Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN

KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BUKITTINGGI


NOMOR : /KK.03.13-a/HK.00.8/02/2019

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN OPERASIONAL SEKBER


FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2019

KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BUKITTINGGI,

Menimbang : a. bahwa sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan Kepala Kantor
Kementerian Agama Kota Bukittinggi tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Bantuan
Operasional Forum Kerukunan Umat Beragama Kota BukittingginTahun 2019;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1/PNPS Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
7. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama
8. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama,
Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara pada Kementerian Agama;
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BUKITTINGGI TENTANG PETUNJUK
TEKNIS PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN OPERASIONAL FORUM KERUKUNAN
UMAT BERAGAMA TAHUN 2019

BAB I
KETENTUAN UMUM

PASAL 1
Dalam keputusan ini, yang dimaksud dengan :
1. Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut FKUB Kab/Kota adalah FKUB pada Kota Bukittinggi
2. Bantuan Operasional FKUB adalah dana APBN yang dituangkan dalam DIPA Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi yang
digunakan untuk operasional FKUB Kota Bukittinggi pada Tahun Anggaran 2019.
3. APBN adalah kepanjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran
4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah Kuasa Penggguna Anggaran pada Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi
5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah Pejabat Pembuat Komitmen yang memiliki kewenangan mengambil
keputusan dan/atau tindakan terkait dengan pencairan anggaran bantuan operasional FKUB pada Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi
6. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PP- SPM adalah Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah
Membayar pada Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi
7. LS adalah pembayaran secara langsung (digunakan untuk meminta uang guna pembayaran kepada pihak ketiga)
8. UP adalah uang persediaan digunakan kalau ada yang minta uang untuk jaga- jaga. Dalam akuntansi, UP dikenal dengan kas kecil (petty
cash).

BAB II
PELAKSANAAN DAN TUJUAN

PASAL 2
1. Bantuan operasional FKUB Kota Bukittinggi dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2018 dengan mekanisme tertentu, berdasarkan
permohonan penggunaan bantuan operasional dari FKUB Kota Bukittinggi dengan tetap memperhatikan ketentuan batas akhir
pertanggungjawaban APBN Tahun 2019.
2. Penyerahan bantuan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan secara langsung melalui rekening bank FKUB Kota Bukittinggi dan
dilaksanakan secara bertahap (termin) dan/atau secara langsung sesuai dengan permohonan penggunaan bantuan operasional dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB).
3. Bantuan Operasional Kota Bukittinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan tujuan untuk menunjang kegiatan operasional
dalam rangka pemeliharaan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan forum kerukunan umat beragama.

BAB III
MEKANISME BANTUAN

PASAL 3
Mekanisme pengajuan penggunaan bantuan operasional sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) adalah :
1. FKUB Kota Bukittinggi mengajukan permohonan penggunaan bantuan operasional kepada PPK dengan melengkapi persyaratan berupa :
a. Term Of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) yang isinya meliputi :
1. Latar Belakang.
2. Maksud dan tujuan.
3. Sasaran
4. Volume
5. Waktu pelaksanaan.
6. Biaya.
7. Output yang diharapkan.
8. Penutup
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan yang akan dilaksanakan
c. Fotocopy rekening bank yang masih aktif atas nama FKUB Kota Bukittinggi
2. PPK melakukan verifikasi kelengkapan berkas permohonan bantuan operasional
3. Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud ayat (2) dijadikan dasar PPK dalam menetapkan Surat Keputusan penerima Bantuan Operasional
FKUB yang disahkan oleh KPA.
4. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit memuat :
a. Identitas penerima bantuan;
b. Jumlah barang dan / nilai uang; dan
c. Nomor rekening penerima bantuan.

PASAL 4
Pencairan bantuan operasional dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerjasama antara PPK dengan penerima bantuan operasional, diberikan dalam
bentuk uang kepada penerima bantuan operasional melalui mekanisme:
a. LS ke rekening penerima bantuan operasional atau UP dengan cara seka1igus/ bertahap;
b. Membuat Kuitansi Penerimaan, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) dan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);

c. Menyerahkan berkas tersebut huruf (b) kepada PP-SPM dengan melampirkan fotocopy rekening bank yang masih aktif atas nama FKUB
Kota Bukittinggi untuk diterbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) dan diproses sesuai ketentuan perundang—undangan yang berlaku.
PASAL 5
1. Penentuan pencairan dana bantuan operasional secara sekaligus atau bertahap sebagaimana dimaksud pada pasal 4 huruf a ditetapkan oleh
KPA dengan mempertimbangkan jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan.
2. Apabila pencairan dana operasional secara bertahap dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Tahap I sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana bantuan operasional setelah perjanjian kerjasama ditandatangani
oleh penerima bantuan dan PPK;
b. Tahap II sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana bantuan operasional, apabila dana pada tahap I telah dipergunakan
sekurang- kurangnya 80%;
c. Tahap III sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana bantuan operasional, apabila jumlah dana pada tahap I dan tahap II
telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%; dan
d. Tahap IV sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari keseluruhan dana bantuan operasional, apabila jumlah dana pada tahap I sampai
dengan tahap III telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80%.
3. Penerima bantuan operasional mengajukan permohonan pencairan dana bantuan operasional kepada PPK dengan mekanisme sebagai berikut
:
a. Pembayaran sekaligus atau tahap I dilampiri :
1. Rencana pengeluaran dana bantuan operasional yang akan dicairkan secara sekaligus atau bertahap;
2. Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan;
3. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; dan
4. Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak (SPTJM) dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari petunjuk teknis ini.
b. Pemba yaran tahap II sampai dengan tahap IV dilampiri :
1. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan;
2. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tahap sebe1umnya;dan
3. Surat Pemyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB) atas kebenaran belanja yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.

BAB IV
PENGGUNAAN / PERUNTUKAN

PASAL 6
1. Bantuan Operasional FKUB digunakan oleh FKUB Kota Bukittinggi untuk kegiatan operasional pemeliharaan kerukunan umat beragama
dan Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama.
2. Biaya kegiatan operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Biaya perjalanan pemantauan dan pembinaan kerukunan umat beragama di Wilayah kerja FKUB Kota Bukittinggi
b. Biaya rapat koordinasi, termasuk transport baik intern FKUB Kota Bukittinggi maupun Iintas sektoral dengan pihak terkait.
c. Biaya ATK dan operasional Sekretariat FKUB Kota Bukittinggi
d. Honor tenaga administrasi kantor Sekretariat FKUB, tenaga kebersihan kantor Sekretariat FKUB, dan pembayaran tagihan listrik
dan/atau air dan/atau koran kantor Sekretariat FKUB.
3. Dana Bantuan Operasional FKUB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diperkenankan untuk digunakan pelaksanaan kegiatan
pelatihan, workshop, seminar, atau kegiatan lain yang merupakan sebuah kegiatan mandiri dan bukan bersifat kegiatan-kegiatan operasional
yang berfungsi menunjang fungsi koordinatif.

BAB V
PERTANGGUNGJAWABAN

PASAL 7
1. FKUB Kota Bukittinggi wajib membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan operasional setelah selesainya penggunaan
bantuan operasional.
2. Laporan pertanggungjawaban bantuan operasional FKUB sebagaimana dimaksud ayat (1), berupa Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan.
3. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan sebagaimana dimaksud ayat (2), memuat tentang rincian penerimaan dan pengeluaran anggaran
disertai bukti- bukti yang sah menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku, paling sedikit memuat :
a. Kata Pengantar;
b. Iktisar;
c. Rincian Penerimaan dan Penggunaan; dan
d. Dokumen pendukung :
1. Keputusan Penetapan yang telah disahkan KPA;
2. SPM/SP2D;
3. Perjanjian Kerjasama ;
4. Bukti Pembayaran;
5. Pemyataan Tanggungjawab Mutlak ; dan
6. Bukti pemotongan dan penyetoran pajak.
4. PPK wajib melakukan verifikasi atas kebenaran laporan penggunaan bantuan operasional FKUB dan PPK bertanggung jawab atas kebenaran
pengeluaran anggaran atas kegiatan bantuan operasional FKUB.

BAB VI
PENGAWASAN DAN PELAPORAN

PASAL 8
1. PPK memiliki tugas melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan penggunaan bantuan operasional FKUB Tahun 2019.
2. PPK wajib melaporkan pelaksanaan penggunaan bantuan operasional FKUB Tahun 2018 dan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian
atas kegiatan dimaksud kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi secara hierarkis.

BAB VII
KETENTUAN LAIN
PASAL 9
1. Apabila ada perubahan aturan dan/atau perubahan teknis lajnnya akan diatur lebih lanjut melalui perubahan Petunjuk Teknis.
2. Hal-hal lain yang belum jelas dan/atau belum diatur dalam Petunjuk Teknis agar mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

PASAL 10
Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Bantuan Operasional FKUB Pada Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi Tahun
2019 ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bukittinggi
pada tanggal , Februari 2019

KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA


KOTA BUKITTINGGI,

ABRAR MUNANDA

Anda mungkin juga menyukai