2
Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Badan
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kelurahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri,
dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 20) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan
Umum Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kerja dan Pola Hubungan
Badan Pengawas Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan,
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa, Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri, dan Pengawas Tempat
Pemungutan Suara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 438);
10. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan
Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 411);
11. Peraturan menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2019 tentang
Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota
yang Bersumber dari Anggaran pendapatan dan belanja Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 902)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2019 tentang
Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota
yang Bersumber dari Anggaran pendapatan dan belanja Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 616);
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi
Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 678);
13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar sebagaimana telah
diperkuat dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor 187/PB/2017 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan
Akun Standar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1618);
14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
89/PMK.05/2016 tentang Tata Cara Pengelolaan Hibah Langsung
Dalam Bentuk Uang untuk Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati,
3
dan Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
812);
15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
163/PMK.02/2016 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Dan
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1629);
16. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
99/PMK.05/2017 tentang Administrasi Pengelolaan Hibah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 990);
17. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
182/PMK.05/2017 tentang Pengelolaan Rekening Milik Satuan Kerja
Lingkup Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1727);
18. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 178/PMK.05/2018 tentang Tata Cara Pembayaran
Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1736);
dan
19. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pemilu Nomor
0194/K.BAWASLU/PR.03.00/VIII/2019 Tentang Standar
Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati, serta
Wali Kota.
MEMUTUSKAN:
4
LAMPIRAN
KEPUTUSAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
NOMOR 0374/HK.01.00/K1/07/2021
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN
DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PENGAWASAN
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,
BUPATI DAN WAKIL BUPATI, SERTA WALI KOTA DAN
WAKIL WALI KOTA
6
DAFTAR ISI
Hal.
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Dasar Hukum 4
C. Maksud dan Tujuan 6
D. Ruang Lingkup 7
E. Sistematika 7
F. Definisi dan Istilah 8
BAB IV PENATAUSAHAAN 36
A. Transfer Dana dari Kas Daerah ke Rekening Bawaslu Provinsi/Bawaslu
Kabupaten/Kota 36
B. Pengalokasian dan Penyaluran Dana Hibah dari Rekening Bawaslu
Provinsi ke Rekening Bawaslu Kabupaten/Kota untuk Pengawas
Pemilihan Gubernur 36
C. Transfer dana hibah dari Bawaslu Kabupaten/Kota ke Panwas
Kecamatan 37
D. Penarikan Dana dari Rekening Bank 37
E. Mekanisme Belanja 38
F. Pencatatan Transaksi 39
G. Kewajiban Perpajakan 39
BAB V PERTANGGUNGJAWABAN 40
BAB VI PELAPORAN 49
A. Konfirmasi Penerimaan Dana Hibah 49
B. Laporan Bulanan 49
C. Format Laporan Monitoring dan Evaluasi Dana Hibah 49
D. Pelaporan Penggunaan Dana Hibah Ke Pemerintah Daerah 49
7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Standar Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pemilihan
Gubernur, Bupati serta Wali Kota
Lampiran 2 Format Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)
Lampiran 3 Surat Permohonan Nomor Register Hibah
Lampiran 4 Ringkasan Hibah
Lampiran 5 Surat Kuasa/Pendelegasian Wewenang Penandatangan NPHD
Lampiran 6 Surat Pernyataan Mengenai Penggunaan Rekening
Lampiran 7 Surat Kuasa KPA dalam Pembukaan RPDHL
Lampiran 8 Surat Keterangan Sumber Dana
Lampiran 9 Surat Pernyataan Kesanggupan KPA
Lampiran 10 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Hibah Langsung
(SPTMHL)
Lampiran 11 Prosedur Transfer Dana dari Kas Daerah ke RPDHL
Lampiran 12 Prosedur Alokasi Dana dan Penyaluran Dana Hibah untuk
Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Lampiran 13 Rencana Penggunaan Dana
Lampiran 14 Prosedur Penarikan Dana
Lampiran 15 Prosedur Mekanisme Belanja pada Bawaslu Provinsi/Bawaslu
Kabupaten/Kota
Lampiran 16 Formulir Monitoring dan Evaluasi Dana Hibah
Lampiran 17 Laporan Akhir Penggunaan Dana Hibah
Lampiran 18 Berita Acara Penyelesaian Dana Hibah
Lampiran 19 Format Dokumen Pertanggungjawaban
19.1 Surat Perintah Bayar (SPBy)
19.2 Check list Verifikasi SPJ
19.3 Kuitansi Uang Muka ke Panwascam
19.4 Karwas Penggunaan Dana Hibah
19.5 Kuitansi Perjalanan Dinas
19.6 Kuitansi Honorarium Narasumber dan Moderator
19.7 Surat Perjalanan Dinas (SPD)
19.8 Surat Perintah Kerja (SPK)
19.9 Berita Acara Pembayaran (BAP)
19.10 Berita Acara Serah Terima (BAST)
Lampiran 20 Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJ)
Lampiran 21 Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Pasal 166 ayat 1, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang berbunyi pendanaan kegiatan pemilihan dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan dapat didukung oleh Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Selanjutnya sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 89/PMK.05/2016 tentang Tata Cara
Pengelolaan Hibah Langsung Dalam Bentuk Uang untuk Kegiatan Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota mewajibkan dana hibah yang diterima dalam
rangka pemilihan kepala daerah dikelola menggunakan mekanisme APBN.
Pendanaan dana hibah yang bersumber dari APBD menjadi APBN,
menimbulkan berbagai permasalahan dalam pengelolaannya. Hal ini dimulai
dari proses perencanaan di APBD dengan menggunakan mekanisme
pengelolaan keuangan daerah, yang kemudian pada saat diserahkan ke
Bawaslu Provinsi maupun Bawaslu Kabupaten/Kota mulai menggunakan
mekanisme APBN. Permasalahan yang ada meliputi penyusunan anggaran
pengawasan pemilihan Kepala Daerah, penyusunan NPHD, pembukaan
rekening, pertanggungjawaban, pengesahan, sampai dengan pelaksanaan
pengawasan penggunaan dana hibah.
Atas dasar tersebut, demi terwujudnya kelancaran pengelolaan dana
hibah langsung, akuntabilitas dan transparansi atas penggunaan dana hibah
serta menciptakan keseragaman pemahaman perlakuan dan mempermudah
proses pengendalian terhadap pengelolaandana hibah dalam rangka
pengawasan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di
lingkungan Unit Kerja Badan Pengawas Pemilu Provinsi dan Badan Pengawas
Pemilu Kabupaten/Kota serta Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan,
diperlukan petunjuk teknis yang mengatur penyusunan rencana kerja dan
anggaran, penatausahaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan dana hibah.
9
B. DASAR HUKUM
10
11. Peraturan menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2019 tentang Pendanaan
Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota yang Bersumber dari
Anggaran pendapatan dan belanja Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan menteri dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2019 tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Wali Kota yang Bersumber dari Anggaran pendapatan dan
belanja Daerah;
12. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 113/PMK.05/2012 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan
Pegawai Tidak Tetap;
13. Peraturan Menteri KeuanganRepublik Indonesia Nomor
214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar sebagaimana telah
diperkuat denganKeputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
187/PB/2017 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun
Standar;
14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 89/PMK.05/2016
tentang Tata Cara Pengelolaan Hibah Langsung Dalam Bentuk Uang untuk
Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota;
15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
163/PMK.02/2016 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Dan
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;
16. Peraturan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNomor 99/PMK.05/2017
tentang Administrasi Pengelolaan Hibah;
17. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
182/PMK.05/2017 tentang Pengelolaan Rekening Milik Satuan Kerja
Lingkup Kementerian Negara/Lembaga;
18. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
178/PMK.05/2018 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; dan
19. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pemilu Nomor
0194/K.BAWASLU/PR.03.00/VIII/2019 Tentang Standar Kebutuhan
Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati, serta Wali Kota.
1. Maksud
11
Dana Hibah APBD serta Pengelolaan Dana Hibah Penyelenggaraan
Pengawasan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.
2. Tujuan
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Keputusan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Hibah Penyelenggaraan Pengawasan
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota meliputi serangkaian proses
mulai dari perencanaan anggaran, penatausahaan, pertanggungjawaban,
pembinaan dan pengawasan penggunaan dana hibah penyelenggaraan
pengawasan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota yang disusun oleh
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwas
Kecamatan, sampai dengan pelaporan pertanggungjawaban penggunaan
dana hibah.
E. SISTEMATIKA
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Dasar Hukum
c. Maksud dan Tujuan
d. Ruang Lingkup
e. Sistematika
f. Definisi dan Istilah
II. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran
a. Prinsip-Prinsip Penyusunan Anggaran
b. Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)
c. Struktur Anggaran Dana Hibah
12
d. Penerapan Bagan Akun Standar
e. Penelitian dan Reviu Dana Hibah
III. Tahapan Pengelolaan Dana Hibah
a. Registrasi NPHD
b. Pembukaan Rekening
c. Revisi DIPA
d. Pengesahan
e. Pencairan Dana Hibah
IV. Penatausahaan
a. Transfer Dana dari Kas Daerah ke Rekening Bawaslu
Provinsi/Bawaslu Kabupaten/Kota
b. Pengalokasian Dana Hibah dari Rekening Bawaslu Provinsi ke
Rekening Bawaslu Kabupaten/Kota untuk Pengawasan Pemilihan
Gubernur
c. Transfer Dana Hibah dari Bawaslu Kabupaten/Kota ke Panwas
Kecamatan
d. Penarikan Dana dari Rekening Bank
e. Mekanisme Belanja
f. Pencatatan Transaksi
g. Kewajiban Perpajakan
V. Pertanggungjawaban
a. Dokumen Pertanggungjawaban Dana Hibah
b. Format Pertanggungjawaban Pengadaan Barang/Jasa
VI. Pelaporan
a. Konfirmasi Penerimaan Dana Hibah
b. Laporan Bulanan
c. Format laporan Monitoring dan Evaluasi Dana Hibah
d. Laporan Penggunaan Dana Hibah ke Pemerintah Daerah
VII. Pembinaan dan Pengawasan
VIII. Lain-Lain
a. Tunggakan di Akhir Tahun
b. Penyelesaian Pengelolaan Dana Hibah
c. Konsultasi Rencana Penerimaan Hibah
d. Mekanisme Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
e. Format Kuitansi
13
F. DEFINISI DAN ISTILAH
1. Pemilihan Gubernur, Bupati, serta Walikota, selanjutnya disebut
Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi
dan kabupaten/kota untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota secara
langsung dan demokratis;
3. Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, Calon Walikota dan Calon Wakil
Walikota adalah peserta Pemilihan yang diusulkan oleh partai politik,
gabungan partai politik, atau perseorangan yang didaftarkan atau
mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;
14
Bupati dan Pemilihan Wali Kota berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
12. Hibah adalah pemberian dengan pengalihan hak atas sesuatu dari
pemberi hibah kepada penerima hibah yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya dan dilakukan melalui perjanjian;
15
Kabupaten/Kota untuk pengawasan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Wali Kota.
17. Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) adalah naskah perjanjian hibah
yang bersumber dari APBD antara Pemerintah Daerah dengan penerima
hibah yang paling sedikit memuat ketentuan mengenai:
18. Laporan bulanan unit kerja atas penggunaan dana hibah adalah laporan
pertanggungjawaban atas penerimaan dana hibah dan realisasi
pengeluarannya dalam kurun waktu satu bulan yang disusun oleh
Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
22. Hasil adalah manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk
kemanfaatan (beneficiaries) tertentu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan kegiatan dalam satu program.
16
23. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh unit
eselon II atau satuan kerja, yang terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumber daya baikyang berupa personel (sumber daya
manusia), barang modal termasuk peralatandan teknologi, dana,
dan/atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumber daya
tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam
bentuk barang/jasa.
24. Keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian hasil
program dan/atau hasil fokus prioritas.
27. Standar Biaya adalah besaran biaya yang ditetapkan sebagai acuan
penghitungan kebutuhan biaya kegiatan, baik yang bersifat umum
maupun yang bersifat khusus.
28. Standar biaya yang bersifat umum, yang selanjutnya disebut Standar
Biaya Masukan (SBM) adalah satuan biaya berupa harga satuan,
tarif, dan indeks yang digunakan untuk menyusun biaya komponen
masukan kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya masukan oleh
Kementerian Keuangan.
32. Rekening Penyaluran Dana Hibah (RPH) adalah rekening lainnya dalam
bentuk giro pemerintah yang dipergunakan untuk menampung
penerimaan sementara untuk tujuan tertentu.
17
33. Surat Pernyataan Tanggung Jawab (SPTJ) adalah pernyataan tanggung
jawab belanja yang diterbitkan/dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan Bendahara Pengeluaran (BP) atau Bendahara Pengeluaran
Pembantu (BPP).
35. Surat Perintah Bayar (SPBy) adalah bukti perintah PPK kepada BP/BPP
untuk mengeluarkan uang yang dikelola oleh BP/BPP sebagai
pembayaran kepada pihak yang dituju.
36. Surat Perintah Transfer Dana Hibah (SPT) adalah dokumen yang
diterbitkan oleh PPK untuk pemindahbukuan sejumlah uang dari
rekening BP/BPP ke rekening yang dituju.
40. Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung (SP2HL) adalah surat yang
diterbitkan oleh PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk untuk
mengesahkan pendapatan hibah dan/atau belanja yang bersumber dari
hibah yang penarikan dananya tidak melalui Kuasa BUN.
41. Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL) adalah surat yang diterbitkan
oleh KPPN selaku Kuasa BUN untuk mengesahkan pendapatan hibah
dan/atau belanja yang bersumber dari hibah yang penarikan dananya
tidak melalui Kuasa BUN.
18
42. Surat Perintah Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung
(SP4HL) adalah surat yang diterbitkan oleh PA/KPA atau pejabat lain
yang ditunjuk untuk mengesahkan pembukuan pengembalian saldo
pendapatan hibah yang penarikan dananya tidak melalui Kuasa BUN
kepada pemberi hibah.
19
BAB II
PENYUSUNAN RENCANA KERJA ANGGARAN
20
5. Tidak disertai ikatan politik, yaitu Penerimaan hibah tidak
mempengaruhi kebijakan politik Negara.
6. Tidak memiliki muatan yang dapat mengganggu stabilitas
keamanan Negara.
21
Honorarium Sekretariat Panitia Pengawas Kecamatan dialokasikan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Honorarium Kelompok Kerja (Pokja) Pengawasan.
1) Keanggotaan Pokja Sentra Gakkumdu mengacu pada Peraturan
Bersama Ketua Bawaslu, Kapolri, dan Jaksa Agung.
2) Struktur keanggotaan Pokja (selain Sentra Gakkumdu) terdiri
dari Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris dan Anggota.
3) Penanggung Jawab dijabat oleh Kordiv yang membidangi
kegiatan Pokja dimaksud.
4) Ketentuan Pokja yang dapat diberikan honorarium:
a) Mempunyai laporan/output setiap bulan.
b) Bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk
mengikutsertakan Instansi Pemerintah lainnya.
d. Honorarium Pengelola Keuangan dan Pejabat Pengadaan.
1) Besaran honorarium pengelola keuangan menyesuaikan
anggaran yang dikelola dan mengacu pada Standar Biaya
Masukan (SBM) yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.
2) Honorarium pengelola keuangan diperuntukkan bagi pegawai
Kesekretariatan yang ditunjuk untuk mengelola keuangan dana
hibah.
3) Honorarium pejabat pengadaan diperuntukkan bagi pegawai
Kesekretarian/pegawai Pemda yang ditetapkan oleh KPA.
2. Perencanaan Program, Kegiatan dan Anggaran serta Revisi Anggaran.
Merupakan komponen untuk fasilitasi revisi anggaran.
3. Sewa Gedung/Meubelair/Peralatan Kantor/Kendaraan
a. Anggaran Sewa Gedung/Meubelair/Peralatan Kantor di Provinsi
atau Kabupaten/Kota untuk mendukung operasional Sentra
Gakkumdu dan Persidangan.
b. Biaya Sewa Kendaraan :
1) Bawaslu Provinsi dapat mengalokasikan maksimal 2 (dua) unit
kendaraan roda 4 untuk operasional Sentra Gakkumdu;
2) Bawaslu Kabupaten/Kota dapat mengalokasikan maksimal 1
(satu) unit kendaraan roda 4 untuk operasional Sentra
Gakkumdu;
3) Sewa kendaraan hanya dapat dialokasikan apabila tidak
mendapatkan fasilitas pinjam pakai dari pemerintah daerah; dan
22
4) Biaya sewa kendaraan agar mengacu pada SBM yang ditetapkan
oleh Kementerian Keuangan.
4. Pemeliharaan Gedung/Meubelair/Peralatan Kantor/Kendaraan
a. Pemeliharaan dapat dianggarkan apabila
Gedung/Kantor/Meubelair/Peralatan Kantor merupakan pinjam
pakai dari Pemda.
b. Pemeliharaan Meubelair dan Peralatan Kantor hanya dapat
dilakukan pada barang yang bersumber dari pinjaman Pemerintah
Daerah.
c. Biaya pemeliharaan kendaraan dapat dianggarkan hanya untuk
kendaraan yang diperoleh dari pinjaman Pemerintahan Daerah,
sedangkan kendaraan yang diperoleh dari sewa tidak dapat
dianggarkan biaya pemeliharaannya.
d. Biaya BBM untuk per 1 (satu) unit kendaraan maksimal sebanyak
200 liter/bulan untuk Bawaslu Provinsi, dan maksimal 150
liter/bulan untuk Bawaslu Kabupaten/Kota.
e. Bantuan transport pengawasan bagi jajaran
Ketua/Anggota/Kesekretariatan Panwascam dapat dialokasikan
perorang maksimal 40 liter/bulan.
Penetapan penerima bantuan transport berdasarkan surat
keputusan KPA Bawaslu Provinsi/PPK Bawaslu Kabupaten/Kota
atas nama KPA Bawaslu Provinsi.
5. Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. ATK (termasuk komputer supply dll).
b. Fotocopy/penggandaan.
c. Konsumsi rapat biasa.
d. Konsumsi Jamuan Tamu (Snack).
e. Piket/Jamuan Pengamanan bagi TNI dan Polri.
f. Langganan Listrik.
g. Langganan Telepon.
h. Langganan Air.
i. Langganan Internet.
j. Penanda Identitas Pengawas.
k. Penggandaan Buku Teknis Pengawasan (Alat Kerja).
l. Biaya pengganti makan (untuk Pengawas TPS).
23
6. Pembentukan Panwas Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS
Pembentukan Panwas Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS mengacu
pada Pedoman Pelaksanaan Pembentukan Panwas Kecamatan, PPL,
dan Pengawas TPS pada Pemilihan Gubernur, Bupati, serta WaliKota.
7. Pelantikan/Bimtek/Pelatihan Pengawas Pemilu
a. Pelantikan dan Bimtek
1) Pelantikan dan Bimtek bagi Panwas Kecamatan, PPL dan PTPS
dilakukan sesuai kondisi dan karakter geografis; dan
2) Pelantikan dan Bimtek bagi Panwas Kecamatan, PPL dan PTPS
dapat dilaksanakan di dalam kantor/di luar kantor dengan
mempertimbangkan ketersediaan anggaran;
b. Bimtek/Pelatihan
1) Bimtek/Pelatihan terkait Teknis Pengawasan kepada Panwas
Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS, antara lain :
a) Bimtek Penanganan Pelanggaran.
b) Bimtek Penyelesaian Sengketa.
c) Bimtek Pengawasan Tahapan sesuai dengan kebutuhan.
2) Bimtek/Pelatihan terkait fungsi kesekretariatan :
a) Pengelolaan Anggaran.
b) Penyusunan Laporan Keuangan/aplikasi keuangan.
c) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (Kearsipan, Tata
Naskah).
8. Advokasi Hukum
a. Biaya advokasi hukum diperuntukkan untuk pembayaran jasa
advokat.
b. Biaya bantuan advokasi hukum dipergunakan hanya apabila
Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota mendapat gugatan
dari masyarakat/ lembaga atau pihak lain yang terkait dengan
kebijakan/keputusan pengawasan Pilkada.
c. Dalam hal proses persidangan dibutuhkan saksi ahli dapat
dialokasikan biayanya.
d. Ketentuan terkait pembiayaan advokasi hukum mengacu pada
peraturan Bawaslu yang mengatur tentang tata cara pemberian
bantuan hukum di lingkungan Bawaslu.
9. Sosialisasi Pengawasan Pemilu
a. Kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu adalah untuk
mensosialisasikan seluruh kegiatan pengawasan dan kegiatan
24
pendukung yang terkait Pilkada (teknis pengawasan dan
pengawasan partisipatif).
b. Target Group dari kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu adalah
pihak luar antara lain pemerintah daerah, masyarakat, organisasi
masyarakat, partai politik, kepolisian, TNI, pemilih pemula dan
perguruan tinggi.
c. Sosialisasi dapat dilakukan melalui Rapat Pertemuan, Iklan
Layanan Masyarakat (cetak dan elektronik), Talk Show, Baliho,
Brosur, Spanduk, Poster, dan Banner. Untuk acara Talk Show yang
diselenggarakan oleh Bawaslu, tidak diperkenankan atas honor
narasumber bagi jajaran Bawaslu.
10. Rakor/Pelatihan dalam Rangka Pengawasan Pemilu Partisipatif
a. Target utama dari kegiatan Rakor adalah masyarakat/bersifat
eksternal.
b. Kegiatan Pelatihan supaya difokuskan dalam komponen
Pelantikan/Bimtek/Pelatihan Pengawasan Pemilu.
11. Musyawarah Penyelesaian Sengketa
a. Honorarium untuk Kegiatan Musyawarah Penyelesaian Sengketa
hanya dapat diberikan kepada Pimpinan Musyawarah yang berasal
dari unsur Perguruan Tinggi/Profesional sesuai Surat Menteri
Keuangan Nomor S-771/MK.02/2016 Hal Honorarium Persidangan
Kode Etik Penyelenggara Pemilu Legislatif dan Pilpres dan Sengketa
Pilkada.
b. Untuk Koordinator dan anggota dari unsur Internal Bawaslu tidak
dapat diberikan Honorarium karena merupakan pelaksanaan tugas
dan fungsi dari Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
12. Penindakan Pelanggaran Administrasi
Kegiatan penindakan pelanggaran administrasi dilaksanakan
berpedoman pada Peraturan Bawaslu yang mengatur tentang
Penindakan Pelanggaran Administrasi.
13. Kegiatan Sentra Gakkumdu
Ketentuan terkait kegiatan Sentra Gakkumdu mengacu pada
Peraturan Bersama Bawaslu, Kepolisian RI dan Kejaksaan Agung.
14. Rapat Kerja/Rapat Koordinasi/Rapat Kerja Teknis Pengawasan
a. Rapat Kerja/Rapat Koordinasi/Rapat Kerja Teknis Pengawasan
diselenggarakan untuk mendukung kebutuhan teknis pengawasan
25
tahapan pemilihan dan kegiatan evaluasi pelaksanaan pengawasan
pemilihan.
b. Pihak-pihak yang terkait secara langsung antara lain Pemerintah
Daerah, Kepolisian, Kejaksaan, Komisi Pemilihan Umum (KPU),
BINDA, Partai Politik,dan lain-lain.
15. Koordinasi dengan Stakeholder
Target Group dari kegiatanKoordinasi dengan Stakeholder adalah
pihak-pihak yang secara langsung berhubungan dengan pengawasan
antara lain pemerintah daerah, organisasi masyarakat, tokoh
masyakarat, tokoh agama, partai politik, kepolisian, TNI dan lain-lain.
16. Perjalanan Dinas/ Transport dalam rangka Konsultasi/ Pengawasan/
Fasilitasi Pendampingan Hukum/ Undangan/ Supervisi/ Panggilan
Sidang Kode Etik
a. Biaya Perjalanan Dinas mengacu pada SBM yang ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan;
b. Dalam hal standar biaya yang ditetapkan oleh Kementerian
Keuangan tidak sesuai/kurang, dapat menyesuaikan dengan
kondisi masing-masing di daerah sesuai dengan standar biaya
daerah; dan
c. Dalam hal satuan biaya tidak diatur dalam SBM, dapat
menggunakan standar yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah.
Standar Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil
Walikota terlampir pada lampiran 1.
D. Penerapan Bagan Akun Standar
Setiap satker dalam penyusunan RKA-K/L harus mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai bagan akun
standar beserta peraturan turunannya. Daftar Kode BAS yang umumnya
digunakan pada penyusunan RKA-K/L adalah sebagai berikut:
26
521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja
Honor tidak tetap yang digunakan untuk kegiatan yang terkait
dengan operasional kegiatan satuan kerja seperti, honor pejabat
kuasa pengguna anggaran, honor pejabat pembuat komitmen, honor
pejabat penguji SPP dan penanda tangan SPM, Honor Bendahara
Pengeluaran/Pemegang Uang Muka, Honor Staf Pengelola
Keuangan, Honor Pengelola PNBP (honor atasan langsung,
bendahara dan sekretariat), honor pengelola satuan kerja(yang
mengelola gaji pada Kementerian Pertahanan), honor Tim SAI
(Pengelola SAK dan SIMAK BMN). Honor Operasional Satuan Kerja
merupakan honor yang menunjang kegiatan operasional yang
bersangkutan dan pembayaran honornya dilakukan secara terus
menerus dari awal sampai dengan akhir tahun anggaran.
521211 Belanja Bahan
Digunakan untuk mencatat pengeluaran yang digunakan untuk
pembayaran biaya bahan pendukung kegiatan (yang habis dipakai)
seperti :
- ATK;
- Konsumsi/bahan makanan;
- Dokumentasi;
- Spanduk;
- Biaya fotokopi; yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan
non operasional seperti pameran, seminar, sosialisasi, rapat,
diseminasi dan lain lain yang terkait langsung dengan output
suatu kegiatan dan tidak menghasilkan barang persediaan.
521213 Belanja Honor Output Kegiatan
Honor tidak tetap yang dibayarkan kepada pegawai yang
melaksanakan kegiatan dan terkait dengan output seperti: honor
untuk Pelaksana Kegiatan Penelitian, Honor Tim Pelaksana Kegiatan
(pengarah, penanggung jawab, koordinator, ketua, sekretaris,
anggota dan staf sekretariat). Honor Output Kegiatan merupakan
honor yang dibayarkan atas pelaksanaan kegiatan yang insidentil
dan dapat dibayarkan tidak terus menerus dalam satu tahun.
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditampung dalam
kelompok Akun Belanja Barang Non Operasional. Belanja Barang
Non Operasional Lainnya tidak menghasilkan barang persediaan.
522 Belanja Jasa
522111 Belanja Langganan Listrik
Belanja langganan listrik, termasuk belanja apabila terjadi denda
atas keterlambatan pembayaran tagihan langganan listrik
522112 Belanja Langganan Telepon
Belanja langganan telepon, termasuk belanja apabila terjadi denda
atas keterlambatan pembayaran tagihan langganan telepon.
522113 Belanja Langganan Air
Belanja langganan telepon, termasuk belanja apabila terjadi denda
atas keterlambatan pembayaran tagihan langganan telepon.
522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya
Belanja langganan daya dan jasa lainnya, termasuk belanja apabila
terjadi denda atas keterlambatan pembayaran tagihan langganan
daya dan jasa lainnya.
522131 Belanja Jasa Konsultan
Digunakan untuk pembayaran jasa konsultan secara kontraktual
termasuk jasa pengacara yang outputnya tidak menghasilkan Aset
Lainnya. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang
27
membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir (brainware).
522141 Belanja Sewa
Digunakan untuk pembayaran sewa (misalnya sewa
kantor/gedung/ruangan, atau sewa lainnya).
522151 Belanja Jasa Profesi
Belanja untuk pembayaran honorarium narasumber yang diberikan
kepada pegawai negeri/nonpegawai negeri sebagai narasumber,
pembicara, praktisi, pakar yang memberikan
informasi/pengetahuan kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat.
Honorarium narasumber pegawai negeri dapat diberikan mengacu
pada ketentuan tentang standar biaya.
523 Belanja Pemeliharaan
523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
Pengeluaran pemeliharaan dapat dialokasikan apabila aset pinjam
pakai dari Pemerintah Daerah.
523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan mesin
Digunakan untuk mencatat pemeliharaan/perbaikan untuk
mempertahankan peralatan dan mesin agar berada dalam kondisi
normal yang tidak memenuhi syarat kriteria kapitalisasi aset tetap
peralatan dan mesin. Dialokasikan untuk asset yang berasal dari
pinjam pakai Pemda. Dalam hal pemeliharaan pada kendaraan
berupa bahan bakar BBM.
5241 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa
Digunakan untuk mencatat perjalanan dinas jabatan melewati
batas kota dan perjalanan dinas pindah sesuai dengan PMK
yang mengatur mengenai perjalanan dinas dalam negeri bagi
pejabat negara, pegawai negeri, dan pegawai tidak tetap.
Perjalanan dinas jabatan yang melewati batas kota
sepertipelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan.
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
Digunakan untuk mencatat perjalanan dinas yang dilaksanakan
di dalam kota sesuai dengan peraturan menteri keuangan yang
mengatur mengenai perjalanan dinas dalam negeri bagi pejabat
negara, pegawai negeri dan pegawai tidak tetap, dilaksanakan di
dalam kota dalam rangka pelaksanaan pelaksanaan tugas dan
fungsi yang melekat pada jabatan.
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
Digunakan untuk mencatat perjalanan dinas dalam rangka kegiatan
rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di dalam kota
satker penyelenggara dan dibiayai seluruhnya oleh satker
penyelenggara maupun yang dilaksanakan di dalam kota satker
peserta dan biaya perjalanan dinasnya ditanggung oleh satker
peserta, yang meliputi:
a. Biaya transportasi peserta, panitia/moderator, dan/atau
narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun dari
luar kota;
b. Biaya paket meeting (halfday/fullday/fullboard);
c. Uang saku peserta, panitia/moderator dan/atau narasumber
baik yang berasal dari dalam kota maupun dari luar kota
termasuk uang saku rapat dalam kantor di luar jam kerja;
28
d. Uang harian dan/atau biaya penginapan peserta,
panitia/moderator, dan/ atau narasumber yang mengalami
kesulitan transportasi
Besaran nilai biaya paket meeting, uang transpor, uang saku, dan
uang harian mengikuti ketentuan yang mengatur mengenai standar
biaya tahun berkenaan.
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
Pengeluaran untuk perjalanan dinas dalam rangka kegiatan rapat,
seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di luar kota satker
penyelenggara dan di biayai seluruhnya oleh satker penyelenggara,
serta yang dilaksanakan di luar kota satker peserta dengan biaya
perjalanan dinas yang ditanggung oleh satker peserta, meliputi:
a. Biaya transportasi peserta, panitia/moderator, dan/atau
narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun dari
luar kota;
b. Biaya paket meeting (fullboard);
c. Uang saku peserta, panitia/moderator dan/atau narasumber
baik yang berasal dari dalam kota maupun dari luar kota;
d. Uang harian dan/atau biaya penginapan peserta,
panitia/moderator, dan/atau narasumber yang mengalami
kesulitan transportasi.
Besaran nilai biaya paket meeting, uang transpor, uang saku, dan
uang harianmengikuti ketentuan yang mengatur mengenai standar
biaya tahun berkenaan.
Rincian
No. Rincian Biaya Satuan Volume Keterangan
Biaya*
1 Alat Tulis Kantor (ATK) Paket PAKET Dapat disesuaikan menjadi
BULAN
Suplai Komputer Dapat disesuaikan menjadi
2 Paket PAKET
BULAN
(Komputer Supply)
3 Penggandaan Paket PAKET Dapat disesuaikan menjadi
BULAN
4 Spanduk/Backdrop Buah BUAH
5 Perlengkapan Peserta Org X Keg OK
6 Konsumsi
Seminar KitRapat Org X Kali OK
7 Honor Narasumber Org X Jam OJ
8 Honor Moderator Org X Kali OK
9 Perjalanan Dinas Orang/Kali apabila nilai
anggaran yang digunakan
Dalam Negeri (bila Org X Kali OK
pada RKA merupakan
paket/tidak rinci) anggaran total (include tiket,
taksi, penginapan dan uang
10 Akomodasi dan Org X Hari OH harian)
11 Hotel/Penginapan
Konsumsi Org X Hari OH
12 Tiket PP Org X Kali OK
13 Taksi PP Org X Kali OK
14 Uang Harian Org X Hari OH
15 Transpor Lokal Org X Kali OK
16 Transpor Kab/Kota PP Org X Kali OK
29
17 Uang Representasi Org X Hari OH
18 Uang Saku Rapat di Org X Kali OK
Dalam Kantor
Bila tidak dirinci, dapat
19 Sewa Meubelair Unit X Bulan UB disesuaikan menjadi
Paket X Bulan (UB)
20 Sewa Kendaraan Unit X Bulan UB
21 Sewa Gedung
Bermotor Unit X Bulan UB
22 Sewa Peralatan Kantor
Pertemuan Unit X Bulan UB
* Variabel Rincian Satuan Biaya dapat dilakukan penyesuaian.
30
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
Program/Kegiatan/Output Rincian
Harga Jumlah
Kode /Suboutput/Komponen/ Satuan Volume
Satuan Biaya
Subkomp/Akun/Detil Biaya
1 2 3 4 5 6
115.01.06 Program (10)
5245 Kegiatan (11)
5245.xxx Output (12)
5245.xxx.xxx Sub Output (13)
XXX Tahapan A (Komponen
Input (14))
A Sub Komponen (15)
Akun (16)
Detil (17)
XXX Tahapan B (Komponen (18) (19) (20) (21)
Input)
A Sub Komponen
Akun
Detil
XXX Sub Output B ..... Dst.
TOTAL BIAYA KELUARAN
Kota, ...........................................
Kepala Biro/Kepala Satuan Kerja/Kepala Bagian
..........................................................
Tanda Tangan
31
PENJELASAN RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
32
disampaikan ke unit pada Sekretariat Jenderal Bawaslu yang memiliki
fungsi Perencanaan dan unit yang memiliki fungsi Pengawasan Internal
untuk dilakukan penelitian.
33
Format RAB Semula – Menjadi untuk revisi anggaran mengacu pada format standar yang telah ditetapkan
dan ditandatangani oleh Kepala Satker sebagai berikut:
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB) SEMULA - MENJADI
SEMULA MENJADI
SELISIH
Program/Kegiatan/Output Rincian Program/Kegiatan/Output Rincian
Harga Jumlah Harga Jumlah (+/-)
Kode /Suboutput/Komponen/ Satuan Volume Kode /Suboutput/Komponen/ Satuan Volume
Satuan Biaya Satuan Biaya
Subkomp/Akun/Detil Biaya Subkomp/Akun/Detil Biaya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 = (12–6)
115.01.06 Program (1) 115.01.06 Program (1)
5245 Kegiatan (2) 5245 Kegiatan (2)
5245.xxx Output (3) 5245.xxx Output (3)
5245.xxx.xxx Sub Output (4) 5245.xxx.xxx Sub Output (4)
Tahapan A (Komponen Tahapan A (Komponen
XXX XXX
Input (5) Input (5)
A Sub Komponen (6) A Sub Komponen (6)
Akun (7) Akun (7)
Detil (8) Detil (8)
Tahapan B (Komponen Tahapan B (Komponen
XXX (9) (10) (11) (12) XXX (9) (10) (11) (12) (13)
Input) Input)
A Sub Komponen A Sub Komponen
Akun Akun
Detil Detil
XXX Sub Output B ..... Dst. XXX Sub Output B ..... Dst.
Kota, ...........................................
Kepala Biro/Kepala Satuan Kerja/Kepala Bagian
..........................................................
Tanda Tangan
No. URAIAN
35
1) NPHD;
2) Kertas Kerja RKAKL atau RAB yang sesuai dengan struktur
RKAKL;
3) RAB Matriks Semula Menjadi (bila melakukan revisi anggaran);
dan
4) Dokumen pendukung lainnya.
c. Tahapan kegiatan
1) Persiapan
a) Masing-masing Bawaslu Provinsi menyampaikan surat
usulan untuk dilakukan penelitian dan reviu dana hibah
ditujukan kepada Sekretariat Jenderal c.q unit yang
menjalankan tugas dan fungsi perencanaan dan unit yang
menjalankan tugas dan fungsi pengawasan internal;
b) Unit yang menjalankan tugas dan fungsi perencanaan dan
unit yang menjalankan tugas dan fungsi pengawasan
internal membuat agenda pertemuan; dan
c) Setiap satker menyiapkan Kertas Kerja RKAKL atau RAB
sedikitnya 2 (dua) rangkap serta data dukungnya.
2) Pelaksanaan
a) Unit yang menjalankan tugas dan fungsi perencanaan dan
unit yang menjalankan tugas dan fungsi pengawasan
internal melakukan penelaahan/reviu RKAKL/RAB dengan
Standar Kebutuhan Pendanaan Pengawasan Pilkada
Serentak, Standar Honorarium dan Peraturan lainnya terkait
Pengawasan Pemilihan serta kelengkapan data pendukung.
Penelaahan dilakukan juga untuk mengetahui adanya
komponen kegiatan yang tidak efisien serta duplikasi; dan
b) Apabila dalam penelaahan seperti pada butir (a)
ditemukan ada ketidaksesuaian, ketidakefisienan,
duplikasi maka dikembalikan kepada Bawaslu Provinsi atau
Bawaslu Kabupaten/Kota yang bersangkutan untuk
diperbaiki.
3) Apabila hasil telaah butir (2.b) sudah sesuai maka
RKAKL/RAB tersebut ditandatangani oleh Ketua dan Kepala
Sekretariat Bawaslu Provinsi untuk Bawaslu Provinsi serta
36
Ketua dan Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota untuk
Bawaslu Kabupaten/Kota.
Hal-hal yang menjadi perhatian dalam penelitian dan reviu dana
Hibah lingkup Bawaslu, antara lain:
37
BAB III
A. Registrasi NPHD
B. Pembukaan Rekening
38
2. Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi selaku KPA mengajukan spesimen
tanda tangan dalam rangka penarikan dana atas nama KPA dan BP, dan
Kepala Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota
selaku PPK mengajukan spesimen tanda tangan dalam rangka penarikan
dana atas nama PPK dan BPP.
3. Pengajuan Permohonan izin pembukaan RPDHL dengan melampirkan :
Surat pernyataan mengenai penggunaan rekening (sesuai format pada
lampiran 6);
Surat kuasa KPA kepada kuasa BUN pusat dan kuasa BUN didaerah
untuk memperoleh informasi dan kewenangan terkait rekening yang
dibuka pada bank umum/kantor pos (sesuai format pada lampiran 7);
Surat keterangan mengenai sumber dana, mekanisme penyaluran
dana dan perlakuan mengenai penyetoran bunga/jasa giro sesuai
(format pada lampiran 8); dan
Surat pernyataan kesanggupan untuk memasukan dana hibah dalam
DIPA Sekretariat Bawaslu Provinsi (sesuai format pada lampiran 9).
4. Salinan surat penerbitan nomor register hibah wajib disampaikan ke
KPPN Mitra Kerja untuk pemutakhiran data dalam aplikasi Sistem
Pengelolaan Rekening Terintegrasi (SPRINT).
5. KPA Sekretariat Bawaslu Provinsi membuka RPDHL untuk kegiatan
Pengawasan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota setelah
mendapat persetujuan dari KPPN mitra kerja.
6. Dalam rangka menampung penyaluran dana hibah langsung dalam
bentuk uang dari RPDHL, Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi selaku
KPA mengajukan permohonan persetujuan pembukaan Rekening
PenyaluranDana Hibah (RPH) kepada KPPN mitra kerja dengan
tembusan Direktorat Pengelolaan Kas Negara:
Untuk Sekretariat Bawaslu Provinsi; dan/atau
Untuk dan atas nama Bawaslu Kabupaten/Kota.
7. KPA Sekretariat Bawaslu Provinsi atas nama Sekretariat Bawaslu
Provinsi membuka RPH untuk masing-masing BPP setelah mendapat
persetujuan dari KPPN Mitra Kerja.
8. Pengajuan Permohonan izin pembukaan RPH dana hibah dengan
melampirkan:
Surat pernyataan mengenai penggunaan rekening;
Surat kuasa KPA kepada kuasa BUN pusat dan kuasa BUN didaerah
untuk memperoleh informasi dan kewenangan terkait rekening yang
dibuka pada bank umum/kantor pos; dan
39
Surat keterangan mengenai sumber dana, mekanisme penyaluran
dana dan perlakuan mengenai penyetoran bunga/jasa giro.
9. Jasa giro/bunga yang diperoleh dari Rekening Hibah disetor ke Kas
Negara, kecuali ditentukan lain dalam NPHD.
10. Pembukaan rekening penampungan dana hibah langsung (RPDHL) yang
merupakan bagian Rekening Pemerintah Lainnya (RPL) oleh Bawaslu
Provinsi/Bawaslu Kabupaten/Kota dalam hal tidak disyaratkan lain
dalam NPHD, harus didaftarkan oleh Direktorat Pengelolaan Kas Negara
ke Bank Umum peserta Treasury Notional Pooling (TNP) untuk disertakan
dalam program TNP. Rekening dalam TNP tidak lagi mendapatkan jasa
giro per rekening. Jasa giro akan dibayarkan langsung oleh Kantor Pusat
Bank pelaksana TNP ke Rekening Kas Umum Negara dengan akun
423253 (pendapatan dari pelaksanaan TNP).
11. Dalam hal telah dibuka rekening penampungan dana hibah sebelum
adanya persetujuan pembukaan rekening pengelolaan dana hibah
(RPDHL atau RPH) maka dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Mengajukan persetujuan pembukaan rekening pengelolaan dana
hibah ke KPPN;
b. Mengajukan perubahan nama rekening ke bank sesuai sebagaimana
persetujuan KPPN.
Atau,
a. Membuka rekening baru pengelolaan dana hibah berdasarkan
persetujuan yang telah diterbitkan;
b. Memindahkan saldo dana hibah ke rekening yang telah mendapat
persetujuan;
c. Menutup rekening pengelolaan dana hibah sebelumnya sampai
dengan seluruh dana hibah selesai ditransfer.
C. Revisi DIPA
40
hibah langsung Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, diinput
dalam struktur anggaran yang telah ditentukan oleh unit kerja yang
melaksanakan tugas dan fungsi perencanaan di Bawaslu.
3. Persyaratan pengajuan revisi DIPA atas hibah langsung dalam bentuk
uang sebagai berikut :
Surat usulan revisi anggaran yang dilampiri matriks perubahan
(Semula - Menjadi);
Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L DIPA revisi;
Copy DIPA petikan terakhir; dan
Ringkasan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).
4. Revisi DIPA diajukan:
(1) Sebesar yang direncanakan akan digunakan sampai akhir tahun
anggaran berjalan atau sebesar realisasi penerimaan hibah; dan
(2) Segera paling lambat 2 (dua) bulan setelah dana hibah diterima di
RPDHL serta memperhatikan batas akhir pengajuan revisi ke Kanwil
Ditjen Perbendaharaan.
5. Dalam hal terdapat sisa dana hibah yang belum digunakan sampai
dengan akhir tahun anggaran berjalan. Terhadap sisa dana hibah
tersebut, Bawaslu Provinsi mengajukan revisi DIPA pada tahun anggaran
berikutnya, paling lambat akhir bulan februari.
6. Dalam hal terdapat perubahan kegiatan yang harus dianggarkan wajib
diusulkan untuk direviu oleh Inspektorat Utama dan Biro Perencanaan
dan Organisasi Bawaslu.
7. Sekretariat Bawaslu Provinsi/Bawaslu Kabupaten/Kota dapat langsung
menggunakan uang yang berasal dari hibah langsung dalam bentuk
uang tanpa menunggu terbitnya revisi anggaran.
D. Pengesahan
41
dikirim oleh Panwaslu Kecamatan yang telah diterima oleh BPP Bawaslu
Kabupaten/Kota ditambah dengan bukti-bukti pengeluaran yang
disusun/dibuat oleh BPP Bawaslu Kabupaten/Kota. Atas dokumen
dimaksud PPK Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan verifikasi atas
kesesuaian dana yang disalurkan dengan bukti-bukti pengeluaran dan
SPTJ berkenaan. Verifikasi pertanggungjawaban dilakukan sebelum
pengajuan SP2HL sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) bulan setelah
revisi DIPA.
4. PPK Bawaslu Kabupaten/Kota menyampaikan rekapitulasi dana beserta
bukti-bukti pengeluaran dan SPTJ dengan dilampiri SPTJM yang
ditandatangani oleh Ketua Bawaslu Kabupaten/Kota dan PPK Bawaslu
Kabupaten/Kota yang telah diverifikasi kepada PPSPM untuk diterbitkan
SP2HL.
5. PPSPM Sekretariat Bawaslu Provinsi melakukan pengujian terhadap
kelengkapan SPJ sebelum menerbitkan SP2HL. SPJ yang telah lengkap
segera diterbitkan SP2HL untuk disampaikan kepada KPPN mitra kerja.
6. Pengajuan SP2HL dilampiri:
Copy rekening koran terakhir atas dana hibah;
Salinan surat penetapan nomor register hibah untuk pengajuan
SP2HL pertama kali;
SPTMHL (sesuai format pada lampiran 10);
SPTJM; dan
Copy surat persetujuan pembukaan RPDHL untuk pengajuan SP2HL
pertama kali.
7. Pengajuan SP4HL dilampiri:
Copy rekening koran RPDHL terakhir atas dana hibah;
Copy bukti pengiriman/transfer kepada Pemberi Hibah/Kas Negara;
dan
SPTJM.
8. Dalam hal bukti bukti pengeluaran belum lengkap dan telah mendekati
batas akhir pengajuan SP2HL, PPSPM dapat menerbitkan SP2HL
berdasarkan atas
a) Daftar Nominatif dan SPTJ yang ditandatangani oleh PPK dan BPP
Bawaslu Kabupaten/Kota;
b) SPTJM yang telah ditandatangani oleh Ketua dan Kepala
Sekretariat/Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
c) BPP telah mencetak BKU sesuai dengan jumlah daftar nominatif dan
SPTJ.
42
9. Penyampaian daftar nominatif tidak menggugurkan kewajiban Bawaslu
Kabupaten/Kota dan Panwaslu Kecamatan untuk menyampaikan bukti-
bukti pengeluaran.
Format SPTJ sebagaimana terlampir pada lampiran 20.
Format SPTJM sebagaimana terlampir pada lampiran 21.
10. Penyampaian SP2HL ke KPPN dilakukan sekurang-sekurangnya setiap
2 (dua) bulan setelah revisi DIPA dilakukan;
11. Sisa uang yang bersumber dari hibah langsung dalam bentuk uang
dikembalikan kepada pemberi hibah.
12. Untuk sisa uang yang bersumber dari hibah tahun berjalan dan/atau
hibah tahun yang lalu yang disetor ke kas negara, menggunakan bukti
penerimaan negara sebagai transaksi non anggaran.
13. Penyampaian SP4HL ke KPPN dilakukan segera setelah semua kegiatan
dalam perjanjian hibah selesai dilaksanakan dan pengembalian hibah
telah dilakukan.
14. Atas SP4HL yang diajukan oleh Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi
sebagai KPA, KPPN Mitra Kerja akan menerbitkan Surat Pengesahan
Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung (SP3HL).
15. Penyampaian SP2HL maupun SP4HL juga memperhatikan batas akhir
pengajuan ke KPPN sesuai ketentuan langkah langkah akhir tahun.
43
BAB IV
PENATAUSAHAAN
5. Transfer dana dari kas daerah bisa dilakukan secara bertahap ataupun
sekaligus seluruhnya sesuai dengan kesepakatan yang tertulis dalam
NPHD;
44
masing Bawaslu Kabupaten/Kota sesuai dengan timeline kegiatan yang
diajukan;
45
Kabupaten/Kota untuk melakukan transfer ke rekening Panwas
Kecamatan;
46
8. Prosedur penarikan dana terlampir (sesuai format pada lampiran 14).
E. Mekanisme Belanja
F. Pencatatan Transaksi
1. Semua pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana hibah harus
dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku Pembantu (Buku Kas Tunai,
Buku Bank, Buku Pajak, Buku Pengawasan Anggaran, dan Buku Panjar)
oleh BP/BPP pada Bawaslu Provinsi/ Bawaslu Kabupaten/Kota
menggunakan aplikasi Sistem Apliasi Satker (SAS) dan Panwas
Kecamatan menggunakan aplikasi Panwascam;
2. Setiap bulan Bawaslu Provinsi/Bawaslu Kabupaten/Kota wajib
menyusun laporan output dari Aplikasi SAS dan ditandatangani oleh PPK
dan BPP;
3. Setiap bulan Panwas Kecamatan wajib menyusun laporan output dari
Aplikasi Panwascam dan ditandatangani oleh Pemegang Uang Muka;
47
4. BP/BPP harus melakukan penutupan Buku Kas Umum dan buku-buku
pembantu setiap akhir bulan dengan menandatangani Buku Kas Umum
dan buku-buku pembantu disertai dengan penyusunan Berita Acara
Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas yang diketahui/disetujui
oleh PPK;
5. Setiap akhir bulan BPP harus membuat LPJ dan melakukan Rekonsiliasi
ke BP Bawaslu Provinsi yang dituangkan dalam Berita Acara
Rekonsiliasi;
6. BP Bawaslu Provinsi harus menyusun dan menyampaikan LPJ ke KPPN
mitra kerja paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya;
7. Terkait dengan proses verifikasi, prosedur pembayaran,
pemotongan/pemungutan dan penyetoran pajak berpedoman pada
ketentuan perundangan yang berlaku.
G. Kewajiban Perpajakan
48
BAB V
PERTANGGUNGJAWABAN
49
1) Bukti Pembelian/Pembayaran bermaterai cukup, yang disertai dengan
setuju bayar oleh PPK dan BP/BPP serta pernyataan barang telah
diterima dengan lengkap dan baik;
2) Rekap bukti pengeluaran jika diperlukan;
3) Bukti Setor Pajak PPN dan PPh 22 (untuk fotocopy dan spanduk
berlaku PPh 23);
4) Untuk Pajak PPN dan Pajak Pph 22 dikenakan pada pembelian barang
dengan nilai paling banyak Rp2.000.000,00; dan
5) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga.
c. Konsumsi Rapat, dokumen pertanggungjawaban berupa:
1) Bukti Pembelian/Pembayaran bermaterai cukup, yang disertai dengan
setuju bayar oleh PPK dan BP/BPP serta pernyataan barang telah
diterima dengan lengkap dan baik;
2) Rekap bukti pengeluaran jika diperlukan;
3) Daftar Hadir Rapat;
4) Surat Undangan Rapat;
5) Bukti Setor Pajak PPh 22 atau PPh 23;
6) Untuk Pajak Pph 22 dikenakan pada pembelian barang dengan nilai
paling banyak Rp2.000.000,00;
7) Notulen Rapat; dan
8) Dokumentasi.
d. Konsumsi Jamuan Tamu, dokumen pertanggungjawaban berupa:
1) Bukti Pembelian/Pembayaran dengan bukti materai yang cukup;
2) Rekap bukti pengeluaran jika diperlukan; dan
3) Bukti Setor Pajak PPh 22.
4. Belanja Honor Output Kegiatan (521213)
Honorarium Pokja dan Honorarium Panitia, dokumen pertanggungjawaban
berupa:
a. Surat Keputusan Penetapan;
b. Tanda terima/ Nominatif dan/atau bukti transfer;
c. Bukti Setor Pajak PPh 21; dan
d. Laporan Output Kegiatan.
5. Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219)
Dokumen pertanggungjawaban berupa:
a. Bukti Pembelian/Pembayaran bermaterai cukup, yang disertai dengan
setuju bayar oleh PPK dan BP/BPP serta pernyataan barang telah diterima
dengan lengkap dan baik;
b. Rekap bukti pengeluaran jika diperlukan;
50
c. Bukti Setor Pajak PPN dan PPh 22;
d. Untuk Pajak PPN dan Pajak Pph 22 dikenakan pada pembelian barang
dengan nilai paling banyak Rp2.000.000,00; dan
e. e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga.
6. Belanja Langganan Listrik (522111)
Dokumen pertanggungjawaban berupa:
a. Bukti Pembelian/ Pembayaran Listrik;
b. Bukti Pembelian/Pembayaran Token Listrik yang disertai dengan setuju
bayar oleh PPK dan BP/BPP serta pernyataan barang telah diterima
dengan lengkap dan baik; dan
c. Bukti Pembelian/Pembayaran BBM bila menggunakan genset yang
disertai dengan setuju bayar oleh PPK dan BP/BPP serta pernyataan
barang telah diterima dengan lengkap dan baik.
7. Belanja Langganan Telepon (522112)
Dokumen pertanggungjawaban berupa:
a. Bukti Pembelian/Pembayaran Telepon;
b. Bukti Pembelian/Pembayaran Pulsa (HP) Pasca bayar yang disertai
dengan setuju bayar oleh PPK dan BP/BPP serta pernyataan barang telah
diterima dengan lengkap dan baik; dan
c. Bukti Pembelian/Pembayaran dengan bukti materai yang cukup.
8. Belanja Langganan Air (522113)
Dokumen pertanggungjawaban berupa:
a. Bukti Pembelian/Pembayaran Airyang disertai dengan setuju bayar oleh
PPK dan BP/BPP serta pernyataan barang telah diterima dengan lengkap
dan baik; dan
b. Rekap bukti pengeluaran jika diperlukan.
9. Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya (522119)
Dokumen pertanggungjawaban berupa:
a. Bukti Pembelian/Pembayaranlangganan daya dan jasa lainnya yang
disertai dengan setuju bayar oleh PPK dan BP/BPP serta pernyataan
barang telah diterima dengan lengkap dan baik; dan
b. Rekap bukti pengeluaran jika diperlukan.
10. Belanja Jasa Konsultan (522131)
a. Jasa Konsultan Hukum (dibawah Rp100.000.000,-), dokumen
pertanggungjawaban berupa:
1) Surat Perintah Kerja (SPK);
2) Kuitansi bermaterai cukup;
3) Berita Acara Serah Terima (BAST);
51
4) Berita Acara Pembayaran (BAP);
5) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP); dan
6) Surat Setoran Pajak PPh 21 untuk konsultan perorangan dan Pajak Pph
23 untuk konsultan badan.
b. Jasa Konsultan Hukum (diatas Rp100.000.000,-), dokumen
pertanggungjawaban berupa:
1) Surat Perjanjian;
2) Kuitansi bermaterai cukup;
3) Berita Acara Serah Terima (BAST);
4) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
5) Berita Acara Pembayaran (BAP); dan
6) Surat Setoran Pajak PPh 21 atau Pajak PPh 23.
11. Belanja Sewa ( 522141)
a. Sewa Kendaraan, dokumen pertanggungjawaban berupa:
1) Untuk belanja s.d Rp10.000.000,-
a) Kuitansi bermaterai cukupdan/atau bukti transfer;
b) Bukti Setor PPh 23 dan PPN dalam hal rekanan PKP;
c) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga
d) Foto Kendaraan; dan
e) Fotokopi KTP Pemilik, BPKB dan STNK.
2) Untuk belanja lebih dari Rp10.000.000,- s.d. Rp50.000.000,-
a) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
b) Surat Perintah Kerja (SPK);
c) Bukti Setor PPh Pasal 23 dan PPN dalam hal rekanan PKP;
d) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga
e) Foto Kendaraan; dan
f) Fotokopi KTP Pemilik, BPKB dan STNK.
3) Untuk belanja lebih dari Rp50.000.000,- s.d. Rp200.000.000,-
a) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
b) Surat Perintah Kerja (SPK);
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
e) Berita Acara Pembayaran (BAP);
f) Bukti Setor PPh Pasal 23 dan PPN dalam hal rekanan PKP;
g) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga
h) Foto Kendaraan; dan
i) Fotokopi KTP Pemilik, BPKB dan STNK.
4) Untuk belanja lebih dari Rp200.000.000,-
52
a) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
b) Surat Perjanjian;
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
e) Berita Acara Pembayaran (BAP);
f) Bukti Setor PPh Pasal 23 dan PPN dalam hal rekanan PKP
g) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga;
h) Foto Kendaraan; dan
i) Fotokopi KTP Pemilik, BPKB dan STNK.
b. Sewa Gedung Kantor/Pertemuan, dokumen pertanggungjawaban berupa:
1) Untuk belanja s.d Rp10.000.000,-
a) Perjanjian Sewa;
b) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
c) Bukti Setor PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPN dalam hal rekanan PKP
d) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga;
e) Foto Gedung; dan
f) Fotokopi Bukti Kepemilikan.
2) Untuk belanja lebih dari Rp10.000.000,- s.d. Rp50.000.000,-
a) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
b) Perjanjian Sewa;
c) Bukti Setor PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPN dalam hal rekanan PKP
d) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga;
e) Foto Gedung; dan
f) Fotokopi Bukti Kepemilikan.
3) Untuk belanja lebih dari Rp50.000.000,- s.d. Rp200.000.000,-
a) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
b) Surat Perintah Kerja (SPK);
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
e) Berita Acara Pembayaran (BAP);
f) Bukti Setor PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPN dalam hal rekanan PKP
g) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga;
h) Foto Gedung; dan
i) Fotokopi Bukti Kepemilikan.
4) Untuk belanja lebih dari Rp200.000.000,-
a) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
b) Surat Perjanjian;
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
53
d) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
e) Berita Acara Pembayaran (BAP);
f) Bukti Setor PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPN dalam hal rekanan PKP;
g) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga;
h) Foto Gedung; dan
i) Fotokopi Bukti Kepemilikan.
c. SewaPeralatan Kantor, dokumen pertanggungjawaban berupa:
1) Untuk belanja s.d Rp10.000.000,-
a) Perjanjian Sewa;
b) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
c) Bukti Setor PPh Pasal 23 dan PPN dalam hal rekanan PKP
d) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga; dan
e) Foto Peralatan Kantor.
2) Untuk belanja lebih dari Rp10.000.000,- s.d. Rp50.000.000,-
a) Perjanjian Sewa;
b) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
c) Bukti Setor PPh Pasal 23 dan PPN dalam hal rekanan PKP
d) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga; dan
e) Foto Peralatan Kantor.
3) Untuk belanja lebih dari Rp50.000.000,- s.d. Rp200.000.000,-
a) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
b) Surat Perintah Kerja (SPK);
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
e) Berita Acara Pembayaran (BAP);
f) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga;
g) Bukti Setor PPh Pasal 23 dan PPN dalam hal rekanan PKP; dan
h) Foto Peralatan Kantor.
4) Untuk belanja lebih dari Rp200.000.000,-
a) Kuitansi bermaterai cukup dan/atau bukti transfer;
b) Surat Perjanjian;
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
e) Berita Acara Pembayaran (BAP);
f) e-faktur dari Rekanan/Pihak Ketiga;
g) Bukti Setor PPh Pasal 23 dan PPN dalam hal rekanan PKP; dan
h) Foto Peralatan Kantor.
54
12. Belanja Jasa Profesi (522151)
Honorarium Narasumber dan Moderator, dokumen pertanggungjawaban
berupa:
a. Surat Keputusan menjadi Narasumber dan Moderator;
b. Daftar Nominatif/Kuitansi Pembayaran dan/atau Bukti Transfer;
c. Daftar Hadir Narasumber dan Moderator;
d. Bukti setor PPh 21;
e. Biodata Narasumber dan Moderator;
f. Materi dan Notulen; dan
g. Dokumentasi .
13. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523111)
Dokumen pertanggungjawaban berupa:
a. Bukti Pembelian/Pembayaran;
b. Rekap bukti pengeluaran jika diperlukan;
c. Laporan Kondisi Bangunan; dan
d. Foto Inventaris Setelah/Sebelum.
14. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523121)
Dokumen pertanggungjawaban berupa:
a. Bukti Pembelian/Pembayaran BBM;
b. Rekap bukti pengeluaran jika diperlukan;
c. Kartu Kendali Service (dalam hal pinjam pakai); dan
d. Foto Inventaris Setelah/Sebelum.
15. Belanja Perjalanan Dinas Biasa (524111)
Dokumen pertanggungjawaban berupa:
a. Surat Tugas;
b. Kuitansi/Rincian Perjalanan Dinas;
c. Daftar Pengeluaran Riil;
d. Kuitansi atau Nota Hotel/Tempat Menginap;
e. Tiket Pesawat dan Boardingpass;
f. Surat Perjalanan Dinas (SPD);
g. Laporan Perjalanan Dinas; dan
h. Surat Undangan.
16. Dinas Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)
a. Kurang dari 8 Jam, dokumen pertanggungjawaban berupa:
1) Surat Tugas;
2) Bukti pembayaran/Kuitansi dan/atau bukti transfer; dan
3) Form Kehadiran.
b. Lebih dari 8 Jam, dokumen pertanggungjawaban berupa:
55
1) Surat Tugas;
2) Bukti pembayaran/Kuitansi dan/atau bukti transfer; dan
3) Surat Perjalanan Dinas (SPD).
17. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114)
a. Uang Saku RDK, dokumen pertanggungjawaban berupa:
1) Bukti pembayaran/Kuitansi dan/atau bukti transfer;
2) Surat Tugas Rapat;
3) Daftar hadir RDK;
4) Absensi kehadiran/fingerprint;
5) Notulensi; dan
6) Surat Undangan Rapat.
b. Paket Meeting (Halfday, Fullday dan Fullboard), dokumen
pertanggungjawaban berupa:
1) Nilai Paket Meeting dibawah Rp50.000.000,-
a) Surat Perintah Kerja (SPK) sederhana;
b) Kuitansi dan/atau bukti transfer;
c) Bukti Potong Pajak PPN dan Pajak PPh 23; dan
d) Daftar Kamar (untuk paket meeting fullboard).
2) Nilai Paket Meeting diatas Rp50.000.000,- s.d Rp200.000.000,-
a) Surat Perintah Kerja (SPK);
b) Kuitansi ;
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) Berita Acara Pembayaran (BAP);
e) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
f) Surat Setoran Pajak PPN dan Pajak PPh 23;
g) Surat Tugas Kegiatan;
h) SPD;
i) Daftar Hadir;
j) Company Profile;
k) Surat Undangan;
l) Daftar Kamar (untuk paket meeting fullboard);
m) Dokumen Kontrak; dan
n) Dokumentasi,
3) Nilai Paket Meeting diatas Rp200.000.000,-
a) Surat Perjanjian;
b) Kuitansi;
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
56
e) Berita Acara Pembayaran (BAP);
f) Surat Setoran Pajak PPN dan Pajak PPh 23;
g) Surat Tugas Kegiatan;
h) SPD;
i) Daftar Hadir;
j) Company Profile;
k) Surat Undangan;
l) Daftar Kamar (untuk paket meeting fullboard);
m) Dokumen Kontrak; dan
n) Dokumentasi.
c. Uang Saku Paket Meeting dan Transpor, dokumen pertanggungjawaban
berupa:
1) Bukti pembayaran/Kuitansi dan/atau bukti transfer;
2) Surat Tugas;
3) Surat Perjalanan Dinas (SPD);
4) Daftar Kehadiran; dan
5) Surat Undangan.
18. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota (524119)
a. Paket Meeting (Halfday, Fullday dan Fullboard), dokumen
pertanggungjawaban berupa:
1) Nilai Paket Meeting dibawah Rp50.000.000,-
a) Surat Perintah Kerja (SPK) sederhana;
b) Kuitansi dan/atau bukti transfer;
c) Bukti Potong Pajak PPN dan Pajak PPh 23; dan
d) Daftar Kamar (untuk paket meeting fullboard).
2) Nilai Paket Meeting diatas Rp50.000.000,- s.d Rp200.000.000,-
a) Surat Perintah Kerja (SPK);
b) Kuitansi ;
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) Berita Acara Pembayaran (BAP);
e) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
f) Surat Setoran Pajak PPN dan Pajak PPh 23;
g) Surat Tugas Kegiatan;
h) SPD;
i) Daftar Hadir;
j) Company Profile;
k) Surat Undangan;
l) Daftar Kamar (untuk paket meeting fullboard);
57
m) Dokumen Kontrak; dan
n) Dokumentasi,
3) Nilai Paket Meeting diatas Rp200.000.000,-
a) Surat Perjanjian;
b) Kuitansi;
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP);
e) Berita Acara Pembayaran (BAP);
f) Surat Setoran Pajak PPN dan Pajak PPh 23;
g) Surat Tugas Kegiatan;
h) SPD;
i) Daftar Hadir;
j) Company Profile;
k) Surat Undangan;
l) Daftar Kamar (untuk paket meeting fullboard);
m) Dokumen Kontrak; dan
n) Dokumentasi.
b. Uang Saku Paket Meeting dan Transpor, dokumen pertanggungjawaban
berupa:
1) Bukti pembayaran/Kuitansi dan/atau bukti transfer;
2) Surat Tugas;
3) Surat Perjalanan Dinas (SPD);
4) Daftar Kehadiran; dan
5) Surat Undangan.
58
BAB VI
PELAPORAN
B. Laporan Bulanan
59
BAB VII
60
BAB VIII
LAIN-LAIN
Terkait dengan sisa dana hibah pada akhir tahun sebelum berakhir
masa hibah, dapat dipergunakan untuk kegiatan tahun berikutnya atau
sesuai dengan kesepakatan dalam naskah perjanjian hibah. Sisa dana hibah
pada tahun berakhirnya masa hibah dikembalikan kepada Pemerintah
Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung setelah pengusulan
pengesahan pengangkatan calon terpilih.
Dalam hal tidak diatur dalam NPHD, maka sisa dana hibah disetor ke Kas
Negara. Bawaslu Provinsi/Bawaslu Kab/Kota membuat Berita Acara
Penyelesaian Pengelolaan Dana Hibah setelah seluruh kewajiban
pembiayaan kegiatan pengawasan Pilkada dilaksanakan(sesuai format pada
lampiran 18).
1. Setiap Hibah langsung yang akan diterima oleh K/L atau satuan kerja
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Menteri Keuangan c.q. DJPPR
atau Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
2. Konsultasi sebagaimana dimaksud pada angka 1, dilakukan dalam hal:
a. Penerimaan hibah untuk pertama kalinya dan/atau tidak berulang;
dan
61
b. Tidak sama dengan penerimaan hibah sebelumnya.
3. Konsultasi paling sedikit mencakup:
a. Penentuan jenis hibah;
b. Bentuk hibah; dan
c. Penarikan hibah.
4. Konsultasi dilakukan melalui:
a. Tatap muka;
b. Surat menyurat;
c. Rapat; dan/atau
d. Komunikasi melalui sarana elektronik.
D. Mekanisme TP/TGR
62
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Nomor : …………..
Sifat : …………..
Lampiran : …………..
Hal : Permohonan Permintaan Nomor Register Hibah
………(4)……,……(5)………………..
………………..(6)……………………..
…………….(7)…………………………
NIP ……………………………………..
Tembusan :
……......(8)…………..
Lampiran 3-1
PETUNJUK PENGISIAN
PERMOHONAN NOMOR REGISTER HIBAH
Nomor Uraian
Nama
NIP
Lampiran 4-1
No. Penjelasan
1 Diisi dengan nama proyek sesuai yang tertulis dalam Perjanjian
Hibah/Grant Agreement
2 Diisi dengan jumlah hibah/grant sesuai yang tertulis dalam Perjanjian
Hibah/Grant Agreement
3 Diisi dengan mata uang sesuai yang tertulis dalam Perjanjian
Hibah/Grant Agreement
4 Diisi dengan nomor reference dari donor
5 Diisi dengan nomor referensi lainnya (jika ada)
6 Diisi dengan tanggal penandatangan hibah/grant date signing
7 Diisi dengan nama Kementerian/Lembaga penerima hibah/grant
8 Diisi dengan nama eselon I/Satker penerima dan pengelola
hibah/grant
9 Jelas
10 Jelas
11 Diisi dengan jenis peruntukan pembiayaan dari hibah/grant, misal
bantuan program, bantuan proyek, technical assistance
12 Jelas
13 a. Jelas
b. Dilampirkan dengan Rencana Penarikan/Disbursement Schedule
dari executing agency, termasuk alokasi per jenis kategori dan per
tahun
c. Diisi nama Lembaga/Pemda/BUMN penerima penerusan hibah
14 Diisi dengan sektor yang dibiayai dalam hibah/grant, misal
infrastructure, education, health dsb
15 Dalam hal proyek diberbagai lokasi, disebutkan lokasi dan alokasi dana
per provinsi dan kab/kota
16 Diisi dengan tanggal efektif hibah/grant tersebut
17 Jelas
18 Jelas
19 Diisi dengan tanggal penetapan penutupan rekening/account sesuai
dengan ketentuan pemberi hibah
Lampiran 5
Lampiran 6
KOP SURAT
………………………………(8)
NIP. ………………………….
PETUNJUK PENGISIAN
Nomor Uraian
KOP SURAT
SURAT KUASA
Nomor : ........................... (1)
Materai
........................... ( 11)
*) Dibuat dua rangkap untuk lampiran kepada Kuasa BUN di Daerah dan untuk
bank tempat pembukaan Rekening.
PETUNJUK PENGISIAN
Nomor Uraian
KOP SURAT
……………….8)
NIP ……………
PETUNJUK PENGISIAN
Nomor Uraian
1) Diisi:
- Direktur Jenderal Perbendaharaan untuk permohonan izin
pembukaan rekening kewenangan kuasa BUN Pusat
- Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk
permohonan izin pembukaan rekening kewenangan Kuasa
BUN Daerah sesuai dengan wilayah kerja masing-masing
KPPN
2) Diisi: Nama kota tempat lokasi KPPN
3) Diisi: Tanggal surat permohonan persetujuan pembukaan
rekening
4) Diisi: Nomor surat permohonan persetujuan pembukaan
rekening
5) Diisi: Penjelasan mengenai sumber dana rekening yang akan
dibuka
6) Diisi: Penjelasan mengenai mekanisme penyaluran dana
rekening yang akan dibuka mulai dari penerimaan dana dari
pihak pemberi sampai kepada penerima akhir
7) Diisi: Penjelasan mengenai perlakuan penyetoran bunga/jasa
giro
8) Diisi: Nama KPA atau pejabat yang ditunjuk
Lampiran 9
KOP SURAT
……………….9)
NIP ……………
PETUNJUK PENGISIAN
Nomor Uraian
Nomor Uraian
(1) Diisi Nomor SPTMHL
(2) Diisi tanggal SPTMHL
(3) Diisi kode dan uraian Kementerian/Lembaga
(4) Diisi kode dan uraian Eselon I
(5) Diisi kode dan uraian Satuan Kerja
(6) Diisi uraian bentuk hibah, antara lain: Hibah bentuk
uang/barang/ jasa/surat berharga
(7) Diisi nama pemberi hibah
(8) Diisi tanggal dan Nomor Perjanjian Hibah
(9) Diisi Uraian tujuan hibah , syarat dan ketentuan
(10) Diisi nomor urut
(11) Diisi kode Akun Pendapatan sesuai Bagan Akun Standar
(12) Diisi uraian akun sesuai Bagan Akun Standar
(13) Diisi kode Akun Belanja sesuai Bagan Akun Standar
(14) Diisi uraian Akun Belanja sesuai Bagan Akun Standar
(15) Diisi uraian satker
(16) Diisi kota tempat Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran dan tanggal penerbitan SPTMHL
(17) Diisi Nama PA/Kuasa PA
(18) Diisi NIP PA/Kuasa PA
1 Mengajukan permohonan
pembukaan rekening (RPDHL "-Surat pernyataan mengenai penggunaan rekening,
-Surat kuasa KPA kepada kuasa BUN pusat dan kuasa
dan/atau RPH) kepada Kepala
BUN didaerah untuk memperoleh informasi dan
KPPN Mitra Kerja kewenangan terkait rekening yang dibuka pada bank Persetujuan
umum/kantor pos,
- Surat keterangan mengenai sumber dana, mekanisme
1 (satu) hari permohonan
penyaluran dana dan perlakuan mengenai penyetoran RPDHL/RPH
bunga/jasa giro,
- Surat pernyataan kesanggupan untuk memasukan
dana hibah dalam DIPA Sekretariat Bawaslu Provinsi
No AKTIVITAS Ket
PPK BUD BPP Kelengkapan Waktu Output
Catatan:
Sisa hibah sebesar Rp8.375.000,00 akan digunakan pada tahapan pengawasan pilkada tahun anggaran selanjutnya
…………………,……………….2019
Mengetahui
Ketua, Kepala Sekretariat
Bawaslu Provinsi……/Bawaslu Kab/Kota…………. Bawaslu Provinsi……/Bawaslu Kab/Kota……….
………………..………. …………………
NIP…………………….
Lampiran 14
STANDART OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)
PENARIKAN DANA DARI RPDHL /RPH
PELAKSANA MUTU BAKU
No AKTIVITAS Ket
KPA BP/BPP BANK Kelengkapan Waktu Output
1 Menyusun Rencana
Penggunaan Dana Rencana
maksimal 2 hari
kemudian diserahkan ke Rencana Penggunaan
sebelum penarikan
KPA untuk diterbitkan cek Penggunaan Dana dana yang telah
dana
atau sarana lain lengkap
No AKTIVITAS Ket
PPK BPP BANK Kelengkapan Waktu Output
1 Menyusun Rencana
Penggunaan Dana Rencana
maksimal 2 hari
kemudian diserahkan ke Rencana Penggunaan
sebelum penarikan
PPK untuk diterbitkan cek Penggunaan Dana dana yang telah
dana
lengkap
MUTU BAKU
PPK Bawaslu
No AKTIVITAS BPP Bawaslu Provinsi/Bawaslu Ket
Provinsi/Bawaslu Kelengkapan Waktu Output
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Memerintahkan pembayaran
1 RAB 1 hari Spby
dengan menerbitkan SPBy
Melakukan input transaksi pada Nota pembelian/ LPJ, BKU, dan Buku
6 1 hari
Aplikasi SAS kuitansi Pembantu Lainnya
PROSEDUR MEKANISME BELANJA UNTUK PENGAWASAN PEMILIHAN
GUBERNUR/WAKIL GUBERNUR, BUPATI/WAKIL BUPATI DAN WALIKOTA/WAKIL WALIKOTA PADA PANWAS KABUPATEN KOTA
No AKTIVITAS KPA Bawaslu PPK Bawaslu PPK Panwas BP Bawaslu BPP Bawaslu BPP Panwas Panwas Ket
Kelengkapan Waktu Output
Provinsi Provinsi Kab/Kota Provinsi Provinsi Kab/Kota Kecamatan
Memerintahkan pembayaran
1 RAB 1 hari
dengan menerbitkan SPBy
Melakukan input transaksi pada Nota pembelian/ LPJ, BKU, dan Buku
6 1 hari
Aplikasi SAS kuitansi Pembantu Lainnya
Lampiran 16
FORMAT LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI DANA HIBAH
CONTOH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Jawa Tengah Kota Semarang 3.320.000.000 3.320.000.000 2.906.298.723 413.701.277 - - - - - - - -
2 Jawa Tengah Kota Surakarta 2.596.904.000 2.596.904.000 2.107.779.148 - 489.124.852 488.456.000 668.852 489.124.852 - - 489.124.852 -
3 Jawa Tengah Kota Pekalongan 1.530.000.000 1.530.000.000 1.096.277.445 - 433.722.555 427.569.248 12.241.055 439.810.303 6.087.748 - 433.722.555 -
4 Jawa Tengah Kota Magelang 1.087.985.000 1.087.985.000 712.227.878 - 375.757.122 383.230.472 - 383.230.472 7.473.350 - 375.757.122 -
dst
Lampiran 17
Jumlah
No Uraian Keterangan
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp)
1 Honorarium Pengawas Pemilihan Kepala Daerah -
2 Honorarium Kesekretariatan -
3 Kelompok Kerja Pengawasan -
Honorarium Pengelola Keuangan dan Pejabat
4 -
Pengadaan
5 Sewa Gedung/Peralatan Kantor/Meubelair -
Sewa Kendaraan Roda 4/Roda 2/Kendaraan
6 -
Lainnya
11 Pelantikan/Bimtek/Pelatihan Panwas -
12 Advokasi Hukum -
13 Sosialisasi Pengawasan Pemilu -
FGD/Rakor/Pelatihan dalam Rangka Pengawasan
14 -
Pemilu Partisipatif
…………, tanggal……………….2017
(Tanda Tangan)
(Nama Lengkap)
Keterangan:
*) Coret yang tidak Perlu
Lampiran 18
CONTOH:
BADAN PENGAWAS PEMILU
KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
Jl. Pramuka No. 11 Telp. 0751-7055301 / 7055304 Fax. 0751-7055302
Pada hari ini, Selasa tanggal dua bulan Mei tahun dua ribu tujuh belas
yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama :
Jabatan : Ketua Bawaslu Kab. Kepulauan Mentawai
Berdasarkan SK :
No/ Tgl
2. Nama :
Jabatan : AnggotaBawaslu Kab. Kepulauan Mentawai
Berdasarkan SK :
No/ Tgl
3. Nama :
Jabatan : AnggotaBawaslu Kab. Kepulauan Mentawai
Berdasarkan SK :
No/ Tgl
4. Nama :
Jabatan : Kepala Sekretariat Bawaslu Kab. Kepulauan
Mentawai
Berdasarkan SK :
No/ Tgl
5. Nama :
Jabatan : Bendahara Pengeluaran PembantuBawaslu Kab.
Kepulauan Mentawai
Berdasarkan SK :
No/ Tgl
menyatakan bahwa Bawaslu Kabupaten Kepulauan Mentawai :
1. Tidak mempunyai hutang-piutang kepada pihak manapun dalam rangka
pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajibanBawaslu;
2. Seluruh honorarium dan biaya perjalanan dinas telah dibayarkan kepada
pihak yang berhak menerima;
3. Terhadap sisa dana hibah sebesar Rp…………………………… telah kami
setorkan seluruhnya ke Kas Daerah dan/atau Kas Negara* dengan bukti
setor terlampir;
4. Rekening (RPL) a.n. Bawaslu Kabupaten Kepulauan Mentawai nomor
rekening .................. pertanggal ……. telah kami tutup dengan bukti
terlampir;
5. Seluruh penggunaan dana hibah yang diterima telah kami
pertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
6. Seluruh dokumen asli pertanggungjawaban telah kami sampaikan kepada
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan BAST Nomor ............
Tanggal .............. (pertinggal disimpan oleh Kepala Sekretariat Bawaslu);
7. Laporan Akhir Penggunaan Dana Hibah telah kami serahkan kepada
Pemerintah Kab.Kepulauan Mentawai pada tanggal ……………….
1. Ketua 1……………………..
2. Anggota 2……………………..
3. Anggota 3……………………..
5. Bendahara 5……………………..
CONTOH:
Saya yang bertanda tangan di bawah ini selaku Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan Bendahara Pengeluaran
Pembantu agar melakukan pembayaran sejumlah
Rp ...................... (5)
Terbilang : .................................................................. (6)
Kepada : ..................................... (7)
Untuk Pembayaran : ..................................... (8)
Atas dasar:
1. Kuitansi/ bukti pembelian : ..................(9)
2. Nota/ bukti penerimaan barang/ jasa/ :
(bukti lainnya)
Dibebankan pada:
Kegiatan, output, MAK : xxxx.xxx.xxx.xxx (10)
Kode Akun : xxxxxx (11)
...............,
12 ................. (12)
Setuju/lunas dibayar, tgl .............. (13) Diterima tanggal ............. (14) a.n. Kuasa Pengguna Anggaran
Bendahara Pengeluaran Pembantu Penerima uang/ uang muka kerja Pejabat Pembuat Komitmen
Petunjuk isian:
1. Diisi nama Bawaslu Kabupaten/Kota
2. Diisi kode satker Bawaslu Provinsi atau Kab/Kota
3. Diisi tanggal Surat Perintah Bayar dibuat
4. Diisi Nomor Surat Perintah Bayar
5. Diisi jumlah uang yang dikeluarkan
6. Diisi jumlah terbilang uang yang dikeluarkan
7. Diisi nama penerima uang
8. Diisi keterangan pembayaran
9. Diisi nomor kuitansi/bukti pembelian
10. Diisi kode kegiatan/output/MAK
11. Diisi kode akun
12. Diisi tempat dan tanggal Surat Perintah Bayar (SPBy) dikeluarkan
13. Diisi tanggal dikeluarkannya uang
14. Diisi tanggal diterimanya uang oleh penerima
15. Diisi nama Bendahara Pengeluaran Pembantu
16. Diisi nama Penerima Uang/Uang Muka Kerja
17. Diisi nama Pejabat Pembuat Komitmen
Lampiran 19.1
Saya yang bertanda tangan di bawah ini selaku Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan Bendahara Pengeluaran
Pembantu agar melakukan pembayaran sejumlah
Rp ...................... (5)
Terbilang : .................................................................. (6)
Kepada : ..................................... (7)
Untuk Pembayaran : ..................................... (8)
Atas dasar:
1. Kuitansi/ bukti pembelian : ..................(9)
2. Nota/ bukti penerimaan barang/ jasa/ :
(bukti lainnya)
Dibebankan pada:
Kegiatan, output, MAK : xxxx.xxx.xxx.xxx (10)
Kode Akun : xxxxxx (11)
...............,
12 ................. (12)
Setuju/lunas dibayar, tgl .............. (13) Diterima tanggal ............. (14) a.n. Kuasa Pengguna Anggaran
Bendahara Pengeluaran Pembantu Penerima uang/ uang muka kerja Pejabat Pembuat Komitmen
Petunjuk isian:
1. Diisi nama Bawaslu Kabupaten/Kota
2. Diisi kode satker Bawaslu Provinsi atau Kab/Kota
3. Diisi tanggal Surat Perintah Bayar dibuat
4. Diisi Nomor Surat Perintah Bayar
5. Diisi jumlah uang yang dikeluarkan
6. Diisi jumlah terbilang uang yang dikeluarkan
7. Diisi nama penerima uang
8. Diisi keterangan pembayaran
9. Diisi nomor kuitansi/bukti pembelian
10. Diisi kode kegiatan/output/MAK
11. Diisi kode akun
12. Diisi tempat dan tanggal Surat Perintah Bayar (SPBy) dikeluarkan
13. Diisi tanggal dikeluarkannya uang
14. Diisi tanggal diterimanya uang oleh penerima
15. Diisi nama Bendahara Pengeluaran Pembantu
16. Diisi nama Penerima Uang/Uang Muka Kerja
17. Diisi nama Pejabat Pembuat Komitmen
Lampiran 19.2
Contoh: Form Checklist Verifikasi SPJ
CEK-LIST
VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA HIBAH
BAWASLU KABUPATEN/KOTA ....................
TAHUN ANGGARAN 2016
KAB/KOTA/KEC :
PROGRAM : 01 X 06
KOMPONEN : 118A
PENCAIRAN : Rp ..........................
Pembayaran Honor
522151 Narasumber dalam Rangka Rp 43.200.000 43.200.000 - Terlampir
..................................
Pembayaran Biaya
524119 Perjalanan Dinas dalam Rp 40.009.400 40.009.400 - Terlampir
Rangka ..........
Mengetahui/menyetujui
Bendahara Pengeluaran Pembantu Petugas Pemeriksa Berkas PPK Bawaslu Provinsi ...............
Bawaslu Kab/Kota .................
KWITANSI
Nama :
Nama PPK Bawaslu Kab/Kota Nama BPP Bawaslu Kab/Kota Jabatan :
NIP............................ NIP............................ Pangkat :
Lampiran 19.4
CONTOH
5245 Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu oleh Bawaslu 94.265.616.000 1.578.398.543 1.661.315.317 1.970.652.515 487.620.000 - - 4.652.340.375 89.613.275.625
Provinsi dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-hoc
5245.003 Laporan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan 9.096.493.000 336.505.000 344.715.000 364.426.000 - - - 1.045.646.000 8.050.847.000
Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu oleh Bawaslu Provinsi
dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-Hoc
5245.003.00 Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah 300.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 - - - 15.000.000 285.000.000
2 Provinsi ................
011 Honorarium 155.000.000 - 155.000.000
A) Honorarium Pengawas Pemilihan Kepala Daerah 7.500.000 - 7.500.000
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 7.500.000 - 7.500.000
- Bawaslu Provinsi 80.000.000 - 80.000.000
Ketua 50.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 15.000.000 35.000.000
Anggota 30.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 12.000.000 18.000.000
- Bawaslu Kabupaten/Kota 60.000.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000 - - - 3.750.000 56.250.000
Ketua 40.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 9.000.000 31.000.000
Anggota 20.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 6.000.000 14.000.000
- Panwas Kecamatan 30.000.000 - 30.000.000
Ketua 20.000.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 4.500.000 15.500.000
Anggota 10.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 3.000.000 7.000.000
- Pengawas Pemilihan Lapangan di Desa/Kelurahan 11.320.000 - 11.320.000
PPL 11.320.000 750.000 750.000 750.000 2.250.000 9.070.000
- Pengawas TPS 7.500.000 - 7.500.000
PTPS 7.500.000 500.000 500.000 500.000 1.500.000 6.000.000
B) Honorarium Kesekretariatan 117.500.000 - 117.500.000
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 117.500.000 - 117.500.000
- Sekretariat Bawaslu Provinsi 57.500.000 5.750.000 5.750.000 5.750.000 - - - 17.250.000 40.250.000
Kepala sekretariat 20.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 - - - 6.000.000 14.000.000
Kasubbag 15.000.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 4.500.000 10.500.000
Bendahara 10.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 3.000.000 7.000.000
Lampiran 19.4
kode uraian ANGGARAN Januari Februari Maret April Mei Juni Realisasi Sisa Pagu
Pelaksana teknis 7.500.000 750.000 750.000 750.000 2.250.000 5.250.000
Tenaga pendukung 5.000.000 500.000 500.000 500.000 1.500.000 3.500.000
- Sekretariat Panwas Kabupaten/Kota 37.500.000 - 37.500.000
Kepala sekretariat 15.000.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 4.500.000 10.500.000
Bendahara (Bendahara Pengeluaran Pembantu) 10.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 3.000.000 7.000.000
Pelaksana teknis 7.500.000 750.000 750.000 750.000 - - - 2.250.000 5.250.000
Tenaga pendukung 5.000.000 500.000 500.000 500.000 1.500.000 3.500.000
- Sekretariat Panwas Kecamatan 22.500.000 - 22.500.000
Kepala Sekretariat 10.000.000 700.000 700.000 700.000 2.100.000 7.900.000
Bendahara Pembantu/PUMK 7.500.000 500.000 500.000 500.000 1.500.000 6.000.000
Tenaga Pendukung 5.000.000 450.000 450.000 450.000 1.350.000 3.650.000
C) Penyelesaian pekerjaan di luar jam kerja 30.000.000 - 30.000.000
521211 Belanja Bahan 30.000.000 - 30.000.000
Konsumsi dan snack 15.000.000 1.250.000 1.100.000 950.000 3.300.000 11.700.000
Fotocopy/penggandaan/laporan 15.000.000 800.000 850.000 1.200.000 2.850.000 12.150.000
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 2.789.939.000 172.450.000 176.300.000 183.900.000 - - - 532.650.000 2.257.289.000
92.100.000 - 92.100.000
Uang Saku RDK Bawaslu Provinsi 149.000.000 8.100.000 9.000.000 10.500.000 27.600.000 121.400.000
Uang Saku RDK Panwas Kabupaten/Kota 37.500.000 3.600.000 3.900.000 3.300.000 10.800.000 26.700.000
Uang Saku RDK Panwas Kecamatan 225.200.000 10.500.000 11.700.000 12.300.000 34.500.000 190.700.000
Uang Saku RDK Pengawas Pemilihan Lapangan di 618.037.000 60.000.000 59.700.000 63.300.000 183.000.000 435.037.000
Desa/Kelurahan
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 61.500.000 11.250.000 8.500.000 8.750.000 28.500.000 33.000.000
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 1.606.602.000 79.000.000 83.500.000 85.750.000 248.250.000 1.358.352.000
- -
KWITANSI
1 Tiket…..-….. PP Rp
2 Transport Kantor-Bandara PP Rp
3 Transport Bandara-Hotel PP Rp
Hr x Uang Harian
Yang menerima
Ditetapkan sejumlah : Rp -
Yang telah dibayarkan semua : Rp -
Sisa kurang/lebih : Rp -
Keterangan;
Tiket,Transport,Uang Harian,dan Biaya Penginapan dibayar Sesuai Dengan SBM dan disesuaikan dengan anggaran RKAKL
Lampiran 19.6
KWITANSI
Terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi ............
Uang sejumlah : Rp. 900.000,- (Sembilan Ratus Ribu Rupiah)
Untuk Keperluan : Pembayaran Honor Narasumber Esselon III dan IV Kegiatan……….
tanggal….. Di…..
Provinsi,Tgl/Bulan/Tahun Kegiatan
Menyetujui Yang Membayarkan Yang Menerima
Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran
Nama :
PPK Bawaslu Provinsi BP Bawaslu Provinsi Jabatan :
NIP……………………………… NIP……………………………… Pangkat :
KWITANSI
Terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Badan Pengawas Pemilihan Umum kab/kota ............
Uang sejumlah : Rp. 700.000,- (Tujuh Ratus Ribu Rupiah)
Untuk Keperluan : Pembayaran Honor Moderator Kegiatan……….
tanggal…. Di…..
Nama :
PPK Bawaslu Kab/Kota BPP Bawaslu Kab/Kota Jabatan :
NIP……………………………… NIP……………………………… Pangkat :
Lampiran 19.7
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PROVINSI ........................... (1)
Lembar ke :
Kode No. :
Nomor :
1.
2.
3. ...............................................(14) ..........................(15) .........................(16)
4.
5.
9. Pembebanan Anggaran
a. Instansi a. ........................................................................(17)
b. akun b. ........................................................................(18)
Dikeluarkan di ..............................(20)
Pada tanggal .............................(21)
........................(22)........................
NIP............................................(23)
I. Berangkat dari : .............................(24)
(Tempat
Kedudukan)
Ke : .............................(25)
Pada tanggal : .............................(26)
(.........................(28).........................)
NIP. ...........................................(29)
(........................(33).......................)
NIP...........................................(34) (........................(39).......................)
NIP...........................................(40)
III. Tiba di : .................................(30) Berangkat dari : ...................................(35)
Pada tanggal : .................................(31) Ke : ...................................(36)
Kepala : .................................(32) Pada tanggal : ...................................(37)
Kepala ...................................(38)
(.........................(33).......................) (........................(39).......................)
NIP...........................................(34) NIP...........................................(40)
IV. Tiba di : .................................(30) Berangkat dari : ...................................(35)
Pada tanggal : .................................(31) Ke : ...................................(36)
Kepala : .................................(32) Pada tanggal : ...................................(37)
Kepala ...................................(38)
(.........................(33).......................)
NIP...........................................(34) (........................(39).......................)
NIP...........................................(40)
V. Tiba di : .................................(31) Berangkat dari : ...................................(35)
Pada tanggal : .................................(32) Ke : ...................................(36)
Kepala : .................................(33) Pada tanggal : ...................................(37)
Kepala ...................................(38)
(.........................(34).......................)
NIP...........................................(35) (........................(39).......................)
NIP...........................................(40)
VI. Tiba di : .................................(41) Telah diperiksa dengan keterangan bahwa
(tempat perjalanan tersebut atas perintahnya dan
kedudukan) semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam
Pada tanggal : .................................(42) waktu yang sesingkat-singkatnya.
Pejabat yang berwenang/
Pejabat lainnya yang ditunjuk
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,
(.........................(43).........................)
NIP. ...........................................(44)
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERJALANAN DINAS (SPD) BAWASLU PROVINSI
Lembar I :
(1) Diisi nama Satuan Kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya.
(2) Diisi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
(3) Diisi nama / NIP pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas (Pelaksana SPD).
(4) Diisi pangkat dan golongan Pelaksana SPD.
(5) Diisi jabatan / instansi Pelaksana SPD.
(6) Diisi tingkat biaya perjalanan dinas Pelaksana SPD.
(7) Diisi maksud dari dilaksanakannya perjalanan dinas.
(8) Diisi jenis alat angkutan/transpor yang digunakan.
(9) Diisi kota tempat kedudukan asal/keberangkatan Pelaksana SPD.
(10) Diisi kota tempat tujuan pelaksanaan perjalanan dinas.
(11) Diisi lama waktu dilaksanakannya perjalanan dinas dengan satuan hari atau jam.
(12) Diisi tanggal keberangkatan pelaksanaan perjalanan dinas.
(13) Diisi tanggal harus kembali ke tempat kedudukan semula atau tiba di tempat
tujuan baru untuk perjalanan dinas pindah.
(14) Diisi nama pengikut atau yang turut serta dengan pegawai yang melaksanakan perjalanan
dinas, khusus untuk perjalanan dinas pindah.
Untuk perjalanan dinas jabatan, isian ini dikosongkan.
(15) Diisi dengan tanggal lahir pengikut/yang turut serta dengan pegawai yang
melaksanakan perjalanan dinas, khusus untuk perjalanan dinas pindah.
Untuk perjalanan dinas jabatan, isian ini dikosongkan.
(16) Diisi hubungan pengikut dengan Pelaksana SPD, khusus untuk perjalanan dinas pindah.
Untuk perjalanan dinas jabatan, isian ini dikosongkan.
(17) Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinas.
(18) Diisi kegiatan, output dan akun dalam DIPA yang dibebani.
(19) Diisi Nomor dan tanggal Surat Tugas Pelaksana SPD.
(20) Diisi tempat penandatanganan SPD.
(21) Diisi tanggal penandatanganan SPD.
(22) Diisi tanda tangan dan nama PPK yang menandatangani SPD.
(23) Diisi NIP PPK yang menandatangani SPD.
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)
KHUSUS DALAM RANGKA RAPAT, SEMINAR DAN SEJENISNYA BAWASLU
PROVINSI
Lembar I :
(1) Diisi nama Satuan Kerja yang dibebani biaya perjalanan dinasnya.
(2) Diisi Pejabat berwenang yang memberikan perintah / Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
(3) Diisi “terlampir”.
(4) Diisi “terlampir”.
(5) Diisi “terlampir”.
(6) Diisi “terlampir”.
(7) Diisi maksud dari dilaksanakannya perjalanan dinas.
(8) Diisi “terlampir”.
(9) Diisi “terlampir”.
(10) Diisi kota tempat tujuan pelaksanaan perjalanan dinas dalam rangka rapat,
seminar, dan sejenisnya.
(11) Diisi “terlampir”.
(12) Diisi “terlampir”.
(13) Diisi “terlampir”.
(14) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(15) Tidak perlu diisi/dikosongkan.
(16) Tidak perlu diisi/dikosongkan..
(17) Diisi nama satuan kerja yang dibebani biaya perjalanan dinas dalam rangka rapat,
seminar, dan sejenisnya.
(18) Diisi kegiatan, output dan akun dalam DIPA yang dibebani.
(19) Diisi “terlampir”.
(20) Diisi tempat penandatanganan SPD.
(21) Diisi tanggal penandatanganan SPD.
(22) Diisi tanda tangan dan nama PPK yang menandatangani SPD.
(23) Diisi NIP PPK yang menandatangani SPD.
Lembar II :
………………………………...(19)
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
........................(20)........................
NIP............................................(21)
PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PESERTA
KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA (LAMPIRAN SPD) BAWASLU
PROVINSI
Yang bertandatangan dibawah ini atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi
.................... (6) menyatakan bahwa saya bertanggung jawab formal dan material atas segala pengeluaran yang sudah dibayar
lunas oleh Bendahara Pengeluaran kepada yang berhak menerima serta kebenaran perhitungan dan setoran pajak yang telah
dipungut atas pembayaran tersebut dengan perincian sebagai berikut :
1 52xxxx (7) …………….. (8) .......................................... (9) …….. (10) …….. (11) …….. (12) …….. (13) …….. (14)
4
52xxxx (7)
JUMLAH
Bukti-bukti pengeluaran anggaran dan asli setoran pajak (SSP/BPN) tersebut di atas disimpan oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa
Pengguna Anggaran untuk kelengkapan administrasi dan pemeriksaan aparat pengawasan fungsional.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
(KOP SURAT)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Apabila dikemudian hari terdapat kerugian negara atas belanja sebagaimana angka
2, kami bersedia untuk menyetor kerugian negara tersebut ke Rekening Kas
Negara.
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ini disimpan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran dan Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota .............. (13) untuk
kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawasan
fungsional.
(materai 6000)