Anda di halaman 1dari 30

PANDUAN PRAKTIK KLINIK DARING

KEPERAWATAN KELUARGA

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN


STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN 2020
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA

I. DESKRIPSI MATA AJARAN


Praktek klinik keperawatan gerontik merupakan penerapan tentang konsep dasar dan
teori-teori terkait dengan konsep keluarga dan melakukan asuhan keperawatan
keluarga sesuai dengan tahap dan tugas perkembangan keluarga tatanan pelayanan
kesehatan khususnya dalam keluarga pada tatanan komunitas.

Mata ajaran ini akan berguna bagi mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan
pada keluarga dengan masalah actual, risiko, maupun promosi kesehatan. Pengalaman
belajar meliputi pengalaman lapangan, pembuatan laporan asuhan keperawtan
keluarga

II. TUJUAN UMUM


Setelah mengikuti proses pembelajaran ini mahasiswa mampu mengelola asuhan
keperawatan pada keluarga yang mengalami berbagai masalah kesehatan dengan
menerapkan beberapa konsep keluarga, model konsep keperawatan keluarga, asuhan
keperawatan keluarga, masalah kesehatan berupa public disease, serta
mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga
pada tatanan komunitas.

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah mengikuti proses pembelajaran, mahasiswa mampu :
1. Melakukan pra interaksi sehingga terbina dan terpelihara hubungan teraupetik
antara perawat dan keluarga
2. Mengkaji status kesehatan klien meliputi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan
pengkajian pada keluarga
3. Merumuskan diagnosa keperawatan dan menyusun rencana perawatan keluarga
4. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
5. Menggunakan upaya prevensi primer, sekunder, serta tersier dalam tindakan
keperawatan
6. Menggunakan berbagai sumber daya, kerjasama antar disiplin pelayanan kesehatan
dalam melaksanakan tindakan keperawatan
7. Melakukan evaluasi hasil asuhan keperawatan
8. Mendokumentasikan proses keperawatan
IV. KOMPETENSI
PERAN TUGAS KETERAMPILAN
Mengelola asuhan Mengkaji status 1. Melakukan pengkajian keluarga
keperawatan kesehatan keluarga dengan penjajakan pertama
keluarga dengan dan dilanjutkan penjajakan
berbagai tahap kedua
perkembangan 2. Mengeksplorasi data
keluarga 3. Memvalidasi data
4. Menginterprestasi data
5. Menganalisa data

Merumuskan dan 1. Menganalisis data


menetapkan diagnose 2. Menentukan masalah
keperawatan 3. Menentukan penyebab
4. Merumuskan masalah
5. Menegakkan diagnose

Merencanakan 1. Menyusun prioritas masalah


intervensi keperawatan 2. Menentukan prioritas
3. Membuat tujuan umum
4. Membuat tujuan khusus
5. Menetukan kriteria
6. Menentukan standar
7. Menyusun rencana tindakan
a. Observasi
b. Terapeutik
c. Edukasi

Melaksanakan rencana 1. Melaksanakan tindkan


yang telah di buat keperawatan
2. Observasi respon keluarga
Mengevaluasi tindakan 1. Memantau perkembangan
keluarga
2. Mengevaluasi hasil tindakan
keperawatan

Mendokumentasikan 1. Mendokumentasikan asuhan


asuhan keperawatan keperawatan keluarga
keluarga 2. Menyusun laporan praktik
keperawatan keluarga

V. PELAKSANAAN PRAKTIK BELAJAR KLINIK


A. Tempat praktik
Mahasiswa secara individu melakukan asuhan keperawatan pada keluarga di
lingkungan tempat tinggal mahaiswa
B. Alokasi waktu
Setiap mahasiswa melakukan praktek belajar klinik selama 2 minggu, mulai tanggal
30 November sampai 12 Desember 2020.

C. Pembimbing praktik
1. Asep Barkah, Ns. S.Kep.M.Kes.
2. Isnaeni, Ns.S.Kep.M.Kes.

VI. TUGAS MAHASISWA


1. Menyusun kontrak belajar
2. Membuat laporan pendahuluan sesuai kasus yang dibuat
3. Memberikan asuhan keperawatan pada satu keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan dan tahap perkembangan keluarga selama praktek per mahasiswa.
4. Mencapai target kompetensi skill keperawatan keluarga
5. Melakukan tindakan observasi / terapeutik / pendidikan kesehatan pada keluarga
6. Mengikuti suprvisi 1 kali selama praktek dari kasus yang menjadi kelolaan
mahasiswa.
7. Mengikuti program Posyandu dan atau Posbindu di lingkungan tempat tinggal, jika
tersedia.

VII. TUGAS PEMBIMBING


1. Mengadakan pertemaun via zoom selama praktik
2. Memberikan pengarahan kepada mahasiswa selama praktik saat pertemuan via
zoom
3. Memberikan masukan/saran kepada mahasiswa tentang pelaksanaan praktik dan
penyusunan laporan
4. Mengikuti kegiatan sesuai kontrak dengan mahasiswa via zoom
5. Mengikuti pendidikan kesehatan mahasiswa via zoom
6. Mengikuti proses interaksi antara klien dan mahasiswa via zoom
7. Memberikan penilaian terhadap laporan yang telah disusun oleh mahasiswa.
8. Memberikan penilaian evaluasi/ujian mahasiswa via zoom

VIII. TATA TERTIB PRAKTIK


1. Kehadiran mahasiswa 100 %
2. Mahasiswa tidak masuk mengganti sesuai hari yang ditinggalkan
3. Mahasiswa memakai baju bebas rapi dan bersepatu menggunakan jas almamater.
IX. PENILAIAN
Penilaian dari praktek keperawatan Gerontik adalah sebagai berikut :
1. Laporan pendahuluan dan Askep : 30%
2. Target kompetensi : 20%
3. Skill lab : 20%
4. Nilai ujian : 30%

Jakarta, November 2020


Koordinator MA Kep. Keluarga

Ns. Isnaeni, S.Kep,M.Kes.


Lampiran

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) :

2. Alamat dan Telpon :

3. Komposisi Keluarga
Jenis
No Nama Hub dgn KK TTl / Umur Pendidikan
kelamin

Genogram

Keterangan

4. Tipe keluarga

5. Suku

6. Agama

7. Status Sosek Keluarga

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini

10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

11. Riwayat keluarga inti

12. Riwayat keluarga sebelumnya

III. Lingkungan
13. Karakteristik rumah

14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

15. Mobilitas geografis keluarga

16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

17. Sistem pendukung keluarga

18. Struktur keluarga

19. Pola kemunikasi keluarga

20. Struktur kekuatan keluarga

21. Struktur peran

22. Nilai dan norma budaya

IV. Fungsi keluarga


23. Fungsi Afektif-

24. Fungsi sosialisasi

25. Fungsi perawatan keluarga

V. Stress dan koping keluarga


26. Stressor jangka pendek

27. Stressor jangka panjang

28. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

29. Strategi koping yang digunakan

30. Strategi adaptasi disfungsional

VI. Harapan Keluarga

VII. Pemeriksaan fisik

ANALISIS DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Data Subjektif :

Data Objektif :

Data Subjektif :

Data Objektif :

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. …………………
2. …………………..
3. …………………….

PRIORITAS MASALAH
KRITERIA BOBOT JUMLAH PEMBENARAN
Sifat masalah : 1

Kemungkinan diubah : 2

Potensi untuk dicegah : 1

Menonjolnya masalah : 1

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana


Keperawata Tindakan
n
Umum Khusus Kriteria Standar

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa
Tgl dan waktu Implementasi Evaluasi
ke...
Tujuan Khusus 1 Subjektif
….. ……
Respon : Objektif
……
…… Analisis
Respon : …….
Perencanaan
……… ……
Tujuan Khusus 2 Subjektif
….. …..
Respon : Objektif
……
…… Analisis
Respon : …….
Perencanaan
……… ……
Dst

PEDOMAN PENGISIAN PENGKAJIAN


KELUARGA MODEL FRIEDMAN
A. IDENTIFIKASI DATA

1. Nama keluarga: diisi dengan nama keluarga (kepala keluarga)

2. Alamat dan nomor telepon lengkap

3. Komposisi keluarga: isi dengan membuat kolom nama dimulai dari usia yang
paling tua, jenis kelamin, hubungan dengan kepala keluarga, tempat dan tanggal
lahir, pekerjaan dan pendidikan.

Jenis
No. Nama Hubungan TTL Pekerjaan Pendidikan
Kelamin
1 (Ayah)

2 (Ibu)

3 (Anak tertua)

4 Dst

Berikutnya buat genogram berupa diagram pohon keluarga contoh membuatnya.

(1918-1997)

Tm 79 AI 74 Will 82 A 80

(1916-1996)
Masalah Jantung Diabetes
Stroke
Kanker
C 1969
Rm 50 KL 40 Jn 48

Masalah
Punggung
Alkoholik

M 18 BI 16 Bd 14 Jz 10

Obat-obatan asma sehat sehat


Keterangan :

Tinggal serumah Laki-laki

Identifikasi klien Perempuan


M 18

------- Tidak menikah Cerai

Berpisah Menikah

Meninggal Kembar

Laki-laki

Adopsi

4. Tipe Keluarga: Keluarga inti, keluarga besar (extended family), 'single parent' dsb

5. Latar belakang budaya


a. Latar belakang budaya keluarga atau anggota keluarga
b. Bahasa di rumah yang digunakan
c. Asal negara/daerah sama baik kondisinya dengan tempat tinggal sekarang,
baru pindah dari negara/daerah
d. Hubungan sosial keluarga dari etnis yang sama atau tidak
e. Tempat tinggal keluarga rata-rata berasal dari etnis sama/tidak
f. Akuvitas agama, sosial, budaya, rekreasi dan/pendidikan keluarga termasuk
kelompok budaya yang perhatiannya mendalam.
g. Kebiasaan diet dan berpakaian tradisional atau modern
h. Dekorasi rumah menandakan dipengaruhi budaya daerah tertentu
i. Struktur kekuatan keluarga banyak dipengaruhi oleh budaya tradisional
atau modern
j. Etnis di komunitas apakah mendalam pengaruhnya pada keluarga.
k. Keluarga memanfaatkan pelayanan dan praktek kesehatan, menggunakan
pelayanan kesehatan tradisional atau meyakini budaya kesehatan tradisional
penduduk asli.

6. Identifikasi agama
a. Agama keluarga
b. Adakah perbedaan anggota keluarga dalam keyakinan agama dan prakteknya
c. Berapa aktif keluarga menjalankan ibadah
d. Apakah ibadah keagamaan dilakukan oleh keluarga
e. Apakah agama dijadikan sebagai dasar keyakinan atau nilai yang
mempengaruhi kehidupan keluarga
7. Status kelas sosial; didasari oleh pekerjaan, pendidikan dan pendapatan. Siapa
pencari nafkah, siapa yang memberi bantuan memenuhi kebutuhan dan mereka
ada dimana, pendapatan adekuat, bagaimana keluarga mengatur keuangan
(pengeluaran tabungan)
8. Rekreasi keluarga: identifikasi tipe dan aktivitas keluarga dan berapa sering hal
tersebut dilakukan, buat urutan aktivitas waktu luang keluarga termasuk masing-
masing anggota keluarga. Gali perasaan anggota keluarga terhadap waktu
luangnya dan aktivitas rekreasi.

B. TAHAP PERKEMBANGAN DAN SEJARAH KELUARGA


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga dengan balita, anak sekolah dsb.
sebutkan tahapannya.
10. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi dari kesenjangan tahap
perkembangan yang seharusnya telah dilalui baik pada keluarga maupun masing-
masing anggota keluarga.
11. Riwayat keluarga inti: perkembangan mental, status kesehatan yang unik dan
pengalaman seperti kematian, kehilangan, perceraian.
12. Riwayat keluarga sebelumnya dan kedua orangtua termasuk riwayat kesehatan.

C. DATA LINGKUNGAN
13. Karakteristik rumah: gambarkan tipe rumah, ruangan, status kepemilikan.
Gambarkan kondisi rumah: dalam dan luar rumah seperti peletakan barang-
barang, furnitur, ventilasi, cahaya, kehangatan, bahan dasar lantai dsb. Dapur: kaji
sumber air, sanitasi dan pendingin makanan. Kamar mandi: observasi
sanitasi,keadaan air, fasilitas toilet, sabun, handuk dan penggunaan handuk
sendiri atau bersama-sama. Area tidur sesuai dengan usia, kebutuhan spesial
individu, privacy dsb. Observasi secara umum kebersihan dan sanitasi rumah.
Identifikasi sumber-sumber ada tidaknya zat berbahaya. Adekuat pembuangan
sampah dan kaji kepuasan masing-masing anggota keluarga terhadap pengaturan
rumah.
14. Karakteristik tetangga dan komunitas: Karakteristik fisik tetangga dan
komunitas, tipe penduduk seperti rural, urban, suburban, perkotaan. Tipe hunian;
rumah, industry, pertanian dsb dari tetangga, kondisi hunian termasuk sanitasi
jalan, rumah, pengangkutan sampah dsb. Sumber-sumber polusi udara, suara, air.
Karakteristik demografi tetangga dan komunitas, kelas sosial, etnis, pekerjaan,
interes, kekuatan populasi. Fasilitas yang ada di komunitas seperti kesehatan
pasar, pelayanan agensi social, rumah ibadah, sekolah, rekreasi, transportasi, dan
kasus kejahatan yang terjadi di komunitas.
15. Mobilitas geografis keluarga: berapa lama keluarga tinggal di tempat
tersebut, adakah sejarah pindah, dari mana pindahnya.
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: anggota keluarga
mengetahui penggunaan pelayanan di komunitas, bagaimana frekuensi dan
fasilitas apa yang didapat, apakah keluarga memiliki perhatian terhadap
pelayanan komunitas yang sesuai dengan kebutuhan mereka, apa perasaan
keluarga terhadap kelompok atau organisasi yang memberi bantuan dan
bagaimana keluarga memandang komunitas.
17. Sistem pendukung keluarga: yang memberi bantuan, dukungan, konseling,
aktivitas keluarga (penjaga bayi, transportasi dsb) informal: teman, tetangga,
kelompok sosial, pegawai, majikan. Formal: hubungan keluarga dengan
pelayanan kesehatan dan agensi.

D. STRUKTUR KELUARGA
18. Pola komunikasi: observasi dari seluruh anggota keluarga berhubungan,
bagaimana kekuatan dari fungsi dan disfungsi penggunaan komunikasi, berikan
contohnya, Seberapa baik setiap anggota keluarga menjadi pendengar, jelas
dalam penyampaian dan perasaannya terhadap komunikasi dan interaksi. Berapa
sering terjadi emosi karena penyampaian pesan, apakah tipe emosi anggota
keluarga negatif, positif atau keduanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola
komunikasi keluarga: situasi, tahap siklus kehidupan keluarga, latar belakang
budaya keluarga, perbedaan gender dalam keluarga, kondisi keluarga, status
sosial ekonomi keluarga, kultur terbatas yang unik dalam keluarga.
19. Struktur kekuatan keluarga: siapa pembuat keputusan, berapa penting
keputusan atau issue di keluarga seperti anggaran keluarga, yang memutuskan
pindah kerja dan tempat tinggal, yang mengatur disiplin dan aktivitas anak. Dalam
proses pengambilan keputusan dengan konsensus, tawar menawar, kompromi
dsb. Dalam kekuatan dasar adakah anggota keluarga dapat mengambil
keputusan, siapa yang memiliki kekuatan mengatur.
20. Strukur peran: formal; peran dan posisi formal setiap anggota keluarga, tidak ada
konflik dalam peran, bagaimana perasaan terhadap perannya, jika dibutuhkan
dapatkah peran berlaku fleksibel. Jika ada masalah dalam peran siapa yang
mempengaruhi anggota keluarga, siapa yang memberikan mereka rasa dan nilai
tentang pertumbuhan, pengalaman baru, peran dan tehnik komunikasi. Informal;
Peran informal dan peran yang tidak jelas apa yang ada di keluarga, bagaimana
anggota keluarga melaksanakan perannya, Apakah anggota keluarga konsisten
dengan peran yang dilakukannya, Apakah sudah sesuai posisi keluarga dengan
peran yang dilaksanakannya, tujuan anggota melaksanakan perannya masing-
masing, kalau peran tidak terlaksana tanyakan siapa yang biasanya
melaksanakan peran tersebut sebelumnya, dan apa pengaruh bagi anggota
keluarga dalam malaksanakan perannya. Analisa model peran; siapa yang
menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota dalam melakukan perannya,
siapa yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan anggota keluarga,
pengalaman baru, peran, dan teknik komunikasi, siapa yang dapat dijadikan
model peran oleh pasangan baru (yang pernah menjadi orangtua). Variabel yang
mempengaruhi struktur peran; pengaruh sosial ekonomi terhadap anggota
keluarga dalam menjalankan peran formal dan informal, pengaruh budaya
terhadap struktur peran dari anggota keluarga, pengaruh perkembangan dan
tahap siklus kehidupan seperti apakah sesuai peran yang dilakukan oleh anggota
keluarga dengan tahap perkembangannya, bagaimana pengaruh kesehatan
terhadap pelaksanaan peran keluarga, bagaimana anggota keluarga beradaptasi
dengan perannya yang baru, apakah ada konflik peran atau stress dalam
menjalankan peran, bagaimana keluarga beradaptasi dengan kehilangan
perannya.
21. Nilai-nilai keluarga: Nilai-nilai kebudayaan yang dominan dianut oleh keluarga,
nilai inti keluarga seperti siapa yang berperan dalam mencari nafkah, kemajuan
dan penguasaan lingkungan, orientasi masa depan, kegemaran-kegemaran
keluarga, keluarga sebagai pelindung dan kesehatan bagi keluarga, apakah ada
kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan komunitas yang lebih luas, apakah ada
kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai subsistem keluarga,
bagaimana pentingnya nilai-nilai terhadap keluaga, apakah keluarga menganut
nilai-nilai keluarga secara sadar atau tidak, apakah ada konflik nilai yang menonjol
dalam keluaga itu sendiri, nilai-nilai mempengaruhi kesehatan keluarga.

E. FUNGSI KELUARGA
22. Fungsi afektif: Pola kebutuhan keluarga-respon; apakah anggota keluarga
merasakan kebutuhan individu lain dalam keluarga, apakah orangtua atau
pasangan mampu menggambarkan kebutuhan persoalan lain dari anggota
keluarganya yang lain, bagaimana sensitifnya anggota keluarga dengan melihat
tanda-tanda yang berhubungan dengan perasaan dan kebutuhan orang lain,
apakah anggota keluarga mempunyai orang yang dipercayainya, apakah
kebutuhan, keinginan, perbedaan dihormati, oleh anggota keluarga yang lain,
bagaimana sensitifnya anggota keluarga terhadap tindakan dan persoalan yang
dihadapai oleh anggota keluarga, apakah kebutuhan yang diakui oleh dipenuhi
oleh keluarga, jika demikian sejauh apa. Saling memperhatikan ; sejauh mana
anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain, bagaimana mereka
saling mendukung satu sama lain, apakah terdapat perasaan akrab dan intim di
antara lingkungan hubungan keluarga, sebaik apa hubungan anggota keluarga
dengan anggota keluarga yang lain, apakah ada menunjukkan kasih sayang
anggota keluarga yang satu dengan yang lain, apakah ada kedekatan khusus
anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain. Keterpisahan dan
keterikatan; bagaimana keluarga menanamkan perasaan kebersamaan dengan
anggota keluarga, apakah sudah sesuai perpisahan yang terjadi di keluarga
dengan tahap perkembangan keluarga.
23. Fungsi sosialisasi : kaji bagaimana keluarga membesarkan anak dari keluarga
dalam area bidang berikut : kontrol perilaku, meliputi disiplin, penghargaan dan
hukuman, otonomi dan ketergantungan, memberi dan menerima cinta, latihan
perilaku yang sesuai dengan usia. Siapa yang menerima tanggung jawab dan
peran membesarkan anak atau fungsi anak atau fungsi sosialisasi, apakah fungsi
ini dipikul bersama, bagaimana hal ini diatur. Bagaimana anak-anak dihargai
dalam keluarga, keyakinan kebudayaan yang dianut dalam membesarkan anak,
bagaimana faktor sosial mempengaruhi pola pengasuhan anak. Apakah keluarga
merupakan risiko tinggi mendapat masalah dalam membesarkan anak, faktor
risiko apa yang menempatkan keluarga masuk risiko tinggi, apakah lingkungan
memberikan dukungan dalam perkembanaagn anak seperti tempat bermain dan
istirahat.
24. Fungsi perawatan kesehatan, keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku
keluarga : nilai yang diberikan keluarga untuk kesehatan, apakah ada
kekonsistenan anggota keluarga terhadap nilai-nilai kesehatan yang dianut,
apakah keluarga selalu terlibat dalam kegiatan peningkatan kesehatan di
keluarga. Definisi dari keluarga tentang sehat sakit: bagaimana keluarga
mendefinisikan sehat sakit, bagi anggota keluarga, tanda-tanda yang menandakan
sakit, dan siapa yang mengambil keputusan di keluarga tentang sehat-sakit
anggota keluarga. Apakah keluarga dapat melaporkan tanda dan perubahan
penting, apakah sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota, keluarga.
Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa: bagaimana
keluarga mengkaji tingkat kesehatan, masalah kesehatan apa yang diidentifikasi
keluarga pada saat ini, apa persepsi keluarga terhadap berapa banyak kontrol
yang mereka lakukan untuk menjaga kesehatan. Praktik diet keluarga: apakah
keluarga mengetahui sumber-sumber makanan bergizi, apakah diet keluarga
memadai, siapa yang bertanggung jawab terhadap perencanaan belanja dan
pengolahan makanan, bagaimana makanan disiapkan seperti apakah seringnya
digoreng, rebus, santan, dipanggang, berapa jumlah makanan yang dikonsumsi
sehari, apakah ada batas anggaran belanja rumah tangga, bagaimana sikap
keluarga terhadap makanan dan jam makan?. Kebiasaan tidur dan istirahat ;
apakah jumlah jam tidur anggota keluarga sesuai dengan perkembangan, apakah
ada jam-jam tidur tertentu yang harus diikuti oleh setiap anggota keluarga, siapa
yang memutuskan anak untuk tidur siang, dimana anggota keluarga tidur. Latihan
dan rekreasi; apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi penting untuk
kesehatan, jenis rekreasi yang dilakukan keluarga secara teratur, apakah
pekerjaan harus yang biasa memberikan kesempatan untuk latihan. Kebiasaan
penggunaan obat-obatan dalam keluarga; apakah ada penggunaan alkohol,
tembakau dan kopi, apakah anggota keluarga menggunakan obat-obatan sekedar
untuk rekreasi, sudah berapa lama penggunaan obat dan alkohol di keluarga,
apakah penggunaan alkohol dan obat-obatan merupakan suatu masalah di
keluarga, apakah keluarga secara teratur menggunakan obat-obatan tanpa resep,
apakah obat-obatan ditempatkan pada tempat yang aman dan jauh dari jangkauan
anak-anak. Peran keluarga dalam praktek perawatan diri; apa yang dilakukan
keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya, apa yang dilakukan keluarga
untuk mencegah terjadinya suatu penyakit, siapa yang mengambil keputusan
dalam bidang kesehatan, apa yang dilakukan keluarga dalam merawat masalah
kesehatan keluarga, apakah ada keyakinan, sikap dan nilai-nilai dari keluarga
dalam hubungan dengan perawatan di rumah. Praktik lingkungan; bagaimana
keluarga terpapar polusi dan bahaya lingkungan, apakah anggota keluarga tidak
terpengaruh dengan oleh kebisingan lingkungan, apakah anggota keluarga
merokok, apakah keluarga menggunakan obat-obatan untuk tanaman yang
mempengaruhi kesehatan, bagaimana higiene keluarga. Cara pencegahan secara
medis : bagaimana-perasaan keluarga tentang keadaan fisik ketika berada dalam
keadaan sehat, kapan pemeriksaan terakhir pada kesehatan seperti mata,
immunisasi, pendengaran, dll. Praktik kesehatan gigi; apakah kaluarga
menggunakan air yang mengandung florida, apakah anak-anak dianjurkan untuk
menggosok gigi secara teratur, menurut keluarga waktu yang paling tepat untuk
menggosok gigi kapan, apakah ada pola keluarga dalam mengkonsumsi gula dan
kanji, apakah keluarga menerima perawatan gigi yang profesional untuk
mencegah gigi yang rusak. Riwayat kesehatan keluarga; bagaimana kesehatan
anggota keluarga dan keluarga lain dalam satu keturunan, apakah ada penyakit
keturunan dalam keluarga. Pelayanan kesehatan yang diterima; dari praktisi
kesehatan apa pelayanan kesehatan yang diterima, apakah tenaga kesehatan
yang datang bertemu dengan seluruh anggota keluarga. Perasaan dan persepsi
menyangkut pelayanan perawatan kesehatan ; apa yang diketahui oleh keluarga
tentang pelayanan kesehatan yang ada di komunitas, bagaimana perasaan dan
persepsi keluarga terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di
komunitas;, apakah keluarga mempunyai pengalaman yang terdahulu dengan
pelayanan keperawatan kesehatan, apakah keluarga merasa puas, percaya,
nyaman dari perawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang ada di
komunitas, apabila tidak ada pelayanan darurat, tahukah keluarga kemana
keluarga dapat meminta pertolongan, apakah keluarga mengetahui cara
memanggil ambulan dan perawatan paramedis, apakah keluarga memiliki suatu
perencanaan kesehatan darurat. Sumber pembiayaan; bagaimana keluarga
membayar pelayanan yang diterima, apakah kelurga masuk asuransi kesehatan,
apakah keluarga mendapat pelayanan gratis. Logistik untuk mendapat perawatan;
berapa jauh fasilitas perawatan dari rumah keluarga, alat transportasi apa yang
digunakan untuk mencapai pelayanan kesehatan, , masalah apa saja yang
ditemukan jika keluarga menggunakan fasilitas umum, apakah keluarga dapat
mengatasi stressor biasa dan ketegangan sehari-hari.
F. KOPING KELUARGA
25. Stressor-stressor, yang dialami oleh keluarga yang berkaitan dengan ekonomi,
dan sosialnya, apakah keluarga bisa memastikan lamanya dan kekuatan dari
stressor-strssor yang dialami oleh keluarga, apakah keluarga dapat mengatasi
stresor biasa dan ketegangan sehari-hari.
26. Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan penilaian yang obyektif dan
realistis terhadap situasi yang mengadung stress.
27. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap situasi yang penuh dengan stress. strategi
koping bagaimana yang diambil oleh keluarga, apakah anggota keluarga
mempunyai koping yang berbeda-beda, Koping internal dan eksternal yang
diajarkan, apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping, strategi
koping internal keluarga; kelompok kepercayaan keluarga, penggunaan humor,
self evaluasi, penggunaan ungkapan, pengontrolan keluarga terhadap masalah,
pemecahan masalah secara bersama, fleksibelitas peran, normalisasi. Strategi
koping eksternal: mencari informasi, memelihara hubungan dengan komunitas,
mencari dukungan sosial.

PEDOMAN PENULISAN
LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA

I. PENDAHULUAN
a. Definisi keperawatan keluarga
b. Tujuan umum
c. Tujuan khusus
d. Konsep tugas tahap perkembangan keluarga (sesuai dengan kasus keluarga yang
ditemukan)
e. Konsep penyakit

II. ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian keluarga
Pengkajian dilakukan melalui penjajakan pertama dan keldua secara lengkap.
Tuliskan data-data yang menurut mahasiswa perlu ditambahkan untuk
menegakkan diagnosis keperawatan

2. Diagnosa Keperawatan
Lakukan nnalisis data
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 Data Subjektif :

Data Objektif :

2 Data Subjektif

Data Objektif

Masalah keperawatan keluarga


Tuliskan semua diagnose keperawatan keluarga yang ditemukan

3. Intervensi Keperawatan
a. Tulisakan diagnosis yang didapatkan sesuai dengan prioritas masalah.
Lanjutkan untuk membuat scoring,
Prioritas masalah
KRITERIA BOBOT JUMLAH PEMBENARAN
Sifat masalah : 1

Kemungkinan diubah : 2

Potensi untuk dicegah : 1

Menonjolnya masalah : 1
b. Tujuan Umum: tujuan khusus terakhir yang akan dicapai pada hari
kunjungan
c. Tujuan Khusus
Sebutkan secara detail sesuai prinsip SMART. Contoh: Keluarga dapat
menjelaskan kembali 2 dari 3 manfaat makanan yaitu supaya kuat bekerja,
supaya cepat besar dan supaya tidak mudah sakit. Atau keluarga dapat
menyebutkan kembali manfaat makanan sesuai standar pada rencana
keperawatan.
d. Kriteria dan Standar
e. Rencana intervensi keperawatan
Untuk promosi kesehatan dan tindakan; dilengkapi dengan rancangan
pendidikan kesehatan / standar operasional prosedur
Untuk penulisan resume sama dengan laporan lengkap, namun tidak di
lengkapi dengan latar belakang

4. Implementasi keperawatan
Tuliskan hari, tanggal, jam, tindakan yang dilakukan dan respon dari keluarga
selama dilakukan tindalkan, nama dan tanda tangan.

5. Evaluasi , dengan menggunakan mengacu pada SOAP

CONTOH RANCANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tuberculosis Paru


Pokok Bahasan : Pencegahan Penyakit TBC
Target / sasaran : Keluarga Bpk. A
Hari m/ Tanggal : Jumat, 9 Oktober 2020
Waktu : 16.00 – 17.00
Tempat : Rumah Keluarga Bpk. A.

A. TUJUAN
1. Tujuan instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta atau
klien dapat mengetahui tentang penyakit TB Paru, memahami bagaimana
proses penularan dan gejala penyakit TB Paru, sehingga dapat menjaga
kesehatan dan lingkungan sekitar.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat mampu:
a. memahami pengertian Tuberculosis Paru;
b. mengetahui tanda-tanda penyakit Tuberculosis Paru;
c. mengetahui cara penularan Tuberculosis Paru;
d. mengetahui pencegahan Tuberculosis Paru;
e. mengetahui pengobatan Tuberculosis Paru;

B. MATERI
Materi yang akan disampaikan sebagai berikut.
1. Pengertian TB Paru.
2. Tanda-tanda penyakit TB Paru.
3. Cara penularan TB Paru.
4. Pencegahan TB Paru.
5. Pengobatan TB Paru.

C. PESERTA
Keluarga Bpk. A

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN


1. Komputer/ Laptop
2. LCD
3. Masker
4. Pot dahak

F. KEGIATAN PENYULUHAN

NO. WAKTU KEGIATAN PESERTA


1 10 menit Kegiatan membuka penyuluhan
(Tahap Pendahuluan)
Mengucap salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mengenal perawat
Menggali pengetahuan tentang TB Mengemukakan pendapat
Paru sesuai dengan apa yang
diketahui
Menjelaskan tujuan yang akan dicapai Menyimak dengan seksama

2. 40 menit Kegiatan inti (Tahap penyajian):


Menjelaskan pengertian TB Paru Mendengar dengan seksama
Menyimak dengan seksama
Menjelaskan tanda dan gejala TB
Paru Mendengarkan penjelasan
Menyebutkan cara pencegahan
TB Paru Keluarga menyimak
Menyebutkan penatalaksanaan TB penjelasan
Paru Keluarga berpartisipasi
Mendemonstrasikan cara
pencegahan TB Paru Menerima reinforcement
Memberikan reinforcement positif atas diberikan.
jawaban masyarakat

3. 10 menit Kegiatan menutup pendidikan


kesehatan (Tahap penutup)
Mengajukan pertanyaan sebagai Keluarga menjawab
evaluasi pertanyaan yang diberikan .
Menyampaikan kesimpulan Keluarga menyimak
Mengucapkan salam penutup. Menjawab salam.
CONTOH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENDIDIKAN KESEHATAN

Segala upaya yang direncanakan untuk memengaruhi


keluarga, sehingga mereka melakukan apa yang
DEFINISI
diharapkan yaitu perubahan perilaku.

TUJUAN Perubahan perilaku pada keluarga.

KEBIJAKAN Pendidikan kesehatan dilakukan untuk mengubah perilaku


yang tidak sehat menjadi perilaku yang sehat,
sasarannya adalah seluruh keluarga yang mengalami
masalah kesehatan atau berisiko terjadinya masalah
kesehatan.

PROSEDUR 1. Pastikan sasaran telah dilakukan identifikasi


masalah kesehatan melalui pengkajian.
2. Sampaikan salam (lihat SOP komunikasi
terapeutik).
a. Persiapan Alat
1) SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
2) Media pendidikan kesehatan (leaflet,
booklet, dan sejenisnya)
b. Pendekatan pada sasaran keluarga dengan
menjelaskan tujuan dari pendidikan kesehatan
dan waktu yang dibutuhkan selama kegiatan.
c. Menggali pemahaman sasaran tentang materi
yang akan disampaikan.
d. Menjelaskan tentang materi pendidikan
kesehatan kepada sasaran.
e. Menggunakan cara diskusi dan
atau demonstrasi.
f. Menggunakan alat bantu
bila diperlukan.
g. Mengadakan evaluasi.
h. Memberikan umpan balik.
i. Menyusun perencanaan lanjutan.
j. Mendokumentasikan kegiatan
penyuluhan kesehatan yang telah
dilakukan.

PENGENDALIAN 1. Daftar hadir


PEMANTAUAN 2. Dokumentasi laporan pendidikan
Kesehatan

CONTOH STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SENAM KAKI DIABETIK

DEFINISI Adalah latihan menggerakkan lutut, kaki, telapak kaki


dan jari-jari kaki yang ditujukan pada penderita
Diabetes Mellitus

TUJUAN 1. Membantu melancarkan sirkuasi sirkulasi darah


2. Memperkuat otot-otot kecil kaki
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

ACUAN/ Terapi ini dapat dilakukan pada klien dengan resiko


KEBIJAKAN terjadinya komplikasi gangguan sirkulasi, neuropati
pada kaki bawah, dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya komplikasi, atau pada klien yang sudah
mengalami komplikasi tersebut, dengan tujuan untuk
meminimalisasi dampak yang lebih lanjut.
Persiapan :
PROSEDUR a. Kursi
b. Koran
Pelaksanaan
1. Instruksilan klien utnuk duduk secara benar di
atas kursi dengan kaki di lantai
2. Instruksikan klien untuk meletakkan/ bertumpu
pada tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki
ditarik keatas dan ke bawah sebanyak 10 kali.
Pada saat arah kebawah hindari jari-jari kaki
menyentuh lantai
3. Dengan tumit tetap dilantai, tarik/ angkat telapak
kaki ke atas
4. kemudian jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan
tumit kaki diangkat ke atas (diulang 10 kali)
5. Selanjutnya tumit tetap dilantai, bagian depan
kaki diangkat ke atas dan buat putaran 360
derajat
6. dengan pergerakkan dada pergelangan kaki,
sebanyak 10 kaki 6. Jari-jari kaki diletakkan
dilantai, tumit diangkat dan putaran
7. 360 derajat dengan pergerakanpada pergelangan
kaki sebanyak 10 kali 7. Kaki diangkat ke atas
dengan meluruskan lutut, buat putaran 360
derajat
8. dengan pergerakan pada pergelangan kaki,
sebanyak 10 kali 8. Lutut diluruskan, lalu
ayunkan kembali ke bawah sebanyak 10 kali,
ulangi langkah ini untuk kaki yang sebelumnya
9. Letakkan sehelai kertas surat kabar dilantai,
bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan
kedua belah kaki, kemudian buka bola itu
menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini
dilakukannya sekali saja.

INDIKATOR 1. Respon Verbal


PENCAPAIAN Klien mengatakan kaki lebih ringan, dan
rata kesemutan di kaki berkurang

2. Respon non verbal


Klien berjalan dengan ringan
EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

PENAMPILAN KETERAMPILAN 2 1 0 KET


1. PENGKAJIAN
A. Menetapkan data dasar yang lengkap (8)
1. Menggunakan sumber data yang sesuai -
2. Menggunakan metode pengumpulan data -
yang sesuai
3. Mengumpulkan data dasar dan data yang -
berorientasi pada masalah dengan
menggunakan indikator penentu
4. Menggali persepsi keluarga terhadap masalah -
kesehatan (status kesehatan anggota keluarga
dan risiko kesehatan yang terkait dengan
komunitas dan lingkungan)
5. Mengkaji kemampuan keluarga tentang -
kesehatan dan pelayanan kesehatan sesuai
PENAMPILAN KETERAMPILAN 2 1 0 KET
dengan dasar teori tentang kerangka kerja
pengkajian
6. Mencatat data dasar secara:
a. Sistem -
b. Ringkas -
c. Akurat -

B. Analisa Data (2)


1. Mengartikan hubungan antar faktor yang -
terkait dengan kemampuan keluarga tentang
kesehatan dan pelayanan kesehatan ;
2. Mengidentifikasi pola dan / atau kesenjangan -
antara hasil pengkajian dengan kemampuan
yang dimiliki keluarga tentang kesehatan dan
pelayanan kesehatan

C. Menetapkan, diagnosa keperawatan kesehatan


keluarga (8)
1. Menetapkan diagnosa/ masalah keperawatan
kesehatan keluarga berdasarkan:
a. Data pengkajian yang akurat -
b. Organisasi data yang mendukung dengan -
tepat
2. Penampisan masalah kesehatan/ diagnosa -
berdasarkan serangkaian kriteria
3. Pembenaran sesuai sifat masalah -
4. Mengubah/ memperbaiki diagnosa sesuai -
dengan data yang didapat
5. Mencatat masalah / diagnosa keperawatan
kesehatan keluarga:
a. Sistematis -
b. Ringkas -
c. Akurat -

2. PERENCANAAN (9)
A. Menyertakan keluarga rencana keperawatan -
dalam membuat
B. Merumuskan tujuan yang:
1. Spesifik -
2. Dapat diukur -
3. Dapat dicapai -
4. Relevan -
5. Batas waktu -

C. Sasaran dan tujuan diarahkan pada pencapaian -


kemandirian keluarga dalam kesehatan dan
pelayanan kesehatan
D. Mengidentifikasi intervensi keperawatan yang -
sesuai
E. Menetapkan kriteria dan standar evaluasi -

3. IMPLEMENTASI RENCANA INTERVENSI (9)


A. Menyertakan keluarga dalam melaksanakan -
PENAMPILAN KETERAMPILAN 2 1 0 KET
intervensi keperawatan
B. Menggunakan teknik yang tepat dalam -
melaksanakan intervensi keperawatan
C. Menggunakan strategi pendidikan kesehatan -
D. Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi -
yang efektif
E. Mendiskusikan konsep kesehatan dan -
pelayanan kesehatan yang kuat
F. Berfungsi sebagai coordinator dengan -
mengidentifikasi, mengartikan, memulai dan
memelihara hubungan antara pelayanan yang ada
dan sesuai dengan yang ada
G. Mencatat intervensi keperawatan dan respon
keluarga:
a. Sistematis -
b. Ringkas -
c. Akurat -

4. EVALUASI (6)
A. Menyertakan keluarga dalam mengevaluasi -
asuhan keperawatan keluarga
B. Mengevaluasi asuhan keperawatan dengan -
menggunakan criteria dan standar evaluasi
C. Memodifikasi prioritas sasaran tujuan dan -
intervensi keperawatan sesuai dengan hasil
evaluasi
D. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan
perbaiki rencana: :
a. Sistematis -
b. Ringkas -
c. Akurat -

5. KETERAMPILAN PROFESIONAL (8)


A. Mengevaluasi dampak perasaan, nilai, sikap -
dan tingkah laku sendiri terhadap asuhan
keperawatan dan hubungan professional
B. Menggunakan konsultasi intra professional dalam -
mengambil keputusan
C. Menerima accountability (tanggung gugat)
terhadap praktik professional diri sendiri:
1. Mencari dan menerima supervisi yang sesuai -
2. Laporan kasus:
a. Teliti dan tepat -
b. Melaporkan tugas -
c. Menyerahkan tugas -
3. Segera melapor jika ada kesalahan -
TOTAL (50 point)

EVALUASI PENILAIAN Nilai akhir:


86 – 100 : A Angka : ______________
81 – 85 : A- Huruf :_______________
75 – 80 : B+
70 – 74 : B
65 - 69 : C+
60 - 64 : C Jakarta,…………………………
55 - 59 : D
<54 : E

_____________________ _____________________
Nama Mahasiswa Nama Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai