Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

CALON PENGANTIN

DISUSUN OLEH:

PURWO NURDHIANASARI
P1337424820103

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2020
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Imunisasi Tetanus Toksoid


Imunisasi adalah memberi kekebalan terhadap penyakit tertentu.Sedangkan pengertian
imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai pencegahan
terhadap infeksi tetanus.(Idanati Rukna,2005)
Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian
dimurnikan.
Vaksin TT adalah vaksin yang mengandung toksoid Tetanus yang telah dimurnikan yang
terabsorbsi ke dalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai
pengawet. Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU. Vaksin TT
dipergunakan untuk pencegahan tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi wanita
usia subur, dan juga untuk pencegahantetanus . (Idanati Rukna, 2005)
Berdasarkan dari cara timbulnya, maka terdapat dua jenis kekebalan.(IDAI, 2001) yaitu :

1. KekebalanPasif

Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat
oleh individu itu sendiri.Contohnya adalah kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu,
atau kekebalan yang diperoleh setelah pemberian suntikan immunoglobulin. Kekebalan
pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh.

2. KekebalanAktif
Kekebalan aktif yaitu kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan
pada antigen seperti pada manusia (antara lain imunisasi TT), atau terpajan secara
alamiah.Kekebalan aktiv biasanya berlangsung lebih lama karena adanya memori
imunologik.TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak
ada bahaya bagi janin apa bila ibu hamil mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
(Saifuddin, 2002).
B. Tujuan Imunisasi TetanusToksoid
Tujuan diberikannya imunisasi Tetanus Toksoid antara lain : untuk melindumgi bayi baru
lahir dari Tetanus Neonatorum, melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka,
pencegahan penyakit pada ibu hamil dan bayi kebal terhadap kuman Tetanus, serta untuk
mengeliminasi penyakit Tetanus pada bayi baru lahir.

ii
C. Sasaran Imunisasi TetanusToksoid
Untuk pelayanan imunisasi Tetanus Toksoid dilakukan pada anak sekolah SD kelas VI
mendapat 2x vaksinasi Tetanus Toksoid dengan interval pemberian minimal 4 minggu. Calon
pengantin wanita untuk mendapatkan 2x vaksinasi Tetanus Toksoid sebelum akad nikah dengan
interval pemberian minimal 4 minggu, ibu hamil untuk mendapatkan 2x vaksinasi Tetanus Toksoid
dengan interval pemberian 4 minggu, serta Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid sebanyak 3
dosis kepada semua WUS untuk kekebalan Tetanus sekitar 10 tahun.
Sasaran imunisasi berdasarkan usia yang diimunisasi:
1. Sasaran Berdasarkan Usia yangdiimunisasi
a. Imunisasi rutin:
▪ Bayi (dibawah satutahun)
▪ Wanita Usia Subur (WUS) ialah wanita berusia 15 – 39 tahun, termasuk
ibu hamil dan calonpengantin.
▪ Anak usia sekolah tingkat dasar
b. ImunisasiTambahan
▪ Bayi dan anak.
2. Sasaran Berdasarkan Tingkat Kekebalan yangditimbulkan
a. ImunisasiDasar.
▪ Bayi
b. ImunisasiLanjutan
▪ Anak usia sekolah tingkat dasar

▪ Wanita Usia Subur


3. Sasaran Wilayah atauLokasi
Seluruh desa atau kelurahan di wilayah Indonesia (DepKes RI 2006).
D. Tempat Pelayanan Untuk Mendapatkan Imunisasi TT CalonPengantin
a. Puskesmas
b. Puskesmas pembantu
c. Rumahsakit
d. Rumahbersalin
e. Polindes
f. Posyandu

iii
g. Rumah sakit swasta
h. Dokter praktik,dan
i. Bidan praktik (Depkes RI, 2005)
E. Jadwal Imunisasi TetanusToksoid

Imunisasi Interval Persentase (%) Durasi Perlindungan


Perlindungan
TT I Selama kunjungan _
antenatal pertama
TT II Empat minggu 80 3 tahun*
setelah TT I
TT III Empat minggu 95 5 tahun
setelah TT II
TT IV Empat minggu 99 10 tahun
setelah TT III
TTV Empat minggu 99 25 tahun atau seumur
setelah TT IV Hidup

Ket : * Artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi
yang dilahirkan, akan terlindung dari Tetanus Neonatus. (Saifuddin 2002)
Imunisasi TT pada ibu hamil diberikan 2x (dosis), jarak pemberian imunisasi TT pertama dan
kedua, serta jarak antara TT ke dua dengan saat kelahiran, sangat menetukan, kadar antibodi
tetnus dalam darah bayi, semakin lama interval antara pemberian Tetanus Toksoid pertama dan
kedua serta antara TT kedua dengan kelahiran bayi, maka kadar antibodi tetanus dalam darah
bayi makin tinggi, karena interval yang panjang akan mempertinggi respon imunologik dan
diperoleh cukup waktu untuk menyeberangkan antibodi tetanus dalam jumlah cukup dari tubuh ibu
hamil ketubuh bayinya.(Saifuddin, 2002).
F. Efek Samping Imunisasi TetanusToksoid

Efek samping yang dialami biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan
dan pembengkakan pada tempat suntikan.TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk
wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Idanati,
Rukna., 2005).
Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan
tindakan/pengobatan. (Chin, James., Kandun, I Nyoman., 2000).

4
G. Imunisasi TT Calon Pengantin

Imunisasi TT memberikan kekebalan aktiv terhadap penyakit tetanus ATS (Anti Tetanus
Serum).vaksinasi TT juga salah satu syarat yang harus dipenuhi saat mengurus surat-surat menikah
di KUA (Kantor Urusan Agama). Kepada calon pengantin wanita imunisasi TT diberikan sebanyak 2x
dengan interval 4 minggu. Imunisasi TT diberikan kepada calon pengantinwanita dengan tujuan untuk
melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit Tetanus Neonetorum. Vaksin ini disuntikkan pada
otot paha atau lengan dengan dosis 0,5mL. Evek samping pada imunisasi TT adalah reaksi lokal pada
tempat penyuntikan, yaitu berupa kemerahan, pembengkakan, dan rasa nyeri (Gunawan Rahman
2006).
Banyak anggapan bahwa imunisasi TT bisa membuat seseorang menjadi mandul dan ada
juga orang-orang yang beranggapan bahwa imunisasi TT merupakan alat kontrasepsi atau KB, akan
tetapi anggapan-anggapan itu adalah tidak benar. Pemerintah bermaksud mencanangkan gerakan
imunisasi TT untuk melindungi bayi baru lahir dari risiko terkena Tetanus Neonatorum
(DewiHandajani.htm).
H. Tetanus
Tetanus adalah suatu penyakit yang sering bersifat fatal yang disebabkan oleh eksotoksin
produksi kuman Clostridium Tetani.C Tetani adalah kuman berbentuk batang dan bersifat anaerob,
gram positif yang mampu menghasilkan spora dengan bentuk drumstick.( IDAI2001).
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh Clostridium Tetani yang menghasilkan
neurotoksin. (DepKes 2006) Gejala awal penyakit adalah kaku otot pada rahang, disertai kaku pada
leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam.Pada bayi terdapat juga gejala
berhenti menetek (sucking) antara 3 sampai dengan 28 hari setelah lahir.Gejala berikutnya adalah
kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasi tetanus adalah patah tulang akibat kejang,
pnemonia dan infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian. (DepKes2006).
Gejala Tetanus yang khas adalah kejang dan kaku secara menyeluruh, otot dinding perut
yang teraba keras dan tegang seperti papan, mulut kaku dan sukar dibuka. (IDAI 2001).

DAFTAR PUSTAKA

5
Buku Ginekologi bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.

Manuaba, I. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta: Trans Info Media.

Manuaba, Ida Bagus, 1999. Memahami Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan

Manuaba.2010. Buku ajar penuntun kuliah ginekologi. Jakarta: CV Trans Info Media

POGI. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo

Prawirohardjo, S.2011.Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Prawirohardjo. Sarwono,dkk. 2005 .Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Prawiroharjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka YB-SP.

Sarifuddin, Abdul bahri. 2006. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.

Sulistyawati, A. 2009. Buku Acuan Kesehatan Maternal Neonatal Edisi I Cetakan Kelima. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.

Varney, H.M. 2004. Buku Ajar Asuhan Kebidanan (Varney’s Midwifery) Edisi Keempat Volume 2. Jakarta: EGC

Wiknjosastro. 2010.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan. Neonatal.Jakarta : Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai