Anda di halaman 1dari 22

I.

PENDAHULUAN
a. Definisi Keluarga
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga
dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat (Helvie, 1981).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala
Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998).
Jadi keluarga adalah Unit terkecil masyarakat Terdiri atas dua orang atau
lebih adanya ikatan perkawianan dan atau pertalian darah Hidup dalam satu rumah
tangga dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga saling berinteraksi mempunyai
peran masing-masing menciptakan dan mempertahankan kebudayaan
b. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara
secara mandiri .
c. Tujuan Khusus
 Keluarga mampu Mengenal Macalah Kesehatan
 Keluarga mampu Mengambil Keputusan
 Keluarga mampu Merawat Anggota Keluarga yang Sakit DM
 Keluarga mampu Memodifikasi Lingkungan
 Keluarga mampu menggunakan Fasilitas Umum dan Fasilitas Kesehatan
d. Konsep tugas tahap keluarga perkembangan keluarga
keluarga Tn.A adalah keluarga dengan anak dewasa, dimana keluarga terdiri
dari ayah, ibu, dan 1 orang anak. Tahap perkembangan keluarga Tn. A adalah
keluarga yang melepas anak dengan anak pertama, kedua dan ketiga sudah
menikah atau sudah berkeluarga tidak satu rumah dan anak ke empat belum
menikah usia 21 tahun.
e. Konsep penyakit diabetes melitus
 Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen
yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul
pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar
gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun
relatif.
 Klasifikasi
Klasifikasi diabetes melitus sebagai berikut:
1. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe satu terjadi karena sistem kekebalan tubuh
penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang
memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan
kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ
organ tubuh. Diabetes tipe satu juga di kenal dengan diabetes
autoimun yang di sebabkan faktor genetik yang dipengeruhi
oleh faktor lingkungan.
2. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering
terjadi, yang disebabkan oleh sel- sel tubuh yang menjadi
kurang sensitif terhadap insulin yang di hasilkan tidak dapat di
pergunakan dengan baik.
3. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah diabetes khusus pada ibu hamil
yang di sebabkan oleh perubahan hormon dan gula darah akan
kembali normal setelah melahirkan
 Gejala Diabetes
Beberapa ciri – ciri diabetes tipe 1 dan 2 meliputi:
1. Sering merasa haus
2. Sering buang air kecil, terutama di malam hari
3. Sering measa sangat lapar
4. Turunya berat badan tanpa sebab yang jelas
5. Berkurangnya masa otot
6. Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produksi sisa
dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat
menggunakan gula sebagai sumber energi
7. Lemas pandangan kabur
8. Luka yang sulit sembuh
9. Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit vagina
atau saluran kemih
10. Mulut kering
11. Rasa terbakar, kaki dan nyeri kaki
12. Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang
terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin
yang berlebihan.
 Faktor resiko Diabetes
Diabetes Tipe 1:
1. Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe satu
2. Menderita infeksi virus
3. Diabetes tipe satu banyak terjad pada usia 4-7 tahun dan 10-14
tahun, walaupun diabetes tipe satu dapat muncul pada usia
berapapun

Diabetes Tipe 2
1. Kelebihan berat badan
2. Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2
3. Kurang aktif dalam aktivitas fisik
4. Usia
5. Menderita tekanan darah tinggi
6. Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal.
 Komplikasi Diabetes
Komplikasi yang dapat muncul pada diabetes tipe 1 dan 2
1. Penyakit jantung
2. Stroke
3. Gagal ginjal kronis
4. Gangguan peng;ihatan
5. Katarak
6. Depresi
7. Demensia
8. Gangguan pendengaran
9. Luka dan infeksi pada kaki yang sulit sembuh kerusakan kulit
akibat infeksi bakteri, jamur.
Komplikasi yang mucul pada diabetes gestasional:

Diabetes akibat kehamilan dapat menimbulkan komplikasi pada ibu


hamil dan bayi. Contoh pada ibu hamil adalah praeklamsia, sedangkan
pada bayi adalah:

1. Kelebihan berat badan


2. Kelahiran prematur
3. Gula darah rendah
4. Keguguran
5. Penyakit kuning
6. Meningktnya risiko menderita diabetes tipe 2 pada saat bayi
sudah menjadi dewasa.

 Pencegahan penyakit DM
1) Mempertahankan berat badan ideal
2) Rutin beraktivitas setiap hari 30 menit
3) Hindari stress
4) Hindari merokok dan mengkonsumi minuman yang berakohol
5) Tes gula darah dan tes hbA1c secara teratur
6) Makan- makanan sehat 3-5 porsi buah dan sayuran sehari dan
kurangi asupan gula, garam dan lemak jenuh

Komplikasi yang mucul pada diabetes gestasional:

Diabetes akibat kehamilan dapat menimbulkan komplikasi pada ibu


hamil dan bayi. Contoh pada ibu hamil adalah praeklamsia, sedangkan
pada bayi adalah:

7. Kelebihan berat badan


8. Kelahiran prematur
9. Gula darah rendah
10. Keguguran
11. Penyakit kuning
12. Meningktnya risiko menderita diabetes tipe 2 pada saat bayi
sudah menjadi dewasa.
 Pencegahan Komplikasi DM
1) Minum obat Secara teratur sesuai dengan anjuran dokter atau
petugas lain
2) Jaga kadar gula darah, cek rutin kadar gula darah
3) Menkonsumi makanan sehat sayur, buah
4) Beraktifitas fisik secara teratur
5) Waspada infeksi kulit dan gangguan kulit
6) Periksa mata secara teratur
 Pemeriksaan Penunjang
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
4. memiliki riwayat penyakit jantung
 Kriteria Pengendalian DM

TARGET
GD puasa (mg/dL) 80 – 130

GD 2 jam PP (mg/dL) < 180

A1C (%) <7

Kolesterol total (mg/Dl < 200


Kolesterol LDL (mg/Dl < 100/<70
Kolesterol HDL (mg/dL) >45
Trigliserida (mg/dL) <150
IMT (kg/m2) 18.5 – 23

Tekanan darah (mmHg <130/80


FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) :Tn. A
2. Alamat dan Telpon : 0895350535383
3. Komposisi Keluarga
Jenis
No Nama Hub dgn KK TTl / Umur Pendidikan
kelamin
1. Tn. A Laki – Laki Suami 63 tahun SD
2. Ny. S Perempuan Istri 54 tahun SD
3. Tn. M Laki-Laki Anak kandung 21 tahun SMK

Genogram

Keterangan

4. Tipe keluarga
keluarga Tn.A adalah keluarga dengan anak dewasa, dimana keluarga terdiri
dari ayah, ibu, dan 1 orang anak. Tahap perkembangan keluarga Tn. A adalah
keluarga yang melepas anak dengan anak pertama, kedua dan ketiga sudah
menikah atau sudah berkeluarga tidak satu rumah dan anak ke empat belum
menikah usia 21 tahun.
5. Suku
Tn. M berasal dari jawa barat (Betawi), Ny. S berasal dari jawa barat (Betawi),
An. M berasal dari jawa barat (Betawi)
6. Agama
Tn. A, Ny. S dan An. M beragama Islam
7. Status Sosek Keluarga
Tn. A bekerja sebagai buruh, Ny. S bekerja sebagai asisten rumah tangga, An.M
bekerja sebagai buruh
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. S mengatakan jarang berekreasi, dan bila ada waktu senggang digunakan
untuk menonton TV dan menonton TV bersama
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat ini berada pada tahap keluarga
dengan anak dewasa, dimana tugas perkembanganya yaitu menata kembali
fasilitas dan sumber, penataan tanggung jawab antar anak, mempertahankan
komunikasi terbuka, melepakan anak dan mendapatkan menantu.
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap keluarga yang belum terpenuhi adalah melepaskan anak terakhirnya dan
mendapatkan menantu untuk anak terkhirnya, karena anak pertama, kedua,
ketiga sudah menikah dan mempunyai anak
11. Riwayat keluarga int
Tn. A mengatakan hanya istrinya yang memiliki riwayat Diabetes Melitus
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Dalam riwayat keluarga Tn. A Mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit
dari keluarga sebelum dirinya. Ny. S memiliki riwayat diabetes mellitus karena
faktor hidupnya
III. Lingkungan
13. Karakteristik rumah
Keluarga Tn.A tinggal didaerah padat penduduk, rumah yang ditinggali
keluarga Tn.A adalah kontrakan dengan ukuran 15 meter persegi. Dindingnya
terbuat dari tembok dan atapnya terbuat dari asbes, rumah keluarga Tn.A
berlantai satu terdiri dari dapur, kamar mandi dan ruang tamu. Secara keseluruhan
kondisi rumah rapih dan bersih, cahaya matahari dapat masuk karena ada ventilasi
jendela di ruang tamu.

Dap
Kamar mandi
ur
Kamar tidur

Teras
Ruanghalaman
tamu

14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Dilingkungan Rt 05 Rw 08 Desa Babelan penduduknya cukup padat jarak anara


rumah tetangga berdempetan dan terlihat sesak, dan letak rumah berada di gang
sempit serta hanya bisa di lewati motor saja.
15. Mobilitas geografis keluarga
Ny. Sudah tinggal di ligkungan ini sejak 30 tahun yang lalu
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengikuti kegiatan pengajian setiap malam jum’at
17. Sistem pendukung keluarga
Hubungan keluarga dengan tetangga atau lingkungan sekitar baik, cukup erat,
saling membantu dan menghargai. Keluarga memerikakan keehatanya bila ada
keluhan sakit saja
IV. Struktur keluarga
18. Pola kemunikasi keluarga
Tn. A berkomunikasi secara dua arah saling menghargai bila ada anggota
keluarga sedang berbicara. Bila ada anggota keluarga yang sedang menghadapi
masalah, dibicarakan secara terbuka sehingga masalah dapat terselesaikan
19. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. A pengambil keputusan yaitu Ny. S dan mengatur tentang
anggaran belanja. Dalam proses pengambilan keputusan dengan cara
dimusyawarahkan dahulu sebelumnya.
20. Struktur peran
Tn. M sebagai kepala keluarga yang memimpin keluarga dan mencari nafkah
dan Ny. S sebagai istri yang bertugas mengatur keuangan dan membantu suami
mencari nafkah dan An. N sebagai anak terakhir dari 4 beraudara membantu
orang tua mencari nafkah
21. Nilai dan norma budaya
Nilai dan dan norma budaya yang di anut keluarga adalah budaya betawi dan
tidak memiliki nilai-nilai kepercayaan serta kebudayaan yang bertentangan
dengan kesehatan.
V. Fungsi keluarga
22. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. A berusaha untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga,
saling membantu jika ada keluarga yang mengalami kesulitan, saling
menghargai, memperhatikan dan percaya antara satu dengan yang lainya.
23. Fungsi sosialisasi
Seluruh anggota keluarga Tn. A dapat berinteraksi dengan baik. Di dalam
lingkunganya. Tanggung jawab dalam keluarga dijalankan dengan baik.
24. Fungsi perawatan keluarga
Tn. A dan Ny. S mengatakan apabila salah satu anggota keluarga sakit hal
yang pertama dilakukan adalah memberikan obat terlebih dahulu lalu apabila
beberapa hari gejala sakit belum juga mereda akna dibawa ke pelayanan kesehatan
seperti puskesmas atau klinik. Masalah kesehatan saat ini yang sedang dihadapi
oleh keluarga adalah Tn. A menderita maag kronis dan inflamasi usus, sudah
dilakukan pemeriksaan pada bulan Oktober namun saat ini obat yang dikonsumsi
habis seharusnya anggota keluarga yang sakit harus kembali ke unit pelayanan
kesehatan agar dilakukan pengontrolan terhadap penyakitnya tetapi karena
terhalangi oleh biaya sehingga menyebabkan hal ini tidak dilakukan oleh
keluarga. Diet keluarga Ny. S mengetahui makanan makanan bergizi dan yang
bertanggung jawab terhadap perencanaan belanja, pengolahan makanan adalah
Ny. S, jam makan yang dilakukan tidak teratur terkadang 2 kali/hari terkadang 3
kali/hari. Kebiasaan istirahat tidur keluarga yaitu kepala keluarga tidur tidak
menentu terkadang tidur hanya 5 jam/hari, istri tidur 7 jam/hari lalu anak anak
akan tidur 9 jam/hari. Penggunaan obat obatan didalam keluarga seperti paramex,
bodrex, sinosetin untuk meredakan batuk pilek dan panas pada anak, Tn. A
pengguna tembakau yang saat ini sedang dibatasi jumlah penggunaanya,
penggunaan saat ini adalah obat penambah darah, lambung, vitamin, dan obat
tidur untuk mengurangi gejala penyakit yang sedang dialaminya saat ini.
VI. Stress dan koping keluarga
25. Stressor jangka pendek
Stresor jangka pendek yang dialami keluarga adalah Ny. S mengalami sakit DM
26. Stressor jangka panjang
Stresor jangka panjang yang di rasakan keluarga adalah melepas anak
terakhirnya ketika menikah
27. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga mengatakan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama- sama untuk
mencari jalan keluarnya
28. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama- sama untuk
mencari jalan keluarnya
29. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara keluarga mengatasi masalah
secara maladatif
30. Harapan Keluarga
Keluarga sangat senang dengan kehadiran mahasiswi karena bisa berbicara
mengenai kesehatan, memberikan informasi, sehingga keluarga menjadi tahu
mengenai kesehatanya.
31. Pemeriksaan fisik
N Pemeriksaan Tn. A Ny. S An. M
o
1 TTV BB:65 kg BB: 60 kg BB:50 kg
TB:160 cm TB:155 cm TB:160 cm
S: 36.4 c S:36.6 C S:36.6 C
N:80 x/mnt N:85x/mnt N:86x/mnt
Td: 120/80 Td:130/70 Td:110/70
mmHg mmHg mmHg
Rr: 16x/mnt Rr: 16x/mnt Rr: 16x/mnt
2 Kulit dan Warna kulit Warna kulit Warna kulit
rambut kecoklatan, tak kecoklatan, kecoklatan,
ada luka, tak tak ada luka, tak ada
ada gatal, tak ada gatal, luka, tak
rambut pendek rambut ada gatal,
bersih pendek rambut
bersih pendek
bersih
3 Mata Kelopak mata Kelopak Kelopak
tidak ptosis, mata tidak mata tidak
bola mata ptosis, bola ptosis, bola
berwaenahitam, mata mata
tidak ada berwaenahita berwaenahit
peradangan, m, tidak ada am, tidak
konjungtiva peradangan, ada
tidak anemis, konjungtiva peradangan
sklera anikterik tidak anemis, ,
sklera konjungtiva
anikterik tidak
anemis,
sklera
anikterik
4 Telinga Pendengaran Pendengaran Pendengara
baik,tinnitus baik,tinnitus n
tidak ada tidak ada baik,tinnitus
serumen, serumen, tidak ada
purulen tidak purulen tidak serumen,
ada, tidak ada ada, tidak purulen
nyeri di tekinga. ada nyeri di tidak ada,
tekinga. tidak ada
nyeri di
tekinga.
5 Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kotoran, tidak kotoran, tidak kotoran,
ada kelaian ada kelaian tidak ada
bentuk, tidak bentuk, tidak kelaian
terumbat, tidak terumbat, bentuk,
ada sekret tidak ada tidak
sekret terumbat,
tidak ada
sekret
6 Mulut Gigi bersih, Gigi bersih, Gigi bersih,
tidak ada karies, tidak ada tidak ada
gosok gigi 2x karies, gosok karies,
sehari setiap gigi 2x sehari gosok gigi
mandi setiap mandi 2x sehari
menggunakan menggunaka setiap
pasta gigi n pasta gigi mandi
menggunak
an pasta
gigi
7 Payudara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran, pembesaran, pembesara
tidak ada tidak ada n, tidak ada
benjolan, bentuk benjolan, benjolan,
dada simetris bentuk dada bentuk
simetris dada
simetris
8 Thorak Bunyi jantung 1 Bunyi jantung Bunyi
dan 2 normal, 1 dan 2 jantung 1
tidak ada normal, tidak dan 2
kelainan ada kelainan normal,
tidak ada
kelainan
9 Abdomen Buncit, tidak Buncit, tidak Buncit, tidak
ada asites, ada asites, ada asites,
bising usus bising usus bising usus
30x/mnt, tidak 30x/mnt, 30x/mnt,
ada nyeri tidak ada tidak ada
nyeri nyeri
10 Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kekakuan, tidak kekakuan, kekakuan,
nyeri pada tidak nyeri tidak nyeri
telapak kaki dan pada telapak pada
tangan kaki dan telapak kaki
tangan dan tangan

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN KELUARGA
1) Hasil Penjajakan Pertama
- Diabetes Melitus
2) Hasil penjajakan ke dua
1. Kemampuan mengenal masalah

Ketika di tanya tentang Diabetes Melitus keluarga menjawab diabtes melitus


adalah kencing manis ketika di tanya penyebab penyebab diabetes melitus
keluarga mengatakan karena banyak makan yang manis. Kemudian ketika
ditanya tanda dan gejala dari diabetes mellitus keluarga mengatakan sering haus,
penglihatan kadang kabur, sering lapar, dan ujung jari-jari tangan terasa
kesemutan.
2. Kemampuan mengambil keputusan

Ketika ditanya diabetes mellitus itu berbahaya atau tidak keluarga mengatakan
berbahaya. Ketika ditanya apa akibat lanjut dari diabetes mellitus keluarga
mengatakan tidak tahu. Ketika ditanya bagaimana perasaannya sekarang,
keluarga mengatakan merasa ada masalah.

3. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit diabetes melitus


Ketika ditanya bagaimana pengobatan terhadap diabetes mellitus keluarga
mengatakan selalu berobat ke dokter praktek. Ketika ditanya bagaimana
pencegahan diabetes mellitus keluarga mengatakan mengurangi makanan yang
manis-manis. Ketika ditanya mengenai obat tradisional diabetes mellitus keluarga
mengatakan suka memasak tumis/rebusan pare.
4. Kemampuan memodifikasi lingkungan
Ketika ditanya lingkungan yang baik keluarga mengatakan bebas dari penyakit.
Ketika ditanya lingkungan yang buruk keluarga mengatakan kotor dan bisa
menimbulkan penyakit. Ketiaka ditanya rumah yang sehat keluarga mengatakan
rumah harus bersih. Ketika ditanya apakah rumahnya sudah memenuhi standar
kesehatan keluarga mengatakan kurang tahu tetapi keluarga mempunyai kemauan
untuk menciptakan lingkungan rumah yang sesuai dengan standar kesehatan.
5. Menggunakan fasilitas umum dan fasilitas kesehatan
Ketika ditanya apakah ada pelayanan kesehatan terdekat, keluarga mengatakan
ada yaitu bidan praktek, dokter praktek dan puskesmas. Ketika ditanya apa
keuntungan dan kerugian adanya pelayanan kesehatan, keluarga mengatakan
kalau puskesmas murah tapi jauh sehingga keluarga jarang menggunakannya,
keluarga biasa menggunakan fasilitas kesehatan dokter praktek karena dekat dari
rumah walaupun biayanya lebih mahal. Ketika ditanya apakah sudah membawa
anggota keluarga ke pelayanan kesehatan, keluarga mengatakan sudah dibawa ke
dokter praktek.
ANALISIS DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Data Subjektif : Ketidakstabilan gula Ketidakmampuan
1. Ny. S darah keluarga merawat
mengatakan anggota keluarga yang
dirinya sakit diabetes melitus
mempunyai
penyakit DM
sejak 1 tahun
yang lalu
2. Ny. S pernah
diberitahu oleh
dokter (saat
kontrol)untuk
mengurangi
makan manis
dan asin.
3. Keluarga tidak
tahu apa
akibatnya jika
tidak di obati
4. Ny. S
mengatakan
dirinya sering
merasa haus
buang air kecil,
serta pola makan
tidak teratur
kadang (2-
3x/hari)
5. Ny. S tidak tahu
mengenai
penyakit gula
dan sudah tidak
kontrol gula
sejak 3 bulan
yang lalu
6. Pasien
mengatakan
lelah, lesu dan
sering merasa
kesemutan dan
minta untuk
diobati
Data Objektif :
1. Kedua kaki
pasien sering
kesemutan
2. Ny. S bertanya-
tanya tentang
penyakitnya
3. Pasien
menggunakan
alas kaki (kaos
kaki)
4. TTV: BB: 60
kgTB:155 cm,
S:36.6 ,
N:85x/mnt,
Td:130/70 mmHg
Rr: 16x/mnt
GDS: 367 gr/dl

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan gula darah pada Ny. S beruhungan dengan Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit diabetes melitus

PRIORITAS MASALAH
No Kriteria Bobot perhitungan Pembenaran
1 Sifat Masalah: aktual (3) 1 3/3x1 Masalah sudah
terjadi ny. S
mengatakan
pandangan agak
kabur, mukosa mulut
kering, dan ny. S
sering merasa haus
dan sering buang air
kecil terutama pada
malam hari, turgor
kulit normal,
ektremita kadang
suka kesemutan,
kondisi badan Ny. S
sering merasa lelah
dan lemas dari hasil
pemeriksaan GDs:
367 gr/dl
2 Kemungkinan masalah 2 2/2x2=2 Ny. S mempunyai
untuk di ubah: dengan mudah keinginan untuk
(2) sembuh, mempunyai
keinginan untuk
mengetahui
penyakitnya,
tindakan keluarga
untuk mengatasi
penyakit diabetes
mellitus yaitu dengan
berobat ke klinik dan
puskesmas setempat
serta membawa
anggota keluarga
khususnya Ny. S
untuk berobat ke
fasilita kesehatan.
3 Potensial masalah untuk di 1 3/3x1= 1 Ny. S dalam
cegah: tinggi (3) keadaan sehat tidak
perlu dirawat di
rumah sakit dan
masih dapat
ditangani dengan
konsumi obat dan di
bawa ke pelanyanan
kesehatan
4 Menonjolnya masalah : 1 2/2x1= 1 Hasil GDs 367 gr/dl,
segera (2) Ny. S merasa lelah
dan lemas sehingga
di khawatirkan akan
menyebabkan gejala
lain yang timbul
apabila tidak segera
di tangani
Jumlah 5

 Hasil scoring dari Ketidakstabilan kadar gula darah pada Ny.W berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat keluarga dengan masalah diabetes melitus: 5

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KMK 1

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana


Keperawatan Tindakan
Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakstabilan kadar Setelah Setelah Respon 1)Keluarga 1)Jelaskan pada
gula darah dilakukan mampu anggota keluarga
dilakukan verbal
berhubungan dengan pendidika menyebutkan tentang penyakit
ketidakmampuan kunjungan n keluarg pengertian DM, diabetes meitus
keluarga merawat kesehatan
keluarga a yaitu kenaikan yang meliputi
keluarga dengan selama 1 x
masalah diabetes glukosa dalam pengertian, tanda
selama dua 30 menit
melitus pada darah dan gejala,
kali pada penyebab DM,
keluarga
2)Keluarga
keluarga Tn. A Tn. A nilai normal gula
khususnya mampu darah dan
khususnya Ny. menjelaskan
Ny. S pentalaksanaan
S dapat tanda dan
DM.
mengenal gejala DM yaitu,
ketidakstabilan
masalah meningkatnya 2)Tanyakan
kadar gula kesehatan rasa lapar, kembali kepada
meningkatnya keluarga
darah kembali
rasa haus, pengertian,
stabil. meningkatnya penyebab, tanda
buang air kecil, dan gejala nilai
kesemutan, leah normal gula darah
dan lemas. dan
pentalaksanaan
3)Keluarga
DM.
mampu
menyebutkan 3)berikan
salah satu reinforcement
penyebab DM positif atas usaha
yaitu banyak yang dilakukan
makan yang
keluarga
manis manis dan
tingginya gula di
dalam darah

4)Keluarga
mengetahui nilai
normal gula
darah yaitu,
sebelum makan
(70-130 mg/dl),
dua jam setelah
makan (<140
mg/dl), puasa
(<100 mg/dl)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KMK 2

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan


Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakstabilan Setelah Setelah Respon 1)Keluarga 1)jelaskan pada
kadar gula darah dilakukan dilakukan verbal mengetahui akibat keluarga akibat
berhubungan kunjungan pendidikan keluarga lanjut dari diabetes lanjut apabila
dengan keluarga kesehatan melitus bila tidak diabetes melitus
ketidakmampuan selama tiga selama 1 x di obati adalah tidak diobati
keluarga kali pada 30 menit
gagal ginjal, dengan baik
merawat keluarga Tn. A pada
keluarga dengan khususnya Ny. keluarga stroke,penyakit dengan berdiskusi
masalah diabetes S Tn. A jantung koroner, bersama keluarga
melitus ketidakstabilan khususnya luka yang sukar
kadar gula Ny.S sembuh dan 2)Motivasi
darah kembali diharapkan kebutaan keluarga untuk
stabil. keluarga menyebutkan
mampu 2)Keluarga kembali akibat
mengambi mampu lanjut dari diabtes
l mengetahui cara melitus yang tidak
keputusan
mengatasi diobati
penyakit diabetes
melitus yaitu, 3)Diskusikan
olahraga teratur, dengan keluarga
makan makanan tentang keinginan
sehat, rutin minum untuk merawat
obat dan insulin, anggota keluarga
tes gula darah yang sakit
setiap hari,
4)Beri pujian
mengurangi stres,
tidur berkualitas, positif kepada
melakukan diet keluarga atas
katogenik jawaban dan
keputusan yang
diambil

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KMK 3

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana


Keperawatan Tindakan
Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakstabilan Setelah Setelah Respon 1)Keluarga
kadar gula darah dilakukan dilakukan verbal mengetahui cara 1)jelaskan
berhubungan kunjungan pendidikan perawatan diabetes kepada
dengan keluarga kesehatan keluarga
ketidakmampuan selama tiga kali selama 1 x mellitus yaitu
keluarga merawat pada keluarga 30 menit hindari stres keluarga
keluarga dengan Tn. A pada berlebih, tentang cara
masalah diabetes khususnya Ny. keluarga mengkonsumsi
melitus S Tn. A perawatan
makanan yang
ketidakstabilan khususnya Diabetes
kadar gula Ny.S rendah karbohidrat
darah kembali mampu (nasi, kentang, mie, Melitus
stabil. merawat roti , latihan
anggota jasmani minimal 30 2)Jelaskan
keluarga menit (jalan kaki pada keluarga
dengan
masalah
joging), minum tentang
diabetes obat secara teratur
pencegahan
melitus.
2)Keluarga mengerti dan diet pada
tentang pencegahan diabetes
dan dan diet dari
melitus
penyakit diabetes
melitus.yaitu 3)Tanyakan
mengurangi porsi kembali
makan, hindari bagaiumana
stres, olahaga, cara
menurunkan berat perawatan
badan, hindari Diabetes
makanan Melitus
berlemak, hindari
4)Tanyakuan
minuman atau
kemubali
makanan manis,
bagaimana
makan banyak
pencegahan
sayuran,
dan diet pada
mengontrol gula
diabetes
darah setiap hari
melitus
maksimal, diet
diabetes melitus 5)berikan
memakan makanan reinforcement
positif atas
kaya akan nutrisi
usaha yang
serta rendah lemak dilakukan
dan kalori. keluarga
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa ke... Tgl dan waktu Implementasi Evaluasi

Tujuan Khusus 1 Subjektif


1)Menjelaskan pada Objektif
anggota keluarga tentang
Ketidakstabilan Analisis
penyakit diabetes meitus
kadar gula darah
berhubungan yang meliputi pengertian, Perencanaan
dengan
tanda dan gejala, ……
ketidakmampuan
keluarga merawat penyebab dan
keluarga dengan
penatalaksanaan DM.
masalah diabetes
melitus 2)Menanyakan kembali
kepada keluarga
pengertian, penyebab,
tanda dan gejala nilai
normal gula darah dan
pentalaksanaan DM.
3) Memberikan
reinforcement positif
atas usaha yang
dilakukan keluarga
Tujuan Khusus 2 Subjektif
1)Menjelaskan pada …..
keluarga akibat lanjut Objektif
apabila diabetes melitus ……
tidak diobati dengan
Analisis
baik dengan berdiskusi
bersama keluarga …….
Perencanaan
2)Memotivasi keluarga
……
untuk menyebutkan
kembali akibat lanjut
dari diabtes melitus
yang tidak diobati

3)Mendiskusikan
dengan keluarga
tentang keinginan untuk
merawat anggota
keluarga yang sakit

4)Memberi pujian
positif kepada keluarga
atas jawaban dan
keputusan yang diambi
Tujuan Khusus 3

1)Menjelaskan kepada
keluarga tentang cara
perawatan Diabetes
Melitus

2)MenJelaskan pada
keluarga tentang
pencegahan dan diet
pada diabetes melitus

3)Menanyakan kembali
bagaiumana cara
perawatan Diabetes
Melitus

4)Menanyakuan
kembali bagaimana
pencegahan dan diet
pada diabetes melitus

5)Memberikan
reinforcement positif
atas usaha yang
dilakukan keluarga

Anda mungkin juga menyukai