Anda di halaman 1dari 124

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN

SEKRETARIS JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

NOMOR 0343/BAWASLU/SJ/KU.00.03Nl/2019

TENT ANG

PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN U M U M

SEKRETARIS JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

Menimbang a. Sahwa sehubungan dengan pengembangan organisasi dan

tata kerja Sekretariat Jenderal Sadan Pengawas Pemilihan

Umum, Sekretariat Sadan Pengawas Pemilihan Umum

Provinsi, Sekretariat Sadan Pengawas Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan

U m u m Kecamatan;

b. bahwa dalam rangka peningkatan dan penyeragaman

pelaksanaan pengelolaan keuangan di lingkungan Badan

Pengawas Pemilihan Umum secara akurat, tertib, efisien,

efektif, objektif, dan berkualitas serta akuntabel, perlu

menetapkan pedoman pengelolaan keuangan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris

Jenderal Sadan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan di Lingkungan Sadan Pengawas

Pemilihan Umum.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355)

3. Undang-Undang Nomor 1 5 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 55,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400;

4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan

Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017

Nomor6109);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun

2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

dan Selanja Negara sebagaimana diubah dengan Peraturan


2 -

Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Selanja Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor

229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

6267);

6. Peraturan Presiden Nomor 1 6 Tahun 2 0 1 8 tentang Pengadaan

Sarang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2 0 1 8 Nomor 33);

7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2018 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Wewenang, Organisasi dan Tata

Kerja Sekretariat Jenderal Sadan Pengawas Pemilihan Umum,

Sekretariat Sadan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi,

Sekretariat Sadan Pengawas Pemilihan Um um

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2 0 1 8 Nomor 1 4 1 ) ;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang

Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Selanja Negara sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018

Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

190/PMK.05/2012 Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Selanja Negara

(Serita Negara Republik Indonesia Tahun 2 0 1 8 Nomor 1736);

9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

162/PMK. 05/2013 sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab

Sendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran

Pendapatan dan Selanja Negara (Serita Negara Republik

Indonesia Tahun 2 0 1 6 Nomor 2 1 4 9 ) ;

10. Peraturan Sadan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun

2 0 1 9 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal

Sadan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Sadan

Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Sadan

Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dan Sekretariat

Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Serita Negara

Republik Indonesia Tahun 2 0 1 9 Nomor 4 2 1 ) ;

11. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-

3/PS/2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan,

Pembukuan, dan Pertanggungjawaban Sendahara pada

satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Selanja

Negara Serta Verifikasi Laporan Pertanggungjawaban

Sendahara;

12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-

8/PS/2019 tentang Tata Cara Pembayaran Penghasilan bagi

Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang Dibebankan

pada Anggaran Pendapatan dan Selanja Negara;

13. Keputusan Sekretaris Jenderal Sadan Pengawas Pemilihan

Um um Republik Indonesia Norn or

0433/SAWASLU/SJ/HK.01.OO/IX/2017 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Di Lingkungan Sadan Pengawas

Pemilihan Umum;
3-

14. Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan

Umum Nomor 0244/BAWASLU/SJ/HK.01.00/IV/2018 Tentang

Pedoman Evaluasi Ketertiban Pelaksanaan Anggaran di

Lingkungan Badan Pengawas Pemilihan U m u m ; dan

15. Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan

U mum Nomor 0807/BAWASLU/SJ/HK.01 . OO/Xll/2018 tentang

Pelaksanaan Perjalanan Dinas Badan Pengawas Pemilihan

U m u m Republik Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PENGAWAS

PEMILIHAN UMUM TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS

PEMILIHAN U M U M

KESATU Menetapkan Pedoman Pengelolaan Keuangan di Lingkungan

Badan Pengawas Pemilihan Umum sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Keputusan Sekretaris Jenderal i n i .

KE DUA Pedoman pengelolaan keuangan sebagaimana dimaksud dalam

Diktum Kesatu, digunakan dalam pengelolaan keuangan pada:

a. Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

b. Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan U m u m Provinsi;

c. Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota;

d. Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan U m u m Kecamatan.

KETIGA Pada saat keputusan ini berlaku, Keputusan Sekretaris Jenderal

Bad an Pengawas Pemilihan Umum Nomor

0433/BAWASLU/SJ/HK.01.00/IX/2017 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan di Lingkungan Badan Pengawas Pemilihan

U m u m , dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

KEEMPAT Keputusan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanqqalza Juni 2 0 1 9

Sekretaris Jenderal,

Dr. Gunawan Suswantoro

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Ketua Badan Pengawas Pemilihan U m u m , sebagai laporan;

2. Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi;

3. Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.


1

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL SADAN

PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

NOMOR /SAWASLU/SJ/KU.00.03Nl/2019

TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN

DI LINGKUNGAN SADAN PENGAWAS PEMILIHAN

UMUM

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan Keuangan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) adalah

keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan. Penatausahaan

Keuangan Bawaslu yang merupakan bagian dari Pengelolaan Keuangan Bawaslu

memegang peranan penting dalam proses pengelolaan keuangan secara

keseluruhan. Sedangkan keuangan Bawaslu adalah hak dan kewajiban yang dapat

dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang

berhubungan dengan hak dan kewajiban Bawaslu. Untuk itu dalam rangka

peningkatan dan penyeragaman pelaksanaan pengelolaan keuangan di lingkungan

Bawaslu secara akurat, tertib, efisien, efektif, objektif, dan berkualitas serta

akuntabel, perlu menetapkan pedoman pengelolaan keuangan di lingkungan

Bawaslu.

B. Pengertian

Dalam Pedoman i n i , beberapa istilah yang digunakan adalah:

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat APBN

adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh

Dewan Perwakilan Rakyat.

2. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini

Kementerian Negara/Lembaga yang melaksanakan kegiatan Kementerian

Negara/Lembaga dan memiliki kewenangan serta tanggung jawab penggunaan

anggaran.

3. Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA adalah

Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna

Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan

APBN.

4. Petunjuk Operasional Kegiatan yang selanjutnya disingkat POK adalah

dokumen yang memuat uraian rencana kerja dan biaya yang diperlukan untuk

pelaksanaan kegiatan, disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai

penjabaran lebih lanjut dari DIPA.

5. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat BUN adalah pejabat yang

diberi tugas untuk melaksanakan fungsi BUN.

6. Kuasa Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut Kuasa BUN adalah

pejabat yang diangkat oleh BUN untuk melaksanakan tugas kebendaharaan

dalam rangka pelaksanaan APBN dalam wilayah kerja yang ditetapkan.


2

7. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat KPPN

adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh

kuasa dari BUN untuk melaksanakan sebagian fungsi Kuasa B U N .

8. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Ketua Bawaslu

selaku pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran pada Bawaslu.

9. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang

memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan

tanggung jawab penggunaan anggaran pada Bawaslu.

10. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat

yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau

tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban belanja negara.

11. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut

PPSPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan

pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah pembayaran.

12. Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disingkat UKPBJ adalah

unit kerja di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang menjadi pusat

keunggulan Pengadaan Barang/Jasa.

13. Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya disebut Pokja Pemilihan adalah

sumber daya manusia yang ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ untuk mengelola

pemilihan Penyedia.

14. Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel

yang bertugas melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung,

dan/atau E-Purchasing.

15. Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PjPHP adalah

pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang bertugas memeriksa

administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.

16. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat P P H P adalah tim

yang bertugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan Pengadaan

Barang/Jasa.

17. Bendahara Pengeluaran yang selanjutnya disingkat BP adalah orang yang

ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan

mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam

pelaksanaan APBN pada Kantor/Satker Bawaslu.

18. Bendahara Pengeluaran Pembantu yang selanjutnya disingkat BPP adalah

orang yang ditunjuk untuk membantu BP dalam melaksanakan pembayaran

kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan kegiatan.

19. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah

pejabat di Bawaslu yang bertanggungjawab kepada PPK atas pelaksanaan

teknis kegiatan yang dikelolanya.

20. Petugas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai yang selanjutnya disingkat

PPABP adalah pembantu KPA yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk

mengelola pelaksanaan belanja pegawai.

21. Staf Pengelola Keuangan/Staf PPK adalah pegawai yang diberikan tugas untuk

membantu PPK dalam pengelolaan keuangan.

22. Pemegang Uang Muka Kegiatan selanjutnya disingkat P U M K adalah pegawai

yang diberikan tugas untuk membantu BPP Bawaslu Kabupaten/Kota dalam

pengelolaan keuangan di kecamatan setelah mendapat persetujuan dari Kepala

Sekretariat/Koordinator Sekretariat (Kasek/Korsek) Bawaslu Kabupaten/Kota.


3

23. Verifikator adalah pegawai yang membantu PPSPM untuk melakukan

pengujian secara administratif terhadap Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

beserta dokumen pendukungnya sesuai dengan pedoman dan kriteria yang

berlaku.

24. Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang muka kerja dalam

jumlah tertentu yang diberikan kepada BP untuk membiayai kegiatan

operasional sehari-hari Satker atau membiayai pengeluaran yang menurut sifat

dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran

langsung.

25. Pembayaran Langsung yang selanjutnya disebut Pembayaran LS adalah

pembayaran yang dilakukan langsung kepada BP atau penerima hak lainnya

alas dasar perjanjian kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat perintah

kerja lainnya melalui penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS).

26. Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat TUP adalah uang

muka yang diberikan kepada BP untuk kebutuhan yang sangat mendesak

dalam 1 (satu) bulan melebihi pagu UP yang telah ditetapkan.

27. Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat

PTUP adalah pertanggungjawaban atas TUP.

28. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah

dokumen yang diterbitkan oleh PPK yang berisi permintaan kepada negara.

29. Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS

adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK yang berisi permintaan kepada

negara, dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/BP.

30. Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan yang selanjutnya disebut

SPP-UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan

pembayaran UP.

31. Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya

disebut SPP-TUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi

permintaan pembayaran TUP.

32. Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan yang selanjutnya

disebut SPP-GUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi

pertanggungjawaban dan permintaan kembali pembayaran UP.

33. Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan Nihil yang

selanjutnya disebut SPP-GUP Nihil adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK,

yang berisi pertanggungjawaban UP.

34. Surat Permintaan Pembayaran Pertanggungjawaban Tambahan Uang

Persediaan yang selanjutnya disebut SPP-PTUP adalah dokumen yang

diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pertanggungjawaban atas TUP.

35. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen

yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari

DIPA.

36. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah

dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana yang

bersumber dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima

hak/BP.

37. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-UP

adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan U P .


4

38. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya

disebut SPM-TUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk

mencairkan TUP.

39. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan yang selanjutnya

disebut SPM-GUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM dengan

membebani DIPA, yang dananya dipergunakan untuk menggantikan UP yang

telah dipakai.

40. Surat Perintah Membayar Penqqantian Uang Persediaan N i h i l yang selanjutnya

disebut SPM-GUP N i h i l adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM sebagai

pertanggungjawaban UP yang membebani DIPA.

41. Surat Perintah Membayar Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan

yang selanjutnya disebut SPM-PTUP adalah dokumen yang diterbitkan oleh

PPSPM sebagai pertanggungjawaban atas TUP yang membebani DIPA.

42. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat

perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku kuasa BUN untuk pelaksanaan

pengeluaran atas beban APBN berdasarkan S P M .

43. Arsip Data Komputer yang selanjutnya disingkat ADK adalah arsip data dalam

bentuk softcopy yang disimpan dalam media penyimpanan digital.

44. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang selanjutnya disingkat SPTJM

adalah surat yang dibuat oleh KPA atau PPK yang memuat pernyataan bahwa

seluruh pengeluaran untuk pembayaran belanja telah dihitung dengan benar

disertai kesanggupan untuk mengembalikan kepada negara apabila terdapat

kelebihan pembayaran.

45. Surat Keterangan Penghentian Pembayaran yang selanjutnya disingkat SKPP

adalah surat keterangan yang dibuat oleh Bendahara Pengeluaran dalam hal ini

Bendahara Satker dan disahkan oleh KPPN untuk dan atas nama pegawai

yang pindah atau pensiun yang digunakan sebagai dasar melanjutkan

pembayaran gaji pada KPPN di tempat kerja yang baru dan/atau dasar untuk

membayar pensiun pertama yang akan dibayarkan oleh P.T. TASPEN.

46. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan tertulis yang

bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan

oleh bank umum/perusahaan penjaminan/ perusahaan asuransi yang

diserahkan oleh penyedia barang/jasa kepada PPK atau Unit Kerja Pengadaan

Barang/Jasa (UKPBJ) untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia

barang/jasa.

47. Gaji l n d u k adalah gaji yang dibayarkan secara rutin bulanan kepada pegawai

negeri yang telah diangkat oleh pejabat yang berwenang dengan surat

keputusan sesuai ketentuan perundang-undangan kepada satker yang meliputi

Gaji Pokok dan Tunjangan yang melekat pada gaji.

48. Gaji Susulan adalah gaji seseorang pegawai negeri sipil yang belum dibayarkan

untuk satu bulan atau lebih karena pembayaran gajinya tidak dilakukan tepat

pada waktu pegawai yang bersangkutan melaksanakan tugas pada suatu

tern pat.

49. Gaji Terusan adalah gaji yang dibayarkan kepada ahli waris dari pegawai yang

meninggal dunia sebesar penghasilan terakhir selama beberapa bulan berturut­

turut.

50. Kekurangan Gaji adalah selisih pembayaran gaji seseorang pegawai negeri

si p il karena adanya perubahan besaran salah satu atau lebih da l am kom po nen
5

gaji yang tidak dapat dibayarkan tepat pada waktunya sesuai dengan

berlakunya perubahan besaran komponen penghasilan tersebut.

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud dari pedoman pengelolaan keuangan ini adalah sebagai acuan bagi

Satker di lingkungan Bawaslu dalam mengelola keuangan yang tertuang dalam

DIPA.

2. Tujuan dari pedoman pengelolaan keuangan Bawaslu ini untuk menciptakan :

a. Keseragaman dan ketertiban dalam pengelolaan keuangan Satker di

lingkungan Bawaslu;

b. Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan Pertanggungjawaban keuangan;

c. Terwujudnya administrasi Pertanggungjawaban keuangan yang benar, tertib,

transparan dan akuntabel di lingkungan Bawaslu.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman ini mengatur tentang tata cara pengelolaan

keuangan dalam rangka pelaksanaan APBN untuk seluruh pengelola keuangan di

lingkungan Badan Pengawas Pemilu, meliputi:

1. Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran;

2. Pejabat Perbendaharaan Negara;

3. Mekanisme Pembayaran Melalui UP!TUP

4. Mekanisme Penyelesaian Tagihan

5. Mekanisme Pengujian Tagihan, Penerbitan SPM, dan Verifikasi

Pertanggungjawaban

6. Pembukuan Bendahara Pengeluaran dan Pelaporan Realisasi Anggaran

7. Lain-lain yang meliputi:

a. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran;

b. Pengawasan dan Pengendalian Internal;

c. Pengarsipan Dokumen Keuangan; dan

d . Tingkat Kecukupan Saldo Minimal di Kas Bendahara.


6

BAB II

DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran Bawaslu (BA 1 1 5 ) , terdiri dari:

A. DIPA lnduk

DIPA lnduk merupakan akumulasi dari DIPA per Satker di lingkungan

Bawaslu. DIPA lnduk yang telah disahkan lebih lanjut dituangkan ke dalam DIPA

Petikan untuk masing-masing Satker yang kemudian pengesahan DIPA lnduk

tersebut sekaligus merupakan pengesahan DIPA Petikan. DIPA lnduk tidak

berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan atau dasar pencairan

dana/pengesahan bagi BUN/Kuasa B U N .

DIPA l n d u k terdiri dari:

1. Lembar Surat Pengesahan DIPA lnduk (SP DIPA lnduk)

Pada lembar SP DIPA l n d u k memuat antara lain, dasar hukum penerbitan DIPA

lnduk, identitas unit dan pagu DIPA lnduk, pernyataan syarat dan

ketentuan (disclaimer), tanda tangan pejabat yang mengesahkan DIPA lnduk,

dan kode pengaman berupa digital stamp.

2. Halaman I memuat lnformasi Kinerja dan Anggaran Program.

3. Halaman II memuat Rincian Alokasi Anggaran per Satker.

4. Halaman I l l memuat Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan.

Halaman I, halaman I I , dan halaman I l l DIPA lnduk dilengkapi dengan tanda

tangan Sekretaris Jenderal selaku penanggung jawab program dan mempunyai

alokasi anggaran (portofolio), dan kode pengaman berupa digital stamp.

DIPA lnduk berlaku selama satu tahun anggaran (1 Januari sampai dengan

31 Desember) dan tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang

dalam DIPA lnduk sepenuhnya berada pada PNKPA.

Khusus pelaksanaan pengeluaran negara untuk pembayaran gaji dan

tunjangan yang melekat pada gaji dapat melampaui alokasi dana gaji dan lunjangan

yang melekat pada gaji dalam DIPA, sebelum dilakukan perubahan/revisi DIPA.

B. DIPA Petikan

DIPA Pelikan merupakan DIPA per Satker yang dicetak secara otornatis

melalui sistem dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari DIPA lnduk (Unit

Eselon I dan Kementerian Negara/Lembaga). DIPA Petikan digunakan sebagai

dasar pelaksanaan kegiatan Satker dan pencairan dana/pengesahan bagi

BUN/Kuasa BUN dan merupakan kesatuan yang lidak terpisahkan dari DIPA lnduk.

DIPA Pelikan dicetak secara otomatis melalui sistem yang dilengkapi dengan kode

pengaman berupa digital stamp sebagai pengganti tanda tangan pengesahan

(olentifikasi).

DIPA Petikan terdiri atas:

1. Lembar Surat Pengesahan DIPA Pelikan (SP DIPA Petikan)

Lembar SP DIPA Petikan memuat antara lain, dasar hukum penerbitan DIPA

Petikan, identitas dan pagu Satker, pernyataan syarat dan

ketentuan (disclaimer), dan kode pengaman berupa digital stamp.

2. Halaman I memuat lnformasi Kinerja dan Sumber Dana yang terdiri dari:

a. Halaman IA mengenai lnformasi Kinerja; dan

b. Halaman IB mengenai Sumber Dana;


7

3. Halaman II memuat Rincian Pengeluaran.

4. Halaman I l l memuat Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan.

5. Halaman IV memuat Catatan.

Catalan dalam Halaman IV DIPA Pelikan memuat informasi mengenai:

a. Alokasi anggaran yang masih harus dilengkapi dengan dokumen sebagai

dasar pengalokasian anggaran antara lain persetujuan DPR RI, persetujuan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, dasar hukum dan/atau

dokumen pendukung terkait, naskah perjanjian pinjaman/hibah dan nomor

register.

b. Alokasi anggaran untuk beberapa akun tertentu yang merupakan batas

tertinggi.

c. Alokasi anggaran yang akan digunakan untuk pembayaran tunggakan.

d. Alokasi anggaran yang akan digunakan dalam rangka pengesahan.

DIPA Petikan berlaku selama satu tahun anggaran (1 Januari sampai dengan

31 Desember), dan dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Pelikan

dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan, maka yang berlaku

ada ah
l data y ang terda pat di dalam database RKA - K/L -DIP A K ementer ani

Keuangan ( berdasarkan b ukti bu


- k ti y ang a d a .
)
8

BAB Ill

PEJABAT PERBENDAHARAAN NEGARA

A. Pengguna Anggaran (PA)

Ketua Bawaslu selaku PA bertanggung jawab secara formal dan material

kepada Presiden atas pelaksanaan kebijakan anggaran Bawaslu yang dikuasainya

sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Tanggung jawab formal

tersebut merupakan tanggung jawab atas pengelolaan Keuangan Bawaslu yang

dipimpinnya. Adapun tanggung jawab material merupakan tanggung jawab atas

penggunaan anggaran dan hasil yang dicapai atas beban anggaran negara.

Ketua Bawaslu bertindak sebagai PA atas anggaran yang disediakan untuk

penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tugas dan kewenangannya

tersebut. Termasuk diantara kewenangannya ialah menunjuk Kepala Satker yang

berstatus PNS untuk melaksanakan kegiatan Bawaslu sebagai KPA dan

menetapkan Pejabat Perbendaharaan Negara lainnya.

Kewenangan PA untuk menetapkan Pejabat Perbendaharaan Negara yang

meliputi PPK dan PPSPM dilimpahkan kepada KPA.

B. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

Penunjukan KPA bersifat ex-officio yaitu sebagai berikut:

1. KPA pada Bawaslu adalah Sekretaris Jenderal

Dalam hal kondisi tertentu Ketua Bawaslu selaku PA dapat menunjuk pejabat

lainnya sebagai KPA.

2. KPA pada Bawaslu Provinsi adalah Kepala Sekretariat

3. KPA pada Bawaslu Kabupaten/Kota adalah Kepala Sekretariat

Dalam hal Satker Bawaslu Kabupaten/Kota belum terbentuk, maka yang

ditetapkan sebagai KPA adalah Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi.

Dalam hal terdapat kekosongan pada jabatan Kepala Sekretariat Bawaslu

Provinsi dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota, maka PA dapat menunjuk Pejabat

Struktural di lingkungan Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota

sebagai KPA. KPA melaksanakan penggunaan anggaran berdasarkan DIPA Satker.

Penunjukan KPA tidak terikat periode tahun anggaran dan penunjukannya berakhir

apabila tidak teralokasi anggaran untuk program yang sama pada tahun anggaran

berikutnya. KPA yang penunjukannya berakhir akan bertanggung jawab untuk

menyelesaikan seluruh administrasi dan pelaporan keuangan.

Dalam pelaksanaan anggaran pada Satker, KPA memiliki tugas dan

wewenang sebagai berikut:

1. Menyusun DIPA;

2. Menetapkan PPK untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran

anggaran belanja negara;

3. Menetapkan PPSPM untuk melakukan pengujian tagihan dan menerbitkan SPM

atas beban anggaran belanja negara;

4. Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan

pengelola anggaran/keuangan, selain PPK dan PPSPM;

5. Menetapkan Pokja Pemilihan Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa dan

Panitia/Pejabat Pemeriksa Barang/Jasa;

6. Menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana;


9

7. Memberikan supervisi dan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan dan penarikan

dana;

8. Mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan

9. Menyusun laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan anggaran sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

KPA bertanggung jawab secara formal dan material kepada PA atas

pelaksanaan kegiatan yang berada dalam penguasaannya. Untuk tanggung jawab

formal meliputi tanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan wewenang KPA

sedangkan untuk tanggung jawab material meliputi tanggung jawab atas

penggunaan anggaran dan keluaran (output) yang dihasilkan atas beban anggaran

negara.

Dalam hal keterbatasan jumlah pejabat/pegawai yang memenuhi syarat untuk

ditetapkan sebagai Pejabat Perbendaharaan Negara, dimungkinkan perangkapan

fungsi Pejabat Perbendaharaan Negara dengan memperhatikan pelaksanaan

prinsip saling uji (check and balance). Perangkapan jabatan tersebut dapat

dilaksanakan melalui perangkapan jabatan KPA sebagai PPK atau PPSPM.

Terhadap KPA yang merangkap sebagai PPK atau PPSPM hanya diberikan

honorarium pengelola keuangan sebagai KPA.

Dalam hal penetapan PPK dan PPSPM, KPA menyampaikan surat

keputusan kepada:

1. Kepala KPPN selaku Kuasa BUN beserta spesimen tanda tangan PPSPM dan

cap/stempel Satker;

2. PPSPM disertai dengan spesimen tanda tangan PPK; dan

3. PPK.

Penetapan tersebut tidak terikat periode tahun anggaran. Dalam hal tidak

terdapat perubahan pejabat yang ditetapkan sebagai PPK, PPSPM, serta PPTK

pada saat pergantian periods tahun anggaran, penetapan PPK, PPSPM, serta

PPTK tahun yang lalu masih berlaku. Dalam hal PPK, PPSPM, serta PPTK

dipindahtugaskan/pensiun/diberhentikan dari jabatannya/berhalangan sementara,

KPA menetapkan PPK, PPSPM, serta PPTK pengganti dengan surat keputusan dan

berlaku sejak serah terima jabatan. PPK, PPSPM, serta PPTK yang penunjukannya

berakhir harus menyelesaikan seluruh administrasi keuangan yang menjadi

tanggung jawabnya pada saat menjadi PPK, PPSPM, serta PPTK. Pada awal tahun

anggaran, KPA menyampaikan pemberitahuan kepada pejabat tersebut, dalam hal

tidak terdapat penggantian PPK, PPSPM, serta PPTK.

C. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

PPK melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan tindakan yang

mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara kemudian dalam

melaksanakan kewenangannya, PPK mempedomani pelaksanaan tanggung jawab

KPA kepada PA.

PPK memiliki tugas dan wewenang, sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan dan penarikan dana berdasarkan DIPA;

2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

3. Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/ kontrak dengan

Penyedia Barang/Jasa;
10

4. Melaksanakan kegiatan swakelola;

5. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/kontrak yang dilakukannya;

6. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;

7. Menguji kebenaran tagihan dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih

kepada negara;

8. Membuat dan menandatangani SPP;

9. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA;

1 0 . Menyerahkan has ii pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan Serita

Acara Penyerahan;

1 1 . Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan; dan

12.Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan

yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

PPK bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari

penggunaan bukti mengenai hak tagih kepada negara.

Adapun pengujian surat bukti mengenai hak tagih kepada negara dilakukan

dengan:

1. Menguji kebenaran material dan keabsahan surat-surat bukti mengenai hak tagih

kepada negara; dan/atau

2. Menguji kebenaran dan keabsahan dokumen/surat keputusan yang menjadi

persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai.

Dalam hal surat-surat bukti mengenai hak tagih kepada negara berupa surat

jaminan uang muka, pengujian kebenaran material dan keabsahan tersebut

dilakukan dengan:

1. Menguji syarat-syarat kebenaran dan keabsahan jaminan uang muka; dan

2. Menguji tagihan uang muka berupa besaran uang muka yang dapat dibayarkan

sesuai ketentuan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.

Untuk ditetapkan sebagai PPK harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

1. Memiliki integritas.

2. Memiliki disiplin tinggi.

3. Memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk

melaksanakan tugas.

4. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki keteladanan

dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat KKN.

5. Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa. Persyaratan ini

dikecualikan untuk PPK yang dijabat oleh eselon II di Bawaslu/Bawaslu

Provinsi dan/atau KPA yang bertindak selaku PPK. Sampai dengan 31

Desember 2023, PPK dapat dijabat personil yang belum memiliki Sertifikat

Keahlian Pengadaan Barang/Jasa sepanjang memenuhi persyaratan lainnya

sebagai PPK dan kecakapan dalam pengadaan barang/jasa.

6. Berpendidikan paling kurang Sarjana Strata Satu ( 8 1 ) dengan bidang keahlian

yang sedapat mungkin sesuai dengan tuntutan pekerjaan.

7. Tidak merangkap sebagai PPSPM.

Dalam hal jumlah Pegawai Negeri yang memenuhi persyaratan terbatas,

persyaratan pada angka 6 (enam) dapat diganti dengan paling kurang golongan

Ill/a.
11

D. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM)

Penunjukan PPSPM dilakukan oleh KPA Penunjukan PPSPM oleh KPA

diatur sebagai berikut:

1. PPSPM Bawaslu adalah Pejabat Struktural pada Biro Keuangan dan Barang

Milik Negara

2. PPSPM Bawaslu Provinsi adalah Pejabat Struktural pada Bagian Administrasi

3. PPSPM Bawaslu Kabupaten/Kota adalah Pejabat Struktural pada Subbagian

Adminstrasi

Dalam hal Satker Bawaslu Kabupaten/Kota belum terbentuk, maka yang

ditetapkan sebagai PPSPM adalah Pejabat Struktural pada Bagian Administrasi

Bawaslu Provinsi.

Penunjukan PPSPM agar memperhatikan kesetaraan golongan dan jabatan

serta diharapkan tidak lebih rendah dari PPK. PPSPM pada Bawaslu, Bawaslu

Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota adalah Kepala unit kerja yang melakukan

fungsi tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan.

Dalam melakukan pengu j ian ta g ihan dan menerbitkan SPM, PP SP M m e m i l iki

tugas dan wewenang:

1 . Men g u j i kebenaran p erhitungan pada SPP beserta d o kum e n pendukung ( dasar

p erh i tungan dari Standar Biaya Masukan );

2. Menolak dan m en g emb al ikan SPP , apabila SPP tidak m e m enu h i persyaratan

untuk diba y arkan;

3. Mem b e b ankan ta gi han pada mata ang g aran/akun yang telah dis e dia k an ;

4. Menerb itkan SP M ;

5. Men y im p an dan menjaga keutuhan s eluruh do kumen hak tag ih , da la m hal

keterbatasan tempat pen yi m p anan di PPS P M , maka pen y i mp anan do kum e n hak

tag i h akan d i distribusik a n sesuai dengan S O P yang ditetapkan oleh KPA;

6. Melaporkan p elaksanaan p engujian dan perintah p emba y aran kepada KPA; dan

7. Melaksanakan tugas dan wewenang lainn y a yang berkaitan d engan pe laksan a an

p en g uj i an dan perintah memba y ar.

PPSPM be rta n g gung jawab terhadap:

1 . K e b enaran , kelen g ka p an , keab s ahan adm i n i stra si d oku m en h ak tag i h

pembayaran yang menjadi dasar penerbitan SP M dan akibat yang timbul dari

pengujian yang d i lakukan ;

2. Ketepatan j an g ka waktu penerbitan dan penyampaian SPM kepada KPPN.

E. Bendahara Pengeluaran (BP)

Penetapan Bendahara Pen g eluaran pada Bawaslu, Bawaslu Pro vi n si, d an

Bawaslu Kabupaten /Kata ditetapkan oleh mas i ng - mas i n g Kepala Satuan Kerja.

BP berstatus P N S . BP melaksanakan tugas kebenda h araan alas uang/surat

berharga yang berada dalam p en g elolaann y a , yang mel ip ut i :

1. Uang/surat berharga yang berasal dari UP dan pembayaran LS me l alu i B P; dan

2. Uang/surat berharga yang bukan berasal dari UP, dan bukan berasal da ri

p emba y aran LS yang ber s umber dari APBN.


12

Pelaksanaan tugas kebendaharaan BP, meliputi:

1. Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang/surat

berharga dalam pengelolaannya;

2. Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;

3. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk

dibayarkan;

4. Melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari pembayaran yang

dilakukannya;

5. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas negara;

6. Mengelola rekening tempat penyimpanan UP; dan

7. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala KPPN

selaku kuasa B U N .

BP bertanggung jawab secara pribadi atas uang/surat berharga dalam

pengelolaannya tersebut dan juga bertanggung jawab secara fungsional atas

pengelolaan uang/surat berharga yang menjadi tanggung jawabnya kepada Kuasa

BUN. Kedudukan BP berada pada unit kerja yang memiliki fungsi pengelolaan

keuangan.

F. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)

Persyaratan penetapan BPP mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 162/PMK.05/2013 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab

Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara pasal 7, sebagai berikut:

1. Terdapat kegiatan yang lokasinya berjauhan dengan tempat kedudukan

Bendahara Pengeluaran; dan/atau

2. Beban kerja BP sangat berat berdasarkan penilaian Kepala Kantor/Satker.

Penetapan BPP di lingkungan Bawaslu, diatur sebagai berikut:

1. BPP Bawaslu ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal Bawaslu selaku Kepala Satker

Bawaslu;

2. BPP Sekretariat Bawaslu Provinsi ditetapkan oleh Kepala Sekretariat Bawaslu

Provinsi selaku Kepala Satker Sekretariat Bawaslu Provinsi;

3. BPP Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Kepala Sekretariat

Bawaslu Kabupaten/Kota selaku Kepala Satker Sekretariat Bawaslu

Kabupaten/Kota.

Dalam hal Satker Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota belum terbentuk, maka

BPP pada Bawaslu Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Kepala Satker Sekretariat

Bawaslu Provinsi.

BPP berstatus PNS dan melaksanakan tugas kebendaharaan atas uang yang

berada dalam pengelolaannya. BPP melaksanakan tugas kebendaharaan atas uang

yang dikelola meliputi:

1. Menerima dan menyimpan UP/TUP;

2. Melakukan pengujian dan pembayaran atas tagihan yang dananya bersumber

dari UP/TUP;

3. Melakukan pembayaran yang dananya bersumber dari UP/TUP berdasarkan

perintah PPK;
13

4. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk

dibayarkan;

5. Melakukan pemotongan/pemungutan dari pembayaran yang dilakukannya atas

kewajiban kepada negara;

6. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke kas negara;

7. Menatausahakan transaksi UP;

8. Menyelenggarakan pembukuan transaksi UP; dan

9. Mengelola rekening tempat penyimpanan UP.

BPP bertanggungjawab secara pribadi atas uang yang berada dalam

pengelolaannya. BPP juga bertanggungjawab kepada BP dan harus menyampaikan

laporan pertanggungjawaban kepada BP. Kedudukan BPP berada pada unit kerja

yang memiliki fungsi pengelolaan keuangan.

G. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)

PPTK berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) melaksanakan tugas sebagai

berikut:

1. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan;

2. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan tindakan serta

pengendalian pelaksanaan kegiatan yang mengakibatkan Pengeluaran Anggaran

Belanja di unit kerja masing-masing;

3. Menandatangani pengajuan pada SPBy rincian usulan kebutuhan anggaran kegiatan

di unit kerja masing-masing;

4. Melaksanakan kegiatan sesuai rencana, indikator, tahapan penarikan dana

berdasarkan Pagu Kegiatan dalam DIPA dan bertanggungjawab atas hasil kegiatan;

5. Menandatangani tanda bukti pengeluaran belanja atau tanda bukti lainya bersama­

sama dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), BP/BPP, sebagai lampiran SPP;

6. Membubuhkan paraf pada Surat Perintah Pembayaran (SPP), Kontrak Pengadaan

Barang/Jasa dengan Pihak Ketiga; dan

7. Menyusun dan melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan serta capaian

kinerja berdasarkan output kegiatan setiap bulan.

PPTK bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang dikelolanya.

H. Staf Pengelola Keuangan/Staf PPK

Staf Pengelola Keuangan/staf PPK diangkat oleh KPA, dengan tugas dan

tanggungjawab sebagai berikut:

1. Menginput pengusulan RAB pada SPTB online;

2. Membantu PPK dalam mengelola uang muka kegiatan;

3. Membantu PPK dalam menyiapkan kelengkapan administrasi Pengadaan

Barang/Jasa;

4. Membantu PPK dalam rangka melakukan verifikasi atas kebenaran material dan

akibat yang timbul dari penggunaan bukti mengenai hak tagih kepada negara;

5. Mengumpulkan, mengadministrasikan, dan mengarsipkan dokumen

pertanggungjawaban keuangan yang menjadi tanggung jawab PPK; dan

6. Membantu PPK menyiapkan SPP.


14

I. Pemegang Uang Muka (PUMK) Kecamatan

PUMK adalah seseorang di bawah level BPP yang membantu dalam

mendistribusikan dan mempertanggungjawabkan pembayaran kepada penerima

hak. PUMK dapat dirangkap oleh Kepala Sekretariat Panwascam atau PNS yang

ditunjuk, dengan Keputusan dari Kasek/Korsek Bawaslu Kabupaten/Kota. Tugas

dan tanggungjawab PUMK sebagai berikut:

1. Menginput transaksi pada Aplikasi Panwascam;

2. Membantu BPP dalam menerima, mengelola, membayarkan dan

menatausahakan uang muka kegiatan pada panwascam;

3. Membantu BPP melakukan pengujian dan pembayaran atas tagihan yang timbul

dari kegiatan yang dilaksanakan;

4. Menandatangani tanda bukti pengeluaran belanja atau tanda bukti lainya bersama­

sama dengan BPP; dan

5. Membantu PPK mengumpulkan, mengadministrasikan, dan mengarsipkan

dokumen pertanggungjawaban keuangan yang menjadi tanggung jawab P P K .


15

BABIV

MEKANISME PEMBAYARAN MELALUI UP/TUP

A. Penerbitan SPBy

Surat Perintah Bayar (SPBy) adalah bukti perintah dari PPK kepada BP/BPP

untuk mengeluarkan uang persediaan yang dikelola oleh BP/BPP sebagai

pembayaran kepada pihak yang berhak. BP/BPP dapat melaksanakan pembayaran

melalui mekanisme UP tunai setelah menerima SPBy yang ditandatangani oleh PPK

atas nama KPA.

Apabila SPBy belum disetujui oleh PPK, BP/BPP tidak boleh melakukan

pembayaran yang berasal dari dana UP/TUP tunai kepada penerima yang berhak.

Artinya sebelum uang keluar dari brankas BP/BPP, harus ada SPBy terlebih dahulu

dari PPK. Atas dasar SPBy yang diterbitkan oleh PPK, BP/BPP wajib menguji

kebenaran SPBy meliputi kelengkapan perintah pembayaran, kebenaran atas hak

tagih seperti pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran, nilai tagihan, jadwal

waktu pembayaran, ketersediaan dananya, kesesuaian pencapaian keluaran antara

spesifikasi teknis yang disebutkan dalam penerimaan barang/jasa dan spesifikasi

teknis yang disebutkan dalam dokumen perjanjian/kontrak, pengujian ketepatan

penggunaan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit) dan

pemungutan/pemotongan pajak/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy yang

diajukan dan menyetorkan ke kas negara. Apabila hasil pengujian tidak memenuhi

persyaratan, BP/BPP wajib menolak SPBy yang diajukan kepadanya.

SPBy dilampiri dengan bukti pengeluaran:

a. Kuitansi/bukti pembelian yang telah disahkah PPK beserta faktur pajak dan SSP;

b. Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang

diperlukan yang telah disahkan PPK.

Dalam hal pembayaran yang dilakukan BP/BPP merupakan uang muka kerja,

SPBy dilampiri (dari penerima uang muka kerja):

a. Rencana Pelaksanaan kegiatan/pembayaran;

b. Rencana kebutuhan dana; dan

c. Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja.

Uang muka kerja dapat diberikan kepada penerima uang muka kerja untuk

mendukung pelaksanaan kegiatan yang pembayarannya tidak dapat dilakukan

dengan UP kartu kredit pemerintah.

Alur SPBy dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Staf Pelaksana Kegiatan membuat Rincian Biaya Kegiatan dan diserahkan ke

Pelaksana Kegiatan/PPTK untuk disetujui;

b. Rincian Biaya Kegiatan yang telah disetujui oleh Pelaksana Kegiatan/PPTK

disampaikan ke Staf Pengelola Keuangan/Staf PPK;

c. Staf Pengelola Keuangan/Staf PPK melakukan pengecekan ketersediaan

anggaran melalui Aplikasi SPTB Online dan menyiapkan SPBy;

d. Staf PPK menyerahkan Rincian Biaya Kegiatan dan SPBy ke PPK untuk

disetujui;

e. PPK melakukan verifikasi atas pengajuan usulan kegiatan, pembiayaan dan

menandatangani SPBy; dan

f. SPBy yang telah disetujui dan ditandatangani PPK diserahkan oleh Staf PPK

kepada BP/BPP untuk dibayarkan atau ditansfer.


16

B. MEKANISME PENYALURAN DANA/PEMBA YARAN MENGUNAKAN INTERNET

BANKING DAN KARTU DEBIT GIRO

Dalam rangka mengantisipasi kemajuan teknologi layanan perbankan yang

memungkinkan nasabah bank untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi,

dan melakukan transaksi perbankan melalui media elektronik dalam rangka

keamanan pembayaran dan efisiensi waktu.

BP dalam jangka waktu satu hari setelah SP2D terbit melakukan transfer

dana LS, G U P dan TUP ke BPP. BP memberikan rincian transfer dan bukti transfer

kepada BPP beserta ADK. BP dalam proses transfer dapat menggunakan layanan

internet banking.

BPP setelah menerima transfer dana LS, GUP, dan TUP dari BP dapat

melakukan transfer dana langsung kepada penerima dengan menggunakan layanan

internet banking. Pembayaran yang dapat dilakukan BPP dengan menggunakan

layanan internet banking antara lain:

1. Biaya Perjalanan Dinas, dikecualikan tiket pesawat;

2. Honorarium Narasumber/Moderator/Pokja/Panitia;

3. Uang Saku Rapat di Kantor.

Aturan terkait internet banking adalah sebagai berikut:

1. Pejabat yang Berwenang dalam pelaksanaan mekanisme internet banking dan

Kartu Debit Giro

a. KPA/PPK atas nama KPA.

KPA/PPK atas nama KPA memberikan persetujuan atas proses pendebitan

rekening yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran I BPP menggunakan

internet banking.

b. BP/BPP.

BP/BPP melakukan proses pendebitan rekening dengan menggunakan

Internet Banking.

2. Mekanisme Penyaluran/Pembayaran dengan Internet Banking

a. Prosedur Transfer GUP/TUP/LS Bendahara dari BP ke BPP.

1) BP masuk ke Internet banking memakai user dan password maker,

2) BP melakukan input nomor rekening BPP;

3) BP melakukan rekam transaksi sesuai jumlah GUP/TUP/LS Bendahara

yang akan ditransfer dan memberi keterangan;

4) KPA/PPK/Pejabat yang diberi kewenangan masuk ke Internet banking

dengan memakai user dan password Approver/Checker;

5) KPA/PPK/Pejabat yang diberi kewenangan melakukan input kode

konfirmasi dari token;

6) KPA/PPK/Pejabat yang diberi kewenangan melakukan approve transaksi

yang telah direkam dengan melakukan input kode otentifikasi dari token;

dan

7) Transaksi sukses dan BP melakukan cetak bukti transfer.

b. Prosedur Transfer Uang Muka Kegiatan dari BPIBPP ke penanggungjawab

Kegiatan

Dalam Hal Uang Muka Kegiatan dilakukan secara transfer, dilakukan melalui

mekanisme sebagai berikut:

1) BP/BPP masuk ke Internet banking memakai userdan password maker,

2) BP/BPP melakukan input nomor rekening penanggungjawab kegiatan;


17

3) BP/BPP melakukan rekam transaksi sesuai jumlah uang muka kegiatan

yang akan ditransfer dan memberi keterangan;

4) KPA/PPK/Pejabat yang diberi kewenangan masuk ke Internet banking

dengan memakai userdan password Approver/Checker,

5) KPA/PPK/Pejabat yang diberi kewenangan melakukan input kode

konfirmasi dari token;

6) KPA/PPK/Pejabat yang diberi kewenangan melakukan approve transaksi

yang telah direkam dengan melakukan input kode otentifikasi dari token;

dan

7) Transaksi sukses dan BP/BPP melakukan cetak bukti transfer.

c. Prosedur Transfer Biaya Perjalanan Dinas (termasuk uang saku rapat

dikantor) atau Honorarium dari BP/BPP kepada penerima.

1) BP/BPP masuk ke Internet banking memakai userdan password maker,

2) BP/BPP melakukan input nomor rekening pelaksana perjalanan dinas atau

penerima honorarium;

3) BP/BPP melakukan rekam transaksi sesuai jumlah biaya perjalanan dinas

yang akan ditransfer dan memberi keterangan;

4) KPA/PPK/Pejabat yang diberi kewenangan masuk ke Internet banking

dengan memakai user dan password Approver/Checker,

5) KPA/PPK/Pejabat yang diberi kewenangan melakukan input kode

konfirmasi dari token;

6) KPA/PPK/Pejabat yang diberi kewenangan melakukan approve transaksi

yang telah direkam dengan melakukan input kode otentifikasi dari token;

dan

7) Transaksi sukses dan BP/BPP melakukan cetak bukti transfer.

Ketentuan Transfer dari BP/BPP ke Penerima Honorarium

Narasumber/Moderator dan Pelaksana Perjalanan Dinas (termasuk Uang Saku

Rapat di Kantor) dengan internet banking

a. BP/BPP melakukan transfer kepada penerima Honorarium

Narasumber/Moderator sejumlah nilai bersih dipotong pajak;

b. BP/BPP melakukan transfer kepada Pelaksana Perjalanan Dinas, dengan

ketentuan sebagai berikut.

1) BP/BPP melakukan transfer kepada Pelaksana Perjalanan Dinas meliputi

maksimal 50% Uang Harian, 100% Transportasi dan Akomodasi (tidak

termasuk tiket pesawat);

2) Perjalanan dinas yang dilakukan tanpa teman seperjalanan, BP/BPP

melakukan transfer Pelaksana Perjalanan Dinas tersebut; Perjalanan

dinas yang dilakukan lebih dari 1 (satu) orang, BP/BPP akan melakukan

transfer kepada 1 (satu) orang;

3) BP/BPP melakukan transfer kekurangan biaya perjalanan dinas setelah

Pelaksana Perjalanan Dinas menyelesaikan dokumen

pertanggungjawaban;

4) Pengembalian sisa biaya perjalanan dinas dibayarkan Pelaksana

Perjalanan Dinas ke pada BP/BPP melalui staf PPK; dan

5) BP/BPP melakukan transfer kepada penerima Uang Saku Rapat di Kantor

sesuai dengan daftar norminatif.


18

3. Mekanisme pembayaran dengan Kartu Debet Giro.

a. Prosedur Transfer GUPffUP/LS Bendahara dari BP ke BPP dengan kartu

debet giro.

1) KPA/PPK menerbitkan Surat Perintah Pendebetan Rekening (SPPR);

2) BP melakukan transfer GUPffUP/LS Bendahara ke BPP dengan kartu

debet giro pada ATM;

3) Transaksi sukses dan BP melakukan arsip bukti transfer.

b. Prosedur Transfer Biaya Perjalanan Dinas atau Honorarium dari BP/BPP

kepada penerima.

1) KPA/PPK menerbitkan Surat Perintah Pendebetan Rekening (SPPR);

2) BP/BPP melakukan transfer biaya perjalanan dinas atau honorarium ke

pelaksana perjalanan dinas atau penerima honorarium dengan kartu

debet giro pada ATM;

3) Transaksi sukses dan BP/BPP melakukan arsip bukti transfer.

c. Prosedur Transfer Uang Muka Kegiatan dari BP/BPP ke penanggungjawab

Kegiatan.

1) KPA/PPK menerbitkan Surat Perintah Pendebetan Rekening (SPPR);

2) BP/BPP melakukan transfer uang muka ke penanggungjawab kegiatan

dengan kartu debet giro pada ATM;

3) Transaksi sukses dan BP/BPP melakukan arsip bukti transfer.


19

BABV

MEKANISME PENYELESAIAN TAGIHAN

A. Penyelesa� Tagihan

1. Penya�n Data Kontrak

Sebelum penyampaian data kontrak ke KPPN, PPK terlebih dahulu

melaporkan data supplier atau Company profile (CP) ke unit kerja yang

mempunyai fungsi melaksanakan tugas pengelolaan urusan keuangan untuk

dibuatkan supplierpada Aplikasi SAS. Data yang di perlukan meliputi:

a. Rekening koran Perusahaan;

b. NPWP Perusahaan; dan

c. Alamat Perusahaan dan Kode Pos.

Dalam hal membuat data kontrak PPK menginput data kontrak pada

Aplikasi SAS dan menyampaikannya paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah

kontrak di tandatangani oleh PPK dan Penyedia Barang/Jasa. Data yang di

perlukan meliputi:

a. Dokumen kontrak/SPK;

b. Surat Perintah M u l a i Pekerjaan;

c. SPTB Online.

2. Pengajuan Tagihan

Penerima hak mengajukan tagihan kepada Negara atas komitmen

berdasarkan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran. Berdasarkan

pengajuan tagihan tersebut diatas PPK menguji tagihan tersebut dan

menerbitkan SPP. PPTK ikut membubuhkan paraf pada Surat Permintaan

Pembayaran (SPP), sebagai bukti bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan.

Pelaksanaan pembayaran tagihan tersebut, dilakukan dengan

Pembayaran LS kepada penyedia barang/jasa atau bendahara

pengeluaran/pihak lainnya. Dalam hal Pembayaran LS tidak dapat dilakukan,

pembayaran tagihan kepada penerima hak dilakukan dengan UP.

Khusus untuk pembayaran komitmen dalam rangka pengadaan

barang/jasa berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Pembayaran tidak boleh dilakukan sebelum barang/ jasa diterima;

b. Dalam hal pengadaaan barang/jasa yang karena sifatnya harus dilakukan

pembayaran terlebih d a h u l u , pembayaran atas beban APBN dapat dilakukan

sebelum barang jasa diterima; dan

c. Pembayaran atas beban APBN dilakukan setelah penyedia barang/ jasa

menyampaikan jaminan atas uang pembayaran sebesar nilai pekerjaan yang

akan dilakukan dan Surat Pernyataan Tanggung jawab Mutlak (SPT JM) dari

KPA.

Pembayaran LS diatas ditujukan kepada:

a. Penyedia barang/ jasa atas perjanjian/ kontrak;

b. BP/pihak lainnya untuk keperluan belanja pegawai non gaji induk,

pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

dan surat tugas.


20

Pembayaran tagihan kepada penyedia barang/ jasa tersebut dilaksanakan

berdasarkan bukti-bukti yang sah meliputi:

a. Bukti perjanjian/ kontrak;

b. Referensi bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening penyedia

barang/ jasa;

c. Serita acara penyelesaian pekerjaan;

d. Serita acara serah terima pekerjaan/ barang;

e. Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan;

f. Serita acara pembayaran;

g. Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barang/jasa dan PPK;

h. Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani

oleh Wajib Pajak/ BP; dan

i. Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau

perusahaan asuransi sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan

perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.

Pembayaran tagihan kepada BP/pihak lainnya tersebut dilaksanakan

berdasarkan bukti-bukti yang sah, meliputi:

a. Surat keputusan;

b. Surat tugas/ surat perjalanan dinas;

c. Daftar penerima pembayaran; dan/ atau

d. Dokumen pendukung lainnya sesuai ketentuan.

Dalam hal jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya berupa jaminan uang muka, maka jaminan tersebut dilakukan pengujian

oleh PPK kemudian disampaikan ke PPSPM sebagai lampiran pengajuan SPP

untuk diterbitkan SPM. PPSPM melakukan Verifikasi dan menatausahakan

jaminan uang muka. Pengajuan SPM ke KPPN dilakukan paling lambat 2 (dua)

hari kerja untuk pencairan dan melampirkan foto kopi jaminan uang muka yang

telah dilegalisir.

Tagihan atas pengadaan barang/jasa dan/atau pelaksanaan kegiatan

yang membebani APBN diajukan dengan surat tagihan oleh penerima hak

kepada PPK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada

Negara.

PPK melakukan pengujian atas bukti-bukti pengeluaran dan menerbitkan

SPP paling lambat 5 (lima) hari kerja.

SPP beserta bukti-bukti disampaikan PPK ke PPSPM untuk dilakukan

Verifikasi. PPSPM melakukan Verifikasi dan menerbitkan SPM paling lambat 5

(lima) hari kerja. PPSPM menyampaikan SPM ke KPPN melalui petugas

pengantar SPM paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak SPM diterbitkan.

Dalam hal penyedia menyampaikan bukti-bukti tagihan ke PPK melebihi 5

(lima) hari kerja, maka PPK segera memberitahukan secara tertulis kepada

penerima hak untuk mengajukan tagihan. Jika setelah 5 (lima) hari kerja

penerima hak belum mengajukan tagihan, penerima hak pada saat mengajukan

tagihan harus memberikan penjelasan secara tertulis kepada PPK atas

keterlambatan pengajuan tagihan tersebut. Apabila pengajuan SPM ke KPPN

melebihi dari 17 (tujuh belas) hari kerja dari munculnya hak tagih, maka PPK
21

dengan persetujuan KPA, mengajukan surat pernyataan KPA atas keterlambatan

penyelesaian tagihan untuk disampaikan ke KPPN.

Ketika PPK menolak/mengembalikan tagihan karena dokumen pendukung

tagihan tidak lengkap dan benar, PPK harus menyatakan secara tertulis alasan

penolakan/pengembalian tersebut paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah

diterimanya surat tagihan.

8. Mekanisme Penyelesaian Tagihan menggunakan LS (SPP-LS)

1. Gaji

Apabila pengujian telah memenuhi persyaratan, PPK mengesahkan

dokumen tagihan dan menerbitkan SPP yang dibuat sesuai format sebagaimana

tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri Keuangan. Penerbitan SPP-LS

untuk pembayaran Belanja Pegawai, terdiri dari:

a. Untuk Pembayaran Gaji lnduk dilengkapi dengan :

1) Daftar gaji, rekapitulasi daftar gaji, dan halaman luar daftar gaji yang

ditanda tangani petugas pengelola administrasi belanja pegawai (PPABP),

bendahara pengeluaran, dan KPA/PPK;

2) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani PPABP;

3) Daftar perubahan potongan;

4) Daftar penerimaan gaji bersih pegawai untuk pembayaran gaji yang

dilaksanakan secara langsung pada rekening masing-masing pegawai;

5) Fotokopi dokumen pendukung perubahan data pegawai yang telah

dilegalisir oleh Kepala Satuan Kerja/pejabat yang berwenang meliputi

Surat Keputusan (SK) terkait dengan pengangkatan Galon Pegawai

Negeri, SK pegawai negeri, SK kenaikan pangkat, Surat Pemberitahuan

Kenaikan Gaji Berkala, SK mutasi pegawai, SK Menduduki Jabatan, Surat

Pernyataan Melaksanakan Tugas, Surat atau akta terkait dengan anggota

keluarga yang mendapat tunjangan, Surat Keterangan Penghentian

Pembayaran (SKPP) dan surat keputusan yang mengakibatkan

penurunan gaji, serta SK Pemberian Uang Tunggu sesuai peruntukannya;

6) ADK terkait dengan perubahan data pegawai;

7) ADK perhitungan pembayaran Belanja Pegawai sesuai perubahan

data pegawai;

8) Surat setoran pajak penghasilan (SSP PPh) Pasal 2 1 .

b. Untuk Pembayaran Gaji Susulan dilengkapi dokumen sebagai berikut:

1) Gaji Susulan yang dibayarkan sebelum gaji pegawai yang bersangkutan

masuk dalam Gaji induk, dilengkapi dengan:

a) Daftar Gaji Susulan, Rekapitulasi Daftar Gaji Susulan, dan halaman

luar Daftar Gaji Susulan yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara

Pengeluaran, dan KPA/PPK;

b) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

c) Fotokopi dokumen pendukung perubahan data pegawai yang telah

dilegalisasi oleh Kepala Satuan Kerja/pejabat yang berwenang meliputi

SK pengangkatan sebagai Galon Pegawai Negeri/Pegawai Negeri, SK

Mutasi Pegawai, SK terkait Jabatan, Surat Pernyataan Pelantikan,

Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas, Surat Keterangan Untuk

Mendapatkan Tunjangan Keluarga, Surat atau Akta terkait dengan

anggota keluarga yang mendapat tunjangan, dan SKPP sesuai

peruntukannya;
22

d) ADK terkait dengan perubahan data pegawai;

e) ADK perhitungan pembayaran Belanja Pegawai sesuai perubahan

data pegawai;

f) SSP PPh Pasal 2 1 .

2) Gaji Susulan yang dibayarkan setelah gaji pegawai yang bersangkutan

masuk dalam Gaji induk, dilengkapi dokumen sebagai berikut:

a) Daftar Gaji Susulan, Rekapitulasi Daftar Gaji Susulan, dan halaman

luar Daftar Gaji Susulan yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara

Pengeluaran, dan KPA/PPK;

b) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

c) ADK terkait dengan perubahan data pegawai;

d) ADK perhitungan pembayaran Belanja Pegawai sesuai perubahan

data pegawai;

e) SSP PPh Pasal 2 1 .

c. Pembayaran Gaji PNS Pindah Tugas dilengkapi dengan:

1) Daftar Gaji Susulan, Rekapitulasi Daftar Gaji Susulan, dan halaman luar

Daftar Gaji Susulan yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara

Pengeluaran, dan KPA/PPK;

2) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

3) Fotokopi dokumen pendukung perubahan data pegawai yang telah

dilegalisasi oleh Kepala Satuan Kerja/pejabat yang berwenang meliputi

SK pengangkatan sebagai Galon Pegawai Negeri/Pegawai Negeri, SK

Mutasi Pegawai, SK terkait Jabatan, Surat Pernyataan Pelantikan, Surat

Pernyataan Melaksanakan Tugas, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan

Tunjangan Keluarga, Surat atau Akta terkait dengan anggota keluarga

yang mendapat tunjangan, dan SKPP sesuai peruntukannya.

Terhadap pegawai yang dipindahtugaskan diluar satker asal maka segera

diterbitkan SKPP ketempat penugasan yang baru.

d. Pembayaran Kekurangan Gaji dilengkapi dengan:

1) Daftar Kekurangan Gaji, Rekapitulasi Daftar Kekurangan Gaji, dan

halaman luar Daftar Kekurangan Gaji yang ditandatangani oleh PPABP,

Bendahara Pengeluaran, dan KPA/PPK;

2) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

3) Fotokopi dokumen pendukung perubahan data pegawai yang telah

dilegalisasi oleh Kepala Satuan Kerja/pejabat yang berwenang meliputi

SK pengangkatan sebagai Capeg/Pegawai Negeri, SK Kenaikan Pangkat,

Surat Keputusan/Pemberitahuan Kenaikan Gaji Berkala, SK Mutasi

Pegawai, SK terkait dengan jabatan, dan Surat Pernyataan Melaksanakan

Tugas;

4) ADK terkait dengan perubahan data pegawai;

5) ADK perhitungan pembayaran Belanja Pegawai sesuai perubahan data

pegawai; dan

6) SSP PPh Pasal 2 1 .

Pengajuan SPM kekurangan gaji ke KPPN dilakukan setelah gaji induk baru

dibayarkan.
23

e. Pembayaran Terusan Penghasilan Gaji dilengkapi dengan:

1) Daftar Perhitungan Terusan Penghasilan Gaji, Rekapitulasi Daftar

Terusan Penghasilan Gaji, dan halaman luar Daftar Terusan Penghasilan

Gaji yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara Pengeluaran dan

KPA/PPK;

2) Daftar perubahan data pegawai yang ditandatangani oleh PPABP;

3) Fotokopi dokumen pendukung yang telah dilegalisasi oleh Kepala Satuan

Kerja/pejabat yang berwenang berupa Surat Keterangan Kematian dari

Camat atau Visum Rumah Sakit untuk pembayaran pertama kali;

4) ADK terkait dengan perubahan data pegawai;

5) ADK perhitungan pembayaran Belanja Pegawai sesuai perubahan data

pegawai;

6) SSP PPh Pasal 2 1 .

f. Pembayaran Uang Muka Gaji dilengkapi dengan:

1) Daftar Perhitungan Uang Muka Gaji, Rekapitulasi Daftar Uang Muka Gaji,

dan halaman luar Daftar Uang Muka Gaji yang ditandatangani oleh

PPABP, Bendahara Pengeluaran dan KPA/PPK;

2) Fotokopi dokumen pendukung yang telah dilegalisasi oleh Kepala Satuan

Kerja/pejabat yang berwenang berupa SK Mutasi Pindah, Surat

Permintaan Uang Muka Gaji, dan Surat Keterangan Untuk Mendapatkan

Tunjangan Keluarga;

3) ADK terkait dengan perubahan data pegawai;

4) ADK perhitungan pembayaran Belanja Pegawai sesuai perubahan data

pegawai.

Pengajuan Uang Muka Gaji ke KPPN paling lambat 6 (enam) bulan setelah

SK Mutasi diterbitkan. Uang Muka Gaji diberikantas dasar permintaan

pegawai negeri yang pindah. Uang Muka Gaji diberikan sebesar satu kali gaji

bagi pegawai yang tidak kawin atau 2 (dua) bulan gaji bagi pegawai negeri

yang kawin, tanpa tunjangan beras dan tunjangan jabatan serta tanpa

potongan. Pengembalian uang muka gaji untuk yang diberikan sebesar satu

bulan gaji diangsur sebesar seperdelapan dari jumlah uang muka gaji

terhitung mulai dari bulan berikutnya. Sedangkan untuk yang diberikan

sebesar 2 (dua) bulan gaji diangsur sebesar seperduapuluh dari jumlah uang

muka gaji terhitung mulai dari bulan berikutnya.

g. Pembayaran Uang Lembur dilengkapi dengan:

1) Daftar Perhitungan Uang Lem bur dan Rekapitulasi Daftar Perhitungan

Lembur yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara Pengeluaran dan

KPA/PPK;

2) Surat Perintah Kerja (SPK) Lembur yang ditandatangani oleh pejabat

minimal Eselon I l l ;

3) Daftar Hadir Lembur berdasarkan daftar hadir fingerprint;

4) SSP PPh Pasal 21

SOP Pembayaran Uang Lembur pada lampiran V.a.

h. Pembayaran uang makan dilengkapi:

1) Daftar perhitungan Uang makan yang ditandatangani oleh PPABP,

Bendahara Pengeluaran, dan KPA/PPK;

2) Rekapitulasi daftar Hadir pegawai berdasarkan daftar hadir fingerprint;


24

3) SSP PPh Pasal 2 1 .

SOP Pembayaran Uang Makan pada lampiran V.b.

i. Pembayaran Tunjangan Kinerja dilengkapi:

1) Daftar Nominatif Pembayaran Tunjangan Kinerja yang ditandatangani

oleh Bendahara Pengeluaran dan PPK;

2) Rekapitulasi Daftar Hadir pegawai berdasarkan daftar hadir fingerprint;

dan

3) SSP PPh Pasal 2 1 .

SOP Pembayaran Tunjangan Kinerja dan pada lampiran V.c.

j. Pembayaran Uang Kehormatan Ketua dan Anggota Bawaslu/Bawaslu

Provinsi/Bawaslu Kabupaten/Kota dan Penghasilan Non PNS dilengkapi:

1) Daftar Pembayaran Penghasilan P P N P N ;

2) Dokumen pendukung berupa Surat Keputusan/Perjanjian Kerja/Kontrak

PPNPN/dokumen pendukung lainnya sesuai dengan ketentuan;

3) Surat Setoran Pajak (dalam hal terdapat potongan pajak penghasilan

Pasal 2 1 ) ;

4) ADK SPP; dan

5) ADK P P N P N .

2. Honorarium

Pembayaran honorarium dilakukan dengan mekanisme LS pelaksanaan

kegiatan. Adapun kelengkapan berkas pengajuan LS adalah sebagai berikut:

a. LS digunakan untuk pembayaran honorarium narasumber dan moderator

serta honorarium Tim Kegiatan/Pokja, dengan kelengkapan berkas sebagai

berikut:

1) Pembayaran honorarium narasumber dan moderator

a) Surat Keputusan yang terdapat pernyataan bahwa biaya yang timbul

akibat penerbitan Surat Keputusan dimaksud dibebankan pada DIPA;

b) Daftar nominatif penerima honorarium yang memuat paling sedikit

nama orang, NPWP, besaran honorarium , besaran pajak y ang

ditandatangani oleh KPA/PPK dan Bendahara Penge l uaran ;

c) SSP PPh Pasal 2 1 ; dan

d) SPP yang sudah ditandatang a ni oleh PPK.

2) Pembayaran H onorarium Tim Kegiatan/Pokja

a) Surat Keputusan yang terdapat pernyataan bahwa biaya y ang i


t m bul

akibat penerbitan Surat Keputusan d i maksud dibebankan pada D I P A;

b) Daftar nominatif penerima honorarium yang memuat p a l ing se d ikit

nama orang, NPWP, besaran honorarium , b e saran pajak yang

ditandatangani oleh KPA/PPK dan Benda h ara Pengeluaran;

c) SSP PPh Pasal 2 1 ;

d) Output kegiatan;

e) SPP yang sudah ditandatangani oleh PPK.

Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada angka 1) h uruf a) dan

angka 2) huru f a) ditandatangani oleh KPA Satker Sekretariat Bawaslu Pro v insi

bagi B awaslu Provinsi dan PPK B a w aslu Kabupaten/Kota atas nam a KPA bagi

B awaslu Kabupaten/Kota dan Pan w aslu K ecamatan.

SOP Pembayaran H onorarium pada lampiran V.d.


25

3. Perjalanan Dinas

Pembayaran perjalanan dinas dapat dilakukan dengan mekanisme LS

sebelum atau LS sesudah pelaksanaan kegiatan. Adapun kelengkapan berkas

pengajuan LS sebelum dan LS sesudah adalah sebagai berikut:

a. LS sebelum, digunakan untuk pembayaran perjalanan dinas yang belum

dilaksanakan. Pembayaran perjalanan dinas jabatan yang belum

dilaksanakan dapat diajukan SPP-nya kepada PPSPM paling lambat 5 (lima)

hari sebelum pelaksanaan dengan kelengkapan berkas sebagai berikut:

1) Surat Keputusan Pindah/Surat Tugas; dan

2) Daftar nominatif perjalanan dinas.

Untuk dinas mutasi/pindah, dilengkapi dengan daftar keluarga.

b. LS sesudah, digunakan untuk pembayaran perjalanan dinas yang sudah

dilaksanakan, dilengkapi dengan:

1) Surat Keputusan Pindah/Surat Tugas;

2) Daftar nominatif perjalanan dinas;

3) Daftar Pengeluaran Riil (iika diperlukan);

4) SPD (Surat perjalanan dinas) dan diketahui oleh pejabat ditempat tujuan;

5) Tiket (pesawat, kereta api, kapal laut, bus, dll);

6) Boarding pass;

7) Kuitansi hotel; dan

8) Surat ijin dari Presiden atau pejabat yang ditunjuk untuk perjalanan dinas

jabatan keluar negeri.

Untuk dinas mutasi/pindah, dilengkapi dengan daftar keluarga.

Daftar nominatif sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b pada angka 2

ditandatangani oleh PPK yang memuat paling kurang informasi mengenai pihak

yang melaksanakan perjalanan dinas (nama, pangkat/golongan), tujuan, tanggal

keberangkatan, lama perjalanan dinas, dan biaya yang diperlukan untuk masing­

masing-masing pejabat.

Pelaksanaan perjalanan dinas berpedoman pada Keputusan Sekretaris

Jenderal Bawaslu Nomor 0807/Bawaslu/SJ/HK.01.00/Xll/2018 Tanggal 28

Desember 2 0 1 8 tentang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas di Lingkungan

Sadan Pengawas Pemilihan U m u m .

SOP Pembayaran Perjalanan Dinas pada lampiran V.e.

4. Pengadaan barang/jasa

a. Pembayaran pengadaan barang/jasa yang nilainya sampai dengan

R p . 1 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 (sepuluh juta rupiah), dilengkapi dengan:

1) Bukti pembelian (nota,invoice,dll), ditandatangani oleh PPK, Penerima

Uang dan Penerima Hasil Pekerjaan; dan

2) Faktur Pajak (E-faktur) beserta SSP yang telah ditandatangani oleh wajib

pajak atau bukti setor.

b. Pembayaran pengadaan barang/jasa yang nilainya di atas Rp. 10.000.000,00

(sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) dilengkapi dengan:

1) Faktur barang untuk pengadaan barang;

2) Laporan hasil pekerjaan untuk pekerjaan jasa/pemeliharaan;


26

3) Kuitansi, ditandatangani oleh PPK, Penerima Uang dan Penerima Hasil

Pekerjaan; dan

4) Faktur Pajak beserta SSP yang telah ditandatangani oleh wajib pajak.

c. Pembayaran pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang

nilainya di atas Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan

Rp.200.000.000- (dua ratus juta rupiah) dan untuk jasa konsultasi yang

nilainya sampai dengan R p . 1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 (seratus juta rupiah) dilengkapi

dengan:

1) Kuitansi ditandatangani oleh PPK, Penerima Barang, dan telah diperiksa

oleh P P H P (Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan);

2) Faktur barang untuk pengadaan barang;

3) Laporan hasil pekerjaan untuk pekerjaan konstruksi /jasa lainnya;

4) Faktur Pajak beserta SSP yang telah ditandatangani oleh wajib pajak;

5) Surat Perintah Kerja;

6) Serita acara penyelesaian pekerjaan oleh Pihak ketiga;

7) Serita acara pemeriksaan penerimaan hasil pekerjaan;

8) Serita acara serah terima pekerjaan; dan

9) Serita acara pembayaran.

d. Pembayaran pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan

nilai di atas Rp.200.000.000- (dua ratus juta rupiah) dan jasa konsultasi di

atas R p . 1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 (seratus juta rupiah), dilengkapi dengan:

1) Kuitansi ditandatangani oleh PPK dan P P H P ;

2) Faktur barang;

3) Laporan hasil pekerjaan untuk pekerjaan konstruksi/jasa lainnya oleh

pihak ketiga;

4) Faktur Pajak beserta Surat setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani

oleh wajib pajak;

5) Bank garansi/jaminan pelaksanaan;

6) Surat perjanjian/Kontrak;

7) Surat perintah kerja;

8) Laporan kemajuan pekerjaan dan berita acara pembayaran per termin,

bila pembayarannya melalui termin;

9) Serita acara penyelesaian pekerjaan oleh pihak ketiga;

1 O)Berita acara pemeriksaan penerimaan hasil pekerjaan;

1 1 ) Serita acara serah terima pekerjaan;

12)Berita acara pembayaran; dan

13)Jaminan uang muka yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan

lainnya, bila mengambil uang muka.

e. Pembayaran pengadaan belanja barang/jasa secara swakelola, dilengkapi

dengan:

1) Surat perintah Kepala Satuan Kerja secara swakelola;

2) Daftar nominatif penerimaan upah kerja; dan

3) Faktur Pajak beserta Surat setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani

oleh wajib pajak.

f. Pembayaran Belanja jasa pos dan giro, dilengkapi dengan:

1) Bukti pengiriman dari jasa pengiriman; dan

2) Kuitansi, yang ditandatangi oleh PPK dan P P H P .

Untuk pemeliharaan gedung yang nilainya di alas Rp.50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) dilampirkan foto lama sebelum dilaksanakan pekerjaan

pemeliharaan dan foto baru setelah selesai pemeliharaan.


27

Untuk pemeliharaan mesin jika terjadi penggantian mesin, mesin yang

lama tetap berada pada aset Satuan Kerja sebelum adanya penghapusan dari

SIMAK B M N . SOP Pembayaran Pihak Ketiga pada lampiran V.f.

C. Mekanisme Penyelesaian Tagihan dengan menggunakan Uang Persediaan

( U P ) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP)

UP digunakan untuk keperluan membiayai kegiatan operasional sehari-hari

satker dan membiayai pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui mekanisme

Pembayaran LS. U P Merupakan uang muka kerja dari Kuasa BUN kepada BP yang

dapat dimintakan penggantiannya (revolving).

Pembayaran dengan UP yang dapat dilakukan oleh BP/BPP kepada 1 (satu)

penerima/penyedia barang/jasa paling banyak sebesar Rp.50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) kecuali pembayaran honorarium dan perjalanan dinas. Pada

setiap akhir hari kerja, uang tunai yang berasal dari UP yang ada pada Kas BP/BPP

paling banyak sebesar Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rup i ah ) .

U P dapat diberikan untuk p engeluaran - penge l uaran :

1 . B elanja B arang ;

2. B elan j a M oda l ; dan

3. B elanja L ain - l ain.

U P yang diajukan beru p a :

1 . U P tunai

UP tunai merupakan U P yang diberikan dalam bentuk uang t u nai kepada

B P/BPP mela l ui rekening B P/BPP yang sumber d ananya b erasal dari ru p iah

murni .

2 . U P kartu kredit p emerintah (KKP)

UP KKP merupakan uang muka kerja yang diberikan dal am b entuk b atasan

belan j a ( limit ) kredit kepada B P/ B PP yang penggunaannya dilak u kan dengan

kartu kredit pemerintah untuk membiayai kegiatan opera si ona l sehari-hari satker

atau membiayai pen g eluaran yang menur ut i


s fa t dan tujuannya tidak m un g k in

d ilakukan me l alui mekanisme pembayaran LS yang s um b er dananya ber asal

dari ru p iah m urni.

Khusus pada akhir tahun anggaran, U P tuna i dapat digunakan u nt u k

pembayaran belanja pegawai s esuai dengan Peraturan M enteri Ke u an g an

men g enai pedoman pe l aksanaan penerimaan d an pengeluar a n pada akhir t a hun

anggaran .

Pembayaran den g an U P tunai oleh B P/ B PP kepada 1 (satu)

penerima/penyedia barang/jasa dapat melebihi R p. 50 . 000. 0 0 0 , 0 0 l ma


( i pulu h juta

rupiah) setelah mendapat persetujuan Menteri K euangan c .q. D irektur J en d era l

P e rben d aharaan. B endahara Pengeluaran melakukan penggantian (revolving) UP

tunai yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat diba y arkan d engan UP tunai

mas i h tersedia dalam DI PA.

Peng g antian U P tunai dilakukan apabila U P tunai telah dipergunakan pal i ng

sedikit 50% ( lima puluh p ersen). U ntuk B P y ang dibantu o le h beberapa B PP , d alam

pen g a j uan U P tunai ke KPPN harus melampirkan daftar r i n c i an yang m enyatakan

jum l ah uang y ang dikelola o leh masing - masing B PP. S etiap B PP mengajukan

penggantian UP t unai melalui B P, apabila U P t unai yang dikelolany a telah

di pergunakan paling sedikit 50% ( lima puluh per s en ) . U P harus s u dah direvolving
28

oleh BP/BPP ke KPPN dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan

sejak SP2D diterbitkan.

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional satker

dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP. Pemberian UP

diberikan paling banyak:

1. Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa

dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp.2.400.000.000 (dua miliar empat ratus

juta rupiah);

2. Rp.200.000.000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa

dibayarkan melalui UP diatas Rp.2.400.000.000 (dua milyar empat ratus juta

rupiah) sampai dengan Rp.6.000.000.000 (enam miliar rupiah);

3. Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa

dibayarkan melalui UP diatas Rp.6.000.000.000 (enam miliar rupiah).

Perubahan besaran UP melampaui ketentuan diatas harus mendapat

persetujuan Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

Dalam rangka implementasi KKP atas penggunaan UP yang mulai diterapkan

mulai 1 Juli 2019, maka proporsi besaran UP tunai dan UP KKP diatur dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Besaran UP tunai sebesar 60% (enam puluh persen) dari besaran UP.

2. Besaran UP KKP sebesar 40% (empat puluh persen) dari besaran UP.

Perubahan proporsi besaran UP Tunai dan KKP harus mendapat persetujuan

Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

Syarat-syarat pengajuan UP:

1. Penyampaian spesimen tanda tangan KPA, PPK, PPSPM dan BP ke KPPN;

2. Diajukan dengan Kartu ldentitas Petugas Satker (KIPS);

3. Sudah melakukan rekonsiliasi laporan keuangan bulan Desember;

4. Melampirkan surat persetujuan pembukaan rekening dari KPPN apabila BP

belum melakukan pembukaan rekening;

5. Surat Pernyataan UP;

6. Daftar rincian rencana anggaran belanja (RAB) untuk kebutuhan UP; dan

7. Surat Dispensasi besaran UP bila ada;

Pelaksanan revolving UP Tunai paling lambat 1 (satu) bulan minimal 50%

(lima puluh persen) dari UP Tunai yang diterima BP/BPP. Untuk mempercepat

revolving UP di masing masing BPP (Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu

Kabupaten/Kota) dapat dilakukan dengan pembagian besaran UP di masing masing

BPP, sehingga masing masing BPP dapat melakukan revolving tanpa menunggu

BPP lainnya.

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN dalam hal sisa UP pada

BP tidak cukup tersedia untuk membiayai kegiatan yang sifatnya mendesak/tidak

dapat ditunda.

Setelah mendapat persetujuan permintaan TUP oleh Kepala KPPN,

kemudian PPK menerbitkan SPP-TUP dan dilengkapi dengan dokumen meliputi:

1. Rincian rencana penggunaan TUP yang ditandatangani oleh KPA/PPK dan BP;

2. Surat pernyataan dari KPA/PPK yang menjelaskan hal-hal sebagaimana yang

dipersyaratkan dalam TUP; dan

3. Surat permohonan TUP yang telah memperoleh persetujuan dari Kepala KPPN.
29

Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya

dan/atau belum disetor ke kas Negara, KPA dapat mengajukan permohonan TUP ke

KPPN, setelah mendapat persetujuan oleh Kanwil Direktorat Jenderal

Perbendaharaan.

Syarat penggunaan T U P :

1. Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal

SP2D diterbitkan;

2. Tidak digunakan untuk kegiatan yang seharusnya dilaksanakan dengan

pembayaran LS; dan

3. SPJ TUP yang akan dimasukkan ke unit kerja yang memiliki fungsi verifikasi

keuangan harus sesuai dengan rincian rencana penggunaan TUP pada saat

pengajuan (output dan akun tidak boleh berubah). Dalam hal terdapat

ketidaksesuaian antara rencana dan penggunaan, maka pertanggungjawaban

tersebut dilampiri surat pernyataan PPK.

TUP harus digunakan dan dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu)

bulan. Pertanggungjawaban TUP dapat dinihilkan secara bertahap ke KPPN dengan

mempertimbangkan batas waktu berakhirnya TUP. Selama 1 (satu) bulan sejak

SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pertanggungjawaban, Kepala KPPN

menyampaikan surat teguran kepada KPA. Sisa TUP yang tidak habis digunakan

harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

yaitu 1 (satu) bulan. Jika perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1

(satu) bulan, maka KPA mengajukan permohonan persetujuan kepada Kepala

KPPN.

Dalam hal terdapat kondisi yang mengakibatkan penyampaian

pertanggungjawaban TUP melebihi waktu 1 (satu) bulan, KPA dapat mengajukan

perpanjangan waktu pertanggungjawaban TUP ke KPPN dengan memperhatikan

hal-hal sebagai berikut.

1 . Terdapat sebagian pertanggungjawaban TUP yang telah disampaikan ke KPPN;

2. Menyampaikan alasan keterlambatan penyampaian TUP ke KPPN; dan

3. Menyampaikan Komitmen penyelesaian pertanggungjawaban TUP.

SOP Pengajuan dan Pertanggungjawaban TUP pada lampiran V.g.


30

BABVI

MEKANISME PENGUJIAN TAGIHAN, PENERBITAN SPM, DAN VERIFIKASI

PERTANGGUNGJAWABAN

A. MEKANISME PENGUJIAN TAGIHAN DAN PENERBITAN SPM

1. Pengujian Tagihan yang dilakukan oleh PPK

Pejabat Pembuat Komitmen melakukan pengujian tagihan meliputi:

a. Kelengkapan dokumen tagihan sebagaimana tertuang dalam BAB V;

b. Kebenaran penghitungan tagihan;

c. Kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas beban

APBN;

d. Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana

tercantum dalam perjanjian/kontrak dengan barang/jasa yang diserahkan

oleh penyedia;

e. Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana yang

tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen

perjanjian/kontrak;

f. Kebenaran, keabsahan serta akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti

mengenai hak tagih kepada negara; dan

g. Ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang

tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa dengan dokumen

perjanjian/kontrak.

Dalam hal pengeluaran dengan menggunakan KKP, Pejabat Pembuat

Komitmen melakukan pengujian atas kesesuaian bukti-bukti pengeluaran KKP

dengan daftar tagihan dari bank penerbit KKP.

2. Penerbitan SPM

Setelah tagihan dilakukan pengujian dan SPP ditandatangani oleh PPK,

maka diajukan ke PPSPM. Pengujian oleh PPSPM meliputi:

a. Kelengkapan dokumen pendukung SPP;

b. Kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK;

c. Kebenaran pengisian format SPP;

d. Kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja

Anggaran Satker;

e. Ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja

Anggaran Satker;

f. Kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi

persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai;

g. Kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi

persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan pengadaan barang/jasa;

h. Kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP sehubungan

dengan perjanjian/kontrak/surat keputusan;

1. Kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari

pihak yang mempunyai hak tagih;

j. Kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada negara oleh

pihak yang mempunyai hak tagih kepada negara; dan

k. Kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran dalam

perjanjian/kontrak.

PPSPM melakukan pemeriksaan dan pengujian SPP beserta dokumen

pendukung yang disampaikan PPK dengan dilampiri form verifikasi.


31

Dalam rangka penerbitan SPM, mekanisme verifikasi diatur sebagai

berikut:

a. Verifikasi Pertanggungjawaban LS Pihak Ke-3

1) Dokumen pertanggungjawaban (SPJ) diserahkan ke unit kerja yang

melakukan fungsi verifikasi keuangan paling lam bat 1 O hari kerja setelah

BAST, untuk diverifikasi;

2) Dokumen pertanggunjawaban (SPJ) diserahkan ke unit kerja yang

memiliki fungsi verifikasi keuangan dengan menyertakan:

a) Form Verifikasi

b) SPP yang sudah ditandatangani oleh PPK.

3) Petugas Penerima SPJ mencatat dibuku kendali serta menerbitkan form

kendali dan selanjutnya diserahkan ke Verifikator.

4) Verifikator menerima berkas dan memverifikasi paling lama 3 hari kerja

setelah SPJ diterima

5) Dalam hal penyelesaian pertanggungjawaban di akhir tahun, SPJ

diserahkan ke unit kerja yang melakukan fungsi verifikasi Keuangan

mengikuti langkah langkah akhir tahun;

6) Verifikator menerima SPTB dan SPJ kemudian melakukan verifikasi

terhadap:

a) Kesesuaian SPJ dengan Standar Biaya Masukan;

b) Kesesuaian dengan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).

c) Kesesuaian dengan persyaratan kelengkapan berkas pengadaan

Apabila SPJ dinyatakan lengkap dapat diajukan SPM dan apabila

dokumen pertanggungjawaban tidak lengkap, verifikator menyampaikan

kepada PPK melalui staf PPK untuk dilengkapi.

b. Verifikasi Pertanggungjawaban Ganti Uang Persediaan (GUP)

1) Staf PPK menyerahkan SPJ setelah mencapai pertanggungjawaban

sebesar 50% (lima puluh persen) dari UP tunai yang diterima;

2) Dokumen pertanggungjawaban (SPJ) diserahkan ke unit kerja yang

melakukan fungsi verifikasi keuangan dengan menyertakan:

a) Form Verifikasi

b) SPP yang sudah ditandatangani oleh PPK.

3) Petugas Penerima SPJ mencatat dibuku kendali serta menerbitkan form

kendali dan selanjutnya diserahkan ke Verifikator.

4) Verifikator menyelesaikan verifikasi Pertanggungjawaban UP maksimal 3

(tiga) hari kerja sejak berkas diterima;

5) Verifikator melakukan verifikasi pertanggungjawaban UP meliputi:

a) Kesesuaian SPJ dengan Standar Biaya Masukan;

b) Ketepatan pembebanan anggaran sesuai BAS;

c) Ketersediaan anggaran sesuai POK; dan

d) Kelengkapan dokumen hak tagih.

6) Apabila dokumen pertanggungjawaban sudah lengkap dan sesuai,

verifikator menyerahkan dokumen ke Staf PPK untuk diinput ke Aplikasi

SAS dan Aplikasi SPTB online. Apabila belum lengkap dokumen

dikembalikan ke staf PPK untuk dilengkapi dan diserahkan kembali

maksimal 3 (tiga) hari kerja kepada verifikator;

7) Dalam kondisi penihilan UP akhir tahun, SPM dapat diterbitkan walaupun

dokumen belum lengkap dengan dilampiri surat pernyataan dari PPK yang

diketahui KPA bahwa yang bersangkutan bertanggungjawab penuh

secara formil dan material serta sanggup untuk melengkapi dokumen

pertanggungjawaban maksimal 15 (lima belas) hari kerja setelah tahun

anggaran berakhir.

Format terlampir pada lampiran Vl.b.


32

Dokumen pertanggungjawaban untuk GUP KKP tidak ada batas

minimal 50% atas besaran UP KKP. SOP verifikasi pertanggungjawaban

GUP pada lampiran Vl.c.

c. Verifikasi Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan (TUP)

1) Staf PPK menyerahkan berkas pertanggungjawaban keuangan paling

lambat 20 hari kalender setelah SP2D terbit;

2) SPJ diserahkan ke unit kerja dengan melampirkan:

a) Form Verifikasi

b) SPP yang sudah ditandatangani oleh PPK.

3) Petugas Penerima SPJ mencatat dibuku kendali serta menerbitkan form

kendali dan selanjutnya diserahkan ke Verifikator.

4) Verifikator melakukan verifikasi Pertanggungjawaban TUP maksimal 3

(tiga) hari kerja;

5) Verifikator melakukan verifikasi pertanggungjawaban berdasarkan

kelengkapan administrasi, kesesuaian Standar Biaya Masukan dan

kesesuaian Akun dengan melampirkan draft SPTB;

6) Verifikator menyerahkan pertanggungjawaban yang telah diverifikasi ke

Staf PPK jika sudah lengkap untuk diinput ke Aplikasi SAS dan diinput ke

Aplikasi SPTB, jika tidak lengkap dikembalikan ke staf PPK untuk

dilengkapi;

7) SPM dapat diterbitkan walaupun dokumen belum lengkap dengan

dilampiri surat pernyataan dari PPK yang diketahui KPA bahwa yang

bersangkutan bertanggungjawab penuh secara formil dan material serta

sanggup untuk melengkapi dokumen pertanggungjawaban maksimal 15

(lima belas) hari kerja setelah TUP berakhir;

8) Format Terlampir pada lampiran Vl.d.

9) Verifikator tidak menerima pertanggungjawaban baru setelah batas waktu

yang telah ditetapkan, tetapi hanya menerima pertanggungjawaban yang

dikembalikan untuk dilengkapi.

SOP verifikasi pertanggungjawaban TUP pada lampiran Vl.e.

Kelengkapan berkas pertanggungjawaban pada lampiran Vl.f.

Form Verifikasi pada lampiran Vl.g.

Verifikator tidak menguji kebenaran substansi terhadap dokumen

pertanggungjawaban.

Dalam hal pemeriksaan dan pengujian SPP beserta dokumen

pendukungnya memenuhi ketentuan, PPSPM menerbitkan dan menandatangani

SPM. Jangka waktu pengujian SPP sampai dengan penerbitan SPM­

UPfTUP/GUP/PTUP/LS oleh PPSPM diatur sebagai berikut:

a. Untuk SPP-UPfTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja;

b. Untuk SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja;

c. Untuk SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja; dan

d. Untuk SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja.

Dalam hal PPSPM menolak/mengembalikan SPP karena dokumen

pendukung tagihan tidak lengkap dan benar, maka PPSPM harus menyatakan

secara tertulis alasan penolakan/pengembalian tersebut paling lambat 3 (tiga)

hari kerja setelah diterimanya SPP. Seluruh bukti pengeluaran sebagai dasar

pengujian dan penerbitan SPM disimpan oleh PPSPM. Bukti pengeluaran

menjadi bahan pemeriksaan bagi aparat pemeriksa internal dan eksternal.

Penerbitan SPM oleh PPSPM dilakukan melalui sistem aplikasi yang disediakan

oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan. SPM yang diterbitkan melalui sistem


33

aplikasi SPM memuat Personal Identification Number (PIN) PPSPM sebagai

tanda tangan elektronik pada ADK SPM dari penerbit SPM yang sah. Dalam

penerbitan SPM melalui sistem aplikasi, PPSPM bertanggungjawab atas:

a. Keamanan data pada aplikasi SPM;

b. Kebenaran SPM dan kesesuaian antara data pada SPM dengan data pada

ADK S P M ; dan

c. Penggunaan Personal Identification Number ( P I N ) pada ADK S P M .

PPSPM menyampaikan SPM-UP!TUPIGUPIGUP Nihil/PTUP/LS dalam

rangkap 2 (dua) beserta ADK SPM kepada KPPN. Penyampaian SPM-UP/SPM­

TUP/SPM-LS diatur sebagai berikut:

a. Penyampaian SPM-UP dilampiri dengan surat pernyataan dari KPA yang

dibuat sesuai format sebagaimana dalam lampiran PMK 190 tahun 2012

sebagaimana telah diubah dengan PMK 1 7 8 tahun 2 0 1 8 (contoh terlampir);

b. Penyampaian SPM-TUP dilampiri dengan surat persetujuan pemberian TUP

dari Kepala KPPN; dan

c. Penyampaian SPM-LS dilampiri dengan Surat Setoran Pajak (SSP) danlatau

bukti setor lainnya, dan/atau daftar nominatif untuk yang lebih dari 1 (satu)

penerima.

Khusus penyampaian SPM-LS jaminan uang muka disampaikan hal-hal

sebagai berikut.

a. PPSPM memastikan keaslian jaminan uang muka dengan melakukan

konfirmasi ke penerbit jaminan;

b. Pengajuan SPM ke KPPN dilampiri Fotokopi jaminan uang muka yang telah

dilegalisir oleh PPSPM; dan

c. PPSPM menatausahakan dokumen Asli jaminan uang muka.

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari

setelah SPM diterbitkan. SPM-LS untuk pembayaran gaji induk disampaikan

kepada KPPN paling lambat tanggal 15 sebelum bulan pembayaran. Apabila

tanggal 15 merupakan hari libur atau hari yang dinyatakan libur, penyampaian

SPM-LS untuk pembayaran gaji induk kepada KPPN dilakukan paling lambat

hari kerja terakhir sebelum tanggal 15. Pelaksanaan ketentuan dikecualikan

untuk Satuan Kerja yang kondisi geografis dan transportasinya sulit, dengan

memperhitungkan waktu yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penyampaian SPM kepada KPPN dilakukan oleh petugas pengantar SPM

yang sah dan ditetapkan oleh KPA dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Petugas Pengantar SPM menyampaikan SPM beserta dokumen pendukung

dan ADK SPM melalui front office Penerimaan SPM pada KPPN.

b. Petugas pengantar SPM harus menunjukan Kartu ldentitas Petugas Satuan

Kerja (KIPS) pada saat menyampaikan SPM kepada petugas front office; dan

c. Dalam hal SPM tidak dapat disampaikan secara langsung ke KPPN,

penyampaian SPM beserta dokumen pendukung dan ADK SPM dapat

melalui Kantor Pos/Jasa Pengiriman resmi. Untuk penyampaian SPM melalui

kantor pos/jasa pengiriman resmi, KPA terlebih dahulu menyampaikan

konfirmasi pemberitahuan kepada Kepala KPPN.


34

B. VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN ATAS LS BENDAHARA

Verifikasi pertanggungjawaban LS Bendahara dilakukan setelah terbitnya

SP2D dan dilakukan penyelesaian tagihan oleh bendahara kepada penerima hak.

Mekanisme verifikasi pertanggungjawaban diatur sebagai berikut.

1. Dokumen pertanggungjawaban (SPJ) diserahkan ke unit kerja yang melakukan

fungsi verifikasi keuangan paling lambat 30 hari kalender setelah ditransfer pada

hari dan jam kerja, untuk diverifikasi;

2. Dokumen pertanggunjawaban (SPJ) diserahkan ke unit kerja yang memiliki

fungsi verifikasi keuangan dengan menyertakan:

a. Form Verifikasi

b. SPTB, S P P , SPM, dan SP2D

3. Petugas Penerima SPJ mencatat dibuku kendali serta menerbitkan form kendali

dan selanjutnya diserahkan ke Verifikator.

4. Verifikator menerima berkas dan memverifikasi paling lama 3 hari kerja setelah

SPJ diterima.

5. Dalam hal penyelesaian pertanggungjawaban di akhir tahun, SPJ diserahkan ke

unit kerja yang melakukan fungsi verifikasi Keuangan paling lambat 5 (lima) hari

kerja setelah batas akhir penyampaian SPM ke KPPN, mengikuti langkah­

langkah akhir tahun;

6. Verifikator melakukan verifikasi terhadap:

a. Kelengkapan SPJ (termasuk otorisasi);

b. Kesesuaian SPJ dengan Standar Biaya Masukan;

c. Kesesuaian dengan Bagan Akun Standar (BAS);

d. Menguji kebenaran penghitungan nominal SPJ beserta kewajiban

perpajakannya.

7. Apabila SPJ tidak lengkap, verifikator menyampaikan kepada PPK melalui staf

PPK untuk dilengkapi.

8. Dalam hal terdapat sisa uang yang bersumber dari LS Bendahara, staf pengelola

keuangan mengembalikan sisa uang tersebut kepada Bendahara Pengeluaran

untuk disetorkan ke Kas Negara paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja

sejak tanggal diterbitkannya SP2D.

9. Dalam hal penyelesaian pada akhir tahun anggaran, sisa uang yang bersumber

dari LS Bendahara paling lambat disetor ke Kas Negara pada hari kerja terakhir

Bulan Desember.

SOP verifikasi pertanggungjawaban LS Bendahara pada lampiran Vl.h


35

BAB VII

PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN

DAN PELAPORAN REALISASI ANGGARAN

A. PEMBUKUAN BENDAHARA

Bendahara menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan

pengeluaran uang/surat berharga yang dilakukan pada satker, termasuk hibah dan

bantuan sosial. Pembukuan bendahara terdiri dari Buku Kas Umum, Buku

Pembantu, dan Buku Pengawasan Anggaran. Pembukuan Bendahara dilaksanakan

atas dasar dokumen sumber.

Pembukuan yang dilakukan bendahara dimulai dari Buku Kas Umum yang

selanjutnya pada buku-buku pembantu dan Buku Pengawasan Anggaran.

Bendahara yang mengelola lebih dari satu DIPA, harus memisahkan pembukuannya

sesuai DIPA masing-masing. Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan

pengeluaran tersebut dilakukan dengan aplikasi yang dibuat dan dibangun oleh

Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Aplikasi SAS

Modul Silabi dan Aplikasi Panwascam).

Berdasarkan aktivitasnya, transaksi yang harus dibukukan oleh Bendahara

Pengeluaran dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu:

1. Transaksi terkait aktivitas penerbitan SPM oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

Contoh: penerbitan SP2D atas pengajuan SPM UP.

2. Transaksi terkait aktivitas pembayaran atas uang yang bersumber dari Uang

Persediaan.

Contoh: pembayaran tunai kepada rekanan untuk pengadaan barang/jasa.

3. Transaksi terkait aktivitas pembayaran atas uang yang bersumber dari SP2D LS

kepada Bendahara.

Contoh: pembayaran uang makan kepada para pegawai.

4. Transaksi terkait aktivitas penyaluran dana dari Bendahara Pengeluaran kepada

Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP).

Contoh: pembayaran uang muka kepada BPP.

5. Transaksi terkait aktivitas lainnya.

Contoh: penerimaan jasa giro dari bank.

Jenis-jenis buku yang digunakan untuk pencatatan transaksi keuangan yang

dilakukan oleh BP/BPP:

1. Buku Kas U m u m

Buku Kas Umum merupakan buku yang digunakan untuk mencatat semua

transaksi keuangan yang dilakukan oleh BP/BPP yang berkaitan dengan belanja

negara. Semua transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas, pengeluaran

kas, dan perubahan kas melalui BP/BPP harus dicatat di BKU.

2. Buku Pengawasan Anggaran Belanja

BP/BPP melaksanakan pembayaran menggunakan uang persediaan yang

dikelolanya setelah menguji ketersediaan dana yang bersangkutan. Oleh karena

itu BP/BPP harus mengetahui posisi saldo anggaran sebelum memutuskan

untuk melakukan pembayaran belanja. Untuk itu BP/BPP harus membuat Buku

Pengawasan Anggaran Belanja.


36

3. Buku Pembantu, terdiri dari:

a. Buku pembantu berdasarkan sumber kas/jenis kas. meliputi:

1) Buku Pembantu Uang Persediaan

Buku Pembantu Uang Persediaan berfungsi untuk mengawasi

penerimaan dan pengeluaran UP. Penerimaan UP berasal dari penerbitan

SP2D UP, TUP, dan G U P . Sedangkan pengeluaran UP digunakan untuk

pembayaran tagihan yang tidak bisa dibayar secara LS. Saldo pada Buku

Pembantu UP menunjukkan jumlah UP yang belum dibelanjakan oleh

BP/BPP.

2) Buku Pembantu LS Bendahara

Buku Pembantu LS Bendahara digunakan untuk mengawasi uang yang

dikelola oleh Bendahara Pengeluaran yang bersumber dari SP2D LS

Bendahara. Saldo di Buku Pembantu LS Bendahara menunjukkan uang

LS yang belum dibayarkan kepada yang berhak. Bentuk dan cara

pengisian Buku Pembantu LS Bendahara sama dengan Buku Pembantu

UP.

3) Buku Pembantu Pajak

Buku Pembantu Pajak digunakan untuk menatausahakan dan

mempertanggungjawabkan kas atas kewajiban memungut/memotong

pajak dan penyetorannya yang bersumber dari pembayaran belanja yang

menggunakan Uang Persediaan.

4) Buku Pembantu Lain-lain

Buku Pembantu Lain-lain ini digunakan untuk menampung kemungkinan

terdapat transaksi keuangan atau penerimaan kas yang dilakukan oleh

BP/BPP di luar aktivitas atau transaksi yang dicatat dalam buku-buku

pembantu di atas. Contohnya pendapatan jasa giro.

b. Buku Pembantu berdasarkan penyimpanan/keberadaan kas, meliputi:

1) Buku Pembantu Bank

Buku Pembantu Bank digunakan untuk mencatat transaksi mengenai

perubahan uang pada rekening bank yaitu setiap terjadi transaksi secara

giral antara lain penerimaan SP2D dan penerbitan/penarikan eek. Saldo di

Buku Pembantu Bank menunjukkan uang yang dikelola oleh BP/BPP

yang tersimpan di bank.

2) Buku Pembantu Kas Tunai

Buku Pembantu Kas Tunai digunakan untuk mencatat transaksi

penerimaan dan pengeluaran kas dalam bentuk tunai. Saldo pada Buku

Pembantu Kas Tunai menunjukkan jumlah kas tunai yang tersimpan di

brankas.

3) Buku Pembantu BPP

Dalam melakukan pembayaran atas belanja, BP dapat dibantu oleh BPP.

Buku Pembantu BPP digunakan untuk mencatat penyerahan uang muka

dari Bendahara Pengeluaran ke BPP dan pertanggungjawaban dari BPP

ke Bendahara Pengeluaran. Saldo di Buku Pembantu BPP menunjukkan

uang yang belum dipertanggungjawabkan oleh BPP kepada BP.

4) Buku Pembantu Uang Muka

Buku Pembantu Uang Muka digunakan untuk memantau pemberian dan

pertanggungjawaban uang muka. Saldo di Buku Pembantu Uang Muka


37

menunjukkan uang yang belum dipertanggungjawabkan oleh staf

pelaksana kegiatan.

B. PENCATATAN TRANSAKSI PADA PUMK

Dalam rangka penatausahaan uang muka pada Panwascam, PUMK

menggunakan Aplikasi Panwascam dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Mencatat transaksi penerimaan uang muka UP!TUP dari BPP Bawaslu

Kabupaten/Kota:

2. Mencatat semua transaksi belanja;

3. Mencatat transaksi pungut dan setor pajak;

4. Mencatat transaksi pengembalian uang muka kerja ke BPP Bawaslu

Kabupaten/Kota; dan

5. Menyampaikan ADK SPJ Aplikasi Panwascam, BKU, dan dokumen

pertanggungjawaban ke BPP Bawaslu Kabupaten/Kota paling lambat hari kerja

pertama di bulan berikutnya.

C. PEMERIKSAAN KAS

Dalam rangka penatausahaan kas Bendahara, KPA atau PPK atas nama

KPA melakukan pemeriksaan kas BP/BPP.

Pemeriksaan kas dilakukan pada saat:

1. Terjadi pergantian Bendahara;

2. Setiap Akhir Bulan ; dan

3. Sewaktu-waktu ( apabila diper l u kan ) .

H a s il pemeriksaan kas Bendahara dituangkan d al am be rita acara de n g an

F ormat ter l ampir pada lampiran VII.a.

D. PENAT AUSAHAAN KAS

Dalam rangka pena t ausa h aan kas Benda h ara Peng e l uaran / B PP, K PA atau

PPK atas nama KPA memastikan j umla h uan g tunai y ang b era sal dari UP !T U P di

b ranka s B P/BPP pada akhir jam kerja m a ksimal Rp50 .000.000,00 (l ima pulu h j uta

ru p iah ) . Dalam hal uang tunai y ang berasal dari U P !T UP y ang ada p ada kas

B P/BPP le b ih dari R p50.000.000,00 ( lima p uluh j uta ru p i a h ) , B P /BPP membuat

S erita Acara yang d itandatan g ani o leh BP/BPP dan KPA atau PPK atas n ama K PA.

S erita Acara keadaan kas harus d i buat pada saat kejadian p aling l am b a t p ada j am

tutup kantor. Dalam hal terdapat lebi h dari 1 ( satu) PPK u n tu k BP/BPP , kegiatan

pemerik s aan kas dan monitoring keadaan kas BP/BPP dapat d i lak u kan ol eh PP K

yang d itun j uk ol eh KPA sebagai koordinator. K PA atau PPK a tas nama KPA

me l akukan pengamanan atas uan g tunai y ang ada di brankas BP/BPP. Pada hari

kerja b erikutnya, uang tuna i y ang berasal dari U P !T U P di brankas BP/BPP p ada

ak h ir j am kerja kembali maksima l R p50.000.000,00 (li ma pulu h juta ru p i a h ) .

F ormat terlampir pada lampiran Vll.b.

E. REKONSILIASI

1 . R ekonsiliasi I nternal

KPA atau PPK atas nama KPA melakukan rekonsi l iasi internal antara

L apo ran Keuangan U nit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (U AKPA) d en g an

pembukuan BP untuk meneliti kesesuaian atas:

a. Saldo U P !T U P ; dan
38

b. Saldo selain UP!TUP.

Rekonsiliasi internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali pada

akhir bulan berkenaan bersamaan dengan pemeriksaan kas. Hasil pemeriksaan

kas dan rekonsiliasi internal dituangkan dalam berita acara.

Format terlampir pada Lampiran Vll.c.

Rekonsiliasi internal juga harus dilaksanakan antara BP dan BPP untuk

mencocokkan data transaksi pada Aplikasi SAS Modul Silabi. Rekonsiliasi

tersebut dilaksanakan setelah Bendahara Pengeluaran Pembantu melakukan

penutupan pembukuan setiap bulannya dan paling lambat 2 (dua) hari kerja

setelah akhir bulan bersangkutan.

Rekonsiliasi internal juga dilakukan antara Aplikasi Persediaan, SIMAK

BMN dan SAIBA setiap akhir bulan. Satuan Kerja wajib melakukan rekonsiliasi

Internal antara SIMAK-BMN dan SAISA paling lambat tanggal 5 (lima) pada

bulan berikutnya. Hasil rekonsiliasi tersebut adalah Serita Acara Rekonsiliasi

(BAR) Internal yang ditandatangani oleh Petugas SIMAK-BMN dan SAIBA dan

diketahui oleh Kepala Satuan Kerja sela k u Kuasa Pengguna A nggaran .

2. Re k onsiliasi Eksternal

Rekonsi l ia s i eksternal d i laksanakan antara L ap o ran K eu a ngan Satuan

Kerja den g an Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPP N) selaku Kuasa

B U N setia p awal bulan berikutnya melalui aplikasi web e-rekon dengan alamat e­

rekon-lk.djpbn.kemenkeu.go.id dengan mem a su kk an user d an password

m a sing - masing satuan kerja.

T ahapan rekonsilia si melalui web e-rekon yang dilakukan satker adala h

sebagai berikut:

a) Me l a k u k an upload A D K SAIBA sesuai kumulati f b u lan bersang k utan . Satker

menun g g u dan pastikan tidak mun c ul pesan "ADK tidak Standar";

b) Menun g g u proses rekons i liasi "SAi (Bawah)" A DK masuk pada antrian un t uk

t ah ap rekonsiliasi ;

c) Mencetak excel hasil rekonsiliasi untuk melihat h asi l rekonsiliasi antara

SA IBA dan SIAP ;

d) Menun g g u persetujuan BAR, j i k a hasil excel rek o nsiliasi terdapat per b e d aan ,

a p likasi SAIBA diperbaiki /p osting / kirim k umulati f dan up load ulan g ke web e­

rekon;

e) Menun gg u proses cetak Laporan H as i l R ekonsi l iasi (jika semua data SAIBA

dan SIAP suda h sama );

f) Menun ggu tandatangan KPA, login dengan user dan password KPA satker

m a s in g- ma s in g satker untuk me la kukan tanda tangan BAR secara e l e k t ro n ik;

g) Menun gg u tandatangan Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi K P PN mitra

kerja masing - masing satker;

h) Menunggu proses cetak BAR;

i) Mela k ukan download BAR, mencetak dan men y a mp aikan ke KP P N beserta

L aporan Keuangan.

Untuk menun j ang rekonsilias i eksternal me l al u i web e-rekon, B end ah ara

Pen g eluaran Pembantu harus melaksanakan p engisian output kegiatan pada

A p likasi SAS modul PPK paling lambat 5 ( lima ) hari kerja setelah ak h ir bulan

bersangkutan.
39

F. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA

Bendahara wajib menyusun LPJ Bendahara secara bulanan atas uang yang

dikelolanya. LPJ Bendahara disusun berdasarkan Buku Kas Umum, buku-buku

pembantu, dan Buku Pengawasan Anggaran yang telah diperiksa dan direkonsiliasi

oleh KPA/PPK atas nama KPA bagi BP/BPP. Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu)

PPK untuk 1 (satu) BP/BPP, penandatangan LPJ Bendahara Pengeluaran/BPP

dapat dilakukan oleh PPK yang ditunjuk oleh KPA sebagai koordinator.

LPJ BP/BPP dilampiri dengan:

1. Daftar Rincian Saldo Rekening yang dikelola BP/BPP;

2. Fotokopi rekening koran;

3. Serita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi;

4. Konfirmasi Penerimaan Negara yang diterbitkan oleh KPPN.

BPP harus menyampaikan LPJ dan Pembukuan BPP beserta

kelengkapannnya ke BP paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah akhir bulan

bersangkutan. LPJ BP yang benar disampaikan ke KPPN paling lambat tanggal 10

(sepuluh) bulan berikutnya. Apabila tanggal 1 0 (sepuluh) merupakan hari libur maka

dilakukan pada hari kerja sebelumnya.

G. PELAPORAN SALDO REKENING

KPA harus melaporkan saldo seluruh rekening yang dikelolanya setiap bulan

kepada Kepala KPPN paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. Dalam

hal tanggal 1 O (sepuluh) jatuh pada hari libur, penyampaian laporan saldo Rekening

dilaksanakan pada hari kerja sebelumnya.

Format terlampir pada lampiran Vll.d.

H. PELAPORAN REALISASI ANGGARAN

Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN

diperlukan data realisasi APBN, arus kas, neraca, dan catatan atas laporan

keuangan. Untuk keperluan hal tersebut maka:

1. Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota selaku Unit Akuntansi

Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) setiap bulan harus melakukan rekonsiliasi

data realisasi anggaran dengan Kepala KPPN selaku Kuasa B U N ;

2. Rekonsiliasi data realisasi anggaran sebagaimana dimaksud pada angka 1

meliputi;

a. Data bagian anggaran;

b. Eselon I;

c. Satuan Kerja;

d. Sumber dana;

e. Cara penarikan;

f. Program;

g. Kegiatan;

h. Output;

1. Akun 6 digit;

j. Tanggal dan nomor SPM/SP2D; dan

k. Jumlah rupiah.

3. Hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud angka 1 dituangkan dalam Serita

Acara Rekonsiliasi (BAR), selanjutnya setiap bulan Bawaslu, Bawaslu Provinsi


40

dan Bawaslu Kabupaten/Kota menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran

(LRA) dan Neraca beserta ADK kepada Unit Akuntansi Pengguna Anggaran

(UAPA) di Bawaslu RI.

4. Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota harus menyampaikan Backup

SAIBA dan SAS Modul Admin ke Bawaslu setiap bulannya.


41

BAB VIII

LAIN-LAIN

A. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN ANGGARAN

Dalam rangka peningkatan kinerja pelaksanaan anggaran serta tercapainya

tertib administrasi pengelolaan keuangan yang berkualitas, akuntabel dan optimal di

lingkungan Bawaslu, KPA dapat melakukan monitoring dan evaluasi secara mandiri

(self evaluation) ketertiban pengelolaan anggaran secara transparan, efektif, efisien,

dan akuntabel guna tercapainya tertib administrasi anggaran. Selain itu, para

pengelola keuangan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran

dengan melaksanakan dan mempertanggungjawabkan anggaran secara

terkoordinasi dan terarah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

sehingga dapat mengukur tingkat ketertiban dan mencegah terjadinya

penyimpangan di masing-masing Satker Bawaslu. lndikator Kinerja Pelaksanaan

Anggaran mengacu pada Keputusan Sekretaris Jenderal Bawaslu Nomor :

02441Bawaslu/SJ/HK.01.00/IV/2018 tanggal 19 April 2018 Tentang Pedoman

Evaluasi Ketertiban Pelaksanaan Anggaran Di Lingkungan Bawaslu.

lndikator yang dinilai adalah:

1. Jumlah revolving uang persediaan;

2. Penyerapan anggaran yang optimal, yang meliputi:

a. Penyerapan Anggaran;

b. Realisasi sesuai dengan Rencana Penarikan Dana pada Halaman I l l DIPA;

c. Pagu Minus;

3. Kehandalan dan ketepatan waktu penyampaian laporan, yang meliputi:

a. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ);

b. Rekonsiliasi antara aplikasi Saiba dengan SIMAK BMN;

c. Rekonsiliasi antara aplikasi Saiba dengan SIAP;

d. Laporan keuangan setelah rekonsiliasi dengan KPPN dan KPKNL;

e. Penyampaian data kontrak LS pihak ke-3 kepada KPPN;

f. Penyampaian laporan saldo rekening bendahara kepada KPPN;

g. Penyampaian Perencanaan Kas (Renkas) kepada KPPN;

4. Jumlah perbaikan SPM/SP2D, yang meliputi:

a. Penolakan Formal alas SPM;

b. Jumlah dispensasi pengajuan SPM;

c. Jumlah retur SP2D;

5. Ketepatan besaran pemotongan dan penyetoran serta pelaporan pajak, yang

meliputi:

a. Ketepatan besaran pemotongan pajak;

b. Ketepatan penyetoran dan pelaporan pajak.

6. Ketepatan waktu pertanggungjawaban SPJ, yang meliputi:

a. SPJ LS Bendahara;

b. Penihilan Tambahan Uang Persediaan (TUP);

7. Penyelesaian tagihan pihak ke -3;

8. Revisi DIPA;

9. Ketaatan terhadap SOP Pengelolaan Keuangan; dan

1 0 . P e n g g u n a a n Aplikasi SAS pada Panwas kabupaten/Kota dan Aplikasi PUM pada

Panwas kecamatan.
42

B. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL

Ketua Bawaslu selaku Pengguna Anggaran menyelenggarakan pengawasan

dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan anggaran di lingkungan Bawaslu.

Pengawasan dan pengendalian internal tersebut, meliputi pengelolaan keuangan di:

1. Bawaslu;

2. Bawaslu Provinsi;

3. Bawaslu Kabupaten/Kota;

4. Panwaslu Kecamatan, dan

5. Panwaslu LN, dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan

keuangan Ketua Bawaslu melalui Sekretaris Jenderal Bawaslu melakukan upaya

pengendalian dan pengawasan internal kepada satker Pusat, Provinsi, dan

Kabupaten/Kota, meliputi:

1. Pembinaan terhadap Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan keuangan;

2. Supervisi terhadap pelaksanaan Pengelolaan Keuangan;

3. Monitoring dan Evaluasi terhadap pengelolaan dan penyerapan anggaran;

4. Verifikasi terhadap pelaksanaandan tata kelola anggaran;

5. Reviu dan Audit terhadap pelaksanaan dan tata kelola anggaran.

C. PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN

Mekanisme Pengarsipan Pertanggungjawaban Dokumen Keuangan sebagai

berikut:

1. Semua kelengkapan pertanggungjawaban yang telah diuji dan dinyatakan

memenuhi persyaratan untuk dilakukan pembayaran, selanjutnya disimpan dan

ditatausahakan oleh PPSPM;

2. Penyusunan SPJ oleh pengelola keuangan sebagaimana dimaksud pada angka

1 , disatukan per komponen dengan urutan sebagai berikut:

a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP);

b. SPTB Final;

c. Bukti-bukti pendukung lainnya sebagaimana telah dijelaskan pada Bab V

tentang mekanisme penyelesaian tagihan.

3. Jadwal Retensi Arsip Keuangan mengikuti Peraturan Sadan Pengawas

Pemilihan Umum yang mengatur Jadwal Retensi Arsip di Lingkungan Sadan

Pengawas Pemilihan U m u m .

D. TINGKAT KECUKUPAN SALDO MINIMAL DI KAS BENDAHARA

Tingkat minimal kecukupan saldo kas adalah tingkat kecukupan saldo kas di

Bendahara dalam rangka memenuhi kebutuhan terhadap kas yang dibutuhkan.

Tingkat kecukupan saldo kas tersebut diperlukan khususnya pada waktu BP/BPP

mengajukan penggantian uang persediaan.

Faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu:

1. Jangka waktu yang diperlukan selama proses pengajuan SPP-GU sampai uang

tersebut diterima kembali oleh Bendahara; dan

2. Rata rata kebutuhan kas masing-masing PPK di lingkungan Bawaslu selama

proses pengajuan SPP-GU.


43

Conteh penghitungan :

PPK Bagian Keuangan melakukan revolving pada bulan J u n i dan J u l i 2XXX.

Proses pengajuan berkas pertanggungjawaban untuk diverifikasi sampai dengan

ditransfer oleh BP ke rekening BPP dapat dihitung sebagai berikut:

1. Proses Pengajuan GUP Bulan Juni 2XXX Pertama

Staf pengelola keuangan mengajukan


1. 08 J u n i 2XXX 1 hari
berkas untuk diverifikasi

2. 09 Juni 2XXX Verifikator melakukan verifikasi 1 hari

3. Staf pengelola keuangan melengkapi berkas

4. Verifikator melakukan pengecekan ulang

BPP melakukan penginputan pada aplikasi


5.
SAS

Operator SAS modul PPK membuat SPP


6. 1 2 J u n i 2XXX 1 hari
dan ditandatangani oleh PPK

Operator SAS modul PPSPM membuat


7.
SPM dan ditandatangani oleh PPSPM

Petugas pengantar SPM mengajukan SPM


8.
ke KPPN

9. 1 3 J u n i 2XXX KPPN menerbitkan SP2D 1 hari

10. 1 4 J u n i 2XXX BP melakukan transfer ke BPP 1 hari

2. Proses Pengajuan GUP Bulan J u n i 2XXX Kedua

Staf pengelola keuangan mengajukan


1. 1 9 J u n i 2XXX 1 hari
berkas untuk diverifikasi

I
2. 20 J u n i 2XXX Verifikator melakukan verifikasi 1 hari

Staf pengelola keuangan melengkapi


3.
berkas

4. Verifikator melakukan pengecekan ulang

BPP melakukan penginputan pada aplikasi


5.
SAS

21 Juni 2XXX 1 hari


Operator SAS modul PPK membuat SPP
6.
dan ditandatangani oleh PPK

Operator SAS modul PPSPM membuat


7.
SPM dan ditandatangani oleh PPSPM

Petugas pengantar SPM mengajukan SPM


8.
ke KPPN

9. 22 Juni 2XXX KPPN menerbitkan SP2D 1 hari

05 Juli 2XXX
44

3. Proses Pengajuan GUP Bulan Juli 2XXX

Staf pengelola keuangan mengajukan


1.
1 4 Juli 2XXX berkas untuk diverifikasi
1 hari
2. Verifikator melakukan verifikasi

Staf pengelola keuangan melengkapi


3.
1 7 J u l i 2XXX berkas
1 hari
4. Verifikator melakukan pengecekan ulang

BPP melakukan penginputan pada aplikasi


5.
I SAS

Operator SAS modul PPK membuat SPP


6.
dan ditandatangani oleh PPK
1 8 Juli 2XXX 1 hari
Operator SAS modul PPSPM membuat
7.
SPM dan ditandatangani oleh PPSPM

Petugas pengantar SPM mengajukan SPM


8.
ke KPPN

9. 1 9 J u l i 2XXX KPPN menerbitkan SP2D 1 hari

10. 21 J u l i 2XXX BP melakukan transfer ke BPP 2 hari

Dalam waktu 2 (dua) bulan tersebut di atas, Bagian Keuangan Biro

Administrasi melakukan revolving sebanyak 3 (tiga) kali dan membutuhkan waktu

dari penyerahan SPJ sampai transfer oleh Bendahara masing-masing selama 5

(lima) hari kerja, 7 (tujuh) hari kerja, dan 6 (enam) hari kerja. Rata-rata lama waktu

y an g d i p er lu kan ada l ah 6 (enam) hari kerja. Berdasarkan SPBy yang dik e lu a r ka n

oleh PP K, d a l am waktu 6 (enam) hari kerja, Bag i an Keuangan me m e r l uk an dan a

sebesar:

1. Rentang waktu 7 s.d. 14 Agustus 2XXX: Rp.216.133.450,00 d engan rinci a n

sebag a i berikut:

1 88 /U M KN ll l/ 2XXX 1 0 Agustus 2XXX 13.506.600

07 0/ KK R-1 64 Nll l / 2 XXX 1 O Agustus 2XXX 30.332.3 00

18 9 /U M KN l l l / 2 XXX 1 0 Agustus 2XXX 1.650.000

0 7 1/ KK R-16 4 N ll l/ 2 XXX 1 0 Agustus 2XXX 1 9 .20 8 .400

1 9 0/U M KN ll l/ 2 XXX 1 0 Agustus 2XXX 8 .0 9 4.00 0

1 9 1 / U M KN l l l / 2 XXX 1 O Agustus 2XXX 4 8 .6 00 .00 0

19 2 /U M KN lll / 2X XX 1 O Agustus 2XXX 11.900.000 i

19 3 /U M KN lll / 2 XXX 1 O Agustus 2XXX 9. 89 0.0 0 0

1 94 /U M KN lll / 2 XXX 1 O Agustus 2XXX 13.740.000

1 9 5/U M KN ll l/ 2XXX 1 0 Agustus 2XXX 11.200.000

19 6 / UM KN ll l/ 2XXX 1 0 Agustus 2XXX 14.012.000

19 7 / UM KN lll / 2 XXX 1 O Agustus 2XXX 7.563. 0 0 0

1 98 /U M KN l l l / 2 XXX 1 1 Agustus 2XXX 3.547.0 0 0

1 9 9/U M KN ll l/ 2XXX 1 4 Agustus 2XXX 11.975.150

2 0 0 /U M KN lll / 2 XXX 14 Agustus 2XXX 2.060. 00 0


45

2. Rentang waktu 24 s . d . 31 Juli 2XXX: Rp.296.993.850,00 dengan rincian sebagai

berikut:

161/UMKNll/2XXX 25 Juli 2XXX 4.413.500

162/UMKNll/2XXX 25 Juli 2XXX 10.880.000

163/UMKNll/2XXX 25 Juli 2XXX 3.090.000

164/UMKNll/2XXX 25 Juli 2XXX 11.386.000

165/UMKNll/2XXX 25 J u l i 2XXX 33.510.100

166/UMKNll/2XXX 25 Juli 2XXX 7.889.000

168/UMKNll/2XXX 26 Juli 2XXX 2.250.000

169/UMKNll/2XXX 26 Juli 2XXX 7.271.000

170/UMKNll/2XXX 26 J u l i 2XXX 3.873.650

171/UMKNll/2XXX 26 Juli 2XXX 12.543.000

172/UMKNll/2XXX 26 Juli 2XXX 5.135.900

173/UMKNll/2XXX 26 Juli 2XXX 5.028.100

1 7 4/UMKNI l/2XXX 26 Juli 2XXX 2.312.750

175/UMKNll/2XXX 26 J u l i 2XXX 4.810.850

176/UMKNI l/2XXX 26 Juli 2XXX 3.090.000

177/UMKNll/2XXX 26 J u l i 2XXX 120.440.000

179/UMKNll/2XXX 27 Juli 2XXX 50.000.000

3. Rentang waktu 1 3 s.d. 20 J u l i 2XXX: R p . 9 1 . 6 5 0 . 6 0 0 , 0 0 dengan rincian sebagai

berikut.

156/UMKNll/2XXX 20 Juli 2XXX 1 3 . 0 6 6 600

1 5 7 /UMKNll/2XXX 20 Juli 2XXX 15.734.000

158/UMKNI l/2XXX 20 Juli 2XXX

4. Rentang waktu 4 s . d . 11 Juli 2XXX: R p . 1 7 9 . 6 7 1 . 7 5 0 , 0 0 dengan rincian sebagai

berikut.

142/UMKNll/2XXX 7 Juli 2XXX 3.000.000

7 Juli 2XXX 19.647.650


146/UMKNll/2XXX

7 Juli 2XXX 8.755.900


147/UMKNll/2XXX

7 Juli 2XXX
148/UMKNll/2XXX 10.752.600

7 Juli 2XXX
149/UMKNll/2XXX 41.500.000
46

1 5 1 /UM KNI l/2XXX 1 1 Juli 2XXX

Rata-rata dana yang diperlukan oleh Bagian Keuangan selama 6 (enam) hari

kerja sebesar R p . 2 7 1 . 1 1 2 . 4 1 2 , 0 0 atau dibulatkan menjadi R p . 2 8 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 . Pada

contoh ini digunakan hanya 4 (empat) data SPBy pada rentang waktu 6 (enam) hari

kerja. Semakin banyak data yang diambil sebagai perhitungan maka data semakin

akurat.
47

BABIX

PENUTUP

Demikian lampiran Surat Keputusan Sekretaris Jenderal ini dibuat dan mulai

diberlakukan pada tanggal ditetapkan.

Sekretaris Jenderal,

Dr. Gunawan Suswantoro


L A M P I RAN
I

z
a.


:.
::,

:.
::,

z
<(

::J


LU
a.
:;
- "'
a.
0 ;;:
<( a.
U)

!!?- <(
0.
a.
LU (!>

"' z
::,LU

O a.
LU Z
(.) <(

0 0

"' <(
a. CD

...J z
<( <(

z z
O "
>= ::,
<( "'

"' Z
LU
o

5 �
I
.... Cl

"' "'
<( ::,
L

Cl CD

z :.
<( LU

t; ...J

o
z
<(
::,
/
z
<(

::,

:l
o
z
LU
a.

"'
a.
a.

-
&;

c

"
a.

"' "
a.
co
c
m

[
E

"'- z
c 0..
© 0..

0
z N " "'
>(

"'

.c

>
z
-c
0:
,;
0:
a-
0

"
-c
__, 0

:,

,
"
1,l

..
:,
"'
;i!
=>

"
e

c,




c

a

"
" .
u,

.
. "'
"

� !:!
:, -; 16
..J c, g>

en
..•
i
- al
0. z
"
e,

O w
en -, ..
"'
- ...
W W
c,
I

o:: en I

:, z
0 -,,:

..
"
c,
w (!)
() z ,!!!: iu
0 :, ' .2 in
0:: � g, e,
c .
0. o o•m
a. • c
..J z
< - •
z ..J
o -

_ o "'
,_ en
< z I

0::
w z
0.
..
..
"
0. <
-e �

H
o � z
... < "'

!Ji ::;; j
0 o w i
u,
z z
< <
... :, . ..

en z
<
"'
:, , .

-,
<
e
z
w ..

0.
·�
..
.. \

z

'�,

"'
c:l
it I
w
I
"'
' ct ' �
__, C)

o «
r
--' "'
' �
zZ
wW
a. ::i
U)

0
' <(

-
a


'"'
;:
I


-e

! •
:, •
« � • m

• •
-c
c,

c
1'
::, _[g
.c �

. �
E •

0
" 1!
N
z 1�
I

� _ :,
. a
s:
• c ..
c, -e •

; a o

rn
c
I
] g, [f
"' c, I

"'
c g, 2 6:: I rn •
ro c
a.
� "'
c
c
• u .
�-§
•O
·-
U N

-o
0..
� c �
CL JE ::,:::
�g c, &� I

a. ro c, u, U � -6 &
'
W Q.

"'
'

" , .
e e
"'
<(

ca •
'e -e

a •
E

E

E
...
" "•
;:

" "' "' "' "'


"'
c
la -c g,
e � § §
c - c � ·-
"'
n,
• rn • •
c • • c

c, E D-
'O C: 'O >, <O -.;,
,l i'l,
��� • • c
• � l§ � � i § � �
, "a . '
� � P5 §&5 o.. ll; ro O u <ii - 0.. g, 2 6:
c
x� c.. ::z: <ii <il 0: (/") 0.. ::z: · ;;:; � � � a.. � -g CL

,:! Jg g, � -§ ;@ � c, & � �� �i &�


n,
0 i3 :::, � 'e e; u, U
i3 :3 � ] � �
"'
i: (
<

JtrUY
"1, ...

E�·
:-�
·�
..
I

..
"'
..
v, ,

.. I

, ..
"'
....

. n .
n
&c
c .

·

m:i:,,

i ,-·
y
"'

, ·/-i

.. l
-c
z
, ..
<!

;;\ "'·
"'
'.l
..
w

..
"

-
. ,..
"' l
• <(
. u,
',,,0.
.J

z
. ,,; .
<!)•
• <(•

m.

'.l
-s
• W

><·

:l�
.g:

·�·(ii'

' z ffi_ .

��

'"
; c:
;; I�

s: 0 •

c,
c,
• •
rn E

o, c

:, c
� lij


"' u,
u, u, u :, •
0

"'
c
"'
c,
c, "' c, :,

-c
c
c.

ro

-c "'
E
"' u, "'
-e n.. 'e
... o,
• m ·- m
"'
"'
<(
u, u,
c» tn
c
c

en
c
c
c

"' • • c
rn -
• <'
"'
1, 1, 1,
-
• • •
0
D
0
D
-c
c
u - u
c • c
"z
c n.
• -c • §, n,
E E •
c ffi
• •
'c c:
c "'
:, :, • I � € E
• 1
:,
0
z � "
eo rn

"'
I

D
r

1
� -+---{]

I
i

•'
%,
a."
;
' 0


I

� I

! f--��,-,,��t--��������-1-�����f..--:���-1-��������-1-���-+����-+���-+�����-+����J__���--,

,�; I

,

. ,,

z ,

I



o

>
z
< "'

"
c: "'
"'
:;;
·
-
"'
c

<
...,
" 2
"' "'
u
"'
'5

-"
"-
;;
0

ii:
:::,
...J
::,

"'
...
< ·c ·c ·c
·


::, . "'
E "'
2 "
E :r:
...
I ::,

::.
� 0
M
0
N
0
M

z
w


w "'
c
en c ro
cc
l!.
z ·c
ro
- <( "
"'
-c

o
0.. "'
c -

� ro
o z E
en :::, " �
- :.:: "' c
0

w (!)

0:: z "'
:::,
Cl
-
...J

w ci �
o
() <( w
0 -, 0.

0:: 0:: � -

0.. w <
...J z 0.

<( -
z :,:::

o z
j:: t3
<( z
0:: <(
w -,
0.. z

0 :::, l
I- I- �

0:: z �f----,-----1-------+--------f----+------+---------<
<( <( s
Cl 0:: w
z <( o..

<( >- 0. -
1- <( .

en co "'

0.
::lE �-
w
0..

z
<(

iii I

:::,
i

co 0.

0::
1-
"'
en
Cl
z
w
0.. c
C1l
0,

c:
C1l

E
::,

ro
E
·�

c:
(!)

-�

C1l

al'
0.. C1l
-c-
1" (!)

ro .S:

0.. ,<'.

0
N
z
:g
c

-"
c.
E

0
"'
l:i:
=
0
z
Cf)

0
Jg
"'
le! S'
ro
"
Q_

0 0 Cf) !
Cf)


'e :g :g :g
ii\ ·

'
lB

" " " "


I
::,
s: .c
:. ... 0
E E
0 0
E E
0 N
::,
:, sc cc co cc
::. .____J
:. I

:,
Q_

z
OJ Q_
<(
a:i c :§ I- Cf)
J: <( ·- :J ro
:g
:J o:: ro -� 'fir Q_
Cf)
"'
le!
c
- ro . £: o o..
:!! "" ·
­
"' n
°' o "' E 0 c c "' E
w "" c
"
ro o ro Q_

I- O Z .c u
""
o z
0 � n
O "" Cf)
c.

I
o
0
z
w
c,

z
j:§ [

<(

- [lJ
u
c. z
0 <(

g,_ e
::.
w Z a.
0:: :,
:, ,:: �
Cl e a.
w Z
o ...J

0
0:: "'

c. <(

...J 0:: a. .----,....-irL]


<( <( IXl I
z J: !

Q j:§
I'
!;;: z
0:: w
w [lJ

a, "'
0 ...J

... z il: .
0:: <( r
a.
<( m

� �
<( <(
... -,

"' o
z
:,

e
o Cl
z N
c.

� "'
c:
w es
o, � "O

z cl e
j:§ ---l-oll 1,__.j_
_"..... "'
J::

z "'
"O
c:
<(

:,
"
.c

::t �
e
c:
z
w
a, "'
"
....

c. Cl
c:
0
1 1
"
c.
"'
"'
"'
"'
ii
.c
c:
:g_
OJ
co I­ E
I- Q_ 's,
Q_
Cf)
Cf)
c
"
Q_
"
Q_

Cf)
c:

"
:.
·
� � � '
e

ro
c 0,
c.
g, � � [lJ
""
-o c
ro
!S! � ..:.::
""

c
Q)
Q_

0..
- '"
� -g
ro E CfJ
c c c E �
" ro ro e "
E u n :,, E

N so
= -
a,

>
z


-"

a:
::;;
<(

..J

-::,
a.

-"'
0

52
<(
:,
m
::;;
::::, ::, -
""
I-
::;; ::, �
::::, ::;;

z
e
<(
.,
:c
::::; .,
c.

s ""
Cl
c:
w
a. "
,;
(/) �


-c
z
e a.
z a.
w �
a.
z
<(
...
Q
<I) .s
<(
� c: �
- r:o ::, ., a.
a. z Q> g> en
0 <(
a. �
!!?. e
w Z
0:: ::::,
::;;
::::, :,::
a.
Q e
w z "I
a.
o ::::; a.
o -
0:: Q

a. <(

..J 0::
<( <(
a.
z :c m
0 <(

- o
I- z
� w
w r:o
a. (/)


0 ..J
a. ...----+1·n
I- z a. "U
0:: <(
<( r:o
Q <(

z 3: en
<(
<( <(
� z
I- ..., e
..S c m
(/) o ca ca' a,
i5
z .::ii:: · - c z
;;:::: lj) (\'I
<(
::::,
·- (,:J :J
� :; ca z
e (I)
<(

e -c > ,� ..J
:c
z <(
<(
-,
Q [>'.
� .!1! i::
z 0 .,
w
0:: a.
w -a; ·s,
w
r:o Cl ., z
a. <(

z
(/)
al m 0
..J a. ,,::
<(
z
Q
z i2 !l,
<(
a. ,:: �
z r:o a. ., <(

<( � , ::,

::::, 5

! � � w

� ...,
:r:
e (!)
<(
z
w
z
::::,
..
Cl
..J
w
a. I-
e "'
::,
' Ill w
a. e
z
0 �
"'
<(

0
(/) <(
[>'.
i2
I- <(
I-
0:: a. :r:
w a. <(

a. 0

z z
<(
w
Q
m

z
<(
"'
..J

z
::::, <(

-, "'
� ::,
<( -,
2: <(
e (!)
z � z
w <(
w
a. a.
a. a.
0 0

"' 0
z ,
"'
- N
·c

Q) ·

E s:

0 N

co

a..
Cl.
(/)

z
a.
a.
. �
n

0
N

0..
en
a. t:
.m
,,
"'

0..
en
a:
0..
en
a:i

Ii:
en

to
t:
.E

0
z

"'
'i,i
e.
e
"'
s:
,,
"'
c
(l)

.0

en
..J

t:

"'
::,

";ij'

Cl
c
Q)

C2.

"'
"'
.>:

Q)

.0

t:

Q)
"'
C2.

E
.x:
:a 's,
Cl. :a t:
(/) Cl. Q)

(/)
·
c
::;;
c
0..
c "'
"'
co
.x: m
"' c
-o 2l ·�

ro � E
=> c
�z
E � c Cl.
Q) Q) Q) Cl.

:a E
:a ""
co
·in E ii1 ' r w w · zr�·a '<'"'-�

.
·
f ii���:

:�{�,ic

e•>i');)

Q)

i;:
0

z a:
>,
<i
c: �
:;fit
I
"' ro
a. ""
....J
E ro
/ ·--
.'
O t'
2
w , �>,/:,_ "
· ;�.::� 0 2
CL

(/)

<i c: ·c
c:
Q) Q)

s: 2 E "'
E
<i
0 0 0
o co
z "' "'
w
_ CL
Q)

CL Z
� ro
0 <i � o E
(/) 0 CL ,.:: rn
>,
- <i O> <( c
c:
LU ro {U
c: - {U

· c a.. c
O'.'. z a.

::i <i E � s 1'1


0 a, CL a,

8 o o 0:: z 0::

o z
0 ::i
tx: ::.:
e
CL

....J
z 0
<i ....J

z ­ '
o o ·•··. \
f- <i
<i o
n:: ;:::
LU LU
CL :,::
�-
0 ::.:
f- <i
O'.'. I

c'S CL

z (/)
<i ....J

f- z
(/) <i

O'.'.
<i

<i
[IJ

2
w
CL

z
<i
0

z
<i
::i
...,
:,:::
<i
<!'.
o 0::
z f-
w z x x
2
CL 0
r:? �
-�
r:?
:,::: "' 0.
c c a.
c
"'
"'
0 .x:
<!'. 0 0 :::, 0
f- x :,::: »: <J>
(/)
<!'.
"'
"O ..c: <J>

Cl
"' a.
"' -
{U
·c
.8
(U
""

rn {U
"O 2:
z
"' -"
a,

<!'. c: "'
.:, c:
"O
(\) "'
,.::
,.::
:::, g�� :5
.., "'
x
·- (1l
Q.

·� � "O �
<!'. ti
.s
:::,

CL
o
z
.o
E
.x:

a. (\)
a. c:
c c:n
c:
Q)
"'E
,:,
�z
c 0..
2
0 w Q) <l)
c: :::, "' E 0..
a: CL 2 :::, (/) 2 2 '"
2 :,,:

� N <') .,.
1
I

I
I

I I

:,.;--' ' ,, '

}�:,:;;), Ji!�·-�,;::- c ! a;; ·c

ii, ro I
"'
c ro
-o
"
en
"' "'
c
c
""' "
>- c Q'.l

s
J:,�i:f ro

'S'

en c
S
.g i
> ,,
a;;

"'
5 I-
ro n,
� U) 0
:;;
c
E
"
E "'

� ro c �
j:; :}{j;�f :{[� 0 a; o,
"
:::, Q)
"

-
u.
<l)
_,
> 2 '5 " (/)
0.

(/)
:;;
0. " i 'O

!
:::,

.. ,.
z "'
<V
e c c
Q)
-c;

.,: <V ro
"
i
·
I
E E .c
I c "' E

-�
0 0 0 N
::; E
s: co
:;;
0
<i) "' "'
w "' c
Cl. ·
s-
·
;;
ro
c -c
U) 'O <V
.x:
.,:
c
ro
"'
� E
en
c
ii;
c c
m "§ ::,
� <V .si u:
.,: E
'O


§ "
o,
c, > 0
"'
::,
-c co
::,
" -o
"' "' �
o .x: c § c c >-- 0..
o, o,
z 0 Q)
� � 0 ro c
0 c, u. -o en
I >- Q. O?
w 0

- Cl.
!
Cl. z
0 .,:
U) 0
- .,:
I
w co
Cl'.
z
:::,

.,:
I
0
w o I

o z
:::,
0
,.:

Cl'.
a. o
z
;;! ::;
z -
0 0
- .,:

� o
Cl'. .::
w w
i
a. "'
0
,.:

)-
.,:
Cl'. I
.,:
c,
0
U)
z
.,: ....J
I

)- z
U) .,:
i

Cl'.
.,:

>-
.,:
co
:;; r
w
a.
z i

.,:
0

z !
.,:
::,

:;/ I

o
z
LU I

a. -0:
o I
;:::
UJ I
,.:

,.:
I

.,:
I

I i

a. I
I
'
(/)
z
....J

z &
I
-0:
Cl'. "
-0: "'
"'
>- I
::.
.,:
c,
(/)
[D


::. s
w c
o, ro

c,
"'
c
0
Cf) "
::.
N

"'
I I I

' Z ,
..
'�,'
1
1

-
:; - �c
CIJ
tl) , CIJ 2
'',,'

:::,
( �' g,,g,
:;
.. .
:::,
' ' ..
z ' , '

"
:i:
::;
..
�:s: '
,


"'
..
w ' ' , Q;

' ":

"' ,f,
i r -
, fJ �'C
o
z u ' gi � &:
,,g,lll5
w -
. 1:
,

- o. o. E ,
,.
0. z
0.,'

0 "
!!l. o
<,'
w O.'
0: " '
:::, "'
z
0
' "' '
!
w
o
o z " 0:.:
0 :::, Q. '
I
0: , ''m

0.

.J
"'
o '. ,,'

z
::; '
"
z '
r
0 0 � ,

0. r
:::,

w
... '

-,

0.
z
< ' '
z ,, Cl � 'u;
0
... "
"'
-c CIJ 11) , C

:,.g,: !3,
0:
"'
cl i "'
s
, ( 111 , 11: , §

� , a; � ,
..
w
-,

z ,,,>,
e �
...
" z ,, ,r,"

"' :::,
o
o
z
, ,
, �:: 11;1�' �
...
"
0: .t, ,'�,(�;�"
w
0.
"
z , ;.; ,!!' ,i ',g

-c �
0
R::�':g>,� -a
c
z
'. .... ,g>'�,�
a
;� ct ' ci - �

"
:::,
-,
' ',;-.'¥= ,
tD

e
"
o
z (';,,:tl:f,:
w '
0. ,<11 111 :J

'�,�'�'

, if-'

..

L
ro
·;::,z

f a.
c a.

. "'
s:

·
5

-
s-

"
m

iS
c
.
e•
0
0
0 0 :, N
E a. CL CL CL
z a: a:
"' "'

·c
-

ro 0

s: s:
E
·
a
E
co
• •
0 E E
©
0 0
M M

c c


c ,
m

5'
ca
16
e "

ez

c • a. :,

Q.. 0 a. a. CL

� s 1' "' 0
"' :,
, 0
::i iii CL CL
wz a:
"' � 0

z
" "'
..
-c,

[ [
"'

::. .
:::, r
::.
:::,

i
::;

:ii
w

a.


o
z
r
w

- a.
a. z
0 ..
!!l. c
w ..

"' "'
:::, z

c ..
w e
o z ..
0 :::,
. ili
a. e
"' "'
� �
z ...,

Q C

� �
W z
a. ..
0 "'
Ii: ..
c3 �
z ..,
.. e
ti; �
o
o
z


w

a.
z

c3
..
z

:::,

:;,
e
z

w
a.

.
J

z
CL
CL

"'
5
..,
::,
....
w

"'
5
:r
...,
"
w
....
m z
c

� "
z
f
CL
CL
0 "
(!) " ;:;;

CL • m 0 "
..
>-
:,
a: " � CL
::,
CL "'
f
O'.
fu � .... :,
"5 c
"'
c
m � a
� ,
§- "i,i "5' CL
Jl z
a3 •
"'
-
� 1
-
e c gi

Cll

= �
a. .
a.
"
"
::,
.., a. , m ..
E c
E :::f!: a.i
1 <i: a. z m
.!!! 0..
!::.z " � o.. u 0

"
(II iii
c CL z c "' c c
o CL w w c, 2
�i�� •
:,
:, "' a. � 0.. 'O

N M N
=
::,f----,----�

1§ 1§

! •
E

E
::,
... 0

0

::,

"t-------<

z
0..
0..

"'

::;;
::,
::;;
::,

z
:i;
::;

:i!
UJ
0..

i
o
z
UJ
- o..
0.. z

0 "
� Cl

UJ "
0: Ill
::, z
Cl "
UJ e
<) z
0 ::, il:
Ill i

0:
0.. "'
o
i
.J. z
a = 0..
r I

Q C
.... 0.. "'
i2 �
UJ z
0.. "
O Ill

.... "
� �
Cl -,
z o
"
.... z
::,

"' o
o
z


UJ
0..

c3
z

"
::,


z
UJ
0..
"
z
Q.

::,
>-
0
N
Q.

::,
"'
"' � '
C
iii :!I ro
::, I
... �
'
N
::,

"
c

'C.

,i�

,c
,,.
'"'
,- Jl
E

',d' 3
' '

'
,,
:
z

' 0. '

c
'\�


[J+(�>-����--t--�--'

I

Q.

Q.

I

I e

1
I
a
c,

;_,',; �


I
"'
'i >-
"'
Q.

Q.

:i§
I



ro

I �

c


e

,, '
,: '

ro
a,
'·,,;,/,'
ro
m

"
jj
c,

<

g
e


1�
LAMPIRAN Vl.b

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda-tangan dibawah ini :

Nam a

NIP

Pangkat/Gol

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Biro/Bagian .

Bersama dengan ini saya menyatakan bertanggungjawab penuh secara formil dan materiil

terkait penihilan Uang Persediaan di akhir tahun serta sanggup untuk melengkapi dokumen

pertanggungjawaban maksimal 15 (lima belas) hari kerja setelah tahun anggaran berakhir.

Demikian surat pemyataan ini saya buat secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

dan surat pemyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, .

Mengetahui Pejabat Pembuat Kornitmen,

Kuasa Pengguna Anggaran,

Nama Nama

NIP NIP
;; Q.

a.

"
;; a,

0 c

5
,
Q.
.
(/)

c Q.
:::, c ec

e �
• Q. "
-o
f,j "
a,
-, .c
en = CD
c
Cl. >- (/) E
s
-z
Cl.
(/)
Q.

(/)
a,
c
ti:
(/)
2
,
Q.

0 <( ,-5 o'.


-i CD (/)
(/)

� al
Q. 0 Q. «
(/) Cl'. (/) Cl'.

� �
:::, <(
Cl -,
w o
o z
0 :::,
0:: o .

Cl. o
...J z
<( <(

z ....
Q ffi
� a.

� �
c c
.... - � - .

0:: 0::
<( w
Cl > �
z W :51--'----l----1-----1---i
<( :;; w
.... (/) 0.

(/) z

w
:;;

N
LAMPIRAN Vl.d

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda-tangan dibawah ini :

Nama

NIP

Pangkat/Gol

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Biro/Bagian .

Bersama dengan ini saya menyatakan bertanggungjawab penuh secara formil dan materiil

terkait pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang menjadi tanggungjawab

saya, serta sanggup untuk melengkapi dokumen pertanggungjawaban maksimal 15 (lima

belas) hari kerja setelah TUP berakhir.

Demikian surat pernyataan ini saya buat secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun

dan surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, .

Mengetahui Pejabat Pembuat Komitmen,

Kuasa Pengguna Anggaran,

Nama Nama

NIP NIP
I i

-
il.
I
c
"
;;
0
"'
cc

I
Q.

<I)

a:
a. a.
<I) "'
<I)

·�

E
0

a. r»
c
:::,
'§ c
.... o. c

ii
c
ro
ro
s: ro

"
ro

a:- en
2
co _g..
-o
co
D

E

c "'
cc


Q.

o z ii: <I) I­
2 <I)
Q.

� ca <I)
<I)
o'
<I)
o'
<I)
a:
a.
W <! a' a'
"' ;:
U)
<I)
"'
:::, <
Q ..,
w o
(J z
0 :::,

"' e
a. o
z
..J
< ..: ,
z ....
0 "'
- w
� c.

�!
=e -
� c2
..; W
o >
z w
;": ::.
en !!1
z


w
::.

-
-
,
.

I r
L

1 +

N
z
<[

"'
<[


i3
z
:,

"'
"'
z


w
0.

:2
c

"' e
"'
w
"ai �
"'
z
E ro

t "'
-" .0
E
s c 11:
� ?
"'
z
w
ro
> =
ro

� row
w .0 .0

E E
"' w w
0. 0.

M M N M N m M N m M N M
c c
., .
,

.0

"
.0 •

E E
w w
0. 0.

c c
ro ro

2 2
c .
E

E E
:;; :;;
0. 0.

c
"
ro "
ro ro
c c
]
0 0
ro ro
E
0 0
z z I
"
v,

c I
ro

2
ro
>
E
w
I
0.

2 I


0.
0.

-
"'
0.

"'
c
ro
-0

"'
0.
0.

-"
w
0

� 0.
0
>
ro -" :2
z :2 .0 0
ro
ro u
< 0 0

.0 "3'
00
c
"
.0

z
"
<
M

-
c �
ro
>
M

·
c

::, ·
a; ro
ro c
w u
-0
ic" ic" ro ic"
s: I :r
00
� -" :r
"' :0
0. 0.
c
w
-" ro :0 0.

.,:
-c -c ·
;;;
E
-"
-0
-"
e e ·
,a
.0
·
a
e
·
a
c � c c
c c c t'. ro 0
ro ro c'
ro
2 -0 .0 2 ro
ro ro � ro
·5
·5 -
c- 0. c -" -

'
fii'
'E
ro -"
-" w

- ..
N N
.[§ -c,
-" N -"
;,
;

N
00 -" &i -E -

ro
(0 -"
ro 0 w 00 c 00 C O M
w
00 N N

'° '°
00 00 00

"'
N
N
;::- 0. .s: ;::- 0. s: ro c 0 0.
"' 0 ;::- 0.
ii
. N 0 N
0. i; 0. > 0 i;
N N
v,
ro
c i; v,

-
v,
ro c 0
� =o
"'
s:
0. "'
E s:
ro "'
s:
0.
0. �
-c
e
·
a

ro
"'
-"
0.

c
.,:

e
·
a

ro "'
-"
0.

c
c
ro
c
ro ro ro
"'
-"
-"
0.
0.
"'
E -"
ro "'
-"
-"
0.
0.
.,:

e
·
a

ro
-" 0. -" :r ro I ro ro " -" I
ro "
ro :B ro ro ro " 00
ro :=.
ro ro
s: c c E s: c c Q
ro
c s: -0 ro
c
s: -0 ro c c :B E c
Q
ro
c
0 > w > c -" £ ro
a:
ro
a:
ro
E ro
a: z E ro a: z ro ro a:
ro
0 0. E ro
0 .0 .2. 0 0. u " u

-
-0 -0 .0
ro -0

-
-
c Jl - � :::. ·
c

- �
-c-, 0. 0.

- c � ·� c .0 "
c z c -" c z c
J2 c 0. w 0. E
ro
E ro c z c -" c z w
-"
ro -" ro o ro
ro ro ro ro f- ro f- ro 0. ro 0. ro f-
0.
B 0. ro ·c -
c
c 0 E 0
c 0. ·,a
00
c c
c 0. ·,a -c-
-" w
c -"
ro .s: w ro
-"
re 0. 0. " c 0. M
c
-
c
c
ro
0. ·
;:,
-"
-

- -"
ro ro ro .
,, .
,, E
. oo ro w
-" w -" 0 -" ro
-" -" E E -" w -" E
-"
w
a:
ro
.
,,
ro
0.
-0

·
a
2.
·a
-"
0
.,,
ro
ro
0.
"'
-"
E
w
v,
w
0.
-"
0
sx:
0.

c
c
ro
E
0
v,
0
0.
w
cc
0.

c
c

E
c

-
� 'E
c

-

c

� �
-" ro
.,, -0
2. �
·
a
ro
.
,,

"'
-"
:;;
v,
0

0.
ro c
"' ro ·c ·
a
c "'

0. 0. 0. 0.
-
c c -
c
2 =
2 ro
'ii -" ·
c
c
·
c
2
ro
E
2 2 ro
E c
E
ro
E
ro
ro
E ro
E
ro
E
ro
ro
ro "
.0 ro .0
:fl ro
0 2
2 ro
0
c E
ro
E
ro
-o
2 2
· ·5
·5 -0
2
-
c
-c
u u
-0
0
-
c-
u u
-o
2 -" E ] E 0
u ·5 -0 ·
c
u u
w w

w w w ·5

• •
w w 0 0 .,: .,:
-" 0.
-c < v, 0.
.,: .,:
0
v,
.0
0 0.
v, 00 0. v, v,
0 0 v, 0.
"'
"' ..
-"
B B
ro
"' - �
ro 0. 0.
� -c :B
0.
ro � -0 2 2 -" 2 "' c
ro -" ro � 2 2
:B c 0 -"
:B c E -

-c
e E -
c �
-
E -" :B E :tl -"
!1 :B -" :tt E ·
c ·
c

w w 0 0 w 0 0 w w w
d,
""
0 ro
f-
"' "'
0

""
d,
0
ec
ro
f-
0
v,
0

""
d,
0
v,
0
v,
'% 0
v,
0 ro
.0
""
d, t 0 0
v,

"' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "'
... M N m ... M N m ... M N m ... M N m M N m ... M N m ... M N m ... M N m
"' "' "' "' "' "'

2
0
00
00

c
.,:

c
ro
-0

0
ro ·
;;;
0 0
3 0
" ro 8
0 •
"'
00
w g
0
0
0
0 -" 0.
8 0 0
ci
-;;
0
0 " c
0 0
0 :::,
N

z 8 "'
0
0
0 "
c
ro
0
·
a

ro
-0 -0

0 0
� N
c
:;;
ro 8 8
§ "'
� � -"
0. 0 0
ro 0
0 0
0 2 -" 0 0
8 0
0 0 0
c .'l 0
0 0
ro c 0 0 0
0 0 ro :::,
M
0
0 0
'E
·c "'
·c
0 0 c
w
ro
8 ro ro
0 0 > u u
M 0 c
c 0
ro M -" -"
"' 0
0
w
0. -" :0 :0
ro ro ro 0 -0


-0

-"
-0

-"
0
0
0
-"
E
2
c
ro
ro
ro
.
,,
-"
.,,
ro
-"
.,,
ro

:0 :0
0
0
ro
f-
c
ro
ro
-;;
c
-"
ro "
"'
� ro ro ro
-" -"
ro
·2
ro
·2
N c
ro
'E

w
0
.
,
."'
,,
ro 3 • • •

2
" >- ro
ro
f-
"' "' "'
ro ro
"
• -
c
ro E :;; ro
w
"
"'
"
"'
0 0.
0.

"'
"'

c
0
"
.-<
.-<
N
z .-<
z 00 N

.::, c
ro
"'
"'
.,:
N
.-<
N

"'
c
� .

w
.0

E
"'
¢
0
c.
2 c
<( ro
ro
:. c
0

0 §

w
c c
c.
.
'
zx


0. ro ro
ro E
c
ro c
ro Q Q
"
c w
c
Q w E 6 e -
E
"S 0 ro
.;; 0

e
0
0
-"
0 0

� z 0 z � �

c c c
ro ro ro

E E E
ro ro ro
>- >- >-
c c
E
t w �
c. c, c.

ro
E E

"
� � �
c. c. c.
c. c. c.

� '"
-c, �
'"
'"
c. c. c.
co
'"
c c '"
c
ro ro ro
u -o u

"'
c.
c.
"'
c.
c.
"'
c.
c.

� � �
w w w
0 0 0

:a c. :a 0. :a
0 0
>- >- >-
ro -" ro -" ro
2 0
_Q 0 _Q .0
<( u u
0 0 0
00
.3'
z
"'
<(
z c
ro
z
· "'
c
ro
>- > �
� �
� ·;;
w c c ·
e
c
2 ro ro ro 0:-
.: ]'!
:c 00 00
E :c
c.
c
w
-"
·;;
ro
0
c
-" ro "'
c
0
c.
-c u E -o
·
;;
E u <i
_Q
e _Q
e
c

- c � c
ro 0
ro c ro
u _Q
ro � ro ro
·
.:- c. c ·.:-
-"
'6 ro ro w
N w N
0
N
-" 00 -" -" N
N N
00
w
.,
00 c w
"' ""
c w
'° '°
N
- � ..C c- c. "' .s: ro
c w c. c. ;::-
1v
c. � w c. >- .!,! u ·-
N
"'
£
"
;s' I

c,
-c -a c.
c c "'
� ·
a c.
<i
c
"'
-"
c
e
ro "'
-" c ro ro ro ro c.
c.
ro
"' c
e
ro :c ro ro :c -" ro
ro " -"
s: u ro
c
� -c "
ro "'
c ro :
=-.
c
c � u
ro
ro

ro a: z >- w >- c ro
a: z E ro ro ro
a: z E
� c. J'l u u
� � c. ·c
-
c
-c, c. � c _Q "
c c. w
-" ro
c. E ro E ro z c c. w
-"
ro f- c. ro
c -"
·c
c -" w E w .2 ·c -"
f-
c. c
ro
ro s: w ro ro C!... ·;:: c. w w
ro
ro �
-"
·ro ro
E -" ·ro � w � "' -" E -"
·ro ro
c w c c ro c
w c. t w c. c - w c.
ro ro o
·ro
w t
ix � c. � '6 c. �
c " c
� � 0.. c
.
e

-
c
E
=
2

E E
-
c

ro
ro w
_Q
ro _Q
c.
E
"
·c ro ·2
e
ro ro
0 ro ro -c � ro
0
ro
-o -c-
u u 2 E
z E 0 2 ro
u
u ·.:- ro
u
1v 0
-c -c 0
w 0 w _Q w 1v w .,:
0 ov c, � c. 00 c. � c.
:;;; E E
:;;; c CL '.:::
"'
E
B

E
E
0
e
0
-
c

w
-
c

w
E
0
:fl
0
e �
ro 0
ro
-"
w
:;;;
0
·c
w
-"
-E e ·c
w

""
0 0
� � � co �
"" � �
_Q
b


'" '" '" " '" '" "" '"
� N m � � N m
"' "' "'


·s

ro
w
E


ro

""
00 0
c 0
0
e 00
0
0

ro c c, ci
_Q
·c 0
0
0
c ro 0
ro
ro
u 0
g
0 ci
u
z ro -" � N

u
s B -o
"'
c
w ·3

� 0. 0
0
0
�· -"
"
w 8 0

B
c
E ci g
0
0 c ci 0
0

c .e 0
ci
ci
ci 0

ro w �
-" ci
8 ro
.0
0
-
c
-
c

ci c E t 0 ro
ro

w w -o -o
0 ci
s 00 c. •
w
ci
� s:
s: 0

:c
-
'6 0
ci 0
ro c. :c
-o
0 c c. .!,! ci
N
E c .!,!
0
ro
.
ro ro ro ro
c ro ro 0
c. ·2
E � "'
c
>-
0.
"
·
a
ro ·2 ·2
ro
ci
ro w ·a -" ro ro 0
0 E 00 w N
6
c. ro
� v

a
c
w
w w
co co .
E � c '" E
0 0 0
1, ro
� c. � c. 6
"'

2

�f--f--f-if---1-+-+-+-+-+�-+-+-�+-+-+-+-+-�+-l--l-l--i--+--+�-+-+-+-+--+-�-l--l--l-+--l--l--l-1--1--1--+--+
c
ro

c
ro

J'l
ro
».

E
w
0.

0 8
0
8 ci
m
>
0 0 c
z, v,
0 c
8
s ci
g 0.

>-
·
;;

<C N
0.
a: �
::, "' -o c
c

""'
0

0
il
c
J'l
m
"
0
-
a

0 0 a ·
a,

�q 0 c w

w �
a 0 ci m
ro
0 � "' 0.
c
E ci 8 q m ;; 0 0
ro 0 0
>- q ci 0 :a B-
c 0
0

c >
M 0 a
ro
.,
ro
.
0 c

ro
c.
0
-
c "'
-c ""
c
0
z ro
s
a
0
ro ro ic'l m s: ·
a
M ·ro
0 0
0. 0 ro c �
-c u 0 ::, "
E a ci 0
0
0. 0. m ro ci
v, M s: sz c c M
0 " 0.
-!!: E

-o :0 :0
ci .,
m
.
0
:,: 0
E
a
m c;
ro
-0
3! 3! 0 ·c �
·

;;
ro ro ro
N
c
ro
ro
·c
"' ro
- � "'O ro
a 0.
·2 ·2 ·2
� ·2 e � c ro ·2
� E "" m 0 0 ro eo
c ro ro ro J'l c c ro

0
0 ,; ,; ,; ro ""
c
w
,;
0 0
,; c;
w ,;
ro co 0 0. 0: 0: 0. ro
"' "' "' "' "'
"'
M

N
"'
M

2
M
"'
M

::, .,,
N
.,,
"'
"'
<C
c c
� .
e .
e

s ID
D
ID
D
a:
·W E E
0 0
. <1
c, c,

z c c
<( ro ro

:;; B
c c

"'
.
E .E

t t
c c c, c,
ro ro
c c
"
ro "
ro
Q Q ro ro
c c

zs i5 Q Q
E E
a a ro
� � B E E
0
0
a a
z z � �
""
""
c
ro

B
ro
>
c

t
c,

ro

"

c,
c,

ec
<,
c,

"'
c
ro
'O

"'
c,

a.
.c
0

a
c,
c, �
a a
>
� ro � :2
z a
:2
D a
ro ro
<( v o
a a a
D
z
"' "'
c
ro rl
.a
·
"'
c
ro "'
rl

<(.
> -
c � > -
c
::, ro re
c ·
e
w
:,:
·
e
'O
a:- a:- ro
'O
a:- a:-
.c J'i .c I I
J'i I I
"' �
c ro :.a c, c,
ro
E
:.a
..,
c,

-c
c,

-c
0
-o
·
a
E
.., -c -c
e e e e

·

·
a;
"'
c !l
·

c c c
c c c ro
a a
c ro ro c ro ro

"'
c �
ro
B
'
s
ro
-
c-
ro
-
c-
"

" c,
D

c
ro

B
'
s
ro
-
c-
ro
-c-

ro a � 0 0 N
'ii ro ro a � 0 N
0
·a;

N
� � �
;,;
- ;;
;
<,
;,; ;,; N N
;,; N

"' �
c ro 0
co
0 cc � 1 "'
c � N
·e ro
N
0
eo .c 0

"' ;=-
N N c, c,
� ;=- c, s: ;=- c,
"' .c 0 c,

0 c, gi
.
N 0
"' N
� c,
� � c,
� � -o "' N
J'i 0 N
c-

� o: �
'O
'ii 0
ro c ii .c ·�
fil
'
c, c. 'ii
fil
"

.c ro c 0
.c
fil
'
c.
c
.c
E -c -c ·
a
c c c -c ·
a
-c ·
a

.c n.
ro
"'

n. .c
"'

n. ro
"'
� c
e
ro
"'
� c ro
ro
"'
� �
c. E
"'
� e
ro
"'
� c
e
ro
E
ro � ro
n.
"
ro �
ro
ro
c.
"
ro -
"'
ro
I
ro
ro
ro
I ro
.c
ro E
ro
E
ro ro
c.
c � E
ro
ro
c.
c ro
I
ro ro
ro
I

>
.c c c a E .c c c Q c .c c 'O
> "'
c
> ·
-
.c
£ Q c .c 'O
c
a: "
c ro ro
ro
c
a:
ro
D a:
ro
c. E ro
z E ro a: z ro 0
ro a:
a
n. n. E ro
a: z E ro
i5 i5
-
'O 'O 'O D 'O
·c ·c ·c

- -
·c E
- - -
E n. D D n.
� n. � � �
- �
·
"-

"'
E ro c z c c
ro

·
"-

c z c � 0 � c n. 0 �
c
ro
n. E
ro
E ro c "
z c c z � 0 � c n. 0 �
a ro ro ro ro ro a ro c. ro ro c. ro >- ro >-
0
c. B n. ro >- ·c � >- ·c c � 0 E 0
c
B
c
·c
c
� ·c
c.
c c. ·
a;
c
c c. ·a; ·c- .c c
ro .c ro c. ·c c. ID c. c c. ·c- .c ro .c
ID
ro � "'
c
ro
� �
0
ro
0 ro
� ·ro ro "'
c ro
0
ro
0

� � ro
."' - - � � 2 � �
0
0

- 2 � ro ro �
0
c E E E E c J'i c 0 E E E E
"'
c
0 ro
c.
'O 0 c.
"' � 0 0 0 c. c
0 0
0
� c. "'
c
0

ro
·ro
'O
ro0
� ·ro "' � 0 0

0
.
"'
c. c
ro
0 0
.
e
0
� ·ro ·�
·� � ·ro .c c. � c
.
e
� c.
c
.e 'ii .e 0 ·� .c c.
c � c.
"- c. ro c c. ro ·c "- c. ·
a
c n.
ID ·c c ·c 2 ·c ro ·2 ro ID .c ID ·c ·c 2 ·c ro '
2
c E E I" E
ro 2 ro E c E E ro ro E E ro ro D
i;j ro B ro ro ro
"' :fl 2 a 0
"'
.
§
·c ro ro ro ro 'O ro ro ro ro
E a
'O
2 ·s ·
s
·c
v v
'O 2 ·
.:-
v v 2 E
2i E a 'O
2 B ·s
'O
2 ·
E 'O ·
.:-
v v
0 0 J'i � " w J'i 0 <( <( 0 0 <( <( a
0 0 0 0 ·
s
0 0 ;}_ ;}_ w 0
<( <(
� a � c. a � n. � c. n. a � � a � c. a � c.
n.
"' B ro "' ro :, "' "'
"-
ro � 'O ro
!l �
"- :, 'O �
.
:, B z
· "'
c "-
ro
:, "-
ro
:, 2 B :, B B
� � � c � c e �
· e E �
- ·c e � E !l � � !l � .:, :ti E ·c ·c E E ·c ·c
a 0 a ro
a
0 a ro a t 0 a a 0 0 -::' a a ro a 0 a a 0 a a 0 0 a a 0 0

"'

"
d,
"'
,-
"'

"
d,
"'
,- �
"' "' "d, � �
"' "'
0

"' "' "'

"d,

"' "'
� d,

"'

"' "' "d, � �
"' "'
N M rl N M rl N M � rl N M � rl N M rl N M rl N M M N M

"' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "'

0 ·
g
0
0 0 0
8 0 0 0
0 0
ci ci
ci c ci 0
0
0 "
0 0 0

�· 8 ci
0
ci
ci 0 "' ci 0
< N
"'
c N

"' E "'
'O 'O

"'
::, 'O 'O
ro

0 0 0
0 "'
c 0 8
0 8 ro 0 0
ro
ci ci ci ci
0 'a 0 0
ci ci
i's 0

0 0

0 ci 8 8 ci ci
M
g t M ci
·c "'
·c
c. g g "'
ro ro
0
ro ro
8
0 0
ci c B ci
'O 'O
0
"' c ci ci
'O 'O
0
.c .c E ro rl M .c .c
0 0
:.a :.a ro :.a :.a
.., .., ci
0 "'
'O 'O
.., .., ci
0

ro ro
N "'
ro
.

3
"
ro "
ro ro ro
N

·
2
·2 ·2 >- ·2 ·2 E ·
2
" ro
"
ro ro 2 � ro ro ro ro 2
ro ID ro ro
ID ID ID ID ID 0
i5 i5
"' "' "' "' "' "' "'
rl
"
rl

z "'
rl
N
::,
:,:
"'
<(
c
ro

:,:

0
0
0 8
0
0
0 0
Z' 0 0
0
0
ro 0 0
� > N
0: c
,
:::, c "'

""
0
""
0
c
0
c
ro
0 8 0

ro c
0,
E
0
,; l'l
0 s � • B c

• ro
D
0
0
0

0
0

0
::,

>- < c l'l
� 0
� o' c c c ro a
-c

c,
? 0
0
'
C "' 0
0
ro
c
ro
c
ro
c . •
c
0 ro 0 ro ro ro 0 0
� E c,

� 0
0

'O

s:
'O

� s "' "' "' ro "'


ro

ro
c
ii ii
0
"'
c
ro
"'
c
ro
"'
c
ro • •
ro 0 � � � ,'l ,'l
ro -" 0
-"
"'
ro 'O
ro
""
ro ro ro
N

.
ro
'2
ro
c
ro
'2
ro
'2
ro
'2
'2 00 '2 '2 '2
ro ro ro ro ro
ro c ro ro ro l'l

• •
c,
• •
eo •
ro
i5 • • • • •
"' "' "' "' "' "' "' "'
N M N m M M
m M M M N m
M M M M M

z ""
M
N
N N N N N
N N N N N
::,
"' "' "' "' "' "'
"'
<
...
s
0::
w

<1
z
<t,
::;;
c c c c;
ro ro ro ro

E e � �
ro ro
en
'O 'O E E
c c
c "'
c

• •
0

'O
0

'O

c, •
• • "'

"' "'
0 •
l? l?
15
"'
Z
'
"'
u, £ 0
s � �
0 a 0

;:;- ;:;- u, JC a, a,

z
<t
c,

"'
z �
0

<t 0

:::, u

w
2 2 2 2 2 2
I I
"'
c
ro I I I I
"' c, c, >- c, c, c, c,

-c -c -c < -c
·

e
"" e e e. e e
c c � c c c c
ro ro ro ro ro ro
ro
ro rn E ro ro ro ro
'
C, '
C, '
C, 'C' 'C' 'C'


� •
� � •
� ;,,

� ;,, •
� ;,, •

0 eo
c- •
c,
c- •
c, .o
c
;::'

c,
eo
;::' •
c, Z
' c- •
c,
en
;::' • "'
c, t
·

c i
"
• i; •
"'
-c
,
a
"'
<
,a
ro
"'
-c 'a "'
-c
,a
.g: N "'
,
a
N "'
,
a

"' "'
'£; N '£;
ro ro a, ro ro � "' ro
"' ro �
e I M
e I M
c
"' c
- I "'

ro
e I ro
c c e I "'

ro
e I ro
ro rn
• J; ro s: ro s:
J; "'
>- J; "'
>- ro s: >- ro s:

"'
c N
c N
c c c c
7 'O 7 7 ro
c, E rn
sz E ro s: c, E ro
0: E ro 0: ro rn
c, E ro
0: § ro a:
ro -c, ro rn -c,
-e-

-
c, 'C c, 'C
'C
� � ] �

ro

;-



'C
c,


w
;-



'C
c.

c


0

ro

;-



-

-
c
ro
c
m
N
·

;-


2
-�
c
ro
c
M

N
£!
0 "'
:ii

0 "'
:ii
� t
ro ;-


1
:0
c
ro
c
:ii
:;; 2
;-


-

c
ro
c
'C'
• ro
• ro M
"' M
'C'
rn � � �
ro "' ro "' ro
ro
ro ro

e E �
0 0 0 "
f
ro ro ro
• e E '
ro'
e E 'ro'
� �
N N
• E � E � E
w
c E ro
� :;;
• • '"
c :;;
• • '"
rn
'"
E � E ro
'"
• • '" ro • • •
� � c :0
"'
� • '" • • '" ro "'

'"
,
,
ro ro "'

'" "' '"
,
S
,
'S_
3 3 3
"'
- "'• - -
c c c c
'"
e e "' • '" e "' '" "' '"
'" ro '" e '" "' c '"
e '"
"' "' "' e '"
"'
'C
E
e e
'
2

e e c ro '2

e e ro
ro • c
e ro
:
2

c ro ro '" ro '" c ro ro ro '" ro '" c ro '" ro E E


ro
u
ro
u Jl '
C,
ro
u
ro
u 2 'O 0 'O c
-

ro
u u
ro
2 'O '
C,
ro
u
ro
u
'O
2 "'
c 'O 0 "'
c 0
'O
ro
u
ro
u 2 'C
ro
u
ro
u
'O 'C'
'O
"
§ ,
, ,
,
ro
0 � 0 0 •
• • •
c
• •
,a ,
a ,a ,
a ,
a ,
a
<t <t • <t <t
a • <t •
0
a
<t
il
'"
c
"" "'
e "' '"
c
"'
c c '2

"' '" "' '" e "" "'


'
2
c c
� "'
ro "' '" e "'
·
2

"' '" "'


e e �
l'l E
e e "'
� e
ro E ro "'
E � E
e
e '3 �
-
e e'C
'3
'C e

-

'3 '3
'C'
a
e �
- �
-
JS e
"'
e 'C 'C JS
"'
e 'C'
'3 a '3
� e
JS
� e 'C

• t
'C

"'
'C 'C

"'
"
f£'
0
• a,
a, • a 0
• a,
a, • 0 0
a, • a,
0
• a,
a, • b a 0

a, • b
a,
0
• a, a, • ro
a,
0
• b a, 0
• a,
a,
0 0

"' "' "' "' "' "' "' "' '" "' "' "' "' '" "' "' '" "' "'
M N M � M N m � M N M N m M N m .. � M N m .. � M N m M N m M N m � M N M ..
"' " "'

0 0
0 0 0 0
E 0 0 0 0
a
� 0
0 0
0

z
0
I
0 0
0
g 0
0
8 0 0
:$ c 0
0 0 0 0
<t E � N
c � N

0:
] 'O 'O ro 'O
:::, 0
c
0 0 E "
0
0 8 � 0 8
"' 0 0
:;;
0 0
� 0 0 0 0
� 0 0
'" o'
0

c
0 0
C>
-;:, 8 0
0 0
ro 0 0 0 0
0 0 0
M � o' � o'
'O
0 c g M

!:: e c 'C 'C


i,! ro 'C 'C
i,!
ro i,! ro ro 0 ro ro
c E e 'O 'O 0
"' 0
'O 'O 0

e "
0
0
ro
3
ro
0
M � � 0
0 "'
c
, M � � 0
0

]
c
M


"
0
0
• c
'O
'O


:i5 :i5
0
0
'O
'O


:i5 :i5
0
0

"' • "' • "'


"'
N
ro ro
"'
N
0 ro ro ro ro ro ro
3 ::1 '
2
"' '
2 '
2

l?

"' ro e, ro
ro
ro ro
'
2

ro e
ro '
2

ro
'
2

ro
'
2

ro e
� 3 ro 3 rn

� "' ;sl • •
i5 a,

" "' "


a,
"
a,
"a, i5

"'
"
a,
"
ro a,

"
i5

..
M

N
Z' N
:::,
"'
"'
<t
li
� E
E E
s •
"O
0 0

a: 0 w w
.0 .0
2
�· c c
c
ro •
v, •
v,
.
re

-
c -c,
z ro c
<t
B ii "O
0 s:
eo ro
s:
re
c c i5
:; ro ro :;; c
c w •
v
}! c
� � .0 ro -
c c • •
·


ro
c
0

E 3 "' v,
. •
v,
. ro c
·
a
v,
ro �
ro ro � 15 'o -c
ec
"'
Tc5 "' e z ·
a
c
s "
'
f
c
re
·
a

• "
t
ro
z
c
ro c
0

"'•
c
"
"O
c
c
0. "O c
• "'•
0.

0
0.

0
"O

-c
"'• "'
c
ro
> • > c
c
::,
E E
"' E e E
15
u, �
"'
ro
"O 2
ro
0

6
0.
0
0
0 0
0. -
E
0

0 0
0 15 15
� � 2 0
ro
� � "
re
u, .'.'!
0
v, 0

'° "'

-§:
z
c
<t ro
,=
"'
z
<t :fl
::, 0
w
a: a: ii
I
e "'
0

"" I
0. 0.

4C 4C •
"O ro

e e 0

2
-c,
"'
c
ro
c c
"O
ro ro c c c c c
ro ro ro c ii ro ro ro ro
·2 ·2
e � � � �
"O
e

� ;, •
� ;, :;; ro •
0

-c
0
,=
0
-t;
0

-c

c- • ec •
co
.0
c-,
ro
"O
0 0

2
• • .
0.

- � 0. .,
·
.0
0. 0. 0. 0. ro
v, v,

E 2
'o 'o "' 'o 'o
c
N -§: N -§: N 4C
·
a

ro
N 4C ·
a

ro "'

N
� E c c
ro
c "'
c
ro
c
i5
c c e :c
"'
� e I ro e
0
0.
ro
e e �
ro
e E
ro
1i: 1i: 1i: 1i: 1i: c
ro "O
ro � ro :;:::,, ro � ro �
>
ro b >
ro s > - ro c � >
ro
ro c
s:
a:
>
ro
ro
z
·
a

:;; > c > c > c > c


ro
c
.. .. ., ro "' E ro
a: .. ro
.. c ro ro ro ro

-
ro
ro ro � .0
e e e e
-
.0 .0 .0 .0
:B
0

0
"Sf" � -�
2 c •
:;; 2 c
ro B
2
·3 E E ro
E ro
E ro
E ro iie
T:i
ro
.0 T:i
ro
.0 T:i
ro
ro
·2
I-


-�
ro
c
T:i
ro
I-


-� c
ro "

ro
c
0
� rl

0.
0

w •
0. w
0


0. w
0


0.
0

w
"
-

c
ro
� "' 0.

- - -
0 0 0
� e E

-
0. 0. 0. 0. 0.
ro e E e E c
N
c
"' c
"" c "" c
� ro
� ro

� • •
"' v,
0 � c

0 •
oc
� "°
.,
·
ro
ro

c c c
"'
c c
ro
ro
0. 3 1i: 0.
"'
ro 3 0. 0. oc 0.
.
,
v, 0. 0. �
c
z 0.
.
e
0
0
.
e

0.
.
e
•0.
.
e

0.
0

- li - w
·
o
·c w w
0.

v,
c
0.
c •
v,
0.
2
E e
·c 0.
·
2

e E ro
0.
B .E
0.

.0 .0
w
.0
w
.0
• c
ro ro c ro ro 0 'o � :B � :B ro ·-
6 c "O "O c 6
-�
ro
v
ro
v
"O 6 ·
cc
ro
v
ro
v
"O 6 0. 0 ro 6 E E E E "'
c
ro ro c
z
0 0 0 0

v, :
2
·
a

c
0
v,
·
a

c
:=
c
"
v, 0.
4C 4C
0 v,

0.
4C 4C 0
v,
• I
e: •
0.
.0 0
0.
.0 0
0.
.0

0.
.0
!� 0.

"
:B
ro
:B
ro
-�� e
2 "
� e
2 "
:B
"' � � .,

.,
·
� �
0
ro
� �
0.
ro
� �
0.
ro
0.
ro
c

0
·
cc

• "'
·3 0
"' •
0
·c


·c

"' "'
0 0
-�
"' •
·c
"' 0
e
ro
"' ro
"'
:£1 � e �
-

"'
ro
"'
0 0 0 0
J
0 0 d, 0
• • • 0
• 0 0

"' "'
0. 0. v, d, v, v, 0 0 oc oc oc oc v, 0
"' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "' "'
v, rl N m rl N m rl N m .. v, rl N m .. v, rl N M .. rl N N rl N rl N rl N m

c
0 ro
c
8 8 0
·�
0
ci
ci 0 B "
c •
z 0 0 ro ro 2
0
ci :;; c
ci 0 "O
"'
c m
� v, N
0
ro "O
"O
c
"O "O
2 �
"'
::,

c "
c 2 0
m

0 ro 0
m 0 •
m
0 8 "O "O
.0

0 0
• '°
ci ci
c


� • "
:;;
0.
15 •
ro
c 0 0 .0
"'
c
z c
0 6
"
·
ro
c

-
0
C> E ro ro
0
·a ro u i5
le ci 0 2
ro
0
rl v, a· 0 >
c
e 0.
c
� •
-
E
ci ro
·c ·c
0
0 e c c m � m

"'
c 8 ro ro
0
ro ·a; ro £
£ B
c
ro
ci .t �
ro
ci
rl
"O


"O

� 0
m
z
ro
6
•E •
E
c
ro

"'
Tc5
"O


.,,
:0
.,,
:0
C>
0
0

.!';
E •
.!';
-
"'
E •
0. •
0.
c
ro
.
"' "
'
f

0.
-
� ·c
• N ro m
0
ro
e
0.

ro
ro
·2
ro
·2
ro
·2 . ·2 e
0
·2
c
·2
ro
·
2 ro 2
c
ro
·
2

ro ro ro
ro
c
m i m
m
"O
ro
3 c •

v, • • • "'
ro
i5 • 0
:c
• ;;'
• • •
>
c

"' "' "' "' "' "' "' "' "'
rl rl rl rl rl
v, rl N rl

z
rl
N
"'
rl

N
rl rl

..
rl

::,
N
v,
N
v, "'
N
v,
"'
N
v,
N
v,

"'
<t
...
..
ii:
ua

;;,
z
.. c, c c
::;;
"'
ro
ex:
J;
ro

J;
ro

c
ro
c
ro
·
a;

0
0
c
ro
b
c
·
a;

0
0
c
re s
c
ec eo eo '§ eo
a
c
ro
c
ro
a .
"'
'o

c,
c
ro
-
ro 0
-

J;
.
"' c

'o
c,
c
ro
0 -

J;
E ro E ro E
-

-o c u
ro ro > "' ro "'
c c en re > "' ro "'
c c
c
c ·
c
c
"
a I
c c 0 0 I c c � �
ro :::,
0
:::,
e- :::,
"' >- c
ro :::,
"' E E "
>- "' E E
'S 0 a ro a a a a � a a a
E E E 0
°'
E E � � E 0 °'
E E � �
0 "
c
"' ro ro
"'
ro ro
"'
0

"' "'
ro c, 0 a 0 0 a c, 0 a 0
a a
z u: 0
" 0 u 0 0 0 0 u 0 0 0

"' "' "' "' "' "' "' "'

c,

ro
c
·
a;

c
0

c
ro
-c

J;
0
"'
0
;g.
0

"'
E
l:

ro


0 "'
.g

"'
a
z "
:§ "-

.. ro

0
0

;;:·
a:
0

2 "
-0
0

:,
"'
E J;
ro


0 "
ro
"-
1 -"
8 J;
. • N
ro ro "
c -"
c c �
-
8
i5

c
i5

c 2
0
J; ""
J;
N

.
ro E ro J;
c
E
c -" -" ro
ro .!!; ro � 0 0


-c- "'
.!!;

·;::-
"'
0
"ro
"-
c
" -"
"' "'
'o

"-
-
ro
-e
"' 0
c,
"'
a
� �
a �
0
ro
?
"'
"- "'
c,

ro
ro
ro
ro ro 0 2
ro "'

"'

-c D
·2 ·2
ro
"
c
s: "' "'
,l-
c
zs z z
E :;; ro
""
c
"
c �
"
a,
a

"
a,
ro
:::,
re
:,
s "
ro
"-
"'
..
"'
n

.. "
..
z "
N
"
N
:,
"' "'
..
"'
"
k;

cc
0
z

a
0 c c
... �
c
-
� -

::, ro
0: "
D

E
"
D

E
w 2
·

0 w
c
< "
ro 0
0. 0.

z c c c
E ro ro
<(
c c
i5 w ro
:;; ro
� B
c 0
B � � ro 0 -
c
c
ro
c
II
c
ro
·
a,

w
w

c
ro
b
c
"
·
a,

w
w

c
ro b
c
.rs
c
ro
0
u,
ro
0
t
§
w
ec � co � ro ec
c a E c a 0 -

E
""
c � 0 '
zx
-
c- c
-

ro
-
� 0. 0.

0. ro � " 0. ro � B w ro
B "O
ro
ro
E "
ro '6 E B ro '6 E "O "
"O ro >- "O c c cc ro >- "O c c 0. "O c ro
c
ro "
ro
ro ro ro
c c c
c
� ""
0 :r:
c c � w w a :r:
c c � w w c w ro 0
::, ro ::, ro ::, ::, i5
>--- >--- E i5
a a 0.
a
E E
a 0. a
E E e � E
a a a a 0 ro ro
e -
e 0 E e = = e 0 E e ro = =
0
0. e = �
0

=
w 0 0
0
� "'
ro
0
0
� �
0. ro
"'
0
0
u
0
� "'
ro
0
0
0
0
0
a
vv
0.
� "'
ro
0
0
u
0
� "'
0
0
0
0
0 ."l
a

0
0 > cc z z

c
ro
ro

"
>-
E
w
0.

t"

0.
0.
co

0.

co
c
ro
"O


0.
0.


w
0

a 0.
0
>-
ro �
2 a
.D
<( u
"
ro
a
c

·"'
z
<(
i5 z
·
"'
c
ro
c � >-
:,
ro
·
a
w c c
2 2 ro ro
-1(
I .i!
"' c
:r:

0. 0. ""
c � ro

b
-c -c "
"
C'

w
w
"O
·a
E
e e 0. .D

-
a
·
a
c �
� c c
ro a
0 ro ro ro c
.D ro ro
"

"O .D
ro

0 ro •
"
C'

w
"
C'

w "'
0. '6
0.
ro
c

c � -c mi � ;,
·
B
ro
ro w =
w g: I C O N
·a

� -E ' ;::- 0. ;::- " 0 w


c � �
0. ro
c
e " � � "O
0.
--
""
:g N .i!
W' 0
B'
� �
ro
ro -
� ·a ro
"
ro c
-o • - < < i5 0 c c
"O
"O o l " ro ro 0. ro ro
0. E
e "" ro ro
� � � 0.
-
0 0
i5
·a " c "' I
m
I
m c
z � " ro
c
0. - i l:: m ro
c N ro
c N
ro "'
,E
i5
ro c ro :=:.,
� c �
B
� �-- N


Q
0. E
·c
ro
� E
·c
ro

c
ro
0.
>-
.l'l
0

"O i � 0:

ro
"O
a
.D
�I� � 0.
� 0. -

ro �
·3


"
ro
c
0.
0.

ro
0

>---
� 0.


w
>---

·c
0.

� "
"
C' B "0

"
ro
E
o
ro
E
E ro c
ro
z
0.
c
ro
.;i..6
� ·;:,

-


0

0 -"
c
c i5
ro w
ro w ro
0.
� "'
c c
0... ·
;: 0. w
ro
0.

""
c
c
e e � w
� "" �
e c 0
� 1 0
B � E -
. c
E -
. c w
ro
i5 c c
= ro
w
ro ro e � ro
-.
0. �
w 0 0.
ro
w w 0.
ro � "O

c -
row
w "O

>- c � 0.
c � 0.
c ·c; ·c
-
� :a
= 0..
cc
'6 ro � -
. -

ro
B ro
:
2
B � w 0.
.D -" ro - c ""
c e e e e e c ro
"
� z
· c

" s
c ro ro .D ro .D
ro
0 ro ro ro ro
"O � 0
E - � i ·
c "O -
§
2 "
C'
� E E "O B
w ""
0 w � w
-

0 w
<
u

<
u
w w
·a <
u

<
u
£ i� .E 0
·
E
0 w w E ;; ·3
� �
-

0. >--- 0. 0.
c
0. 0.
c
0.
c >--- "
c = 0. 0. 0. 0. 0 � �
a B B B
0 ""
c 0.

� -
e -
e -e B
z
·

� e �
-
e e B ·c ·c e e B ;;
e � e 5;- �
ro
e � � � �
0

co
0
� �
a
"'
ro
0
a
� �
·3 a
co �
0

-

;;;_
0

co
-

co
0

a
� �
·3 w
co
w
co �
0 a
� � �
·3 0
;::
0

ro
0.
0
co
ro
.D
0
co
0

cc
"'
-"
d,
0

co
0

co

M N m M N m M N m M N m � M N m M

" "' " "' " "' " "'

8
0

ci

8
Si
"O

� �
M N m
z ;:!j ;:;;
� u,
"' u,

,,:1-+�+-f-----11-+---l-+-+-1-+---l--+-+-1-+---l--+-+-1-+---l--+-+-1-+---1--+-+-1-+---l--+--l-l-l----l-�-l-l-l----l--l-.J-j
z :2
<( ro

D
z
"'
<(
n
-
c
::,
ro
= -0 ,;:- ,;:-
.s: :c :c
"' :0 a. a.
<( <(
.S>
-

s s
c c c
ro ro
J'l ro ro
·3 -c- ·;::-
� 0 N 0 N
� ;
, �
-
0
ro ••
M N
N
c-

0
a. zi
N

s:
a.
c-

0
a. "'
M
z
·
N

s:
a.
c t s:
0
a.
0
� a.
s:
� a.
<( -

� <( -�


ro

ro �
ro a. s :c
c
ro
s :c ro
c
ro
ro ro
c ro -0 ro s: -0
E s:
7 c s: c
ro
a. E ro
a: z § ro a: z

-
-0 ro
�� ·c -c, a. a.
,'.'. � c
z 0 � c a. t a.
0 �
a. >- ro >- f ro
ro -
c
c
� c �
a. .
C' ..c
-
c
c
ro 0
ro
ro s: t ro ro
� w
� ·
;a- �
2. � ro � e E
0 a. c
e E
0
·;a-

a.
0 0 0 0
a:
·
;:;; a:: ·
;a-
s: � a. � ro
� a.
c c c
a. ·c
-
c
J'l -
c: ro '
2
ro
ro c
e e ro ro
e e ro e
0 ·c ro ro 0
-c- ro ro -0

"
·
-0
u u
-0
u u B
� c 0 0
<( <( 0 0 <( <( 0
0

z � �
0 a. a.
a.
ro -
� z
· J'l � J'l J'l -"
� e �
-
e e -
c -s:
e
�0 "'
0 0 0 s 0 � 0 0 �
� �
ex: w cc � cc eo
"� � � co cc

N m .. n N m e- � n N m .. �

0
0
0

ci
0
z 0


s
N

-0
::)·
"'

0
0
0

ci
0
0

ci
� o'

0
-c
0
ro
-0 ci
� 8
:0

.S>
g
N
ro
.
,,.

ro J'l
ro

co ;s
"

z
::,

"'
<(
Contoh Kwitansi untuk Honor Narasumber

KWIT ANSI

Tahun Anggaran . 2019 (Tahun Kegiatan

Mata Anggaran : 5156. (Kode Kegiatan) 0 0 1 . (Output) 012. (Komponen)

Jenis Pengeluaran : 522151 (Belanja Jasa Protest)

Terima dan : Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi . .

Uang sejumlah : Rp. 900.000,- (Sembilan Ratus Ribu Rupiah)

Untuk Keperluan : Pembayaran Honor Narasumber dalam rangka Di pad a tanggal .

Keterangan : Jumlah Kotor 1 OJ x Rp 900.000 = Rp 900.000

Pajak PPh 21 (15%) 135.000 Golongan !V

Jumlah yang diterima Rp 765.000

Provinsi,Tgl/Bulanffahun Kegiatan

Menyetujui Yang Membayarkan Yang Menerima

PPK Provins! BPP Provinsi

Nama

Nama. Nama. Jabatan

NIP . . . NIP Pangkat

Contoh Kwitansi untuk Honor Narasumber ESS Ill dan IV bagi Panwas Kab/Kota

KWIT ANSI

Tahun Anggaran : 2016

Kade Kegiatan : 5156. (Kade Kegiatan) 001. (Output) 012. (Komponen) 522151 (Akun)

Jenis Pengeluaran : Belanja Jasa Profesi

Terima dan : Panitia Pengawas Kabupaten!Kota .

Uang sejumlah : Rp. 900.000,- (Sembilan Ratus Ribu Rupiah)

Untuk Keperluan : Pembayaran Honor Narasumber Esseton Ill dan IV Kegiatan . . . .

Keterangan : Jumlah Kotor 1 Keg x Rp 900.000 Rp 900.000

Pajak PPh 21 (5%) ______4


5__
.o
_ o
_ o Go!ongan Ill ke Bawah

Jumlah yang dltenma Rp 855.000

Kab/Kota ,Tgl/Bulan/Tahun Kegiatan

Menyetujui Yang Membayarkan Yang Menenma

Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran Pembantu

Nam a

PPK Pan,.vas Kab/Kota BPP Panwas KabfKota Jabatan

NIP .. NIP. Pangkat


Contoh Kwitansi untuk Honor Moderator

KWIT ANSI

Tahun Anggaran : 2019 (Tahun Kegiatan

Mata Anggaran . 5156. (Kode Kegiatan) 001. (Output) 012 (Komponen)

Jenis Pengeluaran : 522151 (Belanja Jasa Profesi}

Tenma dari Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi .

Uang sejumlah : Rp. 900.000,- (Sembilan Ratus Ribu Rupiah)

Untuk Keperluan · Pembayaran Honor Moderator dalam rangka . . . . . . Di pada tanggal .

Keterangan : Jurnlah Kotor 1 OJ x Rp 700.000 = Rp 700.000

Pajak PPh 21 (15%) 105.000 Golongan IV

Jumlah yang diterima Rp 595.000

Prov,nsi,Tgl/BulanlTahun Kegiatan

Menyetujui Yang Membayarkan Yang Menerima

PPK Provinsi BPP Provinsi

Nama

Nama. Nama . . . Jabatan

NIP .. NIP .. Pangkat

Conteh Kwitansi untuk Honor Moderator ESS Ill dan IV bagi Panwas Kab/Kota

KWIT ANSI

Tahun Anggaran · 2016

Kade Kegiatan : 5156 (Kode Kegiatan} 001. (Output} 012. (Komponen} 522151 (Akun)

Jerns Pengeluaran : Belanja Jasa Profesi

Tenma dan : Pamtia Pengawas Kabupaten/Kota

Uang sejumlan : Rp 900 000,- (Sembilan Ratus Ribu Rupiah)

Untuk Keperluan · Pembayaran Honor Moderator Esselon Ill dan IV Kegiatan . . . .

Keterangan : Jumlah Kotor 1 Keg x Rp 700.000 = Rp 700.000

Pajak PPh 21 (5%) 35.000 Golongan Ill ke Bawah


��������
Jumlah yang diterima Rp 665.000

Kab/Kota ,Tgl/BulanlTahun Kegiatan

Menyetujui Yang Membayarkan Yang Menerima

Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran Pembantu

Nama

PPK Panwas Kab/Kota BPP Panwas Kab/Kota Jabatan

NIP .. NIP . . . Pangkat


Contoh Kwitansi Perjalanan Dinas Bawaslu Provinsi

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PROVINS! .

KWIT ANSI

Tahun Anggaran 2019 (Tahun Kegiatan)

Mata Anggaran 5156. (Kode Kegiatan) 001. (Output) 012. (Komponen) 5 2 4 1 1 1 (Akun)

Jenis Pengeluaran 524111 (Belanja Perjalanan Dlnas Biasa)

Terima dari PPK Bawaslu Provins! . . .

Liang sejumlah Rp. not rupiah

Untuk Pembayaran Biaya PerjaJanan Dinas dalam Rangka pada tanggal . . . . . . Di . . .

Provinsi Tg!/Bulan/Tahun Kegiatan

Menyetujui Yang Membayarkan Yang Menerima

PPK Bawaslu Provinsi . BPP Bawaslu Provinsi

Nama. Nama. Nama.

NIP. NIP.

PERINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

INO PERINCIAN BIAYA J U M L A H KETERANGAN

I
1 Tiket Pesawat Daerah A s a ! - Daerah Tujuan
i Rp
PP

2 Transport Daerah Asal PP Rp . . . . . • . .

3 Transport Daerah Tujuan PP Rp

4 Uang Harian se!ama ... hari Rp

Hr x Uang Harian

5 Biaya Penginapan Selama . . . Ma lam Rp .. ... . .. . .

Mlm x SBM Pengina;:,an

JUMLAH !Rn nol rupiah

Telah dibayar uang sejumlah : Provinsi , Tgl/Bulan/Tahun Kegiatan

Rp. Telah diterima uang sebesar Rp ..

nol rupiah nol rupiah

Yang menerima

Nama ..

Ditetapkan sejumlah Rp.

Yang telah dibayarkan semua Rp

Srsa kurang/leb!h Rp

PPK Bawaslu Provinsi .

Nama .

NIP .

Ke:era;igan:

TtketTranspo-t.Uanq Harian.dan Biaya Peng:napan dibayar Sesuai Oengan SBM dan disesuaikan dengan anggaran RKAKL

-.
Contoh Kwltansr Fullboard Bawaslu Provins!

SADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PROVINS! .

KWITANSI

Tahun Anggaran 2019 (Tahun Kegiatan)

Mala Anggaran 5156. (Kode Kegiatan) 001. (Oulput) 012. (Komponen)

Jeois Pengeluaran 5 2 4 1 1 9 (Belanja Perjalanan Dmas Paket Meeting Luar Kota)

Tenma dari PPK Bawaslu Provins:

Uang sejumlah Rp. no! rupiah

Untuk Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas datam Rangka . pada tanggal . . Di.

Provinsi Tgt/Bulan!Tahun Keglatan

Menyetujui Yang Membayarkan Yang Menefima

PPK Bawaslu Provinsi . . . . BPP Bawaslu Provinsi . . . .

Nama Nama . . . Nama.

NIP. NIP.

PER1NCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

NO PERINCIAN BIAYA J U M L A H KETERANGAN

1 Transport Lokal Dalam Kola Rp

2 Uang Harian Fu!lboard selama . . . hari Rp ......

Hr x Uang Harian

JUMLAH Rn nol rupiah


·········

Telah dibayar uang sejumlah: Provinsi . . , Tg1/Bu!anrrahun Kegiatan

Rp Teran diterima uang sebesar Rp.


no! rupiah no! rupiah

Yang menenma

Nama . .

Ditetapkan sejum!ah Rp.

Yang telah dibayarkan semua Rp.


Srsa kuranq/lebrh Rp.

PPK Bawaslu Provinsi .

Nama .

NIP .

Keterangan:

teet.rreosccrt.uarc Hanan.dan Braya Penginapan ocever Sesua Dengan SBM dan olsesuanan dengan anggaran RKAKL
I

'

c:
I
"'
""
c

"'
f-

"'
"O
c
ro
f- !

j '

!
I

,.;
N N)
er u;

ci.
0::
ro ro ro ro
>- c:
.c c
>-
c:
>-
c
>- "'
>- ro
c c
-"'
-
s:
:,

s:
:,
s: .c
:,
.s: -ro
.OJ)
E ro <ii �
<ii
2 - � 2
:, ::, ro <ii
-
:,

-
:,

-0
2
0
w 0
w -0
w -0
w
::,
a. "'
-"'
c:
ro

- "'
"' - "' - "' - "' - vr
0:: c:
.c
-"'

ro

ci. -
..___
c:
>-
ro
0::
<ii <ii <ii -
ro .0
.0 ro
<ii ..___

<(
.,
- -
0
f-
-
0
f-
-
0
-
0
-
0
E
-
0

"' ..___
-
f- f- f-
� "° 2 ""
.0

o -"'
c:

"'
OJ)

c:
ro

z
"' D "' · �
"'
"' • 0 "'
"' "'
vr
"'
"' ·- ro
"" a.
"' :" � �
- �
:" >- 2

- �
<(
� "' "' "' "' "' "' z
oc "'
a.
a.
-ro g
a.
-ro a. ro
- ; a. "'
- g
a. "'
ro -
"'
c:
·;; "'
ro

2 "'
0::
"'
0::
-c: "'
0::
-
c:
)
"'
0::
-c
)

"'
0::
"'
-
c "'
0::
-c 2
,:
ro
ro

E
<(
a. ro
x x z
..J ""
c: x x x "'
a.
<( � � � � a.

Cl
"'
::,
I I I I I
"'
<(

I- a.
0 0::

� -
ro - -
<ii ro <ii ro
"O

2

f-
-
0
f-
-
0
f-
-
0
,_
0
- -
0

<( "'
0 f-

..J
<(
"'
Cl
Cl
@
"O "O "O "O
:, � � � �
"O

c: u..
Cl c: ro ro ro
c: tp "'
0 "'
0
c
0 0
c
� 0

-"'
ro . -�
IP ro · � iii
o ·;:: .s

.0
·;:: £, .0
£,
0 � -c
� "'
,:; "'
·;::


I
ro ::,
u..
)
I
ro ::, ; ro :,
p !!'. 3

;
-�

I
:,
u.. I u.. u.. u..
I- "' "'
I
w a.
x x x x
ui x
""
c:
� �
2 � � �
"'
::,
I I I I I
I-
ur
� <ii
<(
E E E E E
-"' 2 2 2 2 2
c
..., -"'
a. -"' cc -"' cc -"' cc -"'
ro
"' "'
V) V) ro ro
"O
"'
V) V)
"'
V)

-
(/) "O "O "O
� ·-
"O
ro ro ·;;;
-c
z
c
a.
t:
0
::, t:
0
"'
::,
-

0
::,
-�
0
::, t:
0
ro
::,
..,
"'
a.
"' a. "' a. "' a. "' a. "' <(
c:
Cl Q)
"' "'
"' "' "' "' "' "'

c:
ro "'
c: "' c: "' "'
c: "' "'
c: "'
f-

z
<(
-
0
:c
,_
"' ro

,_ -0
ro

.:::
ro

0
ro

,_
ro

-
0
ro

.:::
ro

-
0
ro

,_
ro

-
0
0
f-
-"' -"' -"' -"' -"'
z
<(
..J OJ) OJ) OJ) OJ)
<(
-, ""
c: ""
c:
ro
c: c: c: c
ro
-"' -"' -"' -"'
oc 3 3 ::, ::, ::, ::,
a. a. a. a.
w Q. a.
·ca;
a. OJ)
-;;
c
·;;
u.. -
"° -
"° -
"° - -

0 ;= ""

<(
""
c:
....; ....; ....; ....; ro

- -
o._

:, z "'
f-
-"'
-"' ro
-"'
OJ)
-"'
ro

OJ)
-"'
ro

OJ)
ro
-"'
OJ)
-"'
ro ::,

.c
0

..___
co c: c: c:
OJ)
ro
""
2
-"'
c: c:
ro
,:
""
c:
ro

ro

ro
.0
ro
0 � �
"' OJ)

re
cc
z .0 "'
"' .0 "' .0
"' .0 "'
"' .0
"'
c:
""
::,

oc "' "' co
ro
"' 2
-0
<(

I- -
"° -
"° -
"° -
"° -

ro
,:
"-
ro
""
E
u.. z
<(
"' E
-"'
ro
Cl
""
a.
o._
"'I
ro
z,
0

t'
ro
0 ro
.0
E
:, ro
u,
z

"'
c
ro

-
·;;
ro ro ro
"'
E "'
E E E E
""
.c ro ro ro ro ro
0 z z z z z
-c
0
ci ,.;
N N)
U1
u z
"'
Contoh Kwitansi Perja!anan Dinas Bawaslu Kabupaten/Kota

SADAN PENGAWAS PEMILIHAN U M U M

KABUPATEN/KOTA . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . • . . . . . . . . .

KWITANSI

Tahun Anggaran 2019 (Tahun Kegiatan)

Mata Anggaran 5156. (Kode Kegiatan) 001. (Output) 012. (Komponen) 5 2 4 1 1 1 (Akun)

Jenis Penge!uaran 524111 (Belanja Perjalanan Dinas Biasa}

Tenma dari PPK Bawaslu Kab/Kota .

Uang sejumlah Rp. nol rupiah

Untuk Pembayaran Braye Perjalanan Dinas da!am Rangka . pada tang gal . . .. Di . .

Kab/Kota , Tgl/Bulan!Tahun Kegiatan

Menyetujui Yang Membayarkan Yang Menerima

PPK Bawaslu Kab/Kota . BPP Bawaslu Kab/Kota .

Nama . . . . Nama . . Nam a

NIP NIP.

PERINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

NOi PERINCIAN BIAYA J U M LAH KETERANGAN I

1 \Tiket Pesawat Daerah A s a ! - Daerah Tujuan I


Rp I
!pp . . . . . . .

i I

i I

2 ;Transport Daerah Asal PP Rp I

'
!

3 'Transport Daerah Tujuan PP Rp .. . . . . .

4 IUang Harian selama ... hari Rp ... .. . . . . .


I

Hr x Uang Harlan I

I
5 I Biaya Penginapan Sela ma . . . Malam Rp . . . . . .
I

(Mlm X SBM Penginapan '

i I

JUMLAH Ro nol rupiah I

Te!ah dibayar uang sejumlah: KabJKota , Tgl/Bulan/Tahun Kegiatan

Rp. Telah diterima uang sebesar Rp.

nol rupiah nol rupiah

Yang menerima

Nama ..

Oitetapkan sejumlah Rp.

Yang telah dibayarkan semua Rp.

Sisa kurang/!ebih Rp

PPK Bawas1u Kab Kota __

Nama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . .

NIP .

Keterangan:

Tiket.Transport,Uang Hanan.dan Biaya Penginapan dibayar Sesua, Oengan SBM dan d.sesuaikan dengan anggaran RKAKL
Conteh Kwitansi Fullboard Luar Kota Bawaslu Kabupaten/Kota

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

KABUPATEN/KOTA . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . • . . . . . . . .

KWITANSI

Tahun Anggaran 2019 (Tahun Kegiatan)

Mata Anggaran 5156. (Kade Kegiatan) 001. (Output) 012. (Komponen)

Jenis Pengeluaran 5 2 4 1 1 9 (Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota )

Terima dart PPK Bawaslu Kab/Kota .

Uang sejumlah Rp. nol rupiah

Untuk Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas dalam Rangka . pada tanggal . . .... D i .

Kab/Kota . . Tgl/Butan/Tahun Kegiatan

Menyetujui Yang Membayarkan Yang Menenma

PPK Bawaslu Kab/Kota BPP Bawaslu Kab/Kota . . . . .

Nama. Nama. Nama.

NIP. NIP.

PERINCIAN BIAVA PERJALANAN OINAS

iNOi PERINCIAN BIAVA J U M L A H KETERANGAN

I
I

1 !Transport Lokal Daiam Kota Rp . . . . . . . . . .

I
I

!
i

2 Uang Harian Fullboard selama . . hari Rp

Hr x Uang Harian

I JUMLAH Ro not rupiah

Telah dibayar uang sejumlah : Kab/Kota , Tg!IBulanfTahun Kegiatan

Rp Telah diterima uang sebesar Rp.

no! rupiah no! rupiah

Yang menerima

Nama ..

Ditetapkan sejumlah Rp.

Yang telah dibayarkan semua Rp

Sisa kurang/lebih Rp

PPK Bawaslu Kab Kota .

Nama .

NIP . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . .

Ke!erangan:

Tiket Transport.Uang xenen.oao Biaya Penginapan dibayar sesver Dengan SBM dan disesuaikan dengan anggaran RKAKL

" •
:
"'
c

...
"
I

"
"O
c

...
"

I •
n N m V)
I
"
i

ci.
!!:. ro ro ro ro ro
>- >- >- >-
s: c >-
c c c c
ro s: s: .s: .c .c
e:,
ro
:,

ro 2
ro 2
ro 2 -
ro
:,

� � :, :, :,

2
"'
0
2 " 2 2 -a "-
c::

- '"
0

'" '"
0

'"
0 0

ci.
c:: - -
ro ro ro ro ro
.,
- 0
... 0
... 0 0 0
<! ... ... ...
,::
"
C) -c

z �
"' "'
0
--
"'
0
"'
0
"'
0
"'
0
co
- cc
- - ·ro
- ·ro
--
ro co
<! �
"'
c
1'
D.
:,

c "'
ii.
ro
:, c "'
ii.
,,
.
:,
co
c "'
ii.
., :,
co
c �
"' .,
-
·ro
:,
re �
a:: c,
::, "'
3
ro
::, "'
3
ro
::, 3
� ro
::,
ro � ro
D.

3
0
ro
:;;; "'
c:: "'
cc c �
"' "'
ex: c
"'
0
"'
o: c �
"' "'
cc
-
c �
"'
::,
"'
ex: c
"'
0
E
ro
<! x
...J ""
c x x x x z
� � � �
< "
::,
I

I I I
Cl I

<!
.... ci.
0 c::
,:: ro - -
"O
ro ro ro ro

:;;; 0
...
0
... -
a
... 0
...
0
...
<! "iii "
a
...J £!
<! "' :i ? ? ? ?
"O

Cl "'
c: �
c
ro
c
ro
c
ro ro
i M
a ·ro 0 ·ro " ·ro c -- c

-
c 0
C) "' c
ro ro M
ro ro
0 M
ro
0 ·ro
·;: £
-
:,
""
c
ro
·;: £! :, c ·;: £! ""
c ·;:
.n
"
:, c ·;: £
z "
·;: ro
0
ro
- 0 ro -
"
0 ro 0 ro �
"
;:: "'
"O ro "
::,
I �
:,
::,

"
::,
ro

:,
::,
ro :,
::,
ro
:i
:,: "'
0 I
"'
0 I
"'
0 I �
"'
0 I � �
"'
"'
w a.
x
w x x x
:;;;
"'
c x
� � � � �
"
::, :,: :,: :,:
.... I I

w
,::
"iii
E E E
<! -"' 2 E E
ro ro 2 ro 2 2 2
a ro
a. � ro en
"' ro ro ro "
ro
"'
en
"' "'
-
en
if) v
-- "O
--
"O
-- "O
en
-- "O "'
en

<!
z
0
"-

t'.
0
Q.
ro
:,
0
-
0
ro
:,

t'.
0
ro
:,

-0 ro
:,
0 �
·ro
:,
� �
D. D.
s a3
c 0
"'
0 0
"'
0 0
"'
0
D.
0
"'
D.
� �
<!
...
"'
0
ro c c c
� c c
z -
0 ... �
" "
ro
ro
ro

ro
ro

ro
ro
ro 0
...
<!
z
I ... -"'
0 ,=
-"'
0 ... -"'
0
.... -"'
0 �
... -"'
-
0

<! •
ro '
...J
M

0 "' ""
c
<!
-,
c
ro .!'! .!'!
c
""
c
""
c
ro ""
c
ro
"'
'<,
.!'!
c a:: :i
:, :, :, :,
:i
o w Q. "- Q. Q. Q. 0.

;u a.
D.
"iii E 29 29 29 29
:,
u.
.n ;:: "'
"'
c
..; ..; ..; ro
<! ro ..; --
"' z ... ro ro ro ro :,
"'
:, �I -"'
M
-"' -"' -"'
ro
.c
0
-;;;
""'
nD

:;;;
re
"'
c
c
ro
c
ro
""
c
""
c
""
c 3 "'
.n
ro ro ro -----
3 0 � ro !1
:;; :;; I

:;; :;; "'


ro z
"' .n .n .n "' "" "'
c
cc
a:: "' .n .n :,
I
re "' 29 29 To
29
"' -;;;
2 :1
<! 29 ro
0
"'
....
u.
- 3
ro
II
:1
Q.

z
E <! "'

.!'! Cl
"' El
rol
ro "'
Q.

Q. ZI
0

?
re
0 I

£ "
E
:,
u,
"
z
·cs

3 ro ro ro ro ro
E E E E E
"' ro ro ro ro
z "
z z
3 z z
c
0
0 n N m V)
u z
"
Contoh Kwitansi Perjalanan Oinas Panwaslu Kecamatan

PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

KECAMATAN . . . . . • . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

KWITANSI

Tahun Anggaran 2019 (Tahun Kegiatan)

Mata Anggaran 5156. (Kode Kegiatan) 001. (Output) 012. (Komponen) 5 2 4 1 1 1 (Akun)

Jenis Pengeluaran 524111 (Betanja Perjalanan Dinas Biasa)

Tenrna dari PPK Bawaslu Kab/Kota ...

Uang sejumlah Rp nol rupiah

Untuk Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas dalam Rangka . pada tanggal . . D i .

Kecamatan , Tg!/Bulanffahun Kegiatan

Menyetujui Yang Membayarkan Oibayarkan Oleh

PPK Bawaslu Kab/Kota BPP Bawaslu Kab/Kota . . . . . PUM Kecamatan . Yang menerima honor

Nama. Nam a Nama. Nama . . . .

NIP. NIP . . . . . NIP.

PERINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

INC PERINCIAN BIAYA J U M L A H KETERANGAN

I Transport Lokal Dalam Kata Rp


I 1

2 Uang Harian selama . . hari Rp


I

Hr x Uang Harlan

I 3 Biaya Penginapan Sela ma . . . Malam Rp . . . . . . . ....

1
Mlm x SBM Penginapan

I i

I I JUMLAH Ro . . . . . . . . . . . . nol rupiah

Telah dibayar uang sejumlah: Kecamatan Tgl/Bulanfrahun Kegiatan

Rp Telah diterima uang sebesar Rp .

not rupiah nol rupiah

Yang menerima

Nama ..

Dnetapkan sejumlah Rp

Yang telan dibayarkan semua Rp.

Sisa kurang/lebih Rp ...

PPK Bawas!u Kab Kota .

Nama . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

NIP . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Keterangan:

T,ket.Transport.Uang Harian,dan Biaya Penginapan dibayar Sesuai Dengan SBM dan dlsesuarkan dengan anggaran RKAKL
Conteh Kwitansi SPD Panwastu Kecamatan

PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

KECAMATAN .

KWITANSI

Tahun Anggaran 2019 (Tahun Kegiatan)

Mata Anggaran 5156. (Kode Kegialan) 001. (Oulput) 012. (Komponen) 5 2 4 1 1 1 {Akun)

Jenis Pengeluaran 5 2 4 1 1 1 (Belanja Perjalanan Oinas Biasa)

Terima dari PPK Bawaslu Kab/Kota

Uang sejumlah Rp. no! rupiah

Untuk Pembayaran Biaya Perjalanan Dmas dalam Rangka .,. .. pada tanggal __ Di .

Kecamatan . . ... . Tg!/Bulanrrahun Kegiatan

Yang menerima honor

Nama ..

Menyetujui Lunas dibayark Yang membayarkan

PPK Bawaslu Kab/Kota . BPP Bawaslu Kab/Kota . PUM Kecamatan .

Nama. Nama. Nama . . .

NIP NIP . . . . . NIP.

PERINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

iNO PERINCIAN BIAYA J U M L A H KETERANGAN

I Ftket Pesawat Daerah Asal • Daerah Tujuan


I
' Rp
pp
· · · · · · · . I

l
I

2 Transport Daerah Asal PP Rp

I
3 Transport Daerah Tujuan PP Rp
i

'

4 Vang Harian selama . . hari Rp . . . . . . . . . . . .

!
Hr x Uang Harian

5 Biaya Penginapan Selama . . Malam Rp . . . . . . . . . . . . I

I Mlm x SBM Penginapan

I I

JUMLAH Rn . . . . . . . . . nol rupiah


'

Telah crbayar uang sejumlah · Kecamatan . . . . Tgl/BulanfTahun Kegiatan

Rp. Telah diterima uang sebesar Rp . .

nol rupiah no! rupiah

Yang menerima

Nama.

Drtetapkan sejumlah Rp

Yang telah dibayarkan semua Rp.

Sisa kurang/!ebih Rp

PPK Bawaslu Kab Kota . .

Nama .

NIP .

Keterangan.

T1ket.Transport.Uang Harian.dan Biaya Penqmapan dibayar Sesuai Dengan SBM dan crsesoenen dengan anggaran RK/\KL
Contoh Kwitansi Fullboard Panwaslu Kecamatan

PANITIA PENGAWAS PEMJLJHAN UMUM

KECAMATAN .

KWIT ANS\

Tahun Anggaran 2019 {Tahun Kegiatan)

Mata Anggaran 5156 (Kode Kegialan) 001 (Output) 012 (Komponen)

Jenrs Pengeiuaran 5 2 4 1 1 9 (Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota)

Tenma dari PPK Bawaslu Kab!Kota .

Uang sejumlah Rp nol rupiah

Untuk Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas dalam Rangk.a . pada tanggal . ..... 01 . . .

Kecamatan . gl/Bulan/T ahun Kegiatan


T

Yang menenma honor

Nama.

Menyeturui Lunas dibayark Yang membayarkan

PPK Bawaslu Kab/Kota BPP Bawaslu Kab/Kota PUM Kecamatan ..

Nam a Nama. Nam a

NIP NIP NIP

PER!NCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

NOi PERINCIAN BIAYA J U M L A H KETERANGAN

1 Transport Loka! Oa!am Kata Rp

2 Uang Hanan FuHboard searna ... han Rp I

I
Hr x Uang Hanan

JUMLAH Rp nol rupiah

Telah dibayar uang sejumtaf Kecamatan. Tgl/Bulan/Tahun Keoretan

Rp. Telah diterima uang sebesar Rp

not rupiah nol rupiah

Yang menenma

Nama . . . .

Orteteckan sejumlah Rp.

Yang tetan dibayarkan semua Rp.


Srsa kurangflebih Rp.

PPK Bawaslu Kab Kola

Nama . . . . .

NIP ...

xererencao.

Tiket.Transport,Uang Hanan,dan Btaya Penginapan ceaver Sesuar Dengan SBM den o.sesuaecan dengan anggaran RKAKI..
Contoh Kwitansi FulJboard Luar Kota Panwaslu Kecamatan

PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

KECAMATAN . • . . . . . • . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . .

KWIT ANSI

Tahun Anggaran 2019 (Tahun Kegiatan)

Mata Anggaran 5156. (Kode Kegiatan) 001 (Output) 0 1 2 . (Komponen)

Jenis Pengeluaran 5 2 4 1 1 9 (Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota)

Terima dan PPK Bawaslu Kab/Kota .

Uang sejumlah Rp. nol rupiah

Untuk Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas dalam Rangka . pada tanggal . . .. D i .

Kecamatan. Tgl/Bulanrrahun Keqiata,

Menyetujui Lunas dibayark Yang membayarkan

PPi< Bawas!u Kab/Kota . BPP Bawas!u Kab/Kota PUM Kecamatan . . Yang menerima honor

Nama Nama ... Nama Nama.

NIP. NIP. NIP . .

PERINCIAN BIAVA PERJALANAN DINAS

N O , PERINCIAN BIAY A J U M L A H KETERANGAN

1 [Transport Lokal Oalam Kola Rp " " " " '

2 luang Harian Fu!lboard selama . hari Rp '

x Uang Hanan
I Hr

I JUMLAH Ro nol ruoiah

Telah dibayar uang sejumlah. Kecamatan Tgl!Bu!anfTahun Kegiatan

Rp Telah diterima uang sebesar R p .

not rupiah no! rupiah

Yang menerima

Nama . . .

Ditetapkan sejurnlah Rp .

Yang lelah dibayarkan semua Rp .

Srsa kurang/lebih Rp . . . . .

PPK Bawaslu Kab Kota ...

Nama .

NIP .

Keterangan:

ruet.rrenepcrt.uerq Hanan.dan Biaya Penginapan dibayar Sesuar Oengan SBM dan drsesuaikan Clengan anggaran RKAKL

"'
"'
c

...
"' i

"C"'
c '

...
"'

'

n N co ..,. Vl

ci.
0:
ro ro ro ro ro
>- >- >-
.c: c >- >-
c c c
s: _c
c
.c s:
"'
E -;;;
:,
2
:, :,
s:
:,
-;;; -;;; � - � - �
:, 5 :, :,
ro
:,
ro
� 0 w
-
.8 w -
.8 w -
0
w s w
:,
0.

- 0
0 0

- 0 0
0:

ci.
0: -;;; -;;; -
ro -;;; -;;;
.,
-
. 0 0 0 0
-
<(


r- r- r- r- ...
0

"'
C) -
c
"' "'
0 0
z " "'
0
"'
0

"'
-
0 0
·-
<(
"
"'
c
ro
"
5.
"
i i

:,
2
co
c "'
5. - .:;
·
·ro

:,
2
ec
c
i"
a. --c
ro
:,
2
cc
c
i"
- ·ro

:,
co
c "' -
.:;
·
·ro

:,
a:: 5. "' ro 0 ro ro 0 ro 0 ro a.
"'
ro 2 ro 5. re 2
-
0
:::, co co :::, 2 as
0

:;; "'
0:
"'
0: c
"
0 Vl
:::,
"'
0:
- c
"'
0 Vl
"'
0: c
"'
0 Vl
:::,
"'
0: c "
0
co
Vl
:::, tu
0: c "' 0
cc
Vl

<(
x x
-' "'
c
ro
x x x
<( � � �
:::, � �
:r I :r
0 :r I

<(

f- ci.
0
!.::.

� -;;; -;;; -
"C ro -;;; -;;;
:;; 0 0 0
� r-
0 0
r- r- r-
<( <ii 0 r-
C)
-'
<(
C) =
,; 1: 1:
c u,
1: 1: 1:
0 ro ro
c ro ro
co 0 c ·- c c ro
c re
·ro
ec 0
ro 0 0 c ·-
-"'
·ro
C) c ro ro cc ro ·ro 0 ro
:, c ro

z -� ro
·c
ro =
3
0
2 ro
·c
ro
=
-
:,
0
2 "'
c
ro
·c
.0 :,
0
2
c ·c
ro
.0 :,
0
2 "'
c
ro
·c
=
-
:,
2
"'
,:,

:::,
� '°
:::,

:,
:::,
ro 3 :::,
ro ,;
:::,
ro :,
0

co
:r
"' '°
I

"' "' '° � '°
0 Vl I
i= 0 Vl I �
Vl
"'
0
I
Vl
"'
0
I 0 Vl

w "'
0..
x x
w x x
:;;
"'
c

x
� � �
:::,"' �
:r I I
f- I I I

w
-;; c
� I

E E E
<(
ro 2 2 2
E
2
E " ,I

0.. "'

0
-;;; -;;;
ro ro ro
co
ro 2 -c'

ro
'° -;;; -;;;
(/) "C
Vl
"C

Vl '°
Vl Vl
-;;;

Vl >- I

1: ·- "C "C "C ro


·
ro
<( ro ·
ro ·-

-
0 ·ro .0
:, 1: ro ro
:, :, 1:
z a.
0
0 0 � 0 0 0 0
:,
0
:,
� E 0
a. a. a.
0 0
c a. a.
i5 ,:; 0
"' 3;
"' ...
<(

"' ..___
0 0 0 0

[::
I c
ro
ro c
ro c
ro
0

c "'
0 0

c "'
0
2 "' .0
z 0 r- I ro
[" ro
ro
ro
ro
0 ro
,= 0 ,= 0 0 ,= 0 r-
<( I
-"' -"'
r- ,= 0 "'
c cc

z -"' -"' -"' ro


'"'
:, z
>-
<( "OS
• ro
-' ro
5
<(
..., 1'! "'
c
ro
"'
c
"'
c
"'
c
"'
c ro E·
ro
c --"'
ro a:: "'
,; 3
a.
:,
3
--"'
:,
--"'
:, '°
0..
�I
w 0.. a. a. a. a. 0..
0.. ciJ
"E
ro
u
u.
-;;
-
]Jo ciJ

-
]Jo
]Jo
"'
tu i= c"'
"' •

-
<( •

""
-
ro .J

-=' z ... -" -"'


ro ro ro
.J

ro
.J

ro
0

re "' "' "' "' "'


:al: ""
c
"'
c
5
c
"' ro
c
"' c
"' "'
c
0 � [" ro
c
"
:;;
"
:;; :;;
["
ro z
0..
.0 .0
"' .0
"' .0 .0
"'
ro
a:: '° ciJ
<( ]Jo ciJ ciJ
-
]Jo

0
f-
u, - -
""
E <(

--"' 0
ro
0

1: ro
re ·-
:,
0 0
_c
..___
E "
E
ro
'"'
:,
w .0
ro
u,
2 "
·c;; "' "'
c
:,

c: "'
2 "OS
ro

3:
·� e.c
"' ro

E
ro

E
ro

E
ro

E
ro
ro
ro z
""
_c ro ro ro ro
E
ro
"' E

.8
z z z z z '"'
0..
"''
zi
0..
c
ci
0
z
N co ..,.
u "" Vl
RESUME

VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2019

NO TANDA TERIMA

TGL JUMLAH
NO DRAFT SPTB

TGL JUMLAH
NO SPTB
TGL JUMLAH
NO SPP

DH2PI DLAIN-LAIN
SU88AGIAN

PPK

PROGRAM Dos

05157 Ds243 Os244 DLAlNNYA


KEG;ATAN

�-----�
OU7PUT

SUB OUTPUT

KOMPONEN

PENGAJUAN DGUPNIHIL DPTUP DLs BENDAHARA DLs PIHAK KE 3

REALISAS! SEUSlH KETERANGAN


AKUN DAN JUMLAH AKUN URAJAN JUMLAH

TOTAL

CATATAN

Mengetahu1/menyetujui

Petugas Pemeriksa Berkas Kabag/Kasubbag ADM


STAF PPK

NAMA NAMA
NAt/,A

T!NOAK LANJUT

jLENGKAPi
:JPROSES SPP/SPM
D I

ROL TING SUP

OITERIMA O!KEMBALJKAN

'

NAMNJABATAN TGL PARAF NAf./,NJABATAN TGL PARAF

')

2)

3)

4)

5)

\dst
LAMPI RAN

VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN OLEH PPSPM

BAWASLU KABUPATENIKOTA

TAHUN ANGGARAN 2019

No Uraian Catatan PPSPM Tindak Lanjut

PPS PM

NAMA
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN PERJALANAN DINAS BIASA

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2019

URAIAN KEGlATAN
'

VERIFIKATOR, PPK/PPTK PPS PM


I

D LS SEBELUM D LS SETELAH OuP/TUP I


TANGGAL
'

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT SURATTUGAS

UNDANGAN

SPD YANG SUDAH DI OTORISASI

KUITANSI RAMPUNG

DPR

TIKET

BOARDING PASS

BILL HOTEL/PERNYATAAN TIDAK MENGINAP


I

LAPORAN

DOKUMENTASI

DLAINNYA

1. DAFT AR NOMINATIF

2. SPTJ

MENYETUJUI PPK/PPTK ?PSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS :
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN PERJALANAN DINAS PAKET MEETING

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2019

I URAIAN KEGIATAN

'

I
VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPSPM

0Ls SEBELUM DLs SETELAH OuP/TUP I


TANGGAL :

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT : SURAT TUGAS

UNDANGAN

SPD YANG SUDAH DI OTORISASI

KUITANSI RAMPUNG
'

DPR

TIKET

BOARDING PASS

BILL HOTELIPERNYATAAN TIDAK MENGINAP

LA PO RAN

DOKUMENTASI i
:

D LA I N N Y A

1. DAFTAR NOMINATIF I

2. SPTJ

MENYETUJUI PPK/PPTK '


PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS :
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN SEWA

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2019 I

URA!AN KEGIATAN :

l VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPSPM

I TANGGAL :

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT : KONTRAK SEWA I

SERITA ACARA SERAH TERIMA (BAST)


I

SERITA ACARA PEMBAYARAN (SAP) I

KWIT ANSI

KTP DAN NPWP REKANAN


I

I
SERTIFIKAT KEPEMILIKAN (SHM/BPKB)

BUKTI SETOR PAJAK

KELENGKAPAN LAIN (IMB/STNK)

DOK UM ENT ASI


i

DLAINNYA I

1. COMPANY PROFILE I

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS :
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN PAKET MEETING

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2019

URAIAN KEGIATAN
'

VERIFIKA TOR: PPK/PPTK PPS PM


I

I
TANGGAL
'

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT

DIBAWAH 50 JUTA KUITANS1

INVOICE

UNOANGAN

OAFTAR HAOIR

OAFTAR KAMAR

BUKTI SETOR PAJAK

LAPORAN KEGIATAN

DLAINNYA

01ATA5 50 JUTA SURAT UNDANGAN PENUNJUKAN LANGSUNG

PAKTA INTEGRITAS

BA PENJELASAN

BA EVALUASI

BA KLARIFIKASI DAN NEGOSJAS\

PENETAPAN PEMENANG

PENGUMUMAN PEMENANG

SPMK

SURAT PERJANJ1AN/KONTRAK

SY ARA T UMUM KO NT RAK

SYARAT KHUSUS KONTRAK

SPES!FIKASI BARANG/PEKERJAAN

HPS

SURAT PENUNJUKAN LANGSUNG

SURAT PENAWARAN

AKTA PERUSAHAAN

SIUP

NPWP REKANAN, REKENING KORAN

FORMULIR ISlAN KUALIFIKASI

REKAM PAJAK PERUSAHAAN

BE RITA ACARA SERAH TERlMA (BAST)

BERITA ACARA PEMBAYARAN (SAP)

KUITANSI

UNDANGAN

DAFTAR HADIR

DAFTAR KAMAR

BUKT! SETOR PAJAK

LAPORAN KEGIATAN

DLAINNYA

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
'
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN HONORARIUM POKJA

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2019

URAIAN KEGIATAN
'

VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPS PM


I

DLS BENDAHARA OuP/TUP I


TANGGAL
'

ADA TIDAK ADA T!DAI(

KEtENGKAPAN SYARAT KUITANSI

SK POKJA

OUTPUT POKJA

BUKTI SETOR PAJAK

DtAINNYA

1. NOMITANIF

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN RAPAT DALAM KANTOR

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2018

URAIAN KEGIATAN
'

VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPS PM


I

DLS BENDAHARA Ou,(TuP I


TANGGAL
'

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT KUITANSI


'

UNDANGAN

ST RAPAT

OAFTAR HADIR

NOTULENSI

DLAINNVA

1. APLIKASI RDK

2. NOM!NATIF

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN HONORARIUM NARASUMBER

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2019

URAIAN KEGIATAN
'

VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPS PM


I

DLS SENOAHARA OuP/TUP I


TANG GAL
'

ADA TIDAK ADA TIOAK

KELENGKAPAN SYARAT : KUITANSI

UNOANGAN/ST NARASUMBER

SK NARASUMBER

B100ATA NARASUMBER

MATERt!NOTULENSI

DAFTAR HADIR

BUKTI SETOR PAJAK

DlAINNYA

1. NOMINATIF

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
'
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN BELANJA BAHAN (ATK, FOTOCOPY, KOMPUTER SUPPLY, SPANDUK, SEMINAR KIT)

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2019

URAlAN KEGIATAN
'

VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPS PM


I

I TANGGAl

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT : KUITANSI/NOTA PEMBELIAN

INVOICE

FAKTUR PAJAK (PEMBELIAN LEBIH DARI 1.000.000)

BUKTI SETOR PAJAK

OLAINNYA

OUTPUT APLIKASI PERSEOtAAN(521811)

MENYETUJU1 PPK/PPTK PPS PM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN BELANJA BAHAN (KONSUMSI RAPAT)

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2019

URAIAN KEGIATAN

I VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPSPM

I TANGGAL
'

ADA TlDAK ADA TlDAK

KELENGKAPAN SVARAT KUITANSI/NOTA PEMBELIAN

UNDANGAN

DAFTAR HADIR

BUKTI SETOR PAJAK

[]LAINNVA

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
'
LAMPI RAN

VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN OLEH PPK/PPTK

BAWASLU KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2019

No Uraian Catatan PPK/PPTK Tlndak Lanjut

PPK/PPTK

NAMA
RESUME

VERIFLKASI PERTANGGUNGJA.W.A.B.A.N

B.A.W.A.SLU PROVINSI

T.A.HUN .A.NGG.A.RAN 2019

NO TANDA TERIMA

NO DRAFT SPTB JUMLAH

JUML,,O,rl
NO SPTB
JUML,,O,rl
NO SPP

BAGIAN
o�- DLAIN-LAIN

SUBBAGIAN

"'
PROGRAM

KEGIATAN DLAINNYA

OUTPUT

SUB OUTPUT

KOMPONEN

PENGAJUAN DGUPNIHIL OLs PIHAK KE J

A.KUN DAN JUMLAH AKUN UAAIAN JUMLAH REALISASI SELISIH KETERANGAN

TOTAL

CA TAT AN

Mfflll&latu/menyet"""

STAF PPK Ptt11gn Pem.rlkn Berlin K1b1glKH11bb1g ADM

,_
T!NOAK LMUUT

PROSES SPP/SPM \LENGKAPI


D

ROUTING SLIP

DITERIMA OIKEMBALIKAN
,_
NAMAIJABATAN rm
,_ NAMPJJABATAN toe

,,

"
,,

.,

,,

""
LAMPI RAN

VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN OLEH PPSPM

BAWASLU PROVINS!

TAHUN ANGGARAN 2019

No Uraian Catatan PPSPM Tlndak Lanjut

PPSPM

NAMA
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN PERJAlANAN DINAS BIASA

BAWASLU PROVINS!

TAHUN ANGGARAN 2018

URA1AN KEG1ATAN
'

I VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPS PM

[]Ls SEBELUM OLS SETELAH []uP/TUP I


TANGGAL
'

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT SURATTUGAS

.
UNDANGAN

SPO YANG SUOAH 01 OTOR!SASI

KU!TANSt RAMPUNG

DPR

TIKET

BOARDING PASS

BILL HOTEUPERNYATAAN TIOAK MENGINAP

LAPO RAN

OOKUMENTASI

[JLAINNYA

1. OAFTAR NOMINATIF

2.SPTJ

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
CEK UST

KELENGKAPAN DOKUMEN PERJALANAN DINAS BIASA

BAWASLU PROVINS!

TAHUN ANGGARAN 2019

URAlAN KEGlATAN
'

I VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPS PM

DLs SEBELuM DLS SETElAH OuP/TUP I TANG GAL


'

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT SURAT TUGAS


'

.
UNDANGAN

SPD YANG SUDAH DI OTORISASI

KUITANSl RAMPUNG

DPR

TIKET

BOARDING PASS

BILL HOTEL/PERNYATAAN TIDAK MENGINAP

lAPORAN

DOKUMENTASI

DlAINNYA

l. OAFTAR NOMINATIF

2. SPTJ

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
'
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN PERJAlANAN OINAS PAKET MEETING

SAWASLU PROVINSI

TAHUN ANGGARAN 2019

URAIAN KEGIATAN
'

I VERIFJKATOR: PPK/PPTI< PPS PM

DLs SEBELuM DLs snELAH OuP/TUP I TANGGAL


'

ADA TIDAK ADA TIDAi<

KELENGKAPAN SYARAT : SURAT TUGAS

UNOANGAN

SPO YANG SUDAH DI OTORISASI

KUITANSI RAMPUNG

DPR

TIKET

BOARDING PASS

BILL HOTEUPERNYATAAN TIOAK MENGINAP

LAPORAN

OOKUMENTASI

DLAINNYA

1. DAFTAR NOMJNATIF

2. SPTJ

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS

'
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN SEWA

BAWASLU PROVINS!

TAHUN ANGGARAN 2019

URAIAN KEG1ATAN
'

I VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPS PM

I TANGGAl
'

ADA TlOAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT KONTRAK SEWA

SERITA ACARA SERAH TERIMA (BAST)

SERITA ACARA PEMBAYARAN (BAP)

KWITANSI

KTP DAN NPWP REKANAN

SERTIFIKAT KEPEMILIKAN (SHMIBPKBJ

BUKTI SETOR PAJAK

KELENGKAPAN LAIN (IMB/STNKJ

OOKUMENTASI

OLAINNYA

1 COMPANY PROFILE

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM


.

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
CEK LIST

KELENGKAPAN OOKUMEN PAKET MEETING

BAWASLU PROVINS!

TAHUN ANGGARAN 2019


I
URAIAN KEG1ATAN

I VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPS PM

TANGGAL
I
'

ADA TIOAK ADA TIOAK

KELENGKAPAN SYARAT

DIBAWAH SO JUTA , KUITANSI

INVOICE

UNOANGAN

OAFTAR HADIR

OAFTAR KAMAR

BUKTI SETOR PAJAK

LAPORAN KEGIATAN

DLAINNYA

DIATAS SO JUTA SURAT UNDANGAN PENUNJUKAN LANGSUNG

PAKTA INTEGRITAS

BA PENJELASAN

BA EVALUASI

BA KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI

PENETAPAN PEMENANG

PENGUMUMAN PEMENANG

SPMK

SURAT PERJANJlANIKONTRAK

SYARAT UMUM KONTRAK

SYARAT KHUSUS KONTRAK

SPESIFlKASI BARANG/PEKERJAAN

HPS

SURAT PENUNJUKAN LANGSUNG

SURAT PENAWARAN

AKTA PERUSAHAAN

SIUP

NPWP REKANAN, REKENING KORAN

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASJ

REKAM PAJAK PERUSAHAAN

SERITA ACARA SERAH TERIMA (BASn

SERITA ACARA PEMSAYARAN (SAP)

KUITANSl

UNOANGAN

DAFTAR HADIR

DAFTAR KAMAR

SUKTI SETOR PAJAK

LAPORAN KEGlATAN

DLAINNYA

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
'
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN HONORARIUM POKJA

BAWASLU PROV1NSI

TAHUN ANGGARAN 2019

URAIAN KEGIATAN

I VERIF1KATOR: PPK/PPTK PPS PM

DLS BENDAHARA Ou•/ru, I


TANGGAL
'

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT : KUITANSI

SK POKJA

OUTPUT POKJA

BUKTI SETOR PAJAK

DLAINNYA

i. NOMITANIF

MENY[TUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
'
CEK UST

KELENGKAPAN DOKUMEN RAPAT DALAM KANTOR

BAWASLU PROVINS!

TAHUN ANGGARAN 2018

URAIAN KEGIATAN
'

VERIF1KAT0R: PPK/PPTK PPS PM


I

0Ls BENDAHARA OuP/TUP I


TANGGAL
'

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT KUITANSI


'

UNDANGAN

ST RAPAT

DAFTAR HADIR

NOTULENSI

DLAINNYA

1 APLIKASI ROK

2. NQMlNATIF

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
I
CEK LIST

KELENGKAPAN OOKUMEN HONORARIUM NARASUMSER

SAWASLU PROVINS!

TAHUN ANGGARAN 2019

URAIAN KEGIATAN
'

VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPSPM


I

DLS BENOAHARA OuP/TUP I


TANGGAL
'

ADA TIOAK ADA TIOAK

KELENGKAPAN SVARAT KUITANSI


'

UNDANGANIST NARASUMBER

SK NARASUMBER

BIODATA NARASUMBER

MATERl/NOTULENSI

DAFTAR HAOlR

BUKTI SETOR PAJAK

DlAINNVA

l. NOMINATIF

MENVETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
I
CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN BELANJA BAHAN (ATK, FOTOCOPY, KOMPUTER SUPPLY, SPANOUK, SEMINAR KIT)

BAWASLU PROVINS!

TAHUN ANGGARAN 2019


I
URAIAN KEGIATAN
'

I VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPS PM

I TANGGAL
'

ADA TIDAK ADA TIDAK

KELENGKAPAN SYARAT KUITANSIINOTA PEMBEUAN

INVOICE

FAKTUR PAJAK (PEMBELIAN LEBIH DARI 1.000 000)

BUKTI SETOR PAJAK

0LA1NNYA

OUTPUT APUKASI PERSEDIAAN(S21811)

MENYETUJUI PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
'
I

CEK LIST

KELENGKAPAN DOKUMEN BELANJA BAHAN {KONSUMSI RAPAT)


I

BAWASLU PROVINS!

TAHUN ANGGARAN 2019

URAlAN KEGIATAN
'

I VERIFIKATOR: PPK/PPTK PPS PM

I TANGGAL
'

ADA TIDAK ADA TIOAK

KELENGKAPAN SYARAT KUITANSlfNOTA PEMBELIAN


'

UNDANGAN

DAFTAR HADIR

BUKTI SETOR PAJAK

DLAINNYA

MENYETUJU1 PPK/PPTK PPSPM

NAMA NAMA

CATATAN KHUSUS
'

I
I

LAMPI RAN

VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN OLEH PPK/PPTK I

BAWASLU PROVINS!

TAHUN ANGGARAN 2019

No Uralan Catatan PPK/PPTK Tindak Lanjut

PPK/PPTK

NAMA
'.l

- "'
c. z
0 ..
�m

�;
::,
Q .,
.. • •, ,.
.
!f .a a.
w"
o z
0 ::, ..• ..•
- E "'

a: e
c. o
-' z
-c ;o
z a:
Q w
.... c.

iii ;;;
� ;::;
O u:
� ri:
.. w
o >
z W
.. ..
.... !!l

"' z
;::;
w -
.. /
� 'a

1-1--+-+l il+----1---l--�-­

'

,I--<-�·
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS

Pada hari ini . . . tanggal . . . bulan . . . tahun . . . , yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama lengkap

N I P .

Jabatan Kuasa Pengguna Anggaran/PPK atas nama KPA ')

Kami melakukan pemeriksaan kas kepada :

Nama lengkap

N I P .

J a b a t a n : Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu '>

Berdasarkan Pemeriksaan Kas serta bukti-bukti dalam pengurusan itu, kami menemui kenyataan

sebagai berikut :

Jumlah uang yang dihitung dihadapan Pegawai tersebut adalah :

a. Uang kertas Rp ,-

b. Uang Logam Rp ,-

Jumlah Rp ,-

Saldo uang menurut buku Kas Rp . . . . . . . • . . . . . . . . . ,­

Perbedaan positif/negatif antara saldo Kas dan saldo Buku Rp . . . . . . . • . . . . . . . . . ,-

Penjelasan Selisih : .

. , .

Yang diperiksa, Yang memeriksa,

Bendahara Pengeluaran/
Kuasa Pengguna Anggaran/
Bendahara Peogeluaran Pembantu 'l,
PPK atas nama KPA *),

.................................... ....................................

NIP . . • . . . • . . . . . . • • . . . . • . . . • . . . . . . NIP . . . . . . . . . . . • . . • . . . . . . . . . . . . . . .

*) pilih salah satu


BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS

Tanggal: .

Uang Kertas :

lembar x Rp. 100.000,- - Rp ,·

lembar x Rp. 50.000,- - Rp ,·

lembar x Rp. 20.000,- - Rp ,·

lembar x Rp. I 0.000,- - Rp ,·

lembar x Rp. 5.000,- - Rp ,·

lembar x Rp. 2.000,- - Rp ,·

J u m l a h Rp . . . . . . . . . . • • . . . . . ,-

Uang Logam:

keping x Rp. 1.000,- - Rp ,-

keping x Rp. 500,- - Rp ,-

keping x Rp. 200,- - Rp ,-

keping x Rp. 100,- - Rp . . . . . . . • • . . . . . . . . ,-

J u m l a h Rp . . . . . . . • . . . . . . . . . ,-

Total Uang Rupiah Rp ,-

Total Hasil Pemeriksaan Kas Rp ,·

Saldo menurut Buku Harian Kas Rp ,·

Selisih lebih (kurang)


Rp ,-

Penjelasan Selisih : ................•..........•...

. , ,

Yang diperiksa, Yang memeriksa,


Bendahara Pengeluaran/
Kuasa Pengguna Anggaran/
Bendahara Pengeluaran Pembantu "),
PPK atas nama KPA "J,

. . .... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
....................................

NIP • . . . . . . . • • • • . . . . . . • • • . • . . . . . • • NIP . . . • . . • • • . . . . . . • . . . . • . . . . . . . . .

*) pilih salah satu


KOP SURAT SATUAN KERJA

SURAT PERNYATAAN

Nomor: .

Sehubungan dengan pengajuan Uang Persediaan (UP) sebesar

Rp ( ), yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama

2. Jabatan

3. Saluan Kerja : (. . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )

4. Kementerian I Lembaga : Badan Pengawas Pemilihan Umum ( 1 1 5 )

5. Unit Organisasi : Sekretariat Jenderal (01)

dengan ini menyatakan bahwa:

1 . Uang Persediaan (UP) tersebut akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan

operasional sehari-hari satuan kerja dan tidak untuk membiayai pengeluaran yang

menurut peraturan perundang-undangan harus dilakukan dengan pembayaran

langsung (LS);

2. Apabila dalam 2 (dua) bulan sejak SP2D-UP diterbitkan belum dilakukan penggantian

(revolving) UP, maka bersedia memotong atau menyetorkan sebesar 25% (dua puluh

lima persen) dari UP yang diterima; dan

3. Apabila dalam 1 (satu) bulan setelah surat pemberitahuan Kepala KPPN untuk

memotong atau menyetorkan UP sebesar 25% (dua puluh lima persen) belum

dilaksanakan, maka bersedia memotong atau menyetorl<an 50% (lima puluh persen)

dari UP yang diterima.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya .

• . . . . . • • . . . . . • . , . . . . . . . • . . . . . . . . . . • • • . . . . . . .

SELA KU

KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

..............................•.........

NIP .

Anda mungkin juga menyukai