Anda di halaman 1dari 3

UTS LOGIKA

Nama : Putri Nabila Ramadani


Kelas : PBA 1A
Dosen Pengampu : Al-Ustadz Andry Fitriyanto, M.UD

Kita sebagai manusia adalah bagian dari suatu komunitas sosial tertentu di
mana pun kita berada. Seperti seorang siswa-siswi, mereka adalah contoh anggota
dari komunitas sosial di sekolah. Tidak hanya di sekolah, kita pasti sering melihat
dan merasakan perbedaan sifat dan karakter pada setiap orang yang mana pasti
akan memicu dan menimbulkan berbagai macam masalah sosial. Supaya tidak
terjadinya suatu pertikaian maka harus ada solusi terhadap masalah-masalah sosial
tersebut.
Bisa dikatakan bahwasanya masalah social di sini adalah permasalahan
yang muncul di kalangan masyarakat. Sifatnya sosial dan berterkaitan dengan
nilai-nilai tertentu yang ada. Masalah sosial ini biasanya dialami oleh seseorang
atau individual tetapi dipengaruhi dan berakibat juga terhadap orang lain atau
sistem yang bersangkutan.
Di sini saya akan membahas kurang lebih dua permasalahan terkait
masalah sosial yang ada di sekolah pada umumnya, yaitu mengenai pelanggaran
tata tertib sekolah dan menyontek saat ulangan. Dari dua contoh tersebut memang
termasuk masalah sosial yang paling mudah dan sering terjadi di lingkungan
sekolah.
Siswa-siswi yang melanggar aturan tata tertib sekolah cenderung
menganggap remeh atas peraturan tertulis maupun tidak tertulis atau bahkan
mereka merasa ditekan dan tertekan dengan adanya peraturan tersebut. Banyak
sekali pelanggaran terhadap aturan tata tertib sekolah ini yang dilakukan terus-
menerus oleh para siswa, seperti terlambat masuk ke ruang kelas bahkan sampai
ada yang tidak mau masuk kelas untuk mengikuti pelajaran yang sedang
berlangsung, dan lain sebagainya.
Dari contoh tersebut, akan sangat berpengaruh terhadap para siswa yang
menyebabkan mereka belum bisa memahami dengan baik pentingnya menuntut
ilmu untuk masa depannya kelak. Mengapa demikian? karena tata tertib sekolah
itu dibuat agar siswa-siswi di sekolah mengetahui dan sadar akan tugas, hak serta
kewajiban mereka.
Beralih ke contoh yang kedua yaitu menyontek saat ulangan. Menyontek
adalah salah satu bentuk kecurangan yang dilakukan siswa-siswi di sekolah
terhadap para guru dan ini adalah salah satu perbuatan yang tidak jujur. Itu semua
berakibat buruk dan akan mempengaruhi kesuksesan para siswa di masa depan.
Itulah beberapa contoh pelanggaran atau masalah sosial yang terjadi di
lingkungan sekolah. Bahkan menyontek saat ulangan pun ada sangkut pautnya
dengan aturan tata tertib di sekolah. Maka dari itu perlunya pengawasan serta
bimbingan oleh para guru atau tenaga pendidik terhadap peserta didik.
Sekolah akan dipandang baik jikalau orang-orang di dalamnya juga baik,
dilihat dari para guru yang ada itu harus mampu menciptakan suasana dalam
kegiatan belajar mengajar yang efektif serta efisien dalam membantu para siswa-
siswi memeroleh prestasi yang memuaskan dan dapat mempertahankan serta
mengembangkannya. Untuk meminimalisir pelanggaran atau masalah sosial yang
ada di sekolah, para tenaga didik juga harus tau dan paham mengenai tugas, hak,
tujuan, peran, hubungan serta perilaku berbagai komponen pendidikan di suatu
sekolah.
Sekolah merupakan sebuah institusi formal dan juga institusi sosial dalam
dunia pendidikan yang seharusnya mampu untuk menyeimbangkan antara edukasi
dan sosialisasi terhadap peningkatan sekolah baik guru maupun peserta didik
sebagai makhluk sosial. Satu dengan yang lain ini lah merupakan suatu komponen
yang berlaku sebagai sub system yang saling menguatkan dan saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan pendidikan.
Alternatif solusi yang bisa para tenaga didik lakukan terhadap peserta
didik yang melanggar yaitu:
- Bersosialisasi kepada para siswa-siswi di sekolah.
- Mengadakan kegiatan penyuluhan kepada para siswa-siswi di sekolah.
- Memberikan motivasi dan semangat kepada peserta didik di sekolah.
- Mengadakan pelatihan untuk mengembangkan soft skills para pelajar di
sekolah.

Selain solusi di atas, masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kondisi tersebut. Pastinya sekolah melalui perantara staff keguruan
beralih mengambil tindakan berupa teguran yang disesuaikan ringan atau beratnya
pelanggaran yang dilakukan. Jikalau sebuah teguran saja tidak cukup, maka harus
beralih ke cara lain yaitu pemberian sanksi.
Perselisihan atau pertikaian atau konflik atau masalah sosial yang terjadi
di sekolah juga bisa di antisipasi dengan menerapkan sikap ramah dan baik
kepada peserta didik, serta mengajarkan mereka untuk selalu berdamai dengan
diri mereka sendiri maupun orang lain. Berbagai antisipasi dan solusi yang
dilaksanakan itu semua berupaya untuk meminimalisir timbulnya masalah sosial
dengan melakukan sebuah tindakan preventif yang sesuai dengan prosedur di
sekolah. Hal ini dilakukan tidak lain hanya untuk mewujudkan kelancaran proses
belajar menagajar di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai