Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizqina Sabilla El-Fany

NIM : 200321614845
Offering : AC

Tugas 3
Carilah sebuah kasus Disintegrasi Nasional yang sedang terjadi di Indonesia. Kemudian
sajikan dengan langkah berikut:
1. Judul berita beserta sumbernya
2. Uraikan secara singkat berita tersebut
3. Keterkaitan kasus tersebut dengan jenis integrasi
4. Faktor yang menyebabkan peristiwa tersebut berpotensi menciptakan disintegrasi
5. Bagaimana alternatif penyelesaian untuk kasus tersebut.

Jawab:

Bentrok antarwarga Lanny Jaya dan Ndugai di Distrik Wouma, Kabupaten


Jayawijaya, Papua

Dilansir dari kompas.com, Selasa (11/1/2022). Bentrok antarwarga Lanny Jaya dan
Nduga terjadi di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Papua, sejak Sabtu (8/1/2022) hingga
Minggu (9/1/2022). Akibat kejadian tersebut, dua warga tewas yakni Sibelu Gwijangge dan
Luok Heluka. Sementara 24 orang luka-luka akibat benda tajam dan panah serta 40 honai
(rumah adat masyarakat pegunungan) terbakar.

"Korban yang meninggal dunia dan luka-luka sudah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk
dilakukan pemeriksaan medis," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, melalui
keterangan tertulis, Selasa (11/1/2022).

Untuk mengantisipasi aksi lanjutan, aparat keamanan melakukan penjagaan pada kedua
kelompok massa. Menyikapi bentrokan, Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom bersama Forkopimda
Jayawijaya melakukan pertemuan dengan masyarakat Kabupaten Lanny Jaya untuk
menyelesaikan konflik antarsuku tersebut.

"Kami pemerintah tidak berpihak kepada siapapun dan berada ditengah-tengah, kita akan
payungi seluruh masyarakat agar masalah ini dapat segera diselesaikan dengan baik. Kita berdoa
agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan, sehingga tidak meluas menjadi permasalahan
baru," ujar Befa.

Sementara itu Bupati Jayawijaya John Richard Banua meminta agar semua yang terlibat
dalam pertikaian tersebut bisa menahan diri agar jumlah korban dan kerugian materil tidak
bertambah. Selain itu, ia bersama unsur Forkompinda dari Lanny Jaya maupun Nduga, berusaha
menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

"Permasalahan yang terjadi kemarin bagaimana agar kita dapat selesaikan dengan baik
dan saya harap agar kita bisa menahan diri. Saya senang karena tokoh-tokoh dapat
mengendalikan masyarakat di sini dengan baik," kata dia.

Selanjutnya dilansir dari news.detik.com, Senin (10/1/2022). Bentrokan antarwarga di


Kabupaten Jayawijaya, Papua kembali terjadi. Bentrok antara warga Nduga dan Lanny Jaya itu
menyebabkan satu orang tewas, 22 orang luka-luka dan 34 rumah dibakar.

"Setelah kejadian Sabtu (8/1) bentrokan warga Nduga dan Warga Lanny Jaya kembali
pecah. Kedua kubu masyarakat saling serang menggunakan alat perang tradisional menyebabkan
satu korban meninggal, 22 luka dan 34 rumah dibakar, dua Honai, dua mobil dan empat motor
ikut terbakar," kata Dandim 1702/JWY Letkol Inf Arif Budi Situmeang kepada wartawan, Senin
(10/2/2022).

Bentrokan itu terjadi pada Minggu (9/1) siang. Pihak TNI dan Polri turun tangan
membubarkan massa.

TNI mengerahkan satu SSK personel TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya dan satu SSK
dari Yonif 756/WMS untuk membantu Polres Jayawijaya meredam bentrokan warga Lanny Jaya
dan Nduga di Distrik Wouma, Jayawijaya.

"Saat ini, aparat keamanan dari Kodim 1702/JWY, Yonif 756/WMS dan Polres
Jayawijaya terus melaksanakan siaga di tempat kejadian dan berupaya untuk mengimbau kedua
belah pihak untuk menahan diri," katanya.

"Untuk saat ini kita melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, para Kepala Suku
dan Panglima perang untuk meredakan kelompoknya masing-masing," ujarnya.

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua juga telah menggelar pertemuan dengan Dandim
1702/JWY Letkol Inf Arif Budi Situmeang, Danyonif 756/WMS Letkol Inf Tommy, Wakapolres
Jayawijaya Kompol Ferdinand dan Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom guna membahas antisipasi
bentrokan susulan.

Arif menjelaskan bentrokan warga Lanny Jaya dan warga Nduga di Distrik Wouma,
Jayawijaya diduga dipicu pembunuhan. Dia menyebut pembunuhan diduga dilakukan
masyarakat Lanny Jaya terhadap masyarakat Nduga.

"Kejadian tersebut dipicu oleh dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh masyarakat
Lanny Jaya kepada masyarakat Nduga atas nama Yonas Kelnea (48). Korban diduga dibunuh
akibat permasalahan keluarga," kata Arif.
Sebelumnya, bentrokan terjadi antara kelompok warga di Nduga dan Lanny Jaya Papua.
Akibatnya, dua orang terluka kena panah.

Bentrokan itu terjadi pada Sabtu (8/1). Kedua kelompok warga itu saling serang karena
kematian seorang warga Nduga Sibelu Gwijangge, diduga dibunuh oleh kelompok Lanny Jaya.

"Pada hari dan tanggal tersebut di atas, Pukul 15.30 WIT permasalahan pertikaian saling
serang dengan menggunakan alat tradisional antara kedua kelompok masyarakat Lanny Jaya dan
masyarakat Nduga disebabkan akibat kematian Sibelu Gwijangge yang diduga dibunuh oleh
masyarakat Lanny Jaya yang tinggal di Kampung Wesakma Distrik Wouma," kata Kabid Humas
Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulis, Minggu (9/1).

Sementara itu, dilansir dari CNNIndonesia, Minggu (16/1/2022). Dua suku Lany Jaya dan
Nduga yang terlibat dalam bentrokan antarwarga di Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada 8
Januari 2022 lalu sepakat untuk berdamai dan menghentikan perang suku pada Sabtu (15/1).

Proses perdamaian itu dilakukan di Makodim 1702 Jayawijaya dan dihadiri oleh
sejumlah pejabat forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompinda) setempat. Meliputi Bupati
Jayawijaya, Lany Jaya, Nduga, Memberamo Tengah dan Yahukimo.

"Sebagaimana yang kita lihat hari ini, kita bisa merasa lega karena telah tercipta usaha
dan upaya yang telah kita lakukan bersama dari hari Sabtu kemarin hingga hari ini ketemu Sabtu
lagi," kata Kapolres Jayawijaya AKBP Muh Safei dalam keterangannya, Minggu (16/1).

Ia menyebutkan bahwa lima Bupati lintas wilayah tersebut turut aktif dalam membantu
proses penyelesaian konflik keluarga yang terjadi di Wouma. Dengan demikian, saat ini konflik
dapat didamaikan

Sementara itu, kepolisian meminta agar seluruh masyarakat dapat menjaga situasi
keamanan dan ketertiban secara bersama-sama.

"Tidak lagi saling menyakiti dan apabila ada permasalahan yang terjadi kami siap
membuka pintu untuk penyelesaian, mediasi dan komunikasi," tambah dia.

Safei meminta agar kedepannya tidak ada lagi perang suku ataupun perselisihan yang
melibatkan kelompok-kelompok tertentu di bumi Cenderawasih. Ia meminta agar setiap
permasalahan dapat diselesaikan.

Sebagai informasi, bentrokan tersebut terjadi di Wouma Kampung Wesakma, Jayawijaya.


Dua kelompok yang terlibat dalam pertikaian ialah warga Nduga dan Lani Jaya.

Peristiwa it mengakibatkan sejumlah warga mengami luka-luka. Polisi mencatat, tiga


korban terkena luka di bagian punggung, kaki dan dada akibat panah atau tusukan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal menerangkan bahwa
pertikaian terjadi sekitar pukul 15.30 WIT. Mereka saling serang menggunakan alat tradisional
dan mengakibatkan seorang warga Lani Jaya bernama Sibelu Gwijangge meninggal dunia akibat
di bunuh.

Peristiwa itu mengakibatkan warga NDuga tak terima dan melakkan aksi balasan
terhadap terduga pelaku yang bermukim di Kampung Wesakma.

Tercatat ada sekitar 150 orang warga Nduga yang turun dari Ilekma menuju Wouma
dengan membawa alat perang seperti panah, kapak, parang dan tombak. Serangan itu direspons
oleh masyarakat Lani Jaya dengan menyiapkan 300 warganya untuk saling serang.

Keterkaitan kasus tersebut dengan jenis integrasi

Konflik dan integrasi sosial saling memiliki keterkaitan. Konflik merupakan bagian dari
proses sosial yang wajar dan tidak harus di hindari. Konflik merupakan fenomena yang terjadi di
dunia manusia dimana terjadi persaingan dan pertarungan antara aktor-aktor sehingga
mempengaruhi hubungan antar aktor tersebut yang memiliki kecenderungan semakin memburuk.
Konflik biasanya disebabkan oleh motif untuk mencapai, merebut dan mempertahankan
keinginan dan kepentingannya yang dilakukan dengan berbagai cara yang terkadang merugikan
orang lain. Ketika suatu masyarakat kurang memiliki integrasi sosial maka akan muncul konflik.
Begitupun sebaliknya, saat terjadi konflik maka akan mengganggu integrasi sosial dalam
masyarakat.

Misalnya, dari kasus tersebut terdapat salah satu warga yang kehilangan kepercayaan
dengan warga lain yang disebabkan oleh pembunuhan seorang warga. Maka dari itu, kedua
warga saling serang menggunakan alat tradisional perang, seperti panah, kapak, parang dan
tombak. Hal tersebut menyebabkan sejumlah warga mengalami luka-luka yang parah dan sampai
ada yang meninggal dunia.

Jika dikaitkan dengan jenis integrasi, kasus tersebut bisa termasuk ke dalam Integrasi
Sosial. Integrasi sosial adalah penyesuaian antara setiap unsur yang saling berbeda satu sama lain
yang ada di dalam kehidupan sosial masyarakat, sehingga bisa menciptakan sebuah pola
kehidupan yang sama dan damai bagi masyarakat itu sendiri. Integrasi sosial ini sebenarnya
sudah ada semenjak kita tinggal di suatu wilayah.

Oleh karena itu, dilihat dari kasus di wilayah tersebut ada anggota masyarakat yang
saling tidak cocok akibat permasalahan keluarga yang menyebabkan terjadinya pembunuhan
maka anggota masyarakat tersebut belum menerapkan integrasi sosial. Apalagi dari suku warga
yang telah dibunuh tidak terima, maka semakin menimbulkan konflik yang besar.
Faktor yang menyebabkan peristiwa tersebut berpotensi menciptakan disintegrasi

Salah satu faktor penyebab adanya disintegrasi karena timbulnya konflik, sedangkan
salah satu penyebab timbulnya konflik adalah adanya agresi atau penyerangan. Termasuk dari
peristiwa tersebut yang mana terjadi pertikaian atau konflik antar warga Nduga dan Lani Jaya.
Konflik tersebut diduga dipicu oleh pembunuhan yang dilakukan oleh masyarakat Lanny Jaya
kepada masyarakat Nduga atas nama Yonas Kelnea. Mereka saling serang menggunakan alat
tradisional dan mengakibatkan seorang warga Lani Jaya bernama Sibelu Gwijangge meninggal
dunia akibat di bunuh. Peristiwa itu mengakibatkan warga NDuga tak terima dan melakkan aksi
balasan terhadap terduga pelaku yang bermukim di Kampung Wesakma.Tercatat ada sekitar 150
orang warga Nduga yang turun dari Ilekma menuju Wouma dengan membawa alat perang seperti
panah, kapak, parang dan tombak. Serangan itu direspons oleh masyarakat Lani Jaya dengan
menyiapkan 300 warganya untuk saling serang.

Meskipun kedua suku sudah sepakat berdamai, namun para pimpinan pemerintah papua,
TNI dan kepolisian masih tetap siaga dan mengantisipasi akan terjadinya pertikaian atau konflik
lanjutan. Dikarenakan selain konflik tersebut, banyak konflik di Papua yang terus memanas sejak
serangan di Nduga akhir 2018 dan unjuk rasa di Papua pada 2019. Hingga sekarang, pemerintah
terus melanjutkan pendekatan berbasis keamanan di Papua, dengan meningkatkan kehadiran
aparat keamanan (TNI dan Polri) melawan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB)
seperti TPNPB-OPM. Seiring dengan pendekatan keamanan ini, jumlah korban di Papua terus
meningkat, baik dari pihak aparat keamanan, KKSB, maupun warga sipil. Sementara itu, akar
penyebab konflik Papua, yaitu salah satunya sengketa historis terkait integrasi Irian Barat ke
Indonesia, kasus pelanggaran hak asasi manusia yang belum terselesaikan, dan meningkatnya
marginalisasi dan diskriminasi terhadap orang Papua, masih belum terselesaikan.

Bagaimana alternatif penyelesaian untuk kasus tersebut

Banyaknya perbedaan yang ada di Indonesia bukan berarti kita sebagai sesama
masyarakat Indonesia boleh saling menjatuhkan, baik itu antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Bangsa dan negara Indonesia akan
semakin kuat, jika sesama masyarakatnya terus saling bergotong royong dan tidak saling
menjatuhkan. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan tidak akan pernah luntur. Selain itu, setiap
terdapat permasalahan, diselesaikan dengan baik karena sebagai sesama masyarakat Indonesia
sudah seharusnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan yang bisa dimulai dari menyadarkan
seluruh masyarakat Indonesia menjaga ketentraman adalah hal yang wajib untuk dilakukan.

Jika terdapat konflik seperti kasus “Bentrok antarwarga Lanny Jaya dan Ndugai di
Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Papua’’ maka bisa dimulai dengan mengumpulkan
tokoh masyarakat dari kedua suku tersebut. Mengajak mereka untuk menyelesaikan masalah
dengan baik dan mengambil kesepakatan damai. Selain itu, baik pemerintah papua, TNI, maupun
kepolisian bisa memberikan solusi atau membuka pintu untuk penyelesaian, mediasi dan
komunikasi apabila ada permasalahan yang terjadi.
Daerah-daerah dengan penduduk multi etnis, agama, dan golongan masyarakat dengan
profesi yang juga berbeda-beda akan tentu menjadi daerah dengan potensi konflik yang tinggi.
Seperti di Papua yang sampai saat ini kabar mengenai konflik yang terjadi seperti tidak pernah
selesai. Hal tersebut sudah memunculkan disintegrasi antar masyarakat Papua. Maka dari itu,
untuk mengantisipasi terjadinya konflik lain kebijaksanaan pemerintah papua dalam menata
kawasan dan mengelola keserasian sosial, harus dipertimbangkan secara tepat dengan
memperhatikan kepentingan penduduk lokal. Dengan demikian, perlu sebuah paradigma baru
dalam penataan hubungan kesukubangsaan yang memungkinkan terciptanya hubungan harmonis
dan keserasian sosial di antara warga masyarakat.

Referesi:

Analisis Bentrok Suku Nduga dan Lani Jaya di Papua, Kedua Pihak Berdamai. (2022, Januari
16). Diakses pada 5 Maret 2022, dari artikel
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220116072405-20-747175/bentrok-suku-ndug
a-dan-lani-jaya-di-papua-kedua-pihak-berdamai.
Basir, M., Hubungan Antar Suku Bangsa di Daerah Rawan Konflik. (2011). Universitas
Hasanuddin.Diakses pada 6 Maret 2022
Chairil, T., & Sadi, W., Konflik Papua: Pemerintah Perlu Mengubah Pendekatan Keamanan
dengan Pendekatan Humanis. (2020). Diakses pada 6 Maret 2022
Dewi, I., Konflik dan Disintegrasi di Indonesia. Diakses pada 6 Maret 2022.
Siagian, W. Warga Nduga-Lanny Jaya Kembali Bentrok, 1 Orang Tewas dan 22 Terluka. (2022,
Januari 10). Diakses pada 6 Maret 2022, dari artikel
https://news.detik.com/berita/d-5891063/warga-nduga-lanny-jaya-kembali-bentrok-1-ora
ng-tewas-dan-22-terluka.
Suwandi, D. (2022, Januari 11).Bentrok Warga di Jayawijaya Papua, 2 Orang Tewas dan 24
Terluka diakses pada 5 Maret 2022, dari artikel
https://regional.kompas.com/read/2022/01/11/120329578/bentrok-warga-di-jayawijaya-p
apua-2-orang-tewas-dan-24-terluka.

Anda mungkin juga menyukai