Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Imunisasi ialah salah satu progam yang telah terbuktu menurunkan angka

kesakitan dan kematian akibat penyakit. Pencegahan penyakit dan pengobatan

penyakit terutama pada ibu hamil salah satu bentuk pemerintah dalam

memberikan perhatian kepada masyarakat dengan pemberian imunisasi

Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk pencegahan terjadinya tetanus

neonatorum dengan menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan angka

kesehtan ibu hamil terutama pada masa kehamilan yang berupa peningkatan

kesehatan dasar, dimana salah satunya adalah imunisasi tetanus toxsoid

(Musfirah, dkk, 2021).

Imunisasi Tetanus (TT) merupakan salah satu solusi untuk mencegah

terjadinya Tetanus Neonatorum. Ibu hamil penting mendapat imunisasi untuk

mencegah terjadi Tetanus pada ibu dan bayinya. Meskipun imunisasi tetanus

pada ibu hamil dinilai sangat penting sebagai bentuk pencegahan tetanus pasca

persalinan, maupun pada bayi yang dilahirkan sang ibu, pemanfaatan imunisasi

Tetanus Toxoid(TT) pada ibu hamil dinilai masih kurang optimal (Pratiwi,

2013 dalam Rini Guztina Sari, 2019).

Dampak apabila ibu hamil tidak melakukan imunisasi Tetanus Toxsoid

saat kehamilan akan beresiko menyebabkan bayi terkena infeksi tetanus


neonatorum yang berakibat bayi mengalami kematian dan infeksi tetanus

neonatorum.

Penyebab Tetanus Neonatorum di Indonesia bermacam-macam yaitu

karena pertolongan persalinan, perawatan tali pusat bayi, pemotongan tali pusat

yang tidak menggunakan alat-alat yang dianjurkan atau steril, dan sebagai

akibat dari luka yang tidak bersih, selain itu, juga disebabkan karena kegagalan

pelayanan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil, dalam pelayanan imunisasi

TT (Sugiharto & Ristrini, 2016). Tetanus terjadi akibat penanganan persalinan

dan penangan tali pusat yang tidak bersih. Gejala awal dari pasien terjangkit

tetanus di tandai nyeri dengan kekakuan pada otot yang disebabkan oleh

neurotoxin pada luka tertutup yang dihasilkan oleh bakteri penyebab tetanus

yaitu Clostridium Tetani (Rini Gustina Sari, 2019).

Menurut Departemen Kesehatan angka kematian bayi di Indonesia yang

disebabkan oleh penyakit tetanus neonatorum masih tetap tinggi. Menurut

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) penyebab

langsung kematian ibu di Indonesia adalah pendarahan, hipertensi saat

kehamilan, dan infeksi. Menurut Riset Kesehatan Dasar penyebab kematian

bayi ini salah satunya adalah tetanus Neonatorum (Kemenkes, 2016 dalam Rini

Gustina Sari, 2019) Serta adapun faktor-faktor yang mempengaruhi imunisasi

tetanus toxoid pada ibu hamil adalah dukungan keluarga, sikap dan

pengetahuan, serta kepercayaan, tradisi orang/masyarakat disekelilingnya (Rini

Gustina Sari, 2019).


Peran bidan dan upaya untuk meningkatkan kekebalan terhadap tetanus

hanya dapat diperoleh melalui imunisasi tetanus toxoid. Ibu hamil yang

mendapatkan imunisasi tetanus toxoid dalam tubuhnya akan membentuk

antibodi tetanus (Prawirohardjo, 2014  Aulia Putri, 2019). Imunisasi adalah

suatu cara untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara

aktif  terhadap suatu penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan (Fadriy

anto, 2018).

 Imunisasi TT bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus

neonatorum pada bayi. Imunisasi merupakan bagian dari program Maternal and

Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) yaitu salah satu kegiatan imunisasi

tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus tetanus neonatal di

setiap kabupaten hingga <1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun (Musfirah

Musfirah, 2019).

Menurut WHO dan UNICEF sebelum tahun 2000 di seluruh dunia ada

sebanyak 135 negara yang sudah mencapai dan eliminasi Tetanus Maternal dan

Neonatal (TMN). Hingga akhir tahun 2009 sudah 151 negara yang mencapai

eliminasi TMN, dan 42 negara belum mencapai eliminasi TMN. Per Desember

2010 masih terdapat 38 negara yang belum mencapai eliminasi TMN, terutama

berada di Afrika dan Asia. Hingga Februari 2012, masih terdapat 34 negara

yang belum tereliminasi TMN. Dan badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali

mengajak negara-negara berkembang untuk mencapai target Eliminasi Tetanus

Maternal dan Neonatal (ETMN) pada tahun 2005. Pada tahun 1988, WHO

memperkirakan bahwa sebanyak 787,000 bayi baru lahir meninggal dan akibat


Tetatus Neonatal (TN). Sehingga pada akhir tahun 1980an perkiraan dan angka

kematian tahunan global TN adalah sekitar 6,7 kematian per 1000 kelahiran

hidup, jelas ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting

(Kemenkes RI, 2012 dalam musfirah, dkk, 2021).

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Cakupan imunisasi Td2+ pada

ibu hamil Januari sampai  Desember tahun 2019 sebesar 71% yang relatif lebih

rendah sekitar 8% dibandingkan dengan cakupan pelayanan kesehatan ibu

hamil Kujungan K4 yang sebesar 79%, sementara Td2+ merupakan syarat

pelayanan kesehatan ibu hamil K4 (Dinkes, Aceh 2019).

Data dari Dinkes Kabupaten Pidie Tahun 2020 terhitung dari Januari

sampai Desember jumlah cakupan imunisasi Tetanus Toxoid (TT 1) 2.168

(22,2%), TT 2 2.121 (21,7%), jumlah imunisasi TT3 sebanyak 1.550 (15,9%),

jumlah Imunisasi TT4 sebanyak 891 (91%), jumlah TT5 842 (86%) (Dinkes,

Pidie, 2020).

Berdasarkan hasil data di Puskesmas Mutiara Barat Kabupaten Pidie tahun

2021 dari Januari sampai dengan Desember terdapat jumlah ibu hamil

sebanyak 431 jiwa, jumlah kunjungan K1 sebanyak 124 jiwa, jumlah ibu hamil

Kunjungan K4 sebanyak 113 jiwa Dan jumlah ibu hamil Januari sampai

dengan Juni 2022, jumlah ibu hamil K1 sebanyak 124 jiwa, jumlah ibu hamil

K4 sebanyak 105 jiwa, jumlah ibu hamil yang melakukan imunisasi TT

sebanyak 45 jiwa (Puskesmas Mutiara Barat, 2022).


Melihat data tersebut maka saya tertarik melakukan penelitian tentang

“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Melakukan

Imunisasi Tetanus Toxoid Di Wilayah Puskesmas Mutiara Barat Kabupaten

Pidie Tahun 2022”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Analisis Hubungan Dukungan Keluarga

Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Melakukan Imunisasi Tetanus Toxoid Di

Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat Kabupaten Pidie Tahun 2022 “

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengalisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil

melakukan imunisasi Tetanus Toxoid di wilayah kerja puskesmas Mutiara

Barat Kabupaten Pidie Tahun 2022.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil

melakukan imunisasi Tetanus Toxoid di wilayah kerja puskesmas

Mutiara Barat Kabupaten Pidie Tahun 2022.

b. Menganalisis hubungan kepatuhan ibu hamil melakukan imunisasi

Tetanus Toxoid di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Pidie Tahun

2022.

c. Mengetahui kepatuhan ibu hamil yang melakukan suntik imunisasi

tetanus toxoid di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Pidie Tahun 2022.


D. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Materi

Lingkup materi yang digunakan dalam materi penelitian ini adalah

hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan ibu hamil dalam

melakukan suntik imunisasi tetanus toxoid.

2. Ruang Lingkup Responden

Responden dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil yang

melakukan kunjungan ANC dan melakukan imunisasi tetanus toxoid

yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal

sampai selesai penelitian pada bulan Mei 2022 sampai Agustus 2022.

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Mutiara Barat

Kabupaten Pidie.

E. Manfaat

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penyusunan Proposal Penelitian ini diharapkan

dapat hasil penelitian ini dan dapat digunakan sebagai tambahan ilmu atau

referensi bagi mahasiswa-mahasiswa Institut Stikes Muhammadiyah Aceh

terutama bagi bidan yang melakukan imunisasi pada ibu hamil.

2. Secara praktis
Secara praktis, bahwasanya hasil dari penyusunan Proposal Penelitian

ini diharapkan dapat menambah skill ataupun keahlian dan meningkatkan

kemampuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan kesehatan atau

asuhan imunisasi pada ibu hamil.

a. Bagi Klien/ibu hamil

Penelitian untuk menambah pengetahuan dan keikutsertaaan untuk

ibu hamil dalam melakukan imunisasi tetanus dan toxsoid pada masa

kehamilan.

b. Bagi Penulis/Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan tentang imunisasi pada ibu hamil khususnya tentang imunisasi

tetanus toxoid.

c. Bagi Petugas Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai upaya preventif

bagi pemberian dan pelayanan kebidanan pada masyarakat yang

diprioritaskan untuk ibu-ibu hamil melalui promosi kesehatan khususnya

TT, sehingga kejadian tetanus dapat diturunkan.

d. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk dijadikan sebagai referensi atau rujukan di perpustakaan

untuk dapat dipelajari dan dimengerti oleh mahasiswi lain dan dapat

dijadikan sebagai informasi awal bagi peneliti selanjutnya.


F. Keaslian Penelitian

1. Dari Penelitian Rini Gustina Sari, 2019 hasil analisis univariat dari 67

responden dapat dilihat dari 67 responden, ibu hamil dengan dukungan

keluarga yaitu 53 orang (79,1%) sedangkan responden ibu hamil dengan

anggota keluarga yang tidak mendukung yaitu sebanyak 14 orang (20,9%).

Sedangkan analisis bivariat diketahui dari 53 responden yang mendapat

dukungan keluarga dilakukan imunisasi tetanus toxoid berjumlah 51

responden (96,2%) lebih besar dari responden yang mendapat dukungan

keluarga tidak dilakukan imunisasi tetanus toxoid berjumlah 2 responden

(3,8%). Responden yang tidak mendapat dukungan keluarga dilakukan

imunisasi tetanus toxoid 8 responden (57,1%) lebih besar dari responden

yang tidak dilakukan imunisasi tetanus toxoid berjumlah 6 responden

(42,9%). Dari hasil uji chi-squaredi peroleh ρ value 0,001<α 0,05 yang

artinya ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan

pemberian imunisasi tetanus toxoid.

2. Primanita (2009), dengan judul “Faktor – Faktor Yang Berhubungan

dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (Tt) Pada Ibu Hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Mancak Kabupaten Serang Banten. Desain penelitian ini

adalah deskriptif cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua

ibu hamil dengan usia kehamilan 6-9 bulan. Sampel yang diambil sebanyak

128 responden dengan menggunakan rumus uji beda proporsi dengan

metode sampel cluster. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan

kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan


bivariat berupa uji t-test, chi-square, correlasi bivariat, dan regresi logistik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua faktor yang diteliti

berpengaruh secara bermakna terhadap status imunisasi TT ibu hamil.

Variabel yang tidak berpengaruh adalah pendidikan, pekerjaan, dukungan

suami, dan pengetahuan. Sedangkan variabel yang berpengaruh adalah

umur (p value=0,008), persepsi jarak ke pelayanan kesehatan (p value=

0,040) dan gravida (p value= 0,004). Kesamaan penelitian ini dengan

penelitian yang penulis lakukan adalah sama-sama ingin mengetahui faktor

yang berhubungan dengan kepatuhan melakukan imunisasi TT, bedanya

penulis hanya meneliti satu faktor saja yaitu dukungan keluarga sedangkan

dalam penelitian ini banyak faktor yang diteliti.

3. Penelitian Musfirah, dkk, 2021. Menunjukkan bahwa berdasarkan distribusi

variabel penelitian terhadap kepatuhan imunisasi TT Ibu Hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Galesong menunjukkan bahwa ibu hamil yang dan patuh

imunisasi TT sebesar 74,6% sedangkan yang tidak patuh sebesar 25,4%.

Menunjukkan bahwa berdasarkan akses, responden yang mengatakan akses

mendukung sebesar 76,2% sedangkan yang mengatakan akses tidak

mendukung sebesar 23,8%. Menunjukkan bahwa berdasarkan pengetahuan,

ibu dengan pengetahuan cukup sebesar 71,5% sedangkan ibu dengan

pengetahuan kurang sebesar 28,5%. Menunjukkan bahwa berdasarkan

sikap, sikap ibu cukup sebesar 76,2% sedangkan sikap responden kurang

sebesar 23,8%.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji

chi-square diperolah nilai ρ=value 0,000 < 0,05, sehingga Ha diterima. Hal


tersebut berarti ada hubungan yang bermakna antara dan akses dengan

kepatuhan Ibu Hamil melaksanakan Imunisasi Tetanus Toksoid Ibu Hamil.

Anda mungkin juga menyukai