Anda di halaman 1dari 8

SIKLUS II : ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN FISIOLOGIS

(IDENTIFIKASI STATUS TT)

Oleh :
Yolanda Annisa Adella
No. BP. 2040322006

Pembimbing Akademik : Feni Andriani, Bd, M.Keb

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2020
HALAMAN PENGESAHAN JOB SHEET

(IDENTIFIKASI STATUS TT)

Oleh :

Yolanda Annisa Adella

No BP. 2040322006

Padang, Oktober 2020

Menyetujui

Preseptor Akademik

Feni Andriani, Bd, M.Keb


PERNYATAAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI
JOB SHEET

(IDENTIFIKASI STATUS TT)

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

Yolanda Annisa Adella

No BP. 2040322006

Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Siklus I Keterampilan Dasar Kebidanan
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Andala pada
Tanggal Oktober 2020 dan dinyatakan telah lulus

Tim Penguji

Nama Jabatan Tanda Tangan


Ulfa Farrah Lisa, SST., M.Keb
JOB SHEET

(IDENTIFIKASI STATUS TT)

Deskripsi

Imunisasi merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan sejak tahun 1956 sebagai

upaya pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu

Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B. Beberapa

penyakit yang menjadi perhatian global dan wajib diikuti oleh seluruh negara yaitu

eradikasi polio (ERAPO), eliminasi campak dan rubela dan eliminasi tetanus maternal dan

neonatal (ETMN). Pencapaian imunisasi terdapat kesepakatan - kesepakatan Internasional

yang harus dicapai salah satunya adalah cakupan imunisasi nasional pada tahun 2011-2020

ditetapkan minimal 90%, cakupan imunisasi di Kabupaten/Kota minimal 80% eradikasi

polio tahun 2020, eliminasi campak dan rubela serta introduksi vaksin baru,

mempertahankan status eliminasi tetanus maternal dan neonatal (Permenkes, 2017).

Kematian bayi karena Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh infeksi basil tetani

(Clostridium Tetani) dalam bentuk spora tahan bertahuntahun di tanah dan saluran cerna,

oleh karena itu penyakit TN tidak dapat dibasmi tetapi dapat dicegah pemberian Imunisasi.

Imunisasi yang berkaitan dengan upaya penurunan kematian bayi diantaranya adalah

pemberian imunisasi TT (Tetanus Toxoid) kepada calon pengantin wanita dan ibu hamil.

TT pada ibu hamil adalah Imunisasi yang diberikan selama masa kehamilannya dengan

frekuensi dua kali dan interval waktu minimal empat minggu. Tujuan imunisasi ini adalah

memberikan kekebalan terhadap penyakit tetanus neonatorum kepada bayi dan ibu yang

akan dilahirkan dengan tingkat perlindungan vaksin sebesar 90-95 %. Faktor risiko

terjadinya TN salah satunya adalah akibat pemberian imunisasi TT pada ibu hamil yang

tidak dilakukan, tidak lengkap, atau tidak sesuai dengan ketetapan program (Evayanti,

2017).
Jadwal pemberian imunisasi TT antara lain : TT1 diberikan pada kunjungan awal/TM

1, TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1 perlindungan 3 tahun, TT3 diberikan 6 bulan

setelah TT2 perlindungan 5 tahun, TT4 diberikan 1 tahun setelah diberikan TT3

perlindungan 10 tahun dan TT5 diberikan 1 tahun setelah TT4 perlindungan 25 tahun

(Etnis, 2020).

Tujuan Kegiatan

1. Mengetahui dan menjelaskan tentang imunisasi TT

2. Mempraktekkan atau mendemonstrasikan cara identifikasi status TT


Keselamatan Praktik
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan
2. Memakai alat pelindung diri
IDENTIFIKASI STATUS TT

No Langkah Kerja Ilustrasi Gambar


1. Menyambut klien.

Key point :
 Jaga hubungan dengan klien.
 Beri salam.
 Mempersilahkan masuk
ruangan.
 Anjurkan duduk dengan
nyaman.
 Memperkenalkan diri.

(Marniyati, 2016).
2. Menanyakan tujuan klien berkunjung.

Key point :
 Memberikan pertanyaan
terkait tujuan klien
berkunjung.
 Menanyakan keluhan yang
dirasakan klien.
 Berikan pertanyaan terbuka.

(Sutini, 2015).
3. Kaji ibu terkait imunisasi TT.

Key point :
 Menanyakan apakah ibu
sudah mendapatkan TT1 pada
saat imunisasi catin.
 Jika sudah, berapa kali ibu
sudah mendapatkan imunisasi
TT.

(Meiriza, 2018).
4. Jelaskan pentingnya imunisasi TT.

Key point :
 Jelaskan pentingnya imunisasi
TT saat hamil.
 Jelaskan dampak yang akan
terjadi jika tidak imunisasi
TT.
 Jelaskan interval pemberian
imunisasi TT.
 Anjurkan imunisasi TT
sebelum kehamilan 8 bulan
untuk mendapatkan imunisasi
lengkap.

(Yunica, 2015).
5. Jelaskan kejadian ikutan pasca
imunisasi.

Key point :
 Jelaskan reaksi yang akan
terjadi setelah imunisasi.
 Anjurkan ibu agar tidak
mengoleskan salep atau
memijat daerah bekas
suntikan.

(Widyastuti, 2016).

Referensi :
Etnis, B.R. 2020. Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Imunisasi Tetanus Toxoid Di
Puskesmas Waisai Kabupaten Raja Ampat. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol 2. No 2.
76-82.
Evayanti, Y. 2017. Faktor Yang Berhubungan Dengan Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Ibu
Hamil Primigravida Di Puskesmas Raman Utara Lampung Timur 2013. Jurnal
Dunia Kesmas. Volume 6. Nomor 1.
Kementerian Kesehatan. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Marniyati, L., dkk. 2016. Pelayanan Antenatal Berkualitasndalam Meningkatkan Deteksi
Risiko Tinggi Pada Ibu Hamil Oleh Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Sako, Sosial,
Sei Baung Dan Sei Selincah Di Kota Palembang. Jurnal Kedokteran Dan
Kesehatan. Vol 3. No 1. 355-362
Meiriza, W., Triveni. 2018. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Pra Nikah Dengan
Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid (Catin) Di Puskesmas Padang Luar
Kabupaten Agam. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis. Vol 1. No 2. 2622-2256.
Sutini. 2015. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Atau Konseling Oleh Bidan Terhadap
Kepuasan Pelayanan Antenatal Care. Jurnal Kesehatan Holistik. Vol 9. No 1. 47-50.
Widyastuti, R. 2016. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Dengan Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Di Puskesmas Oebobo Tahun 2016. Jurnal Info
Kesehatan. Vol 14. No 2
Yunica, J.A. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Umur Dengan Kelengkapan
Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) Pada Ibu Hamil Di Desa Sungai Dua Kecamatan
Rambutan Kabupaten Banyuasin 2014. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan. Vol 2.
No 1. 93-98.

Anda mungkin juga menyukai