Anda di halaman 1dari 12

Yth 1.

Deputi Bidang Administrasi


2. Deputi Bidang Dukungan Teknis
3. Inspektur Utama
4. Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi
5. Kepala Sekretariat/Koordinator Sekretariat Badan Pengawas
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota

SURAT EDARAN
NOMOR 16 TAHUN 2023

TENTANG
LANGKAH-LANGKAH PERSETUJUAN PENERIMAAN DANA HIBAH NON
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI,
SERTA WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA

A. Latar Belakang
Hibah pada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) saat ini hanya
diterima dalam rangka pengawasan tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur,
bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota. Pengecualian terhadap hal
tersebut di atas, berdasarkan Surat Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan
Umum Nomor 0485/Bawaslu/SJ/KU.00.03/XII/2020 tanggal 10 Desember 2020
perihal Persetujuan Hibah Non Pilkada, pada prinsipnya dapat diberikan untuk
mencukupi kekurangan kendaraan operasional bagi Ketua dan Anggota Bawaslu
Kabupaten/Kota yang tidak dapat dipenuhi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), dan tidak disertai ikatan politik, serta tidak memiliki muatan yang
dapat mengganggu stabilitas keamanan negara. Hibah non pilkada tersebut
menekankan kriteria kebutuhan dengan memperhatikan anggaran berbasis kinerja,
dan wajib dilaporkan, serta mendapatkan persetujuan dari Pelaksana Anggaran (PA)
Bawaslu.
Sehubungan dengan perkembangan organisasi Bawaslu terutama bagi Bawaslu
Kabupaten/Kota, dirasakan belum sepenuhnya kebutuhan operasional dan non
operasional dapat terpenuhi oleh APBN. Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil
Walikota yang selanjutnya disebut dengan Dana Hibah Non Pemilihan ini, terutama
untuk memenuhi kebutuhan terhadap sarana prasarana gedung kantor,
pemeliharaan, serta kebutuhan bagi daerah yang memiliki kondisi geografis yang

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
sulit dijangkau sehingga biaya transportasi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
daerah lainnya. Selanjutnya perlu ditetapkan langkah-langkah persetujuan
penerimaan dana hibah non pemilihan di lingkungan Bawaslu.

B. Maksud dan Tujuan


1. mewujudkan peningkatan efektivitas penyusunan perencanaan, penganggaran,
dan pengelolaan Dana Hibah Non Pemilihan yang  dilaksanakan oleh Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota;
2. menciptakan keseragaman dan standarisasi penyusunan rencana dan anggaran
serta pengelolaan Dana Hibah Non Pemilihan bagi Satker Sekretariat Bawaslu
Provinsi dan Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota agar pelaksanaannya dapat
berjalan secara efektif dan efisien.

C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Surat Edaran ini adalah Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan
meliputi proses mulai dari persiapan, perencanaan dan penganggaran,
penatausahaan, pertanggungjawaban sampai dengan pelaporan Dana Hibah Non
Pemilihan.

D. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 193, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6547);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2017 tentang Administrasi
Pengelolaan Hibah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 990);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.05/2022 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1333).

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
E. Langkah-Langkah Persetujuan Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan
Wakil Wali Kota
1. Satuan Kerja (Satker) Sekretariat Bawaslu Provinsi
a. Pengajuan Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi
yang akan menerima dana hibah non pemilihan dari Pemerintah Daerah
wajib menyampaikan permohonan penerimaan dana hibah dengan
melampirkan rencana alokasi anggaran penerimaan dana hibah dan
penggunaannya kepada PA Bawaslu untuk dilakukan pembahasan,
penelitian, reviu, dan persetujuan;
2) Pengajuan Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan diprioritaskan bagi
Satker yang realisasi APBN pada tahun sebelumnya paling sedikit 85%
dan hanya 1 (satu) kali dalam satu tahun anggaran;
3) Pengajuan dana hibah non pemilihan berdasarkan kebutuhan prioritas
yang tidak cukup atau tidak tersedianya anggaran pada APBN Rupiah
Murni (RM). Pengajuan dana hibah melampirkan dokumen Kerangka
Acuan Kerja (KAK)/TOR yang menggambarkan target output, program,
dan kegiatan yang terukur dan menunjang pelaksanaan tugas serta
kinerja Bawaslu.
b. Perencanaan dan Penganggaran Dana Hibah Non Pemilihan
1) Unit yang menjalankan tugas dan fungsi perencanaan serta unit yang
menjalankan tugas dan fungsi pengawasan internal Bawaslu
melaksanakan penelitian dan reviu, selanjutnya menerbitkan hasil
telaahan dan Catatan Hasil Reviu (CHR) yang disampaikan kepada unit
yang menjalankan tugas dan fungsi keuangan untuk disusun draft surat
persetujuan/penolakan;
2) Alokasi anggaran yang diperkenankan adalah belanja selain untuk:
a) belanja pegawai;
b) belanja honorarium;
c) belanja jasa konsultan;
d) belanja jasa lainnya (event organizer);
e) belanja modal lainnya (software).
c. Persetujuan/Penolakan Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Unit yang menjalankan tugas dan fungsi keuangan menyusun draft surat
persetujuan/penolakan atas pengajuan Penerimaan Dana Hibah Non
Pemilihan untuk disampaikan kepada PA dengan melampirkan hasil
telaahan dari unit yang menjalankan tugas dan fungsi perencanaan dan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
CHR dari unit yang menjalankan tugas dan fungsi pengawasan internal
serta laporan realisasi anggaran tahun yang lalu;
2) PA melakukan telaah atas draft surat persetujuan/penolakan dengan
mempertimbangkan hasil telaahan, CHR, dan laporan realisasi anggaran
tahun yang lalu;
3) PA menyampaikan surat persetujuan/penolakan yang dilampiri hasil
telaahan, CHR, dan laporan realisasi anggaran tahun yang lalu kepada
Satker yang mengajukan.
d. Mekanisme Dana Hibah Non Pemilihan
1) Setelah persetujuan dari PA, KPA Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi
dapat melaksanakan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah
(NPHD) dengan Pemerintah Daerah;
2) Selanjutnya, KPA Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi segera
mengajukan permohonan nomor register atas NPHD kepada Kepala
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi dengan
tembusan kepada Sekretaris Jenderal Bawaslu;
3) KPA Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi mengajukan permohonan
persetujuan pembukaan RPDHL berupa virtual account kepada KPPN
mitra kerja Sekretariat Jenderal Bawaslu melalui Sekretaris Jenderal
Bawaslu;
4) Berdasarkan surat permohonan pembukaan sebagaimana dimaksud
angka 3), Sekretaris Jenderal Bawaslu mengajukan permohonan
pembukaan RPDHL kepada KPPN mitra Sekretariat Jenderal Bawaslu
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah surat permohonan dari KPA
diterima;
5) Dalam hal KPPN mitra Sekretariat Jenderal Bawaslu menyetujui
permohonan pembukaan RPDHL, KPPN mitra Sekretariat Jenderal
Bawaslu menyampaikan surat persetujuan kepada Pimpinan Bank
Umum dengan tembusan Sekretaris Jenderal sebagai dasar Bank Umum
untuk membukakan RPDHL serta menyampaikan laporan pembukaan
rekening, user Dashboard, Cash Management System (CMS), dan kartu
debit kepada Sekretariat Jenderal Bawaslu untuk diteruskan ke satker;
6) Setelah rekening dibuka dan dana hibah diterima, pengajuan revisi DIPA
dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah dana hibah masuk
pada RPDHL;
7) Pengesahan pendapatan dana hibah diajukan sebesar jumlah uang yang
diterima pada RPDHL Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
8) Pengesahan belanja dana hibah diajukan sebesar jumlah dana hibah
yang dibelanjakan dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang
dibutuhkan dalam proses pengesahan dan dilakukan sekurang-
kurangnya 2 (dua) bulan sekali setelah revisi DIPA. Dalam hal pada akhir
tahun anggaran, pengesahan belanja dilaksanakan sesuai dengan batas
waktu Langkah-Langkah Akhir Tahun (LLAT) tahun anggaran berjalan;
9) Ketentuan mekanisme dan tata cara pelaksanaan hibah berpedoman
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2017 tentang
Administrasi Pengelolaan Hibah.
e. Penggunaan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Penggunaan dana hibah non pemilihan wajib sesuai dengan RAB yang
telah diajukan penelitian dan reviu sebagaimana huruf b angka 1);
2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi
membuat rekapitulasi penggunaan dana hibah beserta bukti-bukti
pengeluaran;
3) Penggunaan dana hibah berpedoman pada peraturan perundang-
undangan.
f. Pencatatan dan Pelaporan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Seluruh pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana hibah wajib
dicatat dalam BKU dan buku pembantu menggunakan aplikasi SAKTI
dengan memperhatikan ketersediaan anggaran;
2) Setiap bulan Bendahara Pengeluaran (BP) Satker Sekretariat Bawaslu
Provinsi wajib menyusun laporan pertanggungjawaban atas dana hibah
bersama-sama dengan dana yang bersumber dari RM dari Aplikasi
SAKTI dan ditandatangani oleh KPA dan BP serta disampaikan kepada
KPPN mitra kerja, dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal dan
Inspektur Utama;
3) Penyampaikan laporan pertanggungjawaban ke KPPN mitra kerja
dilakukan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya;
4) KPA Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi menyampaikan laporan akhir
penggunaan dana hibah kepada PA Bawaslu dan Pemerintah Daerah
setelah berakhirnya pelaksanaan kegiatan, dengan tembusan kepada
Inspektur Utama Bawaslu.
2. Satker Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota
a. Pengajuan Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan
1) KPA Satker Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota yang akan menerima
dana hibah non pemilihan dari Pemerintah Daerah wajib menyampaikan
permohonan penerimaan dana hibah dengan melampirkan rencana

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
alokasi anggaran penerimaan dana hibah dan penggunaannya kepada PA
Bawaslu melalui Sekretariat Bawaslu Provinsi untuk dilakukan
pembahasan, penelitian, reviu, dan persetujuan;
2) Pengajuan Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan diprioritaskan bagi
Satker yang realisasi APBN pada tahun sebelumnya paling sedikit 85%
dan hanya 1 (satu) kali dalam satu tahun anggaran;
3) Pengajuan dana hibah non pemilihan berdasarkan kebutuhan prioritas
yang tidak cukup atau tidak tersedianya anggaran pada APBN RM.
Pengajuan dana hibah melampirkan dokumen Kerangka Acuan Kerja
(KAK)/TOR yang menggambarkan target output, program, dan kegiatan
yang terukur dan menunjang pelaksanaan tugas serta kinerja Bawaslu.
b. Perencanaan dan Penganggaran Dana Hibah Non Pemilihan
1) Unit yang menjalankan tugas dan fungsi perencanaan serta unit yang
menjalankan tugas dan fungsi pengawasan internal Bawaslu
melaksanakan penelitian dan reviu, selanjutnya menerbitkan hasil
telaahan dan CHR yang disampaikan kepada unit yang menjalankan
tugas dan fungsi keuangan untuk disusun draft surat
persetujuan/penolakan;
2) Alokasi anggaran yang diperkenankan adalah belanja selain untuk:
a) belanja pegawai;
b) belanja honorarium;
c) belanja jasa konsultan;
d) belanja jasa lainnya (event organizer);
e) belanja modal lainnya (software).
c. Persetujuan/Penolakan Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Unit yang menjalankan tugas dan fungsi keuangan menyusun draft surat
persetujuan/penolakan atas pengajuan Penerimaan Dana Hibah Non
Pemilihan untuk disampaikan kepada PA dengan melampirkan hasil
telaahan dari unit yang menjalankan tugas dan fungsi perencanaan dan
CHR dari unit yang menjalankan tugas dan fungsi pengawasan internal
serta laporan realisasi anggaran tahun yang lalu;
2) PA melakukan telaah atas draft surat persetujuan/penolakan dengan
mempertimbangkan hasil telaahan, CHR, dan laporan realisasi anggaran
tahun yang lalu;
3) PA menyampaikan surat persetujuan/penolakan yang dilampiri hasil
telaahan, CHR, dan laporan realisasi anggaran tahun yang lalu kepada
Satker yang mengajukan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
d. Mekanisme Dana Hibah Non Pemilihan
1) Setelah persetujuan dari PA, KPA Satker Sekretariat Bawaslu
Kabupaten/Kota dapat melaksanakan penandatanganan NPHD dengan
Pemerintah Daerah;
2) Selanjutnya, KPA Satker Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota segera
mengajukan permohonan nomor register atas NPHD kepada Kepala
Kanwil DJPb Provinsi dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal
Bawaslu;
3) KPA Satker Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota mengajukan
permohonan persetujuan pembukaan RPDHL berupa virtual account
kepada KPPN mitra kerja Sekretariat Jenderal Bawaslu melalui Sekretaris
Jenderal Bawaslu;
4) Berdasarkan surat permohonan pembukaan sebagaimana dimaksud
angka 3), Sekretaris Jenderal Bawaslu mengajukan permohonan
pembukaan RPDHL kepada KPPN mitra Sekretariat Jenderal Bawaslu
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah surat permohonan dari KPA
diterima;
5) Dalam hal KPPN mitra Sekretariat Jenderal Bawaslu menyetujui
permohonan pembukaan RPDHL, KPPN mitra Sekretariat Jenderal
Bawaslu menyampaikan surat persetujuan kepada Pimpinan Bank Umum
dengan tembusan Sekretaris Jenderal sebagai dasar Bank Umum untuk
membukakan RPDHL serta menyampaikan laporan pembukaan rekening,
user Dashboard, Cash Management System (CMS), dan kartu debit
kepada Sekretariat Jenderal Bawaslu untuk diteruskan ke satker;
6) Setelah rekening dibuka dan dana hibah diterima, pengajuan revisi DIPA
dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah dana hibah masuk pada
RPDHL;
7) Pengesahan pendapatan dana hibah diajukan sebesar jumlah uang yang
diterima pada RPDHL Satker Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota;
8) Pengesahan belanja dana hibah diajukan sebesar jumlah dana hibah yang
dibelanjakan dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang dibutuhkan
dalam proses pengesahan dan dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua)
bulan sekali setelah revisi DIPA. Dalam hal pada akhir tahun anggaran,
pengesahan belanja dilaksanakan sesuai dengan batas waktu LLAT tahun
anggaran berjalan;
9) Ketentuan mekanisme dan tata cara pelaksanaan hibah berpedoman
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2017 tentang
Administrasi Pengelolaan Hibah.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
e. Penggunaan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Penggunaan dana hibah non pemilihan wajib sesuai dengan RAB yang
telah diajukan penelitian dan reviu sebagaimana huruf b angka 1);
2) PPK Satker Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi
penggunaan dana hibah beserta bukti-bukti pengeluaran;
3) Penggunaan dana hibah berpedoman pada peraturan perundang-
undangan.
f. Pencatatan dan Pelaporan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Seluruh pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana hibah wajib
dicatat dalam BKU dan buku pembantu menggunakan aplikasi SAKTI;
2) Setiap bulan BP Satker Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota wajib
menyusun laporan pertanggungjawaban atas dana hibah bersama-sama
dengan dana yang bersumber dari RM dari Aplikasi SAKTI dan
ditandatangani oleh KPA dan BP serta disampaikan kepada KPPN mitra
kerja, dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal dan Inspektur Utama;
3) Penyampaikan laporan pertanggungjawaban ke KPPN mitra kerja
dilakukan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya;
4) KPA Satker Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota melalui Sekretariat
Bawaslu Provinsi menyampaikan laporan akhir penggunaan dana hibah
kepada PA Bawaslu dan Pemerintah Daerah setelah berakhirnya
pelaksanaan kegiatan, dengan tembusan kepada Inspektur Utama
Bawaslu.
3. Bawaslu Kabupaten/Kota yang belum menjadi Satker
a. Pengajuan Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Kepala Sekretariat (Kasek) atau Koordinator Sekretariat (Korsek) Bawaslu
Kabupaten/Kota menyampaikan rencana penerimaan dana hibah non
pemilihan dari Pemerintah Daerah beserta jumlah penerimaan dana hibah
dan penggunaannya kepada KPA Satker Bawaslu Provinsi;
2) KPA Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi wajib menyampaikan
permohonan penerimaan dana hibah dengan melampirkan rencana
alokasi anggaran penerimaan dana hibah dan penggunaannya kepada PA
Bawaslu untuk dilakukan pembahasan, penelitian, reviu, dan persetujuan;
4) Pengajuan Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan diprioritaskan bagi
Bawaslu Kabupaten/Kota yang realisasi APBN pada tahun sebelumnya
paling sedikit 85% dan hanya 1 (satu) kali dalam satu tahun anggaran;
5) Pengajuan dana hibah non pemilihan berdasarkan kebutuhan prioritas
yang tidak cukup atau tidak tersedianya anggaran pada APBN RM.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Pengajuan dana hibah melampirkan dokumen Kerangka Acuan Kerja
(KAK)/TOR yang menggambarkan target output, program, dan kegiatan
yang terukur dan menunjang pelaksanaan tugas serta kinerja Bawaslu.
b. Perencanaan dan Penganggaran Dana Hibah Non Pemilihan
1) Unit yang menjalankan tugas dan fungsi perencanaan serta unit yang
menjalankan tugas dan fungsi pengawasan internal Bawaslu
melaksanakan penelitian dan reviu, selanjutnya menerbitkan hasil
telaahan dan CHR yang disampaikan kepada unit yang menjalankan
tugas dan fungsi keuangan untuk disusun draft surat
persetujuan/penolakan;
3) Alokasi anggaran yang diperkenankan adalah belanja selain untuk:
a) belanja pegawai;
b) belanja honorarium;
c) belanja jasa konsultan;
d) belanja jasa lainnya (event organizer);
e) belanja modal lainnya (software).
c. Persetujuan/Penolakan Penerimaan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Unit yang menjalankan tugas dan fungsi keuangan menyusun draft surat
persetujuan/penolakan atas pengajuan Penerimaan Dana Hibah Non
Pemilihan untuk disampaikan kepada PA dengan melampirkan hasil
telaahan dari unit yang menjalankan tugas dan fungsi perencanaan dan
CHR dari unit yang menjalankan tugas dan fungsi pengawasan internal
serta laporan realisasi anggaran tahun yang lalu;
2) PA melakukan telaah atas draft surat persetujuan/penolakan dengan
mempertimbangkan hasil telaahan, CHR, dan laporan realisasi anggaran
tahun yang lalu;
3) PA menyampaikan surat persetujuan/penolakan yang dilampiri hasil
telaahan, CHR, dan laporan realisasi anggaran tahun yang lalu kepada
Bawaslu Kabupaten/Kota yang mengajukan.
d. Mekanisme Dana Hibah Non Pemilihan
1) Setelah persetujuan dari PA, KPA Satker Bawaslu Provinsi dapat
melaksanakan penandatanganan NPHD dengan Pemerintah Daerah;
2) Selanjutnya, KPA Satker Bawaslu Provinsi segera mengajukan
permohonan nomor register atas NPHD kepada Kepala Kanwil DJPb
dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal Bawaslu;
3) KPA Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi mengajukan permohonan
persetujuan pembukaan RPDHL dan RPDH berupa virtual account

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
kepada KPPN mitra kerja Sekretariat Jenderal Bawaslu melalui Sekretaris
Jenderal Bawaslu;
4) Berdasarkan surat permohonan pembukaan sebagaimana dimaksud
angka 3), Sekretaris Jenderal Bawaslu mengajukan permohonan
pembukaan RPDHL dan RPDH kepada KPPN mitra Sekretariat Jenderal
Bawaslu paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah surat permohonan dari
KPA diterima;
5) Dalam hal KPPN mitra Sekretariat Jenderal Bawaslu menyetujui
permohonan pembukaan RPDHL dan RPDH, KPPN mitra Sekretariat
Jenderal Bawaslu menyampaikan surat persetujuan kepada Pimpinan
Bank Umum dengan tembusan Sekretaris Jenderal sebagai dasar Bank
Umum untuk membukakan RPDHL dan RPDH serta menyampaikan
laporan pembukaan rekening, user Dashboard, Cash Management
System (CMS), dan kartu debit kepada Sekretariat Jenderal Bawaslu
untuk diteruskan ke satker;
6) Setelah rekening dibuka dan dana hibah diterima, pengajuan revisi DIPA
dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah dana hibah masuk pada
RPDHL;
7) Pengesahan pendapatan dana hibah diajukan sebesar jumlah uang yang
diterima pada RPDHL Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi;
8) Pengesahan belanja dana hibah diajukan sebesar jumlah dana hibah yang
dibelanjakan dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang dibutuhkan
dalam proses pengesahan dan dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua)
bulan sekali setelah revisi DIPA. Dalam hal pada akhir tahun anggaran,
pengesahan belanja dilaksanakan sesuai dengan batas waktu LLAT tahun
anggaran berjalan;
9) Ketentuan mekanisme dan tata cara pelaksanaan hibah berpedoman
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2017 tentang
Administrasi Pengelolaan Hibah.
e. Penggunaan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Penggunaan dana hibah non pemilihan wajib sesuai dengan RAB yang
telah diajukan penelitian dan reviu sebagaimana huruf b angka 1);
2) PPK Bawaslu Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi penggunaan dana
hibah beserta bukti-bukti pengeluaran;
3) Penggunaan dana hibah berpedoman pada peraturan perundang-
undangan.

10

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
f. Pencatatan dan Pelaporan Dana Hibah Non Pemilihan
1) Seluruh pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana hibah wajib
dicatat dalam BKU dan buku pembantu menggunakan aplikasi SAKTI;
2) Setiap bulan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota melakukan rekonsiliasi dengan BP Satker Sekretariat
Bawaslu Provinsi;
3) Setiap bulan BP Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi wajib menyusun
laporan pertanggungjawaban atas dana hibah bersama-sama dengan
dana yang bersumber dari RM dari Aplikasi SAKTI dan ditandatangani
oleh KPA dan BP serta disampaikan kepada KPPN mitra kerja, dengan
tembusan kepada Sekretaris Jenderal dan Inspektur Utama;
4) Penyampaikan laporan pertanggungjawaban ke KPPN mitra kerja
dilakukan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya;
5) KPA Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi menyampaikan laporan akhir
penggunaan dana hibah kepada PA Bawaslu dan Pemerintah Daerah
setelah berakhirnya pelaksanaan kegiatan, dengan tembusan kepada
Inspektur Utama Bawaslu.
F. Penghargaan dan Sanksi
1. Penghargaan
Terhadap Satker dengan realisasi anggaran diatas 85% diprioritaskan untuk
diberikan persetujuan kembali untuk mendapatkan Dana Hibah Non Pemilihan
pada tahun anggaran berikutnya.
2. Sanksi
a. Terhadap Satker dengan realisasi anggaran kurang dari sama dengan 85%
maka akan dilakukan pengkajian mendalam terhadap persetujuan untuk
mendapatkan Dana Hibah Non Pemilihan pada tahun anggaran berikutnya;
b. Terhadap Satker yang terlambat dalam revisi dan pengesahan belanja
melewati batas tahun anggaran berjalan, maka akan dilakukan pengkajian
mendalam terhadap persetujuan untuk mendapatkan Dana Hibah Non
Pemilihan pada tahun anggaran berikutnya;
c. Terhadap Satker dan/atau unit kerja yang tidak melaporkan penerimaan dana
hibah sesuai dengan ketentuan, maka penggunaan dana hibah menjadi
tanggung jawab pribadi penanda tangan NPHD.
G. Ketentuan Penutup
1. Pada saat surat edaran ini mulai berlaku, Surat Sekretaris Jenderal Badan
Pengawas Pemilihan Umum Nomor 0485/Bawaslu/SJ/KU.00.03/XII/2020 perihal
Persetujuan Hibah Non Pilkada tertanggal 10 Desember 2020, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku;

11

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
2. Surat edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Demikian disampaikan untuk dipedomani dan dilaksanakan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Februari 2023
Ketua,

Rahmat Bagja

12

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai