Anda di halaman 1dari 16

PELATIHAN BAGI

PELATIH
UNTUK PELATIHAN
KOMUNIKASI ANTAR
PRIBADI (KAP) BAGI
TENAGA KESEHATAN DI
PUSKESMAS DALAM
PERCEPATAN
PENCEGAHAN
STUNTING DI
INDONESIA
METODE dan MEDIA
KIE
dalam KOMUNIKASI
ANTAR
PRIBADI
PENCEGAHAN
STUNTING
MATA PELATIHAN INTI 4

METODE dan MEDIA KIE dalam KOMUNIKASI ANTAR


PRIBADI PENCEGAHAN STUNTING

Fasilitator :
MATA PELATIHAN INTI 4
METODE dan MEDIA KIE dalam KOMUNIKASI ANTAR
PRIBADI PENCEGAHAN STUNTING

TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menentukan metode dan media KIE
yang akan dipakai saat melakukan KAP.

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan inti ini, peserta mampu:
1. Menentukan metode pembelajaran KAP yang tepat sesuai dengan sasaran
2. Menentukan media KIE dalam KAP
METODE KAP
PENGERTIAN DAN TUJUAN

• merupakan suatu cara atau prosedur yang ditempuh untuk mencapai


tujuan tertentu.
• sebagai suatu upaya untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal.
• Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan.
JENIS2 METODE KAP
• Tanya jawab
• Ceramah
• Diskusi Kelas
• Curah Pendapat (Brainstorming)
• Bermain Peran (Role Play)
• Simulasi
• Studi Kasus
• Pemetaan Tubuh (Body mapping)
• Metaplan
• Permainan
• Sandiwara
• Bercerita (story telling)
• Konseling
PENENTUAN METODE KAP
1. Mengidentifikasi & menetapkan spesifikasi & kualifikasi perilaku yang
diharapkan
2. Memilih pendekatan yg dianggap paling tepat & efektif untuk mencapai
sasaran
3. Memilih & menetapkan prosedur, metode & teknik yang dianggap paling
tepat & efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para fasilitator
selama melakukan kegiatan
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh fasilitator dalam
melakukan evaluasi
TUGAS KELOMPOK

Kelompok I : Kasus anemia pada ibu hamil di Desa Padukuhan


Kelompk II : Kasus diare di Desa Penglipuran
Kelompok III : Kasus terkait pentingnya Posyandu untuk balita di Desa Kertasari
Kelompok IV : Kasus rendahnya kunjungan kelas ibu hamil di Desa Kedawung
Kelompok V : Kasus rendahnya penggunaan jamban di Desa Kuningan
Kelompok VI : Kasus terkait pemberian MPASI yang kurang bervariasi di Desa
Karang Bahagia
MEDIA KIE DALAM KAP
PENGERTIAN DAN TUJUAN

Media KIE merupakan alat bantu untuk menyampaikan informasi;


dalam hal ini informasi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba,
dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan
penyebarluasan informasi
MANFAAT
Manfaat Media KIE
• Menarik perhatian orang lain/ lawan bicara
• Membantu sasaran memahami pesan
• Memperlancar komunikasi
• Dapat menampilkan gambar menarik untuk memahami suatu hal
• Dapat memicu diskusi dan pertanyaan dari lawan bicara
• Dapat membantu memaparkan informasi menjadi lebih sederhana & mudah
dipahami
• Dapat disebarluaskan untuk digunakan kembali oleh ibu/pengasuh dalam
• menyebarkan informasi
• Dapat disimpan dan dilihat kembali apabila lupa mengenai informasi yang tertera
JENIS MEDIA KIE DALAM KAP

• Lembar Balik
• Brosur
• Booklet
• Benda Asli
• Media KIE Lainnya
(gambar kalender, spidol besar/kecil, pensil, pulpen, dll)
PENGGUNAAN MEDIA DALAM KAP

Enam perilaku prioritas, metode dan media yang umumnya dipakai:


1. Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama
kehamilan.
• Metode yang dipakai dalam penyuluhan dalam mendapatkan perilaku ini adalah
story telling digabungan dengan tanya jawab.
• Media yang digunakan dapat berupa gambar berbagai profesi atau foto orang
terkenal.
2. Ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali selama masa kehamilan.
• Metode yang dipkai agar ibu hamil rajin mengikuti kelas ibu hamil adalah dengan
menggabungkan metode tanya jawab dan brainstorming.
• Media :a lunch box isi piringku, gambar mobil atau gambar apapun yang dapat
menggambarkan komponen karbohidrat, protein, vitamin dan mineral
3. Ibu melakukan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA)

a. IMD: Pemberian informasi biasanya dilakukan saat ibu masih hamil atau di

kelas ibu hamil dan sesaat setelah melahirkan.

• Metode yang digunakan sesaat setelah melahirkn adalah ceramah singkat

b. ASI Eksklusif: Pemberian informasi dilakukan kepada ibu yg baru melahirkan sebelum

meninggalkan fasilitas kesehatan & saat ibu mengunjungi posyandu/faskes untuk penimbangan.

• Metode ceramah disertai tanya jawab dapat dipakai untuk kegiatan ini & booklet/poster

tentang pentingnya ASI eksklusif dapat membantu sasaran melakukan perilaku ini.

c. MPASI: Pemberian informasi dilakukan saat ibu mengunjungi posyandu faskes.

• Metode demonstrasi pembuatan makanan MPASI lebih cocok dg menunjukkan benda asli

(makanan asli) sebagai alat bantu.


4. Ibu membawa balita secara rutin ke Posyandu sebulan sekali untuk pemeriksaan tumbuh

kembang.

• Metode: tanya jawab, ceramah dengan menggunakan booklet/flyer tentang pentingnya

memantau tumbuh kembang anak.

5. Ibu, anak, dan seluruh keluarga cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir di

waktu-waktu penting.

• Metode: dapat dilakukan melalui bernyanyi, atau story telling (bercerita).

6. Ibu, anak, dan seluruh keluarga menggunakan jamban sehat.

• Metode: dapat dilakukan dengan body mapping dan dibantu dengan gambar-gambar

tinja. Dapat juga dilakukan dengan metode permainan ranjau tinja dengan bantuan

spidol, kertas dll.

Anda mungkin juga menyukai