KATA PENGANTAR
Bersyukur pada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pada kita semua
untuk dapat bersama sama memberikan kontribusi terbaik, sehingga RPJMD Kabupaten
Serang Tahun 2021-2026 dapat tersusun dengan baik. berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah, dalam Pasal 47 disebutkan bahwa RPJMD disajikan dengan
sistematika paling sedikit memuat; (a) pendahuluan; (b) gambaran umum kondisi
Daerah; (c) gambaran keuangan Daerah; (d) permasalahan dan isu srategis Daerah; (e)
visi, misi, tujuan dan sasaran; (f) strategi, arah kebijakan dan program pembangunan
Daerah; (g) kerangka pendanaan pembangunan dan program Perangkat Daerah; (h)
kinerja penyelenggaraan pemerintahan Daerah; dan (i) penutup.
Kemudian RPJMD Kabupaten Serang yang telah disusun meliputi dari 9 bab.
Dengan penjelasan singkat sebagai berikut :
1. Bab 1 Pendahuluan menguraikan mengenai latar belakang penyusunan,
dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen perencanaan, maksud
dan tujuan penyusunan, dan sistematika penulisan.
2. Bab 2 Gambaran Umum Kondisi Daerah menguraikan mengenai aspek
geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan
umum, dan aspek daya saing daerah.
3. Bab 3 Gambaran Keuangan Daerah menguraikan mengenai kinerja
keuangan masa lalu (2016-2020), analisis keuangan daerah (2016-2020),
dan proyeksi pendapatan dan belanja daerah. Kemudian,
4. Bab 4 Permasalahan dan Isu-isu Strategis Daerah menguraikan mengenai
permasalahan pembangunan daerah dari urusan wajib pelayanan dasar,
urusan wajib bukan pelayanan dasar, urusan pilihan, dan fungsi penunjang
urusan pemerintahan.
5. Bab 5 VISI, Misi, Tujuan dan Sasaran berisi tentang Visi dan Misi Kepala
Daerah terpilih beserta penjabarannya ke dalam tujuan dan sasaran RPJMD.
BUPATI SERANG,
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................... I-1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................. I-1
1.2 Dasar Hukum .................................................................................................................................... I-4
1.3 Hubungan Antar Dokumen ........................................................................................................ I-6
1.3.1 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Serang Tahun 2021-2026 dengan RPJPD
Kabupaten Serang Tahun 2006-2026 ....................................................................... I-8
1.3.2 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Serang Tahun 2021-2026 dengan RPJMN
Tahun 2020-2024 ............................................................................................................... I-8
1.3.3 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Serang Tahun 2021-2026 dengan RPJMD
Provinsi Banten 2017-2022........................................................................................ I-10
1.3.4 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Serang Tahun 2021-2026 dengan RTRW
Kabupaten Serang 2013-2033 ................................................................................... I-11
1.3.5 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Serang Tahun 2021-2026 dengan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Serang 2021-2026 ..... I-12
1.3.6 Ketertarikan Visi & Misi RPJMD Kabupaten Serang Tahun 2021-2026
dengan Skala Prioritas Provinsi Banten dan RPJMN 2020-2024 ............. I-15
1.3.7 Keterkaitan Visi & Misi RPJMD Kabupaten Serang Tahun 2021-2026
dengan Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten ..................................................... I-18
1.4 Maksud dan Tujuan .................................................................................................................... I-22
1.4.1 Maksud .................................................................................................................................. I-22
1.4.2 Tujuan .................................................................................................................................... I-22
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................................... I-22
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ........................................................................ II-1
2.1 Aspek Geografi dan Demografi .............................................................................................. II-1
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah ............................................................................. II-1
1 Berita Acara dan Surat Keputusan tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Serang Terpilih oleh KPU Kabupaten Serang dapat diakses melalui https://kab-
serang.kpu.go.id/komisi-pemilihan-umum-kabupaten-serang-menetapkan-pasangan-calon-bupati-
dan-wakil-bupati-serang-terpilih-pada-pilkada-tahun-2020/
27. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 26 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Serang Tahun 2006-
2026 (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2006 Nomor 747);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Serang.
a. Rencana sistem perkotaan meliputi pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal,
pusat pelayanan kawasan, dan pusat pelayanan lingkungan dan pusat kegiatan
lokal promosi.
b. Rencana sistem perdesaan meliputi pengembangan kawasan permukiman
perdesaan, pengembangan sistem transportasi pedesaan, pengembangan sarana
dan prasarana permukiman perdesaan.
c. Rencana sistem jaringan prasarana meliputi rencana pengembangan sistem
transportasi, rencana jaringan energi, rencana jaringan telekomunikasi, rencana
pengembangan sumberdaya air, rencana pengelolaan air limbah, dan rencana
sistem jaringan prasarana wilayah lainnya.
Sesuai dengan dokumen KLHS RPJMD Kabupaten Serang yang telah disusun,
beberapa hal yang menjadi simpulan adalah sebagai berikut:
I-16
Matrik Hubungan Antar Dokumen Perencanaan
RPJMD Tahap IV (RPJPD Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Agenda Pembangunan RPJMN
NO Skala Prioritas RPJMD Prov Banten
Kab. Serang 2006-2026) Serang Tahun 2021- 2026 2020-2024
VISI Mewujudkan Serang Terwujudnya Kabupaten Serang yang Banten yang maju, mandiri, Terwujudnya Indonesia yang maju
yang Islami, Maju, Adil, semakin maju, sejahtera, berkeadilan berdaya saing, sejahtera dan berdaulat, mandiri, dan
Sejahtera dan dan agamis berakhlakul karimah berkepribadian berlandaskan gotong
Harmonis royong
1 Meningkatkan kualitas Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Penyelenggaraan tata pemerintahan Revolusi mental dan pembangunan
manajemen pemerintahan Yang Baik Serta Pelayanan Publik Yang yang baik dan bersih kebudayaan dengan meningkatkan
secara menyeluruh dan Prima Didukung Kapasitas Birokrasi karakter dan budi pekerti yang baik,
berkesinambungan Yang Berintegritas, Kompeten Dan membangun etos kerja
Profesional
2 Meningkatkan prasarana Meningkatkan pembangunan sarana Peningkatan kualitas pelayanan Memperkuat infrastruktur dalam
dan sarana publik untuk prasarana wilayah, Penataan Ruang Dan prasarana dan sarana wilayah mendukung pengembangan ekonomi
mendukung Permukiman yang memadai dan Pengembangan dan pembangunan dan pelayanan dasar
pengembangan sektor berkualitas serta optimalisasi fungsi dan peran
unggulan pusat pertumbuhan dan kawasan
strategis
3 Meningkatkan kualitas Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Penyelenggaraan tata pemerintahan Revolusi mental dan pembangunan
sumber daya aparatur Yang Baik Serta Pelayanan Publik Yang yang baik dan bersih kebudayaan dengan meningkatkan
Prima Didukung Kapasitas Birokrasi Yang karakter dan budi pekerti yang baik,
Berintegritas, Kompeten Dan Profesional membangun etos kerja
Meningkatkan kualitas Meningkatkan perluasan dan pemerataan Peningkatan daya saing sumber Meningkatkan SDM berkualitas dan
4
sumber daya manusia kesempatan memperoleh pendidikan dan daya manusia berdaya saing yang dititikberatkan
layanan pendidikan yang bermutu disetiap pada pemenuhan layanan dasar
jalur dan jenjang pendidikan serta Peningkatan kualitas pelayanan seperti pemerataan layanan
melestarikan dan mengembangkan tradisi prasarana dan sarana wilayah pendidikan berkualitas dan
budaya sebagai kearifan lokal yang tumbuh meningkatkan akses dan mutu
dan hidup ditengah masyarakat pelayanan kesehatan menuju
I-17
RANCANGAN AKHIR RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 I-17
1.3.7 Keterkaitan Visi & misi RPJMD Kabupaten Serang Tahun
2021-2026 dengan Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten
Provinsi Banten Kabupaten Serang Kota Serang Kabupaten Tangerang Kabupaten Lebak
BANTEN YANG MAJU,
Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Lebak sebagai
MANDIRI, BERDAYA TERWUJUDNYA KOTA
Kabupaten Tangerang yang Destinasi Wisata
SAING, SEJAHTERA PERADABAN YANG
Religius, Cerdas, Sehat dan Unggulan Nasional
DAN BERAKHLAQUL BERDAYA DAN BERBUDAYA
Sejahtera Berbasis Potensi Lokal
KARIMAH
1. Menciptakan tata Misi 5: Meningkatkan MISI 4. MENINGKATKAN Misi 4 : Meningkatkan kualitas 5. Mewujudkan tata kelola
kelola pemerintahan Tata Kelola Pemerintahan TATA KELOLA tata kelola pemerintahan yang pemerintahan yang baik.
yang baik (Good Yang Baik Serta PEMERINTAHAN YANG BAIK profesional, transparan dan
I-19
RANCANGAN AKHIR RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 I-19
Provinsi Banten Kabupaten Serang Kota Serang Kabupaten Tangerang Kabupaten Lebak
I-20
3. Meningkatkan akses Misi 1: Meningkatkan MISI 1. MENGUATKAN Misi 2 : Meningkatkan akses, 1. Meningkatkan kualitas
dan pemerataan perluasan dan PERADABAN YANG mutu dan pemerataan dan daya saing sumber
pelayanan Pendidikan pemerataan kesempatan BERBASIS NILAI-NILAI pelayanan pendidikan dan daya manusia;
berkualitas; memperoleh pendidikan KEMANUSIAAN kesehatan untuk mewujudkan
dan layanan pendidikan masyarakat yang cerdas dan
yang bermutu disetiap sehat.
jalur dan jenjang
pendidikan serta
melestarikan dan
mengembangkan tradisi
budaya sebagai kearifan
lokal yang tumbuh dan
hidup ditengah
masyarakat
Misi 6 :Memantapkan MIsi 1 : Meningkatkan
Fungsi Dan Peran Agama penerapan nilai-nilai keagamaan
Sebagai Landasan Moral dalam kehidupan bermasyarakat
Dan Spiritual Dalam menuju masyarakat yang religius
Kehidupan Individu,
Bermasyarakat Dan
Bernegara
4. Meningkatkan akses Misi 2: Meningkatkan MISI 1. MENGUATKAN Misi 2 : Meningkatkan akses, 1. Meningkatkan kualitas
dan pemerataan pelayanan kesehatan PERADABAN YANG mutu dan pemerataan dan daya saing sumber
pelayanan Kesehatan yang bermutu, merata dan BERBASIS NILAI-NILAI pelayanan pendidikan dan daya manusia;
berkualitas; terjangkau yang didukung KEMANUSIAAN kesehatan untuk mewujudkan
oleh tenaga kesehatan masyarakat yang cerdas dan
yang profesional sehat.
1.4.1 Maksud
1.4.2 Tujuan
1. Menerjemahkan visi dan misi kepala daerah ke dalam tujuan, sasaran, strategi
dan arah kebijakan pembangunan dan program prioritas yang merespons
kebutuhan dan aspirasi masyarakat dalam waktu lima tahun ke depan.
2. Sebagai pedoman bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dalam penyusunan
rencana pembangunan tahunan atau dokumen Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD), dokumen Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah
(Renstra OPD), dokumen Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja
OPD), dan perencanaan penganggarannya.
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu
antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota yang
berbatasan.
4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama lima tahun.
5. Memberikan tolak ukur kinerja untuk mengukur keberhasilan pembangunan
daerah dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap OPD.
Jika ditinjau dari fisiografi dan morfologi permukaan tanahnya, sebagian besar
(sekitar 35 perssen) bagian utara Kabupaten Serang merupakan hilir tata air permukaan
yang mengarah ke Laut Jawa bagian barat daya, khususnya ke Teluk Banten. Sekitar 25
persen dari 35 persen hilir tata air permukaan tersebut, merupakan daerah perbukitan
Gambar 2.2 Jumlah Hari dan Rata-rata Curah Hujan Kabupaten Serang Periode 2016-2020
Sumber: BMKG dalam BPS Kabupaten Serang, Hasil Olahan 2021
Selain lahan kebun campuran, terdapat beberapa penggunaan lahan yang mengalami
peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2017. Peningkatan penggunaan lahan yakni pada
lahan industri sebesar 395,94 ha, padang rumput sebesar 825,69 ha, semak belukar
219,55 ha, sungai/danau/telaga sebesar 93,53 ha, dan tanah kosong seluas 1.226,29 ha.
Walaupun penggunaan lahan industri meningkat namun peningkatan semak belukar,
padang rumput, dan tanah kosong yang lebih tinggi mengindikasikan semakin tingginya
lahan yang tidak produktif di Kabupaten Serang.
Sedangkan pusat-pusat lain terdiri dari Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat
Pelayanan Lingkungan (PPL) yang tersebar diseluruh kecamatan dan desa di Kabupaten
Serang.
Berdasarkan Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2015-2019 yang disusun
oleh BNPB, Kabupaten Serang masuk dalam wilayah dengan risiko bencana tinggi.
Ditinjau dari konteks regional Provinsi Banten, Kabupaten Serang berada pada peringkat
3 (tiga) dari 8 (delapan) kabupaten/kota dengan adanya potensi bencana yang ada.
Walaupun demikian, seluruh kab/kota di Provinsi Banten masuk dalam wilayah dengan
risiko bencana tinggi. Jenis bencana alam yang berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten
Serang meliputi:
1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yaitu kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan. PKL di wilayah
Kabupaten Serang adalah wilayah perkotaan Anyar, perkotaan Baros, perkotaan
Ciruas yang ada di Kecamatan Ciruas dan Kragilan, serta perkotaan Pontang.
2. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK yaitu kawasan perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. PPK
Kabupaten Serang adalah wilayah-wilayah yang strategis, berbatasan dengan Kota
atau Kabupaten Lain dan cenderung cepat berkembang meliputi 24 PPK.
3. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yaitu pusat permukiman yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala antar desa. PPL Kabupaten Serang merupakan kawasan
yang berkembang dan berpotensi berkembang terdiri dari 21 desa.
Semakin banyak penduduk, berarti semakin banyak jumlah tenaga kerja yang
dapat menggerakkan pembangunan wilayah. Namun demikian, pertambahan penduduk
yang berlebihan bisa juga menjadi permasalahan dalam pembangunan. Ketika
pertambahan penduduk tidak terkendali, akan timbul berbagai masalah diantaranya: (1)
tekanan penduduk dan lingkungan, akibat yang ditimbulkan dari permasalahan ini yaitu
berkurangnya lahan pertanian dan rusaknya lingkungan akibat pemukiman yang sangat
padat dan perilaku manusia yang tidak peduli lingkungan, (2) kemiskinan, akibat yang
ditimbulkan dari permasalahan ini penduduk tidak bisa memenuhi kebutuhan
ekonominya, (3) pengangguran, yang terjadi karena lapangan kerja tidak sebanyak
pencari kerja akibat semakin meningkatnya jumlah penduduk, (4) rawan pangan, akibat
yang ditimbulkan dari permasalahan ini yaitu kebutuhan pangan sangat meningkat
dengan adanya penduduk, sedang luas pertanian akan berkurang sehingga produksi tidak
mampu mencukupi kebutuhan pangan seluruh penduduk.
Tingkat keparahan inflasi dapat dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu inflasi ringan
dengan laju inflasi kurang dari 10 persen per tahun, inflasi sedang saat laju inflasi antara
10-30 persen per tahun, inflasi berat yakni pada kisaran 30-100 persen per tahun, dan
inflasi sangat berat/hiperinflasi saat laju inflasi lebih dari 100 persen per tahun.
Perhitungan inflasi hanya dilakukan di 66 kota di Indonesia, dan salah satunnya Kota
Serang. Oleh karena itu, dalam analisis ini Kota Serang dijadikan rujukan untuk analisis
inflasi Kabupaten Serang.
Gambar 2.15, menunjukkan inflasi di Kota Serang cenderung fluktuatif. Pada tahun
2016 laju inflasi Kota Serang mencapai 3,26 persen. Namun demikian, pada tahun 2017
terjadi peningkatan laju inflasi yang cukup pesat menjadi 5,17 persen, dan merupakan
laju inflasi tertinggi selama periode 2015-2019. Setelah itu, pada tahun 2018 hingga tahun
2020 terus mengalami penurunan laju inflasi menjadi 1,91 persen. Sedangkan jika
dibandingkan dengan inflasi di Provinsi Banten, selama periode 2016-2020 inflasi di Kota
Serang selalu lebih tinggi dibandingkan inflasi di Provinsi Banten, kecuali pada tahun
2019 inflasi Kota Serang di bawah Provinsi Banten sebesar 0,24 persen. Walaupun
demikian, selama periode 2016-2020 inflasi Kota Serang selalu lebih tinggi dari Inflasi
secara nasional. Berdasarkan data tersebut, inflasi di Kota Serang berada pada kisaran
6
5.17
5
4 3.78
3.98
3.26 3.61
6
3.42 3.3 3.0
3 3.02 3.13
2.94
2.72
1.91
2
1.68
1.45
1
0
2016 2017 2018 2019 2020
Gambar 2.15 Laju Inflasi Kota Serang, Provinsi Banten, dan Nasional (%),
2015-2019
Sumber: Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Banten, 2015-2019, Provinsi Banten Dalam Angka 2021, dan
Kota Serang Dalam Angka 2021 (diolah)
Sama seperti laju inflasi tahunan, jika dilihat dari gambar 2.15 menunjukkan bahwa laju
inflasi bulanan Kota Serang pada tahun 2016-2020 juga cenderung berfluktuatif. Inflasi
tertinggi selama periode tersebut terjadi di tahun 2018 yaitu pada Bulan Januari yang
mencapai 0,91 persen, Bulan Januari 2016 sebesar 0,90 persen, dan Bulan Mei 2016
sebesar 0,88 persen. Sedangkan tingkat Inflasi yang cenderung lebih tinggi di beberapa
bulan lainnya mungkin disebabkan oleh seasonal effect akibat Hari Raya Idul Fitri, Natal,
maupun tahun baru yang mengarah pada peningkatan rata-rata harga barang dan jasa.
Namun demikian, fluktuasi inflasi bulanan tahun 2020 cenderung lebih rendah dari
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Jan-16
Jul-16
Sep-16
Jan-17
Jul-17
Sep-17
Jan-18
Jul-18
Sep-18
Jan-19
Jul-19
Sep-19
Jan-20
Jul-20
Sep-20
Mar-16
May-16
Nov-16
Mar-17
May-17
Nov-17
Mar-18
May-18
Nov-18
Mar-19
May-19
Nov-19
Mar-20
May-20
Nov-20
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
60000.00
51059.11 50595.31
50000.00 47633.49
44125.49
41003.77
40000.00 36031.49
34468.39 35196.15
32910.37
31468.59
30000.00
20000.00
10000.00
0.00
2016 2017 2018 2019 2020
ADHB ADHK
Gambar 2.17 PDRB Per Kapita ADHB dan ADHK Kabupaten Serang (Ribu Rupiah),
2016-2020
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2021 (diolah)
Selain pendapatan per kapita, indeks gini juga merupakan salah satu indikator
kesejahteraan masyarakat. Indeks Gini merupakan indeks yang mengukur tingkat
pemerataan melalui pendekatan koefisien gini dimana koefisien tersebut dianalisis
mengunakan Kurva Lorenz. Kurva Lorenz adalah kurva pengeluaran kumulatif yang
membandingkan distribusi pendapatan dengan distribusi kumulatif penduduk. Nilai rasio
indeks gini berkisar antara 0 dan 1, saat nilai rasio Gini mendekati 0, maka kesenjangan
distribusi pendapatan dianggap rendah. Sebaliknya, saat rasio Gini mendekati angka 1,
maka kesenjangan distribusi pendapatan makin tinggi. Kategori indeks gini terbagi
menjadi tiga yaitu rasio gini lebih dari 0,5 menggambarkan distribusi pendapatan dengan
tingkat ketidakmerataan tinggi, rasio gini antara 0,3–0,5 mengartikan distribusi
pendapatan dengan tingkat ketidakmerataan sedang, dan rasio kurang dari 0,3
menggambarkan distribusi pendapatan dengan tingkat ketidakmeratan rendah.
Dikarenakan data indeks gini Kabupaten Serang tidak tersedia, maka sebagai
proksi digunakan indeks gini Provinsi Banten untuk analisis indeks gini Kabupaten
Serang. Secara umum indeks gini Provinsi Banten selama 2016-2020 cenderung
menurun, dan masih masuk dalam kategori ketimpangan sedang yaitu berkisar antara
0,3 – 0,5. Pada tahun 2016 indeks gini mencapai 0,394, namun pada tahun 2017 turun
menjadi 0,382. Akan tetapi, pada tahun 2018 mengalami sedikit kenaikan indeks gini
menjadi sebesar 0,385. Penurunan terbesar terjadi di tahun 2019 yang turun sebesar
0,020 menjadi 0,365, kemudian pada tahun 2020 turun menjadi 0,362. Data tersebut
menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi di Provinsi Banten mengarah pada
ketimpangan distribusi pendapatan yang semakin mengecil.
0.39
0.385
0.382
0.38
0.37
0.365
0.362
0.36
0.35
0.34
2016 2017 2018 2019 2020
Indeks Gini
Berdasarkan gambar 2.19 jika dibandingkan dengan garis kemiskinan Provinsi Banten
terlihat bahwa selama periode 2015-2019 garis kemiskinan Kabupaten Serang berada di
bawah garis kemiskinan Provinsi Banten. Terlihat pula jika trend garis kemiskinan di
Kabupaten Serang terus meningkat, walaupun lebih landai jika dibanding dengan
peningkatan garis kemiskinan Provinsi Banten. Pada tahun 2015, garis kemiskinan
Kabupaten Serang mencapai 232.856 rupiah sedangkan garis kemiskinan Provinsi Banten
telah mencapai 336.483 rupiah. Demikian pula pada tahun 2019, garis kemiskinan
Kabupaten Serang masih berada di bawah garis kemiskinan Provinsi Banten bahkan
dengan selisih yang semakin besar yaitu sebesar 153.690 rupiah dari sebelumnya 103,627
rupiah.
Pada tahun 2020, persentase penduduk miskin di Kabupaten Serang lebih kecil jika
dibandingkan dengan Provinsi Banten yang mencapai 5,92 persen. Sedangkan jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin di kabupaten/kota di Provinsi Banten,
Kabupaten Serang berada diposisi kelima dari delapan kabupaten/kota. Wilayah yang
memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Provinsi Banten adalah Kabupaten
Tangerang yaitu sebanyak 242,02 ribu jiwa, disusul Kabupaten Lebak sebanyak 120,83
ribu jiwa, dan Kabupaten Pandeglang sebanyak 120,44 ribu jiwa. Sementara wilayah
dengan jumlah penduduk miskin terkecil adalah Kota Serang, Kota Tangerang Selatan,
dan Kota Cilegon masing-masing sebanyak 42,24 ribu jiwa, 40,99 ribu jiwa, dan 16,31 ribu
jiwa. Sementara itu jika dilihat dari sisi persentase penduduk miskin, posisi tertinggi
ditempati Kabupaten Lebak yaitu sebesar 9,94 persen, disusul Kabupaten Pandeglang
sebesar 9,92 persen, dan Kabupaten Tangerang sebesar 6,23 persen. Sedangkan posisi
300 12
150 6.06 6
6.23
5.22
4.94
100 4
120.83 120.44 118.22 3.69
50 2.29 2
74.8
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk
miskin. Akan tetapi, juga perlu memperhatikan tingkat kedalaman dan keparahan
kemiskinan. Selain upaya memperkecil jumlah dan persentase penduduk miskin,
kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi
tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty
Gap Index-P1), merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh
rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan
Kabupaten Serang selama periode 2016-2020 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2016,
indeks kedalaman kemiskinan Kabupaten Serang sebesar 0,43, kemudian meningkat
pada tahun 2017 dan tahun 2018 dengan masing-masing menjadi 0,79 dan 0,80. Nilai
indeks pada tahun 2018 yang meningkat menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran
Tabel 2.17 Indeks Kedalaman (P1) dan Indeks Keparahan (P2) Kemiskinan di
Kabupaten Serang, 2016-2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 0,43 0,79 0,80 0,65 0,4
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,05 0,19 0,22 0,16 0,05
Sumber: Kabupaten Serang Dalam Angka, 2021
Menurut UNDP, IPM suatu daerah dapat dikelompokkan menjadi empat kategori,
yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Kategori sangat tinggi didapatkan apabila
IPM ≥80, kategori tinggi apabila IPM berada diantara ≤70 – <80, termasuk dalam kategori
sedang apabila IPM antara ≤60 – <70, dan masuk kategori rendah jika IPM <60. Selama
periode 2015-2019, perkembangan IPM Kabupaten Serang menunjukkan tren yang
positif terlihat dari peningkatan setiap tahun, walaupun masih berada di kategori sedang.
Sehingga, masih dimungkinkan adanya peningkatan IPM ke depannya. Pada tahun 2015
IPM Kabupaten Serang sebesar 64,61 dan terus mengalami peningkatan di setiap
tahunnya, hingga pada tahun 2020 mencapai 66,70, dengan rata-rata peningkatan
sebesar 0,42 per tahun.
65.93
66
65.6
65.5
65.12
65
64.61
64.5
64
63.5
Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Banten, pada tahun 2020 IPM Kabupaten Serang
sebesar 66.70 lebih kecil dari IPM Provinsi Banten yang mencapai 72,45. Berdasarkan
komponen penyusunnya angka harapan hidup di Kabupaten Serang sebesar 64,64 tahun,
harapan lama sekolah sebesar 12,57 tahun, rata-rata lama sekolah sebesar 7,50 tahun dan
pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan sebesar 10,66 juta rupiah. Dari seluruh
komponen tersebut nilai Kabupaten Serang lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai
dari masing-masing komponen penyusun IPM Provinsi Banten. Namun demikian, jika
dibandingkan tahun sebelumnya IPM Kabupaten Serang mengalami peningkatan
sedangkan IPM Provinsi Banten justru menurun.
Tabel 2.18 Komponen IPM Kabupaten Serang dan Provinsi Banten, 2020
Komponen IPM Kabupaten Serang Provinsi Banten
Usia harapan hidup (tahun) 64,64 69,96
Harapan lama sekolah (tahun) 12,57 12,89
Rata-rata lama sekolah (tahun) 7,50 8,89
Pengeluaran per kapita (ribu 10665 11.986
rupiah)
IPM 66,70 72,45
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2021
90
80
70 72.45
60 66.7
50
40
30
20
10
0
Kota
Kota Kota Kota Kab Kab Kab
Tangerang Kab Lebak
Selatan Tangerang Cilegon Serang Tangerang Serang Pandeglang
7.6
7.5 7.5
7.4
7.3
7.33
7.2
6.9 6.98
6.9
6.8
6.7
6.6
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pada tahun 2020, Kabupaten Serang berada pada posisi tiga terbawah dengan RLS
terendah dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi Banten. Posisi RLS tertinggi
diduduki oleh Kota Tangerang Selatan yaitu sebesar 11,81 tahun, selanjutnya Kota
14
12
10
8.89
8 7.5
12.55 12.57
12.5
12.45
12.4
12.43
12.39
12.38
12.35 12.37
12.36
12.3
12.25
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sama seperti angka RLS, angka HLS Kabupaten Serang selama periode 2015-2020 juga
selalu mengalami peningkatan setiap tahun, dengan peningkata terbesar terjadi di tahun
2020. Pada tahun 2015, angka HLS Kabupaten Serang hanya sebesar 12,36 tahun,
kemudian meningkat setiap tahun hingga pada tahun 2020 menjadi 12,57 tahun. Angka
HLS Kabupaten Serang pada tahun 2020 tersebut menunjukkan bahwa lamanya sekolah
yang akan dicapai oleh anak umur tertentu di masa yang akan datang adalah selama
12,57 tahun atau telah lulus pendidikan SMA. Namun demikian, HLS di Kabupaten Serang
cenderung masih jauh di bawah HLS ideal yaitu sebesar 18 tahun sehingga pemerintah
Kabupaten Serang harus memberikan prioritas dan pemantauan secara terus menerus
terhadap program pembangunan pendidikan serta perbaikan sistem pendidikan di
Kabupaten Serang.
Jika dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi Banten, HLS Kabupaten Serang
berada pada posisi kedua terbawah dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi
16
14
12.57
12.89
12
10
Sama seperti indikator aspek pendidikan, angka harapan hidup (AHH) Kabupaten
Serang selama periode 2015-2020 juga mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun
64.8 64.64
64.6 64.47
64.4
64.22
64.2
64.02
64
63.81
63.8
63.59
63.6
63.4
63.2
63
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pada tahun 2020, AHH Kabupaten Serang menempati posisi terendah dibandingkan
dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Banten. Sedangkan HLS tertinggi diduduki oleh
Kota Tangerang Selatan yaitu mencapai 72,47 tahun, disusul Kota Tangerang dengan AHH
sebesar 71,60 tahun, dan Kota Tangerang sebesar 69,89 tahun. Walaupun demikian, enam
dari delapan kabupaten/kota memiliki AHH di bawah AHH Provinsi Banten yang
mencapai 69,96 tahun. Posisi terendah kedua setelah Kabupaten Serang adalah
Kabupaten Pandeglang dengan AHH sebesar 64,66 tahun.
69.89
70 69.96
68
68 67.21
66.67
66
64.66 64.64
64
62
60
Kota Kota Kab Kota Serang Kab Lebak Kota Cilegon Kab Kab Serang
Tangerang Tangerang Tangerang Pandeglang
Selatan
Diploma/Sarjana
5.13%
SMA ≤ SD
30.75% 39.70%
SMP
24.41%
Jumlah Penduduk
Tahun Angkatan Kerja Usia 15 Tahun TPAK (%)
(orang) Ke atas (orang)
Tabel 2.21 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin, 2020
Laki-laki 41,27
Perempuan 22,18
TPAK (%) 63,45
Sumber: Kabupaten Serang Dalam Angka, 2020 (diolah)
Sementara itu jika dibandingkan dengan Provinsi Banten, TPAK Kabupaten Serang masih
berada dibawah TPAK Provinsi Banten yang mencapai 64,52 persen, dan berada pada
posisi keempat dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Banten. TPAK tertinggi di
Provinsi Banten ditempati oleh Kabupaten Tangerang dengan TPAK sebesar 66,69
persen. Posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Kota Tangerang dan Kabupaten Lebak
dengan TPAK masing-masing sebesar 65,7 dan 64,81 persen. Sedangkan lima daerah
lainnya masih dibawah TPAK Provinsi Banten. Sedangkan TPAK terendah yakni Kota
Tangerang Selatan dengan persentase sebesar 61,37 persen.
58
56
54
Kab Lebak Kab Kota Kota Serang Kab Serang Kota Kota Cilegon Kab
Tangerang Tangerang Tangerang Pandeglang
Selatan
Jika dibandingkan dengan TPAK di Provinsi Banten dan Nasional, selama periode 2016-
2020 TPAK Kabupaten Serang masih berada di bawah TPAK Provinsi maupun Nasional.
Walaupun demikian selisih TPAK dari tahun ke tahun semakin mengecil. Pada tahun
2016 selisih TPAK Kabupaten Serang dengan Provinsi Banten mencapai 3,27 persen,
sedangkan selisih dengan TPAK Nasional mencapai 5,37 persen. Sementara pada tahun
2020 selisih TPAK Kabupaten Serang dengan Provinsi Banten hanya sebesar 1,03 persen,
sedangkan selisih dengan TPAK Nasional mencapai 4,32 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin banyak penduduk usia produktif yang terjun untuk bejerha dan mencari
pekerjaan, sehingga perlu pula menyediakan lesempatan kerja yang memadai.
67.77
68 67.31
66.67
66.34
65.76
66
64.48
63.66 64.06 63.83
64 63.45
62.95
62.32 62.42
62
60.39
59.95
60
58
56
2016 2017 2018 2019 2020
Sementara jika dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, perbandingan antara TPT laki-laki
dan perempuan adalah sebesar 8,94 persen dan 3,29 persen Besaran tingkat
pengangguran terbuka tentunya berbanding terbalik dengan tingkat kesempatan kerja di
suatu wilayah.
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Banten, TPT Kabupaten Serang masih
berada diatas TPT Provinsi Banten sebesar 10,64 persen, dan merupakan 3 daerah
dengan TPT tertinggi dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Banten.
Selain Kabupaten Serang, Kabupaten/Kota yang juga mencapai persentase TPT di atas
TPT Provinsi Banten adalah Kota Cilegon dan Kabupaten Tangerang dengan masing-
masing TPT sebesar 12,69 dan 13,06. Sedangkan daerah yang memiliki TPT terendah
yakni Kota Tangerang Selatan dengan persentase sebesar 8,48 persen.
2
0
Kab Kota Cilegon Kab Serang Kab Lebak Kota Serang Kab Kota Kota
Tangerang Pandeglang Tangerang Tangerang
Selatan
Selama tahun 2017-2020, TPT di Kabupaten Serang berada di atas TPT di Provinsi Banten
dan Nasional. Rata-rata TPT Kabupaten Serang setiap tahunnya mencapai 12,11 persen,
sedangkan TPT Provinsi Banten mencapai rata-rata 9,08 persen, sementara TPT Nasional
hanya mencapai 5,72 persen setiap tahunnya. Walaupun demikian selisih TPT dari tahun
ke tahun semakin mengecil. Pada tahun 2017 selisih TPT Kabupaten Serang dengan
Provinsi Banten mencapai 3,72 persen, sedangkan selisih dengan TPT Nasional mencapai
7,5 persen. Sementara pada tahun 2020 selisih TPT Kabupaten Serang dengan Provinsi
Banten hanya sebesar 1,58 persen. sedangkan selisih dengan TPT Nasional sebesar 5,15
persen. Namun demikian, perlu diwaspadai bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan
bertambahnya pengangguran di Kabupaten Serang sehingga diperlukan upaya dalam
menanggulangi permasalahan tersebut.
Demikian pula jika dilihat menurut jenis kelaminnya, pada tahun 2020
perbandingan rasio penduduk bekerja laki-laki dan perempuan hampir sama, masing-
masing mencapai 86,26 persen dan 90,6 persen, Hal ini mencerminkan bahwa baik laki-
laki maupun perempuan memiliki kesempatan kerja yang sama. Namun demikian, pada
kenyataannya pertambahan persediaan lapangan pekerjaan tidak secepat pertambahan
jumlah angkatan kerja, sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang ada tidak sebanding
dengan jumlah pencari kerja yang jumlahnya terus meningkat. Lapangan pekerjaan
semakin menjadi rebutan sekian banyak para pencari kerja yang yang terdapat di pasar
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah dari pungutan
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PAD
bertujuan untuk memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai
pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan
desentralisasi (www.djpk.kemenkeu.go.id). PAD terdiri dari Pendapatan Pajak Daerah,
Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-
lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
70%
60%
52.30%
50% 57.52% 52.99% 52.35%
40%
30%
20%
29.01%
10% 23.94% 23.88% 23.39%
0%
Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Sedangkan jika berdasarkan nominalnya PAD Kabupaten Serang selama periode 2016-
2019 sencerung fluktuatif. Pada tahun 2016 PAD mencapai 590.865 juta rupiah.
Kemudian naik cukup tajam pada tahun 2017 menjadi 815.399 juta rupiah. Pada tahun
2018 PAD Kabupaten Serang turun menjadi 697.085 juta rupiah, dan kembali meningkat
pada tahun 2019 sebesar 10.780 juta rupiah menjadi 707.865 juta rupiah.
400,000
700,000
350,000
600,000
300,000
500,000
250,000
200,000 400,000
150,000 300,000
100,000 200,000
50,000 100,000
Gambar 2.34 Struktur PAD Kabupaten Serang dalam Juta Rupiah, 2016-2019
Sumber: LRA Kabupaten Serang, 2016-2019 (diolah)
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa konsumsi kalori per kapita selama periode
2015-2020 cenderung meningkat walaupun sempat turun pada tahun 2018. Pada tahun
2015 konsumsi kalori per kapita mencapai 1825,1, kemudian meningkat dua tahun
bertururt-turut yakni sebesar 2095,2 tahun 2016, dan 2101,0 pada tahun 2017. Namun
demikian, pada tahun 2018 turun hingga mencapai 2079,2, tetapi kembali meningkat
pada tahun 2019 menjadi 2094,5. Sedangkan tahun 2020 meningkat signifikan hingga
mencapai 2570,2 atau naik sebesar 475,7. Demikian pula dengan persentase AKE, skor
aktual, dan skor AKE yang mengalami penurunan pada tahun 2018, anmun kembali
89.5
89
88.9
88.5 88.6
88
87.5 87.6
87
86.9
86.5
86
85.8
85.5
85
84.5
84
Skor PPH
Gambar 2.35 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kabupaten Serang, 2016-2020
Sumber : LKPJ Kabupaten Serang, 2016-2020
Skor PPH Kabupaten Serang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2016
Kabupaten Serang memperoleh skor PPH 85,8, kemudian di Tahun 2017 meningkat
sebesar 1,1 menjadi 86,9. Skor PPH tertinggi terdapat pada tahun 2020 sebesar 88,9.
6.71
6.58
6.28
6.7
6.05
5.21
5.14
5.11
5.01
4.9
3.82
3.77
3.75
3.65
3.92
2015 2016 2017 2018 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa selama periode 2016-2020 tiap indikator memiliki
kecenderungan yang berbeda-beda. Cakupan pembinaan organisasi kepemudaan
cenderung meningkat, pada tahun 2016 hanya mencapai 9,09 persen, kemudian naik pada
tahun 2017 menjadi 51,51 persen, di tahun 2018 memperoleh hasil cakupan yang sama,
sedangkan tahun 2019 kembali meningkat hingga mencapai 93,33 persen namun
Urusan pemerintahan ini meliputi enam bidang urusan yang seluruhnya wajib
diselenggarakan dengan baik demi memenuhi hak masyarakat yang paling mendasar.
Pelayanan dasar tersebut meliputi bidang urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan
umum dan penataan ruang, sosiali, perumahan rakyat dan kawasan permukiman, serta
ketentaraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat.
2.3.1.1 Pendidikan
Sesuai dengan amanah Undang Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
maka pemerintah daerah memiliki peran yang penting dalam mengimplementasikan
kebijakan pemerintah mengenai pendidikan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat. Dalam penyelenggaraan bidang urusan pendidikan di Kabupaten Serang,
pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan
tujuan utama yang ingin dicapai.
Sesuai dengan amanah Undang Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
maka pemerintah daerah memiliki peran yang penting dalam mengimplementasikan
kebijakan pemerintah mengenai pendidikan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat. Dalam penyelenggaraan bidang urusan pendidikan di Kabupaten Serang
Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemerataan pendidikan di
suatu wilayah adalah Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM). APK menunjukkan proporsi antara jumlah penduduk yang masih bersekolah di
jenjang pendidikan tertentu (tanpa memandang usia penduduk tersebut) dengan jumlah
penduduk yang memenuhi syarat resmi penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan
yang sama. Sementara APM menunjukkan Proporsi dari penduduk kelompok usia sekolah
tertentu yang sedang bersekolah tepat di jenjang pendidikan yang seharusnya (sesuai
antara umur penduduk dengan ketentuan usia bersekolah di jenjang tersebut) terhadap
penduduk kelompok usia sekolah yang bersesuaian. Nilai APM berkisar antara 0-100,
sedangkan nilai APK dapat lebih dari 100, hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut
mampu menampung penduduk usia sekolah lebih dari target yang sesungguhnya karena
adanya pendaftaran siswa usia dini, pendaftaran siswa yang telat bersekolah, atau
pengulangan kelas.
120 116,96
112,69
108,25
115
110,54
116,79
110
104,78 112,11
110,36
105 113,61
103,69
100
95
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
Selanjutnya, jika dibandingkan dengan data APK Provinsi Banten tahun 2020, baik APK
pada jenjang SD dan SMP, keduanya memiliki nilai lebih tinggi dari pada capaian Provinsi
Banten.
Gambar 2.40 Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Serang, 2016-2020
Nilai APM Kabupaten Serang menunjukkan tren peningkatan pada jenjang SD dan SMP
selama periode tahun 2016-2020. Pada tahun 2016, APM jenjang SD sebesar 99,98 persen
mengalami peningkatan hingga sebesar 100 persen pada tahun 2020. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada tahun 2020 semua penduduk usia SD atau bersesuaian sedang
menempuh pendidikan SD. Nilai APM jenjang SMP pada tahun 2016 sebesar 91,78 persen
meningkat 99,45 persen pada tahun 2020. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan data
2. Fasilitas Pendidikan
Tingkat partisipasi sekolah tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat
serta ketersediaan fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar Ketersediaan fasilitas
pendidikan yang memadai penting untuk menjamin kegiatan belajar mengajar yang
berkualitas bagi murid serta mendukung upaya pemerataan pendidikan. Selain fasilitas
dalam bentuk sarana dan prasarana fisik, ketersediaan tenaga pengajar merupakan
elemen penting yang secara langsung berperan dalam meningkatkan kualitas murid.
Sekolah, sarana dan prasarana, guru, serat murid merupakan elemen yang saling terkait.
Murid akan lebih terbantu dengan dukungan sarana prasarana pembelajaran. Di sisi lain,
bagi guru akan terbantu dengan dukungan fasilitas sarana prasarana.
Jumlah guru pada jenjang MI, MTS, dan MA mengalami peningkatan pada periode 2016-
2020. Pada tahun 2016 jumlah guru MI sebanyak 1.185 orang meningkat menjadi
sebanyak 1.298 orang pada tahun 2020. Selanjutnya, jumlah guru pada jenjang MTs pada
tahun 2016 sebanyak 2.387 orang meningkat menjadi sebanyak 2.732 orang pada tahun
2020, sementara jumlah guru MA mengalami peningkatan paling besar dari sebelumnya
pada tahun 2016 sebanyak 849 orang menjadi 1.149 orang pada tahun 2020.
Pada tahun 2016 hingga 2020 jumlah guru SD, SMP, SMA, SMK, dan MTS di
Kabupaten Serang mengalami fluktuasi dengan tren menurun. Pada tahun 2016 jumlah
guru SD sebanyak 7.348 orang terus mengalami penurunan pada tahun 2020 menjadi
6.382. Jumlah guru pada jenjang SMP pada tahun 2016 sebanyak 3.488 orang turun
menjadi sebanyak 2.658 orang pada tahun 2020. Selanjutnya, jumlah guru SMA pada
tahun 2016 sebanyak 1.319 orang mengalami fluktuasi menjadi sebanyak 1.549 orang
pada tahun 2020. sementara jumlah guru SMK meningkat dari sebanyak 1.228 orang
pada tahun 2016 menjadi 1.462 orang pada tahun 2020.
Tabel 2.34 di atas menunjukkan jumlah murid pada semua jenjang pendidikan di
Kabupaten Serang. Selama periode 2016-2020 jumlah murid pada jenjang SMA, SMK, MI,
dan MA mengalami tren peningkatan sedangkan jumlah murid pada jenjang SD, SMP, dan
MTs mengalami tren penurunan. Jumlah murid pada jenjang SMA mengalami
peningkatan dari sebelumnya sebanyak 20.884 siswa di tahun 2016 menjadi sebanyak
27.931 siswa di tahun 2020. Sementara itu, jumlah murid SMK meningkat dari sebanyak
24.114 siswa pada tahun 2016 menjadi sebanyak 28.062 siswa pada tahun 2020.
Selanjutnya, jumlah murid pada jenjang MI meningkat dari sebanyak 21.006 siswa pada
tahun 2016 menjadi sebanyak 21.427 siswa pada tahun 2020. Pada tahun 2016 jumlah
murid MA sebanyak 14.553 siswa, lalu meningkat tajam menjadi sebanyak 28.272 siswa
pada tahun 2020.
Jumlah murid pada jenjang MTs mengalami penurunan. Pada tahun 2016 jumlah
murid MTs sebanyak 32.881 siswa, kemudian mengalami penurunan menjadi sebanyak
31.987 siswa pada tahun 2020. Sementara itu, jumlah murid SD mengalami penurunan
tertinggi secara jumlah. Pada tahun 2016 jumlah murid SD sebanyak 165.484 siswa,
kemudian mengalami penurunan menjadi sebanyak 163.570 siswa pada tahun 2020.
Ketersediaan sekolah, guru, dan murid dapat diukur dengan dua rasio, yaitu rasio
murid per guru dan rasio murid per sekolah. Rasio murid per guru menunjukkan beban
kerja seorang guru. Semakin rendah rasio murid per guru menunjukkan semakin sedikit
jumlah murid yang harus diajar oleh seorang guru sehingga mutu pengajaran cenderung
tinggi, begitu pula sebaliknya. Rasio murid per sekolah menunjukkan rata-rata daya
tampung per sekolah. Semakin rendah rasio murid per sekolah maka semakin banyak
sekolah yang tersedia untuk menampung siswa yang belajar, begitu pula sebaliknya.
30
25
20
Rasio Murid-Guru
15
10
0
2016 2017 2018 2019 2020
SD 22.52 28.97 25.8 22.75 25.63
SMP 15.07 20.04 18.99 18.21 19.57
SMA 15.83 18.3 17.14 18.01 18.03
SMK 19.64 21.6 21.6 21.6 19.19
MI 17.73 18.67 17.92 17.17 17.19
MTs 13.78 8.75 11.28 11.8 11.9
MA 17.14 18.11 14.86 20.22 20.23
400
350
Rasio Murid-Sekolah
300
250
200
150
100
2016 2017 2018 2019 2020
SD 226.69 221.86 221.67 223.00 224.07
SMP 281.01 274.53 269.06 264.07 256.27
SMA 278.45 302.75 302.75 328.71 349.14
SMK 290.53 301.61 305.20 305.00 298.53
MI 173.60 175.50 173.82 169.22 169.40
MTs 175.83 176.05 148.49 159.51 159.60
MA 186.56 181.78 171.49 300.77 300.80
Rata-rata rasio murid per sekolah di Kabupaten Serang selama periode 2016-
2020 mengalami fluktuasi. Namun pada jenjang SMA, SMK, dan MA selama periode
tersebut mengalami tren peningkatan. Khusus pada jenjang MA mengalami peningkatan
2.3.1.2 Kesehatan
Salah satu komponen penting dalam upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia
adalah sektor kesehatan. Semakin baik tingkat kesehatan masyarakat di suatu wilayah,
maka kualitas sumberdaya manusia diharapkan juga semakin baik.
30.00
25.07
25.00
20.00
15.00
10.00
6.54
5.14
4.22
5.00
1.16 1.91
0.00 0.30
0.00
Kota Kota Serang Kota Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kota Cilegon Kabupaten
Tangerang Tangerang Tangerang Pandeglang Serang Lebak
Selatan
Jika dibandingkan dengan capaian AKB wilayah lain dalam lingkup Provinsi
Banten, maka capaian AKB Kabupaten Serang tergolong tinggi. Pada tahun 2019, AKB
Kabupaten Serang sebesar 9,17 kematian per 1.000 kelahiran hidup merupakan tertinggi
ketiga dalam wilayah Provinsi Banten. Selanjutnya, nilai tersebut juga lebih tinggi
daripada AKB Provinsi Banten pada tahun 2019 yang besaran nilainya 4,47 kematian per
1.000 kelahiran hidup. Data tahun 2020, telah menunjukkan adanya penurunan pada AKB
Kabupaten Serang, namun Pemerintah Kabupaten Serang tetap perlu berupaya lebih keras
untuk menurunkan AKB dengan melakukan upaya-upaya preventif di masa mendatang.
Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan risiko yang dihadapi ibu selama kehamilan,
persalinan, dan pasca persalinan. Yang dimaksud dengan Angka Kematian Ibu adalah
kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak
terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan,
yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya per 100.000
kelahiran hidup. Beberapa faktor yang mempengaruhi AKI diantaranya keadaaan sosial
ekonomi, kehamilan yang tidak sehat, komplikasi kehamilan, stautus gizi ibu dan janin,
serta ketersedian fasilitas pendukung kesehatan ibu dan persalinan. Tingginya angka
kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang rendah pula.
Sebagian besar kasus kematian ibu biasa terjadi karena tidak tersedianya akses ke
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memadai khususnya saat menghadapi
kejadian kegawat daruratan. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai
akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawat
daruratan. Sulitnya mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan membuat ibu
terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan
kesehatan yang sesuai. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi adalah usia Ibu
melahirkan. Terdapat dua kategori usia yang memiliki risiko tinggi kematian saat
melahirkan yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun) dan terlalu muda pada saat
melahirkan (<20 tahun).
Capaian AKI Kabupaten Serang selama periode 2016-2020 fluktuatif (lihat Tabel
2.36). Pada tahun 2016 capaian AKI sebesar 206 kematian per 100.000 kelahiran hidup
kemudian meningkat hingga sebesar 221 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada
243.39
250.00
221.00
196.63
200.00 180.58 182.70
157.78
150.00
100.00
58.78
41.94
50.00
0.00
Kota Kabupaten Kota Cilegon Kabupaten Kota Serang Kota Kabupaten Kabupaten
60000 100
78.9
50000 80
presentase (%)
jumlah
74729
40000 60
30000
40
39186
20000 29480 31008
19103 20
10000 12825 8915
0 0
Kabupaten Kota Serang Kabupaten Kota Kabupaten Kota Kota
Jika dianalisis berdasarkan cara persalinan, maka di Kabupaten Serang pada tahun
2019 terdapat 29.480 persalinan atau 99,4 persen dari total persalinan yang dibantu oleh
tenaga kesehatan. Angka ini cukup baik jika dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi
Banten. Di sisi lain, turunnya nilai AKI selama lima tahun terakhir cukup menunjukkan
implikasi positif dari kebijakan selama ini, namun dengan tingginya AKI maka Pemerintah
Kabupaten Serang perlu berupaya lebih keras untuk menurunkan AKI dengan melakukan
upaya-upaya preventif.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat.
Berdasarkan Tabel 2.37 cakupan PHBS Kabupaten Serang selama periode 2016-
2020 fluktuatif. Pada tahun 2016 cakupan PHBS sebesar 62,50 % kemudian meningkat di
tahun 2017 menjadi 55,53 %, dan menurun kembali di tahun 2018 menjadi 40,62 %
sedangkan di tahun 2019 meningkat jauh menjadi 85,5 % dan di tahun 2020 menurun
jauh menjadi 49,35 %.
Kota Serang
1.26
Kota Cilegon
0.97
Kabupaten Tangerang
0.81
Kabupaten Lebak
0.31
Kabupaten Pandeglang
0.17
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80
Gambar 2.46 Rasio Rumah Sakit per 100.000 Penduduk di Provinsi Banten, 2019
Sumber: Informasi SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan 2020 (diolah)
Rasio rumah sakit per 100.000 penduduk Kabupaten Serang pada tahun 2019
termasuk rendah jika dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi Banten. Rasio rumah
sakit per 100.000 penduduk Kabupaten Serang berada di urutan dua terbawah dengan
nilai sebesar 0,31 per 100.000 penduduk yang berarti 1 rumah sakit melayani 323.953
penduduk. Dengan kondisi ideal 1 unit rumah sakit melayani 100.000 penduduk maka
Pemerintah Kabupaten Serang perlu meningkatkan ketersedian rumah sakit.
5. Tenaga Kesehatan
Tabel 2.39 Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum
Kabupaten Serang, 2016-2019
Tahun
Tenaga Kesehatan
2016 2017 2018 2019 2020
Dokter Umum 110 142 144 135 127
Dokter Spesialis 112 113 122 129 94
Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis 59 41 42 33 38
Bidan 644 669 754 593 733
Perawat 903 949 1.039 930 883
Tenaga Kefarmasian 93 125 130 113 120
Tenaga Sanitasi 23 38 33 29 42
Tenaga Gizi 26 34 33 24 54
Jumlah 1.970 2.111 2.297 1.986 2.091
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Serang
Tabel 2.39 menunjukkan jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Serang yang
meliputi dokter umum, dokter ahli, dokter gigi dan dokter gigi spesialis, bidan, perawat,
tenaga kefarmasian, tenaga sanitasi dan tenaga gizi. Berdasarkan data dari tabel tersebut,
maka perkembangan jumlah tenaga kesehatan secara keseluruhan mengalami
peningkatan signifikan. Pada tahun 2016 jumlah total tenaga kesehatan di Kabupaten
Serang adalah 1.970 orang, dan terus bertambah sampai tahun 2018 sebanyak 2.297.
sedangkan pada tahun 2019 terjadi penurunan menjadi 1.986 dan bertambah kembali
pada tahun 2020 menjadi 2.091 orang.
Pelaksanaan urusan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang memiliki tujuan
untuk mewujudkan pelayanan dasar masyarakat dengan tujuan mengembangkan
infrastruktur, pengelolaan lingkungan hidup, dan penataan ruang yang berbasis eco-city.
Adapun sasaran dari urusan ini adalah meningkatnya kualitas pelayanan transportasi dan
meningkatnya pelayanan drainase, dan pengendalian banjir dan air bersih. Beberapa
indikator yang dapat menjelaskan pencapaian kinerja urusan pekerjaan umum dan
penataan ruang antara lain perkembangan persentase jalan kabupaten, jembatan, dan
drainase dalam kondisi baik dan sedang terhadap total panjang jalan kabupaten, jembata,
dan drainase.
Jalan merupakan sarana yang sangat penting untuk memperlancar dan mendorang
roda perekonomian. Jalan meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap
dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Sarana jalan yang baik
dapat meningkatkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu
daerah ke daerah lain. Perkembangan persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik dan
sedang terhadap total panjang jalan kabupaten di Kabupaten Serang mengalami kenaikan
setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata peningkatan pertahunnya
sebesar 6,26 persen. Pada tahun 2016, jalan kabupaten dalam kondisi baik dan sedang
sebesar 74,13 persen meningkat menjadi sebanyak 92,05 persen pada tahun 2020.
Peningkatan tersebut menujukkan capaian positif pemerintah daerah dalam perawatan
dan perbaikan jalan kabupaten.
60
Gambar 2.48 Perkembangan Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik dan
Sedang Terhadap Total Panjang Jalan Kabupaten
di Kabupaten Serang, 2016- 2020
sebesar 9,68 persen. Pada tahun 2016, jembatan kabupaten dalam kondisi baik dan
sedang sebesar 65,12 persen meningkat menjadi sebanyak 93,30 persen pada tahun
daerah dalam perawatan dan perbaikan jembatan kabupaten selama empat tahun
terakhir.
90
77.79
80
70 65.12 66.86
60
30
20
10
0
2016 2017 2018 2019 2020
setiap tahunnya dalam empat tahun terakhir dengan rata-rata peningkatan pertahunnya
sebesar 3,81 persen. Pada tahun 2016, persentase panjang drainase dalam kondisi baik
dan sedang sebesar 66,60 persen meningkat menjadi sebanyak 74,50 persen pada tahun
daerah dalam perawatan dan perbaikan drainase selama periode tahun tersebut.
71.72
72
70
68.75
Drainase Dalam Kondisi Baik
68 dan Sedang (%)
66.6
66
64
62
2016 2017 2018 2019 2020
Akses air minum dianggap layak jika sumber air minum utama rumah tangga
termasuk dalam sumberair terlindungi, yaitu diantaranya:
1. ledeng meteran
2. ledeng eceran
3. keran umum
4. hidran umum
5. terminal air
6. penampungan air hujan
7. sumur bor/pompa
8. sumur terlindung, dan
Apabila sumber air minum utama rumah berasal dari air kemasan dan/atau air isi
ulang, maka kelayakan dapat dilihat dari sumber air yang digunakan untuk kegiatan
domestik lainnya seperti memasak dan kegiatan mck. Jika sumber air untuk masak dan
kegiatan MCK berasal dari salah satu dari 9 jenis sumber air terlindungi, maka rumah
dianggap layak dari segi akses air minum. Berikut merupakan persentase rumah tangga
7.53%
64.93%
Gambar 2.51 Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Sumber Air
Utama yang Digunakan untuk Mandi/Cuci/dll, 2019
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Serang, 2019
Berdasarkan gambar di atas, pada tahun 2019 rumah tangga dengan sumber air
utama sumur bom/pompa mencapai 64,93 persen. Selanjutnya sumber air terbanyak
kedua adalah sumur atau mata air terlindung sebanyak 17,29 persen. Sumber air utama
terbanyak ketiga adalah sumur atau mata air tidak terlindung sebanyak 7,53 persen.
menurut karakteristik dan sumber air utama yang digunakan rumah tangga untuk
oleh sumber bor/pompa. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah penduduk dengan
pendapatan 40 persen terbawah maih sedikit yang menggunakan leding yaitu sebanyak
2,57 persen. Selanjutnya penduduk pada kuartil pendapatan tersebut sebanyak 20,44
persen menggunakan sumber sumur/mata air terlindung dan sebanyak 12,65 persen
menggunakan sumber sumur/mata air tidak terlindung. Di sisi lain, penduduk dengan
pendapatan 20 persen teratas sebanyak 12,27 persen sudah menggunakan leding dan
9,27 persen menggunakan sumber sumur/mata air terlindung serta sebanyak 2,49
88 87.08
86.97
86
84
82.03 RT dengan akses air minum
82 melalui SPAM (%)
80
78
76
2016 2017 2018 2019 2020
Gambar 2.52 Perkembangan Tersedianya Akses Air Minum yang Aman Melalui
Sistem Penyediaan Air Minum dengan Jaringan Perpipaan
dan Bukan Perpipaan (% Rumah Tangga), 2016-2020
Sumber: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Serang, 2016-2020
Selama elima tahun terakhir perkembangan tersedianya akses air minum yang
aman melalui sistem penyediaan air minum dengan jaringan perpipaan dan bukan
perpipaan mengalami fluktuasi. Pada tahun 2016, capaiannya mencapai 80,00 persen
rumah tangga lalu meningkat menjadi 87,86 persen pada tahun 2018. Pada tahun 2019,
terjadi penurunan menjadi 86,97 persen. Selanjutnya, di tahun 2020 capaiannya
mencapai 87,08 persen rumah tangga.
140000 120
130,070 98.24
120000 125,019 100
111,155
100000
96,944 80
93,338
80000 61.87
51.72 60
48.29
60000 44.69
40
40000
20
20000
0 0
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah PMKS Penanganan PMKS %
Gambar 2.53 Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Rasio
Jumlah PMKS yang Tertangani Terhadap Jumlah PMKS yang Ada (%), 2016-2020
Sumber: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Serang, 2016-2020
Selama lima tahun terakhir, jumlah PMKS mengalami penurunan setiap tahunnya
ini disebabkan karena jumlah PMKS yang tertangani terhadap total jumlah PMKS yang
ada cenderung meningkat. Pada tahun 2016 jumlah PMKS sebanyak 130.070 jiwa
menurun menjadi sebanyak 93.338 jiwa pada tahun 2020. Sementara itu PMKS yang
tertangani pada tahun 2016 sebanyak 58.127 jiwa atau sebesar 44,69 persen, lalu
meningkat signifikan lima tahun terakhir sehingga pada Tahun 2020 PMKS yang
Tabel 2.43 Peningkatan Kesempatan dan Lapangan Kerja serta Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 2020
93
92.4
92.5 92.28
92.18 92.14
92 91.74
91.67
91.5 91.3
91.14
90.97
91
90.5
90
2016 2017 2018 2019 2020
100
94.89
95 93.56
91.96 92.4
90.97
90
86.68 87.16
85
79.63
80
75
70
Lebak Pandeglang Kota Cilegon Tangerang Kota Serang Serang Kota Kota
Tangerang Tangerang
Selatan
2.3.2.3 Pangan
Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan pangan menjadi
kebutuhan hidup yang tidak dapat digantikan. Ketersediaan pangan menjadi salah satu
prioritas pembangunan pemerintah daerah. Berdasarkan data 42 rata-rata konsumsi
kalori per kapita sehari menurut kelompok komoditas makanan dan kelompok
pengeluaran jumlah konsumsi kalori Kabupaten Serang sebesar 1.374 kcal untuk
penduduk dengan pengeluaran 40 persen terbawah, 2.202 kcal untuk penduduk dengan
pengeluaran 40 persen tengah, serta 2.726 kcal untuk penduduk dengan pengeluaran 20
persen teratas. Sedangkan berdasarkan komoditasnya, untuk semua kelompok
pengeluaran didominasi oleh padi-padian. Berdasarkan data pada tabel 2.41 di bawah
juga dapat dilihat bahwa ada kesenjangan yang cukup tinggi pada konsumsi komoditas
20 persen teratas.
80
65.95 67.17
70
62.78
60.9
60
50 45.39
IKLH
40
30
20
10
0
2016 2017 2018 2019 2020
Selama tahun 2016-2020, IKLH Kabupaten Serang terus mengalami fluktuasi Pada
tahun 2016, IKLH mencapai 45,39 meningkat menjadi 67,17 pada tahun 2019.
Peningkatan yang signifikan tersebut menunjukkan adanya peningkata nilain IKLH dari
kategori sangat kurang baik menjadi cukup baik. Namun, pada tahun 2020, nilai IKLH
Kabupaten Serang mengalami penurunan signifikan menjadi 62,78. Hal ini menunjukkan
perlu adanya evaluasi upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Kegiatan Pelayanan KB dilaksanakan disejumlah tempat pelayanan yaitu pada tahun 2020
sebanyak 64 unit yang terdiri atas 32 unit Faskes Pemerintah dan 32 Unit Faskes Swasta
pada 29 kecamatan, jumlah tempat pelayanan KB paling banyak berada di Kecamatan
Kragilan sebanyak 7 unit, kemudian di Kecamatan Kibin sebanyak 7 unit dan 6 unit di
kecamatan kramatwatu.
18 400
17.83
16 350
14
293.6 300
12
250
10
200
8
150
6
112.77
100
4 4.53 4.55 4.53
3.72 50
2
22.31
0 -4.4 0
Gambar 2.57 Nilai Investasi PMA dan Laju Pertumbuhan Investasi PMA,
2016-2020
Sumber: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Serang, 2016-2020
Nilai investasi PMA selama lima tahun terakhir di Kabupaten Serang berfluktuasi
dengan rata-rata pertahunnya sebesar 7,03 triliun rupiah. Pada tahun 2017, nilai PMA
tahunan mencapai angka tertinggi selama periode tersebut dengan nilai sebesar 17,83
triliun rupiah. Sementara itu, laju pertumbuhan investasi berfluktuasi. Pada tahun 2016,
2017, dan 2019 investasi PMA mengalami laju pertumbuhan positif sedangkan pada
tahun 2018 dan 2020 mengalami pertumbuhan negatif. Selama periode tersebut, rata-
rata laju pertumbuhan PMA sebesar 69,03 persen. Laju pertumbuhan PMA tertinggi
terjadi pada tahun 2017 dengan laju pertumbuhan sebesar 293,60 persen.
3 75
70.77
2.31
1.95
2 50
45.89
1.43
36.36
1 25
0 0
2016 2017 2018 2019 2020
-1 -25
-30.63
-42.39
-2
-50
Nilai PMDN (Rp Triliun) Laju Pertumbuhan PMDN (%)
Gambar 2.58 Nilai Investasi PMDN dan Laju Pertumbuhan Investasi PMDN,
2016- 2020
Sumber: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Serang, 2016-2020
berfluktuasi dengan rata-rata pertahunnya sebesar 2,486 triliun rupiah. Pada tahun
2018, nilai PMDN tahunan mencapai angka tertinggi selama periode tersebut dengan
nilai sebesar 3,33 triliun rupiah. Sementara itu, laju pertumbuhan investasi berfluktuasi.
Pada tahun 2017 dan 2018 investasi PMDN mengalami laju pertumbuhan positif
sedangkan pada tahun 2016 dan 2019 mengalami pertumbuhan negatif. Selama periode
tersebut, rata-rata laju pertumbuhan PMDN sebesar 16 persen. Laju pertumbuhan PMDN
tertinggi terjadi pada tahun 2018 dengan laju pertumbuhan sebesar 70,77 persen.
uangnya untuk barang maupun jasa. Dapat dikatakan bahwa indeks daya beli adalah
cerminan dari standar hidup layak diukur dengan pendapatan riil per kapita yang
disesuaikan dengan paritas daya beli (dalam hal ini konsumsi riil per kapita). Oleh karena
itu, dalam indeks daya beli, pendapatan riil merupakan indikator yang penting. Gambar
2.59 berikut menunjukkan perkembangan target dan realisasi indeks daya beli di
Kabupaten Serang.
74
73
72.49
72
71 70.65 70.65 70.65 70.63
70.3 70.46
70.13
70
Target
69 Realisasi
68
67
66
65
2016 2017 2018 2019
Selama empat tahun terakhir, capaian indeks daya beli Kabupaten Serang cukup
baik, dengan realisasi indeks selalu lebih tinggi daripada target yang ditetapkan. Pada
tahun 2016 indeks daya beli sebesar 70,65 meningkat menjadi 72,49 pada tahun 2019,
dengan rata-rata indeks daya beli selama periode tersebut sebesar 71,11.
2.3.2.13 Transmigrasi
Jumlah calon transmigrasi yang siap diberangkatkan di Kabupaten Serang
berdasarkan kuota yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat mengalami peningkatan dari
tahun 2016 sampai dengan tahun 2019. Pada Tahun 2016 – 2018 mendapat kuota
masing-masing 5 KK per tahun, sedangkan pada tahun 2019 mendapatkan kuota 9 KK dan
pada tahun 2020 tidak ada transmigran yang diberangkatan karena adanya pandemi virus
corona-19. Jumlah calon transmigrasi yang siap diberangkatkan di Kabupaten Serang
dapat dilihat pada tabel 2.53 berikut.
Organisasi pemuda adalah sekelompok pemuda yang bekerja sama dengan suatu
perencanaan-perencanaan kerja dan peraturan-peraturan, untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Jumlah organisasi pemuda dihitung dari jumlah organisasi pemuda yang aktif
sampai dengan tahun pengukuran. Indikator keberhasilan pelaksanaan bidang urusan
kepemudaan dan olahraga dapat diukur melalui indikator jumlah organisasi pemuda,
cakupan pembinaan organisasi kepemudaan, cakupan atlit berprestasi, dan tingkat
ketersedian sarana dan prasarana olahraga masyarakat. Data tentang cakupan
pembinaan organisasi kepemudaan di Kabupaten Serang tahun 2016 sampai dengan
tahun 2020, dapat dilihat sebagaimana tersaji pada gambar di bawah ini:
100
80
60
Realisasi
40 Target
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
Realisasi 9.09 51.51 51.51 93.33 85.71
Target 33.33 45.45 61 75.76 87.88
Gambar 2.60 Cakupan Pembinaan Organisasi Kepemudaan
di Kabupaten Serang, 2016-2020
Sumber: LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Serang, 2016-2020
2.3.2.15 Persandian
Salah satu urusan wajib diluar pelayanan dasar yang perlu diatur oleh Perangkat Daerah
adalah bidang persandian. Kewenangan daerah terkait dengan urusan persandian telah
dijabarkan dalam Pemetaan Urusan Persandian dalam rangka Penataan Kelembagaan
Perangkat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Bidang Persandian Sesuai Arah UU Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam lampiran Undang-Undang
Pemerintah Daerah telah dijelaskan terkait pembagian urusan pemerintahan untuk
bidang persandiaan.
2.3.2.16 Kebudayaan
Pembangunan bidang urusan kebudayaan sangat terkait erat dengan kualitas hidup
manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan sasaran pencapaian pembangunan bidang
sosial budaya dan keagamaan yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak
mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab, serta mewujudkan bangsa yang
berdaya saing untuk pencapaian masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.
2.3.2.17 Perpustakaan
Bidang urusan perpustakaan, merupakan suatu wadah atau tempat yang di dalamnya
terdapat bahan pustaka untuk masyarakat yang disusun menurut sistem tertentu dengan
tujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang
kelangsungan pendidikan. Indikator keberhasilan pelaksanaan bidang urusan
perpustakaan, dapat diukur melalui indikator: koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah (Rasio jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan
daerah terhadap jumlah buku yang tersedia di perpustakaan daerah) serta jumlah
pengunjung perpustakaan daerah terhadap target jumlah kunjungan perpustakaan
daerah, sebagaimana data yang tersaji pada tabel dibawah ini:
Secara umum, capaian kedua indikator tersebut cukup baik. Selama lima tahun
terakhir, capaian kedua indikator mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019 capaian kedua
indikator telah mencapai 100 persen. Akan tetapi, di tahun 2020 capaian indikator
jumlah pengunjung perpustakaan daerah terhadap target jumlah kunjungan
perpustakaan daerah turun menjadi 83 persen dan berada di bawah target RPJMD.
2.3.2.18 Kearsipan
Berbagai macam kegiatan operasional maupun program kerja yang dijalankan oleh
pemerintah perlu didukung oleh sistem pengarsipan yang baik agar dapat menyajikan
informasi perkembangan penyelenggaraan pemerintahan dari tahun ke tahun. Terlebih
untuk menciptakan tata kelola administrasi yang baik juga diperlukan pemeliharaan dan
pelestarian arsip daerah yang merupakan bahan kerja dalam mencapai tujuan
pemerintahan. Oleh karena itu, seluruh jajaran pemerintah perlu menyadari pentingnya
arsip, sehingga akan mempermudah dalam penyelenggaraan program kearsipan.
Tabel di atas menunjukkan rasio jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara
baku terhadap total jumlah SKPD yang ada. Berdasrkan data di atas realisasi indikator
tersebut cukup baik dengan capaian selalu berada di atas target RPJMD.
2.3.3.1 Perikanan
Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan bidang urusan kelautan dan perikanan di
Kabupaten Serang, terdapat indikator yang menjadi tolak ukur penilaiannya. Di
Kabupaten Serang, empat indikator yang digunakan adalah: kontribusi sub sektor
perikanan terhadap PDRB, tingkat konsumsi ikan, jumlah produksi perikanan, dan nilai
produksi perikanan.
Produksi nilai penangkapan ikan yang dihasilkan oleh Kabupaten Serang berasal
dari perikanan laut dan perikanan tawar. Jenis ikan yang ditangkap dari laut lebih banyak
daripada jenis ikan yang diproduksi selain di laut. Terdapat lebih dari 20 jenis ikan di laut
yang ditangkap. Ikan teri merupakan ikan yang paling banyak ditangkap dengan total
mencapai 1.279,2 kilogram pada tahun 2018 setelah penangkapan ikan jenis lainnya pada
tahun yang sama. Selama tahun 2018, penangkapan ikan di laut mengalami
kecenderungan meningkat. Total penangkapan ikan di laut mencapai 9.837,7 kilogram
pada tahun 2018, meningkat dari tahun 2014-2016 yang masing- masing sebesar
7.553,1 kilogram (2014), 4.243,2 kilogram (2015), dan 3.342,8 kilogram (2016).
Informasi tersebut terangkum dalam 2.58 sebagai berikut.
Tabel 2.58 Produksi dan Nilai Penangkapan Ikan di Laut menurut Jenis Ikan
di Kabupaten Serang 2018
Manyung 111,91
Ikan sebelah 25,46
Selar 397,01
Kuwe 175,16
Layang 193,54
Tetengkek 37,47
Bawal hitam 43,26
Bentong 62,41
Kakap 167,14
Tembang 320,54
Lemuru 25,41
Teri 1.279,16
Peperek 185,84
Kurisi 415,93
Tongkol 115,73
Kembung 1.066,47
Tenggiri 61,26
Kerapu 52,66
Baronang 25,79
Pari burung 57,93
Ikan lainnya 5.017,64
Total (kg) 9.837,71
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang, 2018
Selain ikan di laut, Kabupaten Serang juga memproduksi ikan selain ikan di laut.
Terdapat tiga jenis penangkapan ikan selain ikan di laut yang terangkum dalam Tabel
2.59: budidaya laut, tambak dan kolam. Budidaya ikan di tambak menyumbang paling
besar bagi Kabupaten Serang, mencapai 26.014,32 kilogram pada tahun 2020, menurun
dari tahun 2016 sebesar 47.429 kilogram. Angka produksi tersebut diikuti oleh
budidaya laut sebesar 13.756,34 kilogram (2020) dan ikan kolam sebesar 1.471,37
kilogram (2020).
Tabel 2.59 Produksi dan Nilai Penangkapan Selain Ikan di Laut menurut Jenis
Ikan di Kabupaten Serang, 2015-2018
dari aspek nilai produksi perikanan saja, namun juga perlu melihat tingkat konsumsi ikan
dan nilai produksi perikanan yang ada di Kabupaten Serang. Total produksi perikanan di
Kabupaten Serang mengalami penurunan pada kurun waktu tahun 2016-2019. Angka
yang dicapai di tahun 2016 adalah 77.929,4 kilogram dan turun menjadi 63.490,8 kilogram
pada tahun 2019.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang bisa menjadi alternatif
selain daging. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menetapkan
standar konsumsi ikan sebesar 36 kilogram per kapita per tahun. Meski konsumsi ikan di
Kabupaten Serang lebih rendah dari standar yang ditetapkan oleh WHO, namun tingkat
konsumsi ikan di Kabupaten Serang mengalami peningkatan, dari 23,36 kilogram per
kapita per tahun (2016) menjadi 33,02 kilogram per kapita per tahun (2019).
Peningkatan pun juga terjadi pada nilai produksi perikanan, di mana diperoleh
209,4 miliar rupiah pada tahun 2016 menjadi 384,2 miliar rupiah pada tahun 2019. Hal
tersebut menunjukkan jika kemampuan pemerintah Kabupaten Serang dalam
menyediakan ikan sebagai salah satu sumber protein bagi konsumsi masyarakat pun
meningkat. Hal tersebut tentu akan mendorong tingkat konsumsi ikan di masyarakat
Kabupaten Serang yang diharapkan dapat sesuai, atau bahkan melebihi, standar yang
450.00
384.20
400.00 368.22
350.00
300.00
250.00 209.39
200.00
150.00
100.00
50.00
-
2016 2017 2018 2019
Gambar 2.61 Tingkat Konsumsi Ikan, Jumlah Produksi Perikanan, dan Nilai
Produksi Perikanan di Kabupaten Serang, 2016-2019
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang, 2015-2019
2.3.3.2 Pariwisata
Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai
fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah pusat,
dan pemerintah daerah. Penyelenggaraan urusan pariwisata di Kabupaten Serang
diarahkan untuk mencapai tujuan pengembangan potensi dan ketahanan budaya dengan
sasaran meningkatnya kontribusi sektor pariwisata. Pariwisata yang dimiliki oleh
Kabupaten Serang sendiri, seperti terdapat pada Tabel 2.60, terdiri dari jenis objek
wisata alam dan objek wisata buatan. Terdapat 68 objek wisata alam pada tahun 2018.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi
Sumber : LKPJ Kabupaten Serang, 2016-2020, dan Kabupaten Serang Dalam Angka, 2021
2.3.3.3 Pertanian
Sebagai salah satu sektor penting, pertanian memiliki hubungan langsung dengan
kehidupan manusia karena menyediakan kebutuhan dasar bagi manusia. Pertanian,
dalam arti luas, tidak hanya mencakup kegiatan tanaman pangan, seperti jagung dan padi,
tetapi juga mencakup perkebunan dan peternakan. Kegiatan pertanian merupakan
kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan untuk menghasilkan bahan
pangan, bahan baku industri, dan sumber energi. Penyelenggaraan urusan pertanian
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian yang mencakup indikator
kontribusi sub sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan terhadap PDRB serta
tingkat pembangunan kawasan pertanian, perkebunan, dan peternakan di Kabupataen
Serang. Penyelenggaraan urusan pertanian juga memuat indikator tentang ketersediaan
energi dan protein serta pencapapian skor Pola Pangan Harapan (PPH).
Dalam tabel yang sama, produksi pada juga mengalami penurunan dari tahun
2014-2018, yaitu 86.922 ton (2014) yang turun menjadi 419.228 ton (2018). Penurunan
juga terjadi pada produksi ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang kedelai. Hal
berbeda terjadi pada jagung, di mana produksi pada tahun 2014 sebanyak 2.279 ton
meningkat menjadi 8.456 ton pada tahun 2018.
Tabel 2.62 Luas Lahan, Produksi, dan Produktivitas Komoditas Utama Padi dan
Palawija Padi Ladang di Kabupaten Serang, 2014-2018
Luas lahan, produksi, dan
produktivitas komoditas utama padi 2014 2015 2016 2017 2018
dan palawija padi ladang
Luas panen (ha)
Padi 86.922 88.611 79.459
Jagung 724 287 1.582
Ubi kayu 1.551 891 620
Ubi jalar 516 293 192
Kacang tanah 3.126 2.436 842
Kacang kedelai 1.509 467 665
Produksi (ton)
Padi sawah 465.858 510.748 419.228
Jagung 2.279 965 8.456
Ubi kayu 23.707 15.901 16.038
Ubi jalar 7.008 3.901 2.842
Kacang tanah 4.123 3.413 987
Kacang kedelai 2.010 693 601
Produktivitas (ton/ha)
Padi sawah 5,359 5,764 5,276
Jagung 3,148 3,362 5,345
Ubi kayu 15,285 17,846 25,868
Ubi jalar 13,581 13,314 14,802
Kacang tanah 1,319 1,401 1,172
Kacang kedelai 1,332 1,484 0,904
Masih dalam tabel yang sama, terlihat bahwa kontribusi sektor perikanan
terhadap PDRB Kabupaten Serang selama periode 2016-2019 terus mengalami
penurunan, dari semula sebesar 10,19 persen menjadi 9,50 persen pada tahun 2019,
sedangkan mulai tahun 2020 kontribusi perikanan tidak lagi dihitung. Adapun tingkat
konsumsi ikan di Kabupaten Serang terus mengalami kenaikan sepanjang tahun 2016-
2020, dari 23,36 kilogram per kapita per tahun (2016) menjadi 33,02 kilogram per kapita
per tahun. Jumlah produksi perikanan pada tahun 2016-2018 terus mengalami
peeningkatan, namun menurun dua tahun berturut-turut hingga pada tahun 2020 hanya
mencapai 41.630,42 ton. Nilai produksi perikanan juga terus meningkat setiap tahunnya
dari tahun 2016-2019, namun turun cukup signifikan pada tahun 2020 menjadi 188,23
miliar rupiah.
2019
Luas lahan kritis di luar kawasan hutan lindung (ha) 23.819,95
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang, 2019
Selain pekarangan yang dimiliki oleh masyarakat, Kabupaten Serang memiliki
beberapa jenis kawasan hutan yang datanya terpotret pada tahun 2019 seperti dalam
Tabel 2.67. Terdapat jenis kawasan hutang lindung, hutan produksi, dan konservasi yang
ada di Kabupaten Serang. Kawasan hutang lindung di Kabupaten Serang pada tahun 2019
seluas 726,64 hektar, sedangkan kawasan hutan produksi seluas 4.154,14 hektar dan
kawasan konservasi seluas 6.310,35 hektar. Adapun kawasan hutan produksi terbagi
menjadi hutan produksi terbatas (2.827,97 hektar) dan hutan produksi (1.326,17 hektar),
sedangkan kawasan hutan konservasi terbagi menjadi hutan suaka alam (5.062,20
hektar) dan hutan taman wisata (1.248,15 hektar). Dengan demikian, maka luas
kawasan hutan menurut fungsi yang ada di Kabupaten Serang pada tahun 2019 adalah
seluas 11.191,13 hektar.
Tabel 2.68 Status Kritis Hutan yang Ada di Kabupaten Serang, 2019
2019
Agak kritis (ha) 18.313,21
Kritis (ha) 4.031,83
Sangat kritis (ha) 1.849,55
Luas lahan kritis (ha) 24.194,59
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang, 2019
Tabel 2.69 menunjukkan jumlah pelanggan listrik PLN yang ada di Kabupaten
Serang dalam kurun waktu 2014-2017. Terlihat jika pelanggan rumah tangga merupakan
pengguna pelanggan terbanyak listrik PLN yang jumlahnya meningkat setiap tahun, dari
249.052 pelanggan (2-14) menjadi 305.021 pelanggan (2017). Pelanggan yang lain
berasal dari golongan tariff sosial, usaha, industry, pemerintah, dan jalan umum.
Berdasarkan data, maka jumlah keseluruhan pelanggan PLN pada tahun 2017 adalah
sebanyak 321.175 pelanggan, meningkat dari tahun 2014 yang berjumlah 260.443
pelanggan.
2.3.3.6 Perdagangan
Perdagangan adalah tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi barang dan/atau jasa
di dalam negeri dan melampaui batas wilayah negara dengan tujuan pengalihan ha katas
barang dan/atau jasa untuk memperoleh imbalan atau kompensasi. Pengertian
perdagangan tersebut merupakan pengertian yang tertulis dalam Undang-Undang Nomor
7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Adapun sub urusan perdagangan menurut Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terdiri dari perizinan dan
pendaftaran perusahaan, sarana distribusi perdagangan, stabilisasi harga barang
kebutuhan pokok dan barang penting, pengembangan ekspor, standarisasi, serta
perlindungan konsumen.
Apabila suatu daerah memproduksi barang dan/atau jasa melebihi dari kebutuhan
domestik, maka daerah tersebut dapat tertarik untuk memperluas pasar ke luar daerah,
bahkan ke luar negeri. Hal tersebut juga dilakukan oleh Kabupaten Serang. Informasi
yang terdapat pada Tabel 2.73 menunjukkan kegiatan ekspor yang dilakukan oleh
Kabupaten Serang pada tahun 2014-2015 untuk barang non migas berdasarkan negara
tujuannya. Adapun negara tujuan kegiatan ekspor tersebut tersebar di hampir
Tabel 2.73 Jumlah Ekspor Barang Non Migas menurut Negara Tujuan
di Kabupaten Serang, 2014-2015
Negara Tujuan 2014 2015
Eropa
Austria 539,49
Belgia 1.721,82 5.360,54
Bulgaria 666,41 599,75
Republik Ceko 65,21 43,00
Jerman 4.460,12 1.915,71
Estonia 17,42 21,97
Spanyol 1.808,43 2.507,74
Finlandia 61,05 41,90
Perancis 3.090,90 1.650,79
Britania Raya 2.774,63 4.227,66
Yunani 743,39 1.231,28
Kroasia 846,64 1.111,31
Irlandia 37,85 130,89
Italia 1.126,57 786,15
Lituania 877,18 269,78
Latvia 78,06 212,12
Malta 17,68
Belanda 6.644,12 5.753,43
Norwegia 224,61
Polandia 124,63 648,31
Portugal 460,52 367,08
Rumania 449,29 486,38
Rusia 6.440,76 38.989,51
Swedia 114,18 14,08
Slovenia 253,65 307,86
Slovakia 27,91 1,36
Albania 157,67 158,80
Montenegro 77,48
Serbia 8,74 84,15
Ukraina 787,38 590,59
NG 2021-2026 158
Tabel 2.74 Jumlah Ekspor Barang Non Migas menurut Pelabuhan Muat
di Kabupaten Serang, 2014-2015
Pelabuhan Muat 2014 2015
Tanjung Priok 216.635,54 2.229.072,51
Soekarno-Hatta 338,52 16,75
Merak 26.096,52 47.246,97
Ciwandan 71,49
Anyer Kidul 10.905,53 47.878,81
Tanjung Leneng 10.963,24 113.549,94
Tanjung Sekong 1.828,22 933,26
Cigading 1.885,12
Jumlah (volume) ekspor barang non migas 268.652,70 2.438.769,72
menurut pelabuhan muat (ton)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang, 2015-2016
Kinerja pemerintahan urusan perdagangan memiliki beberapa indikator, yaitu
kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB, rasio jumlah pasar rakyat yang
direvitalisasi terhadap total jumlah pasar rakyat, jumlah pasar rakyat yang dibangun, dan
tingkat pembangunan resi gudang. Berdasarkan Tabel 2.75, kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB di Kabupaten Serang cenderung stabil pada kurun waktu
2016-2020, meskipun turun cukup signifikan pada tahun 2017. Kontribusi sector
perdagangan terhadap PDRB di Kabupaten Serang adalah sebesar 9,28 persen pada tahun
2016, turun pada tahun 2017 menjadi 6,7 persen pada tahun 2017, kemudian meningkat
tiga taahun berturut-turut hingga tahun 2020 mencapai 9,3 persen. Adapun rasio jumlah
pasar rakyat (yang merupakan pasar tradisional milik pemda) yang direvitalisasi
terhadap total jumlah pasar rakyat berturut-turut sebesar 67 persen selama tahun 2016-
2017. Angka tersebut mengalami kenaikan menjadi 75 persen pada tahun 2018.
Kemudian pada tahun 2018 dan 2019 rasio jumlah pasar rakyat yang direvitalisasi
mencapai 87 persen. Artinya, jumlah pasar rakyat yang direvitalisasi mengalami
pertambahan. Jumlah pasar rakyat yang dibangun selama tahun 2016-2019 adalah
masing-masing satu setiap tahun, kecuali tahun 2017 dan 2020 yang mana tidak ada
2.3.3.7 Perindustrian
Industri besar merupakan industri yang menyerap tenaga kerja paling banyak di
Kabupaten Serang, diikuti oleh industri kecil/rumah tangga dan industri sedang. Pada
tahun 2018, tercatat ada 119 perusahaan besar dengan tenaga kerja terserap sebanyak
50.522 jiwa. Pada tahun yang sama, terdapat 124 industri sedang dengan 5.683 tenaga
kerja. Adapun pada tahun 2016, terdapat 114.209 industri kecil/rumah tangga dengan
209.656 tenaga kerja. Informasi tersebut terangkum dalam Tabel 2.71 sebagai berikut.
Adapun indikator yang terkait dengan kapasitas kelembagaan daerah terdiri dari
tiga indikator: tingkat pemenuhan pelayanan administrasi perkantoran, tingkat
pemenuhan sarana dan prasarana aparatur, dan tingkat penataan kelembagaan
pemerintah daerah. Tingkat pemenuhan layanan administrasi perkantoran di Kabupaten
Indikator terkait kualitas pelayanan informasi terdiri dari dua indikator, yaitu
terbangun dan teraksesnya media pelayanan informasi daerah serta cakupan
pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di tingkat
kecamatan. Seperti dilihat dalam Tabel 2.78, pemerintah Kabupaten Serang berhasil
mencapai angka 100 persen pada tahun 2016 untuk indikator terbangun dan teraksesnya
media pelayanan informasi daerah. Sayangnya, nilai tersebut turun menjadi 60 persen
pada tahun 2017. Namun, angka tersebut kembali naik menjadi 100 persen pada tahun
2018 dan berhasil dipertahankan hingga tahun 2020.
Kesesuaian antara Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki dengan deskripsi
pekerjaan yang dilaksanakan menjadi salah satu hal penting dalam menunjang pelayanan
kepada masyarakat yang optimal. Keberadaan SDM yang berkualitas pun juga pada
akhirnya akan mendorong pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik. Tabel 2.82
menunjukkan jika kinerja pembangunan daerah urusan pemerintahan fungsi penunjang
kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan di Kabupaten Serang memiliki beberapa
sasaran, yakni peningkatan kualitas SDM aparatur, peningkatan jumlah ASN yang tidak
melanggar disiplin, dan pencapaian pejabat struktural yang memenuhi Standar
Kompetensi Jabatan (SKJ) di Kabupaten Serang.
Aspek daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi
daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah masing-masing. Daya saing
suatu daerah merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi
yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam rangka mencapai tingkat
kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Adapun yang termasuk dalam aspek daya
saing daerah adalah: fokus kemampuan ekonomi daerah, fokus fasilitas
wilayah/infrastruktur, fokus iklim berinvestasi, dan fokus sumber daya manusia.
Selain untuk melihat kemampuan ekonomi daerah, pola pengeluaran dapat juga
digunakan sebagai salah satu alat untuk menilai tingkat kesejahteraan penduduk.
Hubungan antara pengeluaran untuk makanan dan total pengeluaran adalah berbanding
terbalik. Apabila persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran
semakin rendah, maka akan semakin tinggi tingkat perekonomian penduduknya.
Melihat Tabel 2.88, konsumsi kalori per kapita sehari oleh penduduk di Kabupaten
Serang pada tahun 2015-2018 cenderung mengalami kenaikan meski tidak signifikan.
Secara keseluruhan, rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari di Kabupaten Serang
pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 1.926,23 sehari pada tahun 2015, Rp 2.104,24 pada
tahun 2017, dan Rp 1.935,39 sehari pada tahun 2018. Konsumsi kalori per kapita tertinggi
berasal dari golongan penduduk berpenghasilan Rp 1.500.000,00 dan lebih. Adapun
pengeluaran konsumsi kalori per kapita sehari pada golongan penduduk tersebut adalah
sebesar Rp 2.696,46 pada tahun 2015, Rp 2.841,13 pada tahun 2017, dan Rp 2.537,81 pada
tahun 2018.
Tabel 2.88 Konsumsi Kalori per Kapita Sehari menurut Golongan Pengeluaran
Konsumsi Kalori 2015 2016 2017 2018
per Kapita Sehari
menurut Golongan
Pengeluaran (kkal)
<150.000 - - -
150.000-199.999 1.200,98 1.620,38 1.023,93
200.000-299.999 1.423,38 1.560,96 1.197,63
300.000-499.999 1.664,18 1.833,52 1.677,74
500.000-749.999 1.974,99 2.091,46 1.973,31
750.000-999.999 2.112,19 2.273,30 2.347,99
1.000.000- 2.411,42 2.508,94 2.537,81
1.499.999
1.500.000 dan lebih 2.696,46 2.841,13 2.789,29
Rata-rata 1.926,23 2.104,24 1.935,39
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang, 2016-2019
1 Indeks yang
123,95 131,67 137,70 143,96 108,31 -3,32
diterima (It)
2 Indeks yang
123,58 129,99 136,62 140,39 107,43 -3,44
dibayar (Ib)
3 Indeks
125,84 132,79 139,85 143,57 107,21 -3,93
Konsumsi
Indeks harga yang diterima petani (It) menggambarkan fluktuasi harga komoditas
pertanian yang dihasilkan. Indeks harga yang dibayar petani (Ib) terdiri dari konsumsi
rumah tangga (KRT) serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).
Melalui indeks harga yang dibayar petani dilihat fluktuasi mengenai harga barang dan jasa
yang dikonsumsi masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang
diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
131.67
129.99
132.79
120 102
101.29
100 101.5
100.79 100.82
80 101
100.3
60 100.5
40 100
123.95
123.58
125.84
108.31
107.43
107.21
136.62
139.85
143.96
140.39
143.57
137.7
20 99.5
0 99
2016 2017 2018 2019 2020
Gambar 2.62 Menunjukkan bahwa adanya fluktuasi mengenai Nilai Tukar Petani dan juga
indeks yang diterima (It) serta indeks yang dibayar (Ib). Rerata pertumbuhan untuk indeks
yang diterima petani dalam kurun waktu tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 adalah
sebesar -3,32 persen per tahun, yang artinya terjadi penurunan. Sama halnya dengan
indeks yang dibayar petani, terjadi rerata penurunan pertumbuhan sebesar -3,44 persen
per tahun. Meskipun terjadi penurunan pada indeks yang diterima dan dibayar petani,
namun untuk nilai tukar mengalami pertumbuhan meskipun tidak signifikan,
Infrastruktur menjadi salah satu indikator penting yang dibutuhkan untuk melihat
pencapaian dan peningkatan daya saing suatu daerah. Daerah yang memiliki
infrastruktur yang baik tentu akan memiliki tingkat kemudahan akses dan konektivitas
yang baik pula. Hal tersebut berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Oleh
karena itu, dapat dikatakan jika kemajuan ekonomi bergantung pada salah satunya adalah
infrastruktur yang baik sebagai faktor penunjangnya.
0.07
8000 0.06
6000 0.05
0.04
4000 0.03
601.13
610.33
8,345 0.02
2000
601.12
610.33
610.33
8,345
8,169
0.01
0
0 0
0
2016 2017 2018 2019 2020
Gambar 2.63 Rasio Jumlah Kendaraan per Km Jalan Kabupaten Serang 2016-2020
Sumber: Hasil Olahan 2021
Peningkatan kualitas
jaringan jalan dan
jembatan
Dari data yang disajikan dalam tabel tersebut, diketahui jika jumlah pelanggan
PDAM di Kabupaten Serang adalah sebanyak 26.007 orang/instansi pada tahun 2015
yang meningkat menjadi 26.856 orang/instansi pada tahun 2016. Namun, jumlah
tersebut menurun menjadi 25.681 orang/instansi pada tahun 2017. Informasi dalam
tabel yang sama juga menunjukkan jika jumlah pelanggan rumah tangga pada tahun 2015
adalah sebanyak 24.956 rumah (2015), 25.651 rumah (2016), dam 24.662 rumah (2017).
Dengan demikian, maka persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih dapat
dihitung. Adapun persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih pada tahun
2015-2017 stabil sebesar 96 persen.
Untuk menanamkan modal, investor tertarik pada daerah yang memiliki iklim investasi
yang baik. Modal yang masuk ke suatu daerah tersebut menjadi penting bagi daerah
Dengan jumlah tambahan narapidana yang sama, disajikan pula jumlah tambahan
narapidana yang dikelompokkan menurut lama hukumannya. Tabel 2.102 menunjukkan
jika pada tahun 2015, terdapat 565 orang narapidana yang dihukum selama 1-5 tahun,
192 orang yang dihukum selama kurang dari satu tahun, 35 orang yang dihukum pidana
Selain angka kriminalitas, pendukung terciptanya iklim investasi yang baik juga
dapat menggunakan indikator konflik SARA. Tabel 2.104 menunjukkan jika pemerintah
daerah Kabupaten Serang berhasil menyelesaikan seluruh konflik SARA selama tahun
2016-2019. Tabel tersebut menunjukkan pencapaian yang baik oleh pemerintah daerah
Kabupaten Serang karena selama empat tahun berturut-turut tersebut menunjukkan
tingkat penyelesaian konflik SARA yang mencapai 100 persen.
Sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu faktor penting bagi kemajuan dan
pembangunan suatu wilayah. SDM yang berkualitas memiliki andil besar dalam kemajuan
dan pembangunan tersebut. Kualitas SDM dapat dilihat dari produktivitas
Persentase
Pendidikan
Jumlah Bekerja
Tertinggi
Bekerja Pengangguran Angkatan Terhadap
yang
Kerja Angkatan
Ditamatkan
Kerja
≤ SD 266.144 11.721 277.865 95,782
SMP 141.785 29.077 170.862 82,982
SMA 173.546 41.671 215.217 80,638
Perguruan 32.845 3.069 35.914 91,455
Tinggi
Berdasarkan tabel di atas, dari seluruh angkatan kerja di Kabupaten Serang pada
tahun 2020, sebanyak 266.144 jiwa merupakan pendududuk yang bekerja dengan
pendidikan terakhir yang ditamatkan adalah sekolah dasar dan tidak lulus sekolah dasar
atau sebesar 95,782 persen. Lulusan SMP sebanyak 141.785 jiwa atau sebanyak 82,982
persen dari total angkatan kerja. Lulusan SMA sebanyak 173.546 jiwa atau sebanyak
80.638 persen dari total angkatan kerja. Terakhir, lulusan perguruna tinggi sebanyak
32.845 jiwa atau sebanyak 91,455 persen dari total angkatan kerja.
2.5 Hasil Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah Sampai dengan Tahun 2020
Hasil Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah sampai dengan tahun 2020, yang
ditampilkan ke dalam beberapa tabel berikut :
Rasio jumlah
angkutan darat
32
terhadap jumlah % 14.30 12.50 12.00 12.36 12.73 12.73 11.50 tercapai
penumpang
angkutan darat
Tersedianya
angkutan umum
yang melayani
33 wilayah yang belum
% 41.00 55.00 60.00 22.54 22.54 22.54 65.00
telah tersedia tercapai
jaringan jalan
untuk jaringan
jalan kabupaten
Cakupan
pengembangan
dan
pemberdayaan
34
Kelompok % 0.00 34.00 40.00 100 100.00 100.00 50.00 tercapai
Informasi
Masyarakat (KIM)
di tingkat
kecamatan
Ratio
ketersediaan
35
hotspot internet % 0.00 60.00 80.00 100 100.00 100.00 100.00 tercapai
di tingkat
kecamatan
Rasio Koperasi
Aktif (Proporsi
jumlah koperasi
36 belum
aktif terhadap % 25.29 71.16 80.19 73.75 74.72 74.72 89.22
tercapai
total jumlah
koperasi yang
ada)
Rasio usaha
mikro dan kecil
(Rasio jumlah
37 usaha mikro dan
% 97.55 90.00 90.00 99.24 99.28 99.28 90.00 tercapai
kecil terhadap
jumlah usaha
kecil dan
menengah)
Tingkat
38 pembangunan belum
% 0.00 70.00 90.00 15.00 45.00 45.00 100.00
kawasan sentra tercapai
IKM baru
Tingkat
39 pengembangan
% 80.00 90.00 95.00 100.00 100.00 100.00 100.00 tercapai
kawasan sentra
IKM lama
Koleksi buku yang
tersedia di
perpustakaan
daerah (Rasio
jumlah koleksi
judul buku yang
40
tersedia di (%) 0.00 60.00 63.00 100.00 100.00 100.00 68.00 tercapai
perpustakaan
daerah terhadap
jumlah buku yang
tersedia di
perpustakaan
daerah)
SPM bidang urusan pendidikan terdiri dari pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar serta pendidikan kesetaraan, sedangkan untuk realisasi target SPM
bidang pendidikan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.109 Capaian SPM Bidang Pendidikan di Kabupaten Serang Tahun 2020
Jenis
Tercapai/Tdk
No Pelayanan Indikator Target Capaian
Tercapai
Dasar
1 Pendidikan persentase jumlah anak 89,81% 100% Tercapai
Dasar usia 6-12 tahun yang
sudah tamat atau sedang
belajar di SD/sederajat
terhadap jumlah anak usia
6-12 tahun pada wilayah
Kabupaten
persentase jumlah anak 89,52% 99,45% Tercapai
usia 12-15 tahun yang
sudah tamat atau sedang
belajar di SMP/sederajat
terhadap jumlah anak usia
12-15 tahun pada wilayah
Kabupaten
2 Pendidikan Persentase jumlah anak 96,43% 100% Tercapai
Kesetaraan usia 7-18 tahun yang
sudah tama atau sedang
belajar di pendidikan
kesetaraan terhadap
jumlah anak usia 7-18
tahun pada wilayah
3 Pendidikan persentase jumlah anak 91,16% 99,45% Tercapai
anak usia dini usia 5-6 tahun yang sudah
tamat atau sedang belajar
di satuan pendidikan anak
usia dini terhadap jumlah
anak usia 5-6 tahun pada
wilayah Kabupaten
IV-56
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (<) Sesuai (=)
Melampaui (>)
4. Kehutanan
6. Perdagangan
6.1 Indeks Daya Beli > ➢ Sebagian besar pasar rakyat dalam kondisi kurang ✓ Rehailitasi sarana dan prasarana
baik. pasar rakyat sehingga menarik
6.2 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB >
➢ Upaya pemeliharaan dan pengelolaan pasar pengunjung.
6.3 Rasio jumlah Pasar Rakyat (Tradisional Milik > tradisional belum memadai. ✓ Pembinaan kepada pedagang pasar
Pemda) yang direvitalisasi terhadap total jumlah ➢ Persentase alat yang tertera belum diketahui untuk memerhatikan aspek
pasar Rakyat (Tradisional Milik Pemda) sehingga dapat merugikan konsumen. kebersihan.
➢ Keberadaan pasar rakyat terancam dengan ✓ Koordinasi ketersediaan barang
6.4 Jumlah Pasar Rakyat (Tradisional Milik Pemda) >
kehadiran pasar modern. kebutuhan pokok dan barang
yang dibangun
➢ Sistem perdagangan daerah belum berjalan efektif penting.
6.5 Tingkat pembangunan resi gudang < dan efisien. ✓ Pemantauan harga dan stok barang
kebutuhan pokok dan barang
penting pada pelaku usaha
distribusi barang.
✓ Pengawasan dan penyuluhan
metrologi legal.
7. Perindustrian
7.1 Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap > ➢ Kualitas SDM pelaku industri kecil belum memadai. ✓ Pengembangan industri kecil
PDRB ➢ Manajemen pengelolaan usaha belum berjalan berbasis potensi masing-masing
8.1 Terlaksananya monitoring, pengawasan dan n.a ➢ Minat pelaksanaan transmigrasi mengalami ✓ Peningkatan promosi program
evaluasi untuk memberikan motivasi kepada penurunan. transmigrasi bagi masyarakat.
warga transmigran ➢ Perpindahan penduduk cenderung berlangsung ✓ Peningkatan kecepatan
berdasarkan inisiatif pribadi untuk perbaikan pelaksanaan program transmigrasi.
standar hidup. ✓ Pemberian insentif bagi masyarakat
➢ Promosi pelaksanaan transmigrasi mengalami yang melakukan program
kemunduran. transmigrasi.
➢ Fasilitasi dan pembinaan kepada calon trasmigran
belum optimal.
IV-57
Interpretasi
Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Belum Tercapai
No. Permasalahan Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
IV-58
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (<) Sesuai (=)
Melampaui (>)
Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
1.1 Tingkat pemenuhan pelayanan administrasi = ➢ Tindak lanjut evaluasi kebijakan strategis daerah ✓ Fasilitasi pelaksanaan sistem
perkantoran masih belum optimal. informasi manajemen pemerintah
➢ Nilai dan budaya kerja yang profesional, jujur, dan secara elektronik.
1.2 Tingkat pemenuhan sarana dan prasarana = ✓ Evaluasi pelaksanaan kebijakan
bersih perlu direvitalisasi di setiap jenjang
aparatur strategis daerah untuk perbaikan
birokrasi (pembentukan kelompok budaya kerja
pelaksanaan ke depan.
1.3 Tingkat penataan kelembagaan pemerintahan > sebagai wadah diskusi untuk memecahkan
✓ Peningkatan peran serta
daerah permasalahan pekerjaan).
masyarakat dalam pengawasan
➢ Belum lancarnya pelaksanaan sistem informasi
1.4 Tingkat ketersediaan dokumen evaluasi > kebijakan strategis daerah.
manajemen pemerintah daerah.
pembangunan daerah ✓ Peningkatan diseminasi produk
➢ Belum maksimalnya penerapan SOP pelayanan hukum daerah strategis kepada
1.5 LKPj = kepada masyarakat. masayarakat.
➢ Masih adanya permasalahan pada kelembagaan ✓ Evaluasi penerapan SOP pelayanan
1.6 LKPj AMJ =
seperti tumpeng tindih kewenangan yang kepada masyarakat.
1.7 LPPD = mengakibatkan kinerja menjadi kurang maksimal. ✓ Koordinasi, sinkronisasi, dan
➢ Belum adanya dukungan ketersediaan data evaluasi kebijakan pengelolaan
1.8 LAKIP = kebutuhan PNS berdasarkan analisis jabatan dan BUMD dan BLUD.
IV-59
Interpretasi
Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Belum Tercapai
No. Permasalahan Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
IV-60
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (<) Sesuai (=)
Melampaui (>)
masyarakat masih tradisional dan belum menjadi ✓ Peningkatan kapasitas aparatur
sebuah sistem. kecamatan.
➢ Informasi penyampaian kinerja DPRD belum ✓ Peningkatan partisipasi masyarakat
2.1 Tingkat pemenuhan ketersediaan dokumen > ➢ Belum terciptanya satu sistem perencanaan ✓ Identifikasi permasalahan
rencana lima tahunan dan tahunan, pelaporan pembangunan daerah yang komprehensif dan pembangunan daerah.
kinerja dan pelaporan keuangan SKPD integratif antar wilayah serta sektor perekonomian ✓ Pengitegrasian data untuk
IV-61
daerah. publik.
Interpretasi
Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Belum Tercapai
No. Permasalahan Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
IV-62
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (<) Sesuai (=)
Melampaui (>)
4. Fungsi Penunjang Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan
4.1 Tingkat pemenuhan pendidikan dan pelatihan < ➢ Belum memadainya kapasitas sumber daya ✓ Penyusunan kebijakan teknis dan
PNS : manusia aparatur dalam menjalankan tugas dan rencana pengembangan
fungsi pemerintahan. kompetensi aparatur.
4.2 Diklat PIM II <
➢ Masih rendahnya profesionalisme birokrasi. ✓ Penyusunan standar perangkat
4.3 Diklat PIM III < ➢ Belum berkembangnya sistem reward dan pembelajaran pemerintahan dalam
punishment dalam penyelenggaraan pemerintahan negeri bagi aparatur.
4.4 Diklat PIM IV <
daerah. ✓ Pembinaan, pengordinasioan,
4.5 Prajabatan > ➢ Masih kurangnya kesesuaian penempatan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi, dan
promosi dalam jabatan dengan kompetensi dan pelaporan pengembangan
4.6 Tingkat indispliner PNS >
prestasi kerja. kompetensi aparatur.
➢ Pengembangan pegawai belum sepenuhnya ✓ Pelaksanaan pendidikan dan
berdasarkan kebutuhan kompetensi. pelatihan satu pintu yang dikelola
➢ Data kepegawaian masih belum terintegrasi oleh OPD terkait.
dengan baik.
➢ Pembinaan kepegawaian di perangkat daerah
belum optimal.
➢ Spesialisasi kelahlian PNS belum optimal.
5. Fungsi Penunjang Keuangan
5.1 Jumlah pendapatan daerah > ➢ Belum optimalnya laporan mengenai keuangan ✓ Penyusunan APBD dan APBD
sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap perubahan tepat waktu.
5.2 Jumlah pendapatan asli daerah (PAD) >
penggunaan anggaran. ✓ Koordinasi dan sinkronisasi
IV-63
Interpretasi
Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Belum Tercapai
No. Permasalahan Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
IV-64
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (<) Sesuai (=)
Melampaui (>)
berasal dari pajak dan retribusi
daerah pada masing-masing OPD.
✓ Penyediaan sistem informasi
penerimaan pajak dan retribusi
daerah secara elektronik.
✓ Penyusunan dan evaluasi kebijakan
tentang sistem administrasi
pelayanan pajak dan retribusi
daerah.
6. Fungsi Penunjang Pengawasan
6.1 Tingkat Kapabilitas APIP = ➢ Belum optimalnya penerapan Sistem Pengendalian ✓ Peningkatan pembinaan pada OPD
Intern Pemerintah (SPIP) di jajaran organisasi yang belum menerapkan Sistem
6.2 Tingkat Muturitas SPIP = perangkat daerah. Pengendalian Intern Pemerintah
➢ Belum optimalnya tindak lanjut hasil pemeriksaan (SPIP).
6.3 Tingkat Kuantitas APIP <
oleh organisasi perangkat daerah. ✓ Peningkatan pemantauan kinerja
➢ Masih kurangnya kapasitas aparatur pengawasan dan keuangan OPD.
baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. ✓ Evaluasi kinerja dan keuangan OPD
➢ Belum optimalnya sistem pelayanan pengaduan secara intensif.
masyarakat atas layanan publik. ✓ Peningkatan asistensi dan
➢ Kurangnya pemahaman objek pemeriksa terhadap pendampingan kepada OPD secara
ketentuan aturan yang berlaku dalam intensif.
menindaklanjuti LHP> ✓ Perumusan kebijakan teknis di
bidang fasilitasi pengawasan.
✓ Penyediaan sistem pelayanan
pengaduan masyarakat secara
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan menentukan dalam proses
penyusunan perencanaan pembangunan jangka menengah daerah. Identifikasi isu-isu
strategis yang tepat dan bersifat strategis akan meningkatkan arah prioritas
pembangunan daerah yang menjadi tujuan dan sasaran yang dapat dioperasionalkan
serta dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, isu-isu strategis juga merupakan salah
satu sumber masukan dalam melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal
terhadap proses perencanaan. Jika analisis lingkungan eksternal dan internal
diidentifikasi dengan baik dan tepat, maka pemerintahan daerah dalam 5 (lima) tahun
kedepan akan dapat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Pemerintah daerah yang tidak menyesuaikan atau memperhatikan isu
strategisnya kemungkinan akan menghadapi hambatan dalam melaksanakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawabnya atau tidak
berhasil dalam mencapai tujuan pembangunan daerah. Secara teknis Isu strategis
dirumuskan melalui identifikasi berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
yang ada dalam dalam berbagai bidang pembangunan daerah yang bersifat strategis
dan diperkirakan dapat memberi warna serta mempengaruhi pelaksanaan agenda
pembangunan dalam lima tahun ke depan, baik dalam lingkup regional, nasional dan
global.
IV-68
GOALS/ SINKRONISASI
TARGET TPB/SDGS KET
TUJUAN INDIKATOR SDGS INDIKATOR RPJMD
TUJUAN 1 : Pada tahun 2030, Persentase penduduk yang hidup di bawah Persentase Penduduk Miskin
TANPA mengurangi garis kemiskinan nasional, menurut (Garis Kemiskinan, Jumlah
setidaknya setengah
KEMISKINAN jenis kelamin dan kelompok umur. dan Persentase Penduduk
proporsi laki-laki,
Persentase laki-laki, perempuan dan Miskin)
perempuan dan anak-
anak dari semua usia, anak-anak dari semua usia, yang hidup
yang hidup dalam dalam kemiskinan dalam berbagai
kemiskinan di semua dimensi, sesuai dengan definisi nasional.
dimensi, sesuai dengan
definisi nasional.
Menerapkan secara Proporsi peserta jaminan kesehatan Operasional Pelayanan JKN
nasional sistem dan melalui SJSN Bidang Kesehatan.
upaya perlindungan
sosial yang tepat bagi
semua, termasuk
kelompok yang paling
miskin, dan pada tahun
2030 mencapai cakupan
substansial bagi
kelompok miskin dan
IV-69
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 IV-69
SINKRONISASI
GOALS/ TUJUAN TARGET TPB/SDGS KET
INDIKATOR SDGS INDIKATOR RPJMD
IV-70
TUJUAN 2 : Pada tahun 2030, Prevalensi Ketidakcukupan (underweight) pada
TANPA menghilangkan kelaparan dan anak balita.
KELAPARAN menjamin akses bagi semua Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada Proporsi Balita Gizi Buruk Renstra
orang, khususnya orang miskin anak balita.
dan mereka yang berada dalam
Prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan
kondisi rentan, termasuk bayi,
terhadap makanan yang aman, sedang atau berat, berdasarkan pada Skala
bergizi, dan cukup sepanjang Pengalaman Kerawanan Pangan.
tahun.
TUJUAN 3 : Pada tahun 2030, mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu
KEHIDUPAN rasio angka kematian ibu hingga
SEHAT DAN kurang dari 70 per 100.000
SEJAHTERA kelahiran hidup.
Pada tahun 2030, mengakhiri Angka Kematian Balita (AKBa) per 1.000 Angka Kematian Bayi
kematian bayi baru lahir dan kelahiran hidup.
balita yang dapat dicegah, Angka Kematian Neonatal (AKN) per 1.000 Angka Kematian Bayi
dengan seluruh negara berusaha kelahiran hidup.
menurunkan Angka Kematian
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran Angka kematian bayi
Neonatal setidaknya hingga 12
per 1.000 KH (Kelahiran Hidup) hidup.
dan Angka Kematian Balita 25 Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% Cakupan Desa / Kelurahan UCI Renstra
per 1.000. imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Pada tahun 2030, mengakhiri Kejadian TB per 1000 orang. Cakupan penemuan dan Renstra
epidemi AIDS, tuberkulosis, penanganan penderita
malaria, dan penyakit tropis penyakit
yang terabaikan, dan memerangi Kejadian Malaria per 1000 orang. Cakupan penemuan dan Renstra
hepatitis, penyakit bersumber
penanganan penderita penyakit
air, serta penyakit menular
lainnya.
Pada tahun 2030, menjamin Proporsi perempuan usia reproduksi (15-49
akses universal terhadap
tahun) atau pasangannya yang memiliki
layanan kesehatan seksual dan
reproduksi, termasuk keluarga kebutuhan keluarga berencana dan
IV-71
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 IV-71
SINKRONISASI
GOALS/ TUJUAN TARGET TPB/SDGS KET
INDIKATOR SDGS INDIKATOR RPJMD
IV-72
Pada tahun 2030, menjamin
Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Angka Partisipasi Kasar (APK)
bahwa semua anak perempuan
Usia Dini (PAUD). Pendidikan Anak Usia Dini
dan laki-laki memiliki akses
(PAUD).
terhadap perkembangan dan
pengasuhan anak usia dini,
pengasuhan, pendidikan pra-
sekolah dasar yang berkualitas,
sehingga
mereka siap untuk menempuh
pendidikan dasar.
Pada tahun 2030, menjamin
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/
akses yang sama bagi semua
sederajat.
perempuan dan laki- laki,
terhadap pendidikan teknik,
kejuruan dan pendidikan tinggi,
termasuk universitas, yang
terjangkau dan berkualitas.
Pada tahun 2030, menghilangkan
Rasio Angka Partisipasi Murni (APM)
disparitas gender dalam
pendidikan, dan menjamin akses perempuan/ laki-laki di (1) SD/MI/ sederajat;
yang sama untuk semua tingkat (2) SMP/MTs/ sederajat; (3) SMA/SMK/
pendidikan dan pelatihan MA/sederajat; dan Rasio Angka Partisipasi
kejuruan, bagi masyarakat rentan Kasar (APK) perempuan/laki-laki di (4)
termasuk penyandang cacat, Perguruan Tinggi.
masyarakat penduduk asli, dan
anak-anak dalam kondisi rentan.
Pada tahun 2030, menjamin
Persentase angka melek aksara penduduk umur
bahwa semua remaja dan
proporsi kelompok dewasa
tertentu, baik laki-laki maupun Persentase angka melek aksara penduduk umur
≥15 tahun.
IV-73
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 IV-73
SINKRONISASI
GOALS/ TUJUAN TARGET TPB/SDGS KET
INDIKATOR SDGS INDIKATOR RPJMD
IV-74
Menjamin partisipasi penuh dan Proporsi kursi yang diduduki perempuan di Proporsi kursi yang diduduki
efektif, dan kesempatan yang parlemen tingkat pusat, parlemen daerah dan perempuan di parlemen
sama bagi perempuan untuk pemerintah daerah. tingkat pusat, parlemen
memimpin di semua tingkat daerah dan pemerintah
pengambilan keputusan dalam daerah.
kehidupan politik, ekonomi, dan
Proporsi perempuan yang berada di posisi Proporsi perempuan yang
masyarakat.
managerial. berada di posisi managerial.
Menjamin akses universal
Unmet need KB (Kebutuhan Keluarga Unmet need KB
terhadap kesehatan seksual dan
Berencana/KB yang tidak terpenuhi). (Kebutuhan Keluarga
reproduksi, dan hak reproduksi
Berencana/KB yang
seperti yang telah disepakati
tidak terpenuhi).
sesuai dengan Programme of
Action of the International
Conference on Population
andDevelopment and the Beijing
Platform serta dokumen-
dokumen hasil reviu dari
konferensi-konferensi tersebut.
TUJUAN 6 : AIR Pada Tahun 2030, mencapai 1. Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan
BERSIH akses universal dan merata Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
terhadap air minum yang aman
2. Jumlah desa/kelurahan yang Open Defecation
dan terjangkau bagi semua
Free (ODF)/ Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS)
DAN SANITASI 3. Jumlah kabupaten/kota yang terbangun
LAYAK infrastruktur air limbah dengan system
terpusat skala kota, kawasan dan komunal
4. Proporsi rumah tangga yang terlayani sistem
pengelolaan air limbah terpusat
IV-75
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 IV-75
SINKRONISASI
GOALS/ TUJUAN TARGET TPB/SDGS KET
INDIKATOR SDGS INDIKATOR RPJMD
IV-76
Pada tahun 2020, melindungi Luas lahan kritis dalam KPH yang direhabilitasi. Cakupan pelayanan
dan merestorasi ekosistem pengelolaan sampah dan
terkait sumber daya air, tingkat pengelolaan RTH
termasuk pegunungan, hutan,
lahan basah, sungai, air tanah,
dan danau.
TUJUAN 8 : Mempertahankan pertumbuhan Laju pertumbuhan PDB per kapita Pertumbuhan Ekonomi
PEKERJAAN ekonomi per kapita sesuai
LAYAK DAN dengan kondisi nasional dan, PDB per kapita PDRB Per Kapita
PERTUMBUHA N khususnya, setidaknya 7 persen
EKONOMI pertumbuhan produk domestik
bruto per tahun di negara
kurang berkembang
IV-77
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 IV-77
SINKRONISASI
GOALS/ TUJUAN TARGET TPB/SDGS KET
INDIKATOR SDGS INDIKATOR RPJMD
IV-78
TUJUAN 10 Pada tahun 2030, secara Koefisien Gini Indeks Gini
BERKURANG progresif mencapai dan
Persentase penduduk yang hidup di bawah garis
KESENJANGAN mempertahankan pertumbuhan
kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan
pendapatan penduduk yang
kelompok umur.
berada di bawah 40% dari
populasi pada tingkat yang lebih
tinggi dari rata- rata nasional
Mengadopsi kebijakan, terutama
kebijakan fiskal, upah dan
perlindungan sosial, serta secara
progresif mencapai kesetaraan
yang lebih besar.
TUJUAN 13 : Mengintegrasikan tindakan Dokumen pelaporan penurunan emisi gas
PERUBAHAN antisipasi perubahan iklim ke rumah kaca (GRK).
IKLIM dalam kebijakan, strategi dan
perencanaan nasional.
TUJUAN 15 : Pada tahun 2020, menjamin Kawasan hutan sebagai persentase dari total Lingkungan Hidup
EKOSISTEM pelestarian, restorasi dan luas lahan.
DARATAN pemanfaatan berkelanjutan dari
ekosistem daratan dan perairan
darat serta jasa lingkungannya,
khususnya ekosistem hutan,
lahan basah, pegunungan dan
lahan kering, sejalan dengan
kewajiban berdasarkan
perjanjian internasional.
Persentase peningkatan Sistem Akuntabilitas
TUJUAN 16 : Mengembangkan lembaga yang
Kinerja Pemerintah (SAKIP)
PERDAMAIAN, efektif, akuntabel, dan
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
KEADILAN DAN transparan di semua tingkat.
TUJUAN 17 Memperkuat mobilisasi sumber Total pendapatan pemerintah sebagai proporsi Persentase PAD terhadap
KEMITRAAN daya domestik, termasuk melalui terhadap PDB menurut sumbernya. Pendapatan
UNTUK dukungan internasional kepada
Rasio penerimaan pajak terhadap PDB.
MENCAPAI negara berkembang, untuk
TUJUAN meningkatkan kapasitas lokal
bagi pengumpulan pajak dan
IV-79
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 IV-79
4.3.2 Isu Strategis Nasional
Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China
yang kemudian diidentifikasi sebagai jenis baru coronavirus (novel coronavirus).
Pada awal tahun 2020 virus jenis ini mulai menjadi penyebab pendemi global dan
menjadi masalah kesehatan di beberapa negara di luar China. WHO menetapkan
Beberapa isu strategis yang dikemukakan dalam RPJMD Banten Tahun 2017-2022
tersebut juga sangat relevan dengan permasalahan yang dihadapi oleh Kabupaten
Serang. Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Serang mengembangkan
sinergisitas pembangunan yang produktif dengan Pemerintah Daerah Provinsi
Banten terutama dalam menangani berbagai isu straegis tersebut melalui program
dan kegiatan bersama antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Serang.
Penelaahan mengenai isu strategis yang ada di Provinsi Banten dan terkait dengan
isu strategis di kabupaten/kota Provinsi Banten adalah sebagai berikut.
Kabupaten Lebak :
Iklim investasi dan daya
saing daerah;
Kota Serang :
Peningkatan iklim investasi
yang kondusif bagi
berkembangnya
87endid 87endidik,
perdagangan dan jasa
berbasis pemanfaatan
sumber daya setempat
dalam rangka memperluas
kesempatan
Kabupaten Pandeglang :
a.Kualias sumber daya
manusia masih rendah,
permasalahan ini
terkait dengan masih
rendahnya tingkat
88endidikan masyarakat
Kabupaten Pandeglang :
Tata kelola dan kapasitas
kelembagaan pemerintah
daerah masih
lemah, permasalahan ini
terkait dengan masih
lemahnya
kapasitas kelembagaan dan
kualitas aparatur
pemerintahan
daerah.
Sumber: RPJMD Provinsi Banten 2017-2023
2. Pembobotan
Setiap isu strategis yang telah ditentukan, akan dilakukan pembobotan untuk
menentukan isu strategis yang paling prioritas dan akan menjadi dasar
penyusunan visi dan misi. Kriteria dalam penentuan isu strategis didasarkan
Rata-
Jum
No Isu Strategis rata
lah
Skor
1. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat 100 17
2. Masih adanya kasus- kasus AKI dan AKB serta Stunting yang 100 17
terjadi di tengah-tengah masyarakat serta belum meratanya
akses dan layanan kesehatan yang berkualitas
3. Belum tuntasnya pengembangan infrastruktur dasar daerah 100 17
dan pembangunan pusat pemerintahan kabupaten Serang
4. Masih tingginya angka kemiskinan ditengah-tengah 95 16
masyarakat, terutama terkait dengan tingginya angka
pengangguran
5. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan di Kabupaten 92 15
Serang terutama pada Organisasi Pemerintah daerah belum
seluruhnya mencapai tingkatan pada standar yang baik
6. Kegiatan perekonomian masyarakat belum berkembang secara 90 15
optimal terutama pada pertumbuhan ekonomi inklusif dan
berkelanjutan berbasis sumber daya ekonomi lokal
7. Tingkat kesadaran masyarakat yang belum mencerminkan 85 14
ketentraman, keamanan dan ketertiban yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
8. Belum meratanya pembangunan antar wilayah (kecamatan) 70 12
9. Masih banyak ditemukan tatakelola lingkungan hidup baik yang 58 10
berada di wilayah industri, permukiman dan perumahan belum
sesuai dengan standar lingkungan hidup, terutama terkait
dengan persoalan penanganan pencemaran lingkungan dan
limbah
10 Masih tingginya angka ketergantungan fiscal daerah pada 55 9
Pemerintah dan Provinsi Banten dalam hal pendanaan
pembangunan
11. Masih banyak ditemukan kondisi kualitas lingkungan 51 9
permukiman dan perumahan yang belum memenuhi
persyaratan hidup layak, terutama terkait dengan rumah tidak
layak huni, kualitas sanitasi lingkungan dan persampahan
12 Pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama di 55 9
masyarakat masih kurang memadai
2. Masih adanya kasus- kasus AKI dan AKB serta Stunting yang terjadi di tengah-
tengah masyarakat serta belum meratanya akses dan layanan kesehatan yang
berkualitas
11. Masih tingginya angka ketergantungan fiscal daerah pada Pemerintah dan
Provinsi Banten dalam hal pendanaan pembangunan
5.1. VISI
MAJU
SEJAHTERA
AGAMIS
5.2 MISI
Indikator Indikator
Tujuan Sasaran Sasaran
Tujuan
Meningkatkan 1. Rata-Rata Meningkatnya Angka Pendidikan
Tingkat Pendidikan Lama Sekolah akses, kualitas Dasar yang
Masyarakat yang 2. Harapan dan management ditamatkan
Berkualitas dan Lama Sekolah pelayanan bidang
Merata serta pendidikan
Pelestarian tradisi
seni budaya lokal Tingkat Warisan Meningkatnya Cakupan warisan
Budaya yang kearifan dan budaya skala
Dilestarikan kelestarian seni kabupaten dan
budaya lokal nasional
a. Tujuan :
Meningkatkan Tingkat Pendidikan Masyarakat yang Berkualitas dan
Merata serta Pelestarian tradisi seni budaya lokal, dengan indikator
tujuan yaitu Rata-rata lama sekolah, Harapan lama sekolah dan
Tingkat warisan budaya yang dilestarikan
b. Sasaran:
1) Meningkatnya akses, kualitas dan management pelayanan
bidang pendidikan. Dengan indikator yaitu Angka Pendidikan
Dasar yang ditamatkan.
2) Meningkatnya kearifan dan kelestarian seni budaya lokal. Dengan
indikator yaitu Cakupan warisan budaya skala kabupaten dan
nasional
a. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat, dengan indikator
tujuan yaitu Angka Harapan Hidup (AHH).
b. Sasaran
1) Meningkatnya akses masyarakat terhadap kesehatan yang berkualitas
dan Layanan kesehatan yang bermutu merata dan Terjangkau bagi
Seluruh Masyarakat. Dengan indikator yaitu Angka kematian ibu, angka
kematian bayi, angka prevalensi stunting, Persentase fasyankes yg
terstandar dan terakreditasi dan Persentase Pemenuhan Standar
Akreditas Rumah Sakit
Indikator
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran
Sasaran
Meningkatkan 1. Laju Meningkatnya Pertumbuhan
pertumbuhan Pertumbuhan produktivitas, PDRB sektor
ekonomi berbasis Ekonomi ketahanan, dan Pertanian
masyarakat dan 2. Inflasi peran ekonomi Pertumbuhan
PDRB sektor
desa 3. Tingkat sektor pertanian Perikanan
pengangguran dalam arti luas
terbuka
Meningkatnya Proporsi
kapasitas peningkatan SHU
KUMKM yang koperasi
sinergi dengan Pertumbuhan
Wirausaha
dunia usaha
Baru
perdagangan dan Pertumbuhan
industri PDRB sektor
industri
Pertumbuhan
PDRB sektor
perdagangan
Meningkatnya Pertumbuhan
investasi daerah Nilai Investasi
daerah
Meningkatnya Kontribusi PAD
kontribusi sektor Pariwisata
pariwisata bagi
perekonomian
daerah
Meningkatnya Persentase
dayasaing dan pencari kerja yang
produktivitas ditempatkan
tenaga kerja
Meningkatnya Prosentase Desa
kemandirian Maju dan Mandiri
masyarakat dan didasarkan dari
IDM
desa
a. Tujuan
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat dan desa,
dengan indikator tujuan yaitu Laju Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan
Tingkat pengangguran Terbuka.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan Indikator tujuan
yaitu Persentase Tingkat Kemiskinan dan Indeks Gini Rasio.
b. Sasaran
1) Meningkatnya produktivitas, ketahanan, dan peran ekonomi sektor
pertanian dalam arti luas. Dengan indikator yaitu Pertumbuhan PDRB
sektor Pertanian, Pertumbuhan PDRB sektor Perikanan.
2) Meningkatnya kapasitas KUMKM yang sinergi dengan dunia usaha
perdagangan dan industri. Dengan indikator yaitu Proporsi peningkatan
SHU koperasi, Pertumbuhan Wirausaha
Baru, Pertumbuhan PDRB sektor industri, Pertumbuhan PDRB sektor
perdagangan.
Indikator Indikator
Tujuan Sasaran Sasaran
Tujuan
Meningkatkan Indeks Meningkatnya Tingkat kejadian
kualitas Kerukunan toleransi kehidupan SARA ditengah-
kehidupan Umat beragama umat beragama tengah masyarakat
beragama
ditengah-tengah
masyarakat
a. Tujuan
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama ditengah-tengah masyarakat,
dengan indikator tujuan yaitu Indeks Kerukunan Umat beragama
b. Sasaran
Meningkatnya toleransi kehidupan umat beragama, dengan indikator: Tingkat
kejadian SARA ditengah-tengah masyarakat.
Adapun keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah
Kabupaten Serang Tahun 2021-2026 disajikan pada tabel berikut ini:
V-21
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 V-21
Capaian awal Target
Indikator Indikator
Misi Tujuan Sasaran perencanaan
V-22
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
tahun 2020
Meningkatkan Meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) 64,64 64,85 65,06 65,26 65,47 65,68 65,89
pelayanan derajat
Meningkatkan Angka kematian 204 202 200 194 183 182 180
kesehatan yang kesehatan bagi
akses ibu
bermutu, merata masyarakat
masyarakat
dan terjangkau Angka kematian 8,27 8,25 8.23 8.21 8.19 8.17
yang didukung
terhadap 8,29
bayi
kesehatan yang
oleh tenaga
berkualitas Angka 18.40% 21,1% 18,4 16% 14% 13,5% 13%
kesehatan yang
dan Layanan Prevelensi %
professional
kesehatan Stunting
yang bermutu
merata dan Persentase 25% 25 30 35 40 45 50
Terjangkau bagi fasyankes yg
Seluruh terstandar dan
Masyarakat terakreditasi
Presentase 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Pemenuhan
Standar
Akreditasi
Rumah Sakit
Meningkatkan Meningkatkan Indeks Kepuasaan Layanan Infrastruktur 48% 50% 52,5 55% 57,5 60% 62,5
pembangunan pemerataan % % %
sarana pembangunan Meningkatnya Cakupan
prasarana Infrastruktur kualitas dan aksesibilitas 96,10%
wilayah, dan 96,1% 100% 100% 100% 100% 100%
kuantitas antar wilayah
Penataan Ruang Konektivitas infrastruktur
Dan antar Wilayah kawasan dan Persentase Desa
Permukiman yang daerah serta yang telah
yang memadai berwawasan aksesibilitas mendapatkan 85,89
dan berkualitas lingkungan 87,12 87,73 88,34 88,96 89,57 90,18
antar wilayah pelayanan air
Persentase
jumlah
bangunan
50 55 60 65 70 75 80
gedung daerah
dengan kondisi
Persentase
0.20 0.20 0.18 0.16 0.14 0.12 0.10
kawasan kumuh
Tingkat
Pembinaan
35 35 41.66 48,33 55 61.66 68,33
Badan Usaha
Konstruksi
Persentase
Drainase Kota 60,96
51,85 52,5 55,56 58,08 63,89
50
dengan kondisi % % % % % %
baik
Proporsi
Panjang 84 96 62.5 64.9 67.3 69.7 72.1
jaringan jalan
V-23
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 V-23
Capaian awal Target
Indikator Indikator
Misi Tujuan Sasaran perencanaan
V-24
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
tahun 2020
kabupaten
dalam kondisi
baik
Tingkat
Pemanfaatan
Informasi Tata 100 100 100 100 100 100 100
Ruang dalam
pembangunan
Indeks Kinerja
5 5 10 20 25 40 100
Sistem Irigasi
Cakupan
ketersediaan air 100 % 100 100 100 100
100 % 100 %
baku % % % %
V-25
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 V-25
Capaian awal Target
Indikator Indikator
Misi Tujuan Sasaran perencanaan
V-26
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
tahun 2020
Meningkatnya Pertumbuhan
investasi Nilai Investasi
daerah daerah -0,39% 3% 3% 3% 3% 3% 3%
PMA 46,28% 3% 3% 3% 3% 3% 3%
PMDN
Meningkatnya Prosentase Desa 15.03 15.03 15.95 16.87 17.79 18.71 19.63
kemandirian Maju dan
masyarakat dan Mandiri
desa didasarkan dari
IDM
Meningkatnya Prosentase 3% 3% 3% 3% 3% 3%
perlindungan PMKS yang
dan mendapatkan 17.38%
pemberdayaan program
Persentase 56,17 58 60 65 70 75 80
penanganan
kasus kekerasan
perempuan dan
anak serta
trafficking
V-27
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 V-27
Capaian awal Target
Indikator Indikator
Misi Tujuan Sasaran perencanaan
V-28
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
tahun 2020
Meningkatkan Meningkatkan Indeks Reformasi Birokrasi CC B B B BB BB BB
Tata Kelola kualitas tata
kelola Meningkatnya Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Pemerintahan kinerja
Yang Baik Serta pemerintahan Nilai LPPD 3.80 4.00 4.10 4.20 4.30 4.40 4.50
dan pelayanan penyelenggaran
Pelayanan pemerintahan
Publik Yang publik Nilai SAKIP BB BB BB BB BB BB BB
daerah
Prima Didukung Jumlah OPD
Kapasitas pelayanan
Birokrasi Yang melaksanakan
Biksierintegritas 0 1 1 1 1 1 1
Zona integritas
, Kompeten Dan (ZI) WBBM
Profesional WBK
Meningkatnya Tingkat 3,11 3,50 3,60 3,70 3,80 4,00
Kualitas Maturitas SPIP
Pengawasan
3
Pelaksanaan
Pembangunan
Daerah
Meningkatnya Tingkat 1.36% 4.07% 1.12 3.28 3.33 3.39% 3.44
Pendapatan asli Pertumbuhan % % % %
Daerah PAD
Meningkatnya Nilai konsistensi 100 100 100 100 100 100 100
kualitas perencanaan
perencanaan, pembangunan
pengendalian daerah
dan evaluasi Nilai capaian 100 100 100 100 100 100 100
pelaksanaan kinerja kegiatan
perangkat
V-29
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 V-29
Capaian awal Target
Indikator Indikator
Misi Tujuan Sasaran perencanaan
V-30
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
tahun 2020
Kunjungan
Perpustakaan
Persentase 35.71% 44.64 53.57 62.50 71.43 80.36 100%
perangkat % % % % %
daerah yang
mengelola arsip
secara digital
Cakupan
Kepemilikan
79,12% 83,23 84,8 87,4 89,8 92,2 94,6
Dokumen
Adminduk
Indeks Risiko 203,20 203,10 203,0 203,0 202,8 202,50 200,0
Bencana 5 0 0 0
Persentase 7.4% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
penurunan
jumlah
pelanggaran
Trantibum dan
Perda
Memantapkan Meningkatka Indeks Kerukunan Umat Beragama 86.45 86.90 87.40 87.95 88.50 89.00 89.50
Fungsi Dan n kualitas Meningkatnya Tingkat 0 0 0 0 0 0 0
Peran Agama kehidupan toleransi kejadian SARA
Sebagai kehidupan ditengah-tengah
beragama
Landasan Moral umat beragama masyarakat
Dan Spiritual ditengah-
Dalam tengah
Kehidupan masyarakat
Individu,
Bermasyarakat
Strategi merupakan ilmu, seni, atau wawasan yang diperlukan oleh pemerintah
daerah dalam memanajemen setiap program kegiatannya dengan merintis cara,
langkah, atau tahapan untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam pengelolaan
pembangunan daerah perlu adanya manajemen strategis yang menetapkan tujuan
pemerintah daerah serta pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk
mencapai visi dan misi kepala daerah melalui pemberdayaan setiap potensi sumber
daya yang ada. Dalam pencapaian tujuan dan sasaran pemerintah daerah, strategi
akan dijabarkan dalam arah kebijakan yang merupakan program prioritas dalam
pencapaian pembangunan daerah.
Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Serang Tahun 2021-2026 adalah sebagai
berikut:
VI-2
VISI: TERWUJUDNYA KABUPATEN SERANG YANG SEMAKIN MAJU, SEJAHTERA, BERKEADILAN DAN AGAMIS
Misi 1: Meningkatkan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan layanan pendidikan yang bermutu disetiap
jalur dan jenjang pendidikan serta melestarikan dan mengembangkan tradisi budaya sebagai kearifan lokal yang tumbuh dan hidup
ditengah masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan Tingkat Pendidikan Masyarakat yang Meningkatnya Peningkatan Pengembangan layanan Pendidikan
Berkualitas dan Merata serta Pelestarian tradisi seni akses, kualitas standarisasi dan Dasar, Pendidikan Anak Usia Dini dan
budaya lokal dan management inovasi layanan Pendidikan Masyarakat yang merata
pelayanan bidang pendidikan di seluruh unit Pendidikan
pendidikan
Penyediaan sarana dan prasarana
Pendikan Dasar, Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Pengintegrasian nilai-nilai
kebangsaan, pendidikan karakter, dan
kearifan lokal di tingkat pendidikan
Penguatan kapasitas sumberdaya dan
manajemen Pendidikan
Pemberian beasiswa dan bantuan
Pendidikan
Inovasi layanan pendidikan berbasis
teknologi informatika
VI-3
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-3
Misi 2: Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau yang didukung oleh tenaga kesehatan yang
VI-4
professional
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat Meningkatnya Peningkatan akses Meningkatkan pembinaan pola hidup
akses masyarakat masyarakat sehat masyarakat
terhadap terhadap kesehatan
serta pemeliharaan Memperbaiki status gizi masyarakat
kesehatan yang kesehatan
berkualitas dan Mengendalikan penyakit menular
lingkungan
Layanan langsung dan penyakit bersumber
binatang serta penyehatan
kesehatan yang
lingkungan
bermutu merata
dan Terjangkau Pembinaan dan peningkatan peran
bagi Seluruh serta masyarakat dalam kepesertaan
Masyarakat jaminan kesehatan
VI-5
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-5
Misi 3: Meningkatkan pembangunan sarana prasarana wilayah, Penataan Ruang Dan Permukiman yang memadai dan
VI-6
berkualitas
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan pemerataan pembangunan Infrastruktur Meningkatnya Memantapkan Pembangunan dan pemeliharaan
dan Konektivitas antar Wilayah yang berwawasan kualitas dan penyediaaan serta peningkatan daya dukung dan
lingkungan kuantitas infrastuktur kualitas Jalan dan Jembatan yang
infrastruktur konektivitas antar menghubungkan kawasan strategis,
kawasan dan
wilayah guna sentra produksi dan pemasaran
daerah serta
menunjang
aksesibilitas antar Pembangunan dan pemeliharaan
wilayah produktivitas antar
wilayah fasilitas serta sarana irigasi,
pengairan dan sarana produksi
lainnya di wilayah wilayah sentra
produksi pertanian
Pengembangan dan pemeliharaan
sumber daya air baku dan air bersih
untuk mendukung kebutuhan
masyarakat
Penguatan sistem sanitasi lingkungan
wilayah
Pembangunan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana lingkungan
pemukiman
Penataan kawasan guna mendukung
harmonisasi dan keberlanjuan
wilayah
VI-7
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-7
Peningkatan Pengujian Berkala
VI-8
Kendaraan Bermoto
Peningkatan Penyediaan Angkutan
Umum untuk Jasa Angkutan Orang
dan/atau Barang
Penerbitan Izin Penyelenggaraan
Angkutan Orang dalam Trayek Lintas
Daerah Kabupaten/Kota
Peningkatan Pelaksanaan Manajemen
dan Rekayasa Lalu Lintas untuk
Jaringan Jalan Kabupaten/Kota
Meningkatkan ketersediaan dan
kualitas sarana dan fasilitas
perhubungan serta ketersediaan,
kualitas, manajemen angkutan umum
Meningkatkan ketersediaan, kualitas,
manajemen angkutan Laut
Meningkatnya Peningkatan Pengembangan aplikasi pemantauan
kualitas lingkungan tatakelola kondisi area pembuangan sampah
hidup dan lingkungan hidup dan limbah (kerjasama dengan
kelestarian berbasis kominfo)
sumberdaya alam
masyarakat
Pengawasan lingkungan sampai
dengan tingkat kecamatan
VI-9
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-9
Misi 4: Meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi masyarakat, untuk optimalisasi penyerapan tenaga kerja dan
penanggulangan kemiskinan
VI-10
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis Meningkatnya Peningkatan Pengembangan kawasan pertanian
masyarakat dan desa produktivitas, produksi dan nilai berkelanjutan
ketahanan, dan tambah produk Pengembangan kawasan pertanian
peran ekonomi pertanian organic
sektor pertanian Optimalisasi lahan pertanian marginal
dalam arti luas dan pekarangan
Pengembangan komoditas unggulan
pertanian
Pengembangan komoditas unggulan
peternakan
Penguatan gerakan pertanian organik,
sertifikasi produk, dan kerjasama
pemasaran Organik
Peningkatan pembinaan dan fasilitasi
pengelolaan usaha pertanian (SDM,
kelembagaan dan manajemen, modal,
teknologi dan sarana produksi,
pemasaran hasil pertanian)
Peningkatan Peningkatan produksi perikanan
produksi dan nilai tangkap
tambah produk Pengembangan produksi dan nilai
perikanan tambah perikanan budidaya
Pengembangan olahan dan pemasaran
produk perikanan
VI-11
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-11
secara aman dan Pengendalian harga dan stok kebutuhan
terkendali pokok dan barang penting di tingkat
VI-12
pasar
Peningkatan Pelaksanaan Metrologi
Legal, berupa Tera, Tera Ulang, dan
Pengawasan
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Negeri
Peningkatan fasilitasi kerjasama
perdagangan dan perlindungan
konsumen
Menumbuhkan Roadmap pengembangan potensi
sektor industri kecil sektor Industri
dan menengah Fasiltasi Kemitraan Usaha Industri Kecil
berbasis komoditas dengan berbagai pihak potensial lainnya
unggulan daerah Pembinaan dan Pelatihan bagi pelaku
industri kecil berbasis komoditas
masyarakat
Peningkatan pembinaan dan fasilitasi
pengelolaan usaha IKM (SDM,
kelembagaan dan manajemen, modal,
teknologi dan sarana produksi,
pemasaran hasil UKM)
Meningkatnya Penciptaan iklim Penetapan Pemberian Fasilitas /
investasi daerah investasi yang Insentif Bidang Penanaman Modal
kondusif Memperbaharui dan mensosialisasikan
kebijakan penanaman modal dan
perijinan-perijinan serta meningkatkan
VI-13
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-13
Pengembangan Desa Wisata pintar
berbasis karakter lokal didukung
VI-14
promosi e-commerce
Peningkatan pembinaan dan fasilitasi
usaha pariwisata (SDM, kelembagaan
dan manajemen, modal, produk,
pemasaran pariwisata)
Meningkatnya Mencetak tenaga Peningkatan kapasitas tenaga kerja
dayasaing dan kerja unggul siap lokal yang unggul
produktivitas pakai Fasilitasi pelatihan kerja sesuaidengan
tenaga kerja kebutuhan pasar dan mendukung
ekonomi daerah
Fasilitasi pemasaran dan bursa tenaga
kerja
Perlindungan ketenagakerjaan
Fasilitasi sertifikasi tenaga kerja
Penyediaan job training
Standarisasi sarana prasarana balai
latihan kerja
Fasilitasi pendampingan dan konsultasi
ketenagakerjaan
Peningkatan lapangan dan kesempatan
kerja, kualitas dan produktivitas serta
perlindungan tenaga kerja
Peningkatan Kerjasama Pengembangan,
pengerahan dan fasilitasi penempatan
pada wilayah Transmigrasi
Meningkatnya Penguatan peran Optimalisasi peran lembaga desa dalam
kemandirian dan partisipasi pembangunan
VI-15
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-15
Ekonomi Pemberdayaan keluarga miskin melalui
Penyandang pelatihan life skill dan economic skill
VI-16
Masalah Pengembangan program usaha
Kesejahteran Sosial bersama berbasis keluarga
(PMKS) Penguatan Penanganan masyarakat
penyandang masalah kesejahteraan
sosial
Penguatan Penanganan Korban
Bencana dan Pemberdayaan
Masyarakat terhadap kesiapsiagaan
bencana
Pengarusutamaan Pemberdayaan perempuan di setiap
gender dalam kegiatan pembangunan
pembangunan serta Pelindungan perempuan dan anak dari
perlindungan kasus kekerasan
perempuan dan Penyediaan pusat pendampingan dan
anak konsultasi bagi perembuan dan anak
Penguatan Program Penguatan dan Penyebarluasan
Keluarga Berencana program pembangunan keluarga,
dan pengendalian kependudukan dan keluarga berencana
penduduk Fasilitasi pendampingan tenaga
penyuluh KB di desa
Faslitasi alat dan obat kontrasepsi
Keluarga Berencana (KB)
Penyediaan layanan komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) dan
konseling
Peningkatan pembinaan, kesertaan,
dan kemandirian ber-KB
VI-17
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-17
Indikator KinerjaPelaksanaan program kegiatan
Utama
VI-18
berdasarkan rencana kegiatan
tahunan
Pengendalian pelaksanaan kegiatan
berdasarkan rencana kegiatan
tahunan
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan berdasarkan rencana
kegiatan tahunan
Meningkatnya Penerapan Sistem Peningkatan pengawasan dan
Kualitas Pengendalian akuntabilitas kinerja dan keuangan
Pengawasan Internal dalam
Pelaksanaan Lingkup
Menata kelembagaan dan
Pembangunan Pemerintah Daerah
Daerah meningkatkan kapasitas SDM
Aparatur Pengawas Internal
Pemerintah (APIP)
peningkatan kualitas dan kuantitas
aparatur pengawas internal
pemerintah
Penyusunan kebijakan operasional
dan teknis pengawasan tahunan
Meningkatnya Optimalisasi Peningkatan Pendapatan dan
Pendapatan asli pendapatan daerah Penataan Administrasi Pengelolaan
daerah dan penguatan Keuangan dan Aset Daerah yang
VI-19
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-19
Penguatan jejaring komunikasi
VI-20
informasi dan persandian daerah
Penguatan intensitas komunikasi
melalui media komunikasi publik
yang efektif
Peningkatan Akses Masyarakat
Terhadap Informasi dan Kerjasama
Pelayanan Informasi dengan Media
Massa
Meningkatnya Digitalisasi Penyiapan roadmap dan masterplan
kualitas Pelayanan Publik digitalisasi layanan publik
pelayanan publik Pengembangan e-government
yang didukung
kemajuan TI Penrapan Tata Naskah Dinas
Elektronik
Pengembangan ekonomi digital (e-
commerce)
Penyediaan infrastruktur pendukung
layanan teknologi informatika
Pengembangan aplikasi pendukung
layanan publik, informasi, promosi
potensi daerah, pariwisata, dan
aktivitas penunjang masyarakat
lainnya
Peningkatan kualitas dan kuantitas
VI-21
RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-21
Misi 6: Memantapkan Fungsi Dan Peran Agama Sebagai Landasan Moral Dan Spiritual Dalam Kehidupan Individu,
Bermasyarakat Dan Bernegara
VI-22
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama Meningkatnya Penguatan dan Penerapan nilai-nilai agama yang sesuai dengan
ditengah-tengah masyarakat toleransi kampanye nilai agama dan kepercayaan yang dianut
kehidupan agama ditengah-
Penguatan peran serta tokoh agama dalam
umat tengah
menjalankan kehidupan beragama di masyarakat
beragama masyarakat
Misi 1 :
Meningkatkan
perluasan dan
pemerataan
kesempatan
memperoleh
pendidikan dan
layanan
pendidikan
yang bermutu
disetiap jalur
VI-25
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-25
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-26
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
Sasaran 1.1.1 :
Meningkatnya
Angka
akses, kualitas
Pendidikan DISDI
dan 47,52 48,10 48,72 49,31 49,91 50,51 51,11 51,11
Dasar yang KBUD
management
Ditamatkan
pelayanan
bidang
pendidikan
PROGRAM APM SD 21.6 21.6 22.0 22.4 22.9 23.3
134.0
PENGELOLAAN 08.8 08.8 41.0 81.8 31.5 90.1 DISDI
1 01 02 100,00 100,00 100 100 100 100 100 100 62.34
PENDIDIKAN 77.3 77.3 54.9 76.0 13.5 43.8 KBUD
3.079
80 80 28 26 47 18
APM SMP 20.8 20.8 21.2 21.6 22.1 22.5
129.2
36.9 36.9 53.7 78.7 12.3 54.6 DISDI
99,45 100,00 100 100 100 100 100 100 73.40
70.8 70.8 10.2 84.4 60.1 07.3 KBUD
3.656
00 00 16 20 09 11
APK PAUD 22.2 22.2 22.7 23.1 23.6 24.1
138.2
82.0 82.0 27.7 82.2 45.9 18.8 DISDI
85,28 100,00 87 88,5 90 91,5 93 93 38.98
90.0 90.0 31.8 86.4 32.1 50.8 KBUD
1.209
00 00 00 36 65 08
Cakupan
42.0 42.0 42.0 42.0 42.9 42.9
pelayanan 254.0
66.7 66.7 66.7 66.7 08.0 08.0 DISDI
pendidikan 100 ,00 100,00 100 100 100 100 100 100 83.22
59.9 59.9 59.9 59.9 95.0 95.0 KBUD
Nonformal/ 9.796
00 00 00 00 98 98
esetaraan
Capaian
DISDI
SPM Bidang 83,05 83,10 83,15 83,20 83,25 83,30 83,35 83,35 -
KBUD
Pendidikan
PROGRAM Prosentase
100. 350. 350. 350. 350. 350. 1.850
PENGEMBANGA penerapan DISDI
1 01 03 100 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 .000.
N KURIKULUM muatan lokal KBUD
000 000 000 000 000 000 000
di sekolah
PROGRAM Rasio Guru
PENDIDIK DAN Satuan
TENAGA Pendidikan
KEPENDIDIKAN Dasar. 30.0 30.0 31.5 33.1 34.7 36.5
196.0
PAUD. dan 39.8 39.8 41.8 18.8 74.8 13.5 DISDI
1 01 04 78,21 78,21 81,21 84,21 87,21 90,21 93,21 93,21 28.75
Pendidikan 15.0 15.0 05.7 96.0 40.8 82.8 KBUD
5.508
Nonformal/ 00 00 50 38 39 81
Kesetaraan
terhadap
rombel
Tingkat
Warisan 41.38 48.28 68.62 79.31 93.10
0 100% 100%
Budaya yang % % % % %
Dilestarikan
Sasaran 1.1.2 :
VI-27
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-27
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-28
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
PROGRAM Persentase
PELESTARIAN Benda. Situs
DAN dan 171. 300. 350. 400. 450. 500. 2.171
DISDI
2 22 05 PENGELOLAAN Kawasan 25,64 25,64 010. 38,46 000. 51,28 000. 64,10 000. 84,62 000. 100,00 000. 100,00 .010.
KBUD
CAGAR BUDAYA Cagar 000 000 000 000 000 000 000
Budaya yang
dilestarikan
Misi 2 :
Meningkatkan
pelayanan
kesehatan yang
bermutu.
merata dan
terjangkau yang
didukung oleh
tenaga
kesehatan yang
profesional
Tujuan 2.1 :
Meningkatkan Angka
derajat Harapan 64,64 64,85 65,06 65,26 65,47 65,68 65,89 65,89
kesehatan bagi Hidup
masyarakat
Sasaran 2.1.1:
Meningkatnya
akses
masyarakat
terhadap
kesehatan yang
Angka
berkualitas dan Dinke
kematian 204 Per 100.000 KH 202 200 194 183 182 180 183
Layanan s
ibu
kesehatan yang
bermutu
merata dan
Terjangkau bagi
Seluruh
Masyarakat
Angka
Dinke
kematian 8,29 Per 1.000 KH 8,27 8,25 8,23 8,21 8,19 8,17 8
s
bayi
VI-29
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-29
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-30
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
PROGRAM Prosentase
PENINGKATAN Pemenuhan 1.05 1.21 1.34 1.48 1.58 1.83
8.521
KAPASITAS Sumber 4.35 3.37 4.00 9.57 5.61 4.51 Dinke
1 02 03 100 % 100 100 100 100 100 100 100 .428.
SUMBER DAYA Daya 0.00 0.00 9.00 1.00 8.80 0.00 s
800
MANUSIA Manusia 0 0 0 0 0 0
KESEHATAN Kesehatan
PROGRAM
PENUNJANG
Tingkat 64.1 65.7 67.3 68.9 70.5 72.1
URUSAN 409.0
Penerimaan 66.2 70.3 74.5 78.6 82.8 86.9 Dinke
1 02 01 PEMERINTAHAN 100 100 100 100 100 100 100 10% 59.53
Pendapatan 01.4 56.5 11.5 66.5 21.6 76.6 s
DAERAH 4.447
Puskesmas 82 19 56 93 30 67
KABUPATEN/KO
TA
Presentase
RS.DR
Pemenuhan
DJATP
Standar
80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% - RAWI
Akreditasi
RANE
Rumah
GRA
Sakit
PROGRAM
PEMENUHAN Indeks
RS.DR
UPAYA Kepuasan
19.9 150. 150. 150. 150. 150. 769.9 DJATP
KESEHATAN Masyarakat
102 02 80,07% 90% 95.0 90% 000. 90% 000. 90% 000. 90% 000. 90% 000. 90% 95.00 RAWI
PERORANGAN terhadap
00 000 000 000 000 000 0 RANE
DAN UPAYA Pelayanan
GRA
KESEHATAN Kesehatan
MASYARAKAT
Tingkat
RS.DR
sarana 2.88 3.00 3.20 3.30 3.30
655. 16.34 DJATP
prasarana 9.00 0.00 0.00 0.00 0.00
66% 66% 649. 72% 76% 83% 86% 90% 90% 4.649 RAWI
RS dalam 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
952 .952 RANE
dalam 0 0 0 0 0
GRA
kondisi baik
PROGRAM Prosentase
RS.DR
PENINGKATAN SDM yang
150. 250. 250. 250. 250. 1.150 DJATP
KAPASITAS mengikuti
1 02 03 20% 25% - 25% 000. 25% 000. 25% 000. 25% 000. 25% 000. 100% .000. RAWI
SUMBER DAYA Diklat sesuai
000 000 000 000 000 000 RANE
MANUSIA standar
GRA
KESEHATAN kompetensi
PROGRAM Tingkat 172. 176. 180. 185. 189. 194. 1.099
RS.DR
PENUNJANG Penerimaan 010. 372. 781. 301. 933. 682. .082.
1 02 01 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DJATP
URUSAN Pendapatan 571. 551. 864. 411. 946. 295. 641.5
Misi 3 :
Meningkatkan
pembangunan
sarana
prasarana
wilayah.
Penataan Ruang
Dan
Permukiman
yang memadai
dan berkualitas
VI-31
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-31
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-32
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
Persentase
Badan Usaha
1.18 2.15 2.15 3.00 3.10 3.20
PROGRAM yang 14.79
1.01 6.52 6.52 0.00 0.00 0.00 DISH
2 15 03 PENGELOLAAN memiliki 0 0% 25% 25% 25% 25% 25% 0,25 4.068
8.75 5.00 5.00 0.00 0.00 0.00 UB
PELAYARAN Izin Usaha .750
0 0 0 0 0 0
Angkutan
Laut
Persentase
Tempat
Pendaratan
PROGRAM 100. 100. 110. 110. 100. 520.0
dan Lepas DISH
2 15 04 PENGELOLAAN 0 0,00% 0 20% 000. 20% 000. 20% 000. 20% 000. 20% 000. 0,2 00.00
Landas UB
PENERBANGAN 000 000 000 000 000 0
Helikopter
yang
memiliki izin
Persentase
PROGRAM Prasarana
600. 600. 600. 600. 600. 3.000
PENGELOLAAN Perkeretaap DISH
2 15 05 0% 0% 0 50% 000. 50% 000. 50% 000. 50% 000. 50% 000. 50% .000.
PERKERETAAPI ian Umum UB
000 000 000 000 000 000
AN yang
memiliki izin
17.1
PROGRAM
24.9 DPKP
1 01 02 PENGELOLAAN - - - - - - - - - - - -
99.9 TB
PENDIDIKAN
10
Persentase
Desa yang
telah
DPKP
mendapatk 85,89 87,12 87,73 88,34 88,96 89,57 90,18 90,18
TB
an
pelayanan
air minum
PROGRAM Persentase
PENGELOLAAN Rumah
19.1 22.0 22.0 22.0 22.0 30.8
DAN Tangga 137.9
40.7 00.0 00.0 00.0 00.0 40.0 DPKP
1 03 03 PENGEMBANGAN mendapatka 88,58 89,01 89,53 89,95 90,35 90,73 91,08 91,08 80.78
82.6 00.0 00.0 00.0 00.0 00.0 TB
SISTEM n akses air 2.661
61 00 00 00 00 00
PENYEDIAAN AIR melalui
MINUM SPAM
VI-33
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-33
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-34
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
Persentase
DPKP
kawasan 0,2 0,2 0,18 0,16 0,14 0,12 0,1 0,1
TB
kumuh
Persentase
PROGRAM Pengelolaan 408. 300. 300. 300. 300. 300. 1.800
DPKP
1 04 03 KAWASAN Kawasan 10 10 392. 10 000. 15 000. 20 000. 25 000. 30 000. 30 .000.
TB
PERMUKIMAN Permukima 200 000 000 000 000 000 000
n Kumuh
PROGRAM Cakupan
15.8 19.5 19.5 11.0 11.0 7.50
PERUMAHAN perbaikan 82.33
30.4 00.0 00.0 00.0 00.0 0.00 DPKP
1 04 04 DAN KAWASAN rumah di 6,5 6,82 18,18 22,22 28,57 40 66,67 66,67 0.460
60.7 00.0 00.0 00.0 00.0 0.00 TB
PERMUKIMAN kawasan .799
99 00 00 00 00 0
KUMUH kumuh
Tingkat
Pembinaan
DPUP
Badan 35 35 41,66 48,33 55 61,66 68,33 68,33
R
Usaha
Konstruksi
Persentase
jumlah
tenaga
terampil 1.55 2.11 2.11 2.11 2.11 2.11
PROGRAM 12.13
konstruksi 2.96 6.40 6.40 6.40 6.40 6.40 DPUP
1 03 11 PENGEMBANGAN 16,7 16,7 25 33,33 41,7 50 58,3 58,3 4.990
yang telah 5.04 5.04 5.04 5.04 5.04 5.04 R
JASA KONSTRUKSI .240
bersertifikat 0 0 0 0 0 0
(SKT) di
Kabupaten
Serang
Persentase
Drainase
Kota DPUP
50 51,85 52,5 55,56 58,08 60,96 63,89 63,89
dengan R
kondisi
baik
PROGRAM Cakupan
PENGELOLAAN infrastruktu 6.90 6.93 6.93 6.93 6.93 8.00
42.63
DAN r drainase 8.83 1.08 1.08 1.08 1.08 0.00 DPUP
1 03 06 20,24 29,12 36,11 51,53 56,13 65,64 9,43 3.161
PENGEMBANGA desa 2.25 2.25 2.25 2.25 2.25 0.00 R
.250
N SISTEM kewenangan 0 0 0 0 0 0
Proporsi
Panjang
jaringan
jalan DPUP
84 96 62,5 64,9 67,3 69,7 72,1 72,1
kabupaten R
dalam
kondisi
baik
Cakupan 336. 156. 163. 158. 165. 168. 1.149
PROGRAM
infrastruktu 486. 274. 487. 339. 940. 471. .000. DPUP
1 03 10 PENYELENGGAR 100 100 100 100 100 100 100 100
r jalan 752. 492. 299. 822. 641. 612. 621.3 R
AAN JALAN
kabupaten 315 650 697 493 557 648 60
Tingkat
Pemanfaata
n Informasi
VI-35
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-35
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-36
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
Indikator
Kinerja
DPUP
Sistem 5 5 10 20 25 40 100 100
R
Irigasi
(IKSI)
Persentase
13.8 20.6 20.8 23.4 25.3 27.3
jaringan
99.99 40.7 13.80 24.8 18.18 97.3 23.30 72.0 28.43 14.2 34.83 40.7 DPUP
irigasi dalam 99.99% 100%
% 88.5 % 67.3 % 54.0 % 89.4 % 98.4 % 28.2 R
keadaan
00 50 85 94 43 87
baik
Cakupan
DPUP
ketersediaa 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
R
n air baku
Persentase
PROGRAM 27.3 27.3 27.3 27.3 29.2 31.2
Infrastruktu 169.8
PENGELOLAAN 17.6 17.6 17.6 92.9 35.1 61.5 DPUP
1 03 02 r Air Baku 39 39 10,2 18,75 30,11 41,47 55 55 42.70
SUMBER DAYA 80.0 80.0 80.0 38.3 47.2 77.1 R
dalam 2.891
AIR (SDA) 48 48 48 35 84 28
Kondisi Baik
Sasaran 3.1.2 :
Meningkatnya
kualitas
Indeks
lingkungan 49.25 49,75 50,25 50,75 51,25 51,75 52,25 52,25 DLH
Kualitas Air
hidup dan
kelestarian
sumberdaya
alam
Indeks
Kualitas 82.25 82,5 82,75 83 83,25 83,5 83,75 83,75 DLH
udara
Tingkat
ketersedian
Program 1.00 1.00
dokumen 62.9 600. 600. 600. 3.862
Perencanaan 0.00 0.00
2 11 02 lingkungan 3 Dok 3 dok 20.0 3 dok 000. 3 dok 000. 3 dok 000. 3 dok 3 dok .920. DLH
Lingkungan 0.00 0.00
hidup yang 00 000 000 000 000
Hidup 0 0
dibuat dan
diproses
VI-37
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-37
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-38
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
dunia usaha
dalam
pengelolaan
lingkungan
hidup
Prosentase
pengaduan
Program
lingkungan
Penanganan 189. 500. 500. 500. 500. 500. 2.659
hidup
2 11 10 pengaduan 100% 100% 009. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% .009. DLH
kewenangan
Lingkungsan 800 000 000 000 000 000 800
kabupaten
Hidup
yang
tertangani
Indeks
tutupan 69,98 69,985 69.99 69.995 70 70.005 70.01 70.01 DLH
Vegetasi
Tingkat
Program ketersediaa 1.00
255. 600. 600. 600. 750. 3.805
Pengelolaan n informasi 0.00
2 11 04 2 Ha 2 Ha 034. 2 Ha 000. 2 Ha 000. 2 Ha 000. 2 Ha 000. 2 Ha 10 ha .034. DLH
Keanekaragaman untuk 0.00
700 000 000 000 000 700
Hayati (KEHATI) penghitunga 0
n ITV/L
Persentase
Penangana 14,53 15,03 17,44 19,85 22,27 24,68 27,09 27,09 DLH
n Sampah
Program Persentase
11,99 14,39 16,78 19,18 21,58 23,98 23,98
2 11 11 Pengelolaan sampah 11,53% 10.3 15.8 15.8 10.8 20.8 20.8 DLH
% % % % % % % 94.24
Persampahan terangkut 49.9 20.0 20.0 20.0 20.0 20.0
9.978
Persentase 78.1 00.0 00.0 00.0 00.0 00.0
.150
sampah 3% 3,02% 50 3,04% 00 3,05% 00 3,07% 00 3,08% 00 3,10% 00 3,10% DLH
terkurangi
Persentase
89,26 89,88 90,49 91,10 91,72 92,33 92,33 DPKP
Rumah 89,26%
% % % % % % % TB
Layak Huni
Persentase 10.2 10.2 9.20 10.2 12.6
PROGRAM 59.60
penyediaan 00.0 00.0 0.00 00.0 13.6 DPKP
1 04 02 PENGEMBANGAN 100 100 100 100 100 100 100 0 7.715
dan 00.0 00.0 0.00 00.0 70.0 TB
PERUMAHAN .900
Misi 4 :
Meningkatkan
kemandirian dan
daya saing
ekonomi
masyarakat.
untuk
optimalisasi
penyerapan
VI-39
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-39
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-40
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
tenaga kerja dan
penanggulangan
kemiskinan
Laju
Pertumbuh -1,96 3,41 2,97 2,42 1,78 2,72 2,56 2,56
Tujuan 4.1 : an Ekonomi
Meningkatkan Inflasi 1,23 1,5 1,23 1,5 1,59 1,65 1,93 1,93
pertumbuhan
ekonomi
Tingkat
berbasis
penganggur 12,22 12 11,89 11,55 11,22 11 10,88
masyarakat dan
an Terbuka
desa
Sasaran 4.1.1 :
Meningkatnya
produktivitas, Pertumbuh
ketahanan, dan an PDRB DISPE
4,02 3,07 2,82 2,84 3,19 2,98 2,96 2,96
peran ekonomi sektor RTAN
sektor Pertanian
pertanian
dalam arti luas
Persentase
kelompok
PROGRAM
tani yang
PENYEDIAAN 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
dilakukan 562. 5.562
DAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 DISPE
3 27 02 monitoring 50 55 324. 60 65 70 75 80 80 .324.
PENGEMBANGAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 RTAN
dalam 500 500
SARANA 0 0 0 0 0
pemanfaata
PERTANIAN
n sarana
pertanian
Pertumbuha
n Sumber 500. 500. 500. 500. 500. 2.500
DISPE
Daya 0,08 0,13 0 0,16 000. 0,18 000. 0,19 000. 0,21 000. 0,23 000. 0,23 .000.
RTAN
Genetik 000 000 000 000 000 000
(SDG)
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Prosentase 5.000
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 DISPE
Benih / Bibit 5 6 0 7 9 11 12 14 14 .000.
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 RTAN
bersertifikat 000
0 0 0 0 0
PROGRAM Prosentase 16.2 10.0 7.50 7.50 10.0 11.0
62.28
PENYEDIAAN Prasarana 82.3 00.0 0.00 0.00 00.0 00.0 DISPE
3 27 03 50 55 60 65 67 70 75 75 2.374
DAN pertanian 74.0 00.0 0.00 0.00 00.0 00.0 RTAN
.000
VI-41
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-41
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-42
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
Pertumbuh
an PDRB
-2,16 2,80 1,99 1,48 1,61 1,97 1,76 1,76 DKPP
sektor
Perikanan
PROGRAM Capaian
22.3 130. 136. 136. 150. 158. 733.8
PENGELOLAAN produksi
3 25 03 79,15 81,02 95.4 82,4 000. 83,6 500. 84,1 500. 84,7 492. 85,8 000. 85,8 87.40 DKPP
PERIKANAN perikanan
00 000 000 000 000 000 0
TANGKAP tangkap
Cakupan
bantuan 562. 540. 567. 567. 626. 657. 3.522
sarana 7,51% 7,51% 720. 7,51% 800. 7,51% 840. 7,51% 840. 7,51% 044. 7,51% 346. 7,51% .590. DKPP
penangkapa 000 000 000 000 000 000 000
n ikan
Cakupan 1.71 1.71 1.71 1.98
27.7 208. 7.366
bina 5.00 5.00 5.00 5.33
3,95 3,95 80.0 15,81 17,79 19,76 21,74 23,72 500. 23,72 .610. DKPP
kelompok 0.00 0.00 0.00 0.00
00 000 000
nelayan 0 0 0 0
Persentase
1.83 1.83 1.83 2.12 2.22
Tempat 303. 10.15
4.02 4.02 4.02 3.11 9.20
Pelelangan 76,92 76,92 495. 76,92 76,92 76,92 76,92 76,92 76,92 7.884 DKPP
5.00 5.00 5.00 4.00 0.00
Ikan yang 000 .000
0 0 0 0 0
operasional
Persentase
tanda daftar 19.8 50.0 52.5 55.1 57.8 60.7 296.1
kapal 6,57 6,57 24.4 6,57 00.0 6,57 00.0 6,57 25.0 6,57 82.0 6,57 75.0 6,57 06.40 DKPP
perikanan < 00 00 00 00 00 00 0
10 GT
PROGRAM Persentase
60.0 63.0 66.1 69.4 72.9 331.5
PENGELOLAAN izin usaha
3 25 04 100% 100 0 100 00.0 100 00.0 100 50.0 100 58.0 100 30.0 100 38.00 DKPP
PERIKANAN perikanan
00 00 00 00 00 0
BUDIDAYA budidaya
Cakupan
pembinaan 13.3 598. 628. 628. 692. 727. 3.287
kelompok 5,71 5,71 80.0 7,14 300. 7,14 215. 7,14 215. 7,14 607. 7,14 238. 7,14 .955. DKPP
pembudiday 00 000 000 000 000 000 000
a ikan kecil
Persentase
12.3 125. 131. 137. 144. 151. 703.0
tanda daftar
9,46% 18,91 00.0 28,37 000. 37,83 250. 47,28 813. 56,74 704. 66,19 940. 56,74 07.00 DKPP
pembudiday
00 000 000 000 000 000 0
a ikan kecil
3.80 3.80 3.80 3.80 3.80
Cakupan 520. 19.52
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
bantuan 1,71% 4,57 250. 7,71 10,57 13,43 16,29 19,14 19,14 0.250 DKPP
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
VI-43
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-43
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-44
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
hasil
perikanan
Skala Mikro
dan Kecil
Capaian
produksi 25.6 26.9 26.9 29.6 31.1 140.3
pengolahan - 94,59 0 94,59 35.0 94,59 17.0 94,59 17.0 94,59 76.0 94,59 60.0 94,59 05.00 DKPP
hasil usaha 00 00 00 00 00 0
perikanan
Capaian
67.0 70.3 70.3 77.6 81.4 366.8
angka
37,21 kg/kapita/tahun 37,46 0 37,71 35.0 37,96 87.0 38,21 87.0 38,46 00.0 38,71 82.0 38,71 91.00 DKPP
Konsumsi
00 00 00 00 00 0
Ikan daerah
Cakupan
bantuan
sarana
617. 617. 617. 715. 750. 3.318
pengolahan
- 0 0 0 680. 16 680. 16 680. 16 000. 16 800. 16 .840. DKPP
dan
000 000 000 000 000 000
pemasaran
hasil
perikanan
Sasaran 4.1.2 :
Meningkatnya
kapasitas Proporsi DISK
KUMKM yang peningkatan OPER
29,00% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 41%
sinergi dengan SHU INDA
dunia usaha koperasi G
perdagangan
dan industri
Persentase
Izin Usaha
PROGRAM Simpan
40.0 145. 145. 145. 145. 145. 765.0 DISKO
PELAYANAN Pinjam
2 17 02 100% 100% 00.0 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 00.00 PERIN
IZIN USAHA untuk
00 000 000 000 000 000 0 DAG
SIMPAN PINJAM Koperasi
yang
dilayani
PROGRAM Tingkat
PENGAWASAN pengawasan 47.9 47.9 47.9 47.9 47.9 239.6 DISKO
2 17 03 DAN Koperasi. 0 0 0 6,11 30.0 6,11 30.0 6,11 30.0 6,11 30.0 6,11 30.0 30,55 50.00 PERIN
PEMERIKSAAN Koperasi 00 00 00 00 00 0 DAG
Pertumbuh
DISKO
an
9,64 5 10 10 10 10 10 55 PERIN
Wirausaha
DAG
Baru
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
USAHA Persentase 156. 7.656 DISKO
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 17 07 MENENGAH. Partisipasi 3,31% 4 121. 4 5 6 7 9 9 .121. PERIN
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
USAHA KECIL. Usaha Mikro 600 600 DAG
0 0 0 0 0
DAN USAHA
MIKRO (UMKM)
Persentase
Usaha Mikro 3.15 3.15 3.15 3.15 3.15
PROGRAM 530. 16.28 DISKO
yang 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 17 08 PENGEMBANGAN 15,16 0,01 000. 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,05 0.000 PERIN
berkembang 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
UMKM 000 .000 DAG
menjadi 0 0 0 0 0
Usaha Kecil
Pertumbuh
DISKO
an PDRB
-4,28 3,99 3,58 3,22 2,28 3,27 3,09 3,09 PERIN
sektor
DAG
industri
VI-45
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-45
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-46
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
PROGRAM
PERENCANAAN 73.1 445. 350. 305. 310. 315. 1.798 DISKO
Pertumbuhan
3 31 02 DAN 0,29% 1 13.4 1 000. 1 000. 1 000. 1 000. 1 000. 5 .113. PERIN
industri baru
PEMBANGUNAN 26 000 000 000 000 000 426 DAG
INDUSTRI
PROGRAM
PENGENDALIAN Prosentase
21.7 43.5 56.0 56.0 56.0 56.0 289.2 DISKO
IZIN USAHA perizinan
3 31 03 100 100 50.0 100 00.0 100 00.0 100 00.0 100 00.0 100 00.0 100 50.00 PERIN
INDUSTRI usaha
00 00 00 00 00 00 0 DAG
KABUPATEN/ industri
KOTA
PROGRAM Cakupan
PENGELOLAAN layanan
120. 120. 120. 120. 120. 600.0 DISKO
SISTEM sistem
3 31 04 98,82 98,82 0 98,83 000. 98,84 000. 98,85 000. 98,86 000. 98,87 000. 98,87 00.00 PERIN
INFORMASI informasi
000 000 000 000 000 0 DAG
INDUSTRI industri
NASIONAL nasional
Pertumbuhan DISKO
PDRB sektor -1,56 2,06 1,43 0,70 0,06 1,03 0,77 0,77 PERIN
perdagangan DAG
Persentase
Perizinan
PROGRAM
dan 29.5 29.5 29.5 29.5 29.5 147.5 DISKO
PERIZINAN DAN
3 30 02 Pendaftaran 95,14% 95 0 95 00.0 95 00.0 95 00.0 95 00.0 95 00.0 95 00.00 PERIN
PENDAFTARAN
Perusahan 00 00 00 00 00 0 DAG
PERUSAHAAN
yang
diterbitkan
PROGRAM
Persentase 1.73 1.73 1.75 2.00 2.10
PENINGKATAN 968. 10.30 DISKO
Peningkatan 9.00 9.00 4.00 0.00 0.00
3 30 03 SARANA 2 2 136. 2 2 2 2 2 10 0.136 PERIN
Omzet 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
DISTRIBUSI 730 .730 DAG
Pedagang 0 0 0 0 0
PERDAGANGAN
Persentase
PROGRAM
Stabilisasi
STABILISASI
Harga
HARGA BARANG 29.1 210. 320. 320. 280. 345. 1.504 DISKO
Barang
3 30 04 KEBUTUHAN 100 100 25.0 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 .125. PERIN
Kebutuhan
POKOK DAN 00 000 000 000 000 000 000 DAG
Pokok dan
BARANG
Barang
PENTING
Penting
VI-47
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-47
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-48
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
PROGRAM Persentase
PENGENDALIAN Kegiatan
372. 350. 300. 350. 500. 500. 2.372
PELAKSANAAN Pengendalian DPMP
2 18 06 100% 100% 462. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% .462.
PENANAMAN Pelaksanaan TSP
000 000 000 000 000 000 000
MODAL Penanaman
Modal
PROGRAM Persentase
PENGELOLAAN Pengelolaan
DATA DAN Data
SISTEM Informasi 510. 500. 450. 500. 525. 600. 3.085
DPMP
2 18 04 INFORMASI Perizinan 100% 100% 220. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% .220.
TSP
PENANAMAN dan non 000 000 000 000 000 000 000
MODAL Perizinan
yang
terintegrasi
Sasaran 4.1.4 :
Meningkatnya
kontribusi Kontribusi 17.000 17.010 17.020 17.030 17.040 17.050 17.050 DISP
sektor PAD 16.059.553.821 .000.0 .000.0 .000.0 .000.0 .000.0 .000.0 .000.0 ORAP
pariwisata bagi Pariwisata 00 00 00 00 00 00 00 AR
perekonomian
daerah
PROGRAM Persentase
PENINGKATAN Daya tarik 50.0 70.0 150. 200. 250. 720.0 DISPO
75,76 81,82 87,88 93,94
3 26 02 DAYA TARIK destinasi 0% 0% 0 00.0 00.0 000. 000. 100% 000. 100% 00.00 RAPA
% % % %
DESTINASI pariwisata 00 00 000 000 000 0 R
PARIWISATA Kabupaten
Persentase
Kawasan 200. 350. 120. 500. 600. 1.770 DISPO
Pariwisata 0% 0% 0 20% 000. 40% 000. 60% 000. 80% 000. 100% 000. 100% .000. RAPA
Strategis 000 000 000 000 000 000 R
Kabupaten
Persentase
204. 300. 340. 390. 510. 520. 2.264 DISPO
Destinasi
0% 0% 664. 20% 000. 40% 000. 60% 000. 80% 000. 100% 000. 100% .664. RAPA
Pariwisata
000 000 000 000 000 000 000 R
Kabupaten
Persentase
Pembinaan
150. 150. 120. 150. 150. 720.0 DISPO
dan 16,67 33,33 52,78
0% 0% 0 000. 000. 000. 75% 000. 100% 000. 100% 00.00 RAPA
Pengawasan % % %
000 000 000 000 000 0 R
Pelaku
VI-49
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-49
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-50
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
ketenagakerj
aan
Persentase
PROGRAM Tenaga Kerja
3.07 3.17 3.17 4.37 4.37
PELATIHAN Yang 544. 18.72 DISNA
8.22 5.80 5.80 5.80 5.80
2 07 03 KERJA DAN Mendapatkan 100% 100% 300. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 5.728 KERT
8.19 0.00 0.00 0.00 0.00
PRODUKTIVITAS Pelatihan 000 .191 RANS
1 0 0 0 0
TENAGA KERJA Berbasis
Kompetensi
Persentase
1.21 1.21 1.51 1.51
PROGRAM layanan 373. 938. 6.752 DISNA
0.00 0.00 0.00 0.00
2 07 04 PENEMPATAN penempatan 13,38% 15% 963. 20% 370. 25% 30% 35% 40% 40% .333. KERT
0.00 0.00 0.00 0.00
TENAGA KERJA tenaga kerja 600 000 600 RANS
0 0 0 0
lokal
Prosentasi
Perusahaan
1.02 1.24 1.41 1.86 2.32
PROGRAM yang 447. 8.316 DISNA
4.40 1.60 6.60 2.30 4.80
2 07 05 HUBUNGAN mempunyai 71,56% 72,56 200. 74,56 75,56 76,56 78,56 79,56 80 .900. KERT
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
INDUSTRIAL sarana 000 000 RANS
0 0 0 0 0
hubungan
industrial
Jumlah calon
PROGRAM
transmigran 254. 320. 345. 345. 345. 345. 1.954 DISNA
PEMBANGUNAN
3 32 03 yang n/a 10KK 674. 15KK 000. 18KK 000. 25KK 000. 30KK 000. 35KK 000. 133KK .674. KERT
KAWASAN
diberangkat 000 000 000 000 000 000 000 RANS
TRANSMIGRASI
kan
Persentase
Tingkat 4,94 4,5 4,22 4,18 4,1 4,08 4,04 4,04
Tujuan 4.2 : Kemiskinan
VI-51
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-51
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-52
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
(PPH)
Konsumsi
Persentase
PROGRAM penurunan
20.0 415. 436. 458. 481. 505. 2.317
PENANGANAN jumlah desa
2 09 04 5,52% 3,68 00.0 3,07 750. 2,45 538. 1,84 365. 1,23 290. 0,61 347. 0,61 .290. DKPP
KERAWANAN rentan
00 000 000 000 000 000 000
PANGAN rawan
pangan
Persentase
Pangan
PROGRAM
Segar Asal 70.0 326. 342. 360. 378. 397. 1.874
PENGAWASAN
2 09 05 Tumbuhan 85 90% 00.0 92% 650. 94% 983. 95% 132. 95% 140. 95% 046. 95% .951. DKPP
KEAMANAN
(PSAT) yang 00 000 000 000 000 000 000
PANGAN
aman
pangan
Sasaran 4.2.2 :
Meningkatnya Prosentase
perlindungan PMKS yang
dan mendapatk DINS
17.38 3 3 3 3 3 3 3
pemberdayaan an program OS
sosial serta layanan
pengendalian sosial
penduduk
Persentase
Fasilitasi 3.35 1.36 1.38 1.42 1.62 1.62
PROGRAM 10.67
Pembinaan 6.58 9.69 3.64 4.02 6.82 6.82 DINSO
1 06 02 PEMBERDAYAA 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 3.386
Tenaga 2.63 4.90 8.12 0.15 0.16 0.16 S
N SOSIAL .122
Kesejahtera 0 0 2 0 0 0
an Sosial
Persentase
Fasilitasi
PROGRAM
Pemulangan
PENANGANAN
Warga 6.22 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0
WARGA NEGARA 56.22 DINSO
1 06 03 Negara 100% 100% 8.00 100% 00.0 100% 00.0 100% 00.0 100% 00.0 100% 00.0 100%
MIGRAN 8.000 S
Migran 0 00 00 00 00 00
KORBAN TINDAK
Korban
KEKERASAN
Tindak
Kekerasan
1.73 1.45 1.67 1.73 1.83
PROGRAM Cakupan 689. 9.117
0.89 8.34 1.34 3.34 3.34 36,15 DINSO
1 06 04 REHABILITASI rehabilitasi 35,46% 16% 984. 7,23% 7,23% 7,23% 7,23% 7,23% .253.
0.00 4.85 4.85 4.84 4.84 % S
Indeks
Pembangun DKBP
92,14 92,02 92,06 92,10 92,14 92,18 92,22 92,22
an Gender 3A
(IPG)
PROGRAM
presentase
PENGARUS 1.13 1.09
perangkat 166. 850. 947. 980. 5.360
UTAMAAN 0.58 5.14 DKBP
2 08 02 daerah yang 100 100 499. 100 000. 100 800. 100 080. 100 100 100 .114.
GENDER DAN 8.00 6.80 3A
melaksanak 850 000 000 000 650
PEMBERDAYAA 0 0
an PPRG
N PEREMPUAN
cakupan
home
PROGRAM
industry 48.4 248. 278. 306. 336. 370. 1.588
PENINGKATAN DKBP
2 08 04 perempuan 44,59% 45 39.7 46 000. 46,5 300. 47 130. 47,5 743. 48 417. 48 .030.
KUALITAS 3A
aktif di 00 000 000 000 000 300 000
KELUARGA
lokasi
P2WKSS
cakupan
PROGRAM
OPD yang
PENGELOLAAN 27.5 30.2 33.2 36.6 40.2 192.8
memiliki DKBP
2 08 05 SISTEM DATA 100 100 0 100 00.0 100 50.0 100 75.0 100 02.5 100 62.7 100 90.25
Data Pilah 3A
GENDER DAN 00 00 00 00 50 0
Gender dan
ANAK
anak
VI-53
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-53
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-54
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
Persentase
penanganan
kasus
kekerasan DKBP
56,17% 50% 55% 60% 65% 70% 75% 75%
perempuan 3A
dan anak
serta
trafficking
cakupan
kasus
kekerasan
PROGRAM dan TPPO 79.5 212. 353. 409. 449. 503. 2.007
DKBP
2 08 03 PERLINDUNGAN terhadap 31.07 30 33.7 30 500. 30 750. 30 125. 30 037. 30 941. 30 .887.
3A
PEREMPUAN perempuan 00 000 000 000 500 250 450
yang
tertangani
sampai selesai
Prosentase
PROGRAM kecamatan 48.0 300. 350. 400. 400. 500. 1.998
DKBP
2 08 06 PEMENUHAN dan desa 0 0 93.0 10 000. 20 000. 30 000. 40 000. 50 000. 50 .093.
3A
HAK ANAK (PHA) layak anak 00 000 000 000 000 000 000
yang aktif
cakupan
kasus
kekerasan
dan TPPO 1.14
PROGRAM 568. 808. 908. 908. 908. 5.252
terhadap 9.82 DKBP
2 08 07 PERLINDUNGAN 26.55 20 505. 25 563. 30 563. 35 563. 40 563. 45 45 .587.
anak yang 8.17 3A
KHUSUS ANAK 000 500 500 500 500 179
tertangani 9
sampai
dengan
selesai
Total
DKBP
Fertility 2,1 2,29 2,26 2,24 2,21 2,19 2,1 2,1
3A
Rate
Angka
prevalensi
PROGRAM kontrasepsi 8.83 8.93 8.93 8.93 9.23 9.53
54.41
PEMBINAAN Modern 5.96 5.96 5.96 5.96 5.96 5.96 DKBP
2 14 03 76,16 69,16 69,66 70,16 70,66 71,16 71,66 71,66 5.782
KELUARGA (Modern 3.72 3.72 3.72 3.72 3.72 3.72 3A
.350
BERENCANA Contraseptive 5 5 5 5 5 5
Prevalensi
Misi 5 :
Meningkatkan
Tujuan 5.1 :
Meningkatkan
Indeks
kualitas tata
reformasi CC B B B BB BB BB BB
kelola
Birokrasi
pemerintahan
dan pelayanan
publik
Sasaran 5.1.1 :
Meningkatnya
kinerja Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
VI-55
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-55
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-56
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
PROGRAM Terlaksananya 9.94 11.5 11.5 11.5 11.5 12.8
68.74
PENGELOLAAN Pengelolaan 7.28 00.0 00.0 00.0 00.0 00.0 BPKA
5 02 02 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 7.283
KEUANGAN Keuangan 3.41 00.0 00.0 00.0 00.0 00.0 D
.417
DAERAH. Daerah 7 00 00 00 00 00
PROGRAM Persentase 1.05 1.80 2.00 2.00 2.00 2.00
10.85
PENGELOLAAN laporan 7.90 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 BPKA
5 02 03 8 8 8 8 8 8 8 40 7.908
BARANG MILIK Pengelolaan 8.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 D
.000
DAERAH. Aset Daerah. 0 0 0 0 0 0
SETD
Nilai LPPD 3,80 4.00 4.10 4.20 4.30 ` 4.40 4.50 4.50
A
Nilai SAKIP BB BB BB BB BB BB A A
PROGRAM Tingkat
47.3 47.3 47.3 47.3 47.3 47.3
DUKUNGAN Layanan dan 284.1
57.6 57.6 57.6 57.6 57.6 57.6 SET
4 02 02 PELAKSANAAN fasilitasi 100 100 100 100 100 100 100 100 46.17
95.4 95.4 95.4 95.4 95.4 95.4 DPRD
TUGAS DAN Fungsi 2.400
00 00 00 00 00 00
FUNGSI DPRD DPRD
Persentase
perencanaan
dan
PROGRAM penganggaran
PENUNJANG pelayanan
URUSAN administrasi SELU
1 PEMERINTAHAN keuangan. 100 100 100 100 100 100 100 RUH
DAERAH barang milik OPD
KABUPATEN/KO daerah dan
TA administrasi
umum
perangkat
daerah
676. 676. 676. 676. 677. 677. 4.061
579. 779. 779. 779. 379. 249. .574. DISDI
DISDIKBUD 100 100 100 100 100 100 100
057. 057. 057. 057. 057. 057. 344.3 KBUD
387 387 387 387 387 387 22
101. 104. 104. 104. 105. 105.
625.0
804. 171. 171. 171. 171. 571. DINK
Dinkes 100 100 100 100 100 100 100 60.82
969. 170. 170. 170. 170. 170. ES
3.186
296 778 778 778 778 778
RS.DR
62.1 71.3 71.3 71.3 71.6 72.1
Rumah Sakit 419.9 DJATP
81.4 41.1 41.1 41.1 41.1 41.1
dr.Dradjat 100 100 100 100 100 100 100 87.35 RAWI
00.6 90.1 90.1 90.1 90.1 90.1
Prawiranegara 1.286 RANE
31 31 31 31 31 31
GRA
VI-57
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-57
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-58
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
Dinas Keluarga
10.0 10.7 10.8 10.9 10.9 11.2
Berencana. 64.82
42.0 75.0 22.8 80.8 90.2 16.6 DKBP
Pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 7.709
28.2 18.2 18.2 98.2 85.2 20.9 3A
Perempuan dan .050
25 25 25 25 25 25
Perlindungan Anak
18.0 18.2 18.4 18.6 18.8 19.0
111.2
Dinas 42.5 42.5 42.5 42.5 42.5 42.5 DISHU
100 100 100 100 100 100 55.30
Perhubungan 50.4 50.4 50.4 50.4 50.4 50.4 B
2.706
51 51 51 51 51 51
Dinas
6.18 6.38 6.58 6.78 6.98 7.18 DISKO
Komunikasi. 40.12
8.03 8.03 8.03 8.03 8.03 8.03 MINF
Informatika. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 8.190
1.69 1.69 1.69 1.69 1.69 1.69 OSATI
persandian dan .194
9 9 9 9 9 9 K
Statistik
10.4 10.6 10.8 11.0 11.2 11.4
Dinas Koperasi. 65.54 DISKO
23.5 23.5 23.5 23.5 23.5 23.5
Perindustrian 100 100 10 100 100 100 1.146 PERIN
24.4 24.4 24.4 24.4 24.4 24.4
dan Perdagangan .448 DAG
08 08 08 08 08 08
Dinas
Penanaman 11.0 12.9 13.0 13.5 13.3 13.5
77.52
Modal dan 23.4 68.4 93.4 18.4 48.4 73.4 DPMP
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 5.827
Pelayanan 71.2 71.2 71.2 71.2 71.2 71.2 TSP
.698
Terpadu Satu 83 83 83 83 83 83
Pintu
6.04 6.97 7.28 7.89 8.25 8.70
Dinas Pemuda. 45.15 DISPO
3.65 1.71 6.05 4.93 5.19 7.49
Olahraga. dan 100 100 100 100 100 100 100 9.052 RAPA
4.99 8.49 4.99 4.99 0.99 8.19
Pariwisata .670 R
5 5 5 5 5 5
Dinas 5.37 5.57 5.77 5.97 6.17 6.37
35.23
Perpustakaan 2.14 2.14 2.14 2.14 2.14 2.14
100 100 100 100 100 100 2.895 DPKD
dan Kearsipan 9.30 9.30 9.30 9.30 9.30 9.30
.842
Daerah 7 7 7 7 7 7
19.6 19.8 20.0 20.2 20.4 20.6
120.8
41.6 41.6 41.6 41.6 41.6 41.6 DISPE
Dinas Pertanian 100 100 100 100 100 100 49.69
15.5 15.5 15.5 15.5 15.5 15.5 RTAN
3.420
70 70 70 70 70 70
29.5 34.3 43.3 43.7 44.2 44.5
239.8
Sekretariat 59.4 71.7 92.3 86.6 62.3 16.1 SETD
100 100 100 100 100 100 100 88.56
Daerah 14.2 18.7 20.0 52.1 35.0 23.7 A
4.003
33 61 18 97 56 38
58.8 59.0 59.2 59.4 59.6 59.8
355.8
06.4 06.4 06.4 06.4 06.4 06.4 SET
Sekretariat DPRD 100 100 100 100 100 100 38.80
67.5 67.5 67.5 67.5 67.5 67.5 DPRD
VI-59
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-59
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-60
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
Cakupan
PROGRAM penyelenggar
16.9 23.8 23.8 23.8 23.8 23.8
PENYELENGGAR aan urusan 31.45 KECA
93.8 44.5 44.5 44.5 44.5 44.5
7 01 05 AAN URUSAN pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 100 2.066 MATA
11.5 77.3 77.3 77.3 77.3 77.3
PEMERINTAHAN umum di .000 N
00 00 00 00 00 00
UMUM wilayah
kecamatan
Cakupan
PROGRAM
penyelengga
KOORDINASI 2.47 2.47 2.47 2.47 2.47 2.47
raan 14.84 KECA
KETENTRAMAN 3.70 3.70 3.70 3.70 3.70 3.70
7 01 04 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100 100 2.200 MATA
DAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
ketertiban di .000 N
KETERTIBAN 0 0 0 0 0 0
wilayah
UMUM
kecamatan
PROGRAM
PEMBINAAN 6.45 6.45 6.45 6.45 6.45 6.45
Persentase 38.70 KECA
DAN 0.76 0.76 0.76 0.76 0.76 0.76
7 01 06 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 100 4.594 MATA
PENGAWASAN 5.80 5.80 5.80 5.80 5.80 5.80
desa dibina .800 N
PEMERINTAHAN 0 0 0 0 0 0
DESA
PROGRAM
Persentase
PENGEMBANGA 375. 375. 375. 375. 375. 375. 2.250 DISPO
Organisasi 96,67 97,50 97,52 98,35 98,36 99,18 99,18
2 19 02 N KAPASITAS 96,67% 000. 000. 000. 000. 000. 000. .000. RAPA
Pemuda % % % % % % %
DAYA SAING 000 000 000 000 000 000 000 R
yang Aktif
KEPEMUDAAN
Persentase 56.8 70.3 90.0 175. 200. 225. 817.2 DISPO
32,71 34,04 35,37 36,70 38,03 39,36 39,36
Wirausaha 31,38% 73.0 50.0 00.0 000. 000. 000. 23.00 RAPA
% % % % % % %
Muda 00 00 00 000 000 000 0 R
1.18 1.27 1.37 1.50 1.56 1.63
Jumlah 8.536 DISPO
855 4.31 1.730 4.03 2.605 5.00 3.480 6.80 4355 6.00 5.230 0.00 5.230
Pemuda 137 Orang .148. RAPA
Orang 3.00 Orang 5.00 Orang 0.00 Orang 0.00 Orang 0.00 Orang 0.00 Orang
yang Dibina 000 R
0 0 0 0 0 0
Cakupan
PROGRAM
Pembinaan 375. 375. 375. 375. 375. 375. 2.250 DISPO
PENGEMBANGA 99,79 99,83 99,88 99,92 99,96
2 19 04 peserta 99,79% 000. 000. 000. 000. 000. 100% 000. 100% .000. RAPA
N KAPASITAS % % % % %
didik 000 000 000 000 000 000 000 R
KEPRAMUKAAN
Pramuka
PROGRAM
1.42 1.57 1.42 1.57
PENGEMBANGA Jumlah atlet 599. 900. 7.499 DISPO
224 704 1.494 5.00 1.974 5.00 2.764 5.00 3.244 5.00 3.244
2 19 03 N KAPASITAS muda yang 246 Atlet 265. 000. .265. RAPA
Atlet Atlet Atlet 0.00 Atlet 0.00 Atlet 0.00 Atlet 0.00 Atlet
DAYA SAING dibina 500 000 500 R
0 0 0 0
KEOLAHRAGAAN
Jumlah OPD
pelayanan
melaksana
kan Zona 0 1 1 1 1 1 1 6
integritas
(ZI) WBBM
WBK
PROGRAM Tingkat
14.5 15.3 19.3 19.3 19.3 19.5
PEMERINTAHAN fasilitasi 107.4
14.8 23.5 67.8 63.5 91.2 02.4 SETD
4 01 02 DAN dukungan 100 100 100 100 100 100 100 600 63.48
16.4 73.3 45.0 04.5 78.1 62.6 A
KESEJAHTERAAN penyelenggara 0.139
00 47 00 94 35 64
RAKYAT an program
VI-61
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-61
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-62
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
pemerintahan
dan
kesejahteraan
rakyat yang
menjadi tugas
Sekretariat
Daerah
Tingkat
fasilitasi
PROGRAM dukungan
PENUNJANG penyelengga
42.3 41.9 29.0 29.2 29.2 29.4
URUSAN raan urusan 201.2
39.4 49.5 64.5 11.5 53.4 21.1 SETD
4 01 01 PEMERINTAHAN pemerintah 100 100 100 100 100 100 100 600 39.70
54.4 94.2 60.0 22.1 20.9 52.3 A
DAERAH daerah yang 4.151
46 78 00 21 11 95
KABUPATEN/ menjadi
KOTA tugas
Sekretariat
Daerah
Tingkat
terfasilitasin
ya dukungan
penyelengga
raan
PROGRAM program 4.48 4.14 4.85 4.86 4.86 4.89
28.10
PEREKONOMIAN perekonomi 2.05 7.87 2.85 0.06 7.03 4.93 SETD
4 01 03 100 100 100 100 100 100 100 600 4.806
DAN an dan 4.99 0.56 0.85 0.59 1.50 7.78 A
.299
PEMBANGUNAN pembangun 6 2 4 8 0 9
an yang
menjadi
tugas
Sekretariat
Daerah
Sasaran 5.1.2 :
Meningkatnya
Tingkat INSPE
Kualitas
Maturitas 3 3,11 3,5 3,6 3,7 3,8 4 4 KTOR
Pengawasan
SPIP AT
Pelaksanaan
Pembangunan
Daerah
PROGRAM Persentase 22.12 INSPE
1.37 3.72 3.96 4.14 4.34 4.56
6 01 03 PERUMUSAN perangkat 100 100 100 100 100 100 100 100 9.213 KTOR
2.86 9.05 5.87 7.43 7.15 6.84
Nilai
Sasaran 5.1.4 :
konsistensi
Meningkatnya perencanaa BAPP
kualitas 100 100 100 100 100 100 100 100
n EDA
perencanaan, pembangun
pengendalian an daerah
dan evaluasi
pelaksanaan Nilai
pembangunan capaian
daerah berbasis kinerja
data, penelitian, 100 100 100 100 100 100 100 100
kegiatan
dan perangkat
pengembangan daerah
inovasi
Prosentase
PROGRAM terpenuhinya
PERENCANAAN. keselarasan 2.72 2.59 2.75 3.00 3.20 3.14
17.50
PENGENDALIAN dalam 0.48 7.17 0.00 0.00 0.00 0.94 BAPP
5 01 02 100 100 100 100 100 100 100 100 8.612
DAN EVALUASI penyusunan 5.36 8.00 0.00 0.00 0.00 9.00 EDA
.367
PEMBANGUNAN dokumen 7 0 0 0 0 0
DAERAH perencanaan
dan laporan
VI-63
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-63
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-64
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
pelaksanaan
pembangunan
daerah yang
disampaikan
tepat waktu
Prosentase
tercapainya
PROGRAM kesesuaian
KOORDINASI antara
3.86 4.00 4.00 4.00 4.00 4.20
DAN dokumen 24.06
0.46 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 BAPP
5 01 03 SINKRONISASI perencanaan 100 100 100 100 100 100 100 100 0.462
2.15 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 EDA
PERENCANAAN dengan .150
0 0 0 0 0 0
PEMBANGUNAN Pelaksanaan
DAERAH Kegiatan pada
perangkat
daerah
Indek
inovati inovati inovati inovati inovati inovati inovat BAPP
Inovasi inovatif
f f f f f f if EDA
Daerah
Prosentase
hasil kajian
PROGRAM penelitian
1.09 1.20 1.32
PENELITIAN dan 821. 903. 993. 6.337
3.21 2.53 2.78 BAPP
5 05 02 DAN pengembang 100 100 347. 100 481. 100 829. 100 100 100 100 .193.
2.85 4.14 7.55 EDA
PENGEMBANGA an yang 000 700 870 127
7 3 7
N DAERAH telah
didiseminasi
kan
Prosentase
425. 530. 600. 850. 850. 900. 4.155
dukungan BAPP
100 100 946. 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 .946.
inovasi EDA
000 000 000 000 000 000 000
daerah
Cakupan
data
DISK
statistic
50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 100,00 OMIN
sektoral 50,00%
% % % % % % % FOSA
yang
TIK
dipublikasi
kan
Tingkat
Sasaran 5.1.5 : Capaian
kinerja BKPS
94% 94% 95% 93% 96% 97% 97% 97% 0
Meningkatnya pegawai DM
kualitas SDM kategori
aparatur Baik
Tercapainya
3.28 3.16 3.74 3.55 3.85 3.86
PROGRAM kepuasan 21.46
95,00 8.39 1.14 96,00 3.98 96,50 4.40 97,00 0.95 97,50 5.32 97,50 BKPS
5 03 02 KEPEGAWAIAN terhadap 94,90% 95,5% 4.199
% 9.50 4.00 % 4.00 % 0.00 % 2.00 % 0.00 % DM
DAERAH pelayanan .500
Cakupan
standar 94,10 94,50 95,00 95,50 96,00 96,00 96,00 BKPS
90%
kompetensi % % % % % % % DM
pegawai
Perentase ASN
PROGRAM 1.47 3.50 4.38 5.44 5.67 5.66
yang 26.14
PENGEMBANGAN 0.76 7.00 2.31 6.90 7.84 3.48 BKPS
5 04 02 dikembangkan 5% 7% 10% 20% 20% 20% 20% 97% 8.305
SUMBER DAYA 1.00 0.00 6.00 0.00 8.00 0.00 DM
kompetensinya .000
MANUSIA 0 0 0 0 0 0
sesuai standar
Sasaran 5.1.6 :
Meningkatnya Indeks
DISK
keterbukaan Keterbukaa
65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 90,00 90,00 OMIN
informasi n Informasi 65,00%
% % % % % % % FOSA
publik yang Publik
TIK
didukung (PPID)
kemajuan TI
Cakupan
PROGRAM
Diseminasi 3.57 3.60 3.60 3.75 3.86 3.90 DISKO
PENGELOLAAN 22.30
Informasi 5.21 0.00 0.00 9.00 9.00 0.00 MINF
2 16 02 INFORMASI DAN 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 3.218
Pemerintah 8.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 OSATI
KOMUNIKASI .015
Daerah 5 0 0 0 0 0 K
PUBLIK
melalui
VI-65
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-65
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-66
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
Media
Informasi
Indeks DISK
Kematangan 2.97 2.97 2.98 2.99 3.00 3.01 3.01 OMIN
2.97 (Baik)
Penerapan (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) (Baik) FOSA
SPBE TIK
Cakupan
PROGRAM layanan 1.05 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20 DISKO
7.058
PENGELOLAAN jaringan 8.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 MINF
2 16 03 40% 40% 50% 70% 80% 90% 100 100% .039.
APLIKASI intra 9.80 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 OSATI
800
INFORMATIKA Pemerintah 0 0 0 0 0 0 K
Daerah
Persentase
Penerapan e- DISKO
Government MINF
Di 40% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 90%
OSATI
Lingkungan K
Pemerintah
Daerah
Indeks DISK
Keamanan OMIN
informasi 100 100 120 140 160 170 175 175
FOSA
(Indeks TIK
KAMI)
Persentase
PROGRAM Perangkat
PENYELENGGAR daerah yang DISKO
AAN telah 505. 499. 523. 550. 577. 606. 3.262
MINF
2 21 02 PERSANDIAN menggunaka 41% 41% 323. 48% 000. 51% 950. 58% 147. 65% 654. 68% 537. 68% .612.
OSATI
UNTUK n sandi dalam 000 000 000 500 875 619 994
K
PENGAMANAN komunkasi
INFORMASI Perangkat
Daerah
Meningkatnya Indeks
kualitas Kepuasan
B B B B B B B B
pelayanan Masyarakat
publik yang (IKM)
didukung
kemajuan TI
Persentase
Masyarakat
yang
42.00 60.00 70.00 80.00 90.00
Melakukan 58% 100% 100%
% % % % %
Kunjungan
Perpustaka
an
Persentase
perangkat
daerah yang 44.64 53.57 62.50 71.43 80.36
35.71% 100% 100%
mengelola % % % % %
arsip secara
digital
Tingkat tertib
PROGRAM pengelolaan 131. 70.0 113. 113. 147. 187. 762.2
2 24 02 PENGELOLAAN arsip 69,64% 73% 847. 77% 00.0 80% 000. 84% 000. 91% 200. 100% 200. 100% 47.60 DPKD
ARSIP perangkat 600 00 000 000 000 000 0
daerah
VI-67
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-67
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-68
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
PROGRAM Prosentase
PERLINDUNGAN arsip 28.1 10.0 35.0 20.0 25.0 25.0 143.1
12,82 17,95 23,08 28,21 33,33
2 24 03 DAN bersejarah 2,56% 7,69% 52.4 00.0 00.0 00.0 00.0 00.0 33% 52.40 DPKD
% % % % %
PENYELAMATAN yang berhasil 00 00 00 00 00 00 0
ARSIP ditelusuri
Cakupan
DISD
kepemilikan
79,12% 83,23 84,8 87,4 89,8 92,2 94,6 94,6 UKCA
dokumen
PIL
adminduk
Prosentase
meningkatnya 1.00 1.10 1.20 1.20
PROGRAM Kualitas 119. 985. 5.604 DISDU
0.00 0.00 0.00 0.00
2 12 02 PENDAFTARAN Pelayanaan 100 100 591. 100 240. 100 100 100 100 100 .831. KCAPI
Penerbitan
0.00 0.00 0.00 0.00
PENDUDUK 500 000 500 L
Dokumen 0 0 0 0
Kependudukan
Prosentase
PROGRAM meningkatnya 1133 250. 300. 300. 350. 350. 1.663 DISDU
2 12 03 PENCATATAN Kualitas 100 100 0000 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 .300. KCAPI
SIPIL Pelayanaan 0 000 000 000 000 000 000 L
Pencatatan Sipil
PROGRAM Prosentase 1.08 1.19
PENGELOLAAN kerjasama 580. 815. 896. 986. 5.558 DISD
5.19 3.71
2 12 04 INFORMASI pemanfaatan 100 100 682. 100 320. 100 852. 100 537. 100 100 100 .293. UKCA
data
0.92 0.01
ADMINISTRASI 900 000 000 200 032 PIL
kependudukan 0 2
KEPENDUDUKAN
Terkelola dan
PROGRAM tersajinya data 16.0 100. 100. 100. 150. 150. 616.0 DISD
PENGELOLAAN kependudukan
2 12 05 100 100 30.0 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 000. 100 30.00 UKCA
PROFIL Buku Profil
Perkembangan 00 000 000 000 000 000 0 PIL
KEPENDUDUKAN
Kab. Serang
Indeks
Risiko 203,20 203,10 203,05 203,00 202,80 202,50 200,00 200,00 BPBD
Bencana
PROGRAM
PENCEGAHAN. Tingkat
PENANGGULANG pelayanan 1.73 2.40 2.60 3.00 3.00 3.10
pencegahan 15.83
AN. 1.81 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 05 04 penanggulangan. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1.810 BPBD
PENYELAMATAN penyelamatan
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
.000
KEBAKARAN DAN kebakaran dan 0 0 0 0 0 0
PENYELAMATAN non kebakaran
Persentase
penurunan
jumlah SATP
7,4% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
pelanggaran OL PP
Trantibum
dan Perda
Prosentase
PROGRAM Gangguan
3.01 5.53 5.89 6.28 6.58 6.58
Misi 6 :
Memantapkan
Fungsi Dan
Peran Agama
Sebagai
Landasan Moral
Dan Spiritual
Dalam
Kehidupan
Individu.
Bermasyarakat
Dan Bernegara
VI-69
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SERANG 2021-2026 VI-69
INDIKATOR TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN PERANG
MISI/ TUJUAN/ KINERJA
KAT
SASARAN/ TUJUAN/ KONDISI AKHIR
CAPAIAN TAHUN AWAL TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 DAERAH
PERENCANAAN
VI-70
KODE PROGRAM SASARAN
PERENC.
PEMBANGUNAN (IMPACT).
DAERAH PROGRAM TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp. TARGET Rp.
(OUTCOME)
Tujuan 6.1 :
Meningkatkan
kualitas Indeks
kehidupan Kerukunan
86,45 86,9 87,4 87,95 88,5 89 89,5 89,5
beragama Umat
ditengah- Beragama
tengah
masyarakat
Sasaran 6.1.1 : Tingkat
kejadian
Meningkatnya KESB
SARA
toleransi 0 0 0 0 0 0 0 0 ANGP
ditengah-
kehidupan OL
tengah
umat beragama
masyarakat
PROGRAM Persentase
PEMBERDAYAAN pembinaan 263. 650. 650. 650. 750. 850. 3.813 KESB
8 01 04 DAN PENGAWASAN organisasi 100% 100% 770. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% 000. 100% .770. ANGP
ORGANISASI kemasyarak 000 000 000 000 000 000 000 OL
KEMASYARAKATAN atan
PROGRAM
PENINGKATAN
KEWASPADAAN 1.20 1.23 1.30
NASIONAL DAN Persentase 529. 941. 970. 6.174 KESB
0.00 2.83 0.00
8 01 06 PENINGKATAN konflik sosial 100% 100% 599. 100% 751. 100% 664. 100% 100% 100% 100% .853. ANGP
KUALITAS DAN
0.00 6.89 0.00
terselesaikan 900 834 914 545 OL
FASILITASI 0 7 0
PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL
Persentase
kelompok
PROGRAM masyarakat
PEMBINAAN DAN yang dibina 1.14 1.14 1.14 1.24 1.30
PENGEMBANGAN terkait 687. 6.648 KESB
0.00 0.00 0.00 0.00 1.12
8 01 05 KETAHANAN narkoba. 100% 100% 090. 100% 100% 100% 100% 100% 100% .215. ANGP
kerukunan
0.00 0.00 0.00 0.00 5.12
EKONOMI. 000 126 OL
umat 0 0 0 0 6
SOSIAL DAN
BUDAYA beragama
dan
kepercayaan
3.05 2.99 3.05 3.13 3.14 3.19
18.42
6.71 2.77 8.02 6.48 4.33 4.18
7.537
Jumlah 1.79 3.50 9.10 2.78 1.80 4.84
.289.
1.00 9.18 6.46 2.08 9.57 2.40
555
9 2 8 4 2 3
VII-2
2021 2022 2023 2024 2025 2026
No Uraian
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
KAPASITAS RIIL KEUANGAN
1 3,061,285,487,661 3,006,026,122,913 3,052,281,720,198 3,130,235,395,815 3,138,084,423,303 3,187,737,456,134
DAERAH
Pendapatan Daerah 2,901,230,182,348 2,872,518,453,079 2,927,324,114,378 2,975,208,285,956 3,022,468,121,091 3,071,963,672,198
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 160,055,305,313 133,507,669,834 124,957,605,820 155,027,109,859 115,616,302,212 115,773,783,936
2.04 Belanja Tidak Terduga 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000
3 Pengeluaran Pembiayaan
Penyertaan Modal Daerah 3,000,000,000 22,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000
PENDIDIKAN
PROGRAM APM SD
100, 21,608,8 21,608,8 22,041,0 22,481,8 22,931,5 23,390,1 134,062,
1 01 02 PENGELOLAAN 100,00 100 100 100 100 100 100
00 77,380 77,380 54,928 76,026 13,547 43,818 343,079
PENDIDIKAN
VII-3
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VII-4
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
PROGRAM Prosentase izin
PENGENDALIAN pendidikan
PERIZINAN dasar. PAUD
PENDIDIKAN dan Pendidikan 112,000,
1 01 05 100 100 100 112,000, 100 112,000, 100 100 112,000, 100 112,000, 100 560,000,
Non Formal - 000
000 000 000 000 000
yang
diselenggaraka
n Masyarakat
KESEHATAN
PROGRAM
PEMENUHAN
Prosentase
UPAYA
Pemenuhan
KESEHATAN 69,031,5 41,662,8 44,967,4 38,791,9 59,104,5 62,518,8 316,077,
1 02 02 12 indikator 100% 100 100 100 100 100 100 100
PERORANGAN 99,895 38,500 44,000 53,200 07,325 47,155 190,075
SPM
DAN UPAYA
Kesehatan
KESEHATAN
MASYARAKAT
Prosentase
kepesertaan 21,696,0 22,725,0 21,696,0 22,725,0 22,725,0 22,725,0 134,292,
74% 74 85 90 90 95 98 98
jaminan 86,920 00,000 86,920 00,000 00,000 00,000 173,840
kesehatan
Prosentase
13,020,0 400,000, 500,000, 500,000, 661,000, 760,000, 2,834,02
Desa Stop 15 % 15 20 25 35 40 50 50
00 000 000 000 000 000 0,000
BABS
PROGRAM
Prosentase
SEDIAAN
PKM dengan
FARMASI. ALAT 89,370,9 36,000,0 39,000,0 42,000,0 45,000,0 48,000,0 299,370,
1 02 04 ketersediaan 100% 100% 100 100 100 100 100 100
KESEHATAN DAN 99 00 00 00 00 00 999
obat esensial,
MAKANAN vaksin, alkes
MINUMAN
PROGRAM
PEMBERDAYAAN Prosentase
7,623,78 7,420,83 8,627,92 8,113,78 9,108,17 8,980,20 49,874,6
1 02 05 MASYARAKAT Posyandu 55 % 55 55 60 65 70 75 75
3,500 0,000 1,500 3,500 1,500 9,001 99,001
BIDANG aktif
PROGRAM
PEMENUHAN Indeks
UPAYA Kepuasan
KESEHATAN Masyarakat 19,995,0 150,000, 150,000, 150,000, 150,000, 150,000, 769,995,
1 02 02 80.07% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
PERORANGAN terhadap 00 000 000 000 000 000 000
DAN UPAYA Pelayanan
KESEHATAN Kesehatan
MASYARAKAT
Tingkat sarana
prasarana RS 655,649, 2,889,00 3,000,00 3,200,00 3,300,00 3,300,00 16,344,6
66% 66% 72% 76% 83% 86% 90% 90%
dalam dalam 952 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 49,952
kondisi baik
PROGRAM Prosentase
PENINGKATAN SDM yang
KAPASITAS mengikuti 150,000, 250,000, 250,000, 250,000, 250,000, 1,150,00
1 02 03 20% 25% - 25% 25% 25% 25% 25% 100%
SUMBER DAYA Diklat sesuai 000 000 000 000 000 0,000
MANUSIA standar
KESEHATAN kompetensi
VII-5
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VII-6
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
PROGRAM
PENUNJANG Tingkat
1,099,08
URUSAN Penerimaan 172,010, 176,372, 180,781, 185,301, 189,933, 194,682,
1 02 01 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2,641,51
PEMERINTAHAN Pendapatan 571,597 551,137 864,915 411,538 946,827 295,497
DAERAH 1
RS
KABUPATEN/KOTA
PEKERJAAN
UMUM DAN
PENATAAN
RUANG
Persentase
jumlah tenaga
PROGRAM terampil
konstruksi
PENGEMBANGAN 1,552,96 2,116,40 2,116,40 2,116,40 2,116,40 2,116,40 12,134,9
1 03 11 yang telah 16.7 16.7 25 33.33 41.7 50 58.3 58.3
JASA 5,040 5,040 5,040 5,040 5,040 5,040 90,240
bersertifikat
KONSTRUKSI (SKT) di
Kabupaten
Serang
PROGRAM
Cakupan
PENGELOLAAN
infrastruktur
DAN 6,908,83 6,931,08 6,931,08 6,931,08 6,931,08 8,000,00 42,633,1
1 03 06 drainase desa 20.24 29.12 36.11 51.53 56.13 65.64 9.43
PENGEMBANGAN 2,250 2,250 2,250 2,250 2,250 0,000 61,250
kewenangan
SISTEM
kabupaten
DRAINASE
Cakupan
PROGRAM 1,149,00
infrastruktur 336,486, 156,274, 163,487, 158,339, 165,940, 168,471,
1 03 10 PENYELENGGAR 100 100 100 100 100 100 100 100 0,621,36
jalan 752,315 492,650 299,697 822,493 641,557 612,648
AAN JALAN 0
kabupaten
Tingkat
PROGRAM ketaatan tata
PENYELENGGAR ruang dengan 3,662,77 7,666,62 7,666,62 8,166,62 13,716,6 7,266,62 48,145,8
1 03 12 83 85 87.5 90 92.5 93 94 94
AAN PENATAAN rencana tata 9,770 0,469 0,469 0,469 20,469 0,469 82,115
RUANG ruang
wilayah
Indikator
25,314,
Kinerja 13,840, 20,624, 20,897, 23,472, 27,340,
5 5 10 20 25 40 298,44 100 100
PERUMAHAN
RAKYAT DAN
KAWASAN
PERMUKIMAN
PROGRAM
17,124,9
1 01 02 PENGELOLAAN - - - - - - - - - - - -
99,910
PENDIDIKAN
PROGRAM
PROGRAM Persentase
PENGELOLAAN Rumah Tangga
mendapatkan
DAN 8,958,78 6,516,29 10,097,5 10,097,5 15,190,2 17,240,9 68,101,3
1 03 05 akses 65.92 67.01 68.62 69.9 71.07 72.18 73.27 73.27
PENGEMBANGAN 7,230 8,152 57,782 57,782 43,207 31,848 76,001
pengelolaan
SISTEM AIR air limbah
LIMBAH domestik
Persentase
PROGRAM Prasarana
Permukiman 7,194,04 2,000,00 2,000,00 2,000,00 2,000,00 2,000,00 10,000,0
1 03 07 PENGEMBANGAN 20 30 40 50 60 60
pada kawasan 5,900 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 00,000
PERMUKIMAN strategis yang
tertangani
PROGRAM Persentase
PENATAAN bangunan 32,932,6 47,000,0 50,000,0 50,000,0 50,000,0 50,000,0 279,932,
1 03 08 15 17 19 21 23 25 27 27
BANGUNAN gedung yang 17,625 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 617,625
GEDUNG memiliki IMB
VII-7
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VII-8
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Persentase
PROGRAM
Bangunan
PENATAAN 12,035,3 25,790,0 25,790,0 20,790,0 30,950,8 34,164,4 149,520,
1 03 09 dan 15 17 19 21 23 25 27 27
BANGUNAN DAN 87,475 00,000 00,000 00,000 68,750 12,188 668,413
Lingkungan
LINGKUNGANNYA
yang teratur
Persentase
PROGRAM Pengelolaan
408,392, 300,000, 300,000, 300,000, 300,000, 300,000, 1,800,00
1 04 03 KAWASAN Kawasan 10 10 10 15 20 25 30 30
200 000 000 000 000 000 0,000
PERMUKIMAN Permukiman
Kumuh
PROGRAM Cakupan
PERUMAHAN perbaikan
15,830,4 19,500,0 19,500,0 11,000,0 11,000,0 7,500,00 82,330,4
1 04 04 DAN KAWASAN rumah di 6.5 6.82 18.18 22.22 28.57 40 66.67 66.67
60,799 00,000 00,000 00,000 00,000 0,000 60,799
PERMUKIMAN kawasan
KUMUH kumuh
Persentase
penyediaan
dan rehabilitasi
rumah layak
PROGRAM huni bagi
10,200,0 10,200,0 9,200,00 10,200,0 12,613,6 59,607,7
1 04 02 PENGEMBANGAN korban 100 100 100 100 100 100 100 0
00,000 00,000 0,000 00,000 70,000 15,900
PERUMAHAN bencana dan
Relokasi
Program
Kabupaten/
Kota
Persentase
Pembangunan
dan
1,000,00 1,000,00 1,000,00 1,000,00 1,000,00 5,000,00
Pengembanga 100 100 100 100 100 100 100
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
n Perumahan
yang memiliki
izin
Persentase
PROGRAM
Peningkatan
PENINGKATAN
Prasarana.
PRASARANA. 1,041,24 4,100,00 4,100,00 4,100,00 6,100,00 8,829,30 28,270,5
1 04 05 Sarana dan 10 10 10 15 20 25 30 30
SARANA DAN 3,699 0,000 0,000 0,000 0,000 3,750 47,449
Utilitas
UTILITAS UMUM
PERHUBUNGAN
PROGRAM Persentase
PENYELENGGARAAN
VII-9
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-10
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
KETENTRAMAN
KETERTIBAN
UMUM SERTA
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
Prosentase
PROGRAM
Gangguan
PENINGKATAN
Ketentraman
KETENTERAMAN 3,019,27 5,533,91 5,897,25 6,286,98 6,586,98 6,586,98 33,911,3
7 01 04 dan 60% 60% 65% 70% 75% 75% 75% 75%
DAN 4,450 6,000 7,600 3,360 3,360 3,360 98,130
ketertiban
KETERTIBAN
Umum yang
UMUM
ditangani
Jumlah Warga
Negara yang
Memperoleh
Layanan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
akibat dari
Penegakan
Hukum Perda
dan Perkada
Tingkat
PROGRAM
pelayanan
PENCEGAHAN.
pencegahan
PENANGGULANG
penanggulang
AN. 1,731,81 2,400,00 2,600,00 3,000,00 3,000,00 3,100,00 15,831,8
1 05 04 an. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
PENYELAMATAN 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 10,000
penyelamatan
KEBAKARAN DAN
kebakaran
PENYELAMATAN
dan non
NON KEBAKARAN
kebakaran
Tingkat
pelayanan
pencegahan,
PROGRAM penanggulang
2,532,88 2,750,00 2,750,00 2,750,00 2,750,00 2,900,00 16,432,8
1 05 03 PENANGGULANG an bencana 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 80,000
AN BENCANA serta
penanganan
pasca
bencana
PROGRAM Cakupan
kelompok
PENGUATAN yang dibina
IDEOLOGI tentang 199,520, 650,000, 650,000, 700,000, 700,000, 850,000, 3,749,52
8 01 02 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
PANCASILA DAN ideologi 000 000 000 000 000 000 0,000
KARAKTER Pancasila dan
KEBANGSAAN Karakter
Kebangsaan
PROGRAM
PENINGKATAN
KEWASPADAAN
NASIONAL DAN Persentase
PENINGKATAN 529,599, 941,751, 970,664, 1,200,00 1,232,83 1,300,00 6,174,85
8 01 06 konflik sosial 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
900 834 914 0,000 6,897 0,000 3,545
KUALITAS DAN terselesaikan
FASILITASI
PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL
VII-11
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-12
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Persentase
kelompok
PROGRAM
masyarakat
PEMBINAAN DAN
yang dibina
PENGEMBANGAN
terkait 687,090, 1,140,00 1,140,00 1,140,00 1,240,00 1,301,12 6,648,21
8 01 05 KETAHANAN 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
narkoba. 000 0,000 0,000 0,000 0,000 5,126 5,126
EKONOMI.
kerukunan
SOSIAL DAN
umat
BUDAYA
beragama dan
kepercayaan
SOSIAL
Persentase
Fasilitasi
PROGRAM
Pembinaan 3,356,58 1,369,69 1,383,64 1,424,02 1,626,82 1,626,82 10,673,3
1 06 02 PEMBERDAYAAN 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Tenaga 2,630 4,900 8,122 0,150 0,160 0,160 86,122
SOSIAL
Kesejahteraa
n Sosial
Persentase
Fasilitasi
PROGRAM Pemulangan
PENANGANAN Warga
WARGA NEGARA 6,228,00 10,000,0 10,000,0 10,000,0 10,000,0 10,000,0 56,228,0
1 06 03 Negara 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
MIGRAN KORBAN 0 00 00 00 00 00 00
Migran
TINDAK
KEKERASAN Korban
Tindak
Kekerasan
PROGRAM Cakupan
rehabilitasi 689,984, 1,730,89 1,458,34 1,671,34 1,733,34 1,833,34 9,117,25
1 06 04 REHABILITASI 35,46% 16% 7.23% 7.23% 7.23% 7.23% 7.23% 36.15%
500 0,000 4,850 4,850 4,840 4,840 3,880
SOSIAL sosial
Persentase
PROGRAM Fakir Miskin
PERLINDUNGAN yang 1,623,13 1,842,34 1,742,34 1,683,99 1,589,19 1,589,19 10,070,2
1 06 05 5,57% 5% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.40%
DAN JAMINAN 5,620 3,028 3,028 7,000 7,000 7,000 12,676
mendapatkan
Persentase
korban
bencana yang
PROGRAM menerima 441,141, 1,325,76 1,209,86 1,088,83 1,088,83 1,118,83 6,273,28
1 06 06 PENANGANAN 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bantuan sosial 280 8,000 4,000 8,000 8,000 8,000 7,280
BENCANA
selama masa
tanggap
darurat
Persentase
PROGRAM Taman
PENGELOLAAN Makam 46,385,8 217,998, 220,600, 220,600, 220,600, 220,600, 1,146,78
1 06 07 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
TAMAN MAKAM 80 972 000 000 000 000 4,852
Pahlawan
URUSAN
PEMERINTAHAN
WAJIB YANG
TIDAK
BERKAITAN
DENGAN
PELAYANAN
DASAR
KETENAGAKERJ
AAN
Cakupan
PROGRAM
perencanaan 250,000, 250,000, 250,000, 250,000, 250,000, 250,000, 1,500,00
2 07 02 PERENCANAAN n/a 100 100 100 100 100 100 100
ketenagakerja 000 000 000 000 000 000 0,000
TENAGA KERJA
an
Persentase
PROGRAM Tenaga Kerja
PELATIHAN Yang
3,175,80 18,725,7
2 07 03 KERJA DAN Mendapatkan 100% 100% 544,300, 100% 3,078,22 100% 3,175,80 100% 100% 4,375,80 100% 4,375,80 100%
0,000 28,191
PRODUKTIVITAS Pelatihan 000 8,191 0,000 0,000 0,000
TENAGA KERJA Berbasis
Kompetensi
VII-13
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-14
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Persentase
PROGRAM layanan
1,210,00 6,752,33
2 07 04 PENEMPATAN penempatan 13.38% 15% 373,963, 20% 938,370, 25% 1,210,00 30% 35% 1,510,00 40% 1,510,00 40%
0,000 3,600
TENAGA KERJA tenaga kerja 600 000 0,000 0,000 0,000
lokal
Prosentasi
Perusahaan
PROGRAM yang
1,416,60 8,316,90
2 07 05 HUBUNGAN mempunyai 71.56% 72.56 447,200, 74.56 1,024,40 75.56 1,241,60 76.56 78.56 1,862,30 79.56 2,324,80 80
0,000 0,000
INDUSTRIAL sarana 000 0,000 0,000 0,000 0,000
hubungan
industrial
PROGRAM Jumlah calon
PEMBANGUNAN transmigran 345,000, 1,954,67
3 32 03 n/a 10KK 254,674, 15KK 320,000, 18KK 345,000, 25KK 30KK 345,000, 35KK 345,000, 133KK
KAWASAN yang 000 4,000
diberangkatkan 000 000 000 000 000
TRANSMIGRASI
PEMBERDAYAA
N PEREMPUAN
DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
PROGRAM
presentase
PENGARUS
perangkat
UTAMAAN 166,499, 850,000, 947,800, 980,080, 1,130,58 1,095,14 5,360,11
2 08 02 daerah yang 100 100 100 100 100 100 100 100
GENDER DAN 850 000 000 000 8,000 6,800 4,650
melaksanaka
PEMBERDAYAAN
n PPRG
PEREMPUAN
PROGRAM cakupan home
industry
PENINGKATAN 48,439,7 248,000, 278,300, 306,130, 336,743, 370,417, 1,588,03
2 08 04 perempuan 44.59% 45 46 46.5 47 47.5 48 48
KUALITAS aktif di lokasi
00 000 000 000 000 300 0,000
KELUARGA P2WKSS
PROGRAM cakupan OPD
PENGELOLAAN yang memiliki
27,500,0 30,250,0 33,275,0 36,602,5 40,262,7 192,890,
2 08 05 SISTEM DATA Data Pilah 100 100 0 100 100 100 100 100 100
00 00 00 00 50 250
GENDER DAN Gender dan
ANAK anak
PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN
KELUARGA
BERENCANA
Angka
prevalensi
PROGRAM kontrasepsi
PEMBINAAN Modern 8,835,96 8,935,96 8,935,96 8,935,96 9,235,96 9,535,96 54,415,7
2 14 03 76.16 69.16 69.66 70.16 70.66 71.16 71.66 71.66
KELUARGA (Modern 3,725 3,725 3,725 3,725 3,725 3,725 82,350
BERENCANA Contraseptive
Prevalensi
Rate/m CPR )
VII-15
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-16
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
prosentase
kecamatan
PROGRAM yang 1,011,50 531,506, 430,706, 372,626, 308,738, 238,461, 2,703,54
2 14 02 PENGENDALIAN 100 100 100 100 100 100 100 100
menyediakan 6,000 000 000 000 000 200 3,200
PENDUDUK
data mikro
keluarga
Prosentase
PROGRAM anggota
PEMBERDAYAAN Poktan
DAN 1,532,05 1,604,55 1,650,01 1,700,01 1,802,21 1,852,44 10,141,3
2 14 04 tribina . 80 80 80 80 80 80 80 80
PENINGKATAN 6,000 9,400 5,340 5,340 8,561 0,418 05,059
UPPKA dan
KELUARGA
SEJAHTERA (KS) PPKS aktif
ber KB
PANGAN
PROGRAM
PENGELOLAAN Persentase
SUMBER DAYA Ketersediaan
EKONOMI UNTUK 1,745,00 1,745,00 1,745,00 1,800,00 2,121,00 9,656,00
2 09 02 Infrastruktur 35.00 40.00 500,000, 80.00 85.00 90.00 95.00 100.00 100
KEDAULATAN 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Lumbung 000
DAN
KEMANDIRIAN Pangan
PANGAN
PROGRAM
PENINGKATAN Capaian skor
DIVERSIFIKASI Pola Pangan
100,070, 1,000,00 1,000,00 1,000,00 1,500,00 3,609,46 8,209,53
2 09 03 DAN Harapan 95 95.25 95.35 95.4 95.45 95.5 95.55 100
104 0,000 0,000 0,000 0,000 5,000 5,104
KETAHANAN (PPH)
PANGAN Ketersediaan
MASYARAKAT
Capaian skor
Pola Pangan
609,999, 864,000, 864,000, 864,000, 1,500,00 2,000,00 6,701,99
Harapan 88.9 77.5 78 78.5 79 79.5 80 80
900 000 000 000 0,000 0,000 9,900
(PPH)
Konsumsi
PERTANAHAN
PROGRAM Persentase
LINGKUNGAN
HIDUP
Tingkat
ketersedian
Program dokumen
62,920,0 600,000, 600,000, 600,000, 1,000,00 1,000,00 3,862,92
2 11 02 Perencanaan lingkungan 3 Dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok
00 000 000 000 0,000 0,000 0,000
Lingkungan Hidup hidup yang
dibuat dan
diproses
VII-17
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-18
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Tingkat
Program ketersediaan
Pengendalian informasi 250 300 300 300 300 300
250 719,988, 1,750,80 1,750,80 1,750,80 2,000,00 2,000,00 9,972,40
2 11 03 pencemaran dan untuk Sam Sam Sam Sam Sam Samp
Sampel 300 7,200 7,200 7,200 0,000 0,000 9,900
atau kerusakan penghitungan pel pel pel pel pel el
Lingkungan Hidup IKA. IKU. dan
ITV/L
Program
Prosentase
Pengendalian
penaatan
bahan Berbahaya
pengelolaan B3 89,878,0 350,000, 400,000, 400,000, 500,000, 600,000, 2,339,87
2 11 05 (B3) dan limbah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan limbah B3 00 000 000 000 000 000 8,000
bahan berbahaya
pada kegiatan/
dan beracun
usaha
(Limbah B3)
Program
Pembinaan dan
Prosentase
Pengawasan
penaatan
Terhadap Izin
pengelolaan 252,396, 750,000, 750,000, 750,000, 750,000, 750,000, 4,002,39
2 11 06 Lingkungan dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
lingkungan 100 000 000 000 000 000 6,100
Izin Perlindungan
kegiatan/usa
dan Pengelolaan
ha
Lingkungan Hidup
(PPLH)
Tingkat peran 100 100 100 100 100 100
Program
serta lembaga Lemb Lemb Lemb Lemb Lemb Lemb
Peningkatan
kemasyarakat 100 aga aga aga aga aga aga
Pendidikan
an / Lembaga Kema Kema Kema Kema Kema Kema
pelatihan dan 189,136, 300,000, 350,000, 375,000, 400,000, 500,000, 2,114,13
2 11 08 pendidikan Kemasyara syara syara syara syara syara syara
penyuluhan 000 000 000 000 000 000 6,000
dalam katan/Pen katan katan katan katan katan katan
Lingkungaan
pengelolaan didikan /Pen /Pen /Pen /Pen /Pen /Pend
Hidup untuk
lingkungan didik didik didik didik didik idika
masyarakat
hidup an an an an an n
tingkat
kepedulian
Program
masyakarat 4 5 6 7 8 9
Penghargaan 4 39,545,0 500,000, 500,000, 500,000, 500,000, 500,000, 2,537,62
2 11 09 atau Kelom Kelom Kelom Kelom Kelom Kelom
Lingkungan Hidup Kelompok 00 000 000 000 000 000 5,000
kelompok/le pok pok pok pok pok pok
Untuk Masyarakat
mbaga
ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
DAN CATATAN
SIPIL
Prosentase
meningkatnya
PROGRAM Kualitas
985,240, 1,000,00 1,100,00 1,200,00 1,200,00 5,604,83
2 12 02 PENDAFTARAN Pelayanaan 100 100 119,591, 100 100 100 100 100 100
Penerbitan
000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,500
PENDUDUK 500
Dokumen
Kependudukan
VII-19
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-20
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Prosentase
meningkatnya
PROGRAM
Kualitas 1133000 250,000, 300,000, 300,000, 350,000, 350,000, 1,663,30
2 12 03 PENCATATAN 100 100 100 100 100 100 100 100
Pelayanaan 00 000 000 000 000 000 0,000
SIPIL Pencatatan
Sipil
PROGRAM Prosentase
PENGELOLAAN Kerjasama
815,320, 896,852, 986,537, 1,085,19 1,193,71 5,558,29
2 12 04 INFORMASI Pemanfaatan 100 100 580,682, 100 100 100 100 100 100
000 000 200 0,920 0,012 3,032
ADMINISTRASI Data 900
KEPENDUDUKAN Kependudukan
Terkelola dan
PROGRAM tersaji nya data
PENGELOLAAN kependudukan 16,030,0 100,000, 100,000, 100,000, 150,000, 150,000, 616,030,
2 12 05 100 100 100 100 100 100 100 100
PROFIL Buku Profil 00 000 000 000 000 000 000
KEPENDUDUKAN Perkembangan
Kab. Serang
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DAN DESA
Tingkat tertib
PROGRAM 26,020,0 13,120,0 13,120,0 300,000, 350,000, 350,000, 53,260,0
2 13 02 penyelenggaraa 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
PENATAAN DESA 00,000 00,000 00,000 000 000 000 00,000
penataan desa
PROGRAM Persentase
PENINGKATAN Kerjasama 20,000,0 150,000, 200,000, 250,000, 300,000, 350,000, 1,270,00
2 13 03 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
KERJASAMA antar Desa yang 00 000 000 000 000 000 0,000
DESA terfasilitasi
PROGRAM Tingkat tertib 2,590,53
ADMINISTRASI administrasi 100.00 427,284, 410,396, 436,995, 435,264, 438,598, 100.00 442,000, 100.00
2 13 04 90.00% 100% 100% 100% 100% 8,634,73
PEMERINTAHAN pemerintahan % 067,600 022,600 008,752 285,367 947,514 % 302,905 %
desa
8
DESA
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
LEMBAGA Persentase
KEMASYARAKAT lembaga 1,199,81 1,599,81 2,500,00 2,500,00 2,500,00 3,000,00 13,299,6
2 13 05 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
AN. LEMBAGA kemasyarakat 1,000 1,000 0,000 0,000 0,000 0,000 22,000
ADAT DAN an yang dibina
KOMUNIKASI
DAN
INFORMATIKA
Indeks
Keterbukaan
Informasi 65% 65% 70% 75% 80% 85% 90% 90%
Publik
(PPID)
Cakupan
PROGRAM Diseminasi
PENGELOLAAN Informasi
3,575,21 3,600,00 3,600,00 3,759,00 3,869,00 3,900,00 22,303,2
2 16 02 INFORMASI DAN Pemerintah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100
8,015 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 18,015
KOMUNIKASI Daerah
PUBLIK melalui Media
KOPERASI
USAHA KECIL
DAN
MENENGAH
Persentase
PROGRAM Izin Usaha
PELAYANAN Simpan 40,000,0 145,000, 145,000, 145,000, 145,000, 145,000, 765,000,
2 17 02 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
IZIN USAHA Pinjam untuk 00 000 000 000 000 000 000
SIMPAN PINJAM Koperasi yang
dilayani
VII-21
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-22
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Tingkat
PROGRAM pengawasanK
operasi.
PENGAWASAN
Koperasi 47,930,0 47,930,0 47,930,0 47,930,0 47,930,0 239,650,
2 17 03 DAN 0 0 0 6.11 6.11 6.11 6.11 6.11 30.55
Simpan 00 00 00 00 00 000
PEMERIKSAAN Pinjam/Unit
KOPERASI Simpan Pinjam
Koperasi
Persentase
PROGRAM Koperasi
PENILAIAN Simpan
45,000,0 205,150, 227,745, 227,745, 242,110, 247,110, 1,194,86
2 17 04 KESEHATAN Pinjam/Unit 16.67% 22.15% 25.68% 28.90% 31.86% 34.57% 37.08% 37.08%
00 000 000 000 000 000 0,000
KSP/USP Simpan
KOPERASI Pinjam yang
sehat
PROGRAM
Persentase
PENDIDIKAN 234,182, 610,414, 610,414, 610,414, 610,414, 610,414, 3,286,25
2 17 05 SDM Koperasi 100 100 100 100 100 100 100 100
DAN LATIHAN 400 800 800 800 800 800 6,400
terlatih
PERKOPERASIAN
PROGRAM
Persentase
PEMBERDAYAAN
Partisipasi 1,055,40 1,055,40 1,055,40 1,055,40 1,055,40 5,277,02
2 17 06 DAN 74.72% 75.33 0 76.18 76.97 77.72 78.42 79.07 79.07
Koperasi 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000
PERLINDUNGAN
Aktif
KOPERASI
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
USAHA Persentase
156,121, 1,500,00 1,500,00 1,500,00 1,500,00 1,500,00 7,656,12
2 17 07 MENENGAH. Partisipasi 3.31% 4 4 5 6 7 9 9
600 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,600
USAHA KECIL. Usaha Mikro
DAN USAHA
MIKRO (UMKM)
Persentase
Usaha Mikro
PROGRAM
yang 530,000, 3,150,00 3,150,00 3,150,00 3,150,00 3,150,00 16,280,0
2 17 08 PENGEMBANGAN 15,16 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.05
berkembang 000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 00,000
UMKM
menjadi
Usaha Kecil
KEPEMUDAAN
DAN OLAHRAGA
PROGRAM
Persentase
PENGEMBANGAN
Organisasi 375,000, 375,000, 375,000, 375,000, 375,000, 375,000, 2,250,00
2 19 02 KAPASITAS DAYA 96.67% 96.67% 97.50% 97.52% 98.35% 98.36% 99.18% 99.18%
Pemuda yang 000 000 000 000 000 000 0,000
SAING
Aktif
KEPEMUDAAN
VII-23
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-24
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Persentase
56,873,0 70,350,0 90,000,0 175,000, 200,000, 225,000, 817,223,
Wirausaha 31.38% 32.71% 34.04% 35.37% 36.70% 38.03% 39.36% 39.36%
00 00 00 000 000 000 000
Muda
Jumlah
855 1,184,31 1.730 1,274,03 2.605 1,375,00 3.480 1,506,80 4355 1,566,00 5.230 1,630,00 5.230 8,536,14
Pemuda yang 137 Orang
Orang 3,000 Orang 5,000 Orang 0,000 Orang 0,000 Orang 0,000 Orang 0,000 Orang 8,000
Dibina
PROGRAM Cakupan
PENGEMBANGAN Pembinaan 375,000, 375,000, 375,000, 375,000, 375,000, 375,000, 2,250,00
2 19 04 99.79% 99.79% 99.83% 99.88% 99.92% 99.96% 100% 100%
KAPASITAS peserta didik 000 000 000 000 000 000 0,000
KEPRAMUKAAN Pramuka
PROGRAM PENG.
Jumlah atlet
KAPASITAS DAYA 224 599,265, 704 900,000, 1.494 1,425,00 1.974 1,575,00 2.764 1,425,00 3.244 1,575,00 3.244 7,499,26
2 19 03 muda yang 246 Atlet
SAING Atlet 500 Atlet 000 Atlet 0,000 Atlet 0,000 Atlet 0,000 Atlet 0,000 Atlet 5,500
dibina
KEOLAHRAGAAN
Cakupan
3,262,37 3,150,00 3,405,00 3,450,00 3,475,00 3,500,00 20,242,3
pembinaan 90.57% 90.57% 92.45% 94.34% 96.23% 98.11% 100% 100%
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 70,000
olahraga
Tingkat
ketersediaan
100,000, 115,000, 200,000, 250,000, 300,000, 965,000,
sarana dan 1.64% - 0 12.05% 16.88% 21.70% 26.52% 31.34% 31.34%
prasarana
000 000 000 000 000 000
olahraga
STATISTIK
PROGRAM Tingkat
ketersediaan
PENYELENGGAR 718,527, 701,000, 966,750, 1,075,08 1,135,09 1,192,34 5,788,80
2 20 02 Statistik 14% 14% 17% 31% 45% 55% 70% 70%
AAN STATISTIK 272 000 000 7,500 1,875 6,469 3,116
Sektoral di
SEKTORAL lingkup Daerah
PERSANDIAN
Persentase
PROGRAM Perangkat
PENYELENGGARA daerah yang
telah
AN PERSANDIAN 505,323, 499,000, 523,950, 550,147, 577,654, 606,537, 3.262.61
2 21 02 menggunakan 41% 41% 48% 51% 58% 65% 68% 68%
UNTUK sandi dalam
000 000 000 500 875 619 2.994
PENGAMANAN komunkasi
INFORMASI Perangkat
Daerah
PERPUSTAKAAN
Persentase
kegiatan
PROGRAM Gemar
78,000,0 30,000,0 55,000,0 60,000,0 85,000,0
2 23 02 PEMBINAAN Membaca 92.06% 100 100 100 100 100 100 130,000, 100 438,000,
00 00 00 00 00
PERPUSTAKAAN tingkat daerah 000 000
yang
dilaksanakan
Persentase
pembinaan 30,000,0 20,000,0 30,000,0 30,000,0 25,000,0 40,000,0
100% 54% 65% 77% 88% 88% 100% 100% 175,000,
perpustakaan 00 00 00 00 00 00
Desa 000
VII-25
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-26
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Persentase
pelayanan 185,000, 137,000, 217,000, 242,800, 257,800,
58% 67 652,524, 67 100 100 100 100 100 1,692,12
Perpustakaan 000 000 000 000 000
000 4,000
Daerah
KEARSIPAN
Tingkat tertib
PROGRAM pengelolaan
131,847, 70,000,0 113,000, 113,000, 147,200, 100 187,200, 100
2 24 02 PENGELOLAAN arsip 69.64% 73% 77% 80% 84% 91% 762,247,
600 00 000 000 000 % 000 %
ARSIP perangkat 600
daerah
PROGRAM Prosentase
PERLINDUNGAN arsip
20,000,0
2 24 03 DAN bersejarah 2.56% 7.69% 28,152,4 12.82% 10,000,0 17.95% 35,000,0 23.08% 28.21% 25,000,0 33.33% 25,000,0 33% 143,152,
00
PENYELAMATAN yang berhasil 00 00 00 00 00 400
ARSIP ditelusuri
URUSAN
PEMERINTAHAN
PILIHAN
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
PROGRAM Capaian
PENGELOLAAN produksi 22,395,4 130,000, 136,500, 136,500, 150,492, 158,000, 733,887,
3 25 03 79.15 81.02 82.4 83.6 84.1 84.7 85.8 85.8
PERIKANAN perikanan 00 000 000 000 000 000 400
TANGKAP tangkap
Cakupan
bantuan sarana 540,800, 567,840, 567,840, 626,044, 657,346, 3,522,59
7.51% 7.51% 562,720, 7.51% 7.51% 7.51% 7.51% 7.51% 7.51%
penangkapan 000 000 000 000 000 0,000
000
ikan
Cakupan bina
27,780,0 1,715,00 1,715,00 1,715,00 1,985,33 208,500, 7,366,61
kelompok 3.95 3.95 15.81 17.79 19.76 21.74 23.72 23.72
00 0,000 0,000 0,000 0,000 000 0,000
nelayan
Persentase
Tempat
303,495, 1,834,02 1,834,02 1,834,02 2,123,11 2,229,20 10,157,8
Pelelangan 76.92 76.92 76.92 76.92 76.92 76.92 76.92 76.92
000 5,000 5,000 5,000 4,000 0,000 84,000
Ikan yang
VII-27
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-28
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Cakupan
pengawasan
usaha
PROGRAM perikanan
PENGAWASAN tangkap dan 98,790,0 103,730, 103,730, 114,362, 120,080, 540,692,
3 25 05 SUMBER DAYA - 80% 0 80% 80% 80% 80% 80% 80%
perikanan 00 000 000 000 000 000
KELAUTAN DAN
PERIKANAN budidaya di
perairan
umum
daratan
Persentase
tanda daftar
usaha
PROGRAM pengolahan
PENGOLAHAN dan 50,000,0 52,500,0 55,125,0 57,882,0 60,776,0 276,283,
3 25 06 DAN PEMASARAN - 16 0 16 16 16 16 16 16
pemasaran 00 00 00 00 00 000
HASIL
PERIKANAN hasil
perikanan
Skala Mikro
dan Kecil
Cakupan
pembinaan
kelompok
pengolahan
dan 100,526, 105,553, 105,553, 116,372, 122,190, 550,194,
- 20 0 20 20 20 20 20 20
pemasaran 000 000 000 000 000 000
hasil
perikanan
Skala Mikro
dan Kecil
Capaian
produksi
25,635,0 26,917,0 26,917,0 29,676,0 31,160,0 140,305,
pengolahan - 94.59 0 94.59 94.59 94.59 94.59 94.59 94.59
00 00 00 00 00 000
hasil usaha
perikanan
PERTANIAN
Persentase
VII-29
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-30
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
PROGRAM Cakupan
PENGENDALIAN pencegahan
KESEHATAN dan 124,732, 500,000, 500,000, 500,000, 750,000, 750,000, 3,124,73
3 27 04 HEWAN DAN 10 13 15 17 20 23 25 25
penanggulang 504 000 000 000 000 000 2,504
KESEHATAN
MASYARAKAT an penyakit
VETERINERT ternak
Cakupan
PROGRAM
PENGENDALIAN pencegahan
DAN dan 193,030, 1,000,00 1,000,00 1,000,00 1,000,00 1,000,00 5,193,03
3 27 05 35 40 45 47 50 55 60 60
PENANGGULANG penanggulang 700 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,700
AN BENCANA an bencana
PERTANIAN pertanian
PROGRAM Prosentase
PERIZINAN perizinan 200,000, 300,000, 300,000, 300,000, 350,000, 1,450,00
3 27 06 14 15 0 17 20 23 25 27 27
USAHA usaha 000 000 000 000 000 0,000
PERTANIAN pertanian
Prosentase
perizinan usaha
Produksi
Benih/Bibit
Ternak dan
Pakan. Fasilitas 350,000, 450,000, 450,000, 450,000, 500,000, 2,200,00
15 17 0 19 20 22 24 25 25
Pemeliharaan 000 000 000 000 000 0,000
Hewan. Rumah
Sakit
Hewan/Pasar
Hewan. Rumah
Potong Hewan
PROGRAM Cakupan bina
kelompok 2,330,66 2,200,00 2,200,00 2,200,00 2,500,00 2,700,00 14,130,6
3 27 07 PENYULUHAN 45 50 53 55 57 60 63 63
3,500 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 63,500
PERTANIAN tani
VII-31
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-32
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
PEMANFAATAN terdaftar
DAN HAKI
PERLINDUNGAN
HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL
PROGRAM Persentase
PENGEMBANGAN SDM
Pariwisata dan
SUMBER DAYA 195,016, 95,000,0 295,000, 195,000, 295,000, 195,000, 1,270,01
3 26 05 Ekonomi 0% 0% 8.86% 36.71% 54.43% 82.28% 100% 100%
PARIWISATA 500 00 000 000 000 000 6,500
Kreatif yang
DAN EKONOMI berkompetens
KREATIF i dasar
PERDAGANGAN
Persentase
PROGRAM Perizinan dan
PERIZINAN DAN Pendaftaran 29,500,0 29,500,0 29,500,0 29,500,0 29,500,0 147,500,
3 30 02 95.14% 95 0 95 95 95 95 95 95
PENDAFTARAN Perusahan 00 00 00 00 00 000
PERUSAHAAN yang
diterbitkan
PROGRAM
Persentase
PENINGKATAN
Peningkatan 968,136, 1,739,00 1,739,00 1,754,00 2,000,00 2,100,00 10,300,1
3 30 03 SARANA 2 2 2 2 2 2 2 10
Omzet 730 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 36,730
DISTRIBUSI
Pedagang
PERDAGANGAN
Persentase
PROGRAM
Stabilisasi
STABILISASI
Harga Barang
HARGA BARANG 29,125,0 210,000, 320,000, 320,000, 280,000, 345,000, 1,504,12
3 30 04 Kebutuhan 100 100 100 100 100 100 100 100
KEBUTUHAN 00 000 000 000 000 000 5,000
Pokok dan
POKOK DAN
Barang
BARANG PENTING
Penting
PROGRAM Nilai ekspor
60,000,0 1,000,00 850,000, 850,000, 850,000, 850,000, 4,460,00
3 30 05 PENGEMBANGAN (U$ dalam juta 1000 500 600 700 800 900 1000 1000
00 0,000 000 000 000 000 0,000
EKSPOR dollar)
PROGRAM Persentase
STANDARDISASI Pelaku Usaha
190,000, 800,000, 850,000, 400,000, 450,000, 450,000, 3,140,00
3 30 06 DAN yang 0.9 0.9 1 1.5 2 2.5 3 3
PERLINDUNGAN memenuhi Uji
000 000 000 000 000 000 0,000
PERINDUSTRIAN
PROGRAM
PERENCANAAN
Pertumbuhan 73,113,4 445,000, 350,000, 305,000, 310,000, 315,000, 1,798,11
3 31 02 DAN 0.29% 1 1 1 1 1 1 5
industri baru 26 000 000 000 000 000 3,426
PEMBANGUNAN
INDUSTRI
PROGRAM
UNSUR
PENDUKUNG
URUSAN
PEMERINTAHAN
SEKRETARIAT
DAERAH
PROGRAM Tingkat
PEMERINTAHAN fasilitasi
19,363,5
4 01 02 DAN dukungan 100 100 14,514,8 100 15,323,5 100 19,367,8 100 100 19,391,2 100 19,502,4 600 107,463,
penyelenggara
04,594
KESEJAHTERAAN 16,400 73,347 45,000 78,135 62,664 480,139
RAKYAT an program
VII-33
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-34
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
pemerintahan
dan
kesejahteraan
rakyat yang
menjadi tugas
Sekretariat
Daerah
Tingkat
fasilitasi
PROGRAM dukungan
PENUNJANG penyelenggar
URUSAN aan urusan 29,211,5
4 01 01 PEMERINTAHAN 100 100 42,339,4 100 41,949,5 100 29,064,5 100 100 29,253,4 100 29,421,1 600 201,239,
pemerintah 22,121
DAERAH 54,446 94,278 60,000 20,911 52,395 704,151
KABUPATEN/ daerah yang
KOTA menjadi tugas
Sekretariat
Daerah
Tingkat
terfasilitasinya
dukungan
penyelenggaraa
PROGRAM n program
PEREKONOMIAN perekonomian 4,860,06
4 01 03 100 100 4,482,05 100 4,147,87 100 4,852,85 100 100 4,867,03 100 4,894,93 600 28,104,8
DAN dan 0,598
4,996 0,562 0,854 1,500 7,789 06,299
PEMBANGUNAN pembangunan
yang menjadi
tugas
Sekretariat
Daerah
SEKRETARIAT
DPRD
PROGRAM
Tingkat
DUKUNGAN
Layanan dan 47,357,6 47,357,6 47,357,6 47,357,6 47,357,6 47,357,6 284,146,
4 02 02 PELAKSANAAN 100 100 100 100 100 100 100 100
fasilitasi 95,400 95,400 95,400 95,400 95,400 95,400 172,400
TUGAS DAN
Fungsi DPRD
PERENCANAAN
Prosentase
terpenuhinya
keselarasan
PROGRAM dalam
PERENCANAAN. penyusunan
dokumen
PENGENDALIAN 2,720,48 2,597,17 2,750,00 3,000,00 3,200,00 3,140,94 17,508,6
5 01 02 perencanaan dan 100 100 100 100 100 100 100 100
DAN EVALUASI 5,367 8,000 0,000 0,000 0,000 9,000 12,367
laporan
PEMBANGUNAN pelaksanaan
DAERAH pembangunan
KEUANGAN
PROGRAM Terlaksananya
PENGELOLAAN Pengelolaan 9,947,28 11,500,0 11,500,0 11,500,0 11,500,0 12,800,0 68,747,2
5 02 02 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
KEUANGAN Keuangan 3,417 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 83,417
DAERAH. Daerah
PROGRAM Persentase
PENGELOLAAN laporan 1,057,90 1,800,00 2,000,00 2,000,00 2,000,00 2,000,00 10,857,9
5 02 03 8 8 8 8 8 8 8 40
BARANG MILIK Pengelolaan 8,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 08,000
DAERAH. Aset Daerah.
VII-35
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-36
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Tingkat
PROGRAM ketercapaian
PENGELOLAAN 4,566,12 7,075,63 7,269,85 7,596,17 7,768,76 7,889,86 42,166,4
5 02 04 target 92.13% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
PENDAPATAN 7,800 6,700 6,300 5,900 5,500 0,100 22,300
pendapatan
DAERAH
asli daerah
KEPEGAWAIAN,
PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
Perentase ASN
PROGRAM yang
PENGEMBANGAN dikembangkan 1,470,76 3,507,00 4,382,31 5,446,90 5,677,84 5,663,48 26,148,3
5 04 02 5% 7% 10% 20% 20% 20% 20% 97%
SUMBER DAYA kompetensiny 1,000 0,000 6,000 0,000 8,000 0,000 05,000
MANUSIA a sesuai
standar
Tercapainya
PROGRAM kepuasan
3,288,39 3,161,14 3,743,98 3,554,40 3,850,95 3,865,32 21,464,1
5 03 02 KEPEGAWAIAN terhadap 94,90% 95,00 % 95,5% 96,00% 96,50% 97.00% 97.50% 97,50%
9,500 4,000 4,000 0,000 2,000 0,000 99,500
DAERAH pelayanan
kepegawaian
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Prosentase
hasil kajian
PROGRAM penelitian
PENELITIAN DAN dan 821,347, 903,481, 993,829, 1,093,21 1,202,53 1,322,78 6,337,19
5 05 02 100 100 100 100 100 100 100 100
PENGEMBANGAN pengembanga 000 700 870 2,857 4,143 7,557 3,127
DAERAH n yang telah
didiseminasik
an
Prosentase
dukungan 425,946, 530,000, 600,000, 850,000, 850,000, 900,000, 4,155,94
100 100 100 100 100 100 100 100
inovasi 000 000 000 000 000 000 6,000
daerah
UNSUR
KEWILAYAHAN
PROGRAM Cakupan
PENYELENGGAR penyelenggar
AAN aan kegiatan 7,000,00 18,300,0 18,300,0 18,300,0 18,300,0 18,300,0 170,010,
7 01 02 100 100 100 100 100 100 100 100
PEMERINTAHAN pemerintahan 0,000 00,000 00,000 00,000 00,000 00,000 803,000
DAN PELAYANAN tingkat
PUBLIK kecamatan
PROGRAM Cakupan
PEMBERDAYAAN koordinasi
3,081,72 3,081,72 3,081,72 3,081,72 3,081,72 3,081,72 18,490,3
7 01 03 MASYARAKAT pemberdayaa 100 100 100 100 100 100 100 100
2,700 2,700 2,700 2,700 2,700 2,700 36,200
DESA DAN n desa/
KELURAHAN kelurahan
Cakupan
PROGRAM penyelenggar
PENYELENGGAR aan urusan
16,993,8 23,844,5 23,844,5 23,844,5 23,844,5 23,844,5 31,452,0
7 01 05 AAN URUSAN pemerintaha 100 100 100 100 100 100 100 100
11,500 77,300 77,300 77,300 77,300 77,300 66,000
PEMERINTAHAN n umum di
UMUM wilayah
kecamatan
VII-37
BIDANG URUSAN CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
PEMERINTAHAN TAHUN KONDISI AKHIR
VII-38
KINERJA TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
KODE DAN PROGRAM AWAL PERENCANAAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN PERENCA TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(OUTCOME) Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
DAERAH NAAN GET GET GET GET GET GET GET
Cakupan
PROGRAM
penyelenggar
KOORDINASI
aan
KETENTRAMAN 2,473,70 2,473,70 2,473,70 2,473,70 2,473,70 2,473,70 14,842,2
7 01 04 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100 100
DAN 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 00,000
ketertiban di
KETERTIBAN
wilayah
UMUM
kecamatan
PROGRAM
PEMBINAAN DAN Persentase
PENGAWASAN pemerintaha 6,450,76 6,450,76 6,450,76 6,450,76 6,450,76 6,450,76 38,704,5
7 01 06 100 100 100 100 100 100 100 100
5,800 5,800 5,800 5,800 5,800 5,800 94,800
PEMERINTAHAN n desa dibina
DESA
FUNGSI
PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
Persentase
perencanaan
dan
PROGRAM penganggaran
PENUNJANG pelayanan
URUSAN administrasi 1,330,60 1,381,47 1,395,03 1,400,30 1,408,01 1,413,78 8,328,45
1 PEMERINTAHAN keuangan. 100 3,625,03 100 5,706,59 100 9,849,16 100 8,804,11 100 6,176,98 100 2,477,26 100 7,339,26
DAERAH barang milik 9 2 9 1 7 7 3
KABUPATEN/KO daerah dan
TA administrasi
umum
perangkat
daerah
3,056,7 2,999,4 3,064,6 3,143,1 3,150,9 3,200,8 18,427,
TOTAL 11,791, 24,274, 79,872, 33,547, 82,575, 35,608, 537,289
009 982 268 884 372 203 ,555
VIII-2
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
No Indikator Kinarja
2021 2022 2023 2024 2025 2026
1 2 3 4 5 6 7 8
Indikator Makro
1 Laju Pertumbuhan Ekonomi 3,41 2,97 2,42 1,78 2,72 2,56
2 Laju Inflasi 1,5 1,59 1,65 1,93 1,32 2,46
3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 67,00 67,29 67,57 67,83 68,08 68,31
4 Persentase tingkat Kemiskinan 4,50 4,22 4,18 4,10 4,08 4,04
5 Tingkat Pengangguran Terbuka 12,00 11,89 11,55 11,22 11,00 10,88
VIII-3
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
No Indikator Kinarja
VIII-4
2021 2022 2023 2024 2025 2026
Pertumbuhan PDRB sektor Pertanian 3.07 2.82 2.84 3.19 2.98 2.96
Pertumbuhan PDRB sektor Perikanan 2.8 1.99 1.48 1.61 1.97 1.76
Proporsi peningkatan SHU koperasi 2% 2% 2% 2% 2% 2%
Pertumbuhan Wirausaha 5 10 10 10 10 10
Pertumbuhan sektor perdagangan dalam
2.06 1.43 0.70 0.06 1.03 0.77
PDRB
Pertumbuhan sektor industri dalam PDRB 3.99 3.58 3.22 2.28 3.27 3.09
Pertumbuhan Nilai Investasi daerah
PMA 3% 3% 3% 3% 3% 3%
PMDN 3% 3% 3% 3% 3% 3%
Kontribusi PAD Pariwisata 17.000.000.000 17.010.000.000 17.020.000.000 17.030.000.000 17.040.000.000 17.050.000.000
Prosentase Desa Maju dan Mandiri
15.03 15.95 16.87 17.79 18.71 19.63
didasarkan dari IDM
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan 15 20 25 30 35 40
8 Persentase Tingkat Kemiskinan 4.5 4.22 4.18 4.1 4.08 4.04
9 Indeks Gini Rasio
Indeks Ketahanan Pangan 77.10% 77.15% 77.20% 77.30% 77.40% 77.50%
Prosentase PMKS yang tertangani 17.38% 3% 3% 3% 3% 3%
Indeks Pembangunan Gender (IPG) 92,02 92,06 92,10 92,14 92,18 92,22
Persentase penanganan kasus kekerasan
58 60 65 70 75 80
perempuan dan anak serta trafficking
Total Fertility Rate 2,29 2,26 2,24 2,21 2,19 2,1
10 Indeks Reformasi Birokrasi B B B BB BB BB
Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Nilai LPPD 4 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5
Nilai SAKIP BB BB BB BB BB A
Jmlh opd pelayanan melaksanakan Zona
1 1 1 1 1 1
VIII-5
Tabel 8.2. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
VIII-6
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ASPEK
A. KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Kesejahteraan dan
Pemerataan
Ekonomi
KETAHANAN
1
PANGAN
Persentase
Ketersediaan
1.1 % 35.00 40.00 80.00 85.00 90.00 95.00 100.00 100
Infrastruktur
Lumbung Pangan
Capaian skor Pola
1.2 Pangan Harapan % 95 95.25 95.35 95.4 95.45 95.5 95.55 100
(PPH) Ketersediaan
Capaian skor Pola
1.3 Pangan Harapan % 88.9 77.5 78 78.5 79 79.5 80 80
(PPH) Konsumsi
Persentase penurunan
1.4 jumlah desa rentan % 5.52% 3.68 3.07 2.45 1.84 1.23 0.61 0.61
rawan pangan
Persentase Pangan
Segar Asal Tumbuhan
1.5 % 85 90% 92% 94% 95% 95% 95% 95%
(PSAT) yang aman
pangan
1. PENDIDIKAN
VIII-7
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-8
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PAUD dan Pendidikan
Non Formal yang
diselenggarakan
Masyarakat
2. KESEHATAN
Prosentase Pemenuhan
2.1 12 indikator SPM % 100% 100 100 100 100 100 100 100
Kesehatan
Prosentase
2.2 kepesertaan jaminan % 74% 74 85 90 90 95 98 98
kesehatan
Prosentase Desa Stop
2.3 % 15 % 15 20 25 35 40 50 50
BABS
Prosentase PKM
dengan ketersediaan
2.4 % 100% 100% 100 100 100 100 100 100
obat esensial, vaksin,
alkes
Prosentase Posyandu
2.5 % 55 % 55 55 60 65 70 75 75
aktif
Prosentase Kecamatan
menerapkan Gerakan
2.6 % 0% 60 60 70 80 90 100 100
Masyarakat Hidup
Sehat (Germas)
Prosentase
Pemenuhan Sumber
2.7 % 100 % 100 100 100 100 100 100 100
Daya Manusia
PEKERJAAN UMUM
3 DAN PENATAAN
RUANG
Persentase jumlah
tenaga terampil
3.1 konstruksi yang telah % 16.7 16.7 25 33.33 41.7 50 58.3 58.3
bersertifikat (SKT) di
Kabupaten Serang
Cakupan
infrastruktur drainase
3.2 % 20.24 29.12 36.11 51.53 56.13 65.64 9.43
desa kewenangan
kabupaten
VIII-9
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-10
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Cakupan
3.3 infrastruktur jalan % 100 100 100 100 100 100 100 100
kabupaten
Tingkat ketaatan tata
3.4 ruang dengan rencana % 83 85 87.5 90 92.5 93 94 94
tata ruang wilayah
Persentase Jaringan
3.5 Irigasi dalam kondisi % 99.99 99.99 13.80 18.18 23.30 28.43 34.83 100
baik
Persentase
3.6 Infrastruktur Air Baku % 39 39 10.2 18.75 30.11 41.47 55 55
dalam Kondisi Baik
PERUMAHAN RAKYAT
4. DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
Persentase Rumah
Tangga mendapatkan
4.1 % 88.58 89.01 89.53 89.95 90.35 90.73 91.08 91.08
akses air melalui
SPAM
Persentase Rumah
Tangga mendapatkan
4.2 % 65.92 67.01 68.62 69.9 71.07 72.18 73.27 73.27
akses pengelolaan air
limbah domestik
Persentase Prasarana
Permukiman pada
4.3 % 20 30 40 50 60 60
kawasan strategis
VIII-11
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-12
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase Rumah
dan PSU Tingkat
Kemampuan Kecil
4.11 % 10% 10% 10 15 20 25 30 30%
yang memiliki
sertifikasi dan
registrasi
KETENTRAMAN
KETERTIBAN UMUM
5. SERTA
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
Prosentase Gangguan
Ketentraman dan
5.1 % 60% 60% 65% 70% 75% 75% 75% 75%
ketertiban Umum
yang ditangani
Jumlah Warga Negara
yang Memperoleh
5.2 Layanan akibat dari % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penegakan Hukum
Perda dan Perkada
Tingkat pelayanan
pencegahan
penanggulangan.
5.3 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penyelamatan
kebakaran dan non
kebakaran
6. SOSIAL
VIII-13
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-14
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase Taman
6.6 Makam Pahlawan % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kondisi baik
URUSAN
PEMERINTAHAN
WAJIB YANG TIDAK
BERKAITAN
DENGAN
PELAYANAN DASAR
1. KETENAGAKERJAAN
Cakupan perencanaan
1.1 % n/a 100 100 100 100 100 100 100
ketenagakerjaan
Persentase Tenaga
Kerja Yang
1.2 Mendapatkan % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelatihan Berbasis
Kompetensi
Persentase layanan
1.3 penempatan tenaga % 13.38% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 40%
kerja lokal
Prosentasi
Perusahaan yang
1.4 % 71.56% 72.56 74.56 75.56 76.56 78.56 79.56 80
mempunyai sarana
hubungan industrial
Jumlah calon
1.5 transmigran yang KK n/a 10KK 15KK 18KK 25KK 30KK 35KK 133KK
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
2.
PERLINDUNGAN
ANAK
presentase perangkat
2.1 daerah yang % 100 100 100 100 100 100 100 100
melaksanakan PPRG
VIII-15
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-16
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. PANGAN
Persentase
Ketersediaan
3.1 % 35.00 40.00 80.00 85.00 90.00 95.00 100.00 100
Infrastruktur
Lumbung Pangan
Capaian skor Pola
3.2 Pangan Harapan % 95 95.25 95.35 95.4 95.45 95.5 95.55 100
(PPH) Ketersediaan
Capaian skor Pola
3.3 Pangan Harapan % 88.9 77.5 78 78.5 79 79.5 80 80
(PPH) Konsumsi
Persentase penurunan
3.4 jumlah desa rentan % 5.52% 3.68 3.07 2.45 1.84 1.23 0.61 0.61
rawan pangan
Persentase Pangan
Segar Asal Tumbuhan
3.5 % 85 90% 92% 94% 95% 95% 95% 95%
(PSAT) yang aman
pangan
4. PERTANAHAN
Persentase
4.1 Penyelesaian Izin % 100 100 100 100 100 100 100 100
Lokasi
Prosentase
4.2 Penyelesaian ganti % 100 100 100 100 100 100 100 100
kerugian tanah
5. LINGKUNGAN HIDUP
Tingkat ketersedian
dokumen lingkungan
5.1 Dok 3 Dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 18 dok
VIII-17
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-18
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tingkat kepedulian
masyakarat atau
kelompok/lembaga
masyarakat/ lembaga
5.6 Kelompok 4 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9 Kelompok 9 Kelompok
pendidikan/ dunia
usaha dalam
pengelolaan
lingkungan hidup
Prosentase pengaduan
lingkungan hidup
5.7 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kewenangan kabupaten
yang tertangani
Tingkat ketersediaan
5.8 informasi untuk Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 2 Ha 10 Ha
penghitungan ITV/L
Persentase sampah
5.9 % 11.53% 11.99% 14.39% 16.78% 19.18% 21.58% 23.98% 23.98%
terangkut
Persentase sampah
% 3% 3.02% 3.04% 3.05% 3.07% 3.08% 3.10% 3.10%
terkurangi
ADMINISTRASI
6. KEPENDUDUKAN
DAN CATATAN SIPIL
Prosentase
meningkatnya
6.1 Kualitas Pelayanaan % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Penerbitan Dokumen
PEMBERDAYAAN
7. MASYARAKAT DAN
DESA
Tingkat tertib
7.1 penyelenggaraa % 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penataan desa
Persentase Kerjasama
7.2 antar Desa yang % 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
terfasilitasi
Tingkat tertib
7.3 administrasi % 90.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
pemerintahan desa
VIII-19
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-20
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase lembaga
7.4 kemasyarakatan yang % 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dibina
PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN
8.
KELUARGA
BERENCANA
Angka prevalensi
kontrasepsi Modern
8.1 76.16 69,16 69,66 70,16 70,66 71,16 71,66 71,66
(Modern Contraseptive
Prevalensi Rate/m CPR )
prosentase
kecamatan yang
8.2 % 100 100 100 100 100 100 100 100
menyediakan data
mikro keluarga
Prosentase anggota
Poktan tribina .
8.3 % 80 80 80 80 80 80 80 80
UPPKA dan PPKS
aktif ber KB
9 PERHUBUNGAN
Persentase layanan
9.1 % 13% 13% 13% 13% 14% 14% 14% 14%
angkutan darat
Persentase Badan
Usaha yang memiliki
9.2 % 0 0% 25% 25% 25% 25% 25% 0.25
Izin Usaha Angkutan
VIII-21
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-22
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KOPERASI USAHA
11. KECIL DAN
MENENGAH
Persentase Izin Usaha
Simpan Pinjam untuk
11.1 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Koperasi yang
dilayani
Tingkat
pengawasanKoperasi.
11.2 Koperasi Simpan 0 0 6.11 6.11 6.11 6.11 6.11 #REF!
Pinjam/Unit Simpan
Pinjam Koperasi
Persentase Koperasi
Simpan Pinjam/Unit
11.3 % 16.67% 22.15% 25.68% 28.90% 31.86% 34.57% 37.08% 34.57%
Simpan Pinjam yang
sehat
Persentase SDM
11.4 % 100 100 100 100 100 100 100 100
Koperasi terlatih
Persentase Partisipasi
11.5 % 74.72% 75.33 76.18 76.97 77.72 78.42 79.07 78.42
Koperasi Aktif
Persentase Partisipasi
11.6 % 3.31% 4 4 5 6 7 9 9
Usaha Mikro
Persentase Usaha
Mikro yang
11.7 % 15,16 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.05
berkembang menjadi
Usaha Kecil
KEPEMUDAAN DAN
13.
OLAHRAGA
Persentase Organisasi
13.1 % 96.67% 96.67% 97.50% 97.52% 98.35% 98.36% 99.18% 99.18%
Pemuda yang Aktif
Persentase Wirausaha
13.2 % 31.38% 32.71% 34.04% 35.37% 36.70% 38.03% 39.36% 39.36%
Muda
VIII-23
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-24
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Pemuda yang 1.730 2.605 3.480 5.230
13.3 Orang 137 Orang 855 Orang 4355 Orang 5.230 Orang
Dibina Orang Orang Orang Orang
Cakupan Pembinaan
13.4 peserta didik % 99.79% 99.79% 99.83% 99.88% 99.92% 99.96% 100% 100%
Pramuka
Jumlah atlet muda
13.5 Atlet 246 Atlet 224 Atlet 704 Atlet 1.494 Atlet 1.974 Atlet 2.764 Atlet 3.244 Atlet 3.244 Atlet
yang dibina
Cakupan pembinaan
13.6 % 90.57% 90.57% 92.45% 94.34% 96.23% 98.11% 100% 100%
olahraga
Tingkat ketersediaan
13.7 sarana dan prasarana % 1.64% - 12.05% 16.88% 21.70% 26.52% 31.34% 31.34%
olahraga
14. STATISTIK
Tingkat ketersediaan
14.1 Statistik Sektoral di % 14% 14% 17% 31% 45% 55% 70% 70%
lingkup Daerah
15. PERSANDIAN
Persentase Perangkat
daerah yang telah
15.1 menggunakan sandi % 41% 41% 48% 51% 58% 65% 68% 68%
dalam komunkasi
Perangkat Daerah
17. PERPUSTAKAAN
Persentase kegiatan
Gemar Membaca
17.1 % 92.06% 100 100 100 100 100 100 100
tingkat daerah yang
dilaksanakan
Persentase
17.2 pembinaan % 100% 54% 65% 77% 88% 88% 100% 100%
perpustakaan Desa
Persentase pelayanan
17.3 % 58% 67 67 100 100 100 100 100
Perpustakaan Daerah
VIII-25
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-26
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
18. KEARSIPAN
Tingkat tertib
18.1 pengelolaan arsip % 69.64% 73% 77% 80% 84% 91% 100% 100%
perangkat daerah
Prosentase arsip
18.2 bersejarah yang % 2.56% 7.69% 12.82% 17.95% 23.08% 28.21% 33.33% 33.33%
berhasil ditelusuri
URUSAN
PEMERINTAHAN
PILIHAN
KELAUTAN DAN
1.
PERIKANAN
Capaian produksi
1.1 79.15 81.02 82.4 83.6 84.1 84.7 85.8 85.8
perikanan tangkap
Cakupan bantuan
1.2 sarana penangkapan % 7.51% 7.51% 7.51% 7.51% 7.51% 7.51% 7.51% 7.51%
ikan
Cakupan bina
1.3 3.95 3.95 15.81 17.79 19.76 21.74 23.72 23.72
kelompok nelayan
Persentase Tempat
1.4 Pelelangan Ikan yang % 76.92 76.92 76.92 76.92 76.92 76.92 76.92 76.92
operasional
Persentase tanda
1.5 daftar kapal % 6.57 6.57 6.57 6.57 6.57 6.57 6.57 6.57
perikanan < 10 GT
Persentase izin usaha
VIII-27
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-28
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Cakupan pembinaan
kelompok pengolahan
1.16 dan pemasaran hasil - 20 20 20 20 20 20 20
perikanan Skala
Mikro dan Kecil
Capaian produksi
1.17 pengolahan hasil - 94.59 94.59 94.59 94.59 94.59 94.59 94.59
usaha perikanan
Capaian angka 37,21
kg/kapit
1.18 Konsumsi Ikan kg/kapita/ 37.46 37.71 37.96 38.21 38.46 38.71 38.71
daerah a/tahun
tahun
Cakupan bantuan
sarana pengolahan
1.19 - 0 0 16 16 16 16 16
dan pemasaran hasil
perikanan
2. PERTANIAN
Persentase kelompok
tani yang dilakukan
2.1 monitoring dalam % 50 55 60 65 70 75 80 80
pemanfaatan sarana
pertanian
Pertumbuhan Sumber
2.2 0.08 0.13 0,16 0,18 0,19 0,21 0,23 0,23
Daya Genetik (SDG)
Prosentase Benih /
2.3 % 5 6 7 9 11 12 14 14
Bibit bersertifikat
3. PERDAGANGAN
Persentase Perizinan
dan Pendaftaran
3.1 % 95.14% 95 95 95 95 95 95 95
Perusahan yang
diterbitkan
VIII-29
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-30
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase
3.2 Peningkatan Omzet % 2 2 2 2 2 2 2 10
Pedagang
Persentase Stabilisasi
Harga Barang
3.3 % 100 100 100 100 100 100 100 100
Kebutuhan Pokok dan
Barang Penting
Nilai ekspor (U$ Dalam
3.4 1000 500 600 700 800 900 1000 1000
dalam juta dollar) Juta Dollar
Persentase Pelaku
Usaha yang
3.5 % 0.9 0.9 1 1.5 2 2.5 3 2.5
memenuhi Uji
Metrologi Legal
Persentase Kegiatan
Penggunaan dan
3.6 % 0 0 0 1 1 1 1 4
Pemasaran Produk
Dalam Negeri
4. PERINDUSTRIAN
Pertumbuhan industri
4.1 % 0.29% 1 1 1 1 1 1 5
baru
Prosentase perizinan
4.2 % 100 100 100 100 100 100 100 100
usaha industri
Cakupan layanan
4.3 sistem informasi 98.82 98,82 98,83 98,84 98,85 98,86 98,87 98,87
industri nasional
VIII-31
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-32
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
UNSUR PENDUKUNG
URUSAN
PEMERINTAHAN
SEKRETARIAT
1.
DAERAH
Tingkat fasilitasi
dukungan
penyelenggaraan
program pemerintahan
1.1 % 100 100 100 100 100 100 100 100
dan kesejahteraan
rakyat yang menjadi
tugas Sekretariat
Daerah
Tingkat fasilitasi
dukungan
penyelenggaraan
1.2 urusan pemerintah % 100 100 100 100 100 100 100 100
daerah yang menjadi
tugas Sekretariat
Daerah
Tingkat terfasilitasinya
dukungan
penyelenggaraan
1.3 program perekonomian % 100 100 100 100 100 100 100 100
dan pembangunan yang
menjadi tugas
Sekretariat Daerah
UNSUR PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
1. PERENCANAAN
VIII-33
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-34
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. KEUANGAN
Terlaksananya
2.1 Pengelolaan % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keuangan Daerah
Persentase laporan
2.2 Pengelolaan Aset % 8 8 8 8 8 8 8 40
Daerah.
Tingkat ketercapaian
2.3 target pendapatan asli % 92.13% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
daerah
KEPEGAWAIAN,
3. PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
Perentase ASN yang
dikembangkan
3.1 % 5.00% 7.00% 10% 20% 20% 20% 20% 97%
kompetensinya sesuai
standar
Tercapainya kepuasan
3.2 terhadap pelayanan % 94,90% 95,00% 95,50% 96,00% 96,50% 97,00% 97,50% 97,50%
kepegawaian
PENELITIAN DAN
3.
PENGEMBANGAN
Prosentase hasil
kajian penelitian dan
3.1 % 100 100 100 100 100 100 100 100
pengembangan yang
UNSUR
4.
PENGAWASAN
Persentase perangkat
daerah yang
4.1 didampingi dalam % 100 100 100 100 100 100 100 100
UNSUR
5.
KEWILAYAHAN
CAKUPAN
PENYELENGGARAAN
KEGIATAN
5.1 % 100 100 100 100 100 100 100 100
PEMERINTAHAN
TINGKAT
KECAMATAN
Cakupan koordinasi
5.2 pemberdayaan desa/ % 100 100 100 100 100 100 100 100
kelurahan
VIII-35
CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
INDIKTOR
VIII-36
TAHUN KONDISI
KO KINERJA
SATUAN AWAL TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN AKHIR
DE PROGRAM
PERENCA 2021 2022 2023 2024 2025 2026 PERENCA
(OUTCOME)
NAAN NAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Cakupan
penyelenggaraan
5.3 urusan pemerintahan % 100 100 100 100 100 100 100 100
umum di wilayah
kecamatan
Cakupan
penyelenggaraan
5.4 ketentraman % 100 100 100 100 100 100 100 100
ketertiban di wilayah
kecamatan
Persentase
5.5 pemerintahan desa % 100 100 100 100 100 100 100 100
dibina
FUNGSI PENUNJANG
6. URUSAN
PEMERINTAHAN
Persentase
perencanaan dan
penganggaran
pelayanan
6.1 administrasi % 100 100 100 100 100 100 100 100
keuangan. barang
milik daerah dan
administrasi umum
perangkat daerah