Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

GANGGUAN ISOLASI
SOSIAL

Dosen
Pembimbing:

Ns. Sutri yani, MAN

Disusun oleh: WINDA

DWI APRILIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI BENGKULU


TAHUN 2023/2024
BAB II

A. Konsep Teori
1. Definisi
Isolasi social merupakan keadaan dimana seseorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya.pasien isolasi mengalami gangguan dalam berinteraksi dan mengalami
perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain disekitarnya lebih menyukai
berdiam diri,mengurung diri,dan menghindari dari orang lain (yosep sutini,2014).
Menarik diri merupakan suatu keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan
dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain(townsend M.c dalam
Muhith A ,2015),sedangkan penarikan diri atau withdrawat merupakan suatu
Tindakan melepaskan diri dari perhatian ataupun minatnya terhadap lingkungan
sosial secara langsung yang dapat bersifat sementara atau menetap.
2. Etiologi
1. Faktor predisposisi
Menurut stvart G.W dan lararia, M.T, (2011) ada beberapa faktor predisposisi
penyebab isolasi sosial,meliputi:
a. Faktor perkembangan
Sistem keluarga yang terganggu dapat berperan dalam perkembangan
respon sosial maladaptip.beberapa orang percaya bahwa individu yang
mengalami masalah ini adalah orang yang tidak berhasil memisahkan dirinya
dari orang tua.Norma keluarga mungkin tidak mendukung hubungan dengan
pihak luar keluarga.
a) Faktor sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor utama dalam gangguan
hubungan.hal ini akibat dari transiensi, norma yang tidak
mendukung pendekatan terhadap orang lain atau tidak
mengahargai anggota Masyarakat yang kurang produktif seperti
lanjut usia (lansia),orang cacat ,dan penderita penyakit kronis
isolasi dapat terjadi karena mengadapsi norma perilaku dan
sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya
mayoritas.harapan yang tidak realistis terhadap hubungan
merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini.
b) faktor biologis
Faktor genetik dapat berperan dalam respons sosial
meladaptip.bakti terdahulu menunjukan ketertiban
neurotransmitter dalam perkembangan gangguan ini,namun tetap
diperlukan penelitian lebih lanjut.
c) faktor presipitasi
Menurut direja (2011)ada beberapa faktor presipitasi
isolasi, meliputi sebagai berikut:
1) faktor eksernal
Contohnya adalah stressor sosial
budaya,yang stress yang di tinggalkan oleh
faktor sosial budaya seperti keluarga.
2) faktor internal
Contohnya adalah stressor psikologis,
yaitu stress yang terjadi akibat ansietas atau
kecemasan yang berkepanjangan dan terjadi
bersamaan dengan keterbatasan kemampuan
individu untuk mengatasinya ansietas ini dapat
terjadi akibat tuntutan untu berpisah dengan
orang terdekat atau tidak terpenuhi kebutuhan
individu.
3. Patofisiologis
Individu yang mengalami isolasi sosial sring kali branggapan bahwa sumber atau
penyebab isolasi sosial itu berasal dari lingkangan padahal rangsangan primer adalah
kebutuhan prundungan dari secara psikologi terhadap kejadian traumatif sehubungan
rasa bersalah,marah,sepi dan takut dengan orang yang dicintai, tidak tidak dapat
dikatakan segala sensuatu yang dapat mengancam harga diri (self estreem)dan
kebutuhan keluarga dapat meningkatkan kecemasan (stuart dan sundee 1998).
4. Rentang respon

Otonomi solitude Merasa sendiri menarik


bekerjasama diri tergantung Manifulatif implusik
saling narkisisme
ketergantungan
Respon adaptik adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah
yang masih dapat diterima oleh normal sosial dan budaya yang umum
berlaku.respon ini meliputi:

a) Otonomi
Merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan
menyampaikan ide,pikiran perasaan dalam hubungan sosial.
b) Soutude
Merupakan respon seseorang untuk merenungkan apa yang
telah dilakukan dilingkungan sosialnya dan mengevaluasi diri
untuk menentukan Langkah-langkah selanjutnya.
c) Kebersamaan
Merupakan suatu hubungan saling ketergantungan antar
individu dengan orang lain dalam membina hubungan
interpeisional.
d) Menarik diri
Merupakan seseorang yang mengalami kesulitan dalam
membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.
Respon maladaptif adalah respon individu dalam
menyelesaikan masalah yanag menyimpang dari norma sosial
dan budaya lingkungan respon yang saling ditetukan antaranya:
a) Manipulatif
merupakan ganguan sosial dimana individu
memperlakukan orang lain sebagai objek hubungan
berpusat pada masalah pengedaian orang lain dan
individu cenderung berorientasi pada diri sendiri
b) Implusif
Merupakan tidak mampu merencanakan sesuatu
tidak, tidak tidak belajar dari pengalaman,tidak dapat
diandalkan
c) Narfisisme
Harga diri rapuh,berusaha mendapatkan
penghargaan dan pujian,sikap
egosentris,pecemburu,marah bila orang lain tidak
mendukung.
5. Tanda Dan Gejala
Tanda gejala isolasi sosial menurut NANDA (2012) diantaranya:
1) tidak ada dukungan orang yang dianggap penting
2) perilaku tidak sesuai dengan pertimbangan
3) afektumpul
4) bukti kecacatan(fisik dan mental)
5) tindakan tidak berarti
6) tidak ada kontaf mata
7) menunjukan permusuahan
8) ingin sendiri
9) menunjukan perilaku yang tidak dapat diterima oleh kelompok culture yang
dominan
10) tidak komunikatif
11) menarik diri

6. Pohon Masalah
Daftar masalah isolasi sosial menurut sutejo,2017 adalah :
1. isolasi sosial : menarik diri
2. gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. gangguan persepsi sensori

resiko gangguan persepsi sensori : halusinasi (effect)

isolasi sosial (core problem)

gangguan konsep diri : harga diri rendah (causa)


B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Identititas ditulis lengkap meliputi nama,usia dalam
tahun,alamat,Pendidikan agama,status perkawinan,pekerjaan,jenis
kelamin,nomor rekam medis dan diagnose medisnya.
b. Alasan masuk
Menanyakan kepada klien /keluarga /pihak yang berkaitan dan
tulis hasilnya,apa yang menyebabkan klien dating kerumah sakit, apa
yang sudah dilakukan oleh pasien /keluarga sebelunya atau dirumah
untuk mengatasi masalah ini dan bagaimana hasilnya.klien dengan isolasi
sosial biasanya dilaporkan oleh keluarga bahwa klien sering melamun
menyendiri dan terlihat berbicara sendiri.menarik diri dari lingkungan
c. Riwayat penyakit sekarang
Menanyakan Riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa saat ini
penyebab munculnya gejala.upaya yang dilakukan keluarga untuk
mengatasi dan bagaimana hasilnya klien biasanya merasa asyik dengan
pikiran sendiri.klien merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas ,klien
merasa ingin sendiri.
d. Faktor predisposisi
Menanyakan apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa
dimasa lalu,pengomatan yang pernah dilakukan sebelumnnya,adanya
trauma masalalu ,pengobatan yang pernah dilakukan ,adanya trauma
masalalu,faktor genetic dan silsilah orang tuannya dan pengalaman masa
lalu yang tidak menyenangkan.
e. Pemeriksaan fisik
Mengkaji keadaan umum klien,tanda-tanda vital,tinggi badan
atau berat badan,ada/tidak keluhan fisik seperti nyeri dan lain-lain.
f. Psikososial
1) Genogram
Membuat genogram beserta keterangannya untuk
mengetahui kemungkinan adanya Riwayat genetic yang
menyebabkan atau menurunkan gangguan jiwa.
2) Konsep diri
a) Citra tubuh,bagaimana presepsi klien terhadap tubuhnya
bagian tubuhnya yang paling/tidak disukai
b) identitas diri,bagaimana persepsi tentang status dan
posisi klien sebelum dirawat kepuasan klien terhadap
suatu/posisi tersebut,kepuasan klien sebagai laki-laki
atau Perempuan.
c) peran,bagaimana harapan klien terhadap tubuhnya
posisi,status,tugas /peran yang harapannya dalam
keluarga,kelompok,Masyarakat dan bagaimana
kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/peran
tersebut.
d) ideal diri ,bagaimana harapan klien terhadap tubuhnya
posisi,status tugas/peran yang harapan klien terhadap
lingkungan.
e) Harapan diri , bagaimana persepsi klien terhadap dirinya
dalam hubungannya dengan orang lain sesuai dengan
kondisi dan bagaimana penilaian/penghargaan orang lain
terhadap diri dan lingkungan klien.
3) Hubungan sosial
Mengkaji siapa orang yang berarti/terdekat dengan
klien,bagaimana peran serta dalam kegiatan kelompok
/Masyarakat serta ada/tidak hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain biasanya klien menarik diri klien menunjukan
permusuhan.
4) Spritual
Apa agama/keyakinan klien bagaimana
persepsi,nilai,norma pandangan dan keyakinan dari
klien.keluarga dan Masyarakat setempat tentang gangguan jiwa
sesuai dgn norma budaya dan agama yang dianut.
5) Status mental
a) penampilan
Observasi umum klien yaitu penampilan usia,cara
berpakaian,kebersihan,sikap tubuh,cara berjalan ekspresi
wajah,kontak mata.
b) Pembicaraan
Bagaimana pembicaraan yang didapatkan pada klien
apakah cepat,keras,gagap,inkoheren,apatis,lambat,membisu
dan lain-lain.
c) Aktivitas motoric (psikomotor)
Aktivitas motorik berkenan dengan Gerakan fisik perlu
dicatat dalam hal tingkat aktivitas
(latergik,tegang.gelisah,agitasi) jenis (TIK,tremor)dan isyarat
tidak wajar.
d) Afek dan emosi
Afek merupakan pada perasaan yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan yang menyertai suatu pikiran dan
berlangsung relaktif lama dan dengan sedikit komponen
fisiologis /fisik serta bangga ,kecewa.
Emosi merupakan manifestasi afek yang ditampilkan
atau dieksplesikan keluar,disertai banyak komponen
fisiologis dan berlangsung relative lebih singkat /spontan
seperti sedih .kelakuan ,afek datar efek sedih,kondisi
ditabel,tidak ada kontak mata,putus asa, kuatir atau gembira
berlebihan.
e) Interaksi selama wawancara
Bagaimana respon klien saat wawancara,kooperatif atau
tidak bagaimana kontak mata dengan perawat dan lain-
lain,biasanya klien tidak ada kontrak mata perkembangn
terlambat,klien menunjukan permusuhan.
f) Persepsi sensori
Memberikan pertanyaan kepada klien seperti “apakah
anda sering menyendiri ?”memeriksa ada / tidak isolasi
sosial
g) Proses pikir
Bagaimana proses pikir klien bagaimana alur pikirannya
(koheren / inkoheren).bagaimana isi pikirannya realitis atau
tidak.biasanya klien berfikir lambat.
h) Kesadaran
Bagaimana tingkat kesadaran klien menurun atau meninggi
i) Orientsi
Bagaimana orintasi klien terhadap waktu,tempat dan
orang
j) Memori
Apakah kalian mengalami gangguan daya
ingat,seperti:efeksamping dari obat dan dari psikologis
k) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Apakah klien mengalami kesulitan saat
berkonsentrasi,bagaima kemampuan berhitung klien,seperti
:disaat ditanya apakah klien menjawab pertanyaan sesuai
dengan yang dintanya oleh observasi.
Standar asuhan keperawatan atau standar praktik
keperawatan mengacu pada standar praktik professional dan
standar kinerja professional di Indonesia telah dijabarkan
oleh (PPNI 2009),standar praktik professional tersebut juga
mengacu pada proses keperawatan jiwa yang teridi dari lima
tahap dari standar yaitu:
1. pengkajian
2. diagnosa
3. perencanaan
4. pelaksanan (implementasi)
5. evalusi
2. Analisis data

NO Data Etiologi Masalah


keperawatan
1. DS: Resiko gangguan Isolasi sosial
a. Klien merasa ingin sendiri sensori
b. Klien merasa tidak aman Persepsi halusinasi
ditempat umum
c. Klien merasa berbeda
dengan dengan orang lain Isolasi sosial
d. Klien merasa asyik
dengan pikiran sendiri
e. Klien merasa tidak Mekanisme koping
mempunyai tujuan yang tidak efektif
jelas
DO:
a. Klien menarik diri
b. Klien tidak berminat atau
menolak berinteraksi
dengan orang lain
c. Afek datar
d. Afek sedih
e. Riwayat ditolak
f. Klien menunjukan
permusuhan
g. Klien tidak mampu
memenuhi harapan orang
lain
h. Kondisi difebel
i. Tindakan tidak berarti
j. Tidak ada kontak mata
k. Perkembangan terlambat
l. Klien tidak bergairah atau
lesu
3. Diagnosa keperawatan

1). isolasi sosial

4. Intervensi keperawatan

NO Diagnosa Intervensi
1 Isolasi Intervensi utama: (Promosi sosialisasi):
sosial Tindakan
Observasi
a. identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang
lain
b. identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain
terapeutik
c. motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan d.
motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan e.
motivasi berpatisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan
kelompok
f. motivasi berinteraksi diluar jangkauan
g. diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi
dengan orang lain
h. diskusi perencanaan kegiatan dimasa depan
i. berikan umpan balik positif dalam perawatan diri
j. berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan
kemampuan
Edukasi:
a. anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
b. anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan
c. anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain
d. anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak
orang lain
e. anjurkan penggunaan alat bantu
f. anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil untuk
kegiatan khusus
g. latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan
komunikasi
h. latih mengekspresikan marah dengan tepat
Bab IV

Hasil dan pembahasan


A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Identitas klien
Inisial :Ny.F
Tinggal pengkajian :8 april 2020
Umur :38 tahun
Informan :keluarga
2. Alasan masuk
Keluarga klien mengatakan klien sudah 3 bulan seperti orang
bingung,klien ditolak dimasyarakat,klien merasa asyik berbeda dengan orang
lain,klien merasa asyik dengan pikiran sendiri keluarga klien mengatakan
klien tidak mau berinteraksi dengan tetangga (klien jarang bergaul),suka
melamun,bila diajak ngobrol sering menunduk.
3. Faktor predisposisi
Klien sebelumnya pernah dirawat dirumah sakit jiwa karena putus obat
dan tidak mau control.klien tidak pernah mengalami aniaya
fisik,seksual,kekerasan dalam kluarga,ataupun penolakan.pada anggota
kluarga yang memili Riwayat gangguan jiwa yaitu bibinya
sendiri.pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan adalah klien
mengatakan jika klien ditinggal suaminya kluar kota dan tidak pernah pulang
sehingga membuat klien sering menyendiri di rumah.

4. Pemeriksaan fisik
a) Tanda vital :Tekanan darah :120/80 mmHg

Nadi Suhu :80 x/menit

Pernafasan :36

:12x/menit

a) Ukuran :Tinggi badan :160 cm

berat badan :50 kg


klien tidak memiliki gangguan atau permasalahn dibagian fisik atau
kondisi tubuh klien

5. Psikososial
a. Genogram

keterangan:

: perempuan

: laki-laki

: meninggal

: pasien

: bibinya

keluarga klien mengatakan bahwa ada anggota kluarga yang memiliki


Riwayat penyakit kejiwaan yaitu bibinya

b. Konsep diri
1). citra tubuh

Klien mengatakan bagian tubuh yang ia sukai adalah mata dan bagian
yang tidak disukai jari kiri karna pernah patah

2). identitas diri

Klien menyadi bahwa dia seorang Perempuan yang bekerja sebagai


perabot

3). peran diri

Pasien merupakan anak k4 dari 5 bersaudara,klien bekerja sebagai


tukang perabotan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari hari klien
berperan sebagai istri dan masi berperan dengan baik

4). ideal diri

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan segera pulang
karena klien ingin bekerja Kembali seperti layaknya orang sehat

5). Harga diri

Klien mengatakan tidak pernah berinteraksi dengan temannya karena malu


sering di ejek suaminya tidak pernah pulang,klien di tolak dimasyarakat,klien
merasa dirinya berbeda dengan orang lain.

c. Hubungan Sosial

1). orang terdekat

Klien mengatakan orang yang paling bagi klien adalah ibu bapak
dan kluarga

2). peran serta dalam kegiatan kelompok atau Masyarakat

Klien tidak mudah bersosialisasidengan tetangga (klien jarang


bergaul)klien tidak bersedia memulai pembicaraan dan tidak mau
mengawali berinteraksi klien terlihat melamun,klien tampak
menyendiri,klien tampak tidak mau mengikuti aktifitas yang ada
dirumah sakit.
3). Hubungan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan ingin sendirian , klien suka melamun,


perkembangan dihidup klien terlambat,bila diajak ngobrol sering
menunduk,kontak mata saat wawancara kurang,klien mengatakan
tidak mudah bersosialisasi dengan temannya,klien mengatakan merasa
tidak aman jika berkumpul dengan teman-teman ,klien tidak bersedia
memulai pembicaraan dan tidak mau mengawali berinteraksi klien
mengatakan merasa bebeda dengan orang lain,klien mengatakan
sering malu jika berhubungan dengan orang lain karena sering diajak
dengan temannya suaminya tidak pernah pulang.

d. Spiritual

1). Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan memeluk agama islam dan sangat patuh


terhadap anjuran dari Allah SWT dan berusaha menghindari segala
larangannya .

2). kegiatan ibadah


Selama dirumah sakit klien melakukan kegiatan ibadah yaitu
sholat.

e. Status mental

1) Penampilan
penampilan klien rapi dan sesuai dengan cara penggunaanya.
2). Pembicaraan
Pasien tidak bergairah / lesu dalam hidupnya,kluarga klien
mengatakan tidak pernah berinteraksi dengan temannya karena malu
sering diejek suaminya tidak pernah pulang bila diajak ngobrol klien
sering merunduk.kontak mata saat wawancara kurang.
3). aktivitas motorik
Motorik klien lesu dan gelisah
4). alam perasaan
Terkadang klien mengatakan sedih dan takut akan permasalahan
yang dialami klien,merasa tidak aman jika berada ditempat umum
5). efek
Terkadang klien memiliki efek datar dan terkadang klien juga
memiliki afek datar dan terkadang klien juga memiliki afek tidak
sesuai tergantungan dengan bagaimana suasana hati klien disaat
diwawancara.
6). infeksi selama wawancara
Klien tidak mampu memulai pembicaraan,bila diajak ngobrol
klien sering menunduk,saat melakukan wawancara kontrak mata
kurang.
7). persepsi
Gangguan persepsi yang terjadi yaitu perasaan malu karena klien
diejek temannya karena suaminya jarang pulang.
8). proses pikir

saat diajak berkomunikasi atau wawancara,klien tidak mampu


pembicaraan.

9). Tingkat kesadaran

Orientasi orang,tempat dan waktu baik ,karena klien mengetahui


tempat ia berada sekarang waktu dan orang-orang disekitarnya.

10). memori

klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu


mengingat masa lalu dan waktu saat ini

11). Tingkat konsentrasi berhitung

klien mampu mengambil keputusan sederhana dengan bantuan


orang lain.

12). daya titik diri

keluarga klien mengatakn klien sudah 3 budan bingung,sering


menyendiri

f. Kebutuhan persiapan pulang


Untuk memenuhi kebutuhan klien sudah mampu untuk
memenuhinya seperti kebutuhan,makanan,keamanan,perawatan
kesehatan,pakaian dan tempat tinggal secara mandiri.didalam
kehidupan sehari hari klien juga mampu untuk melakukan perawatan
diri seperti,mandi,makan,BAB / BAK,minum obat,serta mengganti
pakaian.
g. Mekanisme koping
Klien mempunyai koping yang adaptik yaitu jika ada masalah
makan klien mengerjakan sholat.
h. Pohon masalah

Halusinasi (effek)

Mnarik diri / isolasi sosial (core problem)

Hargai diri rendah (cause)

6. Analisis data

Data Masalah

DS: Isolasi sosial


1. Klien mengatakan ingin sendirian

2. klien merasa tidak aman jika berkumpul dengan


temannya.

3. klien merasa berbeda dengan orang lain

4. klien mengatakan tidak mudah bersosialisai dengan


temannya

5. klien tidak bersedia memulai pembicaraan dan tidak


mau mengawali berinteraksi

6. klien mengatakan berbeda dengan orang lain


DO:
1. Klien tampak menyediri
2. Klien tampak tidak mau mengikuti aktivitas yang
ada rumah sakit
3. Kontak mata berkurang saat berinteraksi
4. klien tampak menunduk
5. Klien tampak melamukan

7.Diagnosa keperawatan

1).Isolasi sosial

8. Intervensi keperawatan

NO Diagnosa Intervensi keperawatan


keperawatan

1. Isolasi sosial Intervensiutama


Obsevasi :
1. Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan
orang lain
2. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan
orang lain
Trapeutik :
1. Motivasi berinteraksi diluar lingkungan
2. Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan orang lain
3. Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan
kemampuan
Edukasi
1. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap
2. Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan
3. Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan
komunikasi

9. Implementasi Keperawatan

Waktu Diagnosa Implementasi Respon hasil Evaluasi


Pelaksanaan
Kamis,09 Isolasi Observasi 1. pasien S:Klien
april 2020 sosial 1. mengindentifikasi mampu ingin
kemampuan melakukan sendiri
melakukan interaksi interaksi
dengan orang lain dengan O:Klien
(bina hubungan orang lain tampak
saling percaya) membina menarik
2. mengidentifikasi hubungan diri,tidak
hambatan melakukan saling ingin
interaksi dengan percaya. brinteraksi
orang lain(mengajak 2. Pasien tidak dengan
pasien berbicara memiliki orang lain
dengan lawan bicara) hambatan dan tidak
1. memotivasi melakukan ada kontak
berinteraksi diluar interaksi mata
lingkungan dengan
(mengajak untuk orang lain. A:Masalah
berbicara / 3. Klien belum
berinteraksi sesame mengikuti teratasi
temannya) anjuran
2. memberikan umpan untuk P:Intervensi
balik positif pada berinteraksi dilanjutkan
setiap peningkatan
kemampuan I:Lanjut
interaksi(berikan intervensi
tepukan
applause E:Isolasi
karena pasien sudah sosial
mulai mau
berinteraksi. R:Tidak
3. Mendiskusikan ada revisi
kekuatan dan
keterbatasan dalam
berkomunikasi
dengan orang lain
(memberikan manfaat
tentang kekuatan
tentang dan
keterbatasan dengan
orang lain.
Edukasi
1. menganjurkan
berinteraksi dengan
orang lain secara
bertahap (berinteraksi
dengan satu teman)
2. menganjurkan ikut
serta kegiatan sosial
dan Masyarakat
(mengajak klien ikut
kegiatan terapi
aktifitas kelompok).
3. Menganjurkan
membuat
perencanaan
kelompok kecil untuk
kegiatan khusus
(berinteraksi dengan
satu teman).
Jumat 10 Isolasi 1. mengidentifikasi 1. klien S:Klien
april 2020 sosial harapan dan mengungkap kamn
mengelola perilaku harapan erasa
negatif(ajak diskusi yang dia berbeda
klien tentang harapan memiliki dengan
dan perilaku negatif) 2. klien orang lain
2. menjadwalkan menyepakati
kegiatan terstruktur jadwal O:Riwayat
(membuat jadwal kegiatan ditolak
kegiatan sehari-hari yang dibuat
pasien) 3. aktivitas A:Masalah
3. meningkatkan fisik klien belum
aktivitas visik sesuai dapat teratasi
kemampuan ditingkatkan
(mengajak pasien yaitu P:Intervensi
olahraga ringan dengan dilanjutkan
mengajak pasien olahraga
untuk membersihkan ringan dan I:Lanjut
tempat tidur) membersihk intervensi
4. memotivasi dalam an tempat
meningkatkan harga tidur E:Isolasi
sosial
diri pasien 4. klien
R:Tidak
merasa
revisi
termotivasi

Anda mungkin juga menyukai