Disusun oleh
Tim Penelitian dan Pengembangan
Tim Silabus dan Kurikulum
Tim Jaringan Media Sosial
Tim Otoritas Keuangan
ii
Dana yang diberikan dapat melalui Transfer Bank Syariah Indonesia (BSI)
No. Rekening 7191307822 A/N Muhammad Abdul Muhaimin
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL
Ketua Sekretaris
Mengetahui,
DPC Kesatuan Buruh Marhaenis
Kota Bekasi
Penasihat Pembina
Ketua Sekretaris
Nyimas Sakuntala Dewi Rustam
iii
KATA PENGANTAR
Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat
menyelesaikan proposal permohonan dana ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk mencari
hambatan, namun berkat dukungan materiil dari berbagai pihak, akhirnya kami
dapat menyelesaikan proposal ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui
proposal ini.
Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi perbaikan pada proposal selanjutnya. Harapan kami semoga
hal ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Wasalamualaikum Wr. Wb
Bekasi, 26 Februari 2022
Tim Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
HALAMAN PENYUSUN....................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Dasar Pemikiran.............................................................................................5
1.3 Maksud Kegiatan Pelatihan........................................................................6
1.4 Tujuan Kegiatan Pelatihan..........................................................................7
1.5 Manfaat Kegiatan Pelatihan.......................................................................8
v
3.9 Ruang Lingkup Pelatihan Komputer.....................................................36
3.10 Struktur Pelaksana......................................................................................36
3.11 Sistematika Pendaftaran............................................................................38
3.12 Sistematika Kegiatan.................................................................................39
3.13 Jadwal Dan Tahapan Kegiatan................................................................39
BAB V PENUTUP................................................................................................................56
PANDUAN...............................................................................................................................58
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Kelompok Belajar Mandiri (KBM)
BAB I
PENDAHULUAN
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
komputer dan teknologi bagi Buruh serta Masyarakat Bekasi. Salawat beserta
salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad S.A.W yang telah memberi
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
Bangsa, maka bisa diambil kesimpulan bahwa untuk menciptakan bangsa yang
sejahtera maka jalur yang bisa ditempuh adalah melalui Pendidikan, baik itu
pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
pelatihan kerja diperjelas pada ayat 5: Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi
komputer.
kompetensi di bidang Operator Komputer perlu dibuatkan ulang. Hal ini karena
pemerintahan. Hal ini telah memacu kebutuhan akan tersedianya tenaga yang
tenaga kerja di bidang ini, serta telah diterapkannya MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN) pada awal tahun 2016 dan berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh
Operator Komputer yang telah ditetapkan pada tahun 2005 perlu penyesuaian
(SDM), yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja global diperlukan
hubungan timbal balik antara pihak penyedia SDM dengan dunia industri yang
yang merupakan refleksi dari kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh setiap
orang yang akan bekerja pada bidang keahlian tertentu. Di samping itu standar
yang telah dimiliki oleh masing-masing produk yang berlaku di dunia kerja.
bahkan Bekasi yang terkenal sebagai salah satu “Kawasan Industri” terbesar di
pekerjaan di perusahaan kawasan industri tersebut. Semua itu tentu saja tidak akan
Daya Manusia (SDM) tidak diperhatikan, maka dari itu untuk menunjang hal
jalur Pendidikan, dengan tetap menanamkan nilai–nilai Pancasila dan UUD 1945.
Pada saat ini, beratnya beban kehidupan di Bekasi dan ketiadaan biaya
untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi membuat pemuda menjadi
dengan mahir.
Bangsa secara menyeluruh dan adil. Salah satu upaya Kami untuk mewujudkan
bisa dinikmati oleh segelintir kalangan saja, melainkan seluruh Generasi Bangsa
Dari latar belakang di atas terlihat jelas dan dianggap perlu untuk
SDM bagi masyarakat Bekasi tersebut untuk dapat berkompetisi dengan yang
Dari survei yang dilakukan bersumber dari media Online dan media sosial
rata-rata terdapat banyak sekali grup facebook salah satunya grup Lowongan
Kerja Bekasi di mana para peserta grup yang mengalami kesulitan untuk mencari
kurangnya keahlian dan keterampilan dari calon pencari kerja, oleh sebab itu kami
Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mandiri serta bersaing dalam bidang
dari peranan Kesatuan Buruh Marhaenis DPC Bekasi dan semangat para pemuda
mana hal tersebut akan sangat menunjang dalam mewujudkan cita–cita Bekasi
IHSAN, lebih dari itu diharapkan hal tersebut juga dapat mengembangkan kualitas
(KBM) sebagai salah satu wadah berhimpunnya pemuda, di mana pada tahun
2021 ini KBM memiliki program kerja, yaitu pelatihan Komputer bagi Buruh
2. Menciptakan Para Generasi Muda yang kreatif, mandiri dan kompeten dalam
Buruh khususnya dan masyarakat Bekasi pada umumnya yang ingin bisa
3. Menjalin kerja sama dan silaturahmi antar tokoh masyarakat dengan kesatuan
sekitarnya.
1. Pada jangka pendek adalah agar mereka terbiasa dan mahir mengoperasikan
komputer atau dengan kata lain agar para buruh tersebut tidak gagap teknologi
(GapTek), di mana pada abad ke–21 ini hampir di semua industri (dunia kerja)
kualitas SDM buruh sehingga mereka dapat berkompetisi dengan yang lainnya
di dunia kerja/industri.
sebagai gambaran akan pentingnya peran semua pihak untuk menjaga para
martabat dan peningkatan taraf hidup serta ekonominya di masa akan datang.
BAB II
Inggris. Secara harfiah akar kata “training” adalah “train”, yang artinya:
required direction)
2011:25).
pengembangan sistem, model dan pengelolaan pelatihan. Dari segi sistem dapat
dipahami bahwa pada umumnya pelatihan memiliki masukan (input), proses dan
unsur yang terdiri atas komponen, proses dan tujuan (Sudjana, 2007:5).
dalam ilmu pendidikan praktis, atau dalam penerapannya pada situasi atau layanan
pihak penyelenggara pelatihan bersama atau melalui orang lain, baik perorangan
yang berkaitan dengan tugas dan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
dan memperbaharui tingkah laku serta membantu individu atau kelompok pada
suatu organisasi agar lebih efektif dan efisien di dalam menjalankan pekerjaan.
2006:273). Menurut Pasal 1 ayat (9) Undang-undang No.13 Tahun 2003. Tentang
disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu sesuai dengan
waktu yang relatif singkat dan dengan menggunakan metode yang lebih
ialah timbulnya pengaruh positif dari kehadiran peserta pelatihan dan lulusan
antaranya oleh Friedman dan Yarbrough (1985:4) dalam Sudjana (2007:4) yang
trainee’s movement from the status quo toward the ideal. Pelatihan adalah upaya
dapat dilihat dari kenyataan atau performasi sumber daya manusia yang terlibat
dalam organisasi pada saat ini kepada kenyataan atau performasi sumber daya
manusia yang seharusnya atau yang diinginkan oleh organisasi atau lembaga.
yang dibutuhkan pada masa mendatang dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
kegiatan yang bersifat kebetulan atau spontan. Pelatihan merupakan proses yang
terdiri dari serangkaian kegiatan yang sistematis dan terencana yang terarah pada
suatu tujuan (Kamil, 2012:10). Selain itu konsep pelatihan juga diungkapkan oleh
Dearden dalam Mustofa Kamil (2012:7), yang menyatakan bahwa pelatihan pada
dasarnya meliputi proses belajar mengajar dan latihan bertujuan untuk mencapai
tingkatan kompetensi tertentu atau efisiensi kerja. Sebagai hasil pelatihan, peserta
2012:151-152).
pelatihan dan tentunya berdasarkan tujuan (Hamzah, 2008: 62). Suatu rumusan
yang menunjukkan dan menjelaskan hal yang ingin dicapai. Tujuan tersebut
menunjukkan dan menjelaskan perubahan apa yang harus terjadi dan yang dialami
tujuan pelatihan adalah untuk memperoleh perubahan dalam tingkah laku mereka
yang dilatih. Sementara itu dari pengertian pelatihan yang dikemukakan Edwin B.
Flippo dalam Mustofa Kamil (2012:10), secara lebih rinci tampak bahwa tujuan
rasional
approach”. Artinya pelatihan intensif yang diberikan pada tingkat lanjutan dengan
dalam kehidupan warga belajar sehari-hari dan memiliki manfaat praktis (Sutarto,
2012:28).
kehidupannya.
bidang, yaitu:
pekerjaan
kompetensi yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan hidupnya atau pekerjaan
pelatihan.
dahulu apa sebenarnya yang menjadi prinsip pelatihan itu sendiri. Karena
Kamil (2012: 12-13) prinsip-prinsip umum agar pelatihan berhasil adalah sebagai
berikut:
menyelenggarakan pelatihan.
Efektivitas program pelatihan antara lain bergantung pada para pelatih yang
baik pula tidak sepenuhnya benar. Karena itu perlu ada pelatihan bagi para
pelatih. Selain itu pemilihan dan pelatihan para pelatih dapat menjadi motivasi
3. Prinsip belajar
Belajar harus dimulai dari yang mudah menuju yang sulit atau dari yang susah
7. Prinsip keseriusan
seenaknya.
Pelatihan dapat berhasil dengan baik melalui kerja sama yang apik antar
Terdapat berbagai metode pelatihan dan tidak ada satu pun metode pelatihan
yang dapat digunakan untuk semua jenis pelatihan. Maka perlu dicarikan
10. Prinsip hubungan pelatihan dengan pekerjaan atau dengan kehidupan nyata
pendidikan yang harus dimiliki calon pekerja untuk dapat melaksanakan tugas
itu dengan berhasil. Oleh karena itu bahan yang diajarkan dalam pendidikan
4. Active Participation dalam hal ini para pengikut pelatihan harus aktif ambil
bagian dalam pembicaraan. Oleh karena itu pelatihan harus juga dapat
merupakan perangsang.
6. Selection of Trainer, tidak semua orang dapat menjadi pengajar yang baik.
menganggap pula bahwa salah satu asas penting dari pelatihan adalah
mengajar.
7. Trainer Training, para pelatih dalam suatu pelatihan harus sudah mendapat
pendidikan secara khusus untuk menjadi tenaga pelatih. Karena itu tidak
semua orang yang menguasai dalam suatu bidang tertentu dapat mengajarkan
didukung oleh pedoman tentang cara-cara belajar dengan cara efektif bagi
pelatihan.
Pelatihan dalam hal ini adalah bagian dari proses pendidikan yang di
peserta pelatihan sebagai dasar dalam penentuan materi pembelajaran dan metode
serta teknik yang digunakan dalam proses pelatihan. Proses pembelajaran sangat
Elektronik.
Transaksi Elektronik;
sebagai berikut:
sertifikasi/Re-sertifikasi.
pemrosesan informasi yang akurat dan tepat waktu di dan melalui semua sistem
masing-masing:
BAB III
memperbaiki komputer
17113
dalam bidang :
2. MS. Office
3. Keteknisian/Service komputer
pelatihan, penilaian atau evaluasi pelatihan (Permen No. 11 tahun 2013 dalam
kerja 15 (kondisi aktual) dan kinerja yang diharapkan mengisi lowongan yang
kebutuhan pelatihan bertujuan untuk menemukan data atau informasi yang jelas
Permen No. 11 tahun 2013 dapat mencakup dua ruang lingkup yaitu :
kinerja tenaga kerja yang dibutuhkan industri dengan kinerja yang dimiliki
oleh calon dan atau tenaga kerja. Identifikasi untuk ruang lingkup mikro dapat
b. Level Jabatan untuk mendapatkan informasi tugas dari suatu jabatan baik
penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pelatihan. Mengacu kepada hasil TNA, setiap penyelenggara pelatihan kerja harus
No. 11 tahun 2013, rencana program pelatihan yang di susun meliputi informasi
tentang:
calon peserta dan pengumuman hasil seleksi calon peserta. Seleksi dapat
instruktur membuat kondisi peserta agar siap mengikuti pelatihan, antara lain
demonstrasi.
yaitu: valid, reliable, flexible dan fair. Penilaian peserta dapat dilakukan
sertifikat pelatihan.
dalam melaksanakan tugas dan perubahan perilaku yang tercermin pada sikap,
beberapa hal dalam rencana tetapi perubahan apapun yang dilakukan harus selalu
kegiatan pelatihan dari awal sampai akhir dan hasilnya menjadi masukan bagi
kegiatan yang telah dilakukan (Kamil, 2012: 19). Menurut permen No. 11 tahun
3. Evaluasi fasilitas dan sarana pelatihan yang terkait dengan kualitas, kuantitas
serta spesifikasi.
sistem dan metode mulai dari rekrutmen hingga evaluasi peserta pelatihan.
2012:38). Menurut Sudjana (dalam Kamil 2012: 20), pelatihan sebagai suatu
4. Proses (Process)
5. Keluaran (Output)
7. Pengaruh (Impact)
lain lebih lanjut dan peningkatan partisipasi dalam kegiatan sosial dan
pembangunan masyarakat.
1. Sasaran Pelatihan, setiap pelatihan harus mempunyai sasaran yang jelas yang
dapat diamati dan diukur ke dalam perilaku-perilaku yang dapat diamati dan
2. Pelatih atau Tutor, pelatih atau tutor harus mengajarkan bahan-bahan atau
ditetapkan.
pelatihan akan lebih mudah untuk menangkap dan memahami materi yang
disampaikan.
langkah berikutnya adalah menyusun metode latihan yang tepat. Metode yang
digunakan haruslah metode yang mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta
pelatihan.
lain diskusi kelompok, studi kasus, kelompok buzz, bermain peran, simulasi
1. Diskusi
tersebut.
2. Studi Kasus
atau peristiwa. Para peserta diberi suatu kasus secara tertulis, suatu ringkasan
permasalahan atau situasi yang ada untuk dipelajari latar belakangnya dan
peserta dilatih untuk mendiagnosis sebab-sebab suatu masalah dan juga dilatih
untuk memecahkan atau mencarikan jalan keluar bagi suatu peristiwa khusus.
3. Kelompok Buzz
kelompok besar.
4. Bermain Peran
yang berubah dan kebiasaan-kebiasaan orang lain. Dengan cara ini dapat
diperoleh kesadaran yang lebih mendalam tentang apa yang membuat orang
lain berlaku seperti apa yang mereka lakukan. Selain itu dapat diperoleh pula
lain.
Metode ini didasarkan pada model matematik mengenai kondisi bisnis yang
sesungguhnya. Dalam metode ini, tim-tim yang terdiri dari empat sampai
6. Kuliah
partisipatif adalah metode kuliah dan ceramah. Metode ini bisa dipakai untuk
sedikit proses belajar karena peran peserta yang pasif sama sekali dalam
7. Diskusi Panel
8. Demonstrasi
yang diperagakan dalam pembelajaran. Tentu saja cara-cara yang benar yang
harus ditunjukkan, tetapi dalam beberapa hal ada baiknya ditunjukkan pula
cara-cara yang tidak benar. Siswanto (2011: 52) Metode demonstrasi sangat
penting karena hanya sedikit kemungkinan yang dapat dimengerti oleh peserta
pelatihan. Oleh karena itu tutor atau instruktur harus dapat menguasai keadaan
setiap waktu tertentu untuk menanyakan kepada para peserta pelatihan tentang
kegiatan yang sedang mereka lakukan atau yang sedang diperbincangkan. Ini
berarti.
1. Mass teaching method, yakni metode yang ditujukan pada masa. Metode ini
interest (ketertarikan).
2. Group teaching method, yakni metode yang ditujukan pada kelompok. Metode
ini dipilih untuk menyampaikan sampai pada taraf kesadaran dan ketertarikan
3. Individual teaching method, yakni metode yang ditujukan pada individu dan
pertimbangan dan mencoba, juga peserta pelatihan sampai pada taraf adoption
pelatihan dan tergantung pula pada tujuan masyarakat (peserta pelatihan) dalam
Bekasi.
2. Buruh yang menjadi peserta pelatihan komputer adalah Buruh muda yang baru
bekerja dan dibatasi umur atau usia maksimal 30 tahun yang belum mahir
5. Tujuan akhir dari kegiatan dalam pemberian komputer ini adalah agar para
memperbaiki komputer. Atau dengan kata lain agar mereka tidak gagap
teknologi (Gaptek), di mana pada abad ke–21 ini hampir di semua industri
WAKIL KETUA
SEKSI SEKSI
ACARA ADMINISTRASI
SEKSI SEKSI
KONSUMSI KEBERSIHAN
DAN DAN
DOKUMENTASI KEAMANAN
BURUH
Menunggu Validasi
Dapatkan WA, untuk Mengisi Formulir Pendaftaran
info waktu dan tempat Online menggunakan Akun google
verifikasi dan Wajib semua data di isi
Seleksi Online
Verifikasi Berkas Jika berkas sudah
Melakukan verifikasi verifikasi, maka
sesuai dengan panduan silahkan isi ujian Test
WA yang dikirim secara Online
Menunggu Kegiatan
Dapatkan WA, untuk
info waktu dan tempat
kegiatan
Menunjukkan Surat
Prokes Ketat
Pelaksanaan Pelatihan
Mengenakan Seragam
APD
Gambar 3.3 Alur Kegiatan
perkiraan yang terjadi jika terdapat kendala atau masalah dalam pelaksanaannya.
Jadwal yang sudah diagendakan mengalami benturan masalah, yaitu antara lain :
panitia pelaksana, pengajuan anggaran dan tidak adanya anggaran kegiatan yang
masuk atau tidak sesuai dengan Anggaran yang sudah ditetapkan. Hal ini mungkin
bisa mengakibatkan jadwal dan tahapan pelaksanaannya tidak sesuai dengan tabel
di bawah ini :
Walau demikian, Kegiatan pelatihan komputer gratis bagi buruh masih bisa
dilakukan Tetapi pelaksanaannya dilakukan pada waktu yang akan datang sampai
BAB IV
PEMBINA : Rustam
2) Febriadi Rahmat
Persiapan
2. Sambutan
a. Ketua Panitia
3 09.00-10.30 Wib b. Ketua DPC Panitia Acara dibuka
c. Kepala Disnaker
3. Pembukaan (Ketuk Palu)
4. Pembacaan Do’a
Pertemuan I
15 09.00-12.00 Wib Pembuatan Program Kerja Anggota Sesi V
Pertemuan II
30 09.00-12.00 Wib Pembuatan Keputusan Anggota Sesi X
Bersama
31 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat
32 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu X
7 Agustus 2022
Penutupan
1. Lagu Padamu Negri
2. Sambutan
a. Ketua Panitia
45 09.00-12.00 Wib b. Sekretaris DPC Sesi XV
3. Penutupan (Penyerahan
Sertifikat)
4. Pembacaan Do’a
4.4 Anggaran
BAB V
PENUTUP
bagi buruh adalah agar supaya peserta pelatihan lebih ahli dari sebelumnya dan
masyarakat, khususnya bagi pekerja, tidak lepas dari berbagai variabel pendukung
masyarakat tentang peran teknologi dalam meningkatkan potensi dan kualitas diri
Unsur internal seperti kurangnya rasa percaya diri yang membuat sulit
untuk menggali dan mengeluarkan potensi diri, dan sarana atau prasarana yang
yang masih semi otomatis juga menjadi persoalan eksternal. Dengan berbagai
rintangan tersebut, tindakan yang diambil adalah bahwa sumber daya manusia
tantangan yang datang dengan hidup di dunia yang mengglobal di mana individu
lebih sadar akan kemampuan mereka untuk membentuk nasib mereka sendiri.
melengkapi fasilitas atau sarana prasarana yang layak dengan cara menambah
buruh selalu memberikan semangat, motivasi dan dorongan agar masyarakat dan
teknologi.
prasarana untuk lebih menunjang aktivitas kegiatan pelatihan tersebut dan dengan
sebuah harapan agar bisa terealisasi karena pentingnya sebuah sarana tersebut di
atas.
PANDUAN