Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No. 3, 2021, hal 538-550
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care
ISSN 2527-8487 (online)
ISSN 2089-4503 (cetak)
ABSTRACT
Tetanus neonatorum and umbilical cord infection are the causes of morbidity and mortality continuously in
various countries. The umbilical cord of a newborn is a very sensitive part and the most susceptible to
bacterial colonization. Therefore, it requires maternal knowledge about how to properly care for the
umbilical cord. This study aims to analyze the effect of maternal knowledge on umbilical cord care in
newborns at Tanah Abang Public Health Center 2021. This study is a descriptive analytic study using a
cross sectional approach. The population of this study was 75 mothers who made neonatal visits in January
2021. Sampling using purposive sampling obtained 36 mothers. The results showed that there were 23
respondents (63.9%) who performed maintenance on the umbilical cord according to the procedure while 17
respondents (47.2%) had good knowledge. Based on statistical test, the p value was 0.023 <0.05, so it
could be concluded that maternal knowledge influenced the proper care of the umbilical cord.
ABSTRAK
Tetanus neonatorum dan penyakit infeksi tali pusat menjadi penyebab kesakitan dan
kematian secara terus menerus diberbagai negara. Tali pusat bayi baru lahir merupakan
bagian yang sangat sensitif dan paling rentan untuk kolonisasi bakteri. Oleh karena itu,
diperlukan pengetahuan ibu tentang cara perawatan tali pusat yang benar. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada
bayi baru lahir di Puskesmas Tanah Abang Periode 2021. Penelitian ini bersifat deskriptif
analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini
berjumlah 75 ibu yang melakukan kunjungan neonatal di bulan Januari 2021. Pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling diperoleh 36 ibu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada 23 responden (63,9%) yang melakukan perawatan pada tali pusat sesuai
prosedur sedangkan ibu yang berpengetahuan baik ada 17 responden (47,2%). Berdasarkan
uji statistik diperoleh nilai p 0,023 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
ibu mempengaruhi cara perawatan tali pusat yang tepat.
Cara Mengutip: Larasati, Manggiasih Dwiayu., Rahmani, Salwa Fadhilah., Haqqi, Putri Mashiral., & Ananda, Zenea
Nurmahlia. (2021). Pengaruh Pengetahuan Ibu terhadap Perawatan Tali Pusat pada BBL Di Puskesmas Tanah Abang
Jakarta Pusat Periode 2021. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 9(3), 538-550. Retrieved from
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/2294
539
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No. 3, 2021, hal 538-550
Pengetahuan yang rendah akan baru lahir. Meskipun demikian, hal ini
mengakibatkan ibu mengalami kesulitan akan berpeluang terjadi infeksi tetanus
dalam hal menyerap informasi mengenai neonatorum jika ibu tidak memperhatikan
cara perawatan tali pusat pada bayi perawatan tali pusat sesuai prosedur.
(Wulandini & Roza, 2018). Perawatan tali Berdasarkan hasil wawancara peneliti
pusat penting untuk menghindari terhadap 10 ibu post partum diketahui 2
terjadinya infeksi tali pusat pada bayi, tapi ibu mengatakan merawat tali pusat
jarangnya ibu yang melakukan perawatan bayinya dengan diberikan bedak dan
tali pusat secara aseptik maka akan dibungkus kain, karena dianggap tali
menimbulkan dampak negatif yaitu bayi pusat akan cepat puput. Namun ada juga
akan mengalami tetanus bahkan 5 ibu yang menggunakan kassa dengan
kematian (Sinaga, 2020). alkohol/ betadin pada tali pusat bayinya
dan hanya 3 orang ibu saja yang merawat
Upaya pencegahan infeksi tali pusat tali pusat bayinya sesuai anjuran bidan.
merupakan tindakan sederhana yaitu tali
pusat dan daerah sekitarnya dijaga tetap Tujuan penelitian ini adalah untuk
bersih dan kering. Perawatan tali pusat menganalisis pengaruh pengetahuan ibu
yang baik dan benar akan menimbulkan terhadap perawatan tali pusat pada bayi
dampak positif yaitu tali pusat akan puput baru lahir di Puskesmas Tanah Abang
pada hari ke-5 dan hari ke-7 tanpa ada Tahun 2021.
komplikasi, sedangkan dampak negatif
dari perawatan tali pusat yang tidak benar METODE PENELITIAN
adalah bayi akan mengalami penyakit Rancangan penelitian ini adalah deskriptif
tetanus neonatorum (Damanik, 2019). analitik dengan pendekatan cross sectional
untuk mengetahui pengaruh pengetahuan
Berdasarkan survei pendahuluan di ibu terhadap perawatan tali pusat pada
Puskesmas Tanah Abang pada bulan bayi baru lahir. Penelitian ini dilakukan
Januari tahun 2021 diketahui bahwa tidak pada bulan November 2020 – Januari
ada kasus tetanus neonatorum karena ibu 2021. Pengambilan data dilakukan di
sudah diimunisasi tetanus toxoid dengan Puskesmas Tanah Abang Jakarta Pusat.
lengkap selama kehamilan, sehingga hal
ini akan mengurangi risiko kejadian Populasi dalam penelitian adalah semua
infeksi tetanus neonatorum pada bayi ibu yang melahirkan pada bulan
541
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No. 3, 2021, hal 538-550
HASIL
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Paritas Ibu di Puskesmas Tanah Abang Jakarta Pusat Tahun
2021
Parameter Jumlah %
Paritas
Primigravida 9 25,0
Multigravida 20 55,6
Grandemultipara 7 19,4
Jumlah 36 100
Berdasarkan Tabel 2 diperoleh informasi (55,6%), dan grandemultipara hanya 7
bahwa primigravida ada 9 responden responden (19,4%).
(25,0%), multigravida 20 responden
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu di Puskesmas Tanah Abang Jakarta Pusat
Tahun 2021
Parameter Jumlah %
Pengetahuan
Kurang 10 27,8
Cukup 9 25,0
Baik 17 47,2
Jumlah 36 100
Berdasasarkan Tabel 3 diperioleh (27,8%), cukup 9 responden (25,0%) dan
informasi bahwa responden baik sebanyak 17 responden (47,2%).
berpengetahuan kurang ada 10 responden
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Perawatan Tali di Puskesmas Tanah Abang Jakarta Pusat
Tahun 2021
Parameter Jumlah %
Perawatan Tali Pusat
Sesuai prosedur 23 63,9
Tidak sesuai 13 36,1
Jumlah 36 100
543
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No. 3, 2021, hal 538-550
Tabel 5. Pengaruh Pengetahuan terhadap Perawatan Tali Pusat di Puskesmas Tanah Abang
No Parameter Perawatan Tali Pusat Total p value OR
Tidak sesuai Sesuai
Prosedur
n % N % n %
1 Usia Ibu
Berisiko 1 2,8 6 16,7 7 19,4 0,382 0,236
Tidak 12 33,3 17 47,2 29 80,6
berisiko
2 Pendidikan
Rendah 7 19,4 8 22,2 15 41,7 0,310 0,457
Tinggi 6 16,7 15 41,7 21 58,3
3 Pekerjaan
Bekerja 3 8,3 3 8,3 6 16,7 0,645 2,000
Tidak 10 27,8 20 55,6 30 83,3
bekerja
4 Paritas
Primigravida 5 13,9 4 11,1 9 25,0 0,373 0,525
Multigravida 6 16,7 14 38,9 20 55,6
Grandemulti 2 5,6 5 13,9 7 19,4
5 Pengetahua
n
Kurang 7 19,4 3 8,3 10 27,8 0,023* 3,281
Cukup 3 8,3 6 16,7 9 25,0
Baik 3 8,3 14 38,9 17 47,2
Jumlah 13 36,1 23 63,9 36 100
544
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No. 3, 2021, hal 538-550
Hal ini juga didukung dengan teori Didukung pula oleh teori pengalaman
Notoatmodjo (2010) yang menyatakan dan informasi yang dimiliki seseorang
bahwa pendidikan merupakan salah satu akan menambah pengetahuan. Hal
faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut dapat diperoleh ketika seseorang
seorang untuk lebih mudah menerima ide melakukan interaksi pada saat seseorang
dan teknologi baru semakin meningkat bekerja maupun saat melakukan interaksi
pendidikan seorang maka akan sosial. Ibu yang memiliki pekerjaan
bertambah pengalaman yang memungkinkan mendapatkan informasi
mempengaruhi wawasan dan dan pengalaman tentang cara perawatan
pengetahuannya (Notoatmodjo, 2010). tali pusat dari orang lain karena ibu yang
memiliki pekerjaan akan lebih sering
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas bertemu dengan orang lain, selain itu ibu
responden yang mengetahui tentang yang memiliki pekerjaan akan
perawatan tali pusat berdasarkan mendapatkan pengaruh pengetahuan
pekerjaan adalah responden yang tidak sehingga ibu lebih mengetahui tentang
bekerja. Menurut peneliti banyak faktor- perawatan pada tali pusat sehingga
faktor lain yang dapat mempengaruhi mendapat pengaruh yang banyak dari
pengetahuan ibu dalam melakukan teman dan berbagai informasi serta
perawatan tali pusat. Salah satunya ibu pengalaman dari orang lain dapat
yang tidak bekerja lebih banyak waktunya mengubah cara pandang seseorang
untuk mencari informasi tentang (Mubarak, 2012).
perawatan tali pusat, karena
berkembangnya teknologi mempermudah Berdasarkan hasil penelitian, sebagian
seseorang untuk memperoleh informasi. kecil responden yang mengetahui tentang
546
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No. 3, 2021, hal 538-550
dalam berfikir dan bekerja. Usia juga akan memberikan penerimaan yang
menentukan banyak sedikitnya positif pada diri ibu terhadap sekitarnya
pengalaman seseorang, sehingga ibu (Fitrianingsih, Wilda; Suindri, Ni
dengan usia produktif lebih mengetahui Nyoman; Armini, 2019). Berdasarkan
tentang bagaimana cara melakukan hasil penelitian yang telah dilakukan
perawatan tali pusat (Azwar, 2010). diperoleh informasi bahwa dari sebagian
responden (55,6%) melakukan perawatan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah tali pusat sesuai prosedur pada ibu tidak
dilakukan diperoleh informasi bahwa ada bekerja dengan nilai p 0,645 > 0,05)
15 responden (41,7%) yang melakukan artinya tidak ada pengaruh antara
perawatan tali pusat sesuai prosedur pekerjaan dengan perawatan tali pusat.
dengan pendidikan tinggi dengan nilai p
0,310 > 0,05 artinya tidak ada pengaruh Dalam penelitian ini sebagian kecil
antara pendidikan dengan perawatan tali responden tidak bekerja, namun tingkat
pusat. pengetahuan responden dalam penelitian
ini pada kategori baik, hal ini karena
Menurut teori bahwa pendidikan turut banyak faktor-faktor lain yang dapat
menentukan mudah tidaknya seseorang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam
menyerap dan memahami pengetahuan melakukan perawatan pada tali pusat.
dan pengalaman yang mereka peroleh, Salah satunya semakin berkembangnya
pada umumnya semakin tinggi zaman, semakin berkembang pula
pendidikan seseorang maka semakin baik teknologi informasi dan komunikasi
pula pengetahuannya. Pendidikan yang khususnya yang berbasis internet,
dijalani seseorang memiliki pengaruh sehingga memudahkan seseorang untuk
pada peningkatan kemampuan berpikir, memperoleh informasi dan sumber
dengan kata lain seseorang yang pengetahuan kapan pun dan dimana pun
berpendidikan lebih tinggi akan dapat tanpa harus dibatasi oleh ruang dan
mengambil keputusan yang lebih rasional, waktu, sehingga meskipun ibu tidak
umumnya terbuka untuk menerima bekerja tetap memiliki pengetahuan yang
perubahan atau hal baru dibandingkan baik.
dengan individu yang berpendidikan lebih
rendah. (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Pengetahuan dan pendidikan yang tinggi dilakukan diperoleh informasi bahwa ada
548
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No. 3, 2021, hal 538-550
Notoatmodjo, S. (2010). Pendidikan dan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat
Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Pada Bayi Baru Lahir di Klinik Niar,
Nuraeni, R. (2017). Babakan Wilayah Patumbak Tahun 2019.
Kerja Uptd Puskesmas Kertajati http://ecampus.poltekkes-
Kabupaten Majalengka Tahun 2016. medan.ac.id/
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Sulasikin, Neinik. (2018). Hubungan
Medisina Akper YPIB Majalengka, Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
III(5). Perawatan Tali Pusat dengan Waktu
https://ejournal.akperypib.ac.id Lepasnya Tali Pusat. Menara Ilmu,
Nurul, Saleh. (2020). Efektifitas Perawatan XII(79), 68–72.
Terhadap Proses Penyembuhan Tali Pusat Wulandini, P., & Roza, A. (2018).
Pada Bayi Baru Lahir di RSUD Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali
Labuang Baji Makassar. 11(1), 26–34. Pusat Di Posyandu Kasih Ibu Desa
https://doi.org/10.31943/gemawira Penghidupan Kampar Riau 2018.
lodra.v11i1.106 Journal Of Midwifery Science) P-
Sinaga, P. (2020). Gambaran Pengetahuan ISSN, 2(2), 2549–2543.