Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256

Vol. 1 No. 2 Tahun 2018

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRA-NIKAH


DENGAN PELAKSANAAN IMUNISASI TETANUS TOXOID (CATIN)
DI PUSKESMAS PADANG LUAR KABUPATEN AGAM

Wira Meiriza, Triveni


STIKes Perintis Padang
Email : m_wira@ymail.com

ABSTRAK
Penyakit tetanus adalah penyakit menular yang tidak ditularkan dari manusia ke
manusia secara langsung. Imunisasi yang berkaitan dengan upaya penurunan tetanus
diantaranya adalah pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap ibu Pra-nikah dengan Pelaksanaan Imunisasi
Tetanus Toxoid (Catin) di wilayah kerja Puskesmas Padang Luar Kabupaten Agam Tahun
2018. Penelitian ini merupakan Deskriptif Analitik dengan pendekatan retrospektif.
Populasinya yaitu ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Padang Luar dengan
pengambilan sampel secara simple random sampling yaitu 52 orang. Analisis data
menggunakan chi-square. Hasil penelitian didapatkan sebahagian besar yaitu 34 responden
(65,4%) memiliki pengetahuan tinggi tentang Imunisasi Tetanus Toxoid (Catin), sebahagian
besar responden yaitu 35 responden (67,3%) memiliki sikap positif Imunisasi Tetanus Toxoid
(Catin), sebahagian besar responden yaitu 34 responden (65,4%) dilakukan pelaksanaan
Imunisasi Tetanus Toxoid (Catin). Tidak terdapat hubungan pengetahuan dan sikap ibu Pra-
Nikah dengan Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid (Catin) dengan p value =1,00 (p> 0,05)
dan p value = 0,39 (p> 0,05).
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap Ibu Pranikah, Pelaksanaan Imunisasi TT

ABSTRACT
Tetanus is a contagious disease that is not transmitted directly from humans to
humans. Immunizations related to efforts to reduce tetanus include the administration of
Tetanus Toxoid (TT) immunization. The purpose of this study was to determine the
Relationship between Knowledge and Attitudes of Pre-marital mothers with the
Implementation of Tetanus Toxoid Immunization (Catin) in the working area of Puskesmas
Padang Luar, Agam Regency in 2018. This research is a descriptive analytic with a
retrospective approach. The population is pregnant women in the working area of the
Padang Luar Community Health Center by taking a simple random sampling sample of 52
people. Data analysis using chi-square. The results showed that most 34 respondents (65.4%)
had high knowledge about Tetanus Toxoid Immunization (Catin), most respondents (35
respondents (67.3%) had positive attitudes about Tetanus Toxoid (Catin) Immunization, most
of the respondents ie 34 respondents (65.4%) carried out the implementation of Tetanus
Toxoid (Catin) Immunization. There is no correlation between knowledge and attitudes of
Pre-Marriage mothers with the implementation of Tetanus Toxoid (Catin) Immunization with
p value = 1.00 (p> 0.05) and p value = 0.39 (p> 0.05).
Keywords: Knowledge, Attitudes of Premarital Mothers, Implementation of TT Immunization

1
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 2 Tahun 2018

PENDAHULUAN hingga sebelum ibu hamil maka


Pembangunan kesehatan menitik imunisasi TT boleh tidak diberikan
beratkan pada program-program kepada ibu hamil tersebut. Tujuan
penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) imunisasi ini adalah melindungi ibu
sebagai salah satu indikator penting terhadap kemungkinan infeksi tetanus
dalam kesehatan masyarakat. AKB telah bila terluka, memberikan kekebalan
menurun dari 46 per 1000 kelahiran terhadap penyakit tetanus neonatorum
hidup pada tahun 2007 menjadi 32 per kepada bayi yang akan dilahirkan dengan
1000 kelahiran hidup pada tahun 2010, tingkat perlindungan vaksin sebesar 90-
dan diproyeksikan terus menurun 95 %.(depkes RI, 2005).
menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup
pada tahun 2011. AKB ini sangat Pemberian imunisasi Catin tersebut
penting, karena tingginya AKB dapat dilakukan di tempat pelayanan
menunjukkan rendahnya kualitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu,
perawatan selama masa kehamilan, saat rumah sakit dan pelayanan kesehatan
persalinan, masa nifas, status gizi dan lainnya. Oleh karenanya kunjungan ibu
penyakit infeksi (Depkes RI, 2011). hamil untuk memeriksakan diri pada
tempat-tempat pelayanan kesehatan
Berdasarkan laporan Analisa Uji tentunya akan memberikan dampak
Coba di Indonesia pada tahun 2005-2006 positif terhadap peningkatan cakupan
yang disusun oleh WHO yang bekerja pelayanan imunisasi Catin ibu hamil.
sama dengan Departemen Kesehatan RI, (Depkes RI, 2005). Imunisasi Tetanus
tetanus masih merupakan penyebab Toxoid (TT) CATIN adalah antigen yang
utama kematian dan kesakitan maternal sangat aman untuk ibu hamil maupun
dan neonatal. Kematian akibat tetanus di calon pengantin wanita, tidak ada
negara berkembang 135 kali lebih tinggi bahayanya bagi janin yang dikandung ibu
dibanding negara maju. Di Indonesia yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid
sekitar 9,8 % (18.032 bayi) dari 184 ribu (TT) (Depkes RI, 2000).
kelahiran bayi menghadapi kematian
dikarenakan adanya masalah imunisasi Penyakit Tetanus adalah penyakit
tetanus tetap rendah (Depkes RI-WHO, menular yang tidak ditularkan dari
2006). manusia ke manusia secara langsung.
Penyebabnya adalah sejenis kuman yang
Imunisasi yang berkaitan dengan dinamakan Clostridium Tetani, kuman ini
upaya penurunan kematian bayi terutama spora atau bijinya banyak
diantaranya adalah pemberian imunisasi berada di lingkungan. Basilus
TT (Tetanus Toxoid) atau CATIN kepada Clostridium Tetani, tersebar luas di tanah
calon pengantin wanita dan ibu hamil. dalam bentuk spora, binatang seperti
Imunisasi tetanus toxoid CATIN kuda dan kerbau bertindak sebagai
diberikan kepada calon pengantin harbour atau persinggahan sementara.
sebelum menikah sebanyak 1 kali Kuman tetanus dalam kehidupannya
sementara Pada ibu hamil imunisasi TT tidak memerlukan/kurang oksigen
ini diberikan jika bumil tersebut belum (anaerob). Tetanus timbul akibat
melengkapi imunisasi sejak dari bayi masuknya spora Clostridium Tetani
hingga masa kehamilan sekarang dan jika masuk lewat pertahanan alamiah tubuh,
bumil telah imunisasi lengkap sejak bayi seperti kulit, mukosa, sebagian besar
2
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 2 Tahun 2018

lewat luka tusuk, luka bakar kotor, patah Berdasarkan hasil wawancara
tulang terbuka dan tali pusat (Achmadi. peneliti dengan 3 orang saat survey awal
U.F, 2000). tanggal 13 Maret 2018 pada ibu hamil
Tetanus Neonatorum terbukti primi para yang tidak melaksanakan
sebagai salah satu penyebab kesakitan imunisasi tetanus toxoid (Catin)
dan kematian neonatal, sesungguhnya alasannya adalah masih kurang mengerti
dapat dicegah, pencegahan yang tentang imunisasi TT, dan ada beberapa
dilakukan diantaranya adalah pemberian takut disuntik, kemudian ada lagi yang
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Catin mengatakan imunisasi tetanus toxoid
serta perawatan tali pusat yang memenuhi (Catin) dapat memperlambat
syarat kesehatan. Imunisasi TT mendapatkan keturunan, Pengalaman ibu
seharusnya diperoleh wanita usia subur yang melahirkan tanpa mendapatkan
sebanyak 5 kali, kenyataannya masih imunisasi tetanus toxoid (Catin) sewaktu
belum optimal, hal ini dipengaruhi faktor hamil dan bayinya lahir tanpa tetanus
perilaku (Behavior Clauses) manusia dari neonaturum, serta sikap ibu yang kurang
tingkat kesehatan, ditentukan oleh peduli dengan imunisasi, karena
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi imunisasi dapat mempengaruhi
orang/ masyarakat yang bersangkutan kesuburan, kurangnya pengetahuan,sikap
disamping lingkungan fisik, ketersediaan wanita baru menikah dan ibu hamil
fasilitas, (sarana-sarana kesehatan) sikap tentang imunisasi tetanus toxoid (Catin)
dan perilaku para petugas kesehatan serta kurangnya informasi dari petugas
(Notoadmojo :2003) kesehatan tentang imunisasi tetanus
Kekebalan terhadap tetanus hanya toxoid (catin). padahal Imunisasi tetanus
dapat diperoleh melalui imunisasi Catin. toxoid (catin) sangat bermanfaat bagi
Ibu hamil yang mendapatkan imunisasi wanita baru menikah dan ibu hamil serta
Catin dalam tubuhnya akan membentuk bayi nya yang baru lahir dari tetanus
antibodi tetanus. Seperti difteri, antibodi neonatorum dan melidungi ibu terhadap
tetanus termasuk dalam golongan Ig G kemungkinan tetanus apabila ibu tersebut
yang mudah melewati sawar plasenta, terluka.
masuk dan menyebar melalui aliran darah Berdasarkan latar belakang tersebut
janin ke seluruh tubuh janin, yang akan peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan
mencegah terjadinya tetanus Pengetahuan dan Sikap ibu Pra-Nikah
neonatorum.(Depkes: 2000). dengan Pelaksanaan Imunisasi Tetanus
Berdasarkan data yang diperoleh Toxoid (Catin) di wilayah kerja
peneliti pada kunjungan awal diwilayah Puskesmas Padang Luar Kabupaten
kerja puskesmas Padang Luar didapatkan Agam Tahun 2018.
jumlah sasaran wanita yang baru menikah
dan ibu hamil yang harus mendapat METODE PENELITIAN
imunisasi Catin adalah 585 orang, Penelitian ini merupakan
sementara yang berkunjung kepuskesmas Deskriptif Analitik dengan pendekatan
selama tahun 2011 adalah 251 orang retrospektif. Populasinya yaitu ibu hamil
cakupan imunisasi TT1 sebanyak 111 yang berada di wilayah kerja Puskesmas
orang, TT2 sebanyak 140 orang, (Maret Padang Luar dengan pengambilan sampel
2011) secara simple random sampling yaitu 52
orang dilaksanakan pada bulan

3
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 2 Tahun 2018

September 2018. Analisis data Total 52 100


menggunakan chi-square

HASIL Dari tabel 3. diatas dapat dilihat


Analisis Univariat dari 52 orang lebih dari separoh
a. Pengetahuan ibu tentang Tetanus responden yaitu sebanyak 35 responden
toxoid (TT) (67,3%) dilakukan pelaksanaan Imunisasi
Tetanus Toxoid (Catin) di wilayah kerja
No Pengetahuan ibu tentang TT f % Puskesmas Padang Luar Kabupaten
Agam Tahun 2018
1 Tinggi 34 65,4
2 Rendah 18 34,6 Analisis Bivariat
Total 52 100 a. Hubungan pengetahuan dengan
Pelaksanaan imunisasi tetanus
toxoid
Dari tabel 1 diatas dapat dilihat dari 52
orang lebih dari separoh yaitu sebanyak Penget Pelaksanaan Imunisasi
34 responden (65,4%) memiliki ahuan TT
p-
f %
pengetahuan tinggi tentang Imunisasi ibu
tentang
value
Tidak Dilakukan
Tetanus Toxoid (Catin) di wilayah kerja TT dilakukan
Puskesmas Padang Luar Kabupaten Rendah
f
6
%
33,3
f
12
%
66,7 18 100
Agam Tahun 2018 Tinggi 12 35,2 22 64,7 34 100
1,00
Tota 18 34,6 34 65,4 52 100
l
b. Sikap ibu tentang imunisasi TT
(catin)
Dari hasil tersebut dilakukan uji chi
square dengan menggunakan
No Sikap Ibu Hamil f % komputerisasi maka didapat hasil P
value = 1,00 (p> 0,05) secara statitik Ho
1 Positif 35 67,3 Diterima tidak ada Hubungan
2 Negatif 17 32,7
Total 52 100
Pengetahuan ibu Pra-Nikah dengan
Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat dari 52 (Catin) di wilayah kerja Puskesmas
orang lebih dari separoh responden yaitu Padang Luar Kabupaten Agam Tahun
sebanyak 35 responden (67,3%) memiliki 2018.
sikap positif Imunisasi Tetanus Toxoid
(Catin) di wilayah kerja Puskesmas
Padang Luar Kabupaten Agam Tahun b. Hubungan sikap Ibu dengan
2018. pelaksanaan imunisasi TT

c. Pelaksanaan Imunisasi TT

No Pelaksanaan Catin Pra-nikah f %

1 Dilakukan 35 67,3
2 Tidak dilakukan 17 32,7

4
Sikap
Pelaksanaan Imunisasi TT f % p-
ibu ttg Tdk dilkkn dilakukan value
TT f % f %
Negati 4 23,5 13 76,5 17 100
ve 0,39
Positif 14 40 21 60 35 100
Total 17 32,7 35 67,3 52 100

5
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 2 Tahun 2018

vaksin yang mengandung toxoid tetanus


Dari hasil tersebut dilakukan uji chi yang telah dimurnikan yang terabsorbsi
square dengan menggunakan kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat
komputerisasi maka didapat hasil P thimerosal 0,1 mg/ ml digunakan sebagai
value = 0,39 (p> 0,05) secara statitik Ho pengawet. Satu dosis 0.5 ml vaksin
Diterima Tidak ada Hubungan Sikap ibu mengandung potensi sedikitnya 40 IU.
Pra-Nikah dengan Pelaksanaan Imunisasi Vaksin TT dipergunakan untuk
Tetanus Toxoid (Catin) di wilayah kerja pencegahan tetanus pada bayi yang baru
Puskesmas Padang Luar Kabupaten lahir dengan mengimunisasi wanita usia
Agam Tahun 2018. subur, dan juga untuk pencegahan
tetanus.(Idanati rukna, 2005)
PEMBAHASAN Pendapat ini sesuai yang
a. Pengetahuan ibu tentang imunisasi dikemukakan oleh Puskdiknakes RI
TT (catin) tahun 1998 bahwa melakukan imunisasi
adalah suatu usaha untuk memberikan
Dari tabel 1 diatas dapat dilihat dari kekebalan pada tubuh seseorang terhadap
52 orang responden sebahagian besar penyakit tertentu ( pusat pendidikan
yaitu sebanyak 34 responden (65,4%) tenaga kesehatan RI, 1998). Imunisasi
memiliki pengetahuan tinggi tentang adalah reaksi anti bodi atau anti gen
Imunisasi Tetanus Toxoid (Catin) di sebagai mekanisme peningkatan
wilayah kerja Puskesmas Padang Luar kekebalan tubuh terhadap penyakit
Kabupaten Agam Tahun 2018 (Depkes RI, 2000 ). Imunisasi adalah
Menurut Notoadmojo tahun 2003 suatu cara untuk
bahwa Pengetahuan adalah merupakan menimbulkan/meningkatkan kekebalan
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang secara aktif terhadap suatu
melakukan pengideraan terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar
objek tertentu. Pengideraan terjadi dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
melalui panca indra manusia yakni indra atau sakit ringan. (Depkes RI, 2005).
penglihatan, pendengaran, penciuman, Pendapat ini juga dikuatkan dengan
rasa dan raba. Sebagian besar teori yang ada Ida bagus (Depkes. RI
pengetahuan manusia diperoleh melalui 2000) bahwa Pengalaman seseorang yang
mata dan telinga. (Notoatmodjo: 2003 : melahirkan tanpa mendapatkan imunisasi
121) tetanus toxoid (TT) sewaktu hamil dan
Menurut Depkes RI tahun 2005 bayinya lahir tanpa tetanus neonaturum,
bahwa Vaksin tetanus toxoid (Catin) maka hal ini sangat mempengaruhi
adalah vaksin yang mengandung toxoid motivasi ibu tersebut untuk mendapatkan
tetanus yang telah dimurnikan dan imunisasi tetanus toxoid (TT) pada
terabsorbsi kedalam 3mg/ml dialuminium kehamilan.
fosfat (Depkes RI, 1999). Dan Imunisasi
Tetanus Toksoid adalah proses untuk Asumsi peneliti bahwa
membangun kekebalan sebagai upaya pengetahuan Ibu Pra-nikah tentang
pencegahan terhadap infeksi tetanus Imunisasi TT dapat dilihat dari hasil
(Idanati, 2005). Vaksin Tetanus yaitu masih 34,6% ibu yang berpengetahuan
toksin kuman tetanus yang telah tinggi belum melakukan imunisasi TT
dilemahkan dan kemudian dimurnikan dan ini disebabkan oleh ibu hanya
(Setiawan, 2006). Vaksin Catin adalah sekedar meminta kartu telah melakukan
6
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 2 Tahun 2018

imunisasi TT kepuskesmas,ada sebagian dilakukan seseorang berkenaan dengan


ibu juga mengatakan tidak memiliki suatu objek (Djaali,2008:115) Sikap
waktu luang untuk melakukan imunisasi merupakan reaksi atau respon yang masih
TT karna bekerja,dan sebagian ibu juga tertutup dari seseorang terhadap suatu
mengatakan malas dengan alasan tidak stimulus objek(Notoadmojo,2003)
berpengaruh terhadap ibu dan
kehamilannya.dapat dilihat pula masih Sedangkan menurut Depkes RI
33,3% ibu yang berpengetahuan rendah tahun 2005 bahwa Imunisasi adalah suatu
belum melakukan imunisasi TT karna usaha untuk memberikan kekebalan pada
alasan tidak mengetahui pentingnya tubuh seseorang terhadap penyakit
imunisasi TT untuk ibu dan tertentu ( pusat pendidikan tenaga
kehamilannya,ada sebagian ibu kesehatan RI, 1998). Imunisasi adalah
mengatakan bahwa ibu takut untuk reaksi anti bodi atau anti gen sebagai
disuntik.meskipun demikian 65,4% ibu mekanisme peningkatan kekebalan tubuh
dengan tingkat pengetahuan tinggi dan terhadap penyakit (Depkes RI, 2000 ).
pengetahuan rendah kepuskesmas dan Imunisasi adalah suatu cara untuk
sudah banyak yang memamahmi bahwa menimbulkan/meningkatkan kekebalan
TT sangat wajib dilakukan bagi ibu Pra- seseorang secara aktif terhadap suatu
nikah guna memberikan kekebalan penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar
dapatan melalui Injeksi Catin yang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
diberikan di Puskesmas karena semakin atau sakit ringan. (Depkes RI, 2005)
banyak ibu tersebut mengetahui tentang
imunisasi TT (catin) maka ibu tersebut Asumsi peneliti bahwa semakin
akan lebih mengetahuai tentang iminusasi bayak responden yang memahami
TT di puskesmas Padang Luar kabupaten tentang imunisasi TT, maka akan
Agam tahun 2018. semakin positif pula sikap yang akan
dilakukan oleh responden dan akan
b. Sikap Ibu tentang imuinisasi TT memahami manfaat akan dilakukannya
(catin) tentang imunisasi TT (catin). Imunisasi
catin adalah imunisasi yang perlu
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat dari dilakukan guna mengurangi akibat dari
52 orang responden sebahagian besar yang dilakukan , karena itu imunisasi
responden yaitu sebanyak 35 responden catin adalah dilakukan bila calon suami
(67,3%) memiliki sikap positif Imunisasi akan melakukian pernikahan guna
Tetanus Toxoid (Catin) di wilayah kerja mencegah dari masalah kehamilan yang
Puskesmas Padang Luar Kabupaten akan ditimbulkannya nanti bila akan
Agam Tahun 2018 melahirkan.
Menurut teori Notoadmojo bahwa
factor predisposisi atau kecenderungan
yang dipelajari dari seseorang individu c. Pelaksanaan imunisasi TT (catin)
untuk merespon secara positif atau Dari tabel 3 diatas dapat dilihat dari
negative dengan intensitas yang moderat 52 orang responden sebahagian besar
dan memadai terhadap objek, situasi, responden yaitu sebanyak 34 responden
konsep, atau orang lain(ramdhani,2009). (65,4%) dilakukan pelaksanaan Imunisasi
Sikap adalah arah tindakan yang akan Tetanus Toxoid (Catin) di wilayah kerja

7
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 2 Tahun 2018

Puskesmas Padang Luar Kabupaten responden (67,6%) melakukan imunisasi


Agam Tahun 2018. TT . Dari 18 orang responden yang
Menurut Driandezt tahun 2009 memiliki pengetahuan rendah terdapat
bahwa Imunisasi adalah pemberian sebanyak (66,7%) yang melakukan
kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit imunisasi tetanus toxoid (catin) di
dengan memasukkan sesuatu ke dalam wilayah kerja Puskesmas Padang Luar
tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit Kabupaten Agam Tahun 2018.
yang sedang mewabah atau berbahaya Dari hasil tersebut dilakukan uji chi
bagi seseorang. Imunisasi berasal dari square dengan menggunakan
kata imun yang berarti kebal atau komputerisasi maka didapat hasil P
resisten. Imunisasi terhadap suatu value = 1,00 (p>0,05) secara statitik Ho
penyakit hanya akan memberikan Diterima Tidak ada Hubungan
kekebalan atau resistensi pada penyakit Pengetahuan ibu Pra-Nikah dengan
itu saja, sehingga untuk terhindar dari Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid
penyakit lain diperlukan imunisasi (Catin) di wilayah kerja Puskesmas
lainnya.(Driandenz: 2009). Padang Luar Kabupaten Agam Tahun
Vaksin tetanus toxoid (Catin) 2018.
adalah vaksin yang mengandung toxoid Hubungan pengetahuan dengan
tetanus yang telah dimurnikan dan pelaksanaan catin melihatkan hubungan
terabsorbsi kedalam 3mg/ml dialuminium yang bermakna atau tidak karena
fosfat( depkes RI, 1999). hubungan pengetahuan sangat erat
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah kaitannya dengan pelaksanaan catin.
proses untuk membangun kekebalan Pengetahuan yang digali dari ibu adalah
sebagai upaya pencegahan terhadap pengetahuannnya dimasa lalu
infeksi tetanus (Idanati, 2005). Vaksin (restrospektif). Karena beberapa ibu yang
Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang saat ini masih hamil mereka masih dapat
telah dilemahkan dan kemudian meningat kembali pengalaman Catin Pra-
dimurnikan (Setiawan, 2006). Nikahnya dan ini berarti mereka dalam
pelaksanaan Catin akan memperlihatkan
Asumsi peneliti bahwa imunisasi kegiatan yang baik dalam melakukan
catin dilakukan bagi ibu yang akan Catin sebelum menikah
menikah guna dapat dilakukannya
pencegahan agar ibu dapat menghindari Asumsi peneliti semakin
penyakit seperti terhindar dari tetanus mengetahui seseorang tersebut akan
toxoid dan dapat melakukan imunisasi maka orang tersebut akan
kelangsungan agar kehamilan nantinya semakin mengenal dengan apa yang akan
akan aman terlaksana. dia lakukan seperti imunisasi tetanus
toxoid yang dilakukan oleh ibu guna
d. Hubungan Pengetahuan ibu menghindari masalah dalam kehamilan
dengan pelaksanaan imunisasi TT nantinya. Wilayah kerja Puskesmas
padang Luar adalah wilayah kerja
Dari tabel 4 diatas dapat dilihat dari puskesmas yang melakukan imuniasi
34 responden yang memiliki pengetahuan catin yang cukup rendah karena dari
tinggi terdapat lebih dari separoh survey awal yang dilakukan bahwa
8
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 2 Tahun 2018

puskesmas tersebut sudah dapat terhadap objek, situasi, konsep, atau


melakukan pelaksanaan imunisasi orang lain. Sikap merupakan reaksi atau
Tetanus toxoid (catin) di wilayah respon yang masih tertutup dari
kerjanya. seseorang terhadap suatu stimulus objek
dan inilah yang mereka hadapi untuk
pelaksanaan imunisasi
e. Hubungan sikap dengan (Notoadmojo,2003)
pelaksanaan imunisasi Tetanus
Toxoid (catin) Imunisasi menurut Depkes RI tahun
Dari tabel 5 dapat dilihat dari 35 2005 bahwa Imunisasi adalah suatu usaha
responden yang memiliki sikap positif untuk memberikan kekebalan pada tubuh
terdapat lebih dari separoh responden seseorang terhadap penyakit tertentu (
(60%) melakukan imunisasi TT . Dari 17 pusat pendidikan tenaga kesehatan RI,
orang responden yang memiliki sikap 1998). Imunisasi adalah reaksi anti bodi
negative terdapat sebanyak 76,5% yang atau anti gen sebagai mekanisme
melakukan imunisasi tetanus toxoid peningkatan kekebalan tubuh terhadap
(catin) di wilayah kerja Puskesmas penyakit (Depkes RI, 2000 ).
Padang Luar Kabupaten Agam Tahun Tidak ada hubungan yang kuat
2018. karena tidak adanya saling keterkaitan
Dari hasil tersebut dilakukan uji antara sikap dengan pelaksanaan
chi square dengan menggunakan Imunisasi TT pada Ibu Pra-Nikah dimana
komputerisasi maka didapat hasil P terlihat tidak terdapatnya hubungan yang
value = 0,39 (p>0,05) secara statitik Ho significant antara sikap dengan
Diterima Tidak ada Hubungan Sikap ibu pelaksanaan Imunisasi Catin (TT) bagi
Pra-Nikah dengan Pelaksanaan Imunisasi ibu
Tetanus Toxoid (Catin) di wilayah kerja Asumsi peneliti bahwa tidak
Puskesmas Padang Luar Kabupaten berhubunganya sikap dengan pelaksanaan
Agam Tahun 2018. imunisasi TT (catin) dikarenakan bahwa
Notoadmodjo juga mengungkapkan masih banyaknya ibu ibu yang tidak
bahwa sikap adalah bagian dari perilaku memiliki sikap positif dalam melakukan
dan sesuatu atau memulai orang untuk imunisasi catin sehingga ibu hanya
bertindak Pengalaman dan sikap Ibu pra meminta kartu agar terlihat seperti telah
Nikah (Retrospektif) bahwa masa lalu melakukan imunisasi TT di wilayah kerja
yang dilakukan dengan pelaksanaan Puskesmas Padang luar Agam tahun
Imunisasi catin akan memberikan 2018.
gambaran sikap mereka yang mengingat Semestinya semakin banyak
kebelakang (masa lalu), dimana ibu iobu responden yang memahami sikap tentang
masih banyak yang bersikap positif. imunisasi TT, maka akan semakin
Sikap adalah predisposisi atau terlaksana akan imunisasi yang akan
kecenderungan yang dipelajari dari dilakukan oleh responden dan akan
seseorang individu untuk merespon memahami manfaat imunisasi tersebut
secara positif atau negative dengan guna mengurangi akibat dari yang
intensitas yang moderat dan memadai dilakukan , karena itu imunisasi catin

9
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 2 Tahun 2018

adalah dilakukan bila calon suami akan Departement Kesehatan RI.2000.


melakukian pernikahan guna mencegah Pedoman Kerja Puskesmas.
dari masalah kehamilan yang akan Jakarta: JPM
ditimbulkannya nanti bila akan Dinas Kesehatan Sumatera Barat.2004.
melahirkan. Pedoman Asuhan Keperawatan
KESIMPULAN Maternal dan Neonatal. Padang:
Sebahagian besar memiliki pengetahuan Dinas Kesehatan Sumatera Barat
tinggi, Sebahagian besar memiliki sikap Ditjen PPM-PL Depkes RI., 2000. Modul
positif, Sebahagian besar %) dilakukan Latihan Petugas Imunisasi edisi
pelaksanaan Imunisasi TT, Tidak ada ketujuh
Hubungan Pengetahuan ibu Pra-Nikah Elizabeth,BH. 1995. Tuntutan Praktis
dengan Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Untuk Wanita Menopause.
Toxoid (Catin) (p=1,00) dan Tidak ada Arcan : Jakarta
Hubungan Sikap ibu Pra-Nikah dengan Hidayat, Alimul Aziz. 2008. Riset
Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid Keperawatan dan Teknik
(Catin) (p=0,39). Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika
REFERENSI Idanati, Rukna., 2005. TT Pregnancy.
Nursalam.2001.Metodologi Riset
Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Keperawatan. Jakarta :
Penelitian. Jakarta : Rineka Infomedika
Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2002.
BKKBN., 2005. Kartu Informasi KHIBA Metodologi Penelitian
(Kelangsungan Hidup Ibu Bayi, Kesehatan.Jakarta : Rineka cipta
dan Anak Balita). Saifuddin, Abdul Bari., Andriaansz,
Chin, James., Kandun, I Nyoman., 2000. Geoege., Wiknjosastro, Gulardi
Manual Pemberantasan Hanifa., Waspodo, Djoko., 2001.
Penyakit Menular. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Dahlan, Sopiyudin. 2008. Langkah- Kesehatan Maternal dan
Langkah Membuat Proposal Neonatal. JNPKKR-POGI dan
Penelitian. Jakarta : Sagung seto Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Depkes RI., 2005. Keputusan Menteri Prawirohardjo, Jakarta
Kesehatan Republik Indonesia STIKes Perintis, 2010. Pedoman
Nomor: Penulisan Proposal Penelitian
1059/MENKES/SK/IX/2004 dan Skripsi (RISET).
Tentang Pedoman Bukittinggi. Program Studi Ilmu
Penyelenggaraan Imunisasi Keperawatan Stikes Perintis
Departemen Kesehatan RI. 1999. Edisi-2
Rencana Pembangunan Sundrajat, Akhmad.2008.
Indonesia Sehat 2010. Jakarta : wordpress.com
Depkes RI Suwarno,1992. Ilmu Kesehatan. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI.2005. Modul Balai Pustaka
Pelatihan Pengelolaan Rantai Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan RI.
Vaksin Program Imunisasi. 1998. Pentingnya Imunisasi.
Jakarta: Depkes RI Jakarta :JPM
1

Anda mungkin juga menyukai