Anda di halaman 1dari 3

Nama: Alfi Tazkiyya Al Fuadah

Nim: 20102050072

TUGAS REVIEW PEKSOS SEKOLAH

 Peran Pekerja Sosial Di Sekolah Dalam Menangani Perundungan


Peran pekerja social tidak hanya dibutuhkan dalam lingkungan masyarakat saja, namun
juga berperan dalam lingkungan sekolah khususnya permasalahn perundungan. Peran pekerja
social di sekolah yaitu berupaya menciptakan hubungan yang seimbang antara unsur-unsur
yang berada di lingkungan sekolah, seperti antara guru dan murid, antara sekolah dengan
orang tua murid, antara sekolah dengan lingkungan masyarakat, maupun antra murid dengan
orang tuanya.
Perundungan di sekolah merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seseorang
atau kelompok siswa yang memiliki kekuasaan, tindakan ini dilakukan kepada siswa yang
lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut seperti kekerasan fisik maupun bullying. Di
era modern ini perundungan seringkali terjadi di berbagai kalangan sekolah baik itu tingkat
SD, SMP, maupun SMA. Bahkan di tingkat universitas pun banyak ditemukan kasus
perundungkan yang dilakukan oleh senior terhadap juniornya.
Permasalahan ini bukan hanya tanggung jawab guru saja, karena guru lebih focus pada
bagaimana mendidik anak. Sehingga dalam menyelesaikan masalah tersebut dibutuhkan juga
suatu pendekatan dari seorang pekerja social. Pekerja social di sini bertanggung jawab
membantu murid yang terlibat dalam perundungan untuk menggunakan pelayanan dan
sumber daya yang tersedia untuk mengembangkan hal yang dapat dihubungkan dengan
sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat.
Pelaku perundungan pada dasarnya merupakan korban keadaan. Pelaku perundungan
mempunyai karakteristik seperti memiliki karakter bersifat menyerang, pelaku seringkali
bertindak menuruti apa kata hatinya, ingin menunjukkan kuasanya, memilki rasa kurang
empati, seringkali menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan. Perundungan dapat
memberikan efek trauma terhadap korban seperti deperesi, prestasi akademik menurun,
bahkan banyak ditemukan kasus bunuh diri akibat perundungan.
Selain itu, perundungan juga berdampak buruk bagi sekolah seperti sekolah secara tidak
langsung menciptakan dan mengembangkan lingkungan tidak aman bagi siswa, siswa akan
mengalami kesulitan dalam belajar, siswa tidak menyukai sekolah karena merasa takut, siswa
menganggap para guru di sekolah tidak dapat mengontrol keadaan dan tidak peduli dengan
siswanya.
Perkembangan anak banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sehingga dalam
menangani permasalahan sosial harus memperhatikan lingkungan sosialnya. Perspektif
ekologi ada dua hal yang sangat mempengaruhi individu yaitu demands dan resource.
Penyelesaian suatu permasalahan khususnya anak, ada yang disebut dengan system sumber
yaitu sesuatu yang dapat dimanfaatkan dalam rangka memenuhi hak-haknya sebagai seorang
anak. Sistem sumber pada dasarnya berada dalam lingkungan anak, namun terkadang anak
tidak dapat mengaksesnya. Inilah tugas seorang pekerja sosial dalam membantu anak untuk
mendapatkan sistem sumber tersebut. Sebagai makhluk sosial, individu dengan segala aspek
perkembangannya harus berinteraksi dengan individu lain dalam lingkungan sosialnya dan
saling mempengaruhi. Model ekologi menjadi satu ruang lingkup perkembangan yang
sifatnya
eksternal dan memberikan kontribusi besar bagi konsep perkembangan individu.
 Pekerjaan Sosial Sekolah Dan Coping Behavior Siswa SMA Dalam Menghadapi
Lingkungan Sosial Di Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan yang hamper setiap hari dihadapi oleh remaja selain
lingkungan rumah dan sekitarnya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mengajarkan nilai
dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Pada dasaranya siswa masuk sekolah berasal dari
latar belakang yang berbeda-beda, maka dari itu dibutuhkan penyesuaian diri untuk
menghadapi lingkungan sekolah. Sekolah diharapkan dapat memberikan efek positif dalam
perkembanghan remaja agar mereka dapat berguna di lingkunhgan masyarakat. Namun, pada
kenyataannnya penyesuaian diri tidak selalu menimbulkan efek positif kepada remaja,
muncul juga efek negative pada diri siswa yang terbukti dengan adanya fenomena perilaku
menyimpang pada siswa seperti tawuran, seks bebas, dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Remaja yang merupakan bagian dari masyarakat yang begitu mudah menerima
perubahan baik positif maupun negative. Bagi remaja yang belum siap menerima perubahan
yang ada di sekitar maka ketidaksesuaian perilaku dengan norma-norma yang ada dapat saja
terjadi. Dalam kondisi tersebut peran orang tua dan teman-teman sebaya mempunyai andil
besar dalam pembentukan karakter dan perilakunya. Kuatnya penagruh teman sebaya
seringkali dituduh sebagi penyebab dari tingkah laku remaja yang buruk, namun penelitian
menunjukkan bahwa pada hakikatnya factor terakhir yang menentukan bagaimana tindakan
atau perilaku seorang remaja adalah remaja itu sendiri.
Pada hakikatnya segala sesuatu yang dilakukan tergantung pada penyesuaian diri yang
dilakukan, baik itu penyesuaian diri yang berupa adaptasi, yaitu mengubah tingkah laku agar
sesuai dengan lingkungannya, atau bahkan adjustment yang berarti mengubah lingkungan
agar sesuai dengan perilakunnya (Sarwono, 1992). Untuk remaja yang bersekolah dalam hal
ini adalah siswa, coping behavior yang melekat pada diri mereka tentunya dipengaruhi oleh
berbagai macam setting baik itu dari keluarga, sekolah, teman sebaya, maupun lingkungan
sekitar yang juga dapat mempengaruhi keberfungsian sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai