Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Upaya Pemberdayaan Perempuan Dalam Asuhan


Kehamilan (Imunisasi TT)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Asuhan Kebidanan Kehamilan

Dosen Pembimbing:
Erni Dwi Widyana, SST., M.Kes.

Disusun Oleh:
Firdana Ayur Daranova (P17311203035)
Alifia Amarotu Ardlina (P17311203045)
Novia Putri Hapsari (P17311204054)
Sania Bela Suraya (P17311204056)
Rika Ramandhani (P17311204064)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
KELAS 2B
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “Upaya Pemberdayaan Perempuan Dalam Asuhan
Kehamilan yaitu Imunisasi TT” ini yang alhamdulillah dapat selesai tepat pada
waktunya.
Makalah ini berisikan informasi mengenai penjelasan tentang Imunisasi TT
dan peran bidan dalam imunisasi TT tersebut. Penulis berharap makalah ini dapat
memberikan informasi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih
kepada:

1. Ibu Erni Dwi Widyana, SST., M.Kes. selaku dosen mata kuliah Asuhan
Kebidanan Kehamilan.

2. Teman-teman kelas 2B Prodi Sarjana Terapan Kebidanan dan Profesi


Bidan Malang.

3. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan.

4. Sumber-sumber yang telah membantu kami dalam melengkapi materi


makalah ini.

5. Pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 5 Agustus 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ..................................................................2

DAFTAR ISI .................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................5
1.3 Tujuan .................................................................................................5

BAB II
TINJAUAN TEORI .....................................................................6
2.1 Imunisasi TT Ibu Hamil......................................................................6
2.2 Program Imunisasi TT Ibu Hamil .......................................................7
2.3 Tujuan Pemberian Imunisasi TT Ibu Hamil .......................................8
2.4 Manfaat Imunisasi TT Ibu Hamil .......................................................9
2.5 Jumlah dan Pemberian Imunisasi TT Ibu hamil .................................9
2.6Efek Samping Imunisasi TT Ibu Hamil ...............................................11

BAB III
PERAN DAN TUGAS BIDAN.....................................................13
3.1 Peran Dan Tugas Bidan Dalam Imunisasi TT ....................................13

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan .........................................................................................15
4.2 Saran ...................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Permasalahan kematian ibu dan bayi pada saat ini masih menjadi masalah
yang serius terutama di negara-negara yang belum maju atau sedang
berkembang seperti di Indonesia, setiap tahunnya kematian ibu dan bayi
masih saja terjadi, meskipun pemerintah telah banyak melakukan upaya
pencegahan terjadinya kematian ibu dan bayi. Salah satu programnya adalah
program dari MDGs yang bertujuan meningkatan kesehatan ibu dan bayi
dengan Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatorum (ETMN). Beberapa cara
diantaranya melakukan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) dengan pencapaiaan
yang tinggi dan merata, melakukan persalinan yang bersih dan aman (World
Health Organization, 2017).
Tetanus maternal dan neonatal dapat dikatakan tereliminasi bila setiap
kabupaten hanya terdapat satu kasus tetanus neonatal per 1.000 kelahiran
hidup. ETMN dapat dicapai dengan melakukan pertolongan persalinan yang
aman dan bersih, cakupan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) yang tinggi dan
merata, dan penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorum (TN) (Khan &
Raza, 2013).
Imunisasi TT sangat penting dilakukan oleh ibu hamil karena dengan
melakukan imunisasi saat kehamilan, zat-zat penguat imun atau
immunoglobulin akan disalurkan dari ibu kepada bayi melalui plasenta
sebagai kekebalan pasif untuk bayi (Wiknjosastro, 2010). Apabila ibu tidak
melakukan imunisasi TT saat kehamilan akan beresiko menyebabkan bayi
terkena infeksi tetanus neonatorum yang berakibat bayi mengalami kematian
(Bartini, 2012).

4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini, antara lain:
1. Bagaimana penjelasan mengenai imunisasi TT pada Ibu Hamil?
2. Bagaimana penjelasan progam imunisasi TT Ibu Hamil?
3. Apa tujuan dari pemberian imunisasi TT Ibu Hamil?
4. Apa manfaat dari pemberian imunisasi TT Ibu Hamil?
5. Berapa jumlah dosis pemberian Imunisasi TT Ibu Hamil?
6. Apa efek samping dari imunisasi TT pada Ibu Hamil?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, antara lain:
1. Untuk mengetahi penjelasan imunisasi TT Ibu Hamil.
2. untuk mengetahui program” imunisasi TT Ibu Hamil.
3. untuk mengetahui tujuan dari Imunisasi TT Ibu Hamil.
4. untuk mengetahui manfaat dari pemberian imunisasi TT Ibu Hamil.
5. untuk mengetahui jumlah dosis yang baik untuk diberikan kepada ibu
hamil saat imuniisasi.
6. untuk mengetahui efek samping dari Imunisasi TT pada Ibu Hamil.

BAB II
5
TINJAUAN TEORI

2.1 Imunisasi TT Ibu Hamil


Imunisasi berasal dari kata imun yang artinya kebal. Imunisasi artinya
kekebalan. Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja
memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh
dapat resisten terhadap penyakit tertentu. Sistem imun tubuh mempunyai
suatu sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk dalam tubuh, maka
akan dibentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori
akan menyimpannya sebagai suatu pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar
dua atau tiga kali oleh antigen yang sama dengan vaksin maka antibodi akan
tercipta lebih cepatdan banyak walaupun antigen bersifat lebih kuat dari
vaksin yang pernah dihadapi sebelimnya. Oleh karena itu imunisasi efektif
mencegah penyakit infeksius (Proverawati et al., 2010).
Menurut survey yang dilakukan WHO (World Health Organization)
pada tahun 2008, derajat kesehatan penduduk dengan membandingkan angka
kematian penduduk terhadap beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi, diperoleh data sebagai berikut: Measles (morbiliti, Campak) ada
540.000 kematian, Pertusis ada 249.000 kematian, tetanus neonatorum ada
198.000 kematian, Diphteria ada 4.000 kematian, dan poliomyelitis ada
<1000 kematian (Lisnawaty 2011).
Dalam program imunisasi seorang wanita diharuskan untuk
mendapatkan vaksin tetanus toxoid sebanyak 5 kali. Hal ini dimaksudkan
untuk memberikan perlindungan seumur hidup bagi dirinya. Dengan
demikian, setiap wanita usia subur (wus) telah mendapat perlindungan untuk
bayi yang akan dilahirkannya terhadap bahaya tetanus neonatorum. Menurut
WHO 85 – 99% imunisasi tetanus toxoid telah berhasil merangsang tubuh
untuk membuat antibody (Lisnawaty, 2011).

2.2 Program Imunisasi TT Ibu Hamil

6
Upaya pencegahan tetanus neonatorum dilakukan dengan
memberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada ibu hamil.
Konsep imunisasi TT adalah life long imunization yaitu
pemberian imunisasi imunisasi TT 1 sampai dengan TT 5.

a. Skema life long immunization adalah sebagai berikut :


1. TT 0, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
2. TT 1, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
3. TT 2, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
4. TT 3, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas
satu.
5. TT 4, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas
dua.
6. TT 5, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas
tiga.

b. Kajian status imunisasi ibu hamil meliputi :

1. Skrining status imunisasi pada ibu hamil ketika melakukan pengkajian


data ibu hamil.
2. Melengkapi bila belum terlindungi imunisasi TT.
3. Skrining status imunisasi TT pada calon pengantin.

c. Pertanyaan Skrining TT WUS (2021), langkah pertanyaan sebagai


berikut :
1. Tanyakan umur WUS / tahun kelahiran ? (kunci: umur 44 tahun / lahir
tahun 1977  > 44 th belum ada program BIAS (Bulan Imunisasi Anak
Sekolah)  loncat ke pertanyaan 4).
Umur kunci : missal tahun skrining (2020) dikurangi tahun kunci (1977)
 berubah sesuai tahun saat skrining.
2. Bila pendidikan SD, apakah lulus / sampai kelas 6?
3. Apakah mendapat imunisasi / disuntik di SD? Waktu kelas berapa dan
berapa kali?

7
4. Pernah mendapat imunisasi waktu catin? Berapa kali?
5. Sudah hamil berapa kali? Apakah saat hamil mendapat imunisasi? berapa
kali?

2.3 Tujuan Pemberian Imunisasi TT Ibu Hamil


Berikut merupakan tujuan dari pemberian imunisasi tt kepada ibu
hamil, antara lain :
a. Memberikan kekebalan pasif kepada ibu hamil terhadap tetanus, karena
vaksinasi selama hamil juga ikut membantu bayinya menghindari tetanus
selama beberapa minggu setelah lahir.
b. Mencegah terjadinya penyakit tetanus pada ibu saat hamil, bersalin dan
nifas.
c. Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum misalnya akibat
infeksi tali pusat pada proses persalinan

2.4 Manfaat Imunisasi TT Ibu Hamil


Beberapa manfaat Imunisasi TT bagi ibu hamil dan janinnya, antara lain :

8
1. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN,
2005; Chin,2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang
terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh
clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan
menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk,2001).
2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI,
2000).

Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan
dari programimunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan
tetanus neonatorum (Depkes, 2004)

2.5 Jumlah dan Pemberian Imunisasi TT Ibu hamil

Vaksin TT adalah vaksin yang mengandung toksoid Tetanus yang telah


dimurnikan yang terabsorbsi ke dalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal
0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet. Satu dosis diberikan sebanyak 0,5 ml
IM vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU.
Pemberian imunisasi pada wanita usia subur atau ibu hamil harus
didahului dengan skrining untuk mengetahui jumlah dosis (dan status)
imunisasi tetanus toksoid (TT) yang telah diperoleh selama hidupnya.
Pemberian imunisasi TT tidak mempunyai interval (selang waktu) maksimal,
hanya terdapat interval minimal antar dosis TT.
Jika ibu belum pernah imunisasi atau status imunisasinya tidak diketahui,
berikan dosis vaksin (0,5 ml IM di lengan atas) sesuai tabel berikut:

9
a. Tabel Pemberian vaksin TT untuk ibu yang belum pernah imunisasi
(DPT/TT/Td) atau tidak tahu status imunisasinya

SELANG WAKTU MASA


PEMBERIAN
MINIMAL PERLINDUNGAN

Saat kunjungan
TT1 pertama (sedini
mungkin pada
kehamilan)

4 Minggu setelah
TT2 3 Tahun
TT1 (pada
kehamilan)

6 Bulan setelah TT2


TT3 (pada kehamilan, jika 5 Tahun
selang waktu
minimal terpenuhi)

TT4 1 Tahun setelah TT3 10 Tahun

TT5 1 Tahun setelah TT4


25 Tahun/seumur hidup

Jangan lupa untuk ingatkan ibu untuk melengkapi imunisasinya


hingga TT5 sesuar jadwal (tidak perlu menunggu sampai kehamilan
berikutnya).

b. Cara menentukan perlunya suntikan TT

10
Status Saat Suntik TT bila Jarak TT Belum perlu suntik
Ini terakhir TT bila Jarak TT
terakhir

T0 Segera berikan

T1 > 1 Bulan < 1 Bulan

T2 > 6 Bulan < 6 Bulan

T3 > 12 Bulan < 12 Bulan

T4 > 12 Bulan < 12 Bulan

T5 Tidak perlu suntik TT lagi

2.6 Efek Samping Imunisasi TT Ibu Hamil


Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan
pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen
yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi
janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001).
Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan
tidak diperlukan tindakan / pengobatan (Depkes RI, 2000).
Tempat-tempat pelayanan milik pemerintah imunisasi diberikan dengan
gratis. Adapun tempat pelayanan untuk mendapatkan Imunisasi TT, antara
lain :

1. Puskesmas/ puskesmas pembantu


2. Rumah sakit pemerintah/ swasta

3. Rumah bersalin

4. Polindes

5. Posyandu

6. Dokter/ bidan praktik (Depkes RI, 2004).

11
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peran Dan Tugas Bidan Dalam Imunisasi TT

Seorang bidan sebagai petugas kesehatan sangatlah penting untuk


memperhatikan kesehatan anak dengan memberikan pelayanan kesehatan

12
yang baik sejak dalam kandungan sampai masa neonatal melalui pemeriksaan
kehamilan yang teratur pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil termasuk
pemberian tablet Fe dan asam folat. Pemberian imunisasi TT diberikan jika
ibu hamil belum memiliki status T 5 dan upaya deteksi dini komplikasi
kehamilan dan persalinan melalui penggunaan buku kesehatan ibu dan anak
serta penanganan kedaruratan yang terjadi selama masa kehamilan dan
persalinan. Menganjurkan ibu hamil untuk melengkapi status imunisasi TT
nya dan mengingatkan jadwal pemberian imunisasi TT ibu serta melakukan
pendokumentasian dengan lengkap.

Peran bidan untuk mendukung cakupan pemberian imunisasi TT


diantaranya adalah Antenatal Care (ANC) terpadu yaitu pelayanan yang
diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan
mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah dengan
menggunakan Standar asuhan minimal kehamilan termasuk dalam "14T"
(Rukiyah & Yulianti, 2013). Salah satu standar asuhan 14T tersebut adalah
pemberian Imunisasi TT yakni T yang ke-5 (Kemenkes RI, 2016). Untuk
mencegah kejadian infeksi maka Bidan memiliki peran sesuai dengan
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Peran
bidan juga sebagai pemberi informasi dengan kepatuhan ibu hamil dalam
melakukan imunisasi TT.

Peran bidan diantaranya juga melakukan penyuluhan dan konsultasi secara


berkesinambungan kepada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya agar
ibu hamil lebih memahami lagi tentang pentingnya melakukan imunisasi TT
selama kehamilannya dan lebih efektif lagi untuk melengkapi pemberian
imunisasi TT sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh bidan.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan
antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten

14
terhadap penyakit tertentu. Sistem imun tubuh mempunyai suatu sistem
memori (daya ingat), ketika vaksin masuk dalam tubuh, maka akan dibentuk
antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan
menyimpannya sebagai suatu pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua
atau tiga kali oleh antigen yang sama dengan vaksin maka antibodi akan
tercipta lebih cepatdan banyak walaupun antigen bersifat lebih kuat dari
vaksin yang pernah dihadapi sebelimnya.
Upaya pencegahan tetanus neonatorum dilakukan dengan
memberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada ibu hamil.
Konsep imunisasi TT adalah life long imunization yaitu pemberian imunisasi 
TT 1 sampai dengan TT 5.
Tujuan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil adalah memberikan
kekebalan pasif kepada ibu hamil terhadap tetanus, karena vaksinasi selama
hamil juga ikut membantu bayinya menghindari tetanus selama beberapa
minggu setelah lahir, mencegah terjadinya penyakit tetanus pada ibu saat
hamil, bersalin dan nifas, dan melindungi bayi baru lahir dari tetanus
neonatorum misalnya akibat infeksi tali pusat pada proses persalinan.
Sedangkan manfaatnya yaitu melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus
neonatorum dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila
terluka.
Pemberian imunisasi pada wanita usia subur atau ibu hamil harus
didahului dengan skrining untuk mengetahui jumlah dosis (dan status)
imunisasi tetanus toksoid (TT) yang telah diperoleh selama hidupnya.
Pemberian imunisasi TT tidak mempunyai interval (selang waktu) maksimal,
hanya terdapat interval minimal antar dosis TT. Jika ibu belum pernah
imunisasi atau status imunisasinya tidak diketahui, berikan dosis vaksin (0,5
ml IM di lengan atas).
Efek samping pemberian imunisasi TT pada ibu hamil yaitu biasanya
hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan
pada tempat suntikan. TT sangat aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya
bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT. Efek samping

15
tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak diperlukan
tindakan / pengobatan.

4.2 Saran
Setelah membaca dan memahami materi tentang Imunisasi TT (Tetanus
Toxoid) pada ibu hamil yang terdapat pada makalah ini diharapkan kita
sebagai mahasiswa kesehatan mampu melakukan asuhan dan prosedur
kebidanan dengan benar dan tepat. Menggunakan alat-alat yang steril untuk
menghindari terjadinya infeksi tetanus pada bayi yang baru di lahirkan.
Sedangkan pada ibu hamil dan keluarga diharapkan memiliki kesadaran
yang kuat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan Imnisasi TT(Tetanus
Toxoid) karena imunisasi ini sangat penting bagi mereka untuk mencegah
kemungkinan terjadinya infeksi tetanus pada bayi yang akan dilahirkan.

DAFTAR PUSTAKA

Idtesis.com. Maret 2014. Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Imunisasi Tetanus


Toksoid (TT). https://idtesis.com/pengertian-tujuan-dan-manfaat-
imunisasi-tetanus-toksoid-tt/ (Diakses pada 06 Agustus 2021).

16
Lusa Rochmawati. September 2011. Imunisasi TT (Tetanus Toksoid) Pada Ibu
Hamil. https://lusa.afkar.id/imunisasi-tt-tetanus-toksoid-pada-ibu-hamil
(Diakses pada 04 Agustus 2021).

Sarmita. 2017. Gambaran Umum Tentang Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid


(Tt) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Wundulako Kabupaten Kolaka
Tahun 2016. http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/110/1/KTI
%20SARMITA.pdf (Diakses pada 04 Agustus 2021).

Rosyida Syaida. 2017. Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Status


Imunisasi Tt Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas Danurejan I
Yogyakarta. http://digilib.unisayogya.ac.id/2863/1/NASKAH
%20PUBLIKASI%20ROSYIDA%20SYAIDA
%201610104337%208E.pdf (Diakses pada 06 Agustus 2021).

Fauziah , Mardianti Rombebua’ Siampa. 2019. Hubungan Peran Bidan Sebagai


Pemberi Informasi Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Melakukan
Imunisasi Tt Di Puskesmas Juanda Samarinda. https://bemj.e-
journal.id/BEMJ/article/download/7/7. (Diakses pada 06 Agustus 2021).

17

Anda mungkin juga menyukai