Adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner, Sumbatan akut
terjadi karena adanya ateros klerotik pada dinding arteri koroner sehingga menyumbat aliran
darah ke jaringan otot jantung.
Coding Penyakit:
LT: Infarct, Myocardium
V3: I21.9
V1: Acute myocardial infarction, unspecified
Kode akhir: I21.9
GEJALA:
-Nyeri pada dada, perut, punggung, atau lambung yang tidak khas
-Mual dan pusing
-Sesak napas dan kesulitas bernapas
-Mengalami kecemasan, kelemahan, atau kelelahan yang tidak dapat
didefinisikan
-Palpitasi, keringat dingin, dan pucat
Pemeriksaan fisik:
Tampilan umum:
A. Pucat, berkeringat dingin, gelisah, stress, mual, dan muntah karena aktivitas berlebih simpatis
B. Takipnu dan sesak napas
C. Demam kurang dari 38C
D. Awal infark miokard, JVP normal/sedikit tinggi dan dapat meningkat sekali pada infark
ventrikel kanan.
Cacat lahir yang menyebabkan lubang dinding antara ruang-ruang atas jantung
(atrium), ASD yang tdk terdiagnosis sampai dewasa dpt merusak jantung dan paru-
paru yang akan mengakibatkan kematian.
Coding penyakit:
LT: Defect
V3: Q21.1
V1: Atrial septal defect
Kode akhir: Q21.1
GEJALA:
-Pertumbuhan yang lamban pada anak.
-Sering mengalami infeksi pernapasan/paru-paru seperti Pneumonia.
-Murmur jantung, yaitu suara berdesing yang dapat terdengar melalui stetoskop.
-Jantung berdebar (palpitasi) atau detak jantung yang abnormal
-Pembengkakan kaki dan perut.
Pemeriksaan fisik:
-Saturasi oksigen
disertai komplikasi.
-Perkusi batas jantung
-Palpasi jantung dinding toraks
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN
TINDAKAN
-Echocardiography
-EKG
-Pemeriksaan darah
-MRI jantung
-CT-SCAN
TINDAKAN:
Echocardiography
Acute Rheumatic Fever
Pemeriksaan fisik:
Tindakan:
Electrocardiogram
LT: Electrocardiogram
Alphabetic indeks: 89.52 electrocardiogram with 12
or more leads.
Tabular list: 89.52 elektrocardiogram
ECG NOS
EKG (with 12 or more leads)
Kode akhir: 89.52
Sudden Cardiac Arrest
LT: Arrest
V3 : I46.9
LT: Tachycardia
V3: I47.1
V1: Supraventricular tachycardia
Kode akhir: I47.1
GEJALA: Pemeriksaan fisik:
-Pusing
-Mengukur suhu tubuh dan tekanan
-Nyeri dada dan sesak napas darah
-Memeriksa kondisi jantung dan paru
-Mudah lelah paru menggunakan stetoskop
-Gelisah -Meraba kondisi kelenjar tiroid yg ada
dileher utk memastikan aritmia yg dialami
-Keringan dingin adalah SVT
Pemeriksaan penunjang:
-Tilt table test
utk menentukan penyebab pasien yg
Tindakan:
Ablation
pingsan.
-Ablation
-Implantable loop recorder
utk mendeteksi gangguan irama jantung
dgn menggunakan alat yg ditanam dibawah
kulit dada
-EKG
-ECHO
Coronary atherosclerosis heart disease
Kondisi ketika pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri paru
tetap terbuka setelah bayi lahir, PDA merupakan jenis kelainan jantung
bawaan yang biasanya dialami oleh bayi prematur.
Coding penyakit:
LT: Patent
V3: Q25.0
V1: Patent ductus arteriosus
Kode akhir: Q25.0
GEJALA: Pemeriksaan fisik:
-Berkeringat saat
makan/menangis -Ditemukannya murmur
-Napas cepat/tersengal- pada pemeriksaan auskultasi
sengal jantung.
-Jantung berdetak cepat
-Berat badan sulit naik
-Menyusu tidak lancar (sering
berhenti ditengah-tengah)
Pemeriksaan penunjang:
-Radiologi
-Elektrokardiografi
-Echocardiograpy
Tindakan:
Echocardiograpy
Congenital Heart Block
Merupakan penyakit jantung bawaan (PJB) yang dibawa sejak lahir akibat
pembentukan jantung yang tidak sempurna pada fase awal perkembangan
janin dalam kandungan.
Coding penyakit:
LT: Block
V3: Q24.6
V1: Congenital heart block
Kode akhir: Q24.6
GEJALA: Pemeriksaan fisik:
-Pada bayi yang baru lahir yg Hasil pemeriksaan fisik penyakit
terkena CHB, temuan utama jantung bawaan tergantung pada
adl detak jantung yg lamban kelainan yg diderita. Penilaian yg plg
(bradikardia) sederhana dan jelas adalah evaluasi
-Penurunan toleransi dan ada tidaknya sianosis.
prasinkop/sinkop
-Blok jantung kedua ditandai Sianosis menggambarkan adanya
dengan detak yg hubungan pirau dari jantung kanan
turun/dilewati. ke jantung kiri, pemeriksaan fisik
lainnya yaitu auskultasi bunyi
jantung tambahan.
Pemeriksaan penunjang:
-Rontgen toraks
-EKG
Tindakan:
-Echo
-Pemeriksaan
Rontgen thorax
laboratorium
Eisenmenger Syndrome
Coding penyakit:
LT: Cardiomyopathy
V3: I42.2
V1: other hypertrophic cardiomyopathy
Nanobstructive hypertrophic cardiomyopathy
Kode akhir: I42.2
GEJALA: Pemeriksaan fisik:
-Nyeri dada
jantung
-Pemeriksaan detak
dan paru-paru dgn
-Palpitasi stetoskop utk mendengar
-pusing dan kelelahan apakah ada suara
mendesis/mendesing yg
-Pembengkakan di
disebut murmur. Jika ada
pergelangan kaki, tungkai masalah dgn aliran darah
kaki, perut melalui jantung yg mungkin
menunjukkan HCM.
Pemeriksaan penunjang: Tindakan:
-EKG
-MRI
MRI
LT: Imaging
-Tes stres Alphabetic indeks: 88.97
-Holter dan magnetic resonance
(nuclear) (proton) NEC
monitor Tabular list: 88.97 magnetic
-Tes genetik resonance imaging of other
and unspecified sites
-Ekokardiografi Kode akhir: 88.97