Anda di halaman 1dari 218

j~ALINANj

KOMISI PEMIUHAN UMUM


REPUBUK INDONESIA

KEPUTUSANKOMIS!PEMILIHANUMUMREPUBLIKINDONESIA
NOMOR: 1/Kpts/KPU/TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUKTEKNIS PELAKSANAAN
PROGRAMDANKEGIATANDAFTARISIAN
PELAKSAf.lAAN
ANGGARANKOMIS!PEMILIHANUMUMPROVINSI/KOMISI
INDEPENDENPEMILIHANACEH DANKOMIS!PEMILIHANUMUM/KOMISI
INDEPENDENPEMILIHANKABUPATEN/KOTA
BAGIANANGGARAN076 TAHUNANGGARAN2017

~UA KOMIS!PEMILIHANUMUMREPUBLIKINDONESIA,

Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1)


huruf a dan ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum,
tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum dalam
penyelenggaraan Pemilihan Umum adalah merencanakan
program dan anggaran serta menetapkan jadwal;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan keseragaman
pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran dalam
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, perlu adanya
pedoman sebagai acuan bagi Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh, dan Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan program, kegiatan
dan anggaran Tahun Anggaran 201 7;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Program dan Kegiatan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Komisi Pemilihan Umum

Provinsi/ ...
-2-

Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi


Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota Bagian Anggaran 076 Tahun Anggaran
2017;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5178);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5423);
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 01 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan . . .
-3-

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun


2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 37
Tahun 2008;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi
Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
455);
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
149), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.02/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
15/PMK.02/2016 tentang Tata Cara Revisi Anggaran
Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 562);
10. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis
Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015-2019;

Memerhatikan: Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Induk


Tahun Anggaran 2017 Nomor SP DIPA-076.01-0/2017 tanggal
7 Desember 2016;

MEMUTUSKAN: . . .
-4-

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN
KEGIATAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN
PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI
INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA BAGIAN
ANGGARAN 076 TAHUN 2017.
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program dan
Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Komisi Pemilihan
Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan
Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota Bagian Anggaran 076 Tahun 2017
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Menetapkan Format dan Daftar Kelengkapan Pelaksanaan
Program dan Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen Pemilihan Kabupaten/Kota Bagian Anggaran 076
Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini,
KETIGA : Menetapkan Petunjuk Pengisian Penyesuaian Pagu Belanja
yang Bersumber dari Hibah Dalam Negeri Langsung untuk
Pemilihan dan Non Pemilihan melalui Aplikasi Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Keputusan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEEMPAT : Menetapkan Petunjuk Teknis, Format dan Daftar
Kelengkapan, dan Petunjuk Pengisian sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KESATU, Diktum KEDUA, dan Diktum KETIGA
menjadi acuan dalam pelaksanaan program dan anggaran
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Independen Pemili+han Aceh dan Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota.

KELIMA . . .
- 5 -

KELI MA Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

KETUA KOMIS! PEMILIHAN UMUM


REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JURI ARDIANTORO

Salinan sesuai dengan aslinya


SEKRETARIATJENDERAL
SI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 1/Kpts/KPU/TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR
ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN
PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM/KOMISI
INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/
KOTA BAGIAN ANGGARAN 076 TAHUN
ANGGARAN 2017

PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN
UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA
BAGIAN ANGGARAN 076 TAHUN ANGGARAN 2017
-1-

BAB I
PENDAHULUAN

A. Umum
Di dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum disebutkan bahwa Komisi Pemilihan Umum
adalah lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap
dan mandiri yang bertugas melaksanakan Pemilihan Umum untuk memilih
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden secara langsung
oleh rakyat serta memilih Gubernur, Bupati dan Walikota secara demokratis.
Sedangkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota adalah Penyelenggara Pemilihan Umum yang bertugas
melaksanakan Pemilihan Umum di Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam
menjalankan tugasnya Komisi Pemilihan Umum dibantu oleh Sekretariat
Jenderal, dan Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh serta Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota masing-masing dibantu oleh Sekretariat.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 juga telah mengatur tugas dan
wewenang serta kewajiban Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan
Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan
Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota serta tugas,
wewenang dan kewajiban Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan
Aceh dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota. Untuk melaksanakan tugas merencanakan program dan
anggaran Komisi Pemilihan Umum, telah diterbitkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Tahun 2015 2019
yang memuat tentang uraian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan prioritas sesuai dengan tugas, wewenang dan kewajiban Komisi
Pemilihan Umum pada kurun waktu tahun 2016 sampai dengan tahun
2019.
Selanjutnya di dalam UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara disebutkan bahwa Keuangan Negara dikelola secara
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
-2-

transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan


dan kepatutan. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dan Dewan Perwakilan Daerah juga mengamanatkan bahwa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-
undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara disusun dengan berpedoman kepada Rencana Kerja
Pemerintah (RKP), Kerangka Ekonomi Makro, dan Pokok-pokok Kebijakan
Fiskal.
Dalam penyusunan rencana kerja anggaran, telah diterapkan
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) yang memerlukan indikator kinerja,
standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan kegiatan yang
dilaksanakan kementerian negara/lembaga. Penjabaran indikator kinerja
dan evaluasi kinerja merupakan tugas yang dilaksanakan oleh setiap
kementerian negara/lembaga, sedangkan penetapan standar biaya
merupakan tugas Kementerian Keuangan. Untuk mewujudkan Penganggaran
Berbasis Kinerja diperlukan koordinasi yang baik dari seluruh kementerian
negara/lembaga dengan Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal
Anggaran. Kementerian negara/lembaga secara berkesinambungan harus
menyusun Penganggaran Berbasis Kinerja yang menunjukkan keterkaitan
antara pendanaan (input) dan hasil yang akan dicapai (outcome) agar dapat
memberikan informasi tentang efektifitas dan efisiensi suatu kegiatan.
Reformasi dalam bidang pengelolaan keuangan negara khususnya
dalam sistem penganggaran telah banyak membawa perubahan yang sangat
mendasar dalam pelaksanaannya. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara secara tegas menyatakan bahwa pemerintah
diwajibkan menyusun anggaran dengan mengacu kepada: 1. Pendekatan
Anggaran Terpadu (Unified Budget); 2. Kerangka Pengeluaran Jangka
Menengah/KPJM (Medium Term Expenditure Framework/MTEF); dan 3.
Penganggaran Berbasis Kinerja/PBK (Perfomance Based Budgeting). Di
samping menerapkan tiga pendekatan, dalam anggaran belanja negara,
pemerintah juga diwajibkan untuk menerapkan 3 (tiga) klasifikasi sesuai
Bagan Akun Standar yaitu : 1. Klasifikasi Fungsi; 2. Klasifikasi Organisasi;
dan 3. Klasifikasi Ekonomi atau Jenis Belanja. Ketiga pendekatan dan ketiga
klasifikasi di atas selanjutnya akan dituangkan dalam Dokumen
-3-

Perencanaan Penganggaran yang dikenal sebagai Rencana Kerja dan


Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran atau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
Perubahan mendasar akibat reformasi di bidang pengelolaan keuangan
negara adalah restrukturisasi program dan kegiatan Kementerian
Negara/Lembaga. Hasil restrukturisasi program dan kegiatan digunakan
dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga
(Renstra K/L) 2015-2019, Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga
(Renja K/L), Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(RKA-K/L), dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. Berdasarkan Rancangan
Renstra Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015-2019, Komisi Pemilihan
Umum mempunyai satu program teknis yaitu Program Penguatan
Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik dan dua program
generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya (DMPTTL) Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) Komisi Pemilihan Umum
Republik Indonesia.
Adanya penyempurnaan dan perubahan yang dilakukan pada seluruh
tahapan dan proses penganggaran, mulai dari tahap perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi diharapkan dapat
berjalan dengan baik dan lebih berkualitas. Dengan adanya perubahan-
perubahan tersebut, maka pedoman penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran juga mengalami perubahan dalam penyajiannya.
Dalam rangka efisiensi dan peningkatan kualitas belanja,
pengalokasian anggaran agar dilakukan pembatasan terhadap kegiatan yang
dibatasi, antara lain: 1) Penyelenggaraan rapat, rapat dinas, seminar,
pertemuan, lokakarya, peresmian kantor/proyek dan sejenisnya, dibatasi
pada hal-hal yang sangat penting dan dilakukan sesederhana mungkin; 2)
Pengadaan kendaraan bermotor, kecuali kendaraan fungsional (antara lain
ambulan, kendaraan untuk tahanan, kendaraan roda dua untuk penyuluh),
dan penggantian kendaraan rusak berat; 3) Pembangunan baru berupa
gedung kantor, mess/wisma, rumah dinas/rumah jabatan, dan gedung
pertemuan, yang tidak terkait langsung dengan pelayanan kepada
masyarakat (antara lain rumah sakit, rumah tahanan, pos penjagaan),
termasuk pengadaan penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (RKA-K/L) 2016 masyarakat (antara lain rumah sakit,
-4-

rumah tahanan, pos penjagaan), termasuk pengadaan tanah untuk


keperluan dimaksud; 4) Perjalanan dinas dan meeting konsinyering,
dilakukan secara selektif dan efisien.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, dan dalam rangka
pelaksanaan program, kegiatan, output yang telah ditetapkan dalam Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) Komisi
Pemilihan Umum, dipandang perlu untuk menerbitkan petunjuk
teknis/petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2017.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud disusunnya petunjuk teknis ini adalah sebagai acuan dan
pedoman bagi Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan/atau Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan program, kegiatan, output serta indikator yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana
Strategis (Renstra) Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia 2015-2019,
Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Rencana Kerja (Renja) serta kebijakan yang
telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia.
Tujuan disusunnya petunjuk teknis ini adalah untuk mempermudah,
menyeragamkan dan sebagai landasan untuk memperoleh kepastian hukum
bagi Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh
dan/atau Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan serta anggaran yang telah ditetapkan.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis ini, meliputi:
1. program, kegiatan, sasaran, indikator kinerja kegiatan, dan pelaksana
kegiatan anggaran;
2. penjelasan program, kegiatan, dan output anggaran;
3. format dan daftar kelengkapan pelaksanaan program dan kegiatan
anggaran; dan
-5-

4. petunjuk pengisian revisi penyesuaian pagu belanja yang bersumber dari


Hibah Dalam Negeri langsung untuk Pemilihan dan Non Pemilihan
melalui aplikasi.

D. Pengertian Umum
1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, yang selanjutnya disebut
Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi
dan kabupaten/kota untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota secara
langsung dan demokratis.
2. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut
KPU, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bersifat
nasional, tetap, dan mandiri sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang penyelenggara pemilihan umum dan diberikan tugas dan
wewenang dalam penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan
yang diatur dalam undang-undang Pemilihan.
3. Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh,
yang selanjutnya disebut KPU Provinsi/KIP Aceh, adalah lembaga
penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang penyelenggara pemilihan umum dan diberikan tugas
menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan.
4. Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota, yang selanjutnya disebut KPU/KIP Kabupaten/Kota,
adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum dan diberikan
tugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang Pemilihan.
5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disingkat
dengan APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang masa
berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
6. Bagian Anggaran, yang selanjutnya disingkat BA, adalah kelompok
anggaran menurut nomenklatur Kementerian Negara/Lembaga dan
menurut fungsi Bendahara Umum Negara.
-6-

7. Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat PA, adalah pejabat


pemegang kewenangan penggunaan anggaran lembaga dalam hal ini
Ketua KPU.
8. Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat KPA, adalah
Sekretaris Jenderal KPU, Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh dan
Sekretaris KPU/KIP Kabupaten/Kota selaku Kepala Kantor yang
bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada KPU, KPU
Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.
9. Penganggaran Berbasis Kinerja, yang selanjutnya disingkat PBK, adalah
penganggaran yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan
antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan
termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
10. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, yang
selanjutnya disingkat RKA K/L, adalah dokumen perencanaan dan
penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu kementerian
negara/lembaga yang merupakan penjabaran dari RKP dan Rencana
Kerja Strategis kementerian negara/lembaga yang bersangkutan dalam
satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk
melaksanakannya.
11. Satuan Kerja, yang selanjutnya disebut Satker, adalah bagian dari
suatu unit organisasi pada Kementerian/Lembaga yang melaksanakan 1
(satu) atau beberapa program/kegiatan dan membebani dana APBN.
12. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disingkat DIPA,
adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh PA/KPA.
13. DIPA Induk adalah akumulasi dari DIPA per Satker yang disusun oleh
PA menurut unit eselon I Kementerian/Lembaga yang memiliki alokasi
anggaran (portofolio).
14. DIPA Petikan adalah DIPA per Satker yang dicetak secara otomatis
melalui sistem, yang berisi mengenai informasi kinerja, rincian
pengeluaran, rencana penarikan dana dan perkiraan penerimaan, dan
catatan, yang berfungsi sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
satuan kerja.
15. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh kementerian
negara/lembaga.
-7-

16. Hasil adalah manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk
kemanfaatan (beneficiaries) tertentu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
17. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh unit
eselon II atau satuan kerja, yang terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumber daya baik yang berupa personel (sumber daya
manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana,
dan/atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumber daya
tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk
barang/jasa.
18. Keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian hasil
program dan/atau hasil fokus prioritas.
19. Satuan Keluaran adalah jenis satuan yang digunakan untuk mengukur
pencapaian keluaran.
20. Sub Keluaran adalah barang atau jasa untuk mendukung pencapaian
keluaran kegiatan.
21. Indikator Kinerja Utama Program, yang selanjutnya disebut IKUP,
adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai pencapaian kinerja
sebuah program.
22. Indikator Kinerja Kegiatan, yang selanjutnya disebut IKK, adalah alat
ukur yang digunakan untuk menilai pencapaian kinerja sebuah
kegiatan.
23. Standar Biaya adalah besaran biaya yang ditetapkan sebagai acuan
penghitungan kebutuhan biaya kegiatan, baik yang bersifat umum
maupun yang bersifat khusus.
24. Standar Biaya yang bersifat Umum, yang selanjutnya disebut Standar
Biaya Masukan (SBM) adalah satuan biaya berupa harga satuan, tarif,
dan indeks yang digunakan untuk menyusun biaya komponen masukan
kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya masukan.
25. Kerangka Acuan Kerja atau Term of Reference, yang selanjutnya disebut
KAK/TOR, adalah dokumen yang menginformasikan gambaran umum
dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan yang akan dicapai sesuai
dengan tugas dan fungsi kementerian negara/lembaga yang memuat
latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian, dan biaya yang
diperlukan.
-8-

26. Rincian Anggaran Biaya, yang selanjutnya disingkat RAB, adalah suatu
dokumen yang berisi tahapan pelaksanaan, rincian komponen-
komponen masukan dan besaran biaya dari setiap komponen suatu
kegiatan.
27. Data pendukung lainnya adalah dokumen yang berisi angka dan/atau
informasi pendukung RAB yang dapat dipertanggungjawabkan oleh
kementerian negara/lembaga.

E. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5246);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata
Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
01 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan
Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 37 Tahun 2008;
-9-

7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang


Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi
Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22
Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 455);
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016 tentang Tata
Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 149), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.02/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.02/2016
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2016 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 562);
10. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun 2015-2019.
- 10 -

BAB II
PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN, INDIKATOR KINERJA KEGIATAN, DAN
PELAKSANA KEGIATAN PADA KPU PROVINSI/KIP ACEH DAN KPU/KIP
KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2017

A. PROGRAM KPU TA 2017


1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
KPU (076.01.01)
Program ini merupakan program generik KPU dengan sasaran
program (outcome) yang hendak dicapai yaitu terlaksananya fasilitasi
lembaga riset kepemiluan dan operasionalisasinya, terwujudnya data
pemilih yang terkini, meningkatnya kapasitas sdm yang berkompeten,
terwujudnya dukungan logistik dalam penyelenggaraan
pemilu/pemilihan, dan meningkatnya akuntabilitas keuangan dan
kinerja KPU. Dengan indikator kinerja programnya yaitu persentase
fasilitasi kerja sama KPU dengan lembaga riset kepemiluan, persentase
KPU Provinsi/Kabupaten/Kota yang memutakhirkan data pemilih tepat
waktu, persentase kesesuaian kompetensi pegawai terhadap standar
kompetensi, satker yang mendistribusikan logistik pemilu/pemilihan
secara tepat sasaran, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu, dan tepat
waktu, persentase opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan
keuangan KPU, nilai evaluasi atas akuntabilitas kinerja KPU dan nilai
evaluasi atas pelaksanaan reformasi birokrasi KPU.
Arah kebijakan program ini mencakup:
a. meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
administrasi keuangan di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU;
b. menyelenggarakan pengelolaan data, dokumentasi, pengadaan,
pendistribusian, ineventarisasi sarana dan prasarana serta
terpenuhinya logistik keperluan Pemilu;
c. menyediakan dokumen perencanaan dan penganggaran,
koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta monitoring dan
evaluasi;
d. menyelenggarakan pembinaan sumber daya manusia, pelayanan
dan administrasi kepegawaian di lingkungan Sekretariat Jenderal
KPU;
e. menyelenggarakan dukungan operasional dan pemeliharaan
perkantoran sehari-hari untuk KPU seluruh Indonesia; dan
- 11 -

f. menyelenggarakan pemeriksaan yang transparan dan akuntabel.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana KPU (076.01.02)


Program ini juga merupakan program generik KPU dengan sasaran
program (outcome) yang hendak dicapai adalah terwujudnya dukungan
sarana dan prasarana guna meningkatkan kelancaran tugas KPU.
Adapun indikator kinerja programnya, yaitu persentase tersedianya
sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan kerja pegawai yang
berfungsi dengan baik.
Arah kebijakan program ini adalah menyediakan dukungan sarana
dan prasarana KPU/KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota.

3. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses


Politik (076.01.06).
Program ini merupakan program teknis KPU dengan sasaran
program (outcome) yang hendak dicapai adalah tersusunnya rancangan
peraturan dan Keputusan KPU serta pendokumentasian informasi
hukum sesuai peraturan perundang-undangan dan terwujudnya
tahapan pemilu/pemilihan sesuai jadwal.
Adapun indikator kinerja programnya adalah persentase
rancangan Peraturan KPU yang disusun dan diharmonisasi dengan
tepat waktu sesuai dengan kerangka regulasi KPU dan Presentasi
KPU/KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan Pemilu/Pemilihan sesuai dengan jadwal.
Arah kebijakan program ini mencakup:
a. menyiapkan penyusunan rancangan peraturan dan keputusan
KPU, pendokumentasian informasi hukum, advokasi hukum, dan
penyuluhannya.
b. memfasiltasi penyelenggaraan tahapan Pemilu. (Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden, Pemilihan Anggota DPR, DPD dan DPRD, serta
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota).
- 12 -

B. MATRIK PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN


TAHUN ANGGARAN 2017
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
KPU (076.01.01) :
SASARAN INDIKATOR
NO KEGIATAN
KEGIATAN KINERJA KEGIATAN
1. Pelaksanaan akuntabilitas Meningkatnya Persentase Pejabat
pengelolaan administrasi pembinaan Perbendaharaan
keuangan di lingkungan perbendaharaan yang menyelesaikan
Sekretariat Jenderal KPU pertanggungjawaban
penggunaan
anggaran sesuai
ketentuan
Terlaksananya Jumlah laporan
sistem akuntansi sistem akuntansi
dan pelaporan dan pelaporan
keuangan keuangan
Tersusunnya Jumlah draft
Petunjuk juklak/juknis
pengelolaan pengelolaan
keuangan di keuangan di
lingkungan KPU lingkungan KPU
Terselesaikannya Persentase
permasalahan permasalahan dalam
pengelolaan pengelolaan
keuangan keuangan yang
dapat diselesaikan
Tersusunnya Persentase KPU
laporan Provinsi dan KPU
pertanggungjawaban Kabupaten/Kota
penggunaan yang Menyampaikan
anggaran Laporan
Pertanggungjawaban
Penggunaan
Anggaran
(SIMONIKA) yang
- 13 -

SASARAN INDIKATOR
NO KEGIATAN
KEGIATAN KINERJA KEGIATAN
tepat waktu dan
valid
2. Fasilitasi Pengelolaan Terlaksananya Persentase satker
Data, Dokumentasi, fasilitasi dan yang
Pengadaan, koordinasi menyelenggarakan
Pendistribusian, pengelolaan data Pemilu/Pemilihan
Pemeliharaan dan dan dokumentasi tanpa ada
Inventarisasi Logistik kebutuhan, permasalahan
Pemilu pengadaan, anggaran dalam
pendistribusian, pemenuhan
serta pemeliharaan kebutuhan logistik
dan inventarisasi Persentase satker
logistik penyelenggara
Pemilu/Pemilihan Pemilu/Pemilihan
yang telah
menyusun dan
menyampaikan
dokumen data
kebutuhan dan
anggaran logistik
Persentase satker
yang melaksanakan
pengadaan logistik
keperluan
Pemilu/Pemilihan
dengan tanpa ada
kasus terhadap
proses pengadaan
yang mengakibatkan
kerugian negara
atau pemborosan
uang negara
- 14 -

SASARAN INDIKATOR
NO KEGIATAN
KEGIATAN KINERJA KEGIATAN
Persentase satker
yang
mendistribusikan
logistik
Pemilu/Pemilihan
tepat jenis, jumlah
dan waktu
Persentase satker
yang
menginventarisir
dan memelihara
logistik
Pemilu/Pemilihan
sebelum
pelaksanaan
pemungutan suara
dalam
Pemilu/Pemilihan
3. Pelaksanaan Manajemen Terwujudnya Persentase
Perencanaan dan Data perencanaan kesesuaian rencana
program dan program dan
anggaran yang anggaran dengan
berkualitas output dan
penyerapan
anggaran yang
dicapai
Persentase
Penyusunan
Anggaran Pemilihan
yang tepat waktu
Terwujudnya Persentase Fasilitasi
koordinasi antar Kerjasama Dengan
lembaga serta Instansi Terkait
Penelitian dan Dalam Rangka
- 15 -

SASARAN INDIKATOR
NO KEGIATAN
KEGIATAN KINERJA KEGIATAN
pengembangan Penguatan
terhadap Organisasi Kelembagaan
dan Kebutuhan Demokrasi
Pemilu/Pemilihan
Jumlah Kajian
Litbang dalam
rangka Reformasi
Birokrasi
Jumlah Dokumen
Riset Kepemiluan
Terwujudnya sistem Persentase laporan
administrasi monitoring dan
penyelenggaraan evaluasi yang
pemilu yang tertib, akuntabel dan tepat
efektif dan efisien waktu
Persentase KPU,
KPU/KIP Provinsi
dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota
yang target
kinerjanya tercapai
sesuai dengan
perjanjian kinerja
Persentase Dokumen
RDP yang Tersedia
dengan Tepat Waktu
Tersedianya data, Persentase
informasi dan pemutakhiran data
sarana dan pemilih di tingkat
prasarana teknologi kecamatan di
informasi seluruh Indonesia
Persentase sarana
dan prasarana
teknologi informasi
- 16 -

SASARAN INDIKATOR
NO KEGIATAN
KEGIATAN KINERJA KEGIATAN
untuk Sistem
Informasi KPU yang
berfungsi dengan
baik
Jumlah kajian
teknologi informasi
dalam
Pemilu/Pemilihan
Tersusunnya Jumlah sistem
rencana penerapan aplikasi yang
e-government yang digunakan dalam
konkrit dan terukur penyelenggaraan
Pemilu
4. Pembinaan Sumber Daya Meningkatnya tertib Meningkatnya tertib
Manusia, Pelayanan dan administrasi dan administrasi dan
Administrasi Kepegawaian pengelolaan sumber pengelolaan sumber
daya manusia daya manusia
Persentase pegawai
yang mendapat
layanan administrasi
kepegawaian tepat
waktu
Persentase
Pengenaan disiplin
atas pelanggaran
disiplin pegawai
Terlaksananya Persentase pegawai
Layanan yang telah mengikuti
Peningkatan pendidikan dan
Kompetensi SDM pelatihan dalam
rangka peningkatan
kompetensi SDM
- 17 -

SASARAN INDIKATOR
NO KEGIATAN
KEGIATAN KINERJA KEGIATAN
Jumlah PNS KPU
yang lulus seleksi S2
Tata Kelola
Kepemiluan
Terlaksananya Persentase pegawai
Layanan Pengadaan yang terseleksi
PNS Secara secara transparan
Transparan dan dan akuntabel
Akuntabel
Terlaksananya Persentase Anggota
Proses Penggantian KPU, Anggota KPU
Antar Waktu (PAW) Provinsi/KIP Aceh,
Anggota KPU, Anggota KPU/KIP
Anggota KPU Kabupaten/Kota
Provinsi/KIP Aceh, yang pelaksanaan
Anggota KPU/KIP penggantian antar
Kabupaten/Kota waktunya sesuai
peraturan
Sesuai Peraturan Perundang-
Perundang- undangan yang
Undangan yang berlaku
Berlaku
Tersedianya Persentase pegawai
Dokumen yang tercatat dalam
Kepegawaian data base
kepegawaian secara
akurat
Terlaksananya Persentase anggota
Seleksi Anggota KPU kpu yang dilantik di
Daerah Pemekaran daerah pemekaran
Tersusunnya Jumlah rancangan
Rancangan peraturan/kebijakan
Peraturan/Kebijakan bidang kepegawaian
Bidang Kepegawaian
- 18 -

SASARAN INDIKATOR
NO KEGIATAN
KEGIATAN KINERJA KEGIATAN
5. Penyelenggaraan Terwujudnya Persentase KPU
Operasional dan Pengelolaan Barang Provinsi/KIP Aceh
Pemeliharaan Perkantoran Milik Negara sesuai dan KPU/KIP
(KPU) dengan Peraturan Kabupaten/Kota
dan Perundangan yang patuh dan
yang berlaku tertib dalam
pengelolaan barang
milik negara yang
material sesuai SAP
Persentase KPU
Provinsi/KIP Aceh
dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota
yang patuh dan
tertib
menyampaikan
laporan Barang Milik
Negara berdasarkan
SIMAK BMN yang
datanya sesuai
dengan data SAK
Meningkatnya Persentase KPU
Kualitas Tata Kelola Provinsi/KIP Aceh
Administrasi dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota
Persuratan dan yang melakukan
Pengelolaan Arsip tatakelola
persuratan sesuai
kaidah persuratan
yang berlaku
Persentase KPU
Provinsi/KIP Aceh
dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota
- 19 -

SASARAN INDIKATOR
NO KEGIATAN
KEGIATAN KINERJA KEGIATAN
yang Mengelola
Arsip Sesuai Aturan
Kearsipan
Terpenuhinya Persentase
Kebutuhan pemenuhan
Operasional Sarana operasional sarana,
dan Prasarana prasarana dan
Perkatantoran transportasi
kebutuhan kerja
pegawai yang
berfungsi dengan
baik
Meningkatnya Penilaian terhadap
Kualitas Layanan kualitas layanan
Pimpinan dan pimpinan
perkantoran
Persentase
pemenuhan fasilitas
perkantoran
Terwujudnya Persentase
Keamanan dan Gangguan
Ketertiban di Keamanan dalam
lingkungan Lingkungan
KPU/KPU KPU/KPU
Provinsi/KPU Provinsi/KIP Aceh
Kabupaten/Kota dan/atau KPU/KIP
Kabupaten/Kota
yang dapat
ditanggulangi
6. Pemeriksaan di Tersusunnya persentase
lingkungan Setjen KPU, laporan hasil penurunan nilai
Sekretariat Provinsi dan pemeriksaan temuan hasil
Sekretariat pemeriksaan
Kabupaten/Kota internal dan
- 20 -

SASARAN INDIKATOR
NO KEGIATAN
KEGIATAN KINERJA KEGIATAN
eksternal terhadap
Realisasi Anggaran
Tersusunnya Persentase
laporan hasil pengaduan
pemeriksaan dengan masyarakat yang
tujuan tertentu ditindaklanjuti
Tersusunnya Persentase
laporan hasil tindak penyelesaian
lanjut pemeriksaan rekomendasi BPK,
BPK, BPKP dan APIP BPKP dan APIP yang
KPU ditindaklanjuti
Tersusunnya Persentase KPU
laporan hasil Provinsi/KIP Aceh
evaluasi LAKIP dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota
yang mendapatkan
nilai akuntabilitas
kinerja minimal B
Tersusunnya Kualitas
laporan hasil review penyusunan laporan
laporan keuangan keuangan sesuai
SAP
Tersusunnya Persentase Nilai
laporan hasil review RKA-K/L KPU yang
RKA K/L direviu

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana KPU (076.01.02) :


INDIKATOR
NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN KINERJA
KEGIATAN
1. Penyelenggaraan Meningkatnya Persentase
Dukungan Sarana dan dukungan sarana pemenuhan
Prasarana transportasi/mobilitas kendaraan
pegawai bermotor bagi
- 21 -

INDIKATOR
NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN KINERJA
KEGIATAN
pejabat dan
operasional pegawai
Meningkatnya Persentase
pemenuhan peralatan pemenuhan
dan fasilitas dukungan sarana
perkantoran dan prasarana
Mebelair/Elektronik
Kantor KPU
Meningkatnya Persentase
pemenuhan tersedianya tanah
kebutuhan untuk
gedung/bangunan pembangunan
KPU Nasional gedung KPU dan
design dan RAB
pembangunan
gedung KPU
Terpenuhinya
prasarana gedung
KPU, KPU
Provinsi/KIP Aceh,
dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota
Terpenuhinya
prasarana gedung
KPU untuk
pembangunan dan
renovasi
- 22 -

3. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses


Politik (076.01.06) :
SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO KEGIATAN
KEGIATAN KEGIATAN
1. Penyiapan penyusunan Telaksananya Persentase
Rancangan Peraturan penyusunan penyusunan
KPU, Advokasi, peraturan Rancangan Peraturan
Penyelesaian Sengketa perundang- KPU terkait Tahapan
dan Penyuluhan undangan yang Pemilu/Pemilihan
Peraturan Perundang- berkualitas yang melalui proses
undangan yang berkaitan sesuai dengan uji publik kepada
dengan penyelenggaraan kaidah pemangku
pemilu pembentukan kepentingan
peraturan
perundang
undangan
Terlaksananya Persentase
penyelesaian penyelesaian sengketa
sengketa dan hukum yang
pelayanan dimenangkan
pertimbangan
hukum
Terlaksananya Persentase pemangku
fasilitasi kepentingan yang
pelayanan menerima
penyusunan bimbingan/pelayanan
laporan dan audit penyusunan laporan
dana kampanye, dana kampanye, audit
verifikasi partai dana kampanye,
politik dan/atau pendaftaran Partai
anggota Politik dan Anggota
perseorangan DPD sesuai dengan
DPD Peraturan KPU yang
mengatur tentang
Tahapan
Pemilu/Pemilihan
- 23 -

SASARAN INDIKATOR KINERJA


NO KEGIATAN
KEGIATAN KEGIATAN
Terlaksananya Terlaksananya
pengelolaan dan Pendaftaran Partai
pelayanan Politik, Verifikasi
informasi hukum Partai Politik
dan/atau
Perseorangan dengan
tepat waktu sesuai
sesuai Peraturan KPU
yang mengatur
tentang verifikasi
Partai Politik dan
masa Pencalonan
Anggota DPD
Persentase informasi
hukum yang disajikan
secara cepat, tepat,
dan akurat sesuai
dengan SOP
2. Fasilitasi Pelaksanaan Terlaksananya Persentase proses
Tahapan Pemilu Legislatif, layanan PAW anggota DPR dan
Pemilu Presiden dan Wakil administrasi PAW DPD, DPRD Provinsi
Presiden, Pemilukada, tepat waktu dan dan DPRD
Publikasi dan Sosialisasi sesuai aturan Kabupaten/Kota
serta Partisipasi dapat diselesaikan
Masyarakat dan PAW dalam waktu 5 hari
kerja
Terwujudnya Persentase KPU
Penyelenggaraan Provinsi dan KPU
Pemilu/Pemilihan Kabupaten/Kota yang
Sesuai Jadwal menyelenggarakan
tahapan Pencalonan,
Kampanye, dan
Pemungutan Suara
sesuai dengan jadwal
- 24 -

SASARAN INDIKATOR KINERJA


NO KEGIATAN
KEGIATAN KEGIATAN
Meningkatnya Persentase
kualitas layanan Permohonan
informasi dan informasi yang
data yang cepat ditindaklanjuti
serta akurat melalui PPID sesuai
dengan SOP
Persentase
penyampaian
informasi dan
publikasi dalam
tahapan Pemilu/
Pemilihan yang
ditampilkan di media
publikasi
Tersedianya Jumlah KPU Provinsi/
fasilitasi Kabupaten/Kota yang
pendidikan telah membentuk
pemilih Pusat Pendidikan
Pemilih

B. Penanggung Jawab dan Pelaksana Program, Kegiatan dan Keluaran/Output:


1. Penanggung jawab Kebijakan adalah Ketua dan Anggota KPU, Ketua
dan Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan Ketua dan Anggota KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
2. Penanggung jawab Program adalah Sekretaris Jenderal KPU;
3. Penanggung jawab Kegiatan adalah Kepala Biro dan Inspektur,
Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretaris KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
4. Pelaksana Kegiatan adalah Para Kepala Bagian di Lingkungan Setjen
KPU, Para Kepala Bagian di Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan
Kepala Sub Bagian di Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota, dengan
uraian:
- 25 -

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN


PELAKSANA KEGIATAN
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU
KPU/KIP
KPU PROVINSI/KIP
KAB/KOTA
ACEH
1 2 4 5 6
076.01. Program Dukungan Manajemen
01 dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya KPU
3355 Pelaksanaan Akuntabilitas Biro Bagian Subbagian
Pengelolaan Administrasi Keuangan Keuangan, Keuangan,
Keuangan di Lingkungan Setjen Umum dan Umum,
KPU Logistik dan
3355.002 Layanan Pembinaan Logistik
Perbendaharaan KPU
3355.003 Laporan Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemilu
3355.005 Petunjuk Pengelolaan Keuangan
di Lingkungan KPU
3355.006 Laporan Permasalahan
Pengelolaan Keuangan
3355.007 Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Anggaran (LPPA)
3355.994 Layanan Perkantoran
3356 Pengelolaan Data, Dokumentasi, Biro Bagian Subbagian
Pengadaan, Pendistribusian, dan Logistik Keuangan, Keuangan,
Inventarisasi Sarana dan Pra Umum dan Umum,
Sarana Pemilu Logistik dan
3356.008 Data Kebutuhan dan anggaran Logistik
logistik Pemilu/Pemilihan
3356.009 Layanan pengadaan logistik
Pemilu
3356.010 Sistematika dan standar
pengiriman logistik Pemilu
3356.011 Inventarisasi Logistik Pemilu
- 26 -

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN


PELAKSANA KEGIATAN
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU
KPU/KIP
KPU PROVINSI/KIP
KAB/KOTA
ACEH
1 2 4 5 6

3357 Pelaksanaan Manajemen Biro Bagian Subbagian


Perencanaan dan Data Perencanaa Program, Program
3357.001 Dokumen Perencanaan Anggaran n dan Data Data, dan Data
Organisasi
3357.003 Layanan operasional dan
dan SDM
pelayanan TI
3357.004 Laporan pelaksanaan kegiatan
3357.006 Dokumen Riset Kepemiluan
3357.010 Dokumen Pemutakhiran Data
Pemilih
3357.017 Dokumen Kerjasama KPU
Dengan Lembaga Lain
3357.019 Kajian Litbang dan Organisasi
3357.020 Dokumen Desain Kebutuhan
Pemilu dan Pemilihan
3357.023 Sistem Aplikasi KPU
3357.024 Dokumen Penyusunan anggaran
Pemilihan
3357.026 Analisis capaian kinerja
3357.027 Dokumen Rapat-Rapat
3358 Pembinaan Sumber Daya Biro SDM Bagian Subbagian
Manusia, Pelayanan dan Program, Keuangan,
Administrasi Kepegawaian Data, Umum,
3358.001 Penataan organisasi, pembinaan, Organisasi dan
dan pengelolaan SDM dan SDM Logistik
3358.002 Sidang Kehormatan
3358.004 Layanan pengadaan pegawai
baru
- 27 -

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN


PELAKSANA KEGIATAN
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU
KPU/KIP
KPU PROVINSI/KIP
KAB/KOTA
ACEH
1 2 4 5 6
3358.005 Penggantian antar waktu
Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh
dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
3358.006 Dokumen kepegawaian
3358.007 Peningkatan kompetensi SDM
KPU
3358.015 Rancangan Peraturan KPU
Tentang Kepegawaian
3360 Penyelenggaraan Operasional Biro Umum Bagian Subbagian
dan Pemeliharaan Perkantoran Keuangan, Keuangan,
(KPU) Umum dan Umum,
3360.002 Layanan dukungan administrasi Logistik dan
perkantoran Logistik
3360.006 Peraturan KPU terkait
administrasi Perkantoran
3360.008 Penatausahaan Barang Milik
Negara
3360.009 Laporan Persediaan (Stock
Opname)
3360.013 Pengelolaan dan Penerapan
Kearsipan
3360.017 Layanan Keprotokolan
3360.018 Layanan Persidangan
3360.019 Perpustakaan KPU
3360.020 Layanan Dukungan Pengamanan
3360.994 Layanan Perkantoran
3361 Pemeriksaan di Lingkungan Inspektorat
Setjen KPU, Sekretariat KPU
Provinsi, dan Sekretariat
KPU/KIP Kabupaten/Kota
- 28 -

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN


PELAKSANA KEGIATAN
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU
KPU/KIP
KPU PROVINSI/KIP
KAB/KOTA
ACEH
1 2 4 5 6
3361.004 Laporan Hasil Evaluasi LAKIP Bagian Subbagian
Program, Program
Data, dan Data
Organisasi
3361.005 Laporan Hasil Reviu Laporan SDM dan Subbagian
Keuangan Bagian Keuangan,
Keuangan, Umum,
Umum dan dan
Logistik Logistik
076.01. Program Penguatan Kelembagaan
02 Demokrasi dan Perbaikan Proses
Politik
3362 Penyelenggaraan Dukungan Biro Umum Bagian Subbagian
Sarana dan Prasarana Keuangan, Keuangan,
3362.004 Kendaraan Bermotor Umum dan Umum,
3362.006 Peralatan dan Fasilitas Logistik dan
Perkantoran Logistik
3362.007 Gedung/Bangunan
076.01. Program Penguatan Kelembagaan
06 Demokrasi dan Perbaikan Proses
Politik
3363 Penyiapan Penyusunan Biro Bagian Subbagian
Rancangan Peraturan KPU, Hukum Hukum, Hukum
Advokasi, Penyelesaian Sengketa Teknis, dan
dan Penyuluhan Peraturan Hubungan
Perundang-Undangan yang Partisipasi
Berkaitan dengan Masyarakat
Penyelenggaraan Pemilu
3363.002 Rancangan peraturan
perundang-undangan, rumusan
- 29 -

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN


PELAKSANA KEGIATAN
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU
KPU/KIP
KPU PROVINSI/KIP
KAB/KOTA
ACEH
1 2 4 5 6
dan rancangan peraturan
pelaksanaan Pemilu dan
Pemilihan
3363.010 Advokasi dan Sengketa Hukum

3363.011 Layanan Administrasi


kepemiluan
3363.012 Dokumentasi dan Informasi
Produk Hukum
3363.013 Penyuluhan Peraturan
Perundang-undangan Pemilu dan
Pemilihan
3364 Pedoman, Petunjuk Teknis dan Biro Teknis Bagian Subbagian
Bimbingan Teknis/Supervisi/ dan Hukum, Teknis
Publikasi/Sosialisasi Hupmas Teknis, dan Pemilu dan
Penyelenggaraan Pemilu dan Hubungan Hubungan
Pendidikan Pemilih Partisipasi Partispasi
3364.001 Rancangan Pedoman/Juknis Masyarakat Masyarakat
Penyelenggaraan Pemilu dan
Pemilihan
3364.003 Sosialisasi Penyelenggaraan
Pemilu
3364.004 Pengelolaan PAW Anggota DPR,
DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota
3364.005 Publikasi Informasi Pemilu
3364.027 Pembentukan PPID
3364.028 Anggota DPRD
Provinsi/Kabupaten/ Kota
Induk/Pemekaran
- 30 -

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN DAN


PELAKSANA KEGIATAN
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT KPU
KPU/KIP
KPU PROVINSI/KIP
KAB/KOTA
ACEH
1 2 4 5 6
3364.029 Dokumen Daerah Pemilihan
3364.030 Dokumen Teknis Pemilu
Legisatif, Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden serta Pemilihan
3364.031 Supervisi dan Monitoring Pemilu
dan Pemilihan
3364.032 Pusat Pendidikan Pemilih
3364.034 Tahapan Pemilihan

C. Penjelasan Jenis Belanja Sesuai PMK No.214.05/2013 tentang Bagan Akun


Standar dan Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan
Transfer pada Bagan Akun Standar dan Surat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Nomor S-4599/Pb/2013 Tanggal 3 Juli 2014

1. Belanja Pegawai
Belanja Pegawai merupakan pengeluaran yang merupakan
kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang,
yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah dalam maupun
luar negeri baik kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka
mendukung tugas fungsi unit organisasi pemerintah selama periode
tertentu, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan
modal.
2. Belanja Barang
Belanja Barang merupakan pengeluaran untuk menampung
pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi
barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan serta
pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual
kepada masyarakat dan belanja perjalanan. Belanja ini terdiri dari
- 31 -

belanja barang dan jasa, belanja pemeliharaan, belanja perjalanan


dinas, belanja barang Badan Layanan Umum (BLU) dan belanja barang
untuk diserahkan kepada masyarakat. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan terkait belanja barang adalah:
a. Belanja Barang difokuskan untuk membiayai kebutuhan
operasional kantor (barang dan jasa), pemeliharaan kantor dan
aset tetap/aset lainnya serta biaya perjalanan;
b. disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk
pembayaran honor-honor bagi para pengelola anggaran (KPA,
PPK, Bendahara dan Pejabat Penguji/Penandatangan SPM,
termasuk Petugas SAI/SIMAKBMN);
c. sesuai dengan penerapan konsep nilai perolehan maka
pembayaran honor untuk para pelaksana kegiatan menjadi satu
kesatuan dengan kegiatan induknya.
d. selain itu, Belanja Barang juga meliputi hal-hal:
1) Pengadaan Aset Tetap yang nilai persatuannya di bawah nilai
minimum kapitalisasi;
2) Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak menambah umur
ekonomis/masa manfaat atau kapasitas kinerja Aset Tetap
atau Aset Lainnya, dan/atau kemungkinan besar tidak
memberikan manfaat ekonomi di masa yang akan datang
dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau
peningkatan standar kinerja. Belanja Pemeliharaan adalah
pengeluaran yang dimaksudkan untuk mempertahankan Aset
Tetap atau Aset Lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi
normalnya.
3) Belanja Barang untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemerintah daerah.
3. Belanja Modal
Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran dalam rangka
memperoleh atau menambah aset tetap dan/atau aset lainnya yang
memberi manfaat ekonomis lebih dari satu periode akuntansi (12 (dua
belas) bulan) serta melebihi batasan nilai minimum kapitalisasi aset
tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Aset Tetap
tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan suatu satuan kerja
atau dipergunakan oleh masyarakat umum/publik serta akan tercatat
di dalam Neraca satker K/L. Terkait dengan pembedaan belanja
- 32 -

barang dan belanja modal, alur berpikir berikut dapat dijadikan


pedoman umum:
4. Belanja Pembayaran Bunga Utang/Kewajiban
Pembayaran Bunga Utang/Kewajiban merupakan pengeluaran
pemerintah untuk pembayaran bunga (interest) yang dilakukan atas
kewajiban penggunaan pokok utang (principal outstanding) baik utang
dalam maupun luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman
jangka pendek atau jangka panjang. Selain itu belanja pembayaran
bunga utang juga dipergunakan untuk pembayaran denda/biaya lain
terkait pinjaman dan hibah dalam maupun luar negeri, serta imbalan
bunga. Jenis belanja ini khusus digunakan dalam kegiatan dari Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara.
5. Belanja Subsidi
Subsidi merupakan pengeluaran atau alokasi anggaran yang
diberikan pemerintah kepada perusahaan negara, lembaga pemerintah
atau pihak ketiga lainnya yang memproduksi, menjual, mengekspor
atau mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang
banyak sedemikian rupa sehingga harga jualnya dapat dijangkau oleh
masyarakat. Belanja ini antara lain digunakan untuk penyaluran
subsidi kepada masyarakat melalui perusahaan negara dan/atau
perusahaan swasta dan perusahaan swasta yang diberikan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.
6. Belanja Hibah
Hibah merupakan pengeluaran pemerintah berupa transfer dalam
bentuk uang/barang/jasa, yang dapat diberikan kepada pemerintah
negara lain, organisasi internasional, pemerintah daerah, atau kepada
perusahaan negara/daerah yang secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat yang dilakukan
dengan naskah perjanjian antara pemerintah selaku pemberi hibah
dan penerima hibah, serta tidak terus menerus kecuali ditentukan lain
dalam peraturan perundang-undangan.
7. Belanja Bantuan Sosial
Bantuan Sosial merupakan Pengeluaran berupa transfer uang,
barang atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat
guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial,
meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan
masyarakat.
- 33 -

8. Belanja Lain-lain
Belanja Lain-lain merupakan pengeluaran/belanja pemerintah
pusat yang sifat pengeluarannya tidak dapat diklasifikasikan ke dalam
pos-pos pengeluaran diatas. Pengeluaran ini bersifat tidak biasa dan
tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam,
bencana social dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat
diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah,
bersifat mendesak dan tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Rincian sumber dana tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Rupiah Murni (RM)
Sumber dana Rupiah Murni digunakan untuk membiayai pengeluaran
pemerintah yang bersumber dari dana rupiah murni APBN.
b. Pinjaman Luar Negeri (PLN)
Sumber dana Pinjaman Luar Negeri digunakan untuk membiayai
pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri.
c. Rupiah Murni Pendamping (RMP)
Sumber dana Rupiah Murni Pendamping digunakan untuk
pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Rupiah Murni
Pendamping Pinjaman/Hibah Luar Negeri.
d. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNP)
Sumber dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) digunakan
untuk membiayai pengeluaran yang dibiayai dengan PNBP. Pencairan
dana PNBP harus mengacu kepada batas maksimal pencairan dana
yang diperkenanakan dalam penggunaan PNBP bersangkutan.
e. Pinjaman Dalam Negeri (PDN)
Sumber dana Pinjaman Dalam Negeri digunakan untuk pengeluaran
pemerintah yang bersumber dari Pinjaman Dalam Negeri.
f. Badan Layanan Umum (BLU)
Sumber dana Badan Layanan Umum digunakan untuk pengeluaran
pemerintah yang bersumber dari pendapatan BLU yang tidak
disetorkan ke Kas Negara melainkan langsung digunakan oleh Satker
BLU.
g. Stimulus (STM)
Sumber dana Stimulus digunakan untuk pengeluaran pemerintah yang
dimaksudkan untuk stimulus fiskal.
- 34 -

h. Hibah Dalam Negeri (HDN)


Sumber dana Hibah Dalam Negeri digunakan untuk pengeluaran
pemerintah yang bersumber dari Hibah Dalam Negeri yang disetorkan
ke RKUN (Hibah terencana dan tidak langsung diterima oleh Satker
Kementerian Negara/Lembaga).
i. Hibah Luar Negeri (HLN)
Sumber dana Hibah Luar Negeri digunakan untuk pengeluaran
pemerintah yang bersumber dari Hibah Luar Negeri yang disetorkan ke
RKUN (Hibah terencana dan tidak langsung diterima oleh Satker
Kementerian Negara/Lembaga).
j. Hibah Langsung Dalam Negeri (HLD)
Sumber dana Hibah Langsung Uang Dalam Negeri digunakan untuk
pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Hibah berbentuk Uang
dari Dalam Negeri yang diterima langsung oleh Satker Kementerian
Negara/Lembaga.
k. Hibah Langsung Luar Negeri (HLL)
Sumber dana Hibah Langsung Uang Luar Negeri digunakan untuk
pengeluaran pemerintah yang bersumber dari Hibah berbentuk Uang
dari Luar Negeri yang diterima langsung oleh Satker Kementerian
Negara/Lembaga.
l. Hibah Langsung Barang Dalam Negeri (HLBD)
Sumber dana Hibah Langsung Barang Dalam Negeri digunakan untuk
mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah
berbentuk Barang dari Dalam Negeri yang diterima langsung oleh
Satker Kementerian Negara/Lembaga.
m. Hibah Langsung Barang Luar Negeri (HLBL)
Sumber dana Hibah Langsung Barang Luar Negeri digunakan untuk
mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah
berbentuk Barang dari Luar Negeri yang diterima langsung oleh Satker
Kementerian Negara/Lembaga.
n. Hibah Langsung Jasa Dalam Negeri (HLJD)
Sumber dana Hibah Langsung Jasa Dalam Negeri digunakan untuk
mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah
berbentuk Jasa dari Dalam Negeri yang diterima langsung oleh Satker
Kementerian Negara/Lembaga.
o. Hibah Langsung Jasa Luar Negeri (HLJL)
- 35 -

Sumber dana Hibah Langsung Jasa Luar Negeri digunakan untuk


mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah
berbentuk Jasa dari Luar Negeri yang diterima langsung oleh Satker
Kementerian Negara/Lembaga.
p. Hibah Langsung Surat Berharga Dalam Negeri (HLSD)
Sumber dana Hibah Langsung Surat Berharga Dalam Negeri digunakan
untuk mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah
berbentuk Surat Berharga dari Dalam Negeri yang diterima langsung
oleh Satker Kementerian Negara/Lembaga.
q. Hibah Langsung Surat Berharga Luar Negeri (HLSL)
Sumber dana Hibah Langsung Surat Berharga Luar Negeri digunakan
untuk mencatat seolah-olah terjadi pengeluaran pemerintah atas Hibah
berbentuk Surat Berharga dari Luar Negeri yang diterima langsung oleh
Satker Kementerian Negara/Lembaga.
r. Luncuran (LCR)
Sumber dana Luncuran digunakan untuk mencatat pengeluaran
pemerintah yang berasal dari luncuran dana tahun anggaran
sebelumnya.
s. Saldo Awal BLU (SBLU)
Sumber dana Saldo Awal BLU digunakan untuk mencatat pengeluaran
pemerintah yang berasal dari saldo Awal BLU.
t. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Sumber dana SBSN digunakan untuk pengeluaran yang dibiayai
dengan Surat Berharga Syariah Negara.

51 BELANJA PEGAWAI
511 BELANJA GAJI DAN TUNJANGAN
5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
51111 Belanja Gaji PNS
511111 Belanja Gaji Pokok PNS
Pengeluaran untuk pembayaran gaji pokok Pegawai Negeri
Sipil.
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS
Pengeluaran untuk pembayaran pembulatan gaji pokok
Pegawai Negeri Sipil.
51112 Belanja Tunjangan-tunjangan I PNS
- 36 -

511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS


Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan suami/istri PNS.
511122 Belanja Tunj. Anak PNS
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan anak PNS.
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan struktural PNS.
511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan fungsional PNS.
511125 Belanja Tunj. PPh PNS
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan PPh PNS.
511126 Belanja Tunj. Beras PNS
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan beras berbentuk
uang maupun natura.
511129 Belanja Uang Makan PNS *
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan uang makan PNS.
511138 Belanja Tunjangan Khusus Papua PNS
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan khusus PNS
Papua.
512211 Belanja Uang Lembur *
Pengeluaran untuk pembayaran uang lembur termasuk uang
makan yang dibayarkan dalam rangka lembur.
512411 Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) *
Digunakan untuk pembayaran tunjangan khusus/kegiatan
dan pembiayaan kepegawaian lainnya di dalam negeri sesuai
dengan ketentuan yang berlaku antara lain pembayaran
Uang kehormatan Anggota KPU, Uang Kehormatan/Uang
Lelah Sekretariat KPU.
* Pemenuhan kekurangan anggaran pada akun tersebut hanya dapat
dipenuhi dari Eselon I atau dilakukan pergeseran anggaran dari akun
yang sama antar Satker
52 BELANJA BARANG
521 BELANJA BARANG
5211 Belanja Barang Operasional
52111 Belanja Barang Operasional
521111 Belanja Keperluan Perkantoran
Pengeluaran untuk membiayai keperluan sehari-hari
- 37 -

perkantoran yang secara langsung menunjang kegiatan


operasional Kementerian negara/ lembaga terdiri dari :
- Satuan biaya yang dikaitkan dengan jumlah pegawai yaitu
pengadaan barang yang habis dipakai antara lain
pembelian alat-alat tulis, barang cetak, alat-alat rumah
tangga, langganan surat kabar/ berita/majalah, biaya
minum/makanan kecil untuk rapat, biaya penerimaan
tamu.
- Satuan biaya yang tidak dikaitkan dengan jumlah pegawai
antara lain biaya satpam/pengaman kantor, cleaning
service, sopir, tenaga lepas (yang dipekerjakan secara
kontraktual), telex, internet, pembayaran PBB.
- Pengeluaran untuk membiayai pengadaan/penggantian
inventaris yang berhubungan dengan penyelenggaraan
administrasi kantor/satker di bawah nilai kapitalisasi.
- Pembelian buku cek/buku giro bilyet.
- Pembelian materai.
521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
Pengeluaran untuk membiayai Pengiriman surat menyurat
dalam rangka kedinasan yang dibayarkan oleh Kementerian
Negara/lembaga.
521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja
Honor tidak tetap yang digunakan untuk kegiatan yang
terkait dengan operasional kegiatan satuan kerja seperti,
honor pejabat kuasa pengguna anggaran, honor pejabat
pembuat komitmen, honor pejabat penguji SPP dan penanda
tangan SPM, Honor Bendahara Pengeluaran, Honor Staf
Pengelola Keuangan, honor Tim SAI (Pengelola SAK dan
SIMAKBMN).
Honor Operasional Satuan Kerja merupakan honor yang
menunjang kegiatan operasional yang bersangkutan dan
pembayaran honornya dilakukan secara terus menerus dari
awal sampai dengan akhir tahun anggaran.
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya
Pengeluaran untuk membiayai pengadaan barang yang tidak
dapat ditampung dalam mata anggaran 521111, 521112,
- 38 -

521113, 521114, 521115 dalam rangka kegiatan operasional.


Belanja Barang Operasional Lainnya dapat digunakan untuk
belanja bantuan transport dalam kota, dalam rangka
kegiatan operasional satker.
521211 Belanja Bahan
Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran biaya
bahan pendukung kegiatan (yang habis dipakai) seperti :
- Alat tulis kantor (ATK);
- Konsumsi/bahan makanan;
- Bahan cetakan;
- Dokumentasi;
- Spanduk;
- Biaya fotokopi;
yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan non
operasional seperti : pameran, seminar, sosialisasi, rapat,
diseminasi dan lain-lain yang terkait langsung dengan output
kegiatan.
521213 Belanja Honor Output Kegiatan
Honor tidak tetap yang dibayarkan kepada pegawai yang
melaksanakan kegiatan dan terkait dengan output seperti :
honor untuk Pelaksana Kegiatan Penelitian, honor penyuluh
non PNS, Honor Tim Pelaksana Kegiatan (pengarah,
penanggung jawab, koordinator, ketua, sekretaris, anggota
dan staf sekretariat), Honor Pejabat Pengadaan Barang/Jasa,
Honor Panitia Pengadaan Barang/Jasa, Honor Panitia
Pemeriksa Penerima Barang/Jasa, untuk pengadaan yang
tidak menghasilkan Aset Tetap/Aset Lainnya.
Honor Output Kegiatan dapat digunakan untuk biaya honor
yang timbul sehubungan dengan/dalam rangka penyerahan
barang kepada masyarakat.
Honor Output Kegiatan merupakan honor yang dibayarkan
atas pelaksanaan kegiatan yang insidentil dan dapat
dibayarkan tidak terus menerus dalam satu tahun.
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditampung
dalam akun 521211, 521212, 521213, dan 521214.
- 39 -

Belanja Barang Non Operasional Lainnya dapat digunakan


untuk belanja bantuan transport dalam kota dalam rangka
kegiatan non operasional satker termasuk uang saku dan
paket meeting (kontraktual). Belanja Barang Non Operasional
Lainnya dapat digunakan untuk biaya-biaya Crash Program.
Belanja Barang Non Operasional Lainnya dapat digunakan
untuk pemberian beasiswa kepada pegawai di lingkup K/L
atau di luar lingkup satker.
522 BELANJA JASA
52211 Belanja Langganan Daya dan Jasa
522111 Belanja Langganan Listrik
Belanja langganan listrik, termasuk belanja apabila terjadi
denda atas keterlambatan pembayaran tagihan langganan
listrik.
522112 Belanja Langganan Telepon
Belanja langganan telepon, termasuk belanja apabila terjadi
denda atas keterlambatan pembayaran tagihan langganan
telepon.
522113 Belanja Langganan Air
Belanja langganan air, termasuk belanja apabila terjadi
denda atas keterlambatan pembayaran tagihan langganan
air.
522121 Belanja Jasa Pos dan Giro
Digunakan untuk pembayaran jasa perbendaharaan yang
telah dilaksanakan oleh kantor pos diseluruh Indonesia.
522131 Belanja Jasa Konsultan
Digunakan untuk pembayaran jasa konsultan secara
kontraktual termasuk jasa pengacara yang outputnya tidak
menghasilkan Aset Lainnya.
522141 Belanja Sewa
Digunakan untuk pembayaran sewa (misalnya sewa
kantor/gedung/ruangan, dan lainnya).
522151 Belanja Jasa Profesi
Belanja untuk pembayaran honorarium narasumber yang
diberikan kepada pegawai negeri/non-pegawai negeri sebagai
narasumber, pembicara, praktisi, pakar yang memberikan
- 40 -

informasi/pengetahuan kepada pegawai negeri


lainnya/masyarakat.
Honorarium narasumber pegawai negeri dapat diberikan
dengan ketentuan:
- berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara;
- berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara
sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan
berasal dari luar lingkup unit eselon I
berkenaan/masyarakat.
522191 Belanja Jasa lainnya
Digunakan untuk pembayaran jasa yang tidak bisa
ditampung pada kelompok akun 52211, 52212, 52213,
52214, dan 52215.
5231 Belanja Pemeliharaan
523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
- Pengeluaran pemilharaan/perbaikan yang dilaksanakan
sesuai dengan Stndar Biaya Umum. Dalam rangka
mempertahankan gedung dan bangunan kantor dengan
tingkat kerusakan kurang dari atau sampai dengan 2%;
dan
- Pemeliharaan/perawatan halaman/taman gedung/kantor
agar berada dalam kondisi normal (tidak memenuhi syarat
kapitalisasi aset tetap gedung dan bangunan).
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Pengeluaran untuk pemeliharaan/perbaikan untuk
mempertahankan peralatan dan mesin agar berada dalam
kondisi normal yang tidak memenuhi syarat kriteria
kapitalisasi aset tetap peralatan dan mesin.
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya
Pengeluaran lainnya untuk pemeliharaan/perbaikan untuk
mempertahankan peralatan dan mesin agar berada dalam
kondisi normal yang tidak memenuhi syarat kriteria
kapitalisasi aset tetap peralatan dan mesin.
5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri
524111 Belanja Perjalanan Biasa
Pengeluaran untuk perjalanan dinas jabatan melewati batas
- 41 -

kota dan perjalanan dinas pindah sesuai dengan PMK yang


mengatur mengenai perjalanan dinas dalam negeri bagi
Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan pegawai tidak tetap.
Perjalanan dinas jabatan yang melewati batas kota meliputi :
a. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada
jabatan;
b. Pengumandahan (Detasering)
c. Menempuh Ujian dinas/ujian jabatan.
d. Menghadap majelis penguji kesehatan pegawai negeri
atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan.
e. Memperoleh kesehatan.
f. Mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis
Penguji
Kesehatan Pegawai Negeri;
g. Mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3;
h. Mengikuti diklat;
i. MenjempuUmengantarkan ke tempat pemakaman
jenazah Pejabat
Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dalam
melakukan
perjalanan dinas; atau
j. MenjempuUmengantarkan ke tempat pemakaman
jenazah Pejabat
k. Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dari tempat
kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.
524112 Belanja Perjalanan Tetap
Pengeluaran untuk perjalanan dinas tetap yang dihitung
dengan memperhatikan jumlah pejabat yang melaksanakan
perjalanan dinas. Pengeluaran oleh Kementerian
Negara/Lembaga untuk kegiatan pelayanan masyarakat.
Contoh : perjalanan dinas oleh tenaga penyuluh pertanian,
juru penerang, penyuluh agama dan lainnya.
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
Pengeluaran untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan di
dalam kota sesuai dengan peraturan menteri keuangan yang
mengatur mengenai perjalanan dinas dalam negeri bagi
- 42 -

pejabat negara, pegawai negeri dan pegawai tidak tetap.


Perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan di dalam kota,
meliputi:
a. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada
jabatan;
b. Pengumandahan (Detasering);
c. Menempuh ujian dinas/ujian jabatan;
b. Menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri
atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan;
a. Memperoleh pengobatan;
b. Mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis
Penguji Kesehatan Pegawai Negeri;
c. Mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3;
d. Mengikuti diklat;
e. Menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman
jenazah Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal
dunia dalam melakukan perjalanan dinas.
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
Pengeluaran untuk perjalanan dinas dalam rangka kegiatan
rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di dalam
kota satker penyelenggara dan di biayai seluruhnya oleh
satker penyelenggara, serta yang di laksanakan di dalam
kota satker peserta dengan biaya perjalanan dinas yang
ditanggung oleh satker peserta, meliputi:
a. Biaya transportasi peserta, panitia/moderator, dan/atau
narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun
luar kota;
b. Biaya paket meeting (halfday/fullday/fullboard);
c. Uang saku peserta, panitia/moderator, dan/atau
narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun
luar kota termasuk uang saku rapat dalam kantor di luar
jam kerja;
d. Uang harian dan/atau biaya penginapan peserta,
panitia/moderator, dan/atau narasumber yang
mengalami kesulitan transportasi.
Besaran nilai biaya paket meeting, uang transpor, uang saku,
- 43 -

dan uang harian mengikuti ketentuan yang mengatur


mengenai standar biaya tahun berkenaan.
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
Pengeluaran untuk perjalanan dinas dalam rangka kegiatan
rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di luar
kota satker penyelenggara dan di biayai seluruhnya oleh
satker penyelenggara, serta yang dilaksanakan di luar kota
satker peserta di biayai perjalanan dinas yang di tanggung
oleh satker peserta meliputi:
a. Biaya transportasi peserta, panitia/moderator, dan/atau
narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun
luar kota;
b. Biaya paket meeting (fullboard);
c. Uang saku peserta, panitia/moderator, dan/atau
narasumber baik yang berasal dari dalam kota maupun
luar kota;
d. Uang harian dan/atau biaya penginapan peserta,
panitia/moderator, dan/atau narasumber yang mengalami
kesulitan transportasi.
Besaran nilai biaya paket meeting, uang transport, uang
saku, dan uang harian mengikuti ketentuan yang mengatur
mengenai standar biaya tahun berkenaan.
53 BELANJA MODAL
531111 Belanja Modal Tanah
Seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk pengadaan/
pembelian/ pembebasan penyelesaian, balik nama,
pengosongan, penimbunan, perataan, pematangan tanah,
pembuatan sertifikat tanah serta pengeluaran - pengeluaran
lain yang bersifat administratif sehubungan dengan
perolehan hak dan kewajiban atas tanah pada saat
pembebasan/pembayaran ganti rugi sampai tanah tersebut
siap digunakan/ pakai (swakelola/kontraktual).
531114 Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah
Pengeluaran yang dilakukan untuk pembuatan sertifikat
tanah pada saat pengadaan/pembelian tanah secara
swakelola sampai dengan tanah tersebut siap
- 44 -

digunakan/dipakai (swakelola).
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Pengeluaran untuk pengadaan peralatan dan mesin yang
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan antara lain biaya
pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya
langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan
sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

53311 Belanja Modal Gedung dan Bangunan


533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Pengeluaran untuk memperoleh gedung dan bangunan
secara kontraktual sampai dengan gedung dan bangunan
siap digunakan meliputi biaya pembelian atau biaya
kontruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris dan
pajak (kontraktual).

D. Penjelasan Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 (Sesuai dengan


PMK No.33/PMK.02/2016)

1. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang


selanjutnya disingkat RKA-K/L adalah dokumen rencana keuangan
tahunan Kementerian Negara/Lembaga yang disusun menurut Bagian
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
2. Standar Biaya adalah satuan biaya yang ditetapkan baik berupa
Standar Biaya Masukan maupun tandar Biaya Keluaran sebagai acuan
perhitungan kebutuhan anggaran dalam RKA K/L. Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2017 adalah satuan biaya berupa harga
satuan, tarif, dan indeks yang ditetapkan untuk menghasilkan biaya
komponen keluaran dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017.
Fungsi Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 merupakan
batas tertinggi yang besaran biayanya tidak dapat melebihi dalam
penyusunan RKA K/L Tahun Anggaran 2017.
Dalam rangka pelaksanaan anggaran, Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2017 berfungsi sebagai :
a. Batas tertinggi; atau
b. Estimasi.
- 45 -

Dalam rangka perencanaan anggaran, Standar Biaya Keluaran Tahun


Anggaran 2017 berfungsi sebagai :
a. Batas tertinggi dalam penyusunan RKA-K/L Tahun Anggaran
2017;
b. Referensi untuk:
1) Penyusunan prakiraan maju; dan/atau
2) Bahan penghitungan Pagu Indikatif Kementerian Negara/
Lembaga Tahun Anggaran 2017.
3. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan
Honorarium yang diberikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat
Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji Tagihan dan Penandatangan SPM,
Bendahara Pengeluaran, dan Staf Pengelola Keuanganj Bendahara
Pengeluaran Pembantu/ Petugas Pengelola Administrasi Belanja
Pegawai. Honorarium Pengelola Keuangan pada setiap satuan kerja,
diberikan berdasarkan besaran pagu yang dikelola untuk setiap DIPA,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kepada Penanggung jawab Pengelola Keuangan yang mengelola
lebih dari 1 (satu) DIPA, dapat diberikan honorarium sesuai
dengan jumlah DIPA yang dikelola dengan besaran sesuai dengan
pagu dana yang dikelola pada masing-masing DIPA. Honorarium
tersebut dibebankan pada masing-masing DIPA.
b. Untuk membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam
pelaksanaan administrasi belanja pegawai di lingkungan satuan
kerja, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dapat menunjuk Petugas
Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP). Besaran
honorarium PPABP diberikan mengacu pada honorarium staf
Pengelola Keuangan sesuai dengan pagu belanja pegawai yang
dikelolanya.
c. Untuk KPA yang merangkap sebagai PPK, jumlah staf Pengelola
Keuangan paling banyak 6 (enam) orang, termasuk PPABP.
d. Untuk KPA yang dibantu oleh satu atau beberapa PPK, jumlah staf
Pengelola Keuangan paling banyak 3 (tiga) orang termasuk PPABP.
Jumlah staf Pengelola Keuangan untuk setiap PPK paling banyak 2
(dua) orang.
e. Jumlah keseluruhan alokasi dana untuk honorarium pengelola
keuangan dalam 1 (satu) tahun paling banyak 10% (sepuluh
persen) dari pagu yang dikelola.
- 46 -

f. Dalam hal Bendahara Pengeluaran telah diberikan tunjangan


fungsional bendahara, maka yang bersangkutan tidak diberikan
honorarium.
Catatan :
1. Dengan pertimbangan efisiensi dan efektifitas, dapat
dimungkinkan adanya penggabungan PPK dengan ketentuan:
a. Jumlah staf Pengelola Keuangan tidak boleh melampaui
sebelum penggabungan;
b. Besaran honorarium staf Pengelola Keuangan sesuai dengan
jumlah pagu yang dikelola staf.
2. Ketentuan mengenai satuan biaya ini berlaku juga untuk
pengelola keuangan pada RKA BUN, dimana alokasi untuk
pengelola keuangan tersebut berasal dari pagu RKA K/L
Kementerian/lembaga berkenan.
3. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan pada satker
yang Khusus Mengelola Belanja Pegawai
4. Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil
Negara/TNI/ Polri yang ditunjuk untuk melakukan pengelolaan
belanja pegawai pada Kementerian Negara Lembaga Satuan Kerja
sesuai surat keputusan pejabat yang berwenang.
5. Honorarium Pengadaan Barang/Jasa
a. Honorarium Pejabat Pengadaan Barang/Jasa
Honorarium diberikan kepada personil yang diangkat oleh
Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
sebagai Pejabat Pengadaan Barang/Jasa untuk
melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa melalui
penunjukan langsung pengadaan langsung sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Honorarium Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Kelompok
Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Honorarium diberikan kepada personil yang diangkat oleh
Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
menjadi Panitia Pengadaan Barang/Jasa atau Kelompok Kerja
ULP untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Catatan:
- 47 -

Dalam hal anggota Kelompok Kerja pada Unit Layanan


Pengadaan yang telah menerima tunjangan profesi, maka
kepada anggota kelompok kerja tersebut tidak diberikan
honorarium.
c. Pengguna Anggaran diberikan honorarium dalam hal:
1) melakukan penetapan pemenang atas pelelangan atau
penyedia pada penunjukan langsung untuk paket
pengadaan barang/konstruksi/jasa lainnya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku; atau
2) menetapkan pemenang pada seleksi atau penyedia pada
penunjukkan langsung untuk paket pengadaan jasa
konsultansi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Honorarium Perangkat Unit Layanan Pengadaan
Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil
Negara/TNI/ Polri yang berdasarkan surat keputusan pejabat yang
berwenang diberi tugas sebagai perangkat pada Unit Layanan
Pengadaan.
Yang dimaksud dengan Unit Layanan Pengadaan sebagaimana
tersebut di atas adalah unit yang struktur organisasinya
dilekatkan pada unit organisasi yang sudah ada.
7. Honorarium Penerima Hasil Pekerjaan
Honorarium diberikan kepada panitia pejabat yang ditetapkan oleh
PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
Honorarium Pej abat Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per
bulan, sedangkan honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
diberikan per paket pekerjaan.
8. Honorarium Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Honorarium diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/
Polri yang diberi tugas oleh pejabat yang berwenang untuk
mengelola PNBP.
a. Jumlah staf anggota Pengelola PNBP paling banyak 5 (lima)
orang;
b. Jumlah alokasi dana untuk honorarium Pengelola PNBP
dalam 1 (satu) tahun paling tinggi sebesar 10% (sepuluh
persen) dari pagu penerimaan;
- 48 -

c. Dalam hal bendahara penerimaan telah menerima tunjangan


fungsional bendahara, maka yang bersangkutan tidak
diberikan honorarium.
9. Honorarium Pengelola Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
Honorarium diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil
Negara/TNI/Polri yang diberi tugas melakukan pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi
keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negaraj
Lembaga sesuai dengan unit akuntansi masing-masing, baik yang
dikelola secara prosedur manual maupun terkomputerisasi.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem
Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN).
Ketentuan mengenai jumlah pengelola SAl adalah sebagai berikut:
a. Ditetapkan atas dasar keputusan menteri paling banyak 7
(tujuh) orang;
b. Ditetapkan bukan atas dasar Keputusan Menteri paling
banyak 6 (enam) orang.
Catatan:
Kementerian Negara/Lembaga tidak diperkenankan
memberlakukan Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dalam
pengelolaan.
10. Honorarium Pengurus/Penyimpan Barang Milik Negara
Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil
Negara/TNI/ Polri di lingkungan Pengguna Barang dan Kuasa
Pengguna Barang yang melaksanakan tugas rutin selaku
pengurus/penyimpan barang berdasarkan surat keputusan
Pengguna Barang.
Jumlah pejabat/pegawai yang dapat diberikan honorarium selaku
pengurus/penyimpan barang milik negara paling banyak 4 (empat)
orang pada tingkat Pengguna Barang dan 2 (dua) orang pada
tingkat Kuasa Pengguna Barang.
11. Honorarium Narasumber Seminar/Rakor/Sosialisasi/
Diseminasi/Focus Group Discussion (FGD)/Kegiatan Sejenis
a. Honorarium Narasumberi Pembahas
Honorarium narasumber dapat diberikan kepada
PNS/TNI/Polri yang memberikan informasi pengetahuan
kepada pegawai negeri lainnya masyarakat dalam kegiatan
- 49 -

Seminar/RapatKoordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/Bimbingan
Teknis/Workshop/RapatKerja/Sarasehan/Simposium/Lokak
arya/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis, tidak
termasuk untuk kegiatan diklat/pelatihan.
Catatan:
1. Satuan jam yang digunakan untuk kegiatan Seminar I
RapatKoordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/Bimbingan
Teknis/Workshop/RapatKerja/Sarasehan/Simposium/
Lokakarya/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis
adalah 60 (enam puluh) menit.
2. Honorarium narasumber dapat diberikan dengan
ketentuan:
a. berasal dari luar lingkup unit eselon I
penyelenggara; dan
b. berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara
sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama
kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I
penyelenggara masyarakat.
b. Honorarium Moderator
Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang ditunjuk
oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas
sebagai moderator pada kegiatan Seminar/Rapat
Koordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/BimbinganTeknis/Worksh
op/Rapat Kerja/Sarasehan/Simposium/Lokakarya/Focus
Group Discussion/Kegiatan Sejenis sepanjang peserta yang
menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup
unit eselon I penyelenggara/masyarakat.
Catatan:
1. Satuan jam yang digunakan untuk kegiatan
Seminar/RapatKoordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/
BimbinganTeknis/Workshop/RapatKerja/Sarasehan/Sim
posium/Lokakarya/Focus Group Discussion/Kegiatan
Sejenis adalah 60 (enam puluh) menit.
2. Honorarium Moderator dapat diberikan dengan
ketentuan:
a. berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara;
dan
- 50 -

b. berasal dari lingkup unit eselon I penyelenggara


sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama
kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I
penyelenggara masyarakat.
c. Honorarium Pembawa Acara
Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil
Negara/TNI/Polri yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan tugas memandu acara dalam kegiatan
Seminar/RapatKoordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/Bimbingan
Teknis/Workshop/Rapat Kerja/Sarasehan/Simposium
Lokakarya/Focus Group Discussion/ Kegiatan Sejenis yang
dihadiri oleh Menteri/Pejabat Setingkat dengan peserta
kegiatan minimal 300 (tiga ratus) orang dan sepanjang
dihadiri lintas unit eselon I/masyarakat.
d. Honorarium Panitia
Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang diberi
tugas oleh pejabat yang berwenang sebagai panitia atas
pelaksanaan kegiatan Seminar/Rapat
Koordinasi/Sosialisasi/Diseminasi/BimbinganTeknis/Worksh
op/Rapat Kerja/Sarasehan/ Simposium/Lokakarya/Focus
Group Discussion sepanjang peserta yang menjadi sasaran
utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I
penyelenggara/masyarakat.
Dalam hal pelaksanaan kegiatan Seminar/Rapat Koordinasi/
Sosialisasi/Diseminasi/BimbinganTeknis/Workshop/Rapat
Kerja/Sarasehan/Simposium/Lokakarya/Focus Group
Discussion memerlukan tambahan panitia yang berasal dari
non Pegawai Negeri Sipil harus dilakukan secara selektif
dengan mempertimbangkan urgensi, dengan besaran
honorarium mengacu pada besaran honorarium untuk
anggota panitia. Jumlah panitia yang dapat diberikan
honorarium maksimal 10% (sepuluh persen) dari jumlah
peserta dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas.
e. Narasumber Kegiatan di Luar Negeri
Satuan biaya yang diberikan kepada narasumber WNI Non
Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri untuk kegiatan
- 51 -

Workshop/Seminar/Sosialisasi/Sarasehan yang
diselenggarakan di luar negeri.
Narasumber Narasumber Non Pegawai Aparatur Sipil
Kelas A Negara yang disetarakan dengan Menteri,
ketua dan wakil ketua lembaga negara.
Narasumber Pegawai Aparatur disetarakan dengan dan
Kelas B wakil ketua Narasumber Non Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang disetarakan
dengan duta besar luar biasa dan berkuasa
penuh, duta besar yang menjabat kepala
perwakilan, pegawai negeri Gol IV/c ke atas,
perwira tinggi TNI/Polri, anggota lembaga
negara
Narasumber Narasumber Non Pegawai Aparatur Sipil
Kelas C Negara yang disetarakan dengan pegawai
negeri Gol III/ c sampai dengan IV /b dan
perwira menengah TNI/ Polri.

12. Honorarium Rohaniwan


Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang ditugaskan
oleh pejabat yang berwenang sebagai rohaniwan pada saat
pengambilan sumpah jabatan. Honorarium sudah termasuk uang
transport bagi rohaniwan.
13. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dan Sekretariat Tim
Pelaksana Kegiatan
a. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan
Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang
berdasarkan Surat Keputusan Presiden/Menteri/Pejabat
Setingkat Menteri/Pejabat Eselon I/KPA diangkat dalam suatu
tim pelaksana kegiatan untuk melaksanakan suatu tugas
tertentu. Terhadap tim pelaksana kegiatan yang dibentuk
berdasarkan keputusan Gubernur dalam kedudukannya
sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dan sumber
pendanaan dari APBN maka besaran honorarium yang
diberikan disetarakan dengan honorarium tim pelaksanaan
kegiatan yang ditetapkan oleh Menteri/Pejabat Setingkat
Menteri.
- 52 -

Ketentuan pembentukan tim adalah sebagai berikut:


1) mempunyai keluaran (output) jelas dan terukur;
2) bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk
mengikutsertakan eselon I lainnya;
3) bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan
atau di luar jam kerja;
4) merupakan perangkapan fungsi atau tugas tertentu
kepada pegawai negeri disamping tugas pokoknya sehari-
hari; dan
5) dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien.
b. Honorarium Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan
Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang diberi
tugas untuk melaksanakan kegiatan administratif yang
berfungsi untuk menunjang kegiatan tim pelaksana kegiatan.
Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari tim pelaksana kegiatan. Sekretariat tim
pelaksana kegiatan hanya dapat dibentuk untuk menunjang
tim pelaksana kegiatan yang ditetapkan oleh Presiden Menteri.
Jumlah sekretariat tim pelaksana kegiatan sebagai berikut:
1) paling banyak 10 (sepuluh) orang untuk tim sekretariat
yang mendukung tim pelaksana kegiatan yang ditetapkan
oleh Presiden
2) paling banyak 7 (tujuh) orang untuk tim sekretariat yang
mendukung tim pelaksana yang ditetapkan oleh
Menteri/Pejabat Setingkat Menteri.
Catatan:
1. Dalam hal tim telah terbentuk selama 3 (tiga) tahun
berturut-turut,
2. Kementerian Negara/Lembaga melakukan evaluasi
terhadap urgensi dan efektifitas keberadaan tim untuk
dipertimbangkan menjadi tugas dan fungsi suatu unit
organisasi.
3. Kementerian Negara/Lembaga dalam melaksanakan
ketentuan Standar Biaya Masukan agar melakukan
langkah-langkah efisiensi anggaran dengan melakukan
pembatasan dan pengendalian pemberian honorarium tim
pelaksana kegiatan sebagai berikut:
- 53 -

a. Tim yang ditetapkan oleh Pejabat Eselon I/KPA


diperuntukkan bagi tim yang lintas eselon I dalam 1
(satu) Kementerian Negara/Lembaga. Pemberian
honorarium bagi Tim yang ditetapkan oleh Pejabat
Eselon I/KPA berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Bagi Pejabat Negara, Eselon I, dan E selon II
setiap bulannya hanya diperkenankan menerima
honorarium tim bersumber dari Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan paling
banyak 2 (dua) tim pelaksana kegiatan.
2) Bagi Pejabat Eselon III setiap bulannya hanya
diperkenankan menerima honorarium tim yang
bersumber dari DIPA Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan paling
banyak 3 (tiga) tim pelaksana kegiatan.
3) Bagi Pejabat Eselon IV, pelaksana, dan pejabat
fungsional setiap bulannya hanya diperkenankan
menerima honorarium tim yang bersumber dari
DIPA Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan paling banyak 4 (empat) tim
pelaksana kegiatan.
b. Tim yang ditetapkan oleh Presiden, Menteri/Pimpinan
Lembaga atau pejabat yang diberikan kewenangan
oleh Menteri/Pimpinan Lembaga diperuntukkan bagi
tim yang lintas Kementerian Negara/Lembaga.
Penetapan tim oleh pejabat yang diberikan
kewenangan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga
dilaksanakan setelah pembentukan tim tersebut
mendapat persetujuan Menteri/Pimpinan Lembaga
Pemberian honorarium bagi Tim yang ditetapkan oleh
Presiden, Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat
yang diberikan kewenangan oleh Menteri/Pimpinan
Lembaga dikecualikan atas ketentuan huruf a di atas.
- 54 -

14. Honorarium Tim Penyusunan Jurnal/Buletin/Majalah/Pengelola


Website
a. Honorarium Tim Penyusunan Jurnal
Honorarium Tim Penyusunan Jurnal dapat diberikan kepada
pegawai negeri yang diberi tugas untuk menyusun dan
menerbitkan jurnal berdasarkan surat keputusan pejabat yang
berwenang. Unsur sekretariat adalah pembantu umum,
pelaksana dan yang sejenis, dan tidak berupa struktur
organisasi tersendiri.
Catatan:
Dalam hal diperlukan, untuk jurnal internasional dapat
diberikan honorarium kepada mitra bestari (peer review)
sebesar Rp1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah).
b. Honorarium tim penyusunan buletin/majalah
Honorarium tim penyusunan bulletin/majalah dapat diberikan
kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri yang diberi
tugas untuk menyusun dan menerbitkan buletin/majalah,
berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang.
Majalah adalah terbitan berkala yang isinya berbagai liputan
jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut
diketahui pembaca. Buletin adalah media cetak berupa
selebaran atau majalah berisi warta singkat atau pernyataan
tertulis yang diterbitkan secara periodik yang ditujukan untuk
lembaga atau kelompok profesi tertentu.
c. Honorarium tim pengelola website
Honorarium tim pengelola website dapat diberikan kepada
Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri yang diberi tugas
untuk mengelola website, berdasarkan surat keputusan
pejabat yang berwenang. Website yang dimaksud disini adalah
yang dikelola oleh unit eselon 1/setara. Dalam hal website
yang dikelola oleh unit vertikal setingkat eselon II di daerah
maka kepada pengelola website tersebut dapat diberikan
honorarium tim pengelola website.
15. Vakasi dan Honorarium Penyelenggara Ujian
a. Vakasi
Vakasi merupakan uang imbalan bagi penguji atau pemeriksa
kertas ujian pada pendidikan tingkat dasar, menengah, dan
- 55 -

tinggi. Pada pendidikan tingkat dasar dan menengah, vakasi


tidak diberikan untuk penyelenggaraan ujian yang bersifat
latihan dan ujian lokal. Sedangkan untuk pendidikan tingkat
tinggi, vakasi dapat diberikan untuk ujian masuk, ujian
tengah semester, ujian akhir semester dan ujian akhir, baik
untuk ujian yang bersifat tertulis maupun praktek.
b. Honorarium Penyelenggara Ujian
Honorarium Penyelenggara Ujian merupakan uang imbalan
bagi penyusun naskah dan pengawas ujian pada pendidikan
tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Satuan biaya pengawas
ujian sudah termasuk uang transpor. Pemberian honorarium
penyusun ujian, penguji dan pemeriksa ujian bagi guru/dosen
diberikan atas kelebihan beban kerja guru/dosen dalam
penyusunan, pengujian dan pemeriksaan yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
16. Honorarium Pengajar Diklat
Honorarium pengajar diklat dapat diberikan kepada Pegawai
Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri yang memberikan informasi
pengetahuan kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat pada
kegiatan pendidikan dan pelatihan.
a. Pengajar dari luar unit satker penyelenggara Honorarium
dapat diberikan kepada pengajar yang berasal dari luar unit
satker penyelenggara. Unit satker penyelenggara diklat dapat
pengajar dari luar unit satker penyelenggara sepanjang
kebutuhan pengajar tidak terpenuhi dari unit satker
penyelenggara;
b. Pengajar dari dalam unit satker penyelenggara Honorarium
dapat diberikan kepada pengajar yang berasal dari dalam unit
satker penyelenggara baik widyaiswara maupun pegawai
lainnya. Bagi widyaiswara, honorarium diberikan atas
kelebihan jumlah minimal jam tatap muka. Ketentuan jumlah
minimal tatap muka mengacu pada ketentuan yang berlaku.
17. Satuan Biaya Uang Makan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Uang makan diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dihitung
berdasarkan jumlah hari masuk kerja.
- 56 -

18. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur


a. Uang lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat
perintah dari pejabat yang berwenang.
b. Uang makan lembur diperuntukkan bagi semua golongan dan
diberikan setelah bekerja lembur paling kurang 2 (dua) jam
secara berturut-turut dan diberikan maksimal 1 (satu) kali per
hari.
19. Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan dan
Pramubakti
Honorarium yang diberikan hanya kepada non pegawai negeri
yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tugas
dan fungsinya sebagai satpam, pengemudi, petugas kebersihan
dan pramubakti, berdasarkan surat keputusan pejabat yang
berwenang kontrak kerja.
a. Untuk satpam, pengemudi, petugas kebersihan, dan
pramubakti dengan melalui jasa pihak ketiga/ diborongkan,
alokasi honorarium dapat ditambah paling banyak sebesar
15% (lima belas persen) dari satuan biaya, besaran tersebut
tidak termasuk seragam dan perlengkapan.
b. Dalam satu tahun anggaran, dapat dialokasikan tambahan
honorarium sebanyak satu bulan sebagai tunjangan hari raya
keagamaan.
c. Dalam hal ketentuan mengenai upah minimum di suatu
wilayah lebih tinggi daripada satuan biaya dalam Peraturan
Menteri ini, maka satuan biaya ini dapat dilampaui mengacu
pada ketentuan tersebut.
20. Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri Dan
Uang Representasi
Satuan biaya uang harian perjalanan dinas dalam negeri
merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari Pegawai
Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri dalam menjalankan perintah
perjalanan dinas di dalam negeri.
Uang representasi hanya diberikan kepada pejabat negara
(ketua/wakil ketua dan anggota lembaga tinggi negara, Menteri
serta setingkat Menteri), pejabat eselon I dan pejabat eselon II yang
melaksanakan perjalanan dinas jabatan dalam rangka
- 57 -

pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan


sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Perjalanan Dinas Dalam Negeri. Uang harian diklat diberikan
kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri yang diberikan
tugas untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan di dalam kota yang melebihi 8 (delapan) jam atau
diselenggarakan di luar kota.
21. Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Satuan biaya penginapan perjalanan dinas dalam negeri
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk pengalokasian
biaya penginapan dalam RKA K/L sesuai dengan peruntukannya.
Dalam pelaksanaannya, mekanisme pertanggungjawaban
disesuaikan dengan bukti pengeluaran yang sah.
22. Satuan Biaya Rapat/Pertemuan di Luar Kantor
a. Uang Harian Paket Fullboard di Luar Kota, Paket Fullboard dan
Fullday/Halfday di Dalam Kota
Uang Harian Paket Fullboard di Luar Kota, Paket Fullboard
dan Fullday/Halfday di Dalam Kota merupakan satuan biaya
yang digunakan untuk pengalokasian Uang Harian Paket
Fullboard di Luar Kota, Paket Fullboard dan Fullday/Halfday di
Dalam Kota kepada peserta dan panitia kegiatan
rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor
sebagaimana dimaksud dalam satuan biaya paket kegiatan
rapat pertemuan paket fullboard di luar kota serta kegiatan
rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor
sebagaimana dimaksud dalam satuan biaya paket kegiatan
rapat/pertemuan paket fullboard dan fullday/halfday di dalam
kota.
Catatan:
Dalam rangka perencanaan penganggaran, kepada panitia
(karena faktor transportasi dan/atau guna mempersiapkan
pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian pertanggungjawaban)
dan peserta (karena faktor transportasi) memerlukan waktu
tambahan untuk berangkat/pulang diluar waktu pelaksanaan
kegiatan dapat dialokasikan biaya penginapan dan uang
harian perjalanan dinas sesuai ketentuan yang berlaku, untuk
- 58 -

1 (satu) hari sebelum dan/atau 1 (satu) hari sesudah


pelaksanaan kegiatan.
b. Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor
Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan
kebutuhan biaya kegiatan rapatj pertemuan yang
diselenggarakan di luar kantor dalam rangka penyelesaian
pekerjaan yang perlu dilakukan secara intensif. Kegiatan
rapat/pertemuan di luar kantor dapat dilaksanakan sepanjang
pelaksanaan rapat membutuhkan koordinasi dengan
unit/instansi lainnya sekurang-kurangnya dihadiri peserta
dari eselon I lainnya/masyarakat.
Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor
menurut peserta kegiatan terbagi dalam 3 (tiga) jenis:
1) Kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor pejabat
Menteri/setingkat Menteri adalah kegiatan
rapat/pertemuan yang dihadiri paling sedikit 1 (satu)
orang pejabat Menteri/setingkat Menteri;
2) Kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor pejabat eselon
I/eselon II yang dihadiri paling sedikit 1 (satu) orang
pejabat eselon I/eselon II;
3) Kegiatan rapatj pertemuan di luar kantor pejabat eselon III
yang dihadiri paling sedikit 1 (satu) orang pejabat eselon
III.
Satuan biaya paket kegiatan rapat pertemuan di luar kantor
menurut lama penyelenggaraan terbagi dalam 3 (tiga) jenis:
1) Paket Fullboard
Satuan biaya paket fullboard disediakan untuk paket
kegiatan rapat yang diselenggarakan di luar kantor sehari
penuh dan bermalam/menginap.
2) Paket Fullday
Satuan biaya paket fullday disediakan untuk kegiatan
rapat/pertemuan yang dilakukan di luar kantor minimal 8
(delapan) jam tanpa menginap.
- 59 -

3) Paket Halfday
Satuan biaya paket halfday disediakan untuk paket
kegiatan rapat/pertemuan yang dilakukan di luar kantor
selama setengah sehari minimal 5 (lima) jam.
Catatan:
1. Dalam hal rapat/ pertemuan di luar kantor dilakukan
secara bersama- sama, hotel untuk seluruh peserta rapat
dapat menggunakan hotel yang sama.
2. Akomodasi paket fullboard diatur sebagai berikut:
Pejabat eselon II ke atas 1 (satu) kamar untuk 1 (satu)
orang Pejabat eselon III ke bawah 1 (satu) kamar untuk 2
(dua) orang.
3. Kegiatan yang diselenggarakan secara fullboard dapat
dilaksanakan, baik di dalam kota maupun di luar kota
a. Kegiatan yang diselenggarakan di luar kota, alokasi
pada RKA K/ L terdiri atas biaya transportasi yang
diberikan secara at cost, indeks paket pertemuan
fullboard, dan uang harian paket fullboard di luar;
b. Pada kegiatan yang diselenggarakan di dalam kota,
alokasi pada RKA K/L terdiri atas indeks paket
pertemuan (fullboard/fullday/halfday), uang saku
dan biaya transportasi dalam kota.
4. Kegiatan rapat/pertemuan luar kantor dalam rangka
penyelesaian pekerjaan yang dilakukan secara intensif
harus menggunakan indeks satuan biaya tersebut di atas.
5. Dalam rangka efisiensi anggaran untuk kegiatan rapat,
PA/KPA agar melaksanakan rapatjpertemuan di luar
kantor (fullboard, fullday, dan halfday) secara selektif dan
apabila dimungkinkan kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan di dalam kantor.
6. Khusus untuk kegiatan rapat koordinasi internal eselon I
yang harus dilaksanakan di luar kantor dan tidak
memungkinkan untuk mengikutsertakan eselon I lain,
maka kegiatan tersebut dapat menggunakan ketentuan
satuan biaya ini sepanjang telah mendapat persetujuan
dari Pejabat Eselon I pemegang portofolio program dan
- 60 -

dilakukan secara selektif serta harus dapat


dipertanggungjawabkan urgensi pelaksanaannya.
23. Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas
Satuan biaya pengadaan pakaian dinas merupakan satuan biaya
yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan
pakaian dinas termasuk ongkos jahit dan atributnya yang
meliputi:
a. Satuan Biaya Pakaian Dinas Dokter Satuan biaya pakaian
dinas dokter diperuntukkan bagi dokter yang bekerja di
instansi pemerintah dan diberikan paling banyak 1 (satu)
potong jas per tahun yang penyediaannya dilaksanakan secara
selektif.
b. Satuan Biaya Pakaian Dinas Perawat Satuan biaya pakaian
dinas perawat diperuntukkan bagi perawat dan diberikan
paling banyak 2 (dua) stel pakaian per tahun yang
penyediaannya dilaksanakan secara selektif.
c. Satuan Biaya Pakaian Dinas Pegawai Satuan biaya pakaian
dinas pegawai diperuntukkan bagi pegawai dan diberikan
paling banyak 2 (dua) stel per tahun yang penyediaannya
dilaksanakan secara selektif, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) harus ada ketentuan yang ditetapkan oleh Presiden pada
awal pembentukan satker mengenai kewajiban
penggunaan pakaian dinas pegawai; dan
2) dalam hal satker yang pada awal pembentukannya tidak
terdapat ketentuan yang mewajibkan penggunaan pakaian
dinas pegawai, biaya pakaian dinas pegawai dapat
dialokasikan setelah memiliki ijin prinsip dari Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
d. Satuan Biaya Pakaian Seragam Mahasiswa/Taruna Satuan
biaya pakaian seragam mahasiswa/taruna diperuntukkan bagi
mahasiswa/taruna pada pendidikan kedinasan di bawah
kementerian Negara/lembaga tertentu dan diberikan paling
banyak 2 (dua) stel per tahun yang penyediaannya
dilaksanakan secara selektif, dengan ketentuan sebagai
berikut:
- 61 -

1) harus ada ketentuan yang ditetapkan oleh Presiden pada


awal pembentukan satker mengenai kewajiban
penggunaan pakaian seragam mahasiswa/taruna; dan
2) dalam hal satker yang pada awal pembentukannya tidak
terdapat ketentuan yang mewajibkan penggunaan pakaian
seragam mahasiswa/taruna, biaya pakaian seragam
mahasiswa/taruna dapat dialokasikan setelah memiliki
ijin prinsip dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi.
e. Satuan Biaya Pakaian Kerja Pengemudi, Petugas Kebersihan,
dan Pramubakti
Satuan biaya pakaian kerja pengemudi, petugas kebersihan,
dan pramubakti diperuntukkan bagi pengemudi, petugas
kebersihan, dan pramubakti yang diangkat berdasarkan surat
keputusan KPA, dan dapat diberikan paling banyak 2 (dua)
stel per tahun.
f. Satuan Biaya Pakaian Kerja Satpam
Satuan biaya pakaian kerja satpam diperuntukkan bagi
satpam, sudah termasuk perlengkapannya (sepatu, baju PDL,
kopel, ikat pinggang, tali kurt dan peluit, kaos kaki, topi, kaos
security, dan atribut lainnya) dan dapat diberikan paling
banyak 2 (dua) stel pertahun.

Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 Yang Berfungsi Sebagai


Estimasi
24. Satuan Biaya Diklat Pimpinan/Struktural
Satuan biaya diklat pimpinan/struktural merupakan satuan biaya
yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya diklat
penjenjangan bagi pejabat/pegawai yang akanj telah menduduki
jabatan tertentu. Satuan biaya ini sudah termasuk biaya observasi
lapangan, namun belum termasuk biaya perjalanan dinas peserta.
25. Satuan Biaya Latihan Prajabatan
Satuan biaya latihan prajabatan merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya latihan
prajabatan bagi calon pegawai negeri sebagai syarat untuk
diangkat sebagai pegawai negeri. Satuan biaya ini sudah termasuk
- 62 -

biaya observasi lapangan, namun belum termasuk biaya


perjalanan dinas peserta.
26. Satuan Biaya Pemeliharaan Sarana Kantor
Satuan biaya pemeliharaan sarana kantor digunakan untuk
mempertahankan barang inventaris kantor (yang digunakan
langsung oleh pegawai, khususnya meja dan kursi), personal
computer/notebook, printer, ac split, dan genset agar berada
dalam kondisi normal (beroperasi dengan baik). Untuk biaya
pemeliharaan Genset belum termasuk kebutuhan bahan bakar
minyak.
27. Honorarium Narasumber (Pakar/Praktisi/Pembicara Khusus)
untuk Kegiatan Seminar/Rakor/Sosialisasi/Diseminasi/Focus
Group Discussion/Kegiatan Sejenis
Honorarium narasumber (pakar/praktisi/pembicara khusus)
untuk kegiatan seminar I rakor/sosialisasi/diseminasi/ focus
group discussion/kegiatan sejenis merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya honorarium
narasumber non pegawai negeri yang mempunyai keahlian/
pengalaman tertentu dalam ilmu/bidang tertentu.
28. Satuan Biaya Konsumsi Rapat
Satuan biaya konsumsi rapat merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaan
makan dan kudapan termasuk minuman untuk rapat pertemuan
baik untuk rapat koordinasi tingkat Menteri/eselon 1/setara
maupun untuk rapat biasa. Rapat koordinasi tingkat Menteri
eselon 1/setara adalah rapat koordinasi yang pesertanya
Menteri/eselon 1/pejabat yang setara.
29. Satuan Biaya Keperluan Sehari-hari Perkantoran di Dalam Negeri
Satuan biaya keperluan sehari-hari perkantoran di dalam negeri
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan
kebutuhan biaya keperluan sehari-hari perkantoran berupa
barang habis pakai yang secara langsung menunjang
penyelenggaraan operasional dan untuk memenuhi kebutuhan
minimal agar suatu kantor dapat memberikan pelayanan secara
optimal, terdiri dari alat tulis kantor (ATK), barang cetak, alat-alat
rumah tangga, langganan surat kabar/berita/majalah, dan air
minum pegawai.
- 63 -

30. Satuan Biaya Penggantian Inventaris Lama dan/atau Pembelian


Inventaris untuk Pegawai Baru
Satuan biaya penggantian inventaris lama dan/atau pembelian
inventaris untuk pegawai baru merupakan satuan biaya yang
digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya penggantianj
pembelian meja dan kursi pegawai. Penggantian inventaris lama
digunakan untuk penggantian meja dan kursi pegawai,
pengalokasiannya maksimal 10% ( sepuluh persen) dari jumlah
pegawai. Sedangkan pembelian inventaris bagi pegawai baru
disesuaikan dengan kebutuhan.
31. Satuan Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas
Satuan biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas
digunakan untuk mempertahankan kendaraan dinas agar tetap
dalam kondisi normal dan siap pakai sesuai dengan
peruntukannya termasuk biaya bahan bakar. Satuan biaya
tersebut belum termasuk biaya pengurusan Surat Tanda Nomor
Kendaraan (STNK) yang besarannya mengacu pada ketentuan
yang berlaku.
Catatan:
1. Yang dimaksud kendaraan operasional dalam lingkungan
kantor adalah kendaraan yang digunakan hanya terbatas
dalam lingkungan kantor.
Contoh:
Golf car yang digunakan dalam rangka patroli polisi bandara,
mengantar tamu kenegaraan.
2. Khusus untuk operasional kendaraan dinas yang
pengadaannya bersumber dari sewa, satuan biaya tersebut
hanya diperuntukkan untuk bahan bakar.
32. Satuan Biaya Pemeliharaan Gedung/Bangunan Dalam Negeri
Satuan biaya digunakan untuk pemeliharaan rutin gedung
bangunan dalam negeri dengan maksud menjaga
mempertahankan gedung dan bangunan kantor di dalam negeri
agar tetap dalam kondisi semula atau perbaikan dengan tingkat
kerusakan kurang dari atau sama dengan 2% (dua persen), tidak
termasuk untuk pemeliharaan gedung/bangunan dalam negeri
yang memiliki spesifikasi khusus yang diatur berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
- 64 -

Satuan biaya pemeliharaan gedung/bangunan dalam negeri


dialokasikan untuk:
a. gedung/bangunan milik negara; dan/ atau
b. gedung/bangunan milik pihak lain yang disewa dan/atau
dipinjam oleh pengguna barang dan dalam perjanjian diatur
tentang adanya kewajiban bagi pengguna barang untuk
melakukan pemeliharaan.
33. Satuan Biaya Sewa Gedung Pertemuan
Satuan biaya sewa gedung pertemuan merupakan satuan biaya
yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa
gedung pertemuan untuk pelaksanaan kegiatan di luar kantor
seperti rapat, pertemuan, sosialisasi, seleksi ujian masuk pegawai,
dan kegiatan lain sejenis. Gedung pertemuan adalah gedung yang
biasa digunakan untuk pertemuan dengan kapasitas lebih dari
300 (tiga ratus) orang, sudah termasuk sewa meja, kursi, sound
system, dan fasilitas gedung pertemuan lainnya.
34. Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Satuan biaya taksi perjalanan dinas dalam negeri merupakan
satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan
biaya tarif satu kali perjalanan taksi dari kantor tempat
kedudukan menuju bandara/pelabuhan/terminal/stasiun
keberangkatan atau dari bandara/pelabuhan/terminal/stasiun
kedatangan menuju tempat tujuan di kota
bandara/pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan dan sebaliknya.
Catatan:
1. Indeks tarif taksi di Provinsi Kalimantan Timur dihitung dari
Bandara Sepinggan (Balikpapan) sampai dengan kota
Samarinda.
2. Indeks tarif taksi di Provinsi Kalimantan Timur dihitung dari
Bandara Sepinggan (Balikpapan) sampai dengan kota
Balikpapan sebesar Rp90.000,00 (Sembilan Puluh Ribu
Rupiah) .
3. Contoh penghitungan alokasi biaya taksi:
Seorang pejabat/pegawai negeri melakukan perjalanan dinas
jabatan dari Jakarta ke Yogyakarta, maka alokasi biaya taksi
sebagai berikut:
- 65 -

a. Berangkat
1) biaya taksi dari tempat kedudukan di Jakarta ke
Bandara Soekarno-Hatta; dan
2) biaya taksi dari Bandara Adi Sucipto (Yogyakarta) ke
tempat tujuan (hotel/penginapan/kantor) di
Yogyakarta.
b. Kembali
1) biaya taksi dari hotel/penginapan (Yogyakarta) ke
Bandara Adi Sucipto; dan
2) biaya taksi dari Bandara Soekarno-Hatta ke tempat
kedudukan (Jakarta).
35. Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP)
Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas dalam negeri adalah
satuan biaya untuk pembelian tiket pesawat udara Pergi Pulang
(PP) dari bandara keberangkatan suatu kota ke bandara kota
tujuan dalam perencanaan anggaran. Dalam pelaksanaan
anggaran, satuan biaya tiket perjalanan dinas dalam negeri
menggunakan metode at cost (sesuai pengeluaran). Klasifikasi
tiket perjalanan dinas dalam negeri mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan yang mengatur tentang perjalanan dinas dalam
negeri.
36. Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Luar Negeri (PP)
Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas luar negeri (PP)
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan
kebutuhan biaya pembelian tiket pesawat udara dari bandara di
Jakarta ke berbagai bandara kota tujuan di luar negeri Pergi
Pulang (PP). Satuan biaya tiket termasuk biaya asuransi, tidak
termasuk airport tax serta biaya retribusi lainnya. Perjalanan dinas
luar negeri yang lama perjalanannya melebihi 8 (delapan) jam
penerbangan (tidak termasuk waktu transit), bagi pejabat Eselon
III ke atas dapat menggunakan kelas bisnis.
Catatan:
1. Kementerian Negara/lembaga dalam melaksanakan ketentuan
standar biaya masukan agar melakukan langkah-langkah
efisiensi anggaran sebagai berikut:
a. pembatasan dan pengendalian biaya perjalanan dinas;
b. pembatasan dan pengendalian biaya rapat di luar kantor;
- 66 -

c. penerapan sewa kendaraan operasional sebagai salah satu


alternatif penyediaan kendaraan operasional; dan
d. pembatasan dan pengendalian pemberian honorarium tim
pelaksana kegiatan.
2. Satuan biaya yang terdapat dalam Peraturan Menteri ini sudah
termasuk pajak.
3. Satuan biaya diklat pimpinan struktural dan diklat prajabatan
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2009
tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang berlaku pada Lembaga Administrasi Negara.
4. Untuk satuan biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan
dinas, pemeliharaan sarana kantor, penggantian inventaris
lama dan/atau pembelian inventaris untuk pegawai baru,
pengadaan bahan makanan, konsumsi rapat, pengadaan
kendaraan operasional bus, sewa mesin fotokopi, sewa
kendaraan dinas,pemeliharaan gedung/bangunan dalam
negeri, sewa kendaraan, pengadaan kendaraan roda 2 (dua)
dan operasional kantor dan/atau lapangan, pengadaan
operasional kantor dan/atau lapangan (roda 4), dan
pengadaan pakaian dinas dan/atau kerja, pada beberapa
kabupaten diberikan toleransi pengusulan satuan biaya
melebihi ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri
ini.
Pengertian Istilah:
OJ : Orang/Jam
OH : Orang/Hari
OB : Orang/Bulan
OT : Orang/Tahun
OP : Orang/Paket
OK : Orang/Kegiatan
OR : Orang/Responden
Oter : Orang/Terbitan
- 67 -

BAB III
PENJELASAN PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT
PADA KPU PROVINSI/KIP ACEH DAN KPU/KIP KABUPATEN/KOTA TAHUN
ANGGARAN 2017

A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya


KPU(076.01.01)
1. Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di
Lingkungan Setjen KPU (3355)
1.1. Layanan pembinaan perbendaharaan (3355.002)
1.1.1 Pembinaan Pertanggungjawaban Perbendaharaan (3355.002.001)
051. Pembinaan Tata Usaha dan Pengelolaan Bendahara
A. Peningkatan Kapasitas Bendahara Pengeluaran Dalam Pengelolaan
Administrasi Perbendaharaan.
Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bendahara.
b. Melakukan koordinasi dan konsultasi ke instansi terkait (KPU
atau instansi lainnya) yang mendukung pencapaian output.
c. Memelihara dan menatausahakan dokumen-dokumen
pertanggungjawaban keuangan
2. Jenis Belanja
a. Belanja Barang untuk Persediaan barang konsumsi (521811)
Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran belanja yang
menimbulkan persediaan.
b. Belanja Bahan (521211)
Pengeluaran yang digunakan untuk pembayaran penggandaan
dan penjilidan serta konsumsi.
c. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Belanja ini dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan
dinas dalam rangka menghadiri rapat peningkatan kapasitas
bendahara, yang direncanakan mengundang Kepala Sub
Bagian Keuangan dan Bendahara Pengeluaran di KPU
d. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)
Belanja ini dipergunakan berkoordinasi terkait masalah
perbendaharaan ke instansi terkait (KPPN, Kanwil Provinsi
DJPB dan KPP).
- 68 -

1.1.2 Laporan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (3355.003.001)


051. Laporan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
A. Pengelolaan Laporan Keuangan Tingkat UAKPA dan UAKPA-W
Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Tingkat UAKPA
1) Memelihara dokumen sumber/dokumen akuntansi dan
membukukan/ menginput kedalam aplikasi SAIBA;
2) Menerima data BMN dan melakukan rekonsiliasi internal
antara laporan keuangan dengan laporan barang;
3) Melakukan koreksi/perbaikan yang diperlukan apabila
terjadi kesalahan atau koreksi BPK dan melakukan
perbaikan data ke KPPN/KPKNL atau upload ulang
melalui portal e-rekon;
4) Melakukan rekonsiliasi dengan mengupload data ke portal
e-rekon;
5) Menyusun laporan keuangan berbasis akrual dan
menyampaikan laporan keuangan dimaksud beserta ADK
ke tingkat wilayah dan Kementerian/Lembaga.
b. Tingkat UAPPA-W
1) Melakukan pengawasan pada data SAIBA satker portal e-
rekon;
2) Menyusun laporan keuangan berbasis akrual dan
menyampaikan laporan keuangan dimaksud beserta ADK
ke tingkat Kementerian/Lembaga;
3) Melakukan Pembinaan Penyusunan Laporan Keuangan ke
KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.
2. Jenis Belanja
a. Honor Operasional Satuan Kerja (521115)
Dipergunakan untuk pembayaran honorarium pengelola SAI
dengan susunan keanggotaan:
1) UAKPA
Penanggung Jawab : 1 (satu) orang yaitu Sekretaris
KPU Provinsi/KIP Aceh
Koordinator : 1 (satu) orang yaitu Kabag
Keuangan, Umum dan Logistik
- 69 -

Ketua : 1 (satu) orang yaitu Kasubbag


Keuangan
Wakil Ketua : 1 (satu) orang yaitu Kasubbag
Umum
Anggota : 2 (dua) orang yaitu Operator dan
Staf Pengelola SAK.
2) UAPA-W
Penanggung Jawab : 1 (satu) orang yaitu Sekretaris
KPU Provinsi/KIP Aceh
Koordinator : 1 (satu) orang yaitu Kabag
Keuangan, Umum dan Logistik
Ketua : 1 (satu) orang yaitu Kasubbag
Keuangan
Wakil Ketua : 1 (satu) orang yaitu Kasubbag
Umum
Anggota : 2 (dua) orang yaitu Operator dan
Staf Pengelola SAK.
b. Belanja Bahan (521211)
Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran biaya pengadaan
bahan habis pakai sebagai pendukung kegiatan sosialisasi,
seminar, rapat dan lain-lain dalam rangka penyusunan
Laporan Keuangan bulanan, Triwulanan, Semesteran dan
Tahunan, berupa Konsumsi rapat dan snack.
c. Belanja Barang untuk Persediaan barang konsumsi (521811)
Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran belanja yang
menimbulkan persediaan.
d. Belanja Jasa Profesi (522151)
Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran honorarium
narasumber, pembicara, pakar dalam rangka
sosialisasi/pembinaan atau koordinasi penyusunan Laporan
keuangan bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan.
e. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Belanja ini dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan
dinas dalam rangka rekonsiliasi data laporan keuangan
bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan untuk
mendukung Laporan Kementerian/lembaga. Kegiatan ini akan
- 70 -

diberitahukan lebih lanjut melalui undangan yang ditujukan


kepada Pejabat dan staff pengelola data SAIBA.
Khusus untuk KPU Provinsi DKI Jakarta, dipergunakan untuk
membiayai biaya perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan
lebih dari 8 (delapan) jam, dengan tujuan menghadiri acara
bimbingan teknis atau konsultasi di KPU.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Tersusunnya Laporan Keuangan berbasis akrual untuk perode
Triwulanan, Semesteran, dan Tahunan KPU Tingkat UAKPA dan
UAPPA-W, maupun Laporan Keuangan pseudo dengan sistematika
sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PMK 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan
penyampaian Laporan Keuangan Kementerian negara/Lembaga,
maupun peraturan terbaru lainnya

Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota:


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Memelihara dokumen sumber/dokumen akuntansi dan
membukukan/ menginput kedalam aplikasi SAIBA;
b. Menerima data BMN dan melakukan rekonsiliasi internal
antara laporan keuangan dengan laporan barang;
c. Melakukan koreksi/perbaikan yang diperlukan apabila terjadi
kesalahan atau koreksi BPK dan melakukan perbaikan data ke
KPPN/KPKNL atau upload ulang melalui portal e-rekon;
d. Melakukan rekonsiliasi dengan meng-upload data ke portal e-
rekon;
e. Menyusun laporan keuangan berbasis akrual dan
menyampaikan laporan keuangan dimaksud beserta ADK ke
tingkat wilayah dan Kementerian/Lembaga.
2. Jenis Belanja
a. Honor Operasional Satuan Kerja (521115)
Dipergunakan untuk pembayaran honorarium pengelola SAK
pada KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagai UAKPA, dengan
susunan keanggotaan :
Penanggung Jawab : 1 (satu) orang yaitu Sekretaris KPU
Kab/Kota
- 71 -

Koordinator : 1 (satu) orang yaitu Kasubag


Keuangan, Umum dan Logistik
Ketua : 1 (satu) orang yang berkontribusi
dalam pengelolaan SAIBA
Wakil Ketua : 1 (satu) orang yang berkontribusi
dalam pengelolaan SAIBA
Anggota : 2 (dua) orang yang berkontribusi
dalam pengelolaan SAIBA
b. Belanja Barang untuk Persediaan barang konsumsi (521811)
Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran belanja yang
menimbulkan persediaan.
c. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Belanja ini dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan
dinas dalam rangka rekonsiliasi data laporan keuangan
periode bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan
ataupun pseudo dengan KPU Provinsi. Pelaksanaan perjalanan
dimaksud akan diterbitkan undangan oleh KPU Provinsi.
Khusus untuk KPU yang berada dalam satu kota dengan KPU
Provinsi/KIP Aceh, dipergunakan untuk membiayai biaya
perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan lebih dari 8
(delapan) jam, dengan tujuan menghadiri acara bimbingan
teknis atau konsultasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Tersusunnya Laporan Keuangan berbasis akrual untuk perode
Triwulanan, Semesteran, dan Tahunan KPU Tingkat UAKPA,
maupun Laporan Keuangan pseudo dengan sistematika sesuai
dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PMK
177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan
penyampaian Laporan Keuangan Kementerian negara/Lembaga,
maupun peraturan terbaru lainnya.
- 72 -

1.3. Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA)


(3355.007)
1.3.1. Penyajian Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA)
(3355.007.001)
051. Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran (LPPA)
A. Penerapan LPPA Berbasis Aplikasi Sistem Informasi dan Monitoring
Keuangan
Pelaksanaan di KPU Provinsi /KIP Aceh:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyusun dan menyampaikan Laporan realisasi anggaran
melalui portal SIMONIKA sesuai dengan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 124/Kpts/KPU/Tahun 2016 tentang
Pedoman Teknis Pelaksanaan Anggaran Bagian Anggaran 076
di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum dan dapat
disampaikan melalui SIMONIKA.KPU.GO.ID
b. Melakukan koordinasi, konsultasi dengan KPU dan
kementerian/lembaga terkait lainnya;
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran biaya pengadaan
bahan habis pakai sebagai pendukung kegiatan.
b. Honor dengan Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membayar honorarium anggota kelompok
kerja Supervisi dan Pembinaan Pertanggungjawaban
Penggunaan Anggaran, yang sifatnya koordinatif.
Susunan Pelaksana Kegiatan adalah:
Pengarah : 1 (satu) orang;
Penanggungjawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 3 (tiga) orang.
c. Belanja Barang untuk Persediaan barang konsumsi (521811)
Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran belanja yang
menimbulkan persediaan.
- 73 -

d. Belanja Perjalanan Biasa (524111)


Perjalanan dinas dalam rangka Konsultasi teknis SIMONIKA ke
KPU dan atau koordinasi/konsultasi ke kementerian/lembaga
terkait.
Khusus untuk KPU Provinsi DKI Jakarta, dipergunakan untuk
membiayai biaya perjalanan dinas jabatan yang dilaksanakan
lebih dari 8 (delapan) jam, dengan tujuan menghadiri acara
bimbingan teknis atau konsultasi di KPU.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Laporan realisasi anggaran melalui SIMONIKA

Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota:


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyusun dan menyampaikan Laporan realisasi anggaran
melalui portal SIMONIKA sesuai dengan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 124/Kpts/KPU/Tahun 2016 tentang
Pedoman Teknis Pelaksanaan Anggaran Bagian Anggaran 076
di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum dan dapat
disampaikan melalui SIMONIKA.KPU.GO.ID
b. Melakukan koordinasi, konsultasi dengan KPU dan
kementerian/lembaga terkait lainnya;
2. Jenis Belanja
a. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membayar honorarium anggota kelompok
kerja Penelaahan atas Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran, yang sifatnya
koordinatif.
Susunan Pelaksana Kegiatan adalah:
Pengarah : 1 (satu) orang;
Penanggungjawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 3 (tiga) orang.
b. Belanja Barang untuk Persediaan barang konsumsi (521811)
Belanja ini dipergunakan untuk pembayaran belanja yang
menimbulkan persediaan.
- 74 -

c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)


Belanja ini dipergunakan untuk membiayai biaya perjalanan
dinas jabatan yang dilaksanakan lebih dari 8 (delapan) jam,
dengan tujuan berkoordinasi terkait permasalahan ke instansi
terkait
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan adalah:
Laporan realisasi anggaran melalui SIMONIKA

1.4. Layanan Perkantoran (3355.994)


1.4.1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan (001)
A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
Anggaran ini dipergunakan untuk pembayaran Honorarium Uang
Kehormatan Anggota KPU, Gaji PNS KPU, Tunjangan-Tunjangan PNS
Pegawai KPU/Pegawai Organik dan Pegawai yang dipekerjakan dari
Pemerintah Daerah dengan rincian belanja sebagai berikut:
1. Belanja Gaji Pokok PNS (511111)
Pengeluaran untuk gaji pokok pegawai negeri sipil bulanan, gaji
pokok PNS ke-13, dan gaji pokok PNS ke-14.
2. Belanja Pembulatan Gaji PNS (511119)
Pengeluaran untuk pembayaran pembulatan gaji pokok Pegawai
Negeri Sipil dan pembulatan gaji PNS (gaji ke-13 dan gaji ke-14).
3. Belanja Tunjangan Suami/Isteri PNS (511121)
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan suami/isteri PNS,
tunjangan suami/isteri gaji ke-13 dan gaji ke-14.
4. Belanja Tunjangan Anak PNS (511122)
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan anak PNS, tunjangan
anak PNS gaji ke-13 dan gaji ke-14.
5. Belanja Tunjangan Struktural PNS (511123)
Pengeluaran untuk Pembayaran Tunjangan Struktural PNS dan
Tunjangan Struktural PNS (gaji ke-13 dan gaji ke-14).
6. Belanja Tunjangan PPh PNS (511125)
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan PPh PNS.
7. Belanja Tunjangan Beras (511126)
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan beras berbentuk uang
maupun natura.
- 75 -

8. Belanja Uang Makan PNS (511129)


Satuan biaya uang makan Pegawai Aparatur Sipil Negara
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan
kebutuhan uang makan pegawai yang dihitung berdasarkan
jumlah hari kerja.
9. Belanja Tunjangan Umum PNS (511151)
Pengeluaran untuk pembayaran tunjangan umum/tambahan
tunjangan umum PNS, pembayaran tunjangan umum PNS,
pembayaran gaji ke-13 dan gaji ke-14.
10. Belanja uang lembur (512211)
Pengeluaran untuk pembayaran uang lembur termasuk uang
makan yang dibayarkan dalam rangka lembur.
a. Kerja lembur adalah segala pekerjaan yang harus dilakukan
oleh Pegawai Negeri Sipil pada waktu-waktu tertentu di luar
waktu kerja sebagaimana telah ditetapkan bagi tiap-tiap
instansi dan kantor Pemerintah.
b. Pegawai Negeri Sipil dapat diperintahkan melakukan Kerja
Lembur untuk menyelesaikan tugas-tugas kedinasan yang
mendesak.
c. Perintah sebagaimana dimaksud pada angka 1 dikeluarkan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen/Kepala Kantor/Kepala Satuan Kerja dalam bentuk
Surat Perintah Kerja Lembur.
d. Besarnya uang lembur untuk tiap-tiap jam penuh Kerja
Lembur bagi Pegawai Negeri Sipil adalah sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang
Standar Biaya Masukan.
e. Uang lembur dibayarkan sebulan sekali pada awal bulan
berikutnya.
f. Khusus untuk uang lembur bulan Desember dapat
dibayarkan pada akhir bulan berkenaan.
g. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan Kerja
Lembur paling kurang 2 (dua) jam berturut-turut diberikan
uang makan lembur yang besarnya ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Masukan.
- 76 -

h. Uang lembur dibayarkan dalam batas pagu anggaran yang


tersedia dalam DIPA Satuan Kerja berkenaan.
Belanja uang lembur diperuntukan bagi Pegawai Aparatur Sipil
Negara, Pegawai Non Aparatur Sipil Negara serta Satpam,
Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti.
a. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur bagi
Pegawai Aparatur Sipil Negara :
1) Uang Lembur
Uang lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang melakukan kerja lembur
berdasarkan surat perintah dari pejabat yang berwenang.
2) Uang Makan Lembur
Uang makan lembur diperuntukan bagi Pegawai Aparatur
Sipil Negara setelah bekerja lembur paling kurang 2 (dua)
jam secara berturut turut dan diberikan maksimal 1 (satu)
kali perhari.
b. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur bagi
Pegawai Non Aparatur Sipil Negara, Satpam, Pengemudi,
Petugas Kebersihan, dan Pramubakti.
1) Uang Lembur
Uang lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai Non
Aparatur Sipil Negara yang melaksanakan tugas rutin
kementerian negara/lembaga, Satpam, Pengemudi,
Petugas Kebersihan, dan Pramubakti yang melakukan
kerja lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat
yang berwenang.
2) Uang Makan Lembur Uang makan lembur diperuntukan
bagi Pegawai Non Aparatur Sipil Negara yang
melaksanakan tugas rutin kementerian negara/lembaga,
Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti
setelah bekerja lembur paling kurang 2 (dua) jam secara
berturut turut dan diberikan maksimal 1 (satu) kali per
hari.
11. Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan/512411)
Pengeluaran untuk pembayaran honorarium tetap antara lain:
a. Pembayaran uang kehormatan Anggota KPU, KPU
Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
- 77 -

berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2013


tentang Kedudukan Keuangan Ketua dan Anggota Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;
b. Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota dengan memperhatikan Juknis dan Surat
Sekretaris Jenderal KPU terkait Tunjangan Kinerja.
Catatan:
1. Pembayaran Penghasilan ketiga belas bagi Komisioner KPU
Provinsi/KIP Aceh dan Komisioner KPU/KIP Kabupaten/
Kota berpedoman pada Keputusan KPU Nomor
72/Kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Pemberian Penghasilan
Ketiga belas dan Tunjangan Hari Raya kepada Pimpinan dan
Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil dan Tunjangan Hari Raya
kepada Petugas Kebersihan, Pramubakti, Satpam dan
Pengemudi di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum;
2. Pembayaran Gaji ketiga belas bagi Pegawai Negeri Sipil
Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota berpedoman pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Pemberian Gaji, Pensiun atau Tunjangan Ketiga belas
kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional
Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Pejabat Negara dan Penerima Pensiun atau Tunjangan;
3. Pembayaran Tunjangan Hari Raya bagi Komisioner KPU
Provinsi/KIP Aceh dan Komisioner KPU/KIP
Kabupaten/Kota dan Pegawai Negeri Sipil Sekretariat KPU
Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota,
menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dalam
Tahun Anggaran 2017 kepada Pimpinan, Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada Lembaga
Non Struktural;
4. Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan untuk
Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan dan Pramubakti
berpedoman pada Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran
- 78 -

2017. Anggaran tersebut dialokasikan pada Kegiatan


Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
(KPU), Keluaran Layanan Perkantoran (3360.994);
5. Sesuai surat Sekjen Nomor 1470/SJ/XI/2015 tanggal 15
November 2016 tentang Pencermatan Terhadap Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) Pagu Alokasi Anggaran KPU
Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota TA 2017,
Satker melakukan pencermatan/perhitungan terhadap
alokasi belanja pegawai sampai dengan akhir tahun
anggaran 2017 yang telah ditetapkan dalam RKA K/L
masing-masing satker dan apabila terdapat kekurangan dan
atau kelebihan belanja pegawai tersebut, segera
menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal KPU, dengan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.b
Keputusan ini. Kekurangan dan kelebihan belanja pegawai
KPU/KIP Kabupaten/Kota disampaikan kepada KPU
Provinsi/KIP Aceh sebagai koordinator dan selanjutnya KPU
Provinsi/KIP Aceh melakukan pencermatan dan melakukan
rekapitulasi terhadap kekurangan/kelebihan belanja
pegawai dimaksud dan disampaikan kepada Sekretaris
Jenderal KPU Cq. Kepala Biro Perencanaan dan Data
Sekretaris Jenderal KPU. Apabila KPU Provinsi/KIP Aceh
masih terdapat perbaikan data kekurangan/kelebihan
belanja pegawai tersebut, disampaikan selambat-lambatnya
akhir Februari 2017.

2. Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, dan


Inventarisasi Sarana dan Pra Sarana Pemilu
2.1. Data Kebutuhan dan Anggaran Logistik Pemilu/Pemilihan
051 Fasilitasi Perencanaan Kebutuhan dan Anggaran Logistik Pemilu dan
Pilkada
A. Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik
Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran
Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh:
1. Penjelasan kegiatan
Pelaksanaan Pemilu/Pemilihan memiliki siklus logistik yang
meliputi tahap Perencanaan, tahap Pengadaan, tahap
- 79 -

Pendistribusian, serta tahap Pemilharaan dan Inventarisasi.


Masing-masing tahapan tersebut telah dituangkan dalam tupoksi
Biro Logistik yang terdiri dari 4 (empat) Bagian sebagaimana
diatur dalam Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Perubahan atas Peraturan KPU Nomor 06 Tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal KPU,
Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretariat KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
Terkait dengan kegiatan pada tahap Perencanaan berupa
pengelolaan data kebutuhan dan anggaran logistik
Pemilu/Pemilihan maka perlu dibuat rencana kegiatan secara
sinergi hingga satker KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota agar tercapai sasaran kegiatan secara Nasional
yang tertuang dalam Renstra KPU 2015 2020. Untuk kegiatan
pengelolaan tersebut, terdapat 2 (dua) kegiatan utama yang
disusun berupa evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan
sebelumnya dan penyusunan rencana kebutuhan dan anggaran
untuk keperluan Pemilu/Pemilihan berikutnya.
Kegiatan evaluasi lebih ditekankan kepada kondisi pengelolaan
logistik Pemilihan faktor pendukung dan kendala dalam
pengelolaan logistik Pemilihan 2017 pada satker KPU Provinsi/KIP
Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan
Pemilihan 2017. Hal ini menjadi bahan untuk masukan laporan
kegiatan secara Nasional terkait pengelolaan logistik Pemilihan
2017 dan untuk menyusun rencana kegiatan/kerja pada tahun
berikutnya (TA. 2018 dan TA. 2019). Kegiatan ini hanya
dilaksanakan bagi satker yang melaksanakan Pemilihan Tahun
2017, yaitu untuk wilayah (1) Provinsi DKI Jakarta, (2) Provinsi
Aceh, (3) Provinsi Babel, (4) Provinsi Sulbar, (5) Provinsi Gorontalo,
(6) Provinsi Banten, dan (7) Provinsi Papua Barat.
Selanjutnya untuk menyusun rencana kebutuhan dan
anggaran keperluan Pemilu 2019, KPU akan mulai mengajukan
anggaran kepada Pemerintah pada TA. 2017 sehingga diperlukan
kegiatan tersebut secara tersistematis dan menggunakan
pendekatan kondisi riil di lapangan. Hal tersebut sangat penting
karena usulan kebutuhan dan anggaran keperluan
Pemilu/Pemilihan yang tepat akan menjadi salah satu kunci
- 80 -

keberhasilan pelaksanaannya. Kegiatan tersebut harus menerima


data dan informasi dari seluruh satker, dengan data dukung yang
menjelaskan usulan kebutuhan dan anggaran yang diajukan.
Fungsi dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran
kepada Pemerintah dan DPR, terkait biaya keperluan logistik yang
dibutuhkan KPU dalam menyelenggarakan Pemilu 2019. Kegiatan
ini akan dilaksanakan untuk seluruh KPU Provinsi /KIP Aceh
karena terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2019.
2. Tahapan pelaksanaan
Untuk mendukung target capaian kegiatan sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, maka KPU Provinsi/KIP Aceh akan
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017
KPU Provinsi/KIP Aceh yang menyelenggarakan Pemilihan
Gubernur Tahun 2017 akan melaksanakan rapat koordinasi
tingkat Provinsi dengan mengundang satker KPU/KIP
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. Tahapan kegiatan yang
harus dilakukan, yaitu:
1) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan, berkoordinasi
susuai dengan jadwal rencana kerja KPU yang akan
menjadi narasumber kegiatan;
2) Mengumpulkan data awal evaluasi kegiatan Pemilihan
2017 yang diperoleh dari satker KPU/KIP Kabupaten/Kota
untuk menjadi bahan analisa dan kajian kegiatan rakor
yang akan dilaksanakan;
3) Menyusun administrasi kegiatan dan mencari lokasi
pelaksanaan kegiatan yang representatif;
4) Mengundang satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah
kerjanya untuk hadir dalam evaluasi pengelolaan logistik
Pemilihan 2017 tingkat Provinsi dengan membawa data-
data evaluasi kegiatan Pemilihan 2017, yang dilaksanakan
secara fullday dan halfday meeting;
5) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada KPU,
dengan mengedepankan poin-poin penting kegiatan rakor
dimaksud.
b. Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik
Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran.
- 81 -

KPU Provinsi/KIP Aceh menjadi koordinator kegiatan yang


mengundang satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah
kerjanya. Kegiatan ini untuk membahas seluruh aspek dalam
perencanaan kebutuhan dan anggaran, mencakup tahapan
perencanaan, perencanaan pengadaan, mekanisme pengiriman
hingga tindak lanjut inventarisasi dan pemeliharaanya.
Kegiatan ini akan memberikan informasi secara komprehensif
dan tepat, dengan melibatkan satker secara kontinyu dalam
tahun anggaran berjalan untuk tindak lanjut berikutnya.
Untuk mencapai hal tersebut, KPU Provinsi/KIP Aceh
melaksanakan tahap kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan, berkoordinasi
sesuai dengan jadwal rencana kerja KPU yang akan
menjadi narasumber kegiatan dan bahan dukung yang
akan dibahas pada dimaksud;
2) Mengumpulkan data awal rencana kebutuhan,
perhitungan anggaran, potensi masalah pengadaan dan
distribusinya, serta kebutuhan anggaran untuk
pemeliharaan dan inventarisasi logistik;
3) Mengolah data awal yang disampaikan oleh KPU/KIP
Kabupaten/Kota sebagai bahan kegiatan dimaksud
dengan KPU;
4) Menyusun administrasi kegiatan dan mencari lokasi
pelaksanaan kegiatan yang representatif;
5) Mengundang satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah
satkernya untuk hadir dalam rakor tingkat Provinsi
dengan membawa data-data evaluasi kegiatan Pemilihan
2017, yang dilaksanakan secara fullday dan halfday
meeting;
6) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada
KPU.
- 82 -

3. Jenis Belanja
a. Kegiatan Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017
1) Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi
(521811)
Belanja barang ini digunakan untuk memenuhi
kebutuhan ATK kegiatan, agar dapat terlaksana dengan
baik misalnya Tonner, Kertas, dll.
2) Belanja bahan (521211)
Belanja bahan untuk memenuhi kebutuhan rakor di
tingkat Provinsi berupa kelengkapan spanduk, backdrop,
dan seminar kit.
3) Belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota
(524114)
Belanja ini digunakan untuk mendukung rakor di luar
Kantor yang mengundang peserta KPU/KIP
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya, termasuk untuk
mendukung kegiatan rapat awal persiapan di kantor.
Biaya yang tercantum dalam akun belanja ini adalah uang
saku rapat di kantor (melibatkan Eselon II lain atau
instansi lain), paket fullday dan halfday meeting serta
biaya transport panitia lokal pelaksana rakor.
b. Kegiatan Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan
Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran
1) Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi
(521811)
Belanja barang ini digunakan untuk memenuhi
kebutuhan ATK kegiatan, agar dapat terlaksana dengan
baik misalnya Tonner, Kertas, dll.
2) Belanja bahan (521211)
Belanja bahan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan di
tingkat Provinsi berupa kelengkapan spanduk, backdrop,
dan seminar kit.
3) Belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota
(524114)
Belanja ini digunakan untuk mendukung kegiatan di luar
Kantor yang mengundang peserta KPU/KIP
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya, termasuk untuk
- 83 -

mendukung persiapan kegiatan di kantor. Biaya yang


tercantum dalam akun belanja ini adalah uang saku rapat
di kantor (melibatkan Eselon II lain atau instansi lain),
paket fullday dan halfday meeting serta biaya transport
panitia lokal pelaksana rakor.
4. Output Kegiatan
a. Kegiatan Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017
Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah
terlaksananya evaluasi pengadaan logistik Pemilihan 2017,
antara lain:
1) Laporan kegiatan;
2) Daftar permasalahan yang dihadapi beserta
solusi/langkah kerja pemecahan masalah tersebut.
b. Kegiatan Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan
Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran
Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah
tersusunnya rencana kebutuhan dan anggaran, daftar potensi
masalah yang terjadi dan langkah antisipasinya, yang secara
detil, antara lain:
1) laporan kegiatan;
2) data dan informasi terkait rencana kebutuhan dan
anggaran keperluan Pemilu 2019.

Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota:


1. Penjelasan kegiatan
Pelaksanaan Pemilu/Pemilihan memiliki siklus logistik yang
meliputi tahap Perencanaan, tahap Pengadaan, tahap
Pendistribusian, serta tahap pemeliharaan dan Inventarisasi.
Masing masing tahapan tersebut telah dituangkan dalam tupoksi
Biro Logistik yang terdiri dari 4 (empat) Bagian sebagaimana
diatur dalam Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Perubahan atas Peraturan KPU Nomor 06 Tahun 2008 tentang
Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretarus KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
Terkait dengan kegiatan pada tahap Perencanaan berupa
pengelolaan data kebutuhan dan anggaran logistik
Pemilu/Pemilihan maka perlu dibuat rencana kegiatan secara
- 84 -

sinergi hingga satker KPU/KIP Kabupaten/Kota agar tercapai


sasaran kegiatan secara Nasional yang tertuang dalam Renstra
KPU 2015 2020. Untuk kegiatan pengelolaan tersebut, terdapat 2
(dua) kegiatan utama yang disusun berupa evaluasi pengelolaan
logistik Pemilihan sebelumnya dan penyusunan rencana
kebutuhan dan anggaran untuk keperluan Pemilu/Pemilihan
berikutnya.
Kegiatan evaluasi lebih ditekankan pada kondisi pengelolaan
logistik Pemilihan, faktor pendukung dan kendala dalam
pengelolaan logistik Pemilihan 2017 pada satker KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pemilihan 2017. Hal ini
menjadi bahan untuk masukan laporan kegiatan secara Nasional
terkait pengelolaan logistik Pemilihan 2017 dan untuk menyusun
rencana kegiatan/kerja pada tahun berikutnya (TA. 2018 dan TA.
2019). Kegiatan ini hanya dilaksanakan bagi satker KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Tahun 2017, yaitu untuk KPU/KIP
Kabupaten/Kota di wilayah (1) Provinsi DKI Jakarta, (2) Provinsi
Aceh, (3) Provinsi Babel, (4) Provinsi Sulbar, (5) Provinsi Gorontalo,
(6) Provinsi Banten, dan (7) Provinsi Papua Barat.
Selanjutnya untuk menyusun rencana kebutuhan dan
anggaran keperluan Pemilu 2019, KPU akan mulai mengajukan
anggaran kepada Pemerintah pada TA. 2017 sehingga diperlukan
kegiatan tersebut secara tersistematis dan menggunakan
pendekatan kondisi riil di lapangan. Hal tersebut sangat penting
karena usulan kebutuhan dan anggaran keperluan
Pemilu/Pemilihan yang tepat akan menjadi salah satu kunci
keberhasilan pelaksanaannya. Kegiatan tersebut harus menerima
data dan informasi dari seluruh satker, dengan data dukung yang
menjelaskan usulan kebutuhan dan anggaran yang diajukan.
Fungsi dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran
kepada Pemerintah dan DPR, terkait biaya keperluan logistik yang
dibutuhkan KPU dalam menyelenggarakan Pemilu 2019. Kegiatan
ini akan dilaksanakan untuk seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh
karena terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2019.
- 85 -

2. Tahapan pelaksanaan
Untuk mendukung target capaian kegiatan sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, maka KPU/KIP Kabupaten/Kota akan
melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a. Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017
KPU/KIP Kabupaten/Kota hadir pada rapat koordinasi tingkat
Provinsi yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh
setempat. Tahapan kegiatan yang harus dilakukan, yaitu:
1) Melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh
terkait bahan/materi yang dibawa pada saat rapat dan
jadwal pelaksanaannya;
2) Menyusun administrasi kegiatan perjalanan dinas sebagai
pertanggung jawaban;
3) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan.
b. Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan Logistik
Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran.
KPU/KIP Kabupaten/Kota menjadi salah satu penopang
pelaksanaan Pemilu/Pemlihan karena langsung berhadapan
dengan masyarakat pemilih dan partai politik, sehingga
perencanaan kegiatan harus tepat dan mengakomodir
pelaksanaanya. Kebutuhan anggaran Pemilu/Pemilihan
sebagian besar ada di tingkat KPU/KIP Kabupaten/Kota
sehingga harus dilakukan pencermatan usulan anggaran dan
kebutuhan yang detil. Guna mengefektifitaskan proses proses
penyusuan rencana kebutuhan dan anggaran, maka dilakukan
secara regional atau diklasifikasikan per Provinsi. Untuk
mencapai hal tersebut, KPU/KIP Kabupaten/Kota
melaksanaan tahap kegiatan sebagai berikut :
1) Melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh
terkait bahan/materi yang dibawa pada saat rapat dan
jadwal pelaksanaannya;
2) Menyusun administrasi kegiatan perjalanan dinas sebagai
pertanggung jawaban;
3) Menyiapkan rencana kebutuhan dan anggaran serta data
dukung yang telah disusun berdasarkan acuan standar
kebutuhan dan anggaran yang berlaku;
4) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan.
- 86 -

3. Jenis Belanja
a. Kegiatan Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017
1) Belanja perjalanan dinas (524111)
Belanja ini digunakan untuk membiayai perjalanan dinas
personil KPU/KIP Kabupaten/Kota yang ditugaskan untuk
hadir rapat di Provinsi.
b. Kegiatan Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan
Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran
1) Belanja perjalanan dinas (524111)
Belanja ini digunakan untuk membiayai perjalanan dinas
personil KPU/KIP Kabupaten/Kota yang ditugaskan untuk
hadir rapat di Provinsi.
4. Output Kegiatan
a. Kegiatan Evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017
Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah
terlaksananya evaluasi pengelolaan logistik Pemilihan 2017
antara lain:
1) laporan kegiatan;
2) daftar inventarisasi permasalahan yang dihadapi beserta
solusi/langkah kerja pemecahan masalah tersebut.
b. Kegiatan Koordinasi Perencanaan Kebutuhan dan Pengelolaan
Logistik Pemilu/Pemilihan serta Penganggaran
Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah
tersusunnya rencana kebutuhan dan anggaran, daftar potensi
masalah yang terjadi dan langkah antisipasinya, yang secara
detil antara lain:
1) laporan kegiatan;
2) data dan informasi terkait rencana kebutuhan dan
anggaran keperluan Pemilu 2019.

2.2. Fasilitasi Pengadaan Logistik Pemilu (3356.009)


051 Fasilitasi Pengadaan Logistik Pemilu
Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh:
1. Penjelasan kegiatan
Kegiatan pengadaan logistik Pemilu/Pemilihan menjadi salah
satu hal yang penting dalam siklus manajemen logistik, karena
menjadi sorotan publik (Masyarakat). Pengadaan logistik yang baik
- 87 -

dimulai dari internal KPU yang melaksanakan proses pengadaan


tersebut. Dibutuhkan profesionalisme dan pemahaman yang tepat
dalam memahami ketentuan pengadaan yang berlaku serta
dibutuhkan pengalaman lapangan yang banyak agar mampu
mengantisipasi potensi permasalahan yang terjadi.
Guna mendukung transparansi dan pertanggungjawaban yang
akuntabel dalam penggunaan anggaran masing masing satker
khususnya terkait dengan pengadaan barang/jasa, maka perlu
dilakukan beberapa kegiatan utama dalam memfasilitasi
pengadaan barang/jasa (logistik) dimaksud. Kegiatan tersebut
fokus kepada pembinaan personil yang menjadi tupoksi
pengadaan barang/jasa serta fasilitas pendukung kegiatannya.
Untuk lebih mematangkan kegiatan tersebut, dilakukan
koordinasi dengan KPU agar pemahaman terhadap kebijakan dan
teknis pelaksanaannya sesuai ketentuan yang berlaku. Mekanisme
kegiatan ini perlu dilakukan mengingat masih banyaknya satker
yang belum sepenuhnya memahami tahapan pengadaan
barang/jasa sebagaimana ketentuan Perpres dan Perka LKPP.
Perkembangan proses pengadaan yang dilakukan secara online
(e-procurement) menjadi salah satu permasalahan yang menjadi
perhatian KPU karena tidak seluruh satker mampu menggunakan
hal tersebut, terutama untuk wilayah wilayah yang sulit jaringan
internet. Kendala kendala tersebut menjadi perhatian KPU dalam
membina, memberikan supervisi dan bimbingan teknis kepada
satker, lebih intens melalui sarana komunikasi yang tersedia.
Misalnya dilakukan pembinaan melalui sarana LPSE KPU, rapar
koordinasi tingkat Nasional, akun media sosial resmi, petunjuk
teknis/pelaksanaan, edaran, dan lain sebagainya.
2. Tahapan pelaksanaan
Untuk mendukung target capaian kegiatan dimaksud, maka KPU
Provinsi/KIP Aceh akan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Fasilitasi ULP dan LPSE
KPU Provinsi/KIP Aceh memfasilitasi proses pengadaan
barang/jasa sebagaimana RUP yang telah diumumkan pada
SIRUP baik untuk wilayah satker Provinsinya maupun satker
KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. Kegiatan-
- 88 -

kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh


dalam memfasilitasi hal tersebut, yaitu:
1) Membentuk Ketua ULP, Sekretaris ULP dan admin agency
LPSE KPU pada tahun anggaran berjalan, atau
memperpanjang kembali SK sebelumnya jika tidak ada
penggantian personil;
2) Memberikan honor kepada Ketua ULP, Sekretaris ULP dan
admin agency LPSE KPU sesuai dengan pagu anggaran
yang tersedia;
3) Melakukan koordinasi dengan satker KPU/KIP
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya agar pelaksanaan
proses pengadaan barang/jasa selama tahun anggaran
berjalan dapat berjalan dengan baik, tanpa kendala dan
masalah;
4) Melakukan supervisi dan bimbingan teknis terkait
permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh satker
KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya, dan apabila
belum menemukan pemecahannya, maka melakukan
koordinasi ke KPU;
5) Secara rutin melihat informasi dan menindak lanjuti
arahan KPU yang disampaikan melalui media komunikasi
resmi, misalnya Silog atau akun resmi media sosial;
6) Menyampaikan laporan secara berkala kepada KPU terkait
proses pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan,
permasalahan yang dihadapi, langkah kerja yang diambil
dalam memecahkan permasalahan tersebut, hingga
dokumentasi proses pengadaan barang/jasa yang
dilaksanakan;
b. Rapat Kerja ULP dan LPSE Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan
Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E-
Purchasing.
KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan rapat koordinasi dengan
KPU maupun dengan satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di
wilayah kerjanya (hanya untuk wilayah Jabar, Jateng, dan
Sulsel). KPU Provinsi/KIP Aceh akan diundang hadir dalam
rapat kerja ULP dan LPSE yang dilaksanakan oleh KPU,
sebagai sarana konsolidasi terhadap pengelolaan ULP KPU
- 89 -

Provinsi/KIP Aceh dan pengelolaan LPSE KPU yang digunakan


untuk seluruh satker dalam proses pengadaan barang/jasa.
Untuk mencapai hal tersebut, KPU Provinsi/KIP Aceh
melaksanaan tahap kegiatan sebagai berikut:
1) Menyiapkan bahan/data dukung yang akan dibawa pada
saat rapat kerja ULP dan LPSE;
2) Menghadiri rapat kerja ULP dan LPSE di Jakarta sesuai
dengan jadwal kegiatan yang ditetapkan oleh KPU;
3) Menyusun administrasi kegiatan sosialisasi dan Bimtek
Pengadaan Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering
dan E-Purchasing (Jabar, Jateng, dan Sulsel);
4) Melaksanakan koordinasi dengan KPU terkait kegiatan
sosialisasi dan bimtek dimaksud;
5) Mengundang satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah
satker KPU Provinsi/KIP AcehJawa Barat, KPU
Provinsi/KIP AcehJawa Tengah, KPU Sulawesi Tengah
untuk hadir dalam rakor tingkat Provinsi, yang
dilaksanakan di kantor KPU Provinsi/KIP Acehsetempat;
6) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada
KPU.
3. Jenis Belanja
a. Fasilitasi ULP dan LPSE
1) Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi
(521811)
Belanja barang ini digunakan untuk memenuhi
kebutuhan ATK kegiatan dan penggandaan materi/bahan
agar dapat terlaksana dengan baik misalnya Tonner,
Kertas, dan lain sebagainya.
2) Belanja honor (521213)
Belanja ini untuk memberikan honor kepada Kepala ULP,
Sekretaris ULP, dan Admin Agency LPSE, yang telah
ditetapkan dengan Surat Keputusan Sekretaris KPU
Provinsi/KIP Aceh.
- 90 -

b. Rapat Kerja ULP dan LPSE Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan


Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E-
Purchasing
1) Belanja Perjalanan biasa (524111)
Belanja barang ini digunakan untuk membiayai
perjalanan dinas kegiatan rapat kerja ULP dan LPSE yang
dilaksanakan oleh KPU di Jakarta.
2) Belanja bahan (521211)
Belanja bahan ini hanya berlaku untuk wlayah Provinsi
Jabar, Jateng, dan Sulsel, guna memenuhi kebutuhan
rakor di tingkat Provinsi berupa makan, kudapan dan
seminar kit peserta rapat satker KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang diundang di wilayah kerjanya.
4. Output Kegiatan
a. Fasilitasi ULP dan LPSE
Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah
terlaksananya kegiatan proses pengadaan barang/jasa
masing-masing satker, diantaranya lebih rinci berupa laporan
kegiatan secara berkala kepada KPU.
b. Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa
Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E-Purchasing
Capaian kegiatan yang diharapkan adalah tersosialisasikannya
pemahaman proses pengadaan barang/jasa secara online baik
melalui katalog maupun e-procurement, serta pengelolaan ULP
dan LPSE secara tepat. Lebih detil hasil kegiatan ini berupa:
1) laporan kegiatan;
2) informasi permasalahan dan mekanisme pemecahan
terhadap masalah tersebut sebagai bahan kebijakan KPU
lebih lanjut.

Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota :


1. Penjelasan kegiatan
Kegiatan pengadaan logistik Pemilu/Pemilihan menjadi salah
satu hal yang penting dalam siklus manajemen logistik, karena
menjadi sorotan publik (Masyarakat). Pengadaan logistik yang
baik dimulai dari internal KPU yang melaksanakan proses
pengadaan tersebut. Dibutuhkan profesionalisme dan
- 91 -

pemahaman yang tepat dalam memahami ketentuan pengadaan


yang berlaku serta dibutuhkan pengalaman lapangan yang
banyak agar mampu mengantisipasi potensi permasalahan yang
terjadi.
Guna mendukung transparansi dan pertanggungrjawaban
yang akuntabel dalam penggunaan anggaran di masing-masing
satker khususnya terkait dengan pengadaan barang/jasa, maka
perlu dilakukan beberapa kegiatan utama dalam memfasilitasi
pengadaan barang/jasa (logistik) dimaksud. Kegiatan tersebut
fokus kepada pembinaan personil yang menjadi tupoksi
pengadaan barang/jasa serta fasilitas pendukung kegiatannya.
Untuk lebih mematangkan kegiatan tersebut, dilakukan
koordinasi dengan KPU agar pemahaman terhadap kebijakan dan
teknis pelaksanaannya sesuai ketentuan yang berlaku.
Mekanisme kegiatan ini perlu dilakukan mengingat masih
banyaknya satker yang belum sepenuhnya memahami tahapan
pengadaan barang/jasa sebagaimana ketentuan Perpres dan
Perka LKPP.
Perkembangan proses pengadaan yang dilakukan secara online
(e-procurement) menjadi salah satu permasalahan yang menjadi
perhatian KPU karena tidak seluruh satker mampu menggunakan
hal tersebut, terutama untuk wilayah-wilayah yang sulit jaringan
internet. Kendala-kendala tersebut menjadi perhatian KPU dalam
membina, memberikan supervisi dan bimbingan teknis kepada
satker, lebih intens melalui sarana komunikasi yang tersedia.
Misalnya dilakukan pembinaan melalui sarana LPSE KPU, rapar
koordinasi tingkat Nasional, akun media sosial resmi, petunjuk
teknis/pelaksanaan, edaran, dan lain sebagainya.
2. Tahapan pelaksanaan
Untuk mendukung target capaian kegiatan dimaksud, maka KPU
Provinsi/KIP Aceh akan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Fasilitasi ULP dan LPSE
b. Rapat Kerja ULP dan LPSE Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan
Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E-
Purchasing.
KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jabar, Provinsi
Jateng, dan Provinsi Sulsel hadir pada kegiatan sosialisasi dan
- 92 -

bimtek E-Katalog dengan KPU Provinsi/KIP Aceh. KPU


Provinsi/KIP Aceh akan mengundang KPU sebagai narasumber
dan sebagai sarana tranformasi pemahaman tentang E-Katalog di
tingkat satker KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota. Katalog logistik Pemilu/Pemilihan merupakan
hal yang baru bagi satker sehingga perlu sosialisasi yang intens
agar penerapannya bisa berjalan dengan baik. Untuk mencapai
hal tersebut, KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanaan tahap
kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh terkait
bahan/materi yang dibawa pada saat rapat dan jadwal
pelaksanaannya;
b. Menyusun administrasi kegiatan perjalanan dinas sebagai
pertanggung jawaban;
c. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan.
3. Jenis Belanja
a. Fasilitasi ULP dan LPSE
b. Rapat Kerja ULP dan LPSE Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan
Barang/Jasa Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E-
Purchasing
1) Belanja Perjalanan biasa (524111)
Belanja barang ini digunakan untuk membiayai
perjalanan dinas kegiatan rapat kerja sosialisasi dan
bimtek penerapan E-Katalog yang dilaksanakan oleh KPU
Provinsi/KIP Aceh.
4. Output Kegiatan
a. Fasilitasi ULP dan LPSE
b. Sosialisasi dan Bimtek Pengadaan Barang/Jasa
Pemilu/Pemilihan, E-Tendering dan E-Purchasing
Capaian kegiatan yang diharapkan adalah
tersosialisasikannya pemahaman proses pengadaan
barang/jasa secara online baik melalui katalog maupun e-
procurement yang dituangkan dalam laporan kegatan.
- 93 -

2.3. Sistematika dan Standar Pengiriman Logistik Pemilu


011. Inventarisasi Logistik Pemilu
Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh:
1. Penjelasan kegiatan
Kegiatan yang menjadi bagian tahapan manajemen logistik
Pemilu adalah inventarisasi dan pemeliharaan logistik diadakan
dan didistribusikan ke satker KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Inventarisasi logistik menjadi bagian penting dalam pengelolaan
logistik Pemilu/Pemilihan. Proses transformasi pemahaman
dimaksud, dapat dilakukan melalui pembuatan video animasi,
infografik atau visualisasi lain yang mudah dimengerti.
Untuk menyusun bahan/data dan informasi yang diperlukan,
maka harus melakukan simulasi, pengumpulan data dan
informasi yang mendukung hal dimaksud. Kondisi lapangan
dengan berbagai faktor baik dari sisi aturan konteks lokal yang
berlaku dan demografi setempat, akan menjadi data dukung yang
nantinya diulas secara baik menjadi sebuah simulasi yang baik.
Pelaksanaan simulasi akan dilakukan hanya di 3 (tiga) wilayah
Provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, dan Kep. Riau. Secara bertahap
ke depan akan dilakukan untuk seluruh satker KPU Provinsi/KIP
Aceh menyesuaikan dengan ketersediaan pagu anggaran.
2. Tahapan pelaksanaan
Untuk mendukung target capaian kegiatan sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, maka KPU Provinsi/KIP Acehakan
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait
tata kelola manajemen Penyimpanan/gudang logistik
Pemilu/Pemilihan.
Kegiatan bimbingan teknis dan simulasi difokuskan kepada
kegiatan pensortiran pengepakan logistik dan penataan secara
apik di dalam gudang penyimpanan yang dimiliki satker
KPU/KIP Kabupaten/Kota. Simulasi yang dilakukan memang
tidak dilakukan di seluruh Provinsi namun hanya yang
mewakili yaitu Provinsi Jabar, Provinsi Banten, dan Provinsi
Kepri.
Dari hasil simulasi tersebut, akan dibuatkan visualisasi
dalam bentuk sosialisasi video maupun lainnya (barang
- 94 -

cetakan) untuk diedarkan kepada seluruh satker sebagai


pedoman dalam mengelola logistik Pemilu/Pemilihan setelah
logistik diterima oleh satker KPU Kab/Kota dan sebelum
logistik dikirim ke badan adhoc.
Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh KPU
Provinsi/KIP Aceh dalam memfasilitasi hal tersebut, yaitu:
1) Melakukan rapat internal untuk membahas persiapan dan
lokasi simulasi yang tepat dengan memperhatikan biaya
yang ada pada pagu anggaran DIPA masing-masing
satker;
2) Membentuk tim kepanitiaan lokal;
3) Melakukan survei lokasi (jika dilakukan di luar Kantor);
4) Mempersiapkan administrasi kegiatan termasuk jadwal
pelaksanaan kegiatan setelah dikoordinasikan dengan
KPU;
5) Melakukan koordinasi dengan KPU untuk pelaksanaan
kegiatannya;
6) Melaporkan hasil kegiatan kepada KPU secara detil.
3. Jenis Belanja
a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait
tata kelola manajemen Penyimpanan/gudang logistik
Pemilu/Pemilihan.
1) Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi
(521811)
Belanja barang ini digunakan untuk memenuhi
kebutuhan ATK kegiatan dan penggandaan materi/bahan
agar dapat terlaksana dengan baik misalnya Tonner,
Kertas, dan lain sebagainya.
2) Belanja Bahan (521211)
Belanja bahan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
kegiatan berupa makan, kudapan, termasuk bahan
sosialisasi, spanduk dan backdrop.
4. Output Kegiatan
a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait
tata kelola manajemen Penyimpanan/gudang logistik
Pemilihan
- 95 -

Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah


terlaksananya kegiatan simulasi dan bimtek pengelolaan
logistik Pemilihan di 3 (tiga) wilayah Provinsi, diantaranya
lebih rinci berupa:
1) laporan kegiatan;
2) data dan informasi permasalahan yang dihadapi oleh
satker;
3) kondisi lapangan satker terkait media
penyimpanan/pemeliharaan logistiknya.

Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota :


1. Penjelasan kegiatan
Kegiatan yang menjadi bagian tahapan manajemen logistik
Pemilu adalah inventarisasi dan pemeliharaan logistik diadakan
dan didistribusikan ke satker KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Inventarisasi logistik menjadi bagian penting dalam pengelolaan
logistik Pemilu/Pemilihan. Proses transformasi pemahaman
dimaksud, dapat dilakukan melalui pembuatan video animasi,
infografik atau visualisasi lain yang mudah dimengerti.
Untuk menyusun bahan/data dan informasi yang diperlukan,
maka harus melakukan simulasi, pengumpulan data dan
informasi yang mendukung hal dimaksud. Kondisi lapangan
dengan berbagai faktor baik dari sisi aturan konteks lokal yang
berlaku dan demografi setempat, akan menjadi data dukung yang
nantinya diulas secara baik menjadi sebuah simulasi yang baik.
Pelaksanaan simulasi akan dilakukan hanya di 3 (tiga) wilayah
Provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, dan Kep. Riau. Secara bertahap
ke depan akan dilakukan untuk seluruh satker KPU Provinsi/KIP
Aceh menyesuaikan dengan ketersediaan pagu anggaran. Sehingga
satker KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya harus hadir
untuk mengikuti simulasi tersebut.
2. Tahapan pelaksanaan
Untuk mendukung target capaian kegiatan sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, maka KPU/KIP Kabupaten/Kota akan
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
- 96 -

a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait tata


kelola manajemen penyimpanan/gudang logistik
Pemilu/Pemilihan.
Kegiatan bimbingan teknis dan simulasi difokuskan kepada
kegiatan pensortiran pengepakan logistik dan penataan secara
apik di dalam gudang penyimpanan yang dimiliki satker
KPU/KIP Kabupaten/Kota. Simulasi yang dilakukan memang
tidak dilakukan di seluruh Provinsi namun hanya yang
mewakili yaitu Provinsi Jabar, Provinsi Banten, dan Provinsi
Kep. Riau.
Dari hasil simulasi tersebut, akan dibuatkan visualisasi dalam
bentuk sosialisasi video maupun lainnya (barang cetakan)
untuk diedarkan kepada seluruh satker sebagai pedoman
dalam mengelola logistik Pemilu/Pemilihan setelah logistik
diterima oleh satker KPU Kab/Kota dan sebelum logistik
dikirim ke badan penyelenggara adhoc.
Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh KPU/KIP
Kabupaten/Kota adalah:
1) Melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh
untuk pelaksanaan kegiatan dan bahan/materi yang perlu
dibawa pada saat pelaksanaan kegiatan;
2) Menyusun adminstrasi pelaksanaan kegiatan perjalanan
dinas sebagai bentuk pertanggung jawaban;
3) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.
3. Jenis Belanja
a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait tata
kelola manajemen Penyimpanan/gudang logistik
Pemilu/Pemilihan.
1) Belanja Perjalanan biasa (524111)
Belanja barang ini digunakan untuk membiayai
perjalanan dinas kegiatan rapat koordinasi bimtek dan
simulasi pengelolaan logistik terkait tata kelola
manajemen penyimpanan/gudang logistik
Pemilu/Pemilihan.
4. Output Kegiatan
a. Bimbingan teknis dan simulasi pengelolaan logistik terkait tata
kelola manajemen Penyimpanan/gudang logistik Pemilihan.
- 97 -

Capaian kegiatan yang diharapkan tercapai adalah


terlaksananya kegiatan simulasi dan bimtek tersebut di atas
berupa laporan kegiatan.

3.1 Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data (3357)


3.1.1. Dokumen Perencanaan Anggaran (001)
051. Penyusunan rencana kerja anggaran
A. Pengelolaan Program dan Kegiatan serta Revisi DIPA 2017 dan
Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2018
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Dalam rangka penyusunan program dan rencana kerja KPU
Tahun Anggaran 2018 sesuai dengan alur perencanaan,
dilaksanakan penyusunan rencana kerja pemerintah (RKP),
Trilateral Meeting, Penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/lembaga
(RKA K/L). Penyusunan dokumen anggaran tersebut
dikoordinasikan dengan berkoordinasi dengan DPR, Bappenas,
Kemenkeu dan Instansi Terkait lainnya. Penyusunan dokumen
anggaran tersebut dimulai dari evaluasi terhadap program dan
kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 baik dari
Program, Kegiatan, Output/Sub Output dan Komponen Tahun
2016 yang dijadikan sebagai bahan masukan dalam
penyempurnaan penyusunan program dan rencana kerja
anggaran Tahun 2018.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
bahwa penyusunan RAPBN berpedoman kepada Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) dengan memperhitungkan ketersediaan
anggaran. RKP merupakan dokumen perencanaan tahunan yang
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RAPBN dan dasar
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga. RKP kemudian
dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga (Renja K/L).
Kemudian guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
yang optimal, Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2018
disesuaikan dengan Visi dan Misi yang dituangkan dalam
- 98 -

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) sesuai


dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-
2019. Penyusunan Program dan Kegiatan serta sasaran yang
ingin dicapai dikoordinasikan bersama antara KPU, KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota agar terdapat keserasian dalam
implementasinya. Selanjutnya Program dan Kegiatan dituangkan
dalam dokumen Rencana Kerja dan Anggaran KPU, KPU Provinsi
dan Kabupaten/Kota.

Pelaksanaan di KPU Provinsi /KIP Aceh:


a. KPU Provinsi /KIP Aceh dapat membentuk Tim Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran. Tim Pelaksana kegiatan
tersebut mempunyai tugas melakukan:
1) melaksanakan evaluasi terhadap program dan kegiatan
yang telah dan akan dilaksanakan pada tahun anggaran
2016 dan 2017 dan juga rencana kegiatan Tahun 2018;
2) melakukan Koordinasi dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota
untuk menyusun program dan kegiatan;
3) menyampaikan usulan Renja KPU Provinsi /KIP Aceh dan
KPU/KIP Kabupaten/Kota kepada KPU;
4) melaksanakan finalisasi RKA K/L di KPU Provinsi/KIP
Aceh dengan mengundang KPU/KIP Kabupaten/Kota;
5) menyampaikan Dokumen RKA K/L kepada KPU;
6) mengikuti rapat-rapat kerja/rapat koordinasi dengan
KPU;
7) melaksanakan proses revisi POK, Revisi DIPA baik ke
Kanwil maupun usulan kepada KPU;
8) melakukan dokumentasi terhadap penyusunan Dokumen
Perencanaan dan Data Kepemiluan.
b. Pengumpulan data Program dan Rencana Kerja (Renja) KPU
Provinsi /KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun
2018. KPU/KIP Kabupaten/Kota mengumpulkan usulan dan
data penyusunan Renja ke KPU Provinsi /KIP Aceh untuk
kemudian disampaikan ke KPU guna memperoleh data yang
akurat, obyektif dan sesuai dengan kondisi riil daerah.
Penyusunan Renja KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU/KIP
- 99 -

Kabupaten/Kota didasarkan pada belanja mengikat yaitu


belanja pegawai dan belanja operasional perkantoran serta
belanja non mengikat. Penyampaian Renja KPU/KIP
Kabupaten/Kota ke KPU Provinsi /KIP Aceh dapat dilakukan
melalui jasa pengiriman atau pada saat penyusunan Laporan
Kinerja Tahun 2016 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 di
KPU Provinsi;
c. Finalisasi penyusunan RKA K/L di tingkat Provinsi
dilaksanakan oleh KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota di KPU Provinsi dengan mengundang
Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota setelah disahkannya
Pagu Alokasi Anggaran Tahun Anggaran 2018 (perkiraan di
bulan Oktober-November);
d. Finalisasi penyusunan RKA K/L tingkat Nasional
dilaksanakan oleh KPU Provinsi /KIP Aceh, dilaksanakan di
KPU dengan dihadiri oleh Sekretariat KPU Provinsi;
e. Koordinasi Program dan Kegiatan 2017 dan 2018 dengan
melaksanakan sinkronisasi dan evaluasi terhadap program
dan kegiatan yang dilaksanakan KPU, KPU Provinsi /KIP Aceh
dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun 2017;
f. Melaksanakan revisi POK dan revisi DIPA di Kantor Wilayah
DJPBn;
g. Menyusun Rencana Srategis/Penyesuaian Rencana Strategis
KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun 2015-2019.
Informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan dapat
dilihat di blog: http://anggarankpu.blogspot.co.id/ dan email
yang digunakan sebagai sarana komunikasi adalah
program.kpu@gmail.com
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Belanja bahan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi rapat
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membiayai honor tim pelaksana kegiatan
yang terdiri:
1) Pengarah sebanyak 2 (dua) orang, yaitu Ketua KPU
Provinsi/KIP Aceh dan Divisi Perencanaan;
- 100 -

2) Penanggungjawab sebanyak 1 (satu) orang, yaitu


Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh;
3) Ketua sebanyak 1 (satu) orang, yaitu Kabag Program, Data
dan SDM;
4) Sekretaris sebanyak 1 (satu) orang, yaitu Kabag atau
Kasubag Program;
5) Anggota yang terdiri dari Kasubbag Program dan Staf.
Jumlah keanggotaan disesuaikan dalam DIPA atau dapat
direvisi jumlah anggota dan nominal honorariumnya
dengan ketentuan tidak melebihi pagu anggaran dan
batas tertinggi dari Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2017.
Tata cara pembentukan dan pertanggungjawaban Tim
Pelaksana Kegiatan mempedomani Keputusan KPU Nomor
529/Kpts/KPU/Tahun 2014.
c. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Digunakan untuk membiayai kebutuhan pengadaan ATK dan
Penggandaan bahan-bahan rapat koordinasi dan dukungan
kegiatan.
d. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Perjalanan Dinas dalam rangka Rapat Koordinasi Penyusunan
Rencana Kerja dan Penyusunan RKA K/L Tahun Anggaran
2018.
e. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)
Perjalanan Dinas dalam rangka Revisi DIPA ke Kanwil
dimasing-masing wilayah.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Dokumen Perencanaan/Pengelolaan Anggaran Tahun Anggaran
2017 dan 2018.

B. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Dokumen Anggaran


KPU (051)
Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. KPU/KIP Kabupaten/Kota dapat membentuk Tim Pelaksana
Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran. Tim
Pelaksana kegiatan tersebut mempunyai tugas melakukan:
- 101 -

1) Melaksanakan evaluasi terhadap program dan kegiatan


yang telah dan akan dilaksanakan pada tahun anggaran
2016 dan 2017 dan juga rencana kegiatan Tahun 2018;
2) Melakukan Koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh
untuk menyusun program dan kegiatan;
3) Menyampaikan usulan Renja KPU/KIP Kabupaten/Kota
kepada KPU Provinsi/KIP Aceh. Penyampaian Renja
KPU/KIP Kabupaten/Kota ke KPU Provinsi/KIP Aceh
dapat dilakukan melalui jasa pengiriman atau pada saat
penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 dan Perjanjian
Kinerja Tahun 2017 di KPU Provinsi;
4) Melaksanakan finalisasi RKA K/L di KPU Provinsi/KIP
Aceh;
5) Melaksanakan proses revisi POK, Revisi DIPA baik ke
Kanwil maupun usulan kepada KPU;
6) Melakukan dokumentasi terhadap penyusunan Dokumen
Perencanaan dan Data Kepemiluan;
7) Menyusun Rencana Srategis/Penyesuaian Rencana
Strategis KPU/KIP Kabupaten/Kota Tahun 2015-2019.
b. KPU/KIP Kabupaten/Kota mengumpulkan usulan dan data
penyusunan Renja ke KPU Provinsi/KIP Aceh untuk
kemudian disampaikan ke KPU oleh KPU Provinsi/KIP Aceh
guna memperoleh data yang akurat, obyektif dan sesuai
dengan kondisi riil daerah. Penyusunan Renja KPU
Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota didasarkan
pada belanja mengikat yaitu belanja pegawai dan belanja
operasional perkantoran serta belanja non mengikat.
c. Finalisasi penyusunan Renja dilaksanakan melalui rapat
koordinasi antara Pimpinan dan Pejabat/Staf di lingkungan
KPU/KIP Kabupaten/Kota.
d. Finalisasi penyusunan RKA K/L KPU/KIP Kabupaten/Kota
dilaksanakan di KPU Provinsi.
e. Koordinasi Program dan Kegiatan 2017 dan 2018 dengan
melaksanakan sinkronisasi dan evaluasi terhadap program
dan kegiatan yang dilaksanakan KPU/KIP Kabupaten/Kota
Tahun 2017.
- 102 -

f. Melaksanakan revisi POK dan revisi DIPA di Kantor Wilayah


DJPBn.
Informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan dapat
dilihat di blogspot : http://anggarankpu.blogspot.co.id/
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Belanja bahan digunakan untuk konsumsi rapat.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membiayai honor tim pelaksana kegiatan
yang terdiri dari Pengarah 2 (dua) orang : Ketua dan Divisi
Perencanaan, Penanggungjawab 1 (satu) orang : Sekretaris
KPU/KIP Kabupaten/Kota, Ketua 1 (satu) orang : Kasubag
Program, Wakil Ketua 1 (satu) orang : Kasubag, Sekretaris 1
(satu) orang : Kasubbag, Anggota : Pejabat dan Staf berjumlah
sesuai dalam DIPA atau dapat direvisi jumlah anggota dan
nominal honorariumnya dengan ketentuan tidak melebihi pagu
anggaran.
Tata cara pembentukan dan pertanggungjawaban Tim
Pelaksana Kegiatan mempedomani Keputusan KPU Nomor
529/Kpts/KPU/Tahun 2014.
c. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Digunakan untuk membiayai kebutuhan pengadaan ATK dan
Penggandaan bahan-bahan rapat koordinasi dan dukungan
kegiatan.
d. Biaya Perjalanan Biasa (524111)
Perjalanan Dinas dalam rangka konsultasi dan koordinasi
Finalisasi Penyusunan RKA K/L ke KPU Provinsi dan
penyelesaian Revisi DIPA ke Kanwil.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Dokumen Perencanaan/Pengelolaan Anggaran Tahun Anggaran
2017 dan 2018.
- 103 -

3.2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan (3357.004)


3.2.1. Monitoring dan Supervisi Pelaksanaan Kegiatan Komisi Pemilihan
Umum (3357.004.001)
051. Rencana Aksi Pelaksanaan dan Percepatan Penyerapan Anggaran
(051)
1. Tahap Pelaksanaan
a. KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh menyusun Matriks Rencana Aksi
Pelaksanaan Kegiatan setiap bulan berdasarkan DIPA dan
TOR;
b. KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh menentukan Sasaran Keuangan
dan Sasaran Fisik dari Triwulan I sampai dengan Triwulan IV
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006;
c. KPU Provinsi/KIP Aceh melaporkan capaian keuangan dan
fisik dan kendala tidak tercapainya target keuangan dan fisik
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
melalui website e-monev.bappenas.go.id paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah triwulan berakhir;
d. KPU Provinsi/KIP Aceh melaporkan progres persentase dan
capaian output dan kendala tidak tercapainya target
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249 Tahun
2011 melalui website monev.anggaran.depkeu.go.id paling
lambat 1 (satu) hari setiap akhir bulan (berdasarkan output
pelaksanaan kegiatan);
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan
Dipergunakan untuk pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) untuk
kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
dimaksud.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Dokumen Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Laporan Triwulanan
berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 dengan aplikasi dan
laporan bulanan berdasarkan PMK Nomor 249 Tahun 2011) KPU
Provinsi/KIP Acehdan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang terdiri dari:
a. Laporan Triwulan I, periode pelaporan Januari s.d Maret;
b. Laporan Triwulan II, periode pelaporan April s.d Juni;
c. Laporan Triwulan III, periode pelaporan Juli s.d September;
d. Laporan Triwulan IV, periode pelaporan Oktober s.d Desember;
- 104 -

e. Laporan per bulanan.

053. Monitoring Pelaksanaan Anggaran


A. Rapat Koordinasi dalam rangka Pemantauan Pencapaian Pelaksanaan
Kegiatan dan Peningkatan Kinerja KPU dengan KPU Provinsi di
seluruh Indonesia
1. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan di KPU:
a. Melakukan monitoring dan supervisi mengenai capaian
pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran KPU;
b. Melakukan evaluasi terhadap capaian pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran KPU;
c. Melakukan Rapat Koordinasi dalam rangka pemantauan
pencapaian pelaksanaan kegiatan dan Peningkatan Kinerja
KPU dengan KPU Provinsi/KIP Aceh di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh:
a. KPU Provinsi/KIP Aceh mempersiapkan bahan untuk Rapat
Koordinasi dalam rangka pemantauan pencapaian
pelaksanaan kegiatan dan Peningkatan Kinerja KPU dengan
KPU Provinsi/KIP Acehdi seluruh Indonesia.
b. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan koordinasi dengan
KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam rangka persiapan rapat
koordinasi dimaksud.
2. Jenis Belanja
Biaya Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
Biaya perjalanan dinas digunakan dalam Rapat Koordinasi dalam
rangka pemantauan pencapaian pelaksanaan kegiatan dan
Peningkatan Kinerja KPU dengan KPU Provinsi/KIP Aceh di
seluruh Indonesia bertempat di Provinsi Jawa Barat (atau lokasi
lain sesuai dengan keputusan Pimpinan) dengan peserta dari KPU
Provinsi/KIP Aceh sebanyak 2 (dua) orang (Kabag/Kasubbag
bagian program dan data serta fungsional umum KPU
Provinsi/KIP Aceh yang menangani).
- 105 -

3.3. Dokumen Riset Kepemiluan (3357.006)


Output ini hanya terdapat pada KPU Provinsi DKI Jakarta, KIP Provinsi
Aceh, KPU Provinsi Banten, KPU Provinsi Bangka Belitung, KPU Provinsi
Gorontalo, KPU Provinsi Papua Barat dan KPU Provinsi Sulawesi Barat
1. Tahapan pelaksanaan
KPU Provinsi membuat suatu riset kepemiluan dari hasil
pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun
2017. Dari hasil riset ini diharapkan dapat menghasilkan Daftar
Inventaris Permasalahan dan rekomendasi kebijakan baru dalam
mensukseskan pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota Tahun 2018. Metode Riset dapat disesuaikan dengan
kebutuhan berbagai hal yang menyangkut riset. Tema riset diliat
dari persoalan yang ditemukan dari setiap periode tahapan
pemilihan sampai akhir pelaksanaan pemilihan seperti partisipasi
pemilih (termasuk pemilih perempuan, pemilih pemula, pemilih
lanjut usia dan kaum disabilitas), ketersediaan template dan
media bagi pemilih disabilitas, politik uang, kesalahan pemilihan
(invalid vote) pada saat pelaksanaan pemilihan, penggunaan
Informasi Teknologi (IT) dalam mendukung tata kelola
penyelenggaraan pemilihan, peningkatan kapasitas SDM baik
ditingkat KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota dan
Badan Adhoc, pengawasan pemilihan dll.
2. Jenis Akun 522191 Belanja Jasa Lainnya
Digunakan untuk mendukung kegiatan riset yang dilaksanakan
dengan cara swakelola dengan lembaga/instansi pemerintah yang
mempunyai pengalaman pekerjaan dalam bidang riset. Waktu
pelaksanaan riset antara rentang waktu Bulan April sampai
dengan Bulan November 2017.
3. Output Kegiatan
Output kegiatan ini adalah Laporan Hasil Riset dan Publikasi
Buku Hasil Riset. Hasil Riset dibuat dalam bentuk hardfile dan
softfile baik format Ms.Word maupun Pdf dan pada kesempatan
pertama segera disampaikan kepada KPU cq. Biro Perencanaan
dan Data.
- 106 -

3.4. Pemutakhiran Data Pemilih (3357.010)


051. Dokumen Pemutakhiran Data Pemilih.
A. Pemutakhiran Data Pemilih Tahun 2017
KPU Provinsi/KIP Aceh
1. Tahapan pelaksanaan
KPU Provinsi/KIP Aceh melaksanakan Pemutakhiran Data
Pemilih untuk Tahun 2017, dengan rincian sebagai berikut:
a. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan monitoring Pemutakhiran
Data Pemilih yang dilakukan KPU/KIP Kabupaten/Kota
menggunakan aplikasi serta membantu penginputan data
bagi KPU/KIP Kabupaten/Kota yang mengalami kendala;
b. KPU Provinsi/KIP Aceh mengikuti rapat koordinasi dengan
KPU terkait pelaksanaan pemutakhiran data pemilih
berkelanjutan;
c. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan koordinasi dengan
KPU/KIP Kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan
termasuk lembaga penyedia data perubahan pemilih.
2. Jenis Belanja
a. Akun 521213 Honor output kegiatan
Honor operator pemutakhiran data pemilih digunakan untuk
operator dalam 2 semester. Per semester sebanyak 2 orang
selama 3 bulan dibayarkan honor untuk mengolah data
perubahan pemilih ke dalam aplikasi Sidalih.
b. Akun 521211 Belanja Bahan
Biaya makan dan snack digunakan saat rapat koordinasi
dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota dan Pemangku
Kepentingan sebanyak 2 kegiatan. Biaya Sosialisasi Layanan
Pemutakhiran Berkelanjutan digunakan untuk diseminasi
informasi manfaat dan pentingnya pemutakhiran
berkelanjutan serta tata cara peran serta para pemangku
kepentingan (termasuk masyarakat) terhadap kegiatan
tersebut.
c. Akun 521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang
Konsumsi
Biaya ATK ditujukan untuk membiayai kebutuhan
operasional kegiatan.
- 107 -

d. Akun 524111 Belanja Perjalanan Dinas


Belanja Perjalanan Dinas KPU Provinsi/KIP Aceh untuk
mengikuti Rapat koordinasi dengan KPU.
e. Akun 524113 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam
Kota
Biaya transportasi untuk berkoordinasi dengan pemangku
kepentingan.
f. Akun 522191 Belanja Jasa lainnya (khusus Provinsi Jawa
Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Biaya untuk satu orang tenaga teknis pendukung selama 12
bulan untuk mendukung proses pemutakhiran data pemilih.
3. Output Kegiatan
Termutakhirkannya data pemilih sesuai dengan data perubahan
pemilih yang diterima dan status kependudukan pemilih tersebut.

KPU/KIP Kabupaten/Kota:
1. Tahapan pelaksanaan
KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanakan Pemutakhiran Data
Pemilih untuk Tahun 2017, dengan rincian sebagai berikut:
a. KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanakan pemutakhiran
berkelanjutan berdasarkan data perubahan pemilih yang
diterima;
b. KPU/KIP Kabupaten/Kota mengikuti rapat koordinasi dengan
KPU Provinsi/KIP Aceh terkait pelaksanaan pemutakhiran
data pemilih berkelanjutan;
c. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan koordinasi dengan para
pemangku kepentingan termasuk lembaga penyedia data
perubahan pemilih. mpersiapkan pendukung kegiatan
keuangan dan umum.
2. Jenis Belanja
a. Akun 521213 Honor output kegiatan
Honor operator pemutakhiran data pemilih digunakan untuk
operator dalam 2 (dua) semester. Per semester sebanyak 2
(dua) orang selama 3 (tiga) bulan dibayarkan honor untuk
mengolah data perubahan pemilih ke dalam aplikasi Sidalih.
- 108 -

b. Akun 521211 Belanja Bahan


Biaya makan dan snack digunakan saat rapat koordinasi
dengan Pemangku Kepentingan sebanyak 2 (dua) kegiatan.
Biaya Sosialisasi Layanan Pemutakhiran Berkelanjutan
digunakan untuk diseminasi informasi manfaat dan
pentingnya pemutakhiran berkelanjutan serta tata cara peran
serta para pemangku kepentingan (termasuk masyarakat)
terhadap kegiatan tersebut.
c. Akun 521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang
Konsumsi
Biaya ATK ditujukan untuk membiayai kebutuhan
operasional kegiatan.
d. Akun 524111 Belanja Perjalanan Dinas
Belanja Perjalanan Dinas KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk
mengikuti Rapat koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh.
e. Akun 524113 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam
Kota
Biaya transportasi untuk berkoordinasi dengan pemangku
kepentingan.
3. Output Kegiatan
Termutakhirkannya data pemilih sesuai dengan data perubahan
pemilih yang diterima dan status kependudukan pemilih tersebut.

3.5. Dokumen Penyusunan Anggaran Pemilihan (3357.024)


3.1.1 Dokumen Penyusunan Anggaran Pemilihan (3357.024.001)
053. Dokumen Penyusunan anggaran Pemilihan
A. Penyusunan Rencana Kerja Pemilihan
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tanggal 18 Maret 2015
Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang, Pasal 201 ayat (3)
Pemungutan suara serentak dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan
Wakil Walikota yang masa jabatannya berakhir pada tahun 2018
dan tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal dan bulan yang sama
- 109 -

pada bulan Juni tahun 2018. Pada Tahun 2018 terdapat 171
(seratus tujuh puluh satu) Satker yang terdiri dari 17 (tujuh
belas) Provinsi, 39 (tiga puluh sembilan) Kota dan 115 (seratus
lima belas) Kabupaten, melaksanakan Pemilihan Gubernur,
Bupati dan Walikota serentak pada bulan Juni 2018 yang
tahapannya diperkirakan akan dimulai pada bulan Oktober 2017.
Dalam rangka melaksanakan tahapan pemilihan tersebut,
telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44
Tahun 2015 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
dalam negeri Nomor 51 Tahun 2015 tentang Perubahan terhadap
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur Dan Wakil
Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Walikota Dan Wakil
Walikota. Sesuai Pasal 7 ayat (5), Pasal 20 Ayat (2) bahwa standar
satuan harga kebutuhan pemilihan tahun 2015 ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Daerah. Untuk pemilihan yang
dilaksanakan setelah tahun 2015 berpedoman pada peraturan
perundang-undangan dibidang pengelolaan APBN.
Selanjutnya untuk melaksanakan tahapan pemilihan, telah
diterbitkan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Tahapan, Program dan Jadual Penyelenggaran Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Untuk melaksanakan
tahapan tersebut, tahapan pertama yang harus dilaksanakan oleh
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang melaksanakan
pemilihan adalah penyusunan program, kegiatan dan anggaran
serta penyusunan pedoman standar barang dan jasa serta
honorarium tahapan Pemilihan.

Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh:


1. KPU/KIP Provinsi melakukan penyusunan anggaran kegiatan
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota dengan mempedomani
Keputusan KPU Nomor 43/kpts/KPU/Tahun 2016 tentang
Standar Kebutuhan Barang/Jasa dan Honorarium untuk
Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dan
Keputusan KPU Nomor 44/kpts/KPU/Tahun 2016 tentang
- 110 -

Petunjuk Teknis Penyusunan Anggaran dalam rangka Kebutuhan


Barang/Jasa dan Honorarium untuk Kegiatan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang terdiri dari:
a. Perencanaan Program, Kegiatan dan Anggaran serta Revisi
Anggaran;
b. Penyusunan dan Penandatanagnan Naskah Perjanjian Hibah
Daerah (NPHD);
c. Penyusunan Peraturan/Keputusan KPU Penyelenggaraan
Pemilihan;
d. Sosialisasi/Penyuluhan/Bimbingan Teknis;
e. Pembentukan Badan Penyelenggara PPK, PPS, KPPS dan
PPDP;
f. Pemutakhiran Data Pemilih;
g. Verifikasi dan Rekapitulasi Calon Perseorangan;
h. Pencalonan;
i. Pelaksanaan Kegiatan Kampanye;
j. Laporan Audit Dana Kampanye;
k. Proses Perhitungan;
l. Advokasi Hukum;
m. Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan
dan Penghitungan Suara;
n. Raker/Pelatihan dengan KPU KAB/KOTA/PPK/PPS/KPPS;
o. Rapat Kerja dan Supervisi;
p. Perjalanan Dinas;
q. Penyusunan Laporan tahapan Pemilu;
r. Operasional dan Administrasi Perkantoran; dan
s. Pengelolaan Logistik Pemilihan.
2. Koordinasi Penyusunan terhadap penetapan Naskah Perjanjian
Hibah Daerah (NPHD) dan Proses Revisi Anggaran Hibah ke
APBN.
Pengisian Revisi Penyesuaian Pagu Belanja yang Bersumber dari
Hibah Dalam Negeri (HDN) Langsung ke Aplikasi RKA K/L
dilakukan sesuai dengan petunjuk pengisian sebagaimana
terlampir dalam Lampiran II Keputusan ini.
Informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan dapat
dilihat di blog: http://anggarankpu.blogspot.co.id/ dan email
- 111 -

yang digunakan sebagai sarana komunikasi adalah


program.kpu@gmail.com
3. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Belanja bahan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi rapat dalam rangka penyusunan anggaran
pemilihan.
b. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Digunakan untuk membiayai pengadaan ATK dalam rangka
penyusunan anggaran pemilihan
c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)
Digunakan untuk membiayai perjalan dinas dalam koordinasi
dengan Pemerintah Daerah
4. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Dokumen Penyusunan Anggaran Pemilihan

051. Dokumen Penyusunan Anggaran Pemilihan (051)


Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan penyusunan anggaran
kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota dengan
mempedomani Keputusan KPU Nomor 43/kpts/KPU/Tahun
2016 tentang Standar Kebutuhan Barang/Jasa dan
Honorarium untuk Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota dan Keputusan KPU Nomor
44/kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Anggaran dalam rangka Kebutuhan Barang/Jasa
dan Honorarium untuk Kegiatan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota yang terdiri dari:
1) Perencanaan Program, Kegiatan dan Anggaran serta Revisi
Anggaran;
2) Penyusunan dan Penandatanagnan Naskah Perjanjian
Hibah Daerah (NPHD);
3) Penyusunan Peraturan/Keputusan KPU Penyelenggaraan
Pemilihan;
- 112 -

4) Sosialisasi/Penyuluhan/Bimbingan Teknis;
5) Pembentukan Badan Penyelenggara PPK, PPS, KPPS dan
PPDP;
6) Pemutakhiran Data Pemilih;
7) Verifikasi dan Rekapitulasi Calon Perseorangan;
8) Pencalonan;
9) Pelaksanaan Kegiatan Kampanye;
10) Laporan Audit Dana Kampanye;
11) Proses Perhitungan;
12) Advokasi Hukum;
13) Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara;
14) Raker/Pelatihan dengan KPU KAB/KOTA/PPK/PPS/KPPS;
15) Rapat Kerja dan Supervisi;
16) Perjalanan Dinas;
17) Penyusunan Laporan tahapan Pemilu;
18) Operasional dan Administrasi Perkantoran; dan
19) Pengelolaan Logistik Pemilihan.
b. Koordinasi Penyusunan terhadap penetapan Naskah
Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dan Proses Revisi Anggaran
Hibah ke APBN.
Petunjuk Teknis Revisi Penyesuaian Pagu Belanja yang
Bersumber dari Hibah Dalam Negeri (HDN) Langsung ke
Aplikasi RKA K/L terdapat pada lampiran Keputusan KPU ini.
Informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan dapat
dilihat di blog: http://anggarankpu.blogspot.co.id/
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Belanja bahan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi rapat dalam rangka penyusunan anggaran
pemilihan.
b. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Digunakan untuk membiayai pengadaan ATK dalam rangka
penyusunan anggaran pemilihan
c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)
Digunakan untuk membiayai perjalan dinas dalam koordinasi
dengan Pemerintah Daerah
- 113 -

3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Dokumen Penyusunan Anggaran Pemilihan

3.6. Analisis Capaian Kinerja (3357.026)


3.6.1. Analisis Capaian Kinerja (3357.026.001)
051. Analisis Capaian Kinerja
A. Analisis Capaian Kinerja
1. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan di KPU:
a. Melakukan monitoring dan evaluasi mengenai setiap tahapan
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan KPU terhadap setiap
daerah yang melaksanakan Pemilu Gubernur/Bupati/Walikota
dan Pemilu.
b. Rapat untuk menyusun bahan hasil monitoring dan evaluasi
Pelaksanan Pemilu Gubernur/Bupati/Walikota Tahun 2016-
2018 dan Pemilu 2017.
c. Melakukan rapat Pimpinan KPU dan KPU Provinsi/KIP Aceh
dalam rangka persiapan Pemilihan Tahun 2017 dengan KPU.
Peserta rapat adalah dari KPU Provinsi/KIP Aceh sebanyak 2
(dua) orang.
d. Menyusun LKj Tahun 2016 dan PK Tahun 2017:
1) mengkompilasi capaian kinerja KPU, KPU Provinsi/KIP
Acehdan KPU/KIP Kabupaten/Kota
2) menyusun PK Tahun 2017;
3) menyusun LKj Tahun 2016;
4) melaporkan Dokumen LKj dan PK kepada Ketua KPU dan
Sekretaris Jenderal KPU paling lambat tanggal 28 Januari
2017;
5) melakukan pemantauan kemajuan PK Tahun 2017.

Pelaksanaan kegiatan di KPU Provinsi :


a. KPU Provinsi/KIP Aceh mempersiapkan bahan untuk rapat
Pimpinan KPU dan KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka
persiapan Pemilihan Tahun 2017 bertempat di Jakarta dengan
peserta rapat dari KPU Provinsi/KIP Acehsebanyak 2 (dua)
orang (Ketua dan Sekretaris KPU Provinsi);
- 114 -

b. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan koordinasi dengan


KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam rangka persiapan rapat
pimpinan;
c. Menyusun PK Tahun 2017 dan LKj Tahun 2016:
1) Mengkompilasi capaian kinerja KPU/KIP Kabupaten/Kota;
2) Menyusun PK Tahun 2017
3) Menyusun LKj Tahun 2016;
4) Menyampaikan dokumen LKj Tahun 2016 dan PK Tahun
2017 kepada Ketua KPU dan Sekretaris Jenderal KPU cq.
Biro Perencanaan dan Data paling lambat tanggal 28
Januari 2017;
5) Melakukan pemantauan kemajuan PK Tahun 2017.
d. Melakukan rapat dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam
rangka penyusunan rencana aksi, PK Tahun 2017 dan LKj
Tahun 2016.

Pelaksanaan kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota :


a. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun Matriks Rencana Aksi
Pelaksanaan Kegiatan setiap bulan berdasarkan DIPA dan
TOR;
b. KPU/KIP Kabupaten/Kota menentukan Sasaran Keuangan
dan Sasaran Fisik dari Triwulan I sampai dengan Triwulan IV
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006;
c. KPU/KIP Kabupaten/Kota melaporkan capaian keuangan dan
fisik dan kendala tidak tercapainya target keuangan dan fisik
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
melalui website e-monev.bappenas.go.id paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah triwulan berakhir;
d. KPU/KIP Kabupaten/Kota melaporkan progres persentase dan
capaian output dan kendala tidak tercapainya target
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249 Tahun
2011 melalui website monev.anggaran.depkeu.go.id paling
lambat 1 (satu) hari setiap akhir bulan (berdasarkan output
pelaksanaan kegiatan);
e. Menyusun LKj Tahun 2016 dan PK Tahun 2017:
1) menyusun PK Tahun 2017;
2) menyusun LKj Tahun 2016;
- 115 -

3) menyampaikan dokumen LKj Tahun 2016 dan PK Tahun


2017 kepada Ketua KPU dan Sekretaris Jenderal KPU cq.
Biro Perencanaan dan Data paling lambat tanggal 28
Januari 2017;
4) melakukan pemantauan kemajuan PK Tahun 2017.
Melakukan rapat dengan KPU Provinsi/KIP Acehdalam
rangka penyusunan rencana aksi, PK Tahun 2017 dan LKj
Tahun 2016.
2. Jenis Belanja
a. Biaya Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
KPU Provinsi/KIP Aceh
Biaya perjalanan dinas digunakan dalam rangka Rapat
Pimpinan KPU dan KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka
persiapan Pemilihan Tahun 2017 bertempat di Jakarta dengan
peserta rapat dari KPU Provinsi/KIP Acehsebanyak 2 (dua)
orang (Ketua dan Sekretaris KPU Provinsi).
KPU/KIP Kabupaten/Kota
Biaya perjalanan dinas digunakan dalam rangka Rapat
Koordinasi dengan KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka
penyusunan rencana aksi, PK Tahun 2017 dan LKj Tahun
2016
b. Biaya Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
KPU Provinsi/KIP Aceh
Biaya untuk pelaksanaan Rapat Koordinasi dengan KPU/KIP
Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan rencana aksi, PK
Tahun 2017 dan LKj Tahun 2016
c. Belanja Perjalanan Dinas
KPU/KIP Kabupaten/Kota
Biaya perjalanan dinas digunakan dalam rangka Koordinasi
dengan KPU Provinsi/KIP Aceh
d. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi
Digunakan untuk membiayai pengadaan ATK dalam rangka
dukungan kegiatan
3. Output Kegiatan
Tersusunnya dokumen PK TA 2017, LKj TA 2016, pemantauan
kemajuan PK TA 2017, Laporan PP 39 Tahun 2006 dan PMK
249/PMK.02/2011
- 116 -

4. Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi


Kepegawaian (3358)
4.1. Penataan Organisasi, Pembinaan, dan Pengelolaan SDM
051. Pembinaan, Mutasi dan Penegakan Disiplin Pegawai (011)
A. Pemrosesan Kgb, Kenaikan Pangkat, Mutasi, Pengangkatan PNS dan
Pensiun
KPU Provinsi/KIP Aceh:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Dalam rangka peningkatan pemrosesan administrasi kepegawaian,
diantaranya Pemrosesan KGB, Mutasi, Pengangakatan PNS dan
Pensiun di Lingkungan KPU Provinsi/KIP Aceh, diperlukan adanya
kegiatan yang mendukung pemrosesan tersebut, adapun tahapan
kegiatan :
a. Pembuatan Surat Edaran ke Sekretariat KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
b. Pengumpulan Berkas Usulan;
c. Verifikasi Berkas Usulan;
d. Pembuatan rekap berkas usulan;
e. Rekomendasi Sekretaris Provinsi;
f. Pengusulan ke Biro SDM Sekretaris Jenderal KPU;
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Merupakan biaya yang besarannya sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) tahun 2017.
b. Honor Output kegiatan
Dipergunakan untuk membiayai tim pelaksanaan
Pemrosesan KGB, Mutasi, Pengangakatan PNS dan
Pensiun di KPU Provinsi/KIP Aceh yaitu Penanggungjawab 1
(satu) orang, Ketua 1 (satu) orang, dan Anggota 3 (tiga)
orang.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terlaksananya Pemrosesan administrasi kepegawaian, diantaranya
Pemrosesan KGB, Mutasi, Pengangakatan PNS dan Pensiun di
Lingkungan KPU Provinsi/KIP Acehtepat waktu.
- 117 -

B. Penyelenggaraan Rapat Baperjakat KPU Provinsi/KIP Aceh


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Untuk menjamin kualitas, objektivitas pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU
Provinsi/KIP Aceh dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota
diperlukan keberadaan Badan Pertimbangan Jabatan dan
Kepangkatan (Baperjakat). Baperjakat menyelenggarakan rapat,
untuk mengangkat PNS dalam jabatan struktural agar
terisinya di lingkungan Sekretariat KPU sesuai dengan
kualifikasinya sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah
Nomor 100 Tahun 2000 tentang pengangkatan PNS dalam
jabatan struktural.
Tahapan Baperjakat:
a. Inventarisasi jabatan kosong;
b. Rekomendasi Pejabat Struktural dari Instansi terkait;
c. Rapat Baperjakat yang terdiri dari 8 (delapan) orang, yaitu
Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris dan Anggota;
d. Rapat koordinasi dengan instansi terkait antara
lain,Pemerintah Daerah dan Badan Kepegawaian Daerah;
e. Penetapan hasil Tim Baperjakat.
2. Jenis Belanja
a. Belanja bahan (521211)
Dipergunakan untuk pembelian ATK pendukung kegiatan
rapat baperjakat.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Dipergunakan untuk membiayai tim pelaksanaan
penyelenggaraan Baperjakat di Provinsi yaitu Penanggung
jawab 1 (satu) orang, Ketua 1 (satu) orang, Sekretaris 1
(satu) orang dan Anggota 5 (lima) orang, untuk 2 kali kegiatan
rapat.
c. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Dipergunakan Untuk membiayai konsumsi rapat dalam
kantor.
d. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114)
Pembiayaan Honor Rapat dalam rangka Rapat Dalam Kantor.
- 118 -

3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Terwujudnya pengangkatan dan pengisian jabatan struktural di
lingkungan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum sesuai dengan
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural.

C. Penyelenggaraan Pelantikan/Pengambilan dan Pengukuhan


Sumpah/Janji Pejabat Stuktural Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama,
untuk mempersiapkan Rohaniawan;
b. Mempersiapkan Berita Acara Pelantikan, Sumpah Jabatan
dan Sambutan Sekretaris Provinsi;
c. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Setempat dalam
mempersiapkan pelantikan.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Digunakan untuk pengadaan ATK dalam rangka kegiatan
pelantikan/ Pengambilan dan Pengukuhan Sumpah Janji
Pejabat Struktural di KPU Provinsi /KIP Aceh.
b. Honor Output Kegiatan
Digunakan untuk membayar honorarium anggota tim
Penyelenggaraan pelantikan/pengambilan dan pengukuhan
sumpah janji pejabat struktural di KPU Provinsi /KIP Aceh,
dengan susunan Pelaksana Kegiatan adalah
Penanggungjawab 1 (satu) orang; Ketua 1 (satu) orang; dan
Anggota 7 (tujuh) orang dalam 2 (dua) kali kegiatan.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terlaksananya pelantikan/pengambilan dan pengukuhan sumpah
janji pejabat struktural di KPU Provinsi/KIP Aceh.

D. Penyelenggaraan Sumpah Janji PNS dan Ujian Dinas dan UKPPI Di


Lingkungan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
1. Penjelasan dan Tahapan Kegiatan
a. Kegiatan dilaksanakan atas instruksi dari Surat Edaran
Sekretaris Jenderal KPU.
- 119 -

b. Pengumpulan data calon peserta yang akan mengikuti


Sumpah Janji Pegawai Negeri Sipil dan ujian dinas dan
UPKP.
c. Pengumpulan dan pengecekan berkas peserta yang
mengikuti ujian.
d. Berkoordinasi dengan Biro SDM Bagian Mutasi dan
Disiplin Sekretaris Jenderal KPU tentang pelaksanaan
kegiatan.
e. Soal akan dikirimkan oleh tim dari Sekretariat Jenderal
KPU 1 hari sebelum hari pelaksanaan.
f. Kegiatan akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, tersiri dari 1
hari pelaksanaan sumpah/janji dan 2 (dua) hari
pelaksanaan ujian dinas (apabila terdapat provinsi yang
sudah tidak ada PNS yang diambil sumpah/janji, dapat
hanya melaksanankan Ujian Dinas dengan bersurat
langsung ke Sekretariat Jenderal KPU cq. Biro SDM Bagian
Mutasi dan Disiplin.
g. Pemeriksaan jawaban dilakukan oleh tim dari Sekretariat
Jenderal KPU, yang hasilnya akan di umumkan ke
masing masing Provinsi.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Belanja untuk membeli ATK dalam rangka kegiatan
Sumpah/Janji PNS dan Ujian Dinas dan UPKP.
Pembiayaan untuk Makanan Ringan dan Makan Siang
Peserta dan Panitia.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membayar honorarium anggota tim
Penyelenggaraan sumpah janji PNS, Ujian Dinas dan UPKP
di Lingkungan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan
Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota, dengan susunan
Pelaksana Kegiatan adalah Penanggungjawab 1 (satu) orang;
Ketua 1 (satu) orang; Sekretaris 1 (satu) orang, dan Anggota 7
(tujuh) orang.
- 120 -

3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Terlaksananya penyelenggaraan sumpah janji Pegawai
Negeri Sipil, Ujian Dinas dan UPKP di Lingkungan
Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh dan Sekretariat KPU/KIP
Kabupaten/Kota.

E. Bimbingan Operator SAPK Sistem Terpadu Kenaikan Pangkat


Otomatis
1. Penjelasan dan tahapan Kegiatan
Pelaksanaan Bimbingan Teknis Operator Keniakan Pangkat
Otomatis dilaksanakan oleh KPU untuk , yang diikuti oleh 1 (satu)
orang yaitu seorang operator bidang SDM (disesuaikan dengan
undangan dari KPU)
2. Jenis Belanja
Belanja Perjalanan Dinas (524111)
Belanja untuk perjalanan dinas mengikuti Bimbingan Teknis
operator ke Jakarta untuk 1 (satu) orang.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Meningkatnya pemahaman Operator Kenaikan pangkat Otomatis
yang terlatih.

F. Seleksi Sekretaris KPU Provinsi/KIP Aceh


(Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Maluku Utara)
1. Penjelasan dan Tahapan Kegiatan
Pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama dilakukan secara
terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan
syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan
pelatihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan
jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang dilakukan secara terbuka dan kompetitif pada
tingkat nasional atau antar kabupaten/kota dalam 1 (satu)
provinsi.
Maksud disusun Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi
dilingkungan Instansi Pemerintah adalah sebagai pedoman bagi
instansi pemerintah pusat dan daerah dalam penyelenggaraan
pengisian jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama
secara terbuka. Tujuannya adalah terselenggaranya seleksi calon
- 121 -

pejabat pimpinan tinggi utama, madya dan pratama yang


transparan, objektif, kompetitif dan akuntabel.
Tahapan Tes Assesment:
a. pengumuman lowongan jabatan;
b. seleksi administrasi;
c. seleksi kompetensi;
d. wawancara akhir
e. penelusuran (rekam jejak) calon
f. hasil seleksi;
g. tes kesehatan dan psikologi; dan
h. estimasi jabatan pimpinan tinggi yang akan memasuki batas
usia pensiun.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Perjalanan Dinas (524111)
Belanja untuk perjalanan dinas koordinasi pengisian jabatan
ke Jakarta untuk 5 (lima) orang.
b. Belanja Bahan (521211)
1) Belanja untuk membeli ATK dalam rangka kegiatan
Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil dan Ujian Dinas dan
UPKP.
2) Pembiayaan untuk Makanan Ringan dan Makan Siang
Peserta dan Panitia.
c. Rapat Dalam Kantor
Pembiayaan Honor Rapat dalam rangka Rapat Dalam Kantor.
d. Belanja Jasa Tes Assesment
e. Belanja Honor
1) Honor Panitia Seleksi
Biaya honor untuk Panitia Seleksi calon Sekretaris KPU
Provinsi, dengan Jumlah 5 (lima) orang.
2) Honor Sekretariat Panitia
Biaya honor untuk sekretariat Panitia Seleksi calon
Sekretaris KPU Provinsi, dengan Jumlah 5 (lima) orang.
3) Honor Pokja Seleksi
Biaya honor Pokja Seleksi calon Sekretaris KPU Provinsi,
dengan Jumlah 7 (tujuh) orang.
- 122 -

3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Terseleksinya Sekretaris KPU di 4 (empat) Provinsi, yaitu
Sekretaris Bali, Sekretaris Kalimantan Tengah, Sekretaris KPU
Kalimantan Utara dan Sekretaris KPU Maluku Utara.

G. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Sistem Informasi


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Rapat persiapan pelaksanaan bimbingan teknis Sistem
Informasi Penyelenggara Pemilu (SIPP) kegiatan yang berasal
dari pejabat dan staf di lingkungan Sekretariat KPU
Provinsi/KIP Aceh.
b. Melaksanakan bimbingan teknis dengan mengundang peserta
dari Kabupaten/Kota.
c. Rapat penyusunan laporan hasil pelaksanaan bimbingan
teknis SIPP.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Merupakan biaya yang besarannya sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) tahun 2017.
b. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114)
Merupakan biaya fullboard meeting (panitia+peserta), transport
(panitia + peserta) dan uang harian (panitia+ peserta) dengan
besaran sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun
2017.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Meningkatkan pemahaman penerapan Sistem Informasi
Penyelenggara Pemilu (SIPP) terkait KPU, Sekretariat KPU
Provinsi/KIP Aceh, dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota.

4.2. Dokumen Kepegawaian (3358.006)


052. Ketatalaksanaan SDM
A. Ketatalaksanaan SDM
KPU Provinsi/KIP Kabupaten/Kota:
Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian
Tahun 2017 dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan
Peserta Provinsi sebagai berikut : (1) Provinsi Aceh, (2) Provinsi
Sumatera Utara, (3) Provinsi Riau, (4) Provinsi Kepulauan Riau, (5)
- 123 -

Provinsi Jambi, (6) Provinsi Sumatera Barat, (7) Provinsi Sumatera


Selatan, (8) Provinsi Lampung, (9) Provinsi Bengkulu, (10) Provinsi
Bangka Belitung, (11) Provinsi Banten, (12) Provinsi Jawa Barat,
(13) Provinsi DKI Jakarta, (14) Provinsi NTB (15) Provinsi D.I.
Yogyakarta, (16) Provinsi Jawa Timur, (16) Provinsi NTT, (17) Provinsi
Jawa Tengah (18) Provinsi Kalimantan Barat, (19) Provinsi Kalimantan
Tengah, (20) Provinsi Kalimantan Selatan, (21) Provinsi Kalimantan
Timur, (22) Provinsi Kalimantan Utara, (23) Provinsi Sulawesi Utara,
(24) Provinsi Gorontalo, (25) Provinsi Sulawesi Selatan, (26) Provinsi
Sulawesi Barat, (27) Provinsi Sulawesi Tengah, (28) Provinsi
Sulawesi Tenggara, (29) Provinsi Maluku, (30) Provinsi Maluku
Utara, (31) Provinsi Papua, (32) Provinsi Papua Barat, dan (33) Provinsi
Bali;
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Untuk tuan rumah (KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Berkoordinasi dengan Bagian Tatalaksana Biro SDM Sekretariat
Jenderal KPU dalam mempersiapkan tempat penyelengaraan
(Hotel) Rapat Koordinasi Bidang SDM, bahan rapat, narasumber
dan waktu pelaksanaan kegiatan dimaksud.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Dipergunakan untuk membiayai konsumsi-snack dan
fotokopi bahan serta penjilidan materi rapat dalam rangka
pelaksanaan Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian;
b. Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Dipergunakan untuk membiayai ATK dalam rangka
pelaksanaan Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian;
c. Belanja Jasa Profesi (522151)
Dipergunakan untuk membiayai honorarium narasumber
dan moderator pada pelaksanaan Rapat Koordinasi Bidang
Kepegawaian;
d. Honor Output Kegiatan (521213)
Honor bagi panitia Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian
(tuan rumah), yang terdiri dari :
1) Penanggungjawab : 1 (satu) orang
2) Ketua : 1 (satu) orang
3) Wakil Ketua : 1 (satu) orang
- 124 -

4) Sekretaris : 1 (satu) orang


5) Anggota : 26 (dua puluh enam) orang
e. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Merupakan biaya untuk tiket pesawat, transport, hotel,
uang harian, dan uang representatif bagi peserta Rapat
Koordinasi Bidang Kepegawaian.
f. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
(524114)
Merupakan biaya untuk uang transport dan uang saku
bagi Panitia Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terlaksananya Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian.

4.3. Peningkatan Kompetensi SDM (3358.007)


4.3.1. Beasiswa S2 Tata Kelola Pemilu (3358.007.001)
051. Peningkatan komptensi SDM KPU/KIP Provinsi (011)
A. Diklat Kepemimpinan Tk. IV
Pengiriman Peserta Diklat kepemimpinan Tk. IV
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan koordinasi dengan Pusat
Pendidikan dan Pelatihan atau Badan Pendidikan dan
Pelatihan di Instansi Pusat atau Daerah di wilayah masing-
masing.
b. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan pengiriman peserta diklat
dengan jumlah peserta sesuai dengan jumlah yang telah
dialokasikan di setiap masing-masing satuan kerja.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219)
Merupakan biaya diklat kepemimpinan Tk. IV yang
besarannya sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM)
tahun 2017.
b. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114)
Merupakan biaya perjalanan dinas dalam rangka
pengiriman peserta yang terdiri dari biaya transportasi dari
tempat asal ke tempat tujuan pelaksanaan diklat dan uang
harian diklat peserta dengan besaran sesuai dengan
Standar Biaya Masukan (SBM) tahun 2017.
- 125 -

c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)


Merupakan biaya perjalanan dinas mentor (atasan
langsung) dalam rangka melaksanakan mentoring terhadap
peserta yang terdiri dari biaya transportasi dengan besaran
sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) tahun 2017.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terdidik dan terlatihnya Pegawai Negeri Sipil (Eselon IV) di
lingkungan Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh sebanyak yang
teralokasi dalam DIPA KPU Provinsi/KIP Aceh tahun 2017.

4.4. Penataan Organisasi, Pembinaan, dan Pengelolaan SDM


051. Pembinaan, Mutasi dan Penegakan Disiplin Pegawai (011)
A. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Sistem Informasi
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Rapat persiapan pelaksanaan bimbingan teknis SIPP kegiatan
yang berasal dari pejabat dan staf di lingkungan Sekretariat
KPU Provinsi.
b. Melaksanakan bimbingan teknis dengan mengundang peserta
dari Kabupaten/Kota.
c. Rapat penyusunan laporan hasil pelaksanaan bimbingan
teknis SIPP.
2. Jenis Belanja
Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Merupakan biaya perjalanan peserta dari Kab/Kota ke Provinsi
dengan besaran sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM)
tahun 2017.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Meningkatkan pemahaman penerapan Sistem Informasi
Penyelenggara Pemilu (SIPP) terkait Modul Database Penyelenggara
Pemilu, Modul Presensi dan Sistem Kinerja Pegawai (SKP) online Di
Lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU
Provinsi/KIP Aceh, dan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota.
- 126 -

4.5. Peningkatan Kompetensi SDM (3358.007)


4.5.1. Beasiswa S2 Tata Kelola Pemilu (3358.007.001)
051. Peningkatan komptensi SDM KPU/KIP Provinsi (011)
A. Diklat Kepemimpinan Tk. IV
Pengiriman Peserta Diklat kepemimpinan Tk. IV
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan koordinasi dengan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan atau Badan Pendidikan dan
Pelatihan di Instansi Pusat atau Daerah di wilayah masing-
masing.
b. KPU/KIP Kabupaten/Kotamelakukan pengiriman peserta
diklat dengan jumlah peserta sesuai dengan jumlah yang
telah dialokasikan di setiap masing-masing satuan kerja.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219)
Merupakan biaya diklat kepemimpinan Tk. IV yang
besarannya sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM)
tahun 2017.
b. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota (524119)
Merupakan biaya perjalanan dinas dalam rangka
pengiriman peserta yang terdiri dari biaya transportasi dari
tempat asal ke tempat tujuan pelaksanaan diklat dan uang
harian diklat peserta dengan besaran sesuai dengan
Standar Biaya Masukan (SBM) tahun 2017.
c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524111)
Merupakan biaya perjalanan dinas mentor (atasan
langsung) dalam rangka melaksanakan mentoring terhadap
peserta yang terdiri dari biaya transportasi, hotel dan uang
harian dengan besaran sesuai dengan Standar Biaya
Masukan (SBM) tahun 2017. Hotel diberikan bagi daerah yang
tempat pelaksanaan diklatnya jauh dari satuan kerja asal.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terdidik dan terlatihnya Pegawai Negeri Sipil (Eselon IV) di
lingkungan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota sebanyak yang
teralokasi dalam DIPA KPU/KIP Kabupaten/Kota tahun 2017.
- 127 -

5. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran (KPU)


(3360)
5.1. Penatausahaan Barang Milik Negara (3360.008)
5.1.1 Penatausahaan Barang Milik Negara (3360.008.011)
A. Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan (3360.013)
Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan untuk 4 (empat) Provinsi yaitu
Kepulauan Riau, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali
Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi:
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Mensosialisasikan elektronik sistem kearsipan (SIAP) di KPU
Provinsi dengan mengundang KPU Kabupaten/Kota. (untuk 4
(empat) Provinsi yaitu Kepulauan Riau, Jawa Barat, Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Bali)
b. Mengahadiri rapat di KPU Pusat dalam rangka sosialisasi
elektronik Sistem Kearsipan (SIAP).
2. Jenis Belanja
a. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membayar honorarium Tim Kegiatan
Sosialisasi Sistem Kearsipan di 4 (empat) Provinsi.
Susunan Pelaksana kegiatan adalah:
Tim Tata Kelola Kearsipan
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 8 (delapan) orang.
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218)
Digunakan untuk 4 (empat) Provinsi yang melaksanakan
sosialisasi sistem Kearsipan sedangkan ATK digunakan untuk
seluruh Provinsi.
c. Belanja Jasa Profesi (522115)
Pengeluaran yang digunakan pembayaran Honor narasumber
dari ARDA/ANRI setempat atau dari Instansi luar KPU Provinsi
yang jasanya digunakan untuk Pembinaan atau sosialisasi
dalam rangka sistem kearsipan
- 128 -

d. Belanja perjalanan dinas Paket meeting dalam kota (524114)


Digunakan untuk pembayaran paket meeting fullboard dan
perjalanan dinas dalam kota dalam rangka sosialisasi sistem
kearsipan dengan melibatkan seluruh KPU Kabupaten/Kota di
wilayahnya di 4 (empat) Provinsi.
e. Belanja perjalanan dinas Paket meeting Luar kota (524119)
Digunakan untuk menghadiri kegiatan ke KPU Pusat dalam
rangka sosialisasi sistem kearsipan.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Pemahaman sistem pengolahan arsip berbasis teknologi
informasi;
b. Pengelolaan administrasi Kearsipan berbasis Elektronik di
lingkungan KPU Provinsi.
c. Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan (SIAP) untuk 30 (tiga
puluh) Provinsi.
1) Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Mengahadiri rapat di KPU dalam rangka sosialisasi
elektronik Sistem Kearsipan (SIAP).
2) Jenis Belanja
Belanja perjalanan dinas paket meeting Luar kota (524119)
Digunakan untuk menghadiri kegiatan ke KPU Pusat
dalam rangka sosialisasi sistem kearsipan.
3) Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Pemahaman sistem pengolahan arsip berbasis
teknologi informasi;
b. Pengelolaan administrasi Kearsipan berbasis
Elektronik di lingkungan KPU Provinsi.

B. Penataan, Pendataan dan Penilaian Kearsipan (3360.013)


Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi:
Penataan, Pendataan dan Penilaian Kearsipan
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Membentuk Tim Tata Kelola Kearsipan, yaitu untuk menata
dan mengelola arsip dinamis baik aktif maupun inaktif;
b. Membentuk Tim Penilaian Arsip untuk menilai arsip sesuai
dengan jangka simpan arsip berdasarkan JRA (Jadwal Retensi
Arsip) atau berdasarkan nilai guna arsip;
- 129 -

c. Melakukan koordinasi dengan unit pengolah di lingkungan


KPU/KIP Provinsi;
d. Berkoordinasi dengan pihak eksternal yaitu Lembaga
Kearsipan di Provinsi.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218)
Pengeluaran digunakan untuk pembelian ATK (toner, kertas,
staples, ballpoint, buku arsip, buku ekspedisi, dsb) dalam
rangka mendukung kegiatan penataan, pendataan dan
penilaian arsip.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membayar honorarium Tim Tata Kelola
Kearsipan dan Tim Penilaian Arsip.
Susunan Pelaksana kegiatan adalah:
Tim Tata Kelola Kearsipan
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 6 (enam) orang.
Tim Penilaian Arsip
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 6 (enam) orang.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Laporan hasil tata kelola kearsipan dan penilaian arsip tahun
2017;
b. Penyelamatan arsip/dokumen negara di lingkungan KPU
Provinsi/KIP Aceh dalam menghasilkan Arsip yang berdaya
guna.
- 130 -

Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota:


Penataan, Pendataan dan Penilaian Arsip
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Membentuk Tim Tata Kelola Kearsipan, yaitu untuk menata
dan mengelola arsip dinamis baik aktif maupun inaktif;
b. Membentuk Tim Penilaian Arsip untuk menilai arsip sesuai
dengan jangka simpan arsip berdasarkan JRA (Jadwal Retensi
Arsip) atau berdasarkan nilai guna arsip;
c. Melakukan koordinasi dengan unit pengolah di lingkungan
KPU/KIP Kabupaten/Kota;
d. Berkoordinasi dengan pihak eksternal yaitu Lembaga
Kearsipan di Kabupaten/Kota;
2. Jenis Belanja
a. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218)
Pengeluaran digunakan untuk pembelian ATK (toner, kertas,
staples, ballpoint, book arsip, buku ekspedisi, dsb) dalam
rangka mendukung kegiatan penataan, pendataan dan
penilaian arsip.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membayar honorarium Tim Tata Kelola
Kearsipan dan Tim Penilaian Arsip.
Susunan Pelaksana kegiatan adalah:
Tim Tata Kelola Kearsipan
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 6 (enam) orang.
Tim Penilaian Arsip
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 6 (enam) orang.
- 131 -

3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan


a. Laporan hasil tata kelola kearsipan dan penilaian arsip tahun
2017;
b. Penyelamatan arsip/dokumen Negara di lingkungan KPU/KIP
Kabupaten/Kota dalam menghasilkan Arsip yang berdaya
guna.

C. Penatausahaan Barang Milik Negara


1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK BMN) dilaksanakan oleh Sekretariat KPU
Provinsi untuk melakukan pembinaan terhadap KPU
Kabupaten/Kota (UAKPB) di wilayahnya.
b. Penyusunan Laporan BMN tingkat wilayah (UAPPB-W) meliputi
pengumpulan ADK dan Laporan Barang dari KPU
Kabupaten/Kota sebagai UAKPB, melakukan konsolidasi ADK,
melakukan rekonsiliasi dengan Kanwil Ditjen Kekayaan Negara
dan selanjutnya menyusun Catatan atas laporan Barang Milik
Negara (CaLBMN) dilakukan setiap Semester I, II dan tahunan
serta melakukan konsultasi dengan KPU sebagai UAPB.
c. Penyusunan Laporan BMN Sekretariat KPU Provinsi sebagai
UAKPB, melakukan rekonsiliasi dengan KPKNL setempat,
melakukan inventarisasi untuk setiap periode pelaporan dan
menyusun Catatan atas laporan Barang Milik Negara
(CaLBMN).
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung
kegiatan yang habis pakai seperti ATK.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Honor Pengelola Barang Milik Negara pada Sekretariat KPU
Provinsi.
c. Belanja Jasa Profesi (522151)
Pengeluaran yang digunakan pembayaran Honor narasumber
dari Kanwil DJKN/KPKNL setempat atau BPKP setempat atau
dari Instansi luar KPU Provinsi yang jasanya digunakan untuk
- 132 -

Pembinaan atau Bimbingan Teknis ataupun juga dalam


Penyusunan Laporan BMN ditingkat Provinsi/Wilayah.
d. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
1) Perjalanan Dinas Ke Jakarta dalam rangka Pelatihan dan
pengelolaan SIMAK BMN ke KPU Pusat paling banyak 2
(dua) orang.
2) Perjalanan Dinas Lokal Dalam Rangka
pelaporan/rekonsiliasi SIMAK BMN ke KPKNL dan Kanwil
DJKN setempat.
e. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114)
Digunakan untuk pembayaran paket meeting fullboard dan
perjalanan dinas dalam kota dalam rangka bimbingan teknis
dan pengelolaan SIMAK BMN dengan melibatkan seluruh KPU
Kabupaten/Kota di wilayahnya.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Terlatihnya operator SIMAK BMN untuk mendukung
pengelolaan BMN.
b. Terlaksananya pengelolaan BMN yang tertib dan
berkesinambungan.
c. Tersusunnya laporan BMN tingkat wilayah (UAPPB-W) yang
handal dan akuntabel.

D. Penghapusan Barang Milik Negara


1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan penghapusan atas BMN yang telah dihentikan dari
penggunaan/rusak berat atau telah diselesaikannya tindak lanjut
TGR pada Sekretariat KPU Provinsi.
2. Jenis Belanja
a. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk pembayaran honor Tim Penghapusan BMN
mulai dari usulan penghapusan sampai dengan terbitnya
risalah lelang dari KPKNL.
Susunan pelaksana kegiatan adalah :
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 2 (dua) orang;
- 133 -

b. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)


Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung
kegiatan yang habis pakai seperti ATK dan dokumentasi.
c. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114)
Perjalanan Dinas ke KPKNL setempat maksimal 8 (delapan)
orang dalam rangka penyelesaian penghapusan BMN.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terhapusnya BMN yang telah rusak berat dan telah dihentikan
dari penggunaan dari Daftar Barang dalam Aplikasi SIMAK BMN.

E. Tuntutan Ganti Rugi


1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan penghapusan atas BMN yang telah dihentikan dari
penggunaan/rusak berat atau telah diselesaikannya tindak lanjut
TGR pada Sekretariat KPU Provinsi.
2. Jenis Belanja
a. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk pembayaran honor Tim Tuntutan Ganti
Rugi.
Susunan pelaksana kegiatan adalah :
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 2 (dua) orang;
b. Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung
kegiatan yang habis pakai seperti ATK dan dokumentasi.
c. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (524114)
Perjalanan Dinas ke KPKNL setempat maksimal 6 (enam) orang
dalam rangka penyelesaian penghapusan BMN.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terhapusnya BMN yang telah rusak berat dan telah dihentikan
dari penggunaan dari Daftar Barang dalam Aplikasi SIMAK BMN.
- 134 -

Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota :


F. Penatausahaan Barang Milik Negara
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan Laporan BMN Sekretariat KPU Kabupaten/Kota
sebagai UAKPB, melakukan rekonsiliasi dengan KPKNL setempat,
melakukan inventarisasi untuk setiap periode pelaporan,
menyusun Catatan atas laporan Barang Milik Negara (CaLBMN),
melakukan konsolidasi ADK dengan KPU Provinsi sebagai UAPPB-
W, dan melakukan konsultasi pengelolaan BMN dengan KPU
sebagai UAPB.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung
kegiatan yang habis pakai seperti ATK.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Honor pengelola Barang Milik Negara pada Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota.
c. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
1) Perjalanan dinas ke Provinsi untuk Pelatihan dan
pengelolaan SIMAK BMN ke KPU Provinsi dengan
melibatkan paling banyak 1 (satu) orang.
2) Perjalanan dinas lokal untuk Pelaporan/rekonsiliasi SIMAK
BMN ke KPKNL setempat.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Terlatihnya operator SIMAK BMN untuk mendukung
pengelolaan BMN.
b. Terlaksananya pengelolaan BMN yang tertib dan
berkesinambungan.
c. Tersusunnya laporan BMN tingkat satuan kerja (UAKPB) yang
handal dan akuntabel.
G. Penghapusan Barang Milik Negara
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan penghapusan atas BMN yang telah dihentikan dari
penggunaan/rusak berat atau telah diselesaikannya tindak lanjut
TGR pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota.
- 135 -

2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung
kegiatan yang habis pakai seperti ATK.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk pembayaran honor Tim penghapusan BMN
mulai dari usulan penghapusan sampai dengan terbitnya
risalah lelang dari KPKNL.
Susunan pelaksana kegiatan adalah:
Penanggungjawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 2 (dua) orang;
c. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terhapusnya BMN yang telah rusak berat dan telah dihentikan
dari penggunaan dari Daftar Barang dalam Aplikasi SIMAK
BMN.

H. Tuntutan Ganti Rugi (C)


1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan penghapusan atas BMN yang telah dihentikan dari
penggunaan/rusak berat atau telah diselesaikannya tindak lanjut
TGR pada Sekretariat KPU Kabupaten/Kota.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Pengeluaran yang digunakan untuk biaya bahan pendukung
kegiatan yang habis pakai seperti ATK.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk pembayaran honor Tim penghapusan BMN
mulai dari usulan penghapusan sampai dengan terbitnya
risalah lelang dari KPKNL.
Susunan pelaksana kegiatan adalah:
Penanggungjawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 2 (dua) orang;
- 136 -

3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Terhapusnya BMN yang telah rusak berat dan telah dihentikan
dari penggunaan dari Daftar Barang dalam Aplikasi SIMAK BMN.

5.2. Pengelolaan Persediaan (Stock Opname) (3360.009)


5.2.1 Stock Opname Barang Persediaan (3360.009.011)
Pelaksanaan di KPU Provinsi /KIP Aceh:
A. Stock Opname Barang Persediaan (011)
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Melakukan stock opname atau perhitungan fisik barang
persediaan kotak suara dan bilik suara berbahan alumunium
untuk mengetahui kebenaran catatan pembukuan dengan yang
ada digudang atau tempat penyimpanan. Stock Opname dilakukan
1 (satu) kali kegiatan di akhir tahun sebelum rekonsiliasi data ke
KPKNL setempat.
2. Jenis Belanja
a. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk pembayaran honor tim kegiatan
pelaksanaan stock opname persediaan.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Terlaksananya stock opname persediaan BMN yang tertib dan
berkesinambungan.
b. Tersusunnya laporan persediaan yang merupakan bagian dari
laporan BMN tingkat satuan kerja (UAKPB) yang handal dan
akuntabel.

Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota :


A. Stock Opname Barang Persediaan (011)
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Melakukan stock opname atau perhitungan fisik barang
persediaan kotak suara dan bilik suara berbahan alumunium
untuk mengetahui kebenaran catatan pembukuan dengan yang
ada digudang atau tempat penyimpanan. Stock Opname dilakukan
1 (satu) kali kegiatan di akhir tahun sebelum rekonsiliasi data ke
KPKNL setempat.
- 137 -

2. Jenis Belanja
a. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk pembayaran honor tim kegiatan
pelaksanaan stock opname persediaan.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Terlaksananya stock opname persediaan BMN yang tertib dan
berkesinambungan.
b. Tersusunnya laporan persediaan yang merupakan bagian dari
laporan BMN tingkat satuan kerja (UAKPB) yang handal dan
akuntabel.

5.3. Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan (3360.014)


5.3.1 Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan (3360.014.011)
Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi :
A. Sosialisasi Elektronik Sistem Kearsipan (011)
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Mensosialisasikan elektronik sistem kearsipan (SIAP) di KPU
Provinsi dengan mengundang KPU/KIP Kabupaten/Kota.
(untuk 4 (empat) Provinsi yaitu Kepulauan Riau, Jawa Barat,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali)
b. Mengahadiri rapat di KPU dalam rangka sosialisasi elektronik
Sistem Kearsipan (SIAP).
2. Jenis Belanja
a. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membayar honorarium Tim Kegiatan
Sosialisasi Sistem Kearsipan di 4 (empat) Provinsi.
Susunan Pelaksana kegiatan adalah:
Tim Tata Kelola Kearsipan
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 8 (delapan) orang.
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218)
Digunakan untuk 4 (empat) provinsi yang melaksanakan
sosialisasi sistem Kearsipan sedangkan ATK digunakan untuk
seluruh provinsi.
- 138 -

c. Belanja Jasa Profesi (522115)


Pengeluaran yang digunakan pembayaran Honor narasumber
dari ARDA/ANRI setempat atau dari Instansi luar KPU Provinsi
yang jasanya digunakan untuk Pembinaan atau sosialisasi
dalam rangka sistem kearsipan
d. Belanja perjalanan dinas Paket meeting dalam kota (524114)
Digunakan untuk pembayaran paket meeting fullboard dan
perjalanan dinas dalam kota dalam rangka sosialisasi sistem
kearsipan dengan melibatkan seluruh KPU Kabupaten/Kota di
wilayahnya di 4 (empat) Provinsi.
e. Belanja perjalanan dinas Paket meeting Luar kota (524119)
Digunakan untuk menghadiri kegiatan ke KPU dalam rangka
sosialisasi sistem kearsipan.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Pemahaman sistem pengolahan arsip berbasis teknologi
informasi;
b. Pengelolaan administrasi Kearsipan berbasis Elektronik di
lingkungan KPU Provinsi.

5.4. Penataan, Pendataan dan Penilaian Kearsipan (3360.015)


5.4.1 Penataan, Pendataan dan Penilaian Kearsipan (3360.015.011)
Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi:
Penataan, Pendataan dan Penilaian Kearsipan (011)
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Membentuk Tim Tata Kelola Kearsipan, yaitu untuk menata
dan mengelola arsip dinamis baik aktif maupun inaktif;
b. Membentuk Tim Penilaian Arsip untuk menilai arsip sesuai
dengan jangka simpan arsip berdasarkan JRA (Jadwal Retensi
Arsip) atau berdasarkan nilai guna arsip;
c. Melakukan koordinasi dengan unit pengolah di lingkungan
KPU/KIP Provinsi;
d. Berkoordinasi dengan pihak eksternal yaitu Lembaga Kearsipan
di Provinsi.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218)
Pengeluaran digunakan untuk pembelian ATK (toner, kertas,
staples, ballpoint, book arsip, buku ekspedisi, dsb) dalam
- 139 -

rangka mendukung kegiatan penataan, pendataan dan


penilaian arsip.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membayar honorarium Tim Tata Kelola
Kearsipan dan Tim Penilaian Arsip.
Susunan Pelaksana kegiatan adalah :
Tim Tata Kelola Kearsipan
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 6 (enam) orang.
Tim Penilaian Arsip
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 6 (enam) orang.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Laporan hasil tata kelola kearsipan dan penilaian arsip tahun
2017;
b. Penyelamatan arsip/Dokumen Negara di lingkungan KPU
Provonsi/KIP Aceh dalam menghasilkan Arsip yang berdaya
guna.

Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota :


Penataan, Pendataan dan Penilaian Arsip (011)
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Membentuk Tim Tata Kelola Kearsipan, yaitu untuk menata
dan mengelola arsip dinamis baik aktif maupun inaktif;
b. Membentuk Tim Penilaian Arsip untuk menilai arsip sesuai
dengan jangka simpan arsip berdasarkan JRA (Jadwal Retensi
Arsip) atau berdasarkan nilai guna arsip;
c. Melakukan koordinasi dengan unit pengolah di lingkungan
KPU/KIP Kabupaten/Kota;
d. Berkoordinasi dengan pihak eksternal yaitu Lembaga Kearsipan
di Kabupaten/Kota;
- 140 -

2. Jenis Belanja
a. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521218)
Pengeluaran digunakan untuk pembelian ATK (toner, kertas,
staples, ballpoint, book arsip, buku ekspedisi, dsb) dalam
rangka mendukung kegiatan penataan, pendataan dan
penilaian arsip.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membayar honorarium Tim Tata Kelola
Kearsipan dan Tim Penilaian Arsip.
Susunan Pelaksana kegiatan adalah :
Tim Tata Kelola Kearsipan
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 6 (enam) orang.
Tim Penilaian Arsip
Penanggung jawab : 1 (satu) orang;
Ketua : 1 (satu) orang;
Wakil Ketua : 1 (satu) orang;
Sekretaris : 1 (satu) orang;
Anggota : 6 (enam) orang.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Laporan hasil tata kelola kearsipan dan penilaian arsip tahun
2017;
b. Penyelamatan arsip/Dokumen Negara di lingkungan KPU/KIP
Kabupaten/Kota dalam menghasilkan Arsip yang berdaya
guna.

Catatan :
Untuk honor Operator Sistem Akuntansi Barang Milik Negara
(SABMN), sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
33/PMK.02/2016 Tentang Standar Biaya Masukan 2016 bahwa
honorarium tersebut menjadi satu kesatuan/sudah tertampung
dalam Tim SAI. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
dan Sistem Akuntansi BMN (SAKBMN).
- 141 -

5.5. Layanan Perkantoran (3360.994)


5.5.1 Operasional Perkantoran (3360.994.001)
Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
002. Operasional dan Pemeliharaan Kantor (002)
A. Kebutuhan Sehari-Hari Perkantoran
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari perkantoran antara lain:
a. Honor Satpam/Sopir dan Honor Petugas
Kebersihan/Pramubakti.
KPA mengangkat tenaga kontrak sesuai dengan keahlian yang
dibutuhkan dengan periode kontrak selama 1 (satu) tahun
anggaran. Karena keterbatasan anggaran, KPU belum dapat
menyesuaikan besaran honorarium sesuai dengan SBM.
Besaran honorarium sesuai yang tertera dalam RKA K/L dan
apabila memungkinkan, KPA dapat menyesuaikan honorarium
tenaga kontrak tersebut dengan pagu maksimal sesuai SBM
2017 dengan tidak mengurangi kebutuhan prioritas
operasional kantor.
b. Tambahan Honorarium 1 Bulan (THR Keagamaan) bagi
Satpam/Sopir dan Petugas Kebersihan/Pramubakti.
Digunakan untuk tambahan honorarium sebanyak 1 (satu)
bulan sebagai tunjangan hari raya.
c. ATK, Jamuan Makan/konsumsi, Alat Rumah Tangga, Barang
Cetak, langganan koran/majalah dan Air Minum pegawai.
Digunakan untuk pengadaan alat tulis kantor, barang
cetakan, alat kebersihan, perlengkapan fotokopy/komputer,
air minum pegawai, langganan surat kabar/majalah/ Koran,
konsumsi rapat-rapat dan konsumsi jamuan makan tamu
(pimpinan).
2. Jenis Belanja
a. Belanja Keperluan Perkantoran (521111)
Digunakan untuk honor Satpam/Sopir, honor Petugas
Kebersihan/Pramubakti pengadaan ATK, Alat Rumah Tangga,
Jamuan Makan/Konsumsi, Barang Cetak, Langganan
Koran/Majalah dan Air Minum Pegawai.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terpenuhinya kebutuhan sehari-hari perkantoran.
- 142 -

B. Langganan Daya dan Jasa


1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Untuk memenuhi belanja pengiriman surat/jasa pengiriman,
langganan listrik, langganan telepon dan langganan air. Apabila
pada Satker sudah tersedia (telah dibayar oleh Pemda)/tidak
membutuhkan alokasi anggaran tersebut, KPA dapat melakukan
revisi POK untuk pemenuhan kebutuhan operasional kantor lainnya.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat (521114)
Digunakan untuk jasa pengiriman surat dinas.
b. Belanja Langganan Listrik (522111)
Digunakan untuk membayar tagihan listrik.
c. Belanja Langganan Telepon (522112)
Digunakan untuk membayar tagihan telepon.
d. Belanja Langganan Air (522113)
Digunakan untuk membayar tagihan air.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Pengiriman surat dan langganan daya dan jasa.
C. Pemeliharaan Kantor
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan untuk pemenuhan pemeliharaan gedung dan
bangunan, pemeliharaan peralatan dan mesin serta perawatan
kendaraan roda 4 dan roda 2.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523111)
Digunakan untuk Biaya Perawatan
Gedung/Bangunan/Gudang dan halaman.
b. Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523121)
Digunakan untuk biaya perawatan kendaraan roda 2,
kendaraan roda 4, service PC, service AC, servis Printer dan
servis barang inventaris kantor.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terpenuhinya pemeliharaan gedung/bangunan/gudang/halaman
dan peralatan dan mesin.
D. Pembayaran Terkait Pelaksanaan Operasional Kantor
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
- 143 -

Untuk memenuhi belanja pakaian dinas pegawai, pakaian satpam,


dan pakaian sopir/kebersihan/pramubakti.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Barang Operasional Lainnya (521119)
Digunakan untuk belanja pakaian dinas pegawai, pakaian
satpam, pakaian sopir/kebersihan/pramubakti.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terpenuhinya pakaian dinas pegawai, pakaian satpam, dan
pakaian sopir/kebersihan/pramubakti.
E. Honor Operasional Satuan Kerja
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Untuk memenuhi honor Kuasa Pengguna Anggaran, honor Pejabat
Pembuat Komitmen, honor Pejabat Penguji Tagihan dan
Penandatangan SPM, honor Bendahara Pengeluaran, honor Staf
Pengelola, honor Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa, honor
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan serta perjalanan dinas
dalam rangka rapat/rakor/koordinasi/perjalanan ke KPPN.
2. Jenis Belanja
a. Honor Operasional Satuan Kerja (521115)
Digunakan untuk honor Kuasa Pengguna Anggaran, honor
Pejabat Pembuat Komitmen, honor Pejabat Penguji Tagihan
dan Penandatangan SPM, honor Bendahara Pengeluaran,
honor Staf Pengelola, honor Pejabat Pengadaan Barang dan
Jasa serta honor Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
b. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Digunakan untuk biaya perjalanan dinas dalam rangka
rapat/rakor/koordinasi/supervisi dan perjalanan ke KPPN.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terpenuhinya pembayaran honor operasional satuan kerja dan
biaya perjalanan dinas dalam rangka
rapat/rakor/koordinasi/supervisi dan perjalanan ke KPPN.
6. Kegiatan Pemeriksaan di Lingkungan Setjen KPU, Sekretariat KPU
Provinsi/KIP Acehdan Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota (3361)
6.1. Laporan Hasil Evaluasi LAKIP (3361.004)
A. Evaluasi LAKIP Tahun 2016
Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh
1. Penjelasan Kegiatan
- 144 -

Kegiatan ini dimaksud agar LAKIP di lingkungan Sekretariat


Jenderal KPU, KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota dapat tersusun dengan baik dan disampaikan
tepat waktu serta hasil yang dievaluasi terhadap LAKIP KPU
Provinsi/KIP Acehserta jajaran di wilayahnya benar-benar
mengacu pada implementasi SAKIP yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku. LAKIP yang dibuat dan
disusun masing-masing satker harus terlihat adanya keterkaitan,
keselarasan antara Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Indikator
Utama di atasnya dan masing-masing Indikator Kinerja Sasaran
harus mencerminkan SMART terhadap tujuan dan sasaran, serta
capaian kinerja dapat menunjukkan output maupun outcomes
dalam 1 (satu) tahun anggaran. Apabila tidak tercapai
output/outcomes tersebut, maka satker harus
mempertanggungjawabkan tentang kegagalan tingkat kinerja yang
dicapainya dan bila tercapai atau berhasil tetap diungkap dalam
Bab III LAKIP masing-masing satker. Alokasi anggaran berada
pada Bagian Keuangan Umum dan Logistik, namun dalam
pelaksanaannya evaluasi LAKIP dilakukan kerja sama antar
bagian dengan bagian program. Pelaksanaan evaluasi dengan
melakukan koordinasi dengan BPKP Perwakilan setempat.
Evaluasi SAKIP dilaksanakan dengan mengacu pada Keputusan
Sekjen Nomor 549/Kpts/Setjen/Tahun 2016 tentang Pedoman
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan
KPU. Kegiatan Evaluasi dilaksanakan mulai Maret 2017 sampai
dengan Juli 2017.
Pada Tahun 2017 Evaluasi LAKIP dialokasikan untuk 15 wilayah
yaitu:
a. Banten;
b. Jawa Barat;
c. Jawa Tengah;
d. Jawa Timur;
e. Nangroe Aceh Darussalam;
f. Sumatera Utara;
g. Riau;
h. Sumatera Selatan;
i. Lampung;
- 145 -

j. Kalimantan Timur;
k. Kalimantan Selatan;
l. Sulawesi Utara;
m. Sulawesi Tenggara;
n. Nusa Tenggara Timur;
o. Papua;
2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyusun Dokumen Renstra;
b. Menyusun LAKIP;
c. Menyusun Dokumen Rencana Kinerja Tahunan;
d. Melakukan Koordinasi dengan KPU dan instansi terkait
lainnya
e. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan sebagaimana telah
ditetapkan;
f. Mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan sebagai
data dukung pengisian kertas kerja evaluasi SAKIP;
g. Menyusun dan menetapkan Laporan Evaluasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di
Lingkungan KPU.
3. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Meliputi biaya Konsumsi Rapat pada kegiatan Rapat dalam
rangka Evaluasi SAKIP. Yang terdiri dari:
1) Konsumsi Panitia (KPU Provinsi);
2) Konsumsi Peserta (KPU/KIP Kabupaten/Kota masing-
masing 2 (orang), Konsumsi Tim Narasumber (4 orang).
b. Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Digunakan untuk pembayaran biaya habis pakai yaitu ATK
digunakan untuk kebutuhan kegiatan Rapat Evaluasi SAKIP
dan membuat laporan evaluasi SAKIP;
c. Belanja Jasa Profesi (522115)
Terdiri dari Honor Narasumber Eselon II dan Eselon III ke
bawah selain personel yang mendapatkan alokasi uang harian
perjalanan dinas dalam kota. Narasumber yang dapat
dibayarkan adalah narasumber yang berasal dari
kementerian/lembaga terkait lainnya;
- 146 -

d. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)


Untuk membiayai uang harian dan transport dalam kota
untuk membiayai personel dari instansi terkait.
4. Output Hasil Kegiatan
Laporan Evaluasi SAKIP yang di dalamnya terdapat kertas kerja
evaluasi SAKIP atas satker KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota
1. Penjelasan Kegiatan
Penjelasan kegiatan sama dengan KPU Provinsi/KIP Aceh
2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyusun Dokumen Renstra
b. Menyusun LAKIP
c. Menyusun Dokumen Rencana Kinerja Tahunan
3. Jenis Belanja
Belanja perjalanan biasa (524111)
Merupakan biaya perjalanan dinas 2 (dua) orang Peserta KPU/KIP
Kabupaten/Kota ke KPU Provinsi/KIP Acehyang terdiri dari
Sekretaris dan Personel yang menangani Penyusunan LAKIP yang
mencakup biaya transport, penginapan dan uang harian. Namun
uang harian dikurangi biaya konsumsi rapat yang ditanggung oleh
provinsi.
4. Output Hasil Kegiatan
Kertas Kerja Evaluasi LAKIP yang dinilai oleh tim evaluator LAKIP.

6.2. Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan KPU (3361.005)


062. Reviu Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah
A. Reviu Laporan Keuangan
Kegiatan di KPU Provinsi/KIP Aceh
1. Penjelasan Kegiatan
Reviu bukan kegiatan menyatakan pendapat seperti dalam audit,
karena dalam reviu tidak mencakup suatu pemahaman atas
pengendalian intern, penetapan resiko pengendalian, kegiatan
pengendalian serta permintaan keterangan dengan cara
memperoleh bahan bukti yang menguatkan melalui pengamatan
atau konfirmasi dan prosedur tertentu lainnya yang biasa
dilakukan dalam suatu audit. Hal ini sesuai dengan tujuan reviu
- 147 -

untuk memberi keyakinan yang terbatas mengenai akurasi,


keandalan dan keabsahan informasi Laporan Keuangan serta
pengakuan, pengukuran dan pelaporan transaksi sesuai Standar
Akuntasi Pemerintah.
2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Mengumpulkan data dan informasi mengenai proses
penyusunan Laporan Keuangan.
b. Mengumpulkan data dan informasi mengenai daftar Barang
Milik Negara.
c. Mengumpulkan data dan informasi mengenai Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CaLK).
d. Melakukan Koordinasi dengan KPU dan narasumber BPKP
Perwakilan/Kanwil DJPB/KPPN.
e. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan Rapat
sebagaimana telah ditetapkan.
f. Melakukan reviu atas Laporan Keuangan.
g. Membuat Laporan Hasil Kegiatan.
3. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Meliputi biaya Konsumsi Rapat pada kegiatan Rapat dalam
rangka Reviu Laporan Keuangan. Yang terdiri dari:
1) Konsumsi Panitia (KPU Provinsi);
2) Konsumsi Peserta (KPU/KIP Kabupaten/Kota masing-
masing 2 orang); dan
3) Konsumsi Tim BPKP Perwakilan/Kanwil DJPB/KPPN.
b. Belanja Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Digunakan untuk pembayaran biaya habis pakai yaitu ATK
digunakan untuk kebutuhan kegiatan Rapat Reviu Laporan
Keuangan dan membuat laporan hasil reviu (LHR) Laporan
Keuangan;
c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)
untuk membiayai uang harian dan transport BPKP Perwakilan
ke Kantor KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka pendampingan
reviu Laporan Keuangan yang kegiatannya parallel dengan
penyusunan Laporan Keuangan.
- 148 -

4. Output Hasil Kegiatan


Laporan Hasil Reviu (LHR) Laporan Keuangan

Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota


1. Penjelasan Kegiatan
Penjelasan Kegiatan sama dengan KPU Provinsi/KIP Aceh
2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Membuat Laporan Keuangan.
b. Menyiapkan data dan informasi mengenai daftar Barang Milik
Negara.
c. Menyiapkan data dan informasi tentang Laporan Realisasi
Anggaran.
d. Menyiapkan data dukung terkait yang dibutuhkan proses
reviu Laporan Keuangan.
3. Jenis Belanja
Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Merupakan biaya perjalanan dinas 2 (dua) orang Peserta KPU/KIP
Kabupaten/Kota ke KPU Provinsi/KIP Aceh yang terdiri dari
Sekretaris dan Personel yang menangani Penyusunan Laporan
Keuangan yang mencakup biaya transport, penginapan dan uang
harian. Namun uang harian dikurangi biaya konsumsi rapat yang
ditanggung oleh KPU Provinsi/KIP Aceh.
4. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Laporan Pelaksanaan Kegiatan

B. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)


1. Penjelasan Kegiatan
SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Implementasi
SPIP diharapkan dapat mencegah terjadinya penyimpangan dan
kesalahan dalam laporan keuangan yang akan mempengaruhi
pencapaian opini WTP dalam pemeriksaan BPK.
- 149 -

2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


a. Melakukan Koordinasi dengan KPU dan BPKP Perwakilan.
b. monitoring on desk pada KPU/KIP Kabupaten/Kota terkait
pelaksanaan implementasi SPIP di KPU/KIP Kabupaten/Kota
di wilayah masing-masing.
c. Membuat Kartu Kendali.
d. Membuat Laporan SPIP.
3. Jenis Belanja
a. Belanja Honor Output Kegiatan (521213)
Digunakan untuk membiayai pembentukan Satuan Tugas
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yaitu selama 3
bulan dengan rincian:
1) Pengarah : 2 orang (Ketua dan Anggota yang
membidangi Divisinya)
2) Penanggungjawab : 1 orang (Anggota atau Sekretaris)
3) Ketua : 1 orang (Pejabat Eselon III)
4) Sekretaris : 1 orang (Pejabat Eselon IV)
5) Anggota : 7 orang (Eselon IV dan staff)
b. Belanja Jasa Profesi (522115)
Untuk membiayai honor narasumber dari BPKP Perwakilan
terkait monitoring implementasi SPIP
c. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)
1) Untuk membiayai transport narasumber ke kantor KPU
Provinsi/KIP Aceh sebanyak 2 orang
2) Untuk membiayai transport koordinasi ke BPKP
Perwakilan dalam rangka konsultasi dan persiapan BPKP
perwakilan memberikan arahan di kantor KPU Provinsi.
4. Output Hasil Kegiatan
Laporan Implementasi Penyelenggaraan SPIP

Kegiatan di KPU/KIP Kabupaten/Kota


1. Penjelasan Kegiatan
Penjelasan Kegiatan sama dengan KPU Provinsi/KIP Aceh
2. Tahapan Pelaksana Kegiatan
a. Terbentuknya satgas SPIP
b. Menyusun dan membuat beberapa macam Kartu Kendali
- 150 -

c. Membuat Laporan Penyelenggaraan SPIP misalnya Focus


Group Discusion
3. Jenis Belanja
Mengingat keterbatasan anggaran pada tahun 2017 belum ada
lokasi anggaran untuk kegiatan SPIP, namun pengisian kartu
kendali dan penyusunan Laporan SPIP tetap harus dilaksanakan.

C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KPU


Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KPU
merupakan program generik Komisi Pemilihan Umum dengan sasaran
program (outcome) yang hendak dicapai adalah meningkatnya
dukungan sarana dan prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
Indikator Kinerja Program yaitu persentase dukungan sarana
dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan kerja pegawai ynag
berfungsi dengan baik. Arah kebijakan program ini adalah
menyediakan dukungan sarana dan prasarana Komisi Pemilihan
Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Independen
Pemilihan Aceh/Komisi Pemilihan Umum/ Komisi Independen
Pemilihan Kabupaten/Kota.
Sesuai dengan Surat menteri Keuangan Nomor S-
635/MK.02/2016 tanggal 5 Agustus 2016 tentang Penyesuaian
(Penghematan) Pagu Anggaran K/L TA 2017, Pada Tahun Anggaran
2017 masih diberlakukan moratorium pembangunan gedung sesuai
dengan surat Surat Menteri Keuangan Nomor S-841/MK.02/2014
tanggal 16 Desember 2014 tentang Penundaan/ Moratorium
Pembangunan Gedung Kantor Kementerian Negara/Lembaga. Namun
demikian untuk rehabilitasi kantor (skala kecil), pembangunan pagar,
pengadaan belanja modal peralatan dan mesin dengan skala prioritas
masih dimungkinkan. Namun demikian, alokasi anggaran sarana dan
prasarana KPU TA 2017 yang diterima oleh KPU sangat terbatas,
sehingga usulan-usulan dari Satker belum semua dapat diakomodir
dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan alokasi anggaran yang
diterima KPU.
- 151 -

7. Penyelenggaraan Dukungan Sarana dan Prasarana (3362)


7.1. Kendaraan Bermotor (3362.004)
051. Kendaraan Bermotor
Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Pengadaan kendaraan bermotor dilaksanakan secara selektif
sebagai pengganti kendaraan yang telah rusak berat.
b. Pada TA 2017 dialokasikan pengadaan kendaraan roda 4 pada
3 (tiga) Satker.
c. Pengadaan kendaraan tersebut dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundangan.
d. Membuat rencana kebutuhan pengadaan dan apabila masih
terdapat alokasi anggaran, KPA dapat menambah/merevisi
untuk kebutuhan kendaraan lainnya.
e. Peruntukan kendaraan sebagai kendaraan operasional kantor.
2. Jenis Belanja
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin, digunakan untuk
pengadaan kendaraan bermotor sesuai dalam RKA K/L 2017.

7.2. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran (3362.006)


051. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
A. Peralatan dan Mesin Untuk Fasilitasi PPID
Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Pengadaan peralatan dan mesin di KPU Provinsi/KIP Aceh dan
KPU/KIP Kabupaten/Kota yang diprioritaskan pada pengadaan
Peralatan dan Mesin untuk Fasilitasi PPID seperti komputer,
printer, LCD, Meja dan Kursi, dll. Apabila pengadaan peralatan
dan mesin untuk PPID telah dipenuhi, dapat digunakan untuk
pengadaan peralatan dan mesin serta meubelair kebutuhan
prioritas lainnya. Pengadaan peralatan dan mesin serta meubelair
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan.
2. Jenis Belanja
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin, digunakan untuk
pengadaan peralatan dan mesin serta meubelair sesuai dalam RKA
K/L 2017.
- 152 -

B. Mobelair/Peralatan dan Mesin


Pelaksanaan kegiatan pada beberapa KPU/KIP Kabupaten/Kota :
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Untuk memenuhi kebutuhan prioritas peralatan kantor seperti:
Meja, kursi, Brankas, Lemari Arsip, Komputer, Printer, LCD,
Laptop, sound system dan peralatan lainnya.
2. Jenis Belanja
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin, digunakan untuk
pengadaan peralatan dan mesin dengan peruntukan tersebut
diatas.

7.3 Gedung/Bangunan
051. Pembangunan/Renovasi Gedung/Bangunan
A. Pengembangan Gedung/Gudang/Bangunan
Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan gedung/gudang dan bangunan dialokasikan secara
selektif pada beberapa Satker yang telah mengusulkan dengan
peruntukan sebagai berikut:
a. Gedung/Bangunan pada Satker yang mengalami kerusakan
akibat bencana alam, kebakaran, kerusuhan masal dan rusak
berat.
b. Satker yang telah memperoleh hibah tanah namun belum bisa
dibangun karena adanya moratorium. Alokasi anggaran
tersebut diprioritaskan untuk pembuatan tapal
batas/pemagaran/turap dan apabila telah terpenuhi dapat
digunakan untuk rehap gedung/kantor atau untuk
pemenuhan sarana dan prasarana prioritas lainnya.
c. Satker yang telah memperoleh hibah tanah dan telah dibangun
gedung namun belum mempunyai pagar. Skala prioritas untuk
pembangunan pagar dan apabila telah terpenuhi dapat
digunakan untuk pemenuhan sarana dan prasarana prioritas
lainnya.
Pengembangan gedung/gudang dan bangunan dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan.
- 153 -

2. Jenis Belanja
533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan, digunakan untuk
Pengembangan gedung/gudang dan bangunan.

8. Penyiapan Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi,


Penyelesaian Sengketa dan Penyuluhan Peraturan Perundang-
Undangan yang Berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu (3363).
8.1. Advokasi dan sengketa Hukum (3363.010).
051. Advokasi dan Bantuan Hukum
Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan;
a. Menyusun kajian/analisa dan/atau melakukan advokasi
hukum terhadap KPU/KIP Kabupaten/Kota terkait dengan
gugatan hukum/sengketa hukum yang di hadapi.
b. Melakukan klarifikasi, supervisi, dan monitoring terhadap
permasalahan hukum Pemilu dan penyelesaiannya berkenaan
dengan penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan di wilayah
KPU/KIP Kabupaten/Kota.
c. Menyelesaikan permasalahan hukum dan/atau non hukum
terkait dengan penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Pengadaan bahan yang terdiri dari alat tulis kantor,
penggandaan bahan, dan konsumsi rapat.
b. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Biaya perjalanan dinas ke KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk
melakukan supervisi/monitoring terkait penyelesaian
permasalahan hukum.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Meningkatnya kualitas penyelesaian permasalahan hukum
dan/atau non hukum dalam penyelenggaraan pemilu yang
didukung dengan peningkatan kompetensi dan kapasitas sumber
daya manusia.
- 154 -

Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota:


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan;
a. Menyusun bahan dan kajian/analisa hukum terkait dengan
gugatan hukum /sengketa hukum.
b. Menyelesaikan permasalahan hukum/non hukum dalam
penyelenggaraan Pemilu/ Pemilihan.
2. Jenis Belanja
Belanja Bahan (521211)
Pembelian bahan yang terdiri dari alat tulis kantor.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Meningkatnya kualitas penyelesaian permasalahan hukum
dan/atau non hukum dalam penyelenggaraan pemilu yang
didukung dengan peningkatan kompetensi dan kapasitas sumber
daya manusia.

8.2. Layanan Administrasi Kepemiluan (3363.011)


051. Pelayanan Administrasi Hukum dalam Penyelenggaraan Pemilihan
Umum
A. Pelayanan Administrasi Hukum dalam penyelenggaraan Pemilihan
Umum
Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan peserta pemilu dalam rangka
pelayanan administrasi kepemiluan (kepengurusan Partai
Politik, penyusunan laporan Dana Kampanye dan Audit Dana
Kampanye).
b. Melakukan koordinasi, supervisi, monitoring ke KPU/KIP
Kabupaten/Kota dalam pelayanan administrasi kepemiluan
(kepengurusan Partai Politik, penyusunan laporan Dana
Kampanye dan Audit Dana Kampanye).
c. Menghadiri Raker/Rakor di KPU dalam rangka pengkajian dan
evaluasi pedoman teknis administrasi kepemiluan
d. Menyelenggarakan Raker/Rakor pengkajian dan evaluasi
pedoman teknis administrasi kepemiluan.
- 155 -

2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Pembelanjaan bahan untuk penggandaan/penjilidan dan
konsumsi rapat.
b. Belanja barang untuk persediaan barang konsumsi (521811)
Pembelian barang yang terdiri dari alat tulis kantor
c. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota (524119)
Biaya perjalanan dinas dalam rangka kegiatan Rakor
penguatan manajemen verifikasi partai politik dalam pemilu
tahun 2019 di Jakarta.

Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses


Politik (076.01.06)
8.3. Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan Pemilu dan Pemilukada
(3363.013).
051. Pembekalan, Penyuluhan dan Evaluasi Peraturan KPU dan Keputusan
KPU
A. Penyuluhan peraturan perundang-undangan pemilu dan pemilihan
Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Mengidentifikasi dan menyiapkan bahan serta Peraturan
Perundang-undangan yang terkait dengan rapat koordinasi
dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU
terkait dengan Pemilu dan Pemilihan.
b. Mengidentifikasi isu-isu strategis/materi sebagai bahan kajian
dalam menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan
Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan
Pemilihan.
c. Menyiapkan bahan dan akomnodasi yang diperlukan dalam
menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan
Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan
Pemilihan.
d. Menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan
Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan
Pemilihan.
e. Memetakan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh yang akan
dievaluasi sebagai bahan dalam rapat koordinasi dalam rangka
- 156 -

penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait


dengan Pemilu dan Pemilihan.
f. Mengevaluasi Keputusan Provinsi/KIP Aceh, terutama yang
terkait dengan penyelenggaraan pemilu dan pemilihan serta
tugas-tugas kesekertariatan.
g. Menyusun Keputusan Provinsi/KIP Aceh sesuai dengan hasil
rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU
dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan.
h. Finalisasi Rancangan Keputusan Provinsi/KIP Aceh.
i. Menyelenggarakan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan
Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan
Pemilihan.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Pembelian bahan yang terdiri dari penggandaan bahan dan
konsumsi kegiatan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan
Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan
Pemilihan.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
Pembayaran Honor Output Kegiatan panitia kegiatan rapat
koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan
Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan Pemilihan.
c. Belanja Bahan Persediaan (521811)
Pembelian bahan yang terdiri dari alat tulis kantor.
d. Belanja Jasa Profesi (522151)
Pembayaran honor narasumber setingkat eselon II dalam
penyelenggaraan kegiatan rapat koordinasi dalam rangka
penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait
dengan Pemilu dan Pemilihan.
e. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Biaya perjalanan dinas ke KPU dalam rangka menghadiri
penyelenggaraan kegiatan rapat koordinasi dalam rangka
penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait
dengan Pemilu dan Pemilihan.
f. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)
Biaya transportasi dalam kota untuk melaksanakan koordinasi
dengan pemangku kepentingan terkait penyelenggaraan
- 157 -

kegiatan rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan Peraturan


KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan
Pemilihan.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia di KPU
Provinsi/KIP Aceh dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan.

Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota:


1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Mengidentifikasi dan menyiapkan bahan serta Peraturan
Perundang-undangan yang terkait dengan rapat koordinasi
dalam rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU
terkait dengan Pemilu dan Pemilihan.
b. Mengidentifikasi isu-isu strategis/materi sebagai bahan kajian
dalam menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan
Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan
Pemilihan.
c. Menyiapkan bahan dan akomodasi yang diperlukan dalam
menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan
Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan
Pemilihan.
d. Menghadiri rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan
Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan
Pemilihan.
e. Memetakan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang akan
dievaluasi sebagai bahan dalam rapat koordinasi dalam rangka
penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait
dengan Pemilu dan Pemilihan.
f. Mengevaluasi Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota, terutama
yang terkait dengan penyelenggaraan pemilu dan pemilihan
serta tugas-tugas kesekertariatan.
g. Menyusun Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai
dengan hasil rapat koordinasi dalam rangka penyuluhan
Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait dengan Pemilu dan
Pemilihan.
h. Finalisasi Rancangan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota.
- 158 -

2. Jenis Belanja.
Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Biaya perjalanan dinas ke KPU Provinsi/KIP Aceh dalam rangka
menghadiri penyelenggaraan kegiatan rapat koordinasi dalam
rangka penyuluhan Peraturan KPU dan Keputusan KPU terkait
dengan Pemilu dan Pemilihan.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia di KPU/KIP
Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan.

9. Pedoman Petunjuk Teknis dan Bimbingan


Teknis/Supervisi/Publikasi/Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu dan
Pendidikan Pemilih (3364)
9.1. Pengelolaan PAW Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota (3364.004)
9.1.1. Penggantian Antarwaktu Anggota DPRD Provinsi (3364.004.001)
A. Koordinasi dan Evaluasi Pelaporan PAW Anggota DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota
Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi :
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Penggantian antarwaktu anggota DPRD provinsi merupakan
kegiatan dalam rangka melaksanakan proses penggantian
terhadap anggota DPRD provinsi periode 2014 s.d 2019 yang tidak
lagi memenuhi syarat sebagai anggota DPRD provinsi sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan dengan calon
anggota DPRD provinsi tahun 2014.
Tahapan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan Rapat koordinasi dengan pemangku
kepentingan terkait Pilkada yang berimplikasi penggantian
antarwaktu anggota DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota yang dilaksanakan di Kantor KPU
Provinsi/KIP Aceh dengan jumlah peserta 30 (tiga puluh)
orang dari stakeholder terkait. Adapun jadwal pelaksanaan
kegiatan tersebut berkoordinasi terlebih dahulu dengan KPU cq
Biro Teknis dan Hupmas Bagian PAW dan Pengisian Anggota
DPR, DPD dan DPRD.
- 159 -

b. Melakukan Supervisi, monitoring serta evaluasi terhadap


proses PAW anggota DPRD Provinsi dan kebenaran data PAW
di Kabupaten/Kota pada Provinsi tersebut melalui aplikasi
SIMPAW (paw.kpu.go.id) yang di dukung dengan kelompok
kerja selama 3 (tiga) bulan dengan keanggotaan berasal dari
KPU Provinsi.
c. Membuat Laporan evaluasi terhadap pelaksanaan penggantian
antarwaktu anggota DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota kepada KPU (softfile dan hardfile). Seluruh
proses pelaksanaan PAW anggota DPRD Provinsi wajib
menggunakan Sistem Informasi Manajemen PAW (SIMPAW)
DPR, DPD dan DPRD.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Digunakan untuk membiayai kebutuhan alat kelengkapan
sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan PAW berupa
pengadaan alat tulis kantor, pencetakan, penggandaan dan
penjilidan.
b. Honor Output Kegiatan (521213)
1) Digunakan untuk membiayai honor pelaksanaan
kelompok kerja selama 3 (tiga) bulan dengan susunan
keanggotaan sebagai berikut:
a) Penanggung Jawab : 1 Orang
b) Ketua : 1 Orang
c) Anggota : 8 Orang
2) Digunakan untuk membiayai honor panitia rapat
koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait Pilkada
serantak yang berimplikasi penggantian antarwaktu
anggota DPRD, kegiatan dilakukan 1 (satu) kali dengan
susunan panitia sebagai berikut:
a) Penanggung Jawab (KPU Provinsi) : 1 Orang
b) Ketua (KPU Provinsi) : 1 Orang
c) Anggota (KPU Provinsi) : 2 Orang
c. Belanja Jasa Profesi (522151)
Digunakan untuk membiayai honor Narasumber yang terdiri
dari:
- 160 -

1) Narasumber setingkat Eselon I (anggota KPU) : 1 orang


2) Narasumber Setingkat Eselon II (Kepala Biro pada Setjen
KPU dan anggota KPU Provinsi) : 2 orang
3) Moderator (KPU Provinsi) : 1 orang
d. Belanja Perjalanan Dinas Paket meeting Dalam Kota (524114)
Digunakan untuk membiayai peserta rapat koordinasi
sebanyak 30 ( tiga puluh) orang terdiri dari:
1) Partai Politik masing masing 2 (dua) orang
2) Bawaslu Provinsi 2 (dua) orang
3) Biro Pemerintahan Provinsi 2 (dua) orang
4) Sekretariat DPRD Provinsi 2 (dua) orang
5) KPU/KIP Kabupaten/Kota terdekat (dalam Provinsi) 2 (dua)
orang
6) Stakeholder lainnya
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Terbentuknya pengetahuan dan pemahaman KPU
Provinsi/Partai Politik/instansi/stakeholder lainnya terkait
proses pelaksanaan PAW anggota DPR, DPD,dan DPRD
terutama yang merupakan dampak dari Pilkada serentak.
b. Laporan Evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan penggantian
antarwaktu anggota DPRD Provinsi tersusun secara
konfrehensif dan sistematis.

9.2. Publikasi Informasi Pemilu (3364.005)


9.2.1. Publikasi Informasi Pemilu (3364.005.001.051.B)
051. Publikasi Informasi Pemilu
A. Pengelolaan dan Pengembangan Website KPU/KIP Provinsi (012)
Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi:
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan
Masing-masing Satker KPU/KIP Provinsi melaksanakan
pengelolaan dan pengembangan website KPU. Cakupan
kegiatannya meliputi: menghimpun, menyusun dan membuat
bahan berita kegiatan di masing-masing satker, melakukan
updating berupa peraturan, undang-undang, surat edaran serta
informasi-informasi lain pada website KPU/KIP Provinsi, sehingga
berita dan informasinya selalu terbarukan.
- 161 -

Kegiatan Publikasi Informasi Tahun 2016 di KPU Provinsi/KIP


Aceh, dituangkan dalam tabel sebagai berikut:
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membentuk Tim
pengelolaan dan
pengembangan website
KPU Provinsi/KIP Aceh
2 Mengadakan alat tulis
kantor (ATK)
pengelolaan website
KPU/KIP Provinsi
3 Mengelola Website KPU
Provinsi/KIP Aceh

2. Jenis Belanja
a. Honor Output Kegiatan (521213)
Dalam rangka kegiatan tersebut dibentuk Tim Pengelolaan dan
Pengembangan Website KPU Provinsi /KIP Aceh yang terdiri
dari: 1 orang penanggung jawab (Anggota KPU Provinsi/KIP
Aceh Divisi Sosialisasi/Kehumasan), 1 orang editor (Sekretaris
KPU Provinsi/KIP Aceh), 1 orang web admin (Kabag yang
membidangi Kehumasan), dan 5 orang pembuat artikel
(Kasubbag, Fungsional Umum yang membidangi Kehumasan),
dengan masa kerja 4 bulan.
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Pengadaan ATK kegiatan pengelolaan dan pengembangan
website KPU Provinsi/KIP Aceh, 1 (satu) paket.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Tersedianya website KPU Provinsi/KIP Aceh yang dapat
menyajikan berita/informasi terkini/selalu terbarukan, sehingga
website KPU Provinsi /KIP Aceh dapat menjadi rujukan informasi
dan bahan bagi seluruh stakeholders kepemiluan dalam
memenuhi kebutuhan informasi dan penelitian.
- 162 -

9.3. Pembentukan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik (PPID)


9.3.1. Pembentukan dan Penguatan PPID
051. Pembentukan dan Penguatan PPID
A. Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik
Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan
Masing-masing Satker KPU Provinsi/KIP Aceh melaksanakan
kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik melalui 3
(tiga) kegiatan, yaitu pertama penyiapan perangkat untuk
menunjang kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik
sehari-hari pada - masing satuan kerja serta kedua kegiatan
peningkatan pengetahuan dan pemahaman/update informasi
kepada KPU Provinsi/KIP Aceh terkait dengan pengelolaan
(penataan, penyimpanan, pengarsipan, dan pengelolaan data
informasi) dan pelayanan (alur mekanisme pemberian informasi
kepada pemohon informasi serta perangkat yang harus disiapkan),
dan ketiga adalah proses pengelolaan dan pelayanan informasi
publik yang berjalan secara berkesinambungan.
Secara garis besar, kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi
publik Tahun 2017 di KPU Provinsi/KIP Aceh dapat dituangkan
dalam matriks berikut ini :
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyiapan perangkat
penunjang kegiatan
pengelolaan dan pelayanan
informasi publik
2 Peningkatan pengetahuan
dan pemahaman / update
informasi terkait pengelolaan
dan pelayanan informasi
publik
3 Pengelolaan dan pelayanan
informasi publik
- 163 -

2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Dalam rangka kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi
publik dialokasikan belanja bahan yang digunakan untuk
pembelian alat tulis kantor penunjang kegiatan pengelolaan
dan pelayanan informasi publik sehari-hari di masing-masing
satuan kerja selama 1 (satu) tahun.
b. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Dalam rangka kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi
publik dialokasikan belanja perjalanan biasa untuk
menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi
Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Jakarta.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
terwujudnya pengelolaan dan pelayanan informasi publik di KPU
Provinsi/KIP Aceh sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan
KPU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan Pelayanan
Informasi Publik di Lingkungan KPU beserta peraturan pendukung
lainnya.

Pelaksanaan di KPU Kabupaten/Kota Khusus 34 (tiga puluh empat)


KPU Kabupaten/Kota Pilot Project, yaitu:
No Provinsi Kabupaten/Kota
1 Jambi Kab. Kerinci, Kab. Merangin, Kab.
Sarolangun, Kab. Batanghari, Kab. Muaro
Jambi, Kab. Tanjung Jabung Timur, Kab.
Tanjung Jabung Barat, Kab. Bungo, Kab.
Tebo, Kota Jambi, dan Kota Sungai Penuh
2 Kalimantan Timur Kab. Penajam Paser Utara, Kab. Kutai Timur,
Kab. Kutai Barat, Kab. Berau, Kab. Kutai
Kertanegara, Kab. Pasir, Kota Bontang, Kota
Samarinda, Kota Balikpapan
3 Sumatra Utara Kab. Tapanuli Utara, Kab. Langkat, Kab. Deli
Serdang, Kab. Dairi, Kota Medan, Kota
Padang Sidempuan, Kab. Batubara, Kab.
- 164 -

Padang Lawas Utara, dan Kab. Padang Lawas

4 Sulawesi Barat Kab. Polewali Mamasa, Kab. Majene, Kab.


Mamuju, Kab. Mamasa, Kab. Mamuju Utara

1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan


Masing-masing Satker KPU Kabupaten/Kota Pilot Project
melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi
publik melalui 2 (dua) kegiatan, yaitu pertama penyiapan
perangkat untuk menunjang kegiatan pengelolaan dan pelayanan
informasi publik sehari-hari pada masing-masing satuan kerja
serta kedua adalah proses pengelolaan dan pelayanan informasi
publik yang berjalan secara berkesinambungan.
Secara garis besar, kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi
publik Tahun 2017 di KPU Kabupaten/Kota Pilot Project dapat
dituangkan dalam matriks berikut ini:
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyiapan perangkat
penunjang kegiatan
pengelolaan dan pelayanan
informasi publik
2 Pengelolaan dan pelayanan
informasi publik

2. Jenis Belanja
Belanja Bahan (521211)
Dalam rangka kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi
publik dialokasikan belanja bahan yang digunakan untuk
pembelian alat tulis kantor penunjang kegiatan pengelolaan dan
pelayanan informasi publik sehari-hari di masing-masing satuan
kerja selama 1 (satu) tahun.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
terwujudnya pengelolaan dan pelayanan informasi publik di KPU
Kabupaten/Kota Pilot Project sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan
- 165 -

Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan


Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan KPU beserta peraturan
pendukung lainnya.

B. Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik


Pelaksanaan di KPU Provinsi (Khusus 4 (empat) KPU Provinsi Pilot
Project, yaitu Sumatra Utara, Jambi, Kalimantan Timur, dan Sulawesi
Barat)
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan
Masing-masing Satker KPU Provinsi Pilot Project melaksanakan
kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi
Publik melalui 2 (dua) kegiatan, yaitu pertama penyiapan
perangkat untuk menunjang kegiatan Bimtek/Pelatihan
Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik serta kedua
pelaksanaan kegiatan Bimtek/Pelatihan dimaksud dengan
mengundang KPU Kabupaten/Kota Pilot Project sebagai peserta.
Secara garis besar, kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan
Pelayanan informasi publik Tahun 2017 di KPU Provinsi Pilot
Project dapat dituangkan dalam matriks berikut ini:
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyiapan perangkat
penunjang kegiatan
Bimtek/Pelatihan
Pengelolaan dan Pelayanan
Informasi Publik
2 Bimtek/Pelatihan
Pengelolaan dan Pelayanan
Informasi Publik

2. Jenis Belanja
Belanja Bahan (521211)
Dalam rangka kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan
Pelayanan Informasi Publik, dialokasikan belanja bahan yang
digunakan untuk pembelian alat tulis kantor penunjang kegiatan
Bimtek/Pelatihan dimaksud dan juga untuk pengadaan konsumsi
(makan dan snack) untuk peserta Bimtek/Pelatihan dari KPU
- 166 -

Kabupaten/Kota yang menjadi Pilot Project (jumlah peserta sesuai


dengan jumlah kabupaten/kota yang menjadi pilot project pada
tiap wilayah KPU Provinsi) dan 15 orang panitia dari KPU Provinsi.
Adapun Bimtek/Pelatihan dilakukan selama 2 (dua) hari dan
panduan pelaksanaan Bimtek/Pelatihan mengacu pada Modul
Pelatihan Seni Mengelola Keterbukaan Informasi Publik di KPU.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
terwujudnya pengelolaan dan pelayanan informasi publik di KPU
Provinsi Pilot Project sesuai dengan Undang Undang Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan
KPU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan Pelayanan
Informasi Publik di Lingkungan KPU beserta peraturan pendukung
lainnya.

Pelaksanaan di KPU Kabupaten/Kota Khusus 34 KPU


Kabupaten/Kota Pilot Project, yaitu:
No Provinsi Kabupaten/Kota
1 Jambi Kab. Kerinci, Kab. Merangin, Kab.
Sarolangun, Kab. Batanghari, Kab. Muaro
Jambi, Kab. Tanjung Jabung Timur, Kab.
Tanjung Jabung Barat, Kab. Bungo, Kab.
Tebo, Kota Jambi, dan Kota Sungai Penuh
2 Kalimantan Timur Kab. Penajam Paser Utara, Kab. Kutai Timur,
Kab. Kutai Barat, Kab. Berau, Kab. Kutai
Kertanegara, Kab. Pasir, Kota Bontang, Kota
Samarinda, Kota Balikpapan
3 Sumatra Utara Kab. Tapanuli Utara, Kab. Langkat, Kab. Deli
Serdang, Kab. Dairi, Kota Medan, Kota
Padang Sidempuan, Kab. Batubara, Kab.
Padang Lawas Utara, dan Kab. Padang Lawas
4 Sulawesi Barat Kab. Polewali Mamasa, Kab. Majene, Kab.
Mamuju, Kab. Mamasa, Kab. Mamuju Utara

1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan


Masing-masing Satker KPU Kabupaten/Kota Pilot Project
melaksanakan kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan
- 167 -

Pelayanan Informasi Publik dengan menghadiri kegiatan


Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik
yang diselenggarakan di KPU Provinsi.
Secara garis besar, kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan
Pelayanan informasi publik Tahun 2017 di KPU Kabupaten/Kota
dapat dituangkan dalam matriks berikut ini:
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bimtek/Pelatihan Pengelolaan
dan Pelayanan Informasi
Publik

2. Jenis Belanja
Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Dalam rangka kegiatan Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan
Pelayanan Informasi Publik, dialokasikan belanja perjalanan dinas
bagi KPU Kabupaten/Kota Pilot Project untuk menghadiri kegiatan
Bimtek/Pelatihan Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di
KPU Provinsi. Peserta Bimtek/Pelatihan pada tiap KPU
Kabupaten/Kota berjumlah 1 (satu) orang yang merupakan
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi pada masing-
masing KPU Kabupaten/Kota. Penambahan peserta
Bimtek/Pelatihan dapat dilakukan di luar alokasi APBN dan harus
disesuaikan dan dikoordinasikan dengan kebutuhkan konsumsi di
KPU Provinsi.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
terwujudnya pengelolaan dan pelayanan informasi publik di KPU
Kabupaten/Kota Pilot Project sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan
Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan
Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan KPU beserta peraturan
pendukung lainnya.
- 168 -

9.4. Dokumen Daerah Pemilihan


9.4.1. Dokumen Daerah Pemilihan
051. Penataan Daerah Pemilihan Pasca Pemilu
A. Persiapan Penyusunan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi dan
Penyusunan Peta Wilayah untuk Pemilu 2019
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Dalam rangka kegiatan penataan dan penetapan daerah pemilihan
dan alokasi kursi Anggota DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota, maka kegiatan yang dilakukan KPU yaitu
persiapan penyusunan materi dan Daftar Inventaris Masalah (DIM)
untuk keperluan penyusunan draft peraturan mengenai
penetapan daerah pemilihan dan alokasi kursi. Hal ini, KPU
Provinsi/KIP Aceh mengikuti penyusunan materi dan DIM untuk
keperluan penyusunan draft peraturan mengenai penetapan
daerah pemilihan dan alokasi kursi dalam pemilu 2019.
Selanjutnya, hasil dari pembahasan tersebut disusun sebuah
Peraturan KPU mengenai penetapan daerah pemilihan dan alokasi
kursi.
Tahapan Kegiatannya adalah:
a. Membantu KPU dalam evaluasi atas perubahan jumlah
penduduk dan wilayah serta penataan kembali daerah
pemilihan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
b. Membantu KPU melakukan inventarisasi permasalahan
mengenai daerah pemilihan dan alokasi kursi.
c. Mengikuti pembahasan penyusunan materi dan Dim untuk
keperluan penyusunan draft peraturan mengenai penetapan
daerah pemilihan dan alokasi kursi Pemilu 2019.
2. Jenis Belanja
524111 Belanja perjalanan biasa, digunakan untuk perjalanan
dinas dalam rangka mengikuti rapat pembahasan penyusunan
materi daerah pemilihan dan alokasi kursi.
3. Output Hasil Kegiatan
Dokumen Peraturan/Materi Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi
Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota serta
Peta Daerah Pemilihan.
- 169 -

B. Bimbingan Teknis Mekanisme Penghitungan Kursi Setiap Daerah


Pemilihan Pemilu Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
1. Penjelasan dan Tahapan Kegiatan
Untuk melakukan penataan daerah pemilihan dan alokasi kursi
DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka KPU Menyusun tata
cara penyusunan daerah pemilihan dan alokasi kursi anggota
DPRD Kabupaten/Kota. Agar lebih komprehensif dan memenuhi
harapan semua pihak, KPU melibatkan KPU Provinsi, Kemendagri
dan Instansi terkait untuk menyerap berbagai gagasan bagaimana
tata cara penyusunan daerah pemilihan dan alokasi kursi untuk
Pemilu 2019. Hasil dari pembahasan ini adalah sebagai dasar
dalam penyusunan daerah pemilihan dan alokasi kursi yang
kemudian menjadi komponen materi utama dalam Peraturan KPU
tentang tata cara penataan daerah pemilihan dan penetapan
alokasi kursi setiap daerah pemilihan.
Adapun tahapan kegiatannya adalah:
a. menyampaikan usulan penataan kembali daerah pemilihan
dan alokasi kursi Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD
Kabupaten/Kota; dan
b. membantu KPU untuk melakukan uji coba terhadap tata cara
penatan daerah pemilihan alokasi kursi.
2. Jenis Belanja
524111 Belanja perjalanan biasa, digunakan untuk perjalanan
dinas dalam rangka Bimbingan Teknis Mekanisme Penghitungan
Kursi Setiap Daerah Pemilihan Pemilu Anggota DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota.
3. Output Hasil Kegiatan
Dokumen Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota DPRD
Provinsi dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota serta Peta Daerah
Pemilihan.
- 170 -

9.5. Dokumen Teknis Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil


Presiden serta Pemilukada (3364.030)
9.5.1. Dokumen Teknis Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden serta Pemilukada (3364.030.001)
A. Pengelolaan Dokumen Pencalonan
1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Pada Kegiatan Tahun 2017, KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan
pengelolaan Dokumen Pencalonan Pemilihan Tahun 2018 dengan
menggunakan instrumen pengelolaan data yang telah dibuat yaitu
Sistem Informasi Pencalonan (SILON) dan Sistem Informasi
Tahapan Pilkada (SITaP). Tahapan Kegiatannya adalah:
a. menunjuk dan menetapkan Operator yang mengelola SILON
dan SITaP;
b. operator memasukkan data dalam setiap tahapan ke dalam
SILON dan SITaP.
2. Jenis Belanja
Honor Operator (521213)
Digunakan untuk membiayai honor 1 (satu) orang Operator
kegiatan selama 6 (enam) bulan.
3. Output Hasil Kegiatan
Dokumen tahapan Pemilihan 2018

9.6. Pusat Pendidikan Pemilih (3364.032)


9.6.1. Pusat Pendidikan Pemilih (3364.032.001)
052. Pendidikan Pemilih
A. Konsolidasi Program Partisipasi Masyarakat
Konsolidasi program peningkatan partisipasi masyarakat (Parmas)
memiliki peran strategis untuk merancang desain/arah,
diseminasi/informasi, pelaksanaan, review pelaksanaan, dan evaluasi
program-kegiatan peningkatan Parmas. Selain itu, konsolidasi
program Parmas juga dimaksudkan untuk mempererat jalinan
silaturahmi dan komunikasi dalam rangka memproleh input,
pendalaman terhadap permasalahan, solusi dan inovasi, serta capaian
pelaksanaan kegiatan pendidikan pemilih.
Melalui konsolidasi program Parmas akan terbentuk pemaknaan dan
kesepahaman yang sama dari seluruh satker KPU Provinsi/KIP Aceh
- 171 -

dan seterusnya kepada satker KPU/KIP Kabupaten/Kota terkait


program-kegiatan pendidikan pemilih.
Pada Tahun 2017, konsolidasi program Parmas dilaksanakan
sebanyak (2) dua kali, diagendakan diselenggarakan di Kabupaten
Wakatobi (Sulawesi Tenggara) pada trimester I dan di Provinsi D.I.
Yogyakarta pada trimester II. Peserta konsolidasi program Parmas
adalah KPU Provinsi/KIP Aceh seluruh Indonesia, terdiri dari satu
orang Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan satu orang Sekretariat
(Kepala Bagian/Kepala Subbagian) yang membidangi pendidikan
pemilih.
Output dari konsolidasi ini berupa realisasi aktifitas pendidikan
pemilih dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Poin-poin
kesepakatan yang tertuang dalam deklarasi atau komitmen menjadi
salah satu elemen strategis yang digunakan dalam menyususn
kebijakan KPU untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melalui
kegiatn pendidikan pemilih.

Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh:


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Kegiatan konsolidasi dilaksanakan dalam bentuk rapat kerja
nasional dengan mengundang 34 (tiga puluh empat) KPU
Provinsi/KIP Aceh. Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh
diwakili oleh 2 personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU
Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Divisi Sosialisasi dan
Pendidikan Pemilih dan 1 (satu) orang Sekretariat
(Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU
Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Sosialisasi dan
Pendidikan Pemilih.
b. Melaksanakan kegiatan konsolidasi program peningkatan
partisipasi masyarakat ke lokasi konsolidasi yang sudah
ditunjuk:
1) Kabupaten Wakatobi (Provinsi Sulawesi Tenggara)
Pelaksanaan diagendakan pada Trimester I
2) Provinsi D.I. Yogyakarta
Pelaksanaan diagendakan pada Trimester II
Khusus untuk satker yang menjadi lokasi acara
konsolidasi Parmas, yaitu KPU Kabupaten Wakatobi
- 172 -

(Provinsi Sulawesi Tenggara) dan KPU Provinsi D.I.


Yogyakarta, dalam rangka mempersiapkan kegiatan
konsolidasi program Parmas terdapat alokasi anggaran
pada DIPA yang mencakup:
a) Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811)
b) Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting (524114)
c) Honor Output Kegiatan (521213)
c. Seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh yang mengikuti kegiatan
Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu)
harus membawa seluruh dokumen laporan kegiatan
pendidikan pemilih, baik dalam hardfile maupun softfile dan
powerpoint presentation sebagai materi presentasi.
2. Jenis Belanja di luar KPU Provinsi/KIP Aceh yang ditunjuk sebagai
lokasi konsolidasi
a. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Terdapat 2 (dua) perjalanan dinas, yaitu Perjalanan dinas
dalam rangka Konsolidasi Program Partisipasi Masyarakat ke
Kabupaten Wakatobi (Prov. Sulawesi Tenggara) dan ke Provinsi
D.I. Yogyakarta.
Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh diwakili oleh 2
personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh
yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih
dan 1 (satu) orang Sekretariat (Sekretaris/Kepala
Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU Provinsi/KIP Aceh yang
membidangi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih.
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan ATK,
Backdrop, Spanduk, Seminar Kit/memorabilia pendidikan
pemilih (kaos/block note/tas/dsb), Penyusunan Laporan, dan
Dokumentasi Kegiatan Konsolidasi Program Parmas (120
peserta).
c. Honor Output Kegiatan (521213)
Honor output kegiatan ini diberikan kepada panitia yang
bekerja dalam membantu mensukseskan pelaksanaan
kegiatan konsolidasi program parmas. Panitia yang berhak
mendapat honor ini sejumlah 15 (lima belas) orang dengan
rincian:
- 173 -

1) Anggota KPU yang membidangi Divisi Sosialisasi dan


Pendidikan Pemilih (2 orang).
2) Sekretaris (1 orang)
3) Kepala Bagian Teknis dan Hupmas (1 orang)
4) Para pejabat dan fungsional umum pada Bagian Teknis
dan Hupmas (10 orang).
Rincian Honor Output Kegiatan sebagaimana dimaksud dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dengan menerapkan prinsip
efektifitas & efisiensi.
d. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting (524114)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk keperluan Paket
meeting fullday yang dilaksanakan di hotel selama 3 (tiga) hari
untuk 120 (seratis dua puluh) peserta.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Dokumen berisi desain/konsep/strategi/model pendidikan
pemilih
b. Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan
pemilih
c. Dokumen pelaksanaan kegiatan konsolidasi

B. Fasilitasi Pendidikan Pemilih


Fasilitasi pendidikan pemilih adalah salah satu strategi untuk
meningkatkan partisipasi pemilih melalui serangkaian aktifitas
pendidikan pemilih yang dilakukan secara terstruktur, masif dan
berkelanjutan, serta dapat diukur capaiannya (output). Aktifitas yang
dilakukan harus kreatif, inovatif, berbiaya murah (low-cost) dan harus
dapat menjawab persoalan partisipasi di daerah tersebut. Prinsip
akulturatif partisipatif melalui pendekatan kearifan lokal dan
ketokohan setempat tetap harus dikedepankan agar strategi
pendidikan pemilih dapat efektif dan tepat sasaran.
Agar capaian aktifitas pendidikan pemilih dapat maksimal, harus
dilakukan kerja sama dengan mitra-mitra strategis KPU. Selain itu
harus diupayakan juga inovasi pembiayaan pendidikan pemilih
melalui, antara lain, konsep hibah dari pemerintah daerah, Corporate
Social Responsibility (CSR), maupun jenis pembiayaan mandiri (non-
APBN) lainnya.
- 174 -

Pelaksanaan fasilitasi pendidikan pemilih Tahun 2017 lebih


difokuskan pada kelompok rentan. Kelompok rentan adalah sejumlah
daerah dan/atau kelompok masyarakat yang dalam penyelenggaraan
pemilu memiliki masalah secara berkesinambungan ataupun acak
(random). Masalah itu dapat secara khusus terkait dengan partisipasi
pemilih maupun penyelenggaraan pemilu secara umum. Masalah yang
terjadi pada daerah atau kelompok masyarakat itu dapat mengganggu
penyelenggaraan pemilu dan legitimasi pemilu.
KPU Provinsi/KIP Aceh yang melaksanakan fasilitasi Kluster ini
terbagi ke dalam daerah dan kelompok masyarakat dengan partisipasi
pemilih rendah, potensi pelanggaran pemilu tinggi serta daerah rawan
konflik dan kekerasan.
KPU yang melaksanakan pendidikan pemilih terhadap kelompok
sasaran rentan Tahun 2017 adalah:
1. KIP Aceh
2. KPU Provinsi Sumatera Utara
3. KPU Provinsi Maluku
4. KPU Provinsi Maluku Utara
5. KPU Provinsi Papua
6. KPU Provinsi Papua Barat

Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh:


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. KPU Provinsi/KIP Aceh melaksanakan 2 (dua) kali kegiatan
Fasilitasi Pendidikan Pemilih Kelompok Rentan dengan peserta
sebanyak 150 (seratus lima puluh) orang dan 3 (tiga) orang
narasumber dalam setiap kegiatan. Dalam kegiatan ini
terdapat anggaran untuk sewa ruangan, konsumsi, seminar
kit dan transport lokal peserta. Selain itu untuk panitia
disediakan anggaran honor output kegiatan.
b. Fasilitasi pendidikan pemilih oleh KPU Provinsi/KIP Aceh ini
hanya dilaksanakan oleh 6 (enam) Provinsi yang sebelumnya
sudah dipetakan oleh KPU yang dikategorikan daerah
kelompok rentan.
Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan
dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif,
efisien, berbiaya murah (low-cost). Aktivitas tersebut antara
- 175 -

lain, pendidikan pemilih melalui media massa cetak dan


elektronik, media sosial, dan inovasi-kreasi aktifitas lainnya.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Bahan (521211)
Belanja ini dilakukan untuk pengadaan seminar
kit/memorabilia pendidikan pemilih, konsumsi panitia dan
nara sumber (makan siang dan snack) dan konsumsi peserta
(snack) untuk 150 (seratus lima puluh) peserta.
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Belanja ini dilakukan untuk pengadaan ATK terkait kegiatan
fasilitasi pendidikan pemilih kelompok rentan.
c. Belanja Jasa Profesi (522151)
Anggaran ini digunakan untuk pembayaran honor 3 (tiga)
orang narasumber pada kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih
kelompok rentan.
d. Honor Output Kegiatan (521213)
Honor output kegiatan ini diberikan kepada panitia yang
bekerja dalam membantu mensukseskan pelaksanaan
kegiatan Fasilitasi pendidikan pemilih kelompok rentan.
Panitia yang berhak mendapat honor ini sejumlah 10 (sepuluh)
orang dengan rincian:
1) Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Divisi
Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih (1 orang);
2) Sekretaris (1 orang);
3) Kepala Bagian Teknis dan Hupmas (1 orang);
4) Para pejabat dan fungsional umum pada Bagian Teknis dan
Hupmas (7 orang).
Rincian Honor Output Kegiatan sebagaimana dimaksud dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dengan menerapkan prinsip
efektifitas & efisiensi.
e. Belanja perjalanan dinas dalam kota (524113)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk transport peserta dalam
kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih kelompok rentan. Honor
transport lokal ini diberikan kepada peserta sejumlah 150
(seratus lima puluh) orang (@Rp 50.000,-).
- 176 -

f. Belanja Sewa (5222141)


Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembayaran uang sewa
gedung/peralatan/perlengkapan dalam pelaksanaan kegiatan
Fasilitasi pendidikan pemilih kelompok rentan.
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terlaksananya kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih kelompok
rentan sebanyak 2 kali kegiatan.

C. Pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu)


Pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu)
sesuai dengan program prioroitas sebagaimana diamanatkan dalam
RPJMN. KPU menargetkan menjelang Pemilu Nasional Tahun 2019,
Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) sudah terbentuk di
seluruh satker di Indonesia (34 KPU Provinsi/KIP Aceh dan 514
KPU/KIP Kabupaten/Kota).
Terkait hal tersebut, pada Tahun Anggaran 2017, KPU akan
membentuk pusat pendidikan pemilih di 15 (lima belas) KPU
Provinsi/KIP Aceh dan 273 (dua ratus tujuh puluh tiga) KPU/KIP
Kabupaten/Kota, sehingga pada tahun 2017 di semua satker KPU
Provinsi/KIP Aceh sudah terbentuk pusat pendidikan pemilih di 34
(tiga puluh empat) KPU Provinsi/KIP Aceh dan di 291 (dua ratus
sembilan puluh satu) KPU/KIP Kabupaten/Kota atau secara total
sudah terbentuk di 325 (tiga ratus dua puluh lima) satker (63 %).
Desain pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu)
Tahun 2017 adalah:
1. 15 (lima belas) KPU Provinsi/KIP Aceh
2. Seluruh KPU Kabupaten/Kota di Pulau Jawa
3. Seluruh KPU/KIP Kota di Indonesia
4. KPU/KIP Kabupaten/Kota yang telah memiliki gedung kantor
sendiri.
(Daftar KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang
memperoleh alokasi anggaran pembentukan pusat pendidikan pemilih
sebagaimana dicantumkan dalam Lampiran II.a Keputusan ini).
Agar pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar
Pemilu) dapat maksimal, harus dilakukan kerja sama dengan mitra-
mitra strategis KPU. Selain itu harus diupayakan juga inovasi
pembiayaan pendidikan pemilih melalui, antara lain, konsep hibah
- 177 -

dari pemerintah daerah, Corporate Social Responsibility (CSR), maupun


jenis pembiayaan mandiri (non-APBN) lainnya.

Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh:


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Mengikuti Konsolidasi Rumah Pintar Pemilu di Sulawesi
Tengah dalam rangka Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Evaluasi Rumah Pintar Pemilu. Peserta dari KPU
Provinsi/KIP Aceh yang mengikuti konsolidasi RPP berjumlah
2 (dua) personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU
Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Divisi Sosialisasi dan
Pendidikan Pemilih dan 1 (satu) orang Sekretariat
(Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU
Provinsi/KIP Aceh yang membidangi Sosialisasi dan
Pendidikan Pemilih.
b. Pembentukan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu)
yang meliputi (ruang audio visual, ruang display/alat peraga,
ruang simulasi dan ruang diskusi) di 15 (lima belas) KPU
Provinsi/KIP Aceh. (terlampir).
(Daftar KPU Provinsi/KIP Aceh yang memperoleh alokasi
anggaran pembentukan pusat pendidikan pemilih sebagaimana
dicantumkan dalam Lampiran II.a Keputusan ini).
c. Fasilitasi Rumah Pintar Pemilu
Setelah terbentuk, harus dilakukan upaya optimalisasi Pusat
Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). Antara lain
melakukan fasilitasi dalam bentuk penerimaan kunjungan
(audiensi) RPP, atau aktifitas pendidikan pemilih yang bersifat
mobile, pop-up, yang bersentuhan dan menjangkau
masyarakat/kelompok sasaran secara langsung. KPU
Provinsi/KIP Aceh setidak-tidaknya harus melaksanakan 4
(empat) kali aktifitas ini. Pelaksanaan aktifitas dapat dilakukan
di dalam RPP atau di luar RPP.
Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan
dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif,
efisien, berbiaya murah (low-cost). Aktivitas tersebut antara
lain, pendidikan pemilih melalui media massa cetak dan
elektronik, media sosial, dan inovasi-kreasi aktifitas lainnya.
- 178 -

2. Jenis Belanja
a. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk melakukan perjalanan
dinas mengikuti kegiatan Konsolidasi Rumah Pintar Pemilu di
Sulawesi Tengah.
Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh diwakili oleh 2 (dua)
personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh
yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih
dan 1 (satu) orang Sekretariat (Sekretaris/Kepala
Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU Provinsi/KIP Aceh yang
membidangi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih.
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan ATK dalam
rangka mendukung kegiatan pembentukan Rumah Pintar
Pemilu
c. Belanja Bahan (521211)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk
penyusunan/pengadaan alat peraga/seminar kit/memorabilia
pendidikan pemilih dan konsumsi peserta fasilitasi pendidikan
pemilih untuk 50 (lima puluh) orang/kegiatan.
d. Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan komputer,
TV, perangkat audio visual, LCD Projector, panel materi, dsb.
dalam rangka pembentukan Rumah Pintar Pemilu.
Alokasi anggaran untuk membentuk Pusat Pendidikan Pemilih
(Rumah Pintar Pemilu) sudah termasuk anggaran untuk
melaksanakan peresmian (launching).
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Terbentuknya Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar
Pemilu) di 15 (lima belas) KPU Provinsi/KIP Aceh;
b. Terwujudnya aktifitas pendidikan pemilih di 15 (lima belas)
KPU Provinsi/KIP Aceh;
c. Tersedianya Dokumen Laporan Pembentukan Pusat
Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) 15 (lima belas) KPU
Provinsi/KIP Aceh.
- 179 -

Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota:


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Membentuk Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu)
dengan klasifikasi ruangan: ruang audio visual, ruang
display/alat peraga, ruang simulasi dan ruang diskusi
maupun ruangan multifungsi di 273 (dua ratus tujuh puluh
tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota. (terlampir).
b. Fasilitasi Pendidikan Pemilih
Setelah terbentuk, harus dilakukan upaya optimalisasi Pusat
Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu). Antara lain
melakukan fasilitasi dalam bentuk penerimaan kunjungan
(audiensi) RPP, atau aktifitas pendidikan pemilih yang bersifat
mobile, pop-up, yang bersentuhan dan menjangkau
masyarakat/kelompok sasaran secara langsung.
KPU/KIP Kabupaten/Kota setidak-tidaknya harus
melaksanakan 2 (dua) kali aktifitas ini. Pelaksanaan aktifitas
dapat dilakukan di dalam RPP atau di luar RPP.
Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan
dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif,
efisien, berbiaya murah (low-cost). Antara lain, menjadi
pembina upacara, pendidikan pemilih keliling, pembuatan
spanduk/poster/papan nama/taplak meja di tempat-tempat
usaha, mengecat pos kamling dengan nuansa/tagline/slogan
pendidikan pemilih, dan inovasi-kreasi lainnya.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Jasa Lainnya (522191)
Alokasi anggaran ini digunakan dalam rangka kegiatan
fasilitasi pendidikan pemilih dalam bentuk paket kegiatan
sebanyak dua kali kegiatan.
b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan
bahan/materi/ alat peraga dalam rangka pembentukan
Rumah Pintar Pemilu.
Alokasi anggaran untuk membentuk Pusat Pendidikan Pemilih
(Rumah Pintar Pemilu) sudah termasuk anggaran untuk
melaksanakan peresmian (launching).
- 180 -

3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan


a. Terbentuknya Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar
Pemilu) di 273 (dua ratus tujuh puluh tiga) KPU/KIP
Kabupaten/Kota;
b. Terwujudnya aktifitas pendidikan pemilih di 273 (dua ratus
tujuh puluh tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota;
c. Tersedianya Dokumen Laporan Pembentukan Pusat
Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) di 273 (dua ratus
tujuh puluh tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota.

D. Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih


Agar kegiatan pendidikan pemilih bisa berjalan dengan optimal
maka perlu manajemen dan pengelolaan yang terstruktur dan
berkesinambungan.
Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) ini
harus dimaknai dan diimplementasikan dalam berbagai bentuk
aktifitas pendidikan pemilih, baik dilaksanakan di dalam Pusat
Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) maupun di luar Pusat
Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu).
Aktifitas di dalam Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar
Pemilu) dapat dilakukan dalam bentuk penerimaan kunjungan
(audiensi), seminar/FGD/sarasehan/workshop/diskusi pendidikan
pemilih. Pada segmen pra-pemilih, misalnya, dapat dilakukan simulasi
pemungutan dan penghitungan suara. Dengan LSM/Ormas dapat
dilakukan diskusi/seminar/sarasehan/workshop untuk shopping-ide
atau menggalang kerjasama terkait isu tertentu dikaitkan dengan
strategi pendidikan pemilih.
Aktifitas di luar Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu)
dapat bersifat mobile, pop-up, dan aktifitas yang bersentuhan dan
menjangkau masyarakat/kelompok sasaran secara langsung. Model
aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan dengan kearifan
lokal dengan mengedepankan prinsip efektif, efisien, berbiaya murah
(low-cost).
KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang
menjadi pilot project rumah pintar pemilu pada tahun 2015 dan 2016
(19 KPU Provinsi/KIP Aceh dan 18 KPU/KIP Kabupaten/Kota)
- 181 -

memperoleh alokasi anggaran Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih


(Rumah Pintar Pemilu).
Agar pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar
Pemilu) dapat maksimal, harus dilakukan kerja sama dengan mitra-
mitra strategis KPU. Selain itu harus diupayakan juga inovasi
pembiayaan pendidikan pemilih melalui, antara lain, konsep hibah
dari pemerintah daerah, Corporate Social Responsibility (CSR), maupun
jenis pembiayaan mandiri (non-APBN) lainnya.

Pelaksanaan di KPU Provinsi/KIP Aceh :


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih
(Rumah Pintar Pemilu) di Provinsi Sulawesi Tengah dalam
rangka koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelaksanaan pembentukan dan pengelolaan kegiatan Pusat
Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu).
b. Kegiatan konsolidasi ini diikuti oleh :
1) 34 (tiga puluh empat) KPU Provinsi/KIP Aceh Pilot Project
Rumah Pintar Pemilu Tahun 2015 dan 2016. Masing-
masing KPU Provinsi/KIP Aceh diwakili oleh 2 (dua)
personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU Provinsi/KIP
Aceh yang membidangi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan
Pemilih dan 1 (satu) orang Sekretariat (Sekretaris/Kepala
Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU Provinsi/KIP Aceh yang
membidangi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih.
2) Seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh yang mengikuti kegiatan
Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar
Pemilu) harus membawa dokumen laporan pengelolaan
Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu), baik
dalam hardfile maupun softfile dan powerpoint presentation
sebagai materi presentasi.
c. Melaksanakan perbaikan/pengembangan (updating) desain
materi/alat peraga di Rumah Pintar Pemilu yang sudah
terbentuk sebelumnya, sehingga informasi yang akan
disampaikan ke masyarakat menjadi lebih lengkap dan
kekinian (up to date).
- 182 -

d. Melaksanakan fasilitasi pendidikan pemilih. KPU Provinsi/KIP


Aceh setidak-tidaknya harus melaksanakan 4 (empat) kali
aktifitas ini (@50 orang). Pelaksanaan aktifitas dapat dilakukan
di dalam RPP atau di luar RPP.
Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan
dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif,
efisien, berbiaya murah (low-cost). Aktivitas tersebut antara
lain, pendidikan pemilih melalui media massa cetak dan
elektronik, media sosial, dan inovasi-kreasi aktifitas lainnya.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Perjalanan dinas dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh
yang menjadi pilot project Rumah Pintar Pemilu Tahun 2015
dan 2016 ke Sulawesi Tengah untuk mengikuti kegiatan
Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu).
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan ATK dalam
rangka mendukung kegiatan pengelolaan Rumah Pintar
Pemilu.
c. Belanja Bahan (521211)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk
penyusunan/pengadaan Bahan/materi/alat peraga serta
memorabilia Pendidikan Pemilih (Kaos, Poster, Flyer) dan
konsumsi kegiatan fasilitasi pendidikan pemilih (4 X) untuk 50
orang/kegiatan.
d. Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembaruan (updating)
Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu), antara lain
pembelian komputer, TV, perangkat audio visual, LCD
Projector dan panel materi dalam rangka optimalisasi fungsi
Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu).
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Perbaikan/Pengembangan Rumah Pintar Pemilu di 19 (sembilan
belas) KPU Provinsi/KIP Acehbeserta program dan kegiatan
pendukung.
a. Perbaikan/Pengembangan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah
Pintar Pemilu).
- 183 -

b. Model pendidikan pemilih yang efektif dan tepat sasaran.


c. Dokumen Laporan Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih
(Rumah Pintar Pemilu).

Pelaksanaan di KPU/KIP Kabupaten/Kota:


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih
(Rumah Pintar Pemilu) di Provinsi Sulawesi Tengah dalam
rangka koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelaksanaan pembentukan dan pengelolaan kegiatan Pusat
Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu).
Kegiatan konsolidasi ini diikuti oleh :
1) 18 (delapan belas) KPU/KIP Kabupaten/Kota Pilot Project
Rumah Pintar Pemilu Tahun 2015 dan 3 (tiga) KPU/KIP
Kabupaten/Kota Pilot Project Rumah Pintar Pemilu Tahun
2015, yakni KPU Kota Surakarta (Jawa Tengah), KPU
Kabupaten Sragen (DIY) dan KPU Kabupaten Bantul (DIY).
2) Masing-masing KPU/KIP Kabupaten/Kota diwakili oleh 2
(dua) personel, yaitu 1 (satu) orang Anggota KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang membidangi Divisi Sosialisasi dan
Pendidikan Pemilih dan 1 (satu) orang Sekretariat
(Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian) KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang membidangi Sosialisasi dan
Pendidikan Pemilih.
3) Seluruh KPU/KIP Kabupaten/Kota yang mengikuti
kegiatan Konsolidasi Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah
Pintar Pemilu) harus membawa dokumen laporan
pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar
Pemilu), baik dalam hardfile maupun softfile dan
powerpoint presentation sebagai materi presentasi.
b. Melaksanakan perbaikan/pengembangan (updating) desain
materi/alat peraga di Rumah Pintar Pemilu yang sudah
terbentuk sebelumnya, sehingga informasi yang akan
disampaikan ke masyarakat menjadi lebih lengkap dan
kekinian (up to date).
c. Melaksanakan fasilitasi pendidikan pemilih. KPU Provinsi/KIP
Aceh setidak-tidaknya harus melaksanakan 4 (empat) kali
- 184 -

aktifitas ini (@50 orang). Pelaksanaan aktifitas dapat dilakukan


di dalam RPP atau di luar RPP.
Model aktifitas pendidikan pemilih ini dapat disesuaikan
dengan kearifan lokal dengan mengedepankan prinsip efektif,
efisien, berbiaya murah (low-cost). Antara lain, menjadi
pembina upacara, pendidikan pemilih keliling, pembuatan
spanduk/poster/papan nama/taplak meja di tempat-tempat
usaha, mengecat pos kamling dengan nuansa/tagline/slogan
pendidikan pemilih, dan inovasi-kreasi lainnya.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk melakukan perjalanan
dinas dalam rangka mengikuti kegiatan Konsolidasi Pusat
Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu) di Sulawesi Tengah.
Alokasi anggaran ini digunakan oleh KPU/KIP Kab/Kota yang
menjadi pilot project Rumah Pintar Pemilu Tahun 2015 dan 3
(tiga) KPU/KIP Kabupaten/Kota Pilot Project Rumah Pintar
Pemilu Tahun 2017, yakni KPU Kota Surakarta (Jawa Tengah),
KPU Kabupaten Sragen (DIY) dan KPU Kabupaten Bantul (DIY).
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan ATK dalam
rangka mendukung kegiatan pengelolaan Rumah Pintar
Pemilu.
c. Belanja Bahan (521211)
Alokasi anggaran ini digunakan penyusunan/pengadaan
Bahan/materi/alat peraga serta memorabilia Pendidikan
Pemilih (Kaos, Poster, Flyer) dan konsumsi kegiatan fasilitasi
pendidikan pemilih (4 X) untuk 50 orang/kegiatan.
d. Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembaruan (updating)
Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu), antara lain
pembelian komputer, TV, perangkat audio visual, LCD
Projector dan panel materi dalam rangka optimalisasi fungsi
Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah Pintar Pemilu).
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Perbaikan/Pengembangan Pusat Pendidikan Pemilih (Rumah
Pintar Pemilu);
- 185 -

b. Model pendidikan pemilih yang efektif dan tepat sasaran;


c. Dokumen Laporan Pengelolaan Pusat Pendidikan Pemilih
(Rumah Pintar Pemilu).

E. Pengembangan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi


Dalam rangka menumbuhkan peran aktif masyarakat dan
menyegarkan kembali kesadaran berdemokrasi melalui pemilu,
sehingga partisipasi masyarakat dapat meningkat, baik secara
kuntitas maupun kualitas, KPU menggagas untuk memfasilitasi
pengembangan komunitas peduli pemilu dan demokrasi. Komunitas
yang sudah terbentuk akan diberikan kursus kepemiluan dan
demokrasi lanjutan terkait peran komunitas di tengah-tengah
masyarakat. Pelaksana kegiatan pengembangan komunitas peduli
pemilu dan demokrasi adalah seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh.
Selain itu, sebagai wujud dari semangat untuk melebur dan
menasionalkan komunitas-komunitas yang sudah terbentuk di
seluruh Indonesia, akan dilaksanakan kegiatan
Jambore/Sarasehan/FGD Demokrasi bertempat di Jakarta/Jawa
Barat/lokasi lain yang akan ditentukan kemudian. Masing-masing
KPU Provinsi/KIP Aceh mengirimkan 2 (dua) orang anggota komunitas
hasil pelaksanaan kursus kepemiluan Tahun 2016 yang dianggap
dapat/representatif mewakili anggota komunitas lainnya untuk
mendapat pelatihan lanjutan (advance training).
Sebagai bagian dari program pendidikan pemilih, Komunitas yang
terbentuk akan terjun langsung ke masyarakat melalui program
Gerakan Masyarakat Sadar Demokrasi.

Pelaksanaan di KPU/KIP Provinsi:


1. Penjelasan dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Mengikuti Jambore/Sarasehan/FGD di Jakarta dalam rangka
Pelatihan Lanjutan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi.
1) Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh mengirimkan 2 (dua)
orang anggota komunitas hasil pelaksanaan kursus
kepemiluan Tahun 2016 yang dianggap dapat/representatif
mewakili anggota komunitas lainnya untuk mendapat
pelatihan lanjutan (advance training), serta 1 (satu) orang
- 186 -

Sekretariat (Sekretaris/Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian)


KPU Provinsi/KIP Aceh.
2) Seluruh peserta kegiatan ini harus membawa dokumen
laporan program kerja dan aktifitas pendidikan pemilih
yang dilakukan oleh komunitas di daerahnya masing-
masing, baik dalam bentuk hardfile maupun softfile dan
powerpoint presentation sebagai materi presentasi.
b. Seluruh KPU Provinsi/KIP Aceh Melaksanakan kegiatan
kursus lanjutan komunitas peduli pemilu dan demokrasi yang
sebelumnya sudah terbentuk di setiap provinsi. Peserta kursus
lanjutan ini berjumlah 30 orang.
c. Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi di setiap KPU
Provinsi/KIP Aceh akan melaksanakan kegiatan Gerakan
Masyarakat Sadar Demokrasi.
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua kali, dengan
melibatkan peran komunitas peduli pemilu yang sudah
terbentuk untuk terjun langsung ke masyarakat dalam rangka
membantu KPU dalam memberikan pemahaman dan
pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya pemilu
dan demokrasi.
2. Jenis Belanja
a. Belanja Perjalanan Biasa (524111)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk melaksanakan
Perjalanan dinas dilaksanakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh,
dengan mengirimkan 2 (dua) orang yang mewakili komunitas
dan 1 (satu) orang Sekretariat (Sekretaris/Kabag/Kasubag
yang membidangi pendidikan pemilih untuk mengikuti
kegiatan Jambore/Sarasehan/FGD Komunitas Peduli Pemilu
dan Demokrasi.
b. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi (521811)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk melaksanakan
pengadaan ATK dalam rangka mendukung kegiatan
Pengembangan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi
c. Belanja Bahan (521211)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk pengadaan untuk
seminar kit, konsumsi 30 (tiga puluh) peserta dan 10 (sepuluh)
- 187 -

panitia kegiatan pengembangan komunitas peduli pemilu dan


demokrasi (kursus lanjutan)
d. Belanja Jasa Profesi (522151)
Alokasi anggaran ini digunakan untuk pembayaran
honorarium jasa narasumber (3 orang) dan moderator (1
orang) yang akan dilibatkan dalam kegiatan pengembangan
komunitas peduli pemilu dan demokrasi (kursus lanjutan)
e. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)
Belanja ini dilakukan untuk pembayaran transport lokal 30
orang peserta kegiatan pengembangan komunitas peduli
pemilu dan demokrasi (kursus lanjutan)
3. Output Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Kursus kepemiluan dan demokrasi lanjutan;
b. FGD/Jambore/Sarasehan Komunitas Peduli Pemilu dan
Demokrasi;
c. Gerakan Masyarakat Sadar Demokrasi.
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN
UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 1/Kpts/KPU/TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR
ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN
PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM/KOMISI
INDEPENDEN PEMILIHAN
KABUPATEN/ KOTA BAGIAN
ANGGARAN 076 TAHUN ANGGARAN
2017

FORMAT DAN DAFTAR KELENGKAPAN PELAKSANAAN


PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN
ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN
KABUPATEN/ KOTA BAGIAN ANGGARAN 076 TAHUN ANGGARAN 2017
Lampiran II.a
RUMAH PINTAR PEMILU
EDISI 2017

No. Provinsi Kabupaten Kota


1 Aceh 1 Aceh Timur 1 Kota Banda Aceh
2 Aceh Jaya 2 Kota Sabang
3 Aceh Tamiang 3 Kota Lhokseumawe
4 Pidie Jaya 4 Kota Langsa
5 Kota Subulussalam
2 Sumatera Utara 1 Karo 1 Kota Pematangsiantar
2 Serdang Bedagai 2 Kota Sibolga
3 Batu Bara 3 Kota Tanjung Balai
4 Nias Barat 4 Kota Binjai
5 Kota Tebing Tinggi
6 Kota Padang Sidimpuan
7 Kota Gunungsitoli
3 Sumatera Barat 1 Solok 1 Kota Padang
2 Padang Pariaman 2 Kota Solok
3 Kota Sawahlunto
4 Kota Padang Panjang
5 Kota Bukittinggi
6 Kota Payakumbuh
7 Kota Pariaman
4 Riau 1 Kampar 1 Kota Pekanbaru
2 Kepulauan Meranti 2 Kota Dumai
5 Jambi 1 Sarolangun 1 Kota Jambi
2 Batanghari 2 Kota Sungai Penuh
6 Sumatera Selatan 1 Empat Lawang 1 Kota Palembang
2 Kota Pagar Alam
3 Kota Lubuklinggau
4 Kota Prabumulih
7 Bengkulu 1 Seluma 1 Kota Bengkulu
2 Lebong
8 Lampung 1 Pringsewu 1 Kota Metro
9 Kep. Bangka Belitung 1 Belitung Timur 1 Kota Pangkalpinang
10 Kepulauan Riau 1 Bintan 1 Kota Batam
2 Lingga 2 Kota Tanjungpinang
11 DKI Jakarta 1 Kepulauan Seribu 1 Jakarta Pusat
2 Jakarta Utara
3 Jakarta Barat
4 Jakarta Selatan
5 Jakarta Timur
12 Jawa Barat 1 Bogor 1 Kota Bogor
2 Sukabumi 2 Kota Sukabumi
3 Cianjur 3 Kota Bandung
4 Bandung 4 Kota Cirebon
5 Garut 5 Kota Bekasi
6 Tasikmalaya 6 Kota Depok
7 Ciamis 7 Kota Cimahi
8 Kuningan 8 Kota Tasikmalaya
9 Cirebon 9 Kota Banjar
10 Majalengka
11 Sumedang
12 Indramayu
13 Subang
14 Purwakarta
15 Karawang
16 Bekasi
17 Bandung Barat
18 Pangandaran
13 Jawa Tengah 1 Cilacap 1 Kota Magelang
2 Banyumas 2 Kota Surakarta
3 Purbalingga 3 Kota Salatiga
4 Banjarnegara 4 Kota Semarang
5 Kebumen 5 Kota Pekalongan
6 Purworejo 6 Kota Tegal
7 Wonosobo
8 Magelang
9 Boyolali
10 Klaten
11 Sukoharjo
12 Wonogiri
13 Karanganyar
14 Sragen
15 Grobogan
16 Blora
17 Rembang
18 Pati
19 Kudus
20 Jepara
21 Demak
22 Semarang
23 Temanggung
24 Kendal
25 Batang
26 Pekalongan
27 Pemalang
28 Tegal
29 Brebes
14 DIY 1 Kulon Progo Kota Yogyakarta
2 Bantul
15 Jawa Timur 1 Pacitan 1 Kota Kediri
2 Ponorogo 2 Kota Blitar
3 Trenggalek 3 Kota Malang
4 Tulungagung 4 Kota Probolinggo
5 Blitar 5 Kota Pasuruan
6 Kediri 6 Kota Mojokerto
7 Malang 7 Kota Madiun
8 Lumajang 8 Kota Surabaya
9 Jember 9 Kota Batu
10 Banyuwangi
11 Bondowoso
12 Situbondo
13 Probolinggo
14 Pasuruan
15 Sidoarjo
16 Mojokerto
17 Jombang
18 Nganjuk
19 Madiun
20 Magetan
21 Ngawi
22 Bojonegoro
23 Tuban
24 Lamongan
25 Gresik
26 Bangkalan
27 Sampang
28 Pamekasan
29 Sumenep
16 Banten 1 Pandeglang 1 Kota Tangerang
2 Lebak 2 Kota Cilegon
3 Tangerang 3 Kota Serang
4 Serang 4 Kota Tangerang Selatan
17 Bali 1 Jembrana 1 Kota Denpasar
18 NTB 1 Lombok Barat 1 Kota Mataram
2 Kota Bima
19 NTT 1 Kupang 1 Kota Kupang
2 Timor Tengah Utara
3 Ngada
4 Manggarai
5 Sumba Timur
6 Sumba Barat
7 Lembata
8 Manggarai Barat
9 Nagekeo
10 Sumba Tengah
11 Sumba Barat Daya
12 Manggarai Timur
13 Sabu Raijua
20 Kalimantan Barat 1 Pontianak 1 Kota Pontianak
2 Kayong Utara 2 Kota Singkawang
21 Kalimantan Tengah 1 Katingan 1 Kota Palangkaraya
22 Kalimantan Selatan 1 Barito Kuala 1 Kota Banjarmasin
2 Balangan 2 Kota Banjarbaru
23 Kalimantan Timur 1 Kutai Barat 1 Kota Balikpapan
2 Kota Samarinda
3 Kota Bontang
24 Kalimantan Utara 1 Tana Tidung 1 Kota Tarakan
2 Bulungan
3 Malinau
4 Nunukan
25 Sulawesi Utara 1 Minahasa 1 Kota Manado
2 Minahasa Utara 2 Kota Bitung
3 Boolang Mangondow Utara 3 Kota Tomohon
4 Kota Kotamobagu
26 Sulawesi Tengah 1 Banggai 1 Kota Palu
2 Poso
3 Donggala
4 Morowali
5 Banggai Kepulauan
6 Sigi
27 Sulawesi Selatan 1 Kepulauan Selayar 1 Kota Makassar
2 Bantaeng 2 Kota Pare Pare
3 Takalar 3 Kota Palopo
4 Maros
5 Pangkajane Kepulauan
6 Barru
7 Soppeng
8 Wajo
9 Pinrang
10 Enrekang
11 Luwu
12 Luwu Utara
28 Sulawesi Tenggara 1 Kolaka 1 Kota Kendari
2 Muna 2 Kota Bau Bau
3 Bombana
29 Gorontalo 1 Gorontalo 1 Kota Gorontalo
2 Boalemo
3 Gorontalo Utara
30 Sulawesi Barat 1 Mamuju Utara
2 Mamuju
3 Mamasa
4 Poloweli Mandar
31 Maluku 1 Maluku Tengah 1 Kota Ambon
2 Maluku Tenggara Barat 2 Kota Tual
3 Buru
4 Seram Bagian Timur
5 Seram Bagian Barat
6 Kepulauan Aru
32 Maluku Utara 1 Halmahera Barat 1 Kota Ternate
2 Halmahera Tengah 2 Kota Tidore Kepulauan
3 Halmahera Selatan
4 Halmahera Timur
33 Papua 1 Biak Numfor 1 Kota Jayapura
2 Keerom
3 Asmat
34 Papua Barat 1 Sorong 1 Kota Sorong
2 Manokwari
3 Fakfak
4 Teluk bintuni

Ket : KPU PROVINSI PILOT PROJECT RPP 2017

TOTAL RPP KAB/KOTA TH.2017 273


TOTAL RPP PROVINSI TH.2017 15
Lampiran II.b

PERKIRAAN REALISASI PEMBAYARAN GAJI DAN TUNJANGAN


JANUARI SD DESEMBER 2017 (TERMASUK GAJI KE-13 DAN GAJI KE 14)
SATKER : ..

PERKIRAAN REALISASI TOTAL SELISIH


KODE URAIAN PAGU DIPA
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER REALISASI -/+
3355.994 LAYANAN PERKANTORAN 2.581.726.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 270.276.143 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 2.298.775.143 282.950.857
001 PEMBAYARAN GAJI, HONORARIUM DAN VAKASI 2.581.726.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 270.276.143 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 2.298.775.143 282.950.857
011. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 2.581.726.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 270.276.143 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 2.298.775.143 282.950.857
A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 2.581.726.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 270.276.143 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 2.298.775.143 282.950.857
511111 Belanja Gaji Pokok PNS 351.160.000 25.082.857 25.082.857 25.082.857 25.082.857 25.082.857 25.082.857 75.248.571 25.082.857 25.082.857 25.082.857 25.082.857 25.082.857 351.160.000 0
- Belanja Gaji Pokok PNS 300.994.000 21.499.571 21.499.571 21.499.571 21.499.571 21.499.571 21.499.571 64.498.714 21.499.571 21.499.571 21.499.571 21.499.571 21.499.571
- Belanja Gaji Pokok PNS (gaji ke 13) 25.083.000 1.791.643 1.791.643 1.791.643 1.791.643 1.791.643 1.791.643 5.374.929 1.791.643 1.791.643 1.791.643 1.791.643 1.791.643
Belanja Gaji Pokok PNS (gaji ke 14) 25.083.000 1.791.643 1.791.643 1.791.643 1.791.643 1.791.643 1.791.643 5.374.929 1.791.643 1.791.643 1.791.643 1.791.643 1.791.643
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 10.000 714 714 714 714 714 714 2.143 714 714 714 714 714 10.000 0
- Belanja Pembulatan Gaji PNS 8.000 571 571 571 571 571 571 1.714 571 571 571 571 571
- Belanja Pembulatan Gaji PNS (gaji ke 13) 1.000 71 71 71 71 71 71 214 71 71 71 71 71
- Belanja Pembulatan Gaji PNS (gaji ke 14) 1.000 71 71 71 71 71 71 214 71 71 71 71 71
511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 17.490.000 1.249.286 1.249.286 1.249.286 1.249.286 1.249.286 1.249.286 3.747.857 1.249.286 1.249.286 1.249.286 1.249.286 1.249.286 17.490.000 0
- Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 14.990.000 1.070.714 1.070.714 1.070.714 1.070.714 1.070.714 1.070.714 3.212.143 1.070.714 1.070.714 1.070.714 1.070.714 1.070.714
- Belanja Tunj. Suami/Istri PNS (gaji ke 13) 1.250.000 89.286 89.286 89.286 89.286 89.286 89.286 267.857 89.286 89.286 89.286 89.286 89.286
- Belanja Tunj. Suami/Istri PNS (gaji ke 14) 1.250.000 89.286 89.286 89.286 89.286 89.286 89.286 267.857 89.286 89.286 89.286 89.286 89.286
511122 Belanja Tunj. Anak PNS 4.852.000 346.571 346.571 346.571 346.571 346.571 346.571 1.039.714 346.571 346.571 346.571 346.571 346.571 4.852.000 0
- Belanja Tunj. Anak PNS 4.158.000 297.000 297.000 297.000 297.000 297.000 297.000 891.000 297.000 297.000 297.000 297.000 297.000
- Belanja Tunj. Anak PNS (gaji ke 13) 347.000 24.786 24.786 24.786 24.786 24.786 24.786 74.357 24.786 24.786 24.786 24.786 24.786
- Belanja Tunj. Anak PNS (gaji ke 14) 347.000 24.786 24.786 24.786 24.786 24.786 24.786 74.357 24.786 24.786 24.786 24.786 24.786
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 143.780.000 10.270.000 10.270.000 10.270.000 10.270.000 10.270.000 10.270.000 30.810.000 10.270.000 10.270.000 10.270.000 10.270.000 10.270.000 143.780.000 0
- Belanja Tunj. Struktural PNS 123.240.000 8.802.857 8.802.857 8.802.857 8.802.857 8.802.857 8.802.857 26.408.571 8.802.857 8.802.857 8.802.857 8.802.857 8.802.857
- Belanja Tunj. Struktural PNS (gaji ke 13) 10.270.000 733.571 733.571 733.571 733.571 733.571 733.571 2.200.714 733.571 733.571 733.571 733.571 733.571
- Belanja Tunj. Struktural PNS (gaji ke 14) 10.270.000 733.571 733.571 733.571 733.571 733.571 733.571 2.200.714 733.571 733.571 733.571 733.571 733.571
511125 Belanja Tunj. PPh PNS 4.187.000 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 3.588.857 598.143
- Belanja Tunj. Beras PNS 4.187.000 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071 299.071
511126 Belanja Tunj. Beras PNS 24.187.000 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 20.731.714 3.455.286
- Belanja Tunj. Beras PNS 24.187.000 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643 1.727.643
511129 Belanja Uang Makan PNS 316.800.000 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 271.542.857 45.257.143
- Belanja Uang Makan PNS 316.800.000 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571 22.628.571
511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 30.660.000 2.190.000 2.190.000 2.190.000 2.190.000 2.190.000 2.190.000 6.570.000 2.190.000 2.190.000 2.190.000 2.190.000 2.190.000 30.660.000 0
- Belanja Tunjangan Umum PNS 26.280.000 1.877.143 1.877.143 1.877.143 1.877.143 1.877.143 1.877.143 5.631.429 1.877.143 1.877.143 1.877.143 1.877.143 1.877.143
- Belanja Tunjangan Umum PNS (gaji ke 13) 2.190.000 156.429 156.429 156.429 156.429 156.429 156.429 469.286 156.429 156.429 156.429 156.429 156.429
- Belanja Tunjangan Umum PNS (gaji ke 14) 2.190.000 156.429 156.429 156.429 156.429 156.429 156.429 469.286 156.429 156.429 156.429 156.429 156.429
512211 Belanja uang lembur 10.000.000 714.286 714.286 714.286 714.286 714.286 714.286 2.142.857 714.286 714.286 714.286 714.286 714.286 10.000.000 0
- Belanja Uang Lembur 10.000.000 714.286 714.286 714.286 714.286 714.286 714.286 2.142.857 714.286 714.286 714.286 714.286 714.286
512411 Belanja pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) 1.678.600.000 119.900.000 119.900.000 119.900.000 119.900.000 119.900.000 119.900.000 126.059.714 119.900.000 119.900.000 119.900.000 119.900.000 119.900.000 1.444.959.714 233.640.286
- Uang Kehormatan Ketua [1 ORG x 12 BLN] 118.800.000 8.485.714 8.485.714 8.485.714 8.485.714 8.485.714 8.485.714 8.485.714 8.485.714 8.485.714 8.485.714 8.485.714 8.485.714
- Uang Kehormatan Anggota [4 ORG x 12 BLN 396.000.000 28.285.714 28.285.714 28.285.714 28.285.714 28.285.714 28.285.714 28.285.714 28.285.714 28.285.714 28.285.714 28.285.714 28.285.714
- Tunjangan Kinerja Pegawai 1.077.564.000 76.968.857 76.968.857 76.968.857 76.968.857 76.968.857 76.968.857 76.968.857 76.968.857 76.968.857 76.968.857 76.968.857 76.968.857
- Tunjangan Kinerja Pegawai ke - 13 86.236.000 6.159.714 6.159.714 6.159.714 6.159.714 6.159.714 6.159.714 12.319.429 6.159.714 6.159.714 6.159.714 6.159.714 6.159.714

JUMLAH 2.581.726.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 270.276.143 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 184.409.000 2.298.775.143 282.950.857

.,.2017

SEKRETARIS KPU PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

..
Lampiran II.c
Dokumen Kepegawaian (3358.006)
Pengelolaan Database Kepegawaian (011)

ALOKASI PROVINSI

DAFTAR PENYELENGGARA BIMBINGAN TEKNIS


SISTEM INFORMASI PENYELENGGARA PEMILU TAHUN 2017

No Nama Provinsi

1 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


2 Provinsi Sumatera Selatan
3 Provinsi Kalimantan Barat
4 Provinsi Sulawesi Utara
5 Provinsi Sulawesi Selatan
6 Provinsi Sumatera Utara
Lampiran II.d
Peningkatan Kompetensi SDM (3358.007)
Beasiswa S2 Tata Kelola Pemilu (3358.007.001)

ALOKASI PROVINSI

DAFTAR PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV


DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT KPU PROVINSI/KIP ACEH
TAHUN ANGGARAN 2017

NO. NAMA SATUAN KERJA

1 Sutrisman, SH KIP Aceh


2 Erwin, SHi KPU Provinsi Bangka Belitung
3 Laila Sari Wardiyantini, SE KPU Provinsi Bangka Belitung
4 Suhriati, S.Sos KPU Provinsi Sulawesi Tengah
5 Cherly Trisna Ilyas, SH KPU Provinsi Sulawesi Tengah
Dewantoputra Putra
6 KPU D.I. Yogyakarta
Adhipermana, SH
7 Nirson, S.Sos KPU Provinsi Riau
8 Ressy Silvia, SE KPU Provinsi Lampung
9 Erika Firdiyanti,SH KPU Provinsi Lampung
10 Evy Ratimah Hafsah, SH, M.Hum KPU Provinsi Sumatera Utara
KPU Provinsi
11 Nina Purnama Pasaribu, SH
Sumatera Utara
12 Rachmat Rachim, SE, MM KPU Provinsi Sulawesi Selatan
13 A. Anwar Musaddad T, S.Kom KPU Provinsi Sulawesi Selatan
14 Fransiscus Hartanto, S.Kom KPU Provinsi Kalimantan Tengah
15 Rahmi Utami, SE KPU Provinsi Papua
16 Abdul Azis Noch, SE KPU Provinsi Papua
Lampiran II.e
Dokumen Kepegawaian (3358.006)
Pengelolaan Database Kepegawaian (011)

ALOKASI KABUPATEN/KOTA

DAFTAR PENYELENGGARA BIMBINGAN TEKNIS


SISTEM INFORMASI PENYELENGGARA PEMILU TAHUN 2017

1 Provinsi Sumatera Utara


1 655895 Kabupaten Deli Serdang
2 656003 Kabupaten Humbang Hasundutan
3 655938 Kabupaten Labuhan Batu
4 655991 Kabupaten Pakpak Barat
5 655900 Kabupaten Serdang Bedagai
6 655860 Kabupaten Nias
7 655874 Kabupaten Langkat
8 655959 Kabupaten Toba Samosir
9 656024 Kota Pematang Siantar
10 656031 Kota Sibolga
11 655832 Kabupaten Tapanuli Tengah
12 655849 Kabupaten Tapanuli Utara
13 655853 Kabupaten Tapanuli Selatan
14 655881 Kabupaten Tanah Karo
15 655917 Kabupaten Simalungun
16 655921 Kabupaten Asahan
17 655942 Kabupaten Dairi
18 655963 Kabupaten Samosir
19 655970 Kabupaten Mandailing Natal
20 655984 Kabupaten Nias Selatan
21 670383 Kabupaten Batubara
22 670777 Kabupaten Padang Lawas
23 670760 Kabupaten Padang Lawas Utara
24 656010 Kota Medan
25 656045 Kota Tanjung Balai
26 656052 Kota Binjai
27 656066 Kota Tebing Tinggi
28 656070 Kota Padang Sidempuan
29 670913 Kabupaten Labuhan Batu Selatan
30 670920 Kabupaten Labuhan Batu Utara
31 680661 Kabupaten Nias Barat
32 680654 Kabupaten Nias Utara
33 680675 Kota Gunung Sitoli
2 Provinsi Sumatera Selatan
1 656492 Kabupaten Musi Banyuasin
2 656507 Kabupaten Musi Rawas
3 656532 Kabupaten Ogan Komering Ilir
4 656574 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
5 670252 Kabupaten Empat Lawang
6 656485 Kabupaten Banyuasin
7 656549 Kabupaten Ogan Ilir
8 656581 Kota Palembang
9 656511 Kabupaten Lahat
10 656528 Kabupaten Muara Enim
11 656560 Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
12 656553 Kabupaten Ogan Komering Ulu
13 656617 Kota Prabumulih
14 656595 Kota Pagar Alam
15 656600 Kota Lubuk Linggau
3 Provinsi D.I Yogyakarta
1 657612 Kabupaten Bantul
2 657626 Kabupaten Gunung Kidul
3 657605 Kabupaten Kulonprogo
4 657630 Kabupaten Sleman
5 657647 Kota Yogyakarta
4 Provinsi Kalimantan Barat
1 658525 Kabupaten Kapuas Hulu
2 658457 Kabupaten Landak
3 658436 Kabupaten Sambas
4 658478 Kabupaten Sanggau
5 658499 Kabupaten Ketapang
6 658504 Kabupaten Sintang
7 658511 Kabupaten Melawi
8 658440 Kabupaten Bengkayang
9 658532 Kota Pontianak
10 658461 Kabupaten Pontianak
11 658482 Kabupaten Sekadau
12 670337 Kabupaten Kayong Utara
13 670742 Kabupaten Kubu Raya
14 658546 Kota Singkawang
5 Provinsi Sulawesi Utara
1 658951 Kabupaten Bolaang Mongondow
2 658986 Kabupaten Kepulauan Talaud
3 659030 Kota Tomohon
4 659026 Kota Bitung
5 659012 Kota Manado
6 658965 Kabupaten Minahasa
7 658990 Kabupaten Minahasa Selatan
8 659005 Kabupaten Minahasa Utara
9 670294 Kota Kotamobago
10 670302 Kabupaten Minahasa Tenggara
11 670316 Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
12 670320 Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
13 658972 Kabupaten Kepulauan Sangihe
14 670955 Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
15 670962 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
6 Provinsi Sulawesi Selatan
1 659246 Kabupaten Barru
2 659267 Kabupaten Wajo
3 659182 Kabupaten Takalar
4 659199 Kabupaten Gowa
5 659232 Kabupaten Pangkajene Kepulauan
6 659300 Kabupaten Luwu
7 659211 Kabupaten Bone
8 659377 Kabupaten Luwu Timur
9 659356 Kabupaten Luwu Utara
10 659271 Kabupaten Sidenreng Rappang
11 659178 Kabupaten Jeneponto
12 659204 Kabupaten Sinjai
13 659288 Kabupaten Pinrang
14 659398 Kota Makassar
15 659403 Kota Pare-Pare
16 659410 Kota Palopo
17 659140 Kabupaten Selayar
18 659157 Kabupaten Bulukumba
19 659161 Kabupaten Bantaeng
20 659225 Kabupaten Maros
21 659250 Kabupaten Soppeng
22 659292 Kabupaten Enrekang
23 659314 Kabupaten Tanatoraja
24 671016 Kabupaten Toraja Utara
Lampiran II.f
Peningkatan Kompetensi SDM (3358.007)
Beasiswa S2 Tata Kelola Pemilu (3358.007.001)

ALOKASI KABUPATEN/KOTA

DAFTAR PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV


DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT KPU/KIP KABUPATEN/KOTA
TAHUN ANGGARAN 2017

NO NAMA SATUAN KERJA

1 Wira Surya Santika, ST KPU Kabupaten Aceh Singkil


2 Herman, S.Sos KPU Kabupaten Pidie
3 Chairil Anwar, SE KPU Kabupaten Pidie Jaya
4 Indriyanto, SE KPU Kota Subulussalam
KPU Kabupaten Padang
5 Roza Indriani, SIP
Pariaman
6 Indra Deswita, S.Sos KPU Kota Pariaman
7 Rima Herlin Ferdian, SH, MH KPU Kota Bukittinggi
8 Saharullah, SE KPU KabupatenBangka Tengah
9 Fany Lestari, SE KPU Kabupaten Bangka Barat
10 Dedi Dores Ismarianto, SH KPU Kabupaten Rejang Lebong
KPU Kabupaten Bengkulu
11
Martin Luther Manao, SH, MH Tengah
12 Rahmi Wijayanti, SE KPU Kabupaten Bengkulu Utara
13 Cucu Sumiati, S.IP KPU Kabupaten Cirebon
14 Rahadian Wiguna, S.Sos KPU Kabupaten Subang
15 Nur Siti Hasanah, SH KPU Kota Depok
16 Dian Husri Hurasan, SE KPU Kabupaten Halmahera
Selatan
KPU Kabupaten Halmahera
17 Akmal Daud, SH
Timur
KPU Kabupaten Halmahera
18 Abdul Hafid, SE
Timur
KPU Kabupaten Timor Tengah
19 Agusthinus Yunnianto Kabu, SH
Selatan
20 Konsthanthinus K. Bili, SE KPU Kabupaten Sumba Barat
21 Husni Saleh Maga, S.IP, MM KPU Kabupaten Belu
22 Aryans T. Fanu, SE KPU Kota Kupang
23 Muhammad Panca Putra, SP KPU Kabupaten Kerinci
24 Syamsul Ardi Syafrial, SE KPU Kota Jambi
25 Hj. Dewi Aprida, SE, M.Si KPU Kota Sungai Penuh
26 Sonata, SE KPU Kabupaten Tebo
KPU Kabupaten Tanjung Jabung
27
Rama Sepyana, SH Barat
28 Febriansyah Kurniawan, SE KPU Kabupaten Batang Hari
29 Samsul Hadi, SH KPU Kabupaten Sambas
KPU Kabupaten
30 Fathurrahman, SE
Mempawah/Pontianak
31 Ika Kartika, SE KPU Kabupaten Sekadau
32 N. Bujang Gurung, SP KPU Kabupaten Sintang
33 D. Zulkarnain F, S.Sos KPU Kabupaten Sintang
34 Juliana Purba, SE KPU Kota Tanjungpinang
35 Mira Armaya, SH KPU Kota Batam
36 Netty Kurniawati K, S.Sos KPU Kabupaten Lingga
37 M. Soleh, SE KPU Kabupaten Bengkalis
38 Sonya Ametta, S.Sos KPU Kota Dumai
39 Arief Subagyo, SE KPU Kabupaten Malang
40 Feri Setiawan, SE KPU Kabupaten Malang
41 Suharto, S.Sos KPU Kabupaten Kediri
42 Feni Yudi Ariyanto, SE KPU Kabupaten Pasuruan
43 Akhmad Rudy Bastari, SE KPU Kabupaten Trenggalek
44 Okie Sidharta, SH KPU Kabupaten Kediri
45 Sherla Rusdianto, SE KPU Kabupaten Mojokerto
46 Biqis Fadhilah, SH, MH KPU Kabupaten Mojokerto
47 Sulistyana R, SE KPU Kabupaten Ponorogo
48 Nanang Subekti,S.IP KPU Kabupaten Ngawi
KPU Kabupaten Kutai
49 Uni Eka Wirawati, SH
Kertanegara
50 M. Zuhri, S. Kom KPU Kota Samarinda
51 Wahyudiansyah, SE KPU Kota Banjarbaru
KPU Kabupaten Hulu Sungai
52 Syukma Alamsyah, ST
Utara
53 Ira Wahyu CK., S.Sos KPU Kota Magelang
54 Bagus Gede, PS, SE KPU Kabupaten Rembang
KPU Kabupaten Lampung
55 Tri Wiyatno, S.SI
Tengah
56 Tri Saksono WBP, S.IP KPU Kabupaten Tulang Bawang
57 Syariful Azmi, SH, MH KPU Kota Binjai
58 Nazrul Ichsan Nasution, SH KPU Kota Medan
59 Merida Manurung, SE KPU Kabupaten Nias
60 Bisler Sugianto Padang, SH KPU Kabupaten Dairi
61 Muhammad Arief, SH KPU Kabupaten Tapanuli Selatan
62 Halia Lase Pabesak, S.E KPU Kabupaten Toraja Utara
63 Resmiati, S.E KPU Kabupaten Bone
64 Darmawan, SH KPU Kabupaten Bulukumba
65 Neneng Yulia, SE KPU Kabupaten Seruyan
66 Hidaya Susanto, S.Sos KPU Kabupaten Seruyan
67 Tanti Lupitae, ST KPU Kabupaten Kapuas
68 Nora Feriyani, SH KPU Kabupaten Barito Timur
KPU Kabupaten Kotawaringin
69 Samsul Anam, SH
Timur
KPU Kabupaten Kotawaringin
70 Nurul Mahmudah S.IP
Timur
71 Lina Febrianty Dewi, S.Sos KPU Kabupaten Sukamara
72 Yasin Navarin, SE KPU Kabupaten Sukamara
I Gusti Agung Bagus Prihartana,
73 KPU Kabupaten Karangasem
SE
74 Marthen Kambu, SE KPU Kabupaten Raja Ampat
75 Paris Uria Pedai, SH KPU Kabupaten Sorong
76 Isra, SH KPU Kabupaten Kaimana
77 Yulius Pabate, SH KPU Kabupaten Sorong Selatan
78 Ahmad Rivai Lakuiy, S.IP KPU Kabupaten Kaimana
79 Marthen Kambuaya, SE KPU Kabupaten Sorong
80 Dominggus Kambu, SE KPU Kabupaten Sorong Selatan
81 La Ode Dasman, SE KPU Kabupaten Buton Utara
82 Darmawan, SE KPU Kabupaten Buton Utara
83 Waode Rini, SE KPU Kabupaten Konawe Utara
84 Muh. Ruslan, SH KPU Kabupaten Konawe Utara
85 Agus Fauzie, ST KPU Kabupaten Banyuasin
86 Ramadhansyah KPU Kota Pagar Alam
87 Indra Edriansyah, SE KPU Kota Palembang
KPU Kabupaten Ogan Komering
88 Syamsiah, SH
Ilir
89 Ishaq, SP, M.Si KPU Kabupaten Musi Banyuasin
90 Dian Lestari, S.Th.I KPU Kabupaten Ogan Ilir
91 Rias Rusdy, SH KPU Kabupaten Tana Tidung
92 Chandra Topan Jaya, SE KPU Kabupaten Tana Tidung
93 Zepta Kareth, S.IP KPU Kabupaten Mamberamo
Raya
KPU Kabupaten Mamberamo
94 Arthur William Bangalino, SE
Raya
95 Miftahul Haris, S.IP KPU Kabupaten Sarmi
96 Winda CH. Tulangow, SE, MSi KPU Kota Tomohon
97 Carles Worotitjan, SH, MH KPU Kabupaten Minahasa Utara
KPU Kabupaten Bolaang
98 Fanny Arisandry Ake, S.Sos
Mongondow Utara
KPU Kabupaten Kep. Siau
99 Novie Runtukahu, S.IP
Tagulandang Biaro
KPU Kabupaten Minahasa
100 Svedlana Manuharuopon
Tenggara
KPU Kabupaten Kep. Siau
101 Budi Tosalenda, SH
Tagulandang Biaro
KPU Kabupaten Minahasa
102 Fajri Monoarfa, SH
Tenggara

KETUA KOMIS! PEMILIHANUMUM


REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JURI ARDIANTORO
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIATJENDERAL
~~~~ISi PEMILIHANUMUM REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN
UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 1/Kpts/KPU/TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
PROGRAM DAN KEGIATAN DAFTAR
ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN
PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI
PEMILIHAN UMUM/KOMISI
INDEPENDEN PEMILIHAN
KABUPATEN/ KOTA BAGIAN
ANGGARAN 076 TAHUN ANGGARAN
2017

PETUNJUK PENGISIAN REVISI PENYESUAIAN PAGU BELANJA YANG


BERSUMBER DARI HIBAH DALAM NEGERI (HDN) LANGSUNG UNTUK
PEMILIHAN DAN NON PEMILIHAN MELALUI APLIKASI RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (RKA K/L)
-1-

Petunjuk Pengisian Revisi Penyesuaian Pagu Belanja yang Bersumber dari


Hibah Dalam Negeri (HDN) Langsung untuk Pemilihan dan Non Pemilihan
Melalui Aplikasi RKA K/L

1. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.02/2011


tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah, proses penyesuaian pagu (revisi
anggaran) Hibah Langsung dalam bentuk uang pada DIPA perlu
dilakukan pengesahan oleh Bendahara Umum Negara (BUN) atau Kuasa
BUN melalui Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
Kementerian Keuangan;
2. Pada Aplikasi RKA K/L, Satker KPU Provinsi/Kabupaten/Kota Penerima
Hibah Langsung diharuskan mengisi sumber anggaran dari APBD : Hibah
Dalam Negeri Langsung (HDNL); serta kode register NPHD pada setiap
akun yang digunakan untuk menampung dana hibah dimaksud;

z. ~ekam Heacfer1 ~ RekamDetl


Urtioi
Progr....-i Pcugu.tan KclcmlNlgaa.11 Ocnlokra.ai Un Pc-riNlika Proaca Politik
p Iii! y /
llr a.
dft 11'1
Junllol
~12:0.000
.
'T
El 0
[DOK . II
0 I
pH !'cdompn Ce1ynjyk lckni:t dfn BJmbinqo lckni1fS,1ecrvjqUC1b!it:uUiosUf!quj f\;:ryclcnaggrc 5)1220.000 EJ
"OJ4 T/!H,V:WI PEW.JHIW 1 LAPO sn 220000 1(0
tt.Mti-. '15f J<OTAAU80N~ (n/Jlrif ~Bt.n. PM1.tn01hM/Vtgg1r111) 15
'3U4S4 "'1 ~OJ.A AXJITO!iJNt; PEUJ<SJ.MAN PEIJIWV.11 f;IJ3ERNUI\ BU~ATIOAN WAll~OTA S~I 220.000
J1mAt Ktlftc'wtn~llUINI ._.q1,nnm u
111 UIPf~nu llAN MOWllMI~(; PFI A(Mli.AAM PfMll HAN~ lf;FRN!IS', Rll?ATI nAM WAI IKOTA ~7400M l.J 7
JJnlll lCoQlOfer l'endtA<unc 1114W.OOO ['.) 32
11l Hlba:'I 1'emil1t1a11 1'1 "'1.UW oss
AJ rl<.nOrtlrcm H14W.UW 0'4
5.>1Z1j I Hoo Ot!l)!t KeJ'lt:tan H 'I '460.000 AJO n >:J
0"'
-2-

3. Klik kanan pada Kode Akun penampung dana hibah, pilih ubah;

A} Honarium

Ubah Kode Akun

CJ l Rekam Akun
CJ .2. Rekam Headerl
CJ ~. Rekam Detil
ubah CTRL+E
t!J hapus CTRL+X
tj simpan CTRL+S

\dtem
~Blokir
~ Buka Blokir
~ Tayang Porsi

Ei3 Tayang s.d Komponen


!flTayangIsi Komponen in-
~ Tayang semua
Leve liil autosave
..,..., set UnDo
''lll!!='....,~ kelengkapan data satker
~Ia tampilkan kode
tandai data sampah
hitung ulang Kurs (Kemenlu)

4. Klik tombol Beban/JnsBantuan/CaraPenarikan;

llkun 0

Jlkun 521213 [] HonorOutput Kcg1~t01n


KPPN Of'l1 lJ 4.MAON
g!~:~~J;:,~~tuonl AOO ['J) mt flt.I

Cara I litunQ N1u1 PPN Nwllu

r'HLN o % KrrN
~M 1-'dp 0 % KPPN

RPLN Pdp o % KrrN


Rogltor Pdp

Cototon J\kun (Opo1onol}


Ilelaman 4
OIPl\n1oma1 WA

Oloklr

Ku<.I"Blukh
Urolon Bloklr
-3-

5. Cari H60 atau HDN Langsung, lalu tekan tombol enter atau klik 2 kali
pada pilihan;

0
( Q. hdn lam;isun9 0

H60 IHDN LANGSUNG IRM

6. Klik tombol Register;

Alam 0

Alam s:>1:>n 0 Hnnnr Outnutl(p91:::it:::in


KPPN 061 0 AfABON
~~:~;;ris~~tuan/ HbU 0 HUN L.ANG::KJNG KM
Register
0
Car.1 Hilung _>Non r>r>N ~Netto _l Bruto ..... Non Sharing
PHLN 100 % KPPN 061
RM Pdp 0 % KPPN
RPLN Pdp u % KPPN

R~yhsh:H Pd
L
CatatanAkun (Opsional)

Halaman.t
OIP"'tnternal OJA

BIOl(lr

xooe t1101ar
Uraian Blokir

Error Koae Keg1ster noax aoa 01 t<eterens1


-4-

7. Masukkan kode register yang didapat dari Direktorat Jenderal


Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan, lalu
tekan tombol enter atau klik 2 kali pada pilihan;

0. pemerintahka~ o)
2HE9RPL4 BA. 594. 3/1645/BPKAD PEMERINTAHJ<ABUPATENPARIG
2PUN7FX5 978/1'!01/BADANKESBA PEMERINTAHJ<ABUPATENCIANJ
2RPVE9WF 910/12jl'RJN/PER-UU/2 PEMERINTAHKABUPATENBOGOR
2XM2PYB5 O'ZB/365/DCKP/DS/2014 PEMERINTAHKABUPATENDELIS
71090201 8ft\lPHD/HK/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENKVTAI
7111'!001 180/71/DPPK/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENPASAM
71148801 900/ 1 SOfl<EU PEMERINTAHKABUPATENTABAN
71155701 900/ 12. Afl(EU PEMERINTAHKABUPATENKARAN
71163301 0476/903/SPHBH/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENGUNUN
7116'!001 330/06208/SPHBH/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENGUNUN
71166'!01 46/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENBADUN
71173301 270/2663/2010 PEMERINTAHKABUPATENTAPAN
71182601 10/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENLABUH
71183301 '!0483 PEMERINTAHJ<ABUPATENLABUH
7118'!001 900/1726/PPKAD/2010 PEMERINTAHKABUPATENLABUH
71187101 270/3/2010 PEMERINTAHKABUPATENBANGL
71198801 970/567/SPHBH/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENSIMAL
71199501 '!00/2654/SPHBH/2010 PEMERINTAHJ<ABUPATENSIMAL
71201901 02JPPKD/2010 PEMERINTAHKABUPATENLAHAT

8. Pilih OK (kode register wajib diisi);


9. Lakukan hal yang sama untuk akun selanjutnya sebagai akun
penampung dana hibah;
10. Contoh hasil revisi pada Aplikasi RKA K/L;

ltii~i;;IProgram Pcft4)UOtonKc,fcmlN)gocn~~i tlon PcrtMlikon Proaca Politik 578.34~.ooo 0 1


33f4 Pedoman. Petunjuk Tekniedan Sil"llbinoanTeknie1Supeni.ei1Publikaei.1Soeia1ie~ei Penyelengoan: 578.349.000 0 2
KnO
u '
336l 034 TAH.VANPEUIUHA/I. 1 UPC 578.349.000

_1,1/il (l'U (J()t !";IJPFRVIFJnAN MONTORW.';PF1 AXSAN~MtlPFMNIHAN C..llRFRNdR#R//Pf, TI nAN WAI IKOTA ~7&:\t~MO u 5
lJO'lah K>"""e1 Ulama 449.740.000 0 e
011 SUl1:KVISI UAH MUtfll UfflfK.i 1-'l:LAKSAHAAJI t'tMILHAHGll:St.HHUI' .. t:SUllA 11 UAH WAUKUIA 449./411.00U 0 I
n"
.
Juman t<..oqx>nen Penaurung 123.609.000
012
A}
HJoan Pemmnan
Hut1uu1ium
128.609.000
1 za.009.ooo
n"
I
~2121~ llonorOutputKe ta 1Z0.009.000 nee 0"'
(KA"f.1061-AN 8 0 NJRcg.:1070SS01) 0>&
- 5-

11. Contoh hasil revisi pada DIPA Petikan;

0
0

---i..
0

"" ,..,,u....._ .. .. .
o_ ........
-ttwl-lllOlll fllOlll

,..,._._..ec........,...._,
,


.. .
I. J. ""'
lllPAW__...,....,,_,._ dl r tOIPAl l U I llCMISll' 8 WllM.lol,ICOllS~

1-
lllPAdlallt--..,._....,
1 ...... Gl'A..........
2. -- """'*"' _ lllr!W..._...._.. ~ .,..... ........
"'_......,_.,PcMr.._-_.._....._,mlllPA,.._...,_~--
s. ~.,.....,.,___,..,._...,. .. ,..,oJM_.,.,,."-llPldl...,.._.._ ._ ......,...._...
Ntglla.

6. ll'llllMlllM...,..._lll(M(,lOl'A _ _...,. .. 'lllltMllbladllltl .. ltllO .... d ..._lll(M(,l<


....... la*t _ldt).
1. Dl'l\ 1-IOIX ...... dllflal!Jl~mll.
ll
IJ

Pastikan mengupdate Aplikasi RKA K/L agar mendapatkan nomor referensi


register dan referensi terbaru lainnya dengan mengunduh aplikasi RKA K/L di
www.anggaran.depkeu,go.id I dja/ edef-produk-aplikasi-list.asp

KETUA KOMIS! PEMILIHAN UMUM


REPUBLIK INDONESIA,

ttd.
JURI ARDIANTORO

Salinan sesuai dengan aslinya


SEKRETARIATJENDERAL
LMJ~~SI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai