Anda di halaman 1dari 15

KEPUTUSAN KEPALA SEKRETARIAT

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH


SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN
PANITIA PENGAWAS KECAMATAN (PANWASCAM) DI LINGKUNGAN BADAN
PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

KEPALA SEKRETARIAT BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


PROVINSI JAWA TENGAH

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik


Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran
Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 178/PMK.05/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b. bahwa dalam rangka memastikan persyaratan pengajuan dokumen


pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku, meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan keuangan, dan meningkatkan pengendalian pengelolaan
keuangan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Sekretariat Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah Selaku Pejabat
Kuasa Pengguna Anggaran tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Dan Pertanggungjawaban Anggaran Panitia Pengawas Kecamatan
(Panwascam) di Lingkungan Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi Jawa Tengah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 245, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6735);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165,
Lembaran Lepas Sekretariat Negara Republik Indonesia 7 halaman);

7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2018 tentang Kedudukan,


Tugas, Fungsi, Wewenang, Organisasi dan Tata kerja Sekretariat
Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Badan
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota (Lembaran negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 141, Lembaran Lepas
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 24 halaman);
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Indonesia Nomor 42
Tahun 2002 Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5135);
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
178/PMK.05/2018 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1736);
10 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran
2022 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 658);
11 Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2021
tentang Tata Kerja dan Pola Hubungan Badan Pengawas Pemilihan
Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kelurahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri dan
Pengawas Tempat Pemungutan Suara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 20);
12 Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor
001/K.Bawaslu/KU.01.00/I/2020 tentang Penunjukkan Kuasa
Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Barang Satuan Kerja
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi di Lingkungan Badan
Pengawas Pemilihan Umum;
13 Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum
Nomor 343/Bawaslu/SJ/KU.00.03/VI/2019 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Di Lingkungan Badan Pengawas Pemilihan
Umum;
14 Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum
Nomor 0463/BAWASLU/SJ/KU.00.03/XI/2020 tentang Pedoman
Verifikasi Pertanggungjawaban Keuangan di Lingkungan Badan
Pengawas Pemilihan Umum;
15 Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum
Nomor 0339/HK.01.00/SJ/06/2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Perjalanan Dinas di Badan Pengawas Pemilihan Umum, Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan
Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dan
Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota serta Pengawas
Pemilihan Ad Hoc.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA SEKRETARIAT BADAN PENGAWAS PEMILIHAN


UMUM PROVINSI JAWA TENGAH SELAKU PEJABAT KUASA
PENGGUNA ANGGARAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN PANITIA
PENGAWAS KECAMATAN (PANWASCAM) DI LINGKUNGAN BADAN
PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

Pertama : Menetapkan Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Pertanggungjawaban


Anggaran Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Di Lingkungan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah sebagaimana
tercantum dalam lampiran Keputusan Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi
Jawa Tengah ini;

Kedua : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu, digunakan


untuk seluruh Panitia Pengawas Kecamatan di Lingkungan Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah;
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : November 2022

KEPALA SEKRETARIAT
SELAKU
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

KARTINI TJANDRA LESTARI, SH., MM


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19680421 199501 2 001
Tembusan Kepada Yth :
1. Sekretaris Jenderal Bawaslu;
2. Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah;
3. Arsip.
Lampiran I Keputusan Kepala Sekretariat Badan Pengawas
Pemilihan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : /KU.00/JT/11/2022
Tanggal : November 2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengelolaan Keuangan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) adalah


keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan. Penatausahaan Keuangan Bawaslu yang
merupakan bagian dari Pengelolaan Keuangan Bawaslu memegang peranan penting dalam
proses pengelolaan keuangan secara keseluruhan, sedangkan keuangan bawaslu adalah hak
dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban Bawaslu. Untuk itu dalam rangka,
peningkatan dan penyeragaman pelaksanaan pengelolaan anggaran Panitia Pengawas
Kecamatan di Lingkungan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah secara akurat, tertib, efisien, efektif,
objektif, dan berkualitas serta akuntabel, perlu menetapkan Petunjuk Teknis Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Anggaran Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) di Lingkungan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud dari petunjuk teknis Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Panitia


Pengawas Kecamatan (Panwascam) Di Lingkungan Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Jawa Tengah ini adalah sebagai acuan bagi Panitia Pengawas
Kecamatan dan Bawaslu Kabupaten/Kota dalam mengelola Anggaran Panitia
Pengawas Kecamatan (Panwascam);
2. Tujuan dari Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Panitia
Pengawas Kecamatan (Panwascam) di Lingkungan Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Jawa Tengah ini untuk menciptakan :
a. Keseragaman dan ketertiban dalam pengelolaan Anggaran Panitia Pengawas
Kecamatan (Panwascam);
b. Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan Pertanggungjawaban Keuangan;
c. Terwujudnya tertib administrasi pertanggungjawaban keuangan yang benar, tertib,
transparan dan akuntabel sesuai ketentuan yang berlaku.

C. MANFAAT

Adapun Manfaat dari Petunjuk Teknis ini yaitu :


1. Memastikan persyaratan pengajuan dokumen pertanggungjawaban keuangan sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;
2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan;
3. Meningkatkan pengendalian pengelolaan keuangan.

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Anggaran


Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Di Lingkungan Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Jawa Tengah, meliputi:
1. Peran Dan Tugas PNS Panitia Pengawas Kecamatan (PANWASCAM)
2. Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan;
3. Format pertanggungjawaban keuangan.
BAB II
PERAN DAN TUGAS PNS PANITIA PENGAWAS KECAMATAN (PANWASCAM)

A. PERAN KEPALA SEKRETARIAT PANWASCAM


Kepala Sekretariat Panwaslu Kecamatan secara administrasi bertanggung jawab
kepada Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan secara fungsional
bertanggungjawab kepada Ketua Panwaslu Kecamatan.
B. TUGAS PUMK PANWASCAM
PNS Panwascam yang ditunjuk sebagai Pengelola Keuangan (PUMK) memiliki tugas
sebagai berikut :
1. Menyusun rekapan pengeluaran, dan bukti pertanggungjawaban;
2. Membantu Bendahara Pembantu (BPP) dalam menerima, mengelola, membayarkan
dan menatausahakan uang muka kegiatan pada panwascam;
3. Membantu Bendahara Pembantu (BPP) melakukan pengujian dan pembayaran atas
tagihan yang timbul dari kegiatan yang dilaksanakan;
4. Menandatangani tanda bukti pengeluaran belanja atau tanda bukti lainya bersama-sama
dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pembantu (BPP);
5. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengumpulkan, mengadministrasikan,
dan mengarsipkan dokumen pertanggungjawaban keuangan yang menjadi tanggung
jawab Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
BAB III
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah menyampaikan anggaran kepada
Bawaslu Kabupaten/Kota yang sepenuhnya menjadi wewenang Kepala Sekretariat/Koordinator
Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota melalui Rekening Virtual (Virtual Account) Bendahara
Pengeluaran Pembantu Bawaslu Kabupaten/Kota. Selanjutnya Bawaslu Kabupaten/Kota
menurunkan anggaran tersebut kepada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam). Panitia
Pengawas Kecamatan (Panwascam) melakukan pencatatan atas seluruh transaksi yang dilakukan
oleh PUMK dan staf pelaksana Non PNS di tingkat Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) yang
kemudian dilaporkan kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu Kabupaten/Kota.
Setelah dilakukan pencatatan maka Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) melaporkan kepada
Bawaslu Kabupaten/Kota untuk dilakukan pencatatan melalui Aplikasi SAKTI Bawaslu
Kabupaten/Kota seminggu setelah anggaran diturunkan. Untuk pembuatan Surat Setoran Pajak
(SSP) menggunakan nomor NPWP 00.134.106.4-508.000 atas nama Sekretariat Bawaslu Provinsi
Jawa Tengah.
Selanjutnya untuk, pertanggungjawaban keuangan dapat melampirkan bukti dukung sebagai
berikut :
1. Belanja Keperluan Perkantoran (Akun 521111)
a. Honorarium Panwaslu
Honorarium Panwaslu diberikan kepada Panitia Pengawas Kecamatan sesuai dengan masa
tugas yang telah ditetapkan pada Surat Keputusan Penetapan Panitia Pengawas Kecamatan.
Adapun kelengkapan SPJ honorarium panwaslu sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf dan/atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran III);
3) Tanda terima honorarium ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana
Lampiran V);
4) Surat Keputusan Penetapan Panitia Pengawas Kecamatan;
5) Daftar Hadir/Absensi (sebagaimana Lampiran VII);
6) Tidak dikenakan Pajak PPh 21 dikarenakan dibawah PTKP 54.000.000 per tahun.

b. Honorarium Kesekretariatan
Honorarium Kesekretariatan diberikan kepada seseorang yang diberi tugas melaksanakan
kegiatan administratif untuk menunjang pengelolaan administratif. Adapun kelengkapan SPJ
honorarium kesekretariatan sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf dan/atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);

2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat


Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran III);
3) Tanda terima honorarium ditandatangani Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana
Lampiran VI);
4) Surat Keputusan Penugasan Kepala Sekretariat/Pelaksana PNS dan Surat Perjanjian
Kontrak Pelaksana Non PNS serta Tenaga Pendukung;
5) Daftar Hadir/Absensi (sebagaimana LampiranVII);
6) Pengenaan Pajak PPh 21 bagi PNS dan Pejabat Negara sebagai berikut :
 PNS Golongan II dan Golongan I : 0%
 PNS Golongan III : 5%
 PNS Golongan IV : 15%
 Pejabat Negara : 15%
7) Pelaksana Non PNS dan Tenaga Pendukung tidak kenakan Pajak PPh 21 dikarenakan
dibawah PTKP 54.000.000 per tahun.

2. Belanja Sewa (Akun 522141)


a. Sewa Gedung Kantor
Sewa gedung kantor adalah biaya yang digunakan untuk kebutuhan biaya sewa gedung
untuk pelaksanaan kegiatan perkantoran. Adapun kelengkapan SPJ sewa gedung
kantor sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf dan/atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK
Panitia Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana
Lampiran III);
3) Perjanjian Sewa Gedung Kantor (sebagaimana Lampiran VIII);
4) Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf
dan/atau validasi oleh Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas
Kecamatan;
5) Surat Perintah Kerja (SPK) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf
dan/atau validasi oleh Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas
Kecamatan;
6) Berita Acara Pembayaran (BAP) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf
dan/atau validasi oleh Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas
Kecamatan;
7) Berita Acara Serah Terima (BAST) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf
dan/atau validasi oleh Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas
Kecamatan;
8) Kuitansi yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu Kabupaten/Kota;
9) Dokumentasi Gedung/Kantor yang disewa;
10) Surat Setoran Pajak (SSP) Pajak PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 10%;
11) Fotokopi NPWP atau KTP Rekanan/Pihak Pemberi Sewa, Rekening Koran,
SIUP/NIB (Perusahaan);
12) Bukti Setor Pajak.

b. Sewa Meubelair
Sewa Meubelair digunakan untuk kebutuhan biaya sewa sarana dan prasarana
perkantoran untuk menunjang aktivitas kegiatan perkantoran seperti meja dan kursi kantor.
Adapun kelengkapan SPJ sewa meubelair sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf dan/atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK
Panitia Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Perjanjian Sewa Meubelair (sebagaimana Lampiran IX);
4) Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf
dan/atau validasi oleh Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas
Kecamatan;
5) Surat Perintah Kerja (SPK) yang ditandatangani oleh Kepala Sekretariat/Koordinator
Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf dan/atau validasi oleh
Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas Kecamatan;
6) Berita Acara Pembayaran (BAP) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf
dan/atau validasi oleh Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas
Kecamatan;
7) Berita Acara Serah Terima (BAST) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf
dan/atau validasi oleh Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas
Kecamatan;
8) Kuitansi yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu Kabupaten/Kota;
9) Dokumentasi Meubelair yang disewa;
10) Surat Setoran Pajak (SSP) Pajak PPh 23 sebesar 2% apabila Rekanan/Pihak
Pemberi Sewa memiliki NPWP dan sebesar 4% apabila Rekanan/Pemberi Sewa
tidak memiliki NPWP;
11) Fotokopi NPWP atau KTP Rekanan/Pihak Pemberi Sewa, Rekening Koran,
SIUP/NIB (Perusahaan);
12) Bukti Setor Pajak.

c. Sewa Peralatan Kantor


Sewa Peralatan Kantor digunakan untuk kebutuhan biaya sewa keperluan perkantoran
seperti laptop, printer dan sejenisnya. Adapun kelengkapan SPJ sewa peralatan kantor
sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Bukti Pengeluaran/Kuitansi yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu Kabupaten/Kota;
4) Perjanjian Sewa Peralatan Kantor (sebagaimana Lampiran IX);
5) Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf
dan/atau validasi oleh Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas
Kecamatan;
6) Surat Perintah Kerja (SPK) yang ditandatangani oleh Kepala Sekretariat/Koordinator
Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf dan/atau validasi oleh
Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas Kecamatan;
7) Berita Acara Pembayaran (BAP) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf
dan/atau validasi oleh Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas
Kecamatan;
8) Berita Acara Serah Terima (BAST) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota dan telah di paraf
dan/atau validasi oleh Kepala Sekretariat/PUMK Kecamatan Panitia Pengawas
Kecamatan;
9) Dokumentasi Peralatan Kantor;
10) Surat Setoran Pajak (SSP) Pajak PPh 23 sebesar 2% apabila Rekanan/Pihak
Pemberi Sewa memiliki NPWP dan sebesar 4% apabila Rekanan/Pemberi Sewa
tidak memiliki NPWP;
11) Fotokopi NPWP atau KTP Rekanan/Pihak Pemberi Sewa, Rekening Koran,
SIUP/NIB (Perusahaan);
12) Bukti Setor Pajak.

3. Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (Akun 523111)


Pemeliharaan Gedung dan Bangunan digunakan untuk kebutuhan pemeliharaan rutin
gedung/bangunan untuk menjaga atau mempertahankan gedung dan bangunan kantor.
Adapun kelengkapan SPJ Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran III);
3) Bukti Pengeluaran/Kuitansi yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu Kabupaten/Kota;
4) Laporan dokumentasi pekerjaan sebelum dan sesudah;
5) Surat Setoran Pajak (SSP) Pajak PPh 23 sebesar 2% apabila Rekanan/Pihak Pemberi
Sewa memiliki NPWP dan sebesar 4% apabila Rekanan/Pemberi Sewa tidak memiliki
NPWP;
6) Fotokopi NPWP atau KTP Rekanan, Rekening Koran, SIUP/NIB (Perusahaan);
7) Bukti Setor Pajak.

3. Belanja Bahan (Akun 521211)


a. Alat Tulis Kantor
Alat Tulis Kantor digunakan untuk membiayai pengadaan kebutuhan alat tulis (misal:
kertas, ballpoint, dan amplop). Adapun kelengkapan SPJ belanja Alat Tulis Kantor
sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Bukti Pengeluaran/Kuitansi yang sah (tanpa materai) untuk belanja dibawah Rp
5.000.000;
4) Surat Setoran Pajak (SSP) Pajak PPh 22 untuk pembelian diatas Rp 2.000.000
sebesar 1,5% apabila Rekanan/Pihak Pemberi Sewa memiliki NPWP dan sebesar
3% apabila Rekanan/Pemberi Sewa tidak memiliki NPWP;
5) Fotokopi NPWP atau KTP Rekanan/Pihak Ketiga;
6) Bukti Setor Pajak.

b. Snack Rapat Biasa


Snack Rapat Biasa digunakan untuk membiayai kebutuhan biaya pengadaan
snack/kudapan rapat biasa yang diselenggarakan di kantor dan secara langsung (offline)
minimal selama 2 jam serta melibatkan Eselon I lainnya/Kementerian Negara/Lembaga
lainnya/Instansi Pemerintah/Pihak Lain. Adapun kelengkapan SPJ Snack Rapat Biasa
sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Bukti Pengeluaran/Kuitansi pembelian snack rapat (tanpa materai) untuk belanja
dibawah Rp 5.000.000;
4) Undangan Rapat yang ditandatangani oleh Ketua atau Kepala Sekretariat Panitia
Pengawas Kecamatan;
5) Daftar hadir Rapat (sebagaimana Lampiran X);
6) Notulensi dan dokumentasi Rapat;
7) Surat Setoran Pajak (SSP) Pajak PPh 23 sebesar 2% apabila Rekanan/Pihak
Pemberi Sewa memiliki NPWP dan sebesar 4% apabila Rekanan/Pemberi Sewa
tidak memiliki NPWP;
8) Fotokopi NPWP atau KTP Rekanan/Pihak Ketiga;
9) Bukti Setor Pajak.

c. Jamuan Tamu
Jamuan Tamu digunakan untuk membiayai kegiatan jamuan tamu yang berkunjung ke
kantor Panwascam. Adapun kelengkapan SPJ Jamuan Tamu sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Bukti Pengeluaran/Kuitansi pembelian jamuan tamu (tanpa materai) untuk belanja
dibawah Rp 5.000.000;
4) Daftar hadir tamu;
5) Dokumentasi;
6) Fotokopi Surat Tugas (jika ada);
7) Surat Setoran Pajak (SSP) Pajak PPh 23 sebesar 2% apabila Rekanan/Pihak
Pemberi Sewa memiliki NPWP dan sebesar 4% apabila Rekanan/Pemberi Sewa
tidak memiliki NPWP;
8) Fotokopi NPWP atau KTP Rekanan/Pihak Ketiga;
9) Bukti Setor Pajak.

d. Fotocopy/ Penggandaan
Fotocopy/Penggandaan digunakan untuk membiayai kegiatan penggandaan yang
menunjang pelaksanaan operasional kantor. Adapun kelengkapan SPJ
Fotocopy/Penggandaan sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Bukti Pengeluaran/Kuitansi yang sah;
4) Surat Setoran Pajak (SSP) Pajak PPh 23 sebesar 2% apabila Rekanan/Pihak
Pemberi Sewa memiliki NPWP dan sebesar 4% apabila Rekanan/Pemberi Sewa
tidak memiliki NPWP;
5) Fotokopi NPWP atau KTP Rekanan/Pihak Ketiga;
6) Bukti Setor Pajak.

4. Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)


Perjalanan Dinas Dalam Kota digunakan untuk membiayai kegiatan perjalanan dinas
sampai dengan 8 (delapan) jam yang dapat diberikan transport dan apabila lebih dari 8
(delapan) jam dapat diberikan uang transport dan uang harian. Adapun kelengkapan SPJ
perjalanan dinas dalam kota sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Surat Tugas perjalanan dinas yang di tandatangani oleh Ketua dan/atau Koordinator
Sekretariat/Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
XI);
4) Bukti kehadiran pelaksanaan perjalanan dinas dalam kota sampai dengan 8
(delapan) jam (sebagaimana Lampiran XII);
5) SPD pelaksanaan perjalanan dinas dalam kota lebih dari 8 (delapan) jam
(sebagaimana Lampiran XIII);
6) Kwitansi Perjalanan Dinas dan Rincian Perjalanan Dinas yang telah ditandatangani
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu
(BPP) Bawaslu Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat
dan PUMK Panitia Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran XIV);
7) Laporan pelaksanaan perjalanan dinas.

5. Langganan Listrik
Langganan Listrik digunakan untuk membiayai tagihan listrik atas pemakaian daya dan
tenaga listrik. Adapun kelengkapan SPJ langganan listrik sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Bukti Pengeluaran/Kuitansi pembayaran tagihan yang sah.

6. Langganan Telepone/Faximile
Langganan Telepone/Faximile digunakan untuk membiayai tagihan telephone/faximile.
Adapun kelengkapan SPJ langganan telephone/faximile sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Bukti Pengeluaran/Kuitansi pembayaran tagihan yang sah.

7. Langganan Air
Langganan Air digunakan untuk membiayai tagihan atas pemakaian air. Adapun
kelengkapan SPJ langganan air sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Bukti Pengeluaran/Kuitansi pembayaran tagihan yang sah.

8. Langganan Internet
Langganan Internet digunakan untuk membiayai tagihan atas pemakaian internet. Adapun
kelengkapan SPJ langganan internet sebagai berikut :
1) Surat Perintah Bayar (SPBy) dan Kwitansi yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu
Kabupaten/Kota, serta paraf atau validasi dari Kepala Sekretariat dan PUMK Panitia
Pengawas Kecamatan (sebagaimana Lampiran II dan IV);
2) Form Verifikasi Pertanggungjawaban yang di tandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Verifikator Bawaslu Kabupaten/Kota (sebagaimana Lampiran
III);
3) Bukti Pengeluaran/Kuitansi pembayaran tagihan yang sah.
BAB III
PENUTUP

Demikian lampiran Surat Keputusan Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Tengah ini
dibuat dan mulai diberlakukan pada tanggal ditetapkan.

KEPALA SEKRETARIAT
SELAKU
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

KARTINI TJANDRA LESTARI, SH, MM


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19680421 199501 2 001

Anda mungkin juga menyukai