Abstract
Public demands for transparent and accountable bureaucracy and increasingly dynamic environmental conditions
have prompted the Government to implement cashless government system in order to modernize the transaction of the
State Budget (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara - APBN). The cashless governmenst system is considered as
part of public innovation in order to encourage public sector administrative reform efforts. Apart from the pros and
cons that arise, the government's cashless policy in government expenditure is expected to take strategic steps in the
budget that are in line with the principles of flexibility, security, effectiveness and accountability. The purpose of this
study is to (1) explain current government transaction conditions, (2) understand the concept of cashless government,
and (3) elaborate on the urgency of implementing the cashless government system in Indonesia. The literature study in
this paper shows that there are still weaknesses and potential corruption caused by the number of transactions carried
out by the government. It is important to create an urgent need or foster a sense of urgency for change in public sector
organizations and by immediately transforming into a dynamic bureaucracy in the face of the challenges of the times.
The government's cash system is expected to increase the transparency and accountability of the State's finances and
approve the payment of acts of corruption. In a broader context, this system is expected to provide benefits in
encouraging economic growth and improving public welfare.
Keywords: Cashless Government System, Good Governance, Management of State Finances, Administrative Reform.
How to Cite. Kurniati, P.N. & Nugroho, B.Y. (2019). Urgensi Pelaksanaan Sistem Cashless Government dalam
Membangun Birokrasi yang Transparan dan Akuntabel. Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9
(2): 136-150
136
Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2) Desember 2019: 136-150
137
Paramita Nur Kurniati & Bernardus Yuliarto Nugroho, Urgensi Pelaksanaan Sistem Cashless Government
138
Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2) Desember 2019: 136-150
139
Paramita Nur Kurniati & Bernardus Yuliarto Nugroho, Urgensi Pelaksanaan Sistem Cashless Government
Seandainya Ditempatkan
140
Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2) Desember 2019: 136-150
141
Paramita Nur Kurniati & Bernardus Yuliarto Nugroho, Urgensi Pelaksanaan Sistem Cashless Government
untuk dapat berprestasi atau berkinerja Birokrasi. Salah satu yang dilakukan
lebih baik lagi. adalah dengan melakukan benchmark
Namun perkembangan dan tantangan dengan berbagai praktik layanan publik di
jaman menuntut organisasi sektor publik luar negeri. Salah satu poin penting yang
pun harus berubah menyesuaikan ditemukan adalah bahwa pelayanan publik
kebutuhan jaman. Inovasi menjadi salah harus terus melakukan inovasi agar tetap
satu cara bagi sebuah organisasi atau menarik dan relevan sehingga
lembaga tetap eksis dan relevan pada memberikan manfaat baik secara langsung
kebutuhan zaman yang senantiasa maupun tidak langsung.
berubah. Dalam hal ini, inovasi tidak hanya Reformasi Birokrasi yang terus
mutlak bagi perusahaan yang ingin terus digaungkan oleh KemenPAN dan RB juga
bertahan (sustain), tetapi juga bagi mendorong agar birokrasi
organisasi sektor publik yang bertugas menyederhanakan proses bisnisnya yang
khusus untuk pelayanan publik. cenderung dinilai lambat dan berbelit-
Wacana dan studi inovasi di sektor belit. Inovasi organisasi pemerintah
publik tergolong baru (emerging) merupakan proses dalam menciptakan,
dibanding studi inovasi di sektor bisnis mengembangkan dan
yang telah dipelajari lebih dari 25 tahun mengimplementasikan ide-ide baru yang
(Gault, 2018). Inovasi sektor publik mulai dapat memberikan manfaat lebih baik
mendapat perhatian dari kalangan seperti mengurangi biaya, meningkatkan
akademisi dan praktisi sekitar abad 21, efisiensi, dan efektivitas pelayanan (Nesta,
dimana banyak pakar di bidang 2014; Kobylinska & Biglieri, 2015).
administrasi publik yang mulai melihat Cashless government ini dapat
pentingnya perubahan dalam organisasi dikatakan sebagai bagian dari inovasi
publik sebagai bentuk upaya untuk sektor publik dalam hal proses dan
merespon berbagai persoalan publik, administrasi pengelolaan keuangan
perubahan teknologi, dan tantangan negara. Upaya modernisasi sistem
ekonomi global yang semakin kompleks pembayaran belanja APBN melalui Kartu
(Valkaman et. al., 2013; Stewart-Weeks Kredit Pemerintah (KKP) dianggap sebagai
and Kestelle, 2015; Gasco, 2017). salah satu solusi praktis dalam menyikapi
Rogers (1983) mendefinisikan perkembangan zaman, dimana segala
inovasi sebagai suatu ide, gagasan, praktek sesuatu dituntut untuk serba cepat. Hal ini
atau objek atau benda yang disadari dan diharapkan dapat mendorong sistem
diterima sebagai suatu hal yang baru oleh pembayaran yang semakin terintegrasi
seseorang atau kelompok untuk diadopsi. dan penyelesaian (setelmen) transaksi
Sementara itu, Damanpour dan menjadi semakin cepat, mudah, praktis,
Gopalakrishnan (1998) menyatakan murah dan fleksibel.
bahwa inovasi adalah ide atau perilaku
yang memberikan hal baru bagi organisasi. Reformasi Birokrasi
Di konteks Indonesia sendiri, Era reformasi di Indonesia diawali
organisasi sektor publik telah banyak dengan terjadinya krisis ekonomi yang
memulai untuk melakukan inovasi baik diawali oleh jatuhnya nilai tukar rupiah
dalam proses bisnisnya maupun pada 1997, lalu pada 2018 telah
pemberian pelayanan kepada masyarakat. berkembang menjadi krisis multidimensi.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Kondisi tersebut mengakibatkan adanya
Negara dan Reformasi Birokrasi tuntutan kuat dari masyarakat terhadap
(KemenPAN dan RB) sebagai kementerian pemerintah untuk segera mengadakan
yang memegang peranan penting untuk reformasi pada penyelenggaraan
mendorong untuk terjadinya Reformasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
142
Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2) Desember 2019: 136-150
143
Paramita Nur Kurniati & Bernardus Yuliarto Nugroho, Urgensi Pelaksanaan Sistem Cashless Government
144
Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2) Desember 2019: 136-150
Pada tahun 2017, kurang dari 2% gaya hidup ini. Data statistik dari Asosiasi
transaksi dari PDB yang menggunakan Pembayaran dan Kliring China (Payment
uang fisik ataupun cek bank. 85% and Clearing Association of China)
penduduk memiliki akses terhadap online menunjukkan bahwa dari tahun 2013
banking. Swedia berambisi untuk menjadi sampe 2016, jumlah transaksi yang
negara pertama yang menerapkan sistem dilakukan melalui aplikasi seluler non-
pembayaran cashless secara keseluruhan perbankan meningkat dari 3.777 miliar ke
di dunia pada tahun 2023 (Knowledge 97 miliar kali transaksi dengan tingkat
Wharton, 2018 dalam Bintarto 2018). pertumbuhan tahunan gabungan lebih dari
Dalam praktik sehari-hari, mayoritas 195%. Penggunaan uang secara fisik telah
toko bahkan pedagang kecil menengah banyak dikurangi, terutama dengan
Swedia sudah tak lagi menerima penggunaan aplikasi WeChat Pay (TenCent
pembayaran menggunakan uang fisik. “No Holdings) dan AliPay (Alibaba Group).
Cash Accepted” atau “Pembayaran Uang Bahkan berdasarkan data Kompas.com,
Fisik Tidak Diterima” terpampang di depan hasil riset dari Penguin Intelligence di
toko. Tempat-tempat publik seperti tahun 2019, 92% penduduk kota besar
restoran dan museum bahkan hanya China mengatakan, WeChat Pay dan AliPay
menerima pembayaran melalui kartu merupakan alat pembayaran mereka.
ataupun aplikasi ponsel (Bloomberg, Pergeseran sistem pembayaran dari
2018). Sistem cashless di Swedia dipercaya konvensional ke pembayaran non tunai
dapat mengurangi risiko dan biaya sosial telah mengubah cara bertransaksi
yang tinggi (Dalebrant, Therese, The penduduk China, mulai dari restoran
Monetary Policy Effects of Sweden’s hingga Pedagang Kaki Lima (PKL), kantin
Transition Towards a Cashless Society: An kampus, pembelian melalui e-commerce,
Econometric Analysis, University of pembelian tiket bis dan sebagainya telah
California, Berkeley, 2006). banyak melakukan transaksi non tunai.
Dalam laporan pembangunan sistem Bahkan tradisi pemberian angpao pada
pembayaran nontunai di China selama saat perayaan Tahun Baru China juga telah
periode 2013 – 2016, sistem pembayaran bergeser dari pemberian amplop yang
nontunai di China terbagi menjadi 3 (tiga) berisi uang tunai beralih ke layanan non
bentuk yaitu melalui (1) kartu, (2) cash payment seperti Red Packets yang
pembayaran dengan menggunakan smart disediakan di aplikasi WeChat. Dilansir
phone melalui aplikasi perbankan, dan (3) dalam Kompas.com (26/09/2018),
pembayaran dengan menggunakan smart beberapa orang berpandangan pergerakan
phone tanpa terhubung dengan aplikasi China menuju nontunai sangat cepat
non perbankan. Sistem pembayaran karena adanya anggapan bahwa
dengan kartu merupakan sistem pembayaran nontunai merupakan sistem
pembayaran dengan jumlah dan nilai pembayaran yang bersih dan efisien.
transaksi terbanyak, dengan jumlah yang Banyak penduduk China yang mau beralih
semakin meningkat setiap tahunnya (lihat ke transaksi nontunai karena dapat
gambar 3). Namun beberapa tahun mengurangi risiko perampokan dan
belakangan, sistem pembayaran di China mengurangi uang palsu yang banyak
bergeser ke sistem pembayaran dengan beredar di China.
menggunakan smart phone. Pembayaran
dengan menggunakan smart phone
merupakan elemen inti yang mendukung
145
Paramita Nur Kurniati & Bernardus Yuliarto Nugroho, Urgensi Pelaksanaan Sistem Cashless Government
147
Paramita Nur Kurniati & Bernardus Yuliarto Nugroho, Urgensi Pelaksanaan Sistem Cashless Government
dan enggan berubah (mempertahankan Uang Persediaan (UP), yaitu Uang Muka
status quo). Adanya kebutuhan yang Kerja untuk melaksanakan kegiatan
mendesak terhadap perubahan harus operasional kantor sehari-hari.
dikelola secara baik untuk dapat
menghasilkan perubahan yang diinginkan SIMPULAN
organisasi, dilanjutkan dengan melakukan Mekanisme transaksi Pemerintah
7 (tujuh) tahapan lainnya dalam Kotter’s 8 saat ini masih banyak dilakukan
Step Change Model untuk menggunakan cash basis. Pengelolaan
menginternalisasikan perubahan. keuangan negara dengan cara ini
Namun terlepas dari pro kontra menghadapi beberapa kendala
pelaksanaan cashless government, sistem diantaranya (1) terhambatnya kegiatan
pembayaran ini dapat membantu operasional kantor karena masalah
optimalisasi penerimaan negara, ketersediaan atau kesiapan uang di
meningkatkan transparansi belanja bendahara instansi pemerintah; (2)
pemerintah, dan meminimalkan terjadinya adanya indikasi atau potensi korupsi dari
korupsi. transaksi secara tunai seperti kasus
Pada akhirnya, manfaat sistem penggelapan uang kas oleh pengelola
pembayaran non tunai bagi konsumen, keuangan ataupun munculnya tagihan
produsen dan pemerintah tersebut dapat fiktif; dan (3) adanya biaya yang
mendorong pertumbuhan ekonomi dan ditimbulkan akibat belum efektifnya
memberikan manfaat bagi peningkatan manajemen kas pemerintah, misalnya cost
kesejahteraan masyarakat. Kemudian of fund/idle cash yang ada di rekening
untuk mengatur secara lebih khusus, bendahara instansi pemerintah ataupun
Kementerian Keuangan c.q. Direktorat risiko kehilangan uang tunai.
Jenderal Perbendaharaan mengeluarkan Untuk mengatasi hal tersebut di atas,
kebijakan penggunaan Kartu Kredit pemerintah menggagas upaya modernisasi
Pemerintah didasarkan pada Peraturan sistem pembayaran belanja APBN melalui
Menteri Keuangan Republik Indonesia Kartu Kredit Pemerintah (KKP) yang
Nomor 196/PMK.05/2018 tentang Tata dituangkan dalam Peraturan Menteri
Cara Pembayaran dan Penggunaan Kartu Keuangan Republik Indonesia Nomor
Kredit Pemerintah. Tujuan dikeluarkannya 196/PMK.05/2018 tentang Tata Cara
peraturan ini adalah untuk (1) Pembayaran dan Penggunaan Kartu Kredit
meminimalisasi penggunaan uang tunai Pemerintah. Hal ini dianggap sebagai salah
dalam transaksi keuangan negara, (2) satu solusi praktis dalam menyikapi
meningkatkan keamanan dalam transaksi, perkembangan zaman, dimana segala
(3) mengurangi potensi fraud dari sesuatu dituntut untuk serba cepat.
transaksi secara tunai, dan (4) mengurangi Menciptakan kebutuhan mendesak
cost of fund/idle cash dari pengunaan Uang atau menumbuhkan rasa urgensi atas
Persediaan. perlunya suatu perubahan merupakan
Peraturan ini akan diberlakukan langkah pertama yang harus dilakukan
secara nasional dimana seluruh K/L yang untuk memulai suatu perubahan. Di era
anggarannya bersumber dari APBN wajib dimana segala sesatu dituntut untuk serba
mengimplementasikannya. Di dalam pasal cepat, cashless government dianggap
2 dinyatakan bahwa PMK Nomor sebagai salah satu solusi praktis yang
196/PMK.05/2018 mengatur mengenai membuat sistem pembayaran yang
tata cara pembayaran dan penggunaan semakin terintegrasi dan penyelesaian
Kartu Kredit Pemerintah dalam (setelmen) transaksi menjadi semakin
penyelesaian tagihan kepada negara cepat, mudah, praktis, murah dan fleksibel.
(dibatasi) dengan melalui mekanisme Sistem pembayaran nontunai diharapkan
148
Jurnal Administrasi Publik (Public Admnistration Journal), 9 (2) Desember 2019: 136-150
dapat membantu optimalisasi penerimaan Gault, F. (2018). Defininng and Measuring Innovation in
negara, meningkatkan transparansi All Sectors of Economy. Research Policy, 47: 617
– 622.
belanja pemerintah, dan meminimalkan Gumelar, G. (2018). Belanja Barang Pemerintah Kini
terjadinya korupsi. Dalam skala yang lebih Pakai Kartu Kredit. Diunduh di
luas, sistem ini diharapkan dapat https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/201
mendorong pertumbuhan ekonomi dan 80221134911-532-277738/belanja-barang-
memberikan manfaat bagi peningkatan pemerintah-kini-pakai-kartu-kredit tanggal 21
Mei 2019
kesejahteraan masyarakat. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2018).
Peraturan Menteri Keuangan Republik
DAFTAR PUSTAKA Indonesia Nomor 196/PMK.05/2018 tentang
Adhiputranto, P. (2018). Inovasi Kartu Kredit Tata Cara Pembayaran dan Penggunaan Kartu
Pemerintah Era Disruption. Diunduh di Kredit Pemerintah. Berita Negara Republik
http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/06/ Indonesia Tahun 2018 Nomor 1841.
20/inovasi-kartu-kredit-pemerintah-era- Kementerian Keuangan. (2017). Peraturan Direktur
disruption tanggal 5 Mei 2019 Jenderal Perbendaharaan Nomor 17/PB/2017
Ancok, D. (2012). Psikologi kepemimpinan & tentang Uji Coba Pembayaran Kartu Kredit
inovasi. Jakarta: Erlangga. dalam rangka Penggunaan Uang Persediaan.
Bank Indonesia. (2006). Seminar Internasional Kobylinska, U. & Biglieri, J.V. (2015). Public sector
“Towards a Less Cash Society in Indonesia”. innovativeness in Poland and in Spain-
Jakarta : Direktorat Akunting dan Sistem comparative analysis. International Journal of
Pembayaran Press. Contemporary Management, 14(2), 7-22.
Bintarto, E.A. (2018). Fintech dan Cashless Society : Kotter, J.P. (1996). Leading Change. United States of
Sebuah Revolusi Pendongkrak Ekonomi America : Harvard Business School Press.
Kerakyatan. Surabaya : Universitas Airlangga. Muthahhari, T. (2017). Alipay Merevolusi Sistem
China Tech Insights. (2017). The Development of Pembayaran di Cina. Diunduh di
Cashless Payments in China : 2013 – 2016. https://tirto.id/alipay-merevolusi-sistem-
Diunduh di pembayaran-cina-cyyh tanggal 5 Mei 2019
https://www.ipsos.com/sites/default/files/ct/ Nesta. (2014). Innovation in the public sector: how can
publication/documents/2017- public organisation better create, improve and
08/Mobile_payments_in_China-2017.pdf adapt?. London: Nesta.
tanggal 5 Mei 2019 Osborne, S.P. & Brown, K. (2005). Managing change and
Dalebrant, T. (2006). The Monetary Policy Effects of innovation in public service organizations.
Sweden’s Transition Towards a Cashless Madison Ave, N.Y.: Routledge.
Society: An Econometric Analysis. Berkeley : Redaksi 1. (2017). Ini Kisah Sukses India dalam
University of California. Wujudkan Pembayaran Nontunai. Diunduh di
Damanpour, F. & Gopalakrishnan, S. (1998). Theories of https://www.wartaekonomi.co.id/read160394
organizational structure and innovation /ini-kisah-sukses-india-dalam-wujudkan-
adoption: The role of environment change. pembayaran-nontunai.html tanggal 5 Mei 2019
Journal of Engineering and Technology Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik
Management, 15(1), 1-24. Indonesia Nomor 17 tahun 2003 tentang
Damanpour, F. & Schneider, M. (2006). Phases of the Keuangan Negara.
adoption of innovation in organizations: Effects Republik Indonesia. (2010). Peraturan Presiden
of environment organization and top managers. Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010
British Journal of Management, 17, 215–236. tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi 2010
Dasgupta, M. & Gupta, R.K. (2009). Innovation in – 2025.
organizations: A review of the role of Republik Indonesia. (2016). Peraturan Presiden
organizational lexarning and knowledge Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2016
management. Global Business Review, 10(2), 203- tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif.
224. Republik Indonesia. (2018). PP Nomor 50 Tahun 2018
Fauzia, M. (2018). Alasan China Cepat Beralih Gunakan tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Sistem Pembayaran Nontunai. Diunduh di Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/ Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
26/100400626/alasan-china-cepat-beralih- Negara.
gunakan-sistem-pembayaran-nontunai tanggal Rogers, E.M. (1983). Diffusion of Innovation (3th ed.).
5 Mei 2019 Third Avenue, N.Y.: The Free Press.
Gasco, M. (2017). Living Labs: Implementing Open
Innovation in The Public Sector. Government
Information Quarterly 34 : 90 – 98.
149
Paramita Nur Kurniati & Bernardus Yuliarto Nugroho, Urgensi Pelaksanaan Sistem Cashless Government
Safitri, M.R. (2017). Analisis Implementasi Kebijakan Ukpong, O.U. & Friday, A. (2016). Cashless
Uang Elektronik di Indonesia. Jakarta : Economic Policy and Sustainable
Universitas Indonesia. Development in Nigeria Economy: The
Sekaran, U. (2009). Metodologi Penelitian untuk Bisnis Missing Links. Journal of Educational Policy
Buku I ed 4. Jakarta : Salemba Empat. and Entrepreneurial Research, 3 (3),
Suwarno, Y. (2008). Inovasi di Sektor Publik. Diunduh 3(2012),80-86.
di Windrum, P. (2008). Innovation in public sector
https://www.researchgate.net/publication/328 services; entrepreneurship, creativity and
202667_INOVASI_DI_SEKTOR_PUBLIK/downlo management. Cheltenham: Edward Elgar.
ad tanggal 5 Mei 2019. Yusriadi, (2018). Reformasi Birokrasi Indonesia:
Swartz, D.D.G., Hahn, R.W. & Layne-farrar, A. (2006). Peluang dan Hambatan. Jurnal Administrasi
The Move toward a Cashless Society : A Closer Publik : Public Administration Journal. 8 (2):
Look at Payment Instrument Economics. 178-185.
150