Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK KOMUNIKASI PADA LANSIA

KELOMPOK :
ANGGOTA : CHALIDA ANNISA
NADYA SEFRI ARDILA
MUAMMAR IKBAL
NURAINA
RADIVA UMARA
A.    Pengertian komunikasi dan
lansia

Komunikasi merupakan suatu hubungan atau kegiatan kegiatan yang berkaitan


dengan masalah hubungan atau dapat diartikan sebagai saling tukar-menukar
pendapat serta dapat diartikan hubungan kontak antara manusia baik individu
maupun kelompok. (Widjaja, 1986 : 13) ) komunikasi yang biasa dilakukan pada
lansia bukan hanya sebatas tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran dan
pengalaman dan hubungan intim yang terapeutik.
Lansia  adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam
ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan
waktu. Ada beberapa pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang
menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO)
menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia.Kelompok
lanjut usia ( LANSIA ) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke
atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8).
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994)
menjadi tiga kelompok yakni :
1.    Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok
yang baru memasuki lansia.
2.    Kelompok lansia (65 tahun ke atas).
3.     Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia
lebih dari 70 tahun.
B.     Komunikasi pada lansia

Dalam komunikasi dengan lansia harus diperhatikan faktor fisik, psikologi, (lingkungan
dalam situasi individu harus mengaplikasikan ketrampilan komunikasi yang tepat.
disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh serta memperhatikan waktu yang tepat.
a).  Ketrampilan komunikasi
Listening/Pendengaran yang baik yaitu :
a. Mendengarkan dengan perhatian telinga kita.
b. Memahami dengan sepenuh hati, keikhlasan dengan hati yang jernih.
c. Memikirkan secara menyeluruh dengan pikiran jernih kita.

b).  Tekhnik komunikasi dengan lansia


1.  Tekhnik komunikasi dengan penggunaan bahasa yang baik.
2.  Teknik nonverbal komunikasi 
3.  Teknik untuk meningkatkan komunikasi dengan lansia.
C.    Kendala-kendala dan hambatan dalam berkomunikasi dengan lansia

1.   Gangguan neurology
2.   Penurunan daya pikir
3.   Perawat sering memanggil dengan “nenek”, “sayang”, dan lain-lain.
4.   Dianjurkan menegur dan mendengarkan dengan penuh perhatian
5.    Perbedaan budaya hambatan komunikasi, dan sulit menjalin hubungan saling percaya.
6.   Gangguan penglihatan sehingga sulit menginterprestasikan pesan-pesan non-verbal.
7.   “Overload” dari sensoris
8.   Gangguan fisik yang menyebabkan sulit berfokus dalam pembicaraan
9.   Hambatan pada  pribadi
10. Hambatan dalam suasana/lingkungan tempat wawancara
Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi dan pada reaksi
penolakan

a.   teknik pendekatan dalam perawatan lansia pada konteks komunikasi


1.    Pendekatan fisik
2.    Pendekatan psikologis
3.    Pendekatan sosial
4.    Pendekatan Spiritual
b.   teknik pendekatan dalam perawatan lansia pada reaksi penolakan
1.    Penolakan segera reaksi penolakan klien
2.    Orientasikan klien lansia pada pelaksanaan perawatan sendiri.
3.    Libatkan keluarga atau pihak terdekat dengan tepat.
Keterampilan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia.
a. Keterampilan Komunikasi Terapeutik, dapat meliputi :
1.   Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
dan lama wawancara
2.     Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk menjawab, berkaitan dengan
pemunduran kemampuan untuk merespon verbal.
3     Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar belakang
sosiokulturalnya.
4.     Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia kesulitan dalam
berfikir abstrak
5.   Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan memberikan respon
nonverbal seperti kontak mata secara langsung, duduk dan menyentuh pasien.
6.   Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda kepribadian pasien dan
distress yang ada
7.    Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien memahami tujuan dari wawancara
pengkajian
8.  Perawat harus memperhatikan respon pasien dengan mendengarkan
dengan cermat dan tetap mengobservasi.
9.   Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan
asing bagi pasien.
10.  Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat senyaman
mungkin.
11. Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia yang sensitif
terhadap, suara berfrekuensi tinggi atau perubahan kemampuan
penglihatan.
12.   Perawat harus mengkonsultasikan hasil wawancara kepada keluarga
pasien atau orang lain yang sangat mengenal pasien.
13.    Memperhatikan kondisi fisik pasien pada  waktu wawancara.
b. Prinsip Gerontologis untuk komunikasi
 • Menjaga agar tingkat kebisingan minimum.
 • Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk
mengobrol.
 • Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi dengan baik.
• Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas.
• Jangan berbicara dengan keras/berteriak, bicara langsung
dengan telinga yang dapat mendengar dengan lebih baik.
 
• Berdiri di depan klien.
 • Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan
sederhana
 • Beri kesempatan bagi klien untuk berfikir.
 • Mendorong keikutsertaan dalam aktivitas sosial seperti
perkumpulan orang tua, kegiatan rohani.
• Berbicara pada tingkat pemahaman klien.
 • Selalu menanyakan respons, terutama ketika
mengajarkan suatu tugas atau keahlian
Prinsip-Prinsip Etik Pelayanan Kesehatan Pada Lansia
  

Beberapa prinsip etika yang harus dijalankan dalam


pelayanan pada derita usia lanjut adalah:
• Empati 
• Yang harus dan “jangan”:
• Otonomi 
• Keadilan 

Anda mungkin juga menyukai