Anda di halaman 1dari 1

c.

seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui gagasan yang
diajukan

Bullying seperti yang kita ketahui sering terjadi pada lingkungan sekolah, kurangnya
perhatian yang diberikan oleh para guru kepada anak didiknya menunjukan kurang
optimalnya peran sekolah dalam mendampingi anak didiknya. Oleh karena itu, penulis
merasa perlu adanya suatu gagasan baru untuk mengoptimalkan peran sekolah dalam
melakukan pencegahan dan penanggulangan perilaku bullying di lingkungan sekolah. Penulis
berinisiatif untuk membuat suatu gerakan baru yang penulis beri nama Gerakan SELARAS
Sekolah Responsif, Aktif, dan Sigap.

Gerakan SELARAS ini memiliki 2 arti :

1. SELARAS = Sekolah Responsif, Aktif dan Sigap :


- Responsif dalam artian sekolah merespon setiap tindakan anak didiknya
- Aktif berarti sekolah
- Sigap berarti sekolah cepat menanggapi
2. SELARAS = suatu hubungan baik antara guru dan anak didiknya yang dapat
menciptakan ketentraman lahir dan batin.

Sekolah Responsif, Aktif dan Sigap sebagai langkah preventif dan represif dalam melindungi
anak dari tindakan bullying. Sekolah memegang peranan penting dalam gerakan ini, yakni :

1. Pencegahan : melakukan bimbingan konseling berkala bagi anak didik yang


mengalami bullying, pengetatan peraturan disiplin sekolah, mengoptimalkan peran
OSIS dengan melakukan patroli sekolah, mengadakan satu hari khusus untuk
membangun interaksi yang baik antara siswa dan guru, maupun siswa satu sama
lainnya yang didasarkan pada konsep SELARAS.
2. Penanggulangan : sekolah berperan dalam mengintegrasi para pihak yang
berpengaruh besar dalam keberhasilan gerakan SELARAS ini, seperti orang tua, guru-
guru dan siswa. Ketiganya harus bekerja sama, saling mendukung satu sama lain. Dan
dalam penyelesaian masalh bullying ini sebaiknya menghindari jalur pidana/litigasi
yang kedepannya akan berdampak buruk dalam pengembangan karakter anak.

Anda mungkin juga menyukai