Anda di halaman 1dari 3

ISOLASI SOSIAL

 Faktor Penunjang

kegagalan perkembangan yang dapat


mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak
percaya orang lain, ragu takut salah, putus asa
terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar
dari orang lain, tidak mampu merumuskan
keinginan dan meresa tertekan.

Created By :
 Faktor Lingkungan
Dela Karlina

Melvi Juniarti Isolasi social adalah suatu keadaaan


faktor sosio-cultural karena menurunnya
kesepian yang ditunjukkan oleh individu
Ovina Aldisa
kemampuan keluarga dan berpisah.
dan dirasakan sebagai hal yang
R. Rembulan Eka Yulien
ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai faktor psikologis seperti berpisah dengan orang
Siti Khodijah
yang terdekat atau kegagalan orang lain untuk
suatu keadaan yang mengancam.
Yunita Anggun Saputri bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga
Jurusan Keperawatan sehingga menyebabkan individu berespons
menghindar dengan menarik diri dari lingkungan.
Politeknik Kesehatan Palembang

→ Tanda dan Gejala :

→ PENYEBAB ISOLASI
 Tampak menyendiri dalam ruangan, → PENATALAKSANAAN
Keluarga memodifikasi lingkungan yang
menghindari orang lain
Mendukung penyembuhan pasien isos 1.     Bina hubungan saling percaya
 Tidak berkomunikasi
 Kegagalan untuk berkomunikasi dengan orang dengan cara: 2.     Berkomunikasi sering dan singkat

lain didekatnya. 3.     Dengarkan dengan sikap empati


 Apathies `, ekspresi sedih.
4.     Beri umpan balik yang positif
 Kurang atau tidak ada kontak mata.
5.     Jujur dan menepati semua janji
 Adanya perhatian dan tindakan yang tidak
sesuai dg perkembangan usianya. a. Mengajak keluarga untuk berkomunikasi secara 6.     Bimbing klien untuk meningkatkan hubungan
rutin pada pasien isos (jangan biarkan mengurung
 Menolak berhubungan dengan orang lain. sosial secara bertahap
diri)
 Kurang aktifitas fisik dan verbal. 7.     Berikan pujian saat klien mampu berinteraksi
b. Melakukan kegiatan rutin bersama-sama (nonton
 Posisi meringkuk di tempat tidur dengan dengan orang lain
bersama, makan bersama, dan lain-lain)
punggung menghadap ke pintu. 8.     Diskusikan dengan keluarga untuk mengaktifkan
c.  Melibatkan pasien isos dalam kegiatan
 Tidak mampu membuat keputusan.dan support system yang ada
masyarakat  upakan semua kesedihan
berkonsentrasi. 9.     Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian
 Mengekspresikan perasaan kesepian dan
obat anti depresan
penolakan di wajahnya.
 Mengalami perasaan yang berbeda dengan
Menempatkan Fasilitas Lingkungan:
orang lain, merasa tidak aman ditengah orang “mencegah lebih baik dari pada mengobati”
a.      Menginformasikan pelayanan kesehatan yang
banyak. ada (puskesmas, RS umum/swasta, pengobatan
Adakah tanda tersebut terapi)
ada pada Anda???
b.      Mendampingi pasien untuk memanfaat kan
fasilitas yang dapat menyembuhkan pasien.

c.      Rutin mengontrol keadaan pasien untuk


membawa ke fasilitas kesehatan jiwa yang biasa
digunakan pasien.

d. Selalu kosultasikan tentang keadaan umum pasien


ke fasilitas yang biasa digunakan pasien

Anda mungkin juga menyukai