Anda di halaman 1dari 2

Nama : Indra Gautama

Nim : 1901036021
Kelas : MD-A3
Makul : Teknologi Komunikasi dan Informasi

Kasus Kekerasan yang Dipicu Masalah Keberagaman di Indonesia

Permasalahan Yang Diambil Indonesia merupakan negara yang beragama. Indonesia


memiliki suku bangsa, adat istiadat, budaya dan ras yang berbeda-beda tersebar di wilayah
Indonesia. Namun keberagaman tersebut terus dilakukan diuji dengan munculnya berbagai
konflik yang terjadi diberbagai daerah. Konflik-konflik menimbulkan korban jiwa, luka-luka
dan harus mengungsi. Diberitakan Kompas.com (23/12/2012), Yayasan Denny JA mencatat
selama 14 tahun setelah masa reformasi setidaknya ada 2.398 kasus kekerasan dan
diskriminasi yang terjadi di Indonesia. Dari jumlah kasus tersebut sebanyak 65 persen
berlatar belakang agama. Sementara sisanya kekerasan etnik sekitar 20 persen, kekerasan
gender sebanyak 15 persen, kekerasan seksual ada 5 persen.

Pemerintah Pastikan Tuntaskan Kasus HAM di Indonesia Dari banyak kasus yang terjadi
tercatat ada beberapa konflik besar yang banyak memakan jatuh korban baik luka atau
meninggal, luas konflik, dan kerugian material. Berikut sejumlah beberapa konflik di
Indonesia tersebut. Konflik Ambon Menurut Yayasan Denny JA, konflik Ambon, Maluku
merupakan konflik terburuk yang terjadi di Indonesia setelah reformasi. Di mana telah
menghilangkan nyawa sekitar 10.000 orang.

Diberitakan Kompas.com (19/1/2020), konflik Ambon berlangsung pada 1999 hingga 2003.
Dalam konflik tersebut tercatat ribuan warga meninggal, ribuan rumah dan fasilitas umum
termasuk tempat ibadah terbakar. Bahkan ratusan ribu warga harus meninggalkan rumahnya
untuk mengungsi dan meninggalkan Maluku atas konflik tersebut. Konfik Ambon
berlangsung selama empat tahun.
1. Konflik Antar Pemuda

Asal muasal penyebab dari perang Ambon pada tahun 1999 bermula ketika terjadi pertikaian
antara salah satu pemuda keturunan Bugis beragama Islam dengan pemuda yang berasal dari
Mardika yang beragama Kristen. Pemuda asal Mardika yang berprofesi sebagai supir angkot
tersebut tidak mau memberi walaupun sudah berkali – kali dimintai uang oleh pemuda Bugis
yang merupakan preman terminal Batu Merah itu. Akhirnya keduanya terlibat dalam
perkelahian melibatkan senjata tajam yang dibawa pemuda asal Mardika.

2. Peperangan Antar Desa

Pemuda preman yang beragama Islam tersebut mengatakan kepada warga bahwa ia akan
dibunuh oleh orang Kristen. Warga yang tersulut tanpa berpikir panjang kemudian
menyerang desa Mardika membawa parang, tombak, dan berbagai jenis senjata tajam lain.
Warga bahkan membakar ratusan rumah dan membuat satu Gereja Silale ikut terbakar juga,
yang membuat warga – warga di kampung sekitar desa Merdika ikut menyerang warga
muslim. Akibatnya ratusan orang terluka, ratusan rumah hancur berantakan, terbakar habis,
dan fasilitas umum serta gereja rusak. Kerusuhan ini kemudian merambat dan meluas ke
beberapa daerah sampai merusak kota Ambon, sehingga area Muslim dan area Kristen
mengalami perpecahan.

3. Peristiwa Pemilihan Umum

Pada bulan Juli 1999 suasana di kota Ambon sudah agak tenang sampai terjadinya
ketegangan karena  pemilu di daerah Poka dan merambat ke daerah lain serta kawasan lain di
Ambon. Dengan kondisi tersebut, rakyat makin was was dan pada akhirnya juga
mempersenjatai diri dengan senjata tajam. Kondisi tersebut menyebabkan hanya tersisa satu
desa yang masyarakatnya masih tetap hidup berbaur, yaitu desa Wayame.

4. Kerusuhan

Penyebab perang Ambon juga bisa dilihat dari kondisi rakyat setelah kunjungan Presiden dan
Wakil Presiden ke Ambon. Di berbagai wilayah, kerusuhan memuncak dan memanas hingga
banyak rakyat yang luka dan tewas. Kerugian yang dialami cdii masyarakat pada saat itu
berupa korban tewas, luka – luka dan kerugian yang tidak sedikit pada peristiwa di awaal
bulan Januari tahun 2000 ini. Ketahuilah juga mengenai penyebab perang antar suku di
Papua, sejarah perang balkan, sejarah perang suriah serta sejarah perang bosnia dan serbia.

Solusi Dakwah Virtual yang Dapat Diambil yaitu berupa bahwasannya mereka lupa bahwa
semboyan dari Bhineka Tunggal Ika adalah berbeda beda tetapi tetap satu jua. Mengapa
mereka bisa sampai sebegitunya? Karena dalam hal ini mereka kekurangan informasi
bahwasannya di setiap daerah luar ataupun negara luar mereka saling menghargai satu sama
lainnya. Dan diantara masyarakat tersebut mereka kurang memperhatikan dunia luar dan
dalam hal itu mereka bisa di kaitkan bahwsannya mereka juga tertinggal dalam urusan
teknologi komunikasi dan informasi. Zaman sekarang teknologi komunikasi dan informasi
sudah menjadi kebutuhan bagi umat manusia.

Anda mungkin juga menyukai