Anda di halaman 1dari 8

KONFLIK AMBON 1999

Salah satu kerusuhan/konflik yang tidak bisa dilupakan masyarakat Indonesia adalah
sebuah konflik yang disebut Konflik Kerusuhan yang terjadi di Kota Ambon pada tahun
1999 ( Konflik berdarah Ambon). Dimana kejadian ini sangat mengerikan yang
menewaskan hampir 5000 nyawa dari tahun 1999 sampai 2002 dan mengungsikan
sepertiga dari penduduk Maluku dan Maluku Utara.
Salah satu pemicu konflik di Ambon mungkin disebabkan oleh politik etnis. Karena
masyarakat Ambon terdiri dari berbagai ras, ada 4 kelompok etnis utama di Ambon yaitu
Buton, Bugis, Makassar, dan Ambon. Karena permasalahan politik tersebut menyangkut
agama, perseteruan terjadi antara umat Kristen dan Islam pada Januari 1999.
Pelaku pelaku yang terlibat dalam hal tersebut adalah orang orang pihak beragama
(Pemuda islam bugis & Pemuda Kristen Mardika-Ambon) dan
orang- orang yang terlibat dalam Politik .
Apa Kronologi konflik tersebut?
Konflik agama di Ambon 1999 berawal dari seorang pemuda muslim Bugis meminta uang kepada pemuda
Kristen asal Mardika-Ambon. Tetapi pemuda tersebut tidak mau memberi sehingga terjadi pertikaian antar keduanya
sehingga pemuda tersebut membawa parang senjata untuk membunuh
Kita misalkan pemuda Islam Bugis memeluk agama A dan pemuda Kristen beragama B.'Akhirnya, pemuda A yang takut
dibunuh ini lari ke pemukiman warga sambil berteriak kalo dia diserang sama pemuda beragama B ,padahal ga ada yg
tau ini pertikaian kenapa atau antar siapa tapi gara gara(pemuda ini meneriakin agama si
lawannya,menyulutapi,menyulut warga sekitar.Pertikaian yang awalnya 1 lawan 1 hingga melibatkan banyak lawan
melibatkan senjata semacam Parang,tombak,panah,senjata tradisional lainya.
Tapi akhirnya terjadilah pembakaran rumah warga disaat itu dan pembakaran tempat ibadah.Warga tempat
agama b tinggal tersudut juga emosinya dan mereka serangan balik ke pemukiman warga beragama A,Dikarenakan
adanya konflik SARA ini mengakibatkan banyak kerugian yang dialami dimulai dari rumah-rumah warga yang dibakar
sampai ke nyawa yang hangus melayang.Peperangan ini tersebar ke daerah daerah lain yang sampai membuat warga
Ambon yang tadinya kompak, bersaudara akhirnya terpecah karena konflik.Pihak pemerintah dan pihak ketua ketua
yang adadi Ambon juga berhasil mengamankan dan mendinginkan suasana.
Sampai akhirnya dibulan Juli 1999 suasana sudah mulai tenang dan banyak orang yang menarik diri untuk

tidak bertikai lagi.Namun di Juli 1999 itu lagi panas panasnya pemilu,disaat itu orang orang terpecah karena ada

pemilu gara gara politik terjadi sebuah ketegangan didaerah poka dan merambat ke daerah Ambon lainya.Akhirnya

masyarakat ini mempersiapkan senjata mereka,untuk bersiap siap jikalau terjadinya perang lagi.

Disaat itu ada kunjungan presiden dan wapres ke kota Ambon setelah presiden pulang kerusakan memanas di

kota Ambon. Hingga Januari tahun 2000 sudah banyak sekali nyawa yang hilang,tak terhitung,tempat ibadah dan

rumah warga sudah banyak yang hancur lebur.lalu dilakukan rekonsiliasi : perbuatan memulihkan hubungan antara

agama a dan agama b.Tapi sayangnya tiba tiba muncul pergerakan pergerakan lain yang berpusat di luar kota

Ambon,gerakan ini semacam gerakan JIHAD.


Hal itu membuat masyakarat Ambon menjadi resah apalagi masyakarat yang bukan agama A dan
masyarakat yang beragama A sekalipun yang ada di Ambon menolak kehadiran orang orang yang berjihad ini
datang ke kota Ambon.
Konflik kembali sangat sangat memanas setelah wapres berkunjung ke Ambon dalam sebuah acara yang
bernama SBJ (Surya Bhaskara Jaya).Dalam acara ini juga dihadiri kelompok yang berbeda yaitu :
“Kelompok milisia (Agama A)“
“Kelompok Kudamati (Agama B)”
Hal ini menyebabkan kerusuhan kembali terpicu dan semakin berkepanjangan sampai akhirnya pemerintah
kewalahan menangani konflik yang ada di Ambon karena dianggap sudah sangat kritis dan pemerintah sudah
lepas tangan.
Kondisi ini akhirnya menimbulkan bangkitnya front kedaulatan Maluku yang merupakan pewaris dari
Republik Maluku Selatan atau RMS. Disini para pemerintah telah menganggap timbulnya kelompok tersebut itu
justru semakin memperkeruh kondisi yang ada di Ambon pada saat itu.
Akhirnya konflik-konflik di Ambon dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
untuk kepentingan kelompok tertentu dan mereka memanfaatkan faktor yang ada di Ambon yaitu isu tentang
ekonomi yang dimana saat itu juga Mayoritas masyarakat Ambon itu beragama B dan bertahun tahun disanalah
itu SARA yang menjadi penyebab perkelahian dan pertikaian antar warga
Sampai akhirnya dikota Ambon sudah hancur lebur, sudah banyak nyawa yang hilang
(hamper 5000 nyawa), dan ekonomi disana kacau.Barulah peperangan ini reda dan
perdamaian pun terjadi.
Pada saat perdamaian itu terjadi ditandai dengan penyerahan senjata seperti senjata api.
Penyerahan tersebut menjadi sejarah panjang yang dimana peristiwa ini dialami 2 desa
yang akhirnya menjadi akhir dari perang Ambon.
Faktor Penyebab
1. Disebabkan oleh adanya konflik kelompok Agama

2. Disebabkan oleh adanya keadaan politik yang kurang baik dimana pada
saat tersebut sedang ada/ sedang terjadi yang Namanya pemilu

3. Munculnya pergerakan pergerakan lain yang berpusat diluar kota Ambon


yang menyebabkan Perpecahan-perpecahan antar Agama

4. Dan adanya berbagai konspirasi kejanggalan yang menyebabkan konflik


tersebut (Adanya isu bahwa gereja dan masjid sudah dibakar sebelum
adanya aksi pembakaran,Banyaknya hasutan dari orang-orang tidak
dikenal untuk bergabung pada aksi kerusuhan, dll)
Yuk tonton
videonya!
https://youtu.be/4wjMc6ySQ8g?si=voCHqcP2OGsOgufS
KESIMPULAN
Dari peristiwa yang kita tonton ini dapat kita simpulkan bahwa kita harus
lebih menjaga toleransi dan menghargai sesama.
Jangan Mudah tertipu dan terhasut oleh provokator.Percayalah bahwa
Provokator ini pecundang dan akan lari kalua konflik tersebut semakin
membesar.

SEKIAN DARI KAMI.. KELOMPOK JO AND DANIGO BYE BYE!

Anda mungkin juga menyukai