Anda di halaman 1dari 22

MEMBENTUK PRIBADI YANG SHOLIH UNTUK

MENYIAPKAN KELUARGA SAKINAH


MAWADAH WA ROHMAH
Disampaikan

Oleh :

H Moh Zainal Arifin

Kantor kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro


Jl Patimura No 07 Bojonegoro
2022

`
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : H. MOH ZAINAL ARIFIN, M Pd I


Tempat Tanggal lahir : Bojonegoro 15 Juni 1978
NIP : 197806152005011010
Alamat : JL PUK Deru Rt 01/01 Desa Deru Kec. Sumberrejo Kab Bojonegoro
:
Pangkat Golongan : Penata Tingkat I / III d
Jabatan : Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro
No. Hp : 081259714488
Emeil : zainalkangguru@gmail.com
Pendidikan MI Khoirul Anam Gresik
SMP N , SMA N, S1UNESA, S1IKIP , S2UNDAR , S3 UNTAG 1945 SBY
Istri Fitriyah , Mpd
Anak Syafieqah el nabielah Arifin (S1 Farmasi )
Lintang Gani Arifin (PP Arrahmat Bjn kelas 8)
Ken Gani Arifin (MI Darussalam Deru kelas 1)
PENDAHULUAN
Nikah ( kawin, zawaj ) menurut arti aslinya ialah
hubungan seksual, tetapi menurut majazi
(methaporic ) adalah Akad perjanjian yang
menjadikan halal hubungan seksual sebagai sepasang
suami isteri atau seorang pria dengan seorang wanita.
( Ramulyo, 1996.p.1).
Secara Umum Pengertian Pernikahan Dini/Muda
adalah pernikahan yang dilangsungkan saat remaja,
belum atau baru saja berakhir .
KEY WORD ATAU KATA KUNCI MENJALIN SUATU
HUBUNGAN

1.Komunikasi
2. Koordinasi
3. Kolaborasi
4. Komitmen
Hindari
5, konfrontasi
KETIKA MELANGSUNGKAN AKAD NIKAH
1. Usahakan di tempat ibadah musholla masjid atau
minimal mushola atau tempat sholat di KUA
2. Selalu minta doa restu dari kedua orang tua dalam
keadaan bagaimanapun
3. Saling memberikan kepercayaan kepada pasangan
masing masing dan saling mendoakan
SAMAWA
Sakinah Tenang atau tentram
Mawadah cinta kasih
Wa rohmah artinya rahmat
Gambaran hubungan suami istri yang dilandasi cinta dan
penuhkasih sayang demi tercapainya rumah tangga yang
memberikan ketentraman hidup
BA........................................................
Memulai sebuah perkawinan atau pernikahan
1. Keberanian dan menyiapkan hidup baik laki laki maupun
perempuan
2. Memiliki cita cita kedua pasangan
3. Memiliki tekad mewujudkan cita cita tersebut
Jika pernikahan anak usia dini diatur dalam hukum negara, bagaimana
dengan hukum Islam? MUI pernah mengeluarkan fatwa tentang
pernikahan dini. Menurut MUI dalam literatur fikih Islam , tidak
terdapat ketentuan secara eksplisit mengenai batasan usia pernikahan
dini baik itu batasan maksimal maupun minimal.
Sesuai dengan instruksi presiden Nomor 1 Tahun 1991, Tentang Kompilasi
Hukum Islam dijelaskan bahwa : Perkawinan menurut Hukum Islam
adalah Pernikahan yakni, akad yang sangat kuat ( mitsaqon gholizhon
) untuk mentaati perintah Allah dan melakukannya merupakan
ibadah.
Kata Nikah, masdar Nikahan dari kata Nakaha = tazawwaja ( adh-
dhommu wa ttadakkhul ) : bertindih – memasukkan. ( Rahmat
Hakim.2000.1)
HUKUM NIKAH
1. Wajib : mampu secara dhohir bathin, fisik, mental dan finansial
2. Sunnah : mampu tetapi tidak bisa menafkahi isteri secara
finansial
3. Makhruh : menikah tidak berniat memiliki anak, dan tidak bisa
menafkahi isteri dan keluarganya
4. Mubah ( Boleh ) : Boleh dilaksanakan dan boleh ditinggalkan
5. Haram : Hanya untuk menyakiti, menganiaya, menterlantarkan,
balas dendam kepada pasangannnya.
DASAR PERNIKAHAN DALAM ISLAM

1. Surat Al Baqoroh ayat : 223


2. Surat An-Nisa’ ayat : 1
2. Surat Ar-Rum ayat : 21
3. Surat An-Nuur ayat : 32
4. Hadits Nabi Riwayat Bukhori Muslim
5. Hadits Nabi Riwayat Tirmidzi
DASAR PERKAWINAN DALAM NEGARA

UU Nomor ; 1 Tahun 1974 : Batas usia


menikah bagi perempuan 16 tahun, Pria 19
tahun
UU Nomor 16 Tahun 2019 : Batas usia menikah
disamakan usia 19 tahun baik catin laki – laki
maupun perempuan.
BATASAN REMAJA
1. Menurut WHO usia : 10 -19 Tahun
2. Menurut Permenkes RI No. 25 Tahun 2014 usia : 10-18 Tahun
3. Menurut BKKBN usia : 10 -24 Tahun dan belum menikah
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERNIKAHAN DINI
1. FAKTOR PRIBADI
- Agar bisa menjauh dari orang tua dan mendapat kebebasan
- Agar bisa menyalurkan nafsu seksual
- Untuk mengusir rasa sepi
- Agar mendapatkan kebahagiaan
- Agar menjadi pribadi yang dewasa
- Karena terlanjur hamil
- Karena sudah saling mencintai
2. FAKTOR KELUARGA
- Menjadi kekhawatiran keluarga kian maraknya seks bebas
dikalangan remaja
- Meningkatnya angka aborsi
- Pergaulan bebas sudah pada tahap yang mengkhawatirkan
3. FAKTOR BUDAYA
- Maraknya nikah muda yang berkaitan dengan kultur yang
berkembang dimasyarakat
- Masyarakat masih punya pemikiran seorang anak perempuan
harus segera laku supaya tidak dikatakan perawan kasep yang
tak kunjung ,menikah diusia 19 tahun
4. FAKTOR PENDIDIKAN
- Orang tua masih belum faham pentingnya pendidkan dan
memaksa untuk anak perempuan untuk segera menikah.
- Hal itu dilaksanakan biasanya menyuruh anaknya menikah
setelah lulus SMP
5. FAKTOR EKONOMI
- Keluarga mengalami kesulitan Ekonomi, sehingga terpaksa
harus menikahkan anaknya pada usia dini.
- Dengan demikian sang anak diharapkan dapat mengurangi
beban keluarga.
6. FAKTOR MEDSOS
- Mudahnya akses internet untuk membuka situs-situs berbau
pornografi yang sebenarnya dilarang oleh pemerintah.
- Ironisnya orang dewasa juga ikut dalam penyebaran vidio-vidio
tersebut.
- Sedangkan anak-anak tidak dibekali pengetahuan dan
emosional yang cukup untuk mengakses situs tersebut.
Sehingga mereka akan merasa penasaran dan melakukan
hubungan seks diluar nikah
DAMPAK PERNIKAHAN DINI
1. Rentan terhadap masalah Ekonomi
2. Rentan terhadap masalah Reproduksi
3. Menutup banyak kesempatan yang mungkin bisa diraih
4. Rentan KDRT : Psikologis yang belum stabil
5. Pemasalahan Psikologis yang mungkin terjadi
6. Resiko kesehatan bagi bayi, resiko keguguran, prematur
7. Kesulitan dalam membesarkan anak .
Karena belum adanya kedewasaan finansial yang matang dan parenting yang
tepat menjadi modal untuk merawat anak
8. Resiko terjadi perceraian yang tinggi
9. Anak menjadi terlantar dan hilangnya masa depan
USAHA PENCEGAHAN PERNIKAHAN MUDA
1.Pendidikan terhadap perempuan harus ditingkatkan
( jangan punya slogan Dapur, Sumur dan Kasur )
2.Memperbanyak lapangan kerja
3.Memberdayakan masyarakat lebih luas
untuk membantu hak2 perempuan
4.Pemberlakuan UU Perkawainan, Nomor 16
Tahun 2019.
Cukup Sekian
dan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai