A. DEFINISI
Aritmia ventrikel adalah suatu kelainan irama jantung yang terjadi akibat dari gangguan pembentukan
impuls di ventrikel sebagai akibat dari penguatan automatisitas dibawah nodus atrioventrikular
sehingga menyebabkan perubahan dalam kecepatan denyut ventrikel ( Buku ajar Kardiologi, FK UI,
hal 275 )
Aritmia atau gangguan irama jantung merupakan jenis komplikasi yang paling sering terjadi selama
infark miokardium, yang tim,bul sebagai akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium.
Aritmia atau istilah lainya disritmia dapat juga didefinisikan sebagai gambaran irama jantung yang tidak
memenuhi kriteria irama sinus ( sinus rhythm ), yaitu irama jantung normal, yang impulsnya berasal dari
nodus SA, dan disalurkan melalui system hantaran yang utuh dan normal. Pada keadaan patologis,
pembentukan impuls bisa terganggu baik ditingkat nodus SA, atrium, nodus AV, supraventrikel maupun
ventrikel.
Aritmia ventrikel merupakan jenis aritmia yang disebabkan oleh gangguan pembentukan impuls di
ventrikel.
Aritmia ventrikel biasanya merupakan masalah yang lebih serius daripada aritmia atrium karena dapat
B. Etiologi
Penyebab yang paling umum dari aritmia ventrikel adalah penyakit miokard ( iskemia dan infark ), yang
disertai dengan perubahan keseimbangan elektrolit, gangguan metabolisme, toksisitas obat dan
vasospasme koroner. Karena impuls berasal dari ventrikel, maka tidak melalui sistem konduksi yang
normal, melainkan jaringan otot ventrikel, hal ini menimbulkan gambaran kompleks QRS yang lebar (
Peyebab dasar suatu aritmia sering sulit dikenali, tetapi beberapa factor aritmogenik berikut ini dapat
menjadi perhatian :
3. Stimulasi simpatis : menguatnya tonus otot karena penyebab apapun ( hypertiroid, gagal jantung
4. Obat obatan : efek pemberian obat-obatan digitalis atau bahkan obat-obat anti aritmia sendiri
1
6. Bradikardi : frekuensi jantung yang sangat lambat dapat menjadi pre-disposisi aritmia
7. Regangan ( stretch ): hipertrofi ventrikel
Dua jenis komplikasi infark miokardium yang harus ditanggulangi adalah:
Klasifikasi:
2. Ventrikel takikardi VT )
3. Ventrikel fibrilasi VF )
Aritmia ventrikel yang terjadi sewaktu tempat ektopik di ventrikel mengalami depolarisasi
spontan dan menyebabkan kontraksi ventrikel. Biasanya terjadi bila suatu bagian ventrikel mengalami
iritasi atau cedera akibat kekurangan oksigen. QRS tidak hanya lebar, tetapi timbul premature dengan
Ventrikel ekstra sistol dapat mengakibatkan berkurangnya volume sekuncup, karena ventrikel
yang belum terisi penuh oleh darah saat sebelum kontraksi akibat dari VES yang biasanya timbul setiap
VES multifokal yaitu memiliki dua atau lebih bentuk yang berbeda
Ad 2. Ventrikel takikardi VT )
Ventrikel takikardi adalah aritmia ventrikel yang terjadi sewaktu kecepatan denyut ventrikel mencapai
100 sampai 200 kali permenit. Volume sekuncup akan berkurang akibat waktu pengisian yang sangat
terbatas. VT yang berlangsung lama merupakan keadaan gawat darurat yang menjadi pertanda henti
2
jantung. Tiga atau lebih VES yang berturut-turut dapat disebut Ventrikel takikardia. Irama biasanya
teratur , gelombang P tidak ada dan gelombang QRS yang lebar. VT dapat terjadi sebagai irama yang
pendek dan tidak terus- menerus atau lebih panjang dan terus- menerus.
Ad 3. Ventrikel Fibrilasi ( VF )
Ventrikel fibrilasi merupakan aritmia ventrikel yang sangat ekstrim, paling sering mendahului
kematian mendadak pada orang dewasa. VF terjadi bila ventrikel mengalami depolarisasi secara kacau
dan cepat , sehingga ventrikel tidak berkontraksi sebagai satu unit tetapi bergetar secara inefektif.
Mekanisme yang terjadi pada VF adalah jantung tidak dapat menghasilkan curah jantung , tekanan darah
Memiliki irama tidak teratur dengan frekwensi yang tidak dapat dihitung, gelombang P tidak ada dan
kompleks QRS lebar seta tidak teratur. Tidak ada jarak kompleks yang terlihat, hanya ada oksilasi tidak
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengenal tanda-tanda aritmia, sehingga kita tahu
kapan kita harus mewaspadai seseorang yang dapat atau sedang menderita aritmia ?
A. Gambaran klinis
Palpitasi, yaitu orang tersebut merasakan denyut jantungnya sendiri bertambah cepat atau melambat
B. Gambaran Elektrokardiogram
Ventrikel Ekstrasistol
Karena denyut berasal dari ventrikel, maka tidak melalui sistim konduksi yang normal.
QRS tidak hanya premature, tetapi melebar dengan gelombang T yang berlawanan defleksinya dengan
kompleks QRS. VES digambarkan melalui pola dan frekwensinya, timbulnya bisa jarang, kadang-kadang
atau sering.
3
Test diagnostik aritmia
1. Elektrokardiogram ( EKG )
a). Resting EKG : rekaman EKG yang dibuat pada saat pasien berbaring atau
istirahat
b). Exercise EKG ( stress test ) : menggunakan tread mill test atau ergocycle
c). Holter monitoring : monitor irama jantung yang dilakukan selama 24 jam
monitoring.
2. Pemeriksaan laboratorium:
c). Hormon tyroid : peningkatan atau penurunan kadar tyroid serum dapat
menyebabkan aritmia
menyebabkan aritmia
4
Penatalaksanaan
A. Penatalaksanaan medis pada aritmia ventrikel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Obat-obatan anti aritmia
Penggunaan obat-obatan anti aritmia harus berhati-hati, karena efek obat tersebut juga bisa
menyebabkan aritmia atau memperburuk aritmia. Obat anti aritmia diberikan pada kondisi pasien
a). Amiodaron
20-30 cc, dapat diulang dengan dosis 150 mg selang waktu 3-5
b). Lidokain
Pada cardiac arrest dosis 1,0 1,5 mg/kg BB iv bolus dan dapat
a).Defibrilasi
- Energi pertama adalah 200 joule, kedua 200-300 joule, ketiga 360 joule
5
tersebut akan secara otomatis menganalisa dan menginstrusikan
yaitu alat defibrilasi yang ditanam dibawah kulit pasien, dan jika
Joule listrik dan dapat berulang sampai 4 kali jika aritmia menetap.
derita VF/VT.
b). Cardioversi
Energi pertama adalah 100 joule, kedua 200 joule, ketiga 300
kardiogenik
1. Mengatasi penyebab aritmianya, misalnya karena gangguan elektrolit , maka elektrolit dikoreksi terlebih
dahulu.
anti aritmia.
3. Jika VES sering atau > 6 x/ mnt, berurutan atau multiform diatasi
6
dengan agen anti aritmia seperti amniodaron atau lidokain
1. Jika pasien secara hemodinamik stabil, maka diatasi dengan agen antiaritmia
2. Jika pasien menjadi tidak stabil, tetapi nadi (+ ) , maka dilakukancardioversi ( sinkronisasi ) dengan
3. Jika nadi tidak teraba, maka dilakukan defibrilasi dengan energi mulai dari 200 joule.
1. Pada keadaan emergency dimana alat defibrilasi tidak siap, maka dapat dilakukan prekordial thump (
pukulan )
2. Jika alat defibrilasi sudah siap, segera lakukan defibrilasi dengan energi awal 200 joule, lalu 300 joule
4. Jika aritmia terjadi secara kontinue, maka untuk jangka panjang dapat digunakan AICD.
penatalaksanaannya.
3. Mendukung pasien atau keluarga dalam menerima kecemasan atau takut terhadap resiko situasi yang
mengancam hidup.
pengobatan.
Patofisiologi
Seperti yang sudah disebutkan diatas, aritmia ventrikel umumnya disebabkan oleh iskemia atau infark
myokard.Lokasi terjadinya infark turut mempengaruhi proses terjadinya aritmia. Sebagai contoh, jika
terjadi infark di anterior, maka stenosis biasanya barada di right coronary artery yang juga berperan
7
Akibat dari kematian sel otot jantung ini, dapat menimbulkan gangguan pada depolarisasi dan
repolarisasi jantung, sehingga mempengaruhi irama jantung. Dengan dilepaskannya berbagai enzim
intrasel dan ion kalium serta penimbunan asam laktat , maka jalur-jalur hantaran listrik jantung
terganggu. Hal ini dapat menyebabkan hambatan depolarisasi atrium atau ventrikel serta timbulnya
aritmia.
Penurunan kontraktilitas myokard akibat kematian sel juga dapat menstimulus pangaktifan katekolamin
yang meningkatkan rangsang system saraf simpatis, akibatnya akan terjadi peningkatan frekuensi
jantung, peningkatan kebutuhan oksigen dan vasokonstriksi. Selain itu iritabilitas myokard ventrikel
juga menjadi penyebab munculnya aritmia ventrikel, baik VES< VT maupun VF.
Bagaimana cara membaca Ventrikel ekstra sistol (VES) pada hasil EKG? Pada
kesempatan kali ini kita akan mempelajari cara membaca VES pada lembar EKG. Bagi
Sebelum mempelajari pembacaan VES pada hasil EKG, sebaiknya kita mengetahui apa
itu VES? Jadi Ventrikel ekstra sistol (VES) adalah Aritmia (kelainan irama)
8
Irama: Tidak Teratur.
Pada VES ini ada beberapa macam gambaran pada hasil EKG-nya. Tapi, ada beberapa
yang sangat berbahaya jika ditemukan dihasil lembaran EKG. Berikut lima bentuk
2. VES Bigemini: adalah VES yang mana disetiap satu kompleks normal diikuti satu VES
3. VES Multifokal: Ventrikel Ekstra Sistol yang memiliki bentuk beragam dalam lead
yang sama. Disebut juga VES Multifokal. Ini menunjukan ada beberapa sumber impuls
Itulah kelima gambaran VES yang berbahaya bagi penderita. Semoga artikel singkat ini
menambah pengetahuan kita semua. Sehingga kita lebih paham akan gambaran VES
yang berbahaya bagi penderita dan dapat melakukan penanganan yang tepat buat
penderita. Baca
10