Anda di halaman 1dari 15

PENCEGAHAN EFEKTIF :

STATUS EPIDEMI HIV


CONCENTRATED(TERKONSENT
RASI)
Latar Belakang
Masalah dan Tantangan Terhadap Kesehatan di Dunia  Epidemi HIV-AIDS
Tahun 2007 : Jumlah ODHA  33,2 Juta jiwa di seluruh dunia.
Tahun 2013 : 35 Juta ODHA (Negara Indonesia)
1 Hari : > 6.800 orang terinfeksi HIV & 5.700 orang meninggal o/k HIV-AIDS  kurangnya
akses terhadap layanan pengobatan dan pencegahan HIV -AIDS

Epidemi HIV-AIDS  bukan epidemi tunggal melainkan gabungan


dari berbagai bentuk epidemi.

Bukan perbedaan ambang prevalensinya yang dilihat tetapi siapa


dan bagaimana terinfeksinya untuk menentukan Epidemi HIV-AIDS
Cont . . .

Prevalensi HIV-
AIDS masih Kelp. Beresiko :
dianggap sedikit LSL, penasun,
Epidemi pada populasi narapidana,
Terkonsentrasi umum tetapi pekerja seks
prevalensi HIV- perepmpuan,
AIDS tinggi pada buruh migran
kelp. beresiko
Kecenderungan epidemik baik pada tingkat global
maupun regional, secara umum membentuk 3
pola epidemi, yaitu:
a. Epidemi meluas (generalized epidemic)
b. Epidemi terkonsentrasi (concentrated epidemic)
c. Epidemi rendah (low epidemic)
PENGERTIAN EPIDEMI TERKONSENTRASI 
(concentrated epidemic)
Prevalensi HIV secara konsisten lebih dari 5% di subpopulasi berisiko
tertentu dan prevalensi HIV di bawah 1% di populasi umum atau ibu
hamil.

Penularan HIV telah berakar di satu/lebih populasi kunci yang perilaku


menempatkan mereka pada resiko yang lebih tinggi.

HIV jarang ditularkan kepada orang-orang di luar populasi kunci 


perubahan perilaku & perubahan tingkat faktor resiko  ukuran populasi
kunci pada kelp. Resiko tinggi untuk terkena HIV dan tingkat perilaku
beresiko  Jumlah Infeksi Baru Kasus HIV
STATUS EPIDEMI DI BERBAGAI
NEGARA

Epidemi Generalisata Epidemi


Epidemi Rendah :
: Kamboja, Sebagian Terkonsentrasi :
Bangladesh, Bhutan,
India, Myanmar, China, Indonesia,
Laos, Filipina, Sri Lanka
Thailand Malaysia, Nepal
SITUASI INDONESIA TAHUN 2010
: STATUS EPIDEMI
20.564 kasus HIV- Sebagian besar
AIDS dengan % : infeksi baru
Indonesia secara Laki-Laki : 62%, diperkirakan
kumulatif Perempuan : 30%, terjadi pada
berdasarkan dan tidak beberapa sub
laporan dari diketahui : 8% populasi beresiko
seluruh provinsi tinggi dengan
secara triwulan Jika dilihat dari prevalen >5%
tahun 2010 kelp. Umur  usia yaitu penasun,
produktif (20-39 wanita pekerja
Tahun) seks, dan waria.
Cont . . .
Tempat sentinel pada tahun
2006-2010 prevalensi berkisar
:
Sejak tahun 2000
a. 21%-52% :penasun
prevalensi HIV-
Dapat b. 1%-22% : WPS
AIDS mulai
disimpulkan :
konstan  >5% c. 3%-17% : Waria
Epidemic
pada sub Provinsi Papua dan Provinsi
Concentrated Papua Barat penyebaran
populasi beresiko
infeksi HIV meluas  terjadi
tinggi melalui hub seksual beresiko
pada masyarakat umum
(prevalensi > 1%
EPIDEMI HIV AIDS DI DUNIA
Intervensi pada Daerah Status Epidemic
Terkonsentrasi
a. Intervensi program  pengendalian AIDS diarahkan pada
pencegahan untuk populasi berisiko dan perawatan pengobatan
dan dukungan untuk orang dengan HIV dan AIDS.
b. Program ditujukan untuk mencegah timbulnya infeksi baru HIV
dan meningkatkan kualitas hidup ODHA.
c. Mengenali bahwa intervensi sasaran yang efektif memerlukan
informasi tentang populasi yang paling berisiko dan aksesnya
terhadap layanan.
Intervensi pada Daerah Status Epidemic
Terkonsentrasi
a. Menargetkan intervensi bagi populasi yang paling berisiko seperti pekerja
seks, waria, laki seks dengan lelaki, pengguna napza suntik.
b. Memprioritaskan intervensi khusus bagi pengguna napza suntik bila ada
diwilayahnya.
c. Menjamin cakupan intervensi pencegahan yang memadai bagi populasi
yang paling berisiko.
d. Memanfaatkan program penjangkauan, pendekatan sebaya atau orang yang
dipercaya oleh populasi rawan/rentan, kelompok masyarakat mandiri dan
klinik setempat untuk memberikan layanan bagi populasi tersebut.
e. Pemantauan melalui kegiatan Surveillans
Diversity of concentrated epidemics in
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai