Anda di halaman 1dari 2

Nama : Iday Suhendar

NIM : 857341558

Matakuliah : Pembelajaran PKn di SD

Modul 5

KONSEP HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Kegiatan Belajar 1

Pengertian HAM

Hak asasi adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang telah diperoleh dan dibawa
bersamaaan dengan kelahirannya dimasyarakat. Adapun hak dasar yang bersifat universal meliputi hak
hidup, hak kemerdekaan dan hak untuk mendapat kebahagiaan. Adapun dasar dari semua hak asasi
tersebut adalah bahwa manusia memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan potensi
yang ada dan dimilikinya.

Ciri khas dari HAM adalah sebagai berikut.

1. Kodrat, artinya HAM itu adalah pemberian dari tuhan kepada setiap manusia agar hidupnya
tetap terhormat,
2. Hakiki artinya HAM itu melekat pada diri setiap manusia, tanpa melihat latar belakang dan
status sosialnya,
3. Universal artinya HAM itu berlaku umum, tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan
yang lainnya,
4. Tidak dapat dicabut, artinya dalam keadaan bagaimanapun, hak asasi setiap orang itu tata pada,
5. Tidak dapat dibagi artinya HAM itu dapat diwakili ataupun dialihkan kepada orang lain.

Nilai dasar yang terkandung dalam HAM adalah sebagai berikut

1. Kebebasan/Kemerdekaan
2. Kemanusiaan/perdamaian
3. Keadilan/kesederajatan/persamaan

Kegiatan Belajar 2

HAM dalam Undang-undang Dasar 1945

Jaminan HAM, khususnya di Indonesia berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen IV, mendapatkan
perhatian yang sangat besar dari pada pengambil keputusan di majelis permusyawaratan rakyat (MPR).
Hal ini terbukti dari dicantumkannya secara eksplisit masalah HAM, yaitu pada bab XA dengan judul
HAM yang terdiri atas 10 pasar (diberi label pasal 28 A s.d 28 J) dan ayat 24. Di luar yang berjudul
tersendiri dalam Bab XA, rumusan lainnya terdapat dalam pasal 27 (3 ayat), kemudian Bab XI
pasal 29 (2 ayat),Bab XII pasal 30, Bab XIII pasal 31, pasal 32, Bab XIV pasal 33 dan pasal 34.

Dalam UU No.39 Tahun 1999 tampak jaminan HAM lebih rinci lagi. Hal ini terlihat dari jumlah bab dan
pasal-pasal yang dikandungnya relative banyak, yaitu terdiri atas XI bab dan 106 pasal. Apabila
dicermati jaminan HAM dalam UUD 1945 dan penjelasannya dama UU No.39 Tahun 1999, secara garis
besar, meliputi hak untuk hidup hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan; Hak mengembangkan diri;
Hak memperoleh keadilan; Hak atas kekebebasan pribadi; Hak atas rasa aman; Ha katas kesejahteraan;
Hak turut serta dalam pemerintahan; Hak Wanita, Hak anak.

Undang-undang Ri No.7 Tahun 1984 tentang ratifikasi konvensi PBB tentang penghapusan segala bentuk
diskriminasi terhadap perempuan.

Keputusan presiden No.36n Tahun 1990 tentang pengesahan konvensi tentang hak-hak anak
(convention on the rights of the child)

Selain itu juga kita telah mempunyai instrument formal yang bertugas mengayomi dan melindungi serta
menegakan HAM yang berbentuk pada tanggal 7 juni 1993 melalui keputusan presiden, yaitu Komisi
Nasional HAM.

Kegiatan Belajar 3

Kasus-kasus yang Berkaitan dengan HAM

Semua ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan penegakan HAM dibentuk untuk
memberikan jaminan dlam upaya penegakan HAM dalam negara hukum Indonesia, Agar upaya
penegakan HAM di Indonesia adanya semangat penyelenggara negara, para pemimpin pemerintahan
dan seluruh lapisan masyarakat untuk Bersama-sama, dan saling bahu membahu dalam penegakan
HAM.

HAM dalam masyarakat mutlak harus ditegakkan, karena setiap orang dilahirkan bebas dengan karjat
dan martabat manusia yang sama dengan sederajat serta dikaruniai akal dan hati Nurani untuk bertahan
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam semangat persaudaraan. Selain itu juga setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum yang adil serta mendapat
kepastian hukum dan diperlakukan sama di depan hukum.

Dalam upaya penegakan HAM telah ditemui berbagai kendala yang merupakan tantangan untuk
dipecahkan Bersama. Kendala tersebut di antaranya paradigma pelanggaran HAM dalam dataran
kebijakan politik selalu berbeda, dengan paradigma hukum. Pelanggaran HAM yang ditetapka DPR,
misalnya berbeda secara teoritis dan fakta-fakta hukum dimata hakim adhoc HAM.

Anda mungkin juga menyukai