Penanggung Jawab:
Dr. Ir. Mustangimah, M.Si.
Ketua:
Dewi Andayani, S.E., Ak. M.A.B.
Penyusun:
1. Jarni, S.Pd., M.Pd.
2. Suhanda, S.Pd., MAP.
3. Dr. Ganefo Ginting, S.T., M.M.
Reviewer:
Jarni, S.Pd., M.Pd.
Editor:
Debora A. Bellia, S.Psi.
Tata Letak:
Sindhu Hanggara Putra, S.TP. M.Si.
KATA PENGANTAR
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 tahun
2021 tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi, Pusdiklat Pegawai Kemendikbudristek mempunyai tugas antara lain melaksanakan
program pengembangan sumber daya manusia pendidikan dan kebudayaan melalui
penyelenggaraan pelatihan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 34 tahun
2023 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, bahwa untuk mewujudkan pegawai ASN yang profesional,
berkinerja, dan berintegritas tinggi, serta mewujudkan sistem merit maka diatur sistem
pengembangan kompetensi pegawai ASN yang terintegrasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Pelatihan Teknis Pengembangan Diri Pegawai memuat
substansi mata pelatihan : (1) Kerjasama; Menumbuhkan tim kerja yang partisipatif dan
efektif, membangun tim kerja untuk peningkatan kinerja organisasi secara efektif, dan
mengembangkan sikap saling menghargai, menekankan persamaan dan Persatuan); (2)
Pengambilan Keputusan: Identifikasi Masalah, Skala Prioritas, dan Strategi Pengambilan
Keputusan; (3) Pelayanan Publik: Integritas dalam Pelayanan Publik, Identifikasi
Kebutuhan dan Pemanfaatan Sistem Pelayanan Publik, Pengaruh dan Dampak Anggota
Organisasi dalam Implementasi Pelayanan Publik, dan Strategi Perbaikan dan Peningkatan
Pelayanan Publik di Unit Kerja Mengelola Perubahan; (4) Komunikasi Pelayan Publik: Konsep
Dasar Komunikasi Pelayanan Publik, Gaya Komunikasi Pada Pelayanan Publik, Membuat dan
Menyampaikan presentasi, dan Membuat Laporan, Profesional Image, Komunikasi Asertif,
Komunikasi Publik; (5) Core Values ASN BerAKHLAK; (6) Rencana Tindak Lanjut: Implementasi
Pelatihan di Unit Kerja Masing-masing.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya demi
terlaksananya Pelatihan Teknis Pengembangan Diri Pegawai ini kami sampaikan apresiasi dan
penghargaan yang setinggi-tingginya.
Ttd
DAFTAR ISI
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komitmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dalam memberikan pelayanan publik yang terbaik kepada para
pemangku kepentingan menjadi perhatian utama. Tujuan perlu dibarengi dengan
kapasitas dan kapabilitas SDM yang profesional sesuai tugas dan jabatnnya. Kualitas
sumber daya manusia (SDM) merupakan isu yang sangat strategis dalam suatu organisasi
karena kualitas SDM akan mendukung keberhasilan dalam melaksanakan pekerjaan dan
menunjang kinerja organisasi. Oleh karena itu peningkatan kemampuan SDM baik dari
aspek pengetahuan, sikap, dan aspek keterampilan perlu dilakukan secara terus
menerus. Untuk itu diperlukan pengembangan SDM (pegawai) dalam rangka
memperbaiki kinerja individu, kinerja tim dan kinerja organisasi yang dituangkan dalam
bentuk pengembangan kompetensi salah satunya melalui pelatihan. Pelatihan adalah
sebuah aktifitas yang cukup kompleks dan harus direncanakan dengan matang sehingga
dapat menjawab kebutuhan dan memberikan hasil yang tepat. Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai, Kemendikbudristek secara periodik mengadakan pelatihan bagi ASN.
Kegiatan pelatihan sebagai suatu cara yang diterapkan untuk meningkatkan kompetensi
pegawai, sehingga terwujud ketersediaan sumber daya manusia dalam menunjang
kinerja organisasi. Konsekuensi ini mendorong insiatif dan kolaborasi antara Pusdiklat
pegawai Kemdikbudristek dengan berbagai pihak dalam merencanakan suatu pelatihan
berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Selanjutnya menyusun kurikulum pelatihan,
menyusun bahan materi pelatihan dan evaluasi pelatihan sebagai stau rangkaian
kegiatan yang sistematis. Pelatihan yang diselenggarakan diharapkan akan benar-benar
bermanfaat dalam menunjang prestasi kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kinerja organisasi. Keberhasilan proses pembelajaran pelatihan dipengaruhi oleh banyak
faktor dan setiap peserta memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda beda. Untuk dapat
mengetetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah
dengan melalui pengukuran diri. Melalui pengukuran diri secara mandiri, diharapkan
peserta mengetahui kekurangan yang ada pada dirinya dan selanjutnya mampu untuk
B. Deskripsi Singkat
Ruang lingkup pada modul ini mencakup RTL yang berisikan hakekat RTL, Prinsip
dan Cara penyusunan RTL, serta informasi praktik RTL yang akan dilakukan oleh seluruh
peserta pelatihan. Modul ini merupakan satu kesatuan dengan modul lainnya yang
digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan pelatihan bagi Bapak/Ibu ASN
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:
1. memahami penyusunan rencana tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan ini;
2. mampu mempraktikan rencana tindak lanjut yang telah disusun dengan baik;
3. menyusun laporan hasil tindak lanjut hasil dari RTL yang telah dilaksanakan.
BAB
2
HAKEKAT RENCANA TINDAK LANJUT
A. Indkator Keberhasilan
Setelah mempelajari materi konsep dasar RTL pada pelatihan ini, peserta memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian rencana tindak lanjut
2. Menjelaskan tujuan rencana tindak lanjut
3. Memahami manfaat rencana tindak lanjut
Evaluasi pelatihan dan tindak lanjut hasil pelatihan merupakan hal yang sangat
penting untuk mengetahui berbagai kekurangan, kelemahan, dan kelebihan, baik
penyelenggaraan pelatihan maupun proses yang terjadi (Stufflebeam & Shinkfield,
1985). Dalam melakukan penilaian terdapat kegiatan menentukan nilai suatu program
(judgement). Objek evaluasi adalah program yang hasilnya memiliki banyak dimensi,
antara lain, kemampuan, kreativitas, sikap, minat, dan keterampilan.
Pelatihan Pengembangan Diri Pegawai ini dirancang sebagai suatu proses yang
sistematis dan berkesinambungan dalam penerapan budaya kerja dan pola piker ASN.
Oleh karena itu, setiap peserta diharuskan menyusun kegiatan yang akan dilakukan
setelah mereka kembali ke unit kerja masing-masing/ ke tempat tugas, dalam rangka
mengimplementasikan kompetensi yang diperoleh selama mengikuti pelatihan. Melalui
proses peningkatan kompetensi yang diproleh dalam pelatihan, diharapkan akan terjadi
peningkatan kinerja organisasi yang tentunya akan menghasilkan outcome
organisasi/lembaga yang lebih baik.
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Rencana Tindak Lanjut
Rencana Tindak Lanjut (RTL) dalam modul ini adalah sebuah rencana kerja
yang dibuat secara individual yang disusun oleh peserta pelatihan setelah mengikuti
seluruh mata diklat yang telah diberikan, berisi rencana kerja yang menjadi tugas dan
C. Latihan
Berikan tanggapan saudara, bahwa rencana tindak lanjut kegiatan Pelatihan
Teknis Pengembangan Diri Pegawai merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
D. Rangkuman
Rencana Tindak Lanjut Pelatihan Teknis Pengembangan Diri Pegawai merupakan
sebuah rencana kerja yang dibuat secara individual. RTL Peserta Pelatihan Teknis
Pengembangan Diri Pegawai yang berisi tentang rencana implementasi berdasarkan
kompetensi yang telah diperoleh selama mengikuti pelatihan yang menjadi tugas dan
wewenangnya pada unit organisasi di mana peserta tersebut bekerja.
Rencana kegiatan yang baik akan dapat membantu peserta pelatihan untuk
mengalokasikan sumber daya yang tersedia dan memanfaatkannya untuk mencapai
tujuan. Apabila kita sudah tahu apa keterbatasan kita, akan menjadi lebih mudah bagi
kita untuk mencari bantuan dan mencari strategi dalam mengimplementasikan materi
Pelatihan Teknis Pengembangan Diri Pegawai.
E. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan rencana tindak lanjut pelatihan?
2. Jelaskan apa manfaat dari rencana tindak lanjut pelatihan setelah pasca pelatihan?
BAB
3
PRINSIP DAN TEKNIK PENYUSUNAN
RENCANA TINDAK LANJUT
B. Materi Pembelajaran
1. Prinsip Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Rencana Tindak Lanjut ini dibuat setelah peserta pelatihan mengikuti seluruh
mata pelatihan yang telah diberikan dalam pelatihan, dengan harapan seluruh
kompetensi telah dimiliki oleh peserta tersebut. Penyusunan RTL dimaksudkan untuk
mengimplementasikan semua materi pembelajaran yang telah disampaikan dalam
pelatihan yang tentunya dikombinasikan dengan pengalaman yang telah dimiliki
peserta. Beberapa manfaat bagi peserta pelatihan adalah dapat lebih meningkatkan
kemampuan mengidentifikasi, menganalisis serta memecahkan masalah dalam upaya
meningkatkan kinerja unit kerja peserta pelatihan. Pada umumnya Rencana Tindak
Lanjut ini pada dasarnya adalah merupakan tugas yang harus dikerjakan dan dibuat
oleh peserta pasca pelatihan setelah menyelesaikan seluruh program pelatihan.
Penyusunan rencana tindak lanjut ini merupakan kegiatan yang wajib
dilakukan bagi peserta pelatihan, di bawah bimbingan pimpinan/fasilitator/instruktur
sehingga terjadwal/terstruktur pada kurikulum. Sebuah janji hukumnya memang
harus ditepati untuk itu karena penyusunan Rencana Tindak Lanjut ini resmi
terstruktur pada kurikulum maka dari sisi penyelenggara pelatihan wajib juga untuk
memonitor di tingkat lapangan melalui kerangka kegiatan evaluasi pasca pelatihan.
Pada umumnya Rencana Tindak Lanjut meliputi rencana jangka pendek (short term
planning), rencana jangka menegah (middle term planning) dan rencana jangka
panjang (long term planning). Rencana Tindak Lanjut yang disusun peserta pelatihan
ini merupakan Rencana Tindak Lanjut jangka pendek dan jangka menengah, yang
jangka pendek akan di lakukan setelah kembali ke tempat tugas sedang jangka
menengah pelaksanaannya (biasanya) pada tahun berikutnya dan berkelanjutan
Tujuan yang hendak dicapai dari keseluruhan pelatihan adalah meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai yang diharapkan oleh unit kerja peserta
dalam rangka memenuhi kesenjangan kompetensi (competency gap) para peserta
pelatihan dalam kaitannya dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai suatu
organisasi/lembaga.
a. Kegiatan, yaitu uraian kegiatan yang akan dilakukan yang diperoleh melalui
identifikasi kegiatan yang diperlukan dan pertimbangkan lingkup materinya serta
waktu yang akan digunakan.
b. Tujuan, yaitu uraian tujuan yang akan dicapai dari rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan.
c. Output, yaitu hasil akhir yang akan dicapai setelah dilakukan rencana tindak lanjut.
d. Tahapan Kegiatan, yaitu langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
melaksanakan kegiatan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Perlu
dipertimbangkan waktu pelaksaannya paling lambat 6 bulan setelah proses
perlatihan berakhir.
e. Unsur/pihak yaitu, yang terlibat dalam implementasi rencana tindak lanjut, dapat
dimungkinkan dari unsur/pihak internal dan eksternal pada satuan kerjanya.
f. Waktu, yaitu dalam penentuan waktu sebaiknya mempertimbangkan lingkup
kerjaan yang tertuang dalam Rencana Tindak Lanjut. Apabila dimungkinkan, sudah
dilengkapi dengan tanggal pelaksanaan. Hal ini untuk mempermudah dalam
persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan, serta dalam melakukan evaluasi.
C. Latihan
Berikan tanggapan Saudara, apabila dalam penyusunan RTL kegiatan tidak
memperhatikan salah satu prinsip yakni realistis, berdasarkan kondisi yang terjadi,
sesuai kewenangan dan tugas pokok peserta pelatihan. Apa kemungkinan yang terjadi
saat mengimplementasikan kegiatannya?
D. Rangkuman
1. Dalam menyusun rencana tindak lanjut harus mempertimbangkan prinsipnya secara
utuh meliputi; relevan, realistis, dapat dipraktikkan, dan komitmen mutu.
2. Rencana tindak lanjut yang disusun juga perlu memperhatikan kemanfaatakan suatu
organisasi/unit kerja. Pada umumnya penyusunan rencana tindaklanjut, mencakup
informasi mengapa, apa, bagaimana, siapa, dan kapan implementasi tersebut
dilakukan.
E. Evaluasi
Mengapa diperlukannya pemahaman terhadap prinsip penyusunan rencana tindak
lanjut?
1. Buatlah rencana tindak lanjut setelah Saudara mengikuti rangkaian pembelajaran pada
Pelatihan Teknis Pengembangan Diri Pegawai.
2. Uraikan latar belakang, tujuan, dasar dan ruang lingkup yang hendak dilakukan setelah
Pelatihan Teknis Pengembangan Diri Pegawai berakhir.
3. Buatkan rencana kegiatan yang akan dilakukan dan usulkan sumber daya yang
dibutuhkan guna mendukung rencana kegiatannya.
4. Buat jadwal kegiatannya agar tercapai tujuan program yang telah ditetapkan.
Untuk kelengkapan informasi, maka dalam penyusunan RTL dingatkan kembali perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
1. Mengapa, yaitu menyangkut alasan kenapa harus dilakukan intervensi dalam kegiatan
tindak lanjut terhadap kegiatan yang sudah direncanakan.
2. Apa, yaitu menyangkut jenis kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kegiatan sehari-
hari di tempat kerjanya.
3. Bagaimana, yaitu cara, pendekatan, metode, pola atau langkah-langkah yang harus
ditempuh sehingga intervensi dengan memasukkan kompetensi baru tersebut dapat
terlaksana dan berkontribusi dengan baik dan benar.
4. Siapa, yaitu menyebutkan pihak pemangku kepentingan (stakeholder) siapa saja yang
harus dan perlu diikutsertakan dalam melakukan kegiatan tindak lanjut agar dapat
berjalan sesuai yang diharapkan.
5. Kapan, yaitu menjelaskan dan menguraikan tentang batasan waktu yang dianggap
tepat dalam mengimplementasikan tindak lanjut
6. Di mana, yaitu menyebutkan lokasi aktiivitas kegiatan tersebut akan dilakukan.
FORMAT PENYUSUNAN
RENCANA TINDAK LANJUT KEGIATAN
B. Kegiatan
Diisi dengan menggunakan format di bawah ini
Nama Pelatihan :
Angkatan :
Periode :
Nama Alumni :
Unit Kerja :
………………….. ……………………………..
Keterangan:
1. Kolom satu cukup jelas, ditulis sesuai urutannya
2. Kolom kedua, ditulis kegiatan secara sismatis (minimal 6 kegiatan)
3. Kolom ketiga, ditulis waktu pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan juga jadwal rutin
aktivitas kerja di kantor sesuai tugas dan fungsi jabatan/tugas lainnya/amanah yang diberikan
4. Kolom keempat, ditulis pihak yang terlibat dalam mendukung tahapan kegiatan yang dilakukan
5. Kolom kelima, ditulis hasil yang diharapkan di setiap tahapan kegiatan
Rencana Tindak Lanjut sudah harus di upload di Simdiklat paling lambat 5 hari kerja setelah
penutupan pelatihan.
FORMAT LAPORAN
PELAKSANAAN TINDAK LANJUT KEGIATAN
B. Tahapan Kegiatan
Diisi dengan menggunakan format di bawah ini
Nama Pelatihan :
Angkatan :
Periode :
Nama Alumni :
Unit Kerja :
Uraian Pelaksanaan Kegiatan:
………………….. ……………………………..
Keterangan:
1. Kolom satu cukup jelas, ditulis sesuai urutannya
2. Kolom kedua, ditulis kegiatan secara sismatis
3. Kolom ketiga, ditulis waktu pelaksanaan kegiatan dengan memperhatika juga jadwal rutin aktivitas
kerja di kantor
4. Kolom keempat, ditulis pihak yang terlibat dalam mendukung tahapan kegiatan yang telah
dilakukan
5. Kolom kelima, ditulis hasil yang dicapai di setiap tahapan kegiatan
6. Kolom keenam, dilampirkan bukti fisik yang dihasilkan/bukti dukung
7. Kolom ketujuh, ditulis hambatan/kendala yang dihadapi, berikan alasan strategi dalam mengatasi
hambatan/kendala tersebut.
Laporan sudah harus di upload di Simdiklat Paling lambat 30 hari kalender setelah penutupan
pelatihan