Anda di halaman 1dari 13

LAPORANPENDAHULUANISOLASI SOSIAL

DosenPembimbingAkademik :Ns.Siti Kholifah, S.Kep.,M.Kep


DosenPembimbingKlinik :Ns. Masriati, S.Kep

Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
Siti kurnia wati
P2002058

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


INSTITUTE TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2021
LAPORANPENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL

A. MASALAHUTAMA
Isolasisosial

B. PROSESTERJADINYAMASALAH
1. Pengertian
Kemunduran fungsi social dialami seseorang di dalam diagnose keperawatan
jiwadisebut isolasi sosial. Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seseorang
individumengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi
denganorang lain disekitarnya ( Yosep, sutini,2014). pasien dengan isolasi social
mengalamigangguandalamberinteksidanmengalamiperilakutidakinginberkomunikasi
dengan oranglain,lebihmenyukaiberdiamdiri,danmenghindar darioranglain.

2. TandadanGejala
a. Gejalasubjektif
1) Klienmenceritakanperasaan kesepian atau ditolakolehoranglain
2) Klienmerasatidakaman beradadengan orang lain
3) Klienmerasabosan
4) Klientidakmampuberkonsentrasidan mebuatkeputusan
5) Klienmerasatidakberguna
b. Gejalaobjektif
1) Menjawabpertanyaandengan singkat,yaitu“ya”atau“tidak”denganpelan
2) Responverbalkurangdansangat singkatatautidakada
3) Berpikirtentangsesuatumenurut pikirannyasendiri
4) Menyendiridalam ruangan,seringmelamun
5) Mondar-mandiratausikapmematugataumelakukangerakansecaraberulang-
ulang
6) Apatis(kurangacuhterhadaplingkungan)
7) Ekspresiwajah tidakberseri
8) Tidakmerawatdiridantidakmemperhatikankeberishandiri
9) Kontakmatakurang atautidakadadanseringmenunduk
10) Tidakataukurangsadarterhadaplingkungansekitarnya
MenurutMustikaSari(2002),tandadangejala kliendengan isolasisosial,yaitu:
a. Kurang spontan
b. Apatis(kurang acuhterhadaplingkungan)
c. Ekpresiwajahkurang berseri
d. Afek tumpul
e. Tidakmerawatdan memperhatikan kebersihandiri
f. Komunikasiverbalmenurun atautidakada
g. Mengisolasi
h. Klientampakmemisahkan diridariorang lain
i. Tidakatau kurang sadarterhadaplingkungansekitar
j. Aktivitasmenurun kurangenergi
k. Hargadirirendah
l. Menolak hubungandengan oranglain.

3. RentangRespon
Respon adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan dengan cara
yang dapatditerima oleh noma-norma masyarakat. Menurutsujono & teguh
(2009) responadaptif meliputi:
a. Solitudeataumenyendiri
Respon yang dilakukan individu untuk merenungkan apa yang telah terjadi
ataudilakukan dansuatucara mengevaluasidiridalammenentukanrencana-
rencana.
b. Autonomuatauotonomi
Kemampuanindividudalammenentukandanmenyampaikanide,pikiran,perasa
andalamhubungansocial.individumampumenetapkanuntukinterdependenda
n pengaturan diri.
c. Mutualityataukebersamaan
Kemampuanindividu
untuksalingpengertian,salingmemberi,danmenerimadalamhubunganinterper
sonal
d. Interdependenatausalingketergantungan
Suatu hubungan saling ketergantungan saling tergantung antar individu
denganoranglain dalam membinahubunganinterpersonal.
Respon maladaptifadalah respon individu dalam menyelesaikan masalah
dengancara-cara yang bertentangan dengan norma-norma agama dan masyarat.
menurutsujono& teguh(2009)responmaladatiftersebutadalah:
a. Manipulasi
Gangguan social dimana individu memperlakukan orang lain sebagai
obyek,hubunganterpusatpadamasalahmengendalikanoranglaindanindividuc
enderung berorientasi pada diri sendiri. tingkah laku mengontrol
digunakansebagai pertahanan terhadap kegagalan atau frustasi dan dapat
menjadi alatuntukberkuasapadaoranglain.
b. Impulsif
Respon social yang ditandai dengan individu sebagai subyek yang tidak
dapatdiduga,tidakdapatdipercaya,tidakdapatdipercaya,tidakmampumerenca
nakan,tidakmampuuntukbelajardaripengalamandanmiskinpenilaian.
c. Narkisisme
Respon social ditandai dengan individu memiliki tingkah laku
egosentris,harga diri yang rapuh, terus menerus berusaha mendapatkan
penghargaan danmudahmarahjikatidak mendapatdukungandarioranglain.
BerdasarkanbukukeperawatanjiwadariStuart
(2006)menyatakanbahwamanusiaadalahmakhluksosial,untukmencapaikepu
asandalamkehidupan,merekaharusmembinainterpersonalyangpositif.Individ
ujugaharusmembinasalingtergantungyangmerupakankeseimbanganantarake
tergantungandan kemandiriandalamsuatu hubungan.

ResponAdaptif ResponMalada
ptif
Menyendiri kesepian Manipulasi
Otonomim menarik diri Impulsif
Kebersamaan ketergantungan Narkisisme
Salingketergantungan
4. Penyebab
a. FaktorPredisposisi
Faktorpredisposisiyaitufaktoryangbisamenimnulkanresponsosialyangm
aaladaptif,faktoryangmungkinmempengaruhitermasuk :
1) Perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan
mencetuskanseseorangakanmempunyaimasalahresponmaladatif
2) Biologik
Adanyaketerlibatan faktorgenetik, status gizi, kesehatan umumyang
laludansekarang.Adabuktiterdahuluterlibatnyaneurotransminerdalamper
kembangangangguanini,tetapi masih perilpenelitian.
3) Sosiokultural
Isolasi karena mengadopsi norma, perilaku dan system nilai yang
berbeda darikelompok budaya mayoritas, seperti tingkat
perkembangan usia, kecacatan,penyakitkronik, pendidikan,
pekerjaandan lain-lain.

b. FaktorPresipitasi
Stressor pencetus pada umunya mencakup kejadian kehidupan yang
penuh stressyang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan
dengan orang laindanmenyebabkanansietas.
Stressorpencetusdapatdikelompokkanmenjadi2,yaitu:
1) Stressorsosiokultural
Menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah dari orang yang berarti,
misalnyapenceraian,kematian,perpisahankemiskinan,konfliksosialbuda
ya(peperangan,kerusuhan,kerawanan)dansebagainya.
2) Stressorpsikologik
Ansietasberatyangberkepanjangandanbersamaandenganketerbatasanke
mampuanuntukmengatasinya,misalnyaperasaancemasyangmengamban
g,merasaterancam.

5. SumberKoping
Hubungandenganhewanpeliharaandanpenggunaankreatifitasuntukmengeksp
resikanstressinterpersonalmisalnyakesenian,music,atauatulisan(ErnawatiDalami
dkk,2009, hal 10)

6. MekanismeKoping
Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian antisosial antara
lainproyeksi, isolasi, idealisasi orang lain, merendahkan orang lain dan
identifikasiproyeksi.

7. PohonMasalah
Effect 3. Gangguan Persepsi Sensorik

1. Isolasi sosial
CoreProblem

2. Harga Diri Rendah kronis


Causa

C. Masalahkeperawatanyangmungkinmuncul
1. Gangguanpersepsi sensorik
2. Isolasisosial
3. Hargadirirendahkronis

D. Data yangperludikaji
1) Subjektif
a) Klienmengatakanmalas bergauldengan oranglain
b) Klien mengatakan dirinya tidak ingin ditemani perawatdan mminta untuksendiri
c) Klienmengatakantidakmau berbicaradenganorang lain
d) Tidakmau berkomunikasi
2) Objektif
a) Kurang spontan
b) Apatis(acuhterhadap lingkungan)
c) Ekspresiwajahkurang berseri
d) Tidakmerawat dirisendirintidakmemperhatikankebersihan
e) Tidakada atau kurangkomunikasiverbal
f) Mengisolasidiri
g) Asupan makanan danminumanterganggu
h) Retensiurindanfeses
i) Aktivitasmenurun
j) Kurangberenergi ataubertenaga
k) Rendah diri

E. DiagnosaKeperawatan
1. Resikogangguan persepsi sensori:halusinasi
2. Isolasi sosial berhubungan denganketidakmampuan menjalin hubungan
yangmemuaskandibuktikandenganmerasaingin sendiri
3. Harga diri rendah kronis berhubungankurangnya pengakuan dari orang
laindibuktikandenganmerasa tidak mampu melakukanapapun

F. RencanaTindakanKeperawatan
No. Dx Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
1 Gangguanpersepsisensori Persepsi Sensori (L.09083) Promosi Koping (I.09312)
(D.0085) Setelah dilakukan…..x pertemuan Observasi
diharapkan pasien mampu 1.1 Identifikasikegiatanjangkape
memenuhi kriteria hasil: ndekdan
jangkapanjangsesuaitujuan
1. Verbalisasimendengarbisikan 1.2 Identifikasikemampuanyang
(5) dimiliki
2. Verbalisasimelihatbayangan 1.3 Identifikasisumberdaya yang
(5) tersediauntukmemenuhitujua
3. Verbalisasimerasakansesuatu n
melaluiinderaperabaan (5) 1.4 Identifikasipemahamanprose
4. Verbalisasi merasakan spenyakit
sesuatu melalui indra 1.5 Identifikasidampak
penciuman (5) situasiterhadap peran
5. Verbalisasi merasakan danhubungan
sesuatu melalui indra 1.6 Identifikasi metode
pengecapan (5) penyelesaian masalah
6. Perilaku halusinasi menarik Terapeutik
diri (5) 1.7 Diskusikan untuk
7. Melamun (5) mengklarifikasi
8. Curiga (5) kesalapahaman dan
9. Mondar-mandir (5) mengevaluasiperilakusendiri
1.8 Diskusikan resiko yang
Skala outcome : menimbulkan bahaya kepada
1 : Meningkat diri sendiri
2 : Cukup Meningkat Edukasi
3 : Sedang 1.9 Anjurkanmengungkapkan
4 : Cukup menurun perasaandanpersepsi
5 : Menurun 1.10 Anjurkankeluarga terlibat

2 Isolasi Sosial (D.0121) Keterlibatan Sosial (L.13116) Promosi Hubungan Positif


Setelah dilakukan…..x pertemuan (I.09309)
diharapkan pasien mampu Observasi
memenuhi kriteria hasil: 1.1 Identifikasi hambatan dalam
membina hubungan
1. Minatinteraksi(5) Terapeutik
2. Verbalisasiisolasi(5) 1.2 Diskusikankeuntunganberint
3. Perilakumenarik diri(5) eraksidengan orang lain
1.3 Diskusikankerugian
Skala Outcome tidakberinteraksidenganoran
1 : menurun glain
2 : Cukup Menurun 1.4 Diskusikandengan
3 : Sedang keluargamasalahyangdirasak
4 : Cukup Meningkat andalammerawatpasien
5 : Meningkat 1.5 Ciptakansuasanayangmendu
kungpeningkatan hubungan
4. Perilakusesuaiharapan 1.6 Berikanpujiansecarawajarjik
oranglain(5) aberhasil membinahubungan
5. Kontakmata(5) 1.7 Berikancontohperilaku
adaptifdalammembinahubun
Skala Outcome gan
1 : Memburuk 1.8 Hindari konflik terhadap
2 : Cukup Memburuk nilai-nilai yang dianut pasien
3 : Sedang dan keluarga
4 : Cukup Membaik Edukasi
5 : Membaik 1.9 Ajarkan cara berkenalan
secara bertahap (mis.
Dengan 1 orang atau
anggotakeluarga,dengan2-
3,dengan4-5orang,lebih
dari5 orang
1.10 Anjurkan memasukkan
jadwal berbincang dengan
orang lain ke
dalamjadwalkegiatanharian
3 Hargadirirendah Hargadiri(L.09069) Promosi koping (I.13494)
kronis(D.0086) Setelah dilakukan…..x pertemuan Observasi
diharapkan pasien mampu 1.1 Identifikasikegiatanjangkapen
memenuhi kriteria hasil: dekdan
jangkapanjangsesuaitujuan
1. Penilaiandiripositif(5) 1.2 Identifikasikemampuanyangd
2. Perasaanmemilikikelebihanat imiliki
au kemampuanpositif(5) 1.3 Identifikasisumberdaya yang
3. Penerimaanpenilaian terhadap tersediauntukmemenuhitujuan
dirisendiri(5) 1.4 Identifikasipemahamanproses
4. Minat mencoba hal baru (5) penyakit
1.5 Identifikasidampak
Skala Outcome situasiterhadap peran
1 : Menurun danhubunganIdentifikasi
2 : Cukup Menurun metode penyelesaian masalah
3 : Sedang Terapeutik
4 : Cukup Meningkat 1.6 Diskusikanperubahanperany
5 : Meningkat angdialami
1.7 Gunakanpendekatanyangtena
ng danmeyakinkan
1.8 Diskusikanalasan
mengkritikdirisendiri
1.9 Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasiperilakusendiri
1.10 Diskusikan konsekuensi
tidak menggunakan rasa
bersalah dan rasa malu
Edukasi
1.11 Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan
yangsama
1.12 Anjurkanmengungkapkan
perasaandanpersepsi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. ProsesKeperawatan
1. KondisiKlien
Klien dengan isolasi sosial menarik diri jarang bahkan tidak mampu
melakukaninteraksi dengan orang lain (Rawlins, 1993). Klien sering menunjukan
tanda dangejala seperti kurang spontan, apatis, akspresi wajah kurang berseri, afek
datar,kontak mata kurang, komunikasi verbal menurun, mengisolasi diri
(menyendiri),posisi(ceritakankondisiklien, gambaraanpasiennyasepertiapa)

2. Diagnosakeperawatan
IsolasiSosialMenarik Diri

3. Tujuan
a. Mampumembinahubungansalingpercayadengan klien
b. Klien mampu menyebutkan penyebab isolasi sosial menarik diriKlien
dapatmenyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
tidakberhubungandenganorang lain.
c. Klienmampuberkenalandenganorang lain.

4. TindakanKeperawatan
a. Mengidentifikasihambatankliendalambersosialisasi
b. Meningkatkanhargadiripasien dengancara:
1) Memberikanpasienkesempatanuntukmengungkapkanperasaan
2) Memberikanreinforcement
3) Merencanakanaktivitasbersamaklien
c. Meningkatkankemampuan kliendalammenyelesaikanmasalah,dengan:
1) Mendiskusikandengan kliencaramenyelesaikanmasalah
2) Mendiskusikandenganklienefektifitasmasing-
masingcarapenyelesaianmasalah.
B. Strategikomunikasidanpelaksanaan(latihanfaseorientasi,kerjadanterminasisetiapSP
)

Orientasi(Perkenalan): salam teraupetik, evaluasi/validasi


“Selamatpagi”
“Saya Karmila saya senang dipanggil Mila. Saya mahasiswa keperawatan UMKT,saya
yangakanmembantu merawatibudarisekarangsampai 2 minggukedepan
“Siapanama Ibu?Senangdipanggilsiapa?”
“Apa keluhanS...hari ini?” Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga
danteman-temanibu S?Mau dimanakita bercakap-cakap?Bagaimanakalaudiruangtamu?
MauberapalamaS...?Bagaimanakalau 15 menit”

Kerja:
(Jikapasienbaru)
”Siapasajayangtinggalserumah?SiapayangpalingdekatdenganS?Siapayangjarangbercakap-
cakapdenganS?ApayangmembuatSjarangbercakap-cakapdengannya?”
(Jikapasiensudahlamadirawat)
”Apayang SrasakanselamaSdirawatdisini?ApakahSmerasasendirian?SiapasajayangSkenaldi
ruangan ini”
“Apasajakegiatan yangbiasaSlakukan dengantemanyangSkenal?”
“Apa yang menghambat S dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien
yanglain?””MenurutSapasajakeuntungannyakalaukitamempunyaiteman?
Wahbenar,adatemanbercakap-cakap.Apalagi?
(sampaipasiendapatmenyebutkanbeberapa)Nahkalaukerugiannyatidakmampunyaiteman
apa yaS?Ya,apa lagi?(sampaipasien
dapatmenyebutkanbeberapa)Jadibanyakjugaruginyatidakpunyatemanya.Kalaubegituinginka
hSbelajarbergaul denganoranglain?
«Bagus.Bagaimanakalausekarangkitabelajarberkenalan dengan oranglain”
“Begini lho S, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan
namapanggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh: Nama Saya S, senang dipanggil
Si. Asalsaya dariKotaBangun,hobi memasak”
“SelanjutnyaSmenanyakannamaorangyangdiajakberkenalan.Contohnyabegini:NamaBapaks
iapa? Senangdipanggilapa? Asalnyadarimana/Hobinyaapa?”
“Ayo S dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan S. Coba berkenalan dengan
saya!”“Ya bagus sekali!Cobasekali lagi. Bagussekali”
“Setelah S berkenalan dengan orang tersebut S bisa melanjutkan percakapan tentang hal-
halyang menyenangkan S bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang
keluarga,pekerjaandansebagainya.”

Terminasi: evaluasi, rencana tindak lanjut, kontrak pertemuan selanjutnya


”Bagaimanaperasaan Ssetelahkitalatihanberkenalan?”
”Stadisudahmempraktekkancara berkenalandenganbaiksekali”
”SelanjutnyaS dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama sayatidak
ada.Sehingga S lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain.S mau praktekkan ke
pasien lain.Maujamberapamencobanya.Marikitamasukkanpadajadwalkegiatanhariannya.”
”Besok pagi jam 10 saya akan datang kesiniuntuk mengajak S berkenalan dengan
temansaya,perawatN. Bagaimana,S mau kan?”
”Baiklah,sampaijumpa.”
DAFTAR PUSTAKA

Budi Anna Keliat. 2009. Model praktik keperawatan professional jiwa. Jakarta.
ECGYosepIyus. 2007. KeperawatanJiwa.Jakarta. ECG
EkoPrabowo.2014.Konsep&AplikasiAsuhanKeperawatanJiwa.Yogyakarta:NuhaMedika.
Farida Kusumawati & Yudi Hartono. 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
SalembaMedika.
Mukhripah Damaiyanti & Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT
RefikaAditama.Trimeilia. 2011. Asuhan Keperawatan Klien Isolasi Sosial. Jakarta
Timur:TIM.

Anda mungkin juga menyukai