Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FUNGSI DAN PERAN BAHAN AJAR

Mata Kuliah:
Telaah Bahan Ajar Bahasa Arab MI/MTS/MAS/MA

Dosen Pengampu:
Al-Ustadzah Media Aprilyanti, S.Ag., M.SI

Disusun Oleh:
Aqmal Firdaus 12202005
Nuraini 12202010
Putri Nabila Ramadani 12202018
Willyan Armeda Putra 12202023

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK
2024
KATA PENGANTAR

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apapun.
Tak lupa kami haturkan shawalat serta salam kepada junjungan Rasulullah SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul "Fungsi dan Peran Bahan Ajar" bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah "Telaah Bahan Ajar Bahasa Arab
MI/MTS/MAS/MA". Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Besar harapan kami agar pembaca berkenan memberikan
manfaat bagi berbagai pihak.
Aamiin.

Wassalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Pontianak, 6 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi Bahan Ajar ........................................................ 4
B. Peran Bahan Ajar .......................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan pembelajaran (learning materials) merupakan seperangkat materi
atau substandi pelajaran yang disusun secara runtut dan sistematis serta
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga secara
akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh/terpadu. Untuk itu
sangat penting seorang tenaga pendidik memiliki kompetensi mengembangkan
bahan pembelajaran yang baik sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan yang
diperlukan, sehingga materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik, serta
siswa pun memiliki aktivitas belajar yang cukup baik.1
Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar
mengajar. Ia berperan sebagai panduan dan sumber informasi bagi guru dan
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Bahan ajar yang dirancang
dengan baik dapat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran, serta meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.
Fungsi utama bahan ajar bagi guru adalah sebagai pedoman dalam proses
pembelajaran. Bahan ajar membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi pembelajaran. Dengan bahan ajar yang jelas dan terstruktur,
guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan lebih efektif dan efisien.
Bahan ajar juga membantu guru dalam memastikan bahwa semua materi
pembelajaran yang penting tersampaikan kepada peserta didik.
Bagi peserta didik, bahan ajar berfungsi sebagai sumber belajar mandiri.
Dengan bahan ajar yang berkualitas, peserta didik dapat belajar secara mandiri
tanpa harus selalu bergantung pada guru. Bahan ajar juga membantu peserta didik
untuk memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah dan mendalam.
Bahan ajar memiliki peran penting dalam pembelajaran klasikal maupun
individual. Dalam pembelajaran klasikal, bahan ajar berperan sebagai sumber

1
Adelia Priscila Ritonga, dkk., Pengembangan Bahan Ajaran Media, 1 (3), Jurnal
Multidisiplin Dehasen (MUDE), 2022, hal. 344

1
informasi dan pengetahuan, memperjelas konsep dan teori, memberikan contoh
dan latihan, meningkatkan interaksi dan partisipasi siswa, dan membantu
mencapai tujuan pembelajaran. Bahan ajar yang menarik dan interaktif dapat
membantu meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.
Dalam pembelajaran individual, bahan ajar berperan sebagai media utama
pembelajaran. Bahan ajar membantu siswa belajar mandiri sesuai dengan
kecepatan dan gaya belajarnya masing-masing. Bahan ajar yang berkualitas harus
memenuhi beberapa kriteria, seperti:
 Sesuai dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran.
 Disusun secara sistematis dan logis.
 Mudah dipahami dan digunakan.
 Menarik dan memotivasi belajar.
 Mendorong interaksi dan partisipasi aktif.
 Dilengkapi dengan latihan dan penilaian.
Bahan ajar yang berkualitas dapat membantu meningkatkan kualitas
pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena
itu, penting bagi guru dan pengembangan bahan ajar untuk terus berinovasi dan
mengembangkan bahan ajar yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
Guru dan pengembang bahan ajar perlu mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut dalam memilih dan mengembangkan bahan ajar yang tepat untuk
digunakan dalam proses belajar mengajar.
Dengan demikian, bahan ajar merupakan salah satu alat yang penting
untuk membantu guru dan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Bahan ajar yang berkualitas dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran, serta meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi bahan ajar bagi guru dan peserta didik?
2. Bagaimana peran bahan ajar dalam pembelajaran klasikal dan individual?
C. Tujuan Penulisan

2
1. Agar kita dapat mengidentifikasikan berbagai fungsi yang dimiliki bahan
ajar bagi guru dan peserta didik, serta dapat menyusun bahan ajar yang
efektif dan sesuai dengan kebutuhan guru sekaligus peserta didik.
2. Agar kita mampu memahami perbedaan peran bahan ajar dalam
pembelajaran klasikal dan individual, serta mampu mengembangkan
bahan ajar yang fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai konteks
pembelajaran.

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Fungsi Bahan Ajar


Dalam kegiatan pembelajaran, bahan ajar sangat penting artinya bagi guru
dan siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas
pembelajarannya jika tanpa disertai bahan ajar yang lengkap. Begitu pula siswa,
tanpa adanya bahan ajar, siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya. Hal
tersebut diperparah lagi, jika guru dalam menjelaskan materi pembelajarannya
cepat dan kurang jelas.
Oleh karena itu, bahan ajar merupakan hal yang sangat penting untuk
dikembangkan sebgaia upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebagaimana
diketahui, pembelajaran mencakup empat komponen, yaitu: pebelajar, media,
sumber, dan pembelajar. Bahan ajar merupakan media dan sumber belajar yang
memiliki kedudukan yang strategis.2
Dalam ranah pendidikan, para pendidik memiliki tanggung jawab untuk
menyampaikan informasi kepada peserta didik. Pembuatan materi ajar yang
menarik dan kreatif menjadi aspek yang sangat krusial, karena hal tersebut
menjadi pedoman utama bagi setiap pendidik dalam menjalankan tugasnya.
Proses pengembangan materi ajar tersebut tidak hanya berfungsi sebagai panduan,
melainkan juga memegang peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan
proses pembelajaran.3
Terdapat tiga fungsi utama bahan ajar dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan proses belajar dan pembelajaran. Tiga fungsi tersebut adalah
sebagai berikut:4
1) Bahan ajar merupakan pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua
aktivitas dalam proses belajar dan pembelajaran, sekaligus merupakan
substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan/dilatihkan kepada siswa.

2
Khairi Abu Syairi, Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab, 13 (1), Dinamika Ilmu, 2013,
hal. 53
3
Ina Magdalena, dkk., Bahan Ajar, 2 (5), Sindoro Cendikia Pendidikan, 2023, hal. 5
4
Siti Aisyah, dkk., Bahan Ajar Sebagai Bagian Dalam Kajian Problematika Pembelajaran
Bahasa Indonesia, 2 (1), Jurnal Salaka, 2020, hal. 63

4
2) Bahan ajar merupakan pedoman bagi peserta didik yang akan
mengarahkan aktivitas dalam proses belajar dan pembelajaran, sekaligus
merupakan substansi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
3) Bahan ajar merupakan alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil
pembelajaran. Sebagai alat evaluasi maka bahan ajar yang disampaikan
harus sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar yang ingin dicapai
oleh guru. Indikator dan kompetensi dasar ini sudah dirumuskan dalam
silabus mata pelajaran.
Untuk menghasilkan bahan ajar yang mampu memerankan fungsi dan
perannya dalam pembelajaran yang efektif, bahan ajar perlu dirancang dan
dikembangkan dengan mengikuti kaidah dan elemen yang mensyaratkannya.
Elemen-elemen yang harus dipenuhi dalam penyusunan bahan ajar antara lain
konsistensi, format, organisasi, dan cover.5
1. Konsistensi
Penyusunan bahan ajar harus memperhatikan konsistensi dalam hal
pemakaian font, spasi, dan tata letak.
2. Format
Penyajian dalam bahan ajar perlu memperhatikan format kolom tunggal
atau multi, format kertas vertikal atau horizontal, dan icon yang mudah
ditangkap.
3. Organisasi
Materi pembelajaran harus terorganisasi dengan baik, dalam arti membuat
materi pembelajaran yang terdapat dalam bahan ajar tersusun secara
sistematis.
4. Cover
Daya tarik peserta didik terhadap bahan ajar pada umumnya lebih banyak
dari bagian sampul. Oleh sebab itu, bagian sampul dianjurkan untuk
menampilkan gambar, kombinasi warna, dan ukuran huruf yang serasi.
Selain itu, dalam bahan ajar juga dapat diberikan tugas dan latihan yang
dikemas dengan menarik sehingga peserta didik tidak merasa bosan.

5
Ina Magdalena, dkk., Analisis Bahan Ajar, 2 (2), Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2020,
hal. 322-323

5
Bahan ajar sangat penting, meliputi fungsi bagi guru dan siswa. Tanpa
bahan ajar akan sulit bagi pendidik untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Demikian pula tanpa bahan ajar akan sulit bagi peserta didik untuk mengikuti
proses belajar di kelas, apalagi jika pendidiknya mengajarkan materi dengan cepat
dan kurang jelas. Mereka dapat kehilangan jejak, tanpa mampu menelusuri
kembali apa yang telah diajarkannya.
Oleh sebab itu, bahan ajar dianggap sebagai bahan yang dapat
dimanfaatkan, baik oleh pendidik maupun peserta didik, sebagai salah satu
instrumen untuk memperbaiki mutu pembelajaran.6
Agar diperoleh pemahaman yang lebih jelas akan dijelaskan masing-
masing fungsi sebagai berikut:
a. Bagi Seorang Pendidik (Guru)
Memanfaatkan waktu di mana guru yang sebelumnya mengajar lebih
menjadi seorang pengarah dan pembimbing bagi siswa, kegiatan ini bisa lebih
meningkatkan kegiatan belajar menjadi praktis, kreatif, dan efisien, siswa
diharapkan menjadi lebih kritis dan interaktif, serta menjadi pedoman aktivitas,
penilaian pembelajaran.
Mempersingkat waktu pendidik yang mulanya mengajar full dapat
dipersingkat, karena terdapat bahan ajar. Di sini dapat diartikan bahwa pendidik
bisa langsung memberikan materi dari bahan ajar, kemudian siswa tinggal
menjawab latihan soal pada akhir materi yang telah terlampir di sana. Dengan
begitu peran pendidik tidak sepenuhnya menjelaskan materi yang ada, tetapi
menanyakan kepada siswanya pada bagian materi mana yang belum dipahami
kemudian pendidik menjelaskannya. Waktu yang masih tersisa dapat
dimanfaatkan untuk dilakukannya tanya jawab, diskusi, ataupun kegiatan
pembelajaran lainnya.
Peran pendidik sebagai seorang pengajar menjadi pengarah dalam kegiatan
belajar dapat membantu proses belajar mengajar lebih efektif, adanya bahan ajar
membantu peran pendidik dalam pengajaran kepada siswanya dan juga mampu
membimbing siswa dalam memahami suatu materi. Bahan ajar sangat diperlukan
bagi pedoman seorang pendidik dalam suatu pembelajaran, karena dapat
6
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar: Menuju Kemandirian Pendidik
Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual, (Mataram: Sanabil, 2020), hal. 14

6
meningkatkan efisiensi dan keaktifan siswa. Pendidik memiliki waktu yang lebih
dalam pengelolaan pembelajaran agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Di
samping itu, metode pembelajaran yang dipilih tidak hanya metode ceramah satu
arah, di mana guru dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi, tetapi lebih
bersifat interaktif dengan berbagai metode yang dapat dipilih oleh guru, seperti
metode diskusi, simulasi, role playing dan sebagainya.
Dengan cara demikian maka materi pelajaran dapat diselesaikan tepat pada
waktunya, karena guru tidak lagi harus menghabiskan waktunya untuk ceramah,
teapi tinggal mengupas hal-hal tertentu saja yang belum dikuasai siswa. Hal ini
dimungkinkan karena salah satunya siswa diberi kesempatan untuk mempelajari
bahan ajar tersebut di rumah dan membuat catatan-catatan kecil untuk ditanyakan
pada guru di kelas.7
Fungsi bahan ajar bagi tenaga pendidik lainnya adalah sebagai pedoman
dalam proses belajar mengajar. Pedoman bisa diartikan sebagai hal pokok yang
menjadi dasar pegangan atau arahan dalam melakukan sesuatu.
Karena, bahan ajar pastinya telah disusun sesuai kurikulum yang telah
ditetapkan dan kompetensi yang akan dicapai. Sehingga, bahan ajar ini bisa
membantu mengarahkan semua aktivitas dalam proses belajar mengajar, salah
satunya memberikan materi sesuai dengan kompetensi yang perlu diajarkan
kepada peserta didik.
Terakhir yaitu sebagai alat evaluasi dalam pencapaian atau penguasaan
hasil belajar. Evaluasi merupakan pengukuran atau penilaian.
Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk
menentukan nilai dari suatu hal. Dalam hal ini, tenaga pendidik bisa mengevaluasi
materi pembelajaran yang telah diberikan kepada anak didiknya selama periode
waktu tertentu sudah sesuai kurikulum dan kompetensi yang harus dicapai atau
tidak. Selain itu, guru juga bisa mengevaluasi tingkat pemahaman peserta
didiknya dan mereka sudah mencapai kompetensi yang dibutuhkan atau tidak
melalui bahan ajar tersebut.
b. Bagi Peserta Didik

7
Agus Rustamana, dkk., Peran Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Sejarah, 1 (7), Sindoro
Cendikia Pendidikan, 2023, hal. 6-7

7
Fungsi bahan ajar bagi siswa antara lain dapat belajar sesuai dengan
pilihannya sendiri, tanpa harus ada orang lain, kapan dan di mana mereka belajar
tanpa perlu ada guru atau teman mereka lebih mandiri dalam belajar, dengan
begitu peserta didik dapat mengembangkan kemampuan sesuai dengan potensi
yang telah ia miliki dan arahan aktivitas dalam belajar bisa ia tentukan sendiri.
Selain itu, dengan adanya bahan ajar yang dirancang dan ditulis dengan
urutan yang baik dan logis serta sejalan dengan jadwal pelajaran yang ada dalam
satu semester misalnya, maka siswa dapat mempelajari bahan ajar tersebut secara
mandiri di manapun ia suka. Dengan demikian ia lebih siap mengikuti pelajaran
karena telah mengetahui terlebih dahulu materi yang akan dibahas.
Peserta didik tanpa adanya seorang pendidik dapat belajar sendiri dengan
acuan bahan ajar. Artinya, dengan diberikannya bahan ajar yang telah dibuat dan
ditulis sesuai dengan sistematikanya secara benar serta penjadwalan setiap
semester yang sudah tertera, seseorang peserta didik siap belajar dan mengerjakan
latihan soal untuk berlatih dan memahami secara maksimal.
Peserta didik bisa memulai belajar kapan mereka mau dan di mana mereka
inginkan, bahan ajar memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam
penentuan di mana ia mau belajar, tidak hanya di sekolah. Peserta didik tanpa ada
bahan ajar, tidak akan ada yang mereka pelajari di rumah saat ia tidak lagi di
sekolah dan mereka akan sangat tergantung pada guru dalam hal menimba ilmu
pengetahuan dan keterampilan.
Peserta didik dapat menentukan kecepatannya sendiri dalam belajar,
artinya menentukan dengan bahan ajar yang telah dipelajari seseorang dapat
memahaminya secara cepat maupun sedang sesuai dengan kemampuan seseorang
tersebut. Kecepatan ini sangat beragam dalam seorang siswa ada yang begitu
mudah untuk memahami materi, ada yang sampai berulang-ulang belum juga
memahami, hal ini dapat diatasi dengan adanya bahan ajar tersebut.
Peserta didik dalam penggunaannya bahan ajar telah tersusun sedemikian
rupa berdasarkan urutan yang akan dipelajari oleh siswa, setiap semester berisi
seluruh materi yang akan dipelajari dan diajarkan kepada siswa. Pembelajaran
dengan begitu memungkinkan siswa untuk dapat belajar secara bertahap sesuai
dengan urutannya.

8
Peserta didik dengan adanya bahan ajar akan membantu pada kegiatan
belajar, mengembangkan potensi peserta didik untuk lebih belajar mandiri. Peserta
didik dapat belajar di manapun, dan kapanpun sesuai dengan pilihannya sendiri,
tanpa harus ada seorang guru yang mendampinginya ataupun teman. Kegiatan ini
dapat memberikan dorongan bagi peserta didik untuk mampu mengarahkan
dirinya dalam proses belajar. Pengelolaan belajar peserta didik mampu dalam
penguasaan materi yang telah disediakan dan dapat menguasai pemaham dalam
waktu yang ia inginkan.8
Terakhir yaitu sebagai pedoman mereka dalam belajar. Pedoman bisa
diartikan sebagai hal pokok yang menjadi dasar pegangan atau arahan dalam
melakukan sesuatu. Dalam hal ini, bahan ajar berfungsi mengarahkan semua
aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dan substansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari dan dikuasai.

B. Peran Bahan Ajar


Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan, peran bahan ajar dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu peran dalam pembelajaran klasikal,
pembelajaran individual, dan pembelajaran kelompok.9
1. Peran bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain:
a) Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan
pengendalian proses pembelajaran (dalam hal ini, siswa bersifat
pasif dan belajar sesuai kecepatan siswa dalam belajar).
b) Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang
diselenggarakan.
2. Peran bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain:
a) Sebagai media utama dalam proses pembelajaran.
b) Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi
proses peserta didik dalam memperoleh informasi.
c) Sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya.
3. Peran bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, antara lain:
8
Adip Wahyudi, Pentingnya Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pembelajaran IPS, 2 (1),
Jurnal Education Social Science, 2022, hal. 57-59
9
Yuberti, Teori Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pendidikan,
(Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2014), hal. 195-196

9
a) Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok,
dengan cara memberikan informasi tentang latar belakang materi,
informasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam belajar
kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompok
sendiri.
b) Sebagai bahan pendukung bahan ajar utama, dan apabila dirancang
sedemikian rupa, maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Di sisi lain, peran guru sebagai fasilitator lebih penting daripada sebagai
narasumber, karena peran guru sebagai fasilitator dapat membantu dan
mengarahkan proses belajar mengajar dengan cara:10
1. Membangkitkan minat belajar peserta didik.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Menyajikan materi dengan struktur yang baik.
4. Memberi kesempatan peserta didik untuk berlatih dan memberi umpan
balik (feedback).
5. Memperhatikan dan menjelaskan hal-hal yang sulit atau tidak dipahami.
6. Menciptakan komunikasi dua arah (pendidik dan peserta didik).

BAB III
PENUTUP
10
Fiki Robi Handoko Harahap, Analisis Kemampuan Guru PAI dalam Merancang Bahan
Ajar, 3 (1), Journal Liaison Academia and Society, 2023, hal. 314

10
A. Kesimpulan
Bahan ajar memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, baik bagi guru maupun siswa. Tanpa bahan ajar yang lengkap dan
terstruktur dengan baik, guru akan kesulitan dalam mengarahkan pembelajaran
dan siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi. Sebagai media dan
sumber belajar, bahan ajar memegang peranan strategis dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Fungsi utama bahan ajar terdiri dari menjadi pedoman bagi guru
dan siswa dalam mengarahkan aktivitas pembelajaran, menjadi alat evaluasi hasil
pembelajaran, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri di
luar kelas.
Dalam pembelajaran klasikal, bahan ajar berperan sebagai sumber
informasi utama bagi siswa, namun peran guru sebagai fasilitator sangat penting
untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran
individual, bahan ajar menjadi media utama dan alat untuk mengawasi proses
pembelajaran siswa secara mandiri. Sedangkan dalam pembelajaran kelompok,
bahan ajar berperan dalam memberikan informasi tentang materi, peran anggota
kelompok, serta meningkatkan motivasi belajar siswa.
Peran guru sebagai fasilitator sangat penting dalam membentu proses
belajar mengajar dengan membangkitkan minat belajar siswa, menjelaskan tujuan
pembelajaran, menyajikan materi dengan struktur yang baik, memberi kesempatan
untuk berlatih, memperhatikan kesulitasn siswa, dan menciptakan komunikasi dua
arah antara guru dan siswa. Dengan adanya bahan ajar yang baik dan peran guru
yang efektif, pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih efisien dan efektif,
memungkinkan siswa untuk memahami dan menguasai materi dengan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

11
Aisyah Siti, dkk. (2020). Bahan Ajar Sebagai Bagian Dalam Kajian Problematika
Pembelajaran Bahasa Indonesia. 2 (1). Jurnal Salaka

Harahap Fiki Robi Handoko. (2023). Analisis Kemampuan Guru PAI dalam
Merancang Bahan Ajar. 3 (1). Journal Liaison Academia and Society

Magdalena Ina, dkk. (2020). Analisis Bahan Ajar. 2 (2). Jurnal Pendidikan dan
Ilmu Sosial

Magdalena Ina, dkk. (2023). Bahan Ajar. 2 (5). Sindoro Cendikia Pendidikan

Ritonga Adelia Priscila, dkk. (2022). Pengembangan Bahan Ajaran Media 1 (3).
Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE)

Rustamana Agus, dkk. (2023). Peran Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Sejarah. 1
(7). Sindoro Cendikia Pendidikan

Supardi. (2020). Landasan Pengembangan Bahan Ajar: Menuju Kemandirian


Pendidik Mendesain Bahan Ajar Berbasis Kontekstual. Mataram: Sanabil

Syairi Khairi Abu. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab. 13 (1).
Dinamika Ilmu

Wahyudi Adip. (2022). Pentingnya Pengembangan Bahan Ajar Dalam


Pembelajaran IPS. 2 (1). Jurnal Education Social Science

Yuberti. (2014). Teori Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar Dalam


Pendidikan. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja

12

Anda mungkin juga menyukai