Contractions (PVC)
Jantung mempunyai empat ruang-ruang. Dua ruang diatas adalah atria (serambi-serambi),
dan dua ruang yang lebih bawah adalah ventricles (bilik-bilik). Atria mengirim darah ke
ventricles, dan ventricles mengirim darah ke paru-paru dan keseluruh tubuh. Ventricle
kanan mengirim darah ke paru-paru sementara ventricle kiri mengirim darah keseluruh
tubuh. Denyut jantung (pulse) yang kita rasakan disebabkan oleh kontraksi-kontraksi dari
ventricles.
Denyut jantung normalnya dikontrol oleh sistim elektrik jantung. Sistim elektrik jantung
terdiri dari SA node (sino-atrial node), AV node (atrio-ventricular node) dan jaringan-
jaringan khusus dalam ventricles yang dapat mengantar listrik.
SA node adalah pemacu listrik jantung. Ia adalah potongan kecil dari sel-sel yang
berlokasi dalam dinding atrium (serambi) kanan; frekwensi yang dengannya SA node
melepaskan listrik menentukan kecepatan/angka dimana jantung normalnya berdenyut.
SA node mempertahankan jantung berdenyut dalam cara yang teratur. Pada saat istirahat,
frekwensi dari pelepasan listrik yang berasal dari SA node adalah rendah, dan jantung
berdenyut pada batasan yang lebih rendah dari normal (60-80 denyutan/menit). Selama
latihan atau kegembiraan, frekwensi dari pelepasan dari SA node meningkat,
meningkatkan kecepatan/angka jantung berdenyut.
Serangan jantung
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Cardiomyopathy, termasuk gagal jantung congestive
Penyakit klep-klep jantung seperti mitral valve prolapse
Hypokalemia (tingkat-tingkat darah yang rendah dari potassium), dan
hypomagnesemia (tingkat-tingkat darah yang rendah dari magnesium).
Hypokalemia dan hypomagnesemia dapat terjadi, contohnya, pada pasien-pasien
yang meminum diuretics (pil-pil air)
Hypoxia (jumlah-jumlah oksigen yang rendah dalam darah). Hypoxia, contohnya,
terjadi dengan penyakit paru seperti emphysema atau chronic obstructive
pulmonary disease (COPD)
Obat-obat seperti digoxin, aminophylline, tricyclic antidepressants, dan
decongestants (obat atau barang yang menghilangkan rasa sesak atau kemampatan
hidung) yang mengandung ephedrine. Meminum alkohol yang berlebihan
Meminum kafein yang berlebihan
Penggunaan obat stimulan seperti cocaine, dan amphetamines
Myocarditis (peradangan otot jantung) dan cardiac contusion (luka otot jantung)
PVCs juga terjadi pada individu-individu yang sehat tanpa penyakit-penyakit
jantung
Pasien-pasien dengan lebih dari tiga PVCs yang berurutan berturut-turut mempunyai
ventricular tachycardia. Ventricular tachycardia yang berkepanjangan dapat berakibat
pada cardiac output yang rendah, tekanan darah rendah, dan syncope (pingsan).
Ventricular tachycardia dapat juga berkembang kedalam ventricular fibrillation, yang
adalah irama jantung yang fatal (lihat bawah).
EKG (Electrocardiogram)
Monitor Holter
EKG standar dan rhythm strip yang dilaksanakan pada saat kunjungan ke tempat praktek
dokter mungkin tidak menemukan premature ventricular contractions karena mereka
mungkin tidak terjadi pada saat itu. Pemonitoran Holter kemudian diperlukan untuk
mendeteksi PVCs pada pasien-pasien dengan palpitasi-palpitasi jantung. Monitor Holter
adalah perekaman yang terus menerus dari irma jantung selama 24 jam. Pemonitoran
Holter dapat digunakan untuk mendiagnosa PVCs serta kelainan-kelainan irama jantung
lainnya seperti atrial fibrillation, atrial flutter, dan ventricular tachycardias.
Karena lebih dari 50% dari laki-laki paruh baya dapat mempunyai PVCs selama
pemonitoran Holter, tidak semua PVCs yang ditemukan selama pemonitoran Holter
adalah penting secara klinis. Dokter-dokter yang menginterpretasikan studi-studi
pemonitoran Holter harus memperhitungkan sejarah medis pasien dalam menentukan
kepentingan dari penemuan-penemuan monitor Holter.
Echocardiography
Exercise cardiac stress testing (ECST) adalah tes stres jantung yang paling luas
digunakan. Pasien latihan/berjalan diatas treadmill menurut protokol yang distandarkan,
dengan peningkatan yang progresif pada kecepatan dan kemiringan (elevasi) dari
treadmill (secara khas berubah setiap interval-interval tiga menit). Selama ECST,
electrocardiogram (EKG), denyut jantung, irama jantung, dan tekanan darah dimonitor
terus menerus. Jika sumbatan arteri koroner berakibat pada pengurangan aliran darah ke
bagian dari jantung selama latihan, perubahan-perubahan tertentu mungkin diamati pada
EKG, termasuk peningkatan pada premature ventricular contractions dan perkembangan
dari ventricular tachycardias.
Stress Echocardiography
Suplemen lain pada ECST rutin adalah stress echocardiography. Selama stress
echocardiography, gelombang-gelombang suara dari ultrasound digunakan untuk
menghasilkan gambar-gambar dari jantung pada saat istirahat dan pada puncak dari
latihan. Pada jantung dengan suplai darah yang normal, semua segmen-segmen dari
ventricle kiri (kamar pompa utama dari jantung) memperlihatkan kontraksi-kontraksi
yang meningkat dari otot jantung selama puncak latihan. Sebaliknya, pada setting dari
penyakit cardiovascular, jika segmen dari ventricle kiri tidak menerima aliran darah yang
optimal selama latihan, segmen itu akan menunjukan kontraksi-kontraksi yang berkurang
dari otot jantung relatif pada sisa jantung pada echocardiogram latihan. Stress
echocardiography adalah sangat berguna dalam meningkatkan interpretasi dari ECST,
dan dapat digunakan untuk menyampingkan kehadiran dari penyakit cardiovascular yang
signifikan pada pasien-pasien yang dicurigai mempunyai "false-positive" ECST.
Tes -tes darah untuk mendiagnosa kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan PVCs:
Obat-Obat Anti-Aritmia
Beta Blockers
Beta blockers seperti propranolol (Inderal), metoprolol (Lopressor, Toprol XL), dan
atenolol (Tenormin) biasanya diberikan dini selama serangan jantung dan diteruskan
untuk waktu yang lama. Beta blockers menentang (antagonis) aksi dari adrenaline dan
membebaskan stres pada otot-otot jantung. Beta blockers mengurangi beban kerja
jantung dengan memperlambat detak jantung dan mengurangi kekuatan kontraksi otot
jantung. Mengurangi beban kerja mengurangi permintaan untuk oksigen oleh jantung dan
membatasi jumlah kerusakan pada otot jantung. Pemasukan beta blockers untuk waktu
yang lama setelah serangan telah ditunjukan memperbaiki kelangsungan hidup dan
mengurangi risiko dari serangan-serangan jantung masa depan. Beta blockers juga
memperbaiki kelangsungan hidup diantara pasien-pasien dengan serangan-serangan
jantung dengan mengurangi kejadian dari irama-irama jantung abnormal yang
mengancam nyawa, contohnya, ventricular fibrillation. Beta blockers dapat diberikan
secara intravena di rumah sakit dan kemudian dimakan secara oral untuk perawatan
dalam jangka waktu yang lama.
Efek-efek sampingan dari beta blockers adalah mencuit-cuit (perburukan dari pernapasan
pada pasien-pasien dengan asma), denyut jantung yang perlahannya secara abnormal, dan
perburukan dari gagal jantung (terutama pada pasien-pasien dengan kerusakan yang
signifikan pada otot jantung mereka). Meskipun demikian, pada pasien-pasien dengan
gagal jantung kronis, beta blockers baru-baru ini telah ditunjukan bermanfaat dalam
mengurangi gejala-gejala dan memprerpanjang kehidupan.