Anda di halaman 1dari 28

 OLEH : NS. DIAN NOVIATI KURNIASIH.

SKep
 PENYAKIT AUTOIMUN
 PENYAKIT DEFISIENSI IMUN (AIDS)
 ALERGI
 ANAFILAKSIS
 RINITIS ALERGIKA
 PENYAKIT ALERGI AKIBAT KERJA
 PENUAAN DAN IMUNITAS
 Disebabkan tubuh membentuk antibodi
terhadap sel tubuh sendiri (autoantibodi), yang
dalam keadaan normal tidak terjadi.
 Contoh penyakit : tiroiditis, Rheumatoid
arthritis, IDDM
 Reaksi alergi yang mengenai pembuluh darah,
karena alergen dalam sirkulasi mempengaruhi
mast cell diseluruh tubuh.
 Peningkatan permeabilitas kapiler menimbulkan
edema dikulit.
 Kontraksi otot polos saluran nafas menimbulkan
sesak nafas.
 Serangan yang berat menimbulkan syok akibat
vasodilatasi sistemik.
 TANYA RIWAYT ALERGI, TIPENYA ( SERBUK,
DEBU, TANAMAN, KOSMETIKA, MAKANAN,
OBAT-OBATAN , VAKSIN )
 GEJALA YG DIALAMI & VARIASI CUACA YG
MENYERTAI
 RWYT PEMERIKSAAN DAN PENGOBTN YG
PERNAH AT SDG DIJALANI---) ATASI
KELAINAN & EFEKTIVITAS PENGOBATAN
 Terkenal AIDS : serangan virus HIV yang
menyerang Helper T cells, menghancurkan
mekanisme pengaturan imunitas yang
normal.
Data Demografi
 Nama, umur, tempat tanggal
 lahir, jenis kelamin, ras, status
 perkawinan, alamat, pekerjaan,
 status imigrasi, perilaku
 status imigrasi, perilaku
 beresiko
 Nama anggota keluarga atau
 orang yang dapat dihubungi
 Orientasi sexual: pria, wanita, MSM
(gay),
 Aktifitas sexual tak aman: berganti-
ganti pasangan, tanpa pengaman
IDU (needle tract)
 Riwayat pekerjaan
 Riwayat traveling
 Homeless, gangguan mental
 Bantuan dari badan/lembaga sosial
 AIDs
 IO yang mungkin
 timbul pada jumlah
 CD4 tertentu
 Riwayat Penyakit Terdahulu
 Cara terinfeksi HIV, TBC, Hepatitis A,
B, C, sering mengalami infeksi virus
dan jamur, hemofilia, riwayat
 riwayat transfusi (sebelum th 85),
transplantasi, STD
 Review semua sistem yang mungkin terganggu
oleh HIV
 Persepsi tentang kesehatan, penanganan
kesehatan: persepsi
terhadap penyakit, penggunaan alkohol dan
obat-obatan
 Nutrisi/metabolisme: kehilangan BB, anorexia,
mual, muntah, lesi pada mulut, ulser pada
rongga mulut, sulit menelan, kram abdomen
 Eliminasi: diare persisten, nyeri saat bak
 Aktifitas dan olah raga: kelelahan
kronik,kelemahan otot, kesulitan berjalan,
batuk, sesak nafas, berjalan, batuk, sesak
nafas, kemampuan melakukan ADL
(tingkat1-3)
 Tidur dan istirahat: insomnia
 Gangguan kognitif dan persepsi: sakit
kepala, nyeri dada, kehilangan memori,
demensia, parestes
 Kebutuhan klinis pasien:

- obat-obatan: alergi, riwayat pengobatan


sekarang, cara memperolehARV.
– Nutrisi: membutuhkan oral/enteral/parenteral

– Terapi rehabilitasi: fisioterapi, terapiwicara


– Perawatan khusus: apakah membutuhkan
Perawatan khusus: karena mengalami
mis. ekubitus, inkontensia, oksigen atau
suction
– Alat bantu: walker, cructh,kursi roda, handled
shower, seat bath, urinal dll
– Suplai barang-barang habis pakai: pampers,
diapers, kasa, infus, kateter dan pam
 Respirasi
–Sesak nafas (dispnu, takipnu)
–Batuk produktif dan batuk non produktif
dengan SaO2 < 80% (PCP)
–Retraksi interkostalis
 Gastrointestinal:
– lesi pada mulut Kapossi sarkoma
– Candida mulut plag putih yang melapisi
rongga mulut dan lidah kandidi asis
– Lesi putih pada lidah (hairy leukoplakia)
– Ginggivitis
– Muntah
– Diare
– Inkontinen alvi
– Hepatosplenomegali
 Muskuloskeletal:
– Muscle wasting
 Neurologis:
– ataxia, tremor, sakit kepala
(toxoplasmosis), kurang kordinasi
(ADC), kehilangan sensori, apasia,
kehilangan,konsentrasi (ADC), kehilangan
memori (ADC=AIDS Dementia Complex),
apatis, depresi, penurunan kesadaran,
kejang(Toxoplasmosis), paralysis, koma
 Reproduksi:
- adanya lesi atau keluaran dari genital
(herpes simpleks).
 Kebutuhan Spritual:
– Agama
– Partisipasi pasien dalam kegiatan
keagamaan
– Pentingnya agama bagi pasien

 Kondisi keuangan:
– Kemampuan pasien melanjutkan
pekerjaannya
– Pengeluaran dan pemasukan setiap
bulan
– Asuransi kesehatan yang dimiliki
 Data sosial:
– Kepemilikan rumah/panti/asrama/kost
– Fasilitas di rumah: listrik, air bersih

 Pengkajian masyarakat:
– Keamanan memadai
– Fasilitas kesehatan terdekat: rumah
sakit, klinik, puskesmas, apotek
– Transportasi; menggunakan kendaraan
sendiri atau umum.
Apakah memungkinkan bagi pasien
menggunakan kendaraan umum
 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ELISA menunjukan adanya antibodi
terhadap HIV + atau HIV –
Interpretasi hasil:
- HIV +, berarti orang tersebut memiliki HIV +,
berarti orang tersebut memiliki antibodi
terhadap HIV. Orang ini disebut seorang
dengan HIV+. Orang tersebut terinfeksi HIV.
- HIV -, berarti: HIV -, berarti:
- Periode jendela/’window period’ (3-6 bulan
setelah terinfeksi). Seseorang yang mengalami
setelah terinfeksi). seseorang yang mengalami
pemanjangan proses infeksi yang mengganggu
sistem imun.
- Orang tersebut tidak terinfeksi HIV.
 Jika hasil ELISA +
harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan Western
Blot.
Hasil pemeriksaan ELISA:
– Positif palsu
– Negatif palsu
 ELISA sebaiknya dilakukan pada mereka:
- Beresiko tinggi (IDU, WTS dan pelanggannya,
PTS dan pelanggannya, MSM)
- Riwayat transfusi sebelum
- Tidak sembuh dari gejala batuk-batuk,
demam, atau diare
- Mengalami penurunan BB tanpa sebab yang
jelas
- Orang yang khawatir telah terpapar HIV.
 Persyaratan tes HIV
- Sukarela
- Informed concern
- Dilakukan konseling sebelum dan
sesudah tes.
- Hasil tes dirahasiakan
 Western Blot
- menunjukan adanya komponen protein
tertentu dari antibodi, spt. Gp120, gp41,
dan p24
- Complete Blood Count (CBC) /test
darah lengkap (Hb, SDP, Trombosit,
Hematokrit, MCV, )
- Jumlah CD4+ (Normal CD4 600-1.200
sel/mm3)
– (hanya menggambarkan jumlah dan
tidak menggambarkan fungsinya)
- Viral Load
- Hepatitis B, C
- Herpes Simpleks
 Resiko tinggi terhadap infeksi ( progresif menjadi
sepsis atau awitan infeksi oportunitik )
 Resiko tinggi kekurangan volume cairan
 Resiko tinggi pola nafas tidak efektif / perubahan
pertukaran gas
 Resiko tinggi terhadap perubahan faktor
pembekuan , cidera
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 Nyeri akut atau kronis
 Kerusakan atau resiko tinggi terhadap gangguan
integritas kulit
 Perubahan mambran mukosa oral
 Kelelahan
 Perubahan proses fikir
 Ansietas/ketakutan
 Isolasi sosial
 Ketidakberdayaan
 Kurang pengetahuan mengena penyakit, prognosis
dan kebutuhan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai