A. Definisi
Ventrikel Takikardi (VT) didefinisikan sebagai tiga atau lebih denyut ventrikel berturut-
turut yang terjadi lebih dari 100 denyut/menit. Dan juga adanya kompleks abnormal dan
durasi yang lebih panjang dari 120 ms. VT yang berlangsung lebih dari 30 senconds disebut
dengan VT sustained sedangkan VT yang berlangsung kurang dari 30 detik disebut VT
nonsustained.
Ventricular tachycardia (VT) dapat diklasifikasikan menurut durasi, morfologi, dan efek
hemodinamik. VT nonsustained berakhir secara spontan tanpa mempengaruhi hemodinamik.
VT sustained adalah VT yang berlangsung lebih dari 30 detik dan / atau membutuhkan
intervensi untuk penghentian atau mengakibatkan perubahan hemodinamik berat atau sinkop.
Takikardia ventrikel digambarkan sebagai monomorphic ketika setiap kompleks QRS sama
dengan kompleks QRS berikutnya. Ketika gelombang kompleks QRS selama takikardia
jenisnya bervariasi, maka diklasifikasikan sebagai VT jenis polimorfik. Torsades de pointes
adalah bentuk VT polimorfik yang sering dikaitkan dengan QT interval yang berkepanjangan.
B. Etiologi
1. Gangguan sirkulasi koroner (iskemik miokard, infark miokard,aterosklerosis
koroner, spasme arteri koroner)
2. Kardiomiopati
3. Gangguan keseimbangan elektrolit (hiper atau hipokalemia). Ion kaliummenentukan
potensial istirahat dari sel otot jantung. Jika terjadi perubahan kadar elektrolit, maka
akan terjadi peningkatan atau perlambatan permeabilitas terhadap ion kalium.
Akibatnya potensial istirahat sel ototjantung akan memendek atau memanjang
dan memicu terjadinya gangguan irama jantung.
Penyebab lain dari ventrikel takikardi adalah :
1. Medikasi/ obat-obatan seperti digitalis dan obat anti aritmia, obat-obat antiaritmia
bekerja dengan mempengaruhi proses repolarisasi sel otot jantung.Dosis yang
berlebih akan mengubah repolarisasi sel otot jantung sehinggaterjadi gangguan
irama jantung
2. Sarcoidosis (suatu inflamasi yang mengenai kuloit dan jaringan
tubuhlainnya)
3. Perubahan postur, exercise, emosional (stress) atau stimulasi vagal
4. Respon terkait gaya hidup ( kafein, alkohol nikotin, metamfetamin/kokain)
VT monomorfik
VT monomorfik memiliki kompleks QRS yang sama pada tiap denyutan dan
menandakan adanya depolarisasi yang berulang dari tempat yang sama. Umumnya
disebabkan oleh adanya focus atau substrat aritmia yang mudah dieliminasi.
VT polimorfik
VT polimorfik ditandai dengan adanya kompleks QRS yang bervariasi dan
menunjukkan adanya urutan depolarisasi yang berubah dari beberapa tempat.
Biasanya VT ini berkaitan dengan jaringan parut (scar tissue) akibat infark miokard
(ischemic VT).
Umumnya VT jenis ini disebabkan oleh proses automatisasi, trigerred activity, dan
takikardi dengan perantaraan siklik AMP yang dirangsang oleh saraf adrenergic dan
sensitive terhadap peningkatan kalsium intrasel. Oleh karena itu dapat diberikan
pengobatan dengan calcium channel blocker seperti verapamil. Sedangkan pda VT jenis
lain, obat ini adalah kontraindikasi Karena salah satu jenis VT ini dicetuskan oleh
latihan/exercise maka bisa juga diberikan beta blocker. Bila pasien masih bergejala maka
dapat diberikan terapi definitive dengan ablasi kateter
- VT idiopatik ventrikel kiri: istilah lain untuk VT jenis ini adalah takikardi fasikular
karena adanya proses reentry pada fasikel anterior dan posterior sebagai penyebab
takikardi. Umumnya diderita pada usia muda. Pada rekaman EKG permukaan terlihat
takikardia dengan morfologi kompleks QRS berbentuk blok RBBB, dengan aksis
superior. Kompleks QRS tidak begitu lebar karena focus takikardi dekat dengan
septum (lokasi jaringan konduksi normal). Terapi yang diberikan adalah verapamil,
adenosi, propanolol. Bila gagal dapat dilakukan eliminasi dengan ablasi kateter.
b. VT pada kardiomiopati dilatasi non iskemia
- Bundle branch reentrant VT: VT jenis ini ditemukan sekitar 40% pada pasien
kardiomiopati dilatasi idiopatik (noniskemia). Secara klinis, VT jenis ini berbahaya
sehingga menyebabkan sinkop atau henti jantung. Takikardia dapat dihilangkan
dengan melakukan ablasi kateter
- Arrhytmogenic Right Ventricular Dysplasia (ARVD): kelainan ini sangat jarang,
biasanya diderita oleh kelompok usia muda, dimana terdapat infiltrasi lemak dan
jaringan paru pada miokard ventrikel kanan. Karakteristiknya adalah kompleks QRS
dengan morfologi blok berkas. Tatalaksana jenis VT ini adalah Implantable
Cardioverter Defibrilator (ICD) yang efektif mencegah kematian jantung mendadak.
- VT ischemia: disebabkan oleh penyakit jantung koroner seperti infark miokard akut.
Secara prognostik VT jenis ini sangat penting karena dapat menyebabkan kematian
jantung mendadak. VT iskemia terjadi karena adanya reentry akibat adanya jaringan
parut disekitar jaringan sehat. Secara umum, semakin luas jaringan infark semakin
besar peluang terjadi reentry. VT iskemia cenderung bersifat fatal karena dapat
berdegenersi menjadi FV dan kematian mendadak. Terapi VT iskemia umumnya
adalah menggunakan obat- obatan.
D.Pemeriksaan penunjang
Michael RS, Marc DB, Robert AB, Farhan B, John EB, Clifton WC, et al. Highlights of the
2010 AHA guidelines for CPR and ECC. AHA 2010;2-5 2.
Koplan BA, Stevenson WG. Ventricular Tachycardia and Sudden Cardiac Death. Mayo
Clinic Proceedings. 2009;84(3):289-97.
Yamin M, Harun S. Aritmia ventrikel dalam Buku Ajar IPD. Jilid II edisi ke-5.
Jakarta:Interna publishing; 1623-9.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit
dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Interna Publishing; 2010.p.
A. Definisi
Pada aritmia ini denyut jantung tidak terdengar dan tidak teraba, dan tidak ada
respirasi. Polanya sangat ireguler dan dapat dibedakan dengan aritmia tipe lainnya.
Karena tidak ada koordinasi aktivitas jantung, maka dapat terjadi henti jantung dan
kematian bila fibrilasi ventrikel tidak segera dikoreksi.
Gambaran EKG Ventrikel Vibrilasi ada dua macam, yaitu vibrilasi ventrikel kasar
yang memiliki rekaman EKG menyentak-nyentak secara pasmodic; dan vibrilasi
ventrikel halus yang rekaman EKGnya berombak halus.Seperti pada asitol, kehilangan
kesadaran terjadi dalam beberapa detik pada kondisi fibrilasi ventrikel.Pasien
mengalami pelemahan jantung dan tidak ada curah jantung. Fibrilasi ventrikel adalah
paling umummenyebabkan kematian tiba-tiba dan fatal apabila resusitasi tidak dilakukan
dengan segera
Vibrilasi ventrikel mempunyai karakter sebagai berikut :
B. Etiologi
Vibrilasi ventrikel dapat terjadi pada kondisi : iskemia dan infark miokard, manipulasi
kateter pada ventrikel,gangguan karena kontak dengan listrik, pemanjangan interval
QT, atau sebagai irama akhir pada pasiendengan kegagalan sirkulasi, atau pada kejadian
takikardi ventrikel yang memburuk. Penyebab yang palingumum dari fibrilasi ventrikel
adalah heart attack, akan tetapi fibrilasi ventrikel dapat terjadi ketika jantungtidak
memperoleh oksigen yang cukup, atau orang tersebut memiliki penyakit jantung yang
lain. Fibrilasi ventrikel dapat disebabkan antara lain :
a; Gangguan jantung struktural
Iskemik atau infark miokard akibat penyakit jantung koroner.
Kardiomiopati.
b.Gangguan jantung nonstruktural
Mekanik (commotio cordis)
Luka atau sengatan listrik
Pre-eksitasi (termasuk Wolf-Parkinson-White syndrome)
Heart block
Channelopathies
Long QT syndrome
Short QT syndrome
Brugada syndrome
c. Noncardiac respiratory
Bronchospasm
Aspirasi
Hipertensi pulmonal primer
Emboli pulmonal
Tension pneumotoraks
Metabolik atau toksik
d. Gangguan elektrolit dan asidosis
Obat-obatan
Keracunan
Sepsis
e.Neurologik
Kejang
Perdarahan intrakranial atau strok iskemik
Tenggelam
C. Pemeriksaan penunjang
EKG Hasil rekaman elektrokardiografik yang kontinyu umumnya memperlihatkan
perubahan padaaktivitas elektrik jantung dalam waktu beberapa beberapa menit atau
jam sebelum sebelum kejadian. kejadian. Pada kejadian kejadian initerdapat initerdapat
kecenderungan peningkatan frekuensi denyut jantung dari kontraksi premature ventrikel
dengan derajat lanjut
D. Klasifikasi
Terdapat beberapa Jenis FV pada EKG, antara lain:
a. FV Kasar: mayoritas bentuk gelombang berukuran 3 mm atau lebih besar.
b. FV Halus: Mayoritas bentuk gelombang berukuran kurang dari 3 mm
Pada permulaan fibrilasi ventrikel (FV), kompleks QRS teratur, melebar, dan memiliki
amplitudo tinggi, menunjukkan takikardia ventrikel yang lebih teratur. Selama periode
waktu yang singkat, ritme menjadi lebih tidak teratur dengan gelombang fibrilasi
amplitudo tinggi, ini adalah FV kasar. Setelah jangka waktu yang lebih lama,
gelombang fibrilasi menjadi halus, yang berpuncak pada asistol.
E. Penatalaksanaan
Untuk mengatasi fibrilasi bisa dilakukan defibrilasi elektrik. Yang dimaksud
dengan defibrilasi elektrik adalah pemberian kejutan listrik tegangan tinggi pada
jantung agar semua otot jantung terdepolarisasi disaat yang sama lalu kemudian pada
giliran berikutnya penyebaran potensial aksi kembali normal. Pemberian kejutan listrik
ini bisa dengan dosis 110 volts selama 0,1 detik atau 1000 volts selama beberapa ratus
mikro detik. Meskipun fibrilasi dapat diatasi dengan defibrilasi elektrik, tetapi biasanya
masalah tidak selesai begitu saja. Jika fibrilasi terjadi selama paling tidak 1 menit, otot
jantung menjadi sangat lemah untuk memompa darah karena kekurang oksigen dan
nutrisi pasca berhentinya pemompaan darah. Hal ini bisa diatasi dengan CPR. Cardio
pulmonary resuscitation atau CPR atau jantung paru resusitasi adalah penggantian
fungsi jantung dan paru yang diperuntukkan bagi berhentinya jantung jantung yang
terjadi terjadi karena kejutan kejutan listrik, listrik, tenggelam, tenggelam, berhenti
berhenti bernafas, bernafas, dan sebab lainnya. Dua bagian utama dari CPR adalah
bantu CPR adalah bantuan pernapasan dan asan dan pemijatan pemijatan dada. Oleh
karena itu CPR bisa digolongkan digolongkan pendukung pendukung kehidupan
kehidupan darurat atau pertolongan darurat.
Berikan oksigen dan pasang defibrilator ketika tersedia. Untuk ritme yang
shockable (fibrilasi ventrikel dan takikardi ventrikel), dilakukan kejut jantung,
dilanjutkan dengan CPR selama 5 siklus, dan kemudian dicek kembali ritmenya. Ketika
sudah terdapat akses IV, berikan epinefrin 1 mg setiap 3-5 menit, diberikan sebelum
atau setelah kejut jantung yang kedua. Jika ritme masih belum kembali, sebelum atau
setelah kejut jantung yang ketiga, dapat diberikan amiodarone 300 mg atau lidokain 1-
1,5 mg/kg jika amiodarone tidak tersedia. Untuk siklus-siklus selanjutnya, tetap
diberikan epinefrin dan amiodarone secara bergantian seperti ini.
Untuk ritme yang tidak shockable, teruskan CPR selama 5 siklus atau sekitar 2 menit,
kemudian cek kembali ritmenya. Teruskan CPR dan cek ritme setiap 5 siklus. Ketika
sudah terdapat akses IV, berikan juga epinefrin 1 mg setiap 3-5 menit atau kurang lebih
2 siklus CPR.
DAFTAR PUSTAKA
Thaler MS. The Only EKG Book You’ll Ever Need. 9th ed. Philadelphia : Wolters Kluwer; 2019
Brady WJ, Lipinski MJ et al. Electrocardiogram in Clinical Medicine. 1st ed; 2020
Ludhwani D, Goyal A, Jagtap M. Ventricular Fibrillation. StatPearls [Internet]. 2019 Jul 12.
Muser D, Santangeli P, Liang JJ. Management of ventricular tachycardia storm in patients with
structural heart disease. World journal of cardiology. 2017 Jun 26;9(6):521.