 30 Unit 1.000.000.000 20 Unit 1.325.000.000 107 Unit 9.898.110.000 25 Unit 1.500.000.000
Sanitasi Dasar Sarana
Sanitasi yang
Dibangun
Pembangunan Jumlah 52 Unit - - 58 Unit 5.872.735.000 56 Unit 4.500.000.000 80 Unit 2.000.000.000 106 Unit 2.000.000.000 300 Unit 14.372.735.000 40 Unit 2.825.000.000
Drainase Drainase
Lingkungan Lingkungan
yang
Dibangun
Pembangunan Jumlah 14 Lokasi - - 12 Lokasi 4.963.000.000 76 Lokasi 4.000.000.000 76 Lokasi 2.200.000.000 76 Lokasi 2.200.000.000 240 13.363.000.000 12 Lokasi 3.000.000.000
Prasarana Sanitasi Prasarana Lokasi
(DAK) Sanitasi yang
Dibangun
Pendampingan/ Jumlah 1 Kali - - 3 Kali 659.530.900 5 Kali 627.506.000 5 Kali 700.000.000 5 Kali 700.000.000 5 Kali 2.687.036.900 3 Kali 700.000.000
Bidang Sanitasi an/Fasilitasi
Kegiatan
Bidang
Sanitasi
Pemeliharaan/ Jumlah - - - - - 2 Kali 500.000.000 2 Kali 300.000.000 2 Kali 300.000.000 2 Kali 1.100.000.000 2 Kali 500.000.000
Operasional Sarana Pemelihara
Prasarana Sanitasi an/Operasi
onal Sarana
Prasarana
Sanitasi
Meningkat kan Indeks 36,67 56,67 Meningkat Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Perlindung an Kualitas Air nya Peran Penyelesai
dan Pengelola Serta an Kasus
an Lingkung an Masyaraka Lingkung
Hidup t dalam an
Perlindung
Indeks 95,19 83,91 an dan
Kualitas Pengelola
Udara an
Indeks 61,53 62,07 Lingkung
Tutupan an Hidup
Vegetasi
VI | 20

Program Persentase 100% 100% - 100% 843.723.718 100% 927.825.000 100% 1.025.000.000 100% 1.307.710.000 100% 3.879.258.718 100% 1.307.710.000
Pengendalian Penyelesai
Pencemaran dan an Kasus
Perusakan Lingkung
Lingkungan Hidup an
Persentase - 100% - 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pemantau
an Status
Mutu Air
Persentase - 100% - 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pembinaan
dan
Pentaatan
Lingkung
an
Penyelenggaraan Jumlah - - - 100 60.000.000 100 100.000.000 100 75.000.000 100 100.000.000 400 335.000.000 100 100.000.000
Pelayanan Dokumen SPPLH, SPPLH, SPPLH, SPPLH, SPPLH, SPPL, 12
Dokumen Lingkungan/ 12 Izin 12 Izin 12 Izin 12 Izin 48 Izin Izin
Lingkungan dan Dokumen Lingkung Lingkung Lingkung Lingkung Lingkung Lingkung
Perizinan Bidang Izin an, 10 an, 10 an, 10 an, 10 an, 40 an, 10
Lingkungan Hidup Lingkungan Izin PPLH Izin PPLH Izin PPLH Izin PPLH Izin PPLH Izin
yang PPLH
Terlayani
Fasilitasi dan Jumlah - - - 1 Kali 150.000.000 1 Kali 125.000.000 1 Kali 300.000.000 1 Kali 400.000.000 4 Kali 975.000.000 1 Kali 400.000.000
Koordinasi Program Fasilitasi
Adipura Program
Adipura
Pengelolaan Jumlah 3 Kali 75.000.000

Program Kali Bersih Sosialisasi
(Prokasih) Program
Prokasih
Pemantauan Jumlah - - - 4 Jenis 100.000.000 4 Jenis 100.000.000 4 Jenis 100.000.000 4 Jenis 100.000.000 4 Jenis 400.000.000 5 jenis 100.000.000
Kualitas Laporan
Lingkungan Pemantauan
Kualitas
Lingkungan
Pembinaan dan Jumlah - - - 25 Lokasi 100.000.000 25 Lokasi 50.000.000 25 Lokasi 100.000.000 25 Lokasi 100.000.000 100 350.000.000 25 Lokasi 100.000.000
Pengawasan Kegiatan/ Lokasi
Pelaksanaan Usaha yang
Pengelolaan Dibina/
Lingkungan Hidup Diawasi
bagi
Kegiatan/Usaha
Penyusunan Jumlah 1 150.000.000

Dokumen Dokumen Dokumen
Perencanaan RPPLH
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
VI | 21

Penanggulangan Jumlah - - - 1 Kali 200.000.000 1 Kali 100.000.000 1 Kali 200.000.000 1 Kali 350.000.000 4 Kali 850.000.000 1 Kali 350.000.000
Dampak Penang
Pencemaran gulangan
Lingkungan oleh Dampak
Kegiatan/Usaha Pencemaran
Skala Kecil yang
Dilaksana
kan
Pendampingan/ Jumlah - - - 1 Kali 233.723.718 1 Kali 227.825.000 1 Kali 250.000.000 1 Kali 257.710.000 4 Kali 969.258.718 2 Kali 257.710.000
Bidang an/Fasilitasi
Perlindungan dan Kegiatan
Pengelolaan Bidang
Lingkungan Hidup Perlindung
an dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Program Bertambah - - - 100% - 100% 962.000.000 100% 800.000.000 100% 1.464.500.000 100% 3.226.500.000 100% 1.464.500.000
Perlindungan dan nya
Konservasi Sumber Perlindung
Daya Alam an dan
Konservasi
Sumber
Daya Alam
Konservasi Daerah Jumlah - - - - - 2 Kali 962.000.000 2 Kali 800.000.000 2 Kali 1.464.500.000 7 Kali 3.226.500.000 2 Kali 1.464.500.000
Sumber Air dan Konservasi
Lahan Kritis Daerah
Sumber Air
dan Lahan
Kritis
Program Persentase - - - 100% 485.440.050 100% 469.500.000 100% 325.000.000 100% 811.055.000 100% 1.867.995.050 100% 811.055.000
Peningkatan Penyediaan
Kualitas dan Akses Informasi
Informasi Sumber Lingkung
daya Alam dan an Hidup
Lingkungan Hidup
Penyusunan Jumlah 7 Buku - - 40 Buku 100.000.000 40 Buku 100.000.000 40 Buku 100.000.000 40 Buku 111.055.000 40 Buku 411.055.000 40 Buku 111.055.000
Laporan Informasi Laporan
Kinerja Pengelolaan IKPLHD
Lingkungan Hidup
Daerah (IKPLHD)
Fasilitasi dan Jumlah 10 SD, 12 223.000.000

Koordinasi Sekolah SMP, 8
Penilaian Program Adiwiyata SLTA
Adiwiyata (Sekolah
Berbudaya
Lingkungan)
Peningkatan Peran Jumlah - - - 2 Kelurah 385.440.050 5 Kelurah 146.500.000 5 Kelurah 225.000.000 5 Kelurah 700.000.000 5 Kelurah 1.456.940.050 5 700.000.000
Serta Masyarakat Kelurahan/ an dan 2 an dan 5 an, 10 an, 15 an dan 15 Kelurah
dalam Perlindungan Desa yang Desa; dan Desa; dan Desa; dan Desa; dan Desa; dan an dan
dan Pengelolaan Melaksanaka 21 46 71 96 96 15 Desa;
Lingkungan Hidup n Program Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah 96
Desa Berseri Sekolah
dan Jumlah
Sekolah
Adiwiyata
TOTAL 39.068.979.711 64.048.258.485 58.460.950.000 54.250.000.000 69.638.265.000 285.466.453.196 78.662.065.000
VI | 22
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan daerah dibutuhkan

indikator kinerja yang mendeskripsikan pencapaian visi dan misi kepala
daerah dan wakil kepala daerah. Dalam Perubahan RPJMD telah
dirumuskan indikator kinerja yang terdiri dari Indikator Kinerja Makro
Pembangunan Daerah dan Indikator Kinerja Daerah (IKD). Perumusan
indikator kinerja dan capaian kinerja harus memperhatikan kriteria-kriteria
antara lain :
a. Specific, yaitu definisi indikator harus jelas dan tidak bermakna ganda
sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan.
b. Measurable, yaitu indikator yang digunakan dapat diukur dengan skala
penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara
kuantitas, kualitas atau harga.
d. Accountable, yaitu indikator yang dipilih harus dapat
dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan upaya peningkatan
pelayanan/kinerja.
e. Realistic, yaitu indikator yang digunakan bersifat nyata/wajar dan dapat
mengikuti perubahan tingkatan kinerja.
f. Timely, yaitu indikator memiliki masa berlaku atau batas waktu dalam
pengukurannya.
Indikator kinerja makro pembangunan daerah ditetapkan
berdasarkan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah serta
mengacu pada nawacita/jalan perubahan presiden dan wakil presiden. IKD
ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala
daerah dan disusun secara teknis sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
perangkat daerah sebagai pelaksana pembangunan daerah. Dinas PKPLH
Kabupaten Trenggalek selaku perangkat daerah yang melaksanakan urusan
wajib baik yang berkaitan langsung dengan pelayanan dasar maupun tidak
berkaitan langsung dengan pelayanan dasar, menetapkan indikator kinerja
seiring dengan penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana
tabel berikut ini :
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN VII - 1
PARAF KOORDINASI

Tabel 7.1
Indikator Kinerja, Formula, dan Target Kinerja Tahunan
Kondisi Target Kinerja

Kondisi
ASPEK/FOKUS/ BIDANG Kinerja pada Realisasi Target Capaian Setiap Tahun pada Masa
Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan Formula Indikator awal periode Transisi
No. akhir periode
PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD
RPJMD
(Tahun 2015)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
4.1 Ketersediaan Lahan untuk Ruang Ha 20% dari Luas Wilayah Perkotaan 13,65 18,29 23,08 27,58 32,23 36,87 36,87 36,87
Terbuka Hijau (RTH)
4.2 Masyarakat yang Mendapat Jiwa Akumulasi Jumlah Penduduk yang 345.300 478.365 526.056 637.820 717.547 797.275 797.275 797.275
Layanan Air bersih Terlayani Air Bersih
4.3 Persentase Penduduk perdesaan % Jumlah Penduduk Perdesaan yang 16,09 20,81 22,68 30,25 34,98 39,70 39,70 39,70
yang Mendapatkan Akses Air Terlayani / Jumlah Penduduk
Bersih (797.275)
4.4 Persentase Penduduk yang % Rata-rata Persentase Capaian Program 52,88 61,50 80,33 80,46 90,15 100,00 100,00 100,00
Terlayani Sistem Sanitasi
4.5 Persentase Rumah Tidak Layak % Jumlah Rumah Tidak Layak Huni yang 40,32 45,16 89,85 92,58 96,29 100,00 100,00 100,00
Huni yang Tertangani Tertangani / Jumlah Rumah Tidak
Layak Huni (3.301 RTLH)
4.6 Persentase Luasan Kawasan % Luasan Kawasan Kumuh yang 1,50 21,50 74,78 83,18 92,58 100,00 100,00 100,00
Kumuh yang Tertangani Tertangani / Jumlah Luasan Kawasan
Kumuh
5 Lingkungan Hidup
5.1 Indeks Kualitas Lingkungan Poin Komposit pengukuran Indeks Kualitas, 64,17 67,04 65,79 66,00 66,50 67,00 67,00 67,50
Hidup (IKLH) Udara dan Tutupan Vegetasi
a. Indeks Kualitas Air Poin Hasil Pengukuran kualitas air 36,67 45,83 55,83 46,20 46,40 46,60 46,80 46,80
b. Indeks Kualitas Udara Poin Hasil Pengukuran kualitas udara 95,19 95,59 80,79 95,67 95,71 95,75 95,79 95,79
PARAF KOORDINASI

Kondisi Target Kinerja

Kondisi
ASPEK/FOKUS/ BIDANG Kinerja pada Realisasi Target Capaian Setiap Tahun pada Masa
Kinerja pada
URUSAN/ INDIKATOR KINERJA Satuan Formula Indikator awal periode Transisi
No. akhir periode
PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD
RPJMD
(Tahun 2015)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
c. Indeks Tutupan Vegetasi Poin Hasil pengukuran tutupan vegetasi 61,53 61,53 62,00 63,00 64,00 65,00 65,00 65,00
5.2 Persentase Penyelesaian Kasus % Jumlah Pengaduan yang 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Lingkungan Ditindaklanjuti / Jumlah Pengaduan
yang Masuk
Tabel 7.2
Indikator Kinerja Utama Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup
Kondisi
Kondisi Kondisi
Target Capaian Kinerja masa
Kinerja Kinerja
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja transisi
pada awal pada akhir
Tahun Tahun Tahun Tahun
periode Tahun 2020 periode Tahun 2021
2016 2017 2018 2019
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 11
Meningkatkan Pemenuhan
Kebutuhan Sarana dan
Prasarana Permukiman,
Pelayanan Air Bersih dan
Sanitasi, serta Peningkatan
Luasan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) Publik di Perkotaan
Meningkatnya Luasan Persentase luasan 37,03% 49,62% 62,60% 74,81% 87,41% 100% 100% 100%
Ruang Terbuka Hijau RTH publik di
(RTH) Publik di Perkotaan perkotaan
PARAF KOORDINASI

Kondisi
Kondisi Kondisi
Target Capaian Kinerja masa
Kinerja Kinerja
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja transisi
pada awal pada akhir
Tahun Tahun Tahun Tahun
periode Tahun 2020 periode Tahun 2021
2016 2017 2018 2019
Meningkatnya Pemenuhan Persentase penduduk 16,09% 20,81% 22,68% 30,25% 34,98% 39,70% 39,70% 39,70%
Kebutuhan Pelayanan Air perdesaan yang
Bersih dan Sanitasi mendapatkan akses
air bersih
Persentase penduduk 52,88% 61,50% 80,33% 80,46% 90,15% 100% 100% 100%
yang terlayani system
sanitasi
Meningkatnya Sarana dan Persentase rumah 40,32% 45,16% 89,85% 92,58% 96,29% 100% 100% 100%
Prasarana Permukiman tidak layak huni yang
yang Sehat dan Aman tertangani
Persentase luasan 1,50% 21,50% 74,78% 83,18% 92,58% 100% 100% 100%
kawasan kumuh yang
tertangani
Meningkatkan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Meningkatnya Peran Serta Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Masyarakat dalam penyelesaian kasus
Perlindungan dan lingkungan
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
PARAF KOORDINASI

BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek

Tahun 2016-2021 disusun selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2021.
Renstra Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek memuat tujuan, sasaran
strategis, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang
disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas PKPLH Kabupaten
Trenggalek.
Renstra Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek Tahun 2016-2021
merupakan hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan atas kinerja tahunan
pada 2 (dua) tahun pertama kurun waktu tersebut. Renstra Dinas PKPLH
Kabupaten Trenggalek Tahun 2016–2021 berfungsi sebagai pedoman dan
penentu arah program dan kegiatan bagi segenap sumber daya aparatur
Dinas PKPLH dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Renstra ini
juga menjadi pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan Dinas
PKPLH Kabupaten Trenggalek. Renstra ini diharapkan dapat
diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good
governance.
BUPATI TRENGGALEK
EMIL ELESTIANTO DARDAK
BAB VIII PENUTUP VIII - 1
PARAF KOORDINASI

Rencana Strategis Dinas PKPLH

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Rencana Strategis Dinas PKPLH

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Rencana Strategis Dinas Perumahan,

Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup

RENCANA STRATEGIS DINAS PERUMAHAN,

1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I-1

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG

ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

Demikian pula amanat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun

1.2. LANDASAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN I-2

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG

ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

BAB I PENDAHULUAN I-3

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG

ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN I-4

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG

ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERUMAHAN, KAWASAN

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN I-5

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG

ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

BAB VIII PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN I-6

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG

ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH II - 1

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG

ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH II - 2

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG

ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUB BAG UMUM DAN SUB BAG PERENCANAAN DAN

SEKSI PERENCANAAN TEKNIS DAN SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI PERENCANAAN DAN

SEKSI PENGAWASAN DAN

SEKSI PEMELIHARAAN DAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH II - 3

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG

ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

2.2. SUMBER DAYA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN, DAN

NO. PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLAH

Adapun berdasarkan golongannya, keadaan Pegawai Negeri

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH II - 4

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG

ANIK SUWARNI, S.H.,M.Si. KEPALA BAGIAN HUKUM

NO. GOLONGAN JUMLAH

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa PNS di Dinas

2.2.2. Sarana dan Prasarana

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH II - 5

drg. UNUNG ISNAENI DIAH, MM. KEPALA BAPPEDALITBANG