Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

DENGAN PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUANG


RAWAT INAP LAKI LAKI
RUMAH SAKIT JIWA ISLAM KLENDER

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat :

Untuk melengkapi Praktik Klinik Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing :Ns. Mahyar Suara, S.Pd., S.Kep., M.Kes., Ph.D

Disusun Oleh :

Evry Nanda Milenia

NIM : 180323032

D3 KEPERAWATAN TINGKAT 3 A

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

Jl. Kubah Putih No. 7 Rt. 001/014 Kel. Jatibening Kec. Pondok gede Kota Bekasi, Jawa
Barat 17412 Telp. (021) 8690 1352.

TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat, 2011).

B. Proses Terjadinya Masalah


1. Faktor Pedisposisi
Faktor predisposisi adalah aspek biologis, psikologis, genetik, sosial dan
biokimia. Penyebab isolasi sosial berdasarkan faktor predisposisi antara lain
sebagai berikut:
a. Faktor perkembangan: Dalam pencapaian tugas perkembangan dapat
mempengaruhi respon sosial maladaptif pada setiap individu.
b. Faktor biologis: Faktor genetik dapat berperan dalam respon sosial
maladaptif, keterlibatan neurotransmitter dalam perkembangan gangguan
ini.
c. Faktor sosiokultural: Norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap
orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang kurang
produktif, seperti lanjut usia, orang cacat, dan penderita penyakit kronis
dapat menyebabkan terjadinya isolasi sosial.
d. Faktor keluarga: Komunikasi dalam keluarga dapat mengantar seseorang
dalam gangguan berhubungan, bila keluarga hanya menginformasikan hal-
hal yang negatif akan mendorong anak mengembangkan harga diri rendah.

2. Faktor Presipitasi
a. Faktor eksternal
Adalah faktor yang mempengaruhi stressor, social budaya yaitu stress
yang ditinggalkan oleh social atau budaya seperti keluarga.
b. Faktorinternal
Adalah stressor psikologis yaitu stress yang terjadi akibat kecemasan yang
berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan
individu untuk berpisah dan mengatasinya.

C. Rentang respon

Respon Adaptif                                                                    Respon


Maladaptif

Menyendiri/solitude               
Merasasendiri                                          Manipulasi
Otonomi                                   
Menarikdiri                                              Impulsif
Bekerjasama                           
Tergantung                                              Narcissm
Salingtergantung
(interdependen)

 Menyendiri/solitude: Responseseoranguntukmerenungkanapa yang


telahdilakukandilingkungansosialdanjugasuatucaramengevaluasidiriuntuk
menentukanlangkahberikutnya.
 Otonomi: Kemampuangindividumenentukandanmenyampaikan ide,
pikiran, danperasaandalamhubungansosial.
 BekerjaSama: Kondisihubungan interpersonal
dimanaindividumampuuntuksaling member danmenerima.
 SalingTergantung (interdependen):
Suatuhubungansalingtergantungantarindividudengan orang lain
dalammembinahubungan interpersonal.
 Manipulasi: Orang lain diperlakukansebagaiobjek,
hubunganterpusatpadamasalahpengendalian orang lain
danindividucenderungberorientasipadadirisendiriatautujuan, bukanpada
orang lain.
 Implusif: Tidakmampumerencanakansesuatu,
tidakmampubelajardaripengalaman, dantidakdapaatdiandalkan.
 Narkisme: Hargadiri yang rapuh, secaraterus-
menerusberusahamendapatkanpenghargaandanpujian, sikapegosentris,
pencemburu, marahjika orang lain tidakmendukung.

A. Mekanismekoping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha mengatasi kecemasan
yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya.
Kecemasan koping yang sering digunakan adalah regresi, represi dan
isolasi. Sedangkan contoh sumber koping yang dapat digunakan misalnya
keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman,
hubungan dengan hewan peliharaan, menggunakan kreativitas untuk
mengekspresikan stress interpersonal seperti kesenian, musik, atau tulisan,
(Stuart and sundeen,1998:349).
B. Terapi
1. Terapikognitif
Isolasisosialmerupakankeadaandimanaindividumengalamiperilaku
menarikdiri,
sertapenurunanataubahkansamasekalitidakmampuberinteraksideng
an orang lain,
terutamauntukmengungkapkandanmenginformasikanperasaan
negative danpositif yang dialaminya.
Sehinggauntukmemenuhikebutuhanpasiendalamberinteraksidiperlu
kanterapi, salahsatunyaterapikognitif.
Terapikognitifdiperuntukkankepadaseseorang yang
mengalamikesalahandalamberfikir yang
terjadipadapasienisolasisosial.
Terapiinidimaksudkanuntukmengubahpikiran negative
menjadipositif,
meningkatkanevektovitassertamampuberinteraksidenganbaiksetela
hmengikutiterapiinidenganbaikdanteratur.
2. Terapimusik
Terapi music
padapasienisolasisosialdapatmeningkatkanefekkenyamanan yang
dapatmenurunkanisolasisosialdanjugadapatmeningkatkankepercaya
andalamdisiseseorang. Hal
inikarenamusikdapatberperansebagaifasilitatordimanamusikdapatm
enyentuhseseorangsecaraemosionaldanmencapaiperasaanterdalamp
asiensehinggadapatmenjadialatuntukmengungkapkanekspresi
nonverbal
pasiendanpasiendapatlebihmembukadiridanbersosialisasidenganlin
gkungansekitar.

I. PohonMasalah

II. Diagnosa
Isolasi Sosial: Menarik diri.
III. Rencanatindakankeperawatan

Diag Tujuan&Kriteria RencanaTindakan Rasional


nosa Hasil
Kep
&
data
pend
uku
ng

Isola Setelah …x 1) Binahubungansalingpercayad  Memberikankesempatanun


si pertemuanklienmen enganmenggunakanprinsipko tukmenukapkanperasaann
socia unjukkantanda – munikasiterapeutikdengancar yadapatmembantumengura
l tandapercayapadap a: ni stress
erawat : a. Sapakliendenganramahbai Kliendapatmelaksanaka n
- Wajahcerah, k verbal maupun non hubungansosialsecarabertahab
tersenyum verbal  Berikesempatanklienuntu
- Mau b. Perkenalkandiridengansop kdapatmemasukankedala
berkenalan an mjadwalharian
- Ada c. Tanyakannamalengkapkli
kontakmata endannamapanggilan yang
- Bersediame
nceritakanp disukai
erasaan d. Jelaskantujuanpertemuan
TUM : e. Jujurdanmenepatijanji
f. Tunjukkansikapempatidan
Kliendapatberintera
menerimaklienapaadanya
ksidengan orang
g. Berikanperhatiankepadakl
lain
iendanperhatiankebutuhan
TUK 1 :
dasarklien
Kliendapatmembin
ahubungansalingpe
rcaya

Setelah….x 1). Tanyakanpadakliententang: Kliendapatmelaksanaka n


pertemuan, - orang yang hubungansosialsecarabertahap
kliendapatmenyebu tinggalserumah/temansekamarkli Kliendapatmemasukankegiat
tkan minimal en ankedalamjadwaldenganbaik
satupenyebabmenar - orang yang paling
ikdiridari: dekatdenganklien di rumah/di
- dirisendiri ruangperawatan
- orang lain - apa yang
- lingkungan membuatkliendekatdengan orang
tersebut
TUK 2 : - orang yang
Kliendapatmenyeb tidakdekatdenganklien di
utkanpenyebabmen rumah/di ruangperawatan
arikdiri - apa yang
membuatklientidakdekatdengan
orang tersebut
- upaya yang sudahdilakukan
agar dekatdengan orang lain
2.
Diskusikandenganklienpenyebab
menarikdiriatautidakmaubergaul
dengan orang lain
3.
Beripujianterhadapkemampuankl
ienmengungkapkanperasaannya
Setelah … x 1. 1).  Klienmampumenyebutkan
pertemuan, Tanyakanpadakliententan keuntunganberhubunganso
kliendapatmenyebu g: sialdankerugianmenarikdiri
tkankeuntunganber - manfaathubungansosial  Klienmampuberinterakside
hubungansosial, - kerugianmenarikdiri ngankelompok
misalnya: 2).
- banyakteman Diskusikanbersamankliententang
- tidakkesepian manfaatberhubungansosialdanker
- bisadiskusi ugianmenarikdiri
- salingmenolong
3).
TUK 3 :
Beripujianterhadapkemampuankl
Kliendapatmenyeb
ienmengungkapkanperasaanya
utkankeuntunganbe
rhubungandengan
orang lain
dankerugiantidakbe
rhubungandengan
orang lain.
Lampiran I

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAIN JIWA


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

RUANGAN RAWAT : Ruang Rawat Laki laki (Kelas 3)


TANGGAL DIRAWAT : 27 Mei 2021

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.R
Tanggal Pengkajian : 28 Mei 2021
Umur : 43 TAHUN
RM No. : 0007745
Informan : PASIEN

II. ALASAN MASUK


Pada tahun 1998 pasien mengkonsumsi ohat-obatan jenis narkotika yaitu ganja dan putaw
karena mengikuti pergaulan teman temannya pada saat itu. Lalu di tahun 2006 pasien
sudah tidak bisa menahan efek samping dari obat-obatan tersebut. Pasien sering
mengalami rasa cemas dan ketegangan.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernahmengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya.
Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik - - - - - -
- - - - - -

- - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Penolakan - - - - - -
- - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
Tindakan criminal

Jelaskan No.1,2,3 :
1. Pada tahun 2006 pasien pernah masuk ke RSJ dengan masa perawatan 1 tahun.
Namun setelah pulang dan hampir 1 tahun, pasien mengalami gangguan jiwa
akibat efek samping yang masih dia rasakan.
2. Pengobatan pada perawatan sebelumnya kurang berhasil karena efek samping
yang masih di rasakan.
3. Pasien mengatakan tidak ada aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan dan
kekerasan dalam keluarga.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ya Tidak
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan

IV. FISIK
1. Tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/menit
S: 36,8 derajat celcius
P: 18 x/menit
2. Ukur : TB : 178 cm BB: 70 Kg

3. Keluhan fisik : Ya Tidak

Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang dirasakan


saat ini.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Jelaskan : ________________________________________
Masalah keperawatan : ________________________________________

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Pasien terlihat bersih, berpakaian dengan cukup baik, tidak ada
bekas tattoo, tidak ada cacat fisik, kulit sawo matang, pasien berkata tidak ada
bagian tubuh yang tidak dia sukai.
b. Identitas : Pasien berjenis kelamin laki laki, bertempat tinggal di Jakarta dan status
lajang.
c. Peran : Dalam keluarga, pasien berperan sebagai anak dan jarang untuk
bersosialisasi dengan anggota keluarga.
d. Ideal diri : Pasien mengatakan bahwa dia ingin untuk menikah,dan mempunyai
keluarga seperti orang pada umumnya.
e. Harga diri : Pasien mengatakan jika dirinya jarang untuk bersosialisasi dengan
anggota keluarga, dan ingin berubah menjadi lebih baik.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Orang tua
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Tidak ada
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain : Pasien hanya berdiam diri di
dalam rumah dan tidak bersosialisasi.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan bahwa keadaan dia sekarang adalah
ujian dari allah dan dia yakin dapat berubah menjadi lebih baik.
b. Kegiatan Ibadah : Pasien mengatakan jika dirinya selalu menunaikan ibadah
sholat 5 waktu.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapih Penggunaan pakaian Cara berpakaian
Tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : Pasien memakai baju sesuai dengan yang diperintahkan oleh RS, tidak ada
baju yang berlubang.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu menilai
pembicaraan
Jelaskan : Saat wawancara pasien berbicara dengan intonasi dan alur pembicaraan
lambat namun tidak menarik diri dari pembicaraan tersebut.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Aktivitas Motorik :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : Saat di lakukan wawancara, pasien terihat sedikit tegang dan gelisah
dengan menunjukan ekspresi wajah dan mata yang tidak dapat fokus pada satu titik.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah

4. Alam Perasaan
Sedih Ketakukan Putus asa Khawatir Gembira
Berlebihan
Jelaskan : Saat dilakukan wawancara pasien terlihat khawatir dengan selalu
mengatakan ingin segera menikah dan ingin segera memiliki keturunan karna
umurnya yang sudah tua.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan: Afek pasien yaitu tumpul karna saat wawancara pasien hanya mau berbicara
saat diberikan pertanyaan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

6. Interaksi selama wawancara


- Bermusuhan - Tidak Kooperatif - Mudah tersinggung
- Kontak Mata (-) - Defensif - Curiga
Jelaskan : Pasien mengikuti wawancara secara kooperatif, hanya sesekali melakukan
kontak mata.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan

7. Persepsi
- Pendengaran - Penglihatan - Perabaan
- Pengecapan - Penghidup
Jelaskan : Tidak ada gangguan persepsi yang di alami oleh pasien.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan

8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Saat wawancara berlangsung pasien sering mengulang pembahasan tentang
dirinya yang ini menikah.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Jelaskan : Saat wawancara pasien meyakini terhadap kejadian yang terjadi di
lingkungan yang terkait pada dirinya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

10. Tingkat kesadaran


- Bingung - Sedasi - Stupor
Disorientasi
- Waktu - Tempat - Orang
Jelaskan : Tingkat kesadaran pasien baik dan tidak ada disorientasi waktu, tempat dan
orang.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan

11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
-- --
jangka panjang jangka pendek

-- gangguan daya ingat saat ini -- Konfabulasi

Jelaskan : Pasien masih cukup baik dalam mengingat kejadian dan orang-orang di
masa lalu.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


- Mudah beralih - Tidak mampu konsentrasi - Tidak mampu
berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien ketika di wawancarai cukup baik dalam memfokuskan dirinya pada
topik pembicaraan.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien saat di tanya tentang penilaian dirinya, dia menjawab ingin menjadi
pribadi yang lebih baik.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

14. Daya tilik diri


-- Mengingkari penyakit yang diderita -- Menyalahkan hal-hal
diluar dirinya
Jelaskan : Pasien sadar bahwa semua yang terjadi pada dirinya adalah kesalahan
dirinya sendiri
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan

VII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
- Bantuan minimal Bantuan total
-
2. BAB/BAK
- Bantuan minimal - Bantuan total
- -
3. Jelaskan : Pasien mampu melakukan makan, BAB/BAK secara mandiri.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan

4. Mandi
- Bantuan minimal Bantuan - Bantuan total
- -
5. Berpakaian/berhias
- Bantuan minimal - Bantuan total
- -

6. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama :09.00s/d 10.30
Tidur malam lama :22:00.s/d 04:00
Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Pasien senang berjalan disekitar ruang
rawat inap Rumah Sakit.

7. Penggunaan obat
- Bantuan minimal - Bantuan total
- -
8. Pemeliharaan Kesehatan
- -
Perawatan lanjutan - Ya - Tidak
Perawatan pendukung Ya Tidak

9. Kegiatan di dalam nimah


Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjega kerapian rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak

10. Kegiatan di luar rumah]


Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak

Jelaskan : Pasien dapat melakukan aktivitas makan, BAB/BAK, mandi lalu


berpakaian/berhias Dan istirahat tidur siang selama 1 ½ jam tidur malam selama 6 jam
dan kegiatan seelum dan sesudah tidur berjalan jalan disekitar ruang rawat inap
Rumah sakit. Pasien mengatakan jarang bahkan hampir tidak pernah melakukan
kegiatan berarti di dalam rumah seperti mempersiapkan makanan, menjaga kerapian
rumah, mencuci pakaian dan pengaturan keuangan. Hal yang sama pun dilakukan
diluar rumah bahwa pasien jarang melakukan kegiatan bersosialisasi terhadap
masyarakat.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain - Minum alkohol
--
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
-
-
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
-
-
Aktivitas konsrtruktif Menghindar
-
Olahraga - Mencederai diri
-
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN:
- Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : Tidak ditemukan masalah
keperawatan

Masalah berhubungan dengan lingkungan. Spesifik : Pasien mengatakan jarang


bahkan tidak pernah melakukan interaksi sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

- Masalah dengan pendidikan, spesifik : Tidak ditemukan masalah keperawatan

- Masalah dengan pekerjaan, spesifik : Tidak ditemukan masalah keperawatan

- Masalah dengan perumahan, spesifik : Tidak ditemukan masalah keperawatan

- Masalah ekonomi, spesifik : Tidak ditemukan masalah keperawatan

- Masalah dengan pelayanan kesehatan,spesifik : Tidak ditemukan masalah


keperawatan

Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG:


- Penyakit jiwa - Sistem pendukung
- Faktor presipitasi - Penyakit fisik
- Koping Obat-obatan
-
- Lainnya
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
Analisis Data

Data Masalah
Subjektif :
1. Pasien mengatakan jarang bahkan tidak pernah Isolasi Sosial
berinteraksi dengan orang lain diluar rumah
2. Pasien mengatakan saat dirumah tidak pernah
melakukan kegiatan yang berarti seperti membantu
anggota keluarga lain
3. Pasien mengatakan keseharianya ia lakukan hanya
dikamar
Objektif :
1. Afek datar dan tumpul
2. Pembicaraan lambat
3. Kontak mata hanya sesekali

Subjektif :
1. Pasien mengatakan khawatir dengan umurnya saat ini Koping Individu Tidak
yang belum menikah Efektif
2. Pasien mengatakan ingin segera menikah dan meminta
tolong untuk mencarikan pasangan untuknya
3. Pasien mengatakan di usianya saat ini jarang
melakukan kegiatan dan tidak memiliki peran yang
berarti
Objektif :
1. Riwayat penyalahgunaan zat terlarang (narkoba)
2. Partisipasi sosial kurang
3. Tidak memiliki peran yang berarti di dalam keluarga
dan masyarakat

Subjektif :
1. Pasien mengatakan sering membayangkan bahwa Gangguan Persepsi Sensori :
dirinya bisa segera menikah dan memiliki anak Halusinasi
Objektif :
1. Pasien tampak mondar mandir
2. Pasien tampak menyendiri
3. Pasien sering senyum senyum sendiri

XI. ASPEK MEDIK


- Diagnosis Medik : Skizofrenia paranoid
- Terapi Medik :
1. Olanzapin 10 mg
2. Clozapine 100 mg
3. Haloperidol 5 mg
4. Trihexyphenidyl 2 mg
5. Stalzine 5 mg

XII.DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Isolasi Sosial
2. Koping Individu Tidak Efektif
3. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

XIII. POHON MASALAH


Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Akibat

Isolasi Sosial Core Problem

Koping Individu Tidak Efektif Penyebab

XIV. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Isolasi Sosial
2. Koping Individu Tidak Efektif
3. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

Jakarta, 29 Mei 2021


Mahasiswa,

Evry Nanda Milenia

XII. INTERVENSI

Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi


Keperawata
n
29 Isolasi sosial Pasien tidak Setelah dilakukan SP 1 :
mei menarik diri tindakan keperawatan 1. Identifikasi penyebab
2021 dan mampu selama 2-4 kali isolasi social
berinteraksi pertemuan interaksi 2. Diskusi tentang
dengan orang pasien menujukan: keuntungan dan
lain. 1. Ekspresi wajah kerugian jika
bersahabat memiliki teman
2. Ada kontak mata 3. Latih cara
3. Pasien mau berkenalan
berdampingen 4. Masukan pada
dengan perawat jadwal kegiatan
4. Pasien mau SP 2 :
mengutarakan 1. Evaluasi kegiatan per
masalah yang kenalan
dihadapi 2. Latih berbicara saat
melakukan kegiatan
(latih 2 kegiatan)
3. Latih berkenalan
dengan 2-3 orang
4. Masukan kedalam ja
dwal kegiatan
SP 3 :
1. Evaluasi kegiatan
latihan berkenalan
2. Latih cara
berbicara( 2 kegiatan
baru)
3. Latih berkenalan
dengan 4-5 orang
4. Masukan kedalam
jadwal kegiatan
SP4 :
1. Evaluasi kegiatan
latihan berkenalan
2. Latih cara bicara
social
3. Latih cara
berkenalan lebih dari
5 orang
4. masukan kedalam
jadwal kegiatan

XIII. IMPLEMENTASI

TG DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


L
30 Isolasi Sosial SP 1 S: -
Mei 1) Mengidentifikasi penyebab O: Pasien tidak
2021 isolasi social menarik diri dan
2) Mendiskusikan tentang mampu berinteraksi
keuntungan dan kerugian jika dengan orang lain
memiliki teman
3) Melatih cara berkenalan A: Masalah teratasi
4) Memasukan pada jadwal
kegiatan P: Intervensi
SP 2 dihentikan
1) Mengevaluasi kegiatan perken
alan
2) Melatih berbicara saat
melakukan kegiatan (latih 2
kegiatan)
3) Melatih berkenalan dengan 2-
3 orang
4) Memasukan kedalam jadwal
kegiatan
SP 3
1) Mengevaluasi kegiatan latihan
berkenalan
2) Melatih cara
berbicara( 2kegiatan baru)
3) Melatih berkenalan dengan 4-
5 orang
4) Memasukan kedalam jadwal
kegiatan
SP4
1) Mengevaluasi kegiatan latihan
berkenalan
2) Melatih cara bicara social
3) Melatih cara berkenalan
lebihdari 5 orang
4) Memasukan kedalam jadwal
kegiatan

Jakarta, 29 Mei 2021


Evry Nanda Milenia

I. Referensi
Keliat Budi Ana. (2011).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : EGC.
Purba, dkk. (2008).Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Masalah  Psikososialdan Gangguan Jiwa. Medan: USU Press
Rani Kawati Damanik, dkk. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan 11 (2),
226-235, 2020
Stuart, GW dan Sundeen, SJ. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi
3.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai