Anda di halaman 1dari 68

PROPOSAL PERMOHONAN DANA

PELATIHAN KOMPUTER DAN TEKNOLOGI BAGI BURUH


FORMAL, BURUH INFORMAL DAN BURUH MIGRAN
DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL
BERDASARKAN SKKNI-2018-056 DI WILAYAH BEKASI

Pengajuan untuk Kegiatan Pelatihan Gratis


Program Kerja Bidang IT dan Informasi

KELOMPOK BELAJAR MANDIRI (KBM)


BIDANG IT DAN INFORMASI
KESATUAN BURUH MARHAENIS
DPC-KBM BEKASI
2021
PELATIHAN KOMPUTER DAN TEKNOLOGI BAGI BURUH
FORMAL, BURUH INFORMAL DAN BURUH MIGRAN
DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL
BERDASARKAN SKKNI-2018-056 DI WILAYAH BEKASI

Disusun oleh
Tim Penelitian dan Pengembangan
Tim Silabus dan Kurikulum
Tim Jaringan Media Sosial
Tim Otoritas Keuangan

KELOMPOK BELAJAR MANDIRI (KBM)


BIDANG IT DAN INFORMASI
KESATUAN BURUH MARHAENIS
DPC-KBM BEKASI
2021

ii
Dana yang diberikan dapat melalui Transfer Bank Syariah Indonesia (BSI)
No. Rekening 7191307822 A/N Muhammad Abdul Muhaimin

HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL

Panitia Pelaksana Kegiatan Pelatihan


PUK KBM Bidang IT & Informasi

Ketua Sekretaris

Saat Daniar Akdis M Abdul Muhaimin


NIP: 941-BKT-089 NIP: 313-BST-414
NTA: 0632750101092002 NTA: 0632751906112101

Mengetahui,
DPC Kesatuan Buruh Marhaenis
Kota Bekasi

Penasihat Pembina
Ketua Sekretaris
Nyimas Sakuntala Dewi Rustam

NIP: 494-CKP-919 NIP: 800-CSP-300


NTA: 0632750103092001 NTA: 0632750101092001

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-

Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling

bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat

menyelesaikan proposal permohonan dana ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk mencari

dukungan dari para donatur sebagai penyumbang utama dalam pelaksanaan

kegiatan pelatihan komputer gratis bagi buruh.

Dalam proses penyusunan proposal ini kami menjumpai berbagai

hambatan, namun berkat dukungan materiil dari berbagai pihak, akhirnya kami

dapat menyelesaikan proposal ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui

kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-

tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya

proposal ini.

Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami

mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat

kami harapkan demi perbaikan pada proposal selanjutnya. Harapan kami semoga

hal ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Wasalamualaikum Wr. Wb
Bekasi, 26 Februari 2022

Tim Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
HALAMAN PENYUSUN....................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Dasar Pemikiran.............................................................................................5
1.3 Maksud Kegiatan Pelatihan........................................................................6
1.4 Tujuan Kegiatan Pelatihan..........................................................................7
1.5 Manfaat Kegiatan Pelatihan.......................................................................8

BAB II LANDASAN DAN DASAR HUKUM.............................................................9


2.1 Definisi Pelatihan..........................................................................................9
2.2 Tujuan Pelatihan..........................................................................................13
2.3 Prinsip-prinsip Pelatihan...........................................................................16
2.4 Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan.................................20

BAB IIITATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN..........23


3.1 Informasi Kegiatan.....................................................................................23
3.2 Tahapan Penyelenggaraan Pelatihan.....................................................24
3.3 Analisis Kebutuhan Pelatihan.................................................................24
3.4 Perencanaan Program Pelatihan.............................................................25
3.5 Pelaksanaan Pelatihan................................................................................26
3.6 Penilaian atau Evaluasi Pelatihan..........................................................28
3.7 Komponen Pelatihan..................................................................................29
3.8 Metode Pelatihan.........................................................................................32

v
3.9 Ruang Lingkup Pelatihan Komputer.....................................................36
3.10 Struktur Pelaksana......................................................................................36
3.11 Sistematika Pendaftaran............................................................................38
3.12 Sistematika Kegiatan.................................................................................39
3.13 Jadwal Dan Tahapan Kegiatan................................................................39

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN.......................................41


4.1. Susunan Panitia Pelaksana.......................................................................41
4.2. Kurikulum Pelatihan..................................................................................42
4.3. Agenda Kegiatan.........................................................................................51
4.4. Anggaran.......................................................................................................54

BAB V PENUTUP................................................................................................................56

PANDUAN...............................................................................................................................58

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal dan Tahapan Kegiatan........................................................................40


Tabel 4.1 Kurikulum Kegiatan Pelatihan.......................................................................42
Tabel 4.2 Agenda Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan....................................................51
Tabel 4.3 Rincian Anggaran Kegiatan Pelatihan.........................................................54

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Panitia Pelaksana...........................................................................37


Gambar 3.2 Alur Pendaftaran............................................................................................38
Gambar 3.3 Alur Kegiatan..................................................................................................39

viii
Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

hidayah-Nya, sehingga bisa menyusun Proposal Usulan untuk kegiatan pelatihan

komputer dan teknologi bagi Buruh serta Masyarakat Bekasi. Salawat beserta

salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad S.A.W yang telah memberi

petunjuk serta arahan kepada umat islam di dunia.

Seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 bahwa untuk

membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, salah satunya adalah dengan Mencerdaskan Kehidupan

Bangsa, maka bisa diambil kesimpulan bahwa untuk menciptakan bangsa yang

sejahtera maka jalur yang bisa ditempuh adalah melalui Pendidikan, baik itu

Pendidikan Formal atau Nonformal

Pelatihan adalah salah satu program pendidikan nonformal. Menurut

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

dijelaskan pada Pasal 26 ayat 3: Pendidikan nonformal meliputi pendidikan

kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan

pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik. Hal mengenai pendidikan dan

Kesatuan Buruh Marhaenis 1


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

pelatihan kerja diperjelas pada ayat 5: Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi

masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup

dan sikap untuk mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, atau

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Salah satu jenis pelatihan yang di maksud adalah pelatihan keterampilan

komputer. Pelatihan keterampilan komputer adalah serangkaian kegiatan yang

memberikan kesempatan untuk mendapatkan dan meningkatkan keterampilan

yang berkaitan dengan komputer. Di era globalisasi saat ini keterampilan

mengoperasikan komputer sangat diperlukan di berbagai bidang. Hampir seluruh

fasilitas, adat, sarana prasarana di dunia ini dioperasikan dengan menggunakan

komputer.

Perkembangan teknologi komputer yang demikian pesat perlu diimbangi

dengan penyesuaian standar kompetensi pada seluruh bidang komputer. Standar

kompetensi di bidang Operator Komputer perlu dibuatkan ulang. Hal ini karena

fungsi-fungsi pada Operator Komputer juga telah berkembang seiring dengan

perkembangan pada dunia teknologi komputer pada khususnya dan perkembangan

pada teknologi informasi pada umumnya. Pengoperasian Komputer telah menjadi

bagian dari kehidupan sehari-hari bersamaan dengan semakin berkembangnya

penggunaan teknologi informasi, baik untuk keperluan pribadi, bisnis maupun

pemerintahan. Hal ini telah memacu kebutuhan akan tersedianya tenaga yang

kompeten dalam bidang Operator Komputer. Kemampuan personil di bidang

Operator Komputer yang sangat bervariasi, sejalan dengan munculnya berbagai

institusi pendidikan formal maupun informal di bidang tersebut. Untuk memberi

Kesatuan Buruh Marhaenis 2


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

kepastian bagi berbagai pihak yang berkepentingan berkaitan dengan ketersediaan

tenaga kerja di bidang ini, serta telah diterapkannya MEA (Masyarakat Ekonomi

ASEAN) pada awal tahun 2016 dan berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh

tenaga kerja, maka diperlukan standar kompetensi kerja yang sesuai.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang

Operator Komputer yang telah ditetapkan pada tahun 2005 perlu penyesuaian

karena pesatnya perkembangan bidang ini sejalan dengan cepatnya perubahan

teknologi. Peningkatan kemampuan dan kompetensi Sumber Daya Manusia

(SDM), yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja global diperlukan

hubungan timbal balik antara pihak penyedia SDM dengan dunia industri yang

membutuhkan. Hubungan tersebut dapat berupa keterbukaan dan kerja sama

dalam menentukan standar kebutuhan kualifikasi (kompetensi) SDM yang

dipersyaratkan; berupa perumusan standar kebutuhan kualifikasi SDM yang

dilakukan oleh pihak industri dan pengembangan program pendidikan untuk

memenuhi standar kebutuhan tersebut oleh pihak penyedia SDM.

Dukungan dan kebijakan pemerintah yang sangat dibutuhkan untuk

terwujudnya standarisasi kebutuhan kualifikasi (kompetensi) SDM Indonesia, di

antaranya adalah dengan memfasilitasi kegiatan perumusan standar kebutuhan

kualifikasi SDM dalam bentuk Standar kompetensi keahlian pekerja Indonesia,

yang merupakan refleksi dari kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh setiap

orang yang akan bekerja pada bidang keahlian tertentu. Di samping itu standar

kompetensi keahlian tersebut harus memiliki kesetaraan dengan standar sertifikasi

yang telah dimiliki oleh masing-masing produk yang berlaku di dunia kerja.

Kesatuan Buruh Marhaenis 3


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Bekasi merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak potensi,

bahkan Bekasi yang terkenal sebagai salah satu “Kawasan Industri” terbesar di

Indonesia harus diimbangi oleh masyarakat khususnya para pemuda untuk

mempersiapkan kemauan serta kemampuan diri dalam persaingan mencari

pekerjaan di perusahaan kawasan industri tersebut. Semua itu tentu saja tidak akan

pernah terwujud jika hanya berorientasi pada pengembangan perindustrian dan

Perdagangan saja sementara aspek Pendidikan yang menyangkut kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) tidak diperhatikan, maka dari itu untuk menunjang hal

tersebut maka seyogianya Pemerintah bisa mendongkrak cita–cita tersebut melalui

jalur Pendidikan, dengan tetap menanamkan nilai–nilai Pancasila dan UUD 1945.

Pada saat ini, beratnya beban kehidupan di Bekasi dan ketiadaan biaya

untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi membuat pemuda menjadi

kurang memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat berkompetisi di dunia

kerja/industri. Padahal dunia kerja/industri sangat membutuhkan pemuda yang

memiliki keterampilan tinggi, salah satunya adalah keterampilan dalam

mengoperasikan sekaligus memperbaiki komputer. Di mana pada abad milenium

ini, sebagian besar industri yang ada di Indonesia terutama di Bekasi

menggunakan komputer untuk mempermudah pekerjaannya. Sehingga sudah

menjadi kewajiban bagi para pemuda yang akan berkompetisi di dunia

kerja/industri memiliki keterampilan mengoperasikan dan memperbaiki komputer

dengan mahir.

Kelompok Belajar Mandiri (KBM) Bekasi berkomitmen untuk ikut serta

dalam mewujudkan cita–cita Bangsa Indonesia dalam mewujudkan dan

Kesatuan Buruh Marhaenis 4


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

merealisasikan salah satu cita–cita tersebut yaitu Mencerdaskan Kehidupan

Bangsa secara menyeluruh dan adil. Salah satu upaya Kami untuk mewujudkan

hal tersebut adalah mengadakan pelatihan Komputer untuk menunjang serta

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Masyarakat dalam Bidang Teknologi

Informasi dan Komunikasi, sehingga Kami berharap Masyarakat bisa mengenal

serta memanfaatkan teknologi khususnya untuk kepentingan kemajuan Bekasi dan

umumnya untuk kemajuan Bangsa Indonesia, sehingga Pendidikan bukan hanya

bisa dinikmati oleh segelintir kalangan saja, melainkan seluruh Generasi Bangsa

yang bercita–cita untuk mewujudkan kehidupan yang berdasarkan kepada

Pancasila dan UUD 1945.

Dari latar belakang di atas terlihat jelas dan dianggap perlu untuk

diadakannya peningkatan keterampilan pemuda, khususnya bagi para buruh dan

masyarakat Bekasi pada umumnya, yaitu keterampilan dalam mengoperasikan dan

memperbaiki komputer dengan mahir agar nantinya terjadi peningkatan kualitas

SDM bagi masyarakat Bekasi tersebut untuk dapat berkompetisi dengan yang

lainnya di dunia kerja/industri.

1.2 Dasar Pemikiran

Dari survei yang dilakukan bersumber dari media Online dan media sosial

rata-rata terdapat banyak sekali grup facebook salah satunya grup Lowongan

Kerja Bekasi di mana para peserta grup yang mengalami kesulitan untuk mencari

lowongan kerja setelah habis masa kerjanya disebabkan terbentur dengan

kurangnya keahlian dan keterampilan dari calon pencari kerja, oleh sebab itu kami

Kesatuan Buruh Marhaenis 5


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

mengadakan kegiatan pelatihan yang telah berkomitmen dalam membentuk

Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mandiri serta bersaing dalam bidang

teknologi informasi & komunikasi.

Terbentuknya Kelompok Belajar Mandiri (KBM) Bekasi tidak terlepas

dari peranan Kesatuan Buruh Marhaenis DPC Bekasi dan semangat para pemuda

Bekasi yang ingin mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera melalui

jalur Pendidikan, sehingga diharapkan nantinya akan terbentuk para generasi

muda yang kompeten dalam Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, di

mana hal tersebut akan sangat menunjang dalam mewujudkan cita–cita Bekasi

untuk menjadi daerah yang CERDAS, KREATIF, MAJU, SEJAHTERA &

IHSAN, lebih dari itu diharapkan hal tersebut juga dapat mengembangkan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Bidang Teknologi Informasi dan

Komunikasi sehingga Masyarakat mampu untuk hidup mandiri dan

memanfaatkan Teknologi untuk kepentingan kesejahteraan umum.

1.3 Maksud Kegiatan Pelatihan

Adapun maksud kegiatan pelatihan ini adalah :

1. Maksud pemberian pelatihan Komputer bagi Buruh khususnya dan

masyarakat Bekasi pada umumnya, ini adalah Kelompok Belajar Mandiri

(KBM) sebagai salah satu wadah berhimpunnya pemuda, di mana pada tahun

2021 ini KBM memiliki program kerja, yaitu pelatihan Komputer bagi Buruh

khususnya dan masyarakat Bekasi pada umumnya dalam rangka membantu

Kesatuan Buruh Marhaenis 6


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari masyarakat Bekasi.

2. Menciptakan Para Generasi Muda yang kreatif, mandiri dan kompeten dalam

Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi serta menjadi sarana/media bagi

Buruh khususnya dan masyarakat Bekasi pada umumnya yang ingin bisa

mendapatkan pendidikan komputer secara gratis.

3. Menjalin kerja sama dan silaturahmi antar tokoh masyarakat dengan kesatuan

buruh marhaenis Bekasi untuk memajukan wilayah kota Bekasi dan

sekitarnya.

1.4 Tujuan Kegiatan Pelatihan

Adapun tujuan kegiatan pelatihan ini adalah :

1. Pada jangka pendek adalah agar mereka terbiasa dan mahir mengoperasikan

komputer atau dengan kata lain agar para buruh tersebut tidak gagap teknologi

(GapTek), di mana pada abad ke–21 ini hampir di semua industri (dunia kerja)

telah menggunakan komputer untuk mempermudah pekerjaan.

2. Pada jangka panjang, tujuan pemberian pelatihan komputer bagi buruh

khususnya dan masyarakat Bekasi pada umumnya ini untuk meningkatkan

kualitas SDM buruh sehingga mereka dapat berkompetisi dengan yang lainnya

di dunia kerja/industri.

3. Memajukan wilayah kota Bekasi dan sekitarnya di bidang IT dan informasi

dengan memberikan pelatihan komputer sehingga dapat bersaing dengan

mengikuti kemajuan teknologi.

Kesatuan Buruh Marhaenis 7


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

1.5 Manfaat Kegiatan Pelatihan

Adapun manfaat kegiatan pelatihan ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi Kesatuan Buruh Marhaenis

Hasil dari pelaksanaan kegiatan pelatihan komputer ini dapat digunakan

sebagai gambaran akan pentingnya peran semua pihak untuk menjaga para

Anggota, khususnya para Buruh, agar fungsinya dapat digunakan secara

berkelanjutan, yaitu penambahan Anggota Baru, terdapat anggaran yang

masuk dan terbentuknya PUK-PUK secara otomatis.

2. Manfaat bagi Buruh

Memberikan informasi tentang berbagai macam jenis Buruh sehingga

masyarakat dapat membedakan kualitas para Buruh guna meningkatkan

kesadaran masyarakat akan pentingnya peran para Buruh dan Buruh

mendapatkan pengetahuan serta ilmu yang dapat meningkatkan harkat,

martabat dan peningkatan taraf hidup serta ekonominya di masa akan datang.

3. Manfaat bagi Bidang IT dan informasi

Memberikan informasi tentang kualitas Sumber Daya Manusia para Buruh,

menentukan parameter Buruh, Mengetahui kemampuan para Buruh.

Kesatuan Buruh Marhaenis 8


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

BAB II

LANDASAN DAN DASAR HUKUM

2.1 Definisi Pelatihan

Istilah pelatihan merupakan terjemahan dari kata “training” dalam bahasa

Inggris. Secara harfiah akar kata “training” adalah “train”, yang artinya:

1. memberi pelajaran dan praktek (give teaching and practice)

2. menjadikan berkembang dalam arah yang dikehendaki (cause to grow in a

required direction)

3. persiapan (preparation) dan praktis (practice) (Kamil, 2010:3).

Pelatihan dalam pendidikan nonformal dirasa penting bagi masyarakat

yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, sikap, pengembangan diri,

kecakapan hidup, pengembangan profesi, bekerja dan usaha mandiri (Siswanto,

2011:25).

Secara epistemologis, kajian tentang pelatihan dapat dilihat dalam

pengembangan sistem, model dan pengelolaan pelatihan. Dari segi sistem dapat

dipahami bahwa pada umumnya pelatihan memiliki masukan (input), proses dan

keluaran (output). Oleh karena itu pelatihan merupakan satuan pendidikan

nonformal maka sesuai dengan sistem pendidikannya, pelatihan memiliki unsur-

unsur yang terdiri atas komponen, proses dan tujuan (Sudjana, 2007:5).

Pendidikan sebagai ilmu mencakup ilmu pendidikan umum yang

mencakup ilmu pendidikan teoritis, praktis dan terapan. Pelatihan termasuk ke

dalam ilmu pendidikan praktis, atau dalam penerapannya pada situasi atau layanan

Kesatuan Buruh Marhaenis 9


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

khusus tergolong ke dalam ilmu pendidikan terapan. Manajemen pelatihan

menurut pendapat Hersey dan Blanchard (1983), dalam bukunya Magement of

Organizational Behavior: Utilizing Human Resources, yang mengemukakah

bahwa “Management as working together with or through other people,

individuals or groups, to accomplish organizational goals” (Sudjana, 2007:6).

Menurut pendapat yang telah diungkapkan pelatihan merupakan kegiatan

pihak penyelenggara pelatihan bersama atau melalui orang lain, baik perorangan

maupun kelompok, dalam mencapai tujuan organisasi atau lembaga

penyelenggara pelatihan. Pengelolaan pelatihan dilakukan melalui fungsi-fungsi

manajemen pelatihan. Yaitu perencanaan, pengorganisasian, pergerakan,

pembinaan, penilaian dan pengembangan.

Menurut Joko Sutarto (2012:4) pelatihan dalam pendidikan nonformal

merupakan penciptaan suatu lingkaran di mana peserta pelatihan mempelajari atau

memperoleh sikap, kemampuan dan keahlian, pengetahuan dan perilaku spesifik

yang berkaitan dengan tugas dan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

yang dilakukan dan ditekuninya.

Menurut Davis (dalam Sutarto, 2012:3) berpendapat bahwa pelatihan

adalah proses untuk mengembangkan keterampilan, menyebarluaskan informasi

dan memperbaharui tingkah laku serta membantu individu atau kelompok pada

suatu organisasi agar lebih efektif dan efisien di dalam menjalankan pekerjaan.

Dari teori dapat dikatakan bahwa pelatihan diperlukan untuk membantu

karyawan/buruh atau individu meningkatkan kualitas dalam pekerjaan. Pelatihan

merupakan proses pembelajaran yang melibatkan Perolehan keahlian, konsep,

Kesatuan Buruh Marhaenis 10


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan (Simamora,

2006:273). Menurut Pasal 1 ayat (9) Undang-undang No.13 Tahun 2003. Tentang

Ketenagakerjaan, pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,

memperoleh, meningkatkan, mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,

disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu sesuai dengan

jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.

Simamora dalam Mustofa Kamil (2012: 4) mengartikan pelatihan sebagai

serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian,

pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seorang individu. Sementara

dalam Instruksi Presiden No.15 tahun 1974, pengertian pelatihan dirumuskan

sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh

dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam

waktu yang relatif singkat dan dengan menggunakan metode yang lebih

mengutamakan praktek dari pada teori.

Secara axiologis, pelatihan dikaji dari kegunaannya bagi individu,

lembaga/organisasi dan masyarakat. Kegunaan bagi individu atau peserta

pelatihan adalah terjadinya peningkatan berbagai kemampuan (kompetencies)

melalui Perolehan keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai-nilai baru setelah

mengikuti pelatihan, yang ditampilkan dalam pelaksanaan tugas atau organisasi

adalah tercapainya tujuan-tujuan kelembagaan sebagaimana telah direncanakan

oleh lembaga atau organisasi penyelenggara pelatihan. Kegunaan bagi masyarakat

ialah timbulnya pengaruh positif dari kehadiran peserta pelatihan dan lulusan

Kesatuan Buruh Marhaenis 11


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

program pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasinya bagi

pembangunan masyarakat (Sudjana, 2007:7).

Secara ontologis, pengertian pelatihan telah dirumuskan oleh para ahli, di

antaranya oleh Friedman dan Yarbrough (1985:4) dalam Sudjana (2007:4) yang

menyatakan bahwa training is a process used by organization to meet their goals.

It is called into operation when a discrepancy is perceived between the current

situation and a preferred state of affairs. The trainer’s role is to facilitate

trainee’s movement from the status quo toward the ideal. Pelatihan adalah upaya

pembelajaran yang diselenggarakan oleh organisasi (instansi pemerintah, lembaga

swadaya masyarakat, perusahaan dan lain sebagainya) untuk memenuhi

kebutuhan atau untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan suatu pelatihan

dapat dilihat dari kenyataan atau performasi sumber daya manusia yang terlibat

dalam organisasi pada saat ini kepada kenyataan atau performasi sumber daya

manusia yang seharusnya atau yang diinginkan oleh organisasi atau lembaga.

Artinya suatu pelatihan itu mampu memberikan keterampilan atau pengetahuan

yang dibutuhkan pada masa mendatang dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Pelatihan merupakan proses yang disengaja atau direncanakan, bukan

kegiatan yang bersifat kebetulan atau spontan. Pelatihan merupakan proses yang

terdiri dari serangkaian kegiatan yang sistematis dan terencana yang terarah pada

suatu tujuan (Kamil, 2012:10). Selain itu konsep pelatihan juga diungkapkan oleh

Dearden dalam Mustofa Kamil (2012:7), yang menyatakan bahwa pelatihan pada

dasarnya meliputi proses belajar mengajar dan latihan bertujuan untuk mencapai

Kesatuan Buruh Marhaenis 12


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

tingkatan kompetensi tertentu atau efisiensi kerja. Sebagai hasil pelatihan, peserta

diharapkan mampu merespons dengan tepat dan sesuai situasi tertentu.

Sering kali pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja yang

langsung berhubungan dengan situasinya. Pelatihan sebagai proses pemberdayaan

dan pembelajaran, artinya individu/masyarakat harus mempelajari sesuatu

(materi) guna meningkatkan kemampuan, keterampilan dan tingkah laku dalam

pekerjaan dan kehidupan sehari-hari dalam menopang ekonominya (Kamil,

2012:151-152).

Berdasarkan dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa pelatihan

adalah tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan seseorang. Sehingga mampu meningkatkan kompetensi individu dan

merupakan bagian dari pendidikan.

2.2 Tujuan Pelatihan

Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan

pembelajaran adalah instructional effect biasanya itu berupa pengetahuan dan

keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit (Sugandi, 2004:25).

Penyusunan program pelatihan harus dengan tepat dapat membagi atau

mengalokasikan waktu untuk setiap mata pelajaran dari total penyelenggaraan

pelatihan dan tentunya berdasarkan tujuan (Hamzah, 2008: 62). Suatu rumusan

yang menunjukkan dan menjelaskan hal yang ingin dicapai. Tujuan tersebut

menunjukkan dan menjelaskan perubahan apa yang harus terjadi dan yang dialami

oleh warga belajar (Raharjo, 2005: 11).

Kesatuan Buruh Marhaenis 13


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Dale S. Beach dalam Mustofa Kamil (2012:10) mengemukakan The

objective of training is to achieve a change in the behaviour of those trained,

tujuan pelatihan adalah untuk memperoleh perubahan dalam tingkah laku mereka

yang dilatih. Sementara itu dari pengertian pelatihan yang dikemukakan Edwin B.

Flippo dalam Mustofa Kamil (2012:10), secara lebih rinci tampak bahwa tujuan

pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang.

Sedangkan menurut Moekijat sebagaimana dikutip oleh (Sutarto, 2012: 9)

secara umum pelatihan bertujuan untuk:

1. menambah keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat

dan lebih efektif

2. mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara

rasional

3. mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerja sama.

Berdasarkan jurnal internasional yang dipaparkan oleh World's Poultry

Science Journal, Vol. 69 issue 1: “The intensive training is provided at an

advanced level with major emphasis on a case oriented and problem-solving

approach”. Artinya pelatihan intensif yang diberikan pada tingkat lanjutan dengan

penekanan utama pada orientasi kasus dan pendekatan pemecahan masalah.

Pendekatan yang berpusat pada pemecahan masalah memuat suatu perencanaan

yang berorientasi pada terpecahkannya masalah, mengarahkan pengalaman belajar

dalam kehidupan warga belajar sehari-hari dan memiliki manfaat praktis (Sutarto,

2012:28).

Kesatuan Buruh Marhaenis 14


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Hal tersebut menjelaskan bahwa pelatihan bertujuan untuk mengarahkan

pengalaman belajar dalam kehidupan peserta pelatihan yang mempunyai manfaat

praktis bagi peserta pelatihan agar dapat memecahkan masalah dalam

kehidupannya.

Secara khusus dalam kaitan dengan pekerjaan, Simamora (1995) dalam

Musthofa Kamil (2012:11) mengelompokkan tujuan pelatihan ke dalam lima

bidang, yaitu:

1. memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan perubahan teknologi,

melalui pelatihan, pelatih memastikan bahwa karyawan dapat secara efektif

menggunakan teknologi-teknologi baru

2. mengurangi waktu belajar bagi karyawan untuk menjadi kompeten dalam

pekerjaan

3. membantu memecahkan permasalahan operasional

4. mempersiapkan karyawan untuk promosi

5. mengorientasikan karyawan terhadap organisasi.

Tujuan pelatihan dalam rangka pemberdayaan adalah untuk

mempersiapkan anggota masyarakat agar mempunyai kemampuan profesional dan

kompetensi yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan hidupnya atau pekerjaan

yang sedang digelutinya (Kamil, 2012:152).

Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pelatihan adalah untuk meningkatkan keterampilan seseorang serta meningkatkan

pengetahuan dan adanya perubahan sikap dan perilaku setelah mengikuti

pelatihan.

Kesatuan Buruh Marhaenis 15


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

2.3 Prinsip-prinsip Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan hendaknya diawali dengan mengetahui terlebih

dahulu apa sebenarnya yang menjadi prinsip pelatihan itu sendiri. Karena

pelatihan merupakan bagian dari proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip

pelatihan pun dikembangkan dari prinsip-prinsip pembelajaran. Menurut Mustofa

Kamil (2012: 12-13) prinsip-prinsip umum agar pelatihan berhasil adalah sebagai

berikut:

1. Prinsip perbedaan individu

Perbedaan-perbedaan individu dalam latar belakang sosial, pendidikan,

pengalaman, minat, bakat dan kepribadian harus diperhatikan dalam

menyelenggarakan pelatihan.

2. Prinsip pemilihan dan pelatihan para pelatih

Efektivitas program pelatihan antara lain bergantung pada para pelatih yang

mempunyai minat dan kemampuan melatih. Anggapan bahwa seseorang yang

dapat mengerjakan sesuatu dengan baik akan dapat melatihkannya dengan

baik pula tidak sepenuhnya benar. Karena itu perlu ada pelatihan bagi para

pelatih. Selain itu pemilihan dan pelatihan para pelatih dapat menjadi motivasi

tambahan bagi peserta pelatihan.

3. Prinsip belajar

Belajar harus dimulai dari yang mudah menuju yang sulit atau dari yang susah

diketahui menuju kepada yang belum diketahui.

Kesatuan Buruh Marhaenis 16


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

4. Prinsip partisipasi aktif

Partisipasi aktif dalam proses pembelajaran pelatihan dapat meningkatkan

minat dan motivasi peserta pelatihan.

5. Prinsip diagnosis dan koreksi

Pelatihan berfungsi sebagai diagnosis melalui usaha yang berulang-ulang dan

mengadakan koreksi atas kesalahan-kesalahan yang timbul.

6. Prinsip pembagian waktu

Pelatihan dibagi menjadi sejumlah kurun waktu yang singkat.

7. Prinsip keseriusan

Pelatihan jangan dianggap sebagai usaha sambilan yang bisa dilakukan

seenaknya.

8. Prinsip kerja sama

Pelatihan dapat berhasil dengan baik melalui kerja sama yang apik antar

semua komponen yang terlibat dalam pelatihan.

9. Prinsip metode pelatihan

Terdapat berbagai metode pelatihan dan tidak ada satu pun metode pelatihan

yang dapat digunakan untuk semua jenis pelatihan. Maka perlu dicarikan

metode pelatihan yang cocok untuk suatu pelatihan.

10. Prinsip hubungan pelatihan dengan pekerjaan atau dengan kehidupan nyata

Pekerjaan, jabatan atau kehidupan nyata dalam organisasi atau dalam

masyarakat dapat memberikan informasi mengenai pengetahuan, keterampilan

dan sikap apa yang dibutuhkan, sehingga perlu diselenggarakan pelatihan.

Kesatuan Buruh Marhaenis 17


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Menurut Permen No. 11 Tahun 2013, pelatihan kerja memiliki prinsip

dasar sebagai berikut:

1. Berorientasi pada kebutuhan pasar kerja dan pengembangan SDM;

2. Berbasis pada kompetensi kerja;

3. Tanggung jawab bersama antara dunia usaha, pemerintah dan masyarakat;

4. Bagian dari pengembangan profesionalisme sepanjang hayat dan;

5. Diselenggarakan secara berkeadilan dan tidak diskriminatif.

Selain itu, menurut Manullang (2004:86) dalam pelaksanaan pelatihan

harus mengetahui prinsip untuk menjadi penguatan dalam pelaksanaan pelatihan.

Maka, prinsip-prinsip dari pelatihan, sebagai berikut:

1. Perencanaan dan pelaksanaan (Individual Difference) suatu pelatihan harus

tetap mengingat adanya perbedaan perseorangan pengikut training baik dalam

latar belakang pendidikan, pengalaman maupun keinginan. Sehingga pelatihan

tersebut memberikan hasil yang memuaskan.

2. Relation to Job analysis untuk suatu jabatan tertentu biasanya menjelaskan

pendidikan yang harus dimiliki calon pekerja untuk dapat melaksanakan tugas

itu dengan berhasil. Oleh karena itu bahan yang diajarkan dalam pendidikan

harus berhubungan dengan apa yang dinyatakan dalam job specification.

3. Motivation, orang akan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas

tertentu bila ada daya perangsangnya. Kenaikan upah atau kenaikan

kedudukan adalah beberapa daya perangsang yang dapat digunakan untuk

merangsang para pengikut pelatihan.

Kesatuan Buruh Marhaenis 18


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

4. Active Participation dalam hal ini para pengikut pelatihan harus aktif ambil

bagian dalam pembicaraan. Oleh karena itu pelatihan harus juga dapat

memberikan kesempatan untuk bertukar pikiran dengan pelatih. Dengan

demikian pengikut pelatihan turut aktif selama pelatihan berlangsung.

5. Selection of Trains, seleksi atau pemilihan calon pengikut pelatihan perlu

dilakukan untuk menjaga agar perbedaan tidak terlalu besar. Pelatihan

sebaiknya diberikan kepada mereka yang berminat dan menunjukkan bakat

untuk dapat mengikuti pelatihan dengan berhasil. Adanya seleksi juga

merupakan perangsang.

6. Selection of Trainer, tidak semua orang dapat menjadi pengajar yang baik.

Jabatan pengajar perlu suatu kualifikasi tersendiri, oleh karenanya orang

menganggap pula bahwa salah satu asas penting dari pelatihan adalah

tersedianya tenaga pelatih yang berminat dan mempunyai kesanggupan untuk

mengajar.

7. Trainer Training, para pelatih dalam suatu pelatihan harus sudah mendapat

pendidikan secara khusus untuk menjadi tenaga pelatih. Karena itu tidak

semua orang yang menguasai dalam suatu bidang tertentu dapat mengajarkan

kepandaiannya kepada orang lain.

8. Training method, metode pelatihan harus cocok dengan pelatihan yang

diberikan. Misalnya metode memberikan kuliah tidak tepat untuk para

mandor. Karenanya dalam program pelatihan harus pula diperhatikan metode

pendidikan yang bagaimana yang harus dianut dalam memberikan pelatihan.

Kesatuan Buruh Marhaenis 19


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

9. Principles of Learning, orang akan lebih mudah menangkap pelajaran apabila

didukung oleh pedoman tentang cara-cara belajar dengan cara efektif bagi

para karyawan. Prinsip-prinsip ini adalah bahwa program bersifat partisipatif,

relevan serta memberikan umpan balik mengenai kemajuan para peserta

pelatihan.

Pelatihan dalam hal ini adalah bagian dari proses pendidikan yang di

dalamnya ada proses pembelajaran dilaksanakan dalam jangka pendek, bertujuan

untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan, sehingga mampu

meningkatkan kompetensi individu.

Prinsip pelatihan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dalam hal

penguatan lebih diarahkan kepada proses pembelajaran serta latar belakang

peserta pelatihan sebagai dasar dalam penentuan materi pembelajaran dan metode

serta teknik yang digunakan dalam proses pelatihan. Proses pembelajaran sangat

menentukan hasil pelatihan sehingga hasil pelatihan tersebut dapat

diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat (Kamil, 2012:154-155).

2.4 Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebagai dasar

hukum dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, dirumuskan dengan menggunakan

acuan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik; Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas

Kesatuan Buruh Marhaenis 20


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Data Transaksi

Elektronik.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem

Transaksi Elektronik;

3. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 24 Tahun 2015

tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang

Komunikasi Dan Informatika.

4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem

Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional.

5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara

Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori

Informasi dan Komputer Bidang Pengoperasian Komputer mempunyai tujuan

sebagai berikut:

1. Menetapkan patokan dasar (baseline) keterampilan teknis dan manajemen

Pengoperasian Komputer dalam melaksanakan fungsi pengelolaan

Pengoperasian Komputer bagi organisasi.

2. Mengembangkan dan meremajakan keterampilan secara formal untuk tenaga

kerja bidang Pengoperasian Komputer yang terdiri dari beragam model

pelatihan, program magang (on-the-job training), praktek-praktek dan

sertifikasi/Re-sertifikasi.

3. Verifikasi pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja bidang Pengoperasian

Komputer melalui pengujian sertifikasi standar.

Kesatuan Buruh Marhaenis 21


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Cakupan tugas Pengoperasian Komputer meliputi fungsi untuk

mengoperasikan komputer. Pengoperasian Komputer bertanggung jawab atas

pemrosesan informasi yang akurat dan tepat waktu di dan melalui semua sistem

komputer. Melingkupi jalannya sistem utilitas dan program serta pencetakan,

kontrol kualitas dan distribusi media.

Standar kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembaga/institusi yang

berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan kebutuhan

masing-masing:

1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan

a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum.

b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian, dan sertifikasi.

2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja

a. Membantu dalam rekrutmen.

b. Membantu penilaian unjuk kerja.

c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan.

d. Membantu dalam mengembangkan program pelatihan yang spesifik

berdasar kebutuhan dunia usaha/industri.

3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi

a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai

dengan kualifikasi dan jenjangnya.

b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan sertifikasi.

Kesatuan Buruh Marhaenis 22


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

BAB III

TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN

3.1 Informasi Kegiatan


Peserta : Buruh Formal, Buruh Informal dan Buruh Migran di

Bekasi yang belum mahir mengoperasikan serta

memperbaiki komputer

Jumlah Peserta : Maksimum 30 (tiga puluh) orang

Tempat : Ruko Bisnis, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat

17113

Lama : 3 (tiga) bulan

Waktu : Setiap hari Minggu Mulai pukul 08.00-12.00 WIB

Acara : Pemberian pelatihan komputer bagi Buruh di Bekasi

Keynote Speach : Ketua DPC Kesatuan Buruh Marhaenis Kota Bekasi

Instruktur dan : Masing-masing 2 orang instruktur dari praktisi dan

Ass. Instruktur akademisi serta 1 Ass. Instruktur berpengalaman

dalam bidang :

1. OS Windows dan internet

2. MS. Office

3. Keteknisian/Service komputer

Kesatuan Buruh Marhaenis 23


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

3.2 Tahapan Penyelenggaraan Pelatihan

Penyelenggaraan pelatihan minimal harus melakukan 4 (empat) tahapan

yaitu analisis kebutuhan pelatihan, perencanaan program pelatihan, pelaksanaan

pelatihan, penilaian atau evaluasi pelatihan (Permen No. 11 tahun 2013 dalam

Pedoman Penyelenggaraan Sistem Pelatihan Kerja Nasional di Daerah).

3.3 Analisis Kebutuhan Pelatihan

Menurut Permen No. 11 tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Sistem Pelatihan Kerja, analisa kebutuhan pelatihan (Training Need

Analysis/TNA) dilakukan untuk mengetahui kinerja yang dimiliki calon tenaga

kerja 15 (kondisi aktual) dan kinerja yang diharapkan mengisi lowongan yang

tersedia (kondisi optimal).

Perbedaan atau kesenjangan antara kondisi aktual dan kondisi optimal

itulah yang dimaksud dengan kebutuhan latihan. Identifikasi atau analisa

kebutuhan pelatihan bertujuan untuk menemukan data atau informasi yang jelas

tentang perlunya diselenggarakan pelatihan (Sudjana, 2007: 80). TNA menurut

Permen No. 11 tahun 2013 dapat mencakup dua ruang lingkup yaitu :

1. Ruang Lingkup Makro dengan mengidentifikasi secara luas perkembangan

industri dan pemasalahnya serta perkiraan pertumbuhan pada masa

mendatang. Sehingga dapat dijadikan dasar perencanaan tenaga kerja untuk

jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang.

2. Ruang Lingkup Mikro merupakan proses melakukan identifikasi perbedaan

kinerja tenaga kerja yang dibutuhkan industri dengan kinerja yang dimiliki

Kesatuan Buruh Marhaenis 24


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

oleh calon dan atau tenaga kerja. Identifikasi untuk ruang lingkup mikro dapat

dilakukan dengan pendekatan:

a. Level Industri untuk mendapatkan informasi kinerja dari setiap bagian

yang dapat mempengaruhi kinerja, tujuan dan rencana bisnis secara

keseluruhan sehingga dapat ditentukan kebutuhan yang menjadi prioritas.

b. Level Jabatan untuk mendapatkan informasi tugas dari suatu jabatan baik

untuk waktu sekarang maupun kemungkinan di masa mendatang,

kemudian identifikasi hubungan tugas dan informasi dari jabatan relevan.

c. Level Individu untuk menganalisis tingkat pengetahuan, keterampilan dan

sikap pekerja saat ini dibanding dengan tingkat yang dipersyaratkan,

sehingga dapat ditentukan kebutuhan yang harus ditambahkan.

Banyak metode dan teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan

data untuk identifikasi kebutuhan pelatihan antara lain meliputi metode

wawancara, kuesioner/angket dan skala (Sutarto, 2012: 74).

3.4 Perencanaan Program Pelatihan

Perencanaan program pelatihan merupakan kegiatan merencanakan

program pelatihan secara menyeluruh. Rencana program pelatihan dengan

penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan

pelatihan. Mengacu kepada hasil TNA, setiap penyelenggara pelatihan kerja harus

menyusun rencana program pelatihan.

Program pelatihan yang disusun menggunakan SKKNI sebagai acuan.

Sehingga pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif. Menurut Permen

Kesatuan Buruh Marhaenis 25


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

No. 11 tahun 2013, rencana program pelatihan yang di susun meliputi informasi

tentang:

1. Penetapan tujuan dan sasaran pelatihan

2. Penetapan kriteria dan persyaratan peserta pelatihan

3. Penetapan target Group dan jumlah peserta pelatihan

4. Penyusunan Kurikulum dan Silabus pelatihan

5. Penyiapan materi pelatihan (yang relevan dengan tujuan pelatihan)

6. Penetapan metode pelatihan

7. Penetapan instruktur pelatihan (sesuai kompetensi dan kualifikasi)

8. Penyusunan jadwal pelatihan (waktu pelatihan disesuaikan dengan tujuan,

materi pelatihan dan capaian kompetensi setiap peserta)

9. Penetapan rencana evaluasi program pelatihan

10. Penyiapan bahan, fasilitas dan peralatan pelatihan

11. Penyiapan sumber pendanaan pelatihan.

3.5 Pelaksanaan Pelatihan

Menurut Permen No. 11 tahun 2013, tahapan pelaksanaan selanjutnya

yang dilakukan adalah :

1. Melakukan rekrutmen peserta, bertujuan untuk menyeleksi calon peserta

pelatihan yang memenuhi syarat. Proses seleksi meliputi: pendaftaran, seleksi

calon peserta dan pengumuman hasil seleksi calon peserta. Seleksi dapat

dilakukan dengan tes tertulis, demonstrasi, wawancara, verifikasi dokumen.

Kesatuan Buruh Marhaenis 26


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

2. Melaksanakan pelatihan, sebelum melaksanakan pelatihan, sebaiknya

instruktur membuat kondisi peserta agar siap mengikuti pelatihan, antara lain

dengan membuat peserta nyaman, disampaikan posisi dan peran masing-

masing, serta mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan dan keterampilan

yang dimiliki peserta (initial test). Menyampaikan sesi pelatihan, yaitu

memfasilitasi peserta pelatihan untuk memahami setiap materi pelatihan.

Untuk itu setiap instruktur dalam menyampaikan sesi pelatihan seharusnya

antara lain melakukan pengenalan, menyampaikan ringkasan pelatihan

(memadatkan pelatihan dalam beberapa poin penting) dan melakukan

demonstrasi.

3. Penilaian peserta, untuk mengetahui kemampuan dari setiap peserta pelatihan,

instruktur harus melakukan penilaian/uji berdasarkan capaian standar

kompetensi. Penilaian dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dasar penilaian

yaitu: valid, reliable, flexible dan fair. Penilaian peserta dapat dilakukan

secara formatif, sumatif atau holistik dengan pendekatan penilaian sendiri,

portofolio atau observasi. Peserta pelatihan yang dinyatakan memenuhi

seluruh capaian kompetensi kerja yang dipersyaratkan berhak mendapatkan

sertifikat pelatihan.

Pelaksanaan suatu program pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila

dalam diri peserta tersebut terjadi transformasi, dengan peningkatan kemampuan

dalam melaksanakan tugas dan perubahan perilaku yang tercermin pada sikap,

disiplin dan etos kerja.

Kesatuan Buruh Marhaenis 27


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Tepat tidaknya teknik mengajar yang digunakan sangat tergantung pada

berbagai pertimbangan yang ingin ditonjolkan, seperti penghematan dalam biaya,

materi program, tersedianya fasilitas tertentu, kemampuan peserta dan pelatih,

serta prinsip-prinsip belajar yang hendak diterapkan.

Pelaksanaan pelatihan mengikuti rencana yang telah ditetapkan. Akan

tetapi dalam pelaksanaannya selalu banyak masalah yang memerlukan

pemecahan. Pemecahan masalah sering berakibat adanya keharusan mengubah

beberapa hal dalam rencana tetapi perubahan apapun yang dilakukan harus selalu

berorientasi pada upaya mempertahankan kualitas pelatihan, menjaga kelancaran

proses pelatihan dan tidak merugikan kepentingan partisipan.

3.6 Penilaian atau Evaluasi Pelatihan

Evaluasi program pelatihan merupakan kegiatan untuk menilai seluruh

kegiatan pelatihan dari awal sampai akhir dan hasilnya menjadi masukan bagi

pengembangan pelatihan selanjutnya. Dalam kegiatan ini yang dinilai bukan

hanya hasil, melainkan juga proses yang telah dilakukan.

Dengan demikian diperoleh gambaran yang menyeluruh dan objektif dari

kegiatan yang telah dilakukan (Kamil, 2012: 19). Menurut permen No. 11 tahun

2013, evaluasi yang dilakukan meliputi:

1. Evaluasi materi pelatihan yang terkait dengan sistematika, tingkat kesulitan,

kualitas dan kuantitas.

Kesatuan Buruh Marhaenis 28


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

2. Evaluasi instruktur dan tenaga pelatihan yang terkait dengan kompetensi

teknis dan metodologis, kuantitas serta pelayanan selama pelaksanaan

program pelatihan berlangsung.

3. Evaluasi fasilitas dan sarana pelatihan yang terkait dengan kualitas, kuantitas

serta spesifikasi.

4. Evaluasi Sistem dan Metode yang terkait dengan efektivitas implementasi

sistem dan metode mulai dari rekrutmen hingga evaluasi peserta pelatihan.

5. Evaluasi keluaran pelatihan yang terkait dengan capaian kompetensi peserta

pelatihan setelah selesai mengikuti pelatihan serta kesesuaian dengan

kesempatan kerja dalam rangka penyerapan tenaga kerja.

3.7 Komponen Pelatihan

Pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan di mana kalangan

tenaga kerja dapat memperoleh dan mempelajari sikap, kemampuan, keahlian,

pengetahuan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan (Kisworo,

2012:38). Menurut Sudjana (dalam Kamil 2012: 20), pelatihan sebagai suatu

sistem memiliki beberapa komponen yaitu :

1. Masukan Sarana (Instrument Input)

Masukan sarana meliputi keseluruhan sumber dan fasilitas yang menunjang

kegiatan belajar yang mencakup kurikulum, tujuan pelatihan, sumber belajar,

fasilitas belajar, biaya yang dibutuhkan dan pengelola pelatihan.

Kesatuan Buruh Marhaenis 29


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

2. Masukan Mentah (Raw Input)

Masukan mentah meliputi peserta pelatihan dengan berbagai karakteristiknya

seperti pengetahuan, keterampilan dan keahlian, jenis kelamin, pendidikan,

kebutuhan belajar, latar belakang ekonomi dan kebiasaan belajarnya.

3. Masukan Lingkungan (Environment Input)

Masukan lingkungan meliputi faktor lingkungan yang menunjang pelaksanaan

kegiatan pelatihan seperti lokasi pelatihan.

4. Proses (Process)

Proses merupakan kegiatan interaksi edukatif yang terjadi dalam pelaksanaan

kegiatan pelatihan antara sumber belajar dengan warga belajar.

5. Keluaran (Output)

Keluaran yaitu lulusan yang telah mengalami proses pembelajaran.

6. Masukan Lain (Other Input)

Masukan lain yaitu daya dukung pelaksanaan pelatihan, seperti pemasaran,

informasi lapangan kerja dan situasi sosial budaya yang berkembang.

7. Pengaruh (Impact)

Pengaruh berhubungan dengan hasil belajar yang dicapai oleh peserta

pelatihan, meliputi peningkatan taraf hidup, kegiatan membelajarkan orang

lain lebih lanjut dan peningkatan partisipasi dalam kegiatan sosial dan

pembangunan masyarakat.

Kesatuan Buruh Marhaenis 30


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Menurut As’ad (dalam Hidayat, 2013:3) keberhasilan suatu program

pelatihan ditentukan oleh lima komponen yaitu:

1. Sasaran Pelatihan, setiap pelatihan harus mempunyai sasaran yang jelas yang

dapat diamati dan diukur ke dalam perilaku-perilaku yang dapat diamati dan

diukur supaya bisa diketahui efektivitas dari pelatihan itu.

2. Pelatih atau Tutor, pelatih atau tutor harus mengajarkan bahan-bahan atau

materi pelatihan dengan metode tertentu sehingga peserta akan memperoleh

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dengan sasaran yang

ditetapkan.

3. Materi atau Bahan-bahan Pelatihan, materi atau bahan-bahan pelatihan harus

disusun berdasarkan sasaran pelatihan yang ditetapkan sehingga para peserta

pelatihan akan lebih mudah untuk menangkap dan memahami materi yang

disampaikan.

4. Metode Pelatihan, setelah bahan atau materi pelatihan ditetapkan maka

langkah berikutnya adalah menyusun metode latihan yang tepat. Metode yang

digunakan haruslah metode yang mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta

pelatihan.

5. Peserta, peserta merupakan komponen yang cukup penting, sebab

keberhasilan suatu program pelatihan tergantung juga pada pesertanya.

Pelatihan tidak selamanya berjalan secara lancar pada setiap kesempatan.

Kesatuan Buruh Marhaenis 31


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

3.8 Metode Pelatihan

Kegiatan belajar dan pembelajaran berperanan penting dalam setiap

pelatihan karena ia merupakan kegiatan inti dari proses pelatihan. Menurut

Mustofa Kamil (2012:40-52) ada beberapa metode pembelajaran pelatihan yang

biasa digunakan dalam pendidikan luar sekolah. Metode-metode tersebut antara

lain diskusi kelompok, studi kasus, kelompok buzz, bermain peran, simulasi

pengambilan keputusan, kuliah, diskusi panel dan demonstrasi.

1. Diskusi

Metode diskusi atau diskusi kelompok dapat dikatakan sebagai metode

pembelajaran yang mendorong tumbuhnya partisipasi yang paling luas

digunakan dan banyak variasinya. Metode ini diterapkan dengan maksud

untuk meningkatkan keterampilan peserta pelatihan dalam hal mengeluarkan

pendapat, menerima pendapat orang lain, berkoordinasi dengan pihak lain,

cara-cara menggunakan waktu seefisien mungkin dan pengalaman memimpin

sehingga dapat tercipta semangat kelompok di dalam kelompok diskusi

tersebut.

2. Studi Kasus

Metode ini dilaksanakan dengan cara peserta pelatihan diminta untuk

memberikan pemecahan atau mencarikan jalan keluar terhadap suatu masalah

atau peristiwa. Para peserta diberi suatu kasus secara tertulis, suatu ringkasan

permasalahan atau situasi yang ada untuk dipelajari latar belakangnya dan

untuk diambil keputusan mengenai permasalahannya. Dengan metode ini

Kesatuan Buruh Marhaenis 32


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

peserta dilatih untuk mendiagnosis sebab-sebab suatu masalah dan juga dilatih

untuk memecahkan atau mencarikan jalan keluar bagi suatu peristiwa khusus.

3. Kelompok Buzz

Metode Buzz adalah metode pembelajaran pelatihan dengan membagi peserta

pelatihan dalam kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari lima

sampai delapan anggota, membahas permasalahan-permasalahan yang sama

atau berbeda, mengembangkan pendapat kelompok atau menyiapkan

pertanyaan-pertanyaan khusus tentang suatu topik. Kelompok buzz ini

merupakan metode yang dapat merangsang partisipasi dalam kelompok-

kelompok besar.

4. Bermain Peran

Bermain peran sebagai metode pembelajaran pelatihan berbeda sekali dengan

peragaan sederhana. Metode ini baik untuk dasar-dasar belajar, sikap-sikap

yang berubah dan kebiasaan-kebiasaan orang lain. Dengan cara ini dapat

diperoleh kesadaran yang lebih mendalam tentang apa yang membuat orang

lain berlaku seperti apa yang mereka lakukan. Selain itu dapat diperoleh pula

gambaran bagaimana kita bertindak dan saling berhubungan dengan orang

lain.

5. Simulasi Pengambilan Keputusan

Metode ini didasarkan pada model matematik mengenai kondisi bisnis yang

sesungguhnya. Dalam metode ini, tim-tim yang terdiri dari empat sampai

enam manajer beroperasi sebagai perusahaan-perusahaan yang berdiri sendiri-

sendiri, berproduksi dan bersaing di pasar.

Kesatuan Buruh Marhaenis 33


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

6. Kuliah

Salah satu metode pembelajaran yang paling konvensional dan kurang

partisipatif adalah metode kuliah dan ceramah. Metode ini bisa dipakai untuk

menambah pengetahuan peserta pelatihan. Dalam metode ini aktivitas hanya

berjalan sepihak, yaitu pada pihak pelatih yang aktif menyampaikan

pengetahuan. Para pengkritik menyatakan bahwa dalam metode kuliah hanya

sedikit proses belajar karena peran peserta yang pasif sama sekali dalam

perkuliahan. Namun metode perkuliahan pun memberikan sumbangan yang

khusus dan berharga. Ia merupakan metode yang paling mudah digunakan

serta paling umum dimengerti.

7. Diskusi Panel

Metode pembelajaran dengan cara mendistribusikan tanggung jawab di antara

para ahli dalam menyampaikan materi perkuliahan.

8. Demonstrasi

Demonstrasi merupakan metode penentuan prosedur atau praktek tertentu

yang diperagakan dalam pembelajaran. Tentu saja cara-cara yang benar yang

harus ditunjukkan, tetapi dalam beberapa hal ada baiknya ditunjukkan pula

cara-cara yang tidak benar. Siswanto (2011: 52) Metode demonstrasi sangat

baik digunakan untuk menunjang pembelajaran mengenai dasar-dasar yang

sederhana maupun yang rumit, kepekaan dan kecermatan memegang peranan

penting karena hanya sedikit kemungkinan yang dapat dimengerti oleh peserta

pelatihan. Oleh karena itu tutor atau instruktur harus dapat menguasai keadaan

sepenuhnya. Tutor harus mampu memulai atau menghentikan demonstrasi

Kesatuan Buruh Marhaenis 34


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

setiap waktu tertentu untuk menanyakan kepada para peserta pelatihan tentang

kegiatan yang sedang mereka lakukan atau yang sedang diperbincangkan. Ini

tentu memerlukan persiapan dan perencanaan yang sangat matang. Para

pelaku harus cukup berpengalaman pada bidangnya sehingga demonstrasi

tanpa ditandai kecanggungan-kecanggungan dan gangguan-gangguan yang

berarti.

Dalam rangka pelatihan menurut Mustofa Kamil (2012:157), ada tiga

metode yang mencoba dikembangkan, metode-metode tersebut sesuai dengan

kondisi masyarakat dan kebutuhan pelatihan, meliputi:

1. Mass teaching method, yakni metode yang ditujukan pada masa. Metode ini

dipilih untuk menyampaikan sampai pada taraf awareness (kesadaran) dan

interest (ketertarikan).

2. Group teaching method, yakni metode yang ditujukan pada kelompok. Metode

ini dipilih untuk menyampaikan sampai pada taraf kesadaran dan ketertarikan

ditambah dengan evaluation (pertimbangan) dan trial (mencoba).

3. Individual teaching method, yakni metode yang ditujukan pada individu dan

metode ini dipilih untuk menyampaikan sampai kesadaran, ketertarikan,

pertimbangan dan mencoba, juga peserta pelatihan sampai pada taraf adoption

(mengambil alih), action (berbuat) dan satisfaction (kepuasan). Metode-

metode pelatihan dipilih dalam pelatihan sesuai dengan sasaran

pelatihan dan tergantung pula pada tujuan masyarakat (peserta pelatihan) dalam

proses pembelajaran karena tujuan tersebut berkaitan dengan konsep diri

masyarakat dan pengalaman belajarannya.

Kesatuan Buruh Marhaenis 35


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

3.9 Ruang Lingkup Pelatihan Komputer

Ruang lingkup pemberian pelatihan teknisi dan komputer ini adalah:

1. Pemberian pelatihan komputer ini ditujukan untuk Buruh di Bekasi yang

sudah terdaftar menjadi anggota Kesatuan Buruh Marhaenis DPC Kota

Bekasi.

2. Buruh yang menjadi peserta pelatihan komputer adalah Buruh muda yang baru

bekerja dan dibatasi umur atau usia maksimal 30 tahun yang belum mahir

mengoperasikan serta memperbaiki komputer.

3. Pemberian pelatihan komputer ini dilakukan di Gedung Ruko Bisnis, Bekasi

Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat 17113.

4. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, dengan jumlah peserta

maksimum sebanyak 30 orang/kegiatan pelatihan.

5. Tujuan akhir dari kegiatan dalam pemberian komputer ini adalah agar para

Buruh di Bekasi tersebut terbiasa dan mahir mengoperasikan serta

memperbaiki komputer. Atau dengan kata lain agar mereka tidak gagap

teknologi (Gaptek), di mana pada abad ke–21 ini hampir di semua industri

(dunia kerja) telah menggunakan komputer untuk mempermudah pekerjaan.

3.10 Struktur Pelaksana

Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk

mendefinisikan suatu hierarki dalam suatu organisasi. Ini mengidentifikasi setiap

pekerjaan, fungsinya dan ke mana ia melapor ke dalam organisasi.

Kesatuan Buruh Marhaenis 36


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Struktur pelaksana dikembangkan untuk menetapkan bagaimana kegiatan

beroperasi dan membantu suatu program untuk mencapai tujuannya dalam

pertumbuhan di masa depan. Struktur diilustrasikan menggunakan bagan

organisasi dapat digambarkan di bawah ini:

PENASEHAT KETUA PEMBINA

WAKIL KETUA

SEKRETARIS WAKIL SEKRETARIS


BENDAHARA WAKIL BENDAHARA

SEKSI SEKSI

ACARA ADMINISTRASI
SEKSI SEKSI

KONSUMSI KEBERSIHAN
DAN DAN
DOKUMENTASI KEAMANAN

Gambar 3.1 Struktur Panitia Pelaksana

Kesatuan Buruh Marhaenis 37


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

3.11 Sistematika Pendaftaran

BURUH

Membuka Laman Klik Tombol


https://www.saatdaniarakdis.my.id/p/info.html Gabung atau Daftar
atau blog KBM
https://kesatuanburuhmarhaenisbekasi.blogspo
t.com/p/kesatuan-buruh-marhaenis.html

Menunggu Validasi
Dapatkan WA, untuk Mengisi Formulir Pendaftaran
info waktu dan tempat Online menggunakan Akun google
verifikasi dan Wajib semua data di isi

Seleksi Online
Verifikasi Berkas Jika berkas sudah
Melakukan verifikasi verifikasi, maka
sesuai dengan panduan silahkan isi ujian Test
WA yang dikirim secara Online

Menunggu Kegiatan
Dapatkan WA, untuk
info waktu dan tempat
kegiatan

Gambar 3.2 Alur Pendaftaran

Kesatuan Buruh Marhaenis 38


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

3.12 Sistematika Kegiatan

PELATIHAN KOMPUTER GRATIS BAGI BURUH


KELOMPOK BELAJAR MANDIRI

Menunjukkan Surat

Prokes Ketat

Peserta Pelatihan Keterangan Vaksin

Rapid Test/Swab Antigen


Registrasi Ulang

Pelaksanaan Pelatihan

Mengenakan Seragam

APD
Gambar 3.3 Alur Kegiatan

3.13 Jadwal Dan Tahapan Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dapat digambarkan perkiraan-

perkiraan yang terjadi jika terdapat kendala atau masalah dalam pelaksanaannya.

Jadwal yang sudah diagendakan mengalami benturan masalah, yaitu antara lain :

Kesatuan Buruh Marhaenis 39


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Kondisi dan keadaan, tidak disetujui proposal pengajuan kegiatan, membentuk

panitia pelaksana, pengajuan anggaran dan tidak adanya anggaran kegiatan yang

masuk atau tidak sesuai dengan Anggaran yang sudah ditetapkan. Hal ini mungkin

bisa mengakibatkan jadwal dan tahapan pelaksanaannya tidak sesuai dengan tabel

di bawah ini :

Tabel 3.1 Jadwal dan Tahapan Kegiatan

Tahun 2021 Tahun 2022


No Kegiatan Bulan
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pembuatan Proposal Usulan
2 Pengajuan Proposal Usulan
3 Pembentukan Pelaksana
4 Pembuatan Proposal Anggaran
5 Konsolidasi dengan DPC KBM
6 Pengajuan Proposal Anggaran
7 Persiapan Kegiatan
8 Pendaftaran Peserta Pelatihan
9 Seleksi & Pengumuman
10 Kegiatan Pelatihan
11 Pembuatan Draft Laporan
12 Pembuatan Hasil Laporan
13 Laporan Pertanggungjawaban
14 Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan

Walau demikian, Kegiatan pelatihan komputer gratis bagi buruh masih bisa

dilakukan Tetapi pelaksanaannya dilakukan pada waktu yang akan datang sampai

masalah yang ada dapat diselesaikan.

Kesatuan Buruh Marhaenis 40


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN

4.1 Susunan Panitia Pelaksana

PENASIHAT : Nyimas sakuntala dewi

PEMBINA : Rustam

KETUA : Saat Daniar Akdis

WAKIL KETUA : Sugeng Ryono Pujiarto

SEKRETARIS : M Abdul Muhaimin

WAKIL SEKETARIS : Fajar Maulana

BENDAHARA : M Fitra Eransyah

WAKIL BENDAHARA : Mamat Rahmat

SEKSI ACARA : Rhizal Kurniawan

SEKSI ADMINISTRASI : Moh Rofi Julian

S. KONSUMSI DAN DOKUMENTASI : Tiko Yanuar T

S. KEBERSIHAN DAN KEAMANAN : 1) Tarno

2) Febriadi Rahmat

Total panitia 15 orang

Total peserta 30 orang

Total tamu undangan 5 orang

Jadi total yang hadir adalah 50 orang

Kesatuan Buruh Marhaenis 41


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

4.2 Kurikulum Pelatihan


Tabel 4.1 Kurikulum Kegiatan Pelatihan

KOMPETENSI INDIKATOR MATERI POKOK


DASAR
Mengidentifikasi dan Piranti keras (input - proses –
menjelaskan piranti keras, output)
piranti lunak dan teknologi Piranti lunak (sistem operasi)
Memahami konsep informasi sesuai dengan user Division of electronic data
dasar komputer manual Processng (Brainware)
Mengidentifikasi dan Pengertian sistem jaringan
menjelaskan konsep dasar Piranti keras dan piranti lunak
jaringan komputer pada system jaringan
Menghidupkan dan mematikan Aktivasi komputer
Komputer sistem operasi
Menggunakan Sistem operasi Duplikasi file dan atau folder
dengan benar File dan folder
Menghapus, mendupli- kasi, Program aplikasi
memindahkan, mencari dan Konfigurasi komputer
Mengoperasikan mengganti file dan atau folder Taskbar dan shotcut program
Menambah dan menghapus Font / huruf
Komputer program Atur laman/desktop
Mengkonfigurasi huruf, Keyboard
display, keyboard, mouse, Mouse
printer, regional setting,
Printer
date/time dan sound.
Regional setting
date/time
pengaturan sound
Mengidentifikasi dan Fungsi password
menggunakan password untuk Aktivasi password
Menjaga keamanan keamanan data Fungsi system tools
Mengidentifikasi dan System tools
file/folder serta menggunakan System tools Program anti virus
kinerja sistem sesuai dengan fungsinya
komputer Mengidentifikasi dan
menggunakan program anti
virus untuk menjaga
keamanan data
Mengidentifikasi dan Fungsi penyimpanan
menggunakan media Media penyimpanan
penyimpanan (harddisk, cd, Seleksi data yang akan dibackup
disket, flash disk dll) Copy paste data yang akan
Melakukan proses Mengidentifikasi prosedur dibackup
membackup data Tampilan hasil backup data
backup dan restore
data Mengidentifikasi hasil backup Restore data yang telah dibackup
data yang dapat dilihat
kembali.
Mengidentifikasi restore data
dilakukan sesuai dengan
prosedur.

Kesatuan Buruh Marhaenis 42


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.1


KOMPETENSI INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR
Mempersiapkan peralatan Jenis Peralatan CD/disket
instalasi yang dibutuhkan piranti lunak yang
(CD/Disket piranti lunak, dibutuhkan.
Mempersiapkan komputer dan buku panduan) Persiapan peralatan
Mempersiapkan sistem operasi komputer yang dibutuhkan
instalasi piranti dan piranti keras sesuai untuk instalasi
lunak dengan kebutuhan minimal Buku pedoman proses
dari piranti lunak yang akan instalasi
diinstal Sistem operasi
Membedakan piranti lunak
yang berlisensi
Menjalankan instalasi sesuai Proses instalasi
dengan petunjuk buku Media penyimpanan hasil
Melaksanakan panduan instalasi dan parameter
Menentukan media Jenis-jenis kesalahan
instalasi pranti
penyimpanan hasil instalasi instalasi
lunak
dan parameter yang diminta
Mengidentifikasi kesalahan
proses instalasi piranti lunak
Membuktikan instalasi yang Piranti lunak terinstall
Mencoba hasil telah dilaksanakan berhasil Menjalankan piranti lunak
instalasi Menjalankan piranti lunak
yang telah diinstalasi
Mengidentifikasikan ragam Berbagai ragam piranti lunak
piranti lunak yang termasuk dalam pengolah kata
dalam kelompok pengolah Salah satu dari berbagai
Mengenali dan kata. ragam piranti lunak dalam
mengetahui Mengoperasikan salah satu pengolah kata diaktifkan
berbagai piranti dari berbagai ragam piranti
lunak yang lunak yang termasuk dalam
termasuk dalam kelompok pengolah kata
pengolah kata Membedakan berbagai ragam
piranti lunak yang termasuk
dalam kelompok pengolah
kata yang berlisensi
Membuat dan menyimpan Dokumen baru.
dokumen baru Buka dan simpan dokumen
Membuat dokumen Membuka dan mengedit Edit dokumen
dokumen Cari dan ganti kata.
Mengatur halaman sesuai Edit halaman pada dokumen
kebutuhan dalam pengolah kata
Mengatur format paragraf Format paragraf
Membuat naskah sesuai kebutuhan Spasi halaman
dengan format Membuat bullet, numbering, Indentasi
Indentasi (Format tabulasi dengan benar Bullet dan numbering
paragraf, bullets, Membuat header and footer Tabulasi
numbering, dengan benar Header
tabulasi) Footer
Page number

Kesatuan Buruh Marhaenis 43


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.1


KOMPETENSI INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR
Mengidentifikasi Jumlah Jumlah kolom
Membuat naskah kolom dan membuat kolom Garis antara kolom
Memodifikasi Kolom, jarak Format kolom
dengan format kolom dan garis antar kolom Format jarak kolom
kolom sesuai dengan format yang ada Format garis antar kolom
Memodifikasi teks dengan Dropcap
dropcap
Mengidentifikasi jumlah baris
dan kolom serta membuat Format baris
baris dan kolom Format kolom
Mengerjakan penggabungan Merge cels
sel, pemecahan sel dan Split cels pada tabel
Membuat naskah penghapusan sel Warna latar pada tabel
dengan format tabel Menambah dan menghapus Bingkai / border pada tabel
baris dan kolom. Formula pada tabel
Memberi dan memodifikasi
bingkai serta warna latar pada
tabel.
Mengidentifikasi formula pada
tabel
Membuat dokumen utama dan Dokumen utama pada
data source. pembuatan surat masal.
Membuat naskah Menyisipkan fields pada Data source pada pembuatan
tempat yang benar di dokumen surat masal.
surat massal utama. Fields name pada dokumen
Mencetak dokumen utama dan utama.
data source pada dokumen Cetak dokumen surat massal
baru.
Menyisipkan picture, object Insert picture
dan wordart pada naskah Insert object
Menggunakan fitur dengan benar Insert wordart
Memodifikasi picture, object
dan wordart pada naskah
Menampilkan dokumen pada Print preview
media layar (print preview) Cetak naskah/dokumen
Mencetak dokumen Mencetak dokumen ke kertas
Mencetak dokumen ke file
Mencetak dokumen dalam
bentuk file .PDF
Mengidentifikasi salah satu Berbagai ragam piranti lunak
dari berbagai ragam piranti dalam kelompok pengolah
lunak yang termasuk dalam angka
Mengenal dan kelompok pengolah angka Salah satu dari berbagai
mengetahui Mengoperasikan salah satu ragam piranti lunak dalam
berbagai piranti dari berbagai ragam piranti kelompok pengolah angka
lunak yang lunak yang termasuk dalam diaktifkan
termasuk dalam kelompok pengolah angka Perbedaan piranti lunak
pengolah angka Membedakan berbagai ragam dalam kelompok pengolah
piranti lunak yang termasuk angka
dalam kelompok pengolah
data angka yang berlisensi

Kesatuan Buruh Marhaenis 44


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.1


KOMPETENSI INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR
Membuat, mengatur, Lembar kerja (sheet)
menyimpan dan membuka Buka dan simpan lembar
Membuat lembar kembali Workbook. kerja
Mengelola Lembar kerja Edit lembar kerja.
kerja dan (sheet) Ganti nama, hapus, copy,
mengetahui bagian-
bagian lembar kerja Mengidentifikasi dan pindah dan sisip sheet.
memodifikasi fungsi bagian- Fungsi pada lembar kerja.
bagian lembar kerja. Modifikasi fungsi bagian-
bagian lembar kerja.
Menggunakan Memahami menu bar dan
menu toolbar dengan benar Menu bar
menu bar dan
Menggunakan menu bar dan Menu toolbar
toolbar
menu toolbar dengan benar
Memformat tampilan angka,
Tanggal/waktu, mata uang, Format cell number
persen dengan format sel Alignment tampilan
number Format tampilan huruf/font
Mengatur posisi teks dengan pada sel dalam pengolah data
Menggunakan format sel alignment angka
fungsi format Mengatur huruf dengan format Format bingkai/border pada
sel font sel
Mengatur bingkai dengan Warna latar/pattern pada sel
format sel border dalam
Mengatur warna latar dengan
format sel pattern
Mengidentifikasikan Operasi hitung dan fungsi
penggunaan referensi sel/range dengan referensi sel/range
untuk operasi perhitungan, yang sesuai (absolut, relatif,
aritmatika dan fungsi semi absolut)
matematika Operasi aritmatika (tambah,
Menggunakan Menggunakan referensi kurang, bagi, pangkat)
sel/range untuk operasi Operasi matematika (int,
fungsi operasi
perhitungan dan fungsi round, mod, sqrt)
aritmatika
Menggunakan operasi
aritmatika untuk melakukan
pengolahan data angka
Menggunakan fungsi
matematika untuk pengolahan
data angka
Mengidentifikasikan fungsi Fungsi statistik (max, min,
statistik untuk menyelesaikan average, count)
operasi statistik (pencarian
nilai tertinggi, terendah, rata-
Menggunakan rata dan perhitungan jumlah
data)
fungsi statistik
Mengidentifikasi fungsi
statistik untuk menyelesaikan
operasi statistik dengan
kondisi tertentu (perhitungan
jumlah data)

Kesatuan Buruh Marhaenis 45


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.1


KOMPETENSI INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR
Mengidentifikasi fungsi teks Fungsi teks (left, right, mid,
Menggunakan sesuai dengan kebutuhan (left, upper, lower, value) pada
right, mid, upper, lower, value) pengolah data string.
fungsi teks, tanggal
Mengidentifikasi fungsi tanggal Fungsi tanggal dan waktu (now,
dan waktu
dan waktu sesuai dengan date, time, year,month, day,
kebutuhan weekday dll)
Mengidentifikasikan fungsi Fungsi logika (if, sumif)
logika untuk menyelesaikan
Menggunakan masalah
fungsi logika Menggunakan fungsi logika
sesuai dengan permasalahan
dengan benar
Mengidentifikasikan fungsi Fungsi pembacaan tabel
pembacaan tabel sesuai dengan (hlookup, vlookup)
Menggunakan permasalahan
fungsi pembacaan Menggunakan fungsi
tabel pembacaan tabel sesuai dengan
permasalahan (hlookup,
vlookup) dengan benar.
Mengurutkan data sesuai Sort data/urut data
dengan kebutuhan berdasarkan Filter/saring data
Menggunakan kriteria tertentu Subtotal
fungsi pengurutan Menyaring data sesuai dengan Pivot table.
dan penyaringan kebutuhan berdasarkan kriteria
data tertentu
Membuat subtotal
Menggunakan pivot table
Membuat grafik sesuai dengan Grafik pie
Membuat grafik prosedur yang benar Grafik lainnya
Memodifikasi grafik sesuai Modifikasi grafik
dengan kebutuhan
Mensetting laporan, dan Setting laporan
Mencetak laporan melakukan pencetakan laporan. Setting tampilan
Mencetak dokumen dalam Cetakan laporan
bentuk file .PDF
Mengidentifikasi berbagai Piranti lunak kelompok pengolah
Piranti lunak Pengolah data data
Mengenal berbagai Mengoperasikan Salah satu Aktivasi piranti lunak pengolah
piranti lunak yang termasuk data
software yang
kelompok pengolah data.
termasuk dalam
pengolah data Membedakan berbagai ragam
piranti lunak yang termasuk
dalam kelompok pengolah data
yang berlisensi
Menggunakan Menggunakan menu bar sesuai Menu bar
dengan kegunaannya Menu toolbar
fungsi menu dan
Menggunakan toolbar sesuai
toolbar
dengan kegunaannya

Kesatuan Buruh Marhaenis 46


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.1


KOMPETENSI INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR
Memahami konsep database Pengertian database
Membuat database RDMS. Fungsi database
Membuat dan penyimpan Jenis File database
baru database baru Konsep database (struktur data)
Membuka dan mengedit
database
Membuat tabel Create tabel
Membuat primary key dan atau Modifikasi primary key
diubah sesuai dengan Field name
kebutuhan Hapus tabel database
Mengatur field name sesuai Simpan tabel database
dengan kebutuhan yang benar Input data
pada tabel Edit data
Menghapus tabel pada database Delete dan pack data
sesuai dengan kebutuhan Atur record data
Melaksanakan penyimpanan Format baris dan kolom tampilan
Membuat dan tabel pada database yang lain data
memodifikasi tabel Memasukkan dan atau Format tampilan data
memperbaiki data pada tabel Urut data record
Mengatur record data sesuai Seleksi dan menyaring/filter data
dengan kebutuhan record
Mengatur tampilan baris, kolom Cari dang anti data record
dan data secara benar
Cetak tabel pada pengolahan data
Mengurutkan, menyeleksi,
mencari dan mengganti data
record sesuai kebutuhan
Melaksanakan pencetakan
tabel.
Membuat, menyimpan dan Membuat form sesuai prosedur
menutup form Menutup form sesuai prosedur
Menggunakan toolbox sesuai Menyimpan form sesuai prosedur
dengan kebutuhan Toolbox pada form (label,
Memasukan data melaluli form command button, text box,
Membuat dan Merancang form dimodifikasi option, combo box, ooe object
memodifikasi form sesuai dengan kebutuhan dll)
Menempatkan gambar atau Input data pada form
clipart pada form sesuai dengan Sunting/edit data pada form
kebutuhan Modifikasi rancangan form
(melalui toolbar atau properties)
Gambar/clipart
Mengidentifikasi hubungan Open/add tabel
antar tabel Hapus tabel
Mengatur Membuka beberapa tabel yang Relasi tabel sesuai dengan
dibutuhkan permasalahan
hubungan tabel
Menghubungkan antar tabel Atur hubungan antar tabel
dibuat, diatur dan dihapus Hapus hubungan antar tabel
sesuai dengan permasalahan

Kesatuan Buruh Marhaenis 47


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.1


KOMPETENSI INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR
Membuat dan menggunakan Create query
query Seleksi fieldname
Membuka dan mencetak query Manfaat query
Membuat formula perhitungan Buka query
Membuat dan atau rumus pada field name Operasional query
memodifikasi query baru Cetak query
Menampilkan query dengan Formulasi dalam query
pengaturan Format Format tampilan query
Membuat tampilan dengan Tampilan query
mengguna- kan kriteria data Kriteria data
Membuat dan menyimpan Report/laporan
Membuat dan laporan Rancangan laporan/report dalam
memodifikasi Memodifikasi laporan pengolahan data
laporan Mencetak laporan sesuai Cetak laporan/report
kebutuhan dalam bentuk .PDF
Membuat dan Membuat dan menyimpan
grafik Grafik data
memodifikasi
Memodifikasi tampilan grafik Modifikasi tampilan grafik
grafik
sesuai dengan kebutuhan
Membuat, menyimpan dan Macro dalam pengolahan data
Membuat dan memodifikasi macro sesuai aktivasi macro
memodifikasi kebutuhan
makro Memodifikasi dan Menjalankan
macro
Mengidentifikasi piranti lunak Piranti lunak kelompok program
yang termasuk dalam kelompok presentasi
Mengenal dan program presentasi dan Operasional program presentasi
mengetahui mengoperasikannya Kerangka presentasi
berbagai software Menyusun rancangan kerangka
yang termasuk presentasi secara sistematis
dalam program Membedakan berbagai piranti
presentasi lunak yang termasuk dalam
kelompok pengolah presentasi
yang berlisensi.
Memahami teknik dasar Teknik dasar design slide
mendesain sebuah slide dalam Pengertian objek dan slide
Membuat Slide presentasi Slide presentasi (new slide, open
Mendesain slide presentasi close, menyimpan, edit dan
Presentasi
Mendesain slide presentasi formating slide)
sesuai dengan permasalahan Design slide
Slide show
Menampilkan dan Menubar
Menggunakan Menghilangkan menu dan Menu toolbar
fungsi menu dan toolbar sesuai dengan keperluan
toolbar Memanfaatkan fungsi menu bar
dan toolbar

Kesatuan Buruh Marhaenis 48


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.1


KOMPETENSI INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR
Mendesain slide berbentuk Slide chart
chart/grafik Slide table
Membuat slide Mendesain slide berbentuk Slide kolom
tabel Slide numbering or bullets
dengan tampilan
Mendesain slide berbentuk Slide organization chart
yang berbeda
kolom dan numbering bullet
Mendesain slide berbentuk
struktur organisasi
Menggunakan menu drawing Menu drawing
Membuat dan untuk membuat tampilan object Background slide
pada slide Slide design & layout
memodifikasi teks
Mengatur tampilan objek Clip art
dan gambar pada
slide. gambar pada slide Insert picture
Memodifikasi teks (warna,
ukuran, dan jenis teks).
Memberikan animasi di setiap Custom animasi
Membuat animasi objek pada suatu slide Slide transisi
objek pada, slide Memberikan efek slide transisi Action buttom
transition, action pada setiap slide teknik penyajian presentasi
button, dan Memberikan hyperlink pada
penyajian setiap slide
presentasi Mengidentifikasi teknik
penyajian presentasi
Menggunakan teknik presentasi Teknik dasar presentasi
Menampilkan dan Mempresentasikan slide Persiapan presentasi
Mencetak layout presentasi Presentasi dengan monitor
mencetak slide
Handout
Cetak dalam bentuk .PDF
Mengidentifikasi manfaat e- Pengertian dan manfaat Browser
Mengetahui mail dan e-mail
Mengidentifikasi etika Etika e-mail
berbagai piranti
menggunakan e-mail Browser dan e-mail
lunak browser dan
email client Mengidentifikasi berbagai
piranti lunak browser dan email
client
Menginstal piranti lunak email Instalasi piranti lunak e-mail
client client (termasuk format POP3)
Mengidentifikasi koneksi Koneksi ISP
internet (ISP) ke provider Alamat WEB dan type domain
Mengidentifikasi alamat web Istilah-istilah web dan e-mail
Mengoperasikan Mengidentifikasi istilah- istilah Konfigurasi SMTP, POP, dan
web dan email IMAP server account e-mail
web browser dan Membuat konfigurasi SMTP Konfigurasi default user, dan
email client server, POP server, IMAP password
server account email, default Search engine, browsing, dan
user dan password download informasi dari Web
Menggunakan search engine
dan melakukan browsing untuk
mencari berbagai informasi
yang dibutuhkan

Kesatuan Buruh Marhaenis 49


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.1


KOMPETENSI INDIKATOR MATERI POKOK
DASAR
Menggunakan Mengidentifikasi menu bar Overview menu bar dan toolbar
fungsi menu dan Mengidentifikasi toolbar Operator menu bar dan toolbar
toolbar Edit menu toolbar
Membuat account email Account e-mail (Sign Up)
Mengidentifikasi sign in dan Sign In dan sign out
out Formating email
Membuat dan mengirimkan Send e-mail
lembar surat per orang dan atau Lembar surat baru
Mengoperasikan e- rombongan Mengirimkan lembar surat
Mail Menunjukkan dan membuka e- Membalas e-mail dan
mail baru meneruskan e-mail ke orang lain.
Membuat balasan e- mail ke si Attachment file atau dokumen
pengirim atau ke orang lain Download file atau dokumen dari
Mengidentifikasi dokumen- e-mail
dokumen pada saat pengiriman
e- mail
Menyimpan file-file hasil Download
browsing pada media yang Publikasi dokumen
Mencetak dan tersedia Seleksi informasi
Menyimpan dan mencetak Transfer informasi ke media lain
menyimpan web
informasi hasil browsing Cetak informasi terpilih
dan e- mail
Menyimpan link tertentu pada Link address dan Hyperlink
media yang tersedia
(download).
Meng-instalasi piranti lunak Aktivasi piranti komputer
aplikasi dan dapat Instalasi dan aktivasi piranti
menggunakannya lunak aplikasi program
Memahami user manual piranti khusus/tailor made
Mempersiapkan lunak aplikasi. User manual piranti lunak
Mengaktifkan piranti komputer aplikasi program khusus/tailor
piranti lunak dengan sistem operasi dan made
aplikasi persyaratannya sesuai dengan Log-sheet/report-sheet program
installation Manual khusus/tailor made
Mengidentifikasi user manual
piranti lunak aplikasi
Mengidentifikasi log-
sheet/report-sheet
Menggunakan fitur-fitur piranti Fitur-fitur piranti lunak aplikasi
Menjalankan lunak aplikasi sesuai dengan sesuai dengan kewenangan dalam
kewenangan dalam SOP dan SOP dan user manual
piranti lunak
user manual.
aplikasi
Menutup piranti lunak aplikasi
tanpa error
Menuliskan log-sheet sesuai Entry log-sheet/report-sheet
Mengisi log-sheet/ dengan SOP yang berlaku
report- sheet Menuliskan report-sheet sesuai
dengan SOP yang berlaku

Kesatuan Buruh Marhaenis 50


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

4.3 Agenda Kegiatan

Tabel 4.2 Agenda Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan

No Waktu Kegiatan Pelaksana Keterangan


Minggu I
1 07.00-08.00 Wib Persiapan Acara Pembukaan Panitia 5 Juni 2022

Persiapan

2 08.00-09.00 Wib Registrasi Peserta Panitia Pemberian Modul + Bahan


Keterampilan
Pembukaan Acara
1. Lagu Indonesia Raya

2. Sambutan
a. Ketua Panitia
3 09.00-10.30 Wib b. Ketua DPC Panitia Acara dibuka
c. Kepala Disnaker
3. Pembukaan (Ketuk Palu)

4. Pembacaan Do’a

4 10.30-10.45 Wib Rehat / Tea Break Panitia Istirahat 15


Keorganisasian Ketua
Materi : Pengenalan Kesatuan DPC Sesi I
5 10.45-12.00 Wib KBM
Buruh Marhaenis
Kota
Bekasi

6 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat


Ketua
7 13.00-15.00 Wib LDKA (Latihan Dasar Bidang Sesi II
Kepemimpinan Anggota) IT dan
Informasi
8 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu II
12 Juni 2022

Pelajaran I Sesi III


9 09.00-12.00 Wib Materi: Dasar komputer Inst: Instruktur
(mengenal sejarah, jenis,
hardware, dan software Ass: Assisten Instruktur
komputer )
10 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat
11 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu III
19 Juni 2022

Kesatuan Buruh Marhaenis 51


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.2


No Waktu Kegiatan Pelaksana Keterangan
Pelajaran II Sesi IV
12 09.00-12.00 Wib Materi: Belajar Inst: Instruktur

mengoperasikan OS Windows Ass: Assisten Instruktur

13 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat


14 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu IV
26 Juni 2022

Pertemuan I
15 09.00-12.00 Wib Pembuatan Program Kerja Anggota Sesi V

Bidang IT dan Informasi


16 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat
17 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu V
3 Juli 2022

Pelajaran III Sesi VI


18 09.00-12.00 Wib Materi: Belajar Inst: Instruktur

mengoperasikan MS. Word Ass: Assisten Instruktur

19 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat


20 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu VI
10 Juli 2022

Pelajaran IV Sesi VII


21 09.00-12.00 Wib Materi: Belajar MS. Power Inst: Instruktur

Point Ass: Assisten Instruktur

22 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat


23 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu VII
17 Juli 2022

Pelajaran V Sesi VIII


24 09.00-12.00 Wib Inst: Instruktur
Materi: Belajar MS. Excel
Ass: Assisten Instruktur

25 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat


26 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu VIII
24 Juli 2022

Kesatuan Buruh Marhaenis 52


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.2


No Waktu Kegiatan Pelaksana Keterangan
Pelajaran VI Sesi IX
27 09.00-12.00 Wib Inst: Instruktur
Materi: Belajar Service (PC)
Ass: Assisten Instruktur

28 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat


29 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu IX
31 Juli 2022

Pertemuan II
30 09.00-12.00 Wib Pembuatan Keputusan Anggota Sesi X

Bersama
31 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat
32 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu X
7 Agustus 2022

Pelajaran VII Sesi XI


33 09.00-12.00 Wib Materi: Belajar Service Inst: Instruktur

(Laptop) Ass: Assisten Instruktur

34 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat


35 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu XI
14 Agustus 2022

Pelajaran VIII Sesi XII


36 09.00-12.00 Wib Materi: Belajar Service Inst: Instruktur

(Printer) Ass: Assisten Instruktur

37 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat


38 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu XII
21 Agustus 2022

Pelajaran VIII Sesi XIII


39 09.00-12.00 Wib Materi: Belajar Service Inst: Instruktur

(Jaringan) Ass: Assisten Instruktur

40 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat


41 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu XIII
28 Agustus 2022

42 09.00-12.00 Wib Pertemuan III Sesi XIV


Ujian Akhir Peserta

Kesatuan Buruh Marhaenis 53


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.2


No Waktu Kegiatan Pelaksana Keterangan
43 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat
44 08.00-09.00 Wib Sarapan pagi Panitia Minggu XIV
4 September 2022

Penutupan
1. Lagu Padamu Negri

2. Sambutan
a. Ketua Panitia
45 09.00-12.00 Wib b. Sekretaris DPC Sesi XV
3. Penutupan (Penyerahan

Sertifikat)
4. Pembacaan Do’a

46 12.00-13.00 Wib Ishoma Panitia Makan Siang + Sholat

4.4 Anggaran

Tabel 4.3 Rincian Anggaran Kegiatan Pelatihan

No Keterangan Volume Satuan Jumlah


(Rp.) (Rp.)
1 Bantuan Honon dan Transportasi
Panitia Pelaksana 15 Orang 1.500.000 22.500.000
Instruktur 2 Orang 5.000.000 10.000.000
Sub Total 32.500.000
2 Bahan Habis Pakai
Bantuan Pembelian ATK 1 Paket 8.000.000 8.000.000
Atribut Kegiatan 1 Paket 10.000.000 10.000.000
Konsumsi 1 Paket 10.000.000 10.000.000
Bantuan Penggandaan Materi 1 Paket 6.500.000 6.500.000
Bantuan Biaya Penjilidan 1 Paket 3.500.000 3.500.000
Materi
Sub Total 38.000.000
3 Fasilitas Belajar Mengajar
Sewa Gedung 1 Paket 80.000.000 80.000.000
Electrikal Gedung 1 Paket 20.000.000 20.000.000
Sub Total 100.000.000

Kesatuan Buruh Marhaenis 54


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Lanjutan Tabel 4.3


No Keterangan Volume Satuan Jumlah
(Rp.) (Rp.)
4 Sarana Belajar Mengajar
Komputer
Prosessor Core i3 3,4 GHz
Ram DDR3 4 GB 15 Paket 4.591.000 68.865.000
Hardisk 320 GB
Mouse optik & keyboard
Monitor 16”
Jaringan Komputer
Wireless
Switch 8 PORT
Kabel UTP 1 Paket 14.056.000 14.056.000
Krimping Tool
RJ45
LAN Tester
Printer multiprint 1 Unit 2.424.000 2.424.000
Stabilizer 2 Unit 3.170.000 6.340.000
Proyektor 1 Unit 1.500.000 1.500.000
Meja Komputer 15 Unit 1.371.000 20.565.000
Kursi 30 Unit 300.000 9.000.000
Papan Tulis 1 Unit 250.000 250.000
Bangku Instruktur 1 Unit 1.500.000 1.500.000
Sub Total 124.500.000
5 Laporan Akhir
Bantuan Biaya Pembuatan
Laporan Akhir, Penggandaan dan 5 Paket 1.000.000 5.000.000
Dokumentasi
Total Biaya 300.000.000
Terbilang: Tiga Ratus Juta Rupiah

Kesatuan Buruh Marhaenis 55


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

BAB V

PENUTUP

Hasil pelaksanaan pelatihan komputer gratis di PUK Kelompok Belajar

Mandiri Bidang IT & Informasi sebagai pemberdayaan masyarakat khususnya

bagi buruh adalah agar supaya peserta pelatihan lebih ahli dari sebelumnya dan

dapat meningkatkan potensi dirinya khususnya di bidang teknologi.

Pelatihan komputer gratis sebagai salah satu bentuk pemberdayaan

masyarakat, khususnya bagi pekerja, tidak lepas dari berbagai variabel pendukung

dan pembatas. Sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang peran teknologi dalam meningkatkan potensi dan kualitas diri

guna menghasilkan perubahan merupakan aspek pendukung. Selain itu, ada

kendala dalam memberikan pelatihan komputer gratis sebagai sarana

pemberdayaan masyarakat, yang mencakup masalah internal dan eksternal.

Unsur internal seperti kurangnya rasa percaya diri yang membuat sulit

untuk menggali dan mengeluarkan potensi diri, dan sarana atau prasarana yang

tidak lengkap menjadi penghambat pelaksanaan pelatihan. Mentalitas mereka

yang masih semi otomatis juga menjadi persoalan eksternal. Dengan berbagai

rintangan tersebut, tindakan yang diambil adalah bahwa sumber daya manusia

perlu didorong untuk melakukan penyesuaian sehingga mereka dapat menghadapi

tantangan yang datang dengan hidup di dunia yang mengglobal di mana individu

lebih sadar akan kemampuan mereka untuk membentuk nasib mereka sendiri.

Kesatuan Buruh Marhaenis 56


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

Oleh karena hal tersebut maka dalam proses pelaksanaan pelatihan

komputer gratis sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, kami mengharapkan

yang terhormat para donatur untuk dapat menyumbang, menyediakan serta

melengkapi fasilitas atau sarana prasarana yang layak dengan cara menambah

komputer dan kelengkapannya.

Kami berupaya dalam pemberdayaan masyarakat khususnya bagi para

buruh selalu memberikan semangat, motivasi dan dorongan agar masyarakat dan

buruh memiliki kesadaran dalam menentukan masa depannya dalam bidang

teknologi.

Demikian proposal ini kami ajukan demi kelengkapan sarana dan

prasarana untuk lebih menunjang aktivitas kegiatan pelatihan tersebut dan dengan

sebuah harapan agar bisa terealisasi karena pentingnya sebuah sarana tersebut di

atas.

Kesatuan Buruh Marhaenis 57


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

PANDUAN

1. Adi, Isbandi Rukminto. 2002. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan


Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis).
Jakarta: Rajawali Pers.
2. Effendi, Tadjuddin Noer. Strategi Pengembangan Masyarakat: Alternatif
Pemikiran Reformatif, dalam Jurnal Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Gadjah Mada, Volume 3 No. 2. 1996
3. Fakhruddin. 2011. Evaluasi Program Pendidikan Non formal. Semarang.
UNNES Press.
4. Hamzah, Uno. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara.
5. Hidayat, M. Taufiq. 2013. Merumuskan Tujuan Pelatihan dalam PLS.
6. Hikmat, Harry. 2006. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung:
Humaniora Utama Press.
7. Hiryanto. 2008. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendidikan Luar Sekolah.
Makalah pada Lokarya Bappeda, Bantul.
8. Ife, Jim dan Frank Tesoriero. 2008. Community Development: Alternatif
Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
9. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1974 tentang Pengertian Pelatihan.
10. Jomo, Frans Wiryanto. 1986. Membangun Masyarakat. Bandung: Alumni.
11. Kamil, Mustafa. 2012. Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: CV.
Alfabeta.
12. Kartasasmita, Ginanjar. 1996, Pembangunan Untuk Rakyat : Memadukan
Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta: PT. Pustaka Cidesindo.
13. Kisworo, Bagus. 2012. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Semarang.
14. Kusnadi, dkk. 2005. Pendidikan Keaksaraan. Filosofi, Strategi, Implementasi.
Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat.
15. Manullang, M. 2004. Dasar-dasar Mananjemen. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
16. Mardikanto, Totok. 2013. Pemberdayaan Masyarakat: dalam Perspektif
Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Kesatuan Buruh Marhaenis 58


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

17. Mursyid, Muhammad. 2015. Penyelenggaraan Pemerintah Desa dalam


Pemberdayaan Masyarakat Desa ( Studi di Desa Sungai Sepeti Kecamatan
Seponti Kabupaten Koyong Utara).
18. Permen No. 11 tahun 2013 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
19. Prijono, Onni S. Dan A, M.W. Pranarka (penyunting) 1996. Pemberdayaan
Konsep, Kebijakan dan Implementasi, CSIS, Jakarta.
20. Raharjo, Tri Joko. 2005. Pengembangan Model Pembelajaran Kesetaraan
SLTP Bagi Kaum Miskin/Gelandangan. Semarang: Unnes Press.
21. Simamora, Henry. 2006. Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN.
22. SKKNI-2018-056 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Kategori Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas Jasa Informasi
Bidang Pengoperasian Komputer.
23. Soetomo. 2006. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
24. Sudjana. 2007. Sistem & Manajemen Pelatihan. Bandung: Falah Production.
25. Sugandi, Ahmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: Unnes Press.
26. Suharto, Edi. 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat.
Bandung: PT Refika Aditama.
27. Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan.
Yogyakarta: Gava Media.
28. Sulistiyani & Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep,
Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta:
Graha Ilmu
29. Sumantri, S. 2000. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Bandung: Fakultas Psikologi Unpad.
30. Sumaryadi, I Nyoman. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan
Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Citra Utama.
31. Suryanto. 2010. KUBE (Kelompok Usaha Bersama).
32. Sutarto, Joko, 2012. Manajemen Pelatihan. Semarang: Unnes Press.
33. UU NO. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Kesatuan Buruh Marhaenis 59


Kelompok Belajar Mandiri (KBM)

34. UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


35. World's Poultry Science Journal. 2013. Education and Training. Vol.69 Issue
1.

Kesatuan Buruh Marhaenis 60

Anda mungkin juga menyukai