Anda di halaman 1dari 13

BAB III

KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN DX MEDIS


ABRUPTIO PLASENTA POST PARTUM (SC)

Hari/Tanggal : Senin, 26 Agustus 2019


Jam : 13.00 WIB
Tempat : Bangsal Bougenvile 2
Oleh : Lantana C., Luthfiana Ewina S, Milenia R
Sumber data : Pasien, Keluarga Pasien, RM, Tenaga Kesehatan
Metode : Wawancara, Observasi dan Study Dokumen

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : Ny. S
2) Tempat Tgl Lahir : Sleman, 26 September 1994
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan : Buruh
7) Status Perkawinan : Kawin
8) Suku / Bangsa : Jawa
9) Alamat : Mutihan, Piyungan Bantul
10) Diagnosa Medis : Abruptio Plasenta Post Partum SC Emergency
11) No. RM : 01.90.20.xx
12) Tanggal Masuk RS : 26 Agustus 2019
b. Penanggung Jawab / Keluarga
1) Nama : Ny. S
2) Umur : 45 tahun
3) Pendidikan : SMA
4) Pekerjaan : Buruh
5) Alamat : Mutihan, Piyungan Bantul
6) Hubungan dg pasien : Orang Tua (Ibu)
7) Status perkawinan : Kawin
2. Riwayat Kesehatan Umum
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian
Pasien mengatakan nyeri di bagian perut post operasi SC
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien rujukan dari PBM Suluri dengan keterangan G 1P0Ab0 usia
kandungan 33 minggu. Pada tanggal 25 Agustus 2019 pukul 18.30 pasien
mengeluarkan darah dari jalan lahir, kemudian pasien dibawa ke PBM
Suluri, karena perdarahan semakin banyak, pasien mengeluh nyeri pada
perut dan terasa kenceng-kenceng akhirnya pukul 03.00 WIB tanggal 26
Agustus pasien masuk IGD RSUP Dr. Sardjito. Pasien segera diberikan
tindakan SC Emergency pukul 03.40 WIB. Setelah operasi SC selesai
pasien masuk dibangsal bougenvile 2 pukul 09.00 WIB. Sampai saat ini
pasien mengeluh nyeri di bagian perut post operasi SC. Karena hari ke 0
post SC pasien disarankan untuk berbaring terlebih dahulu, setelah 6-10
jam pasien dianjurkan untuk latihan menggerakkan badan diatas tempat
tidur serta latihan miring kanan dan kiri.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mondok di Rumah Sakit
dan belum pernah melakukan tindakan operasi apapun. Pasien mengtakan
memiliki riwayat penyakit maag.

b. Riwayat Kesehatan Keluarga


1) Genogram

Tn. S Ny.T Tn. Y Ny. W

Tn. A Ny. S

Tn. P
Ny. O Ny. S
An. Z
Keterangan Gambar :

2) Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan seluruh anggota keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit keturunana seperti DM, Hipertensi dan Jantung.

3. Riwayat Obstetrik
a. Status Obestetikus : G1P0Ab0
b. Riwayat Menstruasi
1) Usia menarche : 13 tahun
2) Lama haid : 5-7 hari
3) Siklus haid : 20-27 hari
c. Riwayat Pernikahan
1) Status : Menikah
2) Umur menikah : 23 tahun
3) Frekuensi menikah : 1 tahun
d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Pasien mengatakan baru pertama kali ini hamil dan melakukan persalinan
secara SC
e. Riwayat kehamilan sekarang
1) HPHT : 7 January 2019
2) HPL : 15 Oktober 2019
3) Umur kehamilan : 33 minggu
4) BB sebelum hamil : 45 kg
5) Penambahan BB selama hamil : 11 kg
6) Riwayat ANC : Pasien mengatakan periksa > 5 kali di bidan.
f.Riwayat persalinan sekarang
1) Jenis persalinan : bedah besar (SC Emergency)
2) Ditolong oleh : Dokter
3) Jenis kelamin bayi : Laki-laki
4) Berat badan bayi : 2.124 gram
5) Panjang bayi : 45 cm
6) Lingkar kepalabayi : 31 cm
7) Lingkar dada bayi : 29 cm
8) APGAR Skore : 8 (normal)
9) Keadaan ketuban : jernih
10) Komplikasi persalinan : perdarahan kala IV : 700 cc
11) Tidak ada kelainan konginital
g. Riwyat KB :
Pasien mengatakan tidak menggunakan KB

4. Kesehatan Fungsional
a. Aspek Fisik – Biologis
1) Nutrisi
a) Saat hamil
- Pasien mengatakan makan 3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap
makanan
- Pasien mengkonsumsi lauk seperti ikan, ayam, tempe, tahu dan
telur
- Pasien mengkonmsumsi sayur seperti bayam, wortel
- Pasien mengkonsumsi buah seperti pisang, jeruk, pepaya
- Pasien meminum air sebanyak 8 gelas sehari
- Makanan selingan pasien ada biskuit
- Selama hamil kadang-kadang merasa mual
b) Setelah melahirkan
- Pasien mengatakan makan 3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore
sesuai yang disediakan dari rumah sakit
- Pasien mengatakan menghabiskan porsi makanan yang diberikan
rumah sakit
- Pasien minum air putih 7-8 gelas sehari

2) Pola Eliminasi
a) Saat hamil
- Frekuensi BAK : 7-8 kali per hari
- Frekuensi BAB : 1 kali sehari setiap pagi
- Warna urine kuning jernih, tidak ada darah dan berbau khas
- Konsistensi feses lunak, warna kuning kecoklatan dan berbau khas
- Tidak ada keluhan nyeri saat BAK dan BAB
b) Setelah melahirkan
- Pasien terpasang kateter, warna urine kuning jernih, tidak ada
darah berbau khas ±1000 cc
- Pasien mengatakan belum BAB setelah operasi

3) Pola aktivitas istirahat – tidur


a) Selama hamil
- Pasien mengatakan mampu makan, BAK, dan berjalan sendiri secara
mandiri tanpa bantuan alat atau orang lain
- Pasien mengatakan dapat mengatur waktu kapan untuk bekerja atau
beraktivitas dengan istirahat
- Pasien mengatakan setiap hari tidur siang selama 3 jam
- Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan tidur. Biasanya dapat
tidur nyenyak dimalam hari selama 8 jam
b) Setelah melahirkan
- Pasien mengatakan membutuhkan bantuan orang lain untuk makan,
mandi, mengganti pakaian
- Keluarga pasien mengatakan Ny. S dapat tidur nyenyak di malam
hari selama 6 jam
- Hari ke-0 post operasi pasien disarankan belum boleh duduk, hanya
boleh miring kanan dan kiri

4) Pola kebersihan diri


a) Selama hamil
- Pasien mandi 2 kali sehari
- Pasien sikat gigi 2 kali sehari
- Pasien mengganti pakaian 2 kali sehari
- Pasien membersihkan telinga 1 minggu sekali
- Pasien mengatakan secara rutin memotong kuku 1 kali seminggu
b) Setelah melahirkan
- Pasien mengatakan semenjak masuk rumah sakit belum mandi
- Pasien mengatakan mengganti pakaian 1 hari sekali
- Rambut tidak kotor dan tidak terdapat ketombe
- Tubuh pasien tampak berkeringat
b. Aspek Mental-Psiko-Sosial-Spiritual
1) Konsep diri
Keluarga pasien mengatakan bahwa Ny.S sudah mulai membiasakan diri
dengan adanya perubahan peran menjadi seorang ibu
2) Intelektual
Pasien dapat menangkap informasi yang diberikan oleh perawat atau dokter
3) Hubungan Interpersonal
Keluarga pasien mengatakan Ny. S memiliki hubungan yang baik dengan
seluruh anggota keluarga. Selain itu, Ny. S juga aktif dalam kegiatan-
kegiatan di desa seperti mengikuti PKK dan arisan RT
4) Support system
Keluarga pasien senantiasa mendampingi dan menjaga Ny. S dengan baik
selama pasien sedang mendapat perawatan di rumah sakit.
5) Spiritual
Pasien tetap menjalankan ibadah secara rutin.

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Compos mentis (E4M5V6)
2) Status Gizi :
BB = 56 kg
TB = 153 cm
IMT = 23 (Normal)
3) Tanda Vital :
TD = 116/70 mmHg
Nadi = 95 x/mnt
Suhu = 36,5 °C
RR = 18 x/mnt
4) Pengkajian Nyeri
P : pasien mengatakan nyeri timbul ketika untuk bergerak banyak
Q : pasien mengatakan rasa nyeri senat senut
R : pasien mengatakan nyeri terasa di bagian perut bekas operasi dan
menjalar ke pinggang
S : pasien mengatakan skala nyeri ada 3 dari 5
T : pasien mengatakan nyeri hilang timbul.

b. Pemeriksaan Secara Sistematik (Cephalo – Caudal)


1) Kepala
- Bentuk oval
- Kulit kepala bersih dan tidak terdapat ketombe
- Warna rambut hitam
- Hidung simetris dan tidak ada sumbatan
- Telinga simetris, dan tidak mengeluarkan cairan, dan pendengaran
baik
- Penciuman tidak ada gangguan
- Konjungtiva berwarna merah muda
2) Leher
- Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Tidak ada lesi
- Tonsil masih utuh
3) Dada
a) Paru-paru
(1) Inspeksi
- Saat respirasi tidak ada pembesaran sebelah
- Dada kanan dan kiri simetris
(2) Palpasi
Taktil fremitus teraba dibagian depan atau belakang
(3) Perkusi
Bunyi sonor pada bagian paru
(4) Auskultasi
Tidak terdengar suara napas tambahan
b) Jantung
(1) Inspeksi
Bentuk simetris, tidak ada pembesaran
(2) Palpasi
Ictus cordis dapat teraba pada ruang intercostal kiri V,
medial (2 cm) dari lineal midclavicularis kiri
(3) Perkusi
Saat di perkusi terdengar suara dall/ redup
(4) Auskultasi
Reguler ( S1 lup dan S2 dug)
4) Payudara
a) Kedua payudara tampak simetris dan bersih
b) Belum ada pengeluaran kolostrum
c) Keadaan puting : menonjol sedikit
d) Tidak ada pembengkaan pada kedua payudara
5) Abdomen
a) Tampak adanya strieae
b) TFU : Satu jari horizontal di bawah pusat
c) Kontaksi uterus : keras
d) Kandung kemih : penuh
e) Luka operasi : perban tampak bersih tidak ada rembesan darah
6) Lochea
a) Jenis lochea : rubra
b) Jumlah ganti pembalut : 2 kali sehari
c) Warna lochea merah, bau khas konsistensi sedikit menggumpal
7) Genetalia
Terpasang kateter sejak tanggal 26 Agustus 2019, selang kateter tampak
bersih, frekuensi urine ± 1000 cc
8) Ekstremitas
a) Atas
Anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan jari, capilary refill < 2
detik, turgor kulit baik. Terpasang infus RL 20 tpm di tangan kiri
b) Bawah
Anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan jari, capilary refill < 2
detik, turgor kulit cukup, dan tidak ada edema.
c) Kekuatan otot
5 5
5 4

6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Patologi Klinik
Tanggal Jenis
Hasil (satuan) Normal
Pemeriksaan Pemeriksaan
26 Agustus 2019 Hb 11 gr/dL 11,5 – 16,5
Hematokrit 33.2 % 35,0 – 49,0
Eritrosit 4.06 mm3 4.4 – 6.0
MCV 81.8 fl 79 – 99
MCH 27.1 pg 27 – 31
MCHC 33.1 gr/dL 33 - 37
Trombosit 266 10^3/uL 150 - 450
Leukosit 16.40 10^3/Ul H 4,0 – 11,0
SGOT 14 u/L 8 - 37
SGPT 10 u/L 8 - 40
Creatinin 0.61 mg/dL 0.50 - 1.10
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)

b. Hasil Pemeriksaan Radiologi


Hari/ Jenis Kesan / Interpretasi
Tanggal Pemeriksaan
26 Agustus Thorax C/P dalam bentuk normal
2019
26 Agustus USG Janin tunggal memanjang, presentase
2019 terbawah kepala, DJJ normal, gerak bayi (+)
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)

7. Terapi Obat
Hari /
Obat Dosis dan Satuan Rute
Tanggal
26 Agustus Multivitamin 1x1 PO
2019 Tablet Fe 1x1 PO
Ketorolax 500 mg 3 x 1 PO
Asam Mefenamat 30 mg 3 x 1 IV
Drip Infus RL + IV
Oksitosin 10 IU /
27 Agustus Multivitamin 1x1 PO
2019 Tablet Fe 1x1 PO
Ketorolax 500 mg 3 x 1 PO
Asam Mefenamat 30 mg 3 x 1 IV
Drip Infus RL + IV
Oksitosin 10 IU /
28 Agustus Multivitamin 1x1 PO
2019 Tablet Fe 1x1 PO
Ketorolax 500 mg 3 x 1 PO
Asam Mefenamat 30 mg 3 x IV
Drip Infus RL + IV
Oksitosin 10 IU /
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH PENYEBAB
1. DS: Nyeri akut Agens
- Pasien mengatakan nyeri (NANDA 2018-2020) pencedera fisik
di perut bekas operasi sc (insisi post sc)
- P : pasien mengatakan
nyeri timbul ketika untuk
bergerak banyak
- Q : pasien mengatakan
rasa nyeri senat-senut
- R : pasien mengatakan
nyeri di perut bekas
operasi dan menjalar ke
pinggang
- S : pasien mengatakan
skala nyeri 3 dari 5
- T : pasien mengatakan
nyeri hilang timbul
DO:
- Tampak adanya perban
menutupi jahitan operasi di
perut dengan bentuk
horizontal
- TD = 116/70 mmHg
- Nadi = 95 x/mnt
- Suhu = 36,5 °C
- RR = 18 x/mnt
- Pasien tampak sedikit
meringis menahan nyeri
2. DS : Hambatan mobilitas di Nyeri
- Pasien mengatakan hari ke tempat tidur (post operasi sc)
-0 post operasi sc (NANDA 2018 -2020)
- Pasien mengatakan
kesulitan mengubah posisi
tidur (miring kanan dan
kiri)
- Pasien mengataan sejak
masuk rumah sakit belum
mandi
DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien hanya berbaring di
atas tempat tidur
- Pasien tampak meringis saat
berusaha mengubah posisi
tidur
- Tubuh pasien tampak
berkeringat
3. DS: Risiko infeksi Prosedur
- Pasien mengatakan perut (NANDA 2018-2020) invasive
post sc terasa nyeri (insisi post sc ,
- Pasien mengatakan sedikit pemasangan
tidak nyaman dipasang infus dan kateter
selang kateter urine)
DO:
- Perban luka jahitan tampak
bersih, tidak ada rembesan
darah
- Daerah disekitar perban
jahitan tampak bersih tidak
ada tanda-tanda infeksi
- Terpasang infus RL 20tpm
di tangan kiri
- Terpasang kateter sejak
tanggal 26 Agustus 2019

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agens pencedera fisik (insisi post sc) ditandai dengan :
- Pasien mengatakan nyeri di perut bekas operasi sc
- P : pasien mengatakan nyeri timbul ketika untuk bergerak banyak
- Q : pasien mengatakan rasa nyeri senat-senut
- R : pasien mengatakan nyeri di perut bekas operasi dan menjalar ke
pinggang
- S : pasien mengatakan skala nyeri 3 dari 5
- T : pasien mengatakan nyeri hilang timbul
- Tampak adanya perban menutupi jahitan operasi di perut dengan
bentuk horizontal
- TD = 116/70 mmHg
- Nadi = 95 x/mnt
- Suhu = 36,5 °C
- RR = 18 x/mnt
- Pasien tampak sedikit meringis menahan nyeri
2. Hambatan mobilitas di tempat tidur b.d nyeri ditandai dengan :
- Pasien mengatakan hari ke -0 post operasi sc
- Pasien mengatakan kesulitan mengubah posisi tidur (miring kanan dan
kiri)
- Pasien mengataan sejak masuk rumah sakit belum mandi
- Pasien tampak lemah
- Pasien hanya berbaring di atas tempat tidur
- Pasien tampak meringis saat berusaha mengubah posisi tidur
3. Tubuh pasien tampak berkeringat Risiko infeksi b.d Prosedur invasive
(insisi post sc , pemasangan infus dan kateter urine) ditandai dengan :
- Pasien mengatakan perut post sc terasa nyeri
- Pasien mengatakan sedikit tidak nyaman dipasang selang kateter
- Perban luka jahitan tampak bersih, tidak ada rembesan darah
- Daerah disekitar perban jahitan tampak bersih tidak ada tanda-tanda
infeksi
- Terpasang infus RL 20tpm di tangan kiri
- Terpasang kateter sejak tanggal 26 Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai