Anda di halaman 1dari 52

MODUL PELATIHAN

DIGITALISASI MANAJAMEN KARIER ASN


DI LINGKUNGAN KEMDIKBUDRISTEK

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
JAKARTA, 2024
DIGITALISASI MANAJEMEN KARIER APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
KEMENDIKBUDRISTEK

DISUSUN OLEH : 1. Fatah Yasin


2. Diyah Candrawati

EDITOR : Dyah Ismayanti,

WIYATA KINARYAMERDEKABELAJAR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,RISET DAN TEKNOLOGI
Jalan Raya Ciputat-Parung Km 19, Bojongsari, Depok 16517 Telepon (021) 7490411
Faks (021) 7491174
Website: http:///wkmb.kemdikbud.go.id/

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia -Nya
sehingga kami dapat menyusun modul Digitalisasi Manajemen Karier Aparatur Sipil Negara (ASN)
di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Ruang lingkup modul ini adalah pengenalan aplikasi, fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi serta
bagaimana kaitannya dengan strategi dan pelaksanaan manajemen karier di lingkungan
Kemendikbudristek. Dalam modul ini juga dijelaskan peran dan keterkaitan aplikasi manajemen
karier dengan Wiyata Kinarya Merdeka Belajar.

Besar harapan kami, informasi yang ada di dalam modul ini dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan
oleh setiap pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Jakarta, Maret 2024

Tim Penyusun

Menyetujui,
Kepala Biro Sumber Daya Manusia,

Ambar Musyarifah
NIP 197709072003122002

3
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................................5


A. Latar Belakang .....................................................................................................................................5
B. Deskripsi Singkat .................................................................................................................................9
C. Hasil Belajar.......................................................................................................................................12
D. Indikator Hasil Belajar ......................................................................................................................12
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ...............................................................................................12
F. Rangkuman ……………………………………………………………………………………….12
G. Latihan ……………………………………………………………………………………………13
BAB II PENJELASAN FITURAPLIKASI MANAJEMEN KARIER ...............................................................................14
A. Penjelasan Struktur Menu .................................................................................................................14
B. Aplikasi DikbuDHR ..........................................................................................................................34
C. Rangkuman.........................................................................................................................................42
D. Latihan ................................................................................................................................................43
BAB III APLIKASI MANAJEMEN KARIER DALAM EKOSISTEM WKMB ....................................................414
A. Wiyata Kinarya Merdeka Belajar Sebagai Ekosistem Pembelajaran Terintegrasi ......................44
B. Peran dan Posisi Aplikasi Manajemen Karier Dalam Eskosistem WKMB………………………46
C. Rangkuman ……………………………………………………………………………………….47
D. Latihan ……………………………………………………………………………………………47
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................................................48
A. Rangkuman.........................................................................................................................................48
B. Tindak Lanjut ………………………………………………………………………………… 49
KUNCI JAWABAN.......................................................................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................................51

4
BAB I
PENDAHULUAN

pada bab ini dijelaskan secara umum urgensi digitalisasi ASN manfaat, ruang lingkup, dan fitur-fitur apa
saja yang tersedia dalam aplikasi manajemen karier dan penjelasan secara umum definisi dan kegunaan
fitur-fitur tersebut.

A. Latar Belakang
Penerapan sistem merit pada instansi pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri PANRB
Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen ASN merupakan
landasan dalam manajemen karier yang mempertimbangkan pola karier berdasarkan
kualifikasi,kompetensi, kinerja, dan kebutuhan organisasi. Sistem merit yang tertata,
konsisten, dan berkelanjutan juga menjadi prasyarat untuk mendorong pergerakan birokrasi
yang dinamis, fleksibel, dan adaptif dalam merespon semangat perkembangan zaman.
Undang-undang nomor 20 Tahun 2023, hadir untuk memperkuat basis pengembangan sistem
merit di lingkungan birokrasi pemerintahan melalui 7 (tujuh) agenda transformasi yaitu 1)
Transformasi Rekrutmen dan Jabatan; 2) Kemudahan Mobilitas Talenta Nasional; 3)
Percepatan Pengembangan Kompetensi; 4) Penataan Tenaga Non-ASN; 5) Reformasi
Pengelolaan Kinerja dan Kesejahteraan ASN; 6) Digitalisasi Manajemen ASN, 7) Penguatan
Budaya Kerja dan Citra Institusi
Merujuk pada tujuh agenda transformasi tersebut di atas, khususnya pada transformasi pada
digitalisasi manajemen ASN, kita dapat melihat secara jelas bahwa pemerintah berupaya
mendukung Manajemen ASN sebagai strategi untuk pengelolaan ASN berbasis sistem merit
untuk menjalankan pengelolaan yang optimal dalam berbagai proses pengelolaan ASN yang
meliputi (1) perencanaan kebutuhan; (2). pengadaan; (3). penguatan budaya kerja dan citra
institusi; (4). pengelolaan kinerja; (5). pengembangan talenta dan karier; (6). pengembangan
kompetensi; (7). pemberian penghargaan dan pengakuan; dan (9). pemberhentian. Hal ini
karena digiliasasi manajemen ASN diharapkan dapat mencegah berbagai kendala proses
pengelolaan ASN yang dilakukan secara manual, sering kali tidak efisien, tidak efektif, dan
rawan kesalahan. Digitalisasi Manajemen ASN merupakan solusi terbaik untuk mengatasi
berbagai permasalahan tersebut. Digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
akurasi proses dan pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN. Berikut beberapa alasan
mengapa Manajemen ASN perlu dikelola secara digital:
1. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas

5
Digitalisasi dapat mempercepat dan menyederhanakan proses-proses dalam Manajemen
ASN. Contohnya, proses pengadaan ASN dapat dilakukan secara online, sehingga lebih
hemat waktu dan biaya.
2. Meningkatkan Akurasi
Digitalisasi dapat membantu mengurangi kesalahan dalam proses Manajemen ASN.
Contohnya, sistem informasi manajemen ASN dapat membantu memastikan bahwa data
ASN akurat dan mutakhir (terkini).
3. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
Digitalisasi dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam Manajemen ASN.
Contohnya, publik dapat mengakses informasi tentang ASN secara daring.
4. Mewujudkan Ekosistem Penyelenggaraan Manajemen ASN yang Menyeluruh
Digitalisasi dapat mengintegrasikan berbagai proses dalam Manajemen ASN, sehingga
menciptakan ekosistem yang menyeluruh dan terpadu.
5. Sejalan dengan Transformasi Organisasi dan Sistem Kerja ASN
Digitalisasi Manajemen ASN sejalan dengan transformasi organisasi dan sistem kerja ASN
yang sedang berlangsung. Hal ini akan membantu ASN untuk bekerja lebih efektif dan
efisien.
6. Memperhatikan Prinsip Keberlangsungan, Kerahasiaan, dan Keamanan Siber
Digitalisasi Manajemen ASN harus memperhatikan prinsip keberlangsungan, kerahasiaan,
dan keamanan siber. Hal ini penting untuk memastikan bahwa data ASN aman dan
terlindungi.

Digitalisasi Manajemen ASN merupakan langkah penting untuk mewujudkan ASN yang
profesional, berkinerja tinggi, dan berintegritas. Digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi,
efektivitas, akurasi, transparansi, dan akuntabilitas dalam manajemen ASN, dan salah satu hal
yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi adalah
digitalisasi manajemen karier. Manajemen karier sendiri merupakan suatu sistem yang
mengatur pengembangan dan pembinaan karir ASN secara terencana, terukur, dan akuntabel
untuk mencapai tujuan organisasi dan individu yang terdiri atas pengembangan karier, pola
karier, pengembangan kompetensi, promosi, dan mutasi.

Digitalisasi manajemen karier ASN merupakan bagian dari Manajemen ASN yang
diamanatkan dalam UU No. 20 Tahun 2023 yang memerlukan sistem informasi yang
mumpuni untuk mendukung prosesnya. Sistem informasi ini akan menjadi tulang punggung

6
dalam mewujudkan manajemen karier ASN yang profesional, transparan, dan akuntabel.
Beberapa manfaat dalam sistem informasi manajemen karier diantaranya adalah:
a. Efisiensi dan Efektivitas: Mempercepat dan menyederhanakan proses manajemen karier,
seperti pengembangan, pola karier, promosi, dan mutasi.
b. Akurasi: Meminimalisasi kesalahan dalam pengelolaan data dan informasi karir ASN.
c. Transparansi dan Akuntabilitas: Memberikan akses informasi yang mudah dan terbuka
bagi ASN dan publik terkait karir ASN.
d. Keterpaduan: Menghubungkan berbagai proses dalam manajemen karir, seperti
pengembangan kompetensi dan penilaian kinerja.
e. Mendukung Transformasi: Mendukung transformasi organisasi dan sistem kerja ASN
menuju era digital.
f. Pemberdayaan ASN: Memberikan akses bagi ASN untuk mengelola karir mereka secara
mandiri.

Sistem informasi manajemen karir ASN merupakan solusi penting untuk mewujudkan
manajemen karir yang profesional, transparan, dan akuntabel. Implementasi sistem ini
memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, BKN, instansi
pemerintah, dan ASN itu sendiri. Dengan sistem informasi yang mumpuni, digitalisasi
manajemen karir ASN akan membawa manfaat yang signifikan bagi pengembangan individu
ASN, organisasi, bangsa, dan negara.

Adapun ruang lingkup digitalisasi manajemen karier ASN di Kemdikbudristek adalah sebagai
berikut:
a. Akun dan Single Sign On (SSO)
b. Aplikasi Dasar, yang terdiri dari DikbudHR, dan SKP (sasaran kinerja pegawai).
c. Aplikasi Manajemen Karier, yang terdiri dari: pemetaan potensi dan kompetensi pegawai,
perencanaan pengembangan kompetensi, manajemen talenta, pola karier, tugas belajar,
pengembangan karier,
d. Pelacakan Perkembangan Usulan, yang dilakukan atau diajukan untuk berbagai urusan
kepegawaian.

Adapun tujuan dari penulisan modul “Digitalisasi Manajemen Karier ASN di Lingkungan
Kemdikbudristek” adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan Pemahaman tentang Digitalisasi Manajemen Karier ASN:

7
 Memberikan pemahaman kepada ASN Kemdikbudristek tentang konsep digitalisasi
manajemen karir.
 Menjelaskan manfaat dan pentingnya digitalisasi manajemen karir bagi ASN dan
organisasi.
 Memperkenalkan sistem-sistem yang dibangun dalam digitalisasi manajemen karir ASN
Kemdikbudristek.
b. Meningkatkan Kemampuan ASN dalam Mengelola Karier secara Mandiri:
 Memandu ASN Kemdikbudristek dalam menggunakan sistem informasi manajemen
karir.
 Memberikan pelatihan dan tutorial mengenai pengembangan karir, pola karir,
pengembangan kompetensi, promosi, dan mutasi.
 Memberdayakan ASN untuk mengelola karir mereka secara mandiri dan proaktif.
c. Mendukung Transformasi Organisasi dan Sistem Kerja ASN:
 Membantu ASN Kemdikbudristek beradaptasi dengan transformasi organisasi dan
sistem kerja yang sedang berlangsung.
 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi ASN dalam bekerja.
 Mendukung terciptanya birokrasi yang profesional dan berintegritas.
d. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Manajemen Karier ASN:
 Memberikan akses informasi yang mudah dan terbuka bagi ASN dan publik terkait karir
ASN.
 Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses manajemen karir.
 Membangun kepercayaan publik terhadap kinerja ASN dan instansi pemerintah.
e. Mewujudkan Manajemen Karier ASN yang Berkualitas:
 Meningkatkan kualitas manajemen karir ASN di Kemdikbudristek.
 Mewujudkan ASN yang profesional, berkinerja tinggi, dan berintegritas.
 Mendukung pencapaian tujuan organisasi dan bangsa.

Modul "Digitalisasi Manajemen Karier ASN Kemdikbudristek" diharapkan dapat membantu


ASN memahami dan memanfaatkan sistem digitalisasi manajemen karir untuk
mengembangkan karir mereka secara mandiri dan proaktif. Modul ini juga diharapkan dapat
mendukung transformasi organisasi dan sistem kerja ASN, serta meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas manajemen karir ASN. Ultimately, the module aims to contribute to the
realization of a high-quality and professional career management system for ASN in
Kemdikbudristek.

8
B. Deskripsi Singkat
Modul "Digitalisasi Manajemen Karier ASN di Lingkungan Kemdikbudristek" merupakan
panduan bagi ASN Kemdikbudristek dalam memanfaatkan sistem digitalisasi untuk
mengelola karir mereka secara mandiri dan proaktif. Modul ini menjelaskan aplikasi-aplikasi
yang tersedia dalam sistem digitalisasi maupun yang sedang dikembangkan, beserta manfaat
dan urgensinya.

a. Akun dan Single Sign On (SSO)


Setiap ASN Kemdikbudristek akan memiliki akun unik yang terdaftar dalam sistem
digitalisasi manajemen karir. Akun ini terdiri dari username dan password yang digunakan
untuk login ke berbagai aplikasi dalam sistem. Dan SSO digunakan sebagai portal atau
pintu gerbang yang memungkinkan ASN untuk mengakses seluruh aplikasi dalam sistem
digitalisasi manajemen karir dengan satu akun terpadu.
b. Aplikasi Dasar, yang terdiri dari DikbudHR, SKP (sasaran kinerja pegawai)
 DikbudHR merupakan aplikasi yang menyimpan data dan informasi kepegawaian ASN
Kemdikbudristek secara terpusat dan akurat. Data yang disimpan meliputi (1) Data diri,
(2) Pendidikan dan pelatihan, (3) Riwayat pekerjaan, (4) Kinerja, (5) Penghargaan, (6)
Hukuman disiplin, dan lain sebagainya. DikbudHR menjadi sumber data utama untuk
berbagai proses manajemen karir, seperti pengembangan kompetensi, promosi, dan
mutasi. Data yang valid dan akurat sangat penting untuk memastikan kebijakan yang
tepat sasaran. DikbudHR membantu dalam perencanaan dan pengembangan SDM
Kemdikbudristek secara keseluruhan. Data yang akurat memungkinkan
Kemdikbudristek untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan SDM dan
mengalokasikan sumber daya secara efektif. DikbudHR mendukung terciptanya
birokrasi yang transparan dan akuntabel. Data yang terbuka untuk publik
memungkinkan masyarakat untuk memantau kinerja ASN dan instansi pemerintah.
 SKP merupakan aplikasi yang membantu ASN dalam menyusun dan memantau kinerja
ASN. Dalam SKP ASN dapat menetapkan sasaran kinerja tahunan, menyusun rencana
kerja, memantau kemajuan kinerja, melakukan penilaian kinerja diri, dan berbagai
kegiatan ain terkait dengan pengelolaan kinerjanya. SKP membantu ASN untuk
meningkatkan kinerja mereka dengan menetapkan target yang jelas dan terukur. SKP
membantu atasan dalam menilai kinerja ASN secara objektif dan transparan. Data
kinerja ASN dari SKP dapat digunakan untuk pengembangan kompetensi dan promosi.

9
c. Aplikasi Manajemen Karier, yang terdiri dari: pemetaan potensi dan kompetensi pegawai,
perencanaan pengembangan kompetensi, manajemen talenta, pola karier, tugas belajar,
pengembangan karier. Aplikasi manajemen karier menyediakan fitur-fitur yang
dibutuhkan untuk berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pengelolaan karier
pegawai, sebagai berikut,
 Pemetaan potensi dan kompetensi dalam aplikasi manajemen karier , merupakan fitur
yang menyajikan data yang diperoleh melalui Pusat Asesmen (Asessment Center)
yang merupakan metode kompetensi ASN secara objektif dan transparan. Penilaian
dilakukan melalui berbagai metode, seperti tes tertulis, tes psikologi, wawancara,
presentasi, dan lain sebagainya. Proses asesmen prediksi kompetensi sudah
dilaksanakan melalui mekanisme daring dengan meggunakan aplikasi tersendiri yang
dikembangkan dan dikelola oleh Biro SDM Kemendikbudristek.
Asessment Center membantu dalam mengidentifikasi kompetensi ASN secara objektif
dan akurat. Data hasil Asessment Center dalam aplikasi manajemen karier digunakan
sebagai salah satu dasar untuk Menyusun rencana pengembangan kompetensi ASN
dan penempatan ASN pada posisi yang tepat dalam sembilan kotak talenta. Asesmen
Center mendukung terciptanya birokrasi yang profesional dan meritokrasi.
 Perencanaan pengembangan kompetensi, fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi
manajemen karier untuk membantu proses penyusunan rencana pengembangan
kompetensi. Fitur utama dalam perencanaan pengembangan kompetensi ini adalah
fitur perencanaan pengembangan kompetensi yang tersedia dalam 3 (tiga) pilihan yaitu
perencanaan periodik (yang dilakukan setiap lima tahun sekali), perencanaan insidentil
(untuk mengakomodir kebutuhan serta merta) dan perencanaan hasil umpan balik
(untuk mengakomodir rekomendasi umpan balik hasil asesmen).
Untuk mendukung proses penyusunan perencanaan pengembangan kompetensi
pegawai secara digital juga tersedia fitur yang memungkinkan bagi para ketua
kelompok penyusunan rencana pengembangan kompetensi untuk memberikan
verifikasi dan memanta u pelaksanaan pengembangan kompetensi yang telah
direncanakan. Sebagai kendali bagi satuan kerja, juga tersedia fitur validasi satuan
kerja yang dikelola oleh admin satuan kerja dan uga fitur validasi oleh Biro Sumber
Daya Manusia.
 Manajemen talenta, fitur utama dari manajemen talenta adalam fitur nine box talent
(sembilan kotak talenta), fitur ini menyajikan data klasifikasi pegawai dalam sembilan
kotak talenta berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang datanya sudah tersedia

10
dalam aplikasi DikbudHR, SKP, dan Asesmen.
 Pola Karier (mobilitas talenta), fitur utama dari pola karier adalah fitur career path
(jalur karier), fitur ini memungkinkan pegawai untuk melihat gambaran peta karier
yang dapat dilalui untuk mencapai target karier atau aspirasi karier dari pegawai yang
bersangkutan.
 Tugas belajar, fitur utama dari tugas belajar adalah fitur yang memuat data rencana
tugas belajar sebagai bagian dari perencanaan pengembangan kompetensi, fitur
pemantauan pelaksanaan tugas belajar yang merekam perkembangan pelaksanaan
tugas belajar melalui data hasil belajar yang dilaporkan.
 Pengembangan karier, secara khusus tidak ada fitur tersendiri terkait dengan
pengembangan karier. Pengembangan karier pegawai da lam aplikasi manajemen
karier akan terlihat dalam sajian data pengembangan kompetensi, manajemen talenta,
dan pola karier
Seluruh fitur yang terdapat dalam aplikasi manajemen karier saling terhubung satu sama
lain dan tidak dapat berdiri sendiri, sebagai contoh fitur sembilan kotak talenta hanya
dapat menyajikan data klasifikasi pegawai dalam Sembilan kotak talenta berdasarkan data
yang tersedia di dalam DikbudHR, SKP, dan Pusat Asesmen. Demikian pula fitur rencana
pengembangan kompetensi akan sangat terkait dengan data Riwayat pengembangan
kompetensi yang terdapat di dalam DikbudHR, data SKP, dan data hasil asesmen dari
Pusat Asesmen yang menjadi dasar pertimbangan perencanaan pengembangan
kompetensi.
Fitur-fitur tersebut di atas akan terus berkembang dan disempurnakan sesuai dengan
kebijakan yang saat ini masih dalam proses penyusunan dan dinamika pengelolaan karier
ASN.

d. Pelacakan Perkembangan Usulan


Aplikasi Tracking Progress (Pelacakan Perkembangan) usulan merupakan bagian dari
sistem digitalisasi manajemen karir ASN Kemdikbudristek yang memungkinkan ASN
untuk memantau proses usulan berbagai hal terkait karir ASN secara real-time. Tracking
Progress Usulan sangat penting karena dapat (1) meningkatkan transparansi, aplikasi ini
memungkinkan ASN untuk mengetahui secara transparan proses usulan mereka; (2)
meningkatkan akuntabilitas, aplikasi ini membantu memastikan bahwa proses usulan
dilakukan secara akuntabel dan bertanggung jawab; (3) meningkatkan efisiensi, aplikasi
ini membantu mempercepat proses usulan dan mengurangi penggunaan kertas; (4)

11
meningkatkan kepuasan ASN, aplikasi ini membantu meningkatkan kepuasan ASN
dengan memberikan informasi yang mudah diakses dan real-time tentang proses usulan
ASN.
Aplikasi ini membantu ASN untuk:
 Mengetahui status usulan: ASN dapat melihat status usulan mereka, seperti sedang
diproses, disetujui, atau ditolak.
 Memantau kemajuan usulan: ASN dapat melihat kemajuan usulan mereka dari awal
hingga akhir.
 Menerima notifikasi: ASN akan menerima notifikasi setiap ada perubahan status usulan
mereka..

C. Hasil Belajar
Setelah melakukan pembelajaran ini peserta diharapkan mampu menggunakan fitur yang ada
pada aplikasi dengan baik. Pegawai juga mengetahui data apa saja yang dapat diremajakan,
bagaimana langkah peremajaan data, mana yang dapat langsung diubah dan mana yang
memerlukan verifikasi atau merupakan kewenangan admin satuan kerja atau Biro SDM.
Pegawai juga diharapkan dapat memantau proses layanan kepegawaian di Biro SDM secara
mandiri melalui fitur monitoring dan juga melihat/mengunduh SK/dokumen elektronik tanpa
harus bertanya ke admin satuan kerja atau admin Biro SDM.

D. Indikator Hasil Belajar


Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan dapat:
1. Login menggunakan SSO
2. Menggunakan Aplikasi Dikbudhr untuk mengelola data pegawai secara mandiri
3. Login ke dalam Aplikasi karier.kemdikbud.go.id dengan menggunakan akun Dikbudhr

E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


1. Login menggunakan SSO
1) Manual Pengguna
2) Lupa kata sandi
3) Akses aplikasi yang terhubung SSO
4) Melihat user aktif
5) Menambah user
6) Mengubah user
7) Menghapus user
8) Reset password
9) Mengubah inactive user
10) Melihat user non aktif
11) OAuth Client
12
12) Daftar aplikasi yang terhubung
13) Pengecekan Pegawai
2. Menggunakan Aplikasi Dikbudhr untuk mengelola data pegawai secara mandiri
3. Login ke dalam Aplikasi karier.kemdikbud.go.id dengan menggunakan akun Dikbudhr

F. Rangkuman

Digitalisasi manajemen karier dikembangkan dalam rangka meningkatkan efiensi, efektivitas,


akuntabilitas, akurasi, integrasi, keamanan dan kerahasiaan data dalam pengelolaa karier
pegawai ASN. Digitalisasi manajemen karier di lingkungan Kemendikbudristek dilakukan
melalui pengembangan Aplikasi Manajemen Karier. Aplikasi ini memuat fitur perencanaan
pengembangan kompetensi, manajemen talenta, pola karier, tugas bela jar, pengembangan
karier.

G. Latihan Soal

1. Mengapa digitalisasi manajemen karier berdampak positif terhadap akuntabilitas


pengelolaan karier pegawai?
a. digitalisasi manajemen karier mempercepat proses pengusulan mutasi pegawai
b. digitalisasi manajemen karier mendongrak capaian nilai reformasi instansi
c. pemangku kepentingan dapat melakukan monitoring setiap proses pengelolaan karier
pegawai secara daring
d. rekam jejak digital tidak dapat dimanipulasi

2. Salah satu elemen paling dasar untuk menjamin aplikasi manajemen karier berdaya guna
dan berhasil guna dalam pengelolaan karier ASN adalah,
a. data profil pegawai yang lengkap, akurat, dan mutakhir
b. aplikasi manajemen karier yang terintegrasi
c. kesesuaian antara aplikasi dengan kebijakan
d. pengguna aplikasi yang kompetensi

13
BAB II
PENJELASAN FITUR APLIKASI MANAJEMEN KARIER

pada bab ini dijelaskan secara rinci dan tahap pertahap untuk bisa mengakses aplikasi manajemen karier
melalui SSO (single sign on) dan pengelolaan data mandiri pegawai melalui DikbudHR

A. Penjelasan Struktur Menu


Untuk dapat menggunakan aplikasi manajemen karier maka hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengenali struktur menu yang ada di dalam aplikasi sebagai berikut,
1. Menu Dashboard, Menu untuk melihat daftar aplikasi yang telah terhubung dengan SSO.
2. Menu Users User Active, Menu untuk melihat daftar User yang sudah terdaftar dalam
aplikasi SSO
3. Menu Users  User Inactive. Menu untuk melihat data User yang statusnya nonaktif
4. Menu Oauth Client, Menu untuk melihat mengatur client yang bisa mengakses API SSO
5. Menu SSO Client App, Menu untuk menambah daftar aplikasi yang telah terhubung
dengan aplikasi SSO
6. Menu Master Ref  Role, Menu untuk melihat role yang ada pada aplikasi SSO
7. Menu Log Access Token, Menu untuk melihat log aktivitas User/client yang telah
mengakses API aplikasi SSO
8. Menu Setting, Menu untuk untuk mengatur pengaturan environment/variable pada
aplikasi SSO
9. Menu Dokumentasi, Menu untuk melihat dokumentasi dari penggunaan aplikasi SSO

Manual Pengguna
1. Login Aplikasi (SSO)
Masuk kehalaman login pada alamat http://118.98.230.43/

Klik pada tombol login pada posisi kanan atas halaman

14
Silakan lengkapi data dengan memasukkan Username berupa NIP, password dan Captcha,
klik pada tombol “Masuk”, jika berhasil maka akan diarahkan ke halaman Home
User/Dashboard.

2. Lupa kata sandi


Jika lupa kata sandi, silakan klik link lupa kata sandi pada halaman login,

kemudian, Masukkan NIP dan email pada halaman lupa kata sandi, seperti gambar di
bawah ini:

15
Setelah NIP dan email dilengkapi, silakan klik tombol “Send Reset Link” dan tunggu
sampai dikirimkan token ke nomor whatsapp, seperti gambar di bawah ini:

Masukkan token yang telah dikirimkan ke halaman input token, seperti gambar di bawah
ini:

Masukkan token anda, dan tunggu sampai halaman reset password muncul, seperti
16
gambar di bawah ini:

Silakan masukkan password baru dan konfirmasi password anda, setelah lengkap klik
pada tombol “Set New Password” untuk melanjutkan reset password, tunggu sampai
proses selesai.

3. Akses Aplikasi yang telah terhubung SSO

Silakan klik menu Dashboard  Home  Dashboard.

Maka akan tampil halaman dashboard seperti gambar di bawah ini:

17
Pada halaman ini ditampilkan semua daftar aplikasi yang telah terhubung dengan SSO,
silakan klik pada kotak masing-masing aplikasi jika ingin langsung diarahkan keaplikasi
tersebut, maka akan diarahkan kehalaman utama aplikasi tersebut, seperti gambar di
bawah ini:

Jika muncul halaman konfirmasi seperti gambar di atas, silakan klik tombol “Authorize”
untuk memberikan akses dan klik tombol “cancel” jika tidak ingin memberikan akses,
selanjutknya akan muncul kehalaman utama web yang dituju, seperti gambar di bawah
ini:

Contoh pada gambar di atas adalah aplikasi dikbudhr.

4. Melihat User Aktif


Untuk melihat daftar semua User yang telah terdaftar pada aplikasi SSO, silakan klik
pada menu All User  User Active

18
Maka akan tampil halaman daftar User, seperti gambar di bawah ini:

5. Menambah User
Klik tombol untuk menambahkan User baru ke dalam aplikasi SSO, sampai muncul
form “Add User” seperti gambar di bawah ini:

19
Silakan lengkapi form tambah user di atas. Jika ingin mengambil data pegawai
berdasarkan NIP silakan masukkan nomor NIP pada field NIP

Kemudian klik icon mata, maka akan tampil profile pegawai sesuai dengan nip yang
telah dimasukkan, seperti gambar di bawah ini:

submit
Masukkan Username dan password kemudian klik tombol untuk
mengirimkan data User, tunggu sampai muncul notifikasi berhasil seperti gambar di
bawah ini:

Silakan klik tombol cancel jika ingin membatalkan membuat User baru.

6. Mengubah User
Untuk mengubah data User, silakan klik pada menu action pada halaman daftar User,
seperti gambar di bawah ini

20
Maka akan muncul daftar action seperti gambar di bawah ini:

Klik icon “Pensil  edit” maka akan muncul halaman form edit User, seperti gambar
di bawah ini:

21
Masukkan perubahan yang ingin dilakukan, setelah form lengkap, klik pada tombol
“Save”, tunggu sampai muncul notifikasi berhasil, seperti gambar di bawah ini:

Silakan klik tombol jika ingin membatalkan.

7. Menghapus User
Untuk menghapus User yang telah terdaftar, silakan klik icon action pada daftar User
seperti gambar di bawah ini:

Pilih icon “Sampah”  Delete, maka akan muncul konfirmasi penghapusan User,
seperti gambar di bawah ini:

Klik icon/tombol jika sudah yakin akan menghapus, maka akan tampil notifikasi jika
aksi hapus User telah berhasil, seperti gambar di bawah ini:

22
yes sure
Silakan klik tombol jika ingin membatalkan.

8. Reset Password
Jika ingin mereset password pada salah satu User yang aktif, silakan klik pada menu
action pada halaman daftar User, maka akan muncul daftar action seperti gambar di
bawah ini:

Klik icon “Kunci  Reset Password” maka akan muncul halaman Reset Password,
seperti gambar di bawah ini:

Silakan Masukkan Password baru, dan Konfirmasi password baru, setelah dilengkapi
klik pada tombol submit untuk melanjutkan proses reset password, dan klik pada
tombol cancel jika ingin membatalkan proses reset password.

9. Mengubah Inactive User


Untuk menonaktifkan User akun, silakan masuk ke menu all User  User Active,
maka akan muncul daftar seluruh User yang aktif, silakan klik kolom action seperti
pada gambar di bawah ini:

23
Klik pada icon (User) inactive, maka akan muncul dialog konfirmasi dan pilih yes
untuk melanjutkan proses penonaktifkan User.

10. Melihat User Nonaktif


Untuk melihat daftar User dengan status nonaktif, silakan klik menu User  User
Inactive, maka akan muncul daftar seluruh User yang statusnya nonaktif, seperti
terlihat pada gambar di bawah ini:

11. OAuth Client

OAuth Client adalah daftar client yang telah teregister untuk bisa mengakses API
aplikasi SSO, client tersebut maksudnya adalah aplikasi pihak ketiga yang telah
diberikan akses dengan cara diberikan “ID” dan “Secret Key” untuk masing-masing
aplikasi tersebut.
Untuk menambah client baru, masuk ke menu OAuth Client, seperti gambar di bawah
ini:

24
Maka akan muncul halaman yang menampilkan daftar Client yang telah terdaftar,
seperti gambar di bawah ini:

Silakan klik tombol Add client sampai muncul form input data client baru, seperti
gambar di bawah ini:

Pada form di atas terdapat beberapa isian seperti:


• Client Name
Client name adalah nama dari aplikasi yang akan mengakses aplikasi SSO, silakan
Masukkan nama aplikasi (diisi bebas sesuai dengan nama aplikasi)
• Secret ID
Secret ID atau client secret adalah nilai rahasia/ ID rahasia yang nanti digunakan oleh
klien untuk berkomunikasi dengan aplikasi SSO, karena menggunakan OAuth untuk
menautentiikkasi dan mendapatkan akses data pengguna,
Secret ID ini adalah bagian dari protokol Oauth untuk mengamankan komunikasi
antara aplikasi klien dan server Oauth. Silakan kosongkan secret ID ini untuk
25
digenerate otomatis oleh sistem.
• Redirect/ callback url
Redirect Url adalah Url yang ditentukan oleh aplikasi klient kepada penyedia layanan
OAuth, url ini akan digunakan oleh aplikasi SSO untuk melakukan redirect kembali ke
aplikasi klien setelah pengguna berhasil otentikasi.
Catatan:
Penting untuk memastikan bahwa URL callback yang ditentukan oleh aplikasi klien
terdaftar secara benar di dalam aplikasi SSO dan aman dari serangan redirect yang
tidak diinginkan.
• Provider
Provider adalah identitas yang bertanggung jawab atas otentikasi pengguna dan
penyediaan layanan otentikasi. Provider ini tidak wajib diisi, jadi silakan kosongkan
saja.
• Personal Access Client
Adalah jenis client OAuth yang digunakan untuk mengotentikasi secara langsung
sebagai pengguna tertentu, tanpa melalui proses otentikasi yang melibatkan interaksi
pengguna,
Catatan : Silakan pilih no
• Password Client
Password grant type dalam SSO memungkinkan aplikasi klien utuk menukar Username
dan kata sandi langsung dengan token akses.
• Revoke
Artinya adalah pencabukan izin yang telah diberikan oleh aplikasi, silakan nonaktifkan
inputan ini.

Jika form sudah lengkap, silakan klik pada tombol dan tunggu sampai muncul
notifikasi berhasil, seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Untuk mengubah data client, silakan klik pada icon submit action pada halaman daftar
client, seperti pada gambar di bawah ini:

Silakan klik pada icon edit dan tunggu sampai muncul halaman edit data, seperti terlihat
pada gambar di bawah ini:

Silakan lakukan perubahan sesuai dengan yang diinginkan, setelah selesai silakan klik

26
pada tombol dan tunggu sampai muncul notif ikasi berhasil, seperti terlihat pada gambar
di bawah ini:

12. Daftar Aplikasi yang terhubung


Adalah menu untuk melihat daftar aplikasi yang telah terhubung dengan aplikasi
SSO, untuk melihat daftar aplikasi tersebut silakan masuk ke menu “SSO Client
App” seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Maka akan muncul halaman daftar aplikasi, seperti gambar di bawah ini:

1) Daftar Aplikasi yang terhubung


Adalah menu untuk melihat daftar aplikasi yang telah terhubung
dengan aplikasi SSO, untuk melihat daftar aplikasi tersebut silakan
masuk ke menu “SSO Client App” seperti terlihat pada gambar di
bawah ini:

27
Maka akan muncul halaman daftar aplikasi, seperti gambar di bawah ini:

Untuk menambahkan aplikasi yang telah terhubung, silakan klik


tombol pada posisi kanan atas, dan tunggu sampai muncul
form seperti gambar di bawah ini:

Silakan lengkapi form yang terdiri dari tiga field, yaitu


 App Name
28
Adalah nama aplikasi pihak ketiga, nama aplikasi ini yang
ditampilkan pada halaman dashboard.
 Link
Adalah alamat URL dari aplikasi yang didaftarkan, silakan Masukkan alamat url
lengkap, seperti contoh : https://data-sdm.kemdikbud.go.id/Users/loginsso
URL di sini adalah alamat callback dari aplikasi pihak ketiga, sehinggi jika nanti
link dari aplikasi ini diklik, akan langsung diarahkan kehalaman callback
sehingga User akan langsung sesuai dengan User yang sudah melakukan login
ke dalam aplikasi SSO
 Icon
Adalah gambar icon yang nanti akan ditampilkan dihalaman dashboard sesuai
dengan nama aplikasi yang telah di daftarkan,
Untuk referensi nama icon bisa masuk ke halaman web https://tabler-icons.io/.

2) Master Ref Role

Adalah menu untuk melihat daftar Role yang ada pada aplikasi SSO, silakan klik
pada menu “Master Ref Role” seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Maka akan tampil halaman daftar role, seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Terlihat ada dua role default dari aplikasi SSO ini, yaitu role admin dan role pegawai.
i. Role admin adalah role yang diberikan akses penuh untuk mengelola website SSO
ii. Role Pegawai adalah role standar yang hanya bisa melakukan login
terhadaf aplikasi SSO ini kemudian akan langsung diarahkan ke
dalam aplikasi pihak ketiga sesuai dengan tujuan login pertama kali.

29
3) Log Access Token

Adalah menu untuk melihat log aktivitas tiap User yang telah melakukan login
ke aplikasi SSO, baik login menggunakan website SSO, atau login melalui API
SSO. Untuk masuk ke halaman ini, silakan masuk ke “Log Access Token”
seperti gambar di bawah ini:

Maka akan muncul halaman seperti gambar di bawah ini:

Dari gambar di atas bisa terlihat daftar User yang telah malakukan login ke dalam
aplikasi dari informasi nama, keterangan dan tanggal melakukan aktivitas tesebut.

a. Setting

Setting adalah halaman untuk melakukan pengaturan beberapa konfigurasi seperti,


konfigurasi general, setting notifikasi whatsapp, setting email, dan pengecekan
pegawai.Untuk masuk ke halaman ini, silakan klik pada menu “Setting” seperti
terlihat pada gambar di bawah ini:

30
Maka akan tampil halaman konfigurasi, seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar di atas adalah pengaturan general seperti


 Nama Aplikasi
Adalah keterangan dari nama aplikasi, contohnya disini adalah “SSO Kemendikbud”
 Sumber data pegawai
Adalah pengaturan untuk menentukan sumber data pegawai ketika melakukan
pencarian pegawai, ada dua sumber yang bisa dipilih yaitu: SIASN Adalah web
SIASN dari BKN, ketika dipilih sumber data dari SIASN maka ketika melakukan
pencarian pegawai sistem akan mencari pegawai dari API SIASN BKN. Dikbudhr
Adalah web dikbudhr Kemendikbudristek sendiri.

31
b. Setting WA

Gambar di atas adalah halaman untuk mengatur pengiriman whatsapp, ada beberapa
pengaturan yang bisa dilakukan seperti.
 Scan Qrcode
Adalah qrcode yang perlu discan oleh aplikasi whatsapp, seperti halnya koneksi
antara whatsapp dengan web whatsapp
 Url
Adalah mesin tempat terinstall aplikasi whatsapp web.
 WA Username
Adalah User yang telah diizinkan untuk melakukan pengiriman whatsapp dari url
yang telah ditentukan di atas
 WA Password
Adalah password untuk otentikasi dalam pengiriman pesan
 Sender Number
Adalah nomor yang telah diizinkan untuk mengirimkan pesan whatsapp, nomor
disini adalah nomor Whatsapp yang melakukan scan QRcode di atas
 Message Template
Adalah template pesan yang akan dipakai dalam pengiriman pesan otomatis,

nyalakan klik tombol jika pengaturan telah selesai dan tunggu sampai
muncul notifikasi berhasil. Silakan klik tombol untuk mengetest pengiriman
pesan whatsapp berhasil atau tidaknya.

32
c. Setting Email

Gambar di atas adalah halaman untuk melakukan pengaturan email, seperti:


 Sender
 SMTP Host
 SMTP User
 Protocol
 Mailtype
 MailPath
 SMtp Timeout
 Smtp Port
 Smtp Timeout

Dalam pengaturan email ini bisa dikosongkan sehingga pengaturan email akan diambil
dari pengaturan default dari aplikasi SSO.

Dalam pengaturan email ini bisa dikosongkan sehingga pengaturan email akan diambil
dari pengaturan default dari aplikasi SSO.

13. Cek Pegawai


Adalah fitur untuk melakukan pencarian pegawai sesuai dengan sumber data pegawai
yang telah ditentukan pada pengaturan general, seperti terlihat pada gambar di bawah
ini:

Silakan masukkan NIP pada field di atas dan klik icon “mata” untuk melakukan
pencarian pegawai, seperti pada gambar di bawah ini:

33
B. Aplikasi DikbudHR
Aplikasi DIKBUDHR merupakan aplikasi berbasis web, pegawai dapat mengunjungi
laman dengan mengetik alamat di data-sdm.kemdikbud.go.id pada web browser
yang biasa digunakan seperti google chrome, mozilla firefox, safari dan lain-lain.

Gambar a.1 tampilan layar login

Bagi Pegawai yang baru pertama kali mengunjungi laman dapat login ke aplikasi
dengan mengisi user, password dan captcha hitungan matematika sederhana
menggunakan:
34
user : NIP
password : Data.12345
Setelah login, pegawai akan diarahkan ke laman reset password default, hal ini
dilakukan untuk keamanan akses aplikasi. Berikut tampilan laman reset password
default

Gambar a.2 tampilan form reset password default

Pegawai melakukan input password baru sesuai dengan ketentuan yang diinformasikan
pada form reset password sebanyak 2 (dua) kali lalu klik Simpan Password Baru.
Setelah itu pegawai akan diarahkan ke form login kembali, untuk login menggunakan
password baru.

Bagi Pegawai yang sudah pernah mengunjungi laman, dapat login ke aplikasi dengan
mengisi user dan password yang biasa digunakan untuk akses ke laman DIKBUDHR.

a. Reset Password
Reset password pegawai dapat dilakukan melalui beberapa metode:
1. Reset password melalui laman login, ini dilakukan jika pegawai lupa password
login nya. Untuk melakukan reset password dapat melakukan klik link lupa
password pada laman login. Untuk menggunakan fitur ini pastikan data email
pegawai sudah terdata pada aplikasi dikbudhr , jika belum terdata dapat meminta
bantuan admin satuan kerja untuk melakukan update data email pegawai tersebut.
Berikut langkah reset pada laman login:
a. Klik link lupa password
b. Masukkan NIP pegawai

35
c. Konfirmasi email yang dikirimkan link reset password
d. Cek email pegawai, lalu klik link password
e. Masukkan password baru sebanyak 2 (dua) kali, lalu simpan password
baru (password baru mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan)
f. Login kembali dengan password baru

Gambar b.1 tampilan form reset password melalui email

2. Reset password melalui laman profil, ini dilakukan jika pegawai ingin mengganti
password secara berkala. Untuk melakukan reset password dapat melakukan klik
pada tombol profil di bagian kanan atas nama pegawai. Berikut langkah reset pada
laman login:

Gambar b.2 tampilan form reset password melalui menu profil

3. Reset password melalui admin satuan kerja, ini dilakukan jika pegawai tidak dapat
melakukan reset password secara mandiri. Untuk melakukan reset password dapat
menghubungi admin. Admin dapat melakukan reset password pada menu “Data
Pegawai” dan mengklik ikon tanda kunci pada data pegawai yang akan di reset
passwordnya. Password pegawai akan direset dengan cara diinput sesuai ketentuan

36
password dan tidak kembali ke password default. Berikut tampilan layar pada
laman admin di menu data pegawai:

Gambar b.3 tampilan form reset password melalui laman admin

b. Pemutahiran data mandiri (data utama)


Ketika pegawai telah berhasil login, maka pehawai akan diarahkan ke menu Data
Pribadi. Pada laman ini pegawai akan melihat profil data pegawai pada tab Data
Personal. Di laman ini pegawai akan menampilkan data utama pegawai dan foto
pegawai pada bagian kiri layar, pegawai dapat melakukan upload foto profile dan
melakukan update data personal secara mandiri.
Untuk melakukan upload foto , pegawai dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

Gambar c.1 tampilan alur upload foto profil

Fitur selanjutnya adalah peremajaan data personal pegawai, untuk melakukan ini
pegawai dapat melakukan klik tombol “Ajukan Perubahan Data” yang berada di
bawah tombol “Ubah Foto”. Ketika tombol ini di klik maka tampilan layar yang
sebelumnya berupa text akan menjadi form isian.
37
Gambar c.2 tampilan perubahan tab data personal

Pada laman ini pegawai dapat melakukan peremajaan data, untuk perubahan data
dibagi menjadi dua, ada yang memerlukan verifkasi admin satker ada yang tidak. Data
yang dapat langsung berubah jika di update: email dikbud, email, alamat, no HP,
karpeg, no darurat, dan kolom kolom pada seksi Lainnya. Sedangkan data yang
memerlukan verifikasi admin satker: tempat lahir, agama, status perkawinan, status
cpns/pns, tmt PNS. Jika pegawai telah selesai melakukan perubahan data maka klik
tombol “Kirim Perubahan” , setelah ada informasi sukses pegawai bisa kembali klik
tombol “Lihat Profil” yang berada dibawah foto pegawai. Untuk data yang tidak
memerlukan verifikasi maka datanya akan langsung berubah.

c. Pemutahiran data mandiri (data riwayat)


Selain melakukan peremajaan untuk data untuk data utama, pada aplikasi DIKBUDHR
juga terdapat fitur untuk melakukan peremajaan data riwayat. Data yang dapat
dilakukan peremajaan adalah data riwayat keluarga, Diklat Struktural, Diklat
Fungsional, Kursus, dan arsip. Sedangkan untuk riwayat Pendidikan Formal, Prestasi
Kerja (SKP), Kepangkatan, Jabatan, Pekerjaan, Kenaikan Gaji Berkala dan staus
CPNS/PNS menjadi kewenangan admin satker.
1. Riwayat Keluarga (Orangtua)
Pegawai dapat melakukan peremajaan data orang tua pada tab
Keluarga/Orangtua seperti terlihat pada gamabr di bawah ini

Gambar d.1 tampilan tab data Orangtua

38
Pegawai dapat menambahkan data orang tua dengan klik tombol Tambah pada
bagian kanan atas tabel, setelah itu akan ditampilkan form isian data orang tua

Gambar d.2 tampilan form isian data Orangtua

Isi Form dengan lengkap lalu klik tombol Simpan Data, data akan bertambah
pada tabel Orangtua. Setelah ada data pada tabel pegawai dapat melihat,
mengubah dan menghapus data jika data belum sesuai.

2. Riwayat Keluarga (Pasangan)


Pegawai dapat melakukan peremajaan data pasangan pada tab
Keluarga/Suami/Istri seperti terlihat pada gambar di bawah ini,

Gambar d.3 tampilan tab data Pasangan (Suami)

Pegawai dapat menambahkan data orang tua dengan klik tombol Tambah pada
bagian kanan atas tabel, setelah itu akan ditampilkan form isian data pasangan

39
Gambar d.4 tampilan form isian data pasangan

Isi Form dengan lengkap, jika pasangan adaah PNS centang pada bagian ceklis
PSN lalu klik tombol Simpan Data, data akan bertambah pada tabel Pasangan.
Setelah ada data pa da tabel pegawai dapat melihat, mengubah dan menghapus
data jika data belum sesuai.

3. Riwayat Keluarga (Anak)


Pegawai dapat melakukan peremajaan data anak pada tab Keluarga/Anak
seperti terlihat pada gamabr di bawah ini

Gambar d.5 tampilan tab data Anak

Pegawai dapat menambahkan data anak dengan klik tombol Tambah pada
bagian kanan atas tabel, setelah itu akan ditampilkan form isian data anak.

40
Gambar d.6 tampilan form isian data Anak

Isi Form dengan lengkap lalu klik tombol Simpan Data, data akan bertambah
pada tabel Anak. Setelah ada data pada tabel pegawai dapat melihat, mengubah
dan menghapus data jika data belum sesuai.

4. Riwayat Diklat Struktural


5. Riwayat Diklat Fungsional
6. Riwayat Kursus
7. Arsip

d. Dashboard pribadi
Fitur selanjutnya adalah “Dashboard Pribadi”, pegawai dapat melakukan monitoring
layanan kepegawaian yang outputnya berupa SK elektronik. Saat ini monitoring belum
bisa dilakukan sejak usul diterimaBiro SDM, pegawai dapat melakukan proses
monitoring pembuatan SK/Dokumen elektronik sejak pemroses di Biro SDM
melakukan draft SK/Dokumen elektronik. Untuk status proses ini dibagi menjadi 3
tahap:
 Dalam Proses Koreksi : SK telah dibuat draft dan sedang dalam proses koreksi.
 Tanda Tangan : SK telah ditandantangani secara elektronik oleh
pejabat yang berwenang
 SK dikirim ke Pemilik : SK telah dikirim ke aplikasi DIKBUDHR dan dapat
dilihat atau diunduh melalui menu “SK Elektronik Pegawai”di bawah menu
“Dokumen Elektronik”.

Tangkapan layar monitoring proses pada laman “Dashboard Pribadi”

41
Gambar e.1 tampilan timeline proses pembuatan SK/Dokumen elektronik

Pada laman dashboard pribadi pegawai juga dapat memantau progress verifikasi
pengajuan peremajaan data mandiri yang memerlukan verifikasi dari admin satuan
kerja, seperti pada tangkapan layar berikut:

Gambar e.2 tampilan status verifikasi peremajaan data mandiri

e. Download SK elektronik
Seiring dengan perkembangan teknologi iutput layanan Biro SDM telah menggunakan
tanda tangan elektronik. Pada Menu “SK elektronik pegawai”, pegawai dapat melihat
atau mengunduh dokumen elektronik pada laman ini. Selain itu pada bagian atas juga
terdapat fitur pencarian dengan filter Kategor SK atau berdasarkan SK yang telah
dicetak. Berikut tangkapan layar untuk laman tersebut:

Pegawai dapat melihat dokumen dengan klik tombol pada bagian kanan tabel
dokumen dan juga dapat diunduh dengan klik tombol

Untuk mengecek keabsahan surat ber-TTE, dapat dilakukan melalui tautan berikut
https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF

42
C. Latihan

1. Dalam fitur “Dashboard Pribadi” pada aplikasi DikbudHR, pegawai dapat


melakukan monitoring layanan kepegawaian yang outputnya berupa SK elektronik.
Terdapat 3 tahapan status sebegai berikut kecuali,
a. Dalam proses pengusulan: SK diusulkan kepada Biro Sumber Daya Manusia
b. Dalam Proses Koreksi : SK telah dibuat draft dan sedang dalam proses koreksi.
c. Tanda Tangan: SK telah ditandantangani secara elektronik oleh pejabat yang
berwenang
d. SK dikirim ke Pemilik : SK telah dikirim ke aplikasi DIKBUDHR dan dapat
dilihat atau diunduh melalui menu “SK Elektronik Pegawai”di bawah menu
“Dokumen Elektronik”

2. Sumber data pegawai Adalah pengaturan untuk menentukan sumber data pegawai
ketika melakukan pencarian pegawai, ada dua sumber yang bisa dipilih yaitu:
a. Dikbudhr Kemendikbudristek dan SISTER Dikti.
b. SIASN dari BKN dan data Dikbudhr Kemendikbudristek.
c. MyASN dan SISTER Dikti
d. MyASN dan SIASN

43
BAB III

APLIKASI MANAJEMEN KARIER DALAM EKOSISTEM

WIYATA KINARYA MERDEKA BELAJAR (WKMB)

pada bab ini dijelaskan secara ringkas Wiyata Kinarya Merdeka Belajar (WKMB) sebagai ekosistem
pembelajaran organisasi yang memiliki fungsi sebagai ekosistem yang mengelola pengembangan kompetensi
pegawai sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen karier dan bagaimana digitalisasi manajemen
karier menjadi pendukung utama dalam pengembangan WKMB

A. Wiyata Kinarya Merdeka Belajar Sebagai Ekosistem Pembelajaran Terintegrasi


Kemendikbudristek telah meluncurkan Wiyata Kinarya Merdeka Belajar (WKMB) sebagai
strategi pengembangan kompetensi ASN Kemendikbudristek pada tahun 2021 hal ini sejalan
dengan kebijakan Perlan Nomor 6 Tahun 2023 tentang Sistem Pembelajaran Pengembangan
Kompetensi Secara Terintegrasi (Corporate University) yang juga telah tertuang dalam
Permendikbudristek Nomor 34 Tahun 2023 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai
Aparatur Sipil Negara Kemendikbudristek. WKMB merupakan ekosistem pengembangan
kompetensi yang mengintegrasikan seluruh sumber daya dalam rangka meningkatkan kinerja
organisasi melalui pengembangan pengetahuan, kecakapan, dan sikap setiap individu dalam
ekosistem "Merdeka Belajar".
WKMB merupakan strategi Kemendikbudristek mengintegrasikan seluruh platform
pembelajaran dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi melalui pengembangan
pengetahuan, kecakapan, dan sikap setiap individu untuk mewujudkan SDM yang unggul. Hal
ini tentu sejalan dengan esensi manajemen karier khususnya terkait dengan pengembangan
kompetensi sebagai konsekuensi dari penerapan sistem merit sebagai kebijakan pengelolaan
ASN yang mendasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.
WKMB dibangun atas tiga pilar yaitu Perencanaan – Pelaksanaan – dan Pengakuan
(Rekognisi). Perencanaan artinya bahwa setiap pengembangan kompetensi yang akan
dilaksanakan harus sesuai dengan kebutuhan organisasi, kebutuhan mengisi kesenjangan
kompetensi jabatan, dan kebutuhan pengembangan karier pegawai. Perencanaan ini ini
dilakukan melalui suatu proses identifikasi kebutuhan pembelajaran atau training need
analysis yang dilakukan sendiri oleh pegawai dengan memanfaatkan data-data yang tersedia
dalam aplikasi manajemen karier sebagai bahan-bahan untuk melakukan analisis mulai dari
data capaian kinerja pegawai, data hasil asesmen, riwayat pengembangan kompetensi, data
portofolio pegawai. Perencanaan ini telah diakomodir sebagai salah satu fitur utama dalam
aplikasi manajemen karier yang membantu pegawai untuk menginput rencana yang telah
disusun agar dapat dikompilasi sebagai bahan pelaksanaan pembelajaran lebih lanjut dalam
WKMB.
Pilar kedua yaitu “Realisasikan”. Pada pilar ini, dilakukan kegiatan pengembangan kompetensi
ASN yang telah direncanakan. Kegiatan pengembangan kompetensi dapat dilakukan melalui
berbagai metode, antara lain namun tidak terbatas pada kegiatan berikut,
1. Pendidikan dan pelatihan, yang dapat dilakukan secara tatap muka, daring, atau kombinasi
keduanya
2. Seminar, yang dapat dilakukan secara tatap muka atau daring

44
3. Kursus, yang dapat dilakukan secara tatap muka atau daring
4. Penataran, yang dapat dilakukan secara tatap muka atau daring
5. Magang, yang dilakukan di instansi pemerintah, swasta, atau organisasi internasional
6. Pertukaran pegawai, yang dilakukan dengan pegawai dari instansi pemerintah lain atau
organisasi internasional
7. Pembelajaran jarak jauh, yang dapat dilakukan melalui berbagai platform pembelajaran
daring. Coaching dan mentoring, yang dilakukan oleh mentor yang kompeten
WKMB memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan kinerja ASN Kemendikbudristek
2. Mendukung pencapaian tujuan Kemendikbudristek
3. Meningkatkan profesionalisme ASN Kemendikbudristek
4. Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
WKMB dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
1. Efektif
2. Efisien
3. Akuntabel
4. Akuntabilitas
5. Transparan
6. Partisipatif
WKMB menawarkan berbagai kegiatan pengembangan kompetensi ASN, antara lain
Pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan metode 70 – 20 – 10. Secara umum, metode
70/20/10 adalah metode yang digunakan untuk pengembangan SDM dengan formula
pembelajaran 70% pembelajaran pengalaman, 20% pembelajaran sosial, dan 10%
pembelajaran formal.
Metode pembelajaran 70% dilakukan melalui pengalaman di tempat kerja misalnya pegawai
diberikan tugas tambahan atau melalui pemberian tugas tersebut pegawai dapat mengasah
kemampuan penyelesaian dan juga dapat belajar dari apa yang telah terjadi.
Metode pembelajaran 20% dilakukan melalui melakukan pembelajaran secara sosial. Contoh
dari pembelajaran metode ini berupa coaching, mentoring, komunitas praktis, dapat
menggunakan platform kolaborasi.
Terakhir, yaitu metode pembelajaran 10% dilakukan melalui pembelajaran formal atau
terstruktur. Contohnya workshop, seminar, pembelajaran daring, atau melakukan pelatihan.
Pembelajaran secara formal dapat memberikan gambaran kepada peserta terhadap materi yang
diberikan untuk menunjang pembelajaran pengalaman.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Permendikbudristek
Nomor 34 Tahun 2023 (WKMB),
1. Kebutuhan kompetensi ASN harus ditetapkan secara akurat dan komprehensif. Analisis
jabatan dan analisis kebutuhan organisasi harus dilakukan secara profesional dan objektif
2. Rencana pengembangan kompetensi ASN harus disusun secara realistis dan terukur.
Rencana pengembangan kompetensi ASN harus disesuaikan dengan kebutuhan
kompetensi ASN dan anggaran yang tersedia
3. Kegiatan pengembangan kompetensi ASN harus dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pemilihan kegiatan pengembangan kompetensi ASN harus disesuaikan dengan kebutuhan
kompetensi ASN dan tujuan pengembangan kompetensi ASN

45
4. Penilaian pengembangan kompetensi ASN harus dilakukan secara objektif dan transparan.
Penilaian pengembangan kompetensi ASN harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan
berpengalaman
5. Pelaporan pengembangan kompetensi ASN harus dilakukan secara tepat waktu dan akurat.
Pelaporan pengembangan kompetensi ASN harus dilakukan secara sistematis dan
terintegrasi.
Selain tiga pilar utama dalam penyelenggaraan WKMB tahap lain yang sangat krusial dalam
menjamin keberhasilan WKMB adalah tahap evaluasi dan tindak lanjut dari hasil evaluasi
dimaksud. Evaluasi dalam hal ini tidak hanya dalam hal proses pelaksanaan WKMB namun
yang paling penting adalah bagaimana pembelajaran yang dilaksanakan dalam ekosistem
WKMB mampu memberikan dampak dalam pelaksanaan sistem merit yang artinya secara
spesifik dampak pada peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja pegawai hal mana juga
merupakan basis manajemen karier ASN.

B. Peran dan Posisi Aplikasi Manajemen Karier Dalam Ekosistem WKMB


Merujuk pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka manajemen karier sebagai strategi
untuk mengimplementasikan sistem merit dapat diibaratkan sebagai sebuah tujuan atau
destinasi. Dalam hal ini ekosistem WKMB menjadi wahana atau kendaraan untuk mencapai
tujuan tersebut, sementara aplikasi manajemen karier adalah mesin yang menggerakan
wahana WKMB untuk mencapai tujuan.
Secara sederhana penjelasannya adalah bahwa sistem merit sistem merit merupakan
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja,
sementara manajemen karier adalah strategi yang dilakukan untuk mengelola ASN melalui
penerapan sistem merit meliputi pelaksanaan pengembangan karier, pengembangan
kompetensi, pola karier, mutasi, dan promosi. Artinya ada satu elemen kunci yang
menyatukan kedua hal tersebut yaitu kompetensi.
WKMB, sebagaimana WKMB atau Wiyata Kinarya Merdeka Belajar merupakan strategi
pengembangan kompetensi Pegawai ASN Kemendikbudristek. Dengan kata lain elemen
kompetensi dalam sistem merit hanya dapat diwujudkan melalui pengembangan kompetensi
sebagai bagian dari manajemen karier yang dalam konteks Kemendikbudristek dikelola
melalui WKMB. Dalam hal ini digitalisasi manajemen karier dengan berbagai fitur dan
fungsinya memainkan peranan untuk menyatukan ketiga hal tersebut.
WKMB sebagai strategi pengembangan kompetensi Pegawai ASN Kemendikbudristek
membutuhkan ketersediaan data yang akurat sebagai dasar untuk mengidentifikasi kebutuhan
pembelajaran yang tepat bagi setiap pegawai yang lebih lanjut akan dikelola dalam ekosistem
WKMB. Digitalisasi manajemen karier akan membentuk data lengkap tentang profil pegawai
di mana data profil tersebut merupakan bahan dasar untuk melakukan analisis kebutuhan
pembelajaran untuk membangun pilar pertama WKMB yaitu perencanaan kebutuhan
pembelajaran yang tepat bagi pegawai.
Integrasi antara aplikasi manajemen karier dengan aplikasi yang mengelola sistem
manajemen pembelajaran serta sistem manajemen pengetahuan WKMB memungkinkan
proses pembelajaran terkelola dan terpantau dengan baik agar mampu memberikan dampak
yang optimal dalam rangka peningkatan kinerja dan karier pegawai. Dinamika perkembangan
pegawai dapat tergambar dengan tersedianya data kinerja dan juga data hasil pemetaan profil
potensi dan kompetensi pegawai yang selalu termutakhirkan sehingga proses pengembangan

46
pegawai akan bergerak dinamis dan tidak stagnan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan
dinamis.

C. Rangkuman
Digitalisasi manajemen karier dengan fitur-fiturnya menyediakan hal-hal mendasar yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan manajemen karier mulai dari
pengembangan karier, pengembangan kompetensi, pola karier, mutasi, dan promosi. WKMB
sebagai ekosistem pengembangan kompetensi memperoleh manfaat yang sangat besar
dengan adanya digitalisasi manajemen karier ini karena melalui digitalisasi 3 (tiga) pilar
WKMB yaitu Perencanaan – Pelaksanaan – dan Rekognisi dapat dijalankan secara efektif
dan efisien dengan akurasi dan akuntabilitas yang prima. Digitalisasi manajemen karier
dibarengi dengan integrasi berbagai aplikasi yang relevan memungkinkan seluruh proses
pengembangan pegawai baik pengembangan karier maupun pengembangan kompetensi
bergerak dinamis dan memberikan dampak positif secara simultan dan berkesinambungan
satu sama lain.
Dampak dari pembelajaran yang berlangsung dalam ekosistem WKMB juga dapat terpantau
secara jelas dengan sajian data pegawai yang lengkap dalam aplikasi manajemen karier yang
terintegrasi yang memungkinkan pihak yang berkepentingan melihat data profil pegawai
secara utuh mulai dari pengembangan, kinerja, hingga mobilitas kariernya.

D. Latihan
1. Proses yang bertujuan untuk memastikan bahwa pengembangan kompetensi yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi, pengisian kesenjangan jabatan, serta
pengembangan karier pegawai, yaitu
a. Penyusunan rencana pengembangan kompetensi pegawai
b. Identifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai (training need analysis)
c. Pemetaan profil potensi dan kompetensi pegawai
d. Digitalisasi manajemen karier
2. Mengapa digitalisasi manajemen karier sangat krusial dalam mewujudkan pelaksanaan
sistem merit
a. Digitalisasi manajemen karier memungkinkan publik mengakses informasi
manajemen karier ASN
b. Digitalisasi manajemen karier menyediakan fitur-fitur penunjang untuk pengelolaan
karier pegawai yang meliputi kegiatan pengembangan karier, pengembangan
kompetensi, talenta, dan pola karier secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
c. Sistem merit hanya dapat diwujudkan melalui pengelolaan karier secara digital
d. Digitalisasi manajemen karier menghasilkan informasi tentang kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja pegawai

47
BAB IV
PENUTUP

A. Rangkuman
Penerapan sistem merit pada instansi pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri PANRB
Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen ASN merupakan
landasan dalam manajemen karier yang mempertimbangkan pola karier berdasarkan
kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan kebutuhan organisasi. Dengan pola karier nasional dan
manajemen talenta nasional yang kini terus dikembangkan, ASN dapat mengembangkan
kariernya secara lintas jabatan dan instansi, baik pusat maupun daerah sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kinerja individu dan mendukung tercapainya sasaran strategis instansi
pemerintah.

Undang-Undang Aparatur Sipil Negara Nomor 20 Tahun 2023 mengatur bahwa manajemen
ASN dikelola secara digital. Hal ini mengingat bahwa untuk menjamin standar pelayanan
publik di seluruh wilayah Indonesia maka seluruh ASN harus dikelola dengan standar tata
kelola yang sama dan terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia dan hal tersebut tidak mungkin
dilakukan di era digital yang sangat dinamis , dimana ketepatan dan kecepatan layanan menjadi
salah satu standar kepuasan layanan publik.

Digitalisasi Manajemen ASN dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan
yang acapkali timbul dalam pengelolaan birokrasi pemerintah berbasis manual antara lain
tingkat efisiensi dan efektivitas yang rendah, serta rawan kesalahan. Digitalisasi dapat
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akurasi proses dan pengambilan keputusan dalam
Manajemen ASN. Berikut beberapa alasan mengapa Manajemen ASN perlu dikelola secara
digital:
1. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas
2. Meningkatkan Akurasi
3. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
4. Mewujudkan Ekosistem Penyelenggaraan Manajemen ASN yang Menyeluruh
5. Sejalan dengan Transformasi Organisasi dan Sistem Kerja ASN
6. Memperhatikan Prinsip Keberlangsungan, Kerahasiaan, dan Keamanan Siber

Digitalisasi manajemen karier dengan fitur-fiturnya juga menyediakan hal-hal mendasar yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan manajemen karier mulai dari pengembangan
karier, pengembangan kompetensi, pola karier, mutasi, dan promosi.

Dalam hal pengembangan kompetensi dengan adanya Wiyata Kinar ya Merdeka Belajar
sebagai suatu ekosistem pengembangan kompetensi terintegrasi di lingkungan
Kemendikbudristek, digitalisasi memiliki peranan yang besar dalam menegakkan 3 (tiga) pilar
WKMB yaitu Perencanaan – Pelaksanaan – dan Rekognisi, karena melalui digitaliasi
manajemen karier ketiga pilar tersebut dapat dijalankan secara efektif dan efisien dengan
akurasi dan akuntabilitas yang prima.

Digitalisasi manajemen karier dibarengi dengan integrasi berbagai aplikasi yang relevan
memungkinkan seluruh proses pengembangan pegawai baik pengembangan karier maupun
pengembangan kompetensi bergerak dinamis dan memberikan dampak positif secara simultan
dan berkesinambungan satu sama lain. Digitalisasi manajemen karier memungkinkan data
48
pegawai dikelola secara tepat dalam berbagai varian penyajian data yang dibutuhkan dalam
setiap kegiatan manajemen karier baik untuk identifikasi kebutuhan pengembangan
kompetensi, pemetaan dan akuisisi talenta, simulasi jalur karier maupun pemantauan dan
penilaian kinerja pegawai serta mobilitas talenta.

Bagaimanapun digitalisasi manajemen karier hanyalah perangkat yang tidak mungkin berjalan
secara efektif tanpa komitmen dari seluruh ASN sebagai pengguna dan Kementerian selaku
organisasi untuk selalu menjaga kemutakhiran dan keamanan data dan pengembangan sistem
secara berkesinambungan dengan kebijakan tata kelola yang baik.

B. Kesimpulan
Digitalisasi manajemen karier dengan fitur-fiturnya menyediakan hal-hal mendasar yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan manajemen karier mulai dari pengembangan
karier, pengembangan kompetensi, pola karier, mutasi, dan promosi. Digitalisasi manajemen
karier dalam konteks tata kelola bertujuan untuk: meningkatan efisiensi dan efektifitas,
meningkatkan akurasi, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, mewujudkan ekosistem
penyelenggaraan manajemen ASN yang menyeluruh, mendukung transformasi organisasi dan
sistem kerja ASN, serta memperhatikan prinsip keberlangsungan, kerahasiaan, dan keamanan
siber

Dalam konteks pengembangan kompetensi pegawai di lingkungan Kemendikbudristek yang


saat ini dilakukan melalui ekosistem pembelajaran terintegrasi WKMB, digitalisasi
manajemen karier khususnya melalui fitur penyusunan rencana pengembangan kompetensi
pegawai, dan fitur lainnya memberikan dukungan penegakan 3 (tiga) pilar WKMB yaitu
Perencanaan – Pelaksanaan – dan Rekognisi. Digitalisasi manajemen karier melalui berbagai
fitur yang disediakan memungkinkan proses pengembangan kompetensi pegawai terhubung
dengan pengembangan karier secara sistemik dan terintegrasi.

C. Rencana Tindak Lanjut

Digitalisasi manajemen karier membutuhkan sistem yang lengkap dan terintegrasi yang
memungkinkan seluruh proses pengelolaan karier pegawai mulai dari pemetaan potensi dan
kompetensi pegawai, rencana pengembangan kompetensi, manajemen talenta, pola karier atau
mobilitas talenta, dan penilaian kinerja dapat terkelola secara efektif, efisien, transparan
dengan kualitas akuntabilitas yang dapat diandalkan. Sistem ini secara ideal adalah sistem
yang dinamis dan membutuhkan monitoring dan evaluasi dan pengembangan yang
berkesinambungan sesuai dengan dinamika organisasi. Digitalisasi manajemen karier juga
membutuhkan partisipasi aktif dari para pegawai ASN untuk secara berkesinambungan
melakukan pemeliharaan data mandiri sebagai pegawai ASN.
Dalam upaya meningkatkan kemanfaatan dan kehasilgunaan digitalisasi manajemen karier,
berikut beberapa rencana tindak lanjut yang akan dilakukan pada tahun 2024,
1. Sosialisasi informasi dan kemanfaatan digitalisasi manajemen karier
2. Pemutakhiran data mandiri ASN Kemendikbudristek
3. Pengembangan sistem (kelengkapan fitur penunjang manajemen talenta, pola karier, tugas
belajar, pengembangan kompetensi)
4. Integrasi dengan sistem terkait yang ada di lingkungan Kemendikbudristek

49
KUNCI JAWABAN

Bab I
1. C
2. A

Bab II
3. A
4. B

Bab III
1. A
2. B

50
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara


2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2023 tentang
Pengembangan Kompetensi ASN Kemendikbudristek
3. Peraturan Menteri PANRB Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit
dalam Manajemen ASN
4. Peraturan Lembaga Administrasi Negera NOmor 6 Tahun 2023 tentang Sistem
Pembelajaran Pengembangan Kompetensi Secara Terintegrasi
5. Website Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
6. Website Kemendikbudristek

51

Anda mungkin juga menyukai