Anda di halaman 1dari 27

LP DAN SP ISOLASI SOSIAL

1. Definisi
Isolasi sosial adalah keadaan di mana seseorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya (Damaiyanti, 2008)
Isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang
terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan
perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam dalam
hubungan sosial (Depkes RI, 2000)

2. Penyebab
Menurut Stuart dan Sundeen (2007):
a. Faktor predisposisi
1) Faktor perkembangan
Kurangnya stimulasi, kasih sayang, perhatian, dan kehangatan dari
ibu/pengasuh pada bayi akan memberikan rasa tidak aman
yang dapat menghambat terbentuknya rasa percaya diri dan dapat
mengembangkan tingkah laku curiga pada orang lain maupun
lingkungan di kemudian hari.
2) Faktor sosial budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan merupakan
faktor pendukung terjadinya gangguan berhubungan. Dapat juga
disebabkan oleh karena norma-norma yang salah yang dianut oleh
satu keluarga.
3) Faktor biologis
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung yang
menyebabkan terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Organ
tubuh yang jelas mempengaruhi adalah otak.
b. Faktor presipitasi
1) Stresor sosial budaya
Stresor sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan
seperti perceraian, berpisah dengan orang yang dicintai, kesepian
karena ditinggal jauh, dirawat di rumah sakit atau dipenjara.
2) Stresor psikologi
Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan menurunnya
kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain.
(Damaiyanti, 2012: 79)
3. Rentang respon
Berdasarkan buku keperawatan jiwa dari Stuart (2006):
Respon adaptif Respon maladaptif

Menyendiri kesepian manipulasi


Otonomi menarik diri impulsif
Bekerja sama ketergantungan narcisme
Interdependen

Respon adaptif:
a. Solitude (menyendiri)
Adalah respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa
yang telah dilakukan.
b. Otonomi
Adalah kemampuan individu dalam menentukan dan menyampaikan ide,
pikiran, perasaan dalam berhubungan sosial.
c. Mutualisme (bekerja sama)
Adalah suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu
mampu untuk saling memberi dan menerima.
d. Interdependen (saling ketergantungan)
Adalah suatu hubungan saling tergantung antara individu dengan orang
lain dalam rangka membina hubungan interpersonal.

Respon maladaptif:
a. Kesepian adalah kondisi dimana individu merasa sendiri dan terasing
dari lingkungannya, merasa takut dan cemas.
b. Menarik diri adalah individu mengalami kesulitan dalam membina
hubungan dengan orang lain.
c. Ketergantungan (dependen) adalah gangguan hubungan sosial jenis ini
orang lain diperlakukan sebagai objek.
d. Manipulasi adalah individu memperlakuakan orang lain sebagai objek,
hubungan terpusat pada masalah pengendalian orang lain.
e. Impulsif adalah individu tidak mampu merencanakan sesuatu.
f. Narcisisme adalah individu mempunyai harga diri yang rapuh.
(Trimelia, 2011: 9)
4. Tanda dan
a. Gejala subjektif
1. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
2. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3. Klien merasa bosan
4. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
5. Klien merasa tidak berguna
b. Gejala objektif
1. Menjawab pertanyaan dengan singkat, yaitu “ya” atau “tidak” dengan
pelan
2. Respon verbal kurang dan sangat singkat atau tidak ada
3. Berpikir tentang sesuatu menurut pikirannya sendiri
4. Menyendiri dalam ruangan, sering melamun
5. Mondar-mandir atau sikap mematung atau melakukan gerakan
secara berulang-ulang
6. Apatis (kurang acuh terhadap lingkungan)
7. Ekspresi wajah tidak berseri
8. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
9. Kontak mata kurang atau tidak ada dan sering menunduk
10. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan
sekitarnya (Trimelia, 2011: 15)

5. Akibat
Salah satu gangguan berhubungan sosial diantaranya perilaku menarik
diri atau isolasi sosial yang disebabkan oleh perasaan tidak berharga yang
bisa dialami pasien dengan latar belakang yang penuh dengan
permasalahan, ketegangan, kekecewaan, dan kecemasan.(Prabowo, 2014:
112). Perasaan tidak berharga menyebabkan pasien makin sulit dalam
mengembangkan berhubungan dengan orang lain. Akibatnya pasien menjadi
regresi atau mundur, mengalami penurunan dalam aktivitas dan kurangnya
perhatian terhadap penampilan dan kebersihan diri. (Stuart dan Sudden
dalam Dalami, dkk 2009)

6. Mekanisme koping
(Damaiyanti, 2012: 84)
a. Regresi adalah mundur ke masa perkembangan yang telah lain.
b. Represi adalah perasaan-perasaan dan pikiran pikiran yang tidak dapat diterima
secara sadar.
c. Isolasi adalah mekanisme mental tidak sadar yang mengakibatkan timbulnya
kegagalan defensif dalam menghubungkan perilaku dengan motivasi.

Mekanisme koping yang muncul yaitu:


a. Perilaku curiga : regresi, represi
b. Perilaku dependen: regresi
c. Perilaku manipulatif: regresi, represi
d. Isolasi/menarik diri: regresi, represi, isolasi
(Prabowo, 2014:113)

7. Penatalaksanaan
Menurut dalami, dkk (2009):
a. Electro Convulsive Therapy (ECT)
Adalah suatu jenis pengobatan dimana arus listrik digunakan pada otak dengan
menggunakan 2 elektrode yang ditempatkan dibagian temporal kepala (pelipis kiri dan
kanan).
b. Psikoterapi
Membutuhkan waktu yang cukup lama dan merupakan bagian penting dalam proses
terapeutik , upaya dalam psikoterapi ini meliputi: memberikan rasa aman dan tenang,
menciptakan lingkungan yang terapeutik, bersifat empati.
c. Terapi Okupasi
Adalah suatu ilmu dan seni untuk mengarahkan partisipasi seseorang dalam
melaksanakan aktivitas atau tugas yang sengaja dipilih dengan maksud untuk
memperbaiki, memperkuat, dan meningkatkan harga diri seseorang.
(Prabowo, 2014: 113)

Konsep asuhan keperawatan


1. Pengkajian
Identitas
Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
pekerjaan, status mental, suku bangsa, alamat, nomor rekam medis, ruang
rawat, tanggal masuk dll.
Alasan Masuk
a. Apa penyebab klien datang ke RSJ?
b. Apa yang sudah dilakukan keluarga?
c. Bagaimana hasilnya?
Faktor Predisposisi
Kehilangan, perpisahan, penolakan orangtua, harapan orang tua yang tidak
realistis, kegagalan/frustasi berulang, tekanan dari kelompok sebaya; perubahan
struktur sosial.
Fisik
Pemeriksaan fisik mencakup semua sistem yang ada hubungannya dengan
klien depresi berat didapatkan pada sistem integumen klien tampak kotor, kulit
lengket.
Psikososial
Konsep Diri:
1) Gambaran Diri : Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang
berubah.
2) Ideal Diri : Mengungkapkan keputus asaan karena penyakitnya:
mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi.
3) Harga Diri : Perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah.
4) Penampilan Peran : Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan
penyakit, proses menua, putus sekolah.
5) Identitas Personal : Ketidakpastian memandang diri, sukar menetapkan
keinginan.
Hubungan Sosial
Status Mental
1) Penampilan
2) Pembicaraan
3) Aktifitas Motorik
4) Alam Perasaan
5) Afek
6) Persepsi
7) Interaksi selama wawancara
8) Proses pikir
9) Isi pikir
10) Tingkat kesadaran

2. Diagnosa keperawatan

Isolasi sosial
3. Intervensi keperawatan

Rencana Keperawatan Dengan Isolasi Sosial

Diagnosis Tujuan Kriteria Intervensi Rasional


keperawatan (TUM/TUK) Evaluasi
Isolasi sosial TUM: Setelah 1. Bina hubungan 1. Membina
Klien saling hubungan
1x interaksi,
percaya saling
dapat Klien
dengan percaya
berinteraksi menunjukan
mengemukak dengan
dengan tanda-tanda
an prinsip Klien.
orang lain. percaya
komunikasi
kepada
terapeutik : 2. kontak
TUK 1: perawat:
yang jujur,
Klien dapat
a. Mengucapkan singkat,
membina a.Ekspresi
salam dan
hubungan wajah
terapeutik. konsisten
saling
cerah, Sapa Klien dengan
percaya
tersenyum dengan perawat

b.Mau ramah, baik dapat

berkenala verbal membantu

n ataupun non Klien

c.Ada verbal. membina


b. Berjabat kembali
kontak mata tangan interaksi
d.Bersedia dengan Klien. penuh
menceritaka c. Perkenalkan percaya
n perasaan diri dengan dengan
e.Bersedia sopan. orang lain.
mengungka d. Tanyakan
p kan nama lengkap
masalah Klien dan
nama
pangglian
yang disukai
Klien.
e. Jelaskan
tujuan
pertemuan
f. Membuat
kontak
topik,
waktu, dan
tempat
setiap kali
bertemu
Klien.
g. Tunjukan
sikap empati
dan
menerima
Klien apa
adanya.
h. Beri
perhatian
kepada
Klien dan
perhatian
kebutuhan
dasar Klien.
TUK 2: Kriteria 1.Tanyakan pada 1.Dengan
Klien mampu evaluasi: a. Klien tentang : mengetah
menyebutkan a.Klien Orang yang ui tanda
penyebab dapat tinggal dan gejala
isolasi sosial menyebutka serumah atau isolasi
n minimal sekamar sosial
satu dengan Klien. yang
penyebab b. Orang yang muncul,
isolasi paling perawat
sosial. dekat dapat
b.Peny dengan menentuk
ebab Klien an
muncul dirumah langkah
nya atau ruang intervensi
isolasi perawatan. selanjutny
sosial: c. Hal apa yang a.
diri membuat
sendiri, Klien dekat
orang dengan orang
lain,dan tersebut.
lingkun d. Orang yang
gan tidak dekat
dengan
Klien, baik
dirumah
atau di
ruang
perawatan.
e. Apa yang
membuat
Klien tidak
dekat dengan
orang
tersebut.
f. Upaya yang
sudah
dilakukan agar
dekat dengan
orang lain.
g. Diskusikan
dengan Klien
penyebab
isolasi sosial
atau tidak
mau bergaul
dengan orang
lain
h. Beri pujian
terhadap
kemampuan
Klien dalam
mengungkap
kan perasaan
Klien Kriteria 1. tanyakan 1.
mampu Evaluasi kepada Perbedaan
menyebutk : Klien seputar
an tentang: manfaat
keuntungan Klien dapat a. Manfaat hubugan
berhubunga menyebutka hubungan sosial dan
n sosial n sosial kerugian
dan keuntungan b. Kerugian isolasi
kerugian dalam isolasi sosial sosial
dari isolasi berhubugan c. Diskusikan
sosial. sosial bersama 2.
seperti: Klien tentang membantu
a. Banya manfaat Klien
k berhubungan mengidentifi
teman sosial dan kasi apa
b. Tidak kerugian yang terjadi
kesepian isolasi sosial pada
c. Bisa diskusi d. Beri Pujian dirinya,
d. Saling terhadap sehingga
menolong kemampuan dapat
Klien dalam diambil
2.Klien mengungkapk langkah
an untuk
dapat
perasaannya. mengatasi
menyebutka
masalah ini.
n kerugian
menarik diri,
3.Penguatan
seperti:
dapat
a. sendiri
membantu
b. keseptian
meningkatka
c. tidak
n harga diri
bisa diskusi
Klien.
TUK 5: Kriteria 1. 1. Ketika
Klien Evaluasi: Diskusikan Klien
mampu Klien dapat dengan Klien merasa
menjelaska menjelaskan tentang dirinya lebih
n perasaanny perasaannya baik dan
perasaanny a setelah setelah mempunyai
a setelah berhubngan berhubungan makna,
berhubugan sosial sosial interaksi
sosial dengan: dengan: sosial
Orang lain, Orang lain dengan
kelompok. dan orang lain
kelompok. dapat
ditingkatkan
2. Beri pujian .
terhadap 2.
kemampuan Dukungan
Klien dari
mengungkapk keluarga
an merupakan
perasaannya. bagian
Kriteria penting dari
TUK 6 : Evaluasi: 1. Diskusikan rehabilitasi
Klien keluarga pentingnya Klien.
mendapat dapat peran serta
dukungan menjelaskan keluarga
keluarga tentang: sebgai
dalam pendukung
memperlu a. isolasi untuk
as sosial mengatasi
hubungan beserta perilaku isolasi
tanda
Sosial dan sosial
gejalanny 2. Diskusikan
a. potensi
b. penyebab keluarga untuk
dan membantu
akibat Klien
dari mengatasi
isolasi perilaku isolasi
sosial. sosial.
c. Cara 4. Jelaskan
merawat pada
Klien keluarga
isolasi tentang:
sosial a. Isolasi
sosial
beserta
tanda dan
gejalanya
b. Penyebab
dan akibat
isolasi
sosial
c. Cara
merawat
Klien isolasi
sosial
d. Latih
keluarga
cara
merawat
Klien
isolasi
sosial
e. Tanyakan
perasaan
keluarga
setelah
mencoba
cara yang
dilatihkan
f. Beri
motivasi
keluarga
agar
membantu
Klien untuk
bersosialisa
si
g. Beri pujian
kepada
keluarga atas
keterlibatanny
a merawat
Klien dirumah
sakit
TUK 7: kriteria 1.Diskusika 1.Membant
Klien Evaluasi: Klien n dengan u dalam
dapat bisa Klien meningkatk
memanfa menyebutkan: tentang an
at kan a. Manfaat manfaatda perasaan
obat minum n kerugian kembali
dengan obat tidak dan
baik b. Kerugian minum keterlibatan
yang obat. dalam
dtimbulka perawatan
n akibat 2. Pantau kesehatan
tidak Klien Klien
minum pada
obat saat
c. Nama, penggun
warna, aan
dosis, efek obat.
terapi, dan
efek 3. Berikan
samping pujian
obat kepada
d. Akibat Klien jika
berhenti Klien
minum menggukan
obat obat
tanpa dengan
konsulta benar
si dokter
4. Diskusikan
akibat
berhenti
minum obat
tanpa
konsultasi
dokter.

Anjurkan Klien
untuk
konsultasi
dengan dokter
atau perawat
jika terjadi hal-
hal yang tidak
diinginkan
Sumber : Sutejo, 2017
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN(SP)
Masalah : Isolasi Sosial

SP 1: Mengidentifikasi penyebab keuntungan, kerugian, berkenalan.


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Data Subjektif
- Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
- Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya
- Klien merasa orang lain tidak selevel
Data Objektif
- Klien tampak menyendiri
- Klien tampak mengurung diri
- Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Diagnosa keperawatan :
Isolasi Sosial
3. Tujuan
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
- Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan
orang lain
- Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
- Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan
orang lain
4. Tindakan Keperawatan
- Membina hubungan saling percaya
- Mengidentifikasikan penyebab isolasi sosial
- Berdiskusi dengan pasien tetang kerugian berinteraksi dengan orang
lain
- Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang
- Masukan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam
kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi ibu. Perkenalkan saya irfan rizqi,
biasa dipanggil irfan. Saya mahasiswa profesi ners BINAWAN yang
akan dinas diruang ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari
jam 7 sampai jam 14 siang. Saya akan merawat ibu selama di rumah
sakit ini. Owh, iya nama ibu siapa? O, biasa dipanggil siapa?
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu, hari ini? Owh, jadi ibu merasa bosan dan
tidak berguna? Apakah ibu masih suka menyendiri?
c. Kontrak
Topik : ”Baiklah bu, bagaimana kalo kita berbincang-bincang tentang
perasaan ibu dan kemampuan yang ibu miliki? Apakah bersedia?
Tujuannya agar ibu dengan saya dapat saling mengenal sekaligus ibu
dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
Waktu: “Berapa lama kita dapat berbincang-bincang? Bagaimana kalo
10 menit saja yaa?
Tempat : ”Baik bagaimana kalo kita mulai bincang-bincang ditempat ini
saja ya?

Kerja

“Dengan siapa ibu tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan
ibu? apa yang menyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut? siapa anggota
keluarga dan teman ibu yang tidak dekat dengan ibu? apa yang membuat ibu
tidak dekat dengan orang lain? apa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan saat
bersama keluarga? Bagaimana dengan teman-teman yang lain? Apakah ada
pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang lain? Apa
yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap- cakap dengan orang
lain? “
“Menurut ibu apa keuntungan kita kalau mempunyai teman? Nah benar
kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap. Apa lagi ibu? (sampai
pasien dapat menyebutkan beberapa). Nah kalau kerugian kita tidak
mempunyai teman apa, bu? ya apa lagi? ( sampai menyebutkan beberapa) jadi
banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu ingin ibu belajar
berteman dengan orang lain?
“Nah, untuk memulainya sekarang ibu latihan berkenalan dengan saya
terlebih dahulu. Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan
dahulu nama kita dan nama panggialan yang kita sukai. Contohnya, “nama
saya Irfan Rizqi , senang dipanggil Irfan.” Selanjutnya ibu menyanyakan nama
orang yang diajak berkenalan. Contohnya, “Nama bapak siapa? Senangnya
dipanggil apa?”
“ Ayo bu, coba dipraktekkan, misalnya saya belum kenal dengan ibu.
Coba ibu berkenalan dengan saya. Ya, bagus sekali. Coba sekali lagi ibu.
Bagus sekali ibu. Setelah berkenalan dengan ibu, orang tersebut diajak ngobrol
tentang hal-hal yang menyenangkan. Misalnya tentang keluarga, hoba,
pekerjaan,dan sebagainya. Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan
bercakap-cakapdengan teman ibu (damping pasien bercakap-cakap).

Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?
Nah, sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan
dengan orang lain.
b. RTL
Baiklah bu, dalam satu hari mau berapa kali ibu latihan bercakap-cakap
dengan teman? Dua kali ya bu? Baiklah jam berapa ibu latihan? Ini ada
jadwal kegiatan, kita isi pada jam 11 dan 15 kegiatan ibu ibu adalah
bercakap- cakap dengan teman sekamar. Jika ibu melakukannya
secara mandiri maka ibu menuliskan M, melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman ibu buat ibu. Jika ibu tidak
melakukannya maka tulis T. Apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi?
Nah bagus bu.
c. Kontrak
Topik: “Baiklah bu, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang pengalaman ibubercakap-cakap dengan teman-teman baru dan
latihan bercakap-cakap dengan topik tertentu. Apakah ibu bersedia?
Waktu : “Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalo jam 10?”
Tempat : “Bagaimana besok kita berbincang-bincang di ruaang tamu
saja? Baiklah bu, besok saya akan kesini jam 11 sampai jumpa
besok,bu. Saya permisi wasalamualaikum.”

SP 2: Memvalidasi, melatih pasien untuk berkenalan dengan 1-2 orang/lebih


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
S: Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
O: Klien menyendiri di kamar, Klien tidak mau melakukan aktifitas, Klien
tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial
3. Tujuan
Klien dapat mempraktekan cara berkenalan dengan orang lain
Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain.
4. Tindakan keperawatan
- Mengevaluasi jadwal harian pasien
- Memberikan kesempatan kepada pasien memperaktekan cara
berkenalan dengan satu orang
- Membantu pasien memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain sebagaisalah satu kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi,ibu. Masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan
kesepian, bagaimana semangatnya untuk bercakap-cakap dengan
teman? Apakah ibu sudah mulai berkenalan denga orang lai??
Bagaimana perasaan ibu setelah berkenalan?
c. Kontrak
Topik : “Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan
latihan bagaimana berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain
agar ibu semakin banyak teman. Apakah ibu bersedia?”
Waktu : “Berapa lama ibu mau berlatih bincang-bincang? Baik, 15
menit”
Tempat : “Bagaimana latihan bincang-bincang kali ini di ruang tamu
saja.”

Kerja
“Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang ibu perawat yang
jugadinas di ruangan ini, ibu bisa memulai berkenalan.. apakah ibu masih
ingat bagaimana cara berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat) jika
pasien lupa, bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan), nah
silahkan ibu mulai (fasilitasi perkenalan antara pasien dengan perawat
lain), wah bagus sekali ibu, selain nama, alamat, hobby apakah ada yang
ingin ibu ketahui tetang perawat C dan D? (bantu pasien
mengembangkkan topik pembicaraan) wah bagus sekali, nah ibu apa
kegiatan yang biasa ibu lakukan pada jam ini? Bagaimana kalau kita
menemani teman ibu yang sedang menyiapkan makan siang di ruang
makan sambil menolong teman ibu bisa bercakap-cakap dengan teman
yang lain. Mari bu.. (dampingi pasien ke ruang makan) apa yang ingin ibu
bincangkan dengan teman ibu. ooh tentang cara menyusun piring diatas
meja silahkan ibu (jika pasien diam dapat dibantu oleh perawat) coba
ibu tanyakan bagaimana cara menyusun piring di atas meja kepada teman
ibu? apakah harus rapi atau tidak? Silahkan bu, apalagi yang ingin bu
bincangkan.. silahkan. Oke sekarang piringnya sudah rapi, bagaimana
kalau ibu dengan teman ibu melakukan menyusun gelas diatas meja
bersama silahkan bercakap-cakap ibu.”

Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan perawat B
dan C dan bercakap-cakap dengan teman ibu saat menyiapkan makan
siang di ruang makan? Coba ibu sebutkan kembali bagaimana caranya
berkenalan?
b. RTL
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu kegiatan
bercakap- cakap ketika membantu teman sedang menyiapkan makan
siang. Mau jam berapa ibu latihan? Oo ketika makan pagi dan siang
c. Kontrak
Topik : “Baiklah ibu bagaimana kalau besok saya akan mendampingi
ibu berkenalan dengan 5 orang lain dan latihan bercakap-cakap saat
melakukan kegiatan harian lain, apakah ibu bersedia?”
Waktu : “Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam10? Baiklah besok
saya akan kesini jam 10. Sampai jumpa besok. Saya permisi,
Wasalamualaikum.
Tempat : “Besok kita berbincang di tempat ii lagi saja ya, ruang tamu.”

SP 3: Memvalidasi masalah, membimbing pasien interaksi dalam kelompok

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
- Klien mengatakan masih malu berinteraksi dengan orang lain
- Klien mengatakan masih sedikit malas berinteraksi dengan
orang lain
Data Objektif
- Klien tampak sudah mau keluar kamar
- Klien belum melakukan aktivitas di ruangan
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial
3. Tujuan
- Klien mampu berkenalan dengan dua orang atau lebih
- Klien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
- Mengavaluasi jadwal kegiatan harian pasien Memberikan kesempatan
pada klien berkenalan
- Menganjurkan klien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Orientasi
a. Salam terapeutik
“ Selamat pagi ibu Ssesuai dengan janji saya kemarin sekarang saya
dating lagi. Ibu masih ingatkan dengan saya? coba siapa ? iya bagus ”

b. Evaluasi/validasi
“ Apakah ibu sudah hapal cara berkenalan dengan orang lain? Apakah
ibu sudah mempraktikkanya dengan pasien lain ? siapa saja ya, yang
sudah ibu ajak berkenalan ? coba sebutkan namanya ? iya bagus sekali
ibu sudah mempraktikanya ya. Bagaimana perasaan ibu setela
berkenalan tersebut ”
c. Kontrak
1) Topik: “Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan
mendampingi ibu berkenalan atau bercakap-cakap dengan tukang
masak, serta bercakap- cakap dengan teman sekamar saat
melakukan kegiatan harian. Apakah ibu bersedia?”
2) Waktu: “ Mau berapa lama berlatihnya bu ? bagaimana kalau 10
menit “
3) Tempat: “ Dimana tempatnya ? bagaimana kalo di ruang tamu?.”

Kerja
“Baiklah ibu, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana para juru
masak sedang memasak dan juru masak disana berjumlah lima orang
disana. Bagaimana jika kita berangkat sekarang? (pakah ibu sudah siap
bergabung dengan banyak orang? Nah ibu sesampainya disana ibu
langsung bersalaman dan memperkenalakan diri seperti yang sudah kita
pelajari, ibu bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang disana
senang dengan kedatangan ibu. baik lah bu kita berangkat sekarang ya bu.
(selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan kelompok, sampai
dengan kembali keruma). Nah bu, sekarang kita latihan bercakap-cakap
dengan teman saat melakukan kegiatan harian, kegiatan apa yang ingin ibu
lakukan? Ooh merapikan kamar baiklah dengan siapa ibu ingin didampingi?
Dengan Nn. E? baiklah bu. kegiatannya merapikan tempat tidur dan
menyapu kamar tidur ya bu (perawat menjaga pasien E untuk menemani
pasien merapikan tempat tidur dan menyapu kamar, kemudian memotivasi
pasien dan teman sekamar bercakap-cakap.

Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan ibu setalah kita berkenalan dengan juru masak di
dapur? Kalau setelah merapikan kamar bagaimana bu? Masak didapur?
Apa pengalaman ibu yang menyenangkan berada dalam kelompok?
Adakah manfaatnya kita bergabung dengan orang banyak?
b. RTL
Baiklah ibu selanjutnya ibu bisa menambah orang yang ibu kenal, atau
ibu bisa ikut kegiatan menolong membawakan nasi uduk dimakan oleh
teman- teman ibu. Jadwal bercakap-cakap setiap pagi saat merapikan
tempat tidur kita cantumkan dalam jadwal ya bu, setiap jam berapa ibu
akan berlatih? Baiklah pada pagi jam 8 dan sore 16 .”

c. Kontrak
Topik : “Baiklah ibu bagaimana kalau besok saya akan mendampingi
ibu dalam melakukan berbincang-bincang saat menjemput pakaian ke
laundry. Apakah ibu bersedia? “
Waktu : “Ibu mau jam berapa? Kalau jam 11”
Tempat : “Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di tempat ruang tamu? Baiklah besok saya akan kesini jam 11
sampai jumpa besok, saya permisi. Wasalamualaikum.”
SP 4: Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, memberikan kesempatan
pada klien berkenalan, menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal
harian
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan sudah mau berinteraksi dengan orang lain, Klien
mengatakan mampu berinteraksi dengan orang lain.
DO: Klien sudah mau keluar kamar, Klien bisa melakukan aktivitas
diruangan
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial
3. Tujuan
- Klien mampu berkenalan dengan dua orang atau lebih
- Klien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Memberikan kesempatan pada klien berkenalan
- Menganjurkan pasien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi bu, apakah ibu masih kenal dengan saya?
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Masih ada perasaan
kesepian, rasa enggan berbicra dengan orang lain? Bagaimana dengan
kegiatan hariannya sudah dilakukan? Dilakukan sambil bercakap-cakap
kan,bu? Sudah berapa orang baru yang ibu kenal? Dengan teman
kamar yang lain bagaimana? Apakah sudah bercakap-cakap?
Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan semua kegiatan? Wah ibu
luar biasa.”
c. Kontrak
Topik : “Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini. Saya akan
mendampingi ibu dalam menjemput pakaian ke laundry atau latihan
berbicara saat melakukan kegiatan sosial. Apakah ibu bersedia?”
Waktu: “Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau
20 menit?”
Tempat : “Kita akan berbincang-bincang di ruang tamu?”

Kerja
“Baiklah, apakah bu sudah mempunyai daftar baju yang akan diambil?
(sebaiknya sudah disipakan oleh perawat) baiklah ibu mari kita berangkat
ke ruangan laundry. (komunikasi saat di ruangan laundry). Nah ibu
caranya yang pertama adalah ibu ucapkan salam untuk ibu siti, setelah itu
ibu bertanya kepada ibu siti apakah pakaian untuk ruangan melati sudah
ada? jika ada pertanyaan dari ibu siti ibu jawab ya.. setelah selesai, minta
ibu siti menghitung total pakaian dan kemudian ibu ucapkan terimakasih
pada ibu siti.. Nah sekarang coba ibu mulai” (perawat mendampingi
pasien)
Terminasi
a. Subjektif dan objektif
Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap saat menjemput
pakaian keruang laundry? Apa pengalaman yang menyenangkan bu?
b. RTL
Baiklah bu, selanjutnya ibu bisa terus menambah orang yang ibu kenal
dan melakukan kegiatan menjemput pakaian ke ruang laundry.
c. Kontrak
Topik: “Baiklah bu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi
tentang kebersihan diri, apakah ibu bersedia?”
Waktu: “Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11.00?”
Tempat: “Ibu maunya dimana kita brbincang-bincang? Bagaimana
kalau diruang tamu? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11.00
sampai jumpa besok bu. Saya permisi Assalamualaikum”.

Anda mungkin juga menyukai