Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

NYERI HAID PADA REMAJA


DI Pesantren Terpadu Al-Mujaddid,Kelurahan Cot Ba’u,Kecamatan
Sukajaya, Kota Sabang

Disusun Oleh:
 Elja Mifta (1340351977)
 Farah Putri Nazardi(1340351978)
 Hamzah(1340351980)
 Rauzatul Jannah(1340351986)
 Santri Arvila(1340351990)

Dosen Pembimbing:
Mursalin, SKM
LEMBAR PENGESAHAN

1. a. Judul rencana kegiatan :Nyeri Haid pada Remaja


b. Bidang ilmu :Kesehatan (Keperawatan)
2. Pelaksana Dosen
a. Nama Lengkap :Mursalin, SKM
b. Jenis Kelamin :Laki-laki
3. Pelaksana Mahasiswa :
 Elja Mifta (1340351977)
 Farah Putri Nazardi(1340351978)
 Hamzah(1340351980)
 Rauzatul Jannah(1340351986)
 Santri Arvila(1340351990)

4. Pelaksanaan
a. Tempat : Pesantren Terpadu Al-
Mujaddid,Kelurahan Cot Ba’u,Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang
b. Hari/tanggal :
c. Waktu :
d. Jumlah peserta :
1. Judul

Nyeri Haid Pada Remaja

2. Latar Belakang Masalah

Promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi bidang yang semakin

penting dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi

perkembangan yang signifikan dalam hal perhatian dunia mengenai masalah

promosi kesehatan. Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan

mengkombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor

kesehatan belaka, melainkan juga kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam

masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu

filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik

merupakan usaha individu sekaligus kolektif.

Pengalaman daerah dalam penyelenggaraan promosi kesehatan dan

pengembangan tenaga pelaksana promosi kesehatan yang professional,

merupakan bahan pembelajaran. Promosi kesehatan merupakan salah satu kunci

dan berperan penting dalam pencapaian kesehatan masyarakat di masa mendatang

yang berpedoman pada Evidence Base. Pembangunan kesehatan menekankan

promotif dan preventif dengan tidak meninggalkan aspek kuratif dan rehabilitatif.

Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan program

kebiasaan kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia. Secara

kolektif, berbagai sektor, unsur, dan profesi dalam masyarakat seperti praktisi

medis, psikolog, media massa, para pembuat kebijakan publik dan perumus

perundang-undangan dapat dilibatkan dalam program promosi kesehatan. Praktisi

medis termasuk farmasi dapat menginformasikan kepada masyarakat mengenai


gaya hidup sehat dan pengobatan suatu penyakit tertentu.

Promosi Kesehatan akan dilaksanakan di Pesantren Terpadu Al-

Mujaddid,Kelurahan Cot Ba’u,Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang. Pada kegiatan

ini akan diselenggarakan serangkaian acara yang akan disi dengan pemberian

materi yang berjudul “Nyeri Haid Pada Remaja”.

Salah satu ketidaknyamanan fisik saat menstruasi yaitu dismenore.

Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama

menstruasi (Imcw, 2007). Dismenore dapat disertai dengan rasa mual, muntah,

diare dan kram, sakit seperti kolik diperut. Beberapa wanita bahkan pingsan dan

mabok, keadaan ini muncul cukup hebat sehingga menyebabkan penderita

mengalami “kelumpuhan” aktivitas untuk sementara (Youngson, 2002).

Kelainan yang selalu timbul tidak mungkin menyebabkan kematian

seseorang, tetapi hal ini akan sangat menggangu syarafnya, kadang-kadang

sampai mengalami penderitaan yang menahun dan kronis (Hartati, 1990).

Penyebab dismenore bermacam-macam yaitu karena suatu proses penyakit

(misalnya radang panggul), endometriosis, tumor, atau kelainan letak uterus,

selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan yang

belebihan, tetapi penyebab yang tersering diduga karena terjadinya

ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.

Dismenore banyak dialami oleh para wanita. Di Amerika Serikat

diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

mengalami dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan

kegiatan apapun (Jurnal Occupation And Environmental Medicine, 2008).


Sesuai dengan tujuan kami yaitu memudahkan akses remaja terhadap

kesehatan maka segala pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan tidak

memungut biaya sedikitpun dari masyarakat. Di samping itu, untuk meningkatkan

kesadaran remaja akan kesehatan, penyuluhan kesehatan kepada remaja

dilaksanakan secara interpersonal ataupun secara global terhadap remaja tersebut.

3. Sasaran dan Lokasi Kegiatan

Sasaran promosi kesehatan ini adalah para remaja di Pesantren Terpadu

Al-Mujaddid. Kegiatan akan dilaksanakan di Kelurahan Kelurahan Cot

Ba’u,Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang.

4. Tujuan
a. Memberikan informasi kesehatan kepada remaja tentang nyeri haid pada

remaja terutama pada remaja putri.

b. Meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga kesehatan

individu sejak dini.

c. Meningkatkan derajat dan perbaikan status kesehatan masyarakat.

5. Tinjauan Pustaka
Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus,

disertai dengan pelepasan endometrium. Pada masa ini endometrium dilepaskan

dari dinding uterus disertai dengan perdarahan. Darah haid tidak membeku karena

ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairakan potongan

potongan mukosa. Hanya jika terlalu banyak darah yang keluar maka fermen

tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan bekuan darah dalam darah haid.

Dismenorea didefinisikan sebagai nyeri haid yang sedemikian hebatnya

sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau


cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari.

Nyeri yang dirasakan selama menstruasi adalah normal namun apabila

berlebihan, maka hal ini merupakan masalah. Terutama apabila nyeri ini sampai

membatasi / mengganggu aktivitas sehari – hari atau sampai selalu membutuhkan

obat penghilang rasa nyeri.

Tanda dan gejala nyeri haid :

1. Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian

bawah dan tungkai

2. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul

yang terus menerus ada.

3. Nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai

puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.

4. Dismenorea juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare

dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah

Pengobatan atau penatalaksanaan dari diminorea ini dapat dilakukan

dengan medis dan non medis. Terapi medis untuk perempuan yang mengalami

dissminorea adalah pemberian obat analgetik  digunakan untuk menghilangkan

rasa nyeri, terapi hormonal, terapi dengan obat non-steroidal anti-inflammatory

drugs (NSAIDs).

Terapi non medis dapat dilakukan dengan cara :

1. Hangatkan bagian perut, dapat menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi

spasmodik uterus
2. Masase daerah perut yang tersa nyeri, mengurangi nyeri karena ada stimulus

sentuhan terapeutik

3. Lakukan latihan ringan, dapat memeprbaiki aliran uterus dan tonus otot

4. Lakukan tekhnik relaksasi, mengurangi tekanan untuk mendapatkan rileks

5. Istirahat dan tidur

6. Materi dan Metode Pelaksanaan

a. Materi

Terlampir

b. Metode Pelaksanaan

1) Ceramah

Dalam pengabdian ini digunakan metode ceramah dengan media leaflet.

Dengan prasarana yang ada diharapkan masyarakat atau sasaran memahami

materi yang disampaikan.

2) Tanya Jawab

Acara penyuluhan dilanjutkan dengan tanya jawab setelah selesai

pemberian materi. Dalam sesi tanya jawab, masyarakat dapat mengajukan

pertanyaan terkait materi yang disampaikan, baik tentang kondisi penyakit

maupun pengobatannya.

3) Pembagian Leaflet Nyeri Haid Pada Remaja

7. Hasil yang Diharapkan

Semua peserta promosi kesehatan dapat memahami dan bertambah

pengetahuan mengenai penyakit nyeri haid pada remaja terutama untuk remaja

putri, serta dapat meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan sejak dini, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Pesantren

Terpadu Al-Mujaddid.

8. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal                         : 

Tempat.                                   : Pesantren Terpadu Al-Mujaddid,Kelurahan Cot

Ba’u,Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang.

9. Rincian Waktu Kegiatan

1. Pembukaan :

2. Materi :

3. Tanya jawab :

4. Penutup :

10. Organisasi Pelaksanaan

Rauzatul Jannah : Menyusun proposal dan menyusun materi ,

(1340351986) menjawab pertanyaan, dokumentasi.

Elja Mifta (1340351977) : Memberi penyuluhan.

Santri Arvila (1340351990) : Menjawab pertanyaan.

Farah Putri Nazardi : Dokumentasi

(1340351978)

Hamzah (1340351980) : Menyiapkan konsumsi, menyebarkan leaflet.


MATERI

Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus,

disertai dengan pelepasan endometrium. Pada masa ini endometrium dilepaskan

dari dinding uterus disertai dengan perdarahan. Darah haid tidak membeku karena

ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairakan potongan

potongan mukosa. Hanya jika terlalu banyak darah yang keluar maka fermen

tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan bekuan darah dalam darah haid.

Secara fisiologi haid dipengaruhi berbagai hormone GnRH (Gonadotropin

Releasing Hormon) yang di keluarkan oleh hipotalamus dan memicu hipofisis

anterior mengeluarkan hormone FSH. FSH memicu pematangan folikel di

ovarium, sehinga terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar. Estrogen akan

mengakibatkan proliferasi sel endometrium (penebalan dari endometium).

Estrogen yang tinggi memper tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon

LH (Luteinizing Hormon). LH akan mengakibatkan ovulasi dan memicu korpus

luteum untuk mensintesiskan progesteron. Progesteron sendiri menyebabkan

perubahan sexkeretorix pada endometrium sehingga terjadi fase sexresi atau

faseluteal

Dismenorea didefinisikan sebagai nyeri haid yang sedemikian hebatnya

sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau

cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari.

Nyeri yang dirasakan selama menstruasi adalah normal namun apabila

berlebihan, maka hal ini merupakan masalah. Terutama apabila nyeri ini sampai
membatasi / mengganggu aktivitas sehari – hari atau sampai selalu membutuhkan

obat penghilang rasa nyeri.

Nyeri haid atau disminore itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua.

Berdasarkan ada tidaknya kelainan ginekologis dan berdasarkan dengan intensitas

nyerinya.

Berdasarkan ada tidaknya kelainan ginekologis dapat dibedakan menjadi :

1. Dismenorea primer (esensial, intrinsik, idiopatik)

Dismenorea yang terjadi tanpa disertai adanya kelainan ginekologis. Pada

wanita yang secara emosional tidak stabil, dismenorea primer mudah terjadi.

Faktor konstitusi erat kaitannya dengan faktor psikis, faktor ini dapat

menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri.

Dismenorea primer timbul sejak menarche, biasanya pada tahun pertama atau

kedua haid. Biasanya terjadi pada usia antara 15-25 tahun dan kemudian

hilang pada usia akhir 20-an atau awal 30-an. Nyeri biasanya terjadi beberapa

jam sebelum atau setelah periode menstruasi dan dapat berlanjut hingga 48-72

jam. Nyeri diuraikan sebagai mirip-kejang, spasmodik, terlokalisasi pada perut

bagian bawah (area suprapubik) dan dapat menjalar ke paha dan pinggang

bawah. Dapat disertai dengan mual, muntah, diare, nyeri kepala, nyeri

pinggang bawah, iritabilitas, rasa lelah dan sebagainya.

2. Dismenorea sekunder (ekstrinsik, aquaired)

Dismenorea yang berkaitan dengan kelainan ginekologis, baik kelainan

anatomi maupun proses patologis pada pelvis. Dismenorea sekunder biasanya

terjadi beberapa tahun setelah menarche, dapat juga dimulai setelah usia 25
tahun. Nyeri dimulai sejak 1-2 minggu sebelum menstruasi dan terus

berlangsung hingga beberapa hari setelah menstruasi. Pada dismenorea

sekunder dijumpai kelainan ginekologis seperti endometriosis, adenomiosis,

kista ovarium, mioma uteri, radang pelvis dan lain-lain. Dapat pula disertai

dengan dispareuni, kemandulan, dan perdarahan yang abnormal

Berdasarkan intensitas nyeri dibedakan menjadi :

1. Dismenorea ringan, yaitu dismenorea dengan rasa nyeri yang berlangsung

beberapa saat sehingga perlu istirahat sejenak untuk menghilangkan nyeri,

tanpa disertai pemakaian obat.

2. Dismenorea sedang, yaitu dismenorea yang memerlukan obat untuk

menghilangkan rasa nyeri, tanpa perlu meninggalkan aktivitas sehari-hari.

3. Dismenorea berat, yaitu dismenorea yang memerlukan istirahat sedemikian

lama dengan akibat meninggalkan aktivitas sehari-hari selama 1 hari atau

lebih

Penyebab dari nyeri haid ini adalah

a.       Dismenorea primer

Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi

disminorrea primer, tetapi meskipun begitu patofisiologinya belum jelas terjadi.

Etiologi dari disminorrea   primer  tersebut adalah:

1). Faktor Psikologis

Biasanya terjadi pada remaja yang tidak stabil emosional tidak stabil,

mempunyai ambang nyeri tang rendah, sehingga dengansedikit rangsangan nyeri,

maka ia akan sangat merasakan kesakitan


2). Faktor Endokrin

Pada umumnya haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tudak

bagus. Hal ini sanagt erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan

produksi prostlagandin akan menyebabakan terjadinya kontraksi uterus yang tidak

terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri

b.      Disminorrea sekunder

Pada disminorrea sekunder etiologi yang mungkin terjadi adalah :

1). Faktor konstitusi seperti anemia, pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang

menyebabkan perdarahan, tumor atau fibroid

2). Anomali uterus konginental, seperti : rahim yang terbalik, peradangan selaput

lendir rahim,

3). Endometriosis

Penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan endometrium

di luar rongga rahim. Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam

rahim. Saat siklus menstruasi, lapisan endometrium ini akan bertambah sebagai

persiapan terjadinya kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini

akan terlepas dan dikeluarkan sebagai menstruasi.

Bagaimana lapisan endometrium ini dapat tumbuh di luar rahim? Biasanya

tempat-tempat di luar rahim di mana lapisan endometrium ini tumbuh ialah pada

indung telur (ovarium), belakang rahim (ligamen utero sacral),  saluran tuba

fallopi dan kandung kemih. Penyebab endometriosis secara pasti belum diketahui,

tapi ada beberapa teori yang diajukan selama ini, yaitu :

a. Menstruasi retrograd, di mana sebagian aliran darah menstruasi dari rahim


keluar ke rongga perut melalui saluran tuba fallopi.

b. Gangguan sistem kekebalan yang memungkinkan sel-sel endometrium

melekat dan berkembang.

c. Kelainan genetis.

4).  Infeksi pelvis

Tanda dan gejala nyeri haid :

1. Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian

bawah dan tungkai

2. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul

yang terus menerus ada.

3. Nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai

puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.

4. Dismenorea juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare

dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah

Pengobatan atau penatalaksanaan dari diminorea ini dapat dilakukan

dengan medis dan non medis.

Terapi medis untuk perempuan yang mengalami dismenorea adalah :

1. Pemberian obat analgetik  digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri. dapat

menggunakan aspirin, asetaminofen, propofiksen (untuk Nyeri ringan),

Promrtazin, oksikodon, butalbitat ( untuk Nyeri berat)

2. Terapi Hormonal

Pengobatan hormonal untuk meredakan dismenore, dan lebih tepat diberikan

pada wanita yang ingin menggunakan alat KB berupa pil. Jenis hormon yang
diberikan progestin, pil kontrasepsi (estrogen rendah dan progesteron tinggi).

Pemberian pil dari hari 5-25 siklus haid dengan dosis 5-10 mg/hari.

Progesteron diberikan pada hari ke 16 sampai ke 25 siklus haid, setelah

keluhan nyeri berkurang.

3. Terapi dengan obat non steroid antiprostlagandin

Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang menghambat produksi

dan kerja prostaglandin digunakan untuk mengatasi dismenore primer.

NSAIDs tidak boleh diberikan pada wanita hamil, penderita dengan gangguan

saluran pencernaan, asma dan alergi terhadap jenis obat anti prostaglandin

Terapi non medis dapat dilakukan dengan cara :

1. Hangatkan bagian perut, dapat menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi

spasmodik uterus

2. Masase daerah perut yang tersa nyeri, mengurangi nyeri karena ada stimulus

sentuhan terapeutik

3. Lakukan latihan ringan, dapat memeprbaiki aliran uterus dan tonus otot

4. Lakukan tekhnik relaksasi, mengurangi tekanan untuk mendapatkan rileks

5. Istirahat dan tidur

Anda mungkin juga menyukai