PENDAHULUAN
lebih mudah dan efektif karena adanya kemajuan di bidang digital. Teknologi
Indonesia kini memasuki era revolusi industri 4.0 berbasis teknologi dan
daya alam dan sumber daya manusia yang berpotensi sehingga menjadikan
dan pengendalian topik yang terkait dengan bidang ekonomi dan keuangan
perusahaan yang disebut sebagai Sistem Informasi Akuntansi (SIA) (Grande et al.,
menyimpan, mengolah data keuangan dan akuntansi, dan juga untuk melaporkan
informasi keuangan yang digunakan oleh pengambilan keputusan (Romney &
Steinbart, 2017). SIA dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan
menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Salah satu faktor yang
pengguna sistem informasi ialah penggunaan smartphone yang terdapat SIA sebagai
layanan mobile payment yang dapat dijadikan sebagai contoh perpaduan teknologi
dengan sistem keuangan guna memberikan layanan keuangan yang lebih mudah
aktivitas sehari-hari terutama dalam hal bertransaksi. Selain lebih mudah dalam
dianggap lebih praktis dan efisien karena dilengkapi dengan sistem keamanan.
Sehingga masyarakat yang melakukan transaksi secara tunai kini perlahan mulai
melakukan transaksi secara non tunai dengan menggunakan smartphone (Gosal &
Linawati, 2018).
Teknologi informasi dalam mengakses lebih cepat, mudah dan murah bagi
Indonesia dalam dunia digital. Perkembangan teknologi informasi menuju era digital
saat ini merupakan sebuah inovasi yang merubah sistem dan mempengaruhi perilaku
dan ekspektasi manusia dalam mengakses beragam informasi dan beragam fitur
layanan elektronik. Layanan dan usaha fintech merujuk pada pelaku industri jasa
Teknologi dalam bidang finansial secara pesat secara tidak langsung akan
memberikan pengaruh bagi masyarakat dalam hal masyarakat tanpa uang tunai.
Perkembangan teknologi informasi di era digital yang sangat pesat membuat gaya
sebagai fenomena cashless society. Perubahan dalam masyarakat saat ini dalam
salah satu dari peran dari financial technology. Perubahan sistem pembayaran
2014 yang dinamakan Gerakan Nasional Non-Tunai atau GNNT. Gerakan ini
terbaru pelayanan jasa keuangan yang mana sektor inilah yang sangat diharapkan
teknologi, produk, layanan, atau model bisnis baru yang akan berdampak terhadap
mengacu kepada proses sebagai solusi masalah keuangan yang didukung oleh
digital atau teknologi karena ini merupakan perpaduan dari sektor jasa keuangan
peringatan debit melalui pelayanan pesan singkat, rekening bank, atau aplikasi
lainnya untuk memperoleh informasi. Salah satu contoh fintech adalah mobile
non tunai berbasis aplikasi atau mobile payment (Chen & Nath, 2008).
Bank Indonesia akan meningkatkan sistem transaksi elektronik dalam
banking. Pembayaran digital menjadi salah satu sektor dalam industri fintech yang
mempengaruhi gaya hidup konsumen yang semakin konsumtif. Gaya hidup dan
al., 2016). Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem yang digunakan
memproses data dan transaksi guna menyediakan infomasi yang diperlukan oleh
akuntansi. Sistem akuntansi menerapkan keputusan keuangan yang tepat dan juga
itu digunakan untuk membayar kuliah ataupun untuk keperluan sehari-hari atau
yang dilakukan terus menerus dan bersifat mendukung atau menentang. Individu
yang bertindak sebagai konsumen memiliki hak untuk menerima ataupun menolak
suatu produk. Suatu penolakan atau penerimaan terhadap suatu produk merupakan
salah satu wujud dari perilaku konsumen (Hazbiyah & Wuryanta, 2020).
diharapkannya. Niat atau minat perilaku adalah suatu tindakan individu pada
suatu sistem di masa yang akan datang yang akan membentuk suatu perilaku
penerimaan manfaat dari penggunaan teknologi dan biaya yang dikeluarkan dalam
hedonic motivation, dan price value secara langsung berpengaruh positif terhadap
behavioral intentions. Begitu pula dengan habit dan behavioral intentions secara
facilitating conditions, hedonic motivation, price value, dan habit secara langsung
berpengaruh positif terhadap use behavioral. Selanjutnya, hasil penelitian Indah &
positif terhadap behavioral intentions. Begitu pula dengan habit dan behavioral
berpengaruh positif terhadap behavioral intentions. Begitu pula dengan habit dan
penggunaan non tunai dalam bertransaksi. Transaksi uang elektronik tercatat tak
mengalami penurunan selama pandemi virus corona Covid-19. Oleh karena itu,
transaksi tertinggi terjadi pada 2019 yang mencapai 207,6% dari 2018. Secara
digital pada masyarakat semakin tinggi di tengah penurunan aktivitas selama masa
Gambar 1.1
Nilai Transaksi Uang Elektronik
mencapai Rp 25,4 triliun pada Juli 2021. Transaksi uang elektronik pada Juli 2021
juga lebih tinggi 57,7% dari bulan yang sama tahun lalu sebesar Rp 16 triliun. Ini
digunakan masyarakat. Sebab, jenis transaksi tersebut dianggap lebih aman dari
penularan virus corona lantaran minim kontak secara langsung. Selain itu,
transaksi lewat uang elektronik juga dianggap lebih praktis dan efisien. Hal lain
(databoks.katadata.co.id, 2021).
Gambar 1.2
Nilai Transaksi Uang Elektronik
technology), yang mulai dikembangkan di Indonesia saat ini. Era revolusi industri
4.0 yang terjadi saat ini, telah mengubah cara hidup masyarakat, bekerja, dan
berhubungan satu sama lain termasuk industri keuangan yang mengalami Iebih
banyak tantangan, terlebih dengan hadirnya financial technology (fintech) dan
secara cepat, hal ini guna mempersiapkan lembaga jasa keuangan dalam
digital dan industri 4.0 akan membawa dampak yang sangat besar terhadap
bayar tagihan telepon, listrik, tv kabel, bayar transportasi, bayar hotel, dan
sebagainya. Hal ini didasari dengan sebuah statistik yang menunjukkan bahwa
masyarakat. Untuk itu, baik Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tentu
Peneliti ini memilih objek yang disebabkan oleh situasi saat pandemi
khususnya mahasiswa menjadi generasi penggerak. Maka dari itu, pelaku bisnis
harus dapat memahami perilaku mahasiswa. Terlebih lagi mahasiswa akuntansi
society (masyarakat tanpa uang tunai). Istilah cashless society merujuk pada
bertransaksi barang dan jasa dibandingkan dengan uang tunai. Cashless society
memang memiliki hubungan erat dengan digitalisasi. Oleh karena itu, mahasiswa
sebagai generasi yang paham akan teknologi dianggap lebih dapat menyesuaikan
diri dengan budaya baru, seperti membayar secara non-tunai (Hazbiyah &
Wuryanta, 2020).
variabel, periode, dan objek penelitian. Perbedaan pertama terletak pada variabel
trust dan islamic religiosity sedangkan pada rencana penelitian diganti oleh
perbedaan penelitian yaitu tahun 2020 pada penelitian utama sedangkan pada
adanya pembaruan hasil penelitian yang terkait dengan topik yang dipilih dan juga
seluruh dunia khususnya yang terjadi di Indonesia. Perbedaan ketiga terletak pada
objek penelitian yaitu negara-nefara GCG yang terdiri atas Teluk Persia, Bahrain,
Kuwait, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi, sedangkan pada
displin ilmu akuntansi yang mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan
uang tunai ke transaksi digital akhir-akhir ini menjadi menarik untuk dikaji, agar
dapat diketahui sejauh mana dampak covid-19 terhadap perilaku konsumen dalam
penggunaan layanan mobile payment. Maka dari itu peneliti mengajukan judul
Jambi Terhadap Layanan Transaksi Keuangan Pada Mobile Payment Saat Masa
Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021, sehingga rumusan masalah yang diajukan
behavioral intentions?
2. Apakah facilitating conditions berpengaruh secara langsung terhadap
behavioral intentions?
behavioral intentions?
intentions?
intentions?
behavioral?
behavioral intentions.
5. Untuk menganalisis pengaruh habit secara langsung terhadap behavioral
intentions.
behavioral.
1. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah ilmu pengetahuan secara teoritis dan praktis, serta dapat
mobile payment.
2. Bagi Umum