Disusun Oleh :
NIM : 180323032
D3 KEPERAWATAN TINGKAT 3 A
Jl. Kubah Putih No. 7 Rt. 001/014 Kel. Jatibening Kec. Pondok gede Kota Bekasi, Jawa
Barat 17412 Telp. (021) 8690 1352.
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat, 2011).
2. Faktor Presipitasi
a. Faktor eksternal
Adalah faktor yang mempengaruhi stressor, social budaya yaitu stress
yang ditinggalkan oleh social atau budaya seperti keluarga.
b. Faktorinternal
Adalah stressor psikologis yaitu stress yang terjadi akibat kecemasan yang
berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan
individu untuk berpisah dan mengatasinya.
C. Rentang respon
Menyendiri/solitude
Merasasendiri Manipulasi
Otonomi
Menarikdiri Impulsif
Bekerjasama
Tergantung Narcissm
Salingtergantung
(interdependen)
A. Mekanismekoping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha mengatasi kecemasan
yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya.
Kecemasan koping yang sering digunakan adalah regresi, represi dan
isolasi. Sedangkan contoh sumber koping yang dapat digunakan misalnya
keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman,
hubungan dengan hewan peliharaan, menggunakan kreativitas untuk
mengekspresikan stress interpersonal seperti kesenian, musik, atau tulisan,
(Stuart and sundeen,1998:349).
B. Terapi
1. Terapikognitif
Isolasisosialmerupakankeadaandimanaindividumengalamiperilaku
menarikdiri,
sertapenurunanataubahkansamasekalitidakmampuberinteraksideng
an orang lain,
terutamauntukmengungkapkandanmenginformasikanperasaan
negative danpositif yang dialaminya.
Sehinggauntukmemenuhikebutuhanpasiendalamberinteraksidiperlu
kanterapi, salahsatunyaterapikognitif.
Terapikognitifdiperuntukkankepadaseseorang yang
mengalamikesalahandalamberfikir yang
terjadipadapasienisolasisosial.
Terapiinidimaksudkanuntukmengubahpikiran negative
menjadipositif,
meningkatkanevektovitassertamampuberinteraksidenganbaiksetela
hmengikutiterapiinidenganbaikdanteratur.
2. Terapimusik
Terapi music
padapasienisolasisosialdapatmeningkatkanefekkenyamanan yang
dapatmenurunkanisolasisosialdanjugadapatmeningkatkankepercaya
andalamdisiseseorang. Hal
inikarenamusikdapatberperansebagaifasilitatordimanamusikdapatm
enyentuhseseorangsecaraemosionaldanmencapaiperasaanterdalamp
asiensehinggadapatmenjadialatuntukmengungkapkanekspresi
nonverbal
pasiendanpasiendapatlebihmembukadiridanbersosialisasidenganlin
gkungansekitar.
I. PohonMasalah
II. Diagnosa
Isolasi Sosial: Menarik diri.
III. Rencanatindakankeperawatan
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.R
Tanggal Pengkajian : 28 Mei 2021
Umur : 43 TAHUN
RM No. : 0007745
Informan : PASIEN
- - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Penolakan - - - - - -
- - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
Tindakan criminal
Jelaskan No.1,2,3 :
1. Pada tahun 2006 pasien pernah masuk ke RSJ dengan masa perawatan 1 tahun.
Namun setelah pulang dan hampir 1 tahun, pasien mengalami gangguan jiwa
akibat efek samping yang masih dia rasakan.
2. Pengobatan pada perawatan sebelumnya kurang berhasil karena efek samping
yang masih di rasakan.
3. Pasien mengatakan tidak ada aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan dan
kekerasan dalam keluarga.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ya Tidak
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
IV. FISIK
1. Tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/menit
S: 36,8 derajat celcius
P: 18 x/menit
2. Ukur : TB : 178 cm BB: 70 Kg
Jelaskan : ________________________________________
Masalah keperawatan : ________________________________________
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Pasien terlihat bersih, berpakaian dengan cukup baik, tidak ada
bekas tattoo, tidak ada cacat fisik, kulit sawo matang, pasien berkata tidak ada
bagian tubuh yang tidak dia sukai.
b. Identitas : Pasien berjenis kelamin laki laki, bertempat tinggal di Jakarta dan status
lajang.
c. Peran : Dalam keluarga, pasien berperan sebagai anak dan jarang untuk
bersosialisasi dengan anggota keluarga.
d. Ideal diri : Pasien mengatakan bahwa dia ingin untuk menikah,dan mempunyai
keluarga seperti orang pada umumnya.
e. Harga diri : Pasien mengatakan jika dirinya jarang untuk bersosialisasi dengan
anggota keluarga, dan ingin berubah menjadi lebih baik.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Orang tua
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Tidak ada
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain : Pasien hanya berdiam diri di
dalam rumah dan tidak bersosialisasi.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan bahwa keadaan dia sekarang adalah
ujian dari allah dan dia yakin dapat berubah menjadi lebih baik.
b. Kegiatan Ibadah : Pasien mengatakan jika dirinya selalu menunaikan ibadah
sholat 5 waktu.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu menilai
pembicaraan
Jelaskan : Saat wawancara pasien berbicara dengan intonasi dan alur pembicaraan
lambat namun tidak menarik diri dari pembicaraan tersebut.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Aktivitas Motorik :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : Saat di lakukan wawancara, pasien terihat sedikit tegang dan gelisah
dengan menunjukan ekspresi wajah dan mata yang tidak dapat fokus pada satu titik.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakukan Putus asa Khawatir Gembira
Berlebihan
Jelaskan : Saat dilakukan wawancara pasien terlihat khawatir dengan selalu
mengatakan ingin segera menikah dan ingin segera memiliki keturunan karna
umurnya yang sudah tua.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan: Afek pasien yaitu tumpul karna saat wawancara pasien hanya mau berbicara
saat diberikan pertanyaan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
7. Persepsi
- Pendengaran - Penglihatan - Perabaan
- Pengecapan - Penghidup
Jelaskan : Tidak ada gangguan persepsi yang di alami oleh pasien.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Saat wawancara berlangsung pasien sering mengulang pembahasan tentang
dirinya yang ini menikah.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Jelaskan : Saat wawancara pasien meyakini terhadap kejadian yang terjadi di
lingkungan yang terkait pada dirinya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
-- --
jangka panjang jangka pendek
Jelaskan : Pasien masih cukup baik dalam mengingat kejadian dan orang-orang di
masa lalu.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
4. Mandi
- Bantuan minimal Bantuan - Bantuan total
- -
5. Berpakaian/berhias
- Bantuan minimal - Bantuan total
- -
7. Penggunaan obat
- Bantuan minimal - Bantuan total
- -
8. Pemeliharaan Kesehatan
- -
Perawatan lanjutan - Ya - Tidak
Perawatan pendukung Ya Tidak
Data Masalah
Subjektif :
1. Pasien mengatakan jarang bahkan tidak pernah Isolasi Sosial
berinteraksi dengan orang lain diluar rumah
2. Pasien mengatakan saat dirumah tidak pernah
melakukan kegiatan yang berarti seperti membantu
anggota keluarga lain
3. Pasien mengatakan keseharianya ia lakukan hanya
dikamar
Objektif :
1. Afek datar dan tumpul
2. Pembicaraan lambat
3. Kontak mata hanya sesekali
Subjektif :
1. Pasien mengatakan khawatir dengan umurnya saat ini Koping Individu Tidak
yang belum menikah Efektif
2. Pasien mengatakan ingin segera menikah dan meminta
tolong untuk mencarikan pasangan untuknya
3. Pasien mengatakan di usianya saat ini jarang
melakukan kegiatan dan tidak memiliki peran yang
berarti
Objektif :
1. Riwayat penyalahgunaan zat terlarang (narkoba)
2. Partisipasi sosial kurang
3. Tidak memiliki peran yang berarti di dalam keluarga
dan masyarakat
Subjektif :
1. Pasien mengatakan sering membayangkan bahwa Gangguan Persepsi Sensori :
dirinya bisa segera menikah dan memiliki anak Halusinasi
Objektif :
1. Pasien tampak mondar mandir
2. Pasien tampak menyendiri
3. Pasien sering senyum senyum sendiri
XII. INTERVENSI
XIII. IMPLEMENTASI
I. Referensi
Keliat Budi Ana. (2011).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : EGC.
Purba, dkk. (2008).Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Masalah Psikososialdan Gangguan Jiwa. Medan: USU Press
Rani Kawati Damanik, dkk. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan 11 (2),
226-235, 2020
Stuart, GW dan Sundeen, SJ. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi
3.Jakarta: EGC