Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENINGKATKAN CAPAIAN

PARAMETER KEPENDUDUKAN KAUM MUDA DAN


KESETARAAN GENDER
Oleh : dr. Hj. ANIK YULIARSIH, M.Si
NIP. 19610729 1198901 2 002

Disampaikan pada kegiatan Uji Kesesuaian Kompetensi (Job Fit)


Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
Bojonegoro, 12 September 2019
Latar Belakang
Pengendalian laju pertumbuhan penduduk mempunyai peran
penting untuk meningkatkan kualitas penduduk

Parameter Kependudukan di Kabupaten Bojonegoro menunjukkan kondisi


yang ideal diantaranya ditadai dengan :
 LPP : 0,38
 TFR : 1,87
 Memasuki Bonus demografi

Program dan Kegiatan Dinas P3AKB


harus responsif terhadap kondisi
kependudukan tersebut
Maksud dan Tujuan

Menggali permasalahan yang


dihadapi sesuai tugas dan fungsi

Mencari solusi dan pemecahan


atas permasalahan yang dihadapi

Memberikan saran dan


rekomendasi untuk meningkatkan
capaian program di masa
mendatang
Perumusan Masalah

Penduduk • Rata-rata usia nikah pertama


pertama perempuan masih
19,91 th

Usia Muda
• ASFR 15-19 Tahun masih
tergolong tinggi yakni 39,92

• Semakin tinggi jenjang

Kesetaraan pendidikan, semakin rendah


partisipasi perempuan
• Angka Kematian Ibu (AKI)

Gender
masih tinggi yaitu 128,22
• Indeks Pemberdayaan
Gender rendah yaitu 59,30

Program dan inovasi apa yang dapat meningkatkan


capaian parameter kependudukan penduduk usia muda
dan kesetaraan gender di Kabupaten Bojonegoro?
Kondisi Eksisting
Nilai
No Indikator Tahun Sumber Data
Bojonegoro Jatim Nasional
Publikasi indikator kesejahteraan rak
Laju Pertumbuhan
1 2017 0,37 0,56 1,43 yat prov jatim 2017, LKjIP BKKBN
Penduduk (LPP)
2018
2 Total Fertility Rate (TFR) 2018 1,87 2,1 2,38 Susenas 2017, LKjIP BKKBN 2018
Contraceptive Prevalence Susenas 2017
3 2018 79,03 63,1 57
Rate (CPR)
Age Specific Fertility Rate Susenas 2017
4 2017 39,92 30,78
(ASFR) 15-19 th
Rata-rata Usia Perkawinan Statistik Kesejahteraan Rakyat Prov
5 2018 19,91 20,56
Pertama Perempuan Jatim 2018
Profil Kesehatan Kab Bojonegoro
6 Angka Kematian Ibu (AKI) 2018 162,23 86,92 305 2018, Profil Kesehatan Indonesia
2015
Laporan eksekutif kesehatan Prov.
7 Angka Kematian Bayi (AKB) 2016 35,00 23,60 32
Jatim 2017, SDKI 2017
Indeks Pembangunan Pembangunan Manusia Berbasis Ge
8 2018 89,77 90,77 91,03
Gender (IPG) nder 2018
Indeks Pemberdayaan Pembangunan Manusia Berbasis Ge
9 2018 59,3 69,71 72,1
Gender (IDG) nder 2018
Angka Harapan Hidup Indikator Kesejahteraan Sosial Provi
10 2018 71,07 70,97
(AHH) nsi Jawa Timur 2018
Indikator Kesejahteraan Sosial Provi
11 Rata-rata lama sekolah 2018 6,77 7,39
nsi Jawa Timur 2018
Indikator Kesejahteraan Sosial Provi
12 Angka melek huruf 2016 90,69 91,59
nsi Jawa Timur 2017
Kendala yg Dihadapi
• Kewenangan pendayagunaan Penyuluh KB/ PLKB
• Dukungan LSM, LSOM, Toga, Toma
Kekuatan • Dukungan Institusi Masyarakat Pedesaan
• Dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
• Tersedianya data mikro hasil Pendataan Keluarga

• Kurang optimalnya peran dan fungsi petugas dan kader


Kelemahan • Keterbatasan jumlah Penyuluh KB/PLKB

• Dukungan politis dari pemerintah, swasta dan masyarakat


• Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan lintas sektor
Peluang • Kerjasama yang baik dengan lembaga pendidikan
• Banyak Kegiatan Momentum yang bisa dimanfaatkan

• Masih ada/ kuatnya budaya kawin muda


• Minimnya pelatihan konselor dan pendidik sebaya
• Berkurangnya jumlah tenaga Penyuluh KB
• Belum optimalnya peran tiga toma
Tantangan • Keluarga/ masyarakat belum sepenuhnya memiliki pengetahuan
pengasuhan yang baik dan benar bagi tumbuh kembang anak
• Pendidikan wanita relatif rendah
• Bervariasinya tingkat pemahaman stakeholder
Strategi dan Inovasi
KIE dan konseling terkait Membentuk Sekolah Siaga
Strategi

Inovasi
kesehatan reproduksi remaja Kependudukan (SSK)
dengan melibatkan orang tua, Mengembangkan aplikasi PUS
teman sebaya, toga/toma dan Alarm System (PAS) yang
sekolah berbasis android
Menginisiasi lembaga
Peningkatan fungsi dan peran pelayanan publik dan
serta kualitas dan kuantitas pendidikan agar menjadi
kegiatan kelompok remaja lembaga yang ramah anak
Meningkatkan
Peningkatan pembinaan pengarusutmaan gender dan
remaja tentang GenRe hak anak diantaranya dengan
membentuk Gugus Tugas
PUG, Desa Layak Anak
Pengembangan dan (Delana) dan Kecamatan
peningkatan fungsi kegiatan Layak Anak (Kelana) serta
kelompok Bina Keluarga mendirikan Tempat Penitipan
Remaja (BKR) Anak (TPA) pada tahun 2019
ini.

Diperkuat dengan perjanjian kerjasama antar pihak dalam agar program


dan kegiatan terjaga keberlangsungannya
Penutup
Kesimpulan
Program KKBPK dan PPPA di Kabupaten Bojonegoro menunjukkan
keberhasilan yang cukup signifikan dan memperoleh tanggapan yang
positif dari seluruh lapisan masyarakat serta dukungan Dinas, Instansi,
Lembaga, Tokoh Masyarakat, maupun LSM dan LSOM.

Saran dan Rekomendasi


 Pendidikan Kependudukan diperluas baik melalui pendidikan sekolah
maupun pendidikan luar sekolah
 Mengintegrasikan pendidikan kependudukan kedalam kegiatan Badan
Penasehat Perkawinan dan Perceraian (BP4) Kementerian Agama
 harus digalakkan upaya pendidikan kependudukan di lingkungan umat
beragama Katolik dan Kristen
 Pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak juga harus menjadi
prioritas Program Dinas dan Instansi sesuai Misi ke-4 RPJMD 2018-2023

Anda mungkin juga menyukai