DISUSUN OLEH :
Lugiani Fadhila
2 B KEBIDANAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dalam bentuk dan isi yang sangat
sederhana.
Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, dimana beliau adalah sosok
yang sangat dimuliakan dan dirindukan oleh seluruh umatnya, kami sampaikan terima kasih kepada dosen
dan rekan-rekan yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang akan
kami buat selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya membutuhkan
pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan apa yang ingin diinginkannya.
Perkawinan sebagai jalan untuk bisa mewujudkan suatu keluarga atau rumah tangga bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini dimaksudkan bahwa perkawinan itu
hendaknya berlangsung seumur hidup dan tidak boleh berakhir begitu saja.
Perkawinan adalah ikatan sakral penyatuan sepasang anak manusia dengan konsekuensi hak
dan kewajiban yang tidak mudah. Mengingat tanggung jawab yang kompleks maka dibutuhkan
kesiapan dan kedewasaan usia, mental, spiritual, dan kesiapan ekonomi.
Segala sesuatu yang akan dilaksanakan perlu direncanakan dahulu agar membuahkan hasil
yang baik, demikian pula dengan hidup berkeluarga (perkawinan). Salah satu yang perlu
direncanakan sebelum berkeluarga atau menikah adalah berapa usia yang pantas bagi seorang pria
maupun seorang wanita untuk melangsungkan pernikahan.
Perkawinan pada umumnya dilakukan oleh orang dewasa dengan tidak memandang pada
profesi, agama, suku bangsa, miskin atau kaya, tinggal di desa atau di kota. Usia perkawinan yang
terlalu muda mengakibatkan meningkatnya kasus perceraian karena kurangnya kesadaran untuk
bertanggung jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami-istri. Meskipun batas umur
perkawinan telah ditetapkan dalam pasal 7 ayat (1) UU No. I tahun 74, yaitu perkawinan hanya
diijinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16
tahun. Namun dalam prakteknya masih banyak kita jumpai perkawinan pada usia muda atau di
bawah umur, padahal perkawinan yang sukses membutuhkan kedewasaan tanggung jawab secara
fisik maupun mental untuk bisa mewujudkan garapan yang ideal dalam kehidupan berumah tangga.
Sedangkan perkawinan usia tua yaitu pernikahan yang dilangsungkan pada waktu usia
diatas 35 tahun, juga memiliki dampak yang tidak sepele. Diantaranya adalah resiko kematian ibu,
cacat janin, keguguran, komplikasi kehamilan, dll. Oleh karena itu, sebaiknya perkawinan
dilakukan pada usia yang ideal.
Dalam setiap sendi kehidupan, kita tak terlepas dari peran dan sentuh wanita. Peran wanita
sangat beragam dalam kehidupan. Ia bisa menjadi seorang ibu yang pengasih dan penyayang, tapi
juga bisa sekaligus menjadi sosok kokoh untuk dijadikan tempat bersandar keluarganya.
Konon, sejarah Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, dimulai pada tahun 1928
di Yogyakarta. Pada awalnya hari itu diperingati sebagai upaya untuk mengenang semangat dan
perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa. Namun dari sana, kita bisa
bercermin bahwa sebenarnya, wanita yang selalu diidentikkan dengan kelemah lembutan
sebenarnya memiliki daya untuk mengubah suatu hal jika mereka mau berupaya. Bahkan wanita
memiliki daya untuk mengubah bahkan menggerakkan suatu hal yang besar, contohnya,
perekonomian negara kita.
B. TUJUAN
a. Mahasiswa mampu menjelaskan aspek kesehatan reproduksi mengenai pernikahan dini dan
usia tua .
b. Agar mahasiswa mampu memahami dan mengetahui Aktifitas Wanita diTempat Kerja
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan pernikahan diusia muda?
2. Apakah tujuan dari pernikahan ?
3. Apakah yang dimaksud dengan pernikahan diusia muda?
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PERNIKAHAN
Pernikahan adalah lambang disepakatinya suatu perjanjian (akad) antara seorang laki-laki dan
perempuan (dalam masyarakat tradisional hal itu juga merupakan perjanjian antar keluarga) atas dasar hak
dan kewajiban yang setara antara kedua belah pihak. Penyerahan diri total seorang perempuan kepada laki-
laki. Peristiwa saat seorang ayah secara resmi menyerahkan anak perempuannya kepada laki-laki untuk
Tujuan Pernikahan adalah untuk secara hukum mengesahkan hubungan seksual antara laki-laki dan
perempuan. untuk secara hukum mengatur hak dan kewajiban masing-masing termasuk di dalamnya
pelarangan atau penghambatan terjadinya poligami. Untuk pendataan dan kepentingan demografi.
Perkawinan adalah ikatan sakral penyatuan sepasang anak manusia dengan konsekuensi hak dan
kewajiban yang tidak mudah. Mengingat tanggung jawabnya yang kompleks maka dibutuhkan kesiapan
Perkawinan bukanlah hal yg mudah, di dalamnya terdapat banyak konsekuensi yang harus dihadapi
sebagai suatu bentuk tahap kehidupan baru individu dewasa dan pergantian status lajang menjadi seorang
istri ygmenuntut adanya penyesuaian diri terus menerus sepanjang perkawinan (Hurlock, 1993).
Individu yang memiliki kesiapan untuk menjalani kehidupan perkawinan akan lebih mudah
menerima dan menghadapi segala konsekuensi persoalan yang timbul dalam perkawinan (Landis
B. TUJUAN PERNIKAHAN
1. Untuk secara hukum mengesahkan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan
2. Untuk secara hukum mengatur hak dan kewajiban masing-masing termasuk didalamnya pelarangan
Pernikahan usia muda adalah pernikahan yang dilakukan oleh remaja di bawah umur (antara 13-18
tahun) yang masih belum cukup matang baik fisik maupun psikologis, karena berbagai faktor antara lain
faktor ekonomi, sosial, budaya, penafsiran agama yang salah, pendidikan, dan akibat pergaulan bebas.
Individu yang menikah pada usia muda akan cenderung bergantung pada orangtua secara finansial maupun
emosional.
2) Segi ekonomi
4) Kurangnya persiapan untuk hamil dalam usia muda, juga berkaitan dengan defisiensi asam folat
dalam tubuh.
5) Akibat kekurangan asam folat, janin dapat menderita spina bifida atau janin tidak memiliki batok
kepala.
2) kurang gizi.
3) anemia.
c. Ibu muda ini juga memiliki kemungkinan untuk menderita kanker servik nantinya.
d. Istri usia muda sering mengalami kebebasan dan otonomi yang terbatas dan tidak mampu
kompromi mengenai :
1) relasi,
2) seksual,
3) penggunaan kontrasepsi,
4) kehamilan, dan hal-hal lain di kehidupan berkeluarga
f. Setelah menikah, perempuan muda biasanya terpaksa meninggalkan keluarga, teman, dan
lingkungannya untuk pindah ke lingkungan suami. Kehilangan dukungan sosial dan putus sekolah
akan menganggu prosespendidikannya. Dengan keterbatasan, perempuan akan terisolasi dan sulit
menerima informasi mengenai kesehatan reproduksi. Mereka sering kali tidak berdaya mengakses
g. Mereka juga perlu izin untuk mendapatkan pelayanan dan umumnya tidak mampu membayar
pelayanan kesehatan. Pernikahan anak adalah pelanggaran hak seksual dan reproduksi termasuk hak
untuk :
7) Menentukan secara bebas dan bertanggung jawab mengenai jumlah, jarak dan waktu memiliki
a. Kesehatan perempuan
6) Semakin muda wanita memiliki anak pertama, semakin rentan terkena kanker serviks.
b. Kualitas anak
1) Bayi berat lahir rendah (BBLR) sangat tinggi, adanya kebutuhan nutrisi yang harus lebih
2) Bayi-bayi yang dilahirkan dari ibu yang berusia dibawah 18 tahun rata-rata lebih kecil dan
bayi dengan BBR memiliki kemungkinan 5-30x lebih tinggi untuk meninggal
1) Banyaknya pernikahan usia muda berbanding lurus dengan tingginya angka perceraian.
2) Banyaknya kasus perceraian merupakan dampak dari mudanya usia pasangan bercerai ketika
3) Perselingkuhan.
a. Undang-undang perkawinan
a. Pendewasaan usia pernikahan sehingga kehamilan pada waktu usia reproduksi sehat.
b. Bimbingan psikologis, hal ini dimaksudkan untuk membantu pasangan dalam menghadapi
mengedepankan emosi.
c. Dukungan keluarga. Peran keluarga sangat banyak membantu keluarga muda baik dukungan
berupa material maupun non material untuk kelanggengan keluarga, sehingga lebih tahan
d. Peningkatan kesehatan dengan peningkatan pengetahuan kesehatan, perbaikan gizi bagi istri
Perkawinan usia tua adalah perkawinan yang dilakukan bila perempuan berumur lebih dari 35 tahun.
a. Karir.
Karir adalah faktor penentu utama kenapa seseorang memutuskan untuk menikah pada usia
yang relative sudah matang, sekarang ini banyak perusahaan memakai persyaratan khusus
untuk masuk menjadi karyawan misalnya dengan status harus masih single, hal ini sangatlah
mudah terutama bagi mereka yang memang menginginkan suatu pekerjaan tertentu sehingga
tanpa mereka sadari mereka telah melewatkan masa – masa yang tepat untuk mereka
bereproduksi.
b. Pendidikan.
Faktor kedua adalah pendidikan, biasanya orang dengan pendidikan tinggi cenderung
menikah bukan pada saat usia masih muda karena cara berpikir mereka tidak lagi sama dengan
Faktor lain yang tidak kalah menarik adalah sebagian besar dari mereka menginginkan
pasangan yang ideal atau memiliki derajat yang seimbang atau bahkan jika bagi sebagian
perempuan penghasilan laki-laki harus lebih tinggi dari perempuan karena suatu saat mereka
harus mencukupi kebutuhan istri dan anak-anak. Sedang pihak laki-laki berpikir mereka akan
a. Kematangan fisik. Secara fisik karena usia yang sudah tua maka alat – alat reproduksi mereka
sudah siap atau sudah matang jika terjadi adanya pembuahan, namun hal ini juga menjadi sebuah
dilemma tersendiri dimana semakin tua usia seseorang maka secara fisik mereka juga akan
b. Kematangan psikologis. Diawal telah dibahas bahwa secara psikologis seorang anak remaja dan
dewasa memiliki tingkatan yang berbeda sehingga hal ini bisa menjadi modal dasar untuk
membangun sebuah keluarga karena mereka sudah siap dengan perkawinan itu sendiri.
c. Social
a. Meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Usia tua dalam persalinan memiliki
resiko komplikasi tertentu, misalnya ketidakmampuan untuk mengejan pada saat persalinan.
b. Meningkatnya resiko kehamilan dengan anak kelainan bawaan, misalnya terjadi kromosom non
disjunction yaitu kelainan proses meiosis hasil konsepsi sehingga menghasilkan kromosom
sejumlah 47.
b. Merubah cara pandang budaya atau cara pandang diri yang tidak mendukung.
b. Peningkatan kesehatan dengan peningkatan pengetahuan kesehatan, perbaikan gizi bagi istri
a. Menurut Kardamo adalah wanitayang kerja mengandalkan kemampuan dan keahlian untuk
menghasilkan uang agar dpt memenuhi kebutuhan hidup.
b. Pekerjaan diluar rumah adalah orang yang bekerja diluar rumah dengan memperoleh imbalan upah
dianggap pekerja dank arena mendapat penghargaan sosial lebih tinggi dibandingkan pekerjaan rumah
tangga.
c. Pekerjaan di dalam rumah adalah seseorang yang bekerja untuk mengurus rumah tangga dan memelihara
anak, telah diberi nilai sebagai penganggur dan dianggap sebagai bukan pekerja.
a. Kelelahan kerja
b. Keracunan
c. Gangguan pernafasaan, pendengaran, dan penglihatan
d. Kesehatan reproduksi
e. Kesehatan psikis
G. BEBAN KERJA WANITA
Wanita bekerja jauh lebih lama dari pada pria, berbagai penelitian yang telah dilakukan di seluruh
dunia rata-rata wanita bekerja 3 jam lebih lama. Akibatnya wanita mempunyai sedikit waktu istirahat, lebih
lanjut terjadinya kelelahan kronis, stress, dan sebagainya. Kesehatan wanita tidak hanya dipengaruhi oleh
waktu kerja, tetapi juga jenis pekerjaan yang berat, kotor dan monoton bahkan membahayakan. Di India
banyak kasus keguguran atau kelahiran sebelum waktunya pada musim panen karena wanita terus-terusan
bekerja keras. Dibidang pertanian baik pria maupun wanita dapat terserang efek dari zat kimia (peptisida),
tetapi akan lebih berbahaya jika wanita dalam keadaan hamil, karena akan berpengaruh terhadap janin
dalam kandungannya. Resiko-resiko yang harus dialami bila wanita bekerja di industri-industri misalnya
panas yang berlebihlebihan, berisik, dan cahaya yang menyilaukan, bahan kimia, atau radiasi.
Peran jender yang menganggap status wanita yang rendah berakumulasi dengan indikator-indikator
lain seperti kemiskinan, pendidikan, kawin muda dan beban kerja yang berat mengakibatkan wanita juga
kekurangan waktu, informasi, untuk memperhatikan kesehatan reproduksinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pernikahan usia muda adalah pernikahan yang dilakukan oleh remaja di bawah umur (antara 13-
18 tahun) yang masih belum cukup matang baik fisik maupun psikologis, karena berbagai faktor antara
lain faktor ekonomi, sosial, budaya, penafsiran agama yang salah, pendidikan, dan akibat pergaulan
bebas. Individu yang menikah pada usia muda akan cenderung bergantung pada orangtua secara finansial
maupun emosional.
Perkawinan usia tua adalah perkawinan yang dilakukan bila perempuan berumur lebih dari 35
tahun. Biasanya faktor yang mendorong manusia untuk menikah di usia tua adalah faktor karir,
pendidikan, dan ingin memilih pasangan yang ideal. Namun, perkawinan di usia tua juga memiliki
dampak positif, seperti kematangan fisik, kematangan psikologis, sosial dan finansial. Sedangkan dampak
negatifnya adalah meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan resiko
kehamilan dengan anak kelainan bawaan. Untuk mencegah terjadinya perkawinan diusia tua adalah
dengan cara melakukan penyuluhan, merubah cara pandang budaya dan meningkatkan kegiatan
sosialisasi
Wanita bekerja jauh lebih lama dari pada pria, berbagai penelitian yang telah dilakukan di seluruh
dunia rata-rata wanita bekerja 3 jam lebih lama. Akibatnya wanita mempunyai sedikit waktu istirahat,
lebih lanjut terjadinya kelelahan kronis, stress, dan sebagainya. Peran jender yang menganggap status
wanita yang rendah berakumulasi dengan indikator-indikator lain seperti kemiskinan, pendidikan, kawin
muda dan beban kerja yang berat mengakibatkan wanita juga kekurangan waktu, informasi, untuk
memperhatikan kesehatan reproduksinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://fitrikhanavitamin.blogspot.com/2011/07/perkawinan-usia-muda
dan-tua.html
http://sarjanakesehatan.blogspot.com/2013/04/konsep-usia
pernikahan.html
http://agungsantoso77.wordpress.com/2009/02/24/memasyarakatkan-kesehatan-reproduksi-wanita/
http://urfisyifa.blog.friendster.com/2007/07/wanita-di-tempat-kerja/
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&channel=s&rls=org.mozilla%3Aen-
US%3Aofficial&q=makalah+kesehatan+reproduksi+wanita+bekerja&btn