SKep
PENYAKIT AUTOIMUN
PENYAKIT DEFISIENSI IMUN (AIDS)
ALERGI
ANAFILAKSIS
RINITIS ALERGIKA
PENYAKIT ALERGI AKIBAT KERJA
PENUAAN DAN IMUNITAS
Disebabkan tubuh membentuk antibodi
terhadap sel tubuh sendiri (autoantibodi), yang
dalam keadaan normal tidak terjadi.
Contoh penyakit : tiroiditis, Rheumatoid
arthritis, IDDM
Reaksi alergi yang mengenai pembuluh darah,
karena alergen dalam sirkulasi mempengaruhi
mast cell diseluruh tubuh.
Peningkatan permeabilitas kapiler menimbulkan
edema dikulit.
Kontraksi otot polos saluran nafas menimbulkan
sesak nafas.
Serangan yang berat menimbulkan syok akibat
vasodilatasi sistemik.
TANYA RIWAYT ALERGI, TIPENYA ( SERBUK,
DEBU, TANAMAN, KOSMETIKA, MAKANAN,
OBAT-OBATAN , VAKSIN )
GEJALA YG DIALAMI & VARIASI CUACA YG
MENYERTAI
RWYT PEMERIKSAAN DAN PENGOBTN YG
PERNAH AT SDG DIJALANI---) ATASI
KELAINAN & EFEKTIVITAS PENGOBATAN
Terkenal AIDS : serangan virus HIV yang
menyerang Helper T cells, menghancurkan
mekanisme pengaturan imunitas yang
normal.
Data Demografi
Nama, umur, tempat tanggal
lahir, jenis kelamin, ras, status
perkawinan, alamat, pekerjaan,
status imigrasi, perilaku
status imigrasi, perilaku
beresiko
Nama anggota keluarga atau
orang yang dapat dihubungi
Orientasi sexual: pria, wanita, MSM
(gay),
Aktifitas sexual tak aman: berganti-
ganti pasangan, tanpa pengaman
IDU (needle tract)
Riwayat pekerjaan
Riwayat traveling
Homeless, gangguan mental
Bantuan dari badan/lembaga sosial
AIDs
IO yang mungkin
timbul pada jumlah
CD4 tertentu
Riwayat Penyakit Terdahulu
Cara terinfeksi HIV, TBC, Hepatitis A,
B, C, sering mengalami infeksi virus
dan jamur, hemofilia, riwayat
riwayat transfusi (sebelum th 85),
transplantasi, STD
Review semua sistem yang mungkin terganggu
oleh HIV
Persepsi tentang kesehatan, penanganan
kesehatan: persepsi
terhadap penyakit, penggunaan alkohol dan
obat-obatan
Nutrisi/metabolisme: kehilangan BB, anorexia,
mual, muntah, lesi pada mulut, ulser pada
rongga mulut, sulit menelan, kram abdomen
Eliminasi: diare persisten, nyeri saat bak
Aktifitas dan olah raga: kelelahan
kronik,kelemahan otot, kesulitan berjalan,
batuk, sesak nafas, berjalan, batuk, sesak
nafas, kemampuan melakukan ADL
(tingkat1-3)
Tidur dan istirahat: insomnia
Gangguan kognitif dan persepsi: sakit
kepala, nyeri dada, kehilangan memori,
demensia, parestes
Kebutuhan klinis pasien:
Kondisi keuangan:
– Kemampuan pasien melanjutkan
pekerjaannya
– Pengeluaran dan pemasukan setiap
bulan
– Asuransi kesehatan yang dimiliki
Data sosial:
– Kepemilikan rumah/panti/asrama/kost
– Fasilitas di rumah: listrik, air bersih
Pengkajian masyarakat:
– Keamanan memadai
– Fasilitas kesehatan terdekat: rumah
sakit, klinik, puskesmas, apotek
– Transportasi; menggunakan kendaraan
sendiri atau umum.
Apakah memungkinkan bagi pasien
menggunakan kendaraan umum
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ELISA menunjukan adanya antibodi
terhadap HIV + atau HIV –
Interpretasi hasil:
- HIV +, berarti orang tersebut memiliki HIV +,
berarti orang tersebut memiliki antibodi
terhadap HIV. Orang ini disebut seorang
dengan HIV+. Orang tersebut terinfeksi HIV.
- HIV -, berarti: HIV -, berarti:
- Periode jendela/’window period’ (3-6 bulan
setelah terinfeksi). Seseorang yang mengalami
setelah terinfeksi). seseorang yang mengalami
pemanjangan proses infeksi yang mengganggu
sistem imun.
- Orang tersebut tidak terinfeksi HIV.
Jika hasil ELISA +
harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan Western
Blot.
Hasil pemeriksaan ELISA:
– Positif palsu
– Negatif palsu
ELISA sebaiknya dilakukan pada mereka:
- Beresiko tinggi (IDU, WTS dan pelanggannya,
PTS dan pelanggannya, MSM)
- Riwayat transfusi sebelum
- Tidak sembuh dari gejala batuk-batuk,
demam, atau diare
- Mengalami penurunan BB tanpa sebab yang
jelas
- Orang yang khawatir telah terpapar HIV.
Persyaratan tes HIV
- Sukarela
- Informed concern
- Dilakukan konseling sebelum dan
sesudah tes.
- Hasil tes dirahasiakan
Western Blot
- menunjukan adanya komponen protein
tertentu dari antibodi, spt. Gp120, gp41,
dan p24
- Complete Blood Count (CBC) /test
darah lengkap (Hb, SDP, Trombosit,
Hematokrit, MCV, )
- Jumlah CD4+ (Normal CD4 600-1.200
sel/mm3)
– (hanya menggambarkan jumlah dan
tidak menggambarkan fungsinya)
- Viral Load
- Hepatitis B, C
- Herpes Simpleks
Resiko tinggi terhadap infeksi ( progresif menjadi
sepsis atau awitan infeksi oportunitik )
Resiko tinggi kekurangan volume cairan
Resiko tinggi pola nafas tidak efektif / perubahan
pertukaran gas
Resiko tinggi terhadap perubahan faktor
pembekuan , cidera
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Nyeri akut atau kronis
Kerusakan atau resiko tinggi terhadap gangguan
integritas kulit
Perubahan mambran mukosa oral
Kelelahan
Perubahan proses fikir
Ansietas/ketakutan
Isolasi sosial
Ketidakberdayaan
Kurang pengetahuan mengena penyakit, prognosis
dan kebutuhan pengobatan